www.wikidata.id-id.nina.az
Reseptor terhubung protein G GPCR juga dikenal sebagai reseptor domain tujuh transmembran reseptor 7TM reseptor heptaheliks reseptor serpentin dan reseptor terkait protein G GPLR merupakan famili protein besar dari reseptor yang mendeteksi molekul di luar sel dan mengaktifkan jalur transduksi sinyal internal dan memberikan respons seluler 2 GPCRReseptor beta 2 manusia dalam kompleks dengan agonis terbalik parsial carazolol 1 IdentifikasiSimbol7tm 1PfamPF00001InterProIPR000276PROSITEPDOC00210TCDB9 A 14OPM superfamily6OPM protein1gzmCDDcd14964Struktur protein yang tersedia PfamstrukturPDBRCSB PDB PDBe PDBjPDBsumringkasan struktur Struktur tujuh transmembran a helix dari reseptor terhubung protein G Reseptor terhubung protein G hanya ditemukan pada eukariota termasuk khamir choanoflagellata 3 dan hewan Ligan yang mengikat dan mengaktifkan reseptor ini termasuk senyawa sensitif cahaya bau feromon hormon dan neurotransmiter dan bervariasi dalam ukuran dari molekul kecil ke peptida hingga protein besar Reseptor terhubung protein G terlibat dalam banyak penyakit dan juga merupakan target sekitar 34 dari semua obat obatan modern 4 5 6 Ada dua jalur transduksi sinyal utama yang melibatkan reseptor terhubung protein G yaitu jalur sinyal cAMP dan jalur sinyal fosfatidlinositol 7 Ketika ligan mengikat GPCR ligan menyebabkan perubahan konformasi pada GPCR yang memungkinkannya bertindak sebagai faktor pertukaran nukleotida guanin Guanine nucleotide exchanger factor GEF GPCR kemudian dapat mengaktifkan protein G terkait dengan menukar GDP terikat ke protein G dengan GTP Subunit protein Ga bersama dengan GTP terikat kemudian dapat dipisahkan dari subunit b dan g untuk lebih lanjut memengaruhi protein pensinyalan intraseluler atau menargetkan protein fungsional secara langsung tergantung pada jenis subunit a Gas Gai o Gaq 11 Ga12 13 8 1160GPCR merupakan target obat yang penting dan sekitar 34 9 dari semua obat yang disetujui oleh FDA AS menargetkan 108 anggota famili ini Volume penjualan global untuk obat obatan ini diperkirakan 180 miliar dolar AS hingga tahun 2018 9 Daftar isi 1 Sejarah dan signifikansi 2 Klasifikasi 3 Peran fisiologis 4 Struktur reseptor 5 Hubungan struktur dan fungsi 6 Mekanisme 6 1 Ikatan ligan 6 2 Perubahan konformasi 6 3 Siklus aktivasi dan deaktivasi protein G 6 4 Interaksi silang 7 Pensinyalan 7 1 Pensinyalan yang bergantung pada protein G 7 1 1 Pensinyalan Ga 7 1 2 Pensinyalan Gbg 7 2 Pensinyalan tidak bergantung protein G 7 2 1 Pensinyalan tidak bergantung GPCR oleh protein G heterotrimerik 8 Detail jalur cAMP dan PIP2 8 1 Jalur sinyal cAMP 8 2 Jalur sinyal fosfatidlinositol 9 Pengaturan reseptor 9 1 Fosforilasi oleh protein kinase tergantung cAMP 9 2 Fosforilasi oleh GRK 9 3 Mekanisme pemutusan sinyal GPCR 9 4 Pengaturan seluler GPCR 10 Oligomisasi reseptor 11 Asal dan diversifikasi superfamili 12 Bacaan lebih lanjut 13 Pranala luar 14 ReferensiSejarah dan signifikansi suntingPenghargaan Nobel Kimia 2012 diberikan kepada Brian Kobilka dan Robert Lefkowitz untuk karya mereka yang penting untuk memahami bagaimana fungsi reseptor terhubung protein G 10 Setidaknya ada tujuh penghargaan Nobel lainnya yang diberikan untuk beberapa aspek pensinyalan yang dimediasi protein G Pada 2012 dua dari sepuluh obat terlaris global Advair Diskus dan Abilify memiliki aksi dengan menargetkan reseptor terhubung protein G 11 Klasifikasi sunting nbsp Skema klasifikasi GPCR pada 2006 Saat ini lebih banyak gen yang telah ditemukan Kelas A Rhodopsin like Kelas B Secretin like Kelas C reseptor Glutamat like lainnya Adhesi 33 Frizzled 11 pengecap tipe 2 25 belum dikelompokkan 23 12 Jumlah pasti dari superfamili GPCR tidak diketahui tetapi setidaknya 810 gen manusia yang berbeda atau 4 dari seluruh genom penyandi protein telah diprediksi menyandikan reseptor tersebut berdasarkan analisis urutan genom 12 13 Meskipun banyak skema klasifikasi telah diusulkan superfamili secara klasik dibagi menjadi tiga kelas utama A B dan C tanpa adanya kesamaan homologi urutan antar kelas Kelas terbesar sejauh ini adalah kelas A yang menyumbang hampir 85 dari gen GPCR Dari GPCR kelas A lebih dari setengahnya diperkirakan menyandikan reseptor penciuman reseptor olfactory sedangkan sisanya diikat oleh senyawa endogen yang tidak diketahui jenis ligan pastinya atau diklasifikasikan sebagai reseptor orphan Meskipun tidak adanya urutan homologi antara kelas semua GPCR memiliki struktur dan mekanisme transduksi sinyal yang sama Kelompok rhodopsin A yang sangat besar telah dibagi lagi menjadi 19 subkelompok A1 A19 14 Baru baru ini sebuah sistem klasifikasi alternatif yang disebut GRAFS Glutamat Rhodopsin Adhesi Frizzled Taste2 sekretin telah diusulkan 12 Menurut sistem A F klasik GPCR dapat dikelompokkan menjadi 6 kelas berdasarkan urutan homologi dan kesamaan fungsional 15 16 17 18 Kelas A atau 1 Rhodopsin like Kelas B atau 2 Famili reseptor Secretin Kelas C atau 3 Reseptor glutamat metabotropik feromon Kelas D atau 4 Reseptor feromon kawin jamur Kelas E atau 5 Reseptor siklik AMP Kelas F atau 6 Frizzled Smoothened Sebuah studi awal berdasarkan urutan DNA yang tersedia menunjukkan bahwa genom manusia menyandi sekitar 750 GPCR 19 sekitar 350 di antaranya mendeteksi hormon faktor pertumbuhan dan ligan endogen lainnya Sekitar 150 GPCR yang ditemukan dalam genom manusia memiliki fungsi yang tidak diketahui Beberapa server web 20 dan metode prediksi bioinformatika 21 22 telah digunakan untuk memprediksi klasifikasi GPCR berdasarkan urutan asam aminonya dengan menggunakan pendekatan komposisi asam amino semu Peran fisiologis suntingGPCR terlibat dalam berbagai proses fisiologis Beberapa contoh peran fisiologis mereka meliputi Pengindraan visual opsin secara bertahap berevolusi dari GPCR awal lebih dari 650 juta tahun yang lalu menggunakan reaksi fotoisomerisasi untuk menerjemahkan radiasi elektromagnetik menjadi sinyal seluler Rhodopsin menggunakan konversi 11 cis retinal menjadi all trans retinal untuk tujuan ini Pengindraan gustatory pengecap GPCR dalam sel pengecap memediasi pelepasan gustducin dalam merespons senyawa pahit zat umami dan manis Pengindraan penciuman Reseptor penciuman mengikat epitel penciuman reseptor penciuman dan feromon reseptor vomeronasal Pengaturan perilaku dan suasana hati Reseptor di otak mamalia mengikat beberapa neurotransmiter yang berbeda termasuk serotonin dopamin GABA dan glutamat Pengaturan aktivitas dan peradangan sistem imun Reseptor kemokin mengikat ligan yang memerantarai komunikasi antar sel antara sel sel sistem imun reseptor seperti reseptor histamin mengikat mediator inflamasi dan melibatkan tipe sel target dalam respons inflamasi GPCR juga terlibat dalam modulasi sistem imun dan secara langsung terlibat dalam penekanan respons imun yang diinduksi reseptor Toll like TLR dari sel T 23 Transmisi sistem saraf otonom Baik sistem saraf simpatis dan parasimpatis diatur oleh jalur GPCR bertanggung jawab untuk mengontrol banyak fungsi otomatis tubuh seperti tekanan darah detak jantung dan proses pencernaan Pengindraan densitas sel Peran GPCR baru dalam mengatur pengindraan densitas sel Modulasi homeostasis misalnya keseimbangan air 24 Terlibat dalam pertumbuhan dan metastasis dari beberapa jenis tumor 25 Digunakan dalam sistem endokrin untuk hormon turunan peptida dan asam amino yang mengikat GPCR pada membran sel sel target Hal ini mengaktifkan cAMP yang pada gilirannya mengaktifkan beberapa kinase yang memungkinkan respons seluler seperti transkripsi Struktur reseptor suntingGPCR adalah protein membran integral yang memiliki tujuh domain transmembran atau heliks transmembran 26 27 Bagian ekstraseluler dari reseptor dapat diglikosilasi Lengkung ekstraseluler ini juga mengandung dua residu sistein yang sangat lestari yang membentuk ikatan disulfida untuk menstabilkan struktur reseptor Beberapa protein transmembran heliks tujuh kanal rhodopsin yang menyerupai GPCR mungkin mengandung kanal ion di dalam proteinnya Pada tahun 2000 struktur kristal pertama dari GPCR mamalia yaitu rhodopsin sapi 1F88 telah terpecahkan 28 Pada tahun 2007 struktur pertama dari GPCR manusia dipecahkan 1 29 30 yaitu reseptor b2 adrenergik yang memiliki struktur sangat mirip dengan rhodopsin sapi Struktur GPCR yang diaktifkan atau terikat agonis juga telah ditentukan 31 32 33 34 Struktur struktur ini menunjukkan bagaimana ikatan ligan pada sisi ekstraseluler suatu reseptor mengarah pada perubahan konformasi pada sisi sitoplasma reseptor Perubahan terbesar adalah pergerakan ke luar dari bagian sitoplasma dari heliks transmembran 5 dan 6 TM5 dan TM6 Struktur reseptor b2 adrenergik aktif membentuk kompleks dengan Gs menegaskan bahwa Ga mengikat rongga yang diciptakan oleh gerakan ini 35 GPCR secara evolusioner terkait dengan beberapa protein lain dengan domain transmembran 7 seperti rhodopsin mikrob dan reseptor adiponektin 1 dan 2 ADIPOR1 dan ADIPOR2 Namun reseptor dan kanal 7TMH ini tidak bergandengan dengan protein G Selain itu ADIPOR1 dan ADIPOR2 berorientasi berlawanan dengan GPCR di membran yaitu GPCR biasanya memiliki ujung N pada ekstraseluler ujung C di sitoplasma sedangkan ADIPOR terbalik 36 Hubungan struktur dan fungsi sunting nbsp Skema dua dimensi dari GPCR umum diatur dalam lipid raft Klik gambar untuk resolusi yang lebih tinggi untuk melihat detail mengenai lokasi struktur penting Dalam hal struktur GPCR dicirikan oleh ujung N ekstraseluler diikuti oleh tujuh transmembran 7 TM a heliks TM 1 hingga TM 7 yang dihubungkan oleh tiga lengkung intraseluler IL 1 hingga IL 3 dan tiga lengkung ekstraseluler EL 1 hingga EL 3 dan akhirnya ujung C intraseluler GPCR mengatur dirinya sendiri menjadi struktur tersier yang menyerupai barel dengan tujuh heliks transmembran membentuk rongga di dalam membran plasma yang melayani domain pengikat ligan yang sering dicakup oleh EL 2 Ligan juga dapat mengikat di tempat lain seperti halnya ligan meruah misalnya protein atau peptida besar yang berinteraksi dengan lengkung ekstraseluler atau seperti diilustrasikan oleh reseptor metabotropik glutamat kelas C mGluRs berikatan pada ekor ujung N GPCR kelas C dibedakan oleh ekor ujung N yang besar yang juga mengandung domain pengikat ligan Setelah mengikat glutamat ke mGluR ekor ujung N mengalami perubahan konformasi yang mengarah pada interaksinya dengan residu lengkung ekstraseluler dan domain TM Efek akhirnya dari ketiga jenis aktivasi yang diinduksi agonis yaitu perubahan orientasi relatif heliks TM disamakan dengan gerakan memutar yang mengarah ke permukaan intraseluler yang lebih luas dan pembukaan residu dari heliks intraseluler dan domain penting TM untuk menandai fungsi transduksi yaitu kopling protein G Agonis terbalik dan antagonis juga dapat berikatan dengan sejumlah situs yang berbeda tetapi efek akhirnya yaitu pencegahan reorientasi heliks TM ini 2 Struktur ekor ujung N dan C GPCRs juga dapat berfungsi penting di luar pengikatan ligan Contohnya ujung C dari reseptor muskarinik M3 cukup dan enam asam amino polibasa KKKRRK domain di ujung C diperlukan untuk pre penyusunan dengan protein Gq 37 Secara khusus ujung C sering mengandung residu serin Ser atau treonin Thr yang ketika difosforilasi meningkatkan afinitas permukaan intraseluler untuk pengikatan protein perancah yang disebut b arrestin b arr 38 Setelah terikat b arrestin keduanya secara sterik mencegah berikatan dengan protein G dan dapat merekrut protein lain yang mengarah pada pembentukan kompleks pensinyalan yang terlibat dalam aktivasi jalur sinyal sinyal kinase ERK ekstraseluler yang diatur atau reseptor endositosis internalisasi Karena fosforilasi residu Ser dan Thr ini sering terjadi sebagai akibat dari aktivasi GPCR pelepasan protein G dimediasi b arrestin dan internalisasi GPCR adalah mekanisme penting desensitisasi 39 Selain itu mega kompleks yang diinternalisasi terdiri dari GPCR tunggal b arrestin dalam konformasi ekor 40 41 dan protein G heterotrimerik ada dan dapat menjelaskan pensinyalan protein dari endosom 42 Tema struktural umum terakhir di antara GPCR adalah palmitoilasi dari satu atau lebih situs dari ujung C atau lengkung intraseluler Palmitoilasi adalah modifikasi kovalen residu sistein Cys melalui penambahan gugus asil hidrofobik dan memiliki efek menargetkan reseptor terhadap mikrodomain kaya kolesterol dan sfingolipid dari membran plasma yang disebut rakit lipid Karena banyak molekul transduser hilir dan efektor GPCR termasuk yang terlibat dalam jalur umpan balik negatif juga ditargetkan untuk rakit lipid hal ini memiliki efek memfasilitasi pensinyalan reseptor cepat GPCR merespons sinyal ekstraseluler yang dimediasi oleh beragam agonis mulai dari protein hingga amina biogenik hingga proton tetapi semua mentransduksi sinyal ini melalui mekanisme penggandengan protein G Hal ini dimungkinkan oleh domain guanine nucleotide exchange factor GEF yang utamanya dibentuk oleh kombinasi IL 2 dan IL 3 bersama dengan residu berdekatan dari heliks TM terkait Mekanisme sunting nbsp Ilustrasi yang menggambarkan konsep dasar aktivasi konformasi GPCR Ikatan ligan mengganggu kunci ionik antara motif E DRY TM 3 dan residu asam TM 6 Akibatnya GPCR mengatur ulang untuk memungkinkan aktivasi protein G alfa Perspektif samping adalah pandangan dari atas dan ke samping GPCR sebagaimana diatur dalam membran plasma lipid membran telah dihilangkan untuk kejelasan Perspektif intraseluler menunjukkan pandangan menatap membran plasma dari dalam sel 43 Reseptor terhubung protein G diaktifkan oleh sinyal eksternal dalam bentuk ligan atau mediator sinyal lainnya Hal ini menciptakan perubahan konformasi pada reseptor menyebabkan aktivasi protein G Efek lebih lanjut tergantung pada jenis protein G Protein G kemudian dinonaktifkan oleh protein pengaktif GTPase yang dikenal sebagai protein RGS Ikatan ligan sunting GPCR meliputi satu atau lebih reseptor untuk ligan berikut mediator sinyal sensorik misalnya molekul stimulasi cahaya dan penciuman adenosin bombesin bradikinin endotelin asam g aminobutirat GABA faktor pertumbuhan hepatosit HGF melanokortin neuropeptida Y peptida opioid opsins somatostatin GH tachykinin anggota vasoaktif anggota famili dan vasopeptida amina biogenik misalnya dopamin epinefrin norepinefrin histamin serotonin dan melatonin glutamat efek metabotropik glukagon asetilkolin efek muskarinik kemokin mediator lipid dari peradangan misalnya prostaglandin prostanoid faktor pengaktif trombosit dan leukotrien hormon peptida misalnya kalsitonin C5a Anafilatoksin follicle stimulating hormone FSH gonadotropin releasing hormone GnRH neurokinin tiroliberin TRH dan oksitosin dan endocannabinoid GPCR yang bertindak sebagai reseptor untuk rangsangan yang belum diidentifikasi dikenal sebagai reseptor orphan Namun dalam jenis reseptor lain yang telah dipelajari di mana ligan mengikat secara eksternal ke membran ligan GPCR biasanya mengikat dalam domain transmembran Namun reseptor yang diaktifkan protease diaktifkan oleh pembelahan bagian dari domain ekstraseluler mereka 44 Perubahan konformasi sunting nbsp Struktur kristal reseptor beta 2 aktif dalam kompleks dengan Gs PDB entri 3SN6 pranala nonaktif permanen Reseptor berwarna merah Ga hijau Gb cyan dan Gg kuning Ujung C Ga terletak di rongga yang dibuat oleh gerakan luar bagian sitoplasma TM5 dan TM6 Transduksi sinyal melalui membran oleh reseptor tidak sepenuhnya dipahami Diketahui bahwa dalam keadaan tidak aktif GPCR terikat pada kompleks protein G heterotrimerik Pengikatan agonis dengan GPCR menghasilkan perubahan konformasi pada reseptor yang ditransmisikan ke subunit Ga terikat dari protein G heterotrimerik melalui dinamika domain protein Subunit Ga yang diaktifkan menukar GTP menggantikan GDP yang pada gilirannya memicu disosiasi subunit Ga dari dimer Gg dan dari reseptor Subunit G a dan Gbg terdisosiasi berinteraksi dengan protein intraseluler lainnya untuk melanjutkan kaskade transduksi sinyal sementara GPCR yang dibebaskan dapat berevolusi menjadi protein G heterotrimerik lain untuk membentuk kompleks baru yang siap untuk memulai putaran transduksi sinyal lainnya 45 Diyakini bahwa molekul reseptor ada dalam kesetimbangan konformasi antara keadaan biofisik aktif dan tidak aktif 46 Pengikatan ligan dengan reseptor dapat menggeser kesetimbangan menuju keadaan reseptor aktif Ada tiga jenis ligan Agonis adalah ligan yang menggeser keseimbangan demi keadaan aktif agonis terbalik adalah ligan yang menggeser kesetimbangan untuk keadaan tidak aktif dan antagonis netral adalah ligan yang tidak memengaruhi kesetimbangan Belum diketahui bagaimana sebenarnya keadaan aktif dan tidak aktif berbeda satu sama lain Siklus aktivasi dan deaktivasi protein G sunting nbsp Ilustrasi yang menggambarkan siklus aktivasi deaktivasi protein heterotrimerik dalam konteks pensinyalan GPCR Ketika reseptor tidak aktif domain GEF mungkin terikat pada subunit a yang tidak aktif dari protein G heterotrimerik Protein G ini adalah trimer dari subunit a b dan g masing masing dikenal sebagai Ga Gb dan Gg yang dibuat tidak aktif ketika secara reversibel terikat dengan Guanosine diphosphate GDP atau kemungkinan lain tanpa nukleotida guanin tetapi aktif ketika terikat dengan guanosine trifosfat GTP Pada saat aktivasi reseptor domain GEF pada gilirannya secara alosterik mengaktifkan protein G dengan memfasilitasi pertukaran molekul GDP untuk GTP di subunit a dari protein G Sel mempertahankan rasio 10 1 dari GTP sitosolik GDP sehingga pertukaran untuk GTP terjamin Pada titik ini subunit dari protein G berdisosiasi dari reseptor serta satu sama lain untuk menghasilkan monomer Ga GTP dan dimer Gbg yang berinteraksi erat yang sekarang bebas untuk memodulasi aktivitas protein intraseluler lainnya Sejauh mana mereka dapat berdifusi bagaimanapun terbatas karena palmitoilasi Ga dan adanya gugus isoprenoid yang secara kovalen ditambahkan ke ujung C Gg Karena Ga juga memiliki kemampuan hidrolisis GTP GDP yang lambat bentuk subunit a Ga GDP yang tidak aktif pada akhirnya diregenerasi sehingga memungkinkan pengikatan kembali dengan dimer Gb form untuk membentuk protein G istirahat yang dapat kembali mengikat ke GPCR dan menunggu aktivasi Tingkat hidrolisis GTP sering dipercepat karena aksi famili lain dari protein modulasi allosterik yang disebut Regulator G protein Signaling protein RGS yang merupakan jenis GTPase Activatng Protein GAP Sebenarnya banyak protein efektor utama misal adenilil siklase yang menjadi aktif tidak aktif saat berinteraksi dengan Ga GTP juga memiliki aktivitas GAP Dengan demikian bahkan pada tahap awal dalam proses ini pensinyalan yang diprakarsai GPCR memiliki kapasitas untuk penghentian diri Interaksi silang sunting nbsp Interaksi hilir yang diusulkan antara pensinyalan integrin dan GPCR Integrin ditunjukkan meningkatkan Ca2 dan FAK fosforilasi yang melemahkan pensinyalan GPCR Sinyal hilir GPCR telah terbukti mungkin berinteraksi dengan sinyal integrin seperti FAK 47 Pensinyalan integrin akan memfosforilasi FAK yang kemudian dapat mengurangi aktivitas GPCR Gaa Pensinyalan sunting nbsp Mekanisme GPCR Jika reseptor dalam keadaan aktif menemukan protein G ia dapat mengaktifkannya Beberapa bukti menunjukkan bahwa reseptor dan protein G sebenarnya sudah digabungkan sebelumnya 37 Sebagai contoh pengikatan protein G ke reseptor mempengaruhi afinitas reseptor untuk ligan Protein G teraktivasi terikat dengan GTP Transduksi sinyal lebih lanjut tergantung pada jenis protein G Enzim adenilil siklase adalah contoh protein seluler yang dapat diatur oleh protein G dalam hal ini protein Gs Aktivitas adenilil siklase diaktifkan ketika ia berikatan dengan subunit dari protein G yang diaktifkan Aktivasi adenilil siklase berakhir ketika protein G kembali ke keadaan terikat GDP Adenilil siklase juga dapat diaktifkan atau dihambat dengan cara lain misalnya mengikat Ca2 calmodulin yang dapat memodifikasi aktivitas enzim ini secara aditif atau sinergis bersama dengan protein G Jalur pensinyalan yang diaktifkan melalui GPCR dibatasi oleh urutan primer dan struktur tersier dari GPCR itu sendiri tetapi pada akhirnya ditentukan oleh konformasi tertentu yang distabilkan oleh ligan tertentu serta ketersediaan molekul transduser Saat ini GPCR dianggap menggunakan dua jenis transduser utama protein G dan b arrestin Karena b arrestin memiliki afinitas tinggi hanya terhadap bentuk terfosforilasi dari sebagian besar GPCR lihat di atas atau di bawah sebagian besar pensinyalan pada akhirnya tergantung pada aktivasi protein G Namun kemungkinan interaksi memang memungkinkan terjadinya pensinyalan tidak bergantung protein G Pensinyalan yang bergantung pada protein G sunting Ada tiga jalur pensinyalan yang dimediasi protein G yang diperantarai oleh empat sub kelas protein G yang dibedakan satu sama lain dengan urutan homologi Gas Gai o Gaq 11 dan Ga12 13 Setiap subkelas protein G terdiri dari beberapa protein masing masing produk dari beberapa gen atau variasi sambatan yang mungkin mengilhami mereka dengan perbedaan mulai dari yang halus hingga yang berbeda berkaitan dengan sifat pensinyalan tetapi secara umum mereka tampak dikelompokkan ke dalam empat kelas Karena sifat transduksi sinyal dari berbagai kemungkinan kombinasi bg tidak tampak berbeda secara radikal satu sama lain kelas kelas ini didefinisikan sesuai dengan isoform subunit a mereka 8 1163Sementara sebagian besar GPCR mampu mengaktifkan lebih dari satu subtipe Ga mereka juga menunjukkan preferensi untuk satu subtipe daripada subtipe lain Ketika subtipe yang diaktifkan tergantung pada ligan yang terikat pada GPCR ini disebut selektivitas fungsional juga dikenal sebagai pengangkutan yang diarahkan agonis atau agonisme konformasi spesifik Namun pengikatan agonis tunggal mana pun juga dapat memulai aktivasi beberapa protein G yang berbeda karena mungkin mampu menstabilkan lebih dari satu konformasi domain GEF GPCR bahkan selama interaksi tunggal Selain itu konformasi yang lebih disukai mengaktifkan satu isoform dari Ga dapat mengaktifkan yang lain jika yang lebih disukai kurang tersedia Selanjutnya jalur umpan balik dapat menghasilkan modifikasi reseptor misalnya fosforilasi yang mengubah preferensi protein G Terlepas dari berbagai nuansa ini pasangan penggandeng pilihan GPCR biasanya ditentukan berdasarkan protein G yang paling jelas diaktifkan oleh ligan endogen di bawah sebagian besar kondisi fisiologis atau eksperimental Pensinyalan Ga sunting Efektor dari jalur Gas dan Gai o adalah siklik adenosin monofosfat cAMP yang menghasilkan enzim adenilil siklase Walaupun ada sepuluh produk gen adenilil siklase berbeda pada mamalia masing masing dengan perbedaan tipis dalam distribusi atau fungsi jaringan semuanya mengkatalisasi konversi sitosol adenosin trifosfat ATP menjadi cAMP dan semuanya secara langsung distimulasi oleh protein G dari kelas Ga Sebaliknya interaksi dengan subunit Ga dari tipe Gai o menghambat AC dari menghasilkan cAMP Dengan demikian GPCR yang digabungkan ke Ga melawan aksi GPCR yang digabungkan ke Gai o dan sebaliknya Tingkat cAMP sitosolik kemudian dapat menentukan aktivitas berbagai kanal ion serta anggotaprotein kinase A spesifik ser Thr PKA Dengan demikian cAMP dianggap sebagai pembawa pesan kedua dan PKA sebagai efektor sekunder Efektor dari jalur Gaq 11 adalah fosfolipase C b PLCb yang mengkatalisis pembelahan membran fosfatidlinositol 4 5 bifosfat PIP2 yang terikat membran ke dalam pembawa pesan kedua inositol 1 4 5 trifosfat IP3 dan diasilgliserol DAG IP3 bekerja pada reseptor IP3 yang ditemukan dalam membran retikulum endoplasma ER untuk memperoleh pelepasan Ca2 dari ER sementara DAG berdifusi di sepanjang membran plasma di mana ia dapat mengaktifkan segala bentuk terlokalisasi dari ser thr kinase kedua yang disebut protein kinase C PKC Karena banyak isoform dari PKC juga diaktifkan oleh peningkatan Ca2 intraseluler kedua jalur ini juga dapat bertemu satu sama lain untuk memberi sinyal melalui efektor sekunder yang sama Ca2 intraseluler yang meningkat juga mengikat dan secara allosteris mengaktifkan protein yang disebut calmodulin yang selanjutnya mengikat dan mengaktifkan enzim secara allosterik seperti Ca2 kinase yang bergantung pada calmodulin CAMK Efektor dari jalur Ga12 13 adalah tiga RhoGEF p115 RhoGEF PDZ RhoGEF dan LARG yang ketika terikat dengan Ga12 13 secara alosterik mengaktifkan GTPase kecil sitosolik Rho Setelah terikat dengan GTP Rho kemudian dapat mengaktifkan berbagai protein yang bertanggung jawab untuk regulasi sitoskeleton seperti Rho kinase ROCK Sebagian besar GPCR yang berpasangan dengan Ga12 13 juga berpasangan dengan subkelas lainnya sering kali Gaq 11 Pensinyalan Gbg sunting Pensinyalan Gbg juga merupakan pensinyalan yang penting khususnya dalam kasus GPCR dengan subunit G ai o Efektor utama Gbg adalah berbagai kanal ion seperti kanal K GIRK G protein regulated inwardly rectifying K channels kanal Ca2 terkait tegangan tipe N dan P Q serta beberapa isoform dari adenilil siklase dan PLC bersama dengan beberapa isoform phosphoinositide 3 kinase PI3K Pensinyalan tidak bergantung protein G sunting Meskipun secara klasik dianggap hanya bekerja bersama GPCR dapat memberi sinyal melalui mekanisme tidak bergantung protein G dan protein G heterotrimerik dapat memainkan peran fungsional independen dari GPCR GPCR dapat memberi sinyal secara independen melalui banyak protein seperti b arrestin GRK dan Src Pensinyalan tersebut telah terbukti relevan secara fisiologis misalnya pensinyalan b arrestin yang dimediasi oleh reseptor kemokin CXCR3 diperlukan untuk kemotaksis sel T teraktivasi 48 Selain itu reseptor yang terlibat dalam lokalisasi subselular GPCR misalnya protein yang mengandung domain PDZ juga dapat bertindak sebagai transduser sinyal Efektor paling sering yaitu anggota famili MAPK Pada akhir 1990 an akumulasi bukti menunjukkan bahwa beberapa GPCR mampu memberi sinyal tanpa protein G Protein kinase yang diaktifkan mitogen ERK2 mediator transduksi sinyal kunci di hilir aktivasi reseptor di banyak jalur telah terbukti diaktifkan sebagai respons terhadap aktivasi reseptor yang dimediasi cAMP dalam jamur lendir D discoideum meskipun tidak ada protein subunit a dan b protein G 49 Pada sel mamalia adrenoseptor b2 yang banyak dipelajari telah ditunjukkan untuk mengaktifkan jalur ERK2 setelah pelepasan dimediasi arrestin dari sinyal yang diperantarai protein G Oleh karena itu tampaknya beberapa mekanisme yang sebelumnya diyakini terkait murni dengan desensitisasi reseptor sebenarnya adalah contoh dari reseptor yang mengubah jalur pensinyalan daripada hanya dimatikan Pada sel sel ginjal reseptor bradikinin B2 telah terbukti berinteraksi langsung dengan protein tirosin fosfatase Adanya urutan ITIM immunoreceptor tyrosine based inhibitory motif terfosforilasi pada tirosin dalam reseptor B2 diperlukan untuk memediasi interaksi ini dan selanjutnya efek antiproliferatif bradikinin 50 Pensinyalan tidak bergantung GPCR oleh protein G heterotrimerik sunting Meskipun area penelitian ini relatif belum matang tampaknya protein G heterotrimerik juga dapat mengambil bagian dalam pensinyalan non GPCR Terdapat bukti untuk peran sebagai transduser sinyal di hampir semua jenis pensinyalan yang dimediasi reseptor termasuk integrin reseptor tirosin kinase RTK reseptor sitokin JAK STAT serta modulasi berbagai protein aksesori lain seperti GEF inhibitor disosiasi guanine nukleotida GDI dan protein fosfatase Bahkan mungkin ada protein spesifik dari kelas kelas ini yang fungsi utamanya adalah sebagai bagian dari jalur tidak bergantung GPCR disebut aktivator pensinyalan protein G activators of G protein signaling AGS Interaksi ini dan pentingnya Ga vs subunit Gbg untuk proses ini masih belum jelas Detail jalur cAMP dan PIP2 sunting nbsp Efek aktivasi cAMP pada protein kinase A nbsp Efek Rs dan Gs dalam jalur sinyal cAMP nbsp Efek Ri dan Gi dalam jalur sinyal cAMP Ada dua jalur transduksi sinyal utama yang melibatkan reseptor terkait protein G jalur sinyal cAMP dan jalur sinyal fosfatidilinositol 7 Jalur sinyal cAMP sunting Transduksi sinyal cAMP mengandung 5 karakter utama reseptor hormon stimulatif Rs atau reseptor hormon penghambat Ri stimulasi protein G stimulatif Gs atau protein G inhibitory Gi adenilil siklase protein kinase A PKA dan cAMP fosfodiesterase Stimulative hormone receptor Rs adalah reseptor yang dapat mengikat dengan molekul sinyal stimulatif sedangkan reseptor hormon penghambat Ri adalah reseptor yang dapat mengikat dengan molekul sinyal penghambat Stimulatif regulatif protein G adalah protein G yang dihubungkan dengan reseptor hormon stimulatif Rs dan subunit a nya saat aktivasi dapat merangsang aktivitas enzim atau metabolisme intraseluler lainnya Sebaliknya inhibitor protein G regulatori terkait dengan reseptor hormon penghambat dan subunit a pada saat aktivasi dapat menghambat aktivitas enzim atau metabolisme intraseluler lainnya Adenilil siklase adalah glikoprotein 12 transmembran yang mengkatalisasi ATP untuk membentuk cAMP dengan bantuan kofaktor Mg2 atau Mn2 cAMP yang dihasilkan yaitu pembawa pesan kedua dalam metabolisme seluler dan merupakan penggerak allosterik protein kinase A Protein kinase A PKA adalah enzim penting dalam metabolisme sel karena kemampuannya untuk mengatur metabolisme sel dengan memfosforilasi enzim spesifik yang dilakukan dalam jalur metabolisme PKA juga dapat mengatur ekspresi gen spesifik sekresi seluler dan permeabilitas membran PKA mengandung dua subunit katalitik dan dua subunit pengatur Ketika tidak ada cAMP kompleksnya tidak aktif Ketika cAMP mengikat subunit pengatur konformasi mereka diubah menyebabkan disosiasi subunit pengatur yang mengaktifkan PKA dan memungkinkan efek biologis lebih lanjut Sinyal sinyal ini kemudian dapat diakhiri dengan cAMP fosfodiesterase yang merupakan enzim yang mendegradasi cAMP menjadi 5 AMP dan menonaktifkan protein kinase A Jalur sinyal fosfatidlinositol sunting Dalam jalur sinyal fosfatidilinositol molekul sinyal ekstraseluler berikatan dengan GPCR Gq pada permukaan sel dan mengaktifkan fosfolipase C yang terletak di membran plasma Lipase menghidrolisis fosfatidlinositol 4 5 bifosfat PIP2 menjadi dua pembawa pesan kedua inositol 1 4 5 trifosfat IP3 dan diasilgliserol DAG IP3 berikatan dengan reseptor IP3 di membran retikulum endoplasma halus dan mitokondria untuk membuka kanal Ca2 DAG membantu mengaktifkan protein kinase C PKC yang memfosforilasi banyak protein lain mengubah aktivitas katalitiknya yang mengarah ke respons seluler Efek Ca 2 juga luar biasa bekerja sama dengan DAG dalam mengaktifkan PKC dan dapat mengaktifkan jalur CaM kinase di mana kalsium mododulasi protein calmodulin CaM mengikat Ca2 mengalami perubahan konformasi dan mengaktifkan CaM kinase II yang memiliki kemampuan unik untuk meningkatkan afinitas pengikatannya pada CaM dengan autofosforilasi membuat CaM tidak tersedia untuk aktivasi enzim lain Kinase kemudian memfosforilasi enzim target mengatur aktivitas mereka Kedua jalur sinyal dihubungkan bersama oleh Ca2 CaM yang juga merupakan subunit pengatur dari adenlil siklase dan phosphodiesterase di jalur sinyal cAMP Pengaturan reseptor suntingGPCR menjadi tidak peka ketika terkena ligan mereka untuk jangka waktu yang lama Ada dua bentuk desensitisasi yang dikenal yaitu 1 desensitisasi homolog di mana GPCR yang diaktifkan diatur ke bawah dan 2 desensitisasi heterolog di mana GPCR yang diaktifkan menyebabkan downregulasi GPCR yang berbeda Reaksi kunci dari downregulasi ini adalah fosforilasi dari domain reseptor intraseluler atau sitoplasma oleh protein kinase Fosforilasi oleh protein kinase tergantung cAMP sunting Kinase protein AMP yang bergantung pada AMP protein kinase A diaktifkan oleh rantai sinyal yang berasal dari protein G yang telah diaktifkan oleh reseptor melalui adenilil siklase dan siklik AMP cAMP Dalam mekanisme umpan balik kinase yang diaktifkan ini memfosforilasi reseptor Semakin lama reseptor tetap aktif semakin banyak kinase diaktifkan dan semakin banyak reseptor terfosforilasi Dalam ss2 adrenoseptor fosforilasi ini hasil dalam pengalihan kopling dari kelas Gs dari protein G ke kelas Gi 51 Fosforilasi yang dimediasi oleh PKA yang bergantung pada cAMP dapat menyebabkan desensitisasi heterolog pada reseptor selain yang diaktifkan 52 Fosforilasi oleh GRK sunting G reseptor protein coupled G GRK adalah protein kinase yang memfosforilasi hanya GPCR aktif 53 G protein coupled receptor kinase GRK adalah modulator kunci pensinyalan GPCR Mereka membentuk famili dari tujuh protein kinase serin treonin mamalia yang memfosforilasi reseptor agonis terikat Fosforilasi reseptor yang dimediasi GRK dengan cepat memicu penurunan yang sangat besar pada pensinyalan dan desensisasi reseptor Aktivitas GRK dan penargetan subseluler diatur dengan ketat oleh interaksi dengan domain reseptor subunit protein G lipid protein penahan dan protein yang peka kalsium 54 Fosforilasi reseptor dapat memiliki dua konsekuensi Translokasi Reseptor bersama dengan bagian dari membran yang tertanam di dalamnya dibawa ke bagian dalam sel tempat ia terdefosforilasi dalam lingkungan vesikel asam 55 dan kemudian dibawa kembali Mekanisme ini digunakan untuk mengatur paparan jangka panjang misalnya terhadap hormon dengan memungkinkan resensitisasi mengikuti desensitisasi Atau reseptor dapat mengalami degradasi lisozom atau tetap diinternalisasi di mana ia diperkirakan berpartisipasi dalam inisiasi peristiwa pensinyalan yang sifatnya tergantung pada lokalisasi subselular vesikel yang diinternalisasi 52 Terhubung arrestin Reseptor terfosforilasi dapat dihubungkan dengan arrestin yang mencegah dari mengikat dan mengaktifkan protein G pada dasarnya mematikan itu untuk waktu singkat Mekanisme ini digunakan misalnya oleh rhodopsin dalam sel retina untuk mengkompensasi paparan cahaya terang Dalam banyak kasus pengikatan arrestin pada reseptor adalah prasyarat untuk translokasi Sebagai contoh beta arrestin terikat adrenoreseptor ss2 bertindak sebagai adaptor untuk mengikat dengan clathrin dan dengan beta subunit dari AP2 molekul adaptor clathrin dengan demikian arrestin di sini bertindak sebagai perancah perakitan komponen yang diperlukan untuk endositosis dimediasi clathrin dari adrenoreseptor b2 56 57 Mekanisme pemutusan sinyal GPCR sunting Seperti disebutkan di atas protein G dapat menghentikan aktivasi mereka sendiri karena GTP intrinsik mereka kemampuan hidrolisis GDP Namun reaksi ini berlangsung pada kecepatan lambat 2 0 kali detik dan oleh karena itu dibutuhkan sekitar 50 detik untuk setiap protein G tunggal untuk dinonaktifkan jika faktor faktor lain tidak ikut berperan Memang ada sekitar 30 isoform protein RGS yang ketika terikat ke Ga melalui domain GAP mereka mempercepat laju hidrolisis menjadi 30 kali detik Peningkatan kecepatan 1500 kali lipat ini memungkinkan sel untuk merespons sinyal eksternal dengan kecepatan tinggi serta resolusi spasial karena jumlah messenger kedua yang terbatas yang dapat dihasilkan dan jarak terbatas protein G dapat berdifusi dalam 0 03 detik Untuk sebagian besar protein RGS adalah promiscuous dalam kemampuan mereka untuk mengaktifkan protein G sedangkan RGS yang terlibat dalam jalur pensinyalan yang diberikan tampaknya lebih ditentukan oleh jaringan dan GPCR yang terlibat daripada yang lainnya Selain itu protein RGS memiliki fungsi tambahan untuk meningkatkan tingkat pertukaran GTP GDP di GPCR sebagai semacam co GEF yang selanjutnya berkontribusi pada resolusi waktu pensinyalan GPCR Selain itu GPCR mungkin tidak sensitif terhadap dirinya sendiri Ini dapat terjadi sebagai akibat langsung dari pendudukan ligan di mana perubahan konformasi memungkinkan perekrutan Kinase Pengatur GPCR GRK yang berlanjut ke fosforilasi berbagai residu serin treonin IL 3 dan ekor ujung C Setelah fosforilasi GRK afinitas GPCR untuk b arrestin b arrestin 1 2 di sebagian besar jaringan meningkat di mana titik b arrestin dapat mengikat dan bertindak untuk keduanya secara sterik menghambat pengikatan protein G serta memulai proses internalisasi reseptor melalui endositosis yang dimediasi clathrin Karena hanya reseptor ligan yang mengalami desensitisasi oleh mekanisme ini maka disebut desensitisasi homolog afinitas untuk b arrestin dapat ditingkatkan dalam pekerjaan ligan dan cara yang tidak bergantung GRK melalui fosforilasi berbagai lokasi layanan tetapi juga IL 3 dan ekor ujung C oleh PKC dan PKA Fosforilasi ini sering kali cukup untuk merusak kopling protein G sendiri PKC PKA dapat memfosforilasi GRK yang juga dapat menyebabkan fosforilasi GPCR dan pengikatan b arrestin dalam cara yang tidak tergantung pada pekerjaan Dua mekanisme terakhir ini memungkinkan terjadinya desensitisasi terhadap satu GPCR karena aktivitas yang lain atau desensitisasi heterolog GRK mungkin juga memiliki domain GAP dan karenanya dapat berkontribusi untuk inaktivasi melalui mekanisme non kinase juga Kombinasi dari mekanisme ini juga dapat terjadi Setelah b arrestin terikat ke GPCR ia mengalami perubahan konformasi yang memungkinkannya untuk berfungsi sebagai protein perancah untuk kompleks adaptor yang disebut AP 2 yang pada gilirannya merekrut protein lain yang disebut clathrin Jika cukup reseptor di daerah setempat merekrut clathrin dengan cara ini mereka agregat dan membran tunas ke dalam sebagai akibat interaksi antara molekul molekul clathrin dalam proses yang disebut opsonisasi Setelah lubang telah dijepit dari membran plasma karena aksi dua protein lain yang disebut amphiphysin dan dynamin sekarang menjadi vesikel endositik Pada titik ini molekul adaptor dan clathrin telah berdisosiasi dan reseptornya diperdagangkan kembali ke membran plasma atau ditargetkan ke lisosom untuk degradasi Pada titik mana pun dalam proses ini b arrestin juga dapat merekrut protein lain seperti tirosin kinase non reseptor nRTK c SRC yang dapat mengaktifkan ERK1 2 atau pensinyalan protein kinase teraktivasi mitogen lainnya MAPK misalnya melalui fosforilasi GTPase kecil Ras atau merekrut protein dari kaskade ERK secara langsung yaitu Raf 1 MEK ERK 1 2 di mana pensinyalan titik dimulai karena kedekatannya dengan satu sama lain Target lain dari c SRC adalah molekul dinamin yang terlibat dalam endositosis Dinamin mempolimerisasi di sekitar leher vesikel yang masuk dan fosforilasi oleh c SRC memberikan energi yang diperlukan untuk perubahan konformasi yang memungkinkan penjepit terakhir dari membran Pengaturan seluler GPCR sunting Desensitisasi reseptor dimediasi melalui kombinasi fosforilasi pengikatan b arrestin dan endositosis seperti dijelaskan di atas Penurunan terjadi ketika reseptor endositosis tertanam dalam endosom yang diperdagangkan untuk bergabung dengan organel yang disebut lisosom Karena membran lisosom kaya akan pompa proton interiornya memiliki pH rendah 4 8 vs pH 2 2 sitosol yang bertindak untuk mendenaturasi GPCR Selain itu lisosom mengandung banyak enzim degradatif termasuk protease yang hanya dapat berfungsi pada pH rendah sehingga ikatan peptida yang bergabung dengan residu GPCR bersama sama dapat dibelah Apakah reseptor yang diberikan diperdagangkan ke lisosom ditahan dalam endosom atau diangkut kembali ke membran plasma tergantung pada berbagai faktor termasuk jenis reseptor dan besarnya sinyal Regulasi GPCR juga dimediasi oleh faktor transkripsi gen Faktor faktor ini dapat meningkatkan atau mengurangi transkripsi gen dan dengan demikian meningkatkan atau mengurangi generasi reseptor baru naik atau turunnya regulasi yang berjalan ke membran sel Oligomisasi reseptor suntingOligomerisasi GPCR adalah fenomena luas Salah satu contoh yang paling banyak dipelajari adalah reseptor GABAB metabotropik Reseptor konstitutif yang disebut ini dibentuk oleh heterodimerisasi subunit GABABR1 dan GABABR2 Ekspresi GABABR1 tanpa GABABR2 dalam sistem heterolog mengarah pada retensi subunit di retikulum endoplasma Ekspresi dari subunit GABABR2 saja sementara itu mengarah pada ekspresi permukaan subunit meskipun tanpa aktivitas fungsional yaitu reseptor tidak mengikat agonis dan tidak dapat memulai respons setelah paparan agonis Ekspresi dari dua subunit bersama menyebabkan ekspresi membran plasma reseptor fungsional Telah ditunjukkan bahwa pengikatan GABABR2 ke GABABR1 menyebabkan penutupan sinyal retensi 58 dari reseptor fungsional 59 Asal dan diversifikasi superfamili suntingTransduksi sinyal dimediasi oleh superfamili GPCRs kembali ke asal multiseluleritas GPCR serupa mamalia ditemukan dalam jamur dan telah diklasifikasikan menurut sistem klasifikasi GRAFS berdasarkan sidik jari GPCR 60 Identifikasi anggota superfamili di domain eukariota dan perbandingan motif khusus famili telah menunjukkan bahwa superfamili GPCR memiliki asal yang sama 61 Motif karakteristik menunjukkan bahwa tiga dari lima famili GRAFS Rhodopsin Adhesi dan Frizzled berevolusi dari reseptor cAMP Dictyostelium discoideum sebelum pemisahan Opisthokonts Kemudian famili Secretin berevolusi dari farmili reseptor GPCR Adhesi sebelum pemisahan nematoda Bacaan lebih lanjut sunting The G protein coupled receptor repertoires of human and mouse Proc Natl Acad Sci U S A 100 8 4903 8 2003 doi 10 1073 pnas 0230374100 PMC 153653 nbsp PMID 12679517 GPCR Reference Library Diakses tanggal 11 August 2008 Reference for molecular and mathematical models for the initial receptor response The Nobel Prize in Chemistry 2012 PDF Diakses tanggal 10 October 2012 Pranala luar suntingG protein coupled receptors GPCR Cell Line Diarsipkan 2015 04 03 di Wayback Machine GPCR Database IUPHAR Database International Union of Basic and Clinical Pharmacology Diakses tanggal 11 August 2008 GPCRdb Data diagrams and web tools for G protein coupled receptors GPCRs GPCRdb the G Protein Coupled Receptor Database an Introduction British Journal of Pharmacology 173 14 2195 207 2016 doi 10 1111 bph 13509 PMC 4919580 nbsp PMID 27155948 G Protein Coupled Receptors on the NET Diakses tanggal 10 November 2010 a classification of GPCRs PSI GPCR Network Center Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 July 2013 Diakses tanggal 11 July 2013 a Protein Structure Initiative Biology Network Center aimed at determining the 3D structures of representative GPCR family proteins GPCR HGmod database model struktural 3D dari semua reseptor digabungkan protein G manusia dibangun oleh pipa GPCR I TASSER GPCR I TASSER A Hybrid Approach to G Protein Coupled Receptor Structure Modeling and the Application to the Human Genome Structure 23 1538 49 August 2015 doi 10 1016 j str 2015 06 007 PMC 4526412 nbsp PMID 26190572 Referensi sunting a b High resolution crystal structure of an engineered human beta2 adrenergic G protein coupled receptor Science 318 5854 1258 65 November 2007 doi 10 1126 science 1150577 PMC 2583103 nbsp PMID 17962520 a b Action of molecular switches in GPCRs theoretical and experimental studies Current Medicinal Chemistry 19 8 1090 109 2012 doi 10 2174 092986712799320556 PMC 3343417 nbsp PMID 22300046 Evolution of key cell signaling and adhesion protein families predates animal origins Science 301 5631 361 3 July 2003 doi 10 1126 science 1083853 PMID 12869759 It s a GPCR world Modern Drug Discovery American Chemical Society 2004 November 24 28 2004 How many drug targets are there Nature Reviews Drug Discovery 5 12 993 6 December 2006 doi 10 1038 nrd2199 PMID 17139284 Trends in GPCR drug discovery new agents targets and indications Nature Reviews Drug Discovery 16 12 829 842 December 2017 doi 10 1038 nrd 2017 178 PMID 29075003 a b G proteins transducers of receptor generated signals Annual Review of Biochemistry 56 1 615 49 1987 doi 10 1146 annurev bi 56 070187 003151 PMID 3113327 a b Mammalian G proteins and their cell type specific functions Physiological Reviews 85 4 1159 204 October 2005 doi 10 1152 physrev 00003 2005 PMID 16183910 a b Pharmacogenomics of GPCR Drug Targets Cell 172 1 2 41 54 e19 January 2018 doi 10 1016 j cell 2017 11 033 PMC 5766829 nbsp PMID 29249361 Royal Swedish Academy of Sciences 10 October 2012 The Nobel Prize in Chemistry 2012 Robert J Lefkowitz Brian K Kobilka Diakses tanggal 10 October 2012 The Top Prescription Drugs of 2012 Globally Biologics Dominate But Small Molecule CNS Drugs Hold on to Top Spots PDF ACS Chemical Neuroscience Diakses tanggal 3 February 2016 a b c Comprehensive repertoire and phylogenetic analysis of the G protein coupled receptors in human and mouse Genomics 88 3 263 73 September 2006 doi 10 1016 j ygeno 2006 04 001 PMID 16753280 HGNC GPCR family members HGNC Diakses tanggal December 15 2018 Phylogenetic analysis of 277 human G protein coupled receptors as a tool for the prediction of orphan receptor ligands Genome Biology 3 11 RESEARCH0063 October 2002 doi 10 1186 gb 2002 3 11 research0063 PMC 133447 nbsp PMID 12429062 Fingerprinting G protein coupled receptors Protein Engineering 7 2 195 203 February 1994 doi 10 1093 protein 7 2 195 PMID 8170923 GCRDb a G protein coupled receptor database Receptors amp Channels 2 1 1 7 1994 PMID 8081729 International Union of Pharmacology XLVI G protein coupled receptor list Pharmacological Reviews 57 2 279 88 June 2005 doi 10 1124 pr 57 2 5 PMID 15914470 InterPro The G protein coupled receptor repertoires of human and mouse Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 100 8 4903 8 April 2003 doi 10 1073 pnas 0230374100 PMC 153653 nbsp PMID 12679517 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 08 28 Diakses tanggal 2019 01 20 GPCR CA A cellular automaton image approach for predicting G protein coupled receptor functional classes Journal of Computational Chemistry 30 9 1414 23 July 2009 doi 10 1002 jcc 21163 PMID 19037861 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 04 09 Diakses tanggal 2019 01 20 Prediction of G protein coupled receptor classes based on the concept of Chou s pseudo amino acid composition an approach from discrete wavelet transform Analytical Biochemistry 390 1 68 73 July 2009 doi 10 1016 j ab 2009 04 009 PMID 19364489 Prediction of G protein coupled receptor classes in low homology using Chou s pseudo amino acid composition with approximate entropy and hydrophobicity patterns Protein and Peptide Letters 17 5 559 67 May 2010 doi 10 2174 092986610791112693 PMID 19594431 Sphingosine 1 phosphate suppresses TLR induced CXCL8 secretion from human T cells Journal of Leukocyte Biology 93 4 521 8 April 2013 doi 10 1189 jlb 0712328 PMID 23345392 G protein coupled receptors in the hypothalamic paraventricular and supraoptic nuclei serpentine gateways to neuroendocrine homeostasis Frontiers in Neuroendocrinology 33 1 45 66 January 2012 doi 10 1016 j yfrne 2011 07 002 PMC 3336209 nbsp PMID 21802439 G protein coupled receptors and cancer Nature Reviews Cancer 7 2 79 94 February 2007 doi 10 1038 nrc2069 PMID 17251915 Molecular signatures of G protein coupled receptors Nature 494 7436 185 94 February 2013 doi 10 1038 nature11896 PMID 23407534 Insights into the structure of class B GPCRs Trends in Pharmacological Sciences 35 1 12 22 January 2014 doi 10 1016 j tips 2013 11 001 PMC 3931419 nbsp PMID 24359917 Crystal structure of rhodopsin A G protein coupled receptor PDF Science 289 5480 739 45 August 2000 doi 10 1126 science 289 5480 739 PMID 10926528 Crystal structure of the human beta2 adrenergic G protein coupled receptor Nature 450 7168 383 7 November 2007 doi 10 1038 nature06325 PMID 17952055 GPCR engineering yields high resolution structural insights into beta2 adrenergic receptor function Science 318 5854 1266 73 November 2007 doi 10 1126 science 1150609 PMID 17962519 Structure of a nanobody stabilized active state of the b 2 adrenoceptor Nature 469 7329 175 80 January 2011 doi 10 1038 nature09648 PMC 3058308 nbsp PMID 21228869 Structure and function of an irreversible agonist b 2 adrenoceptor complex Nature 469 7329 236 40 January 2011 doi 10 1038 nature09665 PMC 3074335 nbsp PMID 21228876 The structural basis for agonist and partial agonist action on a b 1 adrenergic receptor Nature 469 7329 241 4 January 2011 doi 10 1038 nature09746 PMC 3023143 nbsp PMID 21228877 Structure of an agonist bound human A2A adenosine receptor Science 332 6027 322 7 April 2011 doi 10 1126 science 1202793 PMC 3086811 nbsp PMID 21393508 Crystal structure of the b2 adrenergic receptor Gs protein complex Nature 477 7366 549 55 September 2011 doi 10 1038 nature10361 PMC 3184188 nbsp PMID 21772288 Cloning of adiponectin receptors that mediate antidiabetic metabolic effects Nature 423 6941 762 9 June 2003 doi 10 1038 nature01705 PMID 12802337 a b Inactive state preassembly of G q coupled receptors and G q heterotrimers Nature Chemical Biology 7 10 740 7 October 2011 doi 10 1038 nchembio 642 PMC 3177959 nbsp PMID 21873996 beta Arrestin a protein that regulates beta adrenergic receptor function Science 248 4962 1547 50 June 1990 doi 10 1126 science 2163110 PMID 2163110 The role of beta arrestins in the termination and transduction of G protein coupled receptor signals Journal of Cell Science 115 Pt 3 455 65 February 2002 PMID 11861753 Distinct conformations of GPCR b arrestin complexes mediate desensitization signaling and endocytosis PNAS 114 2562 2567 2017 doi 10 1073 pnas 1701529114 PMC 5347553 nbsp PMID 28223524 Functional competence of a partially engaged GPCR b arrestin complex Nature Communications 7 13416 November 2016 doi 10 1038 ncomms13416 PMC 5105198 nbsp PMID 27827372 GPCR G Protein b Arrestin Super Complex Mediates Sustained G Protein Signaling Cell 166 907 19 2016 doi 10 1016 j cell 2016 07 004 PMID 27499021 The year in G protein coupled receptor research Mol Endocrinol 24 1 261 74 January 2010 doi 10 1210 me 2009 0473 PMID 20019124 Thrombin and platelet activation Chest 124 3 Suppl 18S 25S September 2003 doi 10 1378 chest 124 3 suppl 18S PMID 12970120 Some G protein heterotrimers physically dissociate in living cells Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 103 47 17789 94 November 2006 doi 10 1073 pnas 0607116103 PMC 1693825 nbsp PMID 17095603 Activation of G protein coupled receptors entails cysteine modulation of agonist binding Journal of Molecular Structure Theochem 430 57 71 1998 doi 10 1016 S0166 1280 98 90217 2 Integrin and GPCR Crosstalk in the Regulation of ASM Contraction Signaling in Asthma Journal of Allergy 2012 341282 2012 doi 10 1155 2012 341282 PMC 3465959 nbsp PMID 23056062 Smith Jeffrey S Nicholson Lowell T Suwanpradid Jutamas Glenn Rachel A Knape Nicole M Alagesan Priya Gundry Jaimee N Wehrman Thomas S Atwater Amber Reck 2018 11 06 Biased agonists of the chemokine receptor CXCR3 differentially control chemotaxis and inflammation Science Signaling 11 555 doi 10 1126 scisignal aaq1075 ISSN 1937 9145 PMID 30401786 Social senses G protein coupled receptor signaling pathways in Dictyostelium discoideum Chemistry amp Biology 3 4 239 43 April 1996 doi 10 1016 S1074 5521 96 90103 9 PMID 8807851 A novel protein protein interaction between a G protein coupled receptor and the phosphatase SHP 2 is involved in bradykinin induced inhibition of cell proliferation The Journal of Biological Chemistry 277 43 40375 83 October 2002 doi 10 1074 jbc M202744200 PMID 12177051 G i dependent localization of beta 2 adrenergic receptor signaling to L type Ca 2 channels Biophysical Journal 79 5 2547 56 November 2000 doi 10 1016 S0006 3495 00 76495 2 PMC 1301137 nbsp PMID 11053129 a b Membrane trafficking of G protein coupled receptors Annual Review of Pharmacology and Toxicology 44 1 559 609 2004 doi 10 1146 annurev pharmtox 44 101802 121558 PMID 14744258 G protein coupled receptor kinase 2 and hypertension molecular insights and pathophysiological mechanisms High Blood Pressure amp Cardiovascular Prevention 20 1 5 12 March 2013 doi 10 1007 s40292 013 0001 8 PMID 23532739 Mechanisms of regulation of the expression and function of G protein coupled receptor kinases Cellular Signalling 15 11 973 81 November 2003 doi 10 1016 S0898 6568 03 00099 8 PMID 14499340 The role of sequestration in G protein coupled receptor resensitization Regulation of beta2 adrenergic receptor dephosphorylation by vesicular acidification The Journal of Biological Chemistry 272 1 5 8 January 1997 doi 10 1074 jbc 272 1 5 PMID 8995214 The interaction of beta arrestin with the AP 2 adaptor is required for the clustering of beta 2 adrenergic receptor into clathrin coated pits PDF The Journal of Biological Chemistry 275 30 23120 6 July 2000 doi 10 1074 jbc M002581200 PMID 10770944 The beta2 adrenergic receptor betaarrestin complex recruits the clathrin adaptor AP 2 during endocytosis Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 96 7 3712 7 March 1999 doi 10 1073 pnas 96 7 3712 PMC 22359 nbsp PMID 10097102 A trafficking checkpoint controls GABA B receptor heterodimerization Neuron 27 1 97 106 July 2000 doi 10 1016 S0896 6273 00 00012 X PMID 10939334 Heterodimerization is required for the formation of a functional GABA B receptor Nature 396 6712 679 82 December 1998 doi 10 1038 25354 PMID 9872316 Xue Chaoyang ed 2012 The origin of GPCRs identification of mammalian like Rhodopsin Adhesion Glutamate and Frizzled GPCRs in fungi PLOS ONE 7 1 e29817 doi 10 1371 journal pone 0029817 PMC 3251606 nbsp PMID 22238661 Independent HHsearch Needleman Wunsch based and motif analyses reveal the overall hierarchy for most of the G protein coupled receptor families Molecular Biology and Evolution 28 9 2471 80 September 2011 doi 10 1093 molbev msr061 PMID 21402729 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Reseptor terhubung protein G amp oldid 21990779