www.wikidata.id-id.nina.az
Wali Songo lebih dikenal sebagai Wali Songo Jawa ꦮꦭ ꦱꦔ Wali Songo Sembilan Wali orang yang dipercaya adalah tokoh Islam yang dihormati di Indonesia khususnya di pulau Jawa karena peran historis mereka dalam penyebaran agama Islam di Indonesia Pembentukan Majelis Dakwah Walisongo di perkirakan terjadi antara tahun 1250 1404 oleh Sultan Sultan yang berkuasa dalam penyebaran agama Islam di suatu negara ke negara lain biasanya terdiri dari 9 Anggota Majelis Dakwah Walisongo segera bergerak ke wilayah India asia tenggara seperti Vietnam Malaysia amp Indonesia Berita ini tertulis dalam kitab kanzul Hum dari ibnu bathutah lalu dilanjutkan oleh Sunan Gresik amp sekarang tersimpan dalam museum Istana Turki IstanbulPerjalanan Periode Selanjutnya untuk berdakwah di pulau Jawa pada tahun 1404 dipimpin oleh Sunan Gresik sebagai Misionaris utusan Kesultanan Utsmaniyah dari Istambul Turki tentu membawa misi dalam penyebaran agama islam amp mencari simpati juga dukungan atas peperangan saudara yang terjadi di negaranya dengan mendatangi wilayah Kerajaan Majapahit kala itu rajanya Baginda Prabu Wikramawardhana sebagai kekuatan terbesar di Asia tenggara pada jamannya referensi Setiap anggota Wali Sanga saling dikaitkan dengan gelar Sunan dalam bahasa Jawa konteks ini berarti terhormat 1 Sebagian besar wali juga dijuluki Raden selama hidup mereka karena mereka keturunan ningrat Lihat bagian Gaya dan Gelar Kesultanan Yogyakarta untuk penjelasan tentang istilah bangsawan Jawa Makam pundhen para wali dihormati oleh masyarakat Jawa sebagai lokasi ziarah di Jawa sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih atas manfaat dan syafaat yang mereka amalkan pada masa hidupnya 2 Dalam tradisi Jawa makam memiliki istilah pundhen Daftar isi 1 Arti Wali Sanga 2 Nama para Wali Sanga 2 1 Sunan Gresik Maulana Malik Ibrahim 2 2 Sunan Ampel Raden Rahmat 2 3 Sunan Bonang Makhdum Ibrahim 2 4 Sunan Drajat 2 5 Sunan Kudus Ja far shodiq 2 6 Sunan Giri 2 7 Sunan Kalijaga 2 8 Sunan Muria Raden Umar Said 2 9 Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah 3 Tokoh pendahulu Wali Sanga 3 1 Syekh Jumadil Qubro 4 Asal usul Wali Sanga 4 1 Teori keturunan Hadramaut 4 2 Teori keturunan Cina Hui 5 Sumber tertulis tentang Wali Sanga 6 Referensi 7 Lihat pula 8 Pranala luarArti Wali Sanga Sunting Masjid Agung Demak diyakini sebagai salah satu tempat berkumpulnya para wali yang paling awal Ada beberapa pendapat mengenai arti Wali Sanga Pertama adalah wali yang sembilan yang menandakan jumlah wali yang berjumlah sembilan atau sanga dalam bahasa Jawa Pendapat lain menyebutkan bahwa kata Sanga sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa yang berarti tempat Pendapat lain yang mengatakan bahwa Wali Sanga adalah sebuah majelis dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik Maulana Malik Ibrahim pada tahun 1404 Masehi 808 Hijriah 3 Para Wali Sanga adalah pembaharu masyarakat pada masanya Pengaruh mereka dapat ditemui dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa mulai dari kesehatan bercocok tanam perniagaan kebudayaan kesenian kemasyarakatan hingga pemerintahan Konsep Wali Sanga atau Wali Sembilan dalam kosmologi Islam sumber utamanya dapat dilacak pada konsep kewalian yang secara umum oleh kalangan penganut sufisme diyakini meliputi sembilan tingkat kewalian Syaikh al Akbar Muhyiddin Ibnu Araby atau Ibnu Arabi dalam kitab Futuhat al Makkiyah memaparkan tentang sembilan tingkat kewalian dengan tugas masing masing sesuai kewilayahan Kesembilan tingkat kewalian itu 1 Wali Aqthab atau Wali Quthub yaitu pemimpin dan penguasa para wali di seluruh alam semesta 2 Wali Aimmah yaitu pembantu Wali Aqthab dan menggantikan kedudukannya jika wafat 3 Wali Autad yaitu wali penjaga empat penjuru mata angin 4 Wali Abdal yaitu wali penjaga tujuh musim 5 Wali Nuqaba yaitu wali penjaga hukum syariat 6 Wali Nujaba yang setiap masa berjumlah delapan orang 7 Wali Hawariyyun yaitu wali pembela kebenaran agama baik pembelaan dalam bentuk argumentasi maupun senjata 8 Wali Rajabiyyun yaitu wali yang karomahnya muncul setiap bulan Rajab 9 Wali Khatam yaitu wali yang menguasai dan mengurus wilayah kekuasaan umat Islam 4 Nama para Wali Sanga SuntingNama para Wali Sanga tersebut yaitu Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim Sunan Ampel atau Raden Rahmat Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim Sunan Drajat atau Raden Qasim Syarifuddin Sunan Kudus atau Raden Ja far Shadiq Sunan Giri atau Joko Samudro atau Raden Paku atau Muhammad Ainul Yaqin atau Prabu Satmata Sunan Kalijaga atau Raden Syahid Sunan Muria atau Raden Umar Said Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah Sunan Gresik Maulana Malik Ibrahim Sunting Artikel utama Sunan Gresik Makam Maulana Malik Ibrahim desa Gapura Gresik Jawa TimurMaulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke 22 dari Nabi Muhammad Ia disebut juga Sunan Gresik atau Sunan Tandhes atau Mursyid Akbar Thariqat Wali Sanga Ia diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah pada paruh awal abad ke 14 Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi mengikuti pengucapan lidah orang Jawa terhadap As Samarqandy 5 Dalam cerita rakyat ada yang memanggilnya Kakek Bantal Maulana Malik Ibrahim memiliki 3 istri bernama 1 Siti Fathimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil Raja Champa memiliki 2 anak bernama Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah2 Siti Maryam binti Syaikh Subakir memiliki 4 anak yaitu Abdullah Ibrahim Abdul Ghafur dan Ahmad3 Wan Jamilah binti Ibrahim Zainuddin Al Akbar Asmaraqandi memiliki 2 anak yaitu Abbas dan Yusuf Selanjutnya Sharifah Sarah binti Maulana Malik Ibrahim dinikahkan dengan Sayyid Fadhal Ali Murtadha Sunan Santri Raden Santri dan melahirkan dua putera yaitu Haji Utsman Sunan Manyuran dan Utsman Haji Sunan Ngudung Selanjutnya Sayyid Utsman Haji Sunan Ngudung berputera Sayyid Ja far Shadiq Sunan Kudus Maulana Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa Ia mengajarkan cara cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan di akhir kekuasaan Majapahit Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat yang tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara Ia membangun pondokan tempat belajar agama di Leran Gresik Ia juga membangun masjid sebagai tempat peribadatan Islam pertama di tanah Jawa yang sampai sekarang masjid tersebut menjadi Masjid Jami Gresik Pada tahun 1419 Malik Ibrahim wafat Makamnya terdapat di desa Gapura Wetan Gresik Jawa Timur Sunan Ampel Raden Rahmat Sunting Artikel utama Sunan Ampel Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat keturunan ke 22 dari Nabi Muhammad menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al Akbar dan seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti Raja Champa terakhir dari Dinasti Ming Nasab lengkapnya sebagai berikut Sunan Ampel bin Sayyid Ibrahim Zainuddin Al Akbar bin Sayyid Jamaluddin Al Husain bin Sayyid Ahmad Jalaluddin bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Sayyid Alwi Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin Sayyid Ali Khali Qasam bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi bin Sayyid Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al Muhajir bin Sayyid Isa bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Ali Al Uraidhi bin Imam Ja far Shadiq bin Imam Muhammad Al Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Al Husain bin Sayyidah Fathimah Az Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah Sunan Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya Pesantrennya bertempat di Ampel Surabaya dan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa Ia menikah dengan Dewi Condrowati yang bergelar Nyai Ageng Manila putri adipati Tuban bernama Arya Teja dan menikah juga dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila binti Aryo Tejo berputera Sunan Bonang Siti Syari ah Sunan Derajat Sunan Sedayu Siti Muthmainnah dan Siti Hafsah Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning berputera Dewi Murtasiyah Asyiqah Raden Husamuddin Sunan Lamongan Raden Zainal Abidin Sunan Demak Pangeran Tumapel dan Raden Faqih Sunan Ampel 2 Makam Sunan Ampel teletak di dekat Masjid Ampel Surabaya Kedatangan Sunan Ampel ke Majapahit diperkirakan terjadi awal dasawarsa keempat abad ke 15 yakni saat Arya Damar sudah menjadi Adipati Palembang sebagaimana riwayat yang menyatakan bahwa sebelum ke Jawa Raden Rahmat telah singgah ke Palembang Menurut Thomas W Arnold dalam The Preaching of Islam 1977 Raden Rahmat sewaktu di Palembang menjadi tamu Arya Damar selama dua bulan dan dia berusaha memperkenalkan Islam kepada raja muda Palembang itu Arya Damar yang sudah tertarik kepada Islam itu hampir saja diikrarkan menjadi Islam Namun karena tidak berani menanggung risiko menghadapi tindakan rakyatnya yang masih terikat pada kepercayaan lama ia tidak mengatakan keislamannya di hadapan umum Menurut cerita setempat setelah memeluk Islam Arya Damar memakai nama Ario Abdillah Keterangan dari Hikayat Hasanuddin yang dikupas oleh J Edel 1938 menjelaskan bahwa pada waktu Kerajaan Champa ditaklukkan oleh Raja Koci Raden Rahmat sudah bermukim di Jawa Itu berarti Raden Rahmat ketika datang ke Jawa sebelum tahun 1446 M yakni pada tahun jatuhnya Champa akibat serbuan Vietnam Hal itu sejalan dengan sumber dari Serat Walisana yang menyatakan bahwa Prabu Brawijaya Raja Majapahit mencegah Raden Rahmat kembali ke Champa karena Champa sudah rusak akibat kalah perang dengan Kerajaan Koci Penempatan Raden Rahmat di Surabaya dan saudaranya di Gresik tampaknya memiliki kaitan erat dengan suasana politik di Champa sehingga dua bersaudara tersebut ditempatkan di Surabaya dan Gresik kemudian dinikahkan dengan perempuan setempat 6 Sunan Bonang Makhdum Ibrahim Sunting Artikel utama Sunan Bonang Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dan merupakan keturunan ke 23 dari Nabi Muhammad Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila putri adipati Tuban bernama Arya Teja Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam Ia dikatakan sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati yang masih sering dinyanyikan orang Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah dengan memasukkan rebab dan bonang yang sering dihubungkan dengan namanya Universitas Leiden menyimpan sebuah karya sastra bahasa Jawa bernama Het Boek van Bonang atau Buku Bonang Menurut G W J Drewes itu bukan karya Sunan Bonang namun mungkin saja mengandung ajarannya Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525 Ia dimakamkan di daerah Tuban Jawa Timur Sunan Drajat Sunting Artikel utama Sunan Drajat Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel dan merupakan keturunan ke 23 dari Nabi Muhammad Nama asli dari Sunan Drajat adalah masih munat Nama sewaktu masih kecil adalah Raden Qasim Sunan drajat terkenal juga dengan kegiatan sosialnya Dialah wali yang memelopori penyatuan anak anak yatim dan orang sakit Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila putri adipati Tuban bernama Arya Teja Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat umum Ia menekankan kedermawanan kerja keras dan peningkatan kemakmuran masyarakat sebagai pengamalan dari agama Islam Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri sebagai wilayah perdikan bertempat di Desa Drajat Kecamatan Paciran Lamongan Tembang macapat Pangkur disebutkan sebagai ciptaannya Gamelan Singomengkok peninggalannya terdapat di Museum Daerah Sunan Drajat Lamongan Sunan Drajat diperkirakan wafat pada 1522 Sunan Kudus Ja far shodiq Sunting Artikel utama Sunan Kudus Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji dengan Dewi Sari binti Ahmad Wilwatikta Sunan Kudus adalah keturunan ke 24 dari Nabi Muhammad Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al Akbar bin Jamaluddin Al Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al Uraidhi bin Ja far Shadiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al Husain binti Sayyidah Fathimah Az Zahra bin Nabi Muhammad Rasulullah Sebagai seorang wali Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak yaitu sebagai panglima perang penasihat Sultan Demak Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa Di antara yang pernah menjadi muridnya ialah Sunan Prawoto penguasa Demak dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Masjid Menara Kudus yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550 Sunan Giri Sunting Artikel utama Sunan Giri Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq Sunan Giri adalah keturunan ke 23 dari Nabi Muhammad merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton Gresik yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia timur bahkan sampai ke Kepulauan Maluku Salah satu keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima Nusa Tenggara Barat Makam Sunan Giri terletak di Desa Giri Kabupaten Gresik Sunan Kalijaga Sunting Artikel utama Sunan Kalijaga Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur Syekh Subakir Ia adalah murid Sunan Bonang Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk Tembang suluk lir Ilir dan Gundul Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya Dalam satu riwayat Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri Sunan Muria Raden Umar Said Sunting Artikel utama Sunan Muria Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga dari isterinya yang bernama Dewi Sarah binti Maulana Ishaq Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah putri Sunan Ngudung Jadi Sunan Muria adalah adik ipar dari Sunan Kudus Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah Sunting Artikel utama Sunan Gunung Jati Lukisan Sunan Gunung Jati Gapura Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon Jawa BaratSunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah Umdatuddin putra Ali Nurul Alam Syekh Husain Jamaluddin Akbar Dari pihak ibu ia masih keturunan keraton Pajajaran melalui Nyai Rara Santang yaitu anak dari Sri Baduga Maharaja yan masih termasuk keturunan nabi muhammad Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah dan pemerintahannya yang sesudahnya kemudian menjadi Kesultanan Cirebon Anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam di Banten Tokoh pendahulu Wali Sanga SuntingSyekh Jumadil Qubro Sunting Artikel utama Syekh Jumadil Qubro Syekh Jumadil Qubro adalah Maulana Ahmad Jumadil Kubra Husain Jamaluddin al akbar bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al Uraidhi bin Ja far Shadiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al Husain binti Sayyidah Fathimah Az Zahra bin Nabi Muhammad Rasulullah Syekh Jumadil Qubro adalah putra Husain Jamaluddin dari isterinya yang bernama Puteri Selindung Bulan Putri Saadong II Putri Kelantan Tua Tokoh ini sering disebutkan dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah seorang pelopor penyebaran Islam di tanah Jawa Ia yang disebut Wali Qutub As Sayyid Husain Jamaluddin Seorang Wali Allah yang menjadi Mufti dan Penasehat Kekhilafahan Turki Utsmani yang dipimpin oleh Khalifah Mehmed I Makamnya terdapat di beberapa tempat yaitu di Semarang Trowulan atau di Desa Turgo dekat Pelawangan Yogyakarta Belum diketahui yang mana yang betul betul merupakan kuburnya 7 Syekh Datuk KahfiSyekh Datuk Kahfi merupakan guru dari Pangeran Walangsungsang dan Nyai Rara Santang Syarifah Muda im yaitu putera dan puteri dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi raja Kerajaan Pajajaran Jawa Barat Syekh Datuk Kahfi wafat dan dimakamkan di Gunung Jati bersamaan dengan makam Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Pangeran Pasarean dan raja raja Kesultanan Cirebon lainnya Syekh Nurjati adalah tokoh utama penyebar agama Islam yang pertama di Cirebon Tokoh yang lain adalah Maulana Magribi Pangeran Makhdum Maulana Pangeran Panjunan Maulana Pangeran Kejaksan Maulana Syekh Bantah Syekh Majagung Maulana Syekh Lemah Abang Mbah Kuwu Cirebon Pangeran Cakrabuana dan Syarif Hidayatullah Pada suatu ketika mereka berkumpul di Pasanggrahan Amparan Jati di bawah pimpinan Syekh Nurjati Mereka semua muri murid Syekh Nurjati Dalam sidang tersebut Syekh Nurjati berfatwa kepada murid muidnya Wahai murid murid ku sesungguhnya masih ada suatu rencana yang sesegera mungkin kita laksanakan ialah mewujudkan atau membentuk masyarakat Islamiyah Bagaimana pendapat para murid semuanya dan bagaimana pula caranya kita membentuk masyarakat islamiyah itu Para murid dalam sidang mufakat atas rencana baik tersebut Syarif Hidayatullah berpendapat bahwa untuk membentuk masyarakat islam sebaiknya diadakan usaha memperbanyak tabligh di pelosok dengan cara yang baik dan teratur Pendapat ini mendapat dukungan penuh dari sidang dan disepakati segera dilaksanakan Sidang inilah yang menjadi dasar dibentuknya organisasi dakwah dewan Wali Sanga Asal usul Wali Sanga SuntingTeori keturunan Hadramaut Sunting Walaupun masih ada pendapat yang menyebut Wali Sanga adalah keturunan Samarkand Asia Tengah Champa atau tempat lainnya namun tampaknya tempat tampat tersebut lebih merupakan jalur penyebaran para mubaligh daripada merupakan asal muasal mereka yang sebagian besar adalah kaum Sayyid atau Syarif Beberapa argumentasi yang diberikan oleh Muhammad Al Baqir dalam bukunya Thariqah Menuju Kebahagiaan mendukung bahwa Wali Sanga adalah keturunan Hadramaut Yaman L W C van den Berg Islamolog dan ahli hukum Belanda yang mengadakan riset pada 1884 1886 dalam bukunya Le Hadhramout et les colonies arabes dans l archipel Indien 1886 8 mengatakan Adapun hasil nyata dalam penyiaran agama Islam ke Indonesia adalah dari orang orang Sayyid Syarif Dengan perantaraan mereka agama Islam tersiar di antara raja raja Hindu di Jawa dan lainnya Selain dari mereka ini walaupun ada juga suku suku lain Hadramaut yang bukan golongan Sayyid Syarif tetapi mereka ini tidak meninggalkan pengaruh sebesar itu Hal ini disebabkan mereka kaum Sayyid Syarif adalah keturunan dari tokoh pembawa Islam Nabi Muhammad SAW Van den Berg juga menulis dalam buku yang sama hal 192 204 Pada abad ke 15 di Jawa sudah terdapat penduduk bangsa Arab atau keturunannya yaitu sesudah masa kerajaan Majapahit yang kuat itu Orang orang Arab bercampul gaul dengan penduduk dan sebagian mereka mempunyai jabatan jabatan tinggi Mereka terikat dengan pergaulan dan kekeluargaan tingkat atasan Rupanya pembesar pembesar Hindu di kepulauan Hindia telah terpengaruh oleh sifat sifat keahlian Arab oleh karena sebagian besar mereka berketurunan pendiri Islam Nabi Muhammad SAW Orang orang Arab Hadramawt Hadramaut membawa kepada orang orang Hindu pikiran baru yang diteruskan oleh peranakan peranakan Arab mengikuti jejak nenek moyangnya Pernyataan van den Berg spesifik menyebut abad ke 15 yang merupakan abad spesifik kedatangan atau kelahiran sebagian besar Wali Sanga di pulau Jawa Abad ke 15 ini jauh lebih awal dari abad ke 18 yang merupakan saat kedatangan gelombang berikutnya yaitu kaum Hadramaut yang bermarga Assegaf Al Habsyi Al Hadad Alaydrus Alatas Al Jufri Syihab Syahab dan banyak marga Hadramaut lainnya Hingga saat ini umat Islam di Hadramaut sebagian besar bermadzhab Syafi i sama seperti mayoritas di Sri Lanka pesisir barat India Gujarat dan Malabar Malaysia dan Indonesia Bandingkan dengan umat Islam di Uzbekistan dan seluruh Asia Tengah Pakistan dan India pedalaman non pesisir yang sebagian besar bermadzhab Hanafi Kesamaan dalam pengamalan madzhab Syafi i bercorak tasawuf dan mengutamakan Ahlul Bait seperti mengadakan Maulid membaca Diba amp Barzanji beragam Shalawat Nabi doa Nur Nubuwwah dan banyak amalan lainnya hanya terdapat di Hadramaut Mesir Gujarat Malabar Sri Lanka Sulu amp Mindanao FIlipina Malaysia dan Indonesia Kitab fiqh Syafi i Fathul Muin yang populer di Indonesia dikarang oleh Zainuddin Al Malabary dari Malabar isinya memasukkan pendapat pendapat baik kaum Fuqaha maupun kaum Sufi Hal tersebut mengindikasikan kesamaan sumber yaitu Hadramaut karena Hadramaut adalah sumber pertama dalam sejarah Islam yang menggabungkan fiqh Syafi i dengan pengamalan tasawuf dan pengutamaan Ahlul Bait Pada abad ke 15 raja raja Jawa yang berkerabat dengan Wali Sanga seperti Raden Patah dan Pati Unus sama sama menggunakan gelar Alam Akbar Gelar tersebut juga merupakan gelar yang sering dikenakan oleh keluarga besar Jamaluddin Akbar di Gujarat pada abad ke 14 yaitu cucu keluarga besar Azhamat Khan atau Abdullah Khan bin Abdul Malik bin Alwi seorang anak dari Muhammad Shahib Mirbath ulama besar Hadramaut abad ke 13 Keluarga besar ini terkenal sebagai mubaligh musafir yang berdakwah jauh hingga pelosok Asia Tenggara dan mempunyai putra putra dan cucu cucu yang banyak menggunakan nama Akbar seperti Zainal Akbar Ibrahim Akbar Ali Akbar Nuralam Akbar dan banyak lainnya Teori keturunan Cina Hui Sunting Sejarawan Slamet Muljana mengundang kontroversi dalam buku Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa 1968 dengan menyatakan bahwa Wali Sanga adalah keturunan Tionghoa Muslim 9 Pendapat tersebut mengundang reaksi keras masyarakat yang berpendapat bahwa Wali Sanga adalah keturunan Arab Indonesia Pemerintah Orde Baru sempat melarang terbitnya buku tersebut butuh rujukan Referensi referensi yang menyatakan dugaan bahwa Wali Sanga berasal dari atau keturunan Tionghoa sampai saat ini masih merupakan hal yang kontroversial Referensi yang dimaksud hanya dapat diuji melalui sumber akademik yang berasal dari Slamet Muljana yang merujuk kepada tulisan Mangaraja Onggang Parlindungan yang kemudian merujuk kepada seseorang yang bernama Resident Poortman Namun Resident Poortman hingga sekarang belum bisa diketahui identitasnya serta kredibilitasnya sebagai sejarawan misalnya bila dibandingkan dengan Snouck Hurgronje dan L W C van den Berg Sejarawan Belanda masa kini yang banyak mengkaji sejarah Islam di Indonesia yaitu Martin van Bruinessen bahkan tak pernah sekalipun menyebut nama Poortman dalam buku bukunya yang diakui sangat detail dan banyak dijadikan referensi Salah satu ulasan atas tulisan H J de Graaf Th G Th Pigeaud M C Ricklefs berjudul Chinese Muslims in Java in the 15th and 16th Centuries adalah yang ditulis oleh Russell Jones Di sana ia meragukan pula tentang keberadaan seorang Poortman Bila orang itu ada dan bukan bernama lain seharusnya dapat dengan mudah dibuktikan mengingat ceritanya yang cukup lengkap dalam tulisan Parlindungan 10 Sumber tertulis tentang Wali Sanga SuntingTerdapat beberapa sumber tertulis masyarakat Jawa tentang Wali Sanga antara lain Serat Walisanga karya Ranggawarsita pada abad ke 19 Kitab Wali Sanga karya Sunan Dalem Sunan Giri II yang merupakan anak dari Sunan Giri dan juga diceritakan cukup banyak dalam Babad Tanah Jawi Mantan Mufti Johor Sayyid Alwi b Tahir b Abdallah al Haddad meninggal tahun 1962 juga meninggalkan tulisan yang berjudul Sejarah perkembangan Islam di Timur Jauh Jakarta Al Maktab ad Daimi 1957 Ia menukil keterangan di antaranya dari Haji Ali bin Khairuddin dalam karyanya Ketrangan kedatangan bungsu sic Arab ke tanah Jawi sangking Hadramaut Dalam penulisan sejarah para keturunan Bani Alawi seperti al Jawahir al Saniyyah oleh Sayyid Ali bin Abu Bakar Sakran Umdat al Talib oleh al Dawudi dan Syams al Zahirah oleh Sayyid Abdul Rahman Al Masyhur juga terdapat pembahasan mengenai leluhur Sunan Gunung Jati Sunan Ampel Sunan Giri Sunan Kudus Sunan Bonang dan Sunan Gresik Referensi Sunting Ricklefs M C 1991 A History of Modern Indonesia since c 1300 2nd Edition London MacMillan hlm 9 10 ISBN 0 333 57689 6 Schoppert P Damais S Java Style 1997 Didier Millet Paris pp 50 ISBN 962 593 232 1 Dahlan KH Mohammad Haul Sunan Ampel Ke 555 Penerbit Yayasan Makam Sunan Ampel hlm 1 2 Surabaya 1979 Agus Sunyoto Atlas Walisongo Depok Pustaka Iman 2016 135 Meinsma J J 1903 Serat Babad Tanah Jawi Wiwit Saking Nabi Adam Dumugi ing Tahun 1647 S Gravenhage Agus Sunyoto Atlas Walisongo Depok Pustaka Iman 179 Istilah maqam selain berarti kubur juga dapat berarti tempat menetap atau tempat yang pernah dikunjungi seorang tokoh contohnya seperti makam Nabi Ibrahim di Masjidil Haram van den Berg Lodewijk Willem Christiaan 1886 Le Hadhramout et les colonies arabes dans l archipel Indien Impr du gouvernement Batavia Muljana Slamet 2005 Runtuhnya kerajaan Hindu Jawa dan timbulnya negara negara Islam di Nusantara LkiS hlm xxvi 302 hlm ISBN 9799798451163 Russell Jones review on Chinese Muslims in Java in the 15th and 16th Centuries written by H J de Graaf Th G Th Pigeaud M C Ricklefs Bulletin of the School of Oriental and African Studies University of London Vol 50 No 2 1987 hlm 423 424 Lihat pula SuntingAlawiyyin Azmatkhan Mazhab Syafi i Suku Arab Indonesia Syekh Muhammad Shahib Mirbath Sunan Bayat Ki Ageng Pandan Arang Syekh Siti Jenar Resident Poortman Shohibul Faroji Al Azhmatkhan 1 2 Majelis Dakwah Walisongo Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Sembilan Wali Wali Sanga Film tahun 1985 produksi Soraya Intercine Films Wali Sanga Serial televisi tahun 2003 produksi Genta Buana Paramita Kisah Sembilan Wali Serial televisi tahun 2013 produksi Genta Buana Paramita Kisah 9 Wali Serial televisi tahun 2015 produksi Genta Buana Paramita Pranala luar Sunting Internasional Asyraf Tentang Profil Shohibul Faroji MURI Tafsir Midadurrahman Tentang Tafsir Midadurrahman Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Wali Sanga amp oldid 23871632