www.wikidata.id-id.nina.az
Filsafat Buddha mengacu kepada pandangan atau penerapan ajaran Buddha terhadap nilai nilai kehidupan eksistensi pengetahuan akal budi materi serta moralitas manusia Semasa hidupnya Buddha Gautama secara personal tidak pernah mendokumentasikan apa yang ia ajarkan dalam bentuk tulisan sehingga filsafat Buddha dibangun berdasarkan rekonstruksi yang dilakukan terhadap ajaran ajaran Buddha yang berkembang dalam aliran aliran Buddha pasca kematian beliau 1 Pokok kajian filsafat Buddha pada awalnya ditekankan pada dukkha yang menjadi awal permasalahan dan eksistensi kehidupan di dunia ini Pokok kajian tersebut dirangkum dalam empat kebenaran mulia termasuk di dalamnya jalan pembebasan dari dukkha tersebut untuk mencapai nibbana 2 Seiring berjalannya waktu kajian filsafat Buddha kemudian mencakup kajian filsafat pada umumnya seperti etika epistemologi fenomenologi logika ontologi serta logika termasuk nantinya isu isu kontemporer seperti etika lingkungan biomedis perang dan perdamaian hak asasi manusia hingga kajian gender Dengarkan versi lisan dari artikel ini 34 menit source source source noiconBerkas suara ini dibuat berdasarkan revisi dari artikel ini per tanggal 19 Juli 2022 2022 07 19 sehingga isinya tidak mengacu pada revisi terkini Bantuan Artikel lainnya Seperti halnya ajaran Buddha yang berkembang menjadi dua mazhab yang dikenal secara umum Theravada dan Mahayana kajian terhadap filsafat Buddha juga terbagi ke dalam beberapa aliran Buddhis yang berkaitan dengan dua mazhab tersebut Aliran aliran ini memiliki persepsi yang berbeda terhadap beberapa poin dalam ajaran Buddha yang kemudian menjadi kajian ilmu filsafat klasik maupun kontemporer Hal hal tertentu dari filsafat Buddha sering menjadi subjek perselisihan antara aliran aliran Buddhisme yang berbeda Elaborasi dan perselisihan ini memunculkan berbagai aliran dalam Buddhisme awal dari Abhidharma dan tradisi dan aliran Mahayana dari prajnaparamita Madhyamaka sifat kebuddhaan dan Yogacara Daftar isi 1 Basis fundamental ajaran Buddha 1 1 Empat Kebenaran Mulia 1 2 Jalan Mulia Berunsur Delapan 1 3 Kamma 1 4 Kelahiran kembali punabhava 2 Perkembangan mazhab Buddha dalam kajian filsafat 2 1 Theravada 2 2 Mahayana 2 3 Tibet 2 4 Asia Timur 3 Isu kontemporer dan aplikasi 3 1 Ajaran Buddha dan etika lingkungan 3 2 Ajaran Buddha dan permasalahan yang berkaitan dengan biomedis dan bioetika 3 3 Perang dan perdamaian dalam pandangan Buddha 3 4 Hak asasi manusia dalam pandangan ajaran Buddha 3 5 Persepektif ajaran Buddha pada kesetaraan gender 4 Baca juga 5 Referensi 6 Referensi utama untuk bacaan lanjutan 7 Pranala luarBasis fundamental ajaran BuddhaAjaran Buddha dalam perkembangannya memiliki cakupan yang sangat luas Dalam tinjauannya ajaran Buddha pada masa masa awal dapat direduksi menjadi beberapa fondasi dasar yakni empat kebenaran mulia jalan mulia berunsur delapan jalan tengah kamma dan kelahiran berulang atau punnabhawa 3 4 Empat Kebenaran Mulia Artikel utama Empat Kebenaran Mulia Salah satu ajaran dasar Buddha dikenal sebagai Empat Kebenaran Mulia Empat Kebenaran Mulia merupakan ajaran Buddha mengenai Dukkha atau penderitaan 5 Menurut ajaran Buddha untuk menghindari dukkha maka manusia harus memahami empat kebenaran mulia yaitu 6 7 8 Kebenaran tentang penderitaan dukkha Dalam Dhammacakkappavattana Sutta dijelaskan bahwa dukkha meliputi lima proses atau aspek yang dialami manusia di dunia yaitu kelahiran proses penuaan hingga kematian kesedihan serta keputus asaan disatukan dengan yang tidak dicintai perpisahan dengan yang dicintai dan tidak memperoleh yang diinginkan kelima hal yang melekat pada diri manusia tersebut adalah dukkha 6 8 9 Kebenaran tentang asal mula penderitaan samudaya Samudaya secara harafiah berarti sebab Setiap penderitaan di dunia ini menurut ajaran Buddha memiliki sebab contohnya penyebab seorang manusia dilahirkan kembali adalah adanya keinginan untuk hidup Sumber dari dukkha atau penderitaan menurut ajaran Buddha adalah tanha yaitu nafsu keinginan yang tidak ada habis habisnya Nafsu ini dibagi terwujud dalam tiga bentuk yang disebut sebagai tiga akar kejahatan yang didalamnya terdapat keserakahan kebodohan dan kebencian 3 6 10 Kebenaran tentang terhentinya penderitaan nirodha Kebenaran mulia yang ketiga berkaitan dengan teori tentang terhentinya dukkha Menurut ajaran Buddha cara menghentikan penderitaan atau dukkha ialah dengan menghentikan sumber dari penderitaan tersebut yaitu tanha yang dibahas pada kebenaran mulia yang kedua Secara singkat jika kita menghentikan sebab maka tidak akan ada akibat yang kita peroleh dari dukkha itu sendiri 11 Setelah terbebas dari dukkha maka kita akan menuju nirvana ketiadaan yang abadi 12 13 Kebenaran tentang jalan menuju terhentinya penderitaan magga Kebenaran mulia yang terakhir berkaitan dengan jalan atau praktik penghentian dukkha 10 Jalan ini dinamakan jalan tengah atau jalan mulia berunsur delapan Jalan Mulia Berunsur Delapan Artikel utama Jalan Mulia Berunsur Delapan Jalan mulia berunsur delapan merupakan jalan penghentian dukkha yang juga termasuk dalam kebenaran keempat dari empat kebenaran mulia Delapan jalan ini dapat dikelompokan dalam tiga aspek yakni 10 Kebijaksanaan Panna terdiri dari Pengertian Benar samma ditthi dan Pikiran Benar samma sankappa Kemoralan Sila terdiri dari Ucapan Benar samma vaca Perbuatan Benar samma kammanta dan Pencaharian Benar samma ajiva Konsentrasi Samadhi terdiri dari Daya upaya Benar samma vayama Perhatian Benar samma sati dan Konsentrasi Benar samma samadhi Kedelapan jalan ini dapat ditabulasikan sebagai berikut Divisi Faktor Berunsur Delapan Sanskrit PaliKebijaksanaan Sanskrit prajna Pali panna 1 Pengertian Pandangan Benar samyag dṛṣṭi samma ditthi2 Pikiran Benar samyag saṃkalpa samma sankappaPerilaku Etis Sanskrit sila Pali sila 3 Ucapan Benar samyag vac samma vaca4 Perbuatan Benar samyag karman samma kammanta5 Pencaharian Penghidupan Benar samyag ajivana samma ajivaKonsentrasi Sanskrit and Pali samadhi 6 Daya upaya Benar samyag vyayama samma vayama7 Perhatian Benar samyag smṛti samma sati8 Konsentrasi Benar samyag samadhi samma samadhiKamma Artikel utama kamma Kamma atau karma dalam bahasa Sanskerta secara harfiah berarti perbuatan atau suatu aksi Istilah ini merujuk fenomena bahwa setiap aksi atau perbuatan pastilah membawa konsekuensi Ajaran Buddha memberikan perhatian bahwa setiap perbuatan yang patut atau tidak patut dan kebiasaan yang bermanfaat atau merugikan akan membawa kita kepada suatu konsekuensi yang sesuai 14 Kamma menempatkan individu sebagai penanggunnya Suatu individu akan menerima baik buruknya konsekuensi dari perbuatannya entah saat ini di masa depan atau dikehidupan berikutnya 15 16 Kelahiran kembali punabhava Kelahiran kembali Pali Punabbhava merupakan suatu proses menjadi ada eksis atau lahir kembali dari suatu makhluk hidup di kehidupan mendatang setelah ia meninggal mati Proses ini berkaitan dari kamma perbuatannya suatu individu pada kehidupan lampau 17 Terjadinya kelahiran kembali pada suatu makhluk mengindikasikan bahwa makhluk tersebut masih memiliki keterikatan duniawi Ajaran Buddha mengajarkan untuk menghindari kelahiran kembali melalui jalan mulia berunsur delapan 10 Perkembangan mazhab Buddha dalam kajian filsafatTheravada Artikel utama Buddha Theravada nbsp Lukisan Sang Buddha Gautama saat memberikan khotbah Theravada secara harafiah berarti Ajaran Sesepuh atau Pengajaran Dahulu Theravada merupakan ajaran yang konservatif dan secara menyeluruh merupakan ajaran terdekat dengan ajaran Buddha pada awalnya 18 Ajaran Theravada berakar pada ontologi yang realistis terhadap alam semesta Dalam definisi ini pemikir pikiran dan objek yang dipikirkan merupakan entitas yang keadaannya tidak saling berkaitan sehingga objek merupakan hal yang nyata dan bukanlah produk pemikiran dari subjek pemikir 19 Namun menurut pandangan Theravada objek dan dunia ini tidak memiliki keadaan yang mutlak Setiap objek dalam kajian Theravada memiliki ketergantungan dengan objek yang lainnya Seperti contoh pasir berasal dari kerikil kerikil berasal dari batu batu berasal dari magma dan seterusnya sehingga dunia ini secara keseluruhan dalam pandangan Theravada hanya memiliki realitas yang relatif dan bukan absolut Keadaan dunia yang memiliki realitas saling bergantung ini dinamakan Paticcasamuppada atau hukum sebab musabab 20 Tujuan spiritual dari pengertian ini adalah untuk menyadari bahwa dunia ini hanyalah aliran semu dari berbagai objek terhadap waktu Dengan kesadaran ini manusia diharapkan dapat terbebas dari nafsu dan kemudian terbebas dari dukkha dan penderitaan sehingga kemudian mencapai nibbana 19 Dalam bahasan metafisika lainnya kajian kajian yang berkaitan dengan Theravada membedakan jenis kebenaran menjadi dua yakni kebenaran konvensional dan kebenaran akhir ultimate Kebenaran konvensional menurut kajian Theravada merupakan kebenaran yang membuat kita berhasil melakukan suatu tindakan sedangkan kebenaran akhir merupakan kebenaran yang berkaitan dengan cara alam semesta bekerja atau ilmu alam 21 22 Pada pandangan metafisika yang berkaitan dengan eksistensi telah disebutkan bahwa kajian Theravada memandang suatu objek fenomena dan subjek pemikir merupakan entitas yang terpisahkan atau independen Berkaitan dengan eksistensi objek fenomena dan subjek pemikir tersebut kajian Theravada juga mengelompokan objek yang ada di dunia menjadi dua jenis Objek yang nyata secara konvensional conventionally real dan Objek nyata primer ultimate real 22 Objek yang nyata secara konvensional objek yang memiliki penyusun seperti tubuh manusia rumah pesawat dan lain sebagainya sementara objek yang nyata primer ultimate real terdiri dari empat unsur yakni air tanah udara dan api Terdapat pula objek nyata primer yang tidak berbentuk fisis dalam definisi kajian Theravada seperti perasaan kemauan dan kesadaran 21 22 Mahayana Artikel utama Buddha Mahayana Sementara ajaran Mahayana sering dikaitkan dengan ontologi idealis 19 22 Ontologi idealistis menyatakan objek dalam realita merupakan produk kesadaran Sehingga dapat dikatakan objek objek di dunia ini merupakan objek semu karena bergantung pada kesadaran terhadap setiap individu atau subjek pemikir 23 Dalam kajiannya secara umum ajaran Buddha Mahayana memiliki dua aliran yakni Madhyamaka dan Yogacara Pemikir awal dan sering juga disebut sebagai pencetus dari aliran Madhyamaka adalah Nagarjuna Nagarjuna menulis banyak risalah tentang kajian filsafat dalam ajaran Buddha Salah satunya adalah Mula madhyamaka karika yang merupakan literatur kunci dari bahasan Madhyamaka 22 Pokok dari bahasan filsafat ajaran Madhyamaka adalah gagasan dalam ajaran Buddha bahwa setiap individu dan kejadian yang terjadi di dunia ini sejatinya tanpa esensi svabaha dan sunyata 24 Nagarjuna menggambarkan pemikirannya sebagai jalan tengah diantara dua kajian ekstrim Nagarjuna menolak pandangan eternalisme yakni pandangan yang menyatakan bahwasannya suatu realitas yang tidak bergantung waktu masa lalu masih ada dan masih berjalan masa kini sedang berjalan masa depan telah ada dan telah berjalan 22 25 Nagarjuna juga menolak gagasan nihilisme berkaitan dengan kekosongan sunyata mutlak bahwa setiap fenomena yang terjadi didunia tidak memiliki inti dan merupakan sesuatu yang semu Menurut Nagarjuna kesemua entitas dan fenomena yang ada dan terjadi di dunia ini nyata namun bersifat sementara Pandangan inilah kemudian disebut sebagai jalan tengah 22 26 Sementara pandangan Yogacara menolak gagasan realisme dari Theravada dan kesementaraan fenomena objek yang ditawarkan Mahayana 27 Ajaran Yogacara menekankan pembahasan suatu fenomena objek di alam semesta harus melalui pikiran citta dan kesadaran vijnana manusia 22 27 28 Dalam ajaran Yogacara realitas termasuk didalamnya yaitu objek dan fenomena yang dapat dirasakan manusia bukanlah sesuatu yang nyata karena hal tersebut dihasilkan oleh kesadaran manusia kesadaran manusia merupakan hal yang nyata dan juga sementara dalam ajaran ini 22 27 Selain kesadaran manusia hal lain yang dipandang sebagai sesuati yang nyata dalam ajaran Yogacara adalah kekosongan sunyata 27 Tibet Ajaran Buddha di Tibet merupakan perkembangan lebih lanjut dari ajaran Mahayana aliran Madhamaka dan Yogacara Juga dalam perkembangannya terdapat pengaruh dari kepercayaan lokal Bon 29 Ajaran Buddha mulai berpengaruh di Tibet pada masa pemerintahan Raja Songtsan Gampo sekitar tahun 641 M Lebih lanjut ajaran Buddha di Tibet berkembang menjadi empat aliran yang dikenal secara umum yakni 29 30 Nyingma Nyingma merupakakan aliran Buddha tertua di Tibet Menurut ajaran Nyingma inti atau esensi dari setiap makhluk adalah kesadaran 29 31 32 Sakya Sakya memiliki bahasan yang erat kaitannya dengan literatur literatur Tantra 33 Sakya menekankan anti realisme dalam pembahasan fenomena objek di dunia 34 Kagyu Kagyu memiliki doktrin utama yang dinamakan Mahamudra Mahamudra merupakan gabungan teknik meditasi dan Yoga yang dipercaya dapat memberikan kita persepektif terhadap kehampaan sunyata 35 36 Gelug Gelug merupakan aliran yang erat kaitannya dengan Dalai lama 37 Di antara aliran lainnya Gelug merupakan aliran yang paling menekankan pembelajaran filsafat Bahasan filsafat yang ditekankan terkait ajaran Buddha di antaranya Prajnaparamita Madhyamaka Pramana Abhidharma dan Vinapa 38 Ajaran Buddha di Tibet merupakan perkembangan lebih lanjut dari aliran Mahayana Sehingga dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan bahasan filsafat ajaran Buddha di Tibet menggunakan persepektif yang serupa dengan aliran Mahayana Menekankan aspek kesadaran individu dalam setiap pembahasan fenomena objek yang terjadi di dunia 22 Selain itu Vajrayana yang merupakan aliran Buddha yang erat kaitannya dengan literatur Tantra juga memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan ajaran Buddha di Tibet baik dari bahasan filsafat maupun praktik seperti yoga dan meditasi 22 39 Asia Timur Serupa dengan perkembangan di Tibet perkembangan ajaran Buddha di Asia Timur Tiongkok Jepang dan Korea merupakan kelanjutan dari mazhab Mahayana dan erat kaitannya dengan literatur literatur Tantra 40 41 Sehingga bahasan yang berkaitan dengan filsafat pada umumnya memiliki inti yang serupa dengan ajaran Buddha Mahayana meskipun dalam kelanjutannya terdapat berbagai variasi Variasi ini berkaitan dengan pengaruh kepercayaan atau ajaran lokal yang telah berkembang seperti Konfusianisme dan Taoisme 40 Mazhab filsafat Buddha di Asia Timur juga nantinya akan berkembang menjadi beberapa aliran di antaranya yang dikenal secara luas aliran Huayan aliran Zen atau Chan dan aliran Tiantai 40 42 Isu kontemporer dan aplikasiAjaran Buddha dan etika lingkungan Saat ini secara global isu lingkungan merupakan salah satu isu yang paling hangat diperbincangkan Tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan yang di dalamnya terdapat berbagai jenis sumber daya telah memberi manusia banyak manfaat untuk hidup dan memenuhi kebutuhan ekonomi Namun dalam kenyataannya sering kali dilakukan eksploitasi secara berlebih dan tanpa kontrol terhadap suatu sumber daya sehingga menimbulkan polusi dan kerusakan yang berujung pada kerugian bagi manusia dan makhluk hidup lainnya Karenanya etika dan moralitas dalam pemanfaatan lingkungan menjadi salah satu subjek perdebatan dalam ilmu filsafat Ajaran Buddha secara umum merupakan tuntunan kehidupan yang didesain untuk menghapus penderitaan manusia Permasalahan lingkungan seperti polusi perubahan iklim pemanasan global dan lain sebagainya merupakan suatu permasalahan di kehidupan modern Masalah yang berkaitan hal ini tidak terdengar pada zaman hidup Sang Buddha sehingga sangat sulit untuk memperoleh literatur atau ceramah dari Sang Buddha yang secara spesifik berkaitan dengan topik lingkungan 43 Namun karena ajaran Buddha merupakan ajaran yang menjanjikan persepektif yang luas dan universal untuk segala aspek kehidupan kajian lebih lanjut terhadap ayat ayat dalam kitab Pali atau Tripitaka dapat menggambarkan bagaimana sebenarnya pandangan Buddha terhadap lingkungan 44 Seperti contoh kajian lebih lanjut terhadap istilah tanha dan penjabarannya mengindikasikan manusia tidak boleh serakah dan harus memiliki kontrol dalam mempergunakan atau mengkonsumsi sesuatu termasuk sumber daya alam 45 Konsep ahimsa yang terdapat dalam ajaran Buddha yang berarti tidak menyakiti mengajarkan setiap manusia untuk tidak menyakiti hewan termasuk manusia dan tumbuhan mengindikasikan perilaku hidup sebagai vegetarian yang harus di jalani umat Buddha Namun demikian terdapat perbedaan tentang konsep ini sehingga tidak semua umat dan pemuka agama Buddha menjalani hidup sebagai vegetarian 45 Ajaran Buddha dan permasalahan yang berkaitan dengan biomedis dan bioetika Pada poin pertama dari empat kebenaran mulia Sang Buddha mengajarkan aspek aspek dari dukkha yaitu kelahiran adalah dukkha proses penuaan adalah dukkha kematian adalah dukkha dan lain sebagainya Ajaran Buddha memberikan perhatian pada kekurangan manusia tidak melalui fantasi mengerikan dari suatu penderitaan atau dukkha melainkan penilaian secara realistis dari kondisi yang akan dialami manusia sperti kelahiran pertambahan usia kematian dan lain sebagainya Kesehatan dan keterbebasan dari penyakit merupakan aspek penting dari kebahagiaan manusia dan juga merupakan poin penting dalam ajaran Buddha 46 Untuk memperoleh kesehatan menyembuhkan diri dan menghindarkan diri dari penyakit fisik manusia mengembangkan ilmu biomedis Namun dalam perkembangan ilmu biomedis terdapat fenomena fenomena yang cenderung kontroversial karena dianggap tidak lumrah atau bahkan bertentangan dengan nilai nilai yang berlaku di masyarakat seperti contoh aborsi euthanasia dan donor organ Seperti halnya etika lingkungan permasalahan yang berkaitan dengan biomedis dan bioetika merupakan permasalahan zaman modern sehingga membutuhkan kajian lebih lanjut dari ajaran Buddha untuk memahami bagaimana sebenarnya pandangan Buddha terhadap permasalahan ini Pada kasus aborsi seperti masyarakat pada umumnya terdapat pro kontra di kalangan umat Buddha terhadap tindakan ini Umat dan pemuka ajaran Buddha konservatif menyatakan bahwa aborsi merupakan tindakan yang berkaitan dengan pembunuhan sehingga bertentangan dengan ajaran Buddha seperti pada konsep ahimsa 47 Sementara Umat Buddha dengan pandangan yang moderat menganggap tindakan aborsi merupakan hak personal 47 Dalai Lama dalam wawancaranya dengan New York Times menyatakan bahwa baik buruknya pandangan terhadap suatu tindakan aborsi bergantung kepada situasi yakni jika sang bayi mengalami diindikasikan mengalami kelainan atau keterbelakangan mental atau bahkan menyebabkan masalah kesehatan yang serius terhadap ibu yang mengandungnya maka kasus tersebut merupakan pengecualian 48 Pun pada tindakan donor organ terdapat perbedaan pendapat antar pemuka umat Buddha Perbedaan tersebut terkait ajaran Buddha yang menyarankan untuk menghindari tindakan yang berkaitan dengan pembunuhan atau menyakiti karena donor organ dapat membahayakan nyawa pendonor 49 Terlebih terdapat kesalahpahaman di kalangan umat Buddha awam yang memiliki pemikiran mengaitkan donor organ dengan kelahiran kembali dari seorang manusia Jika manusia mati dengan mendonorkan atau kehilangan organ maka di kelahiran berikutnya ia akan mengalami cacat yang berkaitan dengan organ tersebut 50 Namun jika organ yang didonorkan oleh seorang manusia tidak membahayakan nyawa pendonor atau pendonor tersebut telah meninggal maka pendapat pemuka agama Buddha secara umum kompak menyetujui tindakan donor organ Bahkan Sogyal Rinpoche seorang pemuka agama Buddha ternama dari Tibet menyatakan bahwa tindakan donor organ merupakan tindakan yang sangat mulia dan membawa karma yang baik 51 Prinsip yang menekankan kebebasan dari suatu individu merupakan pokok dari nilai nilai dan etika Kebaratan Prinsip ini juga menekankan bahwa setiap individu berhak memilih metode medis untuk dirinya sendiri termasuk tindakan yang ekstrim yakni euthanasia 52 53 Pada praktiknya terdapat euthanasia yang tidak secara sukarela dilakukan oleh seorang pasien melainkan atas permintaan keluarga Dalam hal ini pandangan pemuka agama Buddha secara umum tidak menyetujui tindakan tersebut karena melanggar prinsip ajaran Buddha untuk tidak membunuh 54 Namun jika praktik ini dilakukan secara sukarela maka terjadi perbedaan pendapat karena terdapat fakta dengan beberapa biksu secara sengaja bermeditasi hingga meninggal dunia yang dapat dikaitkan dengan tindakan bunuh diri 49 54 Perang dan perdamaian dalam pandangan Buddha Dalam ajaran Buddha tidak ditemukan ayat yang mendukung penggunaan kekerasan untuk menyelesaikan suatu permasalahan bahkan termasuk untuk mempertahankan diri 55 Pada Kamcupamasutta Majjhima Nikkaya I 28 29 terdapat kutipan 56 57 Demikian pula bila ada penjahat yang dengan buas memotong tangan dan kaki mu dengan gergaji ia yang jika kamu membangkitkan kebencian karena hal itu tidak akan dapat melaksanakan ajaranku Inilah caranya kamu sekalian harus melatih diri Pikiran kami tidak akan terpengaruh kami untuk semua makhluk di alam semesta ini sebagai obyeknya Kamcupamasutta Majjhima Nikkaya I 28 29Potongan ayat diatas menekankan bahwa ajaran Buddha menolak tindakan kekerasan bahkan kebencian terhadap musuh 55 Saat membahas tentang peperangan dan perdamaian dalam konteks ajaran Buddha sangat penting untuk membedakan antara kajian filsafat dan praktik dari ajaran Buddha secara spesifik Ajaran Buddha maupun dalam kajian filsafatnya baik Theravada dan juga Mahayana sangat menekankan konsep tanpa kekerasan pada setiap aspek kehidupan termasuk dalam pengambilan keputusan Sementara umat Buddha sendiri jika dikaji berdasarkan sejarah hingga saat ini dapat ditemukan partisipasinya dalam peperangan atau tindakan kekerasan 58 Seperti pada yang ditemui pada gerakan nasionalis di Thailand Sri Lanka 58 dan Myanmar Atau bahkan lebih jauh ke zaman peradaban Tiongkok kuno terdapat catatan sejarah diimana pada tahun 621 para biksu dari kuil Shaolin berpartisipasi dalam pertempuran untuk membantu Dinasti Tang yang berkuasa 59 Keterlibatan dalam suatu pertempuran untuk mempertahankan diri keluarga dan negara secara umum tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang negatif Begitu pula dalam pandangan awam umat Buddha 59 Hal ini kemudian yang umum dipakai oleh pemimpin politik untuk menyusun suatu narasi demi mempertahankan wilayah atau bahkan untuk menyingkirkan lawan lawan politiknya Hak asasi manusia dalam pandangan ajaran Buddha Secara singkat hak asasi manusia merupakan suatu norma yang didefinisikan secara universal untuk melindungi seluruh manusia dari penyalahgunaan kekuasaan hukum dan tradisi 60 Contoh hak asasi manusia seperti hak dalam kebebasan beragama hak untuk hidup hak untuk tidak mendapat siksaan hak untuk terlibat dalam aktivitas politik dan lain lain 61 Dalam ajaran Buddha tidak terdapat definisi pasti mengenai hak asasi manusia Kata hak selalu menjadi kata yang asing jika diterjemahkan dalam bahasa yang terkait literatur ajaran Buddha 62 Meskipun demikian hal ini bukan berarti ajaran Buddha tidak mendukung konsepsi dari hak asasi manusia bukan pula menandakan bahwasanya ajaran Buddha kekurangan konsep untuk menjelaskan istilah hak asasi manusia Melainkan perlu dilakukan kajian lebih lanjut terhadap ajaran Buddha untuk mendapatkan pandangannya terhadap konsep hak asasi manusia Pandangan ajaran Buddha terhadap hak asasi manusia jika dikaji lebih lanjut tersatukan bersama konsep kewajiban dan pengakuan terhadap adanya dukkha 62 Kewajiban manusia dalam ajaran Buddha diatur melalui hukum karma Melalui hukum ini setiap individu bertanggung jawab terhadap perbuatan perkataan dan pemikiran mereka dan juga menerima konsekuensinya 62 Tersirat juga dari hukum karma bahwa setiap memiliki kebebasan untuk melakukan hal apapun namun dianjurkan untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan makhluk lainnya karena akan membawa karma buruk yang berdampak pada diri sendiri Persepektif ajaran Buddha pada kesetaraan gender nbsp Lukisan Pangeran Siddharta bersama bibi sekaligus ibu angkatnya MahapajapatiMeskipun dipandang sebagai ajaran dengan konsep egalitarianisme atau ajaran yang menekankan persamaan dalam segala aspek ajaran Buddha dalam tradisi dan praktiknya masih mendapat kritik dalam hal kesetaraan gender Termasuk di dalamnya mengenai dominasi kaum pria yang begitu mencolok di institusi keagamaan Buddha 63 64 65 Jika ditelisik melalui risalah yang berkaitan dengan ajaran Buddha terdapat risalah yang menyatakan permintaan Mahapajapati Gotami ibu angkat sekaligus bibi dari Sang Buddha Gautama meminta kepada Sang Buddha untuk menjadi biarawati dan mempraktikan hidup sebagai petapa 66 67 Sang Buddha awalnya menolak namun setelah dibujuk oleh Ananda keponakannya akhirnya beliau menyetujui Mahapajapati untuk bergabung sebagai biarawati namun dengan delapan aturan tambahan yang diberi nama gurudharma 67 68 69 Penerimaan Sang Buddha terhadap keinginan Mahajapati dianggap sebagai sesuatu yang revolusioner pada masanya karena pada masa itu wanita dianggap lebih rendah dari kaum lelaki dan dijauhkan dari aktivitas keagamaan 63 70 Sri Dhammananda dalam bukunya menyatakan bahwasannya Sang Buddha merupakan guru spiritual pertama yang memberikan kebebasan berkeyakinan terhadap wanita karena sebelum masa tersebut wanita bahkan tidak diperbolehkan untuk memasuki tempat ibadah atau membaca ayat ayat keagamaan 70 Namun dalam kajian kontemporer terdapat perdebatan mengenai delapan aturan tambahan yang diberikan Sang Buddha Gautama 71 Terdapat pendapat yang menilai aturan tersebut memuat poin yang mendiskriminasi wanita terdapat juga pandangan yang menyatakan bahwa poin poin tersebut disesuaikan pada masanya agar tidak timbul gejolak sosial yang besar atau pandangan lainnya yang menyatakan poin poin tersebut telah mengalami penyimpangan makna dari yang dimaksud pada awalnya 65 68 72 Baca jugaAgama Buddha Siddharta GautamaTheravada Mahayana Abhidharma Madhyamaka Yogacara Metafisika Epistemologi OntologiReferensi Emmanuel M Steven 2013 A Companion to Buddhist Philosophy Willey Blackwell hlm 1 Another salient fact for us is that the Buddha did not commit any of his teachings to writing Siderits Mark 2015 Zalta Edward N ed The Stanford Encyclopedia of Philosophy edisi ke Spring 2015 Metaphysics Research Lab Stanford University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 04 27 Diakses tanggal 2017 10 21 a b Four Noble Truths cattari ariya saccani www accesstoinsight org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 12 25 Diakses tanggal 2017 10 18 Four Noble Truths Definition amp Facts Encyclopedia Britannica dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 05 09 Diakses tanggal 2017 10 18 Dukkha www accesstoinsight org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 03 31 Diakses tanggal 2017 10 18 a b c BBC Religions Buddhism The Four Noble Truths Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 10 07 Diakses tanggal 2017 10 18 What Buddhists Really Mean by Life Is Suffering ThoughtCo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 04 14 Diakses tanggal 2017 10 18 a b Four Noble Truths The Buddhist Centre thebuddhistcentre com dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 03 Diakses tanggal 2017 10 18 The First Noble Truth The Noble Truth of dukkha www accesstoinsight org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 01 24 Diakses tanggal 2017 10 18 a b c d Emmanuel M Steven 2013 A Companion to Buddhist Philosophy Willey Blackwell hlm 13 46 J Laumakis Stephen 2008 An Introduction to Buddhist Philosophy Leiden Cambridge University Press ISBN 9780511385896 OCLC 437204503 Hlm 57 The Third Noble Truth is concerned with the cessation of dukkha and is rather straightforward and obvious in theory if not in practice According to the Buddha the way to stop dukkha is to stop its cause tanha In short if you want to avoid the fruit of an action or intention avoid the action or 1951 Collins Steven 1982 Selfless persons imagery and thought in Theravada Buddhism Cambridge Cambridge University Press ISBN 9780521397261 OCLC 7835226 Hlm 82 84 1915 Sasaki Genjun 1986 Linguistic approach to Buddhist thought Delhi Motilal Banarsidass ISBN 9788120800380 OCLC 15790547 Hlm 124 125 J Laumakis Stephen 2008 An Introduction to Buddhist Philosophy Leiden Cambridge University Press ISBN 9780511385896 OCLC 437204503 Hlm 83 Literally action or deed this term refers to the fact that actions intentions volitions and in general states of mind have or produce consequences The basic Buddhist account of it is that appropriate and inappropriate wholesome and unwholesome mental tendencies or habits lead to actions that ultimately produce fruits orconsequences The Buddhist Society Kamma Actions and Results www thebuddhistsociety org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 11 20 Diakses tanggal 2017 10 20 Kamma A Study Guide www accesstoinsight org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 12 09 Diakses tanggal 2017 10 20 Tim Bhagavant com Punabhava Kelahiran Kembali Diarsipkan 2015 12 26 di Wayback Machine Diakses tanggal 21 10 2017 Emmanuel M Steven 2013 A Companion to Buddhist Philosophy Willey Blackwell hlm 72 85 The title Theravada is Pali language meaning doctrine vada of the Elders thera a b c Buddhist beliefs Theravada Hinayana and Mahayana schools of philosophy www advaitayoga org Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 03 19 Diakses tanggal 2017 10 21 Buddhism pratitya samutpada www buddhism guide com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 03 04 Diakses tanggal 2017 10 21 a b Thakchoe Sonam 2017 Zalta Edward N ed The Stanford Encyclopedia of Philosophy edisi ke Spring 2017 Metaphysics Research Lab Stanford University pranala nonaktif permanen a b c d e f g h i j k Emmanuel M Steven 2013 A Companion to Buddhist Philosophy Willey Blackwell hlm 129 222 Guyer Paul Horstmann Rolf Peter 2015 Zalta Edward N ed The Stanford Encyclopedia of Philosophy edisi ke Fall 2015 Metaphysics Research Lab Stanford University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 06 20 Diakses tanggal 2017 10 22 Karl Brunnholzl 2004 The center of the sunlit sky Madhyamaka in the Kagyu tradition including a translation of Pawo Rinpoche s commentary on the knowledge section of Santideva s The entrance to the Bodhisattva s way of life Bodhicaryavatara Ithaca N Y Snow Lion Publications ISBN 9781559392181 OCLC 57245990 Hlm 590 To the contrary it is precisely the fact of their emptiness their lack of solid and independent existence that allows for the unimpeded and dynamic flow of the dependent origination of conditioned phenomena As Nagarjuna says Markosian Ned Sullivan Meghan Emery Nina 2016 Zalta Edward N ed The Stanford Encyclopedia of Philosophy edisi ke Fall 2016 Metaphysics Research Lab Stanford University pranala nonaktif permanen Ramanan K Venkata 1987 Nagarjuna s Philosophy As Presented in the Maha Prajnaparamita Sastra dalam bahasa Inggris Motilal Banarsidass Publ ISBN 9788120802148 Hlm 60 a b c d Yogachara Buddhist school Encyclopedia Britannica dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 05 08 Diakses tanggal 2017 10 22 1946 Siderits Mark 2007 Buddhism as philosophy an introduction Aldershot England Ashgate ISBN 9780872208735 OCLC 72868510 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 07 13 Diakses tanggal 2017 10 22 Hlm 147 a b c BBC Religions Buddhism Tibetan Buddhism Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 02 13 Diakses tanggal 2017 10 22 Tibetan Philosophy Internet Encyclopedia of Philosophy www iep utm edu dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 01 Diakses tanggal 2017 10 22 Matthew Kapstein Tibetan Buddhism a very short introduction Oxford ISBN 9780199735129 OCLC 828834208 Hlm 29 44 History Overview of Nyingmapa the Oldest School of Tibetan Buddhism ThoughtCo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 04 14 Diakses tanggal 2017 10 22 The Sakya School Karmapa The Official Website of the 17th Karmapa kagyuoffice org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 20 Diakses tanggal 2017 10 22 Dreyfus Georges B J Recognizing Reality Dharmakirti s Philosophy and Its Tibetan Interpretations dalam bahasa Inggris SUNY Press ISBN 9781438401546 Hlm 2 Introduction to the Kagyu School of Tibetan Buddhism History and More ThoughtCo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 12 02 Diakses tanggal 2017 10 22 Kagyu Lineage Karmapa The Official Website of the 17th Karmapa kagyuoffice org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 05 12 Diakses tanggal 2017 10 22 Background on the Gelug or Geluk School of Tibetan Buddhism ThoughtCo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 04 14 Diakses tanggal 2017 10 22 The Gelug School Karmapa The Official Website of the 17th Karmapa kagyuoffice org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 01 Diakses tanggal 2017 10 22 Vajrayana Buddhism Encyclopedia Britannica dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 29 Diakses tanggal 2017 10 22 a b c Emmanuel M Steven 2013 A Companion to Buddhist Philosophy Willey Blackwell hlm 110 125 The Buddhist World Buddhism in East Asia China Korean Japan www buddhanet net Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002 02 09 Diakses tanggal 2017 10 22 Buddhist Studies Mahayana Buddhism Chinese www buddhanet net Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002 06 21 Diakses tanggal 2017 10 22 Emmanuel M Steven 2013 A Companion to Buddhist Philosophy Willey Blackwell hlm 601 611 Schmithausen ibid 28 admits that a few early Buddhist texts notably some verses of the Theragatha portray nature as beautiful although here it may be added natural things are regarded with a cool and detached The Buddhist Attitude Towards Nature www accesstoinsight org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 05 21 Diakses tanggal 2017 10 21 a b Schmithausen Lambert 1997 The Early Buddhist Tradition and Ecological Ethics Diarsipkan 2012 09 05 di Wayback Machine Journal of Buddhist Ethics Hlm 1 42 1951 Keown Damien 1995 Buddhism amp bioethics New York St Martin s Press ISBN 0312126719 OCLC 32052064 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 05 12 Diakses tanggal 2017 10 21 Hlm 1 2 Buddhism draws attention to the shortcomings of human existence not out of a morbid fascination with suffering but in order to encourage a realistic appraisal of the human condition a b BBC Religions Buddhism Abortion Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 07 21 Diakses tanggal 2017 10 21 Dreifus Claudia 1993 11 28 The Dalai Lama The New York Times dalam bahasa Inggris ISSN 0362 4331 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 04 16 Diakses tanggal 2017 10 21 So I think it is better that that situation be stopped right from the beginning birth control Of course abortion from a Buddhist viewpoint is an act of killing and is negative generally speaking But it depends on the circumstances If the unborn child will be retarded or if the birth will create serious problems for the parent these are cases where there can be an exception I think abortion should be approved or disapproved according to each circumstance a b McCormick Andrew J 2013 04 01 Buddhist Ethics and End of Life Care Decisions Journal of Social Work in End of Life amp Palliative Care 9 2 3 209 225 doi 10 1080 15524256 2013 794060 ISSN 1552 4256 PMID 23777235 A Buddhist Perspective on Organ Donation Buddhistdoor www buddhistdoor net Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 05 29 Diakses tanggal 2017 10 21 The Tibetan Book of Living amp Dying A Dialogue With Sogyal Rinpoche With Swami Virato PDF enlight lib ntu edu tw Universitas Nasional Taiwan Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2022 03 19 Diakses tanggal 2017 10 21 McCormick Andrew J 2011 04 01 Self Determination the Right to Die and Culture A Literature Review Social Work 56 2 119 128 doi 10 1093 sw 56 2 119 ISSN 0037 8046 Brock D 2004 Physician assisted suicide as a last resort option at the end of life In T E Quill amp M Battin Eds Physician assisted suicide The case for palliative care and patient choice Hlm 130 149 Baltimore MD Johns Hopkins University Press a b BBC Religions Buddhism Euthanasia and suicide Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 08 09 Diakses tanggal 2017 10 21 a b BBC Religions Buddhism War Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 01 03 Diakses tanggal 2017 10 21 Kakacupama Sutta The Simile of the Saw www accesstoinsight org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 05 21 Diakses tanggal 2017 10 21 Kakacupama Sutta Samaggi Phala Samaggi Phala dalam bahasa Inggris 2010 10 25 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 01 Diakses tanggal 2017 10 21 a b Emmanuel M Steven 2013 A Companion to Buddhist Philosophy Willey Blackwell hlm 630 640 This is because Buddhist philosophy on the subject especially in the teachings of the Buddha and the mainstream Mahayana teachings so heavily emphasizes non violence Such a system was formalized in Thailand for example early in the twentieth century when the motto of the state became Nation Religion King with Religion referring to Buddhism and the three together representing the three foundations of Thai society At times national rhetoric blurs the line between religion and state and allows both state and religious actors to speak of the defense of the state and the Dhamma as a single thing as occurred in Sri Lanka in the twentieth and early twentyfirst centuries a b How does a Peaceful Philosophy Reconcile to the Reality of War ThoughtCo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 08 30 Diakses tanggal 2017 10 21 Nickel James 2017 Zalta Edward N ed The Stanford Encyclopedia of Philosophy edisi ke Spring 2017 Metaphysics Research Lab Stanford University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 04 26 Diakses tanggal 2017 10 21 Universal Declaration of Human Rights www un org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 10 21 Diakses tanggal 2017 10 21 a b c Emmanuel M Steven 2013 A Companion to Buddhist Philosophy Willey Blackwell hlm 651 662 There is no precise definition of human rights in the Buddhist lexicon and no concept that can be mapped without problem in any of the Buddhist canonical languages No matter how we parse the word rights it remains a foreign concept when translated into Buddhist languages a b R Sirimanne Chand 2016 Buddhism and Women The Dhamma Has No Gender Journal of International Women s Studies dalam bahasa Inggris 18 1 ISSN 1539 8706 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 31 Diakses tanggal 2017 10 23 The Journal of Feminist Scholarship www jfsonline org Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 12 02 Diakses tanggal 2017 10 23 a b Is Buddhism a Sexist Religion The Status of Women in Buddhism ThoughtCo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 04 14 Diakses tanggal 2017 10 23 Penahbisan Maha Pajapati Gotami Samaggi Phala Samaggi Phala dalam bahasa Inggris 2010 11 02 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 08 08 Diakses tanggal 2017 10 23 a b Emmanuel M Steven 2013 A Companion to Buddhist Philosophy Willey Blackwell hlm 665 One of the better knownpassages in the early scriptures narrates that the Buddha s foster mother and aunt Prajapati petitioned the Buddha to allow women to take monastic vows and practice that lifestyle The Buddha refused three times and was finally persuaded only when his attendant Ananda argued that because women could be enlightened they should be allowed to follow the lifestyle that had been so helpful to men in pursuing that goal The Buddha relented but also imposed eight so called heavy rules the literal translation of gurudharma a b Bhikku Analayo The foundation history of the nuns order Bochum ISBN 9783897333871 OCLC 951210328 90 125 Issues in Reinstating Bhikshuni Ordination studybuddhism com dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 02 Diakses tanggal 2017 10 23 a b Dhammananda Sri 2005 Keyakinan umat Buddha buku standar wajib baca Yayasan Penerbit Karaniya Ehipassiko Foundation Hlm 309 merupakan guru spiritual pertama yang memberikan kebebasan thichnhattu 021 religiousorder www buddhismtoday com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 01 26 Diakses tanggal 2017 10 23 Sangha Bhikkhuni Theravada Samaggi Phala dalam bahasa Inggris 2003 10 23 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 04 Diakses tanggal 2017 10 23 Referensi utama untuk bacaan lanjutanDhammananda Sri 2005 Keyakinan umat Buddha buku standar wajib baca Yayasan Penerbit Karaniya Ehipassiko Foundation Emmanuel M Steven 2013 A Companion to Buddhist Philosophy Willey Blackwell 1955 Garfield Jay L William Edelglass 2010 The Oxford handbook of world philosophy New York Oxford University Press ISBN 9780195328998 OCLC 551198943 J Laumakis Stephen 2008 An Introduction to Buddhist Philosophy Leiden Cambridge University Press ISBN 9780511385896 OCLC 437204503 Karl Brunnholzl 2004 The center of the sunlit sky Madhyamaka in the Kagyu tradition including a translation of Pawo Rinpoche s commentary on the knowledge section of Santideva s The entrance to the Bodhisattva s way of life Bodhicaryavatara Ithaca N Y Snow Lion Publications ISBN 9781559392181 OCLC 57245990 Pranala luar A Buddhist Perspective on Organ Donation Buddhistdoor www buddhistdoor net Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 05 29 Diakses tanggal 2017 10 21 Background on the Gelug or Geluk School of Tibetan Buddhism ThoughtCo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 04 14 Diakses tanggal 2017 10 22 BBC Religions Buddhism Abortion Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 07 21 Diakses tanggal 2017 10 21 BBC Religions Buddhism Euthanasia and suicide Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 08 09 Diakses tanggal 2017 10 21 BBC Religions Buddhism The Four Noble Truths Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 10 07 Diakses tanggal 2017 10 18 BBC Religions Buddhism Tibetan Buddhism Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 02 13 Diakses tanggal 2017 10 22 BBC Religions Buddhism War Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 01 03 Diakses tanggal 2017 10 21 Buddhist beliefs Theravada Hinayana and Mahayana schools of philosophy www advaitayoga org Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 03 19 Diakses tanggal 2017 10 21 Dukkha www accesstoinsight org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 03 31 Diakses tanggal 2017 10 18 Four Noble Truths cattari ariya saccani www accesstoinsight org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 12 25 Diakses tanggal 2017 10 18 Four Noble Truths Definition amp Facts Encyclopedia Britannica dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 05 09 Diakses tanggal 2017 10 18 Four Noble Truths The Buddhist Centre thebuddhistcentre com dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 03 Diakses tanggal 2017 10 18 History Overview of Nyingmapa the Oldest School of Tibetan Buddhism ThoughtCo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 04 14 Diakses tanggal 2017 10 22 How does a Peaceful Philosophy Reconcile to the Reality of War ThoughtCo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 08 30 Diakses tanggal 2017 10 21 Introduction to the Kagyu School of Tibetan Buddhism History and More ThoughtCo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 12 02 Diakses tanggal 2017 10 22 Is Buddhism a Sexist Religion The Status of Women in Buddhism ThoughtCo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 04 14 Diakses tanggal 2017 10 23 Issues in Reinstating Bhikshuni Ordination studybuddhism com dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 02 Diakses tanggal 2017 10 23 The First Noble Truth The Noble Truth of dukkha www accesstoinsight org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 01 24 Diakses tanggal 2017 10 18 The Buddhist Society Kamma Actions and Results www thebuddhistsociety org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 11 20 Diakses tanggal 2017 10 20 Kagyu Lineage Karmapa The Official Website of the 17th Karmapa kagyuoffice org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 05 12 Diakses tanggal 2017 10 22 Kakacupama Sutta Samaggi Phala Samaggi Phala dalam bahasa Inggris 2010 10 25 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 01 Diakses tanggal 2017 10 21 Kakacupama Sutta The Simile of the Saw www accesstoinsight org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 05 21 Diakses tanggal 2017 10 21 Kamma A Study Guide www accesstoinsight org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 12 09 Diakses tanggal 2017 10 20 Penahbisan Maha Pajapati Gotami Samaggi Phala Samaggi Phala dalam bahasa Inggris 2010 11 02 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 08 08 Diakses tanggal 2017 10 23 Sangha Bhikkhuni Theravada Samaggi Phala dalam bahasa Inggris 2003 10 23 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 04 Diakses tanggal 2017 10 23 The Buddhist Attitude Towards Nature www accesstoinsight org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 05 21 Diakses tanggal 2017 10 21 The Buddhist World Buddhism in East Asia China Korean Japan www buddhanet net Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002 02 09 Diakses tanggal 2017 10 22 The Gelug School Karmapa The Official Website of the 17th Karmapa kagyuoffice org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 01 Diakses tanggal 2017 10 22 The Sakya School Karmapa The Official Website of the 17th Karmapa kagyuoffice org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 20 Diakses tanggal 2017 10 22 Tibetan Philosophy Internet Encyclopedia of Philosophy www iep utm edu dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 01 Diakses tanggal 2017 10 22 Universal Declaration of Human Rights www un org dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 10 21 Diakses tanggal 2017 10 21 Vajrayana Buddhism Encyclopedia Britannica dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 29 Diakses tanggal 2017 10 22 What Buddhists Really Mean by Life Is Suffering ThoughtCo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 04 14 Diakses tanggal 2017 10 18 Yogachara Buddhist school Encyclopedia Britannica dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 05 08 Diakses tanggal 2017 10 22 nbsp CommonsGaleri dan peta nbsp WiktionaryKamus dan tesaurus nbsp WikiquoteKutipan nbsp WikibooksBuku dan manual nbsp WikisourcePerpustakaan nbsp WikiversityBahan belajar Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Filsafat Buddhis amp oldid 23885087