Pengkhotbah 1 adalah pasal pertama Kitab Pengkhotbah dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Secara tradisional diyakini digubah oleh raja Salomo, putra raja Daud. Pasal ini diawali dengan perkenalan diri penulis dan tema kitab ini (ayat 1-3).
Pengkhotbah 1 | |
---|---|
"Lima Gulungan" (Megilloth) lengkap pada Kodeks Leningrad (1008 Masehi), dengan urutan: Rut, Kidung Agung, Pengkhotbah, Ratapan dan Ester. | |
Kitab | Kitab Pengkhotbah |
Kategori | Ketuvim |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 21 |
← Amsal 31 pasal 2 → |
Teks Sunting
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani
- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Gulungan Laut Mati.
- Pasal ini dibagi atas 18 ayat.
Struktur Sunting
Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:
- Pengkhotbah 1:1–11 = Tema pokok; Segala sesuatu sia-sia
- Pengkhotbah 1:12–18 = Pengejaran hikmat adalah sia-sia
Ayat 1 Sunting
Kata "qohelet" yang diterjemahkan sebagai "Pengkhotbah" sebenarnya bermakna "orang yang menghimpun" atau "mengumpulkan"; di sini dapat diartikan "mengumpulkan filsafat mengenai kehidupan". Dianggap merupakan nama pena penulis (raja Salomo), sehingga sebenarnya tidak perlu diterjemahkan.
Ayat 2 Sunting
- habel: "sia-sia" atau "percuma". Habel juga merupakan nama yang diberikan kepada putra kedua Adam dan Hawa yang mati muda dibunuh abangnya, Kain; rupanya oleh orangtuanya disesali bahwa hidupnya "sia-sia".
- habalim: bentuk jamak dari habel; gabungan "habel habalim" menjadi "kesia-siaan atas segala kesia-siaan".
- amar: "mengutarakan", "menyatakan", "memproklamirkan" atau "memberitahukan".
- qohelet: "Pengkhotbah", yaitu nama pena dari penulis.
- (ha)-kol: "semua", "segalanya", "segala sesuatu".
Pernyataan "kesia-siaan belaka" (atau "kesia-siaan atas (banyak) kesia-siaan") merupakan tema yang berulang dari Kitab Pengkhotbah. Merupakan hipotesis yang hendak diuji kebenarannya oleh sang Pengkhotbah, dan di akhir kitab, menjadi kesimpulan dari seluruh ulasan yang disampaikannya (Pengkhotbah 12:8).
Ayat 16 Sunting
Sebelum Salomo, hanya Daud sebagai raja Kerajaan Israel yang memerintah di Yerusalem, tetapi sebelum itu sudah ada sejumlah raja di Yerusalem ketika masih dikuasai oleh orang Kanaan, antara lain Melkisedek (Kejadian 14:18), Adoni-Zedek (Yosua 10:1), dan Abdi-Khepa (disebut di Surat-surat Amarna), dan selanjutnya tidak ada raja yang sebijaksana Salomo di Yerusalem.
Referensi Sunting
- Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 648.
- W.S. Lasor. 2005. Pengantar Perjanjian Lama 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 145.
- Emanuel Gerrit Singgih. 2001. Hidup di Bawah Bayang-Bayang Maut: Sebuah Tafsir Kitab Pengkhotbah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
- Pengkhotbah 1:1 - Sabda.org
- ^ . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-27. Diakses tanggal 2012-06-01.
- Ray C. Stedman. Is This All Theresia Is to Life? Answer from Ecclesiastes. 1999. Grand Rapids, Michigan: Discovery House Publishers. Aslinya diterbitkan dengan judul "Solomon's Secret". Portland, Oregon: Multnomah Press. 1985.
- ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
- Pengkhotbah 1:2 - Sabda.org
- Kejadian 4:2
- Pengkhotbah 1:16 - Sabda.org
Pranala luar Sunting
- (Indonesia) Teks Pengkhotbah 1 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Pengkhotbah 1
- (Indonesia) Referensi silang Pengkhotbah 1
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Pengkhotbah 1
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Pengkhotbah 1