www.wikidata.id-id.nina.az
Ini adalah nama Batak Simalungun marganya adalah Saragih Sumbayak Pandita Djaulung Wismar Saragih Sumbayak EYD Jaulung Wismar Saragih Sumbayak lahir pada tahun 1888 di Sinondang Utara Pamatang Raya 1 wafat pada 7 Maret 1968 disingkat sebagai Pandita J Wismar Saragih adalah pendeta Simalungun pertama 2 penerjemah Alkitab ke dalam bahasa Simalungun 3 dan budayawan Simalungun PanditaJaulung Wismar Saragih SumbayakPdt J Wismar Saragih bersama istrinya pada sekitar tahun 1935 GerejaHKBP 1929 1952 HKBP Simalungun 1952 1963 GKPS 1963 1968 ImamatTahbisan imam15 Desember 1929 38 tahun 83 hari oleh Johannes WarneckInformasi pribadiNama lahirJaulung Saragih SumbayakLahir 1888 09 11 11 September 1888 a Sinondang Pamatang Raya Partuanan RayaMeninggal7 Maret 1968 1968 03 07 umur 79 Simalungun Sumatera UtaraOrang tuaJalam Saragih Sumbayak ayah Ronggainim br Purba Sigumonrong ibu Pasangan hidupTorlainim Katarina br Purba SigumonrongAnak7PendidikanSeminarium HKBP SipoholonJaulung Wismar Saragih SumbayakPenjabat Ephorus HKBP SimalungunMasa jabatan 1952 1960PendahuluJustin Sihombing Hutasoit sebagai Ephorus HKBP PenggantiJennus Purba Siboro sebagai Ephorus GKPS Daftar isi 1 Kehidupan awal 2 Perkenalan dengan Kristen 2 1 Sekolah dasar hingga baptisan 2 2 Sekolah guru 2 3 Sebagai guru hingga pendeta 3 Upaya memajukan Simalungun 4 Gereja Kristen Protestan Simalungun 5 Partuha Maujana Simalungun 6 Kemerdekaan Indonesia 7 Masa pensiun 8 Karya 9 Catatan 10 ReferensiKehidupan awal SuntingJaulung Wismar Saragih Sumbayak dilahirkan dengan nama Jaulung Saragih Sumbayak Ia adalah anak kedua dari pasangan Jalam Saragih Sumbayak dengan Ronggainim boru Purba Sigumonrong Jaulung berasal dari keluarga terpandang di Pamatang Raya ibu kota Partuanan Raya Ayahnya Jalam Saragih Sumbayak bekerja sebagai tuhang sarung ni bodil ahli pembuat senapan dan sarungnya untuk penguasa Raya Tuan Rondahaim Saragih Garingging 1828 1891 dan penggantinya Tuan Sumayan Saragih Garingging bergelar Tuan Kapoltakan 1857 1932 Ibu Jaulung Ronggainim boru Purba Sigumonrong berasal dari kampung Raya Dolog Ia adalah istri keempat dari Jalam Saragih Sumbayak Pada 1891 Tuan Rondahaim Saragih Garingging meninggal dunia Saat akan memutuskan penggantinya sebagai penguasa Partuanan Raya terjadilah perang saudara akibat perseteruan pendapat Perang saudara ini mengakibatkan penderitaan bagi rakyat Simalungun di Partuanan Raya termasuk bagi keluarga Jaulung Penderitaan ini mendorong tekadnya untuk mengangkat harkat martabat keluarga dan menjadi pelopor kebangunan Simalungun 4 Jaulung mendapat beragam pelajaran dari ayahnya selama masa kecilnya Pada sekitar usia 12 tahun ia diajari membaca Surat Batak oleh ayahnya dan dengan segera menguasai keahlian itu Pada tahun 1904 saat Jaulung berusia 16 tahun ayahnya meninggal dunia Perkenalan dengan Kristen SuntingSekolah dasar hingga baptisan Sunting Kedatangan penginjil RMG ke daerah Simalungun terutama Pamatang Raya dipimpin oleh Pendeta August Theis Pada tahun 1907 sekolah zending didirikan di Pamatang Raya Jaulung mendaftarkan diri sebagai siswa kelas dasar di sekolah itu pada September 1908 Ia belajar di kelas dasar selama tiga tahun Selama masa pendidikannya itu ia kerap belajar langsung ke rumah gurunya dan sebagai gantinya ia membantu mengerjakan pekerjaan rumah gurunya tersebut Kebiasaan ini membuatnya menjadi siswa yang paling menonjol di kelasnya Jaulung menyukai semangat para penginjil dan terkesan dengan ajaran Kristen tentang kasih Yesus Pada saat menjelang ujian masuk sekolah pendidikan guru Jaulung meminta untuk dibaptis Pembaptisannya berlangsung pada 11 September 1910 dan ia diberi nama baptis Wismar Sejak saat itu Jaulung menambahkan nama baptisnya dalam nama lengkapnya 2 Sekolah guru Sunting Pada Oktober 1910 August Theist menyuruh Wismar untuk mengikuti ujian masuk sekolah guru kweekschool di Sipoholon Pada saat itu hanya ada dua pilihan sekolah guru yakni di Sipoholon dan di Narumonda Wismar berangkat bersama Paulus Purba dengan berjalan kaki selama lima hari ke Sipoholon Wismar dan Paulus sebelumnya pernah dibaptis bersamaan pada September 1910 Namun mereka gagal melalui ujian masuk sekolah guru tersebut karena tidak ada satu pun materi ujian tersebut yang pernah mereka pelajari sebelumnya Pada tahun 1911 Wismar kembali mengikuti ujian masuk sekolah guru kweekschool kali ini di Narumonda Ia berhasil mengerjakan ujian tersebut dan diterima belajar di sana selama tahun 1911 1915 5 6 Ia dinyatakan lulus dari sekolah itu pada 24 September 1915 Sebagai guru hingga pendeta Sunting Setelah lulus dari Narumonda ia kembali ke Pamatang Raya dan mengajar selama 6 tahun Namun pengangkatannya sebagai pegawai negeri pada tahun 1921 membuatnya berhenti bekerja sebagai guru Pada tahun itu Wismar mulai menjabat sebagai pangulu balei yakni jabatan setara sekretaris wilayah di Kerajaan Panei dan Kerajaan Dolog Silou Setelah itu ia dipindahkan ke Pamatang Siantar dengan jabatan yang sama Saat terbuka kesempatan untuk menjadi pendeta pada tahun 1927 Wismar meninggalkan profesinya sebagai pegawai negeri dan mendaftarkan dirinya ke sekolah pendeta Wismar diterima di Seminarium HKBP di Sipoholon Tapanuli Ia belajar di sana dari tahun 1927 hingga 1929 Setelah lulus Wismar ditahbiskan sebagai pendeta HKBP di Simanungkalit pada tanggal 15 Desember 1929 7 Dengan demikian Jaulung Wismar Saragih Sumbayak adalah pendeta HKBP pertama yang berasal dari Simalungun Ada 10 orang pendeta yang ditahbiskan oleh Johannes Warneck pada saat itu Selain Wismar Saragih ada pula Kasianus Sirait dan Cyrellus Simanjuntak Upaya memajukan Simalungun SuntingJ Wismar Saragih berpendapat bahwa kunci kemajuan orang Simalungun terletak pada peningkatan kesadaran akan harkat dan martabat diri dan taraf hidup di berbagai bidang terutama pada wawasan berpikir orang Simalungun melalui budaya baca dan tulis 8 Proses penginjilan yang dilakukan RMG dengan menggunakan bahasa pengantar Batak Toba mengakibatkan etnis Simalungun semakin termarginalisasi Hal ini melahirkan semangat oposisi dari Wismar dan rekan rekannya yang merasa bahwa etnis Simalungun telah terabaikan oleh RMG Semangat oposisi itu dimanifestasikan dalam majalah periodik Sinalsal yang diterbitkannya pada periode 1928 1940 dan melalui buku buku yang dikarangnya Kesadaran akan pemajuan dan pelestarian budaya Simalungun mendorong J Wismar Saragih untuk merintis penyusunan kamus Simalungun pada tahun 1916 Namun usaha itu terhalang saat kamus yang telah selesai dikerjakan pada tahun 1918 itu ditolak penerbitannya oleh pemerintah Barulah pada tahun 1936 kamus tersebut berhasil diterbitkan dengan judul Partingkian ni Hata Simalungun Pada tahun 1917 J Wismar Saragih mulai mengusahakan penggunaan buku pelajaran dengan bahasa Simalungun di sekolah sekolah untuk menggantikan buku buku yang ada yang menggunakan bahasa pengantar Toba Hal ini dilakukannya tanpa seizin Pendeta Muller dari RMG di Pematang Siantar karena pengalamannya dengan RMG yang memarginalisasi etnis Simalungun Upaya J Wismar Saragih dalam memajukan hasimalungunan ke Simalungun an dimulai saat ia masih mengikuti sekolah pendeta di Sipoholon dengan menerbitkan buku Podah Pasal Marhorja Nasihat Tentang Pekerjaan pada tahun 1929 Ia juga menerbitkan buku berbahasa Simalungun lain seperti Panggomgomion Pemerintahan pada tahun 1929 Pitoeah Banggal Sexuele Leven Kitab Tuntunan Kehidupan Seksual pada tahun 1938 Partingkian ni Hata Simaloengoen Kamus Bahasa Simalungun pada tahun 1936 serta berbagai buku buku pelajaran untuk Sekolah Rakyat seperti Sitoloe Saodoran dan Rondang Ragiragian Ia juga merintis sebuah sekolah sore khusus untuk perempuan Selain itu ia juga mendorong peningkatan minat baca orang Simalungun dengan mendirikan taman bacaan Dos ni Riah dan perpustakaan Parboekoean ni Pan Djaporman di Pematang Raya pada tahun 1937 J Wismar Saragih juga mendirikan Roemah Poesaka Simaloengoen Museum Simalungun pada tahun 1940 dan sanggar kesenian Parsora na Laingan pada tahun 1937 Usahanya membebaskan etnis Simalungun melalui kekristenan juga dilakukan melalui penerjemahan teks teks Alkitab ke dalam bahasa Simalungun hal mana menyebabkan ia dijuluki Een Simaloengoense Luther Luther dari Simalungun 3 Wismar dan beberapa temannya menganggap bahwa laju penginjilan RMG di kalangan masyarakat Simalungun terhambat karena tidak digunakannya bahasa Simalungun sebagai media pengantar Oleh karena itu pada peringatan 25 tahun sampainya Injil di Simalungun 2 September 1928 J Wismar Saragih merintis pendirian lembaga bahasa Simalungun bernama Comite Na Ra Marpodah Simaloengoen Pada tanggal 13 Oktober 1928 diadakan pertemuan di rumah Djaoedin Saragih di Pematang Raya yang dihadiri oleh 14 tokoh tokoh Kristen Simalungun 9 Dalam pertemuan ini disepakati pendirian badan pelestarikan dan pemberdayaan bahasa Simalungun Selain melalui Comite Na Ra Marpodah Simaloengoen Wismar juga turut mendukung berbagai gerakan pemajuan etnis Simalungun seperti Kongsi Laita 10 Dalam usahanya membangun kerohanian masyarakat Simalungun Wismar menerbitkan lebih dari 200 buku berisi nyanyian gereja yang dituliskan dalam bahasa Simalungun serta terlibat langsung dalam penerjemahan kitab Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama ke bahasa itu Wismar juga menjabat sebagai redaktur majalah Sinalsal hingga akhirnya dilarang oleh Jepang 11 Gereja Kristen Protestan Simalungun SuntingArtikel utama Gereja Kristen Protestan Simalungun Peranan Pdt Dj Wismar Saragih dalam mempercepat penyebaran Injil di kalangan rakyat Simalungun berlanjut di saat ia mengajukan surat protes kepada penginjil H Volmer di Saribudolog pada tanggal 27 Oktober 1937 Surat itu memprotes perubahan nama Distrik Simalungun Pesisir Timur Simalungun Oostkust menjadi Sumatra Timur Aceh dan Dairi yang disahkan HKBP dalam tata gerejanya pada tahun 1940 12 Hal itu dilakukannya atas kekhawatiran hilangnya identitas Simalungun pada rakyat Simalungun yang bergereja di Distrik tersebut Walaupun surat itu ditolak namun keberatan yang secara berkelanjutan diajukan oleh komunitas Kristen Simalungun tersebut akhirnya membuahkan hasil ketika Sinode am HKBP yang diadakan pada tanggal 10 11 Juli 1940 di Pearaja membicarakan keberatan mereka dan memutuskan agar Kerkbestuur HKBP membicarakan hal tersebut dengan jemaat Simalungun Pembicaraan tersebut kemudian diadakan di Raya Saribudolog dan Nagoridolog pada tanggal 26 September 1940 13 dan memutuskan agar komunitas Simalungun diberi satu distrik tersendiri bernama Distrik Simalungun dengan wakil orang Simalungun di sinode HKBP 14 J Wismar Saragih kemudian menjadi salah seorang peserta rapat yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1952 yang bertujuan agar Jemaat jemaat HKBP distrik Simalungun berdiri sendiri dan terpisah dari HKBP dan membentuk HKBPS serta pengurus pengurus dan majelis majelis gerejanya Pemisahan ini dilakukan secara sepihak oleh HKBP distrik Simalungun dan baru diakui oleh wakil wakil HKBP pada rapat bersama antara delegasi HKBP dan Pengurus Harian HKBP Simalungun HKBPS tentang pandjaeon pemisahan HKBP Simalungun di Pematang Siantar 21 22 Januari 1953 yang keputusannya ditandatangani pada tanggal 22 Januari 1953 15 Pada kepengurusan HKBPS Dj Wismar Saragih menduduki jabatan Wakil Ephorus 16 yang merupakan jabatan tertinggi di kepengurusan pusat HKBPS dan diwakili oleh seorang Sekretaris Jendral Saat itu HKBPS tidak memiliki Ephorus sebagai upaya untuk tetap memelihara hubungan baik dengan HKBP HKBPS merupakan rintisan menuju kemandirian penuh jemaat jemaat di Simalungun di dalam Gereja Kristen Protestan Simalungun GKPS Dalam modal teologinya di GKPS Wismar memiliki proses pemahaman Teologi yang lahir dari penerjemahan Alkitab dan iman ke dalam bahasa atau budaya Simalungun dan dari respons menghadapi tekanan luar dan membela harkat identitas komunitas Simalungun 17 Teologi menurut Wismar sendiri berdasarkan perelevansian dengan budaya Simalungun Tuhan itu hadir dalam pesta keluarga dan kitalah tuan rumah yang menerima tamu pembawa berkat dengan sukacita yang mendalam Selain itu juga dalam buku yang ia tulis berjudul Tadah ni Tonduyta Wismar berusaha untuk menanamkan iman Kristen pada suku Simalungun dalam kehidupan berbudaya yang senantiasa saor Simalungun Bercampur dengan Kristus Pemahaman teologis J Wismar Saragih inilah yang diwariskan kepada GKPS untuk kemudian dilanjutkan kepada generasi generasi Simalungun berikutnya 17 Partuha Maujana Simalungun SuntingArtikel utama Partuha Maujana Simalungun Pelestarian dan pengembangan adat istiadat Simalungun juga mendapat perhatian khusus J Wismar Saragih Salah satunya adalah idenya yang menganjurkan penggunaan pakaian adat Simalungun dalam kegiatan ibadah di Gereja sesuatu yang mengundang kontroversi mengingat para penginjil RMG menganjurkan penanggalan tutup kepala termasuk gotong dan suri suri tutup kepala khas adat Simalungun di dalam masa ibadah di Gereja J Wismar Saragih juga mendirikan lembaga kesenian yang bertujuan untuk memelihara kesenian musik tradisional dan mengembangkannya sebagai lagu Gereja Bersama sama dengan tokoh Simalungun lainnya seperti Haji Ulakma Sinaga dan Rajamin Purba Bupati Simalungun saat itu ia kemudian mendirikan sebuah wadah pengetua pengetua adat Simalungun yang diberi nama Partuha Maujana Simalungun Kemerdekaan Indonesia SuntingPasca proklamasi kemerdekaan Indonesia J Wismar Saragih turut berperan mengajak rakyat Simalungun untuk mendukung kemerdekaan Indonesia Hal ini dilakukannya melalui mimbar gereja maupun pidato umum seperti di Lapangan Sepak Bola Pematang Raya pada 23 Desember 1945 J Wismar Saragih juga terpilih sebagai ketua Komite Nasional Daerah tingkat kecamatan dan kemudian menjadi utusan ke tingkat kabupaten di Simalungun butuh rujukan Masa pensiun SuntingJ Wismar Saragih secara resmi memasuki masa pensiun pada 25 Mei 1961 dan ditandai dengan perayaan pesta ucapan syukur pensiun yang diadakan dirumahnya sendiri 18 Meskipun telah pensiun Wismar tetap aktif bekerja dalam usaha penginjilan ke beberapa daerah termasuk di Serdang Kegiatan ini ia lakukan mulai 29 Oktober hingga 4 November 1962 Selanjutnya pada 27 Agustus 1962 usaha penginjilan ini juga dilanjutkan ke daerah Hutapining dan Simanabun 18 Wismar juga tetap aktif dalam usaha pengembangan budaya Simalungun Salah satunya melalui seminar Silsilah Marga Marga di Simalungun yang dilaksanakan pada 24 hingga 26 Februari 1964 Di sini Wismar berperan mengusulkan agar keempat marga Simalungun Sinaga Saragih Damanik Purba dimekarkan berdasarkan cabang dari marganya itu sendiri Sebagai contoh yaitu marga Saragih yang dapat dimekarkan menjadi marga Sumbayak Garingging Sitio Simarmata Sidauruk Turnip dan lainnya 19 Karya SuntingKarya Jaulung Wismar Saragih Sumbayak di antaranya yaitu Tadah ni tondujta in ma hata ni Naibata rupeita ari ari ayat marhasoman hatorangan Ambilan na madear pasal Toehan Jesoes Kristoes songon sinoeratkon ni Si Loekas Loopbaan J Wismar Saragih Portama i tongah djaboe Pasal panggomgomion pamerentahan Barita ni toean Rondahaim na ginoran ni halak toean raja na Mabadjan Siluah hun pulou Djawa oleh oleh dari Djawa Roehoet manoeratkon hata Batak Simaloengoen marhiteihon soerat Boelanda soerat Latijn marondolan bani besluit ni Directeur O amp E 27 April 1920 Issue 14246 Buei ambilan na binuat humbani buku na pansing padan na basaia Partingkian ni hata Simaloengoen Simaloengoen Bataks verklarend woordenboek Padan Na Baru Pardiateihon ma ise do ia Goluh pakon pangajarion ni Jesus Ambilan na madear mangihutkon si Johannes Indjil Johannes Pituah Banggal Portama ni Halak Simalungun na Dob MarhajabuanCatatan Sunting Tanggal ini merupakan tanggal kelahiran Wismar Saragih pada dokumen dokumen resmi Tahun kelahiran berdasarkan perhitungan Wismar sendiri sedangkan tanggal dan bulan kelahiran merupakan tanggal dan bulan pembaptisan Wismar Referensi Sunting Juandaha Raya P Dasuha Martin L Sinaga Tole Den Timorlanden das Evangelium Kolportase GKPS Pematang Siantar 2003 hlm 177 a b Juandaha Raya P Dasuha Martin L Sinaga Tole Den Timorlanden das Evangelium Kolportase GKPS Pematang Siantar 2003 hlm 178 a b J L Swellengrebel In Leijdeckers Voetspoor Anderhalve eeuw Bijbelvertaling en Taalkunde in de Indonesische Talen II 1900 1970 S Gravenhage Martinus Nijhoff 1978 hlm 165 J Wismar Saragih Memorial Peringatan Pendeta J Wismar Saragih Marsinalsal BPK Gunung Mulia Jakarta 1977 hlm 22 26 Mansen Purba Pengantar untuk Jaulung Wismar Saragih Rondahaim Sebuah Kisah Kepahlawanan Menentang Penjajah di Simalungun Bina Budaya Simalungun Medan 1993 J Wismar Saragih Memorial Peringatan Pendeta J Wismar Saragih Marsinalsal BPK Gunung Mulia Jakarta 1977 hlm 56 59 J Wismar Saragih Memorial Peringatan Pendeta J Wismar Saragih Marsinalsal BPK Gunung Mulia Jakarta 1977 hlm 119 Apulman Saragih Gema Sinalsal Suatu Tinjauan Historis Theologis Terhadap Majalah Sinalsal yang terbit tahun 1931 1942 di Simalungun Skripsi Sarjana Theologia STT Jakarta Jakarta 1979 J Wismar Saragih Sinalsal No 90 September 1938 hlm 6 Jan Jahaman Damanik Tunggul yang Bertunas Thesis Magister Theologia STT HKBP Pematangsiantar 1995 tidak diterbitkan hlm 109 Th van den End amp J Weitjens 2019 Ragi Carita 2 Sejarah Gereja di Indonesia Tahun 1860 an Sekarang Jakarta BPK Gunung Mulia hlm 197 ISBN 978 979 415 606 3 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Surat J Wismar Saragih dalam Jan Jahaman Damanik Tunggul yang Bertunas Tesis Magister Theologia STT HKBP tidak dipublikasikan Pematang Siantar 1995 hlm 128 129 Susukkara 2008 Kolportase GKPS 2008 halaman 448 Paul Pedersen Daerah Batak dan Jiwa Protestan BPK Gunung Mulia Jakarta 1975 hlm 106 Juandaha Raya P Dasuha Martin L Sinaga Tole Den Timorlanden das Evangelium Kolportase GKPS Pematang Siantar 2003 hlm 232 234 Juandaha Raya P Dasuha Martin Lukito Sinaga Tole Den Timorlanden Das Evangelium Kolportase GKPS 2003 hlm 229 a b Sinaga Martin Lukito 2018 Teologi Gereja Kristen Protestan Simalungun Edisi Dwibahasa Simalungun Indonesia Jakarta BPK Gunung Mulia hlm 21 22 ISBN 978 602 231 524 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Pdt Minaria Sumbayak S Th amp Jaiman Sumbayak 2007 In Memoriam Pdt J Wismar Saragih 7 Maret 1968 7 Maret 2007 Pematangsiantar Terbitan Pribadi hlm 201 202 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Peradaban Simalungun Inti Sari Seminar Kebudayaan Simalungun se Indonesia Pertama Tahun 1964 Pematangsiantar KPBS Komite Penerbit Buku Simalungun 2011 hlm 3 24 ISBN 978 602 19749 0 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Jaulung Wismar Saragih amp oldid 24351908