www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu waktu Cari sumber Tutur Tinular seri televisi 1996 berita surat kabar buku cendekiawan JSTORUntuk kegunaan lain lihat Tutur Tinular disambiguasi Tutur Tinular merupakan sebuah sinetron kolosal produksi PT Genta Buana Pitaloka Genta Buana Paramita pada tahun 1996 Serial ini disutradarai oleh Muchlis Raya dan skenario ditulis oleh Imam Tantowi Tutur TinularPoster Tutur Tinular 1997GenreEposLagaPembuatGenta Buana PitalokaBerdasarkanTutur TinularDitulis olehImam TantowiSutradaraMuchlis RayaPemeranAnto WijayaMurti Sari DewiLi Yun JuanDeivy Zulyanti NasutionPiet Ermas Agus Kuncoro Tizar PurbayaPengisi suaraSanggar PrathiviNaratorS TidjabNegara asalIndonesiaBahasa asliIndonesiaJmlh musim2Jmlh episode50 versi RTV 27 versi FTV ProduksiProduserBudhi SutrisnoLokasi produksiJakartaPengaturan kameraProf Mu Tik YenRumah produksiGenta Buana PitalokaDistributorGenta Buana PitalokaRilis asliRilis25 Oktober 1996 24 April 1999 Daftar isi 1 Sinopsis 2 Pemeran 3 Daftar Episode 3 1 Versi FTV 3 1 1 Season 1 3 1 2 Season 2 3 2 Versi Sinetron 3 2 1 Season 1 3 2 2 Season 2 4 Penghargaan dan nominasi 5 Catatan 6 Referensi 7 Pranala luarSinopsis suntingCerita bermula saat Arya Kamandanu putra kedua pandai besi yang bernama Mpu Hanggareksa tertarik dengan orang tua yang bijak Mpu Ranubhaya yang ahli dalam seni bela diri Dia mulai belajar seni bela diri dari Ranubhaya dan mengetahui bahwa Ranubhaya sebenarnya teman seperguruan ayahnya dalam persenjataan Sementara ayah Kamandanu memilih untuk menjadi pemasok senjata kepada pemerintah Kerajaan Singhasari Ranubhaya memilih untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah dan mengisolasi dirinya sendiri Ketika ayah mengetahui hubungan guru murid antara putra keduanya dan Ranubhaya ia menjadi marah dan menuduh Ranubhaya sebagai pengkhianat dan menggunakan prajurit kerajaan menyerang kuil Ranubhaya ini Hubungan antara Kamandanu dan ayahnya menjadi lebih buruk dan Kamandanu pengembara sebagai prajurit Cerita menjadi lebih kompleks ketika Ranubhaya yang selamat dari rumahnya yang hancur diculik oleh utusan Kubilai Khan yang kagum dengan keahliannya dalam persenjataan Menjadi tahanan di Cina ia dipaksa untuk membuat pedang besar Nagapuspa Setelah pedang selesai dia dibunuh oleh pejabat yang takut jika Ranubhaya menciptakan pedang lain untuk saingan Nagapuspa Sebelum kematiannya ia meminta beberapa prajurit Lo Si Shan dan Mei Xin untuk membawa pedang ke Che Po Pulau Jawa diucapkan dalam bahasa tua Cina dan memberikannya kepada Kamandanu Cerita dilanjutkan dengan keterlibatan Kamandanu di pasukan Raden Wijaya yang selamat dari Kerajaan Singhasari setelah diserang Kerajaan Kediri keterlibatannya memperbaiki hubungan antara Kamandanu dan ayahnya terutama setelah saudaranya Dwipangga mengkhianati mereka Kamandanu membantu Raden Wijaya menciptakan kerajaannya sendiri Majapahit Tutur Tinular dimulai pada era Kertanegara raja terakhir Singhasari dan berakhir pada era Jayanegara raja kedua Majapahit Cerita dimulai ketika karakter utama masih muda dan berakhir ketika karakter utama sudah tua Ini menunjukkan perkembangan dari anak muda idealis menadi seseorang yang bijak yang tidak ingin melihat perang lagi dan mengasingkan diri Pengembangan karakter lain yang juga menarik Dwipangga misalnya mulai hidupnya dalam cerita ini sebagai penyair yang lemah secara fisik Kemudian ia mencoba untuk mengubah hidupnya dengan mengkhianati keluarganya untuk medali emas dari Kediri Setelah dipukuli dan dipermalukan oleh saudaranya sendiri di depan istri dan anaknya ia belajar bela diri seni dan menjadi seorang prajurit yang menakutkan yang disebut sebagai Penyair Berdarah Setelah dipukuli oleh Kamandanu untuk kedua kalinya ia menghilang dan terlupakan sampai putrinya menemukan dia sebagai orang tua buta tak berdaya dan menyedihkan Pemeran suntingPemeran PeranAnto Wijaya Arya KamandanuPiet Ermas Arya DwipanggaPendekar Syair BerdarahDeivy Zulyanti Nasution Nari RatihMurti Sari Dewi SakawuniLi Yun Juan Mei XinLamting Loe Shih ShanAgus Kuncoro Raden WijayaPrabu Kertarajasa JayawardhanaChairil J M Mpu RanubhayaHendra Cipta Mpu HanggareksaSyaiful Anwar Mpu Tong BajilAnika Hakim Dewi SambiTizar Purbaya Prabu KertanagaraPiet Pagau Prabu Jayakatwang a Mpu Lunggah b Nungki Kusumastuti Nararya TurukbaliHadi Leo Lembu SoraHerbi Latupeirissa RanggalaweCandy Satrio Patih NambiRayvaldo Luntungan Rakai DukutDyah HalayudhaRizal Muhaimin Raden Ardharaja c Ra Tanca d Johan Saimima Patih Kebo MundarangYoga Pratama Jayanagara remajaIrgi Ahmad Fahrezi Prabu JayanagaraHans Wanaghi Meng ChiWingky Harun Ki RamparowangDian Sitoresmi Nini RagaruntingLilis Suganda Ayu PupuhDewi Tunjung Biru e Istri Raden Wijaya f Teddy Uncle Pranaraja g Mpu Wahana h Rizal Djibran Ra KutiFebriyanti GayatriNiken Ayu Tribhuwana Wijayatunggadewi kecilDhini Aminarti Tribhuwana WijayatunggadewiFiscarina Dyah WiyatYuni Sulistyawati Palastri i Luh Jinggan j Sitangsu k Wulan Guritno PraharsiniTrixie Fadriane Etheim Ayu Wandira kecilSuzanna Meilia Sunggi l Dyah Dara Pethak m Ayu Wandira dewasa n Benny Burnama Ki PamungsuBambang Suryo Arya WirarajaRendy Ricky Bramasta Banyak KapukDeonardus JambunadaM Iqbal Panji Ketawang kecilSawung Sembadha Panji Ketawang remajaRizal Fadli Tokoh figuran o Balunghura p Sado q Panji Ketawang r Eddy Dhosa Kuda PranaRisdo Alaro Matondang CakradaraRifki Alfarez Gajah MadaHendri Hendarto KudamertaDavid Macpal DangdiAnne J Cotto MertaragaIrman F R Heryana Lanang DhanapalaAspar Paturusi Rekyan WuruS Manan Dipa Ramapati s Wongkilur t Mpu Sasi u Rakai Pamitihan v Fitria Anwar KurantilTien Kadaryono Nyi PamijiAlex Bernard Wong Yin w Shih Pie x Andre Yega Adirasa Ikemese y Jawahara z Nani Somanegara Istri Prabu Jayakatwang aa Nyi Rongkot ab Antoni Sumadi Ki SugatabrahmaRochim Lahatu Kebo Anabrang 1 ac Jabung Tarewes ad Tanase Gajah Pagon ae Kolo Rampis af Zainal Pattikawa Jaran Lejong ag Ra Wedeng ah Norman Syam Jarawaha ai Gajah Biru aj Ra Yuyu ak Garnis Hermawan sebagai Langkir Musim 1 Ra Tabi Musim 2 dan Trisura Musim 2 Steven Sakari sebagai Wong Chau Ricky Husada sebagai Chan Pie Land Sudirman Piyana sebagai Linggapati Abhie Cancer sebagai Kau Hsing 2 Lilis Puspitasari sebagai Werdamurti Musim 1 amp Jangir Musim 2 Prie Panggie sebagai pemilik kedai Musim 1 Ra Kawi Musim 1 amp Walikadep Musim 2 Krisno Bossa sebagai Ki Bokor amp Sampit Uliasari sebagai Retno Palupi Syamsul Gondo sebagai Wirot Aldona Toncic sebagai Nyi Tumpeksekti Tyas Wahono sebagai Wong Agung Lella Anggraini sebagai Niluh Sekarsari Tompo Salvatore sebagai Wangsa Halemu Eddy Bakar Pare sebagai Janawidhi Rita Zahara sebagai Dewi Upas Joseph Ginting sebagai Dipangkaradasa Yuki Alvan sebagai pejabat Tuban season 1 Ra Glatik dan Ra Semi season 2 Rani sebagai Istri Gajah Biru Sarpan Laho sebagai pendekar Pipih sebagai Dang Acharya Jalak Elfath sebagai Jaran Bangkal season 1 dan Ra Pangsa season 2 Diana Yusuf sebagai Nyi Sepang Jack Wayan sebagai Sampang Hernita Anindita sebagai Tunjung Putih 1 Bimasena sebagai Mpu Elam Chairul J M sebagai Kebo Anabrang 2 dan Ikal ikalan Bang Mack Renaldo sebagai Suropati dan Mpu Krodamuka Yadi Lubis sebagai Reksapati Fairuzzabadi sebagai Cokor nbsp Para pemeran serial Tutur Tinular Anto Wijaya Murti Sari Dewi Li Yun Juan Lamting dengan latar belakang Tembok Besar Tiongkok Khusus untuk adegan pembuatan Pedang Naga Puspa yang dikisahkan terjadi di istana Kubilai Khan tidak segan segan para artis dan kru sinetron ini melakukan pengambilan gambar di Tiongkok seperti di Tembok Besar Tiongkok dan beberapa tempat lainnya dengan menggandeng Studio Cho Cho Beijing untuk bekerja sama Penyutradaraan selama pengambilan gambar di Tiongkok dikerjakan oleh Prof Mu Tik Yen sutradara kenamaan asal Tiongkok spesialis sinema kolosal Adapun para aktor dan aktris Tiongkok yang ikut terlibat dalam pembuatan seri ini adalah Lie Yun Juan sebagai Mei Shin Batdorj in Baasanjab sebagai Kau Hsing 1 Tian Wei Dong sebagai Kubilai KhanTidak hanya itu Li Yun Juan melanjutkan perannya untuk penggambilan gambar di Indonesia sebagai Mei Shin yang merupakan tokoh utama wanita dalam serial ini Daftar Episode suntingVersi FTV sunting Setelah sukses ditayangkan di dua stasiun televisi yaitu ANteve dan Indosiar Gentabuana Pitaloka mengubah format serial tersebut menjadi FTV film televisi dengan total keseluruhan berjumlah 27 episode yaitu Season 1 sunting Kidung Cinta Arya Kamandanu Wasiat Mpu Gandring Pelangi di Langit Singasari Pedang Naga Puspa Pertarungan di Candi Sorabhana Kembang Gunung Bromo Balada Cinta Mei Shin Satria Majapahit Bunga Tunjung Biru Ayu Wandira Prahara di Gunung Arjuno Senjakala di Kediri Mahkota Majapahit Season 2 sunting Tragedi di Majapahit Jurus Naga Puspa Misteri Keris Penyebar Maut Pengorbanan Mei Shin Pendekar Syair Berdarah Dendam Arya Dwipangga Korban Birahi Prahara Naga Krisna Karmaphala Wanita Persembahan Pangeran Buron Pemberontakan Nambi Pemberontakan Ra Semi Gajahmada Versi Sinetron sunting Tutur Tinular kembali ditayangkan di RTV untuk yang kedua kalinya dengan judul Legenda Arya Kamandanu dengan format sinetron seperti di ANTV amp Indosiar hanya saja RTV menambahkan sub judul tambahan yang mewakili setiap episodenya antara lain Season 1 sunting Kidung Cinta Arya Kamandanu Syair Pemikat Arya Dwipangga Jurus Naga Puspa Utusan Kaisar Kubilai Khan Pemberontakan Prabu Jayakatwang Pedang Naga Puspa Pertarungan di Candi Sorabhana Kembang Gunung Bromo Balada Cinta Mei Shin Tipu Daya Cinta Arya Dwipangga Jeritan Hati Mei Shin Gugurnya Mpu Hanggareksa Kembalinya Raden Wijaya Majapahit Mata Mata Kerajaan Gelang Gelang Pertarungan di Lohpandan Nyi Tumpak Sekti Kembang Tunjung Biru Ayu Wandira Prasangka Hati Sakawuni Pertarungan di Gunung Arjuna Satria Majapahit Senjakala di Kerajaan Kediri Gugurnya Raden Banyak Kapuk Mahkota Majapahit Season 2 sunting Gugurnya Ranggalawe Gugurnya Lembu Sora Pendekar Syair Berdarah Mpu Lunggah Tipu Daya Dyah Halayuda Wasiat Mpu Gandring Gugurnya Mpu Tong Bajil Perkawinan Arya Kamandanu Tabib Ra Tanca Sumpah Arya Dwipangga Pengaruh Jahat Arya Dwipangga Nyai Palicara Golek Kayu Mandana Ayu Wandira Lahirnya Jambu Nada Karmaphala Balada Cinta Ratanca Kidung Cinta Ra Tanca Pangeran Buron Penculikan Ayu Wandira Gejolak di Bumi Majapahit Pemberontakan Patih Nambi Rasemi Mbalelo Balada Cinta Ayu Wandira Pemberontakan Rakuti Gajah MadaPenghargaan dan nominasi suntingTahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil Ref 1998 Festival Film Bandung 1998 Penghargaan Khusus Festival Film Bandung untuk Sinetron Tutur Tinular MenangFestival Sinetron Indonesia 1998 Pemeran Pembantu Pria Drama Seri Terbaik Chairil J M Pemeran Pembantu Wanita Drama Seri Terbaik Nani Somanegara NominasiCatatan sunting Musim 1 Musim 2 Musim 1 Musim 2 Musim 1 Musim 2 Musim 1 Musim 2 Musim 1 Musim 2 Musim 2 Musim 1 Musim 2 Musim 2 Musim 1 Musim 1 Musim 2 Musim 2 Musim 1 Musim 1 Musim 2 Musim 2 Musim 1 dan 2 Musim 1 Musim 1 Musim 2 Musim 1 Musim 2 Musim 1 dan 2 Musim 2 Musim 1 Musim 2 Musim 1 Musim 2 Musim 1 Musim 1 dan 2 Musim 2Referensi suntingPranala luar suntingTutur Tinular di IMDb dalam bahasa Inggris Indonesia Tutur Tinular Mahkota Mayangkara Satria Kekasih Dewa Karya S Tidjab Indonesia Sandiwara Radio Community Indonesia Fp Tutur Tinular 1997 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Tutur Tinular seri televisi 1996 amp oldid 24792761