www.wikidata.id-id.nina.az
Ini adalah nama Mandailing marganya adalah Nasution Syekh Haji Musthafa Husein Nasution bin Husein Nasution bin Umar Nasution al Mandaili lahir di Tano Bato Mandailing Natal Sumatera Utara 1886 meninggal di Padang Sidempuan Sumatera Utara 16 November 1955 pada umur 69 tahun adalah seorang Ulama terkemuka di Sumatera Utara yang meninggalkan karya bangunan keislaman monumental Madrasah di Purba Baru Mandailing Tapanuli Selatan 2 yaitu Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Saat ini nama Syekh Musthafa Husein diabadikan pada salah satu gedung utama di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan yang berembiro dari Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara 3 Ponpes Musthafawiyah sebagai asal sejarah tumbuhnya Nahdlatul Ulama di Sumatera Utara yang dibawa oleh Syekh Musthafa Husein pada 1945 dan diresmikan pada Februari 1947 di Padangsidimpuan 4 Tahun 1936 pemerintah Belanda memberikan bintang jasa padanya atas usahanya dalam bidang pendidikan 3 Pada masa Agresi Belanda sesudah Indonesia merdeka ia bersama ulama seperti Syekh Ja far Abdul Kadir al Mandily dan H Fakhruddin Arif pernah mengeluarkan fatwa wajib fardu ain bagi setiap Muslim yang mukalaf mempertahankan kemerdekaan dari agresi Belanda 3 Musthafa HuseinPendiri Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba BaruNamaMusthafa HuseinNisbahal MandailiZamanAbad ke 19 amp Abad ke 20Wilayah aktifNusantara Haramain IndonesiaOrganisasiNahdlatul UlamaMinat utamaFikihKarya yang terkenalPondok Pesantren Musthafawiyah Purba BaruDipengaruhi oleh Lihat di bawahMempengaruhi Lihat di bawah Pekerjaan paling mulia adalah mengajar guru bertani dan berdagang 1 Tarikh singkatKeterangan kolomM Tahun MasehiH Tahun HijriahUM Perkiraan umur dalam tahun masehiUH Perkiraan umur dalam tahun hijriahCatatan Catatan tarikh singkatPenting Perkiraan umur akan terhitung secara otomatis apabila tahun lahir diisikan M H UM UH Catatan1886 0 0 Kelahiran1897 11 Belajar kepada Syaikh Abdul Hamid Lubis sekiar tiga tahun 1897 M 1900 M 1901 15 Merantau ke Makkah1901 15 Menunaikan ibadah haji pertama1914 28 Tiba di Mandailing dari Makkah1914 28 Pernikahan1915 29 Banjir di Tanobato1915 29 Hijrah ke Purba Baru1915 29 Menjadi Ketua Syarikat Islam Cabang Tano Bato1921 35 Menempati rumah baru1927 41 Mendirikan satu unit gedung di samping rumahnya1930 44 Berdirinya Persatuan Muslim Tapanuli PMT 1931 45 Bangunan permanen telah selesai dibangun dan mulai dipergunakan1936 50 Menghadiri kongres pertama Al Jam iyatul Washliyah1940 54 Kongres pertama AII di Purba Baru1945 59 Menjadi anggota Komite Nasional1947 61 Kongres kaum Muslimin se Tapanuli1947 61 Nahdlatul Ulama di Tapanuli sebagai cabang dari Nahdlatul Ulama yang berpusat di Jawa1950 64 Konferensi NU pertama pada 8 10 September 1950 di Padangsidimpuan1952 66 menjadi utusan Ulama Sumatera Utara menghadiri konferensi Ulama ulama se Indonesia1952 66 Konferensi besar murid dan lulusan Madrasah Musthafawiyah1953 67 Menghadiri pertemuan ulama seluruh Indonesia yang dilaksanakan di Medan1954 68 Menghadiri rapat syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama NU di Jakarta1955 69 Mengeluarkan seruan yang diterbitkan di media massa dan disebarkan secara massa1955 69 Menjadi calon anggota konstituante DPR Pusat mewakili Provinsi Sumatera Utara1955 69 Berpulang ke RahmatullahSyekh Musthafa Husein tidak hanya seorang Ulama besar tetapi dia juga adalah seorang wiraswasta dan sekaligus sebagai politikus dan cendekiawan yang ikut menghantarkan kemerdekaan bangsa ini dari kolonialisme Belanda dan Jepang 5 Dia juga adalah seorang Tokoh Pergerakan 5 seorang Ulama Mujahid penggerak dan pelopor bagi persatuan dan kebangunan umat sehingga Madrasah Musthafawiyah dapat dianggap sebagai pesantren pelopor dan perintis bagi perkembangan ilmu pengetahuan agama pada awal abad ke 20 khususnya di Tapanuli bagian Selatan umumnya Sumatera Utara 6 Madrasah yang pertama didirikan di Mandailing adalah Madrasah Islamiyah yang dibangun oleh Syekh Musthafa Husein di Tano Bato Kayu Laut sekitar tahun 1912 7 kemudian beliau pindah ke desa Purba Baru pada tahun 1915 di tempat inilah dilanjutkan pendidikan Islam yang kemudian bernama Madrasah Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Mandailing Setelah berdiri lembaga pendidikan Islam di Purba Baru kemudian berdiri pula beberapa Madrasah Islamiyah di daerah lain antara tahun 1927 sampai 1935 7 Lembaga pendidikan Islam ini cukup besar peranannya dalam penyebaran dan pengembangan Islam di Mandailing 7 Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru telah memiliki alumni terbesar di seluruh pelosok Nusantara banyak alumni Musthafawiyah yang melanjutkan kuliah ke berbagai perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri dan telah berhasil di berbagai bidang 8 Di Musthafawiyah Syekh Musthafa Husain dipanggil dengan sebutan Tuan Guru na Tobang dan seorang menantunya 9 yang bernama Syekh Abdul Halim Khatib sebagai Rais al Mu allimin dipanggil dengan sebutan Tuan Guru na Poso 10 Dalam bahasa Mandailing poso artinya muda 10 Karena itu Tuan Guru na Poso berarti tuan guru yang muda 10 Pada satu sisi memang usia Syekh Abdul Halim Khatib jauh lebih muda dibanding Syekh Musthafa Husain 10 Namun sebutan na poso tersebut lebih dimaksudkan agar masyarakat dapat membedakan antara kedua kiai tersebut 10 Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru adalah pondok klasik yang mempelajari kitab kitab kuning di antara kitab kitab yang dipelajari di pesantren ini adalah Hasyiyah Al Bajuri Tafsir al Jalalain Hasyiyah Syarqawy ala At Tahrir Bulughul Maram Syarh Ibn A qil Kawakib Ad Duriyyah Matn Arba in Al Nawawiyah Hasyiyah Dusuki ala Ummi al Barahin dan lain lain 11 K H Sirajuddin Abbas telah memasukkan nama Syeikh Musthafa Husein di dalam bukunya Keagungan Mazhab Syafii sebagai penyebar Mazhab Syafiiyyah di Indonesia 11 Pada awalnya lembaga pendidikan Islam yang dibangun Syekh Musthafa Husain disebut sekolah Arab atau maktab Kemudian pada tahun 1950 an atas usul Syekh Ja far Abdul Wahab sebutan maktab diganti dengan Madrasah Musthafawiyah akhirnya pada tahun 1990 an sebutan madrasah diganti dengan Ma had atau Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru 12 Daftar isi 1 Silsilah dan kelahiran 2 Sekolah di Kayu Laut amp Sutan Guru 3 Huta Pungkut amp Syekh Abdul Hamid Lubis 4 Merantau amp nama Musthafa Husein 4 1 Lima tahun pertama di Makkah 4 2 Setelah lima tahun di Makkah 4 3 Guru gurunya 4 4 Mengajar di Makkah 4 5 Wafatnya Haji Husein amp Panggilan Ibunda 5 Pulang kampung 6 Pernikahan 7 Dakwah ketokohan amp pengaruh 7 1 Surau di Tano Bato 7 2 Sekolah Arab 7 3 Bencana alam di Tanobato 7 4 Hijrah ke Purba Baru 7 5 Ruangan kelas permanen 7 6 Syarikat Islam SI 7 7 Persatuan Muslim Tapanuli PMT 7 8 Amanah untuk Tuan Na Poso 7 9 Bertani wiraswasta organisasi sosial dan Islam 7 10 Al Jam iyatul Washliyah 7 11 Al Ittihadidul al Islamiyyah AII 7 12 Zaman Jepang 7 13 Majelis Islam Tinggi MIT 7 14 Komite Nasional 7 15 Tabligh Akbar Kemerdekaan 7 16 Kongres kaum Muslimin se Tapanuli 7 17 Nahdlatul Ulama NU 7 18 Konferensi Nahdlatul Ulama 7 19 Konstituante amp Pemilihan Umum 1955 8 Wafat 9 Aktivitas harian 9 1 Pagi hari 9 2 Siang hari 9 3 Malam hari 10 Catatan akhir 11 Daftar Pustaka 12 Pranala luar 13 Lihat PulaSilsilah dan kelahiran suntingMuhammad Yatim lahir pada pada tahu 1303 H 1886 M di desa Tanobato 13 Kayu Laut Mandailing Keadaan masyarakat di Tanobato saat itu sangat menyedihkan akibat perlakuan penjajah Belanda yang memberlakukan sistem tanam paksa bagi para petani 14 Pemerintah kolonial Belanda pada masa sebelumnya membawa sistem paksa dalam penanaman kopi beserta pengangkutannya dari pedalaman ke pantai Pada masa itu pemerintah kolonial membangun pergudangan kopi di Pekantan di daerah pedalaman Sumatra di dekat perbatasan dengan daerah Pasaman Sumatera Barat Muarasipongi Kotanopan Maga Pasar Tanobato Tapus dan Natal butuh rujukan Muhammad Yatim lahir dari keluarga yang taat beragama ayahnya bernama Haji Husein bin Umar Nasution 15 Haji Husein adalah seorang saudagar shalih menekuni bidang usaha dagang hasil pertanian seperti beras karet kopi dan cengkih 16 Haji Husein berasal dari Huta Desa Purbabaru namun kakek kakeknya berasal dari Panyabungan Julu butuh rujukan Ibu dari Muhammad Yatim adalah Hajjah Halimah berasal dari Ampung Siala Batang Natal butuh rujukan Keluarga Haji Husein dan Hajjah Halimah dikarunianya sembilan 9 orang anak Muhammad Yatim adalah anak ke 3 mereka adalah Nuruddin Laki Laki Anak tertua menetap dan wafat di Malaya Malaysia butuh rujukan Hamidah Perempuan Menikah dan wafat di Panyabungan butuh rujukan Muhammad Yatim Syekh Musthafa Husein Siddik Bergelar Mangkuto Saleh Menetap dan wafat di Kayu Laut Mandailing butuh rujukan Muhammad Saleh Menetap dan wafat di Medan Haji Umnaruddin Mardin Menetap dan wafat di Makkah Saudi Arabia butuh rujukan Harun Menetap dan wafat di Pekalongan Jawa Tengah Abdul Gani Wafat terhanyut ketika Pasar Tanobato mendapat serangan banjir besar pada malam Ahad tanggal 28 Nopember 1915 butuh rujukan Sekolah di Kayu Laut amp Sutan Guru suntingDalam usia tujuh tahun Muhammad Yatim disekolahkan oleh ayahnya di sekolah rakyat Volk School di Kayu Laut 17 Pada masa ini beliau belajar selama lima tahun setelah menyelesaikan pendidikan di masa ini seorang gurunya Sutan Guru meminta kepada orang tua Muhammad Yatim agar Muhammad Yatim melanjutkan ke jenjang Sekolah Raja di Bukittinggi 18 karena gurunya tersebut menilai bahwa Muhammad Yatim adalah anak yang cerdas dan cukup mampu 19 Akan tetapi orang tua Muhammad Yatim lebih cenderung menginginkan anaknya untuk belajar agama Islam kepada Syekh Abdul Hamid di Huta Pungkut 19 Kotanopan Huta Pungkut amp Syekh Abdul Hamid Lubis suntingHuta pungkut pada masa itu adalah termasuk ke dalam wilayah Ke Kuriaan Tamiang adalah desa yang dikenal banyak melahirkan tokoh tokoh pejuang kebangsaan dan orang terpelajar 20 Huta Pungkut adalah Desa kecil di wilayah Kotanopan Mandailing Sumatera Utara disana lahir seorang Pahlawan Nasional Indonesia Jenderal Besar TNI Purn Abdul Haris Nasution Di Huta Pungkut Muhammad Yatim belajar kepada Syekh Abdul Hamid Lubis Syekh Abdul Hamid Lubis Huta Pungkut adalah seorang alumni Makkah 6 yang merupakan kerabat dari keluarga Muhammad Yatim 14 Ulama besar ini terkenal sebagai Ahli Fiqih 21 Selama di Makkah Syekh Abdul Hamid adalah sahabat seperguruan dari Haji Rasul Ayah Buya HAMKA dan juga sahabat dari K H Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah 22 Ketiga Tokoh ini dikenal sejarah memiliki persahabatan yang sangat erat hingga melintasi organisasi yang mereka dirikan 22 Setelah 10 tahun belajar di kota suci Makkah Syekh Abdul Hamid kemudian kembali ke tanah air pada tahun 1895 dengan sambutan hangat dan meriah dari sanak saudara dikampung halamannya sebab mendengar seorang Abdul Hamid telah pulang dari berguru kepada Ulama Makkah yang namanya masyhur di Nusantara seperti Syekh Abdul Kadir Mandily 22 dan Syekh Ahmad Khatib Minangkabawy Pada masa itu di Huta Pungkut telah ada seorang Ulama yang nantinya dikenal dekat dengan Syekh Abdul Hamid adalah Syekh Sulaiman al Khalidi 1841 1917 Syekh tarekat Naqsyabandi merupakan salah seorang khalifah Abdul Wahab Rokan 23 Muhammad Yatim belajar kepada Syekh Abdul Hamid Lubis sekiar tiga tahun 1897 M 1900 M dengan sistem belajar yang bukan formal yang mana beliau tinggal bersama dengan Syekh Abdul Hamid Lubis 24 Pengajiannya hanya sekali seminggu yaitu pada setiap hari Ahad butuh rujukan Selain itu Muhammad Yatim mengikuti Syekh Abdul Hamid berkebun kopi yang jaraknya 3 Kilometer dari desa Huta Pungkut butuh rujukan Tidak jarang mereka bermalam di kebun dan baru kembali ke desa menjelang pengajian berlangsung butuh rujukan Kedekatannya dengan guru telah menghasilkan perilaku Islami pada diri Muhammad Yatim dan pada dirinya semakin tumbuh suatu keyakinan dan kepercayaan yang kuat untuk lebih giat belajar ilmu pengetahuan Islam 24 Atas bimbingan Syekh Abdul Hamid inilah muncul semangat pada diri Muhammad Yatim untuk memperdalam ilmu agamanya di Makkah demikian pula Haji Husein orangtuanya yang juga berharap dan bercita cita agar anaknya dapat belajar di Makkah Atas anjuran Syekh Abdul Hamid Lubis maka kemudian diambil kesepakatan untuk memberangkatan Muhammad Yatim merantau ke Makkah bersama jama ah haji dari Mandailing pada masa itu 24 Merantau amp nama Musthafa Husein suntingMuhammad Yatim berangkat ke Makkah pada bulan Rajab tahun 1319 H 24 sekitar bulan oktober november tahun 1901 M 25 Bersamaan dengan Muhammad Nuh bin Syekh Sihabuddin dari Mompang Julu Panyabungan 24 Selama di Makkah Muhammad Yatim tinggal dengan keluarga Syekh Sihabuddin kemudian dengan keluarga Syekh Abdul Qadir al Mandaili 24 Pada waktu itu Syekh Ja far dan Syekh Muhammad Ya cub anak Syekh Abdul Qadir masih dibawah usia Muhammad Yatim 26 Pada tahun 1319 H setelah selesai wukuf di Arafah Muhammad Yatim berganti nama Musthafa Husein pergantian nama ini dilakukan di Mina 27 Lima tahun pertama di Makkah sunting Di Makkah Musthafa Husein belajar agama Islam di Masjidil Haram dengan sistem Halaqah duduk bersila mengelilingi guru sampai dengan lima tahun 26 Setelah lima tahun di Makkah sunting Setelah masa lima tahun belajar dengan sistem Halaqah Musthafa Husein merasa belum mendapat ilmu pengetahun Islam dengan sempurna maka ia berencana untuk berangkat ke negeri Mesir untuk mendalami ajaran Islam 26 Walaupun belum ada konsultasi dengan orang tuanya di kampung halaman barang barang telah dikemas dan hanya menunggu waktu keberangkatan 26 Disaat menunggu keberangkatan dengan kapal Musthafa Husein bertemu dengan salah seorang pelajar yang berasal dari Palembang yang juga sedang menuntut ilmu agama Islam di Masjidil al Haram Makkah 26 Kepada pelajar ini Muhammad Yatim menuturkan bahwa dia akan pindah belajar dari Masjidil Haram Makkah menuju Mesir butuh rujukan Pelajar yang berasal dari Palembang tersebut mengajak Musthafa Husein berdiskusi serta membantu menjelaskan pelajaran yang ada selama ini di Masjid al Haram Makkah butuh rujukan Rencana keberangkatan ke Negeri Mesir dibatalkan setelah mendapat bimbingan dan pemikiran dari seorang yang berasal dari Palembang 26 Setelah mendapat masukan tersebut Musthafa Husein menjadi lebih konsentrasi dan percaya diri untuk belajar di Masjidil al Haram Makkah 26 Seterusnya Musthafa Husein kembali belajar di Masjid al Haram dan para gurunya mulai mengenalnya lebih baik butuh rujukan Guru gurunya sunting Bidang keilmuan islam yang dipelajari oleh Musthafa Husein dari para ulama yang spesialis dibidangnya adalah seperti Ulumul Qur an dan Ilmu Tafsir Ulumul Hadist dan Mustholahul Hadist Bahasa arab beserta tata bahasanya Nahwu dan Shorof Fikih dan Ushul Fiqh Tauhid Ilmu Falak Balaghah Ilmu Arud dan Barzanji serta Ilmu Tasawwuf bukan ilmu tarekatnya 28 29 30 Daftar guru guru Syekh Musthafa Husein al MandailiNo Tahun Lahir Tahun Wafat Umur Wafat Nama Keterangan Rujukan Masehi Hijriah Masehi Hijriah Masehi Hijriah 1 Sutan guru Sekolah Rakyat Volk School a 1 2 1865 1928 63 Syekh Abdul Hamid Lubis Hutapungkut Atas bimbingan Syekh Abdul Hamid inilah muncul semangat pada diri Muhammad Yatim untuk memperdalam ilmu agamanya di Makkah demikian pula Haji Husein orangtuanya yang juga berharap dan bercita cita agar anaknya dapat belajar di Makkah Atas anjuran Syekh Abdul Hamid Lubis maka kemudian diambil kesepakatan untuk memberangkatan Muhammad Yatim merantau ke Makkah bersama jama ah haji dari Mandailing pada masa itu a 2 a 3 3 1860 1916 56 Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi Jabatan yang pernah diembannya dan merupakan Ulama Nusantara pertama yang pernah memegangnya adalah imam dan khatib mazhab Syafi i selain sebagai guru besar Ia mempunyai banyak murid asal Nusantara yang kemudian menjadi Ulama besar a 2 a 4 a 5 a 6 4 1862 1278 1930 1349 68 71 Syekh Mukhtar bin Atharid al Bughuri al Makki Syekh Haji Raden Muhammad Mukhtar bin Atharid al Bughuri al Batawi al Jawi al Makki atau Tuan Mukhtar Bogor atau Syekh Atharid nama Sunda beliau adalah Raden Muhammad Mukhtar bin Raden Natanagara adalah satu dari Ulama Nusantara sekaligus seorang Bangsawan dan juga seorang Umara yang terkenal dan berpengaruh di Makkah pada zamannya Dalam literatur Indonesia tidak tercatat biografi beliau yang ada adalah dalam literatur Arab Di Makkah beliau dikenal dengan Syekh Atharid Dalam catatan sejarah Tuan Mukhtar Bogor adalah seorang yang sangat giat belajar mengajar membaca dan sangat kuat beramal Syekh Atharid termasuk Ulama Nusantara yang mempunyai banyak guru setidaknya jumlah gurunya mencapai 35 ulama a 4 a 5 a 7 5 Syekh Abdul Qadir bin Shobir al Mandaili Syekh Abdul Qadir bin Shobir al Mandaili adalah guru dari pada Syekh Musthafa Husein tokoh ini adalah ulama Mandailing ternama di Makkah kelahiran Huta Siantar Panyabungan Mandailing Sumatera Utara adalah guru bagi hampir seluruh ulama besar Nusantara di Makkah dan ia lebih senior daripada Syekh Abdul Qadir bin Abdul Muthalib al Mandaili 1910 M 1965 M a 2 a 4 a 8 6 Syekh Muhammad Amin Mardin Madinah Guru Syekh Musthafa Husein pada bidang zikir dan awraad a 2 a 4 7 Syekh Ahmad Sumbawa a 2 a 4 8 Syekh Saleh Bafadhil a 2 a 4 9 Syekh Ali Maliki a 2 a 4 10 Syekh Umar Bajuned a 2 a 4 11 Syekh Abdul Rahman a 2 a 4 12 Syekh Umar Sato Guru Syekh Musthafa Husein pada bidang zikir dan awraad a 2 a 4 Keterangan TabelCatatan cell dengan tanda tanya adalah mungkin Kategori Orang hidup atau datanya belum di input kedalam tabel silahkan menambahkan data dengan menyunting Templat Tabel guru guru Syekh Musthafa Husein al Mandaili sesuai petunjuk Catatan Kaki Pulungan Abbas 2014 Pesantren Musthafawiyah Purbabaru Mandailing bangunan keilmuan Islam dan simbol masyarakat Bandung Ciptapustaka Media hlm 16 ISBN 979 3216 19 0 a b c d e f g h i j Dr H Abbas Pulungan 2004 dalam Pulungan Abbas 2014 Pesantren Musthafawiyah Purbabaru Mandailing bangunan keilmuan Islam dan simbol masyarakat Bandung Ciptapustaka Media hlm 19 ISBN 979 3216 19 0 menyebutkan 9 orang nama yaitu 1 Syekh Abdul Kadir al Mandaily 2 Syekh Ahmad Sumbawa 3 Syekh Saleh Bafadhil 4 Syekh Ali Maliki 5 Syekh Umar Bajuned 6 Syekh Ahmad Khatib 7 Syekh Abdul Rahman 8 Syekh Umar sato 9 Syekh Muhammad Amin Mardin Pelly Usman 2015 09 23 Syekh Abdul Hamid Hutapungkut Waspada Medan hlm Opini B6 Diakses tanggal 2018 04 03 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link a b c d e f g h i j Ali Sati 2016 dalam Sati Ali 2016 08 08 ULAMA ULAMA TERKEMUKA DI TAPANULI SELATAN DAN UPAYA KADERISASI AL MAQASID Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan 2 1 65 78 ISSN 2442 6644 Diakses tanggal 2018 06 19 menyebutkan 10 orang nama yakni Selama berada di Makkah Musthafa Husein belajar kepada banyak Guru sebagaimana berikut ini 1 Syekh Abd al Qadir al Mandiliy 2 Syekh Mukhtar al Boghoriy 3 Syekh Ahmad Sumbawa 4 Syekh Shalih Bafadhil 5 Syekh Ali Maliki 6 Syekh Umar Bajuneid 7 Syekh Ahmad Khathib 8 Syekh Abdul Rahman 9 Syekh Umar Sato 10 Syekh Muhammad Amin Madinah a b H Bakri bin Abullah bin Musthafa Bin Husein bin Umar Nasution 2015 Direktur Pesantren Musthafawiyah Lihat Lubis M Syukri Azwar 2017 05 26 dalam bahasa Indonesia PDF Pembinaan kesehatan mental santri melalui bmbingan dan konseling Islami di Pesantren Sumatera Utara Tesis Doctoral S3 thesis Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara http repository uinsu ac id 1623 Diakses pada 2018 04 10 menyebutkan Di antara guru beliau adalah Syekh Mukhtar Atharid Al Bogori Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawy dan ulama semasa mereka Ilyas Ahmad Fauzi 2017 12 29 PEMIKIRAN FIKIH SYAIKH MUHAMMAD ZAIN BATU BARA Fidiah Salat dan Puasa MIQOT Jurnal Ilmu ilmu Keislaman 41 2 266 267 doi 10 30821 miqot v41i2 459 ISSN 2502 3616 Diakses tanggal 2018 06 19 ban A 2017 Mahakarya Islam Nusantara kitab naskah manuskrip dan korespondensi ulama Nusantara dalam bahasa Melayu Ciputat Tangerang Pustaka Compass hlm 417 418 ISBN 978 602 60537 4 9 OCLC 1000175537 Majalah Alkisah 2014 01 10 Syaikh Abdul Qadir bin Abdul Muthalib Al Mandaili Tuan Guru para Santri Melayu Bagian 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 01 10 Diakses tanggal 2018 03 30 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Daftar Pustaka Ilyas Ahmad Fauzi 2017 12 29 PEMIKIRAN FIKIH SYAIKH MUHAMMAD ZAIN BATU BARA Fidiah Salat dan Puasa MIQOT Jurnal Ilmu ilmu Keislaman 41 2 266 267 doi 10 30821 miqot v41i2 459 ISSN 2502 3616 Diakses tanggal 2018 06 19 Lubis M Syukri Azwar 2017 05 26 dalam bahasa Indonesia PDF Pembinaan kesehatan mental santri melalui bmbingan dan konseling Islami di Pesantren Sumatera Utara Tesis Doctoral S3 thesis Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara http repository uinsu ac id 1623 Diakses pada 2018 04 10 Majalah Alkisah 2014 01 10 Syaikh Abdul Qadir bin Abdul Muthalib Al Mandaili Tuan Guru para Santri Melayu Bagian 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 01 10 Diakses tanggal 2018 03 30 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Pelly Usman 2015 09 23 Syekh Abdul Hamid Hutapungkut Waspada Medan hlm Opini B6 Diakses tanggal 2018 04 03 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Pulungan Abbas 2014 Pesantren Musthafawiyah Purbabaru Mandailing bangunan keilmuan Islam dan simbol masyarakat Bandung Ciptapustaka Media ISBN 979 3216 19 0 Sati Ali 2016 08 08 ULAMA ULAMA TERKEMUKA DI TAPANULI SELATAN DAN UPAYA KADERISASI AL MAQASID Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan 2 1 65 78 ISSN 2442 6644 Diakses tanggal 2018 06 19 Sya ban A Ginanjar 2017 Mahakarya Islam Nusantara kitab naskah manuskrip dan korespondensi ulama Nusantara dalam bahasa Melayu Ciputat Tangerang Pustaka Compass ISBN 978 602 60537 4 9 Diantara ulama ulama yang pernah menimba ilmu pengetahuan di Pesantren Shaulathiyah adalah Syeikh Musthafa Husein pendiri Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Almarhum Syeikh Hamdan Abbas pernah menjabat Ketua MUI Sumatera Utara bahkan senioran dari Syeikh Majid Salim Rahmatullah almarhum Syeikh Mahmud Syihabuddin ulama Sumatera Utara yang pernah menjadi guru di Masjidil Haram adalah alumnus Shaulathiyah dan banyak lagi ulama ulama kharismatik di Indonesia terinspirasi untuk mendirikan pesantren di tanah air ini Dengan arti kata pesantren pesantren yang ada di Indonesia banyak berhutang budi kepada Ma had Shaulathiyah Bahkan sampai sekarang kurikulum pesantren yang ada di Indonesia tidak jauh berbeda dengan kurikulum yang dipelajari di Ma had Shaulathiyah H M Nasir LC MA 2012 Wakil Sekretaris Dewan Fatwa Pengurus Besar Al Washliyah 31 Mengajar di Makkah sunting Dalam kurun waktu yang relatif singkat yakni tujuh tahun 32 Musthafa Husein telah berhasil menamatkan pelajarannya di Madrasah Al Shaulatiyah Al Hindiyah 33 34 di Makkah Kemudian diizinkan mengajar di sana 35 dengan tanpa mengurangi waktu belajar secara khusus kemahiran Musthafa Husein adalah pada bidang Ilmu Fikih 32 Wafatnya Haji Husein amp Panggilan Ibunda sunting Selama 13 tahun 36 37 Musthafa Husein bermukim sekaligus mendalami ilmu agama di Makkah yakni mulai tahun 1319 H hingga 1332 H Musthafa Husein tidak pernah pulang ke tanah airnya selama di Makkah sehingga hubungan dengan keluarga di tanah air adalah melalui jama ah haji ataupun keluarga yang datang dari Mandailing 38 Sebagaimana layaknya perantau yang sedang menimba ilmu dan cinta akan tanah airnya Musthafa Husein amat memperhatikan dengan sungguh sungguh kesempatan yang dimilikinya Hingga pada tahun 1330 H diantara desember 1991 M sd desember 1912 M 25 beliau mendengar berita wafatnya Haji Husein ayahnya beberapa waktu kemudian 39 Sang ibu memanggil Musthafa Husein agar pulang ke Mandailing panggilan ibunda itu dipenuhinya tepat pada tanggal 1 Muharram beliau meninggalkan Makkah setelah melaksanakan ibadah haji 40 Pulang kampung suntingMusthafa Husein tiba di Mandailing pada bulan Rabiul awal tahun 1332 H 41 sekitar bulan Januari Februari 1914 M 25 untuk menjawab panggilan sang ibu dan juga untuk berziarah ke makam ayahnya Sesudah berziarah ia merencanakan akan kembali ke Makkah untuk memperdalam ilmu agama Islam yang dirasanya belum memadai 41 Namun setelah kembali bersama keluarganya di Mandailing beliau tidak lagi diperbolehkan untuk kembali ke Makkah Hal itu dipenuhinya dengan ikhlas atas permintaan keluarga dan masyarakat yang membutuhkan guru agama Islam dan untuk mengembangkan syariat Islam di Mandailing 41 Pernikahan suntingPada bulan syawal tahun 1332 H sekitar bulan agustus september 1914 M 25 atas permintaan keluarganya Musthafa Husein menikah dengan seorang gadis bernama Habibah yang asalnya dari Huta Pungkut Kotaponan 41 seorang yang masih merupakan kerabat dekat dari Abdul Haris Nasution yang saat itu masih usia belia 42 43 Peristiwa itu adalah masuk dalam bulan ke 7 tujuh setelah tiba pada bulan Rabiul awal di Mandailing Nantinya pasangan ini dikaruniai 10 sepuluh orang anak yakni 2 dua orang anak laki laki dan 8 delapan orang anak perempuan 44 Anak perempuan yang pertama nantinya dinikahkan dengan Syekh Muhktar Siddik anak perempuan yang kedua dinikahkan dengan Syekh Ja far Abdul Wahab 45 Dakwah ketokohan amp pengaruh suntingSurau di Tano Bato sunting Setelah beliau tinggal di Mandailing Musthafa Husein mulai mengajar di surau dan masjid yang ada di sekitar pasar Tanobato 32 atau dan rumah rumah masyarakat yang dengan sengaja mengundang beliau untuk memberikan pengajaran dan ceramah agama 10 Melalui pengajian pengajian inilah Syekh Musthafa Husain banyak menerima saran dan masukan dari masyarakat agar beliau mendirikan madrasah 10 Untuk maksud itu masyarakat berjanji akan memberikan bantuan dan partisipasi aktif mereka 10 Saran dan masukan masyarakat tersebut disahuti Syekh Musthafa Husain dengan mendirikan madrasah di desa kelahirannya Tano Bato Kayulaut Sekolah Arab sunting Syekh Musthafa Husein pertama kali mendirikan Madrasah adalah di desa Tanobato Kayulaut 46 Ketika pertama dibuka santri madrasah yang didirikan Syekh Musthafa Husain ini hanya terdiri dari puluhan orang saja dan masih terbatas pada masyarakat di sekitar lingkungan madrasah 10 Ketika itu madrasah yang didirikan Syekh Musthafa Husain lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Sekolah Arab 10 perguruan Islam ini mulanya bernama Madrasah Musthafawiyah dengan jenjang pendidikan tingkat Tsanawiyah ula dan tsanawiyah ulya 47 Keberhasilan Syekh Musthafa Husein membangun lembaga pendidikan Islam membuat posisi dan kedudukannya melebihi Ulama lain yang ada di daerah Mandailing dan umumnya di Sumatera Utara Dr H Abbas Pulungan 2017 Dosen dan Kepala Puslit IAIN Sumatera Utara 48 Kehadiran lembaga pendidikan Islam dalam masyarakat mandailing dan sekitarnya telah memberikan peluang yang sangat besar bagi ummat Islam untuk mendapat pendidikan karena pada masa itu lembaga pendidikan setingkat sekolah lanjutan belum ada kecuali sekolah keguruan umum 48 Dengan demikian masyarakat yang mempunyai anak setelah tamat sekolah rendah sekolah rakyat dapat melanjutkan lebih tinggi diatasnya di Madrasah Musthafawiyah 48 Tanobato sebagai lokasi Madrasah yang dibangun oleh Syekh Musthafa Husein cukup strategis karena daerah ini menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan transportasi antara daerah Mandailing dengan daerah Natal sebagai pelabuhan laut pantai barat Sumatra 49 Kepopuleran Syekh Musthafa Husein terus berkembang karena banyak memberikan pengajian dan ceramah agama di desa desa Mandailing 49 Bencana alam di Tanobato sunting Hari minggu pagi menjelang shubuh pada 28 November 1915 terjadi banjir dan bencana alam yang menghanyutkan rumah dan pemukiman penduduk desa termasuk gedung sekolah arab madrasah 49 Setelah bencana banjir berlalu masyarakat ternyata mendesak Syekh Musthafa Husain untuk mendirikan kembali perguruan Islam yang telah dibangunnya 50 Ketika itu ada dua kelompok masyarakat yang menyampaikan tawaran kepada Syekh Musthafa Husain 50 yaitu Masyarakat Kayulaut meminta Syekh Musthafa Husain agar terus melanjutkan pendidikan dan operasional madrasah di Tanobato 50 Masyarakat Purbabaru meminta agar Syekh Musthafa Husain pindah ke daerah mereka dan mendirikan madrasah di sana 50 Untuk itu masyarakat Purbabaru bersedia memberikan tanah mereka untuk perumahan dan lokasi perguruan atau madrasah 50 Akhirnya dengan pertimbangan yang matang dan atas saran keluarga Syekh Musthafa Husain memutuskan untuk menerima tawaran kedua yaitu pindah ke Purbabaru 50 Keputusan tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa Purbabaru memiliki letak atau lokasi yang sangat strategis yaitu tepat di jalur lintas Sumatra dan merupakan wilayah yang dapat menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya 50 Hijrah ke Purba Baru sunting Pada tahun 1915 Syekh Musthafa Husein dan keluarganya hijrah ke Purba Baru 50 Awalnya murid murid yang turut menyertai Syekh Musthafa Husein dari Tanobato hanya berjumlah 20 orang 32 Diantara muridnya yang ikut serta adalah Abdul Halim Khatib Tuan Na Poso 50 yang nantinya setelah dari Musthafawiyah melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Al Shaulatiyah Makkah selama 7 tahun 32 Tuan Na Poso telah turut belajar sejak tahun 1915 bersama murid murid tersebut 51 Sejak saat itu Syekh Musthafa Husein mengajar di sana dengan dibantu oleh seorang muridnya semasa di Makkah yang bernama Muhammad Nasir 32 Desa Purba Baru saat ini masuk dalam kecamatan Lembah Sorik Marapi dengan ibukota Pasar Maga kabupaten Mandailing Natal provinsi Sumatera Utara 12 Desa Purba Baru berjarak 17 kilometer dari kota Panyabungan sebagai ibu kota kabupaten Mandailing Natal berjarak 90 kilometer dari kota Padangsidempuan berjarak 500 kilometer dari kota Medan ibu kota Sumatera Utara dan berjarak 247 kilometer dari kota Bukit Tinggi Sumatera Barat 12 Desa ini diapit oleh dua bukit yang dalam bahasa Mandailing disebut tor yaitu Tor Roburan di sebelah barat dan Tor Aek Tapus di sebelah timur 12 Sepanjang desa ini mengalir sungai yang dalam bahasa Mandailing disebut aek yaitu Aek Singolot yang mengandung zat belerang karena berasal dari Gunung Sorik Marapi yang masih aktif dan bermuara ke Sungai Batang Gadis atau dalam bahasa Mandailing Aek Godang di desa Aek Godang yang bertetangga dengan desa Purba Baru 12 Sungai lain yang mengalir di desa Purba Baru tepatnya di sebelah timur adalah Aek Tapus yang daerah alirannya menyusuri Tor Aek Tapus 12 Pada awalnya di Purba Baru Syekh Musthafa Husein tinggal pada satu rumah lokasi rumah itu nantinya berdekatan dengan masjid yang baru di masjid itulah beliau mengadakan pengajian dengan masyarakat yang berdatangan dari desa atau kampung sekitar Purba Baru 50 Di sana murid murid belajar dengan cara ber halaqah duduk bersila 32 nbsp Gubuk santri di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba BaruSejak tahun 1916 murid semakin bertambah sehingga mencapai kurang lebih 60 orang 51 Para murid yang datang dari luar mulai mendirikan pondok pondok atau gubuk gubuk kecil untuk tempat tinggal karena asrama tidak lagi dapat menampung murid yang setiap tahun meningkat tajam 52 Mereka bertempat tinggal di rumah rumah kecil dengan ukuran rumah gubuk berukuran sekitar 2 m x 2 5 m yang terbuat dari dinding tepas bambu dan atapnya dari daun nipah rumbia ataupun ilalang 53 Pada tanggal 1 Ramadhan 1339 H 9 Mei 1921 M 25 Syekh Musthafa Husein secara resmi menempati rumah baru lokasinya adalah berada pada sebidang tanah di pinggir jalan raya yang disediakan oleh masyarakat Purba Baru untuk beliau membangun rumah permanen 50 Syekh Musthafa Husein mendirikan satu unit gedung di samping rumahnya Pada tahun 1927 51 Ruangan kelas permanen sunting Pada tanggal 10 Rajab 1350 H atau 21 November 1931 M tempat belajar berupa bangunan permanen telah selesai dibangun dan mulai dipergunakan 50 Ruangan untuk belajar yang dibangun oleh Syekh Musthafa Husein adalah 1 satu unit dengan luas ukuran 8 m x 6 m bangunan ini praktis dipergunakan untuk belajar pada tahun 1931 M yang mana sebelumnya masih bersifat darurat dengan jumlah 3 tiga ruangan 54 Setelah sarana belajar tersedia secara permanen murid murid mulai berdatangan dan terus meningkat tidak hanya masyarakat Mandaiing tetapi meluas sampai Angkola Padang Lawas Sipirok Barumun dan Tapanuli Tengah 52 Syarikat Islam SI sunting Pada tahun 1915 Syekh Musthafa Husein berkiprah dalam bidang pergerakan politik dan sebagai Ketua Syarikat Islam Cabang Tano Bato 5 Namun pada saat itu baru beberapa tahun berjalan telah terjadi perpecahan di kalangan masyarakat terutama berkaitan dengan masalah khilafiyah 5 Selanjutnya dia berusaha ke arah Persatuan Islam khususnya di Tapanuli Persatuan Muslim Tapanuli PMT sunting Pada tahun 1930 atas anjuran Syekh Musthafa Husein berdirilah Persatuan Muslim Tapanuli PMT yang berdomisili di Padangsidimpuan di mana beliau menjabat sebagai Ketua Majelis Syar iy 5 Selanjutnya pada tahun 1933 Syekh Musthafa Husein terpilih menjadi penasehat PMT 55 Organisasi ini didirikan dengan berupa penolakan terhadap pemakaian madzhab dalam Thawalib pada tahun 1930 56 Syekh Musthafa Husein Purbabaru adalah pendirinya dan setelah kemerdekaan organisasi ini bergabung dengan Nahdlatul Ulama yang menebar di Sumatera Utara 56 Amanah untuk Tuan Na Poso sunting Sekitar tahun 1935 setelah tenaga pengajar atau tuan guru di Madrasah Musthafawiyah dirasakan telah mencukupi dan mampu memenuhi kebutuhan Syekh Musthafa Husein memberikan semacam kepercayaan kepada Syekh Abdul Halim Khatib mengajar di kelas 7 tujuh Madrasah Musthafawiyah dan juga kewenangan dalam pengembangan keilmuan Islam termasuk mangatur dan menetapkan tenaga tenaga pengajar disetiap kelas 57 Bertani wiraswasta organisasi sosial dan Islam sunting Sekitar tahun 1935 sampai dengan kemerdekaan Republik Indonesia Syekh Musthafa Husein merasakan bahwa sistem pendidikan di Madrasah Musthafawiyah telah dapat berlangsung dengan baik beliau mulai mengembangkan usaha dagangnya yang dimulai dari hasil perkebunan karet kepunyaannya sendiri perkebunan yang cukup luas dan dirintisnya bersama dengan para murid murid dengan tujuan untuk mendapatkan modal dan pengembangan biaya Madrasah Musthafawiyah 57 Perkebunan karet itu ada yang berlokasi di Purba Lama dan Jembatan Merah dan adapula perkebunan buah rambutan yang cukup luas di sekitar daerah Aek Godang 58 Syekh Musthafa Husein termasuk salah seorang yang pertama sekali melaksanakan praktek perkebunan secara modern di daerah Mandailing 58 Selain itu untuk menyatukan ummat Islam dan merealisasikan perjuangannya Syekh Musthafa Husein mulai aktif dalam gerakan dan membangun organisasi sosial serta keagamaan Islam 57 Al Jam iyatul Washliyah sunting Pada tahun 1936 Syekh Musthafa Husein menghadiri kongres pertama Al Jam iyatul Washliyah dan diangkat menjadi Penasehat Pengurus Besar Jam iyatul Washliyah 55 59 Al Ittihadidul al Islamiyyah AII sunting Pada tahun 1939 atas inisiatif dan anjuran Syekh Musthafa Husein dibentuk suatu organisasi Islam dan bersifat sosial dengan nama Al Ittihadidul al Islamiyyah AII 55 yang merupakan perkumpulan bagi alumnus alumnus pesantren Mushtafawiyah Purbabaru dengan bertujuan untuk menyatukan pelajaran pelajaran di semua sekolah agama dengan arti yang seluas luasnya dan berpusat di Purba Baru Mandailing Anggotanya terdiri dari murid murid dan alumni Madrasah Musthafawiyah 55 Organisasi ini sangat cepat berkembang di daerah Mandailing Angkola Sipirok Padang Lawas dan seluruh wilayah Tapanuli Selatan 55 Pada tahun 1940 diadakan kongres pertama di Purba Baru yang di hadiri 62 Cabang dan diambil keputusan Pengurus Besar dipindahdakan dari Purba baru ke Padangsidimpuan Organisasi Al Ittihadidul al Islamiyyah AII inilah yang menjadi dasar berdirinya Nahdlatul Ulama Sumatera Utara di Padangsidimpuan pada tahun 1947 60 Dalam perkembangannya ketika NU didirikan oleh tokoh tokoh Musthafawiyah al Ittihadiyah digabungkan ke dalam NU 61 Zaman Jepang sunting Dalam rencana revolusi pada zaman Jepang Syekh Musthafa Husein diangkat menjadi anggota Tapanuli Syu Syangi Ko Kai dan Kookai 5 Majelis Islam Tinggi MIT sunting Pada tahun 1944 didirikan organisasi islam di Padangsidimpuan dengan nama Majelis Islam Tinggi MIT dan Syekh Musthafa Husein diangkat menjadi ketua umum 60 Setelah Majelis Islam Tinggi dilebur menjadi Masyarakat Umat Muslim Indonesia Masyumi Musthafa diangkat sebagai Penasehat Majelis Syuro Sumatra 5 Komite Nasional sunting Pada tahun 1945 Indonesia Merdeka Syekh Musthafa Husein diangkat menjadi anggota Komite Nasional yang berpusat di Kotanopan Mandailing dan aktif mengikuti pertemuan pertemuan komite nasional di tingkat Kaesidenan Tapanuli 60 Tabligh Akbar Kemerdekaan sunting Ketika Indonesia merdeka pada 1945 alumnus alumnus Musthafawiyah atas prakarsa Ali Nuddin Lubis berencana mengadakan tabligh akbar di Panyabungan pada tahun 1946 sebagai bentuk rasa sukur atas tercapainya kemerdekaan 62 Dengan legitimasi dari Syekh Mushtafa Husein dan beberapa ulama lainnya di Tapanuli tabligh ini berhasil dilaksanakan pada 1946 di salah satu Madrasah Islamiyah Panyabungan 62 Tabligh dihadiri oleh alumnus alumnus pesantren Mustafawiyah dan ulama ulama terkemuka di Tapanuli 62 Syekh Mushtafa Husein adalah seorang ulama unggul dan terkemuka pada saat itu karena itu legitimasi dan dukungannya dapat diyakini menjadi daya tarik tersendiri bagi ulama lain dan menjadi faktor penentu suksesnya tabligh tersebut 62 Dalam tabligh ini didapatkan satu kesepakatan baru para Ulama yang hadir di dalamnya untuk mengadakan Kongres Kaum Muslimin se Tapanuli Mandailing Padang Lawas Angkola Sipirok Natal Sibolga yang akan diadakan tahun berikutnya di Padangsidimpuan 62 Kongres kaum Muslimin se Tapanuli sunting Kongres ini berlangsung pada 7 9 Februari 1947 di Madrasah Islamiyah Kampung Bukit Padangsidimpuan Kongres ini dihadiri oleh ulama dan tokoh pemuda dari Mandailing Padang Lawas Angkola Siprok Natal dan Sibolga 62 Dalam kongres tersebut didapatkan kesepakatan di antara ulama dan tokoh pemuda yang berfaham Aswaja untuk mendirikan Nahdlatul Ulama di Tapanuli sebagai cabang dari Nahdlatul Ulama yang berpusat di Jawa 63 Nahdlatul Ulama NU sunting Sejak saat itu NU pun berkembang di Sumatera Utara khususnya di Tapanuli Selatan 14 Perkembangan NU ini membawa dampak positif bagi misi mempertahankan ajaran Ahlussunnah Wal Jama ah di Tapanuli Selatan 14 Syekh Musthafa Husein adalah simbol bagi Nahdlatul Ulama NU di Sumatera Utara 14 Pesantren Musthafawiyah pun menancapkan namanya di bumi nusantara sebagai pusat perkembangan Nahdlatul Ulama di Sumatera Utara 14 Untuk keanggotaanya sementara al Ittihadiyah Islamiyah Indonesia dileburkan kedalam NU sehingga seluruh anggota organisasi tersebut resmi menjadi anggota NU Tapanuli selain al Ittihadiyah Islamiyah Indonesia terdapat empat cabang dari al Washliyah di Tapanuli yang meminta untuk masuk ke dalam NU 64 Kongres juga berhasil menetapkan tiga tokoh utama yang bertugas untuk menyusun kepengurusan NU selanjutnya Mereka adalah H Bahruddin Thalib Lubis H Dja far Abdul Wahab dan Muhammad Amin Awwal Ketiga tokoh tersebut berhasil menyusun kepengurusan dan Syekh Musthafa Husein dipilih sebagai penasehat 65 Konferensi Nahdlatul Ulama sunting Pada Tahun 1950 tiga tahun setelah berdiri di Tapanuli NU mengadakan konferensi pertama pada 8 10 September 1950 di Padangsidimpuan diikuti oleh seluruh pengurus cabang NU Tapanuli dan perwakilan dari pengurus NU pusat dari Surabaya 66 adalah Kiai haji Masykur dan K H Saifuddin Zuhri 60 Dalam konferensi ini Syekh Musthafa Husein diangkat menjadi Ketua Majelis Syuriah NU Tapanuli 60 Pada tahun 1952 Syekh Musthafa Husein terpilih menjadi utusan Ulama Sumatera Utara menghadiri konferensi Ulama ulama se Indonesia yang disponsori Kementerian Departemen Agama bertempat di Bandung Konferensi ini adalah untuk menetapkan awal bulan Ramadhan dan hari raya idul fithri 60 Setelah Syekh Musthafa Husein kembali dari jawa Jakarta setelah mengamati situasi dan perkembangan agama selama melakukan perjalanan di Pulau Jawa beliau melaksanakan konferensi seluruh muridnya di berbagai daerah 60 Pidato pembukaan konferensi pelajar Musthafawiyah Februari 1952 Disini dapat saya nyatakan bahwa aku telah tua dan sampai tahun ini aku telah berumur 65 tahun maka harapan saya pada anak anakku sekalian agar supaya usaha yang telah aku mulai dalam hal mengajar dan mengembangkan agama Allah dapatlah anak anakku sekalian memenuhinya dan apa pelajaran yang telah anak terima dari padaku adalah itu pelajaran yang aku terima dari guruku semasa aku belajar di Makkah Al Mukarramah Dari itu hendaklah anak amalkan dan jangan menyimpang dari padanya Mudah mudahan Tuhan dapat memanjangkan umur kita sekalian dalam meneruskan usaha yang telah aku mulai ini selanjutnya untuk melanjutkannya kelak bila ajaku tiba nanti Syekh Musthafa Husein 1952 Konferensi Purbabaru 67 Konferensi besar murid dan lulusan Madrasah Musthafawiyah ini berlangsung pada bulan februari 1952 di Madrasah Musthafawiyah Purba Baru Mandailing dan dihadiri lebih dari seribu orang dan dihadiri oleh pejabat pemerintah Raja Djundjungan Lubis Bupati Tapanuli Selatan saat itu 60 Seruan Sjech Musthafa Husein semasa Hajatnya DITUJUKAN KEPADA TUAN TUAN GURU PIMPINAN DAN PENGIKUT Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum w w Waba du maka dengan ini dipermaklumkan kepada sekalian anak anakku bahwa ajahanda telah melajat ke Djawa dan telah dapat mendjumpai Ulama ulama dan Zu ama zu ama partai Islam dipusat untuk mengetahui dari dekat partai manakah jang baik ajahanda tumpangi dan diikuti sekalian anak anakku dan pengikut pengikut ajahanda dari golongan Ahli Sunnah Wal Djamaah Setelah ajahanda selidiki setjara mendalam keadaan partai partai Islam jang banyak itu ajahanda telah berpendapat bahwa parai Nahdlatul Ulama lah jang baik untuk ajahanda masuki dan diikuti seluruh anak anakku dan pengikut ajahanda Dengan ini ajahanda njatakan bahwa ajahanda telah memasuki partai Nahdlatul Ulama dan telah turut menjadi anggota Madjelis Sjuriah Nahdlatul Ulama dipusat seterusnya telah turut mendjadi tjalon Nahdlatul Ulama untuk D P R dan Konstituante Dengan ini ajahanda serukan kepada seluruh anak anakku agar supaja membandjiri partai Nahdlatul Ulama dalam pemilihan umum jang akan datang Ajahanda Sjech Musthafa HuseinPurbabaru Syekh Musthafa Husein 1955 Purbabaru 68 Konstituante amp Pemilihan Umum 1955 sunting Pada 1953 Syekh Muthafa Husein menghadiri pertemuan ulama seluruh Indonesia yang dilaksanakan di Medan yang mana pertemuan ini membahas tentang hukum memilih anggota konstituante dan Dewan Perwakilan Rakyat DPR pada pemilihan umum tahun 1955 di kalangan ummat Islam 69 Pada tahun 1954 Syekh Musthafa Husein menghadiri rapat syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama NU di Jakarta yang mana pertemuan ini membahas tentang hukum Islam yang akan dijadikan pedoman bagi ummat Islam khususnya warga NU pada Pemilihan Umum tahun 1955 69 Pada 8 Juli 1955 Syeikh Musthafa Husein mengeluarkan seruan yang diterbitkan di media massa dan disebarkan secara massal di kalangan NU pada 22 September 1955 agar memilih tanda NU dalam Pemilu Salah satu calon NU untuk konstituante adalah Syeikh H Abdul Djabbar 70 69 Pada tahun 1955 Syekh Musthafa Husein menjadi calon anggota konstituante DPR Pusat mewakili Provinsi Sumatera Utara pada Pemilihan Umum 1955 dari Nahdlatul Ulama namun belum sempat dilantik Syekh Musthafa Husein sudah terlebih dahulu berpulang kerahmatullah 69 dan kedudukannya digantikan oleh H Muda Siregar 5 Wafat suntingPada malam rabu 5 November 1955 Syekh Musthafa Husein terkena serangan penyakit saat itu usianya mencapai 70 tahun hingga kemudian dibawa ke Padangsidimpuan untuk dirujuk ke rumah sakit 71 Di Padangsidimpuan sebelum dibawa ke rumah sakit beliau dibawa ke rumah menantunya yakni Syekh Ja far Abdul Wahhab yang dikenal sebagai Ayah Mesir dalam pengawasan dokter darah tinggi dan diabetes adalah yang menjadi penyakitnya selama sekitar 1 satu minggu 71 nbsp Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba BaruUlama bersahaja tersebut menghembuskan napas yang terakhir pada hari Rabu 16 November 1955 1 Rabiulawal 1375 H 71 Pukul 16 15 WIB 72 di Padangsidimpuan 14 Jenazahnya dibawa kembali ke Purba Baru pada hari kamis esoknya dengan iringan yang cukup ramai disertai sambutan penuh haru dan rasa pilu yang mendalam 71 Desa Purba Baru penuh sesak oleh ribuan orang pelayat yang datang dari berbagai daerah sebagai tanda turut berduka dan untuk memberikan penghormatan terakhir 71 Sepeninggal Syekh Musthafa Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru dikelola dan dipimpin oleh putra tertuanya Haji Abdullah Musthafa Nasution 14 Sejak mendirikan Madrasah Musthafawiyah sampai wafatnya Syekh Musthafa Husein kepemimpinan pesantren tetap berada di tangannya 73 Pada periode tersebut Syekh Musthafa Husein memegang kepemimpinan tunggal single leader Ia hanya dibantu oleh seorang sekretaris dan bendahara dalam mengoperasikan pesantren dan pada akhir jabatannya ia mewariskan 9 ruang belajar dan 450 orang santri 73 Aktivitas harian suntingPagi hari sunting Setelah selesai shalat shubuh berjamaah di masjid tetap berada di masjid hingga selesai shalat dhuha kemudian kembali ke rumah untuk makan pagi bersama dengan keluarga Setelah selesai makan pagi beliau berangkat ke maktab madrasah sampai dengan menjelang waktu dzuhur 74 Siang hari sunting setelah selesai shalat zuhur berjamaah kembali ke rumah untuk makan siang bersama dengan keluarga selanjutnya berangkat ke perkebunan bersama dengan murid muridnya hingga menjelang waktu ashr Setelah selesai shalat ashr kembali lagi ke rumah berkumpul bersama dengan keluarga sembari duduk duduk dan bermain bersama dengan anak anak disekitar pekarangan rumahnya hingga menjelang waktu maghrib 74 Malam hari sunting Disaat menjelang waktu magrib beliau berangkat menuju masjid bersama dengan beberapa muridnya sebahagian murid ada yang membawa lampu dan adapula yang membawa kitab yang akan dikaji setelah selesai shalat maghrib para murid duduk melingkar dan Syekh Mustafa Husein duduk ditengah diatas kursi 74 Pengajian ini berlangsung hanya antara waktu magrhrib dan isya setiap harinya 74 Setelah selesai shalat isya berjamaah beliau kembali ke rumah bersama dengan muridnya dan pada malam hari selalu membaca Alqur an sampai larut malam dan pada tengah malam beliau selalu melaksanakan shalat tahajjud 74 Catatan akhir sunting Syekh Musthafa Husein dikutip dalam Pulungan Abbas 2017 04 22 PEWARISAN INTELEKTUAL DAN KHARISMA KEPEMIMPINAN DI PONDOK PESANTREN MUSTHAFAWIYAH PURBABARU MANDAILING EDUKASI Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan 3 4 78 ISSN 2580 247X Diakses tanggal 2018 06 19 Pulungan 2004 a b c Roemah Sedjarah Ichwan Azhari dalam SUDUT TEMPO DOELOE Waspada Medan 2015 07 29 hlm Medan Metropolitan A4 Diakses tanggal 2018 04 15 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Katib Syuriah PWNU Sumut KH Musaddad Lubis dalam NU Kukuhkan Kedudukan Ulama Waspada Medan 2011 07 15 hlm Medan Metropolitan B2 Diakses tanggal 2018 04 15 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link a b c d e f g h Departemen Penerangan RI Tapanuli Selatan Lihat Siregar 2001 02 25 a b Sati 2016 a b c Mukrizal 2014 Nasution 2012 Pulungan 2004 hlm 14 a b c d e f g h i j Rasyidin 2017 hlm 51 a b Lubis 2017 BAB IV a b c d e f Salamuddin 2014 hlm 46 Sirajuddin Abbas 2011 a b c d e f g h Lubis 2014 Lubis Pulungan 2004 hlm 10 Lubis 2014 dalam Lubis Riza 2014 12 03 Inspirasiku RizaLubis Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 03 03 Diakses tanggal 2018 06 19 menyebutkan Di usia tujuh tahun Syekh Musthafa bersekolah di Sekolah Dua Kayu Laut Sati 2016 Sati Ali 2016 08 08 ULAMA ULAMA TERKEMUKA DI TAPANULI SELATAN DAN UPAYA KADERISASI AL MAQASID Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan 2 1 71 ISSN 2442 6644 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 04 10 Diakses tanggal 2018 06 19 menyebutkan Setelah pendidikan dasar di Sekolah Gouvernement oleh gurunya ia dianjurkan supaya melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Guru Kwek School di Bukit Tinggi a b Pulungan 2014 hlm 16 Pulungan 2014 hlm 17 Harahap 2017 a b c Pelly 2015 Erawandi 2014 hlm 85 a b c d e f Pulungan 2014 hlm 18 a b c d e Date Converter 2018 a b c d e f g Pulugan 2004 hlm 19 Pulungan 2004 hlm 9 Dr H Abbas Pulungan 2004 dalam Pulungan Abbas 2014 Pesantren Musthafawiyah Purbabaru Mandailing bangunan keilmuan Islam dan simbol masyarakat Bandung Ciptapustaka Media hlm 19 ISBN 979 3216 19 0 menyebutkan 9 orang nama yaitu 1 Syekh Abdul Kadir al Mandaily 2 Syekh Ahmad Sumbawa 3 Syekh Saleh Bafadhil 4 Syekh Ali Maliki 5 Syekh Umar Bajuned 6 Syekh Ahmad Khatib 7 Syekh Abdul Rahman 8 Syekh Umar sato 9 Syekh Muhammad Amin Mardin Ali Sati 2016 dalam Sati Ali 2016 08 08 ULAMA ULAMA TERKEMUKA DI TAPANULI SELATAN DAN UPAYA KADERISASI AL MAQASID Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan 2 1 65 78 ISSN 2442 6644 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 04 10 Diakses tanggal 2018 06 19 menyebutkan 10 orang nama yakni Selama berada di Makkah Musthafa Husein belajar kepada banyak Guru sebagaimana berikut ini 1 Syekh Abd al Qadir al Mandiliy 2 Syekh Mukhtar al Boghoriy 3 Syekh Ahmad Sumbawa 4 Syekh Shalih Bafadhil 5 Syekh Ali Maliki 6 Syekh Umar Bajuneid 7 Syekh ahmad Khathib 8 Syekh Abdul Rahman 9 Syekh Umar Sato 10 Syekh Muhammad Amin Madinah H Bakri bin Abullah bin Musthafa Bin Husein bin Umar Nasution 2015 Direktur Pesantren Musthafawiyah Lihat Lubis M Syukri Azwar 2017 05 26 dalam bahasa Indonesia PDF Pembinaan kesehatan mental santri melalui bmbingan dan konseling Islami di Pesantren Sumatera Utara Tesis Doctoral S3 thesis Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara http repository uinsu ac id 1623 Diakses pada 2018 04 10 menyebutkan Di antara guru beliau adalah Syekh Mukhtar Atharid Al Bogori Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawy dan ulama semasa mereka Nasir 2012 a b c d e f g Sati 2016 hlm 72 Nasir 2012 Rasyidin 2017 hlm 43 menyebutkan bahwa Ia menamatkan pelajarannya di Madrasah Sholatiyah Makkah al Mukarramah pada bulan Rabi ul Awal 1332 Hijriah H Bakri bin Abullah bin Musthafa Bin Husein bin Umar Nasution Lihat Lubis M Syukri Azwar 2017 05 26 dalam bahasa Indonesia PDF Pembinaan kesehatan mental santri melalui bmbingan dan konseling Islami di Pesantren Sumatera Utara Tesis Doctoral S3 thesis Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara p BAB IV http repository uinsu ac id 1623 Diakses pada 2018 04 10 Hanifa 2013 Pulungan 2004 hlm 20 hal 20 dalam bukunya menyebutkan bahwa Syekh Musthafa Husein belajar dan bermukim di Makkah Hampir 12 tahun Yaitu tahun 1319 H 1332 H Pulungan 2004 hlm 20 Dr H Abbas Pulungan 2004 dalam Pulungan Abbas 2014 Pesantren Musthafawiyah Purbabaru Mandailing bangunan keilmuan Islam dan simbol masyarakat Bandung Ciptapustaka Media hlm 20 ISBN 979 3216 19 0 menyebutkan maka pada tahun 1332 H 1912 M datang berita dari ibunda agar beliau pulang ke Mandailing Dr H Abbas Pulungan 2004 dalam Pulungan Abbas 2014 Pesantren Musthafawiyah Purbabaru Mandailing bangunan keilmuan Islam dan simbol masyarakat Bandung Ciptapustaka Media hlm 21 ISBN 979 3216 19 0 menyebutkan setelah selesai melaksanakan ibadah haji tahun 1332 H Syekh Musthafa Husein berangkat meninggalkan Makkah a b c d Pulungan 2004 hlm 21 Pulungan amp Benedanto 1997 hlm 64 Pulungan 2004 hlm 92 Pulungan 2004 hlm 11 Pulungan 2004 hlm 14 Pulungan 2004 hlm 23 Pulungan 2004 hal 9 lihat catatan kaki a b c Pulungan 2017 hlm 76 a b c Pulungan 2004 hlm 24 a b c d e f g h i j k l Pulungan 2004 hlm 25 a b c Sati 2016 hlm 73 a b Pulungan 2004 hlm 26 Pulungan 2017 hlm 96 Pulungan 2004 hlm 70 a b c d e Pulungan 2004 hlm 31 a b Santosa 2008 hal 4 PERTEMUAN III ORGANISASI BERCORAK KEAGAMAAN a b c Pulungan 2017 hlm 77 a b Sati 2016 hlm 75 Al Djamijatul Washlijah 1956 hlm 413 a b c d e f g h Pulungan 2004 hlm 32 Pulungan 2009 Sejarah Dinamika hlm 38 Lihat Siregar Salbiah 2016 02 09 dalam bahasa Indonesia PDF Nahdlatul Ulama NU di Medan Studi Tentang Sejarah dan Peran Sosial Keagamaan Dari 1950 2010 Tesis Masters thesis Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara p 43 http repository uinsu ac id 164 Diakses pada 2018 04 14 a b c d e f Drs H Ali Imran Hasibuan 2010 Lihat Siregar Salbiah 2016 02 09 dalam bahasa Indonesia PDF Nahdlatul Ulama NU di Medan Studi Tentang Sejarah dan Peran Sosial Keagamaan Dari 1950 2010 Tesis Masters thesis Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara p 42 http repository uinsu ac id 164 Diakses pada 2018 04 14 Drs H Hasan Basri Batu Bara 2010 Lihat Siregar Salbiah 2016 02 09 dalam bahasa Indonesia PDF Nahdlatul Ulama NU di Medan Studi Tentang Sejarah dan Peran Sosial Keagamaan Dari 1950 2010 Tesis Masters thesis Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara p 43 http repository uinsu ac id 164 Diakses pada 2018 04 14 Kutipan Surat Poetoesan Permoesjawaratan Kaoem Moeslimin 13 Februari 1947 Lihat Siregar Salbiah 2016 02 09 dalam bahasa Indonesia PDF Nahdlatul Ulama NU di Medan Studi Tentang Sejarah dan Peran Sosial Keagamaan Dari 1950 2010 Tesis Masters thesis Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara p 43 http repository uinsu ac id 164 Diakses pada 2018 04 14 Abdul Djabbar Nasution 1959 Sekedar Kenangan manuskrip tidak diterbitkan Medan hlm 1 Lihat Siregar Salbiah 2016 02 09 dalam bahasa Indonesia PDF Nahdlatul Ulama NU di Medan Studi Tentang Sejarah dan Peran Sosial Keagamaan Dari 1950 2010 Tesis Masters thesis Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara p 43 http repository uinsu ac id 164 Diakses pada 2018 04 14 Siregar hlm 44 Pulungan 2004 hlm 36 Pulungan 2004 Lampiran a b c d Pulungan 2004 hlm 34 Siregar hlm 107 a b c d e Sati 2016 hlm 77 Pulungan 2004 hlm 35 a b Salamuddin 2014 hlm 47 a b c d e Pulungan 2004 hlm 28 Daftar Pustaka suntingBukuAl Djamijatul Washlijah Seperempat Abad Pengurus Besar Al Djamijatul Washlijah 1956 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 04 16 Diakses tanggal 2018 04 13 Pulungan Abbas 2014 Pesantren Musthafawiyah Purbabaru Mandailing bangunan keilmuan Islam dan simbol masyarakat Bandung Ciptapustaka Media hlm 320 ISBN 979 3216 19 0 ʼAbbas Siradjuddin 2012 Ulama syafi i dan kitab kitabnya dari abad ke abad thabaqatus syafi iyah Jakarta Pustaka Tarbiyah Baru ISBN 978 979 26 4317 6 Pulungan S E L Benedanto P 1997 Kenangan indah masa kecil Jenderal Besar Abdul Harris Nasution Kepustakaan Populer Gramedia ISBN 978 979 9023 13 1 Diakses tanggal 2018 04 13 Santosa Ayi Budi Supriyatna Encep 2008 BUKU AJAR SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL Dari Budi Utomo 1908 Hingga Proklamasi Kemerdekaan 1945 PDF Medan JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Diakses tanggal 2018 04 13 JurnalRasyidin Al 2017 09 19 PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI PESANTREN MUSTHAFAWIYAH MANDAILING NATAL Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies 1 1 doi 10 30821 jcims v1i1 324 ISSN 2528 7435 Diakses tanggal 2018 04 10 Erawadi Erawadi 2014 06 09 PUSAT PUSAT PERKEMBANGAN TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI TAPANULI BAGIAN SELATAN MIQOT Jurnal Ilmu ilmu KeIslaman 38 1 doi 10 30821 miqot v38i1 53 ISSN 2502 3616 Diakses tanggal 2018 04 10 Pulungan Abbas 2017 04 22 PEWARISAN INTELEKTUAL DAN KHARISMA KEPEMIMPINAN DI PONDOK PESANTREN MUSTHAFAWIYAH PURBABARU MANDAILING EDUKASI Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan 3 4 ISSN 2580 247X Diakses tanggal 2018 04 10 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Sati Ali 2016 08 08 ULAMA ULAMA TERKEMUKA DI TAPANULI SELATAN DAN UPAYA KADERISASI AL MAQASID Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan 2 1 65 78 ISSN 2442 6644 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 04 10 Diakses tanggal 2018 06 19 Salamuddin Salamuddin 2014 06 09 TEOLOGI RASIONAL PADA PESANTREN TRADISIONAL Telaah Konsep Teologi pada Buku Daras Teologi di Pesantren Musthafawiyah MIQOT Jurnal Ilmu ilmu Keislaman 38 1 doi 10 30821 miqot v38i1 47 ISSN 2502 3616 Diakses tanggal 2018 04 16 Skripsi tesis amp disertasiLubis M Syukri Azwar 2017 05 26 dalam bahasa Indonesia PDF Pembinaan kesehatan mental santri melalui bmbingan dan konseling Islami di Pesantren Sumatera Utara Tesis Doctoral S3 thesis Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara http repository uinsu ac id 1623 Diakses pada 2018 04 10 Mukrizal Mukrizal 2016 09 02 dalam bahasa Indonesia PDF PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI KABUPATEN MANDAILING NATAL 1821 1915 Tesis S Pd Universitas Negeri Medan http digilib unimed ac id 18366 Diakses pada 2018 04 14 Siregar M Nuh 2001 02 25 dalam bahasa Indonesia PDF PENGARUH PESANTREN MUSTHAFAWIYAH PURBA BARU TERHADAP MASYARAKAT SEKITARNYA 1915 M 1997 M Tesis S Ag Yogyakarta Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga http digilib uin suka ac id 4627 2 BAB 20II 2CIII 2CIV pdf Diakses pada 2014 04 10 Salinan arsip PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 12 04 Diakses tanggal 2014 04 10 Siregar Salbiah 2016 02 09 dalam bahasa Indonesia PDF Nahdlatul Ulama NU di Medan Studi Tentang Sejarah dan Peran Sosial Keagamaan Dari 1950 2010 Tesis Masters thesis Medan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara http repository uinsu ac id 164 Diakses pada 2018 04 14 Situs webHanifa Afriza 2013 11 11 Syaikh Musthafa Husein Pelopor Pendiri Pondok Pesantren di Tanah Sumatra Republika Online Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 06 23 Diakses tanggal 2013 11 20 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Harahap Basyral Hamidi 2017 03 08 Seri HUT Madina Mandailing Melahirkan Banyak Ulama Kharismatik 2 Mandailing Online Diakses tanggal 2018 04 03 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Konsultasi Syariah 2011 09 18 Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Sumut alkhoirot net Diakses tanggal 2018 04 10 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Lubis Riza 2014 12 03 Inspirasiku RizaLubis Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 03 03 Diakses tanggal 2018 06 19 NASKAH Ikrar Nahdlatul Ulama Daerah Tapanuli Media Islam Voice of Muslim Muslimedia News 2014 06 07 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 04 17 Diakses tanggal 2018 04 14 Nasir H M 2012 12 14 Taushiyah Syaikh Majid Mas ud Salim Rahmatullah Waspada Medan hlm Mimbar Ju at B10 Diakses tanggal 2018 04 03 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Nasution Hamdani 2012 09 24 Gubernur Sumut Banggakan Pesantren Musthafawiyah NU Online Diakses tanggal 2018 04 13 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Pelly Usman 2015 09 23 Syaikh Abdul Hamid Huta Pungkut Waspada Medan hlm Opini B6 Diakses tanggal 2018 04 03 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link NU Kukuhkan Kedudukan Ulama Waspada Medan 2011 07 15 hlm Medan Metropolitan B2 Diakses tanggal 2018 04 15 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link SUDUT TEMPO DOELOE Waspada Medan 2015 07 29 hlm Medan Metropolitan A4 Diakses tanggal 2018 04 15 Pemeliharaan CS1 Tanggal dan tahun link Hijri to Gregorian Converter Hijri Date Converter IslamicFinder 2018 03 30 Diakses tanggal 2018 03 29 Pranala luar sunting Indonesia Poldasu Siap Amankan Peringatan Seabad Ponpes Musthafawiyah pranala nonaktif permanen Indonesia Syaikh MUSTHAFA HUSEIN PURBABARU 1886 1955 Indonesia Sheikh Musthafa Husein Indonesia Syaikh Musthafa Husein Nasution Sumatera Utara Sang Ulama dan Pejuang Istiqomah Indonesia Syaikh Mustafa Husein Purba Mandahiling Indonesia Syaikh Musthafa Husein Indonesia Syaikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al Mandaily Indonesia Syaikh MUSTHAFA HUSEIN PURBABARU 1886 1955 Indonesia Perjuangan Seorang Pemimpin Syaikh MUSTHAFA BIN HUSEIN BIN UMAR NASUTION AL MANDAILY Indonesia Pesantren MusthafawiyahLihat Pula suntingDaftar Tokoh Mandailing Syekh Raden Haji Muhammad Mukhtar bin Atharid al Bughuri al Makki Syekh Abdul Qadir bin Abdul Muthalib bin Hassan Al Habib Salim bin Djindan Al Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi Al Habib Ali bin Husein Al Attas Wiki Aswaja NU Diarsipkan 2018 04 24 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Musthafa Husein al Mandili amp oldid 24367662