www.wikidata.id-id.nina.az
PT Freeport Indonesia PTFI adalah sebuah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang eksplorasi pertambangan pemprosesan dan pemasaran konsentrat tembaga emas dan perak di dataran tinggi Tembagapura Mimika Papua Tengah Freeport Indonesia adalah bagian dari holding Badan Usaha Milik Negara di sektor pertambangan yakni Mineral Industri Indonesia MIND ID Bakti sama FajarLogo sebelum divestasi sahamJenisPerseroan terbatasIndustriPertambanganDidirikan7 April 1967 hari jadi perusahaan KantorpusatPlaza 89 DKI JakartaKuala Kencana Mimika Papua Tengah Pateng TokohkunciRichard C AdkersonPresiden KomisarisClayton Allen Tony WenasPresiden DirekturProdukKonsentrat tembaga emas perak PemilikPemerintah Indonesia 51 23 1 PT Mineral Industri Indonesia Persero 41 23 PT Indonesia Papua Metal amp Mineral 10 00 Freeport McMoRan 48 77 IndukFreeport McMoRan 90 64 Pemerintah Indonesia 9 36 1967 2017 50 Tahun Situs webwww wbr ptfi wbr co wbr id Daftar isi 1 Sejarah 2 Kontrak karya 2 1 Sejarah kontrak karya 2 2 Luas wilayah 2 3 Investasi 2 4 Cadangan terbukti 2 5 Penerimaan negara 2 6 Produksi 3 Divestasi Saham ke Pemerintah Indonesia 3 1 Sah Jadi Milik Inalum Kontrak Karya PT Freeport Berubah Jadi IUPK 4 Pembangunan berkelanjutan 4 1 Investasi 4 2 Pengembangan bisnis lokal 4 3 Program kesehatan 4 4 Program pendidikan 4 5 Peserta Beasiswa LPMAK berdasarkan suku 4 6 Kelulusan berdasarkan jenjang studi 4 7 Kelulusan tingkat sarjana berdasarkan bidang studi 5 Ketenagakerjaan 6 Manajemen lingkungan 6 1 Standardisasi audit dan sertifikasi 6 2 Pengelolaan pasir sisa tambang SIRSAT 6 3 Reklamasi 6 4 Vegetasi 6 5 Daur ulang 6 6 Pendidikan lingkungan 7 Kontribusi Freeport Indonesia 8 Smelter pabrik pelebur 9 Referensi 9 1 Bacaan lain 10 Pranala luarSejarah SuntingAwal mula PT Freeport Indonesia berdiri dimulai pada tahun 1904 1905 saat suatu lembaga swasta dari Belanda Koninklijke Nederlandsche Aardrijkskundig Genootschap nl KNAG yakni Lembaga Geografi Kerajaan Belanda menyelenggarakan suatu ekspedisi ke Papua Barat Daya yang tujuan utamanya adalah mengunjungi Pegunungan Salju yang konon kabarnya ada di Tanah Papua Catatan pertama tentang pegunungan salju ini adalah dari Kapten Johan Carstensz yang dalam perjalanan dengan dua kapalnya Aernem dan Pera ke selatan pada tahun 1623 di perairan sebelah selatan Tanah Papua tiba tiba jauh di pedalaman melihat kilauan salju dan mencatat di dalam buku hariannya pada tanggal 16 Februari 1623 tentang suatu pegunungan yang teramat tingginya yang pada bagian bagiannya tertutup oleh salju Catatan Carsztensz ini menjadi cemoohan kawan kawannya yang menganggap Carstensz hanya berkhayal Walaupun ekspedisi pertama KNAG tersebut tidak berhasil menemukan gunung es yang disebut sebut dalam catatan harian Kapten Carstensz inilah cikal bakal perhatian besar Belanda terhadap daerah Papua Peta wilayah Papua pertama kali dibuat dari hasil ekspedisi militer ke daerah ini pada tahun 1907 hingga 1915 Ekspedisi ekspedisi militer ini kemudian membangkitkan hasrat para ilmuwan sipil untuk mendaki dan mencapai pegunungan salju Beberapa ekspedisi Belanda yang terkenal dipimpin oleh Dr H A Lorentz dan Kapten A Franzen Henderschee Semua dilakukan dengan sasaran untuk mencapai puncak Wilhelmina Puncak Sudirman sekarang pada ketinggian 4 750 meter Nama Lorentz belakangan diabadikan untuk nama Taman Nasional Lorentz di wilayah suku Asmat di pantai selatan Pada pertengahan tahun 1930 dua pemuda Belanda Colijn dan Dozy keduanya adalah pegawai perusahaan minyak NNGPM yang merencanakan pelaksanaan cita cita mereka untuk mencapai puncak Cartensz Petualangan mereka kemudian menjadi langkah pertama bagi pembukaan pertambangan di Tanah Papua empat puluh tahun kemudian Pada tahun 1936 Jean Jacques Dozy menemukan cadangan Ertsberg atau disebut gunung bijih lalu data mengenai batuan ini dibawa ke Belanda Setelah sekian lama bertemulah seorang Jan van Gruisen Managing Director perusahaan Oost Maatchappij yang mengeksploitasi batu bara di Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengggara dengan kawan lamanya Forbes Wilson seorang kepala eksplorasi pada perusahaan Freeport Sulphur Company yang operasi utamanya ketika itu adalah menambang belerang di bawah dasar laut Kemudian van Gruisen berhasil meyakinkan Wilson untuk mendanai ekspedisi ke gunung bijih serta mengambil contoh bebatuan dan menganalisisnya serta melakukan penilaian Pada awal periode pemerintahan Soeharto pemerintah mengambil kebijakan untuk segera melakukan berbagai langkah nyata demi meningkatkan pembanguan ekonomi Namun dengan kondisi ekonomi nasional yang terbatas setelah penggantian kekuasaan pemerintah segera mengambil langkah strategis dengan mengeluarkan Undang undang Modal Asing UU No 1 1967 Pimpinan tertinggi Freeport pada masa itu yang bernama Langbourne Williams melihat peluang untuk meneruskan proyek Ertsberg Dia bertemu Julius Tahija yang pada zaman Presiden Soekarno memimpin perusahaan Texaco dan dilanjutkan pertemuan dengan Jenderal Ibnu Sutowo yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Perminyakan Indonesia Inti dalam pertemuan tersebut adalah permohonan agar Freeport dapat meneruskan proyek Ertsberg Akhirnya dari hasil pertemuan demi pertemuan yang panjang Freeport mendapatkan izin dari pemerintah untuk meneruskan proyek tersebut pada tahun 1967 Itulah Kontrak Karya Pertama Freeport KK I Kontrak karya tersebut merupakan bahan promosi yang dibawa Julius Tahija untuk memperkenalkan Indonesia ke luar negeri dan misi pertamanya adalah mempromosikan Kebijakan Penanaman Modal Asing ke Australia Sebelum 1967 wilayah Timika adalah hutan belantara Pada awal Freeport mulai beroperasi banyak penduduk yang pada awalnya berpencar pencar mulai masuk ke wilayah sekitar tambang Freeport sehingga pertumbuhan penduduk di Timika meningkat Tahun 1970 pemerintah dan Freeport secara bersama sama membangun rumah rumah penduduk yang layak di jalan Kamuki Kemudian dibangun juga perumahan penduduk di sekitar selatan Bandar Udara yang sekarang menjadi Kota Timika Pada tahun 1971 Freeport membangun Bandar Udara Timika dan pusat perbekalan kemudian juga membangun jalan jalan utama sebagai akses ke tambang dan juga jalan jalan di daerah terpencil sebagai akses ke desa desa Tahun 1972 Presiden Soeharto menamakan kota yang dibangun secara bertahap oleh Freeport tersebut dengan nama Tembagapura Pada tahun 1973 Freeport menunjuk kepala perwakilannya untuk Indonesia sekaligus sebagai presiden direktur pertama Freeport Indonesia Adalah Ali Budiarjo yang mempunyai latar belakang pernah menjabat Sekretaris Pertahanan dan Direktur Pembangunan Nasional pada tahun 1950 an suami dari Miriam Budiarjo yang juga berperan dalam beberapa perundingan kemerdekaan Indonesia sebagai sekretaris delegasi Perundingan Linggarjati dan anggota delegasi dalam Perjanjian Renville Kontrak karya SuntingSejarah kontrak karya Sunting 1936 Jacques Dozy menemukan cadangan Ertsberg 1960 Ekspedisi Forbes Wilson untuk menemukan kembali Ertsberg 1967 Kontrak Karya I Freeport Indonesia Inc berlaku selama 30 tahun dan mulai beroperasi tahun 1973 1967 1991 24 tahun 1988 Freeport menemukan cadangan Grasberg Investasi yang besar dan risiko tinggi sehingga memerlukan jaminan investasi jangka panjang 1991 Kontrak Karya II PT Freeport Indonesia berlaku 30 tahun dengan periode produksi akan berakhir pada tahun 2021 1991 2021 30 tahun serta kemungkinan perpanjangan 2x10 tahun sampai tahun 2041 2021 2041 20 tahun Luas wilayah Sunting Eksplorasi KK A 10 000 Ha Eksplorasi KK B 202 950 HaTotal Wilayah 212 950 HaLuas wilayah KK Blok B terakhir seluas 212 950 hektare tersebut hanya tinggal 7 8 dari total luas wilayah eksplorasi pada tahun 1991 1991 2 6 juta Ha 2012 212 950 HaInvestasi Sunting 8 6 miliar dengan perkiraan tambahan investasi sebesar USD 16 18 Miliar untuk pengembangan bawah tanah ke depan 94 total investasi tambang tembaga di Indonesia 30 total investasi di Papua 5 total investasi di Indonesia Sumber Data terakhir di MP3EI hingga tahun 2012 Cadangan terbukti Sunting 2 52 Miliar ton bijih 0 97 gram ton tembaga 0 83 gram ton emas 4 13 gram ton perakPenerimaan negara Sunting PTFI telah membayar PPh Badan lebih tinggi dari tarif UU yang kini berlaku Pembayaran ini merupakan porsi terbesar dalam pembayaran ke penerimaan Negara UU PPh Nasional 25 sementara PPh Badan PTFI 35 Sejak tahun 1999 PTFI secara sukarela telah melakukan pembayaran royalti tambahan untuk tembaga emas dan perak jika produksi melebih tingkat tertentu yang disetujui Produksi Sunting 40 produk konsentrat PTFI dikirim ke PT Smelting Gresik PTFI membangun pabrik peleburan tembaga smelter pertama di Indonesia yaitu PT Smelting tahun 1998 Divestasi Saham ke Pemerintah Indonesia SuntingPemerintah Indonesia mengincar kepemilikan mayoritas 51 di PT Freeport Indonesia PTFI Berbagai langkah dan upaya dilakukan agar bisa mengambil hak divestasi yang sudah tertuang dalam peraturan Pemerintah melalui perusahaan BUMN PT Indonesia Asahan Aluminium Persero atau Inalum akhirnya bisa memegang 51 23 saham PTFI Saham itu ditebus dengan harga US 3 85 miliar atau sekitar Rp56 1 triliun 2 Kronologis langkah langkah divestasi saham PTFI yang dilakukan Pemerintah Indonesia adalah sebagai berikut 3 1967Kontrak Karya I antara Freeport dan pemerintah Indonesia diteken pada April 1967 dengan masa berlaku untuk 30 tahun Dari kontrak ini ditentukan Freeport McMoRan memiliki 90 64 saham dan pemerintah Indonesia dengan 9 36 saham di PT Freeport Indonesia Freeport kemudian meminta perpanjangan kontrak dan dikabulkan pemerintah dengan menerbitkan Kontrak Karya II pada 1991 1991Proses divestasi dimulai di sini bermula dari Desember 1991 yakni saat ditekennya Kontrak Karya II Freeport yang berlaku untuk 30 tahun ke depan Pasal 24 kontrak mengatur jelas bahwa perusahaan penambang mineral itu wajib melepas sahamnya ke pemerintah Indonesia sebanyak dua tahap Tahap pertama PTFI harus melepas sahamnya sebesar 9 36 persen dalam kurun waktu 10 tahun sejak kontrak diteken Selanjutnya mulai tahun 2001 PTFI harus menawarkan 2 per tahun ke pemerintah hingga kepemilikan nasional di perusahaan tambang asal Amerika itu mencapai 51 Divestasi tahap awal berjalan mulus 9 36 saham dibeli oleh swasta nasional PT Indocopper Investama Corporation Perusahaan ini masih terafiliasi dengan kelompok usaha Bakrie 1992Tepat setahun setelah pembelian saham tepatnya tahun 1992 PTFI justru mengakuisisi 49 saham Indocooper Ini artinya hampir separuh saham Indocopper milik Freeport divestasi yang semula di tangan nasional jadi setengah setengah 1994Proses divestasi mulai berantakan ketika Presiden Soeharto menerbitkan Peraturan Pemerintah PP No 20 1994 tentang pelaksanaan kegiatan usaha mineral dan batu bara Dalam aturan disebut perusahaan asing bisa memiliki saham hingga 100 dan diperbolehkan membeli saham perusahaan yang sudah didirikan dalam rangka penanaman modal dalam negeri 1997Tahun 1997 Bakrie kembali menjual sisa sahamnya di Indocopper kepada PT Nusamba Mineral Industri perusahaan milik pengusaha Bob Hasan Beraksi serupa dengan Bakrie Nusamba Mineral pun menjual saham ini kembali ke PTFI Alhasil PTFI kembali memiliki saham sebanyak 90 64 di tambang Grassberg Mimika Papua 2009Pemerintah menerbitkan UU No 4 2009 tentang Mineral dan Batu Bara Dalam undang undang ini ditegaskan berbagai ketentuan yang wajib dilaksanakan pengusaha tambang mulai dari pembangunan smelter perubahan kontrak menjadi Izin Usaha Pertambangan IUP Izin Usaha Pertambangan Khusus IUPK dan penegasan soal kewajiban Divestasi 51 2010Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerbitkan PP No 23 2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batu bara PP ini diterbitkan karena pemerintah tak mampu selesaikan target renegosiasi sebagaimana diatur oleh Undang Undang Minerba 2011Jika mengikuti ketentuan kontrak karya 1991 proses divestasi semestinya selesai pada tahun ini 2014Pemerintah menerbitkan revisi ketiga PP No 23 2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan minerba Mengatur para pemegang kontrak tambang bisa mendivestasikan sahamnya hingga 20 setahun sejak aturan diterbitkan Freeport sempat mengajukan agar divestasi dilakukan dengan cara IPO 2016PTFI mengajukan nilai divestasi untuk 10 64 saham sebesar US 1 7 miliar sementara pemerintah menawar lebih dari separuh yakni US 630 juta dengan alasan sesuai Permen ESDM Nomor 27 Tahun 2013 Isu pembentukan holding BUMN tambang mulai hangat 2017Pada 10 Januari 2017 Presiden Joko Widodo Jokowi dalam rapat tertutup memberikan arahan untuk meningkatkan kepemilikan negara di Freeport menjadi 51 persen dari saat itu sebesar 9 36 persen Pada 11 Januari 2017 Kementerian ESDM menerbitkan PP No 1 2017 yang merupakan perubahan keempat PP No 23 2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara yang di antaranya memuat tentang Perubahan ketentuan tentang divestasi saham sampai dengan 51 persen secara bertahap Kewajiban pemegang Kontrak Karya KK untuk mengubah izinnya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus IUPK Selanjutnya pada Januari hingga Agustus pemerintah gencar melakukan renegosiasi antara Freeport McMoRan FCX pemilik 90 64 persen PTFI dan pemerintah berlangsung untuk memastikan operasional PTFI dalam jangka panjang Renegosiasi mencakup 4 hal yaitu divestasi 51 persen kelanjutan operasi PTFI hingga 2041 melalui perubahan KK menjadi IUPK Jaminan investasi jangka panjang terkait dengan perpajakan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dan jaminan regulasi Pembangunan smelter dengan deadline operasional pada 12 Januari 2022 Usai renegosiasi pada 18 April tahun yang sama dilakukan Memorandum of Understanding MoU antara FCX and pemerintah untuk memberikan jaminan KK akan tetap berlaku hingga ada IUPK yang disetujui bersama beserta jaminan stabilitas investasi Belum sampai di situ pada 27 Agustus di mana pemerintah dan FCX mencapai kesepahaman untuk PTFI mengubah Kontrak Karya KK ke IUPK dan mendapatkan jaminan operasi pemerintah memberikan jaminan fiskal dan regulasi untuk operasional PTFI Pada 27 agustus juga dicapai kesepakatan PTFI akan membangun smelter dalam jangka waktu 5 tahun FCX bersedia mengurangi kepemilikan saham di PTFI sehingga entitas Indonesia bisa memiliki 51 persen saham di PTFI Setelah 4 butir diatas disepakati maka PTFI akan mendapatkan perpanjangan masa operasi 2x10 tahun hingga 2041Pada September hingga November kemudian dilakukan perundingan Pemerintah RI Inalum FCX dan Rio Tinto terkait struktur divestasi Selanjutnya pada 18 Desember Kementerian Badan Usaha Milik Negara BUMN secara resmi menugaskan Inalum untuk membeli saham divestasi PTFI hingga saham yang dimiliki peserta Indonesia di PTFI mencapai 51 persen 2018Babak baru di mulai pada 12 Januari 2018 pemerintah pusat mengalokasikan 10 persen dari saham PTFI untuk Pemda Papua dan Mimika Kemudian pada 18 Februari Pembahasan hasil due diligence dan valuasi oleh Danareksa PwC Morgan Stanley dan Behre Dolbear Australia terkait divestasi saham PTFI dilakukan Pada 28 Februari hingga 11 Juli terus berlangsung perundingan terkait harga dan struktur transaksi antara Inalum FCX dan Rio Tinto Pada 12 Juli diakukan penandatanganan Head of Agreement HoA antara Inalum FCX dan Rio Tinto terkait dengan harga dan struktur transaksi Pada 13 Juli hingga 25 September dilakukan penyelesaian proses divestasi saham pemberian jaminan fiskal dan regulasi detail terkait pembangunan smelter dan tindak lanjut dari HoA Lalu di 27 September dilakukan penandatanganan perjanjian terkait divestasi saham PTFI yang terdiri dari 1 Perjanjian Divestasi PTFI2 Perjanjian Jual Beli Saham PT Rio Tinto Indonesia3 Perjanjian Pemegang Saham PTFISelanjutnya 15 November dana hasil penerbitan obligasi sebesar USD 4 miliar sudah masuk ke rekening Inalum Presiden Jokowi menegaskan bahwa saham PT Freeport Indonesia sudah dikuasai Indonesia sebesar 51 2 persen dan resmi beralih ke PT Inalum Saya baru saja menerima laporan dari seluruh menteri yang terkait dari dirut PT Inalum dan dari CEO dari dirut PT freeport Disampaikan bahwa saham PT Freeport sudah 51 2 persen sudah beralih ke PT Inalum dan sudah lunas dibayar kata Jokowi di Istana Negara Jakarta Jumat 21 12 Menurut Jokowi hari ini juga merupakan momen yang bersejarah setelah PT Freeport berorasi di indonesia sejak 1973 dan kepemilikan mayoritas ini digunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat Sah Jadi Milik Inalum Kontrak Karya PT Freeport Berubah Jadi IUPK Sunting Siaran pers Kementerian ESDM menyebutkan INALUM telah membayar 3 85 miliar dollar AS kepada Freeport McMoRan Inc FCX dan Rio Tinto untuk membeli sebagian saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PTFI sehingga kepemilikan INALUM meningkat dari 9 36 menjadi 51 23 Kepemilikan 51 23 tersebut nantinya akan terdiri dari 41 23 untuk INALUM dan 10 untuk Pemerintah Daerah Papua Saham Pemerintah Daerah Papua akan dikelola oleh perusahaan khusus PT Indonesia Papua Metal dan Mineral IPMM yang 60 sahamnya akan dimiliki oleh INALUM dan 40 oleh BUMD Papua jelas siaran pers Kementerian ESDM Jumat 21 12 2018 Pembangunan berkelanjutan SuntingSemua pengertian tentang program pengembangan masyarakat PTFI harus didahului oleh pengertian tentang sejarah Papua Pertama kali PTFI beroperasi pada tahun 1967 masyarakat Papua merupakan masyarakat pra modern Pada saat itu masyarakat di sana memiliki tingkat baca tulis yang sangat rendah rentan terhadap wabah penyakit seperti malaria dan hidup dalam kemiskinan Lokasi yang terpencil dan medan yang sulit ditempuh membuat situasi kurang kondusif Oleh karena itu program pengembangan masyarakat PTFI difokuskan untuk membantu masyarakat setempat untuk membangun program ekonomi yang berkelanjutan meningkatkan kemampuan baca tulis memberikan pelatihan pelatihan kejuruan dan mengadakan program kesehatan yang memadai Investasi Sunting USD 110 9 juta investasi di program pembangunan berkelanjutan di Papua selama 2012 USD 68 14 juta program pengembangan sosial melalui dana operasional USD 39 36 juta program pengembangan masyarakat melalui dana kemitraan Ditambah USD 600 juta investasi dalam bentuk infrastruktur sosial yang bermanfaat bagi masyarakat lokal secara langsung sekolah rumah sakit asrama siswa Pengembangan bisnis lokal Sunting Pendapatan usaha kecil tahun 2012 Rp 91 1 miliarPembinaan pengembangan bisnis bagi sekitar 220 usaha kecil dan menengah serta usaha lokal dan menciptakan lebih dari 1 000 lapangan kerja bagi masyarakat lokal Dana berputar dari Yayasan Bina Utama Mandiri YBUM pada tahun 2012 adalah Rp 6 9 miliar Sejak dimulai Rp35 3 miliar dari pinjaman usaha telah disediakan bagi 220 usaha Pelunasan pinjaman sebesear 112 Pembinaan dilakukan terhadap 317 nelayan di 19 desa bekerjasama dengan Keuskupan Mimika Produksi tangkapan ikan 57 5 ton Penjualan tahunan Yayasan Jayasakti Mandiri Peternakan Ayam di SP IX amp XII sebesar Rp 19 9 miliar YJM mempekerjakan lebih dari 472 pekerja dari Papua Hingga Desember 2012 sebanyak 227 petani mitra di 5 desa Kamoro dan 24 petani mitra di desa Utikini Baru dan Wangirja menerima bantuan pelatihan bibit pendampingan dan pemasaran produk sayuran Sebanyak 92 petani kopi organik berpartisipasi dalam pengemangan kopi di Moenamani dan Wamena serta memperoleh perpanjangan sertifikasi organic dari Rainforest Program kesehatan Sunting Penyedia layanan rumah sakit terbesar bagi komunitas Timika dengan lebih dari 156 860 pasien rawat jalan dan rawat inap di 2 rumah sakit 1 338 806 pasien telah dilayani di RS Mitra Masyarakat tahun 1999 2012 303 459 pasien telah dilayani di RS Waa Banti tahun 2002 2012 Community Public Health amp Malaria Control PT Freeport Indonesia CPHMC PTFI bekerjasama dengan LPMAK KPA Mimika dan Dinas Kesehatan memberikan pelatihan relawan AIDS kepada 39 orang dari Tujuh Suku di SP 9 SP 12 Pomako Nawaripi dan Kwamki Lama CPHMC melakukan penyuluhan dan konseling HIV amp AIDS kepada sekitar 17 000 orang dewasa dan remaja di Kabupaten Mimika serta membagikan sekitar 20 345 kondom Jumlah peserta kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kesehatan tahun 2012 oleh CPHMC mencapai 130 335 dengan berbagai topik seperti Nutrisi penyakit menular seksual malaria TB kebersihan lingkungan dan kesehatan ibu amp anak Terlibat dalam penyusunan rencana strategis kabupaten untuk penanggulangan malaria serta rencana strategis air minum dan penyehatan lingkungan AMPL Jumlah kasus TB yang ditemukan di klinik TB yang dikelola CPHMC mengalami penurunan sebesar 11 Diperkirakan upaya sosialisasi pendekatan penanganan lewat DOTS Direct Observe Treatement Shortcourse kegiatan pelatihan bagi 24 petugas puskesmas pustu dan para bidan di 6 desa serta pelatihan penanganan pasien TB bagi 16 kader PMO Pengawas Minum Obat dapat memberikan dampak positif penanggulangan TB Terjadi penurunan jumlah kasus TB di klinik CPHMC sebesar 11 Program pendidikan Sunting Pelatihan dan pengembangan dilakukan di Institut Pertambangan Nemangkawi yaitu pusat pelatihan berbasis kompetensi yang menyediakan pengembangan masa magang khususnya bagi peserta dari Papua 3 800 siswa magang 90 siswa asli Papua 10 non Papua 1 800 siswa sudah bekerja di PTFI dan kontraktornyaGraduate Development Program merekrut lulusan lulusan terbaik Universitas Hingga saat ini terdaftar 631 program dan 374 telah dipekerjakan 20 diantaranya adalah putra putri Papua Sampai dengan 2012 Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme amp Kamoro LPMAK melalui dana kemitraan telah menyediakan beasiswa bagi 8 772 pelajar Sejak dimulainya program ini 3 697 pelajar dari SMA sampai dengan program magister telah lulus Pada tahun 2011 LPMAK memberikan beasiswa aktif bagi pelajat sekolah dasar sampai dengan mahasiswa Universitas Meski sejak 2014 target produksi PTFI mengalami penurunan drastis karena adanya aksi mogok pekerja dan penurunkan produksi tambangnya hingga 40 persen akibat karena adanya larangan pengiriman bahan baku tambang ke luar negeri sebagai implementasi dari penerapan UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Minerba PTFI tetap memberikan dana kemitraan dari sekitar Rp600 miliar berbanding alokasi sebelumnya yang rata rata sekitar Rp 1 triliun 4 Peserta Beasiswa LPMAK berdasarkan suku Sunting 44 Amungme 269 19 Kamoro 107 4 Damal 24 6 Dani 44 11 Mee 66 7 Moni 48 6 Nduga 38 2 Papua lainnya 15 1 Luar Papua 7 Kelulusan berdasarkan jenjang studi Sunting SMU SMK 59 D 3 9 S 1 30 S 2 2 Kelulusan tingkat sarjana berdasarkan bidang studi Sunting 31 Sosial 8 4 Teknik 1 27 Ekonomi 7 38 Lain lain 10 Pada tahun 2006 IPN bekerja sama dengan politeknik Semarang meluncurkan program magang Administrasi Bisnis D3 Sejumlah 36 peserta telah lulus pada tahun ajaran 2008 2009 dan 24 partisipan sedang mengikuti program pada tahun ajaran 2010 2012 Program Magister Administrasi Bisnis yang bekerjasama dengan SBM ITB diluncurkan pada tahun 2007 40 peserta telah lulus pada bulan Juli 2009 6 diantaranya berasal dari Papua Angkatan ke 2 dimulai pada tahun 2009 yang masih berlangsung dengan jumlah peserta sebanyak 35 karyawan 7 diantaranya berasal dari Papua Ketenagakerjaan SuntingKebijakan PTFI adalah untuk memberikan kesempatan bekerja yang sama kepada seluruh masyarakat PT Freeport Indonesia juga menjunjung tinggi hak pekerja sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia PTFI juga memiliki komitmen untuk melindungi hak asasi manusia dan sudah secara tegas memberlakukan dan menegakkan kebijakan hak asasi manusia di dalam perusahaan PTFI memiliki Komitmen dan Kebijakan yang kuat dan tegas terhadap Hak Asasi Manusia Komitmen untuk menyediakan peluang bagi pembangunan sosial pendidikan dan ekonomi yang dinyatakan melalui peraturan ketenagakerjaan sosial dan kebijakan Hak Asasi Manusia Pada tahun 2012 PT Freeport Indonesia mempekerjakan lebih dari 11 700 karyawan langsung dan lebih dari 12 400 karyawan kontraktor Jumlah karyawan langsung PTFI 64 04 Non Papua 34 63 Papua dan 1 33 Asing Jumlah karyawan PTFI Perusahaan mitra dan kontraktor termasuk Institut Pertambangan Nemangkawi IPN 97 8 Indonesia 2 20 Asing Sejak tahun 1996 perusahaan telah menggandakan jumlah karyawan Papua Dalam 10 tahun jumlah karyawan Papua di tingkat staff meningkat 4 kali lipat jumlah staf karyawan Papua di tingkat supervisor 6x lipat Karyawan Papua memegang fungsi strategis manajemen di PTFI 5 Vice President dan 36 Jajaran Manajerial Pada tahun 2003 dibangun Institut Pertambangan Nemangkawi IPN untuk memberikan kesempatan mengembangan pengetahuan keterampilan dan sikap maupun perilaku yang profesional di bidang operasi dan penunjangnya Program magang 3 tahun dengan 4 bulan masa belajar off job dan 8 bulan on job IPN mengikuti standar nasional dan peraturan dari ESDM serta standar internasional lainnya 3 800 Siswa magang 20 Jenis keterampilan 90 siswa asli Papua 1800 Siswa sudah bekerja di PTFI dan kontraktornyaMeningkatkan karyawan staff wanita di PTFI dan kontraktor 12 tahun 2003 dan meningkat menjadi 13 5 pada tahun 2012PTFI berupaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kami menjadikan Keselamatan sebagai budaya dalam organisasi PTFI PTFI memiliki satu catatan terbaik dalam industry sumber daya alam tapi yang terpenting bagi PTFI adalah tidak terjadinya kecelakaan Manajemen lingkungan SuntingSemua industri termasuk pertambangan memiliki dampak lingkungan yang tidak dapat dihindari baik dalam positif maupun dampak negatif sehingga terjadi pertukaran antara manfaat lingkungan dan dampak lingkungan Pemerintah Indonesia memutuskan bahwa tambang ini sangat penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia dan pemerintah telah mengatur bagaimana PTFI menjalankan proyek ini agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang diinginkan oleh Indonesia sementara sedapat mungkin mengurangi dampak negative terhadap lingkungan PTFI juga berkomitmen untuk merehabilitasi area yang terkena dampak ketika area tersebut tidak digunakan lagi untuk kegiatan operasi Standardisasi audit dan sertifikasi Sunting Perusahaan pertambangan pertama di Indonesia yang disertifikasi berdasarkan Sistem ISO 14001 Sertifikasi ISO 14001 selama 10 tahun terus menerus Mengadopsi prinsip Kerangka Pembangunan Berkelanjutan dari International Council on Mining and Metals ICMM Audit eksternal independen tiga tahunan pengelolaan lingkungan PTFI yang dilakukan sejak tahun 1996 Inisiatif transparansi industry ekstraktif EITI Komitmen perusahaan yang menyingkap semua pendapatan dan pembayaran di Negara negara tempat kami beroperasi Audit Internal Lingkungan Tahunan Dilakukan oleh konsultan Crescent Technology dan perusahaan induk Freeport McMoRan Copper amp Gold Audit PROPER dan Inspeksi Lingkungan Pertambangan Mengikuti audit dan inspeksi dari Pemerintah Indonesia Global Reporting Initiative GRI dan format format lainnya Menjadi standar pelaporan implementasi pembangunan berkelanjutan Audit independen dari system pengelolaan lingkungan PTFI menyimpulkan bahwa program pengelolaan batuan penutup sangat terintegrasi dan konsisten dan praktik internasional Sertifikasi Wildlife at work dari Wildlife Habitat Council USA 2011 atas berbagai program reklamasi dan keanekaragaman hayati Sertifikasi ini menunjukkan bahwa PTFI berkontribusi terhadap pelestarian habitat satwa liar di area kerja PTFI Ecological Risk Assesement ERA untuk mengkaji dampak system pengendapan pasir sisa tambang SIRSAT di ModADA terhadap kesehatan manusia biota akuatik tanaman dan kehidupan liar Studi ERA PTFI merupakan studi terbesar yang dilakukan oleh perusahaan swasta dan hasilnya telah dipresentasikan kepada para pemangku kepentingan pada tahun 2002 Kualitas pada titik penaatan pasir sisa tambang SIRSAT dan 3 titik penaatan di laut telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 431 2008 mengenai pengelolaan tailing di ModADA Laboratorium Lingkungan TImika TEL diregistrasi Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2010 sebagai Laboratorium Lingkungan Hidup Rujukan di mana pengambilan contoh sampling termasuk dalam lingkup yang diakreditasi Pengelolaan pasir sisa tambang SIRSAT Sunting Upaya pencegahan dan pengendalian air asam batuan dilaksanakan secara terpadu PTFI melakukan pengelompokkan jenis batuan penutup dan menempatkan batuannya secara selektif sehingga dapat meminimalkan pembentukan air asam batuan Air asam batuan yang terjadi dikumpulkan dan penetralan air asam batuan dilakukan dengan menambahkan kapur Perpanjangan MoU penggunakan Pasir Sisa Tambang SIRSAT sebagai bahan konstruksi pembangunan inftrastruktur Pemerintah provinsi Papua dan PTFI telah memperpanjang MoU pada tahun 2011 untuk penggunaan pasir sisa tambang sebagai bahan konstruksi dalam pembangunan infrastruktur provinsi dan pasir sisa tambang juga telah digunakan sebagai bahan konstruksi dalam pembangunan jalan dan jembatan di Mimika Sebagai bagian dari pelaksanaan MoU tersebut PTFI telah melakukan pengiriman lebih dari 460 000 m3 tons SIRSAT sebagai bahan konstruksi ke Merauke berbagai proyek pembangunan di Timika dan di wilayah proyek PTFI Kualitas pada titik penaatan SIRSAT dan 3 titik penaatan di laut telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 431 2008 mengenai Pengelolaan Tailing di ModADA Biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan 2012 sejumlah USD 101 juta dan terus meningkat dari tahun tahun sebelumnya Reklamasi Sunting Rencana reklamasi PTFI didasarkan pada rencana reklamasi 5 tahun PTFI yang telah disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Pada tahun 2012 PTFI telah mereklamasi 30 1 Ha area batuan penutup sehingga total daerah tambang yang telah direklamasi seluas 291 hektare 14 2 Ha area pengendapan pasir sisa tambang SIRSAT sehingga total daerah pengendapan yang telah direklamasi adalah seluas 659 hektare 6 8 Ha daerah pesisir sehingga total daerah pesisir yang telah direklamasi seluas 74 Ha Menanam lebih dari 68 000 pohon bakau sebagai kelanjutan dari program 2004 2009 Melakukan kajian mengenai reklamasi SIRSAT dan pendirian plot demonstrasi di daerah deposit SIRSAT menunjukkan bahwa SIRSAT dapat direvegetasi dan ditanam ulang dengan tanaman tanaman lokal hutan ataupun pertanian Bahkan rekolonisasi alami terjadi dengan cepat Saat penmabngan telah selesai dilakukan area pengendapan SIRSAT akan direklamasi dengan teknik yang sesuai yang ditetapkan melalui konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial Merkuri maupun Sianida tidak digunakan PTFI PTFI menggunakan proses pengapungan untuk memisahkan mineral yang mengandung tembaga dan emas dari batuan serta tidak menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun dalam proses utamanya Mengoperasikan 3 tempat pembuangan akhir dan 10 pabrik pengolahan pembuangan sepuluh Instalasi Pengelolaan Air Limbah IPAL Domestik PTFI sudah memperoleh izin pembunagan limbah cari untuk seluruh IPAL yang berlokasi di area kerja PTFI Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam izin yang diberikan pemantauan dan dilaporkan dilakukan secara periodic Mengirimkan 2 439 ton dari limbah B3 dari kegiatan kegiatan pendukung seperti perbengkelan rumah sakti laboratorium uji dan kegiatan pendukung lainnya ke PPLI Prasadha Pamunah Limbah Industri Cibinong PT Wastec Cilegon dan pendaur ulang lain untuk proses pengolahan dan pembuangan lebih lanjut Vegetasi Sunting Telah ditanam di dalam dan di luar area perusahaan sebagai bagian dari program One Billion Indonesia Trees OBIT sebanyak 3 juta bibit pohon Mengumpulkan 157 000 bibit tanaman local untuk kegiatan reklamasi di lokasi kegiatan tambang 135 jenis tanaman berhasil tumbuh di tanah yang mengandung pasir sisa tambang SIRSAT Lebih dari 500 spesies tanaman tumbuh secara alami di lahan SIRSAT Pemantauan suksesi alami ini terus berlanjut dengan melibatkan Universitas Negeri Papua Mengumpulkan dan menganalisis lebih dari 15 000 sampel lingkungan dengan lebih dari 160 000 analisis individu per tahunnya Daur ulang Sunting Produksi kompos dari sampah organic sebanyak 256 ton Kurang lebih 136 ton baterai bekas dikirim ke pabrik daur ulang Proyek Biodiesel telah diresmikan dan dioperasikan Bahan baku untuk biodiesel diperoleh dari minyak goreng sisa messhall Biodiesel yang dihasilkan digunakan sebagai campuran bahan bakar beberapa kendaraan ringan di area kerja PTFI Pendidikan lingkungan Sunting Mendidik 3 413 pelajar 1685 pemuda dan 23 siswa magang mengenai pengetahuan dan kesadaran lingkungan PTFI berkontribusi terhadap kurikulum pendidikan lingkungan hidup di tingkat SD dan SMP di Kabupaten Mimika Materi system manajemen llingkungan PTFI juga diberikan dalam pelatihan penyegaran tahunan yang dilaksanakan bersamaan dengan pelatihan K3 Sampai akhir tahun ini karyawan yang telah mengikuti pelatihan ini adalah sebanyak 13 745 orang Pelatihan lingkungan juga dilaksanakan untuk karyawan baru di dalam progam pelatihan New Hire and Specific Induction untuk diarea di mana para kayawan tersebut akan bekerja Hingga akhir tahun ini pelatihan telah diikuti oleh 8 517 karyawan Menyelenggarakan progam alam lestari yang merupakan hasil kerjasama dengan Dinas Pendidikan amp Kebudayaan P amp K Mimika Badang Lingkungan Hidup BLH Mimika Yayasan Pendidikan Jayawijaya YPJ dan Kontraktor Program Alam Lestari bertujuan untuk membangun kepedulian dan pengetahuan tentang lingkungan menciptakan kesadaran berwawasan lingkungan dan mencari duta lingkunga untuk Kabupaten Mimika SMP YPJ di Kuala Kencana mendapatkan penghargaan dari KLH sebagai Sekolah Nasional Adiwiyata ECO School pada tanggal 7 Juni 2011 di Jakarta PTFI juga terus membantu SMP local di Timika untuk menyiapkan untuk program Ecoschool tahun 2012 Menerbitkan buku seri Keanekaragaman Hayati The Freshwater Fish of the Timika Region New Guinea The Birds of Mimika The Butterflies of Mimika Biodiversity of Papua Freshwater Crustacea dan Mangrove Estuary Crabs Sebagai bagian dari program pelestarian lingkungan hidup terutama flora dan fauna PTFI bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah Papua BBKSDA dan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga telah melepaskan satwa satwa endemic Papua ke Habitatnya Kontribusi Freeport Indonesia SuntingSebagai mitra jangka panjang Indonesia yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan komunitas lokal Freeport Indonesia telah berinvestasi sebesar US 7 7 miliar dalam infrastruktur selama 45 tahun di Indonesia Berdasarkan riset yang diadakan oleh Universitas Indonesia sampai saat ini usaha PTFI mewakilkan 1 59 dari semua kegiatan ekonomi di Indonesia dengan 300 000 karyawan Indonesia dan keluarganya bergantung pada PTFI untuk kelangsungan hidup mereka PTFI juga berkeinginan untuk terus berinvestasi dan menjadi bagian dari Indonesia untuk jangka waktu yang lama Tabel I Kontribusi Tahun 2014 Sejak 1991 2014Keuntungan Langsung bagi Indonesia dari pajak royalti dividen biaya dan dukungan langsung lainnya USD 500 juta USD 15 8 MiliarKeuntungan tidak langsung Gaji dan upah pembelian dalam negeri pengembangan regional dan investasi dalam negeri USD 3 4 Miliar USD 29 5 MiliarTabel II dalam miliar dolar AS Jenis penerimaan 1992 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 TOTALDividen pemerintah 143 4 5 5 9 112 159 216 49 213 169 202 1 287Royalti 209 28 28 36 38 82 146 164 121 128 185 188 76 101 118 1 647Pajak dan nonpajak lainnya 1 284 161 161 294 213 686 1 294 1 425 1 039 1 013 1 569 1 993 904 383 421 12 840Total 1 635 193 194 334 260 881 1 600 1 805 1 209 1 354 1 922 2 383 980 484 539 15 774Kontribusi dan peranan PT Freeport Indonesia bagi negara Menyediakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 24 000 orang di Indonesia karyawan PTFI terdiri dari 69 75 karyawan nasional 28 05 karyawan Papua serta 2 2 karyawan Asing Menanam Investasi gt USD 8 5 Miliar untuk membangun infrastruktur perusahaan dan sosial di Papua dengan rencana investasi investasi yang signifikan pada masa datang PTFI telah membeli gt USD 11 26 Miliar barang dan jasa domestik sejak 1992 Dalam kurun waktu empat tahun terakhir PTFI telah memberikan kontribusi lebih dari USD 37 46 Miliar dan dijadwalkan untuk berkontribusi lebih banyak lagi terhadap pemerintah Indonesia hingga lebih dari USD 6 5 Miliar dalam waktu empat tahun mendatang dalam bentuk pajak dividen dan pembayaran royalti Keuntungan finansial langsung ke pemerintah Indonesia dalam kurun waktu empat tahun terakhir adalah 59 sisanya ke perusahaan induk FCX 41 Hal ini melebihi jumlah yang dibayarkan PTFI apabila beroperasi di negara negara lain Kajian LPEM UI pada dampak multiplier effect dari operasi PTFI di Papua dan Indonesia di 2011 0 8 untuk PDB Indonesia 45 untuk PDRB Provinsi Papua dan 95 untuk PDRB Mimika Membayar Pajak 1 7 dari anggaran nasional Indonesia Membiayai gt 50 dari semua kontribusi program pengembangan masyarakat melalui sektor tambang di Indonesia Membentuk 0 8 dari semua pendapatan rumah tangga di Indonesia Membentuk 44 dari pemasukan rumah tangga di provinsi Papua Smelter pabrik pelebur SuntingUU Minerba menetapkan kewajiban pemegang Kontrak Karya yang berada dalam masa produksi untuk melakukan proses pengolahan pemurnian di dalam negeri Ketentuan ketentuan yang ada di dalam Kontrak Karya PTFI telah mencakup kewajiban untuk melakukan studi kelayakan terhadap pendirian pabrik smelter di dalam negeri Oleh karena itu PTFI telah merencanakan pembangunan fasilitas peleburan tembaga pertama di Indonesia yang berlokasi di Gresik Jawa Timur PT Smelting Gresik adalah Smelter tembaga pertama di Indonesia Didirikan tahun 1996 di mana diperlukan biaya saat itu sebesar USD 750 Juta PT Smelting Gresik dimiliki oleh PT Freeport Indonesia dan konsorsium Jepang serta dioperasikan oleh Mitsubishi PTFI memasok rata rata 80 dari kebutuhan konsentrat PT Smelting Referensi Sunting Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 01 19 Diakses tanggal 2022 01 29 Kronologi Lengkap Perjanjian Pengambilalihan Saham Freeport 51 Persen Merdeka com 21 Desember 2018 Diakses tanggal 17 September 2019 Riwayat Divestasi Freeport ke Indonesia CNBCIndonesia com 12 January 2018 Diakses tanggal 17 September 2019 PapuaUntukSemua Dana Kemitraan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro LPMAK dari PT Freeport Berkurang papua us Diakses tanggal 30 Maret 2016 Bacaan lain Sunting Soehoed A R 2002 Sejarah Pengembangan Pertambangan PT Freeport Indonesia Jakarta Mealey George 1996 Grasberg Mining the richest and most remote deposit of copper and gold in the world in the mountains of Irian Jaya Indonesia Indonesia Freeport McMoRan Copper amp Gold Inc ISBN 0965289001 Wilson Forbes 1981 The Conquest of Copper Mountain A Vivid Personal Account of the Discovery and Development of Spectacular Outcrop of Ore in the Remote Peaks of Irian Jaya Indonesia New York McClelland and Stewart Ltd ISBN 0689111533 Pranala luar SuntingSitus web resmi Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Freeport Indonesia amp oldid 24292893