www.wikidata.id-id.nina.az
Al Fadhil Al Alim Syekh Haji Hasanuddin bin Muhammad Ma shum bin Abi Bakar ad Dali Deli dengan nama populer Syekh Hasan Ma shum 1 adalah seorang ulama 2 khususnya di bidang ilmu falak dan hisab serta thariqah Ia pernah mengajar di Masjidil Haram Makkahtul Musyarrafah 3 Siradjuddin Abbas sebagai ulama terkemuka dari organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah Perti telah menempatkan Syekh Hasan sebagai ulama mazhab Syafi iyah abad ke 14 hijriah setara dengan Ulama ulama seperti Syekh Ahmad Zaini Dahlan Syekh Ahmad Khatib Syekh Nawawi al Bantani dan Hadratus Syekh K H Muhammad Hasyim Asy ari 4 Hasan Ma shumImam Paduka Tuan Al Fadhil Al Alim Syekh Haji Hasan Ma shum ad DaliSyekh Hasan Ma shumNama dan GelarSemua GelarGelar Islam Al Fadhil Al Alim Syekh HajiGelar kehormatanImam Paduka TuanNamaNamaHasan Ma shumNisbahad DaliKelahirannyaTahun lahir M 1884Tempat lahirLabuhan DeliNegara lahir penguasa wilayah Kesultanan DeliNama ayahSyekh Muhammad Ma shumNama lahirHasanuddinAgama Identitas KebangsaanAgama Islam Muslim KewarganegaraanKewarganegaraanKesultanan DeliNasabBin Muhammad Ma shum bin Abi Bakar ad Dali Deli PendidikanSekolahSekolah InggrisMajelisMasjidil HaramGuru guru1 Syekh Muhammad Ma shum bin Abi Bakar ad Dali2 Mr Henry3 Syekh Abdul Salam Kampar4 Syekh Ahmad Khayyat5 Syekh Ahmad Khatib Minangkabau6 Syekh Muhammad Amin Ridwan al Madani7 Syekh Abdul Qadir bin Shabir al Mandaili8 Syekh Muhammad Ali bin Husain al Maliki9 Syekh Abdul Hamid Kudus10 Syekh Saleh Bafadhal11 Syekh Utsman Tanjung Pura12 Syekh Sa id al Yamani13 Syekh Abdul Karim ad DagestaniSahabat sahabat1 Syekh Abdul Hamid bin Mahmud Asahan2 Syekh Muhammad Zain Nuruddin Batu BaraKarya tulis1 Samir al Shibyan li Ma rifah Furudh al A yan2 Tadzkirah al Muridin fi Suluk Thariqah al Muhtadin3 al Quthufat al Saniyyah fi Radd Ba dh Kalam al Fawaid al Aliyyah4 Durar al Bayan Sharh Hidayah al Ikhwan5 Isy aful Muridin6 Fatḥ al Wudud7 Targib al Mustaqim8 Sarim al Miz an al Talaghib bi Kalam al Farani9 Natijah Abadiyah10 al Maqalah al Nafi ah fi ma Yata allaq bi Qabliyah al Jumu ah11 Ittiḥaf al Ikhwan12 Dur al Muhazzab13 Sullam as Salikin14 Kaifiat dan Silsilah Talkin Zikir Khusus 15 Nayl al Marib ila Ajwibah al Mafati li al Arba ah al Madhahib16 Tanqih al Tabun an Masa il al Maymun17 Nubzatul LukluiyahWilayah aktif amp HijrahDeli Kesultanan DeliWilayahDeliPenguasa WilayahKesultanan DeliBentuk Sistem KesultananHaramain Mamlakat al ḤijazWilayahHaramainPenguasa WilayahMamlakat al ḤijazBentuk Sistem MamlakatSumatra Timur Hindia BelandaWilayahSumatra TimurPenguasa WilayahHindia BelandaBentuk Sistem KeresidenanKetokohan amp PengaruhUlamaAdalahUlamaUlama Kesultanan DeliAdalahUlamaDalamKesultanan DeliPengajar Masjidil HaramAdalahPengajarDalamMasjidil HaramMufti Mazhab Syafi i Kesultanan DeliAdalahMufti Mazhab Syafi iDalamKesultanan DeliMufti amp Qadhi Kesultanan DeliAdalahMufti amp QadhiDalamKesultanan DeliImam amp Pengajar Masjid Sri Sultan Ma moen al Rasyid Perkasa AlamsyahAdalahImam amp PengajarDalamMasjid Sri Sultan Ma moen al Rasyid Perkasa AlamsyahPendiri Madrasah HasaniyahAdalahPendiriDalamMadrasah HasaniyahPenasihat Pengurus Besar Al Jam iyatul WashliyahAdalahPenasihatDalamPengurus Besar Al Jam iyatul WashliyahMulai1932 MHingga1937 MKetua Majelis Fatawa Al Jam iyatul WashliyahAdalahKetuaDalamMajelis Fatawa Al Jam iyatul WashliyahMulai1933 MHingga1937 MPenasihat Badan Chazanatul Islahijah Al Jam iyatul WashliyahAdalahPenasihatDalamBadan Chazanatul Islahijah Al Jam iyatul WashliyahPenasihat Pengurus Besar Al IttihadiyahAdalahPenasihatDalamPengurus Besar Al IttihadiyahAhli Ilmu Ilmu Falak amp HisabAdalahAhliDalamIlmu Ilmu Falak amp HisabAhli Ilmu FiqihAdalahAhliDalamIlmu FiqihAhli Ilmu TasawufAdalahAhliDalamIlmu TasawufMurid murid1 Syekh Muhammad Yunus2 Syekh Muhammad Baharuddin Thalib Lubis3 Syekh Muhammad Arsyad Thalib Lubis4 Haji Abdurrahman Syihab5 Haji Ilyas6 Syekh Zainal Arifin Abbas7 Haji Mahmud Abu Bakar8 K H Shaleh9 Abdul Malik10 Ustaz Adnan Lubis11 Ustaz Muhammad Yusuf Ahmad Lubis12 Ustaz Muhammad Arifin Isa13 Ustaz Bahrun Saleh Nasution14 Ustaz Bahrum Ahmad15 Zakaria Abdul Wahab16 Ali Usman17 Muhammad Yusuf18 Abdul Rauf19 Suhailuddin20 KudinKeislamanAqidah teologi Aqidah Ahl al Sunnah wa al Jama ahMazhab Asy ariyahIdeologiIslam Tradisional Ahl al Sunnah wa al Jama ahMazhab Syafi iTarekat NaqsyabandiyahKewafatanSebab wafatSakitTempat wafatMedanTanggal wafat H 7Tanggal wafat M 24Bulan wafat H SyawwalBulan wafat M JanuariTahun wafat H 1355Tahun wafat M 1937Umur wafat H Umur wafat M 53Tempat makamPerkuburan Masjid Raya al Mashun MedanNegara LokasiIndonesiaProfesiBidang pekerjaanGuruMuftiPanduan InfoboxSyekh Hasan Ma sum merupakan sufi dari Tarekat Naqsyabandiyah meskipun ada klaim bahwa ia juga menganut Tarekat Khalwatiyah 5 Sebagai sufi tidak membuat Syekh Hasan pasif terhadap kehidupan sosial bahkan politik 5 Dalam bidang sosial ia mendedikasikan diri kepada organisasi Al Jam iyatul Washliyah dan Al Ittihadiyah sebagai dua organisasi kaum tua yang sangat patuh terhadap fikih Syafi iyah 5 Syekh Hasan menilai bahwa Islam akan dapat dikembangkan oleh umat Islam melalui lembaga lembaga keagamaan secara kolektif 6 Sebab itulah ia ikut berpartisipasi melestarikan tradisi Islam melalui dua organisasi Islam asal Sumatra Timur yakni Al Jam iyatul Washliyah dan Al Ittihadiyah 6 Dalam organisasi Al Jam iyatul Washliyah ia pernah menjadi Penasihat Al Jam iyatul Washliyah 1932 1937 dan Ketua Majelis Fatawa Al Jam iyatul Washliyah 1933 1937 6 Ia juga menjadi Penasihat Badan Chazanatul Islahijah Al Jam iyatul Washliyah 6 Ketika Al Ittihadiyah pertama kali didirikan Syekh Hasan Ma shum termasuk sebagai Penasihat dalam komposisi Pengurus Besar Al Ittihadiyah 7 Sedangkan dalam bidang politik ia menerima tawaran Sultan Kesultanan Deli untuk menjabat sebagai mufti Kesultanan 5 Sosoknya dikenal sebagai seorang yang berilmu pengetahuan luas mengajar di madrasah kesultanan karier dan reputasinya kian cemerlang hingga akhirnya Sultan Deli saat itu Sri Sultan Ma moen al Rasyid Perkasa Alamsyah memerintah 1879 1924 M melantiknya sebagai mufti dan qadhi Kesultanan Deli 8 Pada awalnya ia menolak dengan sejumlah alasan namun akhirnya ia menerima amanah itu sejak saat itulah ia mendapat gelar Imam Paduka Tuan 9 Ia juga mengajar di Masjid Raya Masjid Kesultanan Deli 9 Syekh Hasan Ma sum yang merupakan teman sejawat Syekh Muhammad Zain Nuruddin Batu Bara di Makkah 10 Ulama besar Nusantara asal Batubara Sumatera Utara salah seorang murid Syekh Mukhtar ibn Atharid al Bughuri 11 Selain itu adapula sahabatnya yang lain bernama Syekh Abdul Hamid bin Mahmud Asahan Syekh Hasan Ma sum dan Syekh Abdul Hamid Mahmud Asahan keduanya adalah murid dari Syekh Ahmad al Fathani 12 Daftar isi 1 Kelahiran 2 Silsilah 3 Pendidikan 3 1 Di Labuhan Deli 3 2 Ke Makkah pertama 3 3 Ke Makkah kedua 3 4 Ke Makkah ketiga 4 Guru guru 5 Dakwah ketokohan amp pengaruh 5 1 Polemik antar sahabat 5 2 Mengajar di Masjidil Haram 5 3 Rapat Ulama di Makkah 5 4 Pulang ke Labuhan 5 5 Pindah ke Medan 5 6 Kehadiran Syekh Abd al Qadir al Mandili 5 7 Menjadi Ulama Kesultanan Deli 5 8 Al Jam iyatul Washliyah 5 9 Al Ittihadiyah 6 Karya tulis 7 Murid murid 8 Kewafatan 9 Catatan akhir 10 Daftar PustakaKelahiran suntingSyekh Hasanuddin bin Syekh Muhammad Ma shum lahir di Labuhan Deli Sumatra pada tahun 1884 M 13 2 Ada perbedaan pendapat mengenai tanggal dan tahun kelahirannya Syekh Hasanuddin bin Muhammad Ma sum bin Abi Bakar al Deli al Sumatrawi dilahirkan di Labuhan Deli Sumatra Timur pada hari Sabtu pada tanggal 17 Muharram 1301 H bertepatan dengan tahun 1884 M 14 Dalam catatan anaknya yaitu tanggal 17 Muharram 1301 H 1882 M 15 Namun ada juga riwayat yang menyatakan beliau lahir pada tahun 1302 H di Labuhan Deli 16 Yang lainnya menyebutkan Hasanuddin lahir di Labuhan Deli Sumatera Utara pada tahun 1300H 1882M 1 8 Kawasan Labuan adalah salah satu wilayah Kesultanan Deli Darus Salam di Sumatra 8 Pada masa itu di daerah pesisir utara pulau Sumatra terdapat beberapa negara bersistem Kesultanan bercorak Melayu Islam seperti Kesultanan Deli Kesultanan Riau Lingga Kesultanan Siak Inderapura Kesultanan Asahan Kesultanan Johor Kesultanan Selangor Kesultanan Jambi dan lain lain 8 Medan ketika itu merupakan sebuah kampung biasa dan belum memiliki fasilitas transportasi yang memadai 17 Hal ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan Labuhan Deli merupakan pusat kota yang cukup maju dan telah ramai didatangi oleh para saudagar dari berbagai bangsa 17 Sehingga di Labuhan Deli berdiri beberapa sekolah dan terdapat juga sekolah Inggris 17 Silsilah suntingAyah dan Datuk Syekh Hasan hingga beberapa lapis ke atas semuanya adalah Ulama 1 Mereka berasal dari Pasai Aceh sebelum berpindah ke Deli 2 Sang ayah yaitu Syekh Ma shum ibn Abi Bakar Deli tercatat sebagai Ulama besar Kesultanan Deli pada masanya yang mengajar di madrasah kesultanan tersebut 8 dan juga seorang guru yang terkenal ketika itu sebagai ahli tasawuf 2 bahkan merupakan seorang hartawan yang berpangkat Syahbandar bergelar Datuk 18 Pendidikan suntingDi Labuhan Deli sunting Pendidikannya dimulai dari keluarganya sendiri 19 Sejak kecil hingga umur 10 tahun beliau tinggal bersama orangtuanya di Labuan dan pernah belajar sekolah inggris hingga kelas 3 2 dengan seorang guru kebangsaan India dari Malaysia 20 Orang tuanya memiliki peran penting dalam membentuk karakter Hasan Ma shum 19 Menilai bahwa pendidikan sekolah dan madrasah sangat penting sejak berusia tujuh tahun Hasan dimasukkan ke sekolah Inggris pada pagi hari dan madrasah pada sore hari 21 Selain mendapatkan pendidikan formal di sekolah rendah berbahasa Inggris di Labuhan Deli 19 Hasan Ma shum belajar mengaji dengan orang tuanya tentang Ushuluddin dan lain lain 22 Sebagai seorang pelajar Hasan mengikuti kedua sistem pendidikan tersebut dengan baik dan meraih prestasi memukau dan harta orang tuanya ia gunakan sebagai sarana belajar bukan untuk meraih kesenangan duniawi 21 Keseriusannya dalam pendidikan agama sudah menonjol ketika beliau masih berusia tujuh tahun 19 setiap pelajaran dihafalnya sampai tengah malam apalagi segala sesuatu yang berkaitan dengan kisah Rasul ﷺ 23 Ke Makkah pertama sunting Berkat kesungguhan dan kecerdasan dalam menuntut ilmu sehingga beliau mendapat pengakuan dari gurunya beliau direkomendasikan agar dimasukkan ke sekolah terbaik Kecintaannya terhadap ilmu agama semakin tampak jelas ketika beliau mendapatkan pilihan dari orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan ke Singapura atau ke Makkah 24 25 Mr Henry sebagai guru sekolah menganjurkan Hasan melanjutkan studi ke Singapura tetapi Hasan memutuskan untuk melanjutkan studi agama ke Makkah dengan pertimbangan bahwa Sumatra Timur masih membutuhkan ulama 26 Sebagai pelajar Hasan telah mampu menemukan bakatnya dan memberikan pilihan tepat tentang masa depannya 21 Hasan benar benar mewarisi bakat dari sang ayah yang bernama Syekh Muhammad Ma sum 27 Sejak kecil Hasan telah menampakkan sifat zuhud dan ilmuwan meskipun berasal dari keluarga hartawan 21 Syekh Muhammad Ma sum telah menunjukkan tanggungjawab sebagai orang tua dengan memberikan pendidikan terbaik bagi Hasan 21 Pada tahun 1894 28 29 dalam usia 10 tahun Hasan Ma shum dibawa ke Makkah oleh orang tuanya 13 2 29 pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji 30 dengan mengikuti rombongan Jamaah Haji yang akan berangkat ke tanah suci 24 dan tinggal menetap selama 9 tahun mempelajari ilmu agama 13 Ketika sang ayah pulang kembali ke negaranya di Kesultanan Deli sang anak tetap tinggal di Makkah untuk bermujawarah dan belajar di sana 8 Karena berangkatnya bersamaan dengan rombongan jamaah haji sudah tentu ramai orang yang mengantarkan di pelabuhan Belawan hingga sampai ke Titi Papan 24 Riuh rendah suara tangis dan lantunan suara azan mengiringi kepergian Hasan Ma shum dalam menuntut ilmu ke tanah suci 24 Perjalanan yang begitu melelahkan itu dilalui walau harus mengorbankan nyawa sebagai taruhannya dalam mengarungi gelombang sebesar gunung di samudra yang luas 24 Tentu saja disadari bahwa Makkah lebih jauh dari Singapura dan tantangan dari kedua negara sangat berbeda tetapi Hasan tetap memiliki keteguhan diri 31 dan minat untuk mendalami ilmu ilmu agama sangat tinggi padahal perjalanan dari Labuhan Sumatra Timur menuju Makkah via kapal laut saat itu membutuhkan waktu selama tiga bulan dan paling cepat 75 hari 28 Hasan memiliki keyakinan tinggi terhadap kewajiban mengkaji agama Islam dan meskipun kedua orang tuanya sangat kaya tidak membuatnya berubah pikiran sebab Islam telah mengajarkan bahwa ilmu lebih mulia daripada harta 31 Awalnya Hasan Ma shum belajar kepada guru agama yang bernama Abdus Salam yang berasal dari negeri Kampar 2 Setelah mendapat bekal ilmu dan kepandaian dasar dasar agama dari sini seperti bahasa arab dan lain lain kemudian belajar lagi kepada Ulama ulama yang terknal yaitu Tuan Syekh Ahmad Khayyat dan kepada almarhum Tuan Ahmad Khatib seorang ulama yang masyhur dan menjadi imam dan khatib pada mazhab Syafii di Makkah Syekh Hasan Ma shum belajar fikih kepada kepada Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi dan Syekh Abdul Qadir al Mandili yang merupakan murid Syekh Sayyid Bakri Syatha sedangkan Syekh Ahmad Khatib juga belajar kepada Syekh Sayyid Ahmad Zaini Dahlan w 1886 32 Dari keduanya sanad keilmuan Syekh Hasan menyambung sampai kepada Imam al Bukhari yang menyusun kitab Shahih Bukhari dan Abu al Hasan al Ash ari dan Abu al Mansur al Maturidi sebagai dua ulama pendiri teologi Ahl al Sunnah wa al Jama ah 33 2 Kepada ulama lainpun Hasan Ma shum sempat juga belajar seperti kepada Tuan Syekh Amin Ridhwan di Madinah seorang ulama asal negeri Makkah 2 Sembilan tahun dalam menuntut ilmu bukan merupakan waktu yang sebentar tidak hanya sekadar kenyang dengan ilmu pengetahuan beliau juga memiliki kenalan yang luas selama menuntut ilmu di Makkah 34 Banyak pelajar pelajar yang datang menuntut ilmu bersamanya baik dari Sumatra maupun Jawa di antara mereka adalah ulama ulama masyhur di tanah air sebagian mereka adalah 1 Abdul Karim 2 Abdul Majid 3 Musthafa Husein Purba Baru 4 Abdul Qadir al Mandili dan 5 Muhammad Dahlan yang ketika itu juga terhitung sebagai seorang ulama di Makkah 34 Banyak perubahan yang terjadi baik di tanah suci maupun di tanah air dalam masa itu beberapa kali keluarganya meminta agar Hasan Ma shum kembali ke tanah air apalagi setelah ibu kandungnya meninggal dunia tanpa kehadirannya 34 Dengan berat hati akhirnya pada tahun 1903 Hasan Ma shum terpaksa meninggalkan tanah suci untuk kembali ke tanah air 34 Setelah sembilan tahun di Makkah Hasan Ma shum kembali pulang ke Sumatra ke rumah orangtuanya di Labuhan Deli 2 bersama rombongan jamaah haji melalui Singapura lalu ke Labuhan Medan 9 Tetapi 6 bulan sesudahnya 13 yakni setelah 6 bulan di Labuhan Deli 2 kembali lagi ke Makkah karena belum merasa puas dengan ilmu yang didapatnya selama 9 tahun 13 Ke Makkah kedua sunting Ke Makkah kali yang kedua ini Hasan Ma shum menetap tiga tahun dalam rangka menambah ilmu agama yang dirasanya masih belum mahir olehnya 13 Hasan Ma shum sempat belajar kepada Syekh Ahmad al Fathani sekitar tiga tahun mulai tahun 1320H 1902M hingga awal tahun 1325H 1907M 1 Pada tahun 1907 M 1325 H Syekh Hasan Ma shum pun pulang ke Kesultanan Deli 8 atau ke Labuhan dan tinggal disana 1 tahun 2 Dalam usia 23 tahun beliau kembali ke Indonesia terus mencari dan mempelajari ilmu agama yang tinggi tinggi khususnya ilmu fikih dalam Mazhab Syafi i 13 Pada saat inilah Hasan Ma shum dinikahkan oleh orangtuanya dalam usia kurang lebih 23 tahun 2 Setelah menikah Hasan Ma shum kembali lagi ke Makkah untuk melanjutkan pengetahuan hingga tinggal disana selama delapan tahun lagi 2 Ke Makkah ketiga sunting Untuk ketiga kalinya Hasan Ma shum kembali lagi ke Makkah dan bermukim selama 8 tahun 35 Tidak kurang dari 20 tahun Hasan menimba ilmu ilmu agama di Haramain Makkah dan Madinah dan tidak sedikit pun merasa menyesal dengan pilihan hidup tersebut 31 Hasan mengkaji karya karya akademik seperti ilmu tauhid dari mazhab Asy ariyah ilmu fikih dari mazhab Syafi iyah dan ilmu tasawuf dari Tarekat Khalwatiyah dan Naqshabandiyah 36 Sebagai pelajar agama selama 20 tahun ia menyadari bahwa semua ilmu agama Islam seperti tauhid fikih dan tasawuf sangat penting sehingga ia harus menemui dan mengikuti pelajaran dari para ulama Haramain dan akhirnya mengantarkannya menjadi seorang ulama dan benteng mazhab Sunni 31 Sebagai pelajar agama Hasan memiliki ketekunan tinggi sehingga mendapatkan legitimasi dari ulama dan pelajar di Haramain karena mampu menguasai materi materi agama dengan maksimal 31 Dalam pada itu orangtuanya pun meninggal dunia di Labuhan sedang Kesultanan Deli amat perlu mempunyai seorang alim yang agak cerdik didalam hukum hukum yang bertali kepada keperluan umum atau watenschapplelijk 2 Maka yang dirasa patut oleh Kesultanan Deli terlebih almarhum Tuanku Sultan Ma moen al Rasyid Sultan van deli yang sudah mangkat hanya Tuan Syekh Hasan Ma shumlah maka Syekh Hasan Ma shum dipanggil dari Makkah supaya kembali ke negeri 37 Dalam keadaan terpaksa Syekh Hasan Ma shum berserta istri dan anak anaknya yang lahir di sana kembalilah ke Labuhan pada tahun 1916 mereka tinggal di Labuhan selama 1 bulan kemudian pindah ke Medan dan menetap di Medan dan terkenal sebagai seorang ulama yang masyhur 37 Dari hasil penuntutan ilmu di Makkah Syekh Hasan Ma shum mahir dalam ilmu tasawuf dan fikih ilmu hisab dan falakiyah ilmu bahasa arab dan syarat syaratnya 37 Guru guru suntingDaftar guru guru Syekh Hasan Ma shumNo Tahun Lahir Tahun Wafat Umur Wafat Nama Keterangan Rujukan Masehi Hijriah Masehi Hijriah Masehi Hijriah 1 Syekh Muhammad Ma shum bin Abi Bakar ad Dali Ayah dari Syekh Hasan Ma shum a 1 2 Mr Henry Seorang guru kebangsaan India dari Malaysia a 1 a 2 a 3 3 Syekh Abdussalam Kampar Seorang ulama yang berasal dari Kampar a 1 4 Syekh Ahmad Khayyat Seorang ulama ternama dari bangsa Arab a 1 a 4 5 1860 1276 1916 1330 56 54 Syekh Ahmad Khatib Minangkabau Guru utama Syekh Hasan Ma shum Ahmad Khatib al Minangkabawi berasal dari Maninjau Ulama yang cukup disegani karena kealimannya beliau diangkat oleh penguasa Makkah Syarif Husain menjadi ulama Syafi i di Masjidil Haram dan kemudian diangkat pula menjadi Mufti Kerajaan suatu jabatan tertinggi yang pernah ditempati oleh putra Indonesia a 1 a 5 a 4 6 Syekh Abdul Qadir bin Shabir al Mandaili Ada dua nama Syaikh Abdul Qadir asal Mandailing yang terkenal satu terkenal di Makkah dan satunya lagi terkenal di dunia Melayu yang lebih senior dan terkenal di Makkah adalah Syeikh Abdul Qadir bin Shobir Al Mandili kelahiran Huta Siantar Panyabungan Kota Mandailing Natal Sumatera Utara sedangkan Syeikh Abdul Qadir bin Abdul Muthalib lebih terkenal di Melayu dahulu baru kemudian pada tahun 1936 berangkat ke Makkah untuk menuntut ilmu a 6 a 7 7 Syekh Muhammad Amin Ridwan al Madani Seorang ulama asal dari Makkah di Madinah berasal dari Minangkabau juga a 1 a 4 8 1860 1227 1915 1334 55 107 Syekh Abdul Hamid Kudus Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus Nama lengkapnya adalah Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Qudus Kudus bin Abdul Qadir al Khathib bin Abdullah bin Mujir Qudus Kudus Syeikh Abdul Hamid Kudus merupakan generasi kedua mahasiswa dunia Melayu yang belajar di al Azhar sesudah Syeikh Ahmad al Fathani sejak itu beliau sentiasa pulang pergi antara Mekah dan Mesir dalam urusan tertentu yang ada kaitannya dengan kerja kerja Syeikh Ahmad al Fathani a 8 a 6 a 9 9 1870 1287 1949 1368 79 81 Syekh Muhammad Ali bin Husain al Maliki Seorang ulama ahli nahu yang terkenal dengan Zamawi ahli nahuzaman ini a 1 a 10 a 4 10 Syekh Saleh Bafadhal a 1 11 1856 1271 1908 1325 52 54 Syeikh Ahmad al Fathani Hasan Ma shum sempat belajar kepada Syekh Ahmad al Fathani sekitar tiga tahun mulai tahun 1320H 1902M hingga awal tahun 1325H 1907M Syaikh Ahmad Fathani satu masa dengan Syekh Ahmad Khatib Minangkabau Imam dan Mufti Mazhab Syafi i ketika itu Kedua duanya sama sama mengajar di Masjidil Haram dan kedua duanya Ulama Besar dalam Mazhab Syafi i a 11 a 12 a 13 12 Syekh Said Yamani a 6 13 Syekh Usman Tanjung Pura a 6 14 Syekh Abdul Karim ad Dagistani a 6 Keterangan TabelCatatan cell dengan tanda tanya adalah mungkin Kategori Orang hidup atau datanya belum di input kedalam tabel silahkan menambahkan data dengan menyunting Templat Tabel guru guru Syekh Hasan Ma shum sesuai petunjuk Catatan Kaki a b c d e f g h Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 406 Ma shum hlm 1 dalam Biografi Alm dikutip dalam Rozali 2017 hlm 279 Mona hlm 8 dalam Riwajat Penghidoepan Al Fadhil dikutip dalam Ja far 2015 hlm 273 274 a b c d Rozali 2016 hlm 122 Lihat Bizawie 2016 hlm 364 a b c d e Ilyas 2017 hlm 268 Majalah Alkisah 2014 Lihat Bizawie 2016 hlm 427 Abdullah 2005 dalam Syeikh Abdul Hamid Kudus pakar Ilmu Arudh Qawafi Lajnah Bahtsul Masail MUDI Mesra 2012 Abdullah 2006 Sya ban 2017 hlm 245 dalam Mahakarya Islam Nusantara kitab naskah manuskrip dan korespondensi ulama Nusantara Ciputat Tangerang Pustaka Compass 2017 ISBN 978 602 60537 4 9 Abbas 2012 hlm 398 Daftar Pustaka Abdullah Wan Mohd Shaghir 2005 06 06 Syeikh Abdul Hamid Kudus pakar Ilmu Arudh Qawafi Utusan Online Diakses tanggal 2018 03 31 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Abdullah Wan Mohd Shaghir 2006 01 16 Syeikh Hasan Ma shum Mufti Kerajaan Deli Utusan Online Diakses tanggal 2018 05 13 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link ʼAbbas Siradjuddin 2012 Ulama syafi i dan kitab kitabnya dari abad ke abad thabaqatus syafi iyah Jakarta Pustaka Tarbiyah Baru ISBN 978 979 26 4317 6 OCLC 798092525 Al Djamijatul Washlijah Seperempat Abad Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 Diakses tanggal 2018 05 10 Bizawie Zainul 2016 Masterpiece Islam Nusantara sanad dan jejaring ulama santri 1830 1945 Ciputat Tangerang Pustaka Compass ISBN 978 602 72621 5 7 OCLC 948824357 Ilyas Ahmad Fauzi 2017 12 29 PEMIKIRAN FIKIH Syekh MUHAMMAD ZAIN BATU BARA Fidiah Salat dan Puasa MIQOT Jurnal Ilmu ilmu KeIslaman MIQOT Jurnal Ilmu ilmu KeIslaman 41 2 doi 10 30821 miqot v41i2 459 ISSN 2502 3616 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2017 05 02 Diakses tanggal 2018 03 28 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Ja far Ja far 2015 12 07 Tarekat dan Gerakan Sosial Keagamaan Syekh Hasan Ma shum Teosofi Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam State Islamic University UIN of Sunan Ampel 5 2 269 doi 10 15642 teosofi 2015 5 2 269 293 ISSN 2442 871X Majalah Alkisah 2014 01 10 Syaikh Abdul Qadir bin Abdul Muthalib Al Mandaili Tuan Guru para Santri Melayu Bagian 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 01 10 Diakses tanggal 2018 03 30 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Mengenal Syekh Muhammad Ali Al Maliki Lajnah Bahtsul Masail MUDI Mesra 2012 03 17 Diakses tanggal 2018 05 13 Rozali Muhammad 2016 06 10 dalam bahasa Indonesia PDF Tradisi Keulamaan Al Jam iyatul Washliyah Sumatera Utara Tesis Doctoral thesis Medan Pascasarjana UIN SU http repository uinsu ac id 1207 Diakses pada 2018 05 12 Rozali Muhammad 2017 10 31 Kontribusi Syekh Hasan Ma shum dalam Bidang Pendidikan di Sumatera Utara JUSPI Jurnal Sejarah Peradaban Islam 1 2 277 287 doi 10 30829 j v1i2 1208 ISSN 2580 8311 Diakses tanggal 2018 05 11 Dakwah ketokohan amp pengaruh suntingPolemik antar sahabat sunting Di sekitar tahun 1914 M 1332 H Syekh Hasan Ma shum terlibat polemik dengan salah satu sahabatnya ketika belajar di Makkah dulu dan saat itu telah menjadi ulama di Ranah Minang serta menjadi salah satu tokoh gerakan pembaharuan Kaum Muda yaitu Syekh Abdul Karim Amrullah ayahanda HAMKA w 1945 M 30 Saat itu Syekh Abdul Karim Amrullah menulis risalah berjudul al Fawaid al Aliyyah fi Ikhtilaf al Ulama fi Hukm Talaffuzh al Niyyah 30 Di sana beliau mengatakan bahwa mengucapkan usholli sebelum takbiratul ihram saat hendak melaksanakan shalat adalah perbuatan bid ah dhalalah 30 Syekh Hasan Ma shum kemudian menulis risalah lain sebagai tanggapan radd atas risalah yang ditulis oleh kawannya itu dan membantah beberapa pendapat Syekh Abdul Karim Amrullah yang membid ahkan pengucapan ushalli sebelum takbiratul ihram 30 Risalah tersebut berjudul al Quthufat al Saniyyah fi Radd Ba dh Kalam al Fawaid al Aliyyah 30 Rupanya polemik antardua sahabat yang berbeda haluan itu yaitu antara Syekh Abdul Karim Amrullah yang berhaluan modernis kaum muda dengan Syekh Hasan Ma shum Deli yang berhaluan tradisionalis kaum tua sampai juga pada guru keduanya di Makkah sana yaitu pada Syekh Ahmad Khatib Minangkabau w 1916 M 38 Sang guru pun pada akhirnya menulis sebuah risalah untuk menyudahi polemik kedua muridnya itu 38 Risalah tersebut berjudul al Khuthath al Mardhiyyah fi Hukm al Talaffuzh bi al Niyyah Dalam risalah tersebut Syekh Ahmad Khatib Minangkabau mendukung pendapat Syekh Hasan Ma shum Deli sekaligus meluruskan pendapat Syekh Abdul Karim Amrullah 38 Mengajar di Masjidil Haram sunting Hasan mendapatkan kepercayaan dari Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi mufti Mamlakat al Ḥijaz dan Imam Mazhab Syafi i di Masjidil Haram sebagai pengajar di Masjidil Haram 32 Banyak Ulama ulama Nusantara pernah berguru kepada Syekh Ahmad Khatib dan di antara mereka adalah Hadratus Syekh K H Muhammad Hasyim Asy ari yang mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama 39 dan Kyai Haji Ahmad Dahlan yang mendirikan organisasi Muhammadiyah 40 Hasan mulai mengajar banyak murid di Masjidil Haram Makkah 41 dan mengajar di rumahnya sendiri di daerah Syamiyah 42 Rapat Ulama di Makkah sunting Sebagai guru di Masjidil Haram Hasan kerap berinteraksi dengan ulama ulama Makkah dari berbagai bangsa untuk menyelesaikan persoalan persoalan keagamaan yang terjadi di dunia Islam khususnya Nusantara 32 Sekadar contoh ia pernah menghadiri rapat ulama ulama Makkah yang dipimpin oleh Syekh Sayyid Abd Allah mufti Mazhab Syafi i di Makkah dan Syekh Abd Allah Sarraj hakim agung dan pemimpin ulama Hijaz dan dihadiri oleh ulama ulama Sunni dari Mazhab Syafi i mazhab Maliki dan mazhab Hanbali seperti Syekh Abd Allah bin Ahmad Syekh Darwish Amin Syekh Muhammad Ali Husayn Syekh Abd Allah bin Abbas Syekh Abd al Qadir bin Sabir Mandiling Syekh Mahmud Fatani dan Syekh Hasanuddin bin Muhammad Ma sum Medan Deli Sumatra 43 Di antara masalah yang dibahas dan diputuskan adalah larangan mengikuti pemikiran Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dan tidak boleh menjadi makmum bila imam salatnya adalah pengikut Ibn alQayyim al Jawziyah 44 Ulama ulama tersebut termasuk Syekh Hasan mendasari paham mereka dengan paham Ahl al Sunnah wa al Jama ah yang berhaluan Syafi iyah Malikiyah dan Hanbaliyah 45 Dapat disimpulkan bahwa Syekh Hasan memiliki keteguhan dalam Mazhab Syafi i dan menolak paham yang dikembangkan oleh Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah yang memang dikenal sebagai pengritik tasawuf dan tarekat 45 Dalam usia 32 tahun kedudukan sebagai guru di Makkah menjadi indikasi bahwa Hasan diakui sebagai ulama berbakat sedangkan keberadaan empat karya berbahasa Arab tersebut menjadi bukti kepakarannya dalam bidang tauhid fikih dan tasawuf 32 Pada periode ini ia telah menjadi seorang Syekh ulama terkenal di Makkah dan memiliki sejumlah murid di Masjidil Haram 32 Setelah menimba ilmu selama 20 tahun di Makkah dan menjadi guru di Masjidil Haram Syekh Hasan kembali pulang ke Sumatra Timur pada tahun 1916 dan memulai kehidupan baru di tanah kelahiran 46 Pulang ke Labuhan sunting Syekh Hasan Ma shum berserta istri dan anak anaknya kembali ke Labuhan dari Makkah pada tahun 1916 mereka tinggal di Labuhan selama 1 bulan 37 Kembalinya Hasan Ma shum dari Makkah setelah menimba ilmu selama 20 tahun dan menjadi guru di Masjidil Haram tidak serta merta menjadikannya dikenal oleh masyarakat luas 47 Meskipun sudah menjadi ulama terkemuka di Masjidil Haram Hasan Ma shum tetap menjalani kehidupan zuhud dan tidak menyukai popularitas 48 Pengaruh besarnya selama menjadi guru di Masjidil Haram tidak diketahui oleh masyarakat Labuhan Deli yang disibukkan dengan urusan duniawi 47 Pindah ke Medan sunting Setelah beliau mengajar di Titi Papan dan mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat yang ingin menuntut ilmu akhirnya beliau memutuskan untuk pindah ke Medan 47 Pada tanggal 22 Jumadilawal 1335 H bertepatan dengan tanggal 15 Maret 1917 keluarga Syekh Hasan Ma shum pindah dari Labuhan ke Medan 49 Ia mulai mengajar beberapa orang murid tetapi tidak menjadi figur terkenal dan masyarakat Muslim Sumatra Timur tidak mengenalnya sebagai ulama terkemuka 46 Syekh Hasan tidak memanfaatkan keulamaannya sebagai alat untuk mencari dan mengejar jabatan publik 46 Masyarakat tidak mengetahui capaian capaian intelektual dan spiritualnya selama 20 tahun menimba ilmu di Haramain 46 Setelah menetap di Sumatra Timur selama 9 tahun Syekh Hasan tidak memperdulikan popularitas 46 Beliau mengajar di Medan pada beberapa tempat baik di rumah madrasah masjid seperti Masjid Raya al Mashun Medan Masjid Gang Bengkok Kampung Kesawan Medan 42 Masjid Kampung Percut Masjid Kampung Bandar Setia dan Masjid Bagan Deli 42 Kehadiran Syekh Abd al Qadir al Mandili sunting Deli ini telah kedjatoehan seboetir bintang jang gilang gemilang akan tetapi pendoedoek beloem mengetahoeinya Tambah lama bintang Zohra itoe akan bertambah memantjarkan sinarnja dan moedah moedahan dapatlah keradjaan Deli ini seorang poedjangga Islam jang jarang didapati Syekh Abd al Qadir al Mandili 1925 Ulama dari Makkah Dalam sebuah pertemuan di Medan 50 Sampai akhirnya pada tahun 1925 Sumatra Timur kedatangan seorang ulama dari Makkah yang bernama Syekh Abd al Qadir al Mandili dan hadir dalam sebuah pertemuan 50 Syekh Muhammad Ya kub sebagai tuan rumah pertemuan tersebut menanyakan makna kalimat yang disampaikan Syekh Abd al Qadir al Mandili dalam pertemuan tersebut kepada Syekh Abd al Qadir al Mandili yang akhirnya menuturkan adalah ia itoe Syekh Hasan Ma sum seorang di antara alim jang telah mentjapai makam jang tinggi sebab itu kamoe sekalian akoe nasihatkan apakala kelak ia telah mendjadi oelama besar di keradjaan Deli ini djanganlah alpa dan lalai ontoek menoentoet ilmu padanja 50 Berkat testimoni dari Syekh Abd al Qadir al Mandili akhirnya masyarakat Muslim Sumatra Timur menyadari kelalaian mereka selama ini karena tidak sadar bahwa Sumatra Timur memiliki seorang ulama terkenal dari Makkah 46 Di Medan beliau mulai dikenal dan memiliki banyak murid yang datang dari berbagai daerah 51 Pendidikan agama Islam masih bersifat pengajian yang dilaksanakan di rumah rumah tuan guru langgar maupun masjid 47 Dalam kondisi ini Hasan Ma shum sudah memiliki ribuan murid yang berasal dari berbagai daerah di Sumatra Timur 47 Bertahun tahun beliau menjadi guru besar dan setiap harinya selalu diisi dengan pengajian 47 Pengajian dipusatkan di langgar miliknya dan Masjid Raya al Mahsun Medan pengajian ini selalu menjadi pusat perhatian para penuntut ilmu yang terdiri dari orang tua maupun anak muda 52 Kondisi Sumatra Timur waktu itu memang sangat membutuhkan seorang Ulama dan lembaga lembaga pendidikan yang bisa memberikan pemahaman keagamaan terhadap masyarakat sekitarnya 47 Hal ini dapat dilihat dari kesungguhan para murid yang datang belajar kepada Hasan Ma shum yang mana ketika itu pusat pengajiannya difokuskan di langgar miliknya yang sekarang dikenal dengan Mushalla Hasan Ma shum di Jalan Puri dan Masjid Raya al Mahsun Medan 47 Tercatat ia pernah mengajar di Wilhelminastraat di Jalan Japaris tahun 1928 M 9 Menjadi Ulama Kesultanan Deli sunting nbsp Sultan Ma moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah Sultan Deli IX 1873 1924 Sejak pertemuan itu pelajar pelajar agama dari seantero Sumatra Timur mulai mendatangi dan menimba ilmu kepada Syekh Hasan dan kondisi ini mendapatkan perhatian dari Sultan Kesultanan Deli yang bernama Sultan Makmun al Rasyid yang meminta Syekh Hasan menjadi ulama Kesultanan Deli 53 Pada awalnya tawaran dari Sultan Deli ini ditolaknya karena beranggapan bahwa dengan menerima gaji dari suatu jabatan maka akan berkurang kebebasannya dalam mengajarkan agama 54 Dan setelah berpikir beberapa lama serta dengan alasan bahwa Sumatra Timur membutuhkan benteng agama akhirnya ia menerima jabatan tersebut 50 Seperti kebanyakan fukaha klasik ia sempat menolak jabatan mufti karena takut kebebasan akademiknya semakin terbatas meskipun belakangan ia menerima jabatan tersebut dengan alasan bahwa Kesultanan Deli membutuhkan seorang benteng agama 53 Syekh Hasan diangkat oleh Sultan Deli Sultan Perkasa Alamsyah menjadi Mufti Kesultanan Deli 55 Penasihat adviseur di Mahkamah Kerapatan Sultan Deli dalam bidang Hukum Islam dan Imam sekaligus Khatib Masjid Raya al Mashun 56 Sejak saat itulah ia mendapat gelar Imam Paduka Tuan 9 Sultan Makmum al Rasyid memberikan gelar kehormatan ini karena mengangkat Syekh Hasan Ma shum sebagai Ulama Kesultanan Deli 54 Jabatan sebagai mufti Kesultanan Deli dan Penasihat di Mahkamah Kerapatan Sultan Deli merupakan jabatan politis yang dapat mempengaruhi kondisi sosial keagamaan di Sumatra Timur 53 Meskipun mufti tidak bisa disebut sebagai jabatan politik tetapi jabatan tersebut berkaitan erat dengan politik di Kesultanan Deli sebab Sultan akan senantiasa meminta masukan darinya sebagai mufti Kesultanan mengenai persoalan persoalan sosial keagamaan yang dihadapi oleh Kesultanan 5 Artinya jabatan tersebut dapat mempengaruhi keputusan politik Sultan 5 Sebagai pejabat Kesultanan ia memiliki tugas menguji guru guru agama dan mengeluarkan surat izin mengajar kepada mereka yang lulus ujian 57 Dalam kasus tertentu ia menolak memberikan izin mengajar kepada guru guru yang berasal dari organisasi Muhammadiyah akibat perbedaan paham antara Muhammadiyah yang tidak bermazhab dengan pihak Kesultanan yang menganut paham Syafi iyah atau guru yang dicurigai sebagai anggota organisasi PERMI yang merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang politik 53 Meskipun menjadi pejabat Kesultanan Deli kekuasaan keagamaan Syekh Hasan meliputi seluruh kekuasaan kesultanan di Sumatra Timur seperti Langkat Deli Medan Serdang Batu Bara dan Asahan 53 Sebagai mufti Syafi iyah yang berhaluan Naqshabandiyah tentu saja kekuasaannya melampaui kekuasaan Syekh Abdul Wahab Rokan yang dikenal sebagai Syekh Tarekat Naqsyabandiyah di Babussalam Langkat Sumatra Timur atau sufi sufi dari berbagai tarekat yang banyak berkembang di kawasan ini 53 Al Jam iyatul Washliyah sunting Hubungan Syekh Hasan Ma shum dengan Al Jam iyatul Washliyah adalah ibarat hubungan guru dengan murid 58 Syekh Hasan Ma shum adalah Guru Besar sekaligus penasihat yang utama bagi Al Jam iyatul Washliyah 3 Empat bulan setelah Al Jam iyatul Washliyah berdiri yang baru saja hendak membersarkan usahanya kehilangan Al Ustadz M Arsyad Thalib Lubis sebagai seketaris I perhimpunan ini terpaksa berangkat ke Meulaboh Aceh Barat untuk memenuhi panggilan kaum muslimin menjadi guru disana 59 Hingga pada awal Juli 1931 Al Jam iyatul Washliyah memiliki susunan pengurus yang mana Syekh Hasan Ma shum sebagai salah satu penasihatnya 59 Pada akhir tanggal 10 Desember 1993 telah disahkan berdirinya Majelis Fatwa Al Jam iyatul Washliyah dan Syekh Hasan Ma shum termasuk salah satu dalam susunan anggotanya 60 Pada tanggal 24 Juli 1934 diadakan Rapat Besar yang dihadiri oleh segenap anggota dan guru guru serta pimpinan Al Jam iyatul Washliyah hingga dengan hasil pemungutan suara Pemilihan Anggota Pengurus Besar Al Jam iyatul Washliyah Syekh Hasan Ma shum terpilih menjadi salah seorang dari tiga Advisuur Pengurus Besar Al Jam iyatul Washliyah Syekh Hasan Ma shum Syekh Muhammad Yunus dan Sykeh Ilyas Kadhi 61 Al Jam iyatul Washliyah seakan mendapatkan udara baru apalagi ketika penduduk Sumatra Timur mengetahui Hasan Ma shum sebagai Adviseurnya dalam waktu yang singkat Al Jam iyatul Washliyah menjadi popular berdirilah cabangnya di mana mana dan madrasahnya tumbuh berkembang 62 Pada tanggal 8 Juli 1934 Al Jam iyatul Washliyah cabang Pancur Batu Arnhemia melangsungkan perayaan maulid yang pertama sekali didaerah tersebut dengan penuh kegembiraan Syekh Hasan Ma shum turut hadir bersama Kadhi Haji Ilyas didalamnya 63 Pada tanggal 17 Januari 1935 Pengurus Besar Al Jam iyatul Washliyah menetapkan pemeriksa madrasah Syekh Hasan Ma shum sebagai penasihat turut menandatangani ketetapan itu menurut keputusan rapat pengurus besar 64 Syekh Hasan Ma shum pada tanggal 5 Maret 1934 di rumahnya yang berlokasi di jalan puri Medan mengadakan ujian guru guru Al Jam iyatul Washliyah yang dihadiri oleh Pengurus Besar Al Jam iyatul Washliyah guru guru peserta ujian kemudian diberikan surat izin mengajar atas tanda tangan Syekh Hasan Ma shum dan Sultan Amaluddin Sani Sultan Deli 65 Salah satu usaha Al Jam iyatul Washliyah dalam bidang ekonomi pada awal berdirinya adalah dengan dibentuknya Badan Chazanah al Islahiyah Al Washliyah 6 Pokok pokok pikiran mendirikan badan ini adalah untuk memperhatikan usaha Al Jam iyatul Washliyah yang akan membutuhkan finansial seperti pemeliharaan anak yatim dan miskin dakwah Islam penyantunan para mualaf dan pendirian masjid masjid madrasah madrasah dan kursus kursus untuk umat Islam 6 Pendirian badan ini bertujuan untuk mencari dana demi terealisasinya usaha usaha Al Jam iyatul Washliyah tersebut Ide ini dilontarkan oleh Syekh Hasan Ma sum dan beliau juga merangkap sebagai penasihat di dalam mengawasi badan ini 66 Rapat pendirian badan ini dilaksanakan di kediam Syekh Hasan Ma shum yang berlokasi di jalan puri Medan pada tanggal 31 Maret 1935 67 Syekh Hasan Ma shum kemudian juga menjadi bagian Majelis Mumtahin Al Jam iyatul Washliyah yang pada tanggal 16 sd 20 November 1935 bertempat di Padangbulanweg 190 diadadakan Imtihan Umumi Al Jam iyatul Washliyah yang pertama 68 Al Ittihadiyah sunting Al Ittihadiyah didirikan tanggal 27 Januari 1935 atau bertepatan dengan 21 Syawwal 1353 H 69 Organisasi ini dideklarasikan di gedung Zelfstandig Yong Islamiten Bond jalan Sisingamangaraja belakang Masjid Raya Medan 69 Pendiri Al Ittihadiyah adalah Syekh Haji Ahmad Dahlan seorang yang berasal dari Langkat dan lulusan Universitas Al Azhar Kairo Mesir 70 Ketika Al Ittihadiyah pertama kali didirikan Syekh Hasan Ma shum termasuk sebagai Penasihat dalam komposisi Pengurus Besar Al Ittihadiyah 71 Sebelum Al Ittihadiyah didirikan telah eksis dua organisasi Islam di Sumatra Timur yang nantinya bagian dari Sumatera Utara saat itu yakni Al Jam iyatul Washliyah dan Muhammadiyah 72 Al Jam iyatul Washliyah sering disebut organisasi kaum tua sedangkan Muhammadiyah sering disebut organisasi kaum muda 73 Karya tulis suntingMeskipun disibukkan oleh jabatan sebagai ulama Kesultanan Deli Syekh Hasan tetap meluangkan waktu untuk menulis karya karya akademik 74 Syekh Hasan Maksum banyak menghasilkan karya tulisan 75 diantaranya ditulis tatkala masih berada di Makkah antara tahun 1912 M 1916 M 9 Selama di Makkah maupun di tanah air beliau juga menyempatkan untuk menulis beberapa buah kitab 76 Beliau banyak mengarang kitab kitab tentang fikih Syafi i 35 Dari beberapa karangan Hasan Maksum tampak dengan jelas bahwa beliau adalah ulama yang mengikuti mazhab Syafi i Beliau mempelajari fikih mazhab Syafi i selama menuntut ilmu kepada beberapa ulama besar yang mengajar di Makkah dan di Madinah 77 Ilmu yang diperolehnya tersebut dikembangkan dengan menulis beberapa karangan yang membahas tentang berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat Sumatera Utara ketika itu 77 Beberapa karangannya tersebut juga mendapatkan respon yang baik oleh sebagian muridnya sehingga ada permintaan untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu agar lebih mudah untuk dipahami oleh lapisan masyarakat yang tidak bisa membaca tulis bahasa Arab 77 Syekh Hasan menulis empat kitab berbahasa Arab selama belajar 32 Belakangan keempat kitab berbahasa Arab tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Arab Melayu dan diterbitkan di Medan Deli 41 Karya karya berbahasa Arab dari Hasan sulit ditemukan tetapi jelas bahwa semua karya berbahasa Arab Melayu tersebut menjadi bukti bahwa Syekh Hasan memberikan kontribusi bagi sastra Arab Melayu di Nusantara 74 Setidaknya ada dua kontribusi Syekh Hasan Maksum di bidang ilmu falak yaitu jadwal waktu salat dan akurasi arah kiblat 78 Seperti dimaklumi dua hal ini adalah kebutuhan harian umat Muslim dalam melaksanakan ibadah 78 Syekh Hasan telah menulis dua karya tasawuf 79 Kitab pertama berjudul Tadhkir al Muridin Suluk Tariqah al Muhtadin kitab ini menggunakan bahasa Arab Melayu terdiri atas 40 halaman dan diterbitkan oleh penerbit Perca Timur Medan Deli pada tahun 1353 hijriah 79 Kitab ini membicarakan masalah tasawuf adab adab bagi guru dan murid dalam bidang tasawuf relasi Syariah tarekat dan hakikat serta zikir zikir 79 Kitab tasawuf ini belum pernah ditelaah dan dianalisis oleh para peneliti tasawuf modern 79 Kitab kedua berjudul As af al Muridin yang ditulis di Makkah dalam bahasa Arab Dalam versi Arabnya kitab ini berjudul al Nubdhah al Lu lu iyah 79 Atas permintaan murid dan kolega akhirnya kitab tasawuf yang berbahasa Arab tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Arab Melayu 79 Cukup disayangkan keberadaan kitab dalam versi bahasa Arabnya masih misteri 79 Kitab As af al Muridin membicarakan masalah al rabitah dalam tradisi tasawuf yang diulas dalam 43 halaman 79 Diterbitkan di Medan Deli atas bantuan Abd alRauf bin Haji Abd al Rahman 79 Dari segi konten tidak ada pertentangan antara kedua kitab tersebut 79 Keduanya menegaskan urgensi bagi seorang guru spiritual dan murid muridnya untuk setia terhadap Syariah dalam menggapai mutiara hakikat 79 Daftar karya tulis Syekh Hasan Ma shumNo Tahun ditulis diselesaikan Judul Keterangan Rujukan Masehi Hijriah Akrasa Latin Aksara Arab 1 1923 1341 Samir al Shibyan li Ma rifah Furudh al A yan Kitab ini mengaji tentang tuntunan dasar ajaran agama Islam ushul al din yang mencakup kajian tentang dasar dasar tauhid juga dasar dasar hukum fikih ibadah atas Mazhab Syafi i mulai dari bersuci sembahyang zakat puasa hingga haji Karya ini kemudian dicetak dan diterbitkan sebelas tahun kemudian tepatnya pada tahun 1934 M 1353 H di kota Kairo oleh Maktabah Musthafa al Babi al Halabi Tebal naskah cetakan ini sebanyak 55 halaman Kitab ini ditulis dalam bahasa Melayu beraksara Arab Jawi Dalam kolofon disebutkan bahwa karya ini diselesaikan pada malam Selasa 29 Ramadhan tahun 1341 H bertepatan dengan 15 Mei 1923 M Mengacu pada titimangsa penulisan besar kemungkinan karya ini ditulis dan diselesaikan di Deli Dalam kata pengantarnya Syekh Hasan Ma shum Deli mengatakan bahwa para koleganya telah berkali kali meminta dirinya untuk menuliskan sebuah risalah yang menghimpun penjelasan tentang tuntunan dasar ajaran agama Islam bagi kalangan pemula dalam bahasa Melayu yang mencakup kajian tauhid dan fiqih ibadah c 1 2 per kapan per kapan Tadzkirah al Muridin fi Suluk Thariqah al Muhtadin Kitab ini menggunakan bahasa Arab Melayu terdiri atas 40 halaman dan diterbitkan oleh penerbit Perca Timur Medan Deli pada tahun 1353 hijriah Kitab ini membicarakan masalah tasawuf adab adab bagi guru dan murid dalam bidang tasawuf relasi syariah tarekat dan hakikat serta zikir zikir Kitab tasawuf ini belum pernah ditelaah dan dianalisis oleh para peneliti tasawuf modern c 1 c 2 3 per kapan per kapan al Quthufat al Saniyyah fi Radd Ba dh Kalam al Fawaid al Aliyyah Di sekitar tahun 1914 M 1332 H Syekh Hasan Ma shum terlibat polemik dengan salah satu sahabatnya ketika belajar di Makkah dulu dan saat itu telah menjadi ulama di Ranah Minang serta menjadi salah satu tokoh gerakan pembaharuan Kaum Muda yaitu Syekh Abdul Karim Amrullah ayahanda HAMKA w 1945 M Saat itu Syekh Abdul Karim Amrullah menulis risalah berjudul al Fawaid al Aliyyah fi Ikhtilaf al Ulama fi Hukm Talaffuzh al Niyyah Di sana beliau mengatakan bahwa mengucapkan usholli sebelum takbiratul ihram saat hendak melaksanakan shalat adalah perbuatan bid ah dhalalah Syekh Hasan Ma shum kemudian menulis risalah lain sebagai tanggapan radd atas risalah yang ditulis oleh kawannya itu dan membantah beberapa pendapat Syekh Abdul Karim Amrullah yang membid ahkan pengucapan ushalli sebelum takbiratul ihram c 1 c 2 4 per kapan per kapan Durar al Bayan Sharh Hidayah al Ikhwan Membahas tentang tauhid c 2 c 3 5 per kapan per kapan Isy aful Muridin Pertama kali dicetak dalam bahasa Arab akan tetapi karena banyaknya permintaan dari para muridnya maka kitab ini diterjemahkan ke dalalm Bahasa Melayu yaitu pasal Rabiṭah ditulis di Makkah dalam bahasa Arab Dalam versi Arabnya kitab ini berjudul al Nubdhah al Lu lu iyah Atas permintaan murid dan kolega akhirnya kitab tasawuf yang berbahasa Arab tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Arab Melayu Cukup disayangkan keberadaan kitab dalam versi bahasa Arabnya masih misteri Kitab As af al Muridin membicarakan masalah al rabitah dalam tradisi tasawuf yang diulas dalam 43 halaman Diterbitkan di Medan Deli atas bantuan Abdul Rauf bin Haji Abdul Rahman c 3 c 2 6 per kapan per kapan Fatḥ al Wudud Pasal Mukarramah sembahyang c 3 7 per kapan per kapan Jadwal Buat Mengetahui Waktu c 3 8 per kapan per kapan Targib al Mustaqim Pasal sembahyang Jum at kurang dari empat puluh orang c 3 9 per kapan per kapan Sarim al Miz an al Talaghib bi Kalam al Farani Pasal wajib taklid menolak dakwah seorang guru lain c 3 10 per kapan per kapan Natijah Abadiyah Berisi 40 halaman diterbitkan oleh Kedai Kitab 27 Medan Terdiri atas tiga pembahasan singkat yaitu tentang jadwal tabel waktu waktu salat tentang salat istikharah dan tentang jumlah dan tata cara tolak fidiyah salat c 4 11 per kapan per kapan al Maqalah al Nafi ah fi ma Yata allaq bi Qabliyah al Jumu ah Sunah sembahyang sebelum Jum at c 3 c 5 12 per kapan per kapan Ittiḥaf al Ikhwan Pasal wirid wirid dan doa Kaipiyat Surah Yasin Mumfariyah Ratib Haddad Doa c 3 13 per kapan per kapan Dur al Muhazzab Berbicara tentang Rubu Mujayyab dalam bahasa Arab c 3 14 per kapan per kapan Sullam as Salikin Bacaan wirid c 3 15 per kapan per kapan Kaifiat dan Silsilah Talkin Zikir Khusus Tidak ditemukan c 3 16 per kapan per kapan Nayl al Marib ila Ajwibah al Mafati li al Arba ah al Madhahib c 5 17 per kapan per kapan Tanqih al Tabun an Masa il al Maymun Berbicara masalah maimun c 5 18 per kapan per kapan Nubzatul Lukluiyah Menerangkan Rabithah dengan bahasa Arab c 5 Keterangan TabelCatatan cell dengan tanda tanya adalah mungkin Kategori Orang hidup atau datanya belum di input kedalam tabel silahkan menambahkan data dengan menyunting Templat Tabel karya tulis Syekh Hasan Ma shum sesuai petunjuk Catatan Kaki a b c Sya ban 2017 hlm 424 dalam Mahakarya Islam Nusantara kitab naskah manuskrip dan korespondensi ulama Nusantara Ciputat Tangerang Pustaka Compass 2017 ISBN 978 602 60537 4 9 a b c d Ja far 2015 hlm 279 a b c d e f g h i j k Rozali 2016 hlm 212 Butar butar 2017 hlm 118 a b c d Ja far 2015 hlm 285 Daftar Pustaka Butar Butar Arwin Juli Rakhmadi 2017 09 19 KAJIAN ILMU FALAK DI INDONESIA Kontribusi Syekh Hasan Ma shum dalam Bidang Ilmu Falak Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies MIQOT Jurnal Ilmu ilmu KeIslaman 1 1 doi 10 30821 jcims v1i1 1007 ISSN 2528 7435 Ja far Ja far 2015 12 07 Tarekat dan Gerakan Sosial Keagamaan Syekh Hasan Ma shum Teosofi Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam State Islamic University UIN of Sunan Ampel 5 2 269 doi 10 15642 teosofi 2015 5 2 269 293 ISSN 2442 871X Rozali Muhammad 2016 06 10 dalam bahasa Indonesia PDF Tradisi Keulamaan Al Jam iyatul Washliyah Sumatera Utara Tesis Doctoral thesis Medan Pascasarjana UIN SU http repository uinsu ac id 1207 Diakses pada 2018 05 12 Sya ban A Ginanjar 2017 Mahakarya Islam Nusantara kitab naskah manuskrip dan korespondensi ulama Nusantara dalam bahasa Melayu Ciputat Tangerang Pustaka Compass ISBN 978 602 60537 4 9 Sinar Sahrialsyah Pd I M 2014 11 25 BIOGRAFI ALM SYECH HASAN MAKSUM Dunia Pendidikan Islam Diakses tanggal 2018 05 13 Murid murid suntingSebagai ulama Syekh Hasan berhasil memainkan peran sebagai pelestari tradisi Ahl al Sunnah wa al Jama ah dan salah satu wujudnya adalah kesuksesannya menjadikan murid muridnya sebagai ulama masa depan bahkan menjadi Ulama terkemuka bagi tiga organisasi Islam seperti Al Jam iyatul Washliyah Al Ittihadiyah dan Nahdlatul Ulama 32 Ulama ulama dari ketiga organisasi tersebut juga berhasil mendidik sejumlah murid menjadi Ulama Sumatera Utara era kontemporer yang banyak menghasilkan karya karya dalam bidang ilmu ilmu keIslaman yang berhasil memberikan pencerahan terhadap masyarakat Muslim Indonesia 6 Di antara karya dimaksud adalah Tafsir Djuz Amma dan Tafsir Surah Yasin karya Ustaz Adnan Lubis Debat Islam Kristen tentang Kitab Suci Ilmu fikih Ilmu Pembagian Pusaka al Fara idh Keesaan Tuhan Menurut Ajaran Kristen dan Islam dan Perbandingan Agama Kristen dan Islam karya Ustaz Muhammad Arsyad Thalib Lubis serta Penjelasan Kitab Suci al Qur an tentang Yesus Kristen Pendeta2nya Perselisihan Ayat ayat Biyble Tafsir Surah al Fatihah dan Tafsir Surah al Nur karya Ustaz Muhammad Yusuf Ahmad Lubis Berbagai karya tersebut menunjukkan bahwa Syekh Hasan berhasil memunculkan generasi penerus keulamaannya di bekas wilayah kekuasaan Kesultanan Deli 6 Ketiga penulis tersebut adalah ulama ulama Al Jam iyatul Washliyah 6 Banyak murid murid beliau yang menjadi penerus dan penyebar Mazhab Syafi i di Sumatra seperti yang kita kenal dalam organisasi Al Jam iyatul Washliyah suatu organisasi yang menjadi benteng pertahanan Mazhab Syafi i dimana pimpinan pimpinannya adalah bekas murid murid beliau 35 Sanad intelektual Syekh Ahmad Khatib bersambung sampai kepada pendiri dan ulama ulama mazhab Syafi iyah dan Asy ariyah 32 Sebab itulah Hasan Ma sum dan murid muridnya dari organisasi Al Jam iyatul Washliyah juga memiliki hubungan intelektual dan spiritual dengan ulama ulama mazhab Syafi iyah dan Asy ariyah 80 Fakta tersebut membuat Al Jam iyatul Washliyah dapat dikatakan sebagai benteng mazhab Sunni di Indonesia 32 Daftar murid murid Syekh Hasan Ma shumclass wikitable style table layout fixed text align center font size 85 width 100 No Tahun Lahir Tahun Wafat Umur Wafat Nama Keterangan Rujukan Masehi Hijriah Masehi Hijriah Masehi Hijriah 1 1889 1950 61 Syekh Muhammad Yunus Tokoh Al Jam iyatul Washliyah Pencetus nama organisasi Al Jam iyatul Washliyah Pernah belajar dan mengajar di Madrasah Al Shaulatiyah Orangtuanya yakni Haji Muhammad Arsyad bersal dari Tanjung Medan Gunung Baringin Panyabungan Tapanuli Selatan Mandailing Syekh Muhammad Yunus juga pernah mengajar di Maktab Islamiyah Tapanuli b 1 b 2 2 1905 1965 1385 60 Syekh Muhammad Baharuddin Thalib Lubis Tokoh Nahdlatul Ulama Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama pertama Sumatera Utara Pernah belajar di Makkah selama 5 tahun termasuk murid dari Syekh Abdul Hamid bin Mahmud Asahan Saudara kandung dari Syekh Muhammad Arsyad Thalib Lubis b 3 3 1908 1326 1972 64 Syekh Muhammad Arsyad Thalib Lubis Tokoh Al Jam iyatul Washliyah Pengurus Besar Al Jam iyatul Washliyah Dan salah seorang murid dari Syekh Yasin al Fadani Ayahnya berasal dari Pastap Kotanopan Tapanuli Selatan Mandailing b 4 4 1910 1955 45 Haji Abdurrahman Syihab Tokoh Al Jam iyatul Washliyah Murid dari Syekh Ali Maliky Syekh Umar Hamdan Syekh Hasan Masyayath Syekh Amin al Kuthby dan M Alawy Pernah menjadi ketua Pengurus Besar Al Jam iyatul Washliyah b 1 b 5 5 1302 1936 1355 53 Haji Ilyas Tokoh Al Jam iyatul Washliyah Pernah belajar di selama 5 6 tahun Kadhi di Kampung baru Medan era Kesultanan Deli b 1 b 6 6 Syekh Zainal Arifin Abbas Tokoh Al Ittihadiyah b 3 7 Haji Mahmud Abu Bakar Tokoh Al Ittihadiyah Pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Al Ittihadiyah b 3 b 7 8 K H Shaleh Tokoh Al Ittihadiyah Mubalig terkenal Pengurus Besar alIttihadiyah b 3 b 1 9 Abdul Malik Guru Maktab al Falah Sukaraja dan anggota Pengurus Besar al Ittihadiyah b 1 10 1 Ustaz Adnan Lubis Tokoh Al Jam iyatul Washliyah b 3 11 Ustaz Muhammad Yusuf Ahmad Lubis Tokoh Al Jam iyatul Washliyah b 3 12 Ustaz Muhammad Arifin Isa Tokoh Al Jam iyatul Washliyah b 3 13 Ustaz Bahrun Saleh Nasution Tokoh Al Jam iyatul Washliyah b 3 14 Ustaz Bahrum Ahmad Tokoh Al Jam iyatul Washliyah b 3 15 Zakaria Abdul Wahab Jalan Serdang b 1 16 Ali Usman Jalan Padang Bulan bertoko di Kesawan b 1 17 Muhammad Yusuf Sei Mati toko kitab di Pasar Ikan Lama b 1 18 Abdul Rauf Orang tua dari al Hafiz Azrai Abd Rauf Gelugur b 1 19 Suhailuddin Di Rantau Perapat b 1 20 Kudin Orang tua Jamaluddin Lubuk Pakam b 1 21 1917 1980 63 Ustaz Sidi Marsyumi Tanjung Orang tua Ustaz Sidi Abdul Hamid Tanjung Mufti Raja Urung Sepuluh Dua Kuta Hamparan Perak b 1 Keterangan TabelCatatan cell dengan tanda tanya adalah mungkin Kategori Orang hidup atau datanya belum di input kedalam tabel silahkan menambahkan data dengan menyunting Templat Tabel murid murid Syekh Hasan Ma shum sesuai petunjuk Catatan Kaki a b c d e f g h i j k l Rozali 2016 hlm 124 Lihat Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 404 405 a b c d e f g h i Lihat Ja far 2015 hlm 286 Rozali 2016 hlm 126 133 Lihat Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 394 396 Lihat Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 410 411 Lihat Anzizhan 2006 hlm 36 Daftar Pustaka Abrar M Daud Faza 2017 12 31 Ketua PWNU Sumut Pertama Syekh Bahruddin Thalib Lubis pwnusumut or id Diakses tanggal 2018 05 13 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Al Djamijatul Washlijah Seperempat Abad Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 Diakses tanggal 2018 05 10 Anzizhan 2006 Al Ittihadiyah menjalin kebersamaan membangun bangsa Jakarta Hijri Pustaka Utama ISBN 978 979 25 9554 3 OCLC 922843208 Ja far Ja far 2015 12 07 Tarekat dan Gerakan Sosial Keagamaan Syekh Hasan Ma shum Teosofi Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam State Islamic University UIN of Sunan Ampel 5 2 269 doi 10 15642 teosofi 2015 5 2 269 293 ISSN 2442 871X Rozali Muhammad 2016 06 10 dalam bahasa Indonesia PDF Tradisi Keulamaan Al Jam iyatul Washliyah Sumatera Utara Tesis Doctoral thesis Medan Pascasarjana UIN SU http repository uinsu ac id 1207 Diakses pada 2018 05 12 1917 1980 63 Ustadz Marsyumi Ulama Masyumi dan Alwasliyah b1Kewafatan suntingKendati telah menjadi ulama terkemuka Syekh Hasan tidak pernah menghentikan kegiatan akademik mengajar dan belajar 81 Dengan berbagai kesibukan ia terus mengajar umat Islam secara formal maupun non formal terutama di Madrasah Hasaniyah dan Masjid Raya al Mashun terutama dalam bidang fikih dengan menggunakan kitab kitab standar dalam Mazhab Syafi i 81 Ia juga tidak pernah puas mendalami ilmu ilmu agama meskipun telah menduduki jabatan tertinggi dalam bidang keagamaan selalu membaca kitab dan mendiskusikan masalah masalah agama sampai menjelang subuh dan akhirnya tradisi akademik tersebut membuatnya jatuh sakit selama enam bulan 81 Syekh Hasan Ma shum Deli terus berkhidmah sebagai pengajar sekaligus mufti Kesultanan Deli hingga wafat 8 di Medan 1 13 pada usia kurang lebih 53 tahun 82 83 13 menurut perhitungan tahun masehi 13 yakni pada hari Kamis 83 24 Syawal 1355 H 7 Januari 1937 M 8 83 setelah berbulan bulan menderita penyakit 3 dan dimakamkan di perkuburan Masjid Raya al Mashun tidak jauh dari Istana Kesultanan Deli 83 Menurut dokter kebiasaan membaca sampai menjelang subuh membuat urat yang menghubungkan ke otaknya tertutup 83 Wafatnya Syekh Hasan Ma shum bukan saja dirasakan pilu oleh keluarga murid muridnya Begitu juga oleh Al Jamiyyatul Al Washliyah bahkan seluruh ummat Islam di Indonesia dan di luar Indonesia 3 Meskipun telah menjadi ulama besar dan menduduki jabatan keagamaan terpenting Syekh Hasan tetap terus menggali ilmu menulis banyak karya akademik serta menjadikan keheningan malam sebagai waktu terbaik untuk menelaah kitab kitab agama dan menyelesaikan persoalan persoalan akidah dan hukum Islam 81 Usia tua pangkat dan jabatan tidak membuat Syekh Hasan menjadi lalai mengkaji ilmu dan menulis karya akademik bermutu 81 Catatan akhir sunting a b c d e Abdullah 2006 a b c d e f g h i j k l m n o Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 406 a b c d Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1975 hlm 75 Lihat Ja far 2015 hlm 277 a b c d e f Ja far 2015 hlm 288 a b c d e f g h i Ja far 2015 hlm 286 Lihat Anzizhan 2006 hlm 199 a b c d e f g h i Sya ban 2017 a b c d e f Butar butar 2017 hlm 117 Ilyas 2017 hlm 268 Lihat Sya ban 2017 dalam Mahakarya Islam Nusantara kitab naskah manuskrip dan korespondensi ulama Nusantara Ciputat Tangerang Pustaka Compass 2017 ISBN 978 602 60537 4 9 Lihat Abdullah 2005 a b c d e f g h i j Abbas 2012 hlm 414 Matu Mona 1335 H hlm 7 dalam Riwajat Penghidoepan Al Fadhil Toean Sjech Hasan Ma soem Biografie Sedjak Ketjil sampai Wafatnya Medan Sjarikat Tapanoeli 1355 H dikutip dalam Ja far 2015 hlm 273 Ilyas 2017 hlm 268 dengan merujuk kepada Umar Abd al Jabbar hlm 245 dalam Siyar wa Tarajim li Ba dh Ulama ina fi al Qarn al Rabi Asyar li al Hijrah Cet 3 Jeddah al Nasyir Tihamah 1982 amp Zakariya bin Abdullah Bilah hlm 353 354 dalam Al Jawahir al Hisan fi Tarajim al Fudhala wa al A yan min Asatidzah wa Khillan Makkah Muassasah al Furqan li al Turats al Islami 1426 H Rozali 2017 hlm 279 dengan merujuk kepada Institut Agama Islam Negeri al Jamiah Sumatera Utara 1975 hlm 7 dalam Sejarah Ulama Ulama Terkemuka di Sumatera Utara Medan Islamyah 1975 dan menyarankan untuk lihat juga Ahmad bin Hasan Ma shum hlm 1 dalam Biografi Alm Syech Hasanuddin Ma shum Makalah tidak diterbitkan a b c Mona hlm 8 dalam Riwajat Penghidoepan dikutip dalam Rozali 2017 hlm 279 dalam catatan kaki Mona hlm 8 dalam Riwajat Penghidoepan Al Fadhil dikutip dalam Ja far 2015 hlm 273 a b c d Rozali 2017 hlm 279 Ma shum hlm 1 dalam Biografi Alm dikutip dalam Rozali 2017 hlm 279 a b c d e Ja far 2015 hlm 273 Mona hlm 8 dalam Riwajat Penghidoepan dikutip dalam Rozali 2017 hlm 279 Institut Agama Islam Negeri al Jamiah Sumatera Utara hlm 8 dalam Sejarah Ulama dikutip dalam Rozali 2017 hlm 279 a b c d e Rozali 2017 hlm 280 Tengku Luckman Sinar 2007 hlm 86 dalam Sejarah Medan Tempo Doeloe Medan Perwira 2007 dikutip dalam Rozali 2017 hlm 279 Mona hlm 8 dalam Riwajat Penghidoepan Al Fadhil dikutip dalam Ja far 2015 hlm 273 274 Nukman Sulaiman ed 1956 hlm 406 dalam Peringatan Abad Al Jamijatul Washlijah Medan Pengurus Besar Al Jamijatul Washlijah 1956 amp Sirajuddin Abbas 2010 hlm 253 dalam Sejarah dan Keagungan Mazhab Syafi i Jakarta Pustaka Tarbiyah Baru 2010 dikutip dalam Ja far 2015 hlm 273 a b Mona hlm 10 dalam Riwajat Penghidoepan Al Fadhil dikutip dalam Ja far 2015 hlm 274 a b Ja far 2012 hlm 14 15 dalam Biografi Intelektual Ulama Ulama Al Washliyah Medan Centre for Al Washliyah Studies 2012 dikutip dalam Rozali 2017 hlm 280 a b c d e f Sya ban 2017 dalam Mahakarya Islam Nusantara kitab naskah manuskrip dan korespondensi ulama Nusantara Ciputat Tangerang Pustaka Compass 2017 ISBN 978 602 60537 4 9 a b c d e Ja far 2015 hlm 274 a b c d e f g h i Ja far 2015 hlm 275 Lihat Ja far 2015 hlm 275 a b c d Rozali 2017 hlm 281 a b c Abbas 2012 hlm 415 Mona hlm 10 12 dalam Riwajat Penghidoepan Al Fadhil amp Tengku Luckman Sinar 2007 hlm 87 dalam Sejarah Medan Tempo Doeloe Medan Perwira 2007 dikutip dalam Ja far 2015 hlm 274 a b c d Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 407 a b c Sya ban 2017 dalam Mahakarya Islam Nusantara kitab naskah manuskrip dan korespondensi ulama Nusantara Ciputat Tangerang Pustaka Compass 2017 ISBN 978 602 60537 4 9 Lathiful Khuluq 1998 hlm 41 67 K Hasyim Asy ari s Contribution to Indonesian Independence dalam Studia Islamika Vol 5 No 1 1998 dikutip dalam Ja far 2015 hlm 275 Muhammady Idris 1975 dalam Kiyai Haji Ahmad Dahlan His Life and Thought Tesis McGill University 1975 dikutip dalam Ja far 2015 hlm 275 a b Mona hlm 14 dalam Riwajat Penghidoepan Al Fadhil dikutip dalam Ja far 2015 hlm 275 a b c Ma shum hlm 1 dalam Biografi Alm dikutip dalam Rozali 2016 hlm 123 Ja far 2015 hlm 275 276 Abdullah Tha ah hlm 10 14 22 23 dalam al Fatawa al Aliyah Medan Sjarikat Tapanoeli t th dikutip dalam Ja far 2015 hlm 276 a b Ja far 2015 hlm 276 a b c d e f Ja far 2015 hlm 283 a b c d e f g h Rozali 2017 hlm 284 Ja far hlm 283 dalam Tarekat dan Gerakan dikutip dalam Rozali 2017 hlm 284 Hutahuruk hlm 136 a b c d A Mm Arief dalam Fatwa tentang Buku buku Tarikat jang Menjesatkan dalam Ahmad Khatib al Minangkabawi Tharikat Naqasjabandijah Medan Islamiyah 1965 hal 144 dikutip dalam Ja far 2015 hlm 283 Mona hlm 20 dalam Riwajat Penghidoepan dikutip dalam Rozali 2017 hlm 284 Mona hlm 7 dalam Riwajat Penghidoepan dikutip dalam Rozali 2017 hlm 284 a b c d e f Ja far 2015 hlm 284 a b Rozali 2016 hlm 120 Hasanuddin hlm 7 dalam Al Jam iyatul Washliyah dikutip dalam Ja far 2015 hlm 284 Sinar hlm 87 dalam Sejarah Medan Tempo Doeloe dikutip dalam Ja far 2015 hlm 284 Chalidjah Hasanuddin hlm 7 dalam Al Jam iyatul Washliyah dikutip dalam Ja far 2015 hlm 284 Rozali 2016 hlm 121 a b Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 39 Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 44 Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 50 Institut Agama Islam Negeri al Jamiah Sumatera Utara hlm 16 dalam Sejarah Ulama dikutip dalam Rozali 2016 hlm 121 Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 51 Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 57 Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 58 59 Rozali 2016 hlm 250 Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 59 Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 67 a b Dr Al Rasyidin M Ag dalam Anzizhan 2006 hlm 198 Dr Al Rasyidin M Ag Anzizhan 2006 hlm 199 Lihat Anzizhan 2006 hlm 199 Dr Al Rasyidin M Ag dalam Anzizhan 2006 hlm 184 Dr Al Rasyidin M Ag dalam Anzizhan 2006 hlm 185 a b Ja far 2015 hlm 285 Rozali 2016 hlm 211 Rozali 2016 hlm 212 a b c Rozali 2016 hlm 213 a b Butar butar 2017 hlm 118 a b c d e f g h i j k Ja far 2015 hlm 279 Ja far 2015 dalam Tradisi Intelektual Al Washliyah Biografi Ulama Kharismatik dan Tradisi Keulamaan Medan Perdana Publishing dan Centre for Al Washliyah Studies 2015 dikutip dalam Ja far 2015 hlm 275 a b c d e Ja far 2015 hlm 287 Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 76 a b c d e Mona hlm 21 dalam Riwajat Penghidoepan Al Fadhil dikutip dalam Ja far 2015 hlm 287 Daftar Pustaka suntingBukuʼAbbas Siradjuddin 2012 Ulama syafi i dan kitab kitabnya dari abad ke abad thabaqatus syafi iyah Jakarta Pustaka Tarbiyah Baru ISBN 978 979 26 4317 6 OCLC 798092525 Al Djamijatul Washlijah Seperempat Abad Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 Diakses tanggal 2018 05 10 pranala nonaktif permanen Anzizhan 2006 Al Ittihadiyah menjalin kebersamaan membangun bangsa Jakarta Hijri Pustaka Utama ISBN 978 979 25 9554 3 OCLC 922843208 Sya ban A Ginanjar 2017 Mahakarya Islam Nusantara kitab naskah manuskrip dan korespondensi ulama Nusantara dalam bahasa Melayu Ciputat Tangerang Pustaka Compass ISBN 978 602 60537 4 9 Skripsi Tesis DisertasiRozali Muhammad 2016 06 10 dalam bahasa Indonesia PDF Tradisi Keulamaan Al Jam iyatul Washliyah Sumatera Utara Tesis Doctoral thesis Medan Pascasarjana UIN SU http repository uinsu ac id 1207 Diakses pada 2018 05 12 JurnalButar Butar Arwin Juli Rakhmadi 2017 09 19 KAJIAN ILMU FALAK DI INDONESIA Kontribusi Syekh Hasan Ma shum dalam Bidang Ilmu Falak Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies MIQOT Jurnal Ilmu ilmu KeIslaman 1 1 doi 10 30821 jcims v1i1 1007 ISSN 2528 7435 Ilyas Ahmad Fauzi 2017 12 29 PEMIKIRAN FIKIH Syekh MUHAMMAD ZAIN BATU BARA Fidiah Salat dan Puasa PDF MIQOT Jurnal Ilmu ilmu KeIslaman MIQOT Jurnal Ilmu ilmu KeIslaman 41 2 doi 10 30821 miqot v41i2 459 ISSN 2502 3616 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 05 02 Diakses tanggal 2018 03 28 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Ja far Ja far 2015 12 07 Tarekat dan Gerakan Sosial Keagamaan Syekh Hasan Ma shum Teosofi Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam State Islamic University UIN of Sunan Ampel 5 2 269 doi 10 15642 teosofi 2015 5 2 269 293 ISSN 2442 871X Hutauruk Ahmad Fakhri Adelina Dwi Rizky 2016 08 08 KOTA Ma shum DALAM LINTAS SEJARAH 1905 1946 CRIKSETRA Jurnal Pendidikan Sejarah 5 10 ISSN 1978 8673 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 01 18 Diakses tanggal 2018 05 12 Rozali Muhammad 2017 10 31 Kontribusi Syekh Hasan Ma shum dalam Bidang Pendidikan di Sumatera Utara JUSPI Jurnal Sejarah Peradaban Islam 1 2 277 287 doi 10 30829 j v1i2 1208 ISSN 2580 8311 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 05 01 Diakses tanggal 2018 05 11 Situs WebAbdullah Wan Mohd Shaghir 2005 04 18 Berguru di Mekah Syeikh Abdul Hamid tentang golongan tajdid Utusan Online Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 05 15 Diakses tanggal 2018 05 13 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Abdullah Wan Mohd Shaghir 2006 01 16 Syeikh Hasan Ma shum Mufti Kerajaan Deli Utusan Online Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 05 15 Diakses tanggal 2018 05 13 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Sya ban A Ginanjar 2017 02 26 Kitab Tuntunan Dasar Islam Syekh Hasan Ma shum Mufti Kesultanan Deli NU Online Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 06 21 Diakses tanggal 2018 05 10 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Hasan Ma 27shum amp oldid 24365979