www.wikidata.id-id.nina.az
SABHAPARWA adalah buku kedua MAHABARATA Buku ini menceritakan alasan mengapa sang Pandawa Lima ketika diasingkan dan harus masuk ke hutan serta tinggal di sana selama 12 tahun dan menyamar selama 1 tahun Di dalam buku ini diceritakan bagaimana mereka berjudi dan kalah dari DURYODANA Daftar isi 1 Ringkasan isi Kitab Sabhaparwa 1 1 Niat licik Duryodana dan Sangkuni 1 2 Pandawa dan Korawa main dadu 1 3 Dropadi dihina di muka umum 1 4 Pandawa dibuang ke tengah hutan 2 Sabhaparwa di Indonesia 3 Bacaan lebih lanjutRingkasan isi Kitab Sabhaparwa SuntingNiat licik Duryodana dan Sangkuni Sunting Semenjak pulang dari Indraprastha Duryodana sering termenung memikirkan usaha untuk mendapatkan kemegahan dan kemewahan yang ada di Indraprastha Ia ingin sekali mendapatkan harta dan istana milik Pandawa Namun ia bingung bagaimana cara mendapatkannya Terlintas dalam benak Duryodana untuk menggempur Pandawa tetapi dicegah oleh Sangkuni Sangkuni berkata Aku tahu Yudistira suka bermain dadu tetapi ia tidak tahu cara bermain dadu dengan akal akalan Sementara aku adalah rajanya main dadu dengan akal akalan Untuk itu undanglah dia ajaklah main dadu Nantinya akulah yang bermain dadu atas nama anda Dengan kelicikanku tentu dia akan kalah bermain dadu denganku Dengan demikian anda akan dapat memiliki apa yang anda impikan Duryodana tersenyum lega mendengar saran pamannya Bersama Sangkuni mereka mengajukan niat tersebut kepada Dretarastra untuk mengundang Pandawa main dadu Duryodana juga menceritakan sikapnya yang iri dengan kemewahan Pandawa Dretarastra ingin mempertimbangkan niat puteranya tersebut kepada Widura tetapi karena mendapat hasutan dari Duryodana dan Sangkuni maka Dretarastra menyetujuinya tanpa pertimbangan Widura Pandawa dan Korawa main dadu Sunting nbsp Dropadi dihina di muka umum saat Pandawa kalah main dadu dengan Korawa Dretarastra menyiapkan arena judi di Hastinapura dan setelah selesai ia mengutus Widura untuk mengundang Pandawa bermain dadu di Hastinapura Yudistira sebagai kakak para Pandawa menyanggupi undangan tersebut dengan disertai para saudaranya beserta istri dan pengawal Yudistira berangkat menuju Hastinapura Sesampainya di Hastinapura rombongan mereka disambut dengan ramah oleh Duryodana Mereka beristirahat di sana selama satu hari kemudian menuju ke arena perjudian Yudistira berkata Kakanda Prabu berjudi sebetulanya tidak baik Bahkan menurut para orang bijak berjudi sebaiknya dihindari karena sering terjadi tipu menipu sesama lawan Setelah mendengar perkataan Yudistira Sangkuni menjawab Maaf paduka Prabu Saya kira jika anda berjudi dengan Duryodana tidak ada jeleknya sebab kalian masih bersaudara Apabila paduka yang menang maka kekayaan Duryodana tidaklah hilang sia sia Begitu pula jika Duryodana menang maka kekayaan paduka tidaklah hilang sia sia karena masih berada di tangan saudara Untuk itu apa jeleknya jika rencana ini kita jalankan Yudistira yang senang main dadu akhirnya terkena rayuan Sangkuni Maka permainan dadu pun dimulai Yudistira heran kepada Duryodana yang diwakilkan oleh Sangkuni sebab dalam berjudi tidak lazim kalau diwakilkan Sangkuni yang berlidah tajam sekali lagi merayu Yudistira Yudistira pun termakan rayuan Sangkuni Mula mula Yudistira mempertaruhkan harta tetapi ia kalah Kemudian ia mempertaruhkan harta lagi tetapi sekali lagi gagal Begitu seterusnya sampai hartanya habis dipakai sebagai taruhan Setelah hartanya habis dipakai taruhan Yudistira mempertaruhkan prajuritnya tetapi lagi lagi ia gagal Kemudian ia mempertaruhkan kerajaannya tetapi ia kalah lagi sehingga kerajaannya lenyap ditelan dadu Setelah tidak memiliki apa apa lagi untuk dipertaruhkan Yudistira mempertaruhkan adik adiknya Sangkuni kaget tetapi ia juga sebenarnya senang Berturut turut Sahadewa Nakula Arjuna dan Bima dipertaruhkan tetapi mereka semua akhirnya menjadi milik Duryodana karena Yudistira kalah main dadu Dropadi dihina di muka umum Sunting Harta istana kerajaan prajurit dan saudara Yudistira akhirnya menjadi milik Duryodana Yudistira yang tidak memiliki apa apa lagi nekat mempertaruhkan dirinya sendiri Sekali lagi ia kalah sehingga dirinya harus menjadi milik Duryodana Sangkuni yang berlidah tajam membujuk Yudistira untuk mempertaruhkan Dropadi Karena termakan rayuan Sangkuni Yudistira mempertaruhkan istrinya yaitu Dewi Dropadi Banyak yang tidak setuju dengan tindakan Yudistira tetapi mereka semua membisu karena hak ada pada Yudistira Duryodana mengutus Widura untuk menjemput Dropadi tetapi Widura menolak tindakan Duryodana yang licik tersebut karena Widura menolak Duryodana mengutus para pengawalnya untuk menjemput Dropadi Namun setelah para pengawalnya tiba di tempat peristirahatan Dropadi Dropadi menolak untuk datang ke arena judi Setelah gagal Duryodana menyuruh Dursasana adiknya untuk menjemput Dropadi Dropadi yang menolak untuk datang diseret oleh Dursasana yang tidak memiliki rasa kemanusiaan Dropadi menangis dan menjerit jerit karena rambutnya ditarik sampai ke arena judi tempat suami dan para iparnya berkumpul Dengan menangis terisak isak Dropadi berkata Sungguh saya tidak mengira kalau di Hastina kini telah kehilangan banyak orang bijak Buktinya di antara sekian banyak orang tidak ada seorang pun yang melarang tindakan Dursasana yang asusila tersebut ataukah memang semua orang di Hastina kini telah seperti Dursasana ujar Dropadi kepada semua orang yang hadir di balairung Para orang tua yang mendengar perkataan Dropadi tersebut tersayat hatinya karena tersinggung dan malu Wikarna salah satu Korawa yang masih memiliki belas kasihan kepada Dropadi berkata Tuan Tuan sekalian yang saya hormati Karena di antara Tuan Tuan tidak ada yang menanggapi peristiwa ini maka perkenankanlah saya mengutarakan isi hati saya Pertama saya tahu bahwa Prabu Yudistira kalah bermain dadu karena terkena tipu muslihat paman Sangkuni Kedua karena Prabu Yudistira kalah memperteruhkan Dewi Dropadi maka ia telah kehilangan kebebasannya Maka dari itu taruhan Sang Prabu yang berupa Dewi Dropadi tidak sah Para hadirin yang mendengar perkataan Wikarna merasa lega hatinya Namun Karna tidak setuju dengan Wikarna Karna berkata Hei Wikarna Sungguh keterlaluan kau ini Di ruangan ini banyak orang orang yang lebih tua daripada kau Baliau semuanya tentu tidak lebih bodoh daripada kau Jika memang tidak sah tentu mereka melarang Mengapa kau berani memberi pelajaran kepada dia semua Lagipula mungkin memang nasib Dropadi seperti ini karena kutukan Dewa cobalah bayangkan pernahkah kau melihat wanita bersuami sampai lima orang Mendengar perkataan Karna Wikarna diam dan membisu Karena sudah kalah Yudistira dan seluruh adiknya beserta istrinya diminta untuk menanggalkan bajunya tetapi hanya Dropadi yang menolak Dursasana yang berwatak kasar menarik kain yang dipakai Dropadi Dropadi berdo a kepada para Dewa agar dirinya diselamatkan Sri Kresna mendengar do a Dropadi Secepatnya ia menolong Dropadi secara gaib Sri Kresna mengulur kain yang dikenakan Dropadi sementara Dursasana yang tidak mengetahuinya menarik kain yang dikenakan Dropadi Hal tersebut menyebabkan usaha Dursasana menelanjangi Dropadi tidak berhasil Pertolongan Sri Kresna disebabkan karena perbuatan Dropadi yang membalut luka Sri Kresna pada saat upacara Rajasuya di Indraprastha Pandawa dibuang ke tengah hutan Sunting Melihat perbuatan Dursasana yang asusila Bima bersumpah kelak dalam Bharatayuddha ia akan merobek dada Dursasana dan meminum darahnya Setelah bersumpah terdengarlah lolongan anjing dan serigala tanda bahwa malapetaka akan terjadi Dretarastra mengetahui firasat buruk yang akan menimpa keturunannya maka ia segera mengambil kebijaksanaan Ia memanggil Pandawa beserta Dropadi Dretarastra berkata O Yudistira engkau tidak bersalah Karena itu segala sesuatu yang menjadi milikmu kini kukembalikan lagi kepadamu Ma afkanlah saudara saudaramu yang telah berkelakuan gegabah Sekarang pulanglah ke Indraprastha Setelah mendapat pengampunan dari Dretarastra Pandawa beserta istrinya mohon diri Duryodana kecewa ia menyalahkan perbuatan ayahnya yang mengembalikan harta Yudistira Dengan berbagai dalih Duryodana menghasut ayahnya Karena Dretarastra berhati lemah maka dengan mudah sekali ia dihasut maka sekali lagi ia mengizinkan rencana jahat anaknya Duryodana menyuruh utusan agar memanggil kembali Pandawa ke istana untuk bermain dadu Kali ini taruhannya adalah siapa yang kalah harus mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun dan setelah masa pengasingan berakhir yaitu pada tahun ke 13 yang kalah harus menyamar selama 1 tahun Pada tahun yang ke 14 barulah boleh kembali ke istana Sebagai kaum ksatria Pandawa tidak menolak undangan Duryodana untuk yang kedua kalinya tersebut Sekali lagi Pandawa kalah Sesuai dengan perjanjian yang sah maka Pandawa beserta istrinya mengasingkan diri ke hutan hidup dalam masa pembuangan selama 12 tahun Setelah itu menyamar selama satu tahun Setelah masa penyamaran maka para Pandawa kembali lagi ke istana untuk memperoleh kerajaannya Sabhaparwa di Indonesia SuntingKitab Sabhaparwa juga dikenal dalam khazanah Sastra Jawa Kuno Bacaan lebih lanjut SuntingSabhaparwa ditulis oleh Krishna Dwaipayana Wyasa buku kedua dari seri Astadasaparwa kitab Mahabharata Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Sabhaparwa amp oldid 24505021