www.wikidata.id-id.nina.az
Ketuanan Melayu كتوانن ملايو adalah konsep politik yang menekankan keunggulan Melayu di Malaysia saat ini Konsep ini tertuang dalam Pasal 153 Konstitusi Malaysia yang memberikan jaminan hak hak khusus kepada etnis Melayu di Malaysia 1 Institusi politik tertua di Malaysia adalah sistem penguasa Melayu di sembilan negara bagian Melayu Pemerintahan kolonial Inggris mengubah sistem ini dan menggantikannya terlebih dahulu menjadi sistem pemerintahan tidak langsung kemudian pada tahun 1948 dengan menggunakan lembaga berdasarkan budaya ini mereka memasukkan monarki Melayu ke dalam cetak biru bagi Federasi Malaya yang sudah merdeka 2 Istilah Tanah Melayu menganggap kepemilikan negara bagian Melayu Dalam metode ini pemerintah kolonial memperkuat etnonasionalisme Melayu etnis dan budaya Melayu serta kedaulatan Melayu dalam negara bangsa baru Meskipun budaya lain akan terus berkembang identitas komunitas politik yang muncul akan dibentuk oleh budaya politik bersejarah dari kelompok etnis Melayu yang dominan 3 Imigran Tionghoa dan India yang merupakan minoritas signifikan di Malaysia dianggap berutang budi kepada orang Melayu karena memberi mereka kewarganegaraan dengan imbalan hak istimewa sebagaimana diatur dalam Pasal 153 Konstitusi Malaysia Pengaturan quid pro quo ini biasanya disebut sebagai kontrak sosial Ketuanan Melayu biasa disebut oleh para politikus khususnya yang tergabung dalam Organisasi Nasional Melayu Bersatu UMNO Meskipun gagasannya sendiri sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Malaysia istilah ketuanan Melayu baru mulai terkenal pada awal dasawarsa 2000 an Dalam sejarah oposisi politik yang paling lantang terhadap konsep tersebut berasal dari partai partai beranggotakan bangsa minoritas seperti Partai Gerakan Rakyat Malaysia dan Partai Aksi Demokratik DAP Gagasan ketuanan Melayu mendapat perhatian pada dasawarsa 1940 an ketika orang Melayu mengorganisasi diri untuk memprotes pendirian Persatuan Malaya dan kemudian berjuang demi kemerdekaan Selama dasawarsa 1960 an terdapat upaya substansial yang menantang ketuanan Melayu yang dipimpin oleh Partai Aksi Rakyat PAP asal Singapura yang merupakan negara bagian sejak 1963 hingga 1965 dan DAP setelah pengeluaran paksa Singapura Namun pasal Konstitusi Malaysia yang terkait dengan ketuanan Melayu tetap bercokol setelah kerusuhan rasial 13 Mei 1969 menyusul kampanye pemilihan umum yang berfokus kepada masalah hak warga bukan Melayu dan ketuanan Melayu Pada saat yang sama muncul ultra yang mengokohkan pemerintahan satu partai yang dipimpin oleh UMNO dan peningkatan penekanan pada orang Melayu sebagai orang orang definitif Malaysia yaitu hanya orang Melayu yang bisa menjadi orang Malaysia sejati Pada milenium ketiga sejumlah partai lain yang tergabung dalam Pakatan Harapan seperti Partai Keadilan Rakyat dan Partai Amanah Negara juga mengikuti jejak Partai Aksi Demokrasi yang menggugat ketuanan Melayu dan sebaliknya memajukan ketuanan rakyat Kerusuhan ini menyebabkan perubahan besar dalam pendekatan pemerintah terhadap masalah rasial dan mengarah pada pengenalan kebijakan aksi afirmatif agresif yang sangat memihak orang Melayu Kebijakan Ekonomi Baru DEB Kebijakan Kebudayaan Nasional yang juga diperkenalkan pada tahun 1970 menekankan kepada asimilasi orang bukan Melayu ke dalam kelompok etnis Melayu Namun selama dasawarsa 1990 an Perdana Menteri Mahathir bin Mohamad menolak pendekatan ini lewat kebijakannya Bangsa Malaysia yang menekankan identitas Malaysia alih alih Melayu untuk negara bagian Selama dasawarsa 2000 an politisi mulai menekankan ketuanan Melayu lagi dan secara terbuka mengecam menteri pemerintah yang mempertanyakan kontrak sosial Kemenangan mengejutkan Pakatan Harapan dalam pemilihan umum pada 2018 sedikit banyak berpengaruh terhadap gagasan ketuanan Melayu Daftar isi 1 Latar belakang 1 1 Melayu Malaysia 1 2 Perselisihan etnis antara Melayu dan bangsa lain 2 Prakemerdekaan 2 1 Nasionalisme awal Melayu 2 2 Uni Malaya 2 3 Menuju kemerdekaan Malaya 2 4 Partai Perikatan 3 Kemerdekaan Malaya dan pembentukan Malaysia 3 1 Kemerdekaan dan Konstitusi 3 2 Pembentukan Malaysia 3 3 Malaysian Malaysia Malaysia nya orang Malaysia 3 4 Pendepakan Singapura dari Malaysia 4 Peristiwa 13 Mei dan Kebijakan Ekonomi Baru 4 1 Permasalahan bahasa 4 2 Insiden 13 Mei 4 3 Dilema Melayu dan Kebijakan Ekonomi Baru 4 4 Amandeman konstitusi dan perubahan kebijakan lainnya 4 5 Politik dan Dominasi Melayu 5 Pemerintahan Mahathir 5 1 Aksi afirmatif dan protes kaum Tionghoa 5 2 Meninjau dan menyusun ulang kebijakan ekonomi 5 3 Bangsa Malaysia dan liberalisasi politik 6 Pemerintahan Abdullah 6 1 Meritokrasi 6 2 Politik rasial 6 3 Permasalahan politik 7 Pemerintahan Najib 8 Pemerintahan Mahathir kedua 9 Lihat pula 10 Sumber 11 Daftar pustakaLatar belakang SuntingMelayu Malaysia Sunting nbsp The British recognised the Malay Rulers as sovereign over Malaya Artikel utama Suku Melayu Ras Melayu Melayu Malaysia Pemelayuan dan Pasal 160 Konstitusi Malaysia Suku Melayu yang menjadi mayoritas penduduk Malaysia sebesar 50 4 adalah kelompok etnis suku bangsa Austronesia yang sebagian besar mendiami Semenanjung Malaya meliputi wilayah paling selatan Thailand pantai timur Sumatra pantai Kalimantan dan pulau pulau kecil yang terletak di antara tempat tempat ini Asal usul etnis Melayu yang sebenarnya masih menjadi subjek kajian di kalangan sejarawan antropolog dan ahli bahasa Sebuah teori populer menyatakan bahwa orang yang menggunakan rumpun bahasa Austronesia pertama kali tiba di Asia Tenggara Maritim antara 2500 SM dan 1500 SM sebagai bagian dari perluasan wilayah Austronesia dari Taiwan ke Asia Tenggara 4 Namun studi genetik yang dilakukan oleh HUGO Organisasi Genom Manusia yang melibatkan hampir 2 ribu orang di seluruh Asia menunjukkan teori lain tentang pola migrasi Asia Temuan HUGO mendukung hipotesis bahwa Asia dihuni terutama melalui peristiwa migrasi tunggal dari selatan dan bahwa kawasan Asia Tenggara dihuni pertama kali yang mengandung paling banyak keanekaragaman kemudian berlanjut perlahan ke Utara dengan keragamannya hilang 5 Pengaruh Hindu dan Buddha terjadi melalui kontak perdagangan dengan anak benua India Negeri negeri Melayu kono bangkit pada awal milenium pertama di wilayah pesisir Semenanjung Malaysia terutama Kerajaan Tanah Merah abad ke 1 Gangga Negara abad ke 2 Langkasuka abad ke 2 Kedah abad ke 2 dan Pahang abad ke 5 Antara abad ke 7 dan ke 13 banyak dari negara negara perdagangan maritim semenanjung yang kecil dan sering kali makmur ini menjadi bagian dari Kerajaan Sriwijaya 6 sebuah kerajaan Melayu yang berpusat di Palembang dan Kadaram 7 8 Pada abad ke 15 Kesultanan Melaka yang memiliki pengaruh di sebagian besar kepulauan Melayu barat telah menjadi pusat pengislaman di timur Tradisi Melaka diteruskan dan dipupuk wiracarita identitas Melayu dengan kuat 9 10 Sejak zaman ini keyakinan Islam diidentikkan dengan masyarakat Melayu dan memainkan peran penting dalam menakrifkan identitas Melayu 11 12 13 Saat ini Melayu Malaysia dibagi secara luas menjadi Melayu Anak Jati atau Melayu Semenanjung dan Melayu Anak Dagang atau Melayu Kepulauan Orang Melayu sebenarnya terdiri dari orang orang yang mengikuti budaya Melayu yang telah berkembang di Semenanjung Malaya 14 Di antara rumpun yang terkenal adalah Melayu Kedah Melayu Kelantan dan Melayu Terengganu Orang Melayu asing terdiri dari keturunan pendatang dari bagian lain Nusantara yang menjadi warga kesultanan Melayu serta terserap dan berasimilasi dengan budaya Melayu pada waktu yang berbeda dibantu oleh kesamaan gaya hidup dan kesamaan agama Islam Di antara kelompok yang terkenal adalah orang Jawa Minangkabau dan Bugis 15 16 Perselisihan etnis antara Melayu dan bangsa lain Sunting Menurut banyak sejarawan akar utama perselisihan antar etnis dan ketuanan Melayu adalah kurangnya hubungan antara kaum Melayu dengan kaum non Melayu Karena banyak imigran yang didatangkan sebagai pekerja pendatang oleh Britania para imigran ini merasa tidak perlu untuk berintegrasi dengan masyarakat Melayu dan bahkan tidak banyak yang mau belajar bahasa Melayu Pengecualian terdapat pada kaum Tionghoa Peranakan yang telah berasimilasi dengan baik selama 600 tahun Menurut Ming Shi lu nenek moyang Tionghoa Peranakan adalah hadiah yang diberikan kepada Sultan Melaka sebagai tanda pengakuan hubungan bilateral antara Dinasti Ming dengan Kesultanan Melaka Pada saat pemerintahan Britania kebanyakan Tionghoa Peranakan adalah saudagar saudagar yang kaya dan dalam kesehariannya berbahasa Melayu berbusana Melayu dan berkuliner Melayu 17 Kebijakan kependidikan Britania kemudian mensegregasi kaum kaum yang satu dengan yang lain Britania memberikan pendidikan yang minim bagi kaum Melayu sedangkan kaum non Melayu dibiarkan sendiri Kaum Melayu yang umumnya tinggal di pedesaan tidak dianjurkan bersosialisasi dengan kaum non Melayu perkotaan 18 Kondisi ekonomi Melayu yang miskin dibandingkan dengan kaum Tionghoa yang lebih baik juga membakar sentimen rasial ini Faktor lain yang mencuatkan ketuanan Melayu adalah pendudukan Jepang di Malaya semasa Perang Dunia II Perang Dunia ini membangkitkan kesadaran politik di antara warga Malaya dengan mengintensifkan komunalisme dan kebencian rasial Kebijakan Jepang atas politisasi kaum petani Melayu secara sengaja membakar nasionalisme Melayu Dua sejarahwan Melayu menulis bahwa Perlakuan tidak ramah yang diberikan Jepang kepada kaum Tionghoa dan perlakuan sebaliknya yang diberikan kepada kaum Melayu membantu kaum Tionghoa merasakan identitasnya yang terkucil secara lebih tajam Salah satu komentator asing juga menyatakan Semasa periode pendudukan sentimen nasional Melayu telah menjadi kenyataan sentimen ini sangatlah anti Tionghoa dan dalam unjuk rasa diserukan Malaya untuk orang Melayu 19 Prakemerdekaan SuntingNasionalisme awal Melayu Sunting Nasionalisme Melayu sebagai gerakan politik yang terorganisasikan dan bersatu tidaklah wujud sebelum Perang Dunia II Konsep ketuanan Melayu juga tidak relevan dengan kondisi politik saat itu karena warga Tionghoa Malaysia dan India Malaysia yang menduduki hampir setengah jumlah populasi Malaya tidak menganggap diri mereka sendiri sebagai warga Malaya 20 Sebuah laporan dari Wakil Menteri Koloni pada awal dasawarsa 1930 an menemukan bahwa jumlah warga non Melayu yang menganggap Malaya sebagai tanah air mereka sangat kecil 21 Meskipun Inggris memegang kendali de facto atas Malaya secara efektif secara de jure negara itu diperintah oleh orang Melayu sendiri dan hanya diperintah bagi sementara waktu oleh Inggris Komisioner Tinggi Hugh Clifford menyampaikan pidato yang menguraikan ideologi Britania semasa pemerintahan Britania di Malaysia 22 ketika ia mendesak semua orang di negara ini untuk menyadari fakta bahwa negeri ini adalah negara Melayu dan orang Inggris datang ke sini atas undangan Yang Mulia Penguasa Melayu dan merupakan tugas kami untuk membantu orang Melayu untuk memerintah negara mereka sendiri 23 Otoritas kolonial mengadopsi kebijakan terbuka Pro Melayu sehingga orang Melayu seperti yang dikatakan Komisaris Tinggi Sir Laurence Guillemard dapat dipersiapkan untuk mengambil tempat yang pantas dalam kehidupan administrasi dan komersial di negara ini 24 Pada kenyataannya warga non elit Melayu tetap termarjinalisasi oleh kebijakan ekonomi dan politik pemerintah kolonial Britania dan baik kebijakan pendidikan maupun ketenagakerjaan sangat terbatas 25 Komunitas warga non Melayu yang lahir di tanah Malaya dengan cepat kemudian mulai meminta perwakilan politik Tahun 1936 komunitas warga India yang lahir di Malaya meminta Komisioner Tinggi Sir Shenton Thomas memberikan mereka andil dalam jabatan jabatan administrasi pemerintahan Thomas menolak permintaan ini dengan menunjuk bahwa orang India yang lahir di Malaya sebagai pendatang asing 26 Walaupun Britania menganggap warga Tionghoa sebagai angkatan kerja sementara dengan menunjukkan statistik yang mengindikasikan bahwa kebanyak imigran Tionghoa pada akhirnya pulang kembali ke tanah asal mereka para kritikus beralasan bahwa populasi warga Tionghoa yang lahir di Malaya terus meningkat Walaupun demikian Britania tetap berkeras bahwa adalah berbahaya untuk mempertimbangkan warga Tionghoa memiliki kecenderungan tinggal menetap di Malaya komunitas India yang lahir di Malaya meliputi hampir 20 dari populasi warga India dengan sisanya sebagai pekerja buruh yang bermigrasi dengan alasan yang sama seperti warga Tionghoa juga diabaikan 27 Britania mengatur kehidupan warga Melayu dengan kehidupan tradisional mereka sebagai petani membatasi gerakan ekonomi dan pendidikan mereka Kebijakan ini diambil atas dasar pemikiran bahwa pendidikan yang diberikan pada warga Bengal di India telah menimbulkan ketidakpuasan dan pemberontakan 28 Britania hanya melibatkan warga Melayu yang berkelas ke dalam pemerintahan Walaupun warga non Melayu tidak dimasukkan ke dalam posisi pemerintahan banyak dari jabatan jabatan sipil diisi oleh warga non Melayu kebanyakan adalah orang India yang sengaja didatangkan untuk mengisi jabatan ini 27 Kebanyakan ahli sejarah mendeskripsikan kebijakan pro Melayu ini disengajakan hanya untuk mempertahankan kedudukan Britania daripada memperkuat kedudukan warga Melayu banyak yang mengkarakterisasikan pendekatan Britania ini sebagai taktik divide et impera menjauhkan suku yang satu dengan lainnya untuk memisahkan elemen masyarakat Malaya dalam harmonitas yang tipis 29 30 Tahun 1920 an warga Tionghoa lokal yang memiliki kekuatan ekonomi yang signifikan mulai mendorong pemerintah Britania memberikan mereka andil lebih besar di pemerintahan Malaya 31 Banyak warga dari komunitas Tionghoa yang telah mencapai 39 dari populasi Malaya masih terdiri dari pekerja buruh sementara Walaupun demikian warga Tionghoa Peranakan yang merupakan warga Tionghoa yang lahir di Malaya ingin diberikan posisi dalam pemerintahan dan di anggap sebagai warga Malaya Salah satu pemimpin warga Tionghoa bertanya Siapa bilang bahwa ini adalah negeri Melayu Ketika Kapten Francis Light tiba apakah dia menemukan orang Melayu atau kampung Melayu Kakek moyang kami datang ke sini dan bekerja keras sebagai kuli tidak malu menjadi kuli dan mereka tidak mengirimkan uang mereka kembali ke Tiongkok Mereka menikah dan menghabiskan uang mereka di sini dan dengan begini pemerintah dapat membangun negara ini dari hutan menjadi peradaban Kami telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari negara ini Ini adalah negara kami Intelek intelek Melayu yang jengkel keberatan dengan alasan ini mengemukakan sebuah analogi dengan warga Tionghoa sebagai tukang batu dan Malaya sebagai rumah Tukang batu yang telah dibayar menurut argumentasi mereka tidak berhak diberikan bagian kepemilikan rumah yang dibangunnya Karena itu mereka menolak setiap usaha untuk memberikan warga Tionghoa kewarganegaraan dan hak hak politik lainnya 32 Sebaliknya pula tidak semua warga Melayu pula yang lahir di Malaya Sejumlah kelompok etnis lain yang berhubungan dengan etnis Melayu seperti suku Jawa dan Bugis telah bermigrasi ke dalam Malaya sepanjang abad 19 dan 20 Kebanyakan dengan cepat berasimilasi ke dalam identitas kebudayaan Melayu 33 Pada akhirnya permohonan warga Tionghoa Malaya tampaknya memiliki pengaruh yang kuat terhadap Britania Tahun 1927 Gubernur Negeri Negeri Selat mengalamatkan warga Tionghoa sebagai penduduk asli Malaya Britania 34 Sesaat sebelum Perang Dunia II nasionalisme Melayu mulai menekankan ketuanan Melayu Dikhawatirkan bahwa kebijakan Britania mulai condong terhadap pembentukan nasionalitas Malaya yang memasukkan warga Tionghoa dan India Beberapa warga Melayu kemudian berusaha mempertahankan status quo dengan menggunakan Britania sebagai pertahanan terhadap ancaman non Melayu Yang lainnya mulai memperjuangkan sebuah negara Melayu yang merdeka dan berdaulat seperti Negara Indonesia Raya 35 Uni Malaya Sunting Setelah Perang Dunia II Britania mengumumkan pembentukan Uni Malaya yang akan melonggarkan kebijakan kebijakan imigrasi mengurangi kedaulatan raja raja Melayu dan tidak mengakui adanya supremasi Melayu serta membentuk Malaya sebagai protektorat Britania Raya Sebagai penduduk yang lahir di Malaya kebanyakan warga Tionghoa Malaya dan India Malaya memenuhi syarat mendapatkan kewarganegaraan di bawah prinsip jus soli Dengan jaminan hak hak yang sama kepada semua orang warga Melayu khawatir bahwa kekuatan kecil yang disisakan akan kemudian diambil juga 36 37 Dan sejak awal pula kaum Melayu tidak menganggap mereka sendiri sebagai bagian dari label warga Malaya 38 Untuk pertama kalinya warga Melayu menjadi sadar secara politik dan memprotes pembentukan Uni Malaya Pada satu perkumpulan terdapat sebuah plakat yang bertuliskan Malaya adalah milik Melayu Kami tidak ingin bangsa lain diberikan hak dan keistimewaan yang sama dengan bangsa Melayu 39 Satu organisasi Melayu memberitahukan kepada Britania bahwa ketetapan kewarganegaraan ini akan membawa pada kepunahan etnis Melayu beserta tanah dan raja mereka 40 Sekelompok royalis Melayu dan pejabat sipil yang dipimpin oleh Dato Onn Ja afar membentuk Organisasi Nasional Melayu Bersatu UMNO untuk memprotes pembentukan Uni Malaya 41 Walaupun Uni Malaya dibentuk sesuai dengan rencana kampanye memprotes pembentukan tersebut terus berlanjut tahun 1948 Britania menggantikan Uni Malaya dengan Federasi Malaya Federasi ini mengembalikan kedaulatan raja raja Melayu memperketat pembatasan imigrasi dan kewarganegaraan dan memberikan warga Melayu hak hak istimewa 42 Walaupun demikian tujuan semula Britania tetap sama memperkenalkan sebuah bentuk kewarganegaraan umum yang terbuka untuk semua orang tanpa memandang etnis yang menganggap Malaya sebagai rumah mereka dan objek kesetiaan mereka 43 Oposisi yang terbatas terhadap ketuanan Melayu dan UMNO semasa periode ini datang dari koalisi antara All Malaya Council of Joint Action AMCJA dan Pusat Tenaga Rakyat PUTERA Walaupun salah satu konstituen organisasi PUTERA berkeras pada ketuanan Melayu sebagai hak lahir nasional warga Melayu PUTERA ikut serta dengan AMCJA memperjuangkan persamaan politik non Melayu Setelah Britania menolak untuk mempedulikan koalisi PUTERA AMCJA koalisi ini menolak berunding dengan Britania kemudian melancarkan mogok umum untuk memprotes apa yang dianggap sebagai kecacatan dalam negara baru Setelah Federasi Malaya dibentuk koalisi ini kemudian dibubarkan 44 Sebelum pembentukan Federasi warga non Melayu secara umum tidak dilibatkan dalam perpolitikan dan nasionalisme Malaya lebih tertarik kepada politik tanah asal mereka warga non Melayu tidak pernah secara signifikan mendukung Uni Malaya 45 AMCJA walaupun terdiri dari warga non Melayu tidak mewakili sebagian besar dari komunitas warga non Melayu di Malaya 46 Kurangnya ketertarikan atau kesetiaan kepada Malaya di antara warga non Melayu tampaknya menjustifikasi ketuanan Melayu Beberapa ahli sejarah beragumentasi bahwa kegagalan Uni Malaya membuat warga Tionghoa sadar akan kebutuhan perwakilan politik mereka Malay Chinese Association MCA sebuah partai politik komunal yang mengkampanyekan hak hak politik warga Tionghoa dibentuk segera sesudah pembentukan Federasi Malaya 47 Yang lainnya mengklaim bahwa faktor utama dibalik keterlibatan warga non Melayu ke dalam politik Malaya dan tuntuan hak hak mereka adalah karena peningkatan jumlah warga non Melayu yang lahir di Malaya Laporan yang sama dari British Permanent Under Secretary of State for the Colonies mengindikasikan bahwa warga non Melayu yang lahir di Malaya tidak pernah melihat tanah nenek moyang mereka dan mereka mengklaim bahwa keturunan keturunan mereka seharusnya mendapatkan perlakuan yang adil 48 Presiden pertama MCA adalah Tan Cheng Lock seorang warga Tionghoa yang lahir di Malaya yang sebelumnya memimpin AMCJA sebelum pembubarannya Menuju kemerdekaan Malaya Sunting Setelah tujuan awalnya tercapai UMNO kemudian memosisikan dirinya sebagai partai politik yang memperjuangkan kemerdekaan Malaya Pada saat yang sama pula Partai Komunis Malaya MCP melancarkan pemberontakan bersenjata untuk membentuk pemerintahan komunis di Malaya Pemberontakan ini mencapai puncaknya pada kedaruratan Malaya yang terus berlangsung setelah kemerdekaan Dalam pemerontakan ini segregasi antar ras sangat jelas terlihat Pihak yang menentang pihak komunis hampir keseluruhannya adalah kaum Melayu manakala kaum Tionghoa banyak yang mendominasi kedudukan di partai komunis Britania kemudian membentuk Komite Hubungan Komunitas Jawatankuasa Hubungan antara Kaum Communities Liaison Committee yang terdiri dari politikus politikus tinggi Malaya dari berbagai komunitas untuk mengalamatkan berbagai isu isu sensitif utamanya yang mengangkut isu ras Beberapa kompromi mengenai sejumlah isu seperti kewarganegaraan pendidikan demokrasi dan supremasi Melayu disetujui Pada akhirnya tawar menawar antara kaum Melayu dengan kaum non Melayu dirumuskan Sebagai ganti kaum Melayu melepaskan ketuanan Melayunya warga Melayu akan dibantu untuk mengejar ketertinggalan ekonominya Salah satu anggota komite ini E E C Thuraisingham kemudian berkata bahwa Saya dan lainnya percaya bahwa Melayu yang terbelakang seharuslah diberikan tawaran yang lebih baik Kaum Melayu haruslah dibantu untuk mencapai kesetaraan dengan kaum non Melayu agar dapat mengukuhkan Negara Malaya bersatu yang setara 49 Permasalahan terus bermunculan Banyak anak muda Tionghoa Malaya yang diwajibkan ikut pelatihan militer untuk mencegah serangan komunis melarikan diri dari Malaya Kebanyakan warga Tionghoa yang mengikuti wajib militer ini adalah warga didikan Inggris dan bukanlah didikan Tionghoa Bagi kaum Melayu hal ini mengindikasikan bahwa kaum Tionghoa tidak memiliki kesetiaan apapun terhadap Malaya dan ini menjustifikasikan ketuanan Melayu Persepsi ini semakin diperparah oleh dikotomi rasial yang terlihat di antara kaum yang mendukung komunis dengan kaum yang menentangnya 50 Pada awal tahun 1950 an Onn Ja afar mengajukan wacana untuk membuka keanggotaan UMNO bagi seluruh warga Malaya dan menggantikan namanya menjadi Organisasi Nasional Malaya Bersatu Pertubuhan Kebangsaan Penduduk Tanah Melayu Bersatu Wacana ini akan mengikis identitas UMNO sebagai partai yang memperjuangkan ketuanan Melayu Namun hal ini tidak mendapatkan dukungan anggota dalam partai UMNO sendiri Onn Ja afar kemudian mengundurkan diri pada tahun 1951 dan mendirikan Partai Kemerdekaan Malaya Independence of Malaya Party IMP Ia digantikan oleh Tunku Abdul Rahman yang bersikeras akan kedaulatan Melayu Dengan mengungkit kurangnya kesetiaan warga non Melayu terhadap Malaya ia menuntut warga non Melayu untuk mengklarifikasikan kesetiaan mereka terlebih dahulu sebelum diberikan kewarganegaaan dan selanjutnya dalam bukunya Political Awakening menyatakan bahwa Kepada siapapun yang mencintai dan merasa berhutang kesetiaan kepada negara ini kami akan menyambutnya sebagai penduduk Malaya Mereka haruslah benar benar penduduk Malaya dan mereka akan memiliki hak dan keistimewaan yang sama dengan kaum Melayu 51 Tidak lama setelah itu pada tahun 1952 ia tampaknya mengkontradiksi dirinya sendiri dengan bersikeras agar kaum Melayu melindungi posisi khusus mereka Malaya adalah untuk kaum Melayu dan tidak seharusnya diperintah oleh gabungan berbagai bangsa 52 nbsp Semasa awal tahun 1950 an terdapat gerakan separatis Tionghoa Peranakan di Pinang yang melawan ketuanan Melayu Semasa periode ini kaum Tionghoa Peranakan mulai memperlihatkan ketertarikannya pada politik lokal utamanya Tionghoa Peranakan Pulau Pinang di mana terdapat gerakan separatis Tionghoa yang aktif Dengan lebih berpihak kepada Britania daripada kepada kaum Melayu kaum Tionghoa Peranakan utamanya tidak senang atas pengalamatan mereka sebagai pendatang asing Kaum Tionghoa Peranakan ini menghindar dari UMNO dan MCA percaya bahwa manakala UMNO dan ekstremis Melayu bertujuan memperluas hak khusus Melayu dan membatasi hak kaum Tionghoa MCA terlalu egois dan tidak dapat dipercayai 53 Kaum Tionghoa Peranakan khawatir atas penyatuan Negeri Negeri Selat dengan Malaya dan tidak merasa memiliki kesamaan dalam suatu negara Malaya untuk Melayu yang di dalamnya kaum Tionghoa tidak dianggap sebagai bumiputera Salah satu pemimpin Tionghoa Peranakan dengan penuh emosi mendeklarasikan Saya dapat mengklaim lebih anak Pulau Pinang daripada 99 persen kaum Melayu yang tinggal di sini sekarang Dengan penolakan kuat dari pemerintah gerakan separatis ini pada akhirnya berangsur angsur hilang 54 Beberapa orang mengajukan bahwa kaum non Melayu tidak merasa setia kepada Malaya karena mereka tidak menganggap diri mereka sendiri sebagai bernasionalitas Malaya dan lebih terikat dengan latar belakang budaya dan etnis mereka Untuk melawan hal ini pada tahun 1952 kewarganegaraan diberikan kepada hampur semua warga non Melayu yang lahir di Malaya Kewarganegaraan ganda dilarang sehingga memaksa warga non Melayu untuk memilih di antara tanah nenek moyangnya atau Malaya 55 Berlawanan dengan asumsi kaum Melayu mayoritas kaum non Melayu memilih untuk menetap dan sehingganya membuktikan kesetiaan mereka kepada Malaya Kaum kaum non Melayu inilah yang menjadi nenek moyang kaum non Melayu Malaysia sekarang Seiring dengan persiapan Malaya untuk memiliki pemerintahan sendiri Britania memulai Sistem Keanggotaan seperti sistem kabinet Seperti Komiter Hubungan antar Komunitas keanggotaan pemerintahan berasal dari berbagai komunitas Sistem ini dianggap sebagai titik awal model pembagian kekuasaan multirasial di Malaya dan Malaysia setelah kemerdekaan Pada saat yang sama Britania juga mulai meletakkan kerangka sistem pendidikan nasional yang akan menciptakan rasa kebersamaan sebagai warga Malaya Proposal Barnes Report yang diajukan oleh Britania mendapatkan penentangan yang kuat dari komunitas Tionghoa karena jenuh dengan nasionalisme Melayu dan memperkuat ketuanan Melayu Proposal lainnya Fenn Wu Report mendapatkan dukungan kaum Tionghoa namun tidak mendapat persetujuan kaum Melayu Pada akhirnya rekomendasi Barnes Report akan sekolah nasional berbahasa Inggris diimplementasikan pada tahun 1952 di tengah tengah protes kuat dari kaum Tionghoa yang kecewa terhadap tidak adanya ketentuan mengenai sekolah berbahasa non Melayu Pada tahun 1956 sebuah komite yang dikepalai Tun Abdul Razak mengevaluasi sistem pendidikan ini Propasal Razak Report merekomendasikan bahwa sekolah dasar berbahasa non Melayu diizinkan untuk dibuka namun haruslah memiliki kurikulum yang sama dengan sekolah nasional Sekolah menengah berbahasa non Melayu tidak akan diizinkan dan hanya sekolah menengah nasional saja yang akan dibiayai pemerintah Komunitas Tionghoa dengan kuat menetang proposal Razak Report ini pula dan melancarkan kampanye melawannya 56 Walaupun demikian rekomendasi Razak Report ini pada umumnya sangat sukses dan kebanyakan rekomendasinya masih digunakan sampai dengan sekarang Partai Perikatan Sunting Walaupun UMNO mendukung ketuanan Melayu ia membentuk aliansi perikatan dengan MCA dan Kongres India Malaya MIC dalam pemilihan Dewan Legislatif Federal tahun 1955 yang disebut sebagai Parti Perikatan Partai Aliansi Aliansi ini mengejutkan banyak pihak karena MCA sebelumnya dengan keras menuntuk hak politik yang setara bagi seluruh warga negara Presiden MCA Tan Cheng Lock sendirinya juga merupakan Tionghoa Peranakan Walaupun pada awalnya aliansi ini dianggap sebagai aliansi yang didasarkan pada keuntungan sesaat aliansi ini memenangkan 51 dari 52 kursi yang diperebutkan Sisa satu kursinya dimenangkan oleh Partai Islam Se Malaya PAS yang merupakan partai Melayu yang mengadvokasikan ketuanan Melayu Kekalahan partai partai non komunal lainnya memberikan persepsi bahwa atmosfer politik Malaya tidak cocok dengan partai partai multi rasial Koalisi pemerintahan yang terdiri dari partai partai monorasial dianggap lebih stabil dan cocok dengan politik Malaya 57 Sebelum pemilihan umum Dato Onn Ja afar telah mengubah pendekatannya dengan membentuk Partai Negara setelah IMP mengalami kekalahan pada pemilu daerah Walaupun ia mengadvokasi kebijakan pro Melatyu yang lebih kuat Partai Negara gagal menjatuhkan aliansi ini Beberapa sejarahwan percaya bahwa proposal Partai Negara mendorong politikus politikus UMNO untuk mengambil kebijakan kebijakan pro Melayu yang lebih radikal 58 59 Britania sendiri bersikeras memindahkan kekuasaannya hanya kepada pemerintahan yang multirasial dan aliansi antara UMNO MCA dan MIC dianggap memenuhi syarat multirasial ini 60 Kemerdekaan Malaya dan pembentukan Malaysia SuntingKemerdekaan dan Konstitusi Sunting Federasi Malaya Persekutuan Tanah Melayu secara resmi merdeka dari Imperium Britania tahun 1957 Konstitusi negara baru ini memiliki beberapa ketentuan seperti Pasal 153 yang menjamin kaum Melayu mendapatkan hak hak istimewa Komisi Reid yang menyusun konstitusi ini menyatakan bahwa pasal 153 hanyalah bersifat sementara dan harus ditinjau ulang oleh parlemen 15 tahun setelah kemerdekaan 61 Konstitusi ini tidak secara eksplisit menyatakannya maupun mengklarifikasi tujuan pasal 153 Konstitusi menyatakan bahwa semua warga Malaya setara di depan hukum tanpa menyebut nyebut Kedaulatan Melayu maupun gagasan gagasan lain yang berhubungan dengan ketuanan Melayu Kewarganegaraan Jus soli yang memberikan kewarganegaraan kepada siapapun yang lahir dalam Federasi Malaya juga diberikan walaupun tidak secara retroaktif Pemberian kewarganegaraan secara jus soli ini merupakan pengorbanan kaum Melayu yang sebelumnya dengan keras berkampanye menentang kewarganegaraan jus soli dalam Uni Malaya 62 Di sisi lain bahasa Melayu dan Islam dijadikan bahasa nasional dan agama resmi negara Kedudukan Raja raja Melayu juga tetap dipertahankan Keputusan ini bertujuan untuk menghargai kaum Melayu sebagai orang Malaya yang sebenarnya yakni menjadi seorang Malaya adalah sama halnya menjadi seorang Melayu Di mata banyak orang pula hal ini memberikan Malaya identitas Melayu 63 Seorang akademiawan mengajukan bahwa Kaum Melayu memiliki perasaan yang telah mendarah daging bahwa hanya merekalah yang merupakan bumiputera dan sehingganya mempunyai hak hak istimewa tertentu atas tanah Malaya Dan sebenarnya pun pada tahun 1964 Tunku mengatakan Adalah dimengerti semua orang bahwa negara ini dari namanya tradisi dan karakternya adalah Melayu Di negara lain di mana pendatang asing mencoba untuk mendominasi bidang ekonomi dan bidang bidang lain pada akhirnya akan mendapatkan oposisi keras dari penduduk asli Namun ini tidak sama halnya dengan kaum Melayu Oleh karena itu sebagai gantinya pendatang pendatang asing itu harus menghargai posisi orang Melayu 52 Diajukan bahwa nasionalitas Malaysia tidak muncul karena semua simbol simbol nasional Malaysia diturunkan dari tradisi Melayu 64 Pembatasan konstitusional atas jumlah konstituensi Parlemen dari pedesaan kemudian dicabut dan dianggap sebagai penopang tak langsung hak khusus Melayu Hal ini disebabkan karena kaum Melayu kebanyakan berpusat di daerah pedesaan dan secara tidak langsung meningkatkan kekuasaan politik kaum Melayu Konstitusi awal negara secara implisit mengikuti sistem satu orang satu suara Perubahan pada konstituensi ini dikecam karena memberikan satu orang satu suara yang lainnya banyak suara tidak didasarkan pada kemampuan intelektual tetapi hanya bertujuan untuk menjamin dominasi kelompok kelompok tertentu 65 Ketentuan ketentuan konstitusional yang dirujuk sebagai Agenda Melayu mendapatkan sedikit sentimen dari kaum non Melayu walaupun kebanyakan dari mereka mendapatkan kewarganegaraan dan secara teoretis sejajar dengan warga Melayu di bawah konstitusi Hal ini dapat disebabkan oleh penerimaan kontrak sosial yang salah seorang sejarahwan menulis Pada tingkat elit kaum non Melayu mengakui bahwa kaum Melayu secara politik superior karena status penduduk asli mereka dan bahwa susunan pemerintahan Malaysia memiliki karakter Melayu Kaum Melayu dijamin menjadi mayoritas baik dalam parlemen negara bagian maupun parlemen federal Kaum Melayu mengontrol posisi yang tertinggi dalam pemerintahan dan mendominasi anggota kabinet federal Seorang sejarahwan Melayu menulis bahwa Sebagai gantinya kaum Tionghoa mendapatkan melebihi apa yang kaum Tionghoa Asia Tenggara lainnya mimpikan kewarganegaraan yang setara partisipasi politik dan jabatan kesempatan ekonomi yang tidak dihalang halangi dan toleransi kepada bahasa agama dan institusi kebudayaan mereka 66 Beberapa pihak mengekspresikan kekhawatirannya kepada pasal 153 Sesaat sebelum kemerdekaan China Press mensugestikan bahwa manakala hak hak khusus dapat dimengerti pada awal pembangunan negara jika periode hak hak khusus tidak dibatasi ataupun ruang lingkupnya tidak ditentukan secara jelas maka persengketaan yang tak habis habisnya akan bermunculan pada hari hari mendatang dan berargumen bahwa hak hak khusus pada akhirnya akan memisah misahkan warga Malaya daripada menyatukannya 67 Pembentukan Malaysia Sunting Pada tahun 1961 ketika pemerintah Malaya mulai mendiskusikan kemungkinan penggabungan dengan Singapura Sabah Sarawak dan Brunei permasalahan hubungan antar etnis mulai mencuat kembali Proposal pembentukan Malaysia tanpa Sabah dan Sarawak telah bergulir lebih dari satu dasawarsa namun negosiasi sebelumnya gagal Warga Singapura sendiri tidak begitu tertarik untuk diperintah oleh pemerintah Melayu 68 Namun pada tahun 1961 Singapura mulai menerima gagasan untuk bergabung dengan Malaysia karena terdapat anggapan pada saat itu bahwa industri Singapura tidak dapat bertahan tanpa akses ke pasar Malaya 69 Pemerintah Malaya tidak bergitu suka menerima warga Tionghoa Singapura yang akan menekan populasi Melayu menjadi minoritas dalam negara Malaysia yang baru Banyak kaum Melayu merasa bahwa mengubah dominasi Melayu dalam militer dan kepolisian akan membuat posisi Melayu dalam keadaan bahaya Ada juga yang berargumen bahwa posisi ekonomi Melayu yang inferior akan semakin kentara apabila kaum Tionghoa Singapura yang lebih kaya masuk dan menimbulkan ketidakpuasan publik 70 Pemerintah Malaya memutuskan untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan bergabung dengan Sabah dan Sarawak Kedua koloni Britania ini memiliki populasi penduduk asli yang besar yang oleh pemerintah Malaya dianggap sebagai Melayu Di bawah pasal 160 Konstitusi Malaya kebanyakan penduduk asli Sabah dan Sarawak bukanlah Melayu karena mereka kebanyakan merupakan animis ataupun beragama Kristen sehingganya tidak sesuai dengan konstitusi yang mengharuskan Melayu beragama Islam Untuk mengatasinya pemerintah Malaya memperluas definisi informal Melayu agar dapat melingkupi penduduk penduduk asli Sabah dan Sarawak 71 Warga Sabah dan Sarawak tidak melihat keuntungan apapun dari penggabungan ini Banyak yang menganggap Malaya hanyalah untuk orang Melayu manakala mereka tidak menganggap diri mereka sebagai Melayu Istilah Malaysia dengan frasa Malay Melayu juga dianggap menakutkan Adanya agama resmi Islam dan bahasa nasional Melayu juga meperparah ketakutan akan dominasi Melayu Agar penggabungan dapat terjadi Sabah dan Sarawak menuntut bahwa penduduk asli Sabah dan Sarawak juga diberikan hak khusus yang sama dengan kaum Melayu 72 Dua puluh butir perjanjian antara pemerintah Malaya dengan Sabah dan 18 butir perjanjian antara pemerintah Malaya dengan Sarawak kemudian ditandatangani Setelah negosiasi yang berlarut larut dan dukungan dari Britania berbagai masalah akhirnya berhasil diselesaikan Penggabungan ini secara efektif berlaku tanggal 16 September 1963 Malaysian Malaysia Malaysia nya orang Malaysia Sunting Dalam Pemilihan Umum Singapura tahun 1963 aliansi UMNO menantang pemerintahan Partai Aksi Rakyat PAP melalui Partai Aliansi Singapura Politikus politikus UMNO secara aktif berkampanye di Singapura mendukung Aliansi Singapura melontarkan pendapat bahwa kaum Melayu Singapura diperlakukan sebagai warga negara kelas dua oleh pemerintah PAP yang multirasial Walaupun demikian semua kandidat Melayu yang didukung oleh UMNO kalah dalam pemilu ini Politikus politikus PAP yang melihat hal ini sebagai pelanggaran perjanjian oleh aliansi UMNO untuk tidak mengikuti pemilu di Singapura memutuskan untuk sebaliknya mengikuti pemilihan umum di Malaya dalam Pemilihan Umum Malaysia tahun 1964 Walaupun PAP menarik banyak orang dalam pawai politiknya partai ini hanya memenangi satu suara Beberapa sejarahwan menganggap bahwa permintaan Presiden MCA yang saat itu menjabat sebagai Menteri Keuangan kepada kaum Tionghoa untuk tidak menantang hak khusus Melayu agar Malaysia tidak berisiko bergabung dengan Indonesia membantu MCA mengamankan statusnya sebagai pemimpin kaum Tionghoa di semenanjung Malaya 73 Akibat keikutsertaan PAP dalam pemilu Malaysia pemimpin pemimpin UMNO sangat marah kepada PAP 74 75 nbsp Lee Kuan Yew pemimpin pemerintahan Singapura secara publik menolak ketuanan Melayu dan melancarkan gagasan Malaysian Malaysia Permasalahan permasalahan baru terus bermunculan Lee Kuan Yew pemimpin pemerintahan Singapura dan PAP mendeklarasikan penolakannya atas ketuanan Melayu dan sebaliknya menyerukan Malaysian Malaysia Malaysia nya orang Malaysia 58 Ia berargumen bahwa bangsa Melayu mulai bermigrasi ke Malaysia dalam jumlah besar hanya sekitar 700 tahun yang lalu Dari 39 kaum Melayu di Malaysia sepertiganya adalah imigran baru yang datang ke Malaya dari Indonesia Oleh karena itu adalah salah dan tidak logis bagi kelompok rasial tertentu untuk berpikir bahwa merekalah yang paling dibenarkan disebut sebagai bangsa Malaysia dan yang lainnya hanyalah menjadi warga Malaysia melalui belas kasihan mereka 76 Lee kemudian berkeluh Malaysia kepada siapa ia berpunya Kepada bangsa Malaysia Namun siapakah bangsa Malaysia Saya berharap saya adalah bangsa Malaysia Tuan Pembicara Namun kadang kadang duduk di ruangan ini saya ragu apakah saya diizinkan menjadi bangsa Malaysia Keraguan inilah yang menyangkut di pikiran saya dan seketika emosi dilepaskan dan manusia dengan manusia saling berseberangan dibatasi oleh garis tak terucapkan ini anda akan mempunyai sejenis peperangan yang akan memecah belah negara ini dari atas ke bawah dan menghancurkan Malaysia 77 Kadang kadang Lee memperparah situasi dengan membuat komentar komentar rasial Banyak pidato pidatonya yang terus mendengung dengungkan komposisi etnis Malaysia mengingatkan kepada para pendengar bahwa kaum non Melayu yang sekarang telah menjadi mayoritas dengan 61 populasi berbanding 39 Melayu Mengapa kita harus kembali ke Singapura yang dulu dan sekali lagi menurunkan derajat non Melayu di Malaya menjadi minoritas 78 Lee memperparah hubungan PAP UMNO dengan secara konstan menuntut pemerintah federal memerangi kelompok ultra yang banyak menduduki jabatan penting UMNO seperti Syed Jaafar Albar dan Syed Nasir Ismail 79 80 Pernyataan pernyataan Lee mengundang kemarahan banyak pihak utamanya politikus politikus Perikatan Tan Siew Sin menyebut Lee Kekuatan perusak terbesar dalam seluruh sejarah Malaysia dan Malaya 81 Tunku Abdul Rahman menganggap Lee terlalu ekstremis dalam pandangannya manakala politikus politikus UMNO berpendapat bahwa Lee hanyalah berusaha menarik dukungan kaum Tionghoa Malaysia dengan retorikanya 82 Pernyataan Lee mengenai migrasi Melayu mendapatkan bantahan keras Albar menyerukan Mengatakan bahwa orang Melayu berada dalam kategori yang sama dengan ras lain adalah sebuah hinaan Surat kabar UMNO Malaya Merdeka memperingatkan Jika kaum Melayu ditekan dengan keras dan kepentingannya tidak dilindungi kaum Melayu akan menggabungkan Malaysia dengan Indonesia 83 Adalah hal ini yang Tunku Abdul Rahman takuti Baginya golongan ultra bukanlah ekstremis sebenarnya Adalah orang orang yang menginginkan terbentuknya Indonesia Raya untuk menekan populasi Tionghoalah yang dia anggap sebagai ancaman utama 84 Hubungan antar kaum yang buruk berakhir pada kerusuhan rasial 1964 Singapura 75 yang secara tidak langsung oleh politikus Melayu PAP Othman Wok tuduh telah direncanakan oleh kelompok Ultra 85 Ketegangan antar kaum terus bertambah tahun tahun setelah kerusuhan itu Deklarasi Syed Jaafar Albar Di mana pun saya berada saya adalah seorang Melayu mendapatkan tanggapan keras dari Lee Kuan Yew yang menyatakan dalam Parlemen Jika saya telah berpindah dan mengatakan apa yang dia telah katakan Di mana pun saya berada saya adalah seorang Tionghoa di manakah kita ini Tetapi saya terus mengingatkan orang orang bahwa saya adalah seorang Malaysia Saya belajar Bahasa Kebangsaan Bahasa Melayu dan saya menerima Pasal 153 Konstitusi 86 Lee bersikeras bahwa dia tidak menolak hak hak khusus Melayu ataupun Pasal 153 berkata jika komunitas imigran tidak melihat permasalahannya jika mereka tidak bisa merasa seperti apa menjadi seorang Melayu yang miskin dan tidak merasakannya untuk orang Melayu maka saya dapat mengatakan dengan segera dia orang Melayu akan mewujudkan ketidakpuasannya dengan kepastian dan seluruh negeri akan jatuh ke dalam kekacauan 87 Beberapa anggota Perikatan tidak menerima klaim ini dengan serius Politikus politikus UMNO bersikeras bahwa konsep Malaysian Malaysia menyiratkan kesetaraaan total menghilangkan hak hak istimewa Melayu 88 Senu Abdul Rahman salah seorang Menteri Federal merasa advokasi kesetaraan Lee akan membuat kaum Melayu tidak mendapatkan kesempatan berpartisipasi dalam bidang ekonomi Apa yang kami mau adalah kesempatan kesempatan untuk mendapatkan kekayaan ekonomi bagi orang orang kami Seraya mengutuk pernyataan Lee bahwa dia adalah seorang Malaysia atas hak dia sendiri Senu bertanya Hak yang Lee sekarang nikmati tidaklah jatuh dari langit begitu saja Hak ini diberikan kepadanya Tidakkah ia memiliki rasa terima kasih kepada penduduk asli negara ini Lee menjawab Tidak saya tidak menikmati keramahan siapapun Saya di sini karena ini hak saya sendiri Dan 61 persen rakyat Malaysia haruslah mempertahankan hak ini atau ia akan menghilang Tanpa hak ini mereka tidak memiliki masa depan 89 Beberapa politikus seperti Syed Jaafar Albar berpendapat lebih jauh lagi merujuk orang Melayu sebagai Bumiputera tuan rumah yang keramahannya telah disalahgunakan oleh bangsa asing atau orang tumpangan seperti Lee Hal ini memprovokasi anggota kabinet Lim Swee Aun yang menuntut kita adalah pemilik bersama bukan orang tumpangan bukan pula tamu 90 91 Beberapa politikus Melayu memiliki pandangan yang berbeda dari mayoritas UMNO Ismail Abdul Rahman memberitahukan parlemen bahwa baik Perikatan dan PAP menjunjung konsep Malaysian Malaysia namun hanya berbeda dalam metode penerapannya saja Ismail mengkarakterisasikan pendekatan PAP sebagai jalan lurus non komunalisme sedangkan Perikatan memerlukan dua langkah Pertama keharmonisan antar ras kedua keadaan non komunalisme Pernyataan ini ditolak Lee sebagai lip service yang tidak dapat dianggap serius kecuali segala tindak tanduk golongan Ultra dikontrol dan dihentikan 92 93 Pendepakan Singapura dari Malaysia Sunting Artikel utama Sejarah Singapura Lee Kuan Yew terus melancarkan kampanyenya membentuk Dewan Solidaritas Malaysia Malaysian Solidarity Council MSC yang terdiri dari partai partai multirasial seperti PAP Partai Progresif rakyat People s Progressive Party PPP dan Partai Demokrasi Bersatu United Democratic Party UDP pada tahun 1965 Pada pertemuan umum pertama dan terakhir MSC beberapa pemimpin partai partai ini menyampaikan pidato mereka yang mendukung konsep Malaysian Malaysi D R Seenivasagam dari PPP menuduh Perikatan menggunakan Pasal 153 Konstitusi untuk mengintimidasi non Melayu manakala Ong Kee Hui dari Partai Rakyat Sarawak Bersatu Sarawak United People s Party SUPP mengatakan bahwa Kami dapat melihat perilaku intoleransi dan memuncaknya tanda tanda penolakan atas kesetaraan politik kepada orang orang non Melayu Demi negara kita dan kita sendiri hal ini harus dihentikan dan kejatuhan ke dalam rasialisme sempit harus diawasi Kesetaraan politik haruslah diberikan kepada siapapun yang tinggal di sini dan menjadikan negara ini tanah air mereka tanpa peduli asal usul rasial mereka 94 Setelahnya anggota parlemen dari UMNO Mahathir bin Mohamad menyerang Lee dalam parlemen Orang Tionghoa Singapura tidak pernah mengetahui kekuasaan Melayu dan tidak dapat menerima gagasan bahwa orang orang yang telah mereka tundukkan orang Melayu sekarang berada dalam posisi memerintah mereka 95 Lee merespon pernyataan tersebut dalam bahasa Melayu Tentu terdapat jutawan jutawan Tionghoa dengan mobil mobil dan rumah rumah yang besar Apakah ini adalah jawaban untuk membuat beberapa Melayu menjadi jutawan dengan mobil mobil dan rumah rumah yang besar Apabila kita memperdaya rakyat untuk percaya bahwa mereka miskin karena mereka tidak memiliki hak hak Melayu atau karena anggota oposisi menentang hak hak Melayu di manakah kita akan berakhir Anda membuat rakyat pedesaan percaya bahwa mereka miskin karena kami tidak berbicara bahasa Melayu karena pemerintah tidak menulis dalam bahasa Melayu sehingga ia mengharapkan keajaiban untuk terjadi ketika bahasa Melayu menjadi satu satunya bahasa nasional Pada saat kita semua berbicara bahasa Melayu ia akan mendapatkan peningkatan standar hidup dan apabila hal itu tidak terjadi apakah yang akan terjadi Manakala kapanpun kegagalan dalam kebijakan ekonomi sosial dan kependidikan terjadi anda akan datang dan mengatakan oh orang orang Tionghoa India dan lainnya yang jahat ini menentang hak hak Melayu Mereka tidak menentang hak hak Melayu Mereka kaum Melayu memiliki hak sebagai warga negara Malaysia untuk naik ke tingkatan pelatihan dan pendidikan yang telah dihasilkan oleh komunitas komunitas yang lebih kompetitif yaitu komunitas non melayu Inilah yang harus dilakukan tidakkah demikian Bukan dengan menyodorkan mereka doktrin doktrin terbelakang bahwa apa yang harus mereka lakukan adalah mendapatkan hak hak Melayu untuk sebagian kecil orang Melayu istimewa dan permasalahan mereka akan terselesaikan 96 Pada akhirnya Tunku Abdul Rahman merasa muak dengan semua permainan politik dan diyakinkan bahwa percekcokan retorika lebih jauh lagi akan berakhir pada kekerasan meminta Singapura untuk memisahkan diri dari Malaysia Singapura menjadi negara merdeka pada tahun 1965 dengan Lee Kuan Yew sebagai Perdana Menteri pertamanya 97 Peristiwa 13 Mei dan Kebijakan Ekonomi Baru SuntingPermasalahan bahasa Sunting Konstitusi secara spesifik menentukan bahwa penggantian bahasa nasional dari bahasa Inggris menjadi bahasa Melayu ditunda selama 10 tahun Seiring dengan semakin dekatnya tenggat waktu 10 tahun itu pada tahun 1967 beberapa kaum Tionghoa mulai gelisah dan menuntut kebijakan bahasa yang lebih liberal dan mengizinkan penggunaan bahasa Mandarin dalam acara acara publik tertentu Ekstremis dari UMNO dan PAS bereaksi keras atas tuntutan itu namun Perikatan memberikan kompromi dalam Undang Undang Bahasa Nasional yang mengukuhkan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional namun mengizinkan penggunaan Bahasa Inggris dalam kondisi tertentu dan penggunaan bahasa non Melayu dalam kegiatan tak resmi Tunku Abdul Rahman menyebutnya sebagai arah yang menjamin kedamaian 98 namun undang undang tersebut dicemooh oleh banyak orang Melayu yang membentuk Front Aksi Bahasa Nasional dengan harapan membalikkan ataupun mengamendemen undang undang tersebut Kepemimpinan Tunku juga secara terbuka dipertanyakan 99 Insiden 13 Mei Sunting Artikel utama Insiden 13 Mei Pada tahun 1969 Pemilihan Umum Malaysia diadakan Pemilihan umum ini adalah pemilihan pertama yang diikuti oleh partai partai oposisi non Melayu secara besar besaran selain pada pemilihan tahun 1964 yang diikuti PAP dari Singapura Dua partai oposisi utama adalah Partai Aksi Demokratik Democratic Action Party DAP yang merupakan lanjutan dari partai PAP dan Partai Gerakan Rakyat Malaysia Gerakan yang merupakan partai multirasial pimpinan Lim Chong Eu dan intelektual kelas menengah lainnya seperti Tan Chee Khoon dan Syed Hussein Alatas Kedua partai tersebut mengajukan proposal kebijakan mengenai bahasa pendidikan dan hak hak Melayu yang berseberangan dengan kebijakan pemerintah DAP terus berkampanye Malaysian Malaysia setelah Singapura pimpinan Lee Kuan Yew memisahkan dari Malaysia Beberapa politkus dari DAP utamanya menyerukan pengangkatan bahasa Inggris bahasa Mandarin dan bahasa Tamil sebagai bahasa nasional bersama sama dengan bahasa Melayu Dukungan pemerintah yang lebih kuat terhadap pendidikan kaum Tionghoa juga dituntut 100 nbsp Gerakan yang dimpimpin oleh Lim Chong Eu dan Syed Hussein Alatas memenangi beberapa kursi dalam Parlemen Malaysia pada pemilu tahun 1969 PAS dipihak lainnya mencoba menarik suara dengan menuduh UMNO menjual hak hak orang asli Melayu kepada pendatang asing Ketika hasil pemilihan umum diumumkan PAS berhasil mendapatkan kemenangan kecil namun DAP dan Gerakan lebih sukses dan menggantikan pemerintahan Perikatan di tiga negara bagian Ini juga hampir menjatuhkan mayoritas dua per tiga kursi parlemen yang dipegang oleh Perikatan 101 Kemenangan ini didapatkan dari suara suara yang sebelumnya mendukung MCA Setelah pemilu ini MCA kemudian mengumumkan bahwa ia tidak akan berpartisipasi dalam pemerintahan yang baru Partai DAP dan Gerakan yang memenangkan beberapa kursi melakukan pawai kemenangan di ibu kota Kuala Lumpur pada 11 Mei dan 12 Mei di mana banyak partisipan mencela orang Melayu dan meneriakkan slogan slogan seperti Semua Melayu kasi habis Pernyataan permintaan maaf dilayangkan setelah pawai itu Namun kaum Melayu yang terkejut menyalahkan kaum Tionghoa karena telah mengkhianati rumusan Perikatan dengan memberikan suara kepada oposisi yang membangkitkan kembali masalah mendasar seperti hak hak Melayu dan bahasa nasional 102 Para ekstremis Melayu menyambut baik pengunduran MCA merasa pemerintahan yang didominasi oleh UMNO dan Melayu akan lebih memajukan kepentingan Melayu 103 104 UMNO juga mengadakan pawainya sendiri yang pada akhirnya berakhir rusuh pada tanggal 13 Mei 1969 Kerusuhan ini kemudian disebut sebagai Insiden 13 Mei Pawai ini dilaporkan diorganisasikan oleh Menteri Besar Selangor Harun bin Idris yang dianggap sebagai seorang Chauvinis Melayu 105 Para pendukung UMNO berkumpul di rumah Harun pada sore 13 Mei di mana pawai ini akan bermulai penuh dengan parang dan senjata senjata lain Beberapa pemimpin mengutuk hinaan para kafir pada pawai sebelumnya menyerukan pawai tandingan untuk mengajari orang Tionghoa pelajaran atas penantangan mereka terhadap supremasi Melayu Dengan cepat gerombolan anggota pawai mulai menyerang pengendara pengendara motor Tionghoa dan melancarkan pembakaran ke rumah rumah dan toko toko Tionghoa Kerusuhan ini menyebar dan berlanjut selama dua hari 106 107 Akibat kerusuhan ini Parlemen diberhentikan dan kedaruratan negara dideklarasikan Dewan Operasi Nasional dibentuk untuk menjalankan administrasi negara dalam keadaan genting Walaupun kerusuhan telah berakhir ketegangan masih berlanjut Boikot kaum non Melayu terhadap barang barang buatan dan jasa Melayu didukung secara penuh manakala banyak kaum Melayu seperti Mahathir Mohamad dan Raja Muktaruddin Daim menyerukan pemerintahan otokrasi satu partai di bawah UMNO Menurut beberapa sumber salah satu golongan ultra yang terdiri dari Syed Nasir Ismail Musa Hitam dan Tengku Razaleigh merasa bahwa Konstitusi yang membagi kekuasaan kepada tiap kaum telah gagal dan setuju agar negara ini dikembalikan kepada orang Melayu Dicurigai bahwa mereka setuju untuk mengutus Mahathir ke Kuala Lumpur untuk melancarkan kampanye anti Tunku 108 Mahathir menulis sepucuk surat terbuka kepada Tunku dan menuduhnya memberikan orang Tionghoa apa yang mereka tuntut anda telah memberikan mereka terlalu banyak muka Dengan segera pelajar pelajar dari perguruan tinggi di seluruh negeri mulai berdemonstrasi menyerukan pengunduran diri Tunku dan pengangkatan pemimpin yang dapat mengembalikan kedaulatan Melayu Kerusuhan sporadis yang dipercayai diprovokasi oleh lawan lawan Tunku pun mulai terjadi 109 Daripada tunduk terhadap tuntutan pengunduran diri Tunku Abdul Rahman mengeluarkan Mahathir dan Musa Hitam dari UMNO Menteri Dalam Negeri Ismail Abdul Rahman mencurigai bahwa kaum Ultra ini percaya kepada teori liar dan fantastis mengenai dominansi absolut satu ras terhadap kaum kaum yang lain tanpa peduli terhadap Konstitusi Polarisasi telah terjadi dalam politik Malaysia dan kaum rasialis ekstrem yang ada di antara anggota partai pemerintah mulai melakukan upaya menjatuhkan kepemimpinan sekarang 110 Dilema Melayu dan Kebijakan Ekonomi Baru Sunting Artikel utama Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia nbsp Di bawah Kebijakan Ekonomi Baru Bumiputera mendapatkan harga subsidi dalam pembelian rumah lahan yasan Setelah dikeluarkan dari UMNO Mahathir menghabiskan waktunya menulis buku Dilema Melayu yang di dalamnya ia menulis bahawa orang Melayulah penduduk asal atau penduduk bumiputera Tanah Melayu Malaya dan orang Melayulah sahaja yang dapat mendakwa Tanah Melayu sebagai satu satunya negara mereka Mengikut amalan di seluruh dunia maka ini bermakna orang Melayu mempunyai hak hak yang tidak dapat dipisahkan mengenai bentuk dan tanggungjawab kewarganegaraan yang boleh dikenakan ke atas warganegara yang bukan berketurunan bumiputera 111 Mahatir mengekspresikan ketidaknyamanannya dengan terlalu ramai warganegara bukan Melayu yang boleh menguasai orang orang Melayu sebaik sahaja segala perlindungan itu dihapuskan 112 ketika Secara tiba tiba sedarlah orang Melayu bahawa dia tidak boleh menganggap Tanah Melayu sebagai tanah airnya Tidak ada lagi Tanah Melayu tanah air bagi orang Melayu Dia sekarang sudah jadi orang lain orang Malaysia tetapi orang Melayu Malaysia dengan kuasanya di Tanah Melayu tanah airnya sekarang bukan sahaja diperkongsikan dengan orang lain malahan diperkongsikan secara tidak sama rata Tambahan pula dia sekarang diminta supaya melepaskan lebih banyak lagi pengaruh yang ada padanya 113 Sesaat setelah Mahathir menjadi Perdana Menteri Mahathir membantah ia telah mengubah pandangannya sejak ia menulis buku tersebut 114 Mahathir dan Musa Hitam kemudian masuk kembali ke UMNO di bawah pemerintahan Tun Abdul Razak Perdana Menteri ke dua Malaysia Beberapa butir Kebijakan Ekonomi Baru Bahasa Melayu Dasar Ekonomi Baru canangannya didasarkan pada beberapa advokasi Mahathir dalam buku Dilema Melayu nya Tujuan Kebijakan Ekonomi Baru seperti yang dinyatakan adalah penghapusan identifikasi kaum menurut fungsi ekonominya 115 Untuk mencapai hal ini Kebijakan Ekonomi Baru menargetkan 30 ekonomi dikontrol oleh Bumiputera pada tahun 1990 Ini dikenal menjadi solusi 30 persen dan kuota Bumiputera diberikan dalam banyak bidang termasuk pula pendaftaran saham publik dan skema pembelian rumah pribadi Walau demikian sasaran Kebijakan Ekonomi Baru bukanlah untuk mendistribusi ulang kekayaan namun untuk memperbesar kue ekonomi dan memberikan sebagian besar bagiannya kepada orang Melayu sehingga meningkatkan partisipasi ekonomi semua kaum 116 Rasional utama implementasi Kebijakan Ekonomi Baru seperti yang dijelaskan dalam Rancangan Malaysia Kedua adalah untuk mengalamatkan ketidakseimbangan ekonomi antara orang Tionghoa dengan orang Melayu Pada tahun 1969 kaum Melayu hanya menguasai 1 5 ekonomi manakala kaum Tionghoa menguasai 22 8 sisanya dikuasai oleh orang asing 117 Beberapa penentang kebijakan ini berargumen bahwa manakala peningkatan penguasaan ekonomi oleh orang Tionghoa mengorbankan orang Melayu pertumbuhan ketimpangan ekonomi yang terbesar terjadi pada orang Melayu terkaya dengan orang Melayu termiskin Antara tahun 1957 sampai dengan tahun 1970 penguasaan perekonomian Melayu oleh 20 orang Melayu terkaya meningkat dari 42 5 menjadi 52 5 manakala 40 orang Melayu termiskin mendapatkan penurunan dari 19 5 menjadi 12 7 118 Dewan Operasi Nasional mengeluarkan laporannya sendiri menganalisas akar permasalahan kekerasan 13 Mei Disebutkan bahwa bahkan dalam bidang pelayanan sipil yang dipekerjakan oleh orang Melayu sendiri pegawai sipil non Melayu melebih pegawai sipil Melayu dalam banyak bidang Pegawai sipil Melayu hanya menjadi mayoritas dalam Kepolisian dan Militer Laporan ini menyimpulkan Tuduhan bahwa kaum non Melayu dikesampingkan dianggap oleh orang Melayu sebagai pemelintiran yang disengajakan Orang Melayu yang telah merasa dikesampingkan dalam kehidupan ekonomi negara sekarang mulai merasa terancam kedudukannya dalam bidang pelayanan sipil Sikap pintu tertutup yang diterapkan kepada kaum Melayu oleh kaum non Melayu dalam banyak sektor privat dalam negara ini tidak pernah diungkit oleh politikus politikus non Melayu 119 Menurut Rancangan Malaysia Kedua Kebijakan Ekonomi Baru bertujuan untuk menciptakan komunitas komersial dan industri Melayu melalui perusahaan perusahaan kepemilikan penuh maupun patungan Sebelum rancangan ini pemerintah Malaysia hanya memainkan peran administratif suportif dan regulatoris dalam usaha mengalamatkan ketimpangan ekonomi namun menghindari usaha perwakilan secara langsung dan aktif dalam mengedepankan kepentingan Melayu 120 Dengan Rancangan Malaysia Kedua pemerintah Malaysia tidak hanya membatasi akses populasi Tionghoa dan India ke universitas universitas dan kepegawaian negara namun juga secara aktif ikut campur dalam ekonomi agar Bumiputera mendapatkan bagian yang lebih besar dalam kegiatan bisnis 121 Sebelum Kebijakan Ekonomi Baru telah terdapat berbagai program program aksi afirmatif yang dijalankan pemerintah Malaysia Namun kebanyakan hanyalah berfokus pada sektor pelayanan sipil Penerimaan masuk perguruan perguruan tinggi negara juga didasarkan pada kemampuan pelajar Pemerintahan Tunki lebih memilih kebijakan laissez faire dan meminimalisasi intervensi ekonomi 58 Walaupun beberapa badan pemerintah sebelumnya seperti Lembaga Kemajuan Kampung amp Perusahaan Rural amp Industrial Development Authority RIDA telah didirikan untuk membantu para wirausahawan Melayu program program badan ini dikritik karena memberikan bantuan berdasarkan pada koneksi politik RIDA kemudian diganti namanya menjadi Majlis Amanah Rakyat MARA pada tahun 1965 sebagai simbol perkembangan kewirausahaan Melayu 122 Walaupun Kebijakan Ekonomi Baru bertujuan mengatasi ketimpangan ekonomi kebijakan ini dengan cepat diasosiasikan dengan Ketuanan Melayu Walaupun jarang sekali kedua hal ini secara langsung disamakan keduanya sering diungkit secara bersamaan dan disiratkan bahwa konsep Kebijakan Ekonomi Baru diturunkan dari Ketuanan Melayu Amandeman konstitusi dan perubahan kebijakan lainnya Sunting nbsp Parlemen Malaysia mengesahkan beberapa amendemen terhadap Konstitusi Malaysia setelah Insiden 13 Mei dengan membatasi kebebasan berpendapat dan mengukuhkan pasal pasal tertentu yang berkaitan dengan hak khusus Bumiputera Parlemen Malaysia kemudian bersidang kembali pada tahun 1971 Walaupun Kebijakan Ekonomi Baru disahkan tanpa persetujuan parlemen amendemen pada Konstitusi Malaysia memerlukan persetujuan parlemen Undang Undang Konstitusi Amendemen 1971 Akta Perlembagaan Pindaan 1971 yang disusun pemerintah Malaysia beserta beberapa amendemen terhadap Undang Undang Hasutan Akta Hasutan Malaysia membatasi kebebasan berpendapat mengenai isu isu sensitif seperti bahasa nasional hak khusus Melayu raja raja Melayu dan kewarganegaraan 123 Pembatasan pembatasan ini juga berlaku bagi anggota parlemen dan menghapuskan kekebalan hukum mereka Amendemen ini juga mengklarifikasikan arti Pasal 152 Konstitusi dan memasukkan warga pribumi Sabah dan Sarawak dalam Pasal 153 serta memperluas hak hak khusus Melayu kepada seluruh Bumiputera 124 Selain itu Yang di Pertuan Agong juga dapat mengeluarkan arahan agar universitas atau perguruan tinggi manapun di Malaysia mengimplementasikan sistem penerimaan mahasiswa baru berdasarkan kuota rasial yang mengedepankan Bumiputera Semua perguruan tinggi Malaysia dengan segera menerapkan sistem kuota tersebut setelah diperintahkan oleh Kementerian Pendidikan Beberapa politikus kemudian mempertanyakan konstitusionalitas tindakan ini karena Yang di Pertuan Agong sendiri belum pernah mengeluarkan arahan tersebut 125 Untuk menjaga semua hal ini amendemen pasal pasal yang menyentuh isu isu sensitif seperti di atas beserta klausa klausa yang mengatur undang undang amendemen dilarang dibahas oleh parlemen tanpa persetujuan Majlis Raja Raja Langkah ini membuat pasal pasal sensitif tersebut dikukuhkan tak dapat diubah dan mendapat kritik dari anggota anggota parlemen dari pihak oposisi Tidaklah jelas pula apakah larangan pembahasan isu isu sensitif ini juga berlaku bagi larangan itu sendiri Walau demikian undang undang ini tetap disahkan 124 Undang Undang Keselamatan Dalam Negeri Akta Keselamatan Dalam Negeri yang memberikan pemerintah kuasa untuk menangkap siapapun yang dianggap membahayakan keselamatan nasional untuk periode waktu tak terbatas tanpa kaji ulang hukum juga diamendemen pada tahun 1971 dengan menekankan pada pemeliharaan keharmoninisan antarkaum 126 Perubahan perubahan ini mendapatkan penentangan yang keras dan pihak oposisi dan luar negeri Ketika rancangan perubahan pertama diumumkan Britania menuduh bahwa perubahan ini akan mempertahankan sistem feodal yang mendominasi masyarakat Melayu dengan memberikan lembaga monarki konstitusional ini kuasa pemblokiran yang besar Penyensoran isu isu sensitif ini dicap bertolak belakang dengan seruan Tun Abdul Razak yang menyerukan realisasi penuh masalah masalah yang sensitif tidak boleh lagi disembunyikan dalam karpet 127 Beberapa kritikus berargumen bahwa Pasal 153 tidaklah lebih dari sebuah mangkuk nasi kertas dan bahkan tidak memberikan Orang Asli dan suku suku aborigin lainnya hak hak khusus Melayu 128 Perbuahan kebijakan penting lainnya berkaitan dengan bidang pendidikan Pada tahun 1970 pemerintah Malaysia menentukan bahwa bahasa Melayu menggantikan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan sekolah dasar sekolah menengah dan perguruan tinggi Walaupun pembiayaan pemerintah atas pendidikan kaum Tionghoa dan Tamil terus berlanjut banyak kaum non Melayu yang menganggap kebijakan baru ini sebagai yang paling diskriminatif Alasan pemerintah adalah perubahan ini akan memberikan kaum Melayu peluang mendapatkan pendidikan yang lebih baik Selain itu kebijakan ini juga diharapkan akan menyatukan para siswa siswa sekolah dan memelihara keharmonisan antar kaum serta secara tidak langsung menekankan kemelayuan negara Malaysia 120 Pada tahun yang sama pula Kebijakan Kebudayaan Nasional Dasar Kebudayaan Kebangsaan diumumkan Syed Nasir Ismail menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah ini bertujuan untuk menciptakan identitas Muslim Bumiputera identiti Islam Kebumiputraan bagi seluruh warga Malaysia 129 Intinya tujuan Kebijakan Kebudayaan Nasional ini adalah untuk mengasimilasikan kaum kaum pendatang Tionghoa dan Tamil ke dalam identitas pribumi Malaysia Walaupun mendapatkan penetangan yang kuat dari kaum Tionghoa pemerintah Malaysia menolak untuk menarik Kebijakan Kebudayaan Nasional 130 Untuk memperkuat kesatuan nasional ideologi nasional Malaysia Rukunegara diperkenalkan Politik dan Dominasi Melayu Sunting Model Partai Perikatan yang lama di mana tiap tiap kaum diwakili oleh satu partai ditinggalkan dengan pembentukan Barisan Nasional BN pada tahun 1974 Beberapa partai oposisi sebelumnya meliputi Gerakan PPP dan PAS bergabung ke dalam BN yang dipimpin UMNO Walaupun MCA dan MIC disertakan dalam BN pengaruh kedua partai ini menurun dikarenakan partisipasi partai partai non Melayu lainnya dalam koalisi Pada tahun 1977 PAS dikeluarkan dari koalisi dan UMNO menjadi satu satunya perwakilan partai Melayu di BN walaupun terdapat partai partai non Melayu yang juga mewakili kepentingan Melayu 131 Setelah pengeluaran PAS PAS melakukan pendekatan yang berbeda atas hak khusus Melayu mengutuk Kebijakan Ekonomi Baru mendiskriminasi kaum lain serta tidak Islami 132 Pada tahun 1974 Mahathir diangkat sebagai Menterti dalam Kabinet Tun Razak Ia menjadi Wakil Perdana Menteri dua tahun setelahnya di bawah Tun Hussein Onn yang meneruskan jabatan Perdana Menteri setelah kematian mendadak Tun Razak 133 Semasa 1970 an ketika Kebijakan Ekonomi Baru sedang jaya jayanya Dominasi Melayu merupakan fakta kehidupan bernegara yang diterima oleh kebanyakan rakyat Malaysia 133 Manakala pada periode 1957 sampai dengan 1969 Dominasi Melayu dibendung oleh tawar menawar antaretnis dalam pemerintahan Partai Perikatan sejak Insiden 13 Mei banyak ahli politik yang memandang bahwa lingkungan politik telah berubah menjadi didominasi oleh kontrol hegemoni Melayu dan UMNO 134 pada tahun 1970 salah satu anggota kabinet mendeklarasikan bahwa hak khusus Melayu akan terus ada ratusan tahun ke depan 135 Tunku mengamati pada tahun 1977 bahwa tampaknya kaum non Bumiputera memandang bahwa mereka telah menjadi warga negara kelas dua dalam negara ini 136 Kebijakan etnik pemerintah Malaysia terus didasarkan atas dua argumen dasar Mahathir yaitu status historis kekuasaan Melayu atas Malaya dan kebutuhan khusus Melayu 137 Oleh karena diskusi publik mengenai isu isu ini dikriminalisasikan terdapat sedikit sekali literatur literatur lokal yang membahas supremasi Melayu Kelompok Ultra yang dicurigai mengeksploitasi kerusuhan 13 Mei kemudian berhasil mengontrol Malaysia Razaleigh Menteri Keuangan saat itu disanjung sanjung sebagai Bapak Ekonomi Bumiputera 138 Musa Hitam dan Mahathir yang keduanya semakin bernaik kiprah di bidang politik menjaga citra mereka sebagai bagian dari kelompok ultra walaupun tidaklah jelas apakah ini memang disengajakan Jurnalis K Das pernah mengklaim bahwa Musa memberitahukannya bahwa seorang politikus muda Malaysia harus memainkan kartu rasialis secara penuh bahkan apabila tiada tulang chauvinis satupun yang berada dalam tubuhnya 139 Setelah pensiun Musa mengatakan bahwa pemimpin pemimpin nasional cenderung mencari kambing hitam ketika dihadapkan kepada situasi krisis dalam keputusasan dan menggunakan taktik rasial untuk mengisi perut kosong mereka 140 Pergerakan Pemuda UMNO khususnya menjaga citra ultra ini sejak tahun 1960 an Salah satu wakil ketuanya mengatakan bahwa Tujuan asal UMNO adalah memperjuangkan kepentingan ras Melayu dan ini harus diteruskan Kita tidak ingin adanya faksi faksi dalam UMNO 141 Pada tahun 1980 Tun Hussein Onn mengumumkan bahwa ia akan meletakkan jabatannya kepada Mahathir oleh karena kesehatan yang memburuk Mahathir menjadi perdana menteri pada tahun 1981 dengan Musa Hitam sebagai wakilnya Pemerintahan Mahathir SuntingAksi afirmatif dan protes kaum Tionghoa Sunting Artikel utama Operasi Lalang Kebijakan kebijakan afirmatif Kebijakan Ekonomi Baru dilanjutkan di bawah pemerintahan Mahathir Para ahli politik menganggap pemerintahannya sebagai kelanjutan kontrol hegemoni politik Malaysia oleh kaum Melayu dan UMNO secara khususnya 134 Pada masa ini Mahathir berfokus pada konsolidasi kekuasaanya dalam UMNO dan pemerintahan 142 Akibatnya hanya ada sedikit konfrontasi langsung antara kaum Melayu dengan non Melayu mengenai Ketuanan Melayu Pada tahun 1981 MCA melakukan evaluasi terhadap Kebijakan Ekonomi Baru dan kebijakan kebijakan pemerintah lainnya melalui sudut pandang kaum Tionghoa Hasil evaluasi ini menunjukkan beberapa masalah yaitu kecurigaan bahwa status kewarganegaraan kaum Tionghoa Malaysia tidak dihargai dan mengklaim bahwa tujuan Kebijakan Ekonomi Baru untuk menghapuskan identifikasi ras berdasarkan fungsi ekonomi telah dihapuskan 143 Selain itu diargumenkan bahwa kaum non Melayu tidak diwakili secara proporsional dalam Parlemen dan kabinet karena manipulasi pembatasan daerah pemilihan gerrymandering Kebanyakan wilayah pemilihan pedesaan yang didominasi Melayu melebihi wilayah pemilihan perkotaan yang heterogen walaupun jumlah populasi wilayah pemilihan perkotaan melebihi populasi wilayah pemilihan pedesaan 144 Walaupun MCA mengeluarkan laporan ini UMNO menghindari kontroversi langsung dengan MCA mengenai masalah ini Ketegangan mulai muncul setelah Pemilihan Umum Malaysia tahun 1986 ketika UMNO berhasil mendapatkan mayoritas kursi Parlemen mengizinkan UMNO membentuk pemerintahan sendiri tanpa berkoalisi dengan partai partai lain Beberapa pemimpin UMNO dengan serius mendiskusikan kemungkinan pemerintahan tanpa koalisi ini Salah satu pemimpin tersebut Abdullah Ahmad Badawi secara publik mendukung supremasi Melayu secara permanen dan menurunkan status kaum non Melayu sebagai warga negara kelas dua Seruan ini pada akhirnya tidak dihiraukan dan pemerintahan koalisi Barisan Nasional tetap berlanjut Walau demikian beberapa pejabat UMNO memperingati partai partai non Melayu untuk tidak bermain api dengan mempertanyakan isu isu seperti hak khusus orang Melayu Hak Keistimewaan Orang Melayu Dalam Majelis Umum UMNO tahun itu Mahathir menyatakan Kita tidak berharap mencuri hak hak orang lain Namun janganlah biarkan orang lain mencuri hak hak kita Ketika parlemen bersidang DAP mulai menyerukan keberatannya mengenai pembagian warga Malaysia menjadi warga negara kelas satu dan kelas dua Sebagai balasannya beberapa anggota parlemen UMNO mulai menyebut nyebut kaum non Melayu sebagai pendatang asing dalam parlemen Ketika DAP mencoba untuk melakukan penelusuran distribusi ekonomi antar kaum untuk mengevaluasi progres Kebijakan Ekonomi Baru peraturan parlemen Peraturan peraturan Majlis Mesyuarat diamendemen sehingganya melarang penelusuran tersebut Hal ini membuat DAP menuduh bahwa sasaran Kebijakan Ekonomi Baru telah tercapai agar dapat dibuat kadaluwarsa pada tahun 1990 145 Beberapa orang seperti Richard Yeoh meyakini bahwa Abdullah pembantu Mahathir adalah orang pertama yang menggunakan istilah Ketuanan Melayu Yeoh mendeskripsikan konteks yang digunakan Ahmad sebagai pidato yang cukup ramah dan sebagian besar dari kita tidak bermasalah akan itu tetapi but it has been taken to mean Malay supremacy by some Umno leaders who don t necessarily know what it means 146 Meninjau dan menyusun ulang kebijakan ekonomi Sunting Sebelum berakhirnya DEB pada tahun 1990 terdapat banyak perdebatan mengenai kepastian kebijakan tersebut harus diperbarui diganti atau dibatalkan sama sekali Pemerintah mengadakan tinjauan resmi terhadap NEP pada tahun tahun menjelang berakhirnya DEB DEB telah dihadapkan pada sejumlah kritik sepanjang hidup kebijakan itu kebanyakan di antaranya terkait dengan korupsi politik dan ketakefisienan lainnya Salah satu poin perselisihan adalah perhitungan ekuitas Melayu Meskipun secara resmi orang Melayu menguasai 18 dari pangsa ekonomi pada tahun 1992 beberapa orang menganggap angka ini menyesatkan Dikatakan bahwa dalam kenyataannya sebagian besar dari jumlah ini merupakan ekuitas yang dipegang oleh badan badan pemerintah oleh karena itu menjadi milik Malaysia secara keseluruhan 147 Praktik pemberian kontrak pekerjaan umum terutama kepada Bumiputra dianggap menghambat kompetensi Melayu dengan memberikan sedikit insentif untuk meningkatkan Banyak kontraktor Bumiputra yang kemudian mensubkontrakkan pekerjaan mereka kepada orang lain yang dalam beberapa kasus adalah orang Tionghoa Perjanjian Ali Baba dengan orang Melayu Ali menggunakan hak istimewanya untuk memperoleh lisensi dan izin ditolak orang non Melayu kemudian menerima bayaran untuk menjadi pemimpin sementara Baba non Melayu menjalankan bisnis adalah lazim Beberapa orang berpendapat bahwa NEP mungkin berhasil jika orang Melayu benar benar ingin mempelajari seluk beluknya Tetapi lebih sering daripada tidak dia hanya ingin menjadi kaya 148 Beberapa orang mengatakan pencairan saham menguntungkan pihak yang memiliki hubungan politik ketika kebanyakan dari mereka langsung menjual sahamnya dengan harga pasar sehingga menuai arbitrase alih alih menahan dan meningkatkan saham Melayu sebagaimana yang dimaksudkan kebijakan itu Meskipun DEB berhasil menciptakan kelas jutawan Melayu tetapi dituduh terutama karena kronisme karena hanya menguntungkan mereka yang memiliki hubungan politik 149 Beberapa orang di antaranya setuju tetapi membantah mengambil tindakan Seorang politikus PAS menyatakan Orang Melayu tidak ingin keadilan memengaruhi kepentingan mereka 150 Para komentator lain telah menyarankan bahwa meskipun sebagian besar manfaat di bawah DEB diperoleh kepada mereka yang memiliki hubungan politik pemerintah bermaksud agar mereka menetes ke bawah rakyat Melayu dan juga bagi orang kaya baru Melayu untuk memberikan teladan kewirausahaan bagi orang Melayu lainnya 121 Selama tahun 1980 an perhatian tentang diskriminasi di pendidikan tinggi terus bertumbuh Pada titik ini Menteri Pendidikan mengatakan kepada parlemen tentang ketidakpuasan dan kekecewaan di antara orang non Melayu tentang berkurangnya kesempatan bagi melanjutkan jenjang pendidikan tinggi Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt harus ditutup oleh lt ref gt Kritik lain adalah bahwa DEB dan tindakan afirmatif lainnya telah benar benar mengurangi kepercayaan diri orang Melayu meskipun Mahathir berniat membangun kelas bisnis orang Melayu untuk menjadi panutan bagi orang Melayu yang miskin Seorang wartawan Melayu berpendapat Di bawah Kebijakan Ekonomi Baru ini tidak ada bumiputra yang dapat yakin bahwa kemenangan seperti yang dia terima pantas diterima sepenuhnya 151 DEB juga dikritik karena berusaha memperbaiki saham ekonomi orang Melayu secara keseluruhan bahkan jika bagian ini dipegang oleh sejumlah kecil orang Melayu 152 Beberapa kalangan menuduh DEB terlalu berat dalam pendekatannya terhadap tindakan afirmatif sehingga mempertahankan DEB berarti telah menghilangkan kesempatan non Melayu yang memenuhi syarat untuk pendidikan tinggi dan promosi pekerjaan serta memaksa banyak non Melayu untuk berpindah sebagai gantinya 153 Hal ini dipadukan dengan kesan NEP sebagai korup dan terkait dengan ketuanan Melayu menimbulkan kebencian yang dalam khususnya di antara orang Tionghoa 154 DEB dikritik sebagai menempatkan orang Malaysia begitu dihormati dengan itu di atas yang lain memberi mereka perlakuan preferensial NEP sementara membagi Malaysia menjadi warga negara kelas satu dan dua 155 Pada tahun 1990 DEB digantikan oleh Kebijakan Pembangunan Nasional DPN yang melanjutkan sebagian besar kebijakan zaman DEB Meskipun secara substansial lebih besar pangsa ekonomi Melayu tidak mendekati sasaran 30 berdasarkan angka pemerintah Dalam tinjauannya terhadap DEB pemerintah menemukan bahwa meskipun ketimpangan pendapatan telah berkurang beberapa sasaran penting yang terkait dengan kepemilikan perusahaan Melayu secara keseluruhan belum terpenuhi Baik Mahathir maupun Abdul Rahman telah menyatakan keprihatinan bahwa orang Melayu tetap terlalu bergantung pada orang Tionghoa secara ekonomi 156 157 Klaim bahwa DEB telah memperlambat pertumbuhan ekonomi ditolak ada anggapan bahwa DEB telah berhasil mencegah kerusuhan rasial lebih lanjut yang akan lebih merugikan pertumbuhan ekonomi daripada DEB DEB juga dibela karena telah menciptakan kelas menengah Melayu dan meningkatkan taraf hidup tanpa mengorbankan bagian ekonomi non Bumiputra secara mutlak statistik menunjukkan bahwa kelas menengah Cina dan India juga tumbuh di bawah DEB meskipun tidak sebanyak orang Melayu Tingkat kemiskinan Malaysia secara keseluruhan telah menyusut dari 50 pada saat kemerdekaan menjadi 7 Juga dikatakan bahwa stereotipe rasial sebagian besar telah dihilangkan karena DEB berhasil menciptakan kelas atas Melayu Meskipun banyak dari tujuan NEP yang dinyatakan kembali oleh DPN kebijakan baru tersebut tampaknya lebih diarahkan pada retensi kekayaan dan penciptaan dibandingkan dengan penyaluran ulang sederhana 121 158 159 Namun demikian banyak dari kebijakan dari era DEB tetap dipertahankan di bawah NDP yang berakhir pada tahun 2020 160 Bangsa Malaysia dan liberalisasi politik Sunting Selama dasawarsa 1990 an Mahathir dan UMNO menyampaikan gagasan tentang kebijakan budaya pemerintah dengan pembentukan rencana Wawasan 2020 dan Bangsa Malaysia Mahathir menyebut salah satu hambatan untuk membangun Malaysia sebagai negara maju pada tahun 2020 adalah tantangan membangun masyarakat yang dewasa liberal dan toleran ketika orang Malaysia tak mengira semua warna kulit dan keyakinan bebas untuk mempraktikkan dan menganut adat istiadat budaya dan kepercayaan agama mereka tetapi merasa bahwa mereka adalah milik satu bangsa Mahathir mengusulkan pembentukan satu Bangsa Malaysia dengan kesetiaan politik dan dedikasi kepada bangsa Setelah kemenangan pemilihan umum tahun 1995 Mahathir menguraikan Bangsa Malaysia berarti orang yang dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri dengan negara berbicara Bahasa Malaysia bahasa Malaysia atau bahasa Melayu dan menerima Konstitusi 161 Mahathir kemudian menjelaskan bahwa gagasan sebelumnya adalah orang orang harus menjadi 100 persen Melayu agar menjadi orang Malaysia dan ia menerima bahwa Maalaysia adalah negara multi rasial serta ia mengatakan harus membangun jembatan daripada mencoba menghilangkan sepenuhnya penghalang yang memisahkan rakyat berbilang kaum Perubahan dramatik seperti itu dianggap oleh komunitas non Melayu sebagai pencabutan total dari kebijakan sebelumnya yang menekankan asimilasi non Melayu Pemerintah mengambil langkah langkah untuk menekankan perubahan ini dengan mengurangi penekanan pada bahasa Melayu sebagai satu satunya bahasa nasional dengan mengizinkan universitas lokal menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar untuk mata pelajaran tertentu Ijazah dari Tunku Abdul Rahman College TARC yang disponsori MCA dan mayoritas Cina secara resmi diakui oleh pemerintah untuk pekerjaan di layanan sipil 162 Untuk pertama kalinya agama selain Islam ditayangkan di radio dan televisi pemerintah meskipun mereka tidak diizinkan untuk dakwah 163 Barongsai yang telah dilarang selama beberapa dasawarsa tidak hanya diizinkan tetapi bahkan dihadiri oleh Mahathir dan pejabat tinggi pemerintah lainnya 164 Meskipun terdapat pertumbuhan ekonomi yang nyata pada awal dasawarsa 1990 an para komentator berpendapat bahwa kebijakan liberal Mahathir telah memainkan peran kunci dalam popularitasnya dan kemenangan besar Barisan Nasional pada pemilu 1995 Seorang pakar menulis bahwa kebanyakan orang Malaysia tidak dapat mengingat saat kemakmuran yang lebih besar atau tuduhan antar etnis yang lebih sedikit menambahkan ndikator ekonomi saja tidak akan menangkap kebanggaan yang ditemukan orang Malaysia mungkin untuk pertama kalinya untuk menjadi orang Malaysia 165 Lim Kit Siang mengaitkan kekalahan oposisi dengan liberalisme Mahathir dan adopsi pemerintah atas sikap DAP pada masalah masalah seperti bahasa budaya dan pendidikan Namun beberapa meragukan ketulusan Mahathir Seorang pejabat Pemuda UMNO mengemukakan bahwa Langkah fleksibel pemerintah Barisan hanya menunjukkan bahwa kami menikmati tingkat toleransi tertinggi semata mata berdasarkan tingkat kepercayaan dalam hal posisi politik dan ekonomi orang Melayu Kami berbagi kekuatan politik dengan orang Tionghoa Ketika mereka perlu meningkatkan dukungan politik mereka dari komunitas mereka sangat penting bagi mereka untuk melayani kepentingan utama orang Tionghoa Jadi mengapa kita tidak mengizinkannya Kita dapat mencapai situasi win win Ini murni gerakan politik Begitu pula kita Pemuda UMNO harus sering dilihat sebagai kelompok politik yang sangat rasial yang memperjuangkan kepentingan Melayu Namun demikian itu adalah agenda agenda yang sudah kita lakukan seperti Islam bahasa Melayu dan status khusus orang Melayu tidak boleh dipertanyakan dalam keadaan apa pun karena ini adalah masalah yang sangat sensitif 166 Pemerintahan Abdullah Sunting nbsp Setelah Abdullah Ahmad Badawi menggantikan Mahathir sebagai Perdana Menteri Malaysia Ketuanan Melayu diperkenalkan ke dalam kurikulum sekolah kedua secara nasional Buku pelajaran sejarah sekolah menengah yang disetujui pemerintah yang diterbitkan pada tahun 2004 oleh Dewan Bahasa dan Pustaka menakrifkan ketuanan Melayu ialah Semangat cinta akan apa saja yang berkaitan dengan bangsa Melayu seperti hak politik bahasa kebudayaan warisan adat istiadat dan tanah air Semenanjung Tanah Melayu dianggap sebagai tanah pusaka orang Melayu 167 Pada tahun 2003 Ketua Informasi Pemuda UMNO Azimi Daim menyatakan Di Malaysia semua orang tahu bahwa orang Melayu adalah pemilik tanah ini Semenanjung Malaya Kami mengatur negara ini sebagaimana diatur dalam konstitusi federal Siapapun yang menyentuh urusan Melayu atau mengkritik orang Melayu berarti menyinggung kepekaan kami 168 Meskipun para pendukungnya mengklaim bahwa ketuanan Melayu secara langsung berasal dari Pasal 153 Konstitusi Komisi Reid yang menyusun kerangka Konstitusi telah menyatakan bahwa ketentuan tentang keistimewaan Melayu bersifat sementara dan akhirnya dihapuskan dengan alasan satu satunya alasan atas keberadaan mereka sebagai tradisi dan kebutuhan ekonomi sebagai bentuk aksi afirmatif bagi orang Melayu Meski demikian mereka yang menentang ketuanan Melayu atau hak Melayu masih sering dicaci maki terutama oleh politisi UMNO 169 Meritokrasi Sunting Sebelum meninggalkan jabatannya Mahathir mengutuk orang Melayu yang mengandalkan hak istimewa mereka Abdullah melanjutkan memperingatkan orang Melayu untuk belajar hidup tanpa tongkat penyangga atau berakhir di kursi roda Semasa pemerintahannya ia memulai praktik meritokrasi sebagaimana yang sempat diusulkan Matahir dan kuota penerimaan universitas dihapuskan Namun ada yang menuduh hal itu tidak menghapus diskriminasi dalam pendidikan Jurusan pra universitas dibagi menjadi dua satu kursus mempersiapkan siswa untuk ujian standar Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia STPM yang berlangsung selama dua tahun sementara yang lainnya terdiri dari berbagai kursus matrikulasi yang dinilai oleh dosen perorangan biasanya berlangsung selama satu tahun 170 Pengkritik menolak meritokrasi sebagai tipuan dengan alasan bahwa tidak adil untuk menganggap kedua jurusan itu setara untuk tujuan penerimaan Meskipun tampaknya terbuka untuk warga bukan bumiputra pengkritik menuduh bahwa kebanyakan yang mengambil matrikulasi adalah orang Melayu 171 172 Sebelumnya konstitusionalitas mata kuliah matrikulasi khusus Bahasa Melayu atau Bumiputra telah dipertanyakan karena Pasal 153 yang diamandemen melarang penolakan penerimaan siswa atas dasar ras saja 173 Alhasil mata kuliah matrikulasi dibuka untuk warga bukan bumiputra Namun beberapa anggota UMNO menganggap meritokrasi terlalu keras kepada siswa Melayu pedesaan sehingga merugikan mereka dibandingkan dengan siswa perkotaan dan menyerukan pemulihan kuota untuk menghindari kesempatan belajar yang tidak merata 174 Pada Sidang Umum UMNO 2004 Wakil Ketua Tetap Badruddin Amiruldin membacakan buku tentang Peristiwa 13 Mei dengan memperingatkan 58 tahun yang lalu kita memiliki kesepakatan dengan ras lain ketika kita mengizinkan mereka untuk menumpang di tanah ini Janganlah ada ras lain yang mempertanyakan hak hak orang Melayu di tanah ini Jangan mempertanyakan agamanya karena ini adalah hak saya atas tanah ini Kemudian Menteri Pendidikan Tinggi Shafie Salleh juga menyatakan di sidang bahwa warga bukan bumiputra tidak akan pernah diizinkan masuk ke Universiti Teknologi MARA UiTM yang hanya boleh bagi bumiputra seraya berkata Saya tidak akan pandang bulu dalam masalah ini 168 175 Kemudian pada Sidang Umum tahun berikutnya Menteri Pendidikan dan Ketua Pemuda UMNO Hishammuddin Hussein putra Tun Hussein Onn mengacungkan keris seraya menyerukan restorasi DEB sebagai bagian dari Kebijakan Pembangunan Nasional DPN yang digagas Mahathir Menurut Hishammuddin keris melambangkan peran pemuda UMNO dalam memperjuangkan ras Melayu Sementara itu wakilnya Khairy Jamaluddin menantu Abdullah membahas kebangkitan DEB dalam bentuk entitas terpisah yang diberi nama Agenda Nasional Baru ANB 176 Hishammuddin would later describe the keris as a unifying symbol stating that The young people today no longer see it as a symbol to uphold ketuanan Melayu 177 Politik rasial Sunting Politisi Tionghoa dalam pemerintahan mengangkat masalah dengan Konstitusi pada akhir 2005 Lim Keng Yaik dari PGRM meminta peninjauan ulang kontrak sosial untuk memastikan Bangsa Malaysia dapat dicapai 178 Keng Yaik dikritik habis habisan oleh banyak politisi Melayu terkemuka termasuk Khairy Jamaluddin dan Ahmad Shabery Cheek Pers Melayu yang sebagian besar dimiliki oleh UMNO juga memuat artikel yang mengutuk pertanyaan tentang kontrak sosial 179 Keng Yaik menjawab Bagaimana Anda mengharapkan orang bukan Melayu mencurahkan hati dan jiwa mereka ke negara dan suatu hari mati karenanya jika Anda terus mengomel tentang ini Mengibarkan bendera dan menyanyikan Negaraku lagu kebangsaan adalah ritual sedangkan cinta sejati untuk bangsa terletak di hati 178 Setahun sebelumnya Abdullah menyebut aspek paling signifikan dari kontrak sosial adalah kesepakatan masyarakat adat untuk memberikan kewarganegaraan kepada imigran Tionghoa dan India Meskipun Abdullah melanjutkan dengan menyatakan jati diri bangsa berubah menjadi salah satu yang warga Tionghoa dan India juga bisa sebut sebagai milik mereka 180 pidato tersebut sebagian besar tidak diketahui ramai orang Akhirnya Keng Yaik menyatakan bahwa pers Melayu telah membesar besarkan komentarnya dan salah mengutipnya Masalah diakhiri dengan Ketua Pemuda UMNO Hishammuddin Hussein memperingatkan masyarakat untuk tidak mengungkit masalah lagi seperti yang telah disepakati dihargai dipahami dan disahkan oleh Konstitusi 181 Pada Januari 2006 pemerintah mengumumkan kampanye kesadaran Rukun Negara Kantor berita pemerintah Bernama mengutip pernyataan Abdul Rahman pada tahun 1986 bahwa Orang Melayu bukan hanya penduduk asli tetapi juga penguasa negeri ini dan tidak ada yang dapat membantah fakta ini Pasal pasal konstitusi yang menyinggung agama resmi Islam monarki status bahasa Melayu sebagai bahasa nasional dan hak hak khusus Melayu digambarkan sebagai dengan jelas mengeja pengakuan dan pengakuan bahwa orang Melayu adalah penduduk asli pribumi pribumi dari negeri ini Kemudian dinyatakan bahwa penekanan baru pada Rukunegara adalah untuk mencegah pertanyaan lebih lanjut tentang kontrak sosial yang menentukan polaritas politik dan kedudukan sosial ekonomi orang Malaysia 182 Diketahui kemudian bahwa survei terhadap orang Malaysia menemukan 55 responden setuju politisi harus disalahkan karena memisahkan orang dengan memainkan politik rasial Mukhriz putra Mahathir dan pemimpin Pemuda UMNO membela tindakan UMNO karena kesenjangan ekonomi dengan menegaskan bahwa selalu ada orang yang memperjuangkan setiap perlombaan untuk menyamakan keadaan Shahrir Abdul Samad ketua BN Backbenchers Club berpendapat bahwa politisi hanya menanggapi sebuah negara yang terbagi ke dalam ras yang berbeda dengan mengajukan pertanyaan jika Anda berbicara tentang masalah Melayu kepada komunitas Melayu apakah itu memainkan peran ras politik Presiden PPP M Kayveas menyatakan ketidaksetujuanny dengan berkata Setiap 12 bulan partai kembali ke satu perlombaan untuk memperjuangkan tujuan mereka sendiri dan pada akhirnya ketika pemilihan umum tiba kita berbicara tentang Bangsa Malaysia 183 Merefleksikan iklim saling tidak percaya dan kebijakan rasialis di Singapura dan Malaysia di Singapura kebijakan yang diduga memihak orang Tionghoa 184 Lee Kuan Yew memicu debat lain pada bulan September tentang peran keunggulan Melayu dalam politik Malaysia dengan menyatakan bahwa orang Tionghoa telah terpinggirkan secara sistematis di Malaysia dan Indonesia Insiden diplomatik yang diakibatkan dengan penolakan marginalisasi dari politisi pemerintah Malaysia menyebabkan Lee mengeluarkan permintaan maaf atas pernyataannya yang juga berusaha untuk membenarkan mereka Abdullah menyatakan bahwa dia tidak puas dengan apa yang dia sebut sebagai permintaan maaf yang memenuhi syarat tetapi pemerintah Malaysia tetap menerimanya 185 186 187 Bulan berikutnya kontroversi muncul setelah Asian Strategic and Leadership Institute ASLI mengeluarkan laporan yang menghitung ekuitas yang dimiliki Bumiputra sebesar 45 yang sangat berbeda dari angka resmi 18 9 yang digunakan oleh politisi untuk membenarkan retensi atau kebangkitan NEP tersebut Seorang analis lokal mengemukakan bahwa Jika ekuitas Bumiputra adalah 45 persen maka pertanyaan berikutnya adalah mengapa perlu hak Bumiputera Ini berimplikasi pada kebijakan pemerintah dan itu menghilangkan hak adat adalah satu hal yang tidak akan pernah diterima UMNO saat ini Metodologi laporan tersebut dikritik karena menggunakan nilai pasar daripada nilai nominal untuk perhitungan ekuitasnya dan membatasi ruang lingkupnya pada seribu perusahaan publik Ini juga termasuk perusahaan yang terkait dengan pemerintah GLC sebagai perusahaan milik Bumiputra 188 Namun beberapa mengkritik pemerintah menuduh bahwa nilai nominal tidak secara akurat mencerminkan nilai perusahaan yang diteliti dan menyatakan bahwa sebagian dari ekuitas GLC harus dianggap yang dimiliki Bumiputra 189 Laporan tersebut kemudian ditarik tetapi kontroversi berlanjut setelah outlet media independen mengutip sebuah studi yang mengikuti metodologi pemerintah yang mengindikasikan ekuitas Bumiputra telah melewati angka 30 pada tahun 1997 190 Pada konvensi UMNO Johor bulan yang sama Menteri Besar Johor Abdul Ghani Othman mengkritik kebijakan Bangsa Malaysia dan meritokrasi Ghani menggambarkan Bangsa Malaysia sebagai ancaman bagi orang Melayu dan posisi Konstitusional mereka menunjukkan hal itu dapat mengancam stabilitas nasional juga Ghani bersikeras bahwa kebijakan tersebut diterapkan dalam konteks dengan orang Melayu sebagai ras terpenting dan menggambarkan meritokrasi sebagai bentuk diskriminasi dan penindasan karena pelajar Melayu pedesaan tidak dapat bersaing dengan siswa perkotaan mereka Dalam kontroversi yang timbul tentang pernyataannya beberapa menteri federal mengkritik Ghani dengan satu mengatakan bahwa Bangsa Malaysia tidak ada hubungannya dengan satu ras yang diberi peran penting atas yang lain dan yang lain berpendapat bahwa Itu tidak melanggar hak hak Bumiputeras atau komunitas lain 191 Ghani mendukung komentarnya menyatakan bahwa pendukung Bangsa Malaysia juga mendukung Malaysia Malaysia seperti yang dilakukan Lee Kuan Yew meskipun pemerintah telah menolaknya sejak awal Najib Wakil Perdana Menteri menyarankan bahwa segala upaya untuk mendefinisikan Bangsa Malaysia secara politis tidak akan membuahkan hasil dan karena itu perdebatan tidak perlu ia juga menegaskan bahwa Tidak mempersoalkan hak hak khusus orang Melayu kuota kami atau semacamnya 192 193 Permasalahan politik Sunting Pada pemilihan umum 2008 BN kembali berkuasa untuk pertama kalinya tanpa mayoritas mutlak di Dewan Rakyat yang berarti BN tidak bisa lagi mengesahkan amendemen konstitusi tanpa dukungan partai oposisi Hasil pemilu secara luas dipandang sebagai cerminan ketidakpuasan tentang keadaan ekonomi negara dan meningkatnya ketegangan etnis di dalam negeri tiga partai oposisi utama telah berkampanye pada platform yang mengutuk NEP dan tanggapan pemerintah terhadap kesenjangan ekonomi yang semakin lebar Sebulan setelahnya Putra Mahkota Kelantan Tengku Faris Petra mengatakan dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Front Aksi Persatuan Melayu yang baru dibentuk bahwa sejak orang Melayu menyerah pada pemberian kewarganegaraan non Melayu yang terakhir tidak boleh mencari persamaan atau perlakuan khusus 194 Dalam pidatonya pangeran juga menyerukan persatuan Melayu untuk memastikan bahwa kedaulatan dan supremasi Melayu tetap terjaga 195 Anwar Ibrahim mantan Wakil Presiden UMNO dan mantan Wakil Perdana Menteri yang Parti Keadilan Rakyatnya menjadi partai terbesar kedua di Parlemen setelah pemilu dan pemimpin de facto dari koalisi oposisi Pakatan Rakyat memilih untuk menolak ketuanan Melayu demi ketuanan rakyat supremasi rakyat Merayakan berakhirnya larangan lima tahun dari aktivitas politik pada 15 April 2008 ia mengatakan kepada wartawan Kami di sini untuk melawan kampanye propaganda besar besaran oleh para pemimpin Umno yang berbicara tentang supremasi Melayu Dan memberikan jawaban pasti yang jelas sebagai jawaban atas ini untuk mengatakan bahwa apa yang kita inginkan apa yang kita inginkan adalah Malaysia baru adalah supremasi bagi semua orang Malaysia 196 Seminggu kemudian istrinya Wan Azizah Wan Ismail presiden PKR mengatakan kepada pers bahwa kita harus tidak terus menerus berbicara tentang supremasi Melayu atau meminggirkan ras tertentu yang tidak ingin dilihat orang malah mendorong adopsi ketuanan rakyat 197 Tak lama kemudian Hishammuddin sendiri meminta maaf atas pengangkatan kerisnya di tiga majelis umum tahunan UMNO sebelumnya sambil mengatakan bahwa ia menyesal jika itu menimpa orang non Melayu Dia menolak berkomentar apakah dia akan mengulangi tindakan itu di masa depan 198 Permintaan maaf bersyaratnya mendapat kritik pedas dari dalam UMNO Salah satu outlet media menggambarkan reaksi tersebut sebagai berikut Sentimen di antara banyak orang di partai ini adalah bahwa orang Tionghoa dan India mengkhianati BN ketika mereka memilih Pakatan Rakyat Ada sakit hati Ada kemarahan Jadi mengapa Hishammuddin harus terlalu khawatir tentang apa orang non Melayu memikirkan aksi keris Banyak yang merasa bahwa permintaan maaf itu sendiri mengancam ketuanan Melayu 199 Abdullah menyambut baik permintaan maaf tersebut dengan mengatakan itu berani dan menjelaskan kepada orang non Melayu peran penting keris dalam komunitas Melayu 200 Menanggapi pertanyaan tentang berkurangnya supremasi Melayu pasca pemilu ia mengatakan bahwa ini lebih pada paritas bagi komunitas Bumiputra menolak gagasan dominasi politik So when we talk about Malay supremacy we mean we must be successful in many fields It is never about ruling over others or forcing our power upon them We are not going to be a race that dominates others We want to be a party that represents the Malays and that is ready to co operate for the future of Malays and the people as Malays will also succeed when all Malaysians are successful That is Malay supremacy and I hope people will understand it 201 Shortly thereafter Information Minister Ahmad Shabery Cheek insisted that ketuanan Melayu did not imply a master slave relationship in any sense between the Malays and non Malays Instead he suggested it referred to the institution of the Malay monarchs who had once been the masters but gave up their primacy when the Federal Constitution was adopted at independence Shabery cited Article 182 of the Constitution which grants the royalty certain legal immunities as an example of Malay supremacy 202 However some prominent members of the royalty such as the Raja of Perlis and former Yang di Pertuan Agong Tuanku Syed Sirajuddin Putra Syed Jamalullail have themselves been critical of ketuanan Melayu in early 2009 the Raja stated that In Malaysia every race is tuan master I believe that if everyone understands that every individual of any race should not be deprived of their rights then the efforts of certain parties who think that the supremacy or rights should only be given to a particular race can be stopped 203 In late 2009 the Cabinet decided to change the curriculum of Biro Tata Negara National Civics Bureau or BTN programmes which are mandatory for public servants and students studying on public funds Many especially politicians from Pakatan Rakyat had previously criticised BTN programmes as propaganda for ketuanan Melayu citing this the Selangor state government banned its civil servants and students from attending BTN courses 204 Some Ministers and former Prime Minister Mahathir defended BTN as necessary to imbue participants with the values of discipline and honesty denying they had anything to do with ketuanan Melayu 205 Minister in the Prime Minister s Department Nazri Aziz insisted the Cabinet was right to demand a change in BTN calling Mahathir a racist and saying They all know what the syllabus is all about so who are we to say that it did not happen You want to lie You make people laugh I mean there are people who attended the courses who came out very angry There were many instances of the use of words like ketuanan Melayu It is ridiculous 204 Pemerintahan Najib Sunting nbsp Najib RazakTerdapat perubahan mendasar yang lebih terbuka semasa pemerintahan Najib Razak Setelah ia memegang tampuk pemerintahan ia memperkenalkan gagasan 1Malaysia yang diklaim memupuk perpaduan rakyat di antara kaum Ketua Pemuda UMNO Khairy Jamaluddin mengusulkan supaya perkataan ketuanan Melayu digantikan dengan kepimpinan Melayu 206 Ia juga menafikan Biro Tatanegara sebagai badan yang mempromosikan ketuanan Melayu 207 Pada tahun 2015 Himpunan Maruah Melayu telah diadakan pada Hari Malaysia untuk menyokong aspek ketuananan Melayu yang diancam oleh Perhimpunan Bersih 2015 Pemerintahan Mahathir kedua Sunting nbsp Logo Pakatan HarapanWalau Mahathir kembali menjadi perdana menteri untuk kedua kalinya tetapi kali ini ia mewakili koalisi Pakatan Harapan yang beranggotakan partai partai yang belum pernah memegang tampuk kekuasaan federal Beberapa bulan sejak Pakatan Harapan memerintah Mahathir menyebut bahwa pemerintah akan meratifikasi ICERD di Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa Usulan itu mendapat kecaman dari UMNO dan PAS Khairy Jamaluddin dari UMNO menyebutkan kegagalan Pakatan Harapan dalam menyampaikan usulan itu terhadap kalangan rakyat sehingga menimbulkan penolakan 208 Pengamat sosial politik Mohd Ayop Abd Razid yang menulis untuk Berita Harian menyebut ketuanan Melayu tidak hilang di bawah pemerintah Pakatan Harapan tidak seperti yang dikhawatirkan banyak orang Ia menyebutkan ketuanan Melayu tidak hilang di Kelantan Terengganu Selangor Kedah dan Perak hanya gara gara mayoritas orang Melayu yang tinggal di sana tidak memilih UMNO 209 Lihat pula SuntingRasisme sistemikSumber Sunting Meredith L Weiss The 1999 Malayan General Elections Issues Insults and Irregularities Asian Survey Vol 40 No 3 May 200 pp 430 Amy L Freedman 2000 Political Participation and Ethnic Minorities Chinese Overseas in Malaysia Indonesia and the United States Routledge hlm 74 ISBN 978 0 415 92446 7 Wang Gungwu 2005 Nation Building Five Southeast Asian Histories Institute of Southeast Asian Studies hlm 99 ISBN 978 981 230 320 2 Neil Joseph Ryan 1976 A History of Malaysia and Singapore London Oxford University Press hlm 4 amp 5 ISBN 0 19 580302 7 Genetic map of Asia s diversity BBC News 11 December 2009 Early Malay kingdoms Sabrizain org Diakses tanggal 21 June 2010 Munoz Paul Michel 2006 Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula Singapore Editions Didier Millet hlm 171 ISBN 981 4155 67 5 Muljana Slamet 2006 F W Stapel ed Sriwijaya PT LKiS Pelangi Aksara ISBN 978 979 8451 62 1 T N Harper 2001 The End of Empire and the Making of Malaya UK Cambridge University Press hlm 15 ISBN 978 0 521 59040 2 Abu Talib Ahmad Liok Ee Tan 2003 New terrains in Southeast Asian history Singapore Ohio University press hlm 15 ISBN 9971 69 269 4 Barbara Watson Andaya Leonard Y Andaya 1984 A History of Malaysia Lonndon Palgrave Macmillan hlm 55 ISBN 0 333 27672 8 Timothy P Barnar 2004 Contesting Malayness Malay identity across boundaries Singapore Singapore University press hlm 7 ISBN 9971 69 279 1 Mohd Fauzi Yaacob 2009 Malaysia Transformasi dan perubahan sosial Malaysia Arah Pendidikan Sdn Bhd hlm 16 ISBN 978 967 3 23132 4 John O Sutter 1961 Scientific facilities and information services of the Federation of Malaya and State of Singapore National Science Foundation by the Pacific Scientific Information Center B P Bishop Museum hlm 4 ASIN B0006D0GHI Gulrose Karim 1990 Information Malaysia 1990 91 Yearbook Kuala Lumpur Berita Publishing Sdn Bhd hlm 74 Suad Joseph Afsaneh Najmabadi 2006 Economics Education Mobility And Space Encyclopedia of women amp Islamic cultures Brill Academic Publishers hlm 436 ISBN 978 90 04 12820 0 Hwang pp 25 26 Hwang pp 30 31 Hwang pp 34 35 Ye Lin Sheng 2003 The Chinese Dilemma pp 26 27 East West Publishing ISBN 0 9751646 1 9 Hwang In Won 2003 Personalized Politics The Malaysian State under Mahathir p 24 Institute of Southeast Asian Studies ISBN 981 230 185 2 Kratoska Paul H ed Honorable Intentions Talk on the British Empire in Southeast Asia Delivered at the Royal Colonial Institute 1874 1928 Singapore Oxford University Press 1983 introduction Keith Patrick 2005 Ousted p 140 Media Masters ISBN 981 05 3865 0 Roff W R 1974 The Origins of Malay Nationalism pp 114 118 Penerbit Universiti Malaya No ISBN available Hirschman Charles The Making of Race in Colonial Malaya Political Economy and Racial Ideology Sociological Forum Vol 1 No 2 Spring 1986 330 361 Lee Edwin The British as Rulers Governing Multiracial Singapore 1867 1914 Singapore Singapore University Press National University of Singapore 1991 Nonini Donald M British Colonial Rule and the Resistance of the Malay Peasantry 1900 1957 New Haven Yale University Southeast Asia Studies 1992 Rahim Lily The Singapore Dilemma The Political and Educational Marginality of the Malay Community New York Oxford University Press 1998 Hussein Alatas Syed The Myth of the Lazy Native A Study of the Image of the Malays Filipinos and Javanese From the 16th to 20th Century and Its Function in the Ideology of Colonial Capitalism London Frank Cass 1977 Ch 12 116 17 Roff pp 109 110 a b Roff pp 110 111 Thomas Metcalf Empire Recentered India in the Indian Ocean Arena in Colonialism and the Modern World Selected Studies eds Gregory Blue Martin Bunton and Ralph Crozier Armonk NY M E Sharpe 2002 31 Abdullah Asma amp Pedersen Paul B 2003 Understanding Multicultural Malaysia p 44 Pearson Malaysia ISBN 983 2639 21 2 Rashid Rehman 1993 A Malaysian Journey p 28 Self published ISBN 983 99819 1 9 Swettenham Frank British Malaya An Account of the Origin and Progress of British Influence in Malaya By Sir Frank Swettenham K C M G Late Governor of the Straits Colony London John Lane Co 1900 pg 232 4 Roff pp 207 210 Abdullah amp Pedersen p 20 Hickling R H 1991 Essays in Malaysian Law pp 51 52 Pelanduk Publications ISBN 967 978 385 5 Roff pp 235 236 Hwang p 37 Ongkili James P 1985 Nation building in Malaysia 1946 1974 p 42 Oxford University Press ISBN 0 19 582681 7 Ongkili pp 59 66 73 Ongkili p 47 Ongkili p 50 Hwang p 38 Hwang p 39 Hickling p 87 ongkili 59 66 Jawan Jayum A 2003 Malaysian Politics amp Government p 37 Karisma Publications ISBN 983 195 037 2 Ongkili p 68 Ye p 34 Hwang p 25 Ongkili pp 82 84 Ongkili p 84 Putra Tunku Abdul Rahman 1986 Political Awakening pp 30 31 Pelanduk Publications ISBN 967 978 136 4 a b Josey Alex 1980 Lee Kuan Yew The Crucial Years pp 83 84 Times Books International ISBN 981 204 448 5 Sopiee Mohamed Noordin 1976 From Malayan Union to Singapore Separation Political Unification in the Malaysia Region 1945 65 pp 77 78 Penerbit Universiti Malaya No ISBN available Sopiee pp 61 62 69 Ongkili pp 88 90 Ongkili pp 90 91 107 111 Keith pp 31 33 a b c Lee Hock Guan 2001 Political Parties and the Politics of Citizenship and Ethnicity in Peninsular Malay si a 1957 1968 Diarsipkan 2006 01 18 di Wayback Machine Retrieved March 17 2006 Ongkili pp 94 97 Keith pp 142 143 Ooi Jeff 2005 Social Contract Utusan got the context wrong Diarsipkan 2005 10 30 di Wayback Machine Retrieved 11 November 2005 Ongkili p 113 Milne R S amp Mauzy Diane K 1999 Malaysian Politics under Mahathir p 34 Routledge ISBN 0 415 17143 1 Hwang p 49 Hickling pp 69 166 229 Hwang p 67 Hickling p 179 Sopiee p 102 Sopiee p 146 Keith p 21 Sopiee p 144 Sopiee p 150 Keith p 149 Goh Cheng Teik 1994 Malaysia Beyond Communal Politics pp 36 37 Pelanduk Publications ISBN 967 978 475 4 a b Goh Jenny July 23 1997 Small spark can create big mess Diarsipkan 2006 03 25 di Wayback Machine Straits Times Ye p 143 Keith pp 115 116 Sopiee p 204 Sopiee p 194 Keith p 118 Impossible to co operate with Singapore while Lee is Premier Diarsipkan 2005 03 10 di Wayback Machine 2 June 1965 Straits Times Khaw Ambrose 1998 This man is making too much noise Diarsipkan 2006 05 22 di Wayback Machine Retrieved 11 November 2005 Keith p 124 Keith pp 66 67 Veloo Ravi Jan 25 1997 Othman Wok on race relations Diarsipkan 2015 05 02 di Wayback Machine Straits Times Keith p 128 Lee Kuan Yew 1998 The Singapore Story p 598 Marshall Cavendish Editions ISBN 981 204 983 5 Keith pp 72 73 121 Keith pp 179 181 Lee p 620 Keith p 115 Ongkili p 211 Josey pp 269 270 Lee pp 616 617 Keith pp 128 129 Lee pp 612 613 Ooi Jeff 2005 Perils of the sitting duck Diarsipkan 2005 11 25 di Wayback Machine Retrieved 11 November 2005 Hwang pp 66 67 Hwang p 71 Hwang p 74 89 Hwang p 75 Hwang pp 77 78 Khoo Boo Teik 1995 Paradoxes of Mahathirism p 22 Oxford University Press ISBN 967 65 3094 8 Maidin Zainuddin 1994 The Other Side of Mahathir pp 19 21 Utusan Publications amp Distributors ISBN 967 61 0486 8 Means Gordon P 1991 Malaysian Politics The Second Generation p 6 Oxford University Press ISBN 0 19 588988 6 Kamarudin Raja Petra 2000 A Reporter s Account of an Interview With Tunku Abdul Rahman On the 13 May Incident Diarsipkan 2006 06 15 di Wayback Machine Retrieved April 10 2006 Means pp 6 7 Von Vorys Karl 1975 Democracy without Consensus Communalism and Political Stability in Malaysia p 317 Princeton University Press ISBN 0 691 07571 9 Means pp 8 9 Means p 10 Mohamad Mahathir bin 1970 The Malay Dilemma p 133 Times Books International ISBN 981 204 355 1 Mohamad p 31 Mohamad p 76 Khoo p 25 Musa M Bakri 1999 The Malay Dilemma Revisited p 113 Merantau Publishers ISBN 1 58348 367 5 Musa p 115 Hwang p 80 Hilley John 2001 Malaysia Mahathirism Hegemony and the New Opposition p 33 Zed Books ISBN 1 85649 918 9 Ongkili p 221 222 a b Hwang p 113 a b c Abdullah amp Pedersen p 53 Musa pp 97 100 Khoo p 108 a b Khoo p 104 106 Trinidade F A amp Lee H P eds 1986 The Constitution of Malaysia Further Perspectives and Developments pp 48 49 Penerbit Fajar Bakti ISBN 967 65 0030 5 Khoo p 107 Emery Fred Nov 8 1969 Malaysia unity call against a background of fear p 7 The Times Hickling pp 74 75 b Maaruf Shaharuddin 1984 Concept of a Hero in Malay Society p 122 Eastern Universities Press ISBN 9971 71 204 0 Hilley p 129 Hwang pp 115 117 Musa p 81 a b Khoo p 35 a b Hwang pp 10 11 Lim Kit Siang 1978 Time Bombs in Malaysia p 218 2nd ed Democratic Action Party No ISBN available Hickling p 181 Ye pp 34 35 Khoo p 49 Khoo p 24 Hwang p 145 b Maaruf p 121 Hwang hal 134 135 Tan Koon Swan 1982 Introduction In Federal Territory MCA Liaison Committee Ed Malaysian Chinese pp vii xi Eastern Universities Press No ISBN available Yeoh Michael Oon Kheng 1982 The Politics of Under Representation In Federal Territory MCA Liaison Committee Ed Malaysian Chinese pp 61 71 Eastern Universities Press No ISBN available Means hal 187 189 Razak Aidila 12 December 2009 Forum speakers flay Ketuanan Melayu Malaysiakini Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 02 10 Diakses tanggal 10 February 2010 Musa pp 217 218 Rashid pp 134 135 Musa pp 178 180 181 182 187 259 261 b Maaruf p 58 Rashid p 99 Bennet Abang 2005 UMNO A threat to national prosperity Retrieved 11 November 2005 Abdullah amp Pedersen p 56 Branegan Jay 20 August 1990 A Working Racial Bias Diarsipkan 2003 10 17 di Wayback Machine TIME Rashid pp 98 135 Maidin pp 252 253 Putra pp 97 99 Ye pp 85 92 94 156 Milne amp Mauzy pp 72 74 Musa p 113 Hwang pp 245 246 Hwang pp 246 247 248 249 250 Milne amp Mauzy p 96 Hwang p 249 Hilley p 65 Hwang pp 209 258 Adam Ramlah binti Samuri Abdul Hakim bin amp Fadzil Muslimin bin 2004 Sejarah Tingkatan 3 p 45 Dewan Bahasa dan Pustaka ISBN 983 62 8285 8 a b Gatsiounis Ioannis 2 October 2004 Abdullah stirs a hornets nest Diarsipkan 4 August 2011 di Wayback Machine Asia Times Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama ooi Badawi Abdullah Ahmad 2004 Moving Forward Towards Excellence Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 12 Diakses tanggal 11 November 2005 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Yeoh Oon 4 June 2004 Meritocracy The truth must be well told Diarsipkan 16 March 2005 di Wayback Machine The Sun Lim Guan Eng 2004 Will qualified non bumi students be sacrificed by Shafie for his defeat in UMNO Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005 09 07 Diakses tanggal 11 November 2005 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama trindade lee 50 Johor Umno Says Meritocracy A Form Of Discrimination 9 July 2005 BERNAMA Noor Farish A 2005 From Majapahit to Putrajaya Searching for Another Malaysia p 241 Silver Fish Books ISBN 983 3221 05 X Kumar R Surenthira amp Yusop Husna 29 July 2005 Rebranding the NEP Diarsipkan 8 December 2008 di Wayback Machine The Sun Hishammuddin Keris is a unifying symbol New Straits Times 27 August 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 09 02 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Ooi Jeff 2005 New controversy Social Contract and Bangsa Malaysia Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005 10 30 Diakses tanggal 12 November 2005 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Yusoff Marzuki amp Samah Nazeri Nong 14 August 2005 Kontrak sosial Kenyataan Keng Yaik bercanggah Perlembagaan Persekutuan Diarsipkan 18 November 2005 di Wayback Machine Utusan Malaysia Badawi Abdullah Ahmad 2004 The Challenges of Multireligious Multiethnic and Multicultural Societies Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 02 25 Diakses tanggal 12 November 2005 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Don t Raise Social Contract Issue Umno Youth Chief Warns 15 August 2005 BERNAMA Ramly Rosliwaty 25 January 2006 Appreciating The Rukun Negara Diarsipkan 24 March 2007 di Wayback Machine BERNAMA Racial politics And so who s to blame p 12 21 March 2006 New Straits Times Rahim Lily The Singapore Dilemma The Political and Educational Marginality of the Malay Community New York Oxford University Press 1998 et al Lau Leslie 25 September 2006 Chinese Malaysians are marginalised DAP Straits Times Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 10 13 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ahmad Reme 4 October 2006 Reply gets prominent play in Malaysian media Straits Times Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 11 08 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Umno and MCA accept MM s apology BERNAMA 4 October 2006 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 11 08 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ahmad Abdul Razak amp Chow Kum Hor 22 October 2006 The nation s economic pie in perspective pp 20 21 New Sunday Times Ooi Jeff 2006 Equity share Is race based methodology relevant Diarsipkan 8 November 2006 di Wayback Machine Retrieved 5 November 2006 Beh Lih Yi 1 November 2006 Bumi equity hit NEP target 10 years ago Malaysiakini Rejection of concept affects integration efforts p 7 7 November 2006 New Straits Times Nambiar Ravi amp Nadzmi Siti Nurbaiyah 7 November 2006 No Bangsa Malaysia in Constitution says Najib p 6 New Straits Times Tan Marsha Teh Eng Hock Vijayan Meera amp Zolkepli Farik 7 November 2006 Bangsa Malaysia in mind Diarsipkan 25 March 2007 di Wayback Machine The Star Ong Andrew 12 April 2008 Tengku Faris Non Malays should not seek equality Malaysiakini Malaysiakini Diakses tanggal 13 April 2008 TENGKU MAHKOTA OF KELANTAN CALLS FOR MALAY UNITY Bernama Yahoo Malaysia News 13 April 2008 Diakses tanggal 13 April 2008 pranala nonaktif Madzlan Azreen 15 April 2008 Kampung Baru hails Ketuanan Rakyat Malaysiakini Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2008 Diakses tanggal 15 April 2008 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kong See Hoh 24 April 2008 PKR to champion for Ketuanan Rakyat The Sun Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 December 2008 Diakses tanggal 24 April 2008 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Chan Kok Leong 25 April 2008 Hisham apologises for keris act Malaysiakini Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 May 2008 Diakses tanggal 29 April 2008 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Keris apology fans unrest in divided Umno The Malaysian Insider 28 April 2008 Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 June 2013 Diakses tanggal 29 April 2008 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Keris apology fans unrest in divided Umno Let s put keris issue to rest says PM The Malaysian Insider 29 April 2008 Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 June 2013 Diakses tanggal 29 April 2008 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ritikos Jane Manjit Kaur 29 April 2008 Pak Lah explains meaning of ketuanan Melayu The Star Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 May 2008 Diakses tanggal 30 April 2008 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Don t bring politics into Malay supremacy issue says Ahmad Shabery The Malaysian Insider 9 May 2008 Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 June 2013 Diakses tanggal 10 May 2008 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Equal rights for all Malaysians says Perlis ruler New Straits Times 6 March 2009 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 03 04 Diakses tanggal 6 March 2009 a b Abdullah Sani Asrul Hadi 7 December 2009 Nazri calls Dr M a racist for defending BTN The Malaysian Insider Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2009 Diakses tanggal 7 December 2009 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mustafa Kamal Shazwan 7 December 2009 Dr M says criticisms against BTN an exaggeration The Malaysian Insider Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2009 Diakses tanggal 7 December 2009 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan http www malaysiakini com news 150526 Bolehkah ketuanan Melayu dan 1Malaysia bersama http www utusan com my berita nasional najib nafi dakwaan btn perjuangkan ketuanan melayu 1 114579 Diarsipkan 2015 11 17 di Wayback Machine Najib nafi dakwaan BTN perjuangkan ketuanan Melayu Khairy PH gagal interaksi dengan rakyat isu Icerd Malaysiakini 24 Maret 2019 Diakses tanggal 24 Maret 2019 Abd Razid Mohd Ayop 19 November 2018 Sejarah buktikan kebenaran konsep ketuanan Melayu Berita Harian via Pressreader Daftar pustaka Sunting nbsp Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan Ketuanan Melayu James Chin 2009 The Malaysian Chinese Dilemma The Never Ending Policy NEP Chinese Southern Diaspora Studies Vol 3 2009 Abdullah Asma amp Pedersen Paul B 2003 Understanding Multicultural Malaysia Pearson Malaysia ISBN 983 2639 21 2 Adam Ramlah binti Samuri Abdul Hakim bin amp Fadzil Muslimin bin 2004 Sejarah Tingkatan 3 Dewan Bahasa dan Pustaka ISBN 983 62 8285 8 Goh Cheng Teik 1994 Malaysia Beyond Communal Politics Pelanduk Publications ISBN 967 978 475 4 Hickling R H 1991 Essays in Malaysian Law Pelanduk Publications ISBN 967 978 385 5 Hilley John 2001 Malaysia Mahathirism Hegemony and the New Opposition Zed Books ISBN 1 85649 918 9 Hwang In Won 2003 Personalized Politics The Malaysian State under Mahathir Institute of Southeast Asian Studies ISBN 981 230 185 2 Jawan Jayum A 2003 Malaysian Politics amp Government Karisma Publications ISBN 983 195 037 2 Josey Alex 1980 Lee Kuan Yew The Crucial Years Times Books International ISBN 981 204 448 5 Keith Patrick 2005 Ousted Media Masters ISBN 981 05 3865 0 Khoo Boo Teik 1995 Paradoxes of Mahathirism Oxford University Press ISBN 967 65 3094 8 Lee Kuan Yew 1998 The Singapore Story Marshall Cavendish Editions ISBN 981 204 983 5 Lim Kit Siang 1978 Time Bombs in Malaysia 2nd ed Democratic Action Party No ISBN available b Maaruf Shaharuddin 1984 Concept of a Hero in Malay Society Eastern Universities Press ISBN 9971 71 204 0 Maidin Zainuddin 1994 The Other Side of Mahathir Utusan Publications amp Distributors ISBN 967 61 0486 8 Means Gordon P 1991 Malaysian Politics The Second Generation Oxford University Press ISBN 0 19 588988 6 Milne R S amp Mauzy Diane K 1999 Malaysian Politics under Mahathir Routledge ISBN 0 415 17143 1 Mohamad Mahathir bin 1970 The Malay Dilemma Times Books International ISBN 981 204 355 1 Musa M Bakri 1999 The Malay Dilemma Revisited Merantau Publishers ISBN 1 58348 367 5 Noor Farish A 2005 From Majapahit to Putrajaya Searching for Another Malaysia Silver Fish Books ISBN 983 3221 05 X Ongkili James P 1985 Nation building in Malaysia 1946 1974 Oxford University Press ISBN 0 19 582681 7 Putra Tunku Abdul Rahman 1986 Political Awakening Pelanduk Publications ISBN 967 978 136 4 Rashid Rehman 1993 A Malaysian Journey Self published ISBN 983 99819 1 9 Roff W R 1974 The Origins of Malay Nationalism Penerbit Universiti Malaya No ISBN available Sopiee Mohamed Noordin 1976 From Malayan Union to Singapore Separation Political Unification in the Malaysia Region 1945 65 Penerbit Universiti Malaya No ISBN available Federal Territory MCA Liaison Committee Ed Malaysian Chinese Eastern Universities Press No ISBN available Trinidade F A amp Lee H P eds 1986 The Constitution of Malaysia Further Perspectives and Developments Penerbit Fajar Bakti ISBN 967 65 0030 5 Von Vorys Karl 1975 Democracy without Consensus Communalism and Political Stability in Malaysia Princeton University Press ISBN 0 691 07571 9 Ye Lin Sheng 2003 The Chinese Dilemma East West Publishing ISBN 0 9751646 1 9 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ketuanan Melayu amp oldid 24180123