www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Kartini berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR April 2019 Untuk film dengan nama yang sama lihat R A Kartini film dan Kartini film Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat 21 April 1879 17 September 1904 atau sering disebut dengan gelarnya sebelum menikah Raden Ajeng Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia 1 Kartini adalah seorang pejuang kemerdekaan dan kedudukan kaumnya pada saat itu terutama wanita Jawa 2 Ia mempunyai tanggal lahir yang sama seperti dr Radjiman Wedyodiningrat yakni sama sama lahir pada 21 April 1879 Raden Ayu Adipati Kartini DjojoadhiningratRepro negatif potret Raden Ajeng Kartini foto 1890 an Lahir 1879 04 21 21 April 1879Jepara Hindia BelandaMeninggal17 September 1904 1904 09 17 umur 25 Rembang Hindia BelandaMakamTMP Bulu Kec Bulu Kabupaten Rembang Jawa TengahNama lainRaden Ayu KartiniDikenal atasEmansipasi wanita Suami istriK R M Adipati Ario Singgih DjojoadhiningratAnakSoesalit DjojoadhiningratTanda tanganIa dilahirkan dalam keluarga bangsawan Jawa di Hindia Belanda sekarang Indonesia Setelah bersekolah di sekolah dasar berbahasa Belanda ia ingin melanjutkan pendidikan lebih lanjut tetapi perempuan Jawa saat itu dilarang mengenyam pendidikan tinggi Ia bertemu dengan berbagai pejabat dan orang berpengaruh termasuk J H Abendanon yang bertugas melaksanakan Kebijakan Etis Belanda Setelah kematiannya saudara perempuannya melanjutkan pembelaannya untuk mendidik anak perempuan dan perempuan 3 Surat surat Kartini diterbitkan di sebuah majalah Belanda dan akhirnya pada tahun 1911 menjadi karya Habis Gelap Terbitlah Terang Kehidupan Perempuan di Desa dan Surat Surat Putri Jawa Ulang tahunnya sekarang dirayakan di Indonesia sebagai Hari Kartini untuk menghormatinya serta beberapa sekolah dinamai menurut namanya dan sebuah yayasan didirikan atas namanya untuk membiayai pendidikan anak perempuan bangsa Indonesia Daftar isi 1 Biografi 2 Surat surat 3 Pemikiran 4 Buku 5 Kontroversi 6 Peringatan 6 1 Hari Kartini 6 2 Perangko 6 3 Nama jalan di Belanda 7 Dalam budaya populer 8 Galeri foto 9 Catatan 10 Referensi 11 Pranala luarBiografi Sunting nbsp Ayah Kartini R M A A Sosroningrat Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan priayi atau kelas bangsawan Jawa Ia merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera setelah Kartini lahir Kartini adalah putri dari istri pertama tetapi bukan istri utama Ibunya bernama M A Ngasirah putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono seorang guru agama di Telukawur Jepara Dari sisi ayahnya silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istana Kerajaan Majapahit Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke 18 nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja 4 Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan Karena M A Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi 5 maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan Moerjam keturunan langsung Raja Madura 4 Setelah perkawinan itu ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R A Woerjan R A A Tjitrowikromo Kartini adalah anak ke 5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri Dari semua saudara sekandung Kartini adalah anak perempuan tertua Kakeknya Pangeran Ario Tjondronegoro IV diangkat bupati dalam usia 25 tahun dan dikenal pada pertengahan abad ke 19 sebagai salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak anaknya 4 Kakak Kartini Sosrokartono adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa Sampai usia 12 tahun Kartini diperbolehkan bersekolah di Europeesche Lagere School ELS Di sini Kartini belajar bahasa Belanda Namun setelah usia 12 tahun ia harus tinggal di rumah karena harus dipingit nbsp Surat Kartini Rosa Abendanon fragmen Karena Kartini bisa berbahasa Belanda di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman teman korespondensi yang berasal dari Belanda Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya Dari buku buku koran dan majalah Eropa Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft Ia juga menerima leestrommel paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie Dari surat suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian sambil membuat catatan catatan Kadang kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat Perhatiannya tidak hanya semata mata soal emansipasi wanita tetapi juga masalah sosial umum Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20 terdapat judul Max Havelaar dan Surat Surat Cinta karya Multatuli yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali Selain itu Kartini juga membaca De Stille Kraacht Kekuatan Gaib karya Louis Coperus dan karya Van Eeden yang bermutu tinggi karya Augusta de Witt yang sedang sedang saja roman feminis karya Nyonya Goekoop de Jong Van Beek dan sebuah roman anti perang karangan Berta Von Suttner Die Waffen Nieder Letakkan Senjata Semuanya berbahasa Belanda Oleh orang tuanya Kartini dijodohkan dengan bupati Rembang K R M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat 6 yang sudah pernah memiliki tiga istri Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903 Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka nbsp Sekolah Kartini Kartinischool 1918 Anak satu satunya Soesalit Djojoadhiningrat lahir pada tanggal 13 September 1904 Beberapa hari kemudian 17 September 1904 Kartini meninggal pada usia 25 tahun Kartini dimakamkan di Desa Bulu Kecamatan Bulu Rembang Berkat kegigihan Kartini belakangan didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912 dan kemudian di Surabaya Yogyakarta Malang Madiun Cirebon dan daerah lainnya Nama sekolah tersebut adalah Sekolah Kartini Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer seorang tokoh Politik Etis Meski tidak sempat berbuat banyak untuk kemajuan bangsa dan tanah air Kartini mengemukakan ide ide pembaruan masyarakat yang melampaui zamannya melalui surat suratnya yang bersejarah Cita citanya yang tinggi dituangkan dalam surat suratnya kepada kenalan dan sahabatnya orang Belanda di luar negeri seperti Tuan EC Abendanon Ny MCE Ovink Soer Zeehandelaar Prof Dr GK Anton dan Ny Tuan HH von Kol dan Ny HG de Booij Boissevain Surat surat Kartini diterbitkan di negeri Belanda pada 1911 oleh Mr JH Abendanon dengan judul Door Duisternis tot Licht Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh sastrawan pujangga baru Armijn Pane pada 1922 dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang 7 Surat surat SuntingSetelah Kartini wafat Jacques Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat surat yang pernah dikirimkan R A Kartini pada teman temannya di Eropa Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan Agama dan Kerajinan Hindia Belanda Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya Dari Kegelapan Menuju Cahaya Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911 Buku ini dicetak sebanyak lima kali dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini Pada tahun 1922 Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang Boeah Pikiran yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara Kemudian tahun 1938 keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali Surat surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L Symmers Selain itu surat surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa bahasa Jawa dan Sunda Terbitnya surat surat Kartini seorang perempuan pribumi sangat menarik perhatian masyarakat Belanda dan pemikiran pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa Pemikiran pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh tokoh kebangkitan nasional Indonesia antara lain W R Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini Lagu tersebut menggambarkan inti perjuangan wanita untuk merdeka Pemikiran Sunting nbsp Uang kertas pecahan IDR 5 cetakan tahun 1952 dengan gambar Kartini Pada surat surat Kartini tertulis pemikiran pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu terutama tentang kondisi perempuan pribumi Sebagian besar surat suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar Kartini menulis ide dan cita citanya seperti tertulis Zelf ontwikkeling dan Zelf onderricht Zelf vertrouwen dan Zelf werkzaamheid dan juga Solidariteit Semua itu atas dasar Religieusiteit Wijsheid en Schoonheid yaitu Ketuhanan Kebijaksanaan dan Keindahan ditambah dengan Humanitarianisme peri kemanusiaan dan Nasionalisme cinta tanah air Surat surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar Pada perkenalan dengan Estelle Stella Zeehandelaar Kartini mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah harus dipingit dinikahkan dengan laki laki yang tak dikenal dan harus bersedia dimadu Surat surat Kartini banyak mengungkap tentang kendala kendala yang harus dihadapi ketika bercita cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun tetap saja pintu untuk ke sana tertutup Kartini sangat mencintai sang ayah namun ternyata cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita cita Sang ayah dalam surat juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi terutama ke Eropa memang terungkap dalam surat suratnya Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut Ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut terungkap adanya kekecewaan dari sahabat sahabat penanya Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini Pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun niat untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah Singkat dan pendek saja bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi karena saya sudah akan kawin Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi Saat menjelang pernikahannya terdapat perubahan penilaian Kartini soal adat Jawa Ia menjadi lebih toleran Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu Dalam surat suratnya Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku Perubahan pemikiran Kartini ini menyiratkan bahwa dia sudah lebih menanggalkan egonya dan menjadi manusia yang mengutamakan transendensi bahwa ketika Kartini hampir mendapatkan impiannya untuk bersekolah di Betawi dia lebih memilih berkorban untuk mengikuti prinsip patriarki yang selama ini ditentangnya yakni menikah dengan Adipati Rembang Buku SuntingHabis Gelap Terbitlah Terang nbsp Sampul buku versi Armijn Pane Pada 1922 oleh Empat Saudara Door Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang Boeah Pikiran Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka Armijn Pane salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang Ia pun juga disebut sebut sebagai Empat Saudara Pada 1938 buku Habis Gelap Terbitlah Terang diterbitkan kembali dalam format yang berbeda dengan buku buku terjemahan dari Door Duisternis Tot Licht Buku terjemahan Armijn Pane ini dicetak sebanyak sebelas kali Selain itu surat surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan bahasa Sunda Armijn Pane menyajikan surat surat Kartini dalam format berbeda dengan buku buku sebelumnya Ia membagi kumpulan surat surat tersebut ke dalam lima bab pembahasan Pembagian tersebut ia lakukan untuk menunjukkan adanya tahapan atau perubahan sikap dan pemikiran Kartini selama berkorespondensi Pada buku versi baru tersebut Armijn Pane juga menciutkan jumlah surat Kartini Hanya terdapat 87 surat Kartini dalam Habis Gelap Terbitlah Terang Penyebab tidak dimuatnya keseluruhan surat yang ada dalam buku acuan Door Duisternis Tot Licht adalah terdapat kemiripan pada beberapa surat Alasan lain adalah untuk menjaga jalan cerita agar menjadi seperti roman Menurut Armijn Pane surat surat Kartini dapat dibaca sebagai sebuah roman kehidupan perempuan Ini pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa surat surat tersebut ia bagi ke dalam lima bab pembahasan Surat surat Kartini Renungan Tentang dan Untuk BangsanyaSurat surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno Pada mulanya Sulastin menerjemahkan Door Duisternis Tot Licht di Universitas Leiden Belanda saat ia melanjutkan studi di bidang sastra tahun 1972 Salah seorang dosen pembimbing di Leiden meminta Sulastin untuk menerjemahkan buku kumpulan surat Kartini tersebut Tujuan sang dosen adalah agar Sulastin bisa menguasai bahasa Belanda dengan cukup sempurna Kemudian pada 1979 sebuah buku berisi terjemahan Sulastin Sutrisno versi lengkap Door Duisternis Tot Licht pun terbit Buku kumpulan surat versi Sulastin Sutrisno terbit dengan judul Surat surat Kartini Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya Menurut Sulastin judul terjemahan seharusnya menurut bahasa Belanda adalah Surat surat Kartini Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa Sulastin menilai meski tertulis Jawa yang didamba sesungguhnya oleh Kartini adalah kemajuan seluruh bangsa Indonesia Buku terjemahan Sulastin malah ingin menyajikan lengkap surat surat Kartini yang ada pada Door Duisternis Tot Licht Selain diterbitkan dalam Surat surat Kartini Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya terjemahan Sulastin Sutrisno juga dipakai dalam buku Kartini Surat surat kepada Ny RM Abendanon Mandri dan Suaminya Letters from Kartini An Indonesian Feminist 1900 1904Buku lain yang berisi terjemahan surat surat Kartini adalah Letters from Kartini An Indonesian Feminist 1900 1904 Penerjemahnya adalah Joost Cote Ia tidak hanya menerjemahkan surat surat yang ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon Joost Cote juga menerjemahkan seluruh surat asli Kartini pada Nyonya Abendanon Mandri hasil temuan terakhir Pada buku terjemahan Joost Cote bisa ditemukan surat surat yang tergolong sensitif dan tidak ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon Menurut Joost Cote seluruh pergulatan Kartini dan penghalangan pada dirinya sudah saatnya untuk diungkap Buku Letters from Kartini An Indonesian Feminist 1900 1904 memuat 108 surat surat Kartini kepada Nyonya Rosa Manuela Abendanon Mandri dan suaminya JH Abendanon Termasuk di dalamnya 46 surat yang dibuat Rukmini Kardinah Kartinah dan Soematrie Panggil Aku Kartini Saja nbsp Sampul Panggil Aku Kartini Saja dikompilasi oleh Pramoedya Ananta Toer Selain berupa kumpulan surat bacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini juga diterbitkan Salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer Buku Panggil Aku Kartini Saja terlihat merupakan hasil dari pengumpulan data dari berbagai sumber oleh Pramoedya Kartini Surat surat kepada Ny RM Abendanon Mandri dan suaminyaAkhir tahun 1987 Sulastin Sutrisno memberi gambaran baru tentang Kartini lewat buku Kartini Surat surat kepada Ny RM Abendanon Mandri dan suaminya Gambaran sebelumnya lebih banyak dibentuk dari kumpulan surat yang ditulis untuk Abendanon diterbitkan dalam Door Duisternis Tot Licht Kartini dihadirkan sebagai pejuang emansipasi yang sangat maju dalam cara berpikir dibanding perempuan perempuan Jawa pada masanya Dalam surat tanggal 27 Oktober 1902 dikutip bahwa Kartini menulis pada Nyonya Abendanon bahwa dia telah memulai pantangan makan daging bahkan sejak beberapa tahun sebelum surat tersebut yang menunjukkan bahwa Kartini adalah seorang vegetarian 8 Dalam kumpulan itu surat surat Kartini selalu dipotong bagian awal dan akhir Padahal bagian itu menunjukkan kemesraan Kartini kepada Abendanon Banyak hal lain yang dimunculkan kembali oleh Sulastin Sutrisno Aku Mau Feminisme dan Nasionalisme Surat surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899 1903Sebuah buku kumpulan surat kepada Stella Zeehandelaar periode 1899 1903 diterbitkan untuk memperingati 100 tahun wafatnya Isinya memperlihatkan wajah lain Kartini Koleksi surat Kartini itu dikumpulkan Dr Joost Cote diterjemahkan dengan judul Aku Mau Feminisme dan Nasionalisme Surat surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899 1903 Aku Mau adalah moto Kartini Sepenggal ungkapan itu mewakili sosok yang selama ini tak pernah dilihat dan dijadikan bahan perbincangan Kartini berbicara tentang banyak hal sosial budaya agama bahkan korupsi Kontroversi SuntingArtikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu waktu Cari sumber Kartini berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR nbsp Peringatan Hari Kartini pada tahun 1953 Ada kalangan yang meragukan kebenaran surat surat Kartini Ada dugaan J H Abendanon Menteri Kebudayaan Agama dan Kerajinan saat itu merekayasa surat surat Kartini Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda dan Abendanon termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno jejak keturunan J H Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda Penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga agak diperdebatkan Pihak yang tidak begitu menyetujui mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan pahlawan wanita Indonesia lainnya karena masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat dengan Kartini seperti Cut Nyak Dhien Martha Christina Tiahahu Dewi Sartika dan lain lain Menurut mereka wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah Sikapnya yang pro terhadap poligami juga bertentangan dengan pandangan kaum feminis tentang arti emansipasi wanita Dan berbagai alasan lainnya Pihak yang pro mengatakan bahwa Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja melainkan adalah tokoh nasional artinya dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya Cara pikirnya sudah melingkupi perjuangan nasional Kematian Kartini yang mendadak juga menimbulkan spekulasi negatif bagi sebagian kalangan Seperti diketahui dalam sejarah Kartini meninggal pascamelahirkan tepatnya empat hari setelah melahirkan Ketika Kartini mengandung bahkan sampai melahirkan dia tampak sehat walafiat Hal inilah yang mengandung kecurigaan Efatino Febriana dalam bukunya Kartini Mati Dibunuh mencoba menggali fakta fakta yang ada sekitar kematian Kartini Bahkan dalam akhir bukunya Efatino Febriana berkesimpulan kalau kartini mamang mati karena sudah direncanakan Demikian pula Sitisoemandari dalam buku Kartini Sebuah Biografi menduga bahwa Kartini meninggal akibat permainan jahat dari Belanda Permainan jahat dari Belanda ingin agar Kartini bungkam dari pemikiran pemikiran majunya yang ternyata berwawasan kebangsaan Ketika Kartini melahirkan dokter yang menolongnya adalah Dr van Ravesten dan berhasil dengan selamat Selama 4 hari pascamelahirkan kesehatan Kartini baik baik saja Empat hari kemudian dr van Ravesten menengok keadaan Kartini dan ia tidak khawatir akan kesehatan Kartini Ketika Ravesten akan pulang Kartini dan Ravesten menyempatkan minum anggur sebagai tanda perpisahan Setelah minum anggur itulah Kartini langsung sakit dan hilang kesadaran hingga akhirnya meninggal dunia Sayangnya pada saat itu tak ada autopsi Meski demikian pihak keluarga tidak mempedulikan desas desus yang muncul terkait kematian Kartini melainkan menerima peristiwa itu sebagai takdir Yang Mahakuasa Sementara pendapat yang berbeda yang dinyatakan oleh para dokter modern pada era sekarang Para dokter berpendapat Kartini meninggal karena mengalami preeklampsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil Namun hal ini juga tidak bisa dibuktikan karena dokumen dan catatan tentang kematian Kartini tidak ditemukan 9 10 Peringatan SuntingHari Kartini Sunting nbsp Makam R A Kartini di Bulu Rembang Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964 tanggal 2 Mei 1964 yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini tanggal 21 April untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini Pemerintahan Orde Lama Soekarno mendeklarasikan 21 April sebagai Hari Kartini untuk mengingatkan perempuan bahwa mereka harus berpartisipasi dalam wacana negara hegemonik pembangunan 11 Namun setelah tahun 1965 pemerintahan Orde Baru Soeharto mengubah citra Kartini dari emansipator wanita radikal menjadi citra yang menggambarkannya sebagai istri yang patuh dan putri yang patuh sebagai hanya seorang wanita berpakaian kebaya yang bisa memasak 12 Pada kesempatan itu yang dikenal sebagai Hari Ibu Kartini gadis gadis muda harus mengenakan jaket ketat yang pas kemeja batik gaya rambut yang rumit dan perhiasan berornamen ke sekolah yang seharusnya meniru pakaian Kartini tetapi dalam kenyataannya mengenakan pakaian ciptaan dan ansambel yang lebih ketat daripada yang pernah dia lakukan 13 Melodi Ibu Kita Kartini oleh W R Supratman nbsp source Pemutaran audio tidak didukung di penjelajah Anda Anda bisa mengunduh berkas audio Perangko Sunting Peringatan 100 tahun Kartini pada tahun 1979 diabadikan melalui seri perangko Republik Indonesia nbsp Bagian pertama portret Kartini dengan latar belakang dua orang siswi yang bermain angklung di sekolah nbsp Gabungan antara bagian pertama dan bagian kedua nbsp Bagian kedua kondisi wanita Indonesia modern yang mengenyam pendidikan dan dapat memiliki berbagai profesi seperti polisi Portret Kartini di latar belakang nbsp Kartini pada perangko seri Pahlawan Indonesia tahun 1961Nama jalan di Belanda Sunting Utrecht Di Utrecht Jalan R A Kartini atau Kartinistraat merupakan salah satu jalan utama berbentuk U yang ukurannya lebih besar dibanding jalan jalan yang menggunakan nama tokoh perjuangan lainnya seperti Augusto Sandino Steve Biko Che Guevara Agostinho Neto 14 Venlo Di Venlo Belanda Selatan R A Kartinistraat berbentuk O di kawasan Hagerhof di sekitarnya terdapat nama nama jalan tokoh wanita Anne Frank dan Mathilde Wibaut 14 Amsterdam Di wilayah Amsterdam Zuidoost atau yang lebih dikenal dengan Bijlmer jalan Raden Adjeng Kartini ditulis lengkap Di sekitarnya adalah nama nama wanita dari seluruh dunia yang punya kontribusi dalam sejarah Rosa Luxemburg Nilda Pinto Isabella Richaards butuh rujukan Haarlem Di Haarlem jalan Kartini berdekatan dengan jalan Mohammed Hatta Sutan Sjahrir dan langsung tembus ke jalan Chris Soumokil presiden kedua Republik Maluku Selatan butuh rujukan Dalam budaya populer SuntingFilm R A Kartini 1982 Film Surat Cinta untuk Kartini 2016 film fiksi berlatar sejarah Kartini diperankan oleh Rania Putri Sari Film Kartini 2017 Kartini diperankan oleh Dian Sastrowardoyo Galeri foto Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kartini nbsp Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan Kartini nbsp Potret R A Kartini yang bertandatangan nbsp Potret studio R A Kartini kecil dengan orang tua dan saudara saudaranya foto 1890 an nbsp Foto kabinet bertandatangan Kartini dan saudarinya Kiri kanan Kartini Kardinah Roekmini Catatan SuntingReferensi Sunting Latifah Lanny 2021 04 20 Widyastuti Pravitri Retno ed Diperingati Setiap 21 April Ini Biografi Singkat RA Kartini dan Sejarah Ditetapkannya Hari Kartini Tribunnews com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 05 26 Diakses tanggal 2021 05 26 poerbakawatja Soegarda 1976 Ensiklopedi Pendidikan Jakarta Gunung Agung hlm 140 141 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Indonesia 1800 1950 Diarsipkan 2017 05 24 di Wayback Machine Beck a b c On feminism and nationalism Kartini s letters to Stella Zeehandelaar 1899 1903 Monash University Press 2005 hlm 2 ISBN 1876924357 Interview with Kathryn Robinson Secularization of Family Law in Indonesia Diarsipkan 2007 09 28 di Archive is Harvard Asia Quarterly diakses 21 April 2010 Safwan Mardanas 2001 R A Kartini riwayat hidup dan perjuangannya Mutiara Sumber Widya ISBN 978 979 9331 17 5 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 04 03 Diakses tanggal 2021 09 12 Adam Mohammad 2015 04 21 Adam Mohammad ed Arti Kartini di Masa Kini Medcom id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 04 21 Diakses tanggal 2020 05 10 Prasetya L A Siapa Menyangka R A Kartini Vegetarian Diarsipkan 2010 04 23 di Wayback Machine Kompas Daring Rabu 21 April 2010 TribunNews Misteri Kematian Kartini Benarkah Dia Dibunuh Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 04 25 Diakses tanggal 2016 05 02 Tabloid Posmo Misteri Kematian Kartini Benarkah Dia Dibunuh Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 06 02 Diakses tanggal 2016 05 02 Bulbeck Chilla 2009 Sex love and feminism in the Asia Pacific a cross cultural study of young people s attitudes ASAA women in Asia London New York Routledge ISBN 9780415470063 Preview Yulianto Vissia Ita 21 April 2010 Is celebrating Kartini s Day still relevant today The Jakarta Post Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 August 2013 Diakses tanggal 15 March 2013 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ramusack Barbara N 2005 Women and Gender in South and Southeast Asia Dalam Bonnie G Smith Women s History in Global Perspective University of Illinois Press hlm 101 138 129 ISBN 978 0 252 02997 4 Diakses tanggal 15 March 2013 a b Media Kompas Cyber 2011 04 23 4 Kota di Belanda Punya Jalan RA Kartini KOMPAS com Diakses tanggal 2023 05 16 Pranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kartini nbsp Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan Kartini Buku Buku yang Dibaca Kartini Dari Karya Multatuli Hingga Perempuan dan Sosialisme Kartini Pejuang Kemajuan Wanita Letters of a Javanese Princess Stichting Kartini Peringatan Kunci pengurutan baku Kartini mengabaikan kunci pengurutan baku Kartini Raden Adjeng sebelumnya Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kartini amp oldid 24251227