www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi bacaan terkait atau pranala luar tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat Mohon tingkatkan kualitas artikel ini dengan memasukkan rujukan yang lebih mendetail bila perlu Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta bahasa Arab مدرسة المعلمين المحمدية بيوجياكرتا transliterasi madrasatul Mu allimiinal Muhammadiyyati bi Yugyakarta adalah sekolah kader di bawah Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang didirikan langsung oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1918 terletak 1 Km barat Taman Sari Yogyakarta dan hanya berjarak 2 5 Km dari Malioboro menjadikan sekolah ini berada di jantung kota Yogyakarta tepatnya di sebelah timur simpang perempatan Patangpuluhan Sekolah ini juga sering disebut secara pendek m3in baca Emgain dan oleh para alumninya sebelum nama Mu allimin namanya masih menggunakan bahasa belanda yaitu Kweekschool Moehammadijah yang artinya Sekolah Para Guru Muhammadiyah Lalu namanya ditransliterasi kedalam bahasa Arab menjadi Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Mu allimin merupakan salah satu sekolah yang memiliki sejarah yang cukup panjang khususnya berkaitan dengan pendirian dan perkembangan organisasi Muhammadiyah di Indonesia Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Yogyakartaمدرسة المعلمين المحمدية بيوجياكرتاNama sebelumnyaKweekschool MoehammadijahMotoKawah Candradimuka Pemimpin Masa DepanJenisSekolah Kader Sesuai Amanat Kongres Muhammadiyah ke 23 tahun 1934 di YogyakartaDidirikan1918 Qismul Arqa 1920 Kweekschool Moehammadijah Jumlah mahasiswa1 951 SantriAlumniAhmad Syafii Maarif Abdul Rozak Fachruddin Drs Thohari Musnamar Dr Khoiruddin Bashori Banyu Bening Nasrullah politikus LokasiKota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta IndonesiaSitus webhttps muallimin sch idMu allimin bukanlah sekolah Muhammadiyah biasa Ia memiliki predikat sebagai Sekolah Kader Muhammadiyah di mana banyak alumninya mengabdikan dirinya dalam perjuangan organisasi ini baik dari tingkat Ranting hingga tingkat Pimpinan Pusat Dengan tokoh penting antara lain KH Ahmad Dahlan Pendiri amp Direktur Pertama Mas Mansoer Mantan Direktur Kehormatan Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Menjadi sekolah kader 2 Mu allimin di masa modern 3 Direktur 4 Kehidupan Pondok Pesantren 5 Asrama dan pamong 6 Keluarga Alumni 7 Lihat pula 8 Pranala luarSejarah SuntingMadrasah Mu allimiin Muhammadiyah Yogyakarta pada awalnya didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1918 dengan nama Qismul Arqa di Kampung Kauman Yogyakarta Alfian 1989 Sepanjang sejarahnya Madrasah al Qismu al Arqo mengalami beberapa kali perubahan nama Secara kronologis perubahan nama ini dimulai dari Madrasah al Qismu al Arqo kemudian Hogere Moehammadijah School kemudian Kweekschool Islam dan menjadi Kweekschool Moehammadijah Nama Kweekschool muncul dalam pikiran KH Ahmad Dahlan setelah kunjungannya dari Katholieke Kweekschool di Muntilan Sejarah Muhammadiyah tt Pada mulanya sekolah ini bertempat di Kauman Kemudian pindah ke Ketanggungan Wirobrajan di Jalan Tamansari sekarang Jalan S Parman Pada tahun 1952 Comite Ara ara melaporkan telah berhasil mendirikan bangunan permanen sekolah meliputi ruang kelas masjid rumah direktur dan sebagainya Soeara Muhammadijah 1952 Bangunan utama ini akhirnya diruntuhkan setelah rusak parah pada saat kota Yogyakarta dihantam gempa bumi 26 Mei 2006 Ahmad Syafii Maarif mantan Ketua Umum Muhammadiyah yang juga salah satu alumni madrasah ini berinisiatif menggalang dana untuk membangun bangunan utama Mu allimiin Pada awal tahun 2008 bangunan utama ini berhasil dibangun kembali dengan gedung yang lebih megah Perubahan nama menjadi Madrasah Mu allimiin Muhammadijah terjadi pada tahun 1941 berdasar hasil kongres Muhammadyah ke 23 19 25 Juli 1934 di Yogyakarta Soeara Muhammadijah 1941 Nama Madrasah Mu allimiin Muhammadiyah Yogyakarta dipergunakan hingga sekarang Perubahan nama ini bermula dari kritik para warga Muhammadiyah mengapa harus memakai nama sekolah Belanda Kweekschool padahal ijazahnya dan kurikulumnya jelas berbeda Pada mulanya sekolah ini didirikan dengan tujuan untuk mencetak muballigh guru dan pemimpin Muhammadiyah Awalnya sekolah ini lebih mirip sebagai pesantren dengan mengadopsi sistem dan metode pendidikan modern Namun setelah berubah menjadi Hogere Moehammadijah School kurikulumnya ditambah dengan pelajaran ilmu sekuler umum Materi kurikulum sekolah yang meliputi ilmu agama dan ilmu sekuler umum menjadi satu wujud cita cita dan eksperimen KH Ahmad Dahlan untuk mendamaikan dua kutub ilmu tersebut dalam sistem pendidikan Muhammadiyah Versi lain menyebutkan bahwa latar belakang pendirian al Qismu al Arqo sangat sederhana Sekolah ini didirikan menjawab tuntutan para alumnus Sekolah Rakyat sekolah ongko loro sekarang SD Muhammadiyah yang tidak bisa melanjutkan ke sekolah guru milik gubernemen Informasi ini diperkuat oleh artikel dalam Soeara Muhammadijah terbitan Januari 1922 yang menyebutkan al Qismu al Arqo sebagai sekolah kelanjutan sekolah kelas dua ongko loro Muhammadiyah beberapa kali mengajukan permohonan persamaan ijazah ke pemerintah kolonial Belanda dengan rekomendasi Boedi Oetomo namun tidak juga diterima Akhirnya KH Ahmad Dahlan pada tahun 1918 mendirikan Madrasah al Qismu al Arqo sehingga para alumnus sekolah rakyatnya bisa melanjutkan sekolah Di samping itu mereka juga dapat membantu mengajar di sekolah sekolah Muhammadiyah yang lain Menjadi sekolah kader Sunting Tamatan tamatan Kweekschool Islam Muhammadijah ini kemudian menyebar mengajar di sekolah sekolah Muhammadiyah terutama di Jawa Tidak ada dokumen yang menyebutkan spesialisasi ilmu yang mereka ajarkan Keterbatasan sumber daya manusia mengakibatkan tidak adanya spesialisasi keilmuan para guru di lembaga lembaga pendidikan Islam masa itu Boland 1982 Tamatan tamatan Kweekschool Muhammadijah ini mengajar semua mata pelajaran yang ada baik ilmu agama seperti Tafsir Hadits Fiqih maupun ilmu umum sekuler seperti ilmu bumi ilmu hayat falak hisab dan lain sebagainya Namun warna pesantren masih terlihat lebih kental dengan porsi pendidikan keagamaan yang lebih banyak Peran para alumnus ini ternyata tidak hanya mengajar di sekolah sekolah Muhammadiyah yang baru berdiri Mereka ternyata juga aktif dalam dakwah Islam dan pengembangan masyarakat khususnya dalam cabang cabang Muhammadiyah Kiprah mereka dalam perkembangan awal Muhammadiyah menempatkan Muallimin menjadi pusat pendidikan generasi mudanya Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya predikat Sekolah Kader Muhammadiyah pada diri Mu allimin tidak bersangkut paut dengan cikal bakal pendiriannya al Qismu al Arqo didirikan sebagai sekolah calon guru dan muballigh Muhammadiyah Sejarah Muhammadiyah tt Konsep Kader Muhammadiyah tidak tampak dalam al Qismu al Arqo Orientasi al Qismu al Arqo jelas untuk memenuhi tuntutan kebutuhan guru dan muballigh Muhammadiyah dari cabang cabang Muhammadiyah di Hindia Belanda Predikat Sekolah Kader Muhammadiyah ini kemungkinan baru muncul setelah para alumnusnya mampu mewarnai corak pergerakan Muhammadiyah baik di Yogyakarta maupun di cabang cabang Muhammadiyah di luar Yogyakarta Pengakuan ini ditandai dengan salah satu keputusan Kongres Muhammadiyah ke 28 di Medan yang mengamanatkan kepada Hoofdbestur Muhammadijah sekarang Pimpinan Pusat untuk mengelola secara resmi madrasah ini Sejarah Muhammadiyah tt Amanat kongres ini menempatkan Mu allimin dalam posisi penting dan strategis dalam sistem pengkaderan Muhammadiyah Mu allimin di masa modern SuntingKemudian pada tahun 1987 di bawah kepemimpinan Drs H Sri Satoto dilakukanlah resistematisasi kurikulum Tujuannya agar proses pendidikan dan pengajaran dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna Sehubungan dengan itu pengembangan Mu allimin dilajutkan lagi dengan kebijakan untuk merekayasa suatu paket terpadu yang menyangkut materi bidang studi Al Islam dan Kemuhammadiyahan dengan teknik kurikulum silang crossing curriculum yakni memadukan materi GBPP Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Departemen Agama Republik Indonesia dengan materi Mu allimin yang merujuk kepada referensi kitab kuning Proses terakhir inilah yang masih terus berlangsung hingga saat ini Tentu saja dalam rangka memperoleh hasil yang sempurna evaluasi dan revisi perbaikan terus menerus dilakukan terhadap materi bidang studi Al Islam dan Kemuhammadiyahan Ketika Mu allimin membuka jurusan Keagamaan dalam program pendidikan Aliyah pada tahun pendidikan 1996 1997 antara lain untuk mengimbangi program MAN PK Pendidikan Keagamaan yang digagas dan dicanangkan oleh Menteri Agama RI waktu itu Prof Drs H Munawir Sjadzali M A maka Muallimin pun mempertegas orientasi program pendidikannya dengan memberikan peluang sebesar besarnya kepada para siswanya untuk melanjutkan studi ke berbagai Perguruan Tinggi Agama dan Umum baik di dalam negeri maupun di luar negeri Program pendidikan yang dimaksud terbagi dua yaitu pertama Madrasah Aliyah Jurusan Ilmu ilmu Alam M IIA dan Ilmu ilmu Sosial M IIS serta kedua Madrasah Aliyah Ilmu ilmu Keagamaan M IIK Direktur SuntingK H Ahmad Dahlan K H Siradj Dahlan K H R Hadjid K H Siradj Dahlan Periode Kedua K H Mas Mansyur Direktur Kehormatan K H A Kahar Muzakkir K H Aslam Zainuddin K H Djazari Hisyam K H Mohammad Mawardi K H Amin Syahri K H Mohammad Mawardi Periode Kedua K H M S Ibnu Juraimy Drs K H Sri Satoto Drs K H Hamdan Hambali Drs K H Zamzuri Umar M Pd Muhammad Ikhwan Ahada S Ag M A 2005 2013 Asep Sholahuddin S Ag M A 2013 2016 H Aly Aulia Lc M Hum 2016 2024 Di antara 16 direktur yang pernah memimpin Mu allimin terdapat 3 diantaranya yang anugerahi gelar Pahlawan Nasional yaitu K H Ahmad Dahlan K H Mas Mansur K H Abdul Kahar MuzakkirKehidupan Pondok Pesantren SuntingPondok Pesantren Mu allimin Muhammadiyah Yogyakarta pada dasarnya menganut sistem pelajaran long life education Sehingga kehidupan di asrama ma had pondok masih berada dalam satu naungan di bawah pimpinan direksi madrasah Sehingga kebijakan di asrama masih terkontrol oleh pihak madrasah Walaupun demikian letak asramanya banyak yang berada di luar lingkungan madrasah Dari 10 asrama yang ada 9 di antaranya berada di luar Hanya asrama Abu Bakar Ash Shiddiq yang berada di dalam madrasah Adapun asrama yang terjauh adalah asrama Abdurrahman bin Auf asrama 9 Yang terletak di Jl Pareanom No 6 Wirobrajan Yogyakarta Asrama dan pamong SuntingAsrama Madrasah Mualimin tersebar di 11 lokasi Asrama Abu Bakar Ash Shiddiq Anang Jl S Parman 68 Yogyakarta Asrama Umar bin Khattab anton Jl Pandu 18 Ketanggungan Asrama Utsman bin Affan Jl Pandu 11 Ketanggungan Asrama Ali bin Abi Thalib Jl Kresna 2 Ketanggungan Asrama Khalid bin Walid Jl Kresna 18 Ketanggungan Asrama Al Mawardi abdan Jl Wekudara 12 Wirobrajan Asrama Thariq bin Ziyad Jl Patangpuluhan 10 Wirobrajan Asrama Mu az bin Jabal I sanusi Jl Sadewa 19 Ketanggungan Asrama Abdurrahman bin Auf Jl Pareanom 6 Patangpuluhan Asrama Abu Zar Al Gifari Jl S Parman 64 Yogyakarta Asrama Mu adz Bin Jabal II abdul wahid Jl Sadewa 19 KetanggunganKeluarga Alumni SuntingPara alumni dari madrasah ini kemudian membentuk suatu organisasi yang menyatukan mereka yang diberi nama KABAMMMA Keluarga Besar Abiturient Mu allimin Mu allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Saat ini KABAMMMA dipimpin oleh Dr Khairuddin Bashori M Si dengan alamat sekretariat di Jl S Parman 64 Yogyakarta Salah satu tokoh pentingnya adalah Ahmad Syafii Maarif Selain KABAMMMA alumni Madrasah Mu allimin dan Mu allimaat Muhammadiyah juga memiliki organisasi kemahasiswaan yang disebut dengan IKMAMMM Organisasi kemahasiswaan tersebut merupakan Ortom organisasi Otonom dari KABAMMMA Saat ini IKMAMMM di pimpin oleh Velandani Prakoso S IPLihat pula SuntingMuhammadiyah Ikatan Pelajar MuhammadiyahPranala luar SuntingSitus resmi Mu allimin Instagram Mu allimin Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta amp oldid 24273440