www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk kegunaan lain lihat Brawijaya disambiguasi Brawijaya atau Prabu Brawijaya adalah gelar yang dianggap melekat pada penguasa Majapahit yang merupakan paduan kata Bhre dan Wijaya yang memiliki arti Penguasa keturunan wijaya Gelar ini sudah diketahui masyarakat jawa kuno sebelum pujangga kraton kraton mataram membuat naskah naskah dan babad mataram gelar ini digunakan khususnya Brawijaya VI yang dianggap penguasa terakhirnya Sebagai gelar historis gelar ini diragukan karena sampai saat ini tidak ada sumber dari masa Majapahit yang menyebutkan adanya gelar Brawijaya Istilah Brawijaya sendiri baru muncul dalam karya karya sastra berbentuk babad dan serat yang ditulis kemudian seperti Babad Tanah Jawi Serat Kandha dan Serat Darmogandul 1 serta sumber cerita rakyat Sumber sumber babad dan serat berisi keterangan yang berbeda beda mengenai Brawijaya 1 begitu pula sumber cerita rakyat Di samping itu sumber arkeologis berupa prasasti yang dibuat pada masa akhir Majapahit menunjukkan penguasa terakhir Majapahit bergelar Girindrawarddhana dan berkuasa pada 1474 1498 M 2 Banyak situs di Jawa khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dikaitkan dengan Brawijaya dan dikeramatkan karena itu Daftar isi 1 Sumber sastra 1 1 Catatan Mangkudimeja 2 Sumber cerita rakyat 3 Situs 4 Keterangan 5 Referensi 6 Daftar pustakaSumber sastra SuntingMeski tidak ditemukan di prasasti gelar Brawijaya ada dalam berbagai karya sastra Jawa berbentuk babad dan serat Penyebutannya yang umum dalam karya karya sastra tersebut adalah Prabu Brawijaya tanpa diikuti angka Dalam Babad Tanah Jawi terdapat cerita tentang keruntuhan Majapahit Prabu Brawijaya disebutkan menyaksikan kedatangan tentara Demak yang dipimpin putranya untuk menyerang Majapahit Karena itu Brawijaya dan pengikutnya kemudian meninggalkan keraton 3 Dalam Carita Purwaka Caruban Nagari Raden Patah sebagai raja Demak dianggap sebagai putra dari Brawijaya Dalam Serat Kandha Brawijaya dan keluarganya mengungsi ke Senggaruh saat Demak menyerang Mereka kemudian mengungsi ke Bali dan tetap menolak masuk Islam 3 Dalam Serat Darmogandul Brawijaya dan pengikutnya diceritakan pergi mengungsi namun ditemukan oleh Sunan Kalijaga saat di Blambangan dan diislamkan di sana 3 Dalam Serat Centhini Majapahit diceritakan sebagai kerajaan besar saat di bawah pemerintahan Brawijaya V Dalam Jilid III nya disebutkan sekitar 101 nama yang dianggap keturunan Brawijaya seperti Bathara Katong yang merupakan julukan Jaka Pitutur alias Raden Arakkali yang menjabat Adipati Ponorogo 4 Catatan Mangkudimeja Sunting Mangkudimeja dalam Wewahaning Serat Pararaton a Tambahan Serat Pararaton karyanya mencatat memang cerita cerita tentang penguasa Majapahit dalam berbagai serat tidak sama satu dengan lainnya Sebuah serat dari Surakarta yang ia katakan berasal dari istri Hamengkubuwana VI di Yogyakarta berisi daftar penguasa Majapahit Dari tujuh penguasa yang disebutkan hanya penguasa ke 3 hingga ke 7 yang bergelar Brawijaya Dalam Serat Momana disebutkan 6 penguasa Majapahit semuanya bergelar Brawijaya kecuali penguasa ke 4 Sebuah serat yang ia katakan diterbitkan oleh Raffles dan berasal dari Sumenep menyebutkan 7 penguasa Majapahit dan hanya penguasa pertama dan ketujuh yang bergelar Brawijaya Serat Pararaton sendiri tidak menyebutkan gelar Brawijaya 5 Berikut ini daftar penguasa Majapahit dalam catatan Mangundireja tersebut Penguasa Majapahit menurut serat dari SurakartaRaden Bratana Raden Brakumara Raden Adaningkung atau Arya Adiwijaya Brawijaya I Raden Hayamwuruk atau Arya Partawijaya Brawijaya II Raden Arya Martawijaya atau Lembu Amisani Brawijaya III Raden Siwaya atau Raden Bratanjung Brawijaya IV Raden Alit atau Angkawijaya Brawijaya V Penguasa Majapahit menurut Serat MomanaPrabu Sesuruh Brawijaya I 1301 1310 Raden Brakusuma Brawijaya II 1310 1325 Raden Udaningkung atau Angkawijaya Brawijaya III 1325 1329 Ratu Ayu Kencanawungu 1329 Raden Damarwulan Brawijaya IV 1337 Lembu Amisani Brawijaya V 1337 1341 Penguasa Majapahit menurut serat dari SumenepJaka Sesuruh Brawijaya 1158 Prabu Anom Udaningkung Prabu Kencana Lembu Amisani Bramatunggung Raden Alit Brawijaya Penguasa Majapahit menurut Serat PararatonRaden Wijaya atau Prabu Kertarajasa atau Jayawardhana 1216 1217 Kalagemet atau Prabu Jayanagara 1217 1250 Bre Kahuripan II atau Prabu Putri I atau Jaya Wisnuwardhani 1250 Hayamwuruk atau Prabu Rajasanagara atau Sang Hyang Wekasing Suka atau Janeswara 1311 Hyang Wisesa atau Prabu Ajiwikrama 1311 1322 Dewi Suhita atau Prabu Putri II 1322 1351 Tanpa penguasa 1351 1359 Bre Daha IV atau Prabu Putri III 1359 1369 Bre Tumapel IV atau Prabu Kertawijaya 1369 1373 Bre Pamotan II atau Prabu Rajasawardhana 1373 1375 Tanpa penguasa 1375 1378 Bre Wengker III atau Prabu Hyang Purwawisesa 1378 1388 Bre Pandhan Salas III 1388 1390 Penguasa Majapahit yang memakai nama Vijaya atau Wijaya Dyah Kertawijaya Dyah Wijayakumara Rajasawardhana Dyah Samarawijaya putra Rajasawardhana Dyah Wijayakusuma putra Rajasawardhana Dyah Wijayakarana putra Suraprabhawa Dyah Wijayakusuma putra Suraprabhawa Dyah Ranawijaya putra Suraprabhawa Sumber cerita rakyat SuntingSelain karya sastra sumber lain yang menyebutkan keberadaan Brawijaya dari Majapahit adalah cerita rakyat Sama seperti dalam karya karya sastra penyebutannya yang umum dalam cerita cerita rakyat adalah Prabu Brawijaya tanpa diikuti angka Di Kabupaten Gunungkidul cerita rakyat tentang orang orang Majapahit yang melarikan diri ke wilayah Gunungkidul terdapat di beberapa daerah Di Dusun Betoro Kidul Desa Karangasem Kecamatan Ponjong masyarakat setempat meyakini adanya tokoh bernama Bathara Katong yang pernah tinggal di sana Menurut sesepuh setempat nama asli dari Bathara Katong adalah Jaka Umbaran yang berasal dari Majapahit dan merupakan keturunan Brawijaya 6 Di Kecamatan Panggang malah terdapat cerita tentang Brawijaya sendiri Dalam cerita tersebut Brawijaya bersembunyi di Pantai Ngobaran untuk menghindari kejaran tentara Demak dan kemudian melakukan pati obong untuk meninggalkan jejak Setelah itu Brawijaya berpindah ke Gua Langse dan moksa di sana 7 Cerita lain menyebutkan Brawijaya alias Bondansurati melakukan pati obong di sebuah hutan di wilayah Gunungkidul 8 Kisah orang orang Majapahit yang melarikan diri juga terdapat di Dusun Dukuhan Desa Sendangagung Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman Dalam cerita rakyat setempat seorang abdi dalem Majapahit bernama Ki Ageng Tunggul Wulung ditugasi oleh Brawijaya menyelamatkan pusaka kerajaan karena Majapahit akan hancur diserang Demak dan menyerahkannya kepada seorang kesatria Ki Agung Tunggul Wulung dan rombongan sampai dan menetap wilayah yang sekarang bernama Dukuhan Pusaka kerajaan berupa tombak Tunggul Wasesa keris Pulung Geni dan bendera Kiai Tunggul Wulung akhirnya diberikan kepada Danang Sutawijaya kesatria yang mendirikan Kerajaan Mataram Islam Orang orang Majapahit yang tersisa di Dukuhan kemudian moksa Lokasi yang diyakini tempat moksa mereka masih dirawat warga setempat 9 Di Kabupaten Bantul Brawijaya diceritakan menyamar menjadi wong cilik bernama Ki Dipanala untuk mencari burung perkututnya bernama Jaka Mangu yang lepas Ki Wangsayuda menemukan perkutut tersebut dan merawatnya bersama perkutut perkututnya yang lain Ki Dipanala akhirnya berjumpa dengan Ki Wangsayuda dan memberitahunya bahwa ia sedang mencari perkututnya Ki Dipanala mengenali salah satu perkutut yang dirawat Ki Wangsayuda adalah Jaka Mangu Akhirnya Ki Wangsayuda menyerahkan Jaka Mangu kepada pemiliknya Oleh Brawijaya Ki Wangsayuda diberi hadiah atas jasanya merawat Jaka Mangu Hadiah tersebut membuatnya menjadi orang terpandang sehingga dijuluki Ki Ageng Paker Wilayah tempatnya tinggal kemudian dikenal sebagai Dusun Paker yang terletak di Desa Mulyodadi Kecamatan Bambanglipuro 10 Di Ngawi tepatnya di Desa Babadan Kecamatan Paron terdapat cerita rakyat tentang Brawijaya V yang menyinggahi hutan di daerah tersebut dalam pelariannya menuju Gunung Lawu karena dikejar oleh pasukan Demak yang telah menghancurkan Majapahit Di hutan tersebut ia dianggap meninggalkan jejak berupa gundukan tanah yang saat ini dianggap petilasannya Gundukan tersebut ditemukan pada 1963 oleh kepala desa Babadan dan saat ini dikenal sebagai Punden Syeh Dumbo Masyarakat setempat percaya di petilasan tersebut Brawijaya V meletakkan baju kebesaran dan mahkotanya dan beristirahat Brawijaya V juga dipercaya sempat menyucikan diri di Sungai Tempuk yang terletak tidak jauh dari petilasan tersebut 11 Kini daerah sekitar punden tersebut dikenal sebagai kompleks Palereman Alas Ketonggo Srigati Di Gunung Lawu Brawijaya V dipercaya moksa Dalam cerita rakyat setempat Gunung Lawu dipercaya sebagai tempat persembunyian Brawijaya V dari kejaran pasukan Demak sebelum akhirnya moksa Di sana ia didampingi oleh pengikutnya Sabdo Palon Dipa Menggala dan Wangsa Menggala Brawijaya V dipercaya menitahkan kepada Dipa Manggala menjadi Sunan Lawu yang bertugas menjaga Gunung Lawu dan Wangsa Menggala menjadi Kyai Jalak yang bertugas sebagai patih Sunan Lawu sementara Sabdo Palon pergi meninggalkan Brawijaya V dan moksa Kini tempat moksa Sabdo Palon terkenal sebagai Puncak Hargo Dumilah dan tempat moksa Brawijaya V terkenal sebagai Puncak Hargo Dalem 12 Situs SuntingBanyak situs di Jawa khususnya Jawa Tengah Ngawi dan Jawa Timur yang dikaitkan dengan Brawijaya Beberapa di antaranya bahkan terdapat petilasan dan dikeramatkan karena itu Berikut ini daftar situs yang dimaksud Situs Petilasan Keterangan LokasiGua Langse Dipercaya sebagai pamoksan tempat moksa Brawijaya V Dusun Gabuk Giricahyo Purwosari GunungkidulGunung Genthong Tumpukan batu amp gentong Gadhean berbentuk tumpukan batu dipercaya sebagai tempat Brawijaya V bersemedi atau singgah saat pelarian meninggalkan keraton Majapahit Gentong di kompleks Gunung Gentong dipercaya dilemparkan oleh Raden Patah Dusun Manggung Ngalang Gedangsari GunungkidulMakam Brawijaya Pamungkas Makam Dipercaya sebagai makam Brawijaya terakhir yang telah mendalami Islam didampingi Sunan Kalijaga di Gunung Lawu Gedongombo Semanding TubanMakam Keramat Mronjo Makam Dipercaya sebagai makam Brawijaya Dusun Kebonrejo Mronjo Selopuro BlitarMakam Panjang Trowulan Makam Dipercaya sebagai makam Brawijaya V yang telah memeluk Islam setelah diislamkan Sunan Kalijaga Dusun Unggahan Trowulan Trowulan MojokertoPalereman Alas Ketonggo Jati Punden Dipercaya sebagai tempat Brawijaya V meletakkan baju kebesaran dan mahkotanya dan beristirahat Saat ini lokasi tersebut dikenal sebagai Punden Syeh Dumbo Dusun Brendil Babadan ParonPamoksan Brawijaya Batu berukir Dipercaya sebagai persinggahan terakhir Brawijaya V sebelum moksa di puncak Gunung Lawu Oleh kalangan awam batu berukir di lokasi sering disebut sebagai prasasti meski tidak terdapat tulisan pada permukaannya Saat ini lokasi tersebut telah dikembangkan menjadi destinasi wisata Dusun Babar Anggrasmanis Jenawi KaranganyarPantai Ngobaran Dipercaya sebagai pamoksan tempat moksa Brawijaya V Sebuah bangunan kadang disebut sebagai pura dibangun di sekitar pantai sebagai penanda lokasi moksa Dusun Gebang Kanigoro Saptosari GunungkidulPesanggrahan Brawijaya V Punden Dipercaya sebagai lokasi pesanggrahan Brawijaya V saat pelarian meninggalkan keraton Majapahit Lokasinya kini dikenal sebagai Punden Sambi Galuh Dusun Majapahit Sambungmacan Sambungmacan SragenPetilasan Brawijaya Batur Tumpukan batu amp pohon beringin Dipercaya sebagai lokasi Brawijaya V memotong ari ari bayinya dengan bambu dan menanamnya Bambu yang digunakan dipercaya tumbuh menjadi pohon beringin di sekitar timpukan batu Dusun Batur Putat Patuk GunungkidulPertabatan Brawijaya V Tumpukan batu Dipercaya sebagai lokasi tapa brata pertapabrataan atau pertabatan Brawijaya V dalam pelariannya meninggalkan Majapahit menuju Pajajaran Suratrunan Alian KebumenPertapaan Bancolono Sendang Dipercaya sebagai lokasi Brawijaya V dan pengikutnya mandi atau bersuci saat pelarian meninggalkan keraton Majapahit Dusun Tlogodringo Gondosuli Tawangmangu KaranganyarPuncak Hargo Dalem Dipercaya sebagai pamoksan tempat moksa Brawijaya V Sebuah bangunan kadang disebut sebagai makam dibangun di sekitar puncak sebagai penanda lokasi moksa Dusun Cemorosewu Ngancar Plaosan MagetanPetilasan Brawijaya V Gundukan tanah Dipercaya sebagai tempat bersemedi Brawijaya V yang kemudian memperoleh wahyu mendirikan Candi Sukuh dan Candi Cetho Lokasi sekitarnya saat ini menjadi kompleks pemakaman umum Onggojoyo Dusun Sintru Doplang Karangpandan KaranganyarKeterangan Sunting Dalam Bebuka Kata Pengantar buku Wewahaning Serat Pararaton disebutkan bahwa buku tersebut berisi pembahasan berbagai cerita babad seperti tulisan J L A Brandes Cohen Stuart dan G P Rouffaer Bagi Mangundimeja buku tersebut diharapkan menjadi bacaan pengantar bagi orang yang ingin membahas Serat Pararaton Wewahaning Serat Pararaton merupakan Jilid ke 3 dari bundel buku Serat Pararaton karya Manungdimeja Referensi Sunting a b Djafar 1978 hlm 96 97 Djafar 1978 hlm 111 a b c Djafar 1978 hlm 95 Putranto 2003 hlm 231 Mangkudimeja 1913 hlm 24 28 Putranto 2003 hlm 228 Anonim 1997 1998 Soehardji 2002 hlm 6 7 Prabowo 2004 hlm 121 129 Prabowo 2004 hlm 179 183 Andriani 2008 Pratiwi 2017 Daftar pustaka SuntingAndriani Fransisca 2008 Mitos Alas Ketonggo Srigati Petilasan Prabu Brawijaya V di Desa Babadan Kecamatan Paron Ngawi Kajian Struktur Fungsi Nilai Budaya dan Pengaruh Bapala 5 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 28 Diakses tanggal 2020 10 02 Djafar Hasan 1978 Girindrawarddhana Beberapa Masalah Majapahit Akhir Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda Legenda Ngobaran Kabupaten Dati II Gunung Kidul Propinsi DIY Pemerintah Kabupaten Dati II Gunung Kidul dengan Kantor Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional 1997 1998 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan Mangkudimeja 1913 Wewahaning Serat Pararaton dalam bahasa Jawa Batavia Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Prabowo Dhanu Priyo 2004 Antologi Cerita Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta PDF Jakarta Pusat Bahasa ISBN 9796854120 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pratiwi Mirza Krisna Gita 2017 Mitos Mitos Di Gunung Lawu Analisis Struktur Nilai Budaya dan Kepercayaan Bapala 4 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 01 26 Diakses tanggal 2020 10 02 Putranto Andi 2003 Pandangan Masyarakat Gunung Kidul terhadap Pelarian Majapahit sebagai Leluhurnya Kajian atas Data Arkeologi dan Antropologi Humaniora 15 2 224 233 Soehardji R 2002 Prabu Browidjojo V Lan Keturunane Djoko Lodang XXXII 26 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Brawijaya amp oldid 23838186