www.wikidata.id-id.nina.az
Biara Pertapaan Santa Maria Rawaseneng adalah suatu kompleks biara para rahib Katolik dari Ordo Trapis O C S O yang terletak di Desa Ngemplak Kandangan di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah Pertapaan ini didirikan secara resmi pada tanggal 1 April 1953 sebagai biara cabang dari Biara Koningshoeven di Tilburg Belanda Selain biara sebagai tempat tinggal para rahib di dalam kompleks pertapaan juga terdapat gereja taman doa wisma retret perkebunan kopi dan peternakan sapi perah beserta industri industri pengolahannya Ronald Bell seorang peziarah asal Amerika Serikat menyampaikan kesannya mengenai tempat ini Anda akan mendapatkan keseluruhan tahapannya berdoa meditasi merenungkan bacaan suci dan bekerja Semua itu merupakan bagian tidak terpisahkan dari pengalaman ini 2 Tidak jauh dari kompleks pertapaan terletak Gereja Santa Maria dan Yoseph Rawaseneng sebagai pusat Paroki Rawaseneng 3 dan TK SD Fatima Rawaseneng yang dikelola oleh para suster Dominikan 4 Biara Pertapaan Santa Maria RawasenengAkses masuk ke Pertapaan Santa Maria RawasenengInformasi biaraOrdoTrapis OCSO Didirikan1 April 1953Biara indukBiara Koningshoeven Tilburg BelandaDidedikasikan kepadaSanta MariaKeuskupanKeuskupan Agung SemarangTokohPendiriDom Bavo van der Ham OCSOAbbasDom Aloysius Gonzaga Rudiyat OCSOTokoh penting yang terkaitDom Frans Harjawiyata OCSOSitusLokasiDesa Ngemplak Kandangan Temanggung Jawa TengahNegaraIndonesiaKoordinat7 13 1 S 110 12 36 E 7 21694 S 110 21000 E 7 21694 110 21000 Koordinat 7 13 1 S 110 12 36 E 7 21694 S 110 21000 E 7 21694 110 21000 1 Akses publikYa selain area klausuraSebagaimana para rahib dalam biara Trapis lainnya rahib rahib yang menghuni Pertapaan Rawaseneng menjalani hidup dengan misi doa dan kerja tangan Hasil pekerjaan tangan di perkebunan kopi peternakan sapi perah dan industri roti kue menjadi sumber nafkah utama para rahib di Pertapaan Rawaseneng 5 sehingga mereka tidak hidup dengan mengandalkan sumbangan umat 2 Dalam sambutannya saat perayaan syukur 60 tahun Pertapaan Santa Maria Rawaseneng tanggal 25 Agustus 2013 Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Pujasumarta mengatakan Bersama dengan para rubiah Trappist Gedono mereka menghadirkan Gereja yang berdoa dan bekerja di Keuskupan Agung Semarang 6 Pimpinan Pertapaan Santa Maria Rawaseneng saat ini adalah Romo Abbas Aloysius Gonzaga Rudiyat OCSO panggilan resminya yaitu Dom Aloysius Gonzaga Rudiyat OCSO Daftar isi 1 Sejarah komunitas 1 1 Pendirian 1 2 Perkembangan 2 Geografi dan lanskap 3 Kehidupan monastik 3 1 Aktivitas religius 3 2 Ora et labora 4 Usaha yang dikelola 4 1 Perkebunan kopi 4 2 Peternakan sapi perah 4 3 Industri produk turunan susu 4 4 Lain lain 5 Pembinaan dan pelayanan masyarakat 6 Dialog antaragama 7 Para pimpinan 8 Biara cabang 9 Galeri 10 Lihat pula 11 Referensi 12 Sumber kutipan 13 Pranala luarSejarah komunitasPendirian Pertapaan Rawaseneng berawal dari keinginan Vikaris Apostolik Batavia Mgr Antonio van Velsen S J agar Pulau Jawa memiliki biara dari Ordo Trapis OCSO dan pada bulan Maret 1928 ia mengirimkan surat yang berisi keinginannya itu kepada Abbas Generalis OCSO di Roma Banyak hal termasuk Perang Dunia II yang menyebabkan permohonan tersebut membutuhkan proses yang lama Vikaris berikutnya yaitu Mgr Peter Willekens SJ terus menjalin kontak dengan Generalat OCSO agar permohonan pendahulunya dikabulkan 7 Mgr Willekens mengkhawatirkan pandangan rendah masyarakat akan kerja tangan yang mengakibatkan adanya korban pemerasan lintah darat Oleh karenanya ia berharap bahwa kehadiran para rahib Trapis yang mampu menafkahi diri sendiri dengan kerja tangan dapat menjadi teladan yang baik bagi masyarakat 8 Di Dusun Rawaseneng para bruder Budi Mulia Bruder Santa Maria dari Lourdes mendirikan Sekolah Pertanian Helderweirdt pada tahun 1936 9 Helderweirdt terpaksa tutup pada zaman pendudukan Jepang dan menjadi kamp kerja paksa 9 kemudian pada tahun 1948 sekolah beserta dengan asrama biara dan bangunan gerejanya hancur karena bentrokan fisik 10 Pada tahun 1950 Pater Bavo van der Ham OCSO dari Biara Koningshoeven Tilburg Belanda diutus ke Indonesia oleh Kapitel Umum OCSO untuk menjajaki kemungkinan didirikannya biara cabang di Indonesia Setelah meninjau beberapa alternatif lokasi 7 bekas sekolah di Rawaseneng itu diputuskan sebagai tempat yang tepat untuk pendirian biara yang diharapkan dan pada tahun 1952 abbas Biara Koningshoeven datang sendiri mengunjungi tempat tersebut serta memperoleh persetujuan Kapitel Umum untuk melanjutkan rencana pendirian 5 6 Kongregrasi Bruder Budi Mulia menghibahkan kompleks bangunan seluas 3 hektar itu kepada mereka 7 Pada bulan Maret 1953 empat rahib dari Tilburg yakni Pater Balduinus Ten Hacken OCSO Pater Nicasius Schilders OCSO Pater Silvester Oemen OCSO dan Frater Maurus Corel OCSO diutus ke Rawaseneng untuk membantu Pater Bavo merintis pertapaan Pembangunan pertapaan yang dimulai sejak tahun 1952 terselesaikan pada tanggal 1 April 1953 11 yang ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Pertapaan Santa Maria Rawaseneng dan pembukaannya sebagai cabang dari biara induk di Tilburg 5 12 13 Pada tanggal 3 November 1953 biara di kompleks ini diresmikan dan Pater Bavo terpilih sebagai superior Pertapaan Rawaseneng 11 Perkembangan Novisiat untuk pendidikan bagi para calon rahib dibuka pada tanggal 19 Agustus 1954 5 Namun para Trapis asli Indonesia yang berjumlah 14 orang pada tahun 1957 itu harus dikirim ke Tilburg untuk menempuh pendidikan tinggi mereka berasal dari Flores Sulawesi dan Kalimantan 14 Adanya banyak kesulitan menyebabkan tiga rahib lainnya dari Tilburg diutus ke Rawaseneng pada awal tahun 1958 Definitorium OCSO baru mendapatkan izin mengunjungi Rawaseneng pada bulan Desember 1958 dan pada tanggal 27 Desember 1958 pertapaan ini diangkat sebagai biara otonom dengan status priorat serta melangsungkan pemilihan pimpinan untuk pertama kalinya yang memilih Romo Bavo van der Ham OCSO sebagai Prior Tituler 5 10 Pada tahun 1961 Romo Maurus Henrich OCSO dan Romo Aelred Tietjen OCSO dari Biara New Melleray di Iowa Amerika Serikat diutus ke Rawaseneng untuk memberikan bantuan sementara selama 5 tahun kepada komunitas yang baru terbentuk ini 5 15 Dalam rangka Pesta Perak pendiriannya pertapaan ini kemudian diberikan status keabbasan abbacy pada tanggal 23 April 1978 sehingga sejak saat itu pemimpinnya disebut abbas bermakna bapa rohani dan Romo Frans Harjawiyata OCSO merupakan abbas yang pertama 5 10 Pada tahun 1987 komunitas ini mendirikan biara cabang untuk rubiah di Gedono Getasan di Kabupaten Semarang Dan pada tahun 1996 membuka biara cabang untuk rahib di Desa Lamanabi Tanjung Bunga di Kabupaten Flores Timur yang berada dalam yurisdiksi Keuskupan Larantuka 16 17 Setelah disetujui oleh Kapitel Umum OCSO pada bulan September 2011 komunitas rintisan para rubiah Gedono di Makau secara resmi dibentuk pada tanggal 15 April 2012 18 19 Pertapaan Rawaseneng merupakan biara Trapis pertama di Indonesia dan pada awal tahun 1996 terdapat 47 rahib yang menghuni pertapaan ini 20 Pada tahun 2015 anggota komunitas Pertapaan Rawaseneng berjumlah 35 orang 21 Geografi dan lanskap nbsp Gereja Pertapaan Rawaseneng terlihat dari taman di sisi kanan gereja Pertapaan Santa Maria Rawaseneng berada di Desa Ngemplak Kecamatan Kandangan di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah 22 sekitar 14 kilometer di sebelah utara Kota Temanggung yang sering berkabut 12 Desa Ngemplak berada di ketinggian 500 825 mdpl meter di atas permukaan laut dengan permukaan tanah berbukit di lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing terdapat 9 dusun di desa tersebut dan Dusun Rawaseneng termasuk salah satunya Dusun Rawaseneng merupakan daerah sejuk dengan suhu udara rata rata 19 25 derajat Celsius dan curah hujan rata rata lebih besar dari 2500 mm per tahun 23 Pertapaan Rawaseneng terletak persis di sebelah timur TK SD Fatima 24 yang dikelola oleh Yayasan Santo Dominikus dan sebagian besar muridnya beragama Islam 25 Keseluruhan kompleks Pertapaan Rawaseneng dikatakan seluas 178 hektar selain terdapat peternakan babi dan sapi perah sebagian besar wilayah kompleks pertapaan dengan luas 137 26 150 27 hektar merupakan perkebunan kopi robusta Belakangan lahan tersebut juga ditanami tanaman tanaman lain yang bernilai ekonomis seperti pisang raja ketumbar dilem nilam jawa dan berbagai pohon peneduh untuk dimanfaatkan kayunya 26 Sebagian lahan dalam kompleks pertapaan merupakan hutan yang dipertahankan sebagai area konservasi Untuk mengolah hasil perkebunan dan peternakan dalam kompleks pertapaan terdapat area untuk usaha pertukangan yang memanfaatkan hasil kayu serta industri roti dan bangunan untuk pengolahan kopi yang hanya beroperasi saat musim panen kopi pada bulan Juli Agustus 26 28 Dalam kompleks pertapaan terdapat pembangkit listrik dua turbin yang memanfaatkan sumber air dari hutan di kompleks pertapaan 26 Di bagian depan kompleks Pertapaan Rawaseneng terdapat museum yang lapangan parkirnya merupakan lapangan parkir untuk para pengunjung kompleks ini Pada bangunan yang sama terdapat toko yang menjual buku dan benda rohani serta produk produk olahan dari hasil perkebunan dan peternakan yang dikelola para rahib seperti susu kue dan roti Selain biara dan bangunan gereja di dalam kompleks pertapaan juga terdapat pemakaman para rahib wisma wisma untuk tamu yang menginap ruang makan tamu kapel dan beberapa patung di taman sekitar wisma patung Yesus dan patung St Benediktus serta Taman Doa yang diresmikan dan diberkati oleh Duta Besar Vatikan Mgr Antonio Guido Filipazzi pada tanggal 24 Agustus 2013 29 Kehidupan monastikLihat pula Trapis Kehidupan monastik nbsp Ukiran kayu yang dirancang oleh Romo Mangun mengelilingi tabernakel di Gereja Pertapaan Rawaseneng di bagian atas terdapat ukiran Bunda Maria yang mengatupkan tangan 8 Aktivitas religius Dengan meneladani cara hidup Santo Benediktus para rahib di Rawaseneng melakukan pekerjaan tangan dan juga melayani orang yang berkunjung dengan bimbingan rohani Para rahib membatasi diri dalam berbicara sehingga orang Jawa mengatakan kalau mereka berkata dalam hati mbatin 30 Cita cita mereka adalah mencari Allah dalam kerasulan tersembunyi hidup dalam persaudaraan askesis matiraga monastik berdoa tanpa kunjung henti ofisi amp pribadi kerja tangan Para rahib ini disebut juga senobit karena cara hidup bersama dalam persaudaraan seperti yang mereka lakukan berbeda dengan para eremit istilah pertapa umumnya dikaitkan dengan mereka yang menjalani cara hidup eremit yang hidup sendiri sendiri 21 nbsp Para rahib sedang melangsungkan Ibadat Siang I Tertia Selain merayakan Ekaristi hari biasa pukul 06 30 hari raya Minggu pukul 10 00 setiap harinya para rahib melaksanakan Ibadat Harian sebanyak 7 kali 31 03 30 Ibadat Bacaan Officium lectionis 06 00 Ibadat Pagi Laudes 08 15 Ibadat Siang I Tertia 12 00 Ibadat Siang II Sexta pada hari raya Minggu setelah Misa pukul 10 00 14 30 Ibadat Siang III Nona 17 30 Ibadat Sore Vesper pada hari raya Minggu dilanjutkan dengan Adorasi Ekaristi 19 45 Ibadat Penutup Completorium Seluruh rangkaian ibadat di atas dilakukan setiap hari untuk menjaga ingatan para rahib kepada Allah Para rahib Rawaseneng yang telah berkaul kekal mengenakan skapulir hitam khas Ordo Trapis sebagai simbol perlindungan Bunda Maria dan tudung kepalanya biasa digunakan pada saat mereka melakukan meditasi Ora et labora Meskipun pekerjaan utama para rahib adalah berdoa antara lain melalui pujian bacaan rohani meditasi bersama dan mereka telah mengasingkan diri dari kehidupan duniawi mereka tetap memperhatikan sesama dan kehidupan di dunia ini 32 Sebagaimana biara biara Ordo Trapis yang lain para rahib Rawaseneng menjalani hidup menurut Peraturan Santo Benediktus yang mengharuskan mereka melakukan kerja tangan sebagai mata pencaharian dan sedapat mungkin berbagi hasil kerja dengan masyarakat sekitar khususnya kaum miskin 12 21 Para rahib berbagi dengan masyarakat sekitar utamanya dengan cara mempekerjakan karyawan karyawan dan menggaji mereka sesuai kemampuan di dalam industri perkebunan dan peternakan yang dikelola para rahib sehingga pertapaan berkontribusi dalam menyediakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan perekonomian setempat 12 Suatu studi pada tahun 2008 di Pertapaan Rawaseneng menyimpulkan bahwa ajaran monastik memberikan pengaruh besar terhadap aktivitas di pertapaan ini dan memiliki hubungan erat dengan etos kerja 33 Para rahib memandang kerja tangan sesuai dengan ajaran dalam Kitab Suci agar senantiasa bekerja keras tanpa melihat besar kecilnya pekerjaan yang dilakukan Ajaran monastik yang dipegang para rahib berkontribusi dalam bentuk etos kerja yang baik terutama bagi anggota anggota komunitas sementara etos kerja tersebut berkontribusi terhadap perkembangan ajaran keagamaan memenuhi kebutuhan komunitas fasilitas fasilitas yang ada di pertapaan pengadaan lapangan pekerjaan maupun peningkatan skill 33 Dalam acara Temu Fungsionaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan HAK di Pertapaan Rawaseneng pada tanggal 24 25 Oktober 2015 Romo Antonius Anjar Daniadi OCSO dan Romo Abbas Aloysius Gonzaga Rudiyat OCSO menyampaikan suatu presentasi kepada para hadirin agar dapat lebih memahami ensiklik Laudato si Abbas Gonzaga menegaskan arti penting berdoa dan bekerja ora et labora sebagaimana diajarkan oleh Santo Benediktus serta menyampaikan bahwa seseorang dapat lebih ramah dengan lingkungan jika memadukan pekerjaan yang dilakukannya dengan doa 34 Usaha yang dikelolaPara rahib Rawaseneng melakukan kerja tangan bukan untuk tujuan mencari keuntungan tetapi untuk menafkahi hidup mereka sendiri secara mandiri dan dilakukan di luar waktu ibadat Untuk maksud tersebut di kompleks Pertapaan Rawaseneng terdapat perkebunan kopi peternakan dan pemerahan sapi perah yang dikelola secara profesional sebagian di antara usaha usaha itu dikelola oleh para rahib sendiri 27 Selain pekerjaan di bidang administrasi pertukangan kayu perbengkelan dan pekerjaan rumah tangga 35 para rahib juga mengelola peternakan babi rumah retret industri pembuatan kue perkebunan buah buahan dan sayuran Usaha usaha yang dikelola oleh para rahib ini turut memberdayakan masyarakat di wilayah sekitar pertapaan dan pada tahun 2015 terdapat sekitar 100 karyawan tetap di Pertapaan Rawaseneng 21 Mengikuti ketentuan pemerintah Indonesia didirikan badan usaha bernama PT Naksatra Kejora sebagai tempat bernaung beberapa unit usaha yang dikelola pertapaan 36 37 dan menggunakan ketentuan upah minimum dari pemerintah sebagai acuan kesejahteraan karyawan 12 Pimpinan pertapaan abbas sekaligus menjabat sebagai pimpinan badan usaha berbentuk perseroan terbatas ini 36 Dalam sejarahnya banyak orang awam yang berkontribusi dalam memasarkan usaha yang dikelola para rahib Misalnya keluarga The Bian San dari Temanggung yang pada tahun 1956 membantu menjualkan susu serta keluarga Boen Kosasih yang pada tahun 2008 2009 turut memasarkan kue kering dan kopi di Jakarta 12 Selain suplai dari PLN kebutuhan listrik juga dipenuhi dari pembangkit listrik dengan dua turbin yang mereka miliki Pembangkit tersebut memanfaatkan sumber air dari hutan kecil perkebunan kopi dengan cara membendungnya di sebuah dam kecil sumber air tersebut juga dialirkan ke seluruh kompleks pertapaan dan masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan air bersih 2 26 Di samping berbagi air bersih pertapaan juga berbagi energi listrik dan hasil usaha yang mereka kelola misalnya susu dengan masyarakat sekitar 38 Perkebunan kopi Selain terdapat Taman Doa Santa Maria Rawaseneng yang dikenal sebagai tempat wisata rohani dan tempat berlangsungnya beragam kegiatan rohani misalnya novena dalam rangka Yubileum Luar Biasa Kerahiman 29 di dalam kompleks pertapaan juga terdapat perkebunan kopi Rawaseneng yang dikatakan sebagai kawasan agrowisata Perkebunan tersebut termasuk salah satu Perkebunan Besar Swasta PBS di Kabupaten Temanggung 39 Dari tiga sentra perkebunan kopi di Kabupaten Temanggung perkebunan kopi Rawaseneng dikatakan paling diminati wisatawan karena selain menyaksikan dan turut memanen kopi pengunjung juga dapat melihat peternakan sapi perah 40 Sebuah artikel di Kompas com menuliskan bahwa kopi dari perkebunan Rawaseneng dikenal oleh para penggemar kopi 41 dan artikel lainnya menyebutkan bahwa aromanya seperti pisang ranum 42 Sebelum beralih ke pihak Pertapaan Rawaseneng hak pengelolaan seluruh lahan dalam kompleks pertapaan seluas 178 hektar yang sebagian besar areanya merupakan perkebunan kopi ini dipegang oleh tarekat Yesuit melalui Perkumpulan Aloysius Perkumpulan Aloysius menyerahterimakan hak pengelolaan lahan tersebut kepada pihak pertapaan yang diwakili oleh Mayor Ngaspin seorang awam pada tanggal 1 Januari 1966 Mulai bulan Februari 1967 kepemimpinan kaum awam yang pada saat itu dijabat oleh Mayor Ngaspin dalam pengelolaan kebun kopi digantikan oleh kaum rahib Rawaseneng 12 Perkebunan kopi merupakan area terbesar dengan luas 137 150 hektar di dalam kompleks Pertapaan Rawaseneng Kopi yang ditanam di perkebunan tersebut adalah jenis robusta Terdapat suatu bangunan khusus yang berisikan mesin mesin untuk mengolah kopi yang hanya dioperasikan sekitar bulan Juli Agustus ketika musim panen kopi tiba 28 Selama masa panen kopi perusahaan dapat mempekerjakan hingga 300 350 karyawan 12 Saat harga kopi jatuh biji biji kopi diolah sendiri menjadi kopi bubuk kemudian dijual dalam kemasan dengan beragam aroma seperti moka stroberi dan coklat agar dapat bersaing di pasaran 37 Peternakan sapi perah Kaum awam juga tercatat memberikan kontribusi yang signifikan bagi Pertapaan Rawaseneng ketika para rahib merintis peternakan sapi perah Pada tahun 1956 Oma Godee seorang lanjut usia umur 83 tahun dari Bandung memberi sumbangan yang cukup besar kepada pertapaan kemudian ia mempertemukan pihak mereka dengan sepupunya di Semarang demi pengembangan peternakan dan mengirimkan rumput jenis khusus ke Pertapaan Rawaseneng untuk pakan sapi perah yang akan mereka ternakkan 12 Pada awalnya hanya ada 5 induk sapi yang didatangkan dari Belanda 2 dan kemudian didatangkan juga sapi dari Australia sehingga mereka telah memiliki 20 sapi pada tahun 1957 14 Pada tahun 2011 terdapat sekitar 130 150 sapi 70 80 di antaranya merupakan sapi betina yang dapat diambil susunya sisanya sapi anak anak dan remaja serta 3 sapi jantan 26 Untuk menjaga kualitas dari keturunan sapi sapi sapi tersebut diberi nama agar silsilahnya dapat dilacak dan tidak terjadi perkawinan sedarah atau seketurunan Pemerahan susu dilakukan pagi hari kira kira pukul setengah lima dan sore hari kira kira pukul setengah lima pada saat itu para tamu juga dapat turut serta memerah susu Situasi tenang di kompleks pertapaan dikabarkan membantu menjaga kondisi kejiwaan sapi agar tidak tertekan sehingga dapat dihasilkan susu dalam jumlah banyak 2 Menurut suatu catatan pada tahun 2003 peternakan sapi perah di Pertapaan Rawaseneng dapat menghasilkan sekitar 600 liter susu per hari 20 Sebagian dari susu yang dihasilkan yaitu sekitar 150 liter per hari menurut laporan tahun 2015 diolah menjadi susu segar dengan metode pasteurisasi untuk membunuh bakteri patogen Setelah proses pasteurisasi susu segar yang dihasilkan memasuki tahap pengemasan yang steril dan tanpa kontaminasi dari luar 43 Industri produk turunan susu nbsp Kaasstengels buatan Pertapaan Rawaseneng yang dijual di kantin Gereja Santa Theresia Jakarta Sebagian lainnya dari susu sapi yang dihasilkan diolah menjadi keju melalui proses pengolahan tradisional 27 menjadi yogurt serta sebagai bahan campuran untuk industri roti 26 dan kue kering Trappist Cookies 39 berbahan baku alamiah dengan peralatan yang relatif canggih 2 37 Dikabarkan bahwa roti buatan mereka tidak menggunakan bahan pengawet ataupun bahan campuran lainnya sehingga memiliki rasa yang khas dibandingkan dengan roti roti yang dijual di pasaran pada umumnya Cara pengolahan keju dipelajari pada tahun 1958 dari seorang awam di Lembang bernama Tuan Meyer 12 Keju sebagai bahan baku kue kastengel disimpan terlebih dahulu setidaknya selama 3 bulan dalam suhu minus 10 derajat Celcius sebelum digunakan 2 Dikatakan bahwa kastengel buatan mereka sangat dikenal di Jawa Tengah 37 Produk produk turunan susu ini dipasarkan di daerah setempat bahkan hingga ke Jakarta 26 dan memiliki pasar tetap di beberapa kota besar di sekitar pertapaan 20 Produk produk Rawaseneng bersama dengan produk produk yang dihasilkan Pertapaan Gedono seperti kefir sirup asem dan selai juga dipasarkan secara khusus di pinggir jalan menuju Gua Maria Kerep di atas sebuah mobil pikap bernama Rumah Lima Roti amp Dua Ikan milik CB Nurjati dan keluarganya 6 44 Frater Maximilianus Slamet Widodo OCSO mengatakan bahwa saat ini kue kering merupakan produk utama pertapaan yang dipromosikan dengan cara gethok tular dari mulut ke mulut dan mampu menafkahi hidup para rahib Sementara perkebunan dan peternakan tetap dipertahankan kendati hanya sedikit keuntungannya demi kehidupan para karyawan Karyawan memahami bahwa bisnis kami tidak mencari untung semata melainkan justru mau membantu mereka kata Frater Amadeus OCSO ketika menjawab pertanyaan mengapa usaha yang dikelola para rahib tetap mampu bertahan setelah sekian lama 12 Lain lain Lahan di kompleks Pertapaan Rawaseneng sebenarnya bukan tanah yang baik untuk tanaman kopi dan memerlukan pupuk organik untuk menjadikannya subur 12 Pupuk organik dibuat sendiri dari bahan baku seperti sisa pakan ternak dan dari kotoran burung walet yang disumbangkan oleh pengusaha walet di Jakarta Pupuk produksi sendiri itu tidak dijual untuk umum dan juga digunakan untuk pembibitan tanaman hias di lahan yang tersisa 26 Lahan perkebunan kopi juga ditanami tanaman lainnya seperti sayuran 35 buah buahan misalnya pisang raja ketumbar nilam jawa cengkih dan pohon pohon peneduh untuk dimanfaatkan kayunya dalam usaha pertukangan 26 Wisma untuk tamu yang menginap tidak diperhitungkan sebagai mata pencaharian atau sumber pendapatan wisma ini dianggap tidak menguntungkan secara ekonomis Keberadaan wisma yang berisikan kamar kamar untuk tamu dipandang sebagai pelayanan kepada para tamu yang berkunjung 45 dan untuk mengenalkan pertapaan kepada anak anak 26 Pembinaan dan pelayanan masyarakatPada awal mula didirikannya Pertapaan Rawaseneng para rahib membuka poliklinik sebagai layanan kesehatan karena kebutuhan masyarakat sekitar akan layanan tersebut belakangan relawan dokter dari Belanda juga turut membantu Pater Nicasius yang dikenal memiliki rasa humor tinggi sehingga menyenangkan orang orang yang bergaul dengannya bertindak sebagai Rama Dokter Pastor Dokter laporan dari tahun 1957 menyebutkan bahwa setiap hari ia menerima sekitar 60 pasien yang berobat dengan memberikan hasil bumi seperti pisang gula dan telur sebagai imbalan sukarela 14 Lama kelamaan para rahib menyadari bahwa layanan kesehatan seperti demikian tidak sesuai dengan cara hidup mereka sebagai anggota Ordo Trapis dan pada tahun 1962 mereka menyerahterimakan pengelolaan layanan tersebut kepada para biarawati Dominikan 4 Selain menyediakan lapangan pekerjaan Pertapaan Rawaseneng juga melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar dengan cara memberikan latihan ketrampilan agar masyarakat dapat berwiraswasta dan mengurangi arus urbanisasi ke kota Pelatihan yang diberikan misalnya dalam bidang perkebunan kopi peternakan dan industri kecil 46 Para rahib juga mempraktikkan pengelolaan lingkungan hidup secara nyata misalnya dengan membuang sampah dan limbah industri pada tempat tempat yang telah ditetapkan sehingga mendorong perubahan hidup masyarakat sekitarnya untuk lebih menyadari arti penting pelestarian lingkungan hidup 47 Para rahib Rawaseneng memberikan pelayanan yang bersifat strategis terhadap kebutuhan dasar manusia Di samping berbagi energi listrik dan air bersih kepada masyarakat mereka juga memberikan beragam pelayanan seperti pinjaman modal berupa ternak dan bibit tanaman menyalurkan masyarakat ke kota sebagai tenaga kerja untuk profesi tertentu bantuan atas musibah serta dukungan biaya untuk renovasi rumah yang sederhana dan sehat Pelayanan yang lain misalnya memberikan beasiswa pendidikan untuk jenjang studi tertentu kendati beberapa penerimanya tidak serius dan tidak tekun dalam studi 48 Sampai dengan tahun 1995 dilaporkan bahwa pihak pertapaan telah memberikan beasiswa kepada 63 penerima 49 Dialog antaragamaKehidupan para rahib terpisah dari luar menjalani cara hidup yang kontemplatif membatasi hubungan dengan pihak luar dan tidak melakukan pelayanan secara langsung kepada jemaat Katolik setempat Namun demikian para rahib tidak menutup diri mereka terbuka kepada masyarakat umum 11 termasuk para pengunjung dari kalangan Muslim dan Hindu Masyarakat di Dusun Rawaseneng sendiri terdiri dari penganut Katolik dan Islam dengan Islam sebagai agama mayoritas Proporsi antara penganut Islam dan Katolik dikatakan perbandingannya 65 35 50 Suatu studi pada tahun 2015 melaporkan bahwa kedua agama tersebut tidak pernah terlibat konflik dalam hubungan masyarakat maupun sosial Dilaporkan bahwa kerukunan ini merupakan wujud dari adanya dialog aksi salah satunya adalah pengaruh dari kehadiran Pertapaan Rawaseneng adanya tradisi nyadran serta interaksi antara masyarakat Muslim dan Katolik dalam kegiatan yang dilakukan bersama sama seperti misalnya saat berlangsung perayaan keagamaan 39 51 Pertapaan ini memiliki perusahaan yang sebagian besar pekerjanya adalah kaum Muslim dan Katolik sehingga secara tidak langsung terjadi dialog aksi dalam aktivitas sehari hari di Rawaseneng selain itu pertapaan berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui penyediaan lapangan pekerjaan baik bagi masyarakat Muslim maupun Katolik 52 53 Dalam rangka peringatan 50 tahun Nostra Aetate untuk mewujudkan keterbukaan dalam dialog antaragama dan untuk mendalami Evangelii gaudium Provinsi Gerejawi Semarang pada tanggal 24 25 Oktober 2015 menyelenggarakan Temu Fungsionaris Komisi HAK di Pertapaan Rawaseneng Acara ini dihadiri oleh Ketua Komisi HAK Keuskupan Agung Semarang RD Aloysius Budi Purnomo Ketua Komisi HAK Keuskupan Malang RD Ignatius Adam Soencoko Pengasuh Pondok Pesantren Al Ishlah Meteseh Semarang Kiai Budi Harjono tokoh agama dan masyarakat Temanggung Haji Asnawi 99 fungsionaris HAK dari Provinsi Gerejawi Semarang beserta para rahib Trapis 54 Selain menyajikan tarian sufi Kiai Budi menyampaikan dalam pemaparan pembukaan bahwa Sebuah kebiadaban memang muncul dalam diri kita kita hadang dan kita alihkan ke bentuk bentuk peradaban Cinta bisa mengubah kebiadaban menjadi peradaban 34 RD Adam juga menekankan pentingnya dialog antaragama untuk menciptakan perdamaian dunia 34 Para pimpinanPimpinan pimpinan komunitas sejak didirikan secara resmi pada tahun 1953 5 1953 1958 Bavo van der Ham OCSO Superior 1958 1963 Bavo van der Ham OCSO Prior Tituler 1963 1966 Frans Harjawiyata OCSO Superior ad nutum 1966 1968 Willibrord van Dijk OCSO Superior ad nutum 1968 1970 Bavo van der Ham OCSO Superior ad nutum 1970 1976 Bavo van der Ham OCSO Prior Tituler 1976 1976 Frans Harjawiyata OCSO Superior ad nutum 1976 1978 Frans Harjawiyata OCSO Prior Tituler 1978 2006 Frans Harjawiyata OCSO Abbas Sejak 2006 Aloysius Gonzaga Rudiyat OCSO Abbas Biara cabangPertapaan Rawaseneng telah menghasilkan beberapa biara cabang 5 nbsp Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono di Dusun Weru Desa Jetak di Getasan Semarang Indonesia rubiah nbsp Pertapaan Trappist Lamanabi di Desa Lamanabi Tanjung Bunga Flores Timur Indonesia rahib 17 nbsp Biara Trapistin Our Lady Star of Hope Makau rubiah 18 19 Galeri nbsp Museum toko rohani dan toko susu serta lapangan parkir tamu nbsp Gereja Pertapaan Rawaseneng terlihat dari akses masuk kompleks pertapaan di sisi kiri gereja nbsp Altar dan rangkaian stala bangku para rahib di dalam gereja nbsp Kapel di lantai 1 Wisma Galilea salah satu wisma tamu nbsp Ruang makan untuk para tamu nbsp Pieta dan stasi Jalan Salib pertama di Taman Doa nbsp Altar dan patung Keluarga Kudus di Taman Doa nbsp Kolam ikan dan air mancur di Taman Doa Lihat pulaDaftar gua Maria di Indonesia Keuskupan Agung Semarang Tarekat religius tertutup TrapisReferensi Pertapaan St Maria Rawaseneng wikimapia diakses tanggal 09 05 2016 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b c d e f g VIDEO Biara Rawaseneng Oase bagi Jiwa yang Letih liputan6 com 26 12 2012 Periksa nilai tanggal di date bantuan Jadwal Misa Keuskupan Agung Semarang www imankatolik or id diakses tanggal 09 05 2016 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b Aisyah 2004 hlm 22 23 a b c d e f g h i Inggris Rawaseneng Ordo Cisterciensis Strictioris Observantiae diakses tanggal 29 04 2016 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b c Mgr Johannes Pujasumarta Syukur atas 60 Tahun Pertapaan Rawaseneng www pujasumarta web id diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 02 diakses tanggal 14 05 2016 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b c Paulus Adhitama OFM 08 04 2007 Di Antara Dua Gunung hidupkatolik com diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 30 diakses tanggal 2016 05 29 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b Paulus Adhitama OFM 08 04 2007 Rahib Juga Manusia hidupkatolik com Periksa nilai tanggal di date bantuan pranala nonaktif permanen a b Belanda Bert Immerzeel 01 08 2012 Rawaseneng een boerenstand in wording Java Post Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c Sejarah Pertapaan St Maria Rawaseneng diakses tanggal 29 04 2016 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b c Aisyah 2004 hlm 21 a b c d e f g h i j k l Budi Santosa Johanes Agustinus Sudarmanto 15 03 2009 Bisnis ala Trappist hidupkatolik com diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 01 diakses tanggal 2016 04 29 Periksa nilai tanggal di date bantuan Inggris Gabriella Teggia Mark Hanusz 2003 A cup of Java Equinox Pub Asia hlm 65 66 ISBN 9789799589897 a b c Belanda M Pop Smeets 12 04 1957 Bijzondere ontmoeting op Java Vijf Zoeterwouders kwamen in een Trappisten klooster bijeen De Leidse Courant hlm 13 Periksa nilai tanggal di date bantuan Inggris Catholic School Journal 61 Didigitalkan dari Cornell University pada 20 Januari 2010 Bruce Publishing Company 1961 hlm 61 Inggris Lamanabi Ordo Cisterciensis Strictioris Observantiae diakses tanggal 12 05 2016 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b Simon Nany Lamanabi Pesona Alam dan Biara Trappist di Ujung Timur Pulau Flores Direktori Pariwisata Nusa Tenggara Timur diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 04 diakses tanggal 01 05 2016 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b Inggris Macau Ordo Cisterciensis Strictioris Observantiae diakses tanggal 30 04 2016 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b Inggris Community Our Lady Star of Hope www trappistine community our lady star of hope org diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 08 11 diakses tanggal 30 04 2016 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b c Narto Budhi 27 05 2003 50 Tahun Pertapaan St Maria Semula Berdiri di Atas Puing Bekas Sekolahan Suara Merdeka diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 08 28 diakses tanggal 2016 05 04 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c d Odorikus Holang 24 03 2015 Y Prayogo ed Lonceng Panggilan Hidup Doa hidupkatolik com Periksa nilai tanggal di date bantuan Mukhlis 2015 hlm 28 Margarethe 2000 hlm 37 Aisyah 2004 hlm 23 Aisyah 2004 hlm 31 a b c d e f g h i j k Dhenok Hastuti 22 04 2011 Menyepi di Pertapaan Rawaseneng Selamat Paskah kawans dhenok net diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 05 14 diakses tanggal 2016 04 30 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c F Rahardi 2007 Menguak Rahasia Bisnis Gereja VisiMedia hlm 113 114 ISBN 9789791043564 a b Pengolahan Kopi di Rawaseneng Temanggung klinikkopi com 13 01 2014 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b Maria Pertiwi 20 12 2015 Pembukaan Tahun Kerahiman Allah hidupkatolik com diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 29 diakses tanggal 2016 05 26 Periksa nilai tanggal di date bantuan Jost Kokoh Pr 2013 Tanda Penerbit Kanisius hlm 128 ISBN 9789792122770 diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 03 diakses tanggal 2016 05 04 Jadwal Ibadat Pertapaan St Maria Rawaseneng 01 08 2011 Periksa nilai tanggal di date bantuan Persekutuan Murid Murid Yesus Penerbit Kanisius 2011 hlm 35 ISBN 9789792115239 diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 05 14 diakses tanggal 2016 04 30 a b Miftakhur Rokhmah 2008 Pengaruh Ajaran Monastik terhadap Etos Kerja Studi Kasus di Pertapaan Santa Maria Rawaseneng Kabupaten Temanggung Abstrak Skripsi Yogyakarta Digital Library UIN Sunan Kalijaga a b c Lukas Awi Tristanto 02 11 2015 Terbuka terhadap Kebenaran dan Kasih Ciri Dialog dengan Umat non Kristiani penakatolik com Periksa nilai tanggal di date bantuan a b Corak Kehidupan Pertapaan St Maria Rawaseneng diakses tanggal 04 05 2016 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b Paulus Adhitama OFM 08 04 2007 Hanya Cangkul hidupkatolik com diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 04 diakses tanggal 2016 05 04 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c d Agrowisata Pemerintah Kabupaten Temanggung diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 24 diakses tanggal 26 05 2016 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Inggris Federation of Asian Bishop s Conferences 1995 Loreta N Castro Ary A Roest Crollius ed Poverty and Development The Call of the Catholic Church in Asia International Jacques Maritain Institute hlm 109 a b c Paulus Adhitama OFM 08 04 2007 Sawah Ladang Masyarakat hidupkatolik com diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 29 diakses tanggal 2016 05 26 Periksa nilai tanggal di date bantuan Ixnatius Nugroho Adhi Santoso 11 12 2013 Potensi Agrowisata di Kabupaten Temanggung Citizen6 diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 03 diakses tanggal 2016 05 07 Periksa nilai tanggal di date bantuan Membangun Kejayaan Teh dan Kopi Kompas com 20 08 2008 Periksa nilai tanggal di date bantuan Wisnubrata 26 10 2012 Mencerahkan Lidah dengan Kopi Enak Kompas com Periksa nilai tanggal di date bantuan Menilik Proses Pembuatan Susu Pasteurisasi Rawaseneng Unika Soegijapranata 23 06 2015 Periksa nilai tanggal di date bantuan Perayaan Syukur 25 Tahun Gedono hidupkatolik com 10 Juni 2012 diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 25 diakses tanggal 2016 05 25 Kesaksian Pertapaan St Maria Rawaseneng diakses tanggal 11 05 2016 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Margarethe 2000 hlm 39 Margarethe Maria Ratnawati Winarto 1996 Abstrak PDF Etika Lingkungan Para Petapa Trappist Pertapaan Santa Maria Rawaseneng Temanggung Jawa Tengah Tesis Kajian Ilmu Lingkungan Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia pranala nonaktif permanen Margarethe 2000 hlm 40 Margarethe 2000 hlm 41 Mukhlis 2015 hlm 4 Mukhlis 2015 hlm 113 114 Margarethe 2000 hlm 41 42 Mukhlis 2015 hlm 112 Maria Pertiwi Lukas Awi Tristanto 08 11 2015 Syukur 50 Tahun Nostra Aetate hidupkatolik com diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 03 diakses tanggal 2016 05 01 Periksa nilai tanggal di date bantuan Sumber kutipanAisyah Nur 2004 Bab II Gambaran tentang Kegiatan Sosial Kemasyarakatan Santo Dominikus di Dusun Rawaseneng Peran Sosial Kemasyarakatan Santo Dominikus di Desa Rawaseneng Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung Skripsi Semarang Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2016 09 27 diakses tanggal 2016 05 26 Margarethe Sr 2000 Peranan Pertapaan Trappist Santa Maria Rawaseneng terhadap Peningkatan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Ngempalak dan Sekitarnya Bina Ekonomi 4 1 Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Mukhlis Imam 2015 Abstrak Daftar Isi Bab I Bab V Daftar Pustaka Lampiran PDF Dialog antar Agama Studi Dialog Umat Beragama Pertapaan Katolik Santa Maria Rawaseneng Desa Ngemplak Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung Tesis Yogyakarta Digital Library UIN Sunan Kalijaga Pranala luar nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Pertapaan Santa Maria Rawaseneng Inggris Spanyol Prancis Situs web resmi Ordo Trapis OCSO Inggris Cistercian Order Is Growing in Africa and Asia ZENIT Rawaseneng Trappist monastery central Java Indonesia di YouTube 16 days as a monk Pertapaan Santa Maria Rowoseneng di YouTube Dialog Kultural Pertapaan Katolik dan Masyarakat Muslim YouTube Gereja Katolik St Maria amp Yusuf Rawaseneng Jawa Tengah Foto foto Gereja Paroki Rawaseneng facebook Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pertapaan Santa Maria Rawaseneng amp oldid 25330449