www.wikidata.id-id.nina.az
Ibnu Batutah atau Muhammad bin Batutah Arab محمد ابن بطوطة code ar is deprecated yang bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al Lawati At Tanji bin Batutah Arab أبو عبد الله محمد بن عبد الله اللواتي الطنجي بن بطوطة code ar is deprecated adalah seorang alim cendekiawan Maroko yang pernah berkelana ke berbagai pelosok dunia pada Abad Pertengahan 1 2 Dalam jangka waktu tiga puluh tahun Ibnu Batutah menjelajahi sebagian besar Dunia Islam dan banyak negeri non Muslim termasuk Afrika Utara Tanduk Afrika Afrika Barat Timur Tengah Asia Tengah Asia Tenggara Asia Selatan dan Tiongkok Menjelang akhir hayatnya ia meriwayatkan kembali pengalaman pengalamannya menjelajahi dunia untuk dibukukan dengan judul Hadiah Bagi Para Pemerhati Negeri Negeri Asing dan Pengalaman Pengalaman Ajaib Arab تحفة النظار في غرائب الأمصار وعجائب الأسفار code ar is deprecated Tuḥfatun Nuẓẓar fi Gharaʾibil Amṣar wa ʿAjaʾibil Asfar 3 yang lazim disebut Lawatan Arab الرحلة code ar is deprecated Ar Rihlah 4 Riwayat perjalanan Ibnu Batutah menyajikan gambaran tentang peradaban Abad Pertengahan yang sampai sekarang masih dijadikan sumber rujukan Ibnu BatutahIbnu Batutah kanan di Mesir ilustrasi karya Leon Benett dalam sebuah buku yang terbit pada 1878Nama asalأبو عبد الله محمد بن عبد الله اللواتي الطنجي بن بطوطةAbu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al Lawati At Tanji bin BatutahLahir24 Februari 1304Tanjah Maroko pada Zaman Bani MarinMeninggal1368 atau 1369 pada usia 64 atau 65 tahun Maroko pada Zaman Bani MarinPekerjaanAhli Geografi PenjelajahZamanAbad Pertengahan Daftar isi 1 Riwayat hidup 1 1 Masa muda 1 2 Ikhtisar perjalanan 1325 1332 1 2 1 Pertama kali berhaji 1 2 2 Irak dan Persia 1 2 3 Jazirah Arab 1 2 4 Somalia 1 2 5 Pesisir Swahili 1 3 Ikhtisar perjalanan 1332 1347 1 3 1 Anatolia 1 3 2 Asia Tengah 1 3 3 Asia Selatan 1 3 4 Asia Tenggara 1 3 5 Negeri Tiongkok 1 3 6 Pulang 1 4 Ikhtisar perjalanan 1349 1354 1 4 1 Spanyol dan Afrika Utara 1 4 2 Mali dan Timbuktu 2 Ar Rihlah Ibnu Batutah 3 Keterangan 4 Rujukan 4 1 kutipan 4 2 Daftar pustaka 5 Pranala luarRiwayat hidup suntingMasa muda sunting nbsp Kafilah Haji ilustrasi karya Al Wasiti dalam sebuah buku yang terbit pada abad ke 13 di Bagdad Segala hal ihwal terkait jati diri dan kehidupan pribadi Ibnu Batutah yang diketahui orang sekarang ini bersumber dari riwayat hidupnya yang termaktub dalam Ar Rihlah Menurut sumber ini Ibnu Batutah adalah seorang keturunan Berber 1 terlahir sebagai putra keluarga Ulama Fikih di Tanjah Tangier Maroko pada 24 Februari 1304 703 Hijriah manakala Maroko diperintah oleh sultan sultan dari Bani Marin 5 Ia mengaku masih terhitung sebagai keturunan dari salah satu suku Berber yakni suku Lawata 6 Pada masa mudanya Ibnu Batutah mendalami ilmu fikih di sebuah madrasah Suni bermazhab Maliki yakni bentuk pendidikan yang paling banyak terdapat di Afrika Utara kala itu 7 Umat Muslim dari mazhab Maliki meminta Ibnu Batutah menjadi kadi hakim syariat mereka karena ia berasal dari negeri yang mengamalkan Mazhab Maliki 8 Ikhtisar perjalanan 1325 1332 sunting Pertama kali berhaji sunting Pada bulan Juni 1325 saat berusia dua puluh satu tahun Ibnu Batutah berangkat meninggalkan kampung halamannya untuk menunaikan ibadah haji yakni perjalanan ziarah ke Mekah yang kala itu lazim memakan waktu enam belas bulan Ia tidak pernah lagi melihat Maroko selama dua puluh empat tahun semenjak keberangkatannya ke Mekah 9 Aku berangkat seorang diri tanpa kawan seperjalanan sebagai pelipur lara tanpa iring iringan kafilah yang dapat kuikuti namun didorong oleh hasrat yang menggebu gebu di dalam diriku dan impian yang sudah lama terpendam di dalam sanubariku untuk berziarah ke tempat tempat suci yang mulia ini Jadi kubulatkan tekadku untuk meninggalkan orang orang terkasih perempuan maupun laki laki dan menelantarkan rumahku laksana burung burung menelantarkan sarang sarangnya Alangkah berat rasanya berpisah dari kedua orang tuaku yang masih hidup kala itu dan baik beliau berdua maupun diriku sendiri sungguh sungguh berduka karena harus berpisah 10 Ibnu Batutah berangkat ke Mekah melalui jalur darat menyusuri kawasan pesisir Afrika Utara melintasi wilayah kesultanan Bani Abdul Wad dan wilayah kesultanan Bani Hafsi Ia melewati Kota Tlemsan Kota Bijayah dan kemudian singgah selama dua bulan di Kota Tunis 11 Demi keamanan Ibnu Batutah sering kali berangkat bersama rombongan kafilah agar terhindar dari aksi perampokan Ia bahkan sempat pula menikah di Kota Sifaks 12 Pernikahannya di Sifaks adalah pernikahan pertama dari serentetan pernikahan yang kelak dilakukannya selama berkelana menjelajahi pelosok pelosok dunia 13 nbsp Ubin buatan Utsmaniyah dari abad ke 17 bergambar Kabah di Mekah Pada awal musim semi 1326 setelah menempuh perjalanan sejauh 3 500 km 2 200 mil Ibnu Batutah akhirnya sampai ke Bandar Aleksandria yang kala itu termasuk dalam wilayah Kesultanan Mamluk Bahariyah Di bandar itu pula ia berjumpa dengan dua orang aulia ahli zuhud Salah seorang di antaranya bernama Syekh Burhanudin yang konon meramalkan bahwa Ibnu Batutah kelak akan menjelajahi dunia Kepada Ibnu Batutah ahli zuhud itu berkata tampaknya engkau gemar berkelana ke negeri asing Kelak engkau bertemu dengan saudaraku Faridudin di India Rukanudin di Sindi dan Burhanudin di Tiongkok Sampaikanlah salamku kepada mereka Ahli zuhud lainnya yang bernama Syekh Mursyidi menafsirkan salah satu mimpi Ibnu Batutah sebagai pertanda bahwa ia telah ditakdirkan menjadi seorang penjelajah dunia 14 15 Ibnu Batutah singgah selama beberapa pekan di Aleksandria demi mengunjungi situs situs bersejarah di daerah itu dan kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Kairo ibu kota Kesultanan Mamluk sekaligus sebuah kota yang terkemuka Setelah singgah sekitar sebulan lamanya di Kairo 16 ia melakukan penjelajahan kali pertama dari sekian banyak perjalanan jelajahnya di wilayah Kesultanan Mamluk yang relatif aman Dari tiga jalur perjalanan yang biasa ditempuh orang menuju Mekah Ibnu Batutah memilih jalur yang paling jarang dilalui yakni jalur yang menyusuri lembah Sungai Nil ke arah hulu kemudian berbelok ke arah timur menuju Bandar Aidab di pesisir Laut Merah a Namun begitu tiba di bandar itu pecah huru hara yang membuatnya terpaksa berbalik arah 18 Ibnu Batutah kembali ke Kairo dan memilih jalur lain kali ini melewati Kota Damaskus yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mamluk Dalam perjalanannya yang pertama ia pernah berjumpa dengan seorang wali yang meramalkan bahwa ia hanya dapat sampai ke Mekah melalui Syam 19 Jalur kedua ini justru ia anggap menguntungkan karena melewati banyak tempat suci termasuk Hebron Yerusalem dan Betlehem Selain itu para pejabat Kesultanan Mamluk juga mengerahkan segala daya dan upaya untuk menjaga keamanan jalur ini bagi para peziarah Tanpa jerih payah mereka para musafir yang melewati jalur ini pastilah menjadi bulan bulanan perampok dan pembunuh 20 b Setelah melewatkan bulan Ramadan di Damaskus ia berangkat bersama serombongan kafilah menempuh perjalanan sejauh 1 300 km 810 mil ke arah selatan menuju Madinah situs Mesjid Nabi Muhammad Setelah singgah selama empat hari di Madinah Ibnu Batutah berangkat menuju Mekah guna menamatkan perjalanan ziarahnya sehingga layak menyandang gelar Al Haji Alih alih pulang ke Maroko selepas berhaji Ibnu Batutah malah ingin terus berkelana dan memutuskan untuk bertolak ke arah timur laut menuju Ilkhanan Negeri Ilkhan Hulagu salah satu dari sekian banyak negeri yang diperintah oleh Khan Mongol 25 Irak dan Persia sunting nbsp Ibnu Batutah menyempatkan diri untuk berkunjung ke kota Tabriz pada 1327 Pada 17 November 1326 setelah sebulan lamanya berdiam di Mekah Ibnu Batutah bergabung dengan serombongan besar kafilah haji yang akan kembali ke Irak melalui jalur lintas Jazirah Arab 26 Kafilah ini bertolak ke arah utara menuju Madinah kemudian meneruskan perjalanan pada malam hari ke arah timur laut melintasi padang Najd menuju Najaf selama kurang lebih dua pekan Sesampainya di Najaf ia berziarah ke Gedung Makam Ali khalifah keempat 27 Selepas berziarah Ibnu Batutah tidak melanjutkan perjalanan bersama kafilah haji menuju Bagdad dan malah berkelana selama enam bulan menjelajahi negeri Persia Dari Najaf ia bertolak menuju Wasit kemudian menyusuri aliran Sungai Tigris ke arah selatan menuju Basra Kota berikutnya yang ia kunjungi adalah Isfahan yang terletak di balik Pegunungan Zagros di Persia Selanjutnya ia bertolak ke arah selatan menuju Syiraz sebuah kota besar lagi makmur yang beruntung luput dari aksi penghancuran bala tentara Mongol tidak seperti banyak kota lain yang terletak lebih ke utara Ibnu Batutah akhirnya kembali melintasi pegunungan menuju Bagdad dan tiba di kota itu pada bulan Juni 1327 28 Berbagai kawasan di Kota Bagdad masih dipenuhi puing puing reruntuhan sisa sisa aksi bumi hangus yang dilakukan oleh bala tentara Hulagu Khan ketika menyerang kota itu pada 1258 29 Ketika berada di Bagdad Ibnu Batutah mendapati bahwa Abu Said pemimpin Mongol terakhir atas segenap wilayah Ilkhanan sebelum negeri itu terpecah belah akan berangkat ke arah utara meninggalkan Bagdad diiringi serombongan besar anak buahnya 30 Ibnu Batutah mula mula berangkat bersama sama dengan rombongan Abu Said namun kemudian memisahkan diri dan menyusuri Jalur Sutra menuju Tabriz kota besar pertama di wilayah itu yang membuka gerbangnya bagi orang Mongol Kota Tabriz kala itu merupakan sebuah pusat niaga penting karena kota kota pesaing di sekitarnya telah hancur diserang bala tentara Mongol 31 Ibnu Batutah kembali bertolak menuju Bagdad kemungkinan besar pada bulan Juli namun terlebih dahulu berpesiar ke arah utara menyusuri aliran Sungai Tigris Ia berkunjung ke Mosul dan dijamu oleh gubernur pejabat pemerintah Ilkhanan di kota itu 32 kemudian berkunjung pula ke Kota Cizre Jazirat Ibnu Umar dan Kota Mardin yang kini berada dalam wilayah negara Turki Ketika sampai ke sebuah pertapaan di gunung dekat Sinjar ia bertemu dengan seorang ahli tasawuf Kurdi yang menghadiahinya beberapa keping uang perak c 35 Sekembalinya ke Mosul ia bergabung dengan serombongan jemaah haji dan berangkat ke Bagdad Rombongan ini bergabung dengan kafilah haji di Bagdad dan berangkat melintasi Gurun Arab menuju Mekah Akibat terserang diare dalam perjalanan Ibnu Batutah tiba di Mekah untuk menunaikan ibadah haji kali kedua dengan tubuh lemah dan letih lesu 36 Jazirah Arab sunting nbsp Kota Tua Sana Yaman Riwayat dalam Ar Rihlah Ibnu Batutah menyiratkan bahwa ia berdiam di Mekah selama tiga tahun sejak bulan September 1327 sampai musim gugur 1330 Meskipun demikian kesimpangsiuran penyebutan tarikh dalam Ar Rihlah membuat para pengkaji menduga bahwa Ibnu Batutah sesungguhnya telah meninggalkan Mekah selepas berhaji pada 1328 d Selepas berhaji pada 1328 atau 1330 ia berangkat ke Bandar Jeddah yang terletak di pesisir Laut Merah Dari Jeddah ia berlayar bergonta ganti perahu menyusuri pantai menentang hembusan angin tenggara yang memperlambat laju pelayaran Setibanya di Negeri Yaman ia berkunjung ke Kota Zabid dan ke Kota Taiz yang terletak di daerah pegunungan tempat ia berjumpa dengan Malik raja Mujahid Nurudin Ali dari Bani Rasul Ibnu Batutah juga meriwayatkan kunjungannya ke Kota Sana namun kebenarannya diragukan 37 Agaknya ia langsung berangkat dari Taiz menuju Aden dan tiba di bandar penting itu sekitar awal 1329 atau 1331 38 Somalia sunting nbsp Bandar dan pelabuhan Zeila Dari Aden Ibnu Batutah berlayar dengan kapal menuju Bandar Zeila yang terletak di pesisir Somalia Dari Zeila ia melanjutkan perjalanannya menyusuri kawasan pesisir Somalia sampai ke Tanjung Guardafui dan tinggal kira kira sepekan lamanya di tiap tiap kota yang ia singgahi Ibnu Batutah selanjutnya berkunjung ke Mogadisyu kota yang paling terkemuka kala itu di Negeri Orang Berber Arab بلد البربر code ar is deprecated Biladil Barbar sebutan orang Arab bagi kawasan Tanduk Afrika pada Abad Pertengahan 39 40 41 Tatkala Ibnu Batutah tiba di Mogadisyu pada 1331 kota itu sedang berada pada puncak kemakmurannya Ibnu Batutah menggambarkan Mogadisyu sebagai sebuah bandar yang luar biasa besarnya ramai saudagar kaya dan masyhur karena menghasilkan kain bermutu tinggi yang diekspor ke negeri negeri lain bahkan sampai ke Mesir 42 Ia menambahkan pula bahwa kota itu diperintah oleh seorang Sultan Somali bernama Abu Bakar bin Syekh Umar 43 44 yang berasal dari daerah Berbera di kawasan utara Somalia Sultan Somali ini fasih berbahasa Arab sefasih berbahasa Somali Ibnu Batutah menyebutnya sebagai bahasa Mogadisyu yakni bahasa Somali dialek Benadir 44 45 Sang Sultan didampingi oleh barisan wazir menteri ahli hukum senapati sida sida dan bermacam macam pengiring lain yang siap sedia melayaninya 44 Pesisir Swahili sunting nbsp Mesjid Agung Kilwa Kisiwani mesjid terbesar yang dibangun menggunakan batu karang Ibnu Batutah melanjutkan perjalanannya dengan menumpangi kapal yang berlayar ke arah selatan menuju kawasan Pesisir Swahili yang disebut Negeri Orang Jenggi Arab بلد الزنج code ar is deprecated Biladil Zanj oleh orang orang Arab 46 dan sempat bermalam di Mombasa sebuah bandar pulau 47 Meskipun relatif kecil kala itu Mombasa kelak berkembang menjadi sebuah bandar terkemuka pada abad berikutnya 48 Setelah melakukan perjalanan menyusuri pantai Ibnu Batutah akhirnya sampai di bandar pulau lainnya yakni Kilwa yang kini berada di dalam wilayah negara Tanzania 49 Bandar Kilwa kala itu merupakan sebuah pusat persinggahan penting dalam jaringan perniagaan emas 50 Ia menggambarkan bandar itu sebagai salah satu dari kota kota paling permai yang dibangun dengan sedemikian eloknya semua bangunan terbuat dari kayu dan atap rumah rumahnya terbuat dari gelagah dis 51 Riwayat kunjungan Ibnu Batutah ke Kesultanan Kilwa baru dicatat pada 1330 dan berisi ulasan yang memuji muji kerendahan hati dan amal ibadah penguasanya yang bernama Sultan Al Hasan bin Sulaiman keturunan dari penguasa legendaris yang bernama Ali bin Al Hasan Syirazi Ia meriwayatkan lebih lanjut bahwa mandala kekuasaan Sang Sultan membentang mulai dari Malindi di utara sampai ke Inhambane di selatan dan secara khusus mengagumi perancangan Kota Kilwa yang ia anggap sebagai keunggulan yang membuat Kilwa menjadi bandar terkemuka di kawasan pesisir Pada masa inilah Istana Husuni Kubwa dibangun dan Mesjid Agung Kilwa diperluas secara besar besaran Mesjid yang berbahan bangunan batu karang ini adalah mesjid terbesar di antara mesjid mesjid sejenisnya Manakala hembusan angin muson berubah arah Ibnu Batutah pun berlayar pulang ke Jazirah Arab mula mula ke Oman kemudian ke Selat Hormuz dan akhirnya ke Mekah untuk berhaji pada 1330 atau pada 1332 52 Ikhtisar perjalanan 1332 1347 sunting Anatolia sunting nbsp Ibnu Batutah mungkin saja pernah menghadap Andronikos III Palaiologos menjelang akhir tahun 1332 Selepas menunaikan ibadah haji untuk ketiga kalinya Ibnu Batutah memutuskan untuk mengadu nasib dengan mengabdi pada Sultan Delhi Muhammad bin Tughluq Pada musim gugur 1330 atau 1332 Ibnu Batutah bertolak menuju Anatolia yang kala itu dikuasai oleh orang Turki Seljuk karena ia berniat untuk pergi ke India melalui jalur darat 53 Dari Jazirah Arab ia berlayar menyeberangi Laut Merah dilanjutkan dengan perjalanan melintasi Gurun Timur sampai ke Lembah Sungai Nil lalu berbelok ke arah utara menuju Kairo Dari Kairo ia menempuh perjalanan melintasi Semenanjung Sinai menuju Palestina lalu berbelok ke arah utara melewati beberapa kota yang pernah dikunjunginya pada 1326 Dari Bandar Latakia di Negeri Syam Ibnu Batutah dan kawan kawan berlayar menumpangi sebuah kapal Genova menuju Bandar Alanya yang terletak di pesisir selatan negara Turki sekarang ini 54 Dari Alanya ia menempuh perjalanan menyusuri pantai ke arah barat sampai ke Bandar Antalya 55 Di Antalya ia berjumpa dengan anggota anggota salah satu perhimpunan fityan yang bersifat semiagamawi 56 Keberadaan perhimpunan perhimpunan semacam ini sudah menjadi salah satu ciri khas dari sebagian besar kota kota di Anatolia pada abad ke 13 dan ke 14 Para anggota fityan adalah pengrajin pengrajin muda yang dipimpin oleh seorang ketua bergelar Akhis 57 Fityan dibentuk dengan tujuan menjamu para musafir Ibnu Batutah sangat terkesan oleh keramahtamahan para anggota fityan dan kelak menginap di balai balai penyantunan mereka yang tersebar di lebih dari 25 kota di Anatolia 58 Dari Antalya Ibnu Batutah melanjutkan perjalanannya ke kawasan pedalaman menuju Egirdir ibu kota Bani Hamidi Ia melewatkan bulan Ramadan bulan Juni 1331 atau bulan Mei 1333 di kota itu 59 Mulai dari Egirdir riwayat perjalanan Ibnu Batutah di daratan Anatolia yang termaktub dalam Ar Rihlah mulai simpang siur Ibnu Batutah meriwayatkan bahwa ia melakukan perjalanan ke arah barat dari Egirdir menuju Milas disambung dengan kunjungan ke Konya padahal perjalanan ke Konya berlawanan arah dengan perjalanan ke Milas sehingga seakan akan dalam sekejap mata ia telah melompati jarak sejauh 420 km 260 mil dari Egirdir ke sebelah timur menuju Konya Dari Konya Ibnu Batutah berkelana ke arah timur sampai ke Erzurum disambung dengan kunjungan ke Birgi padahal Birgi terletak di sebelah utara Milas sehingga sekali lagi seakan akan dalam sekejap mata ia telah melakukan perjalanan balik ke arah barat sejauh 1 160 km 720 mil dari Erzurum menuju Birgi 60 Para sejarawan yakin bahwa Ibnu Batutah memang pernah berkunjung ke kota kota di kawasan tengah Anatolia itu tetapi urut urutannya bukan seperti yang ia riwayatkan 61 e Asia Tengah sunting nbsp Unta Baktria salah satu ciri khas kafilah kafilah Jalur Sutra di depan Gedung Makam Khoja Ahmad Yasawi di Kota Turkistan Kazakhstan Dari Bandar Sinope Ibnu Batutah berlayar menuju Semenanjung Krimea dan tiba di Negeri Orda Kencana Ia berkunjung ke Bandar Azov tempat ia berjumpa dengan emir Sang Khan lalu berkunjung ke Kota Majar yang besar dan makmur kala itu Dari Majar Ibnu Batutah berangkat menghadap majelis jelajah orda Oz Beg Khan yang kala itu sedang singgah di dekat Pegunungan Bestau Dari majelis jelajah Khan ia melanjutkan perjalanan menuju Bolgar tempat paling utara yang pernah ia datangi Di Bolgar Ibnu Batutah mencermati suatu keganjilan waktu bagi orang yang berdiam di daerah subtropis yakni malam hari yang berlangsung singkat sepanjang musim panas Ia kemudian kembali ke majelis jelajah Oz Beg Khan dan ikut serta dalam iring iringan ketika rombongan majelis kerajaan itu berpindah ke Astrakhan Ibnu Batutah meriwayatkan bahwa ketika berada di Bolgar ia berniat meneruskan perjalanan ke arah utara menuju negeri kegelapan Seantero negeri itu kawasan utara Siberia tertutupi salju dan satu satunya wahana yang dapat digunakan orang untuk bepergian di negeri itu adalah eretan berpenghela anjing Negeri itu didiami oleh orang orang misterius yang enggan memperlihatkan diri Mereka berdagang dengan orang orang di sebelah selatan negerinya dengan cara yang unik Saudagar saudagar dari selatan membawa berbagai macam barang ke suatu tempat terbuka pada malam hari dan menggeletakkannya begitu saja di atas salju lalu kembali ke perkemahan mereka Pada pagi hari saudagar saudagar itu kembali ke tempat mereka menaruh barang barangnya semalam dan mendapati bahwa dagangan mereka telah diambil oleh orang orang misterius tetapi diganti dengan berlembar lembar kulit bulu binatang yang dapat diolah menjadi mantel jaket dan berbagai macam sandangan musim dingin yang mahal harganya Pertukaran barang dagangan ini dilakukan oleh kedua belah pihak tanpa saling berjumpa Karena bukan seorang saudagar Ibnu Batutah menganggap kunjungan ke tempat semacam itu tidak berfaedah sehingga mengurungkan niatnya untuk menjelajahi negeri kegelapan 64 nbsp Bendera Negeri Orda Kencana pada masa pemerintahan Oz Beg Khan Sesampainya rombongan majelis jelajah di Astrakhan Oz Beg Khan mengizinkan salah seorang istrinya yang sedang mengandung yakni Putri Bayalun anak perempuan dari Kaisar Bizantin Andronikos III Palaiologos untuk pulang ke kampung halamannya di Konstantinopel sampai selesai bersalin Dengan kecerdikannya bertutur kata Ibnu Batutah berhasil mendapatkan tempat dalam rombongan pengiring Putri Bayalun Kunjungan ke Konstantinopel adalah kunjungan pertama Ibnu Batutah ke negeri yang terletak di luar tapal batas Dunia Islam 65 Setibanya di Konstantinopel menjelang akhir tahun 1332 atau 1334 Ibnu Batutah menghadap Kaisar Andronikos III Palaiologos Ia berkunjung ke Gereja Agung Hagia Sofia dan berbincang bincang dengan seorang imam Ortodoks Timur seputar kunjungannya ke Kota Yerusalem Setelah berdiam sebulan lamanya di Konstantinopel Ibnu Batutah kembali ke Astrakhan kemudian meneruskan perjalanan ke Sarai Al Jadid ibu kota kesultanan guna mempersembahkan hal ihwal kunjungan ke Konstantinopel kepada Sultan Oz Beg Khan memerintah 1313 1341 Ibnu Batutah kemudian melanjutkan perjalanannya menyeberangi Laut Kaspia dan Laut Aral menuju Bukhara dan Samarkand Setibanya di Samarkand ia menghadap majelis istana raja Mongol lainnya yang bernama Tarmasyirin memerintah 1331 1334 penguasa Negeri Khan Tsagatai 66 Dari Samarkand ia meneruskan perjalanan ke arah selatan menuju Afganistan lalu melewati jalur lintas Pegunungan Hindu Kus menuju India 67 Dalam Ar Rihlah Ibnu Batutah memberi gambaran mengenai pegunungan ini sekaligus menyinggung andilnya dalam sejarah perniagaan budak belian 68 69 Sesudah itu aku melanjutkan perjalanan menuju Kota Barwan melewati sebuah gunung tinggi bersalut salju yang luar biasa dinginnya orang menamakan gunung itu Hindu Kus artinya Penjagal Hindu karena sebagian besar budak belian pengantar upeti dari India tewas dicekam hawa dingin di gunung itu Ibn Battuta Bab XIII Ar Rihlah Khorasan 69 70 Ibnu Batutah dan kawan kawan tiba di Sungai Indus pada 12 September 1333 71 Dari Sungai Indus ia melanjutkan perjalanan menuju Delhi dan akhirnya berjumpa dengan Sultan Muhammad bin Tughluq Asia Selatan sunting nbsp Makam Sultan Firuz Syah Tughluq pengganti Muhammad bin Tughluq di Delhi Ibnu Batutah menduduki jabatan qadi kadi selama enam tahun pada masa pemerintahan Sultan Muhammad bin Tughluq Muhammad bin Tughluq tersohor sebagai orang terkaya di Dunia Islam kala itu Ia mempekerjakan sejumlah besar alim ulama ahli tasawuf kadi wazir dan berbagai cerdik pandai lainnya demi memperkukuh kekuasaannya Sebagaimana Kesultanan Mamluk di Mesir Bani Tughluq adalah contoh langka dari sisa sisa pemerintahan Muslim di Asia selepas invasi Mongol Karena pernah belajar bertahun tahun lamanya di Mekah Ibnu Batutah diangkat menjadi kadi oleh Sang Sultan 72 Meskipun demikian ia merasa sukar untuk menerapkan Syariat Islam di luar kalangan istana sultan di Delhi karena tidak adanya mahkamah syariat di India 73 nbsp Ibnu Batutah berkunjung ke Petilasan Baba Farid di Pakpattan pada 1334 74 Jalur yang dilewati Ibnu Batutah menuju Anak Benua India tidak diketahui secara pasti Ia mungkin saja melewati Perlintasan Khaibar dan Pesyawar atau lebih jauh lagi di sebelah selatan 75 Ia menyeberangi Sungai Sutlej dekat Kota Pakpattan di wilayah Pakistan sekarang ini 76 Di Pakpattan ia menyempatkan diri untuk berziarah ke Petilasan Baba Farid 74 sebelum meneruskan perjalanan ke arah barat daya menuju Negeri Rajaputra Rajput Dari Kerajaan Sarsati di Rajaputra Ibnu Batutah berkunjung ke Kota Hansi di India yang ia gambarkan sebagai kota yang terelok bangunnya dan yang teramai warganya di antara semua kota yang permai kota ini bertembok kukuh dan konon didirikan oleh seorang maharaja kafir yang bernama Tara 77 Ibnu Batutah meriwayatkan pula bahwa tatkala berkunjung ke Sindi ia melihat kawanan badak India yang hidup di tepian Sungai Indus 78 Sang Sultan adalah orang yang tidak tetap pendiriannya bahkan untuk ukuran masa itu Akibatnya nasib Ibnu Batutah terombang ambing tak menentu selama enam tahun Kadang kadang ia dianggap sebagai abdi tepercaya namun tidak jarang pula dicurigai sebagai seorang musuh dalam selimut Niatnya untuk angkat kaki dari negeri itu dengan alasan menunaikan ibadah haji pun digagalkan oleh sultan Kesempatan untuk meninggalkan Delhi akhirnya tiba pada 1341 manakala serombongan utusan wangsa Yuan dari Tiongkok datang menghadap sultan untuk meminta izin membangun kembali sebuah wihara di Himalaya yang ramai dikunjungi para peziarah Tionghoa f 82 Ibnu Batutah diutus sebagai duta besar Kesultanan Delhi ke Negeri Tiongkok namun dalam perjalanan menuju daerah pesisir untuk berlayar ke Tiongkok rombongan besar perutusan Delhi yang dipimpinnya diserang oleh segerombolan penjahat 83 Ibnu Batutah terpisah dari rombongan perutusan dan dirampok habis habisan sampai nyaris kehilangan nyawa 84 Sepuluh hari kemudian ia bertemu kembali dengan rombongan perutusan dan melanjutkan perjalanan menuju Bandar Khambat yang kini berada dalam wilayah Negara Bagian Gujarat di India Dari Khambat rombongan perutusan berlayar menuju Bandar Kalikut sekarang Kozikod bandar yang kelak disinggahi penjelajah Portugis Vasco da Gama dua abad kemudian Di Kalikut Ibnu Batutah dijamu sebagai tamu Zamorin Raja Kalikut 72 Ketika berkunjung ke sebuah mesjid di tepi pantai tiba tiba turun badai besar yang menenggelamkan salah satu dari kapal kapal rombongan perutusan 85 Kapal perutusan lainnya yang melanjutkan pelayaran tanpa Ibnu Batutah dirampas oleh seorang raja pribumi Sumatra beberapa bulan kemudian Karena takut dinilai gagal menunaikan tugas Ibnu Batutah tidak kembali ke Delhi tetapi tinggal selama beberapa waktu di kawasan selatan India di bawah perlindungan Sultan Jamaludin penguasa Kesultanan Nawayat yang kecil namun kuat di tepi Sungai Syarawati yang bermuara ke Laut Arab Daerah ini sekarang bernama Hosapattana di Bandar Honnavar distrik administratif Uttara Kannada Ketika Kesultanan Nawayat tumbang Ibnu Batutah tidak punya pilihan lain kecuali angkat kaki dari India Meskipun sangat ingin berkelana ke Negeri Tiongkok Ibnu Batutah justru berlayar ke Kepulauan Maladewa dan bekerja sebagai kadi 86 nbsp Pemandangan sebuah pulau di Maladewa Ia tinggal selama sembilan bulan di kepulauan itu jauh lebih lama dari niatnya semula Sebagai seorang kadi besar yang berpengalaman ilmunya sangat dibutuhkan di Maladewa sebuah negeri yang baru saja beralih keyakinan dari agama Buddha ke agama Islam Setelah didesak untuk menetap ia diangkat menjadi hakim agung dan dinikahkan dengan kerabat perempuan dari Sultan Umar I Ia melibatkan diri dalam percaturan politik di negeri itu dan akhirnya memutuskan untuk angkat kaki manakala ketegasannya menentang perilaku hidup bebas di kerajaan kepulauan itu mulai menjengkelkan para penguasa Dalam Ar Rihlah ia meriwayatkan keprihatinannya melihat perempuan perempuan pribumi berseliweran dengan telanjang dada sementara kecamannya terhadap kebiasaan ini malah tidak dihiraukan oleh masyarakat setempat 87 Dari Maladewa ia berlayar ke Sri Lanka dan menyempatkan diri untuk mendaki ke puncak Gunung Sri Pada serta berkunjung ke Kuil Tenawaram Kapal yang ia tumpangi nyaris karam tatkala bertolak meninggalkan Sri Lanka dan perahu yang menyelamatkannya malah diserang lanun Setelah dilepas ke pantai ia berusaha mencari jalan menuju Madurai di India Ia sempat tinggal selama beberapa waktu di lingkungan istana Kesultanan Madurai yang berumur pendek itu di bawah perlindungan Sultan Giyasudin Muhammad Damgani 88 Dari Madurai ia kembali ke Maladewa lalu menumpang sebuah jung Tiongkok dengan niat untuk berlayar ke Negeri Tiongkok dan menunaikan tugasnya sebagai Duta Besar Kesultanan Delhi Ia turun di Bandar Citagong yang kini berada dalam wilayah negara Banglades dengan maksud berkunjung ke Srihatta untuk menjumpai Syah Jalal seorang ahli tasawuf yang sudah sedemikian sohornya sampai sampai Ibnu Batutah rela sebulan penuh menempuh perjalanan melintasi daerah Pegunungan Kamarupa di dekat Srihatta demi berjumpa dengannya Dalam perjalanannya menuju Srihatta Ibnu Batutah bertemu dengan beberapa murid Syah Jalal yang membantunya menempuh perjalanan berhari hari lamanya Ibnu Batutah meriwayatkan bahwa Syah Jalal yang ia jumpai pada 1345 M itu berperawakan tinggi dan ramping terang warna kulitnya dan menghuni sebuah gua yang bersebelahan dengan mesjid Satu satunya harta bernilai yang dimiliki Syah Jalal adalah seekor kambing yang ia pelihara sebagai penghasil susu mentega dan dadih Ibnu Batutah meriwayatkan pula bahwa para pengiring Syah Jalal adalah orang orang asing yang terkenal kuat lagi pemberani dan banyak orang yang datang memohon nasihat dari ahli tasawuf itu Ibnu batutah kemudian melakukan perjalanan lebih jauh lagi ke arah utara menuju Assam lalu pulang ke pesisir untuk melanjutkan pelayaran menuju Negeri Tiongkok Asia Tenggara sunting Pada 1345 Ibnu Batutah melanjutkan pelayarannya dan menyinggahi Kesultanan Samudra Pasai disebut al Jawa di kawasan utara Pulau Sumatra yang kini termasuk dalam wilayah Provinsi Aceh setelah 40 hari perjalanan dari Sunarkawan 89 90 Ia meriwayatkan bahwa penguasa Samudra Pasai adalah seorang Muslim saleh yang bernama Sultan Al Malikul Zahir Jamaludin Sultan ini rajin beribadah dengan tingkat ketekunan yang tinggi dan kerap memerangi kaum penyembah berhala di kawasan itu Ibnu Batutah meriwayatkan bahwa Pulau Sumatra kaya akan kapur barus biji pinang cengkih dan timah Mazhab yang dianut di negeri itu adalah mazhab Imam Syafi i dan amalan amalan umat Muslim Samudra Pasai mirip dengan amalan amalan yang pernah ia lihat di kawasan pesisir India khususnya di kalangan umat Muslim Mappila yang juga menganut mazhab Imam Syafi i Pada masa itu Samudra Pasai adalah pelosok terjauh Darul Islam wilayah berpemerintahan Islam karena tidak ada lagi wilayah lain di sebelah timur Samudra Pasai yang diperintah penguasa Muslim Di Samudra Pasai Ibnu Batutah tinggal sekitar dua pekan lamanya di dalam kota berpagar kayu sebagai tamu sultan Sang Sultan mencukupi perbekalan yang diperlukan untuk berlayar dan memberangkatkan Ibnu Batutah ke Negeri Tiongkok dengan salah satu jung pribadinya 91 Ibnu Batutah pertama kali berlayar selama 21 hari ke sebuah tempat yang disebut Mul Jawa pulau Jawa yang merupakan pusat sebuah kekaisaran Hindu Kekaisaran membentang sebesar 2 bulan perjalanan dan memerintah negara Qaqula dan Qamara Dia tiba di kota bertembok bernama Qaqula Kakula dan mengamati bahwa kota itu memiliki kapal perang untuk bajak laut yang merampok dan mengumpulkan tol dan gajah dipekerjakan untuk berbagai tujuan Dia bertemu dengan penguasa Mul Jawa dan tinggal sebagai tamu selama tiga hari 92 93 94 Dari Malaka Ibnu Batutah berlayar ke sebuah kerajaan bernama Kailukari di Negeri Tawalisi tempat ia berjumpa dengan Urduja seorang putri pribumi Urduja adalah seorang srikandi pemberani dan rakyatnya memusuhi wangsa Yuan Ibnu Batutah meriwayatkan bahwa Urduja adalah seorang penyembah berhala namun pandai menuliskan Kalimat Basmalah sesuai kaidah seni menyurat Islam Lokasi Kailukari maupun Tawalisi masih menjadi pokok perdebatan Kailukari mungkin saja adalah Po Klong Garai di Campa sekarang kawasan selatan Vietnam dan Urduja boleh jadi adalah salah seorang bangsawati Campa dari wangsa Trần Masyarakat Filipina meyakini bahwa Kailukari adalah daerah yang kini menjadi Provinsi Pangasinan di negara Filipina 95 Kemenangan atas Mongol menunjukkan 2 kemungkinan lokasinya Jepang dan Jawa Majapahit 96 Pada zaman modern sosok Urduja ditampilkan dalam buku buku bacaan dan film film Filipina sebagai salah seorang pahlawan nasional perempuan negara itu Banyak tempat lain yang juga diperkirakan sebagai lokasi kerajaan ini mulai dari Pulau Jawa sampai ke Provinsi Guangdong di Tiongkok Meskipun demikian Sir Henry Yule dan William Henry Scott beranggapan bahwa seluruh riwayat tentang Negeri Tawalisi maupun Putri Urduja hanya khayalan belaka untuk keterangan lebih lanjut baca Tawalisi Dari Kailukari Ibnu Batutah bertolak menuju Bandar Quanzhou di Provinsi Fujian Negeri Tiongkok Negeri Tiongkok sunting nbsp Dalam ranah ilmu geografi Islam Ibnu Batutah adalah orang pertama yang menyajikan keterangan mengenai Tembok Besar Tiongkok meskipun ia tidak pernah melihatnya dengan mata kepala sendiri Pada tahun 1345 Ibnu Batutah tiba di Bandar Quanzhou di Provinsi Fujian Negeri Tiongkok yang kala itu diperintah oleh bangsa Mongol Salah satu hal pertama yang menarik perhatiannya adalah sebutan umat Muslim bagi bandar itu yakni Zaitun walau tak sebatang pun pohon zaitun yang dapat ia temukan di Negeri Tiongkok Ibnu Batutah mengagumi kepiawaian para seniman pribumi dalam melukis wajah orang orang asing yang baru saja tiba hal ini dilakukan demi kepentingan keamanan Ibnu Batutah memuji muji para pengrajin serta sutra dan tembikar yang mereka hasilkan ia juga memuji buah buahan khas Tiongkok seperti persik dan semangka mengagumi manfaat manfaat uang kertas 97 dan menggambarkan proses pengerjaan kapal kapal besar di Bandar Quanzhou 98 Ia juga mencermati budaya boga orang Tionghoa dan pemanfaatan berbagai jenis daging satwa sebagai bahan pangan seperti katak babi bahkan anjing yang dijual orang di pasar pasar Ia memperhatikan ukuran ayam ayam Tiongkok yang menurutnya lebih besar daripada ayam yang biasa ia lihat Sekalipun demikian para pengkaji mendapati banyak kekeliruan dalam keterangan Ibnu Batutah mengenai Tiongkok misalnya saja Sungai Kuning dikacaubalaukan dengan Terusan Besar serta terusan terusan lain di Tiongkok dan menyangka bahwa tembikar terbuat dari batu bara 99 Di Quanzhou Ibnu Batutah disambut oleh pemimpin saudagar Muslim mungkin seorang 番長 fanzhǎng pemimpin orang asing dan Syaikhul Islam imam bandar itu yang menyongsong kedatangannya dengan kibaran panji panji tabuhan genderang tiupan sangkakala dan barisan pemain musik 100 Ibnu Batutah mencermati bahwa umat Muslim di bandar itu tinggal di kawasan permukiman tersendiri tempat mereka membangun mesjid mesjid pasar pasar dan rumah rumah sakit sendiri Di Quanzhou ia berjumpa dengan dua tokoh terkemuka asal Persia yakni Burhanudin dari Kazerun dan Syarifudin dari Tabriz 101 kedua orang ini adalah tokoh tokoh berpengaruh yang tercatat dalam Sejarah Yuan dengan nama A mi li ding dan Sai fu ding 102 Semasa tinggal di Quanzhou ia menyempatkan diri untuk mendaki Gunung Pertapa dan berjumpa dengan seorang rahib Tao terkenal di dalam sebuah gua Ibnu Batutah kemudian melanjutkan perjalanan ke arah selatan menyusuri kawasan pesisir Tiongkok menuju Bandar Guangzhou dan menginap selama dua pekan di rumah salah seorang saudagar kaya di bandar itu 103 Dari Guangzhou ia kembali ke Quanzhou kemudian meneruskan perjalanan ke Bandar Fuzhou dan menginap di rumah Zahirudin Di Fuzhou Ibnu Batutah berjumpa dengan Kawamudin dan salah seorang rekan senegaranya yakni Al Busyri dari Sebtah yang sudah menjadi saudagar kaya di Tiongkok Al Busyri menemani Ibnu Batutah dalam perjalanannya ke arah utara menuju Hangzhou serta membelikannya hadiah hadiah yang akan dipersembahkan kepada Kaisar Togontemur dari wangsa Yuan 104 Ibnu Batutah meriwayatkan bahwa Hangzhou adalah salah satu dari kota kota terbesar yang pernah ia lihat 105 dan mencermati daya pikat kota itu yang ia gambarkan terletak di tepi sebuah danau yang indah dikelilingi bukit bukit hijau yang asri 106 Ia juga menyebut nyebut kawasan permukiman umat Muslim di kota itu dan tinggal sebagai tamu di rumah sebuah keluarga asal Mesir 104 Ketika tinggal di Hangzhou ia sangat terpukau melihat begitu banyak kapal kayu buatan Tiongkok yang berlabuh di terusan terusan Ia meriwayatkan bahwa kapal kapal itu sangat bagus buatannya dan dicat dengan sedemikian eloknya diperlengkapi dengan dengan layar layar beraneka warna dan tudung penghalang terik matahari yang terbuat dari sutra Ia menghadiri perjamuan yang digelar oleh wali kota Hangzhou berkebangsaan Mongol seorang pejabat pemerintah kekaisaran wangsa Yuan yang bernama Qurtai Menurut Ibnu Batutah Qurtai gemar menyaksikan kemahiran para tukang tenung Tionghoa 107 Ibnu Batutah juga berkisah tentang masyarakat pribumi yang menyembah dewa matahari 108 Ibnu Batutah meriwayatkan pengalamannya berperahu menyusuri Terusan Besar sambil menikmati pemandangan lahan lahan pertanian bunga bunga anggrek saudagar saudagar berpakaian sutra hitam perempuan perempuan berbusana cindai dan pendeta pendeta yang juga mengenakan pakaian dari sutra 109 Di Beijing Ibnu Batutah mengaku sebagai duta besar Kesultanan Delhi yang sudah lama tak terdengar kabar beritanya dan diundang ke istana untuk menghadap Kaisar Togontemur yang menurut riwayat Ibnu Batutah disembah oleh sebagian rakyat Tiongkok Ibnu Batutah meriwayatkan bahwa istana Khanbaliq terbuat dari kayu dan garwa padmi sang Kaisar Permaisuri Gi menggelar arak arakan untuk menunjukkan kebesarannya 110 111 Ibnu Batutah juga meriwayatkan kabar yang ia dengar tentang tembok besar Yajuj dan Majuj yang berjarak enam puluh hari perjalanan dari Bandar Zaitun Quanzhou 112 Menurut Hamilton Alexander Rosskeen Gibb Ibnu Batutah yakin bahwa Tembok Besar Tiongkok dibangun oleh Zulkarnain untuk mengurung Gog dan Magog sebagaimana termaktub dalam Al Quran 112 Meskipun demikian ketika bertanya tanya tentang Tembok Besar Tiongkok Ibnu Batutah tidak dapat menemukan seorang pun yang pernah melihat sendiri maupun yang kenal dengan orang yang pernah melihat sendiri bangunan itu sehingga menimbulkan dugaan bahwa pada masa itu sudah tidak ada lagi sisa sisa yang menonjol dari bangunan awal tembok raksasa itu Tembok Besar Tiongkok yang ada sekarang ini baru dibangun pada zaman wangsa Ming 113 Dari Beijing Ibnu batutah kembali ke Hangzhou kemudian melanjutkan perjalanan ke Fuzhou Sekembalinya ke Quanzhou Ibnu Batutah segera naik ke jung milik Sultan Samudra Pasai untuk berlayar balik ke Asia Tenggara Malangnya para awak jung secara sewenang wenang menagih bea penumpang yang sangat besar jumlahnya sehingga Ibnu batutah terpaksa harus merelakan sebagian besar harta kekayaan yang berhasil ia kumpulkan selama berkelana di Negeri Tiongkok 114 Ibnu Batutah meriwayatkan bahwa jenazah Khan Mongol Qan disemayamkan di dalam bangunan makamnya bersama enam orang budak prajurit dan empat orang budak perempuan 115 Perak emas senjata senjata dan permadani permadani turut dimasukkan pula ke dalam bangunan makam itu 116 Pulang sunting Sekembalinya ke Quanzhou pada 1346 Ibnu Batutah pun memulai perjalanan pulangnya ke Maroko 117 Di Kalikut ia sempat menimbang nimbang untuk kembali ke Delhi dan memasrahkan diri pada belas kasihan Sultan Muhammad bin Tughluq namun kemudian mengurungkan niatnya itu dan memutuskan untuk terus berlayar menuju Mekah Dalam pelayaran melintasi Selat Hormuz menuju Basra ia mendengar kabar bahwa Abu Said penguasa terakhir dari wangsa Ilkhanan telah mangkat di Persia dan wilayah kekuasaannya sedang diamuk perang saudara antara Persia dan Mongol 118 Pada 1348 Ibnu Batutah tiba di Damaskus hendak menapaki kembali jalur yang pernah ia tempuh ketika berangkat haji untuk pertama kalinya Ia kemudian menerima kabar bahwa ayahnya telah wafat 15 tahun yang lampau 119 dan mulai dari tahun berikutnya kabar duka menjadi tema utama dalam riwayat perjalanannya Tatkala ia berada di Timur Tengah wabah Maut Hitam sedang berjangkit di seluruh wilayah Suriah Palestina dan Jazirah Arab Di Mekah ia memutuskan untuk pulang ke Maroko setelah hampir seperempat abad lamanya berkelana meninggalkan kampung halaman 120 Dalam perjalanan pulang Ibnu Batutah masih menyempatkan diri untuk menjelajahi Sardinia dan akhirnya pulang ke Tanjah lewat Fez pada 1349 hanya untuk mendapati kenyataan bahwa ibunya juga telah wafat beberapa bulan sebelumnya 121 Ikhtisar perjalanan 1349 1354 sunting Spanyol dan Afrika Utara sunting nbsp Ibnu Batutah berkunjung ke Emirat Granada satu satunya negeri yang tersisa dari wilayah kekuasaan orang Arab Andalusia di Al Andalus Setelah sembilan hari berada di Tanjah Ibnu Batutah berangkat menuju Al Andalus wilayah kekuasaan Muslim di Semenanjung Iberia Alfonso XI Raja Kastila dan Leon telah memaklumkan perang terhadap Gibraltar Ancaman perang inilah yang mendorong Ibnu Batutah untuk bergabung dengan serombongan umat Muslim Tanjah dan berangkat ke Al Andalus untuk mempertahankan Bandar Gibraltar pada 1350 122 Ketika Ibnu Batutah tiba di Al Andalus Raja Alfonso sudah mangkat akibat terjangkiti wabah Maut Hitam sehingga ancaman perang atas Gibraltar pun berakhir Ibnu Batutah memanfaatkan kesempatan itu untuk melancong melihat lihat pemandangan Al Andalus Ia melakukan perjalanan melintasi Negeri Valencia sampai ke Granada 123 Setelah bertolak meninggalkan Al Andalus ia memutuskan untuk berkelana menjelajahi wilayah Maroko Dalam perjalanan pulang ke kampung halaman ia singgah selama beberapa waktu di Marakes yang kala itu sudah nyaris seperti kota hantu selepas dilanda wabah dan akibat pemindahan pusat pemerintahan ke Fez 124 Ibnu Batutah akhirnya kembali ke Tanjah namun hanya tinggal untuk sementara waktu Pada 1324 dua tahun sebelum kunjungan pertama Ibnu Batutah ke Kairo Mansa raja diraja Musa penguasa Kemaharajaan Mali di Afrika Barat telah melewati kota itu dalam perjalanannya ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji Mansa Musa menimbulkan kegemparan besar dengan pameran harta kekayaannya yang berlimpah ruah bekal perjalanan haji dari negeri asalnya yang kaya akan emas Meskipun Ibnu Batutah tidak pernah meriwayatkan kunjungan yang menggemparkan itu secara khusus mungkin saja kisah kunjungan Mansa Musa inilah yang telah menyemai minat di dalam hatinya untuk berkelana melintasi Sahara menuju kerajaan kerajaan Muslim di seberang gurun raksasa itu Mali dan Timbuktu sunting nbsp Madrasah Sankore di Timbuktu Mali Pada musim gugur 1351 Ibnu Batutah berangkat dari Fez menuju Kota Sijilmasa di tepi utara Gurun Sahara yang kini berada dalam wilayah negara Maroko 125 Di Sijilmasa ia membeli beberapa ekor unta dan tinggal selama empat bulan Ia berangkat bersama serombongan kafilah pada bulan Februari 1352 dan setelah melakukan perjalanan selama 25 hari ia tiba di padang garam Taghaza dan melihat sendiri tambang tambang garamnya Semua bangunan di tempat itu dibuat dari lempeng lempeng garam oleh budak budak suku Masufa yang memotong bongkahan garam menjadi lempeng lempeng tebal untuk diangkut dengan unta Meskipun kala itu Taghaza adalah sebuah pusat niaga dan dibanjiri emas dari Mali Ibnu Batutah sama sekali tidak terkesan dan malah meriwayatkan bahwa tempat itu penuh lalat lagi payau airnya 126 Setelah tinggal selama sepuluh hari di Taghaza rombongan kafilah melanjutkan perjalanan menuju oasis di Tasarahla mungkin Bir Al Ksaib 127 g tempat kafilah beristirahat selama tiga hari sebelum melakukan perjalanan yang terakhir sekaligus tersulit menyeberangi Gurun Sahara Dari Tasarahla seorang pandu Masufa diutus terlebih dahulu ke Kota Oasis Oualata guna mempersiapkan bekal air yang akan diangkut menempuh jarak sejauh empat hari perjalan menuju tempat pertemuan dengan kafilah yang membutuhkannya sebagai pelepas dahaga Oualata adalah pos paling selatan di jalur niaga lintas Sahara dan belum lama menjadi bagian dari wilayah Kemaharajaan Mali Secara keseluruhan rombongan kafilah itu menghabiskan waktu selama dua bulan untuk melakukan perjalanan lintas gurun sejauh 1 600 km 990 mil dari Sijilmasa 128 nbsp Kafilah garam Azalai dari Agadez menuju Bilma Dari tempat itu Ibnu Batutah melakukan perjalanan ke arah barat daya menyusuri tepian sebuah sungai yang ia sangka Sungai Nil sebenarnya adalah Sungai Niger sampai ke ibu kota Kemaharajaan Mali h Di ibu kota ia berjumpa dengan Mansa Sulaiman yang naik takhta pada 1341 Ibnu Batutah tidak senang melihat biti biti perwara dayang dayang bahkan putri putri sultan tidak menutup seluruh aurat mereka selayaknya Muslimah yang baik 130 Ia meninggalkan ibu kota pada bulan Februari ditemani seorang saudagar pribumi Mali dan melakukan perjalanan dengan mengendarai unta menuju Timbuktu 131 Meskipun dua abad kemudian telah berkembang menjadi kota terkemuka di kawasan itu Timbuktu masih berupa sebuah sebuah kota kecil dan tidak begitu penting sewaktu dikunjungi Ibnu Batutah 132 Dalam perjalanan ke Timbuktu inilah Ibnu Batutah untuk pertama kalinya melihat kuda nil Satwa ini ditakuti oleh tukang tukang perahu pribumi dan diburu dengan menggunakan lembing yang pada pangkalnya terikat seutas tambang yang kuat 133 Setelah tinggal tak seberapa lama di Timbuktu Ibnu Batutah melakukan perjalan menyusui Sungai Niger menuju Gao dengan menaiki perahu kecil yang terbuat dari sebatang pohon utuh Kala itu Gao adalah sebuah pusat niaga yang penting 134 Setelah sebulan lamanya tinggal di Gao Ibnu Batutah berangkat bersama serombongan besar kafilah menuju Oasis Takedda Dalam perjalanan melintasi padang gurun turun titah dari Sultan Maroko agar ia kembali ke kampung halamannya Ibnu Batutah bertolak menuju Sijilmasa pada bulan September 1353 bersama serombongan besar kafilah yang membawa 600 orang budak perempuan dan tiba di Maroko pada awal tahun 1354 135 Riwayat pengembaraan Ibnu Battutah memberikan sekilas gambaran bagi para pengkaji mengenai zaman ketika agama Islam baru mulai menyebar ke jantung kawasan Afrika Barat 136 Ar Rihlah Ibnu Batutah suntingLihat pula Rihlah nbsp Situs yang diduga sebagai makam Ibnu Batutah terletak di dalam sebuah rumah di Madinat Tanjah Kota Tanjah Setelah pulang ke kampung halaman pada 1354 atas anjuran Sultan Abu Inan Faris penguasa Maroko dari Bani Marin Ibnu Batutah meriwayatkan petualangan petualangannya kepada Ibnu Juzay seorang alim yang pernah ia jumpai di Granada Riwayat yang disusun oleh Ibnu Juzay inilah satu satunya sumber informasi tentang petualangan petualangan Ibnu Batutah Judul lengkap dari naskah yang disusun oleh Ibnu Juzay ini adalah Hadiah Bagi Para Pemerhati Negeri Negeri Asing dan Pengalaman Pengalaman Ajaib Arab تحفة النظار في غرائب الأمصار وعجائب الأسفار code ar is deprecated Tuḥfatun Nuẓẓar fi Gharaʾibil Amṣar wa ʿAjaʾibil Asfar 3 i namun sering kali hanya disebut Lawatan Arab الرحلة code ar is deprecated Ar Rihlah 4 Ar Rihlah sebenarnya adalah sebutan bagi salah satu ragam baku dari karya tulis dalam sastra Arab Tidak ada indikasi bahwa Ibnu Batutah mencatat sendiri pengalaman pengalaman selama dua puluh sembilan tahun bertualang j Manakala meriwayatkan kembali petualangan petualangannya untuk dicatat oleh Ibnu Juzay Ibnu Batutah hanya mengandalkan ingatannya dibantu naskah naskah yang dihasilkan oleh para musafir terdahulu Ibnu Juzay tidak menyebutkan sumber sumber rujukannya dan menyajikan sejumlah keterangan yang dikutip dari naskah naskah lain seakan akan ia dengar langsung dari mulut Ibnu Batutah Manakala menuliskan uraian tentang Damaskus Mekah Madinah dan beberapa tempat lain di Timur Tengah ia jelas jelas menyalin ayat ayat dari catatan musafir Andalusia Ibnu Jubair yang ditulis lebih dari 150 tahun sebelumnya 139 Demikian pula sebagian besar uraian Ibnu Juzay tentang tempat tempat di Palestina sebenarnya disalin dari catatan perjalanan seorang musafir abad ke 13 yang bernama Muhammad Al Abdari 140 Para pengkaji tidak percaya bahwa Ibnu Batutah benar benar pernah berkunjung ke tempat tempat yang diriwayatkannya Mereka berpendapat bahwa Ibnu Batutah mengandalkan kabar angin dan mengutip riwayat riwayat perjalanan para musafir terdahulu dalam menyajikan gambaran komprehensif dari tempat tempat di Dunia Islam Sebagai contoh sangat mustahil Ibnu Batutah melakukan perjalanan memudiki Sungai Volga dari Kota Sarai Baru menuju Bolgar 141 dan sejumlah perjalanan lain yang ia riwayatkan sangat diragukan kebenarannya misalnya perjalanan ke Kota Sana di Yaman 142 perjalanan dari Balkh menuju Bistam di Khorasan 143 dan perjalanan keliling Anatolia 144 Riwayat Ibnu Batutah tentang seorang tokoh Magribi bernama Abu Al Barakat Si Orang Berber yang menyebarkan agama Islam di Maladewa bertentangan dengan riwayat dalam Tarikh catatan sejarah resmi Maladewa bahwasanya masyarakat Maladewa masuk Islam setelah menyaksikan mukjizat yang diperbuat oleh seorang tokoh Tabrizi bernama Maulana Syekh Yusuf Syamsudin 145 Beberapa pengkaji juga malah meragukan apakah ia benar benar pernah berkunjung ke Tiongkok 146 Seluruh pengalaman dan penggambaran tentang Negeri Tiongkok mungkin saja dijiplak Ibnu Batutah dari karya karya pujangga lain seperti Masalikul Absar fi Mamalikul Amsar karya Syihab Al Umari karya tulis Sulaiman At Tajir dan mungkin pula dari karya karya Al Juwaini Rasyidudin dan dari salah satu hikayat Aleksander Agung Selain itu riwayat Ibnu Batutah dan catatan perjalanan Marco Polo memiliki kemiripan bagian dan tema bahkan beberapa ulasannya pun mirip Agaknya mustahil pula bahwasanya ada seorang tokoh dengan nama yang persis sama dengan nama khalifah ketiga yakni Utsman bin Affan pernah bertemu dengan Ibnu Batutah di Negeri Tiongkok sebagaimana yang diriwayatkannya 147 Namun andaikata tidak sepenuhnya disusun berdasarkan pengalaman pribadinya Ar Rihlah Ibnu Batutah tetap saja merupakan sebuah karya tulis yang berisi keterangan keterangan penting mengenai keadaan dunia pada abad ke 14 Ibnu Batutah sering kali mengalami guncangan budaya di negeri negeri yang ia kunjungi manakala adat istiadat dari masyarakat pribumi yang baru saja masuk Islam tidak selaras dengan adab masyarakat Muslim ortodoks yang telah mendarah daging dalam dirinya Ketika berada di tengah tengah masyarakat Turki dan Mongol ia takjub melihat kebebasan dan penghormatan yang dinikmati kaum perempuan Ia mengungkapkan pendapatnya dalam Ar Rihlah bahwa bilamana melihat sepasang suami istri Turki di sebuah bazar orang akan keliru menyangka bahwa si lelaki adalah pelayan si perempuan bukan suaminya 148 Ia juga merasa bahwa bahwa cara berbusana di Maladewa dan beberapa kawasan Sub Sahara di Afrika terlalu terbuka Sedikit saja yang diketahui orang tentang riwayat hidup Ibnu Batutah seusai Ar Rihlah rampung ditulis pada 1355 Ia diangkat menjadi kadi di Maroko dan wafat pada 1368 atau 1369 149 Ar Rihlah Ibnu Batutah baru dikenal orang di luar Dunia Islam pada permulaan abad ke 19 manakala musafir sekaligus penjelajah Jerman yang bernama Ulrich Jasper Seetzen 1767 1811 mendapatkan sekumpulan naskah di Timur Tengah di antaranya terdapat sejilid naskah sepanjang 94 halaman berisi salah satu versi ringkas dari Ar Rihlah Ibnu Batutah yang disusun oleh Ibnu Juzay Tiga saduran diterbitkan pada 1818 oleh orientalis Jerman Johann Kosegarten 150 Saduran keempat diterbitkan setahun kemudian 151 Para pengkaji Prancis mengetahui kabar tentang penerbitan perdana ini melalui ulasan bedah buku yang dimuat panjang lebar dalam Journal de Savants oleh orientalis Prancis Silvestre de Sacy 152 Tiga naskah salinan Ar Rihlah Ibnu Batutah versi ringkas didapatkan oleh musafir Swiss Johann Burckhardt dan dihibahkan kepada Universitas Cambridge Johann Burckhardt menulis sebuah prakata singkat mengenai isi naskah naskah itu dalam sebuah buku yang baru terbit pada 1819 sesudah ia wafat 153 Naskah Ar Rihlah Ibnu Batutah dalam bahasa Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh orientalis Samuel Lee dan diterbitkan di London pada 1829 154 Pada era 1830 an semasa pendudukan Prancis di Aljazair Bibliotheque nationale de France BNF di Paris mendapatkan lima naskah Ar Rihlah Ibnu Batutah dua di antaranya dalam kondisi utuh k Salah satu naskah yang hanya memuat paruh kedua dari keseluruhan isi Ar Rihlah diperkirakan berasal dari tahun 1356 dan diyakini ditulis oleh Ibnu Juzay sendiri 159 Naskah naskah BNF digunakan pada 1843 oleh orientalis Irlandia Prancis Baron de Slane untuk menghasilkan sebuah terjemahan ke dalam bahasa Prancis dari riwayat kunjungan Ibnu Batutah ke Sudan 160 Naskah naskah ini juga diteliti oleh para ilmuwan Prancis Charles Defremery dan Beniamino Sanguinetti Sejak 1853 mereka menerbitkan serangkaian karya tulis yang terdiri atas empat jilid berisi ulasan hasil kajian atas teks Arab dari Ar Rihlah Ibnu Batutah dilengkapi sebuah terjemahannya ke dalam bahasa Prancis 161 Dalam prakata mereka Defremery dan Sanguinetti memuji catatan catatan penjelasan yang dibuat Samuel Lee namun mengkritik hasil terjemahannya yang menurut mereka tidak begitu tepat bahkan kalimat kalimat yang lugas sekalipun pada pandangan mereka tidak diterjemahkan dengan tepat l Pada 1929 tepat seabad sejak karya terjemahan Samuel Lee diterbitkan sejarawan dan orientalis Hamilton Gibb menerbitkan sebuah terjemahan ke dalam bahasa Inggris atas bagian bagian tertentu dari teks Arab yang termuat dalam karya tulis Defremery dan Sanguinetti 163 Hamilton Gibb pernah menawarkan jasa kepada Hakluyt Society pada 1922 untuk menyusun sebuah karya terjemahan dari keseluruhan Ar Rihlah ke dalam bahasa Inggris disertai catatan catatan penjelasan 164 Teks hasil terjemahannya akan ia bagi menjadi empat jilid buku masing masing jilid ini memuat bagian yang sama dengan yang dimuat dalam jilid jilid buku karya Defremery dan Sanguinetti Jilid pertama baru terbit pada 1958 165 Hamilton Gibb wafat pada 1971 setelah merampungkan tiga jilid pertama Jilid keempat susun oleh Charles Beckingham dan diterbitkan pada 1994 166 Cetakan karya terjemahan Defremery dan Sanguinetti kini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa lain Keterangan sunting Aidab adalah sebuah bandar di pesisir barat Laut Merah dengan letak geografis 22 19 51 N 36 29 25 E 22 33083 N 36 49028 E 22 33083 36 49028 17 Ibnu Batutah berangkat dari Kairo sekitar 16 Juli 1326 dan tiba di Damaskus tiga pekan kemudian pada 9 Agustus 1326 21 Perjalanan itu diriwayatkannya sebagai sebuah perjalanan yang berbelit belit menyusuri jalur zig zag melintasi Palestina tempat ia berkesempatan untuk berkunjung ke lebih dari dua puluh kota Perjalanan semacam ini tentunya tidak mungkin dilakukan dalam jangka waktu tiga pekan sehingga Hamilton Gibb 1958 maupun Hrbek 1962 berpendapat bahwa Ibnu Batutah mencampuradukkan kisah perjalanannya itu dengan kisah kisah perjalanan yang dilakukannya di kemudian hari di kawasan itu 22 23 Amikam Elad 1987 telah membeberkan bahwa uraian Ibnu Batutah tentang sebagian besar dari situs situs di Palestina bukanlah hasil karyanya sendiri melainkan disalin tanpa menyebut sumber dari naskah Ar Rihlah terdahulu karya seorang musafir yang bernama Muhammad Al Abdari Alasan alasan inilah yang memustahilkan penyusunan suatu kronologi yang akurat dari perjalanan perjalanan jelajah yang dilakukan Ibnu Batutah di negeri Syam 24 Sebagian besar uraian Ibnu Batutah tentang kota kota yang terletak di sepanjang tepian Sungai Tigris disalin dari Ar Rihlah Ibnu Jubair yang ditulis pada 1184 33 34 Ibnu Batutah tinggal di Mekah selama berhaji pada tahun 1327 1328 1329 dan 1330 namun hanya memberikan sedikit perincian mengenai masa tinggalnya di kota itu Selepas berhaji pada 1330 ia berangkat ke Afrika Timur dan kembali ke Mekah sebelum berhaji pada 1332 Ia meriwayatkan bahwa sesudah berhaji ia berangkat ke India dan tiba di Sungai Indus pada 12 September 1333 namun meskipun ia tidak memperinci tarikh yang pasti uraian tentang perjalanannya yang berbelit belit dan keterangan keterangan tertentu dalam riwayatnya yang menyiratkan tarikh perjalanannya telah membersitkan dugaan bahwa perjalanannya ke India menghabiskan waktu selama tiga tahun Oleh karena itu sudah tentu ia telah meninggalkan Mekah dua tahun lebih awal dari tarikh yang disebutkannya atau mungkin pula ia baru sampai ke India dua tahun kemudian Ketidakpastian tarikh kunjungannya ke India ini dibahas oleh Gibb 1962 hlm 528 537 Jld 2 Hrbek 1962 dan Dunn 2005 hlm 132 133 Riwayat perjalanan ini adalah salah satu dari beberapa riwayat perjalanan yang disela Ibnu Batutah dengan riwayat perjalanan sampingan lalu mendadak kembali ke riwayat yang semula Hamilton Gibb menyebut kisah kisah perjalanan sampingan ini lain ini sebagai divagasi pelanturan 62 Divagasi sepanjang riwayat penjelajahan di Anatolia dianggap layak dipercaya karena Ibnu Batutah meriwayatkan banyak pengalaman pribadi dan cukup panjangnya rentang waktu antara keberangkatannya dari Mekah pada pertengahan bulan November 1330 sampai kedatangannya kembali ke Egirdir dari Erzurum pada awal bulan Ramadan 8 Juni 1331 61 Hamilton Gibb mengaku tetap sukar untuk percaya bahwa Ibnu Batutah benar benar melakukan perjalanan jauh ke arah timur sampai ke Erzurum 63 Menurut Ar Rihlah Ibnu Batutah meninggalkan Delhi pada 17 Safar 743 H atau 22 Juli 1342 M 79 80 Menurut Dunn tarikh ini agaknya keliru dan agar selaras dengan riwayat perjalanan ke Maladewa ia memperkirakan bahwa Ibnu Batutah meninggalkan Delhi pada 1341 81 Bir Al Ksaib disebut pula Bir Ounane atau El Gcaib terletak di kawasan utara Mali pada 21 17 33 N 5 37 30 W 21 29250 N 5 62500 W 21 29250 5 62500 Oasis ini terletak 265 km 165 mil di sebelah selatan Taghaza dan 470 km 290 mil di sebelah utara Oualata Lokasi ibu kota Kemaharajaan Mali masih menjadi pokok perdebatan sengit dan belum juga ada kata sepakat di kalangan para ahli Sejarawan John Hunwick telah mengkaji waktu perjalanan yang diriwayatkan oleh Ibnu Batutah dan menyimpulkan bahwa ibu kota Kemaharajaan Mali agaknya terletak di sisi kiri Sungai Niger di daerah antara Bamako dan Nyamina 129 Sejarawan Amerika Ross E Dunn menerjemahkannya dengan kalimat yang agak kaku sebagai Hadiah Bagi Para Pemerhati Keganjilan Keganjilan Kota Kota Besar dan Keajaiban Keajaiban yang Dialami Dalam Pengembaraan 137 Meskipun ia pernah meriwayatkan bahwa beberapa catatannya hilang dirampok orang 138 Baik katalog abad ke 19 yang disusun oleh de Slane 155 maupun katalog katalog daring modern sejenisnya tidak memuat informasi apa apa mengenai asal usul dari naskah naskah ini 156 Menurut keterangan Dunn kelima lima naskah ini ditemukan di Aljazair 157 namun menurut keterangan Defremery dan Sanguinetti dalam prakata yang mereka tulis BNF mendapatkan salah satu naskah MS Supplement arabe 909 Arabe 2287 dari M Delaporte seorang mantan konsul Prancis di Maroko 158 French La version de M Lee manque quelquefois d exactitude meme dans des passage fort simples et tres faciles 162 Rujukan suntingkutipan sunting a b Dunn 2005 hlm 20 Nehru Jawaharlal 1989 Glimpses of World History Oxford University Press hlm 752 ISBN 0 19 561323 6 Setelah mencermati rute perjalanan Ibnu Batutah yang begitu panjang Pandit Jawaharlal Nehru menulis Inilah catatan perjalanan yang sudah cukup langka di masa kini yang penuh dengan berbagai kemudahan Bagaimanapun juga Ibnu Batutah sudah tentu adalah salah seorang musafir besar sepanjang masa a b M S hlm ix a b Dunn 2005 hlm 310 311 Defremery amp Sanguinetti 1853 hlm 9 10 Jld 1 Dunn 2005 hlm 19 Defremery amp Sanguinetti 1853 hlm 1 Jld 1 Dunn 2005 hlm 19 Dunn 2005 hlm 22 A Mediterranean Society University of California Press 1967 hlm 67 GGKEY TA7KAQ8PCE3 Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 July 2017 Dunn 2005 hlm 30 31 Defremery amp Sanguinetti 1853 hlm 13 Jld 1 Gibb 1958 hlm 8 Dunn 2005 hlm 37 Defremery amp Sanguinetti 1853 hlm 21 Jld 1 Ibn Battuta Travels in Asia and Africa 1325 1354 www indiana edu Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 August 2017 Diakses tanggal 6 December 2017 Dunn 2005 hlm 39 Defremery amp Sanguinetti 1853 hlm 26 Jld 1 Perjalanan Perjalanan Ibnu Batutah diterjemahkan oleh Hamilton A R Gibb Defremery amp Sanguinetti 1853 hlm 27 Jld 1 Dunn 2005 hlm 49 Defremery amp Sanguinetti 1853 hlm 67 Jld 1 Peacock amp Peacock 2008 Dunn 2005 hlm 53 54 Defremery amp Sanguinetti 1853 hlm 105 Jld 1 Gibb 1958 hlm 66 Dunn 2005 hlm 53 Dunn 2005 hlm 54 Gibb 1958 hlm 71 118 Gibb 1958 hlm 81 Note 48 Hrbek 1962 hlm 421 425 Elad 1987 Dunn 2005 hlm 66 79 Dunn 2005 hlm 88 89 Defremery amp Sanguinetti 1853 hlm 404 Jld 1 Gibb 1958 hlm 249 Jld 1 Gibb 1958 hlm 255 257 Jld 1 Dunn 2005 hlm 89 90 Dunn 2005 hlm 97 Defremery amp Sanguinetti 1854 hlm 100 Jld 2 Dunn 2005 hlm 41 97 Dunn 2005 hlm 98 100 Defremery amp Sanguinetti 1854 hlm 125 Vol 2 Dunn 2005 hlm 100 101 Defremery amp Sanguinetti 1854 hlm 128 131 Jld 2 Defremery amp Sanguinetti 1854 hlm 134 139 Jld 2 Mattock 1981 Dunn 2005 hlm 102 Dunn 2005 hlm 102 Defremery amp Sanguinetti 1854 hlm 142 Jld 2 Dunn 2005 hlm 102 103 Defremery amp Sanguinetti 1854 hlm 149 Jld 2 Dunn 2005 hlm 115 116 134 Gibb 1962 hlm 373 Jld 2 Sanjay Subrahmanyam The Career and Legend of Vasco Da Gama Cambridge University Press 1998 hlmn 120 121 J D Fage Roland Oliver Roland Anthony Oliver The Cambridge History of Africa Cambridge University Press 1977 hlm 190 George Wynn Brereton Huntingford Agatharchides The Periplus of the Erythraean Sea With Some Extracts from Agatharkhides On the Erythraean Sea Hakluyt Society 1980 hlm 83 Helen Chapin Metz 1992 Somalia A Country Study US Federal Research Division Library of Congress ISBN 0 8444 0775 5 Versteegh Kees 2008 Encyclopedia of Arabic language and linguistics Jilid 4 Brill hlm 276 ISBN 9004144765 Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 January 2016 a b c David D Laitin Said S Samatar Somalia Nation in Search of a State Westview Press 1987 hlm 15 Chapurukha Makokha Kusimba The Rise and Fall of Swahili States AltaMira Press 1999 hlm 58 Chittick 1977 hlm 191 Gibb 1962 hlm 379 Jld 2 Dunn 2005 hlm 126 Defremery amp Sanguinetti 1854 hlm 192 Jld 2 Dunn 2005 hlm 126 127 Gibb 1962 hlm 380 Jld 2 Defremery amp Sanguinetti 1854 hlm 193 Jld 2 The Red Sea to East Africa and the Arabian Sea 1328 1330 ORIAS orias berkeley edu dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 December 2017 Diakses tanggal 6 December 2017 Dunn 2005 hlm 137 139 Gibb 1962 hlm 413 416 Jld 2 Gibb 1962 hlm 417 Jld 2 Gibb 1962 hlm 418 416 Jld 2 Taeschner 1986 Dunn 2005 hlm 146 Gibb 1962 hlm 422 423 Jld 2 Gibb 1962 hlm 424 428 Jld 2 a b Dunn 2005 hlm 149 150 157 Keterangan 13 Gibb 1962 hlm 533 535 Jld 2 Hrbek 1962 hlm 455 462 Gibb 1962 hlm 533 535 Jld 2 Gibb 1962 hlm 535 Jld 2 Safarname Ibn Battutah jld 1 Dunn 2005 hlm 169 171 The Longest Hajj Part2 6 hajjguide org Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 September 2014 Diakses tanggal 13 June 2015 Khan Academy Khan Academy dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 December 2017 Diakses tanggal 6 December 2017 Dunn 2005 hlm 171 178 a b Ibn Battuta The Travels of Ibn Battuta terjemahan Samuel Lee 2009 ISBN 978 1605206219 hlmn 97 98 Lee Samuel 1829 The travels of Ibn Batuta translated from the abridged Arabic manuscript copies preserved in the Public Library of Cambridge With notes illustrative of the history geography botany antiquities amp c occurring throughout the work PDF London Oriental Translation Committee hlm 191 Diakses tanggal 5 Desember 2017 Gibb 1971 hlm 592 Jld 3 Defremery amp Sanguinetti 1855 hlm 92 Jld 3 Dunn 2005 hlm 178 181 Keterangan 26 a b Aiya 1906 hlm 328 Jerry Bently Old World Encounters Cross Cultural Contacts and Exchanges in Pre Modern Times New York Oxford University Press 1993 121 a b Suvorova Anna Suvorova Professor of Indo Islamic Culture and Head of Department of Asian Literatures Anna 22 July 2004 Muslim Saints of South Asia The Eleventh to Fifteenth Centuries dalam bahasa Inggris Routledge ISBN 9781134370061 Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 February 2018 Waines David 1 August 2012 The Odyssey of Ibn Battuta Uncommon Tales of a Medieval Adventurer dalam bahasa Inggris I B Tauris ISBN 9780857730657 Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 February 2018 C I E David Ross 1883 The land of the five rivers and Sindh dalam bahasa Inggris Chapman and Hall Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 February 2018 Andre Wink Al Hind the Slave Kings and the Islamic Conquest 11th 13th Centuries Jilid ke 2 dari Al Hind The Making of the Indo Islamic World The Slave Kings and the Islamic Conquest 11th 13th Centuries BRILL 2002 hlm 229 Gibb 1971 hlm 596 Jld 3 Defremery amp Sanguinetti 1855 hlm 100 Jld 3 Gibb amp Beckingham 1994 hlm 775 Jld 4 Defremery amp Sanguinetti 1858 hlm 4 Jld 4 Dunn 2005 hlm 238 Keterangan 4 The Travels of Ibn Battuta Escape from Delhi to the Maldive Islands and Sri Lanka 1341 1344 orias berkeley edu Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2017 Diakses tanggal 12 January 2017 Dunn 2005 hlm 215 Gibb amp Beckingham 1994 hlm 777 Jld 4 Gibb amp Beckingham 1994 hlm 773 782 Jld 4 Dunn 2005 hlm 213 217 Gibb amp Beckingham 1994 hlm 814 815 Jld 4 Buchan James 21 December 2002 Review The Travels of Ibn Battutah edited by Tim Mackintosh Smith The Guardian dalam bahasa Inggris ISSN 0261 3077 Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 December 2017 Diakses tanggal 12 June 2017 Jerry Bently Old World Encounters Cross Cultural Contacts and Exchanges in Pre Modern Times New York Oxford University Press 1993 126 Dunn 2005 hlm 245 Yule 1916 hlm 91 92 Gibb amp Beckingham 1994 hlm 873 874 Vol 4 Ibn Battuta s Trip Chapter 9 Through the Straits of Malacca to China 1345 1346 The Travels of Ibn Battuta A Virtual Tour with the 14th Century Traveler Berkeley edu Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 March 2013 Diakses tanggal 14 June 2013 Yule 1916 hlm 96 97 Gibb amp Beckingham 1994 hlm 880 883 Vol 4 Waines 2010 hlm 61 Balmaceda Guiterrez Chit In search of a Princess Filipinas Magazine Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2013 Diakses tanggal 26 September 2013 Gibb amp Beckingham 1994 hlm 884 885 Vol 4 Dunn 2005 hlm 258 تحفة النظار في غرائب الأمصار وعجائب الأسفار ابن بطوطة ص 398 Haw Stephen G Marco Polo s China A Venetian in the Realm of Khubilai Khan Routledge hlm 67 ISBN 9781134275427 Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2016 Jewel of Chinese Muslim s Heritage PDF Muslimheritage com Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2 January 2017 Diakses tanggal 14 March 2017 Park H 2012 Mapping the Chinese and Islamic Worlds Cross Cultural Exchange in Pre Modern Asia Cambridge University Press hlm 237 ISBN 9781107018686 Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 February 2018 Diakses tanggal 13 June 2015 Wade G Tana L 2012 Anthony Reid and the Study of the Southeast Asian Past Institute of Southeast Asian Studies hlm 131 ISBN 9789814311960 Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 February 2018 Diakses tanggal 13 June 2015 Dunn 2005 hlm 259 a b Dunn R E 1986 The Adventures of Ibn Battuta a Muslim Traveler of the Fourteenth Century University of California Press ISBN 9780520057715 Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 October 2014 Diakses tanggal 13 June 2015 Dunn 2005 hlm 260 Elliott Michael 21 July 2011 The Enduring Message of Hangzhou Time com Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 January 2012 Diakses tanggal 5 November 2011 Gibb amp Beckingham 1994 hlm 904 907 Batuta I Lee S Oriental Translation Fund 1829 The Travels of Ibn Batuta Oriental Translation Committee and sold Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 February 2018 Diakses tanggal 13 June 2015 Rumford J 2001 Traveling Man The Journey of Ibn Battuta 1325 1354 Houghton Mifflin Harcourt ISBN 9780547562568 Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 February 2018 Diakses tanggal 13 June 2015 Snodgrass M E 2010 Encyclopedia of the Literature of Empire Facts on File ISBN 9781438119069 Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 February 2018 Diakses tanggal 13 June 2015 Dunn 2005 hlm 260 a b Gibb amp Beckingham 1994 hlm 896 Haw Stephen G 2006 Marco Polo s China a Venetian in the realm of Khubilai Khan Jilid ke 3 dari hasil kajian Routledge mengenai permulaan sejarah Asia Psychology Press hlm 52 57 ISBN 0 415 34850 1 diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2016 Dunn 2005 hlm 259 261 Aubrey W Bonnett Calvin B Holder 2009 Continuing Perspectives on the Black Diaspora University Press of America hlm 26 ISBN 978 0 7618 4662 8 L P Harvey 2007 Ibn Battuta I B Tauris hlm 51 ISBN 978 1 84511 394 0 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 December 2017 Dunn 2005 hlm 261 Dunn 2005 hlm 268 269 Dunn 2005 hlm 269 Dunn 2005 hlm 274 275 Dunn 2005 hlm 278 Dunn 2005 hlm 282 Dunn 2005 hlm 283 284 Dunn 2005 hlm 286 287 Defremery amp Sanguinetti 1858 hlm 376 Jld 4 Levtzion amp Hopkins 2000 hlm 282 Dunn 2005 hlm 295 Defremery amp Sanguinetti 1858 hlm 378 379 Jld 4 Levtzion amp Hopkins 2000 hlm 282 Dunn 2005 hlm 297 Levtzion amp Hopkins 2000 hlm 457 Defremery amp Sanguinetti 1858 hlm 385 Jld 4 Levtzion amp Hopkins 2000 hlm 284 Dunn 2005 hlm 298 Hunwick 1973 Jerry Bently Old World Encounters Cross Cultural Contacts and Exchanges in Pre Modern Times New York Oxford University Press 1993 131 Defremery amp Sanguinetti 1858 hlm 430 Jld 4 Levtzion amp Hopkins 2000 hlm 299 Gibb amp Beckingham 1994 hlm 969 970 Jld 4 Dunn 2005 hlm 304 Dunn 2005 hlm 304 Defremery amp Sanguinetti 1858 hlm 425 426 Jld 4 Levtzion amp Hopkins 2000 hlm 297 Defremery amp Sanguinetti 1858 hlm 432 436 Jld 4 Levtzion amp Hopkins 2000 hlm 299 Dunn 2005 hlm 305 Defremery amp Sanguinetti 1858 hlm 444 445 Jld 4 Levtzion amp Hopkins 2000 hlm 303 Dunn 2005 hlm 306 Noel King ed Ibn Battuta in Black Africa Princeton 2005 hlmn 45 46 Empat generasi sebelum Mansa Sulaiman yang mangkat pada 1360 M kakek dari kakeknya Saraq Jata telah masuk Islam hlm 310 Battutah Ibn 2002 The Travels of Ibn Battutah London Picador hlm 141 ISBN 9780330418799 Dunn 2005 hlm 313 314 Mattock 1981 Dunn 2005 hlm 63 64 Elad 1987 Dunn 2005 hlm 179 Janicsek 1929 Dunn 2005 hlm 134 Keterangan 17 Dunn 2005 hlm 180 Keterangan 23 Dunn 2005 hlm 157 Note 13 Kamala Visweswaran 6 May 2011 Perspectives on Modern South Asia A Reader in Culture History and Representation John Wiley amp Sons hlm 164 ISBN 978 1 4051 0062 5 Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 January 2017 Dunn 2005 hlm 253 and 262 Keterangan 20 Ralf Elger Yavuz Kose 2010 Many Ways of Speaking about the Self Middle Eastern Ego documents in Arabic Persian and Turkish 14th 20th Century Otto Harrassowitz Verlag hlm 79 82 ISBN 978 3 447 06250 3 Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 December 2017 Gibb 1958 hlm 480 481 Dunn 2005 hlm 168 Gibb 1958 hlm ix x Jld 1 Dunn 2005 hlm 318 Defremery amp Sanguinetti 1853 Jld 1 hlmn xiii xiv Kosegarten 1818 Apetz 1819 de Sacy 1820 Burckhardt 1819 hlm 533 537 Keterangan 82 Defremery amp Sanguinetti 1853 Jld 1 hlm xvi Lee 1829 de Slane 1883 1895 hlm 401 MS Arabe 2287 MS Arabe 2288 MS Arabe 2289 MS Arabe 2290 MS Arabe 2291 Dunn 2005 hlm 4 Defremery amp Sanguinetti 1853 Jld 1 hlmn xxiii de Slane 1843b MS Arabe 2291 de Slane 1843a Defremery amp Sanguinetti 1853 Defremery amp Sanguinetti 1854 Defremery amp Sanguinetti 1855 Defremery amp Sanguinetti 1858 Defremery amp Sanguinetti 1853 Jld 1 hlm xvii Gibb 1929 Gibb amp Beckingham 1994 hlm ix Gibb 1958 Gibb amp Beckingham 1994 Daftar pustaka sunting Aiya V Nagam 1906 Travancore State Manual Travancore Government press Apetz Heinrich 1819 Descriptio terrae Malabar ex Arabico Ebn Batutae Itinerario Edita dalam bahasa Latin and Arabic Jena Croecker OCLC 243444596 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Burckhardt John Lewis 1819 Travels in Nubia London John Murray OCLC 192612 Chittick H Neville 1977 The East Coast Madagascar and the Indian Ocean dalam Oliver Roland Cambridge History of Africa Vol 3 From c 1050 to c 1600 Cambridge Cambridge University Press hlm 183 231 ISBN 0 521 20981 1 Defremery C Sanguinetti B R trans and eds 1853 Voyages d Ibn Batoutah Volume 1 dalam bahasa French and Arabic Paris Societe Asiatic Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link The text of these volumes has been used as the source for translations into other languages Defremery C Sanguinetti B R trans and eds 1854 Voyages d Ibn Batoutah Volume 2 dalam bahasa French and Arabic Paris Societe Asiatic Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Defremery C Sanguinetti B R trans and eds 1855 Voyages d Ibn Batoutah Volume 3 dalam bahasa French and Arabic Paris Societe Asiatic Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Defremery C Sanguinetti B R trans and eds 1858 Voyages d Ibn Batoutah Volume 4 dalam bahasa French and Arabic Paris Societe Asiatic Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Dunn Ross E 2005 The Adventures of Ibn Battuta University of California Press ISBN 0 520 24385 4 First published in 1986 ISBN 0 520 05771 6 Elad Amikam 1987 The description of the travels of Ibn Baṭuṭṭa in Palestine is it original Journal of the Royal Asiatic Society 119 256 272 doi 10 1017 S0035869X00140651 Gibb H A R ed 1929 Ibn Battuta Travels in Asia and Africa selections London Routledge Reissued several times Extracts are available on the Fordham University site Gibb H A R ed 1958 The Travels of Ibn Baṭṭuṭa A D 1325 1354 Volume 1 London Hakluyt Society Gibb H A R ed 1962 The Travels of Ibn Baṭṭuṭa A D 1325 1354 Volume 2 London Hakluyt Society Gibb H A R ed 1971 The Travels of Ibn Baṭṭuṭa A D 1325 1354 Volume 3 London Hakluyt Society Gibb H A R Beckingham C F ed 1994 The Travels of Ibn Baṭṭuṭa A D 1325 1354 Volume 4 London Hakluyt Society ISBN 978 0 904180 37 4 Jilid ini diterjemahkan oleh Beckingham setelah Hamilton Gibb wafat pada 1971 Sebuah Indeks terpisah diterbitkan pada 2000 Hrbek Ivan 1962 The chronology of Ibn Battuta s travels Archiv Orientalni 30 409 486 Hunwick John O 1973 The mid fourteenth century capital of Mali Journal of African History 14 2 195 208 doi 10 1017 s0021853700012512 JSTOR 180444 Janicsek Stephen 1929 Ibn Baṭuṭṭa s journey to Bulghar is it a fabrication Journal of the Royal Asiatic Society 61 791 800 doi 10 1017 S0035869X00070015 Kosegarten Johann Gottfried Ludwig 1818 De Mohamedde ebn Batuta Arabe Tingitano ejusque itineribus commentatio academica dalam bahasa Latin and Arabic Jena Croecker OCLC 165774422 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Lee Samuel 1829 The Travels of Ibn Batuta London Oriental Translation Committee A translation of an abridged manuscript The text is discussed in Defremery amp Sanguinetti 1853 Volume 1 pp xvi xvii Levtzion Nehemia Hopkins John F P ed 2000 Corpus of Early Arabic Sources for West Africa New York NY Marcus Weiner Press ISBN 1 55876 241 8 First published in 1981 Pages 279 304 contain a translation of Ibn Battuta s account of his visit to West Africa Mattock J N 1981 Ibn Baṭṭuṭa s use of Ibn Jubayr s Riḥla dalam Peters R Proceedings of the Ninth Congress of the Union Europeenne des Arabisants et Islamisants Amsterdam 1st to 7th September 1978 Leiden Brill hlm 209 218 ISBN 978 900406380 8 MS Arabe 2287 Supplement arabe 909 Bibliotheque de France Archive et manuscrits Diakses tanggal 14 November 2014 MS Arabe 2288 Supplement arabe 911 Bibliotheque de France Archive et manuscrits Diakses tanggal 14 November 2014 MS Arabe 2289 Supplement arabe 910 Bibliotheque de France Archive et manuscrits Diakses tanggal 14 November 2014 MS Arabe 2290 Supplement arabe 908 Bibliotheque de France Archive et manuscrits Diakses tanggal 14 November 2014 MS Arabe 2291 Supplement arabe 907 Bibliotheque de France Archive et manuscrits Diakses tanggal 14 November 2014 Peacock David Peacock Andrew 2008 The enigma of Aydhab a medieval Islamic port on the Red Sea coast International Journal of Nautical Archaeology 37 32 48 doi 10 1111 j 1095 9270 2007 00172 x de Sacy Silvestre 1820 Review of De Mohamedde ebn Batuta Arabe Tingitano Journal des Savants 15 25 de Slane Baron 1843a Voyage dans la Soudan par Ibn Batouta Journal Asiatique Series 4 dalam bahasa French 1 March 181 240 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link de Slane Baron 1843b Lettre a M Reinaud Journal Asiatique Series 4 dalam bahasa French 1 March 241 246 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link de Slane Baron 1883 1895 Departement des Manuscrits Catalogue des manuscrits arabes dalam bahasa French Paris Bibliotheque nationale Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Taeschner Franz 1986 1960 Akhi The Encyclopaedia of Islam Volume 1 A B Leiden Brill hlm 321 323 Yule Henry 1916 IV Ibn Battuta s travels in Bengal and China Cathay and the Way Thither Volume 4 London Hakluyt Society hlm 1 106 Includes the text of Ibn Battuta s account of his visit to China The translation is from the French text of Defremery amp Sanguinetti 1858 Volume 4 Chittick H Neville 1968 Ibn Baṭṭuṭa and East Africa Journal de la Societe des Africanistes 38 2 239 241 Euben Roxanne L 2006 Ibn Battuta Journeys to the Other Shore Muslim and Western Travelers in Search of Knowledge Princeton N J Princeton University Press hlm 63 89 ISBN 978 069112721 7 Ferrand Gabriel 1913 Ibn Batuta Relations de voyages et textes geographiques arabes persans et turks relatifs a l Extreme Orient du 8e au 18e siecles Volumes 1 and 2 dalam bahasa French Paris Ernest Laroux hlm 426 437 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Gordon Stewart 2008 When Asia was the World Traveling Merchants Scholars Warriors and Monks who created the Riches of the East Philadelphia PA Da Capo Press Perseus Books ISBN 0 306 81556 7 Harvey L P 2007 Ibn Battuta New York I B Tauris ISBN 978 184511 394 0 Mackintosh Smith Tim 2002 Travels with a Tangerine A Journey in the Footnotes of Ibn Battutah London Picador ISBN 978 0 330 49114 3 Mackintosh Smith Tim ed 2003 The Travels of Ibn Battutah London Picador ISBN 0 330 41879 3 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Contains an introduction by Mackintosh Smith and then an abridged version around 40 percent of the original of the translation by H A R Gibb and C E Beckingham 1958 1994 Mackintosh Smith Tim 2005 Hall of a Thousand Columns Hindustan to Malabar with Ibn Battutah London John Murray ISBN 978 0 7195 6710 0 Mackintosh Smith Tim 2010 Landfalls On the Edge of Islam with Ibn Battutah London John Murray ISBN 978 0 7195 6787 2 Mzik Hans von ed and trans 1911 Die Reise des Arabers Ibn Baṭuṭa durch Indien und China dalam bahasa German Hamburg Gutenberg OCLC 470669765 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Norris H T 1994 Ibn Baṭṭuṭa s journey in the north eastern Balkans Journal of Islamic Studies 5 2 209 220 doi 10 1093 jis 5 2 209 Waines David 2010 The Odyssey of Ibn Battuta Uncommon Tales of a Medieval Adventurer Chicago University of Chicago Press ISBN 978 0 226 86985 8 Pranala luar sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Ibnu Batutah nbsp Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan Ibnu Batutah Perjalanan di Asia dan Afrika 1325 1354 Terjemahan karya Hamilton Gibb pada 1929 di Internet Archive A Tangerine in Delhi Jeruk Tanjah di Delhi Artikel Saudi Aramco World oleh Tim Mackintosh Smith edisi Maret April 2006 The Longest Hajj The Travels of Ibn Battuta Ibadah Haji Terlama Pengembaraan Ibnu Batutah Artikel Saudi Aramco World oleh Douglas Bullis edisi Juli Agustus 2000 Google Books tautan ke edisi 2004 dari terjemahan karya Hamilton Gibb pada 1929 Teks Prancis dari Defremery dan Sanguinetti 1853 1858 disertai pengantar dan catatan kaki oleh Stephane Yerasimos diterbitkan pada 1982 Jilid 1 Jilid 2 Jilid 3 Karya Ibnu Batutah di LibriVox buku suara domain umum nbsp Biografi Ibnu Batutah 1304 1369 M Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ibnu Batutah amp oldid 24507808