www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk S Poniman aktor lihat S Poniman Jenderal TNI Purn Poniman 18 Juli 1926 30 April 2010 3 adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat Ke 13 1980 1983 dan Menteri Pertahanan Republik Indonesia dari 19 Maret 1983 21 Maret 1988 Ia menjalani pendidikannya di HIS MULO Kambu Kyoiku Tai SSKAD V Bandung 1956 dan Seskoad Bandung 1964 Ia menikah dengan Ida Djubaedah dan dikaruniai empat orang anak Ia memperoleh 17 penghargaan berupa bintang dan tanda jasa Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 30 April 2010 dalam usia 83 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama TMPNU Kalibata Jakarta Selatan Jenderal TNI Purn PonimanMenteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia ke 16Masa jabatan 19 Maret 1983 23 Maret 1988PresidenSoehartoPendahuluAndi Muhammad Jusuf AmirPenggantiLeonardus Benyamin MoerdaniKepala Staf TNI Angkatan Darat ke 13Masa jabatan 30 April 1980 1 Maret 1983PresidenSoehartoPendahuluJenderal TNI R WidodoPenggantiJenderal TNI RudiniWakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke 8Masa jabatan 1977 1980PresidenSoehartoPendahuluLetnan Jenderal TNI WahonoPenggantiLetnan Jenderal TNI Try SutrisnoPanglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke 7Masa jabatan 18 Maret 1973 4 Mei 1974PendahuluMayor Jenderal TNI WahonoPenggantiMayor Jenderal TNI Himawan SoetantoInformasi pribadiLahir 1926 07 18 18 Juli 1926Sukoharjo Jawa Tengah Hindia Belanda 1 Meninggal30 April 2010 2010 04 30 umur 83 Jakarta IndonesiaMakamTaman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata Jakarta IndonesiaKebangsaanIndonesiaSuami istriIda DjubaedahAnak4Tempat tinggalJalan Brawijaya X No 46 Jakarta SelatanAlma materPETAPekerjaanTentaraKarier militerPihak Kekaisaran Jepang 1944 1945 Indonesia 1945 1983 Dinas cabangPETA 1944 1945 TNI Angkatan Darat 1945 1983 Masa dinas1944 1983PangkatJenderal TNINRP14815 2 SatuanInfanteri Daftar isi 1 Masa Kecil Hingga Remaja 1 1 Kelahiran dan Masa Kecil 1 2 Memasuki Dunia Pendidikan 1 3 Tumbuh Menjadi Remaja 2 Awal Karier Di Dunia Militer 2 1 Mewujudkan Cita cita Menjadi Tentara 2 2 Menjadi Bundancho PETA 3 Pendidikan Militer 4 Karier 5 Kematian 6 Tanda Jasa 13 14 7 Galeri foto 8 Bibliografi 9 ReferensiMasa Kecil Hingga Remaja SuntingKelahiran dan Masa Kecil Sunting Poniman terlahir sebagai putra dari Bapak Kertowidjojo yang merupakan seorang Lurah Kepala Desa di salah satu desa di Kabupaten Sukoharjo dan Ibu Kunti yang merupakan seorang Ibu Rumah Tangga 4 Poniman kecil hidup di keluarga yang penuh kasih sayang dan menjadi tumpuan harapan kedua orang tuanya dikarenakan Poniman merupakan anak keempat dari empat bersaudara dan juga sebagai anak laki laki satu satunya di keluarga itu Poniman kecil hidup dalam kesederhanaan dan tumbuh dalam asuhan dan bimbingan adat istiadat Suku Jawa yang membuat Poniman tumbuh menjadi pribadi yang yang jujur disiplin kerja keras dan bertanggung jawab serta semangat pantang menyerah serta hal ini yang menjadi prinsip hidupnya 5 Pada masa kecilnya juga terlihat jiwa kepemimpinan dari diri Poniman terutama jika ada teman temannya yang butuh pertolongan untuk menyelesaikan masalah jika terjadi pertikaian diantara mereka 6 Memasuki Dunia Pendidikan Sunting Pada tahun 1932 yakni saat Poniman berusia 6 tahun Poniman kecil memulai pendidikannya di Sekolah Rakyat SR di Blimbing yang dimana jarak antara kediaman dengan sekolah sejauh 7 kilometer dan melewati area persawahan sehingga tidak heran jika sepulang sekolah Poniman selalu bermain di sawah bersama teman temannya Setelah lulus dari SR Blimbing pada tahun 1940 Poniman melanjutkan pendidikan di Hollandsch Inlandsche School HIS di Surakarta Di sekolah Poniman tergolong anak yang cerdas dan memiliki daya ingat yang kuat sehingga ia dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan tidak heran ia menjadi kesayangan para guru di sekolahnya dan teman temannya pun menyukainya karena sikap perilaku Poniman yang baik dan cerdas Setelah lulus dari HIS pada tahun 1942 Poniman melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs MULO di kota yang sama Pada saat mengenyam pendidikan terlihat kecakapannya dalam penguasaan mata pelajaran terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan bahasa Belanda dan Inggris 7 Tumbuh Menjadi Remaja Sunting Seiring dengan berjalannya waktu Poniman tumbuh menjadi seorang remaja yang lembut dengan mental yang kokoh keras dan tegas yang semua itu adalah hikmah dari perjalanan hidup yang ia rasakan Sebagai remaja Poniman suka bergaul dengan remaja di lingkungannya dan setiap kali ada perkumpulan para pemuda Poniman selalu dipilih oleh teman temannya menjadi ketua Hal yang sering dilakukan Poniman pada saat remaja adalah sering memperhatikan keadaan masyarakat disekitarnya terutama masalah tindakan sewenang wenang atau kekekrasan yang dilakukan oleh Belanda atau penjajah Jepang yang menindas masyarakat kecil Hal itu dilakukannya karena selalu terlintas didalam benak Poniman membayangkan saat sekolah dan pesan pesan yang ia dapatkan dari orang tua atau gurunya bagaimana ia harus bertindak apabila adanya ketidak adilan di masyarakat serta menjadi insan yang berguna beriman dan bertaqwa memiliki kepedulian dan kebersamaan terhadap penderitaan orang banyak 8 Awal Karier Di Dunia Militer SuntingMewujudkan Cita cita Menjadi Tentara Sunting Semenjak kecil Poniman sudah terbiasa hidup dengan disiplin kerja keras dan mandiri Selain itu dihadapkan pula pada kenyataan bahwa di Surakarta maupun di Sukoharjo Poniman sering melihat serdadu KNIL yang membuat dirinya tergugah untuk menjadi seorang tentara Keinginan itu kian tampak dimana dengan secara nekat Poniman merantau seorang diri ke Bandung yang dimana kota tersebut merupakan pusat tentara KNIL di Indonesia Pada saat itu sebenarnya ayah dan ibunya tidak merestui Poniman merantau ke Bandung Namun entah bagaimana Poniman nekat pergi sendiri dengan uang saku hanya 1 satu ringgit atau 2 5 gulden Poniman pergi ke Stasiun Balapan menggunakan sepeda milik ayahnya dan diantar oleh temannya Karena diarasa uang bekal itu tidak cukup maka dinamo yang terpasang di sepeda milik ayahnya itu dilepas dan dijual untuk membeli karcis kereta api Kemudian temannya tersebut diminta untuk mengantarkan kembali sepeda milik ayah itu yang sudah tidak memiliki dinamo 9 Menjadi Bundancho PETA Sunting Sesampainya di Bandung Poniman tinggal sementara di rumah salah satu tetangganya di Surakarta yang telah menetap di kota itu Pada suatu hari Poniman diajak jalan jalan ke Alun alun kota dan disitu pula Poniman melihat Pengumuman dari Pemerintah Militer Jepang yang ditujukan kepada para Pemuda untuk masuk menjadi tentara sukarela Pembela Tanah Air PETA di Pulau Jawa 10 Pendidikan Militer SuntingHIS MULO PETA 1944 Kambu Kyoiku Ta SSKAD V Bandung 1956 Seskoad Bandung 1964 Karier SuntingKarier Poniman dimulai dari bergabung dengan PETA 1944 11 dan secara kronologis selanjutnya menjabat sebagai Kasi Pendidikan Yon Divisi Siliwangi 1945 Danki Divisi Siliwangi 1946 Danyon TT III Siliwangi 1950 Dansektor TT III Siliwangi 1954 Kasrem TT III Siliwangi 1957 Danrem Purwakarta Kodam VI Siliwangi 1959 Danrem Priateng Kodam VI Siliwangi Danrem Suryakencana Kodam VI Siliwangi 1962 Kasdam III 17 Agustus 1964 Pangdam III 17 Agustus 1966 Pangdam XV Pattimura 1968 Pangdam V Jayakarta 1970 Pangkostrad 1973 Pangkowilhan I 1974 Deputi Kasad 1977 1980 Kasad 1980 1983 Menhankam 1983 1988 Kematian SuntingPoniman meninggal dunia pada hari Jumat 30 April 2010 pukul 00 00 WIB pada usia 84 tahun di kediamannya Jalan Brawijaya No 46 Jakarta Selatan Poniman dimakamkan di TMP Kalibata pada pukul 14 00 WIB yang bertindak selaku Inspektur Upacara yakni Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dan yang bertindak selaku Komandan Upacara yakni Letnan Kolonel Arh Candra Wijaya yang merupakan Komandan Batalyon Arhanudse 10 Kodam Jaya Pada prosesi pemakaman turut hadir KASAD Jenderal TNI George Toisutta KASAL Laksamana TNI Agus Suhartono KASAU Marsekal TNI Imam Sufaat dan Wakil Pertahanan Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin Selain itu juga hadir Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Try Sutrisno Jenderal TNI Purn R Hartono Jenderal TNI Purn Soerjadi Soedirdja dan Letnan Jenderal TNI Purn Wiyogo Atmodarminto Sedangkan pelayat yang hadir di rumah duka diantaranya Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono 12 Tanda Jasa 13 14 Sunting nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Baris ke 1 Bintang Mahaputera Adipradana 17 Agustus 1982 15 Bintang Gerilya Bintang DharmaBaris ke 2 Bintang Yudha Dharma Utama 1986 16 Bintang Kartika Eka Paksi Utama Bintang Yudha Dharma PratamaBaris ke 3 Bintang Kartika Eka Paksi Pratama Bintang Jalasena Pratama Bintang Bhayangkara PratamaBaris ke 4 Bintang Kartika Eka Paksi Nararya Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia Satyalancana Kesetiaan 24 TahunBaris ke 5 Satyalancana Perang Kemerdekaan I Satyalancana Perang Kemerdekaan II Satyalancana G O M IBaris ke 6 Satyalancana G O M II Satyalancana G O M III Satyalancana G O M IVBaris ke 7 Satyalancana G O M V Satyalancana Wira Dharma Satyalancana PenegakBaris ke 8 Grand Officer of the Order of Orange Nassau Belanda Grand Officer of the Order of the Crown Belgia Order of National Security Merit 1st Class Tong il Medal Korea SelatanBaris ke 9 Panglima Mangku Negara P M N Malaysia 1985 17 Grand Officer of the National Order of Merit Prancis Grand Cordon of the Order of Independence YordaniaGaleri foto Sunting