www.wikidata.id-id.nina.az
Biografi ini memerlukan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus khususnya jika berpotensi memfitnah Cari sumber Datuk Kahfi berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Syekh Datuk Kahfi dikenal juga dengan nama Syekh Idhofi atau Syekh Nurul Jati atauSyekh Nurjati atauSyekh Nurijati atauSyekh Datuk Barul atauSyekh Datuk Iman atauSyekh Dulyamin adalah tokoh penyebar Islam di wilayah yang sekarang dikenal dengan Cirebon dan leluhur dari Pembesar Sumedang Dia pertama kali menyebarkan ajaran Islam di daerah Amparan Jati Syekh Datuk Kahfi merupakan buyut dari Pangeran Santri Ki Gedeng Sumedang penerus penguasa di Kerajaan Sumedang Larang Jawa Barat dan putera dari Syekh Datuk Ahmad Ia juga merupakan keturunan dari Amir Abdullah Khan Datuk Kahfi adalah tokoh perintis dakwah Islam di wilayah Cirebon Ia menggunakan nama Syekh Nurjati pada saat berdakwah di Giri Amparan Jati yang lebih terkenal dengan nama Gunung Jati sebuah bukit kecil dari dua bukit yang berjarak 5 km sebelah utara kota Cirebon tepatnya di desa Astana Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon 1 2 Sebelumnya Syekh Nurjati dikenal dengan nama Syekh Datuk Kahfi atau Maulana Idhofi Mahdi Secara kronologis singkat Syekh Nurjati lahir di Semenanjung Malaka Setelah berusia dewasa muda pergi ke Mekah untuk menuntut ilmu dan berhaji Syekh Nurjati pergi ke Bagdad dan menemukan jodohnya dengan Syarifah Halimah serta mempunyai putra putri Dari Bagdad ia pergi berdakwah sampai di Pesambangan bagian dari Nagari Singapura sekarang Desa Mertasinga Kabupaten Cirebon Ia wafat dan dimakamkan di Giri Amparan Jati 1 2 Cerita tentang Syekh Nurjati dijumpai dalam naskah naskah tradisi Cirebon yang merupakan bukti sekunder Naskah naskah tersebut berbentuk prosa diantaranya Carita Purwaka Caruban Nagari Babad Tanah Sunda dan Sejarah Cirebon Serta naskah yang berbentuk tembang di antaranya Carub Kanda Babad Cirebon Babad Cerbon terbitan S Z Hadisutjipto Wawacan Sunan Gunung Jati Naskah Mertasinga Naskah Kuningan dan Naskah Pulasaren Dari sekian banyak naskah hanya naskah Babad Cirebon terbitan Brandes saja yang tidak memuat tentang Syekh Nurjati Sedangkan naskah tertua yang menulis tentang Syekh Nurjati dibuat oleh Arya Cerbon pada tahun 1706 M 1 2 Daftar isi 1 Menemukan Jodohnya 2 Keterkaitan Syekh Quro dengan Syekh Nurjati 3 Keharmonisan dakwah antara Cirebon dan Karawang 4 Pangeran Walangsungsang dan Nyi Mas Ratu Rarasantang 5 Hubungan keluarga dengan Syekh Siti Jenar dan Adipati Kuningan 6 Silsilah 7 Sebagai guru 8 Lihat pula 9 Catatan kaki 10 Referensi 11 Pranala luarMenemukan Jodohnya SuntingSetelah Syekh Datuk Kahfi menuntut ilmu di Mekah Syekh Nurjati mencoba mengamalkan ilmu yang diperoleh dengan mengajarkannya di wilayah Bagdad Di Bagdad Syekh Nurjati menikah dengan Syarifah Halimah putri dari Ali Nurul Alam putra dari Jamaluddin Akbar al Husaini dari Kamboja yang merupakan putra dari Ahmad Shah Jalaludin putra Amir Abdullah Khanudin Jadi Syekh Nurjati menikah dengan saudara secicit Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai empat orang anak yakni Syekh Abdurakhman yang kelak di Cirebon bergelar Pangeran Panjunan ayah Pangeran Tubagus Angke dan Pangeran Pamelekaran kakek Pangeran Santri Syekh Abdurakhim kelak bergelar Pangeran Kejaksan Fatimah yang bergelar Syarifah Bagdad menikah dengan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati dan Syekh Datul Khafid kadang kadang disebut juga sebagai Syekh Datul Kahfi sehingga membuat rancu dengan sosok ayahnya yaitu Syekh Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati di beberapa manuskrip yang lebih muda umurnya contohnya Babad Cirebon Keraton Kasepuhan Keempat anak tersebut dijamin nafkahnya oleh kakak Syarifah Halimah Syarif Sulaiman yang menjadi raja di Bagdad Syarif Sulaiman menjadi raja di Bagdad karena menikahi putri mahkota raja Bagdad Keterkaitan Syekh Quro dengan Syekh Nurjati SuntingSyekh Quro merupakan utusan Raja Campa Secara geneologis Syekh Quro dan Syekh Nurjati adalah sama sama saudara seketurunan dari Amir Abdullah Khanudin generasi keempat Syekh Quro datang terlebih dahulu ke Amparan bersama rombongan dari angkatan laut Cina dari Dinasti Ming yang ketiga dengan Kaisarnya Yung Lo Kaisar Cheng tu Armada angkatan laut tersebut dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho alias Sam Po Tay Kam Mereka mendarat di Muara Jati pada tahun 1416 M Mereka semua telah masuk Islam Armada tersebut hendak melakukan perjalanan melawat ke Majapahit dalam rangka menjalin persahabatan Ketika armada tersebut sampai di Pura Karawang Syekh Quro Syekh Hasanudin beserta pengiringnya turun Syekh Quro pada akhirnya tinggal dan menyebarkan ajaran agama Islam di Karawang Kedua tokoh ini dipandang sebagai tokoh yang mengajarkan Islam secara formal yang pertama kali di Jawa Barat Syekh Quro di Karawang dan Syekh Nurjati di Cirebon Ketika armada Cheng Ho singgah di Pura Karawang Syekh Quro dan pengiringnya turun di antara pengiringnya adalah putranya yang bernama Syekh Bentong alias Kiyai Bah Tong alias Tan Go Wat Keharmonisan dakwah antara Cirebon dan Karawang SuntingCucu Syekh Ahmad dari Nyi Mas Kedaton bernama Musanudin Kelak Musanudin menjadi lebai di Cirebon memimpin Masjid Agung Sang Cipta Rasa pada masa pemerintahan Susuhunan Jati Sunan Gunung Jati Sedang Syekh Ahmad merupakan anak dari Syekh Quro dengan Ratna Sondari putri Ki Gedeng Karawang Puteri Karawang memberikan sumbangan hartanya untuk mendirikan sebuah masjid di Gunung Sembung Nur Giri Cipta Rengga yang bernama Masjid Dog Jumeneng Masjid Sang Saka Ratu yang sampai sekarang masih digunakan dan terawat baik Pengangkatan juru kunci di situs makam Syekh Quro dikuatkan oleh pihak Keraton Kanoman Cirebon Pangeran Walangsungsang dan Nyi Mas Ratu Rarasantang SuntingDi kampung Pesambangan Syekh Nurjati melakukan dakwah Islam Karena menggunakan cara yang bijaksana dan penuh khidmat dalam mengajarkan agama Islam maka dalam waktu relatif singkat pengikutnya semakin banyak hingga akhirnya pengguron kedatangan Pangeran Walangsungsang beserta istrinya Nyi Indang Geulis Endang Ayu dan adiknya Nyi Mas Ratu Rarasantang yang bermaksud ingin mempelajari agama Islam Mereka adalah cucu dari syahbandar pelabuhan Muara Jati dari jalur ibunya Kedatangan mereka ke Gunung Jati di samping melaksanakan perintah ibundanya sebelum meninggal juga bermaksud sungkem kepada eyangnya Ki Gedeng Tapa Kepergian mereka ke Pangguron Gunung Jati tanpa seizin ayah mereka Prabu Siliwangi Karena Prabu Siliwangi kembali menganut ajaran Jatisunda setelah Nyi Subang Larang meninggal dunia Masih diperdebatkan karena salah satu syarat meminang Nyi Subang Larang adalah Prabu Siliwangi hrs menunaikan haji itupun setelah Beliau memperdalam Ilmu Islam dari level Syariat hingga Hakikat yang pada puncaknya yaitu menunaikan Haji bersama Syekh Quro Tetapi kedua putra putrinya itu sudah dididik dan diberi petunjuk oleh almarhum ibunya agar memperdalam agama Islam di Pangguron Gunung Jati Akhirnya mereka pun menuntut ilmu dan memperdalam agama Islam menjadi santri Syekh Nurjati di Pesambangan Jati Pada saat mereka bertiga diterima menjadi santri baru Syekh Nurjati berdoa Wahai Tuhan kami jadikanlah kami orang orang yang menghidupkan agama Islam mulai hari ini hingga hari kemudian dengan selamat Amin Di antaramurid muridnya murid yang tercatat sangat cerdas adalah Pangeran Walangsungsang dan Nyi Mas Ratu Rarasantang Walaupun keduanya telah menjadi muslim sejak kecil dan belajar ke Syekh Quro tetapi ketika datang ke pesantren Syekh Nurjati keduanya dan Nyi Indang Geulis istri Pangeran Walangsungsang tetap diminta kembali mengucapkan kedua kalimah syahadat Syekh Nurjati memberi pelajaran kepada mereka mulai dari yang sangat dasar rukun Islam tentang pelajaran tauhid sebagai dasar fondasi keimanan Mengapa Syekh Nurjati melakukan metode pengajaran seperti kepada orang yang baru mengenal ajaran dasar Islam Menururt Besta Basuki Kertawibawa kemungkinan ada keraguan pada Syekh Nurjati terhadap kadar keimanan dan pengetahuan ketiganya tentang agama Islam Hal ini dikarenakan Pangeran Walangsungsang dan Nyi Mas Ratu Rara Santang adalah putra putri dari Raja Pajajaran yang beragama Hindu Budha Selain itu pengalaman mereka tentang agama Islam masih dalam tahapan pemula Hubungan keluarga dengan Syekh Siti Jenar dan Adipati Kuningan SuntingSyekh Nurjati ketika lahir dikenal dengan nama Syekh Datuk Kahfi putra dari Syekh Datuk Ahmad seorang ulama besar Syekh Datuk Ahmad putra dari Maulana Isa yang juga seorang tokoh agama yang berpengaruh pada jamannya Syekh Datuk Ahmad mempunyai adik yang bernama Syekh Datuk Sholeh ayahanda dari Syekh Siti Jenar Abjul Jalil Syekh Datuk Kahfi memiliki dua orang adik yaitu laki laki Syekh Bayanullah atau Syekh Maulana Akbar yang mempunyai pondok di Mekah yang kemudian mengikuti jejak kakaknya berdakwah di Cirebon Syekh Bayanullah memiliki putra Syekh Maulana Arifin menikah dengan Nyai Ratu Selawati dari pernikahannya dikaruniai putri Nyi Mas Kencanawati yang menikah dengan Adipati Kuningan putra Ki Gedeng Luragung seorang kepala daerah di Luragung yang masih saudara sepupu Nyai Ratu Selawati putri Pangeran Surawisesa cucu Prabu Siliwangi Dan seorang adik Syekh Datuk Kahfi wanitanya menikah dengan Raja Upih Malaka Lalu dari perkawinan tersebut lahir lah seorang putri yang kelak menikah dengan Dipati Unus dari Demak Silsilah SuntingDi bawah ini merupakan silsilah Syekh Datuk Kahfi yang bersambung dengan Sayyid Alawi bin Muhammad Sohib Mirbath hingga Ahmad al Muhajir bin Isa ar Rumi Hadramaut Yaman dan seterusnya hingga Imam Husain cucu Nabi Muhammad SAW Nabi Muhammad SAW berputeri Sayidah Fatimah az Zahra manikah dengan Imam Ali bin Abi Thalib berputera Imam Husain a s berputera Imam Ali Zainal Abidin berputera Muhammad al Baqir berputera Imam Ja far ash Shadiq berputera Ali al Uraidhi berputera Muhammad al Naqib berputera Isa al Rumi berputera Ahmad al Muhajir berputera Ubaidillah berputera Alawi berputera Muhammad berputera Alawi berputera Ali Khali Qosam berputera Muhammad Shahib Mirbath berputera Sayid Alwi berputera Sayid Abdul Malik berputera Sayid Amir Abdullah Khan Azamat Khan berputera Sayid Abdul Kadir berputera Maulana Isa berputera Syekh Datuk Ahmad berputera Syekh Datuk KahfiKemudian di cirebon Syeikh Datuk Kafi menikah dengan Syarifah Halimah binti Ali Nurul Islam bin Syeikh Jumadil Kubro Sehingga memiliki beberapa anak satu diantaranya Pangeran Panjunan Syeikh Abdurrahman yang dinikahkan dengan putri Fatahillah 1 lalu berputra Tubagus Angkle Fatahillah 2 dan Pangeran Palekaran Anak pertama kemudian punya putri Raden Ayu Mertakusuma lalu berputri Ratu Kusumah yang kemudian istri oleh Sultan Ahmad Ma ali yang akhirnya melahirkan Sultan Ageng Tirtayasa Banten Sedangkan anak kedua kemudian menikah dengan Nyai Armillah binti Sunan Gunung Jati lalu melahirkan Pangeran Santri di Sumedang larang Sebagai guru Sunting nbsp Makam Sunan Gunung Jati di CirebonSyekh Datuk Kahfi merupakan guru dari Pangeran Walangsungsang dan Nyai Rara Santang Syarifah Muda im yaitu putera dan puteri dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi raja Kerajaan Pajajaran Jawa Barat Syekh Datuk Kahfi wafat dan dimakamkan di Gunung Jati bersamaan dengan makam Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Pangeran Pasarean dan raja raja Kesultanan Cirebon lainnya Syekh Nurjati adalah tokoh utama penyebar agama Islam yang pertama di Cirebon Tokoh yang lain adalah Maulana Magribi Pangeran Makhdum Maulana Pangeran Panjunan Maulana Pangeran Kejaksan Maulana Syekh Bantah Syekh Majagung Maulana Syekh Lemah Abang Mbah Kuwu Cirebon Pangeran Cakrabuana dan Syarif Hidayatullah Pada suatu ketika mereka berkumpul di Pasanggrahan Amparan Jati dibawah pimpinan Syekh Nurjati Mereka semua murid murid Syekh Nurjati Dalam sidang tersebut Syekh Nurjati berfatwa kepada murid muidnya Wahai murid muridku sesungguhnya masih ada suatu rencana yang sesegera mungkin kita laksanakan ialah mewujudkan atau membentuk masyarakat Islamiyah Bagaimana pendapat para murid semuanya dan bagaimana pula caranya kita membentuk masyarakat islamiyah itu Para murid dalam sidang mufakat atas rencana baik tersebut Syarif Hidayatullah berpendapat bahwa untuk membentuk masyarakat islam sebaiknya diadakan usaha memperbanyak tabligh di pelosok dengan cara yang baik dan teratur Pendapat ini mendapat dukungan penuh dari sidang dan disepakati segera dilaksanakan Sidang inilah yang menjadi dasar dibentuknya organisasi dakwah dewan Walisongo Lihat pula SuntingSyekh Datuk Kahfi Sunan Gunung DjatiCatatan kaki Sunting a b c Indonesia Biografi Syekh Nurjati www iaincirebon ac id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 02 02 Diakses tanggal 12 04 12 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan a b c Indonesia Syekh Nurjati Mahaguru dari Cirebon www koran republika co id Diakses tanggal 12 04 12 Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan pranala nonaktif permanen Referensi SuntingBiografi Syekh Nurjati Situs resmi IAIN Nurijati Cirebon para santri dan sejarah cirebon yang terlupakan Silsilah Pangeran Santri Koesoemadinata Arkeologi Islam Nusantara Oleh Uka Tjandrasasmita Untold Story Syekh Nurjati oleh Dodi Nurdjaja Sejarah Kuningan oleh Adiyta guru SMA Negeri 1 Kuningan Asy Seikh Datul Kahfi Syekh Nurjati Maulana Idhofi Mahdi Biografi Syekh Nurjati H R Bambang Irianto BA dan Dra Siti Fatimah M hum 2009 Syekh Nurjati Syekh Datul Kahfi perintis Dakwah dan Pendidikan Cirebon Zulfana CierbonPranala luar SuntingBiografi Syekh Nurjati Situs resmi IAIN Syekh Nurjati Cirebon Syekh Nurjati Mahaguru dari Cirebon pranala nonaktif permanen Untold Story Puser Bumi Gunung Jati Cirebon oleh Dodi Nurdjaja Untold Story Syekh Nurjati oleh Dodi Nurdjaja Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Datuk Kahfi amp oldid 22282668