www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk kegunaan lain lihat Bima disambiguasi Kesultanan Bima كسلطانن بيما adalah kerajaan Islam yang didirikan pada tanggal 7 Februari 1621 Masehi Sultan pertamanya adalah raja ke 27 dari Kerajaan Mbojo yang bernama La Kai Wilayah Kesultanan Bima meliputi Pulau Sumbawa dan Pulau Flores Bagian Barat yaitu Wilayah Manggarai yang sekarang menjadi 3 Kabupaten yakni Kab Manggarai Kab Manggarai Barat dan Kab Manggarai Timur Kesultanan ini telah dipimpin oleh 14 sultan Sultan terakhirnya adalah Sultan Muhammad Salahuddin 1 كسلطانن بيما مبوجوKesultanan Bima1620 1958BenderaIstana Sultan BimaIbu kotaBimaBahasa yang umum digunakanBimaAgamaIslamPemerintahanKesultananSultan Sejarah Kerajaan Bima berkonversi menjadi Kesultanan Bima1620 Status kesultanan dihapus oleh Republik Indonesia1958Didahului oleh Digantikan olehKerajaan Bima Hindia BelandaSekarang bagian dari IndonesiaSultan Muhammad Salahuddin bersama tamu tentara Belanda tahun 1949 Sultan Muhammad Salahuddin bertahta 1920 1943 Daftar isi 1 Awal Pendirian 2 Awal Kesultanan 3 Wilayah Kekuasaan 4 Pemerintahan 4 1 Sultan Ismail 4 2 Sultan Abdul Kadim 4 3 Sultan Abdul Hamid 4 4 Sultan Muhammad Salahuddin 5 Kehidupan Masyarakat 6 Struktur Sosial 7 Keagamaan 8 Silsilah Sultan 9 Peninggalan Sejarah 9 1 Istana Asi Mbojo 9 2 Istana Asi Bou 9 3 Masjid Sultan Muhammad Salahuddin 9 4 Masjid Al Muwahiddin 10 Peninggalan Budaya 10 1 Rimpu 11 Referensi 12 Daftar PustakaAwal Pendirian SuntingPada awalnya Kesultanan Bima merupakan sebuah kelompok masyarakat Suku Mbojo yang menganut paham animisme dan dinamisme Masyarakat ini kemudian disatukan bersama suku suku lain di sekitarnya Penyatuan ini dilakukan oleh Sang Bima yang mengajarkan agama Hindu dari Jawa Setelah itu ia mendirikan Kerajaan Bima dengan gelar Sangaji 2 Kerajaan Bima didirikanpada abad ke 11 Masehi dengan dua nama yaitu Kerajaan Mbojo dan Kerajaan Bima Kerajaan Mbojo merupakan nama yang diberikan oleh para pemangku adat yang disebut Ncuhi sedangkan Kerajaan Bima merupakan nama yang diberikan oleh masyarakat Setelah membentuk kerajaan Sang Bima pergi ke Kerajaan Medang Ia kemudian mengirim kedua putranya yang bernama Indra Zamrud dan Indra Kumala ke Kerajaan Bima Indra Zamrud diangkat menjadi Sangaji di Bima sedangkan Indra Kumala menjadi Sangaji di Dompu 3 Awal Kesultanan SuntingPada tahun 1540 Masehi para mubalig dan pedagang dari Kesultanan Demak datang ke Kerajaan Bima untuk menyiarkan Islam Penyebaran Islam dilakukan oleh Sunan Prapen tetapi tidak dilanjutkan setelah Sultan Trenggono wafat pada tahun yang sama Pada tahun 1580 penyebaran Islam dilanjutkan oleh para mubalig dan pedagang dari Kesultanan Ternate yang diutus oleh Sultan Baabullah Selanjutnya penyebaran Islam di Kerajaan Bima diteruskan oleh Sultan Alauddin pada tahun 1619 Ia mengirim para mubalig dari Kesultanan Gowa dan Kesultanan Tallo dari Makassar Kerajaan Bima akhirnya menjadi kesultanan setelah rajanya yang bernama La Kai menjadi muslim pada tanggal 15 Rabiul Awal tahun 1030 Hijriyah Agama Islam kemudian menjadi agama resmi dari para bangsawan dan masyarakat Kerajaan Bima 4 Wilayah Kekuasaan SuntingPada abad ke 19 M wilayah kekuasaan Kesultanan Bima meliputi Pulau Sumbawa bagian timur Manggarai dan pulau pulau kecil di Selat Alas Wilayah Kesultanan Bima berbatasan langsung dengan Laut Jawa di utara dan Samudera Hindia di selatan Di Pulau Sumbawa wilayah Kesultanan Bima dibagi menjadi tiga distrik yaitu Belo Bolo dan Sape Tiap distrik dipimpin oleh seorang pemimpin distrik yang disebut Djeneli Distrik kemudian dibagi lagi menjadi perkampungan perkampungan yang dipimpin oleh kepala kampung Wilayah Kesultanan Bima di Manggarai dibagi menjadi daerah Reo dan daerah Pota Pemimpin masing masing distrik bergelar naib yang bertanggung jawab langsung kepada sultan Para naib ini memimpin para galarang dan kepala kampung 5 Pada tahun 1938 wilayah kekuasaan Kesultanan Bima menyempit akibat perjanjian dengan Gubernur Hindia Belanda Kesultanan Bima berbatasan dengan Laut Jawa di utara dan Samudera Hindia di selatan Bagian timur berbatasan dengan Manggarai dan bagian barat berbatasan dengan Dompu Kesultanan Bima juga memperoleh wilayah Kerajaan Sanggar yang berada di pantai barat semenanjung Gunung Tambora pada tahun 1928 6 Pemerintahan SuntingKesultanan Bima menggunakan gelar Ruma kepada para sultannya Gelar ini melambangkan bahwa sultan adalah khalifah dan wakil Allah di bumi Sultan diberi wewenang oleh masyarakatnya untuk menjadi pemimpin dan pemerintah Dalam melaksanakan pemerintahan sultan mengutamakan kepentingan masyarakat dan tidak mementingkan keperluan pribadinya Pemerintahan sultan sepenuhnya dilaksanakan sesuai syariat Islam Nilai nilai budaya yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam dipadukan dan membentuk tradisi pemerintahan 7 Pemerintah Hindia Belanda berkuasa di Kesultanan Bima pada tahun 1908 dan menerapkan pemerintahan terpusat Wilayah Kesultanan Bima dibagi menjadi 5 distrik pemerintahan yaitu Distrik Rasanae Distrik Donggo Distrik Sape Distrik Belo dan Distrik Bolo Distrik Rasanae dipimpin oleh Sultan sedangkan Distrik Donggo dipimpin oleh Sultan Muda Distrik Sapa dipimpin oleh Raja Bicara Distrik Bolo dipimpin oleh Raja Sakuru dan Distrik Bolo dipimpin oleh Rato Parado 8 Pada tahun 1909 Kesultanan Bima digabung ke dalam Keresidenan Timur Hindia Belanda dengan pusat pemerintahan di Makassar Semua urusan kesultanan harus mendapat persetujuan pemerintah kolonial Belanda 9 Sultan Ismail Sunting Sultan Ismail adalah sultan ke 10 Kesultanan Bima Ia adalah putra dari Sultan Abdul Hamid Kekuasaannya dimulai sejak pengangkatannya pada tanggal 26 November 1819 10 Sultan Ismail berkuasa hingga tahun 1854 Selama masa kekuasaannya Kesultanan Bima membangun banyak musala dan masjid di seluruh wilayahnya Pada awal pemerintahannya masyarakat hidup miskin dan menderita kelaparan akibat letusan Gunung Tambora serangan bajak laut dan kemarau panjang Perekonomian Kesultanan Bima kemudian membaik setelah Sultan Ismail beralih patuh kepada Inggris 11 Sultan Abdul Kadim Sunting Sultan Abdul Kadim adalah sultan kedelapan dari Kesultanan Bima Ia berkuasa sejak tanggal 9 Februari Sultan Abdul Hamid Sunting Sultan Abdul Hamid adalah putra dari Sultan Abdul Kadim Ia memerintah mulai tahun 1773 M Pada masa pemerintahannya perdagangan di wilayah Kesultanan Bima telah menjadi hak monopoli Belanda Ia kemudian berperan dalam mempermudah izin pelayaran kapal kapal di wilayah Kesultanan Bima 12 Sultan Muhammad Salahuddin Sunting Sultan Muhammad Salahuddin adalah putra Sultan Ibrahim Ia berkuasa pada tahun 1915 dan mengubah keadaan politik dan pemerintahan 8 Selama pemerintahannya ia mendirikan sekolah Islam di Raba dan Kampo Suntu Selain itu masjid masjid didirikan di tiap desa dalam wilayah Kesultanan Bima Sultan Muhammad Salahuddin juga mendirikan peradilan urusan agama yang disebut Badan Hukum Syara Ia juga mulai melepaskan pengaruh Hindia Belanda di kesultanannya dengan melakukan peperangan dan mendirikan berbagai organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia 13 Kehidupan Masyarakat SuntingMasyarakatnya memiliki tiga sifat yang berasal dari masa awal pendirian Kerajaan Bima yaitu sifat sabar malu dan takut Ketiga sifat ini diwariskan oleh Sang Bima kepada kedua anaknya yaitu Indra Zamrud dan Indra Kumala Indra Zamrud dibekali ilmu melaut sedangkan Indra Kumala dibekali ilmu bertani Pengetahuan ini kemudian diajarkan kepada masyarakat Bima 14 Setelahnya Wilayah Kesultanan Bima telah menjadi kawasan perdagangan sejak abad ke 11 M Perannya adalah sebagai penghubung antara Kerajaan Medang di Pulau Jawa dan Kepulauan Maluku Kerajaan Bima menjadi tempat perdagangan dan persinggahan Hasil bumi yang diperdagangkan berupa soga sapang dan rotan Perdagangan dilakukan di pelabuhan Bima Lawa Due dan Nanga Belo Para pedagang juga singgah untuk mempersiapkan bekal ke Maluku berupa makanan dan air minum 15 Struktur Sosial SuntingPenduduk asli di Kesultanan Bima adalah masyarakat Suku Donggo yang menghuni wilayah pegunungan Wilayah pemukimannya berada di Kecamatan Donggo dan Kecamatan Wawo Tengah 16 Penduduk yang lainnya adalah Suku Bima Suku ini awalnya adalah para pendatang dari Suku Makassar dan Suku Bugis yang menghuni wilayah pesisir Bima Mereka kemudian menikahi penduduk asli dan menetap sebagai penduduk di Bima pada abad ke 14 17 Para pendatang lain berasal dari Suku Melayu dan Suku Minangkabau Mereka menetap di wilayah Teluk Bima Kampung Melayu dan Benteng DI Kesultanan Bima juga terdapat pemukiman Arab yang terdiri dari para pedagang dan mubalig 18 Keagamaan SuntingIslam pertama kali diperkenalkan ke Kesultanan Bima oleh Sayyid Ali Murtadlo atau Sunan Gisik yang berasal dari Gresik Ia adalah putra Syekh Maulana Ibrahim Asmara dan kakak dari Sunan Ampel Penyebaran Islam dilakukan bersamaan dengan kegiatan perdagangan Penerimaan Islam hanya oleh kelompok kecil pedagang dan masyarakat Kerajaan Bima yang berada di wilayah pesisir 19 Islamisasi di Sulawesi Selatan selama periode tahun 1605 hingga 1611 membuat Kesultanan Gowa memperluas penyebaran Islam ke Kepulauan Nusa Tenggara 20 Kesultanan Gowa memusatkan penyebaran Islam di Pulau Sumbawa setelah hampir seluruh kerajaan di Sulawesi Selatan diislamkan 21 Penyebaran Islam dilanjutkan oleh para pedagang dari Kerajaan Gowa Kerajaan Tallo Kesultanan Luwu Kesultanan Bone dan Kesultanan Ternate Hubungan politik budaya dan ekonomi antara Kerajaan Gowa dan Kesultanan Bima akhirnya membuat raja Kerajaan Bima yang bernama La Kai menjadi muslim Islam yang berkembang di Kesultanan Bima juga dipengaruhi oleh Kesultanan Gowa 22 Kesultanan Bima kemudian menerapkan hukum Islam dan hukum adat secara bersamaan Pemerintahan Kesultanan Bima kemudian membentuk lembaga eksekutif dan yudikatif 23 Sejak tanggal 14 Agustus 1788 Kesultanan Bima memiliki lembaga peradilan Islam yang bernama Mahkamah Syar iyyah Tugas utamanya adalah mengadili dalam urusan syariat Islam Setelah Belanda memerintah di Kerajaan Bima Mahkamah Syar iyyah digantikan oleh sistem peradilan Hindia Belanda pada tahun 1908 24 Silsilah Sultan SuntingPara sultan yang pernah berkuasa di Kesultanan Bima adalah sebagai berikut 25 Silsilah sultan di Kesultanan Bima Sultan ke Nama Gelar Periode1 Abdul Kahir Mantau Wata Wadu 1620 16402 I Ambela Abi l Khair Sirajuddin Mantau Uma Jati 1640 16823 Nuruddin Abu Bakar All Syah Mawa a Paju 1682 16874 Jamaluddin Ali Syah Mawa a Romo 1687 16965 Hasanuddin Muhammad Syah Mabata Bo u 1696 17316 Alauddin Muhammad Syah Manuru Daha 1731 17487 Kamalat Syah Rante Patola Sitti Rabi ah 1748 17518 Abdul Kadim Muhammad Syah Mawa a Taho 1751 17739 Abdul Hamid Muhammad Syah Mantau Asi Saninu 1773 181710 Ismail Muhammad Syah Mantau Dana Sigi 1817 185411 Abdullah Mawa a Adil 1854 186812 Abdul Aziz Mawa a Sampela 1868 188113 Ibrahim Ma Taho Parange 1881 191514 Muhamad Salahuddin Marrbora di Jakarta 1915 1951Peninggalan Sejarah SuntingIstana Asi Mbojo Sunting Istana Sultan Bima pada tahun 1949Istana Asi Mbojo didirikan pada tahun 1888 dalam masa pemerintahan Sultan Ibrahim Istana ini digunakan hingga masa pemerintahan Sultan Muhammad Salahuddin Pada tahun 1927 istana Asi Mbojo diperbaiki dan ditempati kembali pada tahun 1929 Arsitekturnya dirancang dengan menggunakan perpaduan arsitektur Bima dan Belanda Perancangnya adalah Obzicter Rahatta yang merupakan tahanan Hindia Belanda dari Ambon Istana Asi Mbojo kemudian menjadi Museum Asi Mbojo 26 Pada masa Kesultanan Bima istana ini digunakan sebagai kediaman sultan bersama keluarganya serta sebagai pusat pemerintahan dan pusat penyiaran agama 27 Istana Asi Bou Sunting Istana Asi Bou dibangun pada tahun 1927 sebagai kediaman sementara untuk sultan dan keluarganya Kediaman ini digunakan selama pembangunan ulang dari Istana Asi Mbojo Istana Asi Bou merupakan sebuah rumah panggung tradisional Bahan bangunannya berupa kayu jati yang berasal dari Tololai Kecamatan Wera Pembangunannya menggunakan biaya dari kas keuangaan Kesultanan Bima dan dana pribadi Sultan Muhammad Salahuddin 28 Masjid Sultan Muhammad Salahuddin Sunting Masjid Sultan Muhammad Salahuddin mulai dibangun pada tahun 1737 M dalam masa pemerintahan Sultan Abdul Kadim Pembangunan masjid diteruskan oleh Sultan Abdul Hamid Ia mengubah model atap masjid menjadi bersusun tiga yang menyerupai Masjid Kudus Pada tahun 1943 Sultan Muhammad Salahuddin memerintahkan pembangunan ulang masjid yang hancur setelah dibom oleh pesawat pasukan sekutu dalam Perang Dunia II Masjid ini kembali diperbaiki pada tahun 1990 oleh Siti Maryam yang merupakan putri dari Sultan Muhammad Salahuddin 28 Masjid Al Muwahiddin Sunting Masjid Al Muwahiddin dibangun pada tahun 1947 dalam masa pemerintahan Sultan Muhammad Salahuddin Tujuan pembangunannya adalah untuk menggantikan sementar fungsi dari Masjid Muhammad Salahuddin yang telah hancur Masjid ini difungsikan sebagai tempat kegiatan ibadah dakwah dan studi Islam 29 Peninggalan Budaya SuntingRimpu Sunting Rimpu adalah busana wanita berupa sarung yang digunakan oleh para muslimah di Kesultanan Bima Kegunaannya adalah sebagai penutup kepala dan bagian tubuh bagian atas Rimpu terdiri dari dua lembar kain sarung Sarung pertama digunakan untuk menutupi kepala sehingga yang terliihat hanya bagian muka atau mata saja Kain kedua diikat di perut dan digunakan sebagai pengganti rok 30 Rimpu diperkenalkan pertama kali di Bima pada akhir abad ke 17 M 31 Referensi Sunting Mawaddah 2017 hlm 141 Saputri 2016 hlm 633 Saputri 2016 hlm 633 634 Saputri 2016 hlm 634 Haris 2006 hlm 18 Haris 2006 hlm 19 Effendy 2017 hlm 185 a b Sumiyati 2020 hlm 22 Sumiyati 2020 hlm 23 Mandyara 2017 hlm 47 Mandyara 2017 hlm 48 Mawaddah 2017 hlm 142 Sumiyati 2020 hlm 25 Sulistyo 2014 hlm 160 Sulistyo 2014 hlm 159 Aulia 2013 hlm 2 Aulia 2013 hlm 3 Aulia 2013 hlm 4 Salahuddin 2005 hlm 194 Effendy 2017 hlm 188 Effendy 2017 hlm 189 Salahuddin 2005 hlm 195 Salahuddin 2005 hlm 195 196 Salahuddin 2005 hlm 196 Haris 2006 hlm 30 31 Akbar Antariksa dan Meidiana 2017 hlm 13 Akbar Antariksa dan Meidiana 2017 hlm 13 14 a b Akbar Antariksa dan Meidiana 2017 hlm 14 Akbar Antariksa dan Meidiana 2017 hlm 15 Aksa 2018 hlm 84 Aksa 2018 hlm 85 Daftar Pustaka SuntingAkbar H Antariksa dan Meidiana C 2017 Memori Kolektif Kota Bima Dalam Bangunan Kuno Pada Masa Kesultanan Bima The Indonesian Green Technology Journal 6 1 8 18 ISSN 2338 1787 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Aksa 2018 Rimpu Tradisi dan Ekspresi Islam di Bima Mimikri 4 1 83 91 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Aulia Rihla Nur 2013 Rimpu Budaya Dalam Dimensi Busana Bercadar Perempuan Bima Studi Al Qur an 9 2 1 11 ISSN 2339 2614 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Effendy Muslimin AR Desember 2017 Diskursus Islam dan Karakter Politik Negara di Kesultanan Bima Al Qalam 23 2 184 197 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Haris Tawalinuddin 2006 Kesultanan Bima di Pulau Sumbawa Wacana 8 1 17 31 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 03 21 Diakses tanggal 2020 08 31 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mandyara Dewi Ratna Muchlisa 2017 Peran Kesultanan Bima pada Masa Sultan Ismail Tahun 1819 1854 Jurnal Pendidikan IPS 7 1 44 48 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mawaddah Kartini 2017 Diplomatik Sultan Abdul Hamid di Kerajaan Bima Tahun 1773 1817 M Juspi 1 1 139 153 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Salahuddin Muhammad 2005 Mahkamah Syar iyyah di Kesultanan Bima Wujud Dialektika Hukum antara Islam dan Adat Ulumuna 9 1 189 201 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Saputri Reni Oktober 2016 Kesulttanan Bima di Bawah Pemerintahan Sultan Muhammad Salahuddin Tahun 1917 1942 Avatara 4 3 630 643 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sulistyo Bambang Juli 2014 Multikulturalisme di Bima pada Abad X XVII Paramita 24 2 155 172 doi 10 15294 paramita v24i2 3120 ISSN 0854 0039 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sumiyati 2020 Kondisi Politik di Kesultanan Bima 1915 1950 Diakronika 20 1 doi 10 24036 diakronika vol20 iss1 128 ISSN 2620 9446 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kesultanan Bima amp oldid 23673863