www.wikidata.id-id.nina.az
Kesultanan Pasai juga dikenal dengan Samudera Darussalam atau Samudera Pasai dengan sebutan singkat yaitu Pasai adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatra kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh Indonesia Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu yang bergelar Sultan Malik as Saleh sekitar tahun 1267 1 Kesultanan Samudera PasaiSamudera Pasai710 1521Ibu kotaPasaiBahasa yang umum digunakanAceh Melayu kuno GayoAgamaIslamPemerintahanMonarkiSultan Sejarah Didirikan710 Invasi Portugis1521Mata uangKoin emas dan perakDidahului oleh Digantikan olehKerajaan JeumpaKerajaan Jambu Lipo Kerajaan SigunturKesultanan AcehSekarang bagian dari IndonesiaPara sejarawan menelusuri keberadaan kerajaan ini menggunakan sumber dari Hikayat Raja raja Pasai serta peninggalan sejarah adat istiadat serta budaya setempat yang masih berjalan dan dipertahankan oleh masyarakat pesisir pantai utara Sumatra 2 Hal ini dibuktikan dengan beberapa makam raja yang datang pertama kali pada tahun 710 Masehi serta penemuan koin berbahan emas dan perak dengan tertera nama keturunan rajanya Dengan di temukannya Makam Raja Penemuan Makam Raja Samudera Pasai Meninggal di Tahun 710 Masehi ini membuktikan sebelumnya sudah berdiri Kerajaan Samudera Pasai sebelum Rajanya Meninggal Penemuan Makam Raja Berarti Kerajaan Samudera Pasai sudah berdiri sebelum 710 Masehi dan juga bisa dikatakan Islam sudah masuk di Nusantara Indonesia sebelum 710 Masehi 3 Keberadaan kerajaan ini juga tercantum dalam kitab Rihlah ila l Masyriq Pengembaraan ke Timur karya Abu Abdullah ibn Batuthah 1304 1368 musafir Maroko yang singgah ke negeri ini pada tahun 1345 Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah serangan Portugal pada tahun 1521 4 Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Al Malikush Shaleh 1267 1297 1 2 Al Malikuzh Zhahir I 1297 1326 1 3 Al Malikuszh Zhahir II 1326 1349 1 4 Zainal Abidin 1349 1406 1 5 Akhir Samudra Pasai dan Invasi Portugis 2 Relasi dan persaingan 3 Pemerintahan 4 Perekonomian 5 Agama dan budaya 6 Akhir pemerintahan 7 Daftar penguasa Pasai 8 Warisan sejarah 9 Lihat pula 10 Rujukan 11 Bacaan lanjutanSejarah SuntingBerdasarkan Hikayat Raja raja Pasai serta tersebut dalam Tambo Minangkabau putra dari Ahlul Bait Sayyidina Hussein menceritakan tentang pendirian Pasai oleh Marah Silu dan menyebut nama raja yang mukim dari tahun 710 Masehi hingga para anak cucu nya sebagai penyebar agama Islam di Sumatra setelah sebelumnya ia menggantikan seorang raja yang bernama Sultan Malik al Nasser 2 Marah Silu ini sebelumnya berada pada satu kawasan yang disebut dengan Semerlanga kemudian setelah naik tahta bergelar Sultan Malik as Saleh ia wafat pada tahun 696 H atau 1267 M 5 Dalam Hikayat Raja raja Pasai maupun Sulalatus Salatin nama Pasai dan Samudera telah dipisahkan merujuk pada dua kawasan yang berbeda tetapi dalam catatan Tiongkok nama nama tersebut tidak dibedakan sama sekali Sementara Marco Polo dalam lawatannya mencatat beberapa daftar kerajaan yang ada di pantai timur Pulau Sumatra waktu itu dari selatan ke utara terdapat nama Ferlec Perlak Basma dan Samara Samudera 6 7 Pemerintahan Sultan Malik as Saleh kemudian dilanjutkan oleh putranya Sultan Muhammad Malik az Zahir dari perkawinannya dengan putri Raja Perlak Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik az Zahir koin emas sebagai mata uang telah diperkenalkan di Pasai seiring dengan berkembangnya Pasai menjadi salah satu kawasan perdagangan sekaligus tempat pengembangan dakwah agama Islam Kemudian sekitar tahun 1326 ia meninggal dunia dan digantikan oleh anaknya Sultan Mahmud Malik az Zahir dan memerintah sampai tahun 1345 Pada masa pemerintahannya ia dikunjungi oleh Ibn Batuthah kemudian menceritakan bahwa sultan di negeri Samatrah Samudera menyambutnya dengan penuh keramahan dan penduduknya menganut Mazhab Syafi i 8 9 Al Malikush Shaleh 1267 1297 Sunting nbsp Makam Sultan MalikussalehPada saat itu orang orang Islam sudah mendirikan perkampungan di tepi pantai Sumatra Mereka berasal dari pedagang pedagang sumatera yang berdagang di arab dan persia Hanya saja mereka belum sanggup mendirikan kerajaan yang kuat Pada tahun 1205 telah naik takhta seorang raja Islam di Daya Aceh yang bergelar Sri Paduka Sultan Johan Syah 1 Beliau bukan penduduk asli Aceh melainkan keturunan pedagang pedagang Islam yang menetap di Aceh Prof Dr Hamka berpendapat bahwa jika dilihat dari namanya ada kemungkinan bahwa beliau berasal dari Gujarat Namun demikian tidak ada berita mengenai kelanjutan kerajaan ini Kabar berita bahwa masyarakat Islam sudah ada di pantai Sumatra rupanya sampai juga ke Mekah Syarif Mekah mengutus seorang ulama bernama Syekh Isma il agar datang berkunjung ke negeri Samudra Aceh Sebab di antara negeri negeri tepi pantai Sumatra nama Samudra Pasai lebih terkenal Syekh Isma il berangkat menuju Samudra Pasai Ia melabuhkan sementara kapalnya di Malabar Mu tabar lalu melanjutkan perjalanan ke Aceh Sampai di Aceh Syekh Isma il bertemu dengan seorang mantan raja yang bernama Fakir Muhammad Mantan raja itu ialah keturunan dari Abu Bakar sahabat nabi Mereka berdua mengunjungi negeri negeri tepi pantai Sumatra yang telah memeluk agama Islam yaitu Fansur Barus Lamiri dan Haru Setelah itu mereka meneruskan pelayaran ke negeri Perlak Disana mereka mendapat informasi bahwa negeri Samudra Pasai yang mereka tuju rupanya telah terlewat Terpaksalah kapal mereka dibelokkan kembali Akhirnya mereka berjumpa dengan Merah Silu kepala kampung di tempat itu Setelah mereka berdua mengadakan pertemuan dengan Merah Silu beliau masuk islam Beliau juga diberikan nama Islam yaitu Sultan al Malikush Shaleh Kemudian mereka memberi tanda tanda kerajaan yang langsung dibawa dari Mekah kepada Sultan Gelar Sultan ini langsung diberikan oleh Syarif Mekah Pada saat itu Syarif Mekah ada di bawah naungan kerajaan Mamalik di Mesir Syarif Mekah atas izin Sultan Mamalik memberikan gelar Sultan kepada Merah Silu 1 Gelar Al Malikush Shaleh adalah gelar yang dipakai oleh pendiri kerajaan Mamalik yang pertama di Mesir yaitu Al Malikush Shaleh Ayub Pada zaman pemerintahan Al Malikush Shaleh Marco Polo seorang pengembara bangsa Venesia berkunjung ke Sumatra Utara Pada saat itu ia belum melihat banyak orang Islam di Sumatra kecuali di Kerajaan Perlak saja Al Malikush Shaleh menikah dengan anak perempuan Raja Perlak yang telah beragama Islam Beliau memiliki dua orang putra Al Malikuzh Zhahir I 1297 1326 Sunting Seorang putra Al Malikush Shaleh diberi gelar Al Malikush Zhahir sedangkan putranya yang lain diberi gelar Al Malikul Mansur Azh Zahir adalah gelar yang dipakai oleh Sultan Mamalik yang kedua di Mesir yaitu al Malikuzh Zhair Baibars 1260 1277 Al Mansur adalah gelar dari Sultan Mamalik yang ketiga yang menggantikan Baibars yaitu al Malikul Mansur Qalawun 1279 1290 Sultan Al Malikuz Zhahir diangkat sebagai sultan kedua Samudra Pasai Nama kecil sultan itu adalah Raja Muhammad Al Malikuszh Zhahir II 1326 1349 Sunting Sultan ketiga Samudra Pasai bergelar Zhahir juga Nama kecilnya adalah Raja Ahmad Hamka berpendapat bahwa besar kemungkinan bahwa sultan inilah yang ditemui oleh Ibnu Batutah ketika ia singgah di negeri Pasai tatkala Ibnu Batutah diutus Sultan Delhi ke Tiongkok pada 1345 1 Ibnu Batutah menceritakan pengamatannya secara rinci ketika singgah di Pasai dalam catatan perjalanannya Berdasarkan catatan Ibnu Batutah Sultan Pasai bermadzhab Syafi i Mahdzhab itu diketahui oleh Sultan secara mendalam Sultan pun sanggup bertukar pikiran dengan para ulama ketika membicarakan masalah agama Sultan gemar mendakwahkan agama Islam ke negeri negeri tetangga Sultan juga memiliki armada kapal dagang yang besar Ketika Ibnu Batutah singgah di Tiongkok ia melihat kapal dari Sultan Pasai sedang berdagang di sana Sultan mengangkat ulama keturunan bangsa sayid dari Syiraz sebagai qadhi di Pasai Zainal Abidin 1349 1406 Sunting Setelah Sultan al Malikuzh Zhahir meninggal naiklah putranya Zainal Abidin Ia naik takhta ketika usianya masih kecil sehingga untuk sementara pemerintahan dijalankan oleh pembesar pembesar kerajaan Kerajaan Siam mendatangi Samudra Pasai Awalnya mereka masuk ke negeri Pasai secara baik baik Mereka pun disambut dengan layak oleh Pasai Mereka mengangkat sebuah peti besar ke dalam istana sebagai hadiah untuk Sultan Pasai Ketika peti itu dibuka melompatlah empat orang pasukan Siam keluar dari peti menangkap sultan yang masih kecil 1 Sultan Pasai diculik dibawa ke kapal ditawan di dalam istana Siam Orang orang besar Samudra Pasai terpaksa datang mempersembahkan tebusan ke negeri Siam yaitu emas Mereka memohon agar sultan dapat dibebaskan Raja Siam mengizinkan dengan syarat Pasai harus tetap rutin membayar emas Akhirnya pulanglah Sultan yang masih muda itu ke Pasai hingga duduk kembali di atas singgasananya Tidak beberapa lama kemudian tiba tiba datang pulalah pasukan Majapahit Diserbunya Samudra Pasai sekali lagi Pasai takluk di bawah Majapahit Siam pun tidak mampu melawan Majapahit untuk mempertahankan Pasai peristiwa ini tertulis pada Hikayat Aceh dan Kitab negarakertagamaMaharaja Tiongkok mengutus admiral Cheng Ho untuk datang ke Pasai pada tahun 1405 Dalam riwayat Tiongkok Raja Pasai pada saat itu ialah Tsai Nu Li A Pi Ting Ki Zainal Abidin Cheng Ho menganjurkan agar Pasai mengakui persahabatan dengan Maharaja Tiongkok Kaisar Cheng Tsu Kaisar ini baru saja merebut kekuasaan dari kaisar yang dahulu Hwui Ti Cheng Ho datang membawa hadiah tanda persahabatan dari Kaisar Tiongkok Ia pun memberikan janji bahwa Tiongkok akan tetap membela Samudra Pasai Malaka dan negeri negeri lain jika ada serangan dari luar asalkan mereka mengakui perlindungan dari Tiongkok Zainal Abidin meninggal dalam satu peperangan melawan negeri Nakur di Aceh Permaisuri Pasai menjanjikan bahwa ia sudi menjadi istri bagi siapa saja yang sudi berjuang menuntut bela kematian suaminya dalam perang itu Tampillah ke depan seorang nelayan untuk mengepalai tentara yang ingin mengalahkan negeri Nakur kembali Menurut riwayat Tiongkok nelayan itu menang perang sehingga langsung diangkat menjadi raja menggantikan raja yang meninggal pada tahun 1412 1 Akhir Samudra Pasai dan Invasi Portugis Sunting Dalam catatan Tiongkok putra Zainal Abidin yang seharusnya berhak menduduki takhta kerajaan tidaklah merasa senang hati karena seorang nelayan berhasil merebut takhta kerajaan Nelayan itu dibunuhnya ia pun naik takhta yang memang sudah menjadi haknya Raja Iskandar anak dari Raja Semudra Pasai dibawa oleh Cheng Ho pada tahun 1412 untuk mengunjungi Tiongkok dan datang menghadap Maharaja Tiongkok Sesampainya di Tiongkok Raja Iskandar meninggal terbunuh Semenjak itu jaranglah terdengar hubungan antara Pasai dan Tiongkok Kunjungan terakhir Pasai ke Tiongkok tercatat pada tahun 1434 Sementara itu Malaka mulai naik sedangkan Pasai mulai turun Pelabuhan Pasai berangsur sepi pantainya mulai dangkal kapal kapal lebih banyak berlabuh di pelabuhan Malaka Sejak saat itu pusat kegiatan Islam pindah dari Pasai ke Malaka Banyak juga warga Samudra Pasai yang meninggalkan kampung halamannya setelah datang serangan dari Portugis pada 1521 Sejak saat itu semakin banyak warga Pasai yang pergi merantau ke Tanah Jawa terutama ke Jawa Timur lalu menetap di sana ke pusat kekuasaan Majapahit Salah seorang warga Pasai yang datang ke Jawa adalah Faletehan Fatahillah Syarif Hidayatullah Ia merantau ke pulau Jawa karena negerinya diserang Portugis Di Jawa ia berkarir sebagai panglima perang Kesultanan Demak yang berhasil mengalahkan kerajaan Galuh dan Pajajaran Hingga akhirnya ia sukses mendirikan kesultanan Banten dan Cirebon Fatahillah juga sukses mengalahkan pasukan Portugal di Sunda Kelapa dengan gabungan pasukan Demak Cirebon pada 22 Juni 1527 Hari itu kemudian diperingati sebagai hari lahir Kota Jakarta 10 11 Maka titah Sang Nata akan segala tawanan orang Pasai itu suruhlah ia duduk di tanah Jawa ini mana kesukaan hatinya Itulah sebabnya maka banyak keramat di tanah Jawa tatkala Pasai kalah oleh Majapahit itu Gambaran penaklukan Pasai oleh Majapahit kutipan dari Hikayat Raja raja Pasai 2 Relasi dan persaingan SuntingKesultanan Pasai kembali bangkit di bawah pimpinan Sultan Zain al Abidin Malik az Zahir tahun 1383 dan memerintah sampai tahun 1405 Dalam kronik Tiongkok ia juga dikenal dengan nama Tsai nu li a pi ting ki dan disebutkan ia tewas oleh Raja Nakur Selanjutnya pemerintahan Kesultanan Pasai dilanjutkan oleh istrinya Sultanah Nahrasiyah Armada Cheng Ho yang memimpin sekitar 208 kapal mengunjungi Pasai berturut turut dalam tahun 1405 1408 dan 1412 Berdasarkan laporan perjalanan Cheng Ho yang dicatat oleh para pembantunya seperti Ma Huan dan Fei Xin Secara geografis Kesultanan Pasai dideskripsikan memiliki batas wilayah dengan pegunungan tinggi disebelah selatan dan timur serta jika terus ke arah timur berbatasan dengan Kerajaan Aru sebelah utara dengan laut sebelah barat berbatasan dengan dua kerajaan Nakur dan Lide Sedangkan jika terus ke arah barat berjumpa dengan kerajaan Lambri Lamuri yang disebutkan waktu itu berjarak 3 hari 3 malam dari Pasai Dalam kunjungan tersebut Cheng Ho juga menyampaikan hadiah dari Kaisar Tiongkok Lonceng Cakra Donya 12 13 Sekitar tahun 1434 Sultan Pasai mengirim saudaranya yang dikenal dengan Ha li zhi han namun wafat di Beijing Kaisar Xuande dari Dinasti Ming mengutus Wang Jinhong ke Pasai untuk menyampaikan berita tersebut 12 14 Pemerintahan Sunting nbsp Lonceng Cakra Donya yang merupakan hadiah dari Laksamana Cheng Ho 15 Pusat pemerintahan Kesultanan Pasai terletaknya antara Krueng Jambo Aye Sungai Jambu Air dengan Krueng Pase Sungai Pasai Aceh Utara Menurut ibn Batuthah yang menghabiskan waktunya sekitar dua minggu di Pasai menyebutkan bahwa kerajaan ini tidak memiliki benteng pertahanan dari batu tetapi telah memagari kotanya dengan kayu yang berjarak beberapa kilometer dari pelabuhannya Pada kawasan inti kerajaan ini terdapat masjid dan pasar serta dilalui oleh sungai tawar yang bermuara ke laut Ma Huan menambahkan walau muaranya besar namun ombaknya menggelora dan mudah mengakibatkan kapal terbalik 12 Sehingga penamaan Lhokseumawe yang dapat bermaksud teluk yang airnya berputar putar kemungkinan berkaitan dengan ini Dalam struktur pemerintahan terdapat istilah menteri syahbandar dan kadi Sementara anak anak sultan baik lelaki maupun perempuan digelari dengan Tun begitu juga beberapa petinggi kerajaan Kesultanan Pasai memiliki beberapa kerajaan bawahan dan penguasanya juga bergelar sultan Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik az Zahir Kerajaan Perlak telah menjadi bagian dari kedaulatan Pasai kemudian ia juga menempatkan salah seorang anaknya yaitu Sultan Mansur di Samudera Namun pada masa Sultan Ahmad Malik az Zahir kawasan Samudera sudah menjadi satu kesatuan dengan nama Samudera Pasai yang tetap berpusat di Pasai Pada masa pemerintahan Sultan Zain al Abidin Malik az Zahir Lide Kerajaan Pedir disebutkan menjadi kerajaan bawahan dari Pasai Sementara itu Pasai juga disebutkan memiliki hubungan yang buruk dengan Nakur puncaknya kerajaan ini menyerang Pasai dan mengakibatkan Sultan Pasai terbunuh Perekonomian SuntingPasai merupakan kota dagang mengandalkan lada sebagai komoditas andalannya dalam catatan Ma Huan disebutkan 100 kati lada dijual dengan harga perak 1 tahil Dalam perdagangan Kesultanan Pasai mengeluarkan koin emas sebagai alat transaksi pada masyarakatnya mata uang ini disebut Deureuham dirham yang dibuat 70 emas murni dengan berat 0 60 gram diameter 10 mm mutu 17 karat Sementara masyarakat Pasai umumnya telah menanam padi di ladang yang dipanen 2 kali setahun serta memilki sapi perah untuk menghasilkan keju Sedangkan rumah penduduknya memiliki tinggi rata rata 2 5 meter yang disekat menjadi beberapa bilik dengan lantai terbuat dari bilah bilah kayu kelapa atau kayu pinang yang disusun dengan rotan dan di atasnya dihamparkan tikar rotan atau pandan 12 nbsp Dirham emas nbsp Dirham emas nbsp Koin timah nbsp Koin timahAgama dan budaya SuntingIslam merupakan agama yang dianut oleh masyarakat Pasai walau pengaruh Hindu dan Buddha juga turut mewarnai masyarakat ini Dari catatan Ma Huan dan Tome Pires 16 telah membandingkan dan menyebutkan bahwa sosial budaya masyarakat Pasai mirip dengan Malaka seperti bahasa maupun tradisi pada upacara kelahiran perkawinan dan kematian Kemungkinan kesamaan ini memudahkan penerimaan Islam di Malaka dan hubungan yang akrab ini dipererat oleh adanya pernikahan antara putri Pasai dengan raja Malaka sebagaimana diceritakan dalam Sulalatus Salatin Akhir pemerintahan SuntingMenjelang masa masa akhir pemerintahan Kesultanan Pasai terjadi beberapa pertikaian di Pasai yang mengakibatkan perang saudara Sulalatus Salatin 17 menceritakan Sultan Pasai meminta bantuan kepada Sultan Melaka untuk meredam pemberontakan tersebut Namun Kesultanan Pasai sendiri akhirnya runtuh setelah ditaklukkan oleh Portugal tahun 1521 yang sebelumnya telah menaklukan Melaka tahun 1511 dan kemudian tahun 1524 wilayah Pasai sudah menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh 18 19 Daftar penguasa Pasai SuntingBerikut adalah daftar para sultan yang memerintah Kesultana Samudera Pasai 20 No Periode Nama Sultan atau Gelar Catatan dan peristiwa penting1 1267 1297 Sultan Malik as Saleh Meurah Silu Tahta Selanjutnya dari Samudra Pasai2 1297 1326 Sultan Al Malik azh Zhahir I Muhammad I Koin emas mulai diperkenalkan3 1326 133 Sultan Ahmad I Penyerangan ke Kerajaan Karang Baru Tamiang4 133 1349 Sultan Al Malik azh Zhahir II Dikunjungi Ibnu Batutah5 1349 1406 Sultan Zainal Abidin I Diserang Majapahit6 1406 1428 Malikah Nahrasyiyah Masa kejayaan Samudra Pasai7 1428 1438 Sultan Zainal Abidin II8 1438 1462 Sultan Shalahuddin9 1462 1464 Sultan Ahmad II10 1464 1466 Sultan Abu Zaid Ahmad III11 1466 1466 Sultan Ahmad IV12 1466 1468 Sultan Mahmud13 1468 1474 Sultan Zainal Abidin III Digulingkan oleh saudaranya14 1474 1495 Sultan Muhammad Syah II15 1495 1495 Sultan Al Kamil16 1495 1506 Sultan Adlullah17 1506 1507 Sultan Muhammad Syah III Memiliki 2 makam18 1507 1509 Sultan Abdullah19 1509 1514 Sultan Ahmad V Malaka jatuh ke tangan Portugis20 1514 1517 Sultan Zainal Abidin IVWarisan sejarah Sunting nbsp Koin Emas dari Kesultanan Samudera PasaiPenemuan makam Sultan Malik as Saleh yang bertarikh 696 H atau 1267 M dirujuk oleh sejarawan sebagai tanda telah masuknya agama Islam di Nusantara sekitar abad ke 13 Walau ada pendapat bahwa kemungkinan Islam telah datang lebih awal dari itu Hikayat Raja raja Pasai memang penuh dengan mitos dan legenda namun deskripsi ceritanya telah membantu dalam mengungkap sisi gelap sejarah akan keberadaan kerajaan ini Kejayaan masa lalu kerajaan ini telah menginspirasikan masyarakatnya untuk kembali menggunakan nama pendiri kerajaan ini untuk Universitas Malikussaleh Bandara Malikussaleh dan Museum Islam Samudera Pasai di Aceh Utara 21 Lihat pula SuntingSultan Malikussaleh Hikayat Raja raja Pasai Kesultanan Aceh Kerajaan Jambu LipoRujukan Sunting a b c d e f Prof Dr Hamka 2016 Sejarah Umat Islam Jakarta Gema Insani a b c Hill A H 1960 Hikayat Raja raja Pasai Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland London Library MBRAS Wicks R S 1992 Money markets and trade in early Southeast Asia the development of indigenous monetary systems to AD 1400 SEAP Publications ISBN 0 87727 710 9 Middleton John 2015 06 01 World Monarchies and Dynasties dalam bahasa Inggris Routledge ISBN 978 1 317 45158 7 Moquette Jean Pierre 1913 De Oudste Vorsten van Samudra Pase Rapporten van den Oudheidkundigen Dienst Batavia hlm 1 12 Samudera Pasai Khilafah Islam Nusantara 3 Republika Online 2012 08 15 Diakses tanggal 2020 06 12 World and Its Peoples Eastern and Southern Asia dalam bahasa Inggris Marshall Cavendish 2007 ISBN 978 0 7614 7643 6 Ferrand Gabriel 1914 Relations de voyages et textes geographiques Arabes Persan et Turks relatifs a l Extreme Orient du VIIIe au XVIIIe siecles traduits II hlm 440 450 Cribb Robert 2013 02 01 Historical Atlas of Indonesia dalam bahasa Inggris Routledge ISBN 978 1 136 78057 8 Ahsan Ivan Aulia Sejarah HUT Jakarta amp Benarkah Fatahillah Membantai Rakyat Betawi tirto id Diakses tanggal 2023 07 30 Keturunan Fatahillah Pendiri Kota Jakarta Sejarah Cirebon Diakses tanggal 2023 07 30 a b c d Yuanzhi Kong 2000 Muslim Tionghoa Cheng Ho misteri perjalanan muhibah di Nusantara Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 361 4 Feener R Michael Daly Patrick Reed Anthony 2011 01 01 Mapping the Acehnese Past dalam bahasa Inggris BRILL ISBN 978 90 04 25359 9 Paine Lincoln 2013 10 29 The Sea and Civilization A Maritime History of the World dalam bahasa Inggris Knopf Doubleday Publishing Group ISBN 978 0 307 96225 6 Setyadi Agus Kisah Lonceng Raksasa Hadiah Laksamana Cheng Ho di Aceh detikcom Diakses tanggal 2020 06 12 Cortesao Armando 1944 The Suma Oriental of Tome Pires London Hakluyt Society 2 vols Ahmad Rizal Rahim 2000 Sulalatus Salatin Jade Green Publications ISBN 983 9293 77 X Stately Royal of Samudera Pasai www jejakwisata com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 06 12 Diakses tanggal 2020 06 12 FROM PASEE TO SOUTHEAST ASIAN ISLAM An archaeological semiotic study of shared symbols among Malays Muhammad Taqiyuddin Daulah Shalihiyyah di Sumatra hal 115 186 CISAH 2011 Unimal unimal ac id dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 06 12 Diakses tanggal 2020 06 12 Bacaan lanjutan SuntingT Ibrahim Alfian 1979 Mata Uang Emas Kerajaan kerajaan di Aceh Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Museum Aceh Hall Kenneth R 1981 Trade and statecraft in the Western Archipelago at the dawn of the European age Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society 54 1 21 47 JSTOR 41492897 Hall Kenneth R 2010 A History of Early Southeast Asia Maritime Trade and Societal Development 100 1500 Plymouth UK Rowman amp Littlefield ISBN 978 0 7425 6761 0 Hill A H 1963 The coming of Islam to North Sumatra Journal of Southeast Asian History 4 1 6 21 JSTOR 20067418 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kesultanan Samudera Pasai amp oldid 24262296