www.wikidata.id-id.nina.az
Relasi biner SimetrikAntisimetrikConnexDitemukan baikTelah bersambungTelah bertemuRelasi ekuivalen Praurutan Kuasiorder Urutan parsial Praurutan total Urutan total Pra urutan rapi Kuasi urutan rapi Urutan rapi Kisi Sambungan semikekisi Pertemuan semikekisi Simbol menunjukkan bahwa sifat kolom diperlukan dalam definisi baris Misalnya definisi relasi ekuivalen diperlukan menjadi simetris Semua definisi secara diam diam memerlukan ketransitifan dan refleksivitas Dalam matematika terutama teori urutan himpunan terurut parsial bahasa Inggris partially ordered set atau poset memformalkan dan memperumum konsep intuitif dari suatu urutan pengurutan atau susunan elemen elemen dari sebuah himpunan Poset terdiri dari sebuah himpunan bersama dengan relasi biner yang menunjukkan untuk pasangan elemen elemen tertentu dalam himpunan salah satu elemen mendahului elemen yang lain dalam urutan Relasi itu sendiri disebut urutan parsial Kata parsialdigunakan untuk menandakan bahwa semua pasangan elemen tidak perlu dibandingkan Artinya mungkin saja ada pasangan elemen yang tidak mendahului satu sama yang lain di dalam poset Urutan parsial memperumum konsep urutan total yakni urutan di mana setiap pasangan dapat dibandingkan Diagram Hasse dari himpunan kuasa dari himpunan berisi tiga elemen x y z displaystyle x y z dengan relasi subset Himpunan himpunan yang terhubung lewat panah panah yang menaik seperti displaystyle emptyset dan x y displaystyle x y dapat dibandingkan sedangkan x displaystyle x dan y displaystyle y tidak Satu contoh familiar dari himpunan yang tersusun sebagian adalah sekumpulan orang yang diurutkan berdasarkan silsilah keturunan Beberapa pasang orang memiliki relasi keturunan tetapi pasangan orang lainnya misal sesama saudara kandung tidak dapat dibandingkan karena tidak ada yang menjadi keturunan dari yang lain Daftar isi 1 Definisi 1 1 Urutan parsial tak tegas 1 2 Urutan parsial tegas 1 3 Korespodensi relasi tegas dan tak tegas 2 Notasi 3 Contoh 3 1 Urutan pada produk Kartesius dari himpunan urutan sebagian 3 2 Jumlah himpunan yang diurutkan sebagian 4 Pemetaan antar poset 5 Konsep yang berkaitan 5 1 Ekstrema 6 Banyaknya urutan parsial 7 Ekstensi linear 8 Dalam teori kategori 9 Urutan parsial dalam ruang topologi 10 Lihat pula 11 Catatan 12 Referensi 13 Pranala luarDefinisi SuntingUrutan parsial mendefinisikan konsep perbandingan Dua elemen x displaystyle x nbsp dan y displaystyle y nbsp dapat berada di salah satu dari empat hubungan yang disjoin satu sama lainnya antara x lt y displaystyle x lt y nbsp x y displaystyle x y nbsp x gt y displaystyle x gt y nbsp atau x displaystyle x nbsp dan y displaystyle y nbsp tidak dapat dibandingkan 1 2 Sebuah himpunan yang dilengkapi urutan parsial disebut himpunan terurut parsial juga disebut poset Istilah himpunan terurut terkadang digunakan selama konteks urutan yang dimaksud jelas Alasannya himpunan terurut total juga dapat disebut himpunan terurut khususnya di bidang matematika yang lebih lazim menemui struktur tersebut ketimbang poset Relasi urutan pada sebuah poset dapat divisualisasikan lewat diagram Hasse poset tersebut 3 Secara formal relasi urutan parsial adalah sebuah relasi homogen yang bersifat transitif dan antisimetris 4 Ada dua subdefinisi umum untuk relasi urutan parsial yakni relasi urutan parsial yang reflektif dan yang tak reflektif yang masing masing disebut dengan tak tegas dan tegas Kedua definisi ini dapat digabungkan dalam korespodensi satu satu sehingga setiap urutan parsial tegas berhubungan dengan tepat satu urutan parsial tak tegas dan sebaliknya Istilah urutan parsial umumnya mengacu pada versi tak tegas dari relasi urutan Urutan parsial tak tegas Sunting Urutan parsial reflektif lemah 4 atau tak tegas 5 adalah relasi homogen pada sebuah himpunan P displaystyle P nbsp yang bersifat reflektif antisimetris dan transitif Dengan kata lain untuk setiap a b c P displaystyle a b c in P nbsp akan berlaku Relasi reflektif a a displaystyle a leq a nbsp maksudnya setiap elemen berelasi dengan dirinya sendiri Relasi antisimetri jika a b displaystyle a leq b nbsp dan b a displaystyle b leq a nbsp maka a b displaystyle a b nbsp mengartikan tidak ada dua elemen berbeda yang saling mendahului Relasi transitif jika a b displaystyle a leq b nbsp dan b c displaystyle b leq c nbsp maka a c displaystyle a leq c nbsp Urutan parsial tak tegas juga dikenal sebagai pratatanan antisimetris Urutan parsial tegas Sunting Urutan parsial irreflektif kuat 4 atau tegas adalah relasi homogen lt pada sebuah himpunan P displaystyle P nbsp yang bersifat reflektif antisimetris dan transitif Dengan kata lain urutan ini memenuhi sifat sifat berikut untuk semua a b c P displaystyle a b c in P nbsp Relasi irreflektif Tidak a lt a displaystyle a lt a nbsp maksudnya tidak ada elemen yang berelasi dengan dirinya sendiri relasi ini juga disebut anti reflektif Relasi antisimetri Jika a lt b displaystyle a lt b nbsp maka tidak b lt a displaystyle b lt a nbsp Relasi transitif Jika a lt b displaystyle a lt b nbsp dan b lt c displaystyle b lt c nbsp maka a lt c displaystyle a lt c nbsp Sifat irreflektif dan transitif bersamaan mengimplikasikan sifat asimetri Selain itu sifat asimetri juga menyebabkan sifat irreflektif Dengan kata lain relasi yang transitif bersifat asimetri jika dan hanya jika juga bersifat irreflektif 6 Hal ini mengakibatkan definisi diatas tidak berubah bahkan jika relasi irreflektif atau asimetri namun tidak keduanya tidak disertakan Urutan parsial tegas juga dikenal sebgai pratatanan tegas Korespodensi relasi tegas dan tak tegas Sunting nbsp Fig 2 Diagram komutatif tentang koneksi antara relasi tegas tak tegas dan dual mereka lewat operasi reflexive closure cls irreflexive kernel ker dan converse relation cnv Setiap relasi ditunjukkan dengan matriks biner untuk poset yang diagram Hassenya digambarkan di bagian tengah ilustrasi Sebagai contoh 3 4 displaystyle 3 not leq 4 nbsp mengartikan elemen di baris 3 kolom 4 pada matriks di sisi kiri bawah kosong Urutan parsial tegas dan tak tegas pada himpunan P displaystyle P nbsp memiliki hubungan yang erat Urutan parsial tak tegas displaystyle leq nbsp dapat diubah menjadi urutan parsial tegas dengan menghilangkan semua hubungan yang memiliki bentuk a a displaystyle a leq a nbsp artinya himpunan parsial tegas adalah himpunan lt D P displaystyle lt leq setminus Delta P nbsp dengan D P p p p P displaystyle Delta P p p p in P nbsp adalah relasi identitas pada P P displaystyle P times P nbsp dan displaystyle setminus nbsp menyatakan operasi pengurangan pada himpunan Urutan parsial tegas lt displaystyle lt nbsp pada P displaystyle P nbsp dapat diubah menjadi urutan parsial tak tegas dengan menggabungkannya dengan realsi identitas yakni D P lt displaystyle leq Delta P cup lt nbsp Akibatnya jika displaystyle leq nbsp adalah urutan parsial tak tegas maka urutan parsial tegas lt displaystyle lt nbsp yang berkorespodensi dengannya adalah irreflexive kernel a lt b if a b dan a b displaystyle a lt b text if a leq b text dan a neq b nbsp Sebalinya jika lt adalah urutan parsial tegas maka urutan parsial tak tegas displaystyle leq nbsp yang berkorespodensi dengannya reflexive closure a b if a lt b atau a b displaystyle a leq b text if a lt b text atau a b nbsp Notasi SuntingPoset dapat disajikan sebagai rangkap 3 P lt displaystyle P leq lt nbsp 7 dengan displaystyle leq nbsp adalah relasi parsial tak tegas pada P displaystyle P nbsp lt displaystyle lt nbsp adalah relasi parsial tegas yang berkorespodensi pada P displaystyle P nbsp irreflexive kernel dari displaystyle leq nbsp Simbol displaystyle geq nbsp digunakan untuk menunjukkan dual dari displaystyle leq nbsp dan gt displaystyle gt nbsp untuk menunjukkan dual dari lt displaystyle lt nbsp Salah satu dari empat relasi parsial lt dan gt displaystyle leq lt geq text dan gt nbsp pada suatu himpunan akan secara unik menentukan tiga relasi yang lain Akibatnya bentuk P displaystyle P leq nbsp atau P lt displaystyle P lt nbsp dapat digunakan sebagai notasi dan berasumsi bahwa relasi relasi yang lain akan didefinisikan secara wajar Pendefinisian menggunakan urutan parsial tak tegas displaystyle leq nbsp adalah yang paling umum Beberapa penulis menggunakan simbol selain displaystyle leq nbsp seperti displaystyle sqsubseteq nbsp 8 dan displaystyle preceq nbsp 9 untuk membedakannya dengan urutan total Ketika mengacu pada urutan parsial displaystyle leq nbsp sebaiknya tidak dianggap sebagai komplemen dari gt displaystyle gt nbsp Relasi gt displaystyle gt nbsp adalah konvers irreflexive kernel dari displaystyle leq nbsp yang akan selalu berupa subset komplemen dari displaystyle leq nbsp namun gt displaystyle gt nbsp sama dengan komplemen dari displaystyle leq nbsp jika dan hanya jika displaystyle leq nbsp adalah urutan total a Contoh SuntingUrutan pada produk Kartesius dari himpunan urutan sebagian Sunting nbsp Penutupan refleksif atas pesanan produk langsung yang ketat pada ℕ ℕ Elemen tertutup oleh 3 3 dan penutup 3 3 disorot dalam warna hijau dan merah masing masing nbsp Urutan leksikografik pada ℕ ℕUntuk meningkatkan kekuatan yaitu penurunan set pasangan tiga dari kemungkinan pesanan parsial pada Produk Kartesius dari dua set yang dipesan sebagian adalah lihat gambar urutan leksikografis a b c d jika a lt c atau a c dan b d urutan produk a b c d jika a c dan b d penutupan refleksif dari produk langsung dari pesanan ketat yang sesuai a b c d jika a lt c dan b lt d atau a c dan b d Ketiganya dapat didefinisikan secara serupa untuk produk Kartesius lebih dari dua himpunan Diterapkan ke ruang vektor terurut di atas bidang yang sama hasilnya dalam setiap kasus juga merupakan ruang vektor terurut Lihat pula urutan pada produk Kartesius dari himpunan berurutan total Jumlah himpunan yang diurutkan sebagian Sunting nbsp Diagram Hasse dari urutan parsial deret paralel dibentuk sebagai jumlah ordinal dari tiga ordo parsial yang lebih kecil Cara lain untuk menggabungkan dua poset adalah jumlah ordinal 10 or jumlah linear 11 Z X Y ditentukan pada penyatuan himpunan yang mendasari X dan Y berdasarkan urutan a Z b jika dan hanya jika a b X dengan a X b atau a b Y dengan a Y b atau a X dan b Y Jika dua poset urutan rapi maka jumlah ordinalnya juga 12 Operasi penjumlahan ordinal adalah salah satu dari dua operasi yang digunakan untuk membentuk urutan parsial deret paralel dan dalam konteks ini disebut komposisi seri Operasi lain yang digunakan untuk membentuk tatanan ini penyatuan dua himpunan yang terurut sebagian tanpa hubungan keteraturan antara unsur satu himpunan dan unsur himpunan lainnya disebut dalam komposisi paralel konteks ini Pemetaan antar poset Sunting nbsp Pesanan produk pada ℕ ℕDiberikan dua set yang dipesan sebagian S dan T sebuah fungsi f S T disebut pengawetan urutan atau monoton atau isoton jika untuk x dan y pada S x y menyiratkan f x f y Jika U juga merupakan himpunan yang dipesan sebagian dan keduanya f S T dan g T U menjaga keteraturan komposisi mereka g f S U juga menjaga ketertiban Sebuah fungsi f S T disebut urutan refleksi jika untuk x dan y pada S f x f y menyiratkan x y Jika f baik untuk menjaga ketertiban maupun mencerminkan ketertiban maka ini disebut urutan pembenaman dari S menjadi T Dalam kasus terakhir f harus injektif karena f x f y menyiratkan x y dan y x Jika ada urutan pembenaman antara dua himpunan terurut parsialSdanT satunya dikatakan bahwa Sdapat menjadi terbenam ke dalamT Jika urutan pembenaman f S T adalah bijektif ini disebut isomorfisme tatanan dan urutan parsial S dan T dikatakan menjadi isomorfik Ordo isomorfik memiliki struktur serupa diagram Hasse lih Gambar kanan Dapat ditunjukkan bahwa jika peta pelestarian pesanan f S T dan g T S dirumuskan g f dan f g menghasilkan fungsi identitas pada S dan T lalu S danT adalah urutan isomorfik 13 nbsp Isomorfisme urutan antara pembagi 120 sebagian diurutkan berdasarkan pembagian dan himpunan bagian tertutup pembagi dari 2 3 4 5 8 diurutkan sebagian oleh penyertaan himpunan Misalnya pemetaan f ℕ ℙ ℕ dari himpunan bilangan asli diurutkan berdasarkan pembagian ke himpunan daya dari bilangan asli diurutkan berdasarkan set inklusi dapat ditentukan dengan mengambil setiap bilangan ke himpunan pembagi utama Ini menjaga keteraturan jika x membagi y maka setiap pembagi utama dari x juga merupakan pembagi utama dari y Namun ini bukan injektif karena memetakan 12 dan 6 ke 2 3 atau mencerminkan urutan karena 12 tidak membagi 6 Mengambil alih alih setiap bilangan ke himpunan pangkat utama nya mendefinisikan peta g ℕ ℙ ℕ yaitu memelihara ketertiban mencerminkan ketertiban dan karenanya merupakan penyematan pesanan Ini bukan isomorfisme urutan karena misalnya tidak memetakan nomor apa pun ke himpunan 4 tapi bisa dibuat dengan membatasi kodomain menjadi g ℕ Gambar kanan menunjukkan subhimpunan dari ℕ dan gambar isomorfiknya di bawah g Konstruksi isomorfisme tatanan semacam itu ke dalam himpunan daya dapat digeneralisasikan ke kelas luas tatanan parsial disebut kekisi distributif lihat Teorema wakilan Birkhoff Konsep yang berkaitan SuntingEkstrema Sunting nbsp Bilangan bulat nonnegatif diurutkan berdasarkan pembagianAda beberapa pengertian tentang elemen terbesar dan terkecil dalam sebuah poset P terutama Elemen terbesar dan elemen terkecil Sebuah elemen g dalam P adalah elemen terbesar jika untuk setiap elemen a dalam P a g Sebuah elemen m dalam P adalah elemen terkecil jika untuk setiap elemen a dalam P a m Poset hanya dapat memiliki satu elemen terbesar atau terkecil Elemen maksimal dan elemen minimal Elemen g di P adalah elemen maksimal jika tidak ada elemen a di P sehingga a gt g Demikian pula elemen m di P adalah elemen minimal jika tidak ada elemen a di P sehingga a lt m Jika poset memiliki elemen terbesar itu harus menjadi elemen maksimal yang unik tetapi jika tidak bisa ada lebih dari satu elemen maksimal dan juga untuk elemen terkecil dan elemen minimal Batas atas dan bawah Untuk subset A dari P elemen x dalam P adalah batas atas dari A if a x untuk setiap elemen a pada A Secara khusus x tidak perlu berada di A untuk menjadi batas atas dari A Demikian pula elemen x dalam P adalah batas bawah dari A jika a x untuk setiap elemen a di A Unsur terbesar dari P adalah batas atas P dan unsur terkecil adalah batas bawah P nbsp Gambar di atas dengan elemen terbesar dan terkecil dihilangkan Dalam poset yang diperkecil ini baris teratas dari elemen adalah semua elemen maksimal dan baris paling bawah adalah semua elemen minimal tetapi tidak ada elemen terbesar dan tidak ada elemen terkecil Himpunan x y adalah batas atas untuk kumpulan elemen x y Misalnya perhatikan bilangan bulat positif yang diurutkan berdasarkan dapat dibagi 1 adalah elemen terkecil karena membagi semua elemen lainnya di sisi lain poset ini tidak memiliki elemen terbesar meskipun jika seseorang akan menyertakan 0 dalam poset yang merupakan kelipatan dari bilangan bulat itu akan menjadi elemen terbesar lihat gambar Kumpulan yang diurutkan sebagian ini bahkan tidak memiliki elemen maksimal karena ada g yang terbagi misalnya 2g yang berbeda dari itu lagu tidak maksimal Jika angka 1 dikecualikan sambil menjaga agar dapat dibagi sebagai urutan pada elemen yang lebih besar dari 1 maka poset yang dihasilkan tidak memiliki elemen terkecil tetapi bilangan prima adalah elemen minimal untuk itu Dalam poset ini 60 adalah batas atas meskipun bukan batas atas terkecil dari subset 2 3 5 10 yang tidak memiliki batas bawah karena 1 tidak ada di poset di sisi lain 2 adalah batas bawah dari himpunan bagian dari pangkat 2 yang tidak memiliki batas atas Banyaknya urutan parsial SuntingUrutan A001035 di OEIS memberikan jumlah urutan parsial pada satu himpunan unsur dinamakan n Jumlah n relasi biner elemen dari tipe yang berbeda Ele men Any Transitif Refleksif Urutan utama Urutan sebagian Total praorder Total urutan Relasi kesetaraan0 1 1 1 1 1 1 1 11 2 2 1 1 1 1 1 12 16 13 4 4 3 3 2 23 512 171 64 29 19 13 6 54 65 536 3 994 4 096 355 219 75 24 15n 2n2 2n2 n nk 0 k S n k n nk 0 S n k OEIS A002416 A006905 A053763 A000798 A001035 A000670 A000142 A000110Jumlah urutan parsial ketat sama dengan jumlah pesanan parsial Jika hitungan dilakukan hanya hingga isomorfisme urutan 1 1 2 5 16 63 318 barisan A000112 pada OEIS diperoleh Ekstensi linear Sunting nbsp Memelihara pesanan tetapi tidak mencerminkan pesanan karena f u f v tapi tidak u v peta Urutan parsial pada himpunan X adalah ekstensi dari urutan parsial lain on X asalkan untuk semua elemen x dan y dari X setiap kali x y hal itu juga terjadi x y A ekstensi linier adalah ekstensi yang juga merupakan tatanan linear yaitu total Setiap pesanan parsial dapat diperpanjang menjadi pesanan total prinsip perpanjangan urutan 14 Dalam ilmu komputer Algoritma untuk menemukan ekstensi linier dari urutan parsial diwakilkan sebagai jangkauan urutan grafik asiklik terarah disebut penyortiran topologis Dalam teori kategori SuntingSetiap poset dan setiap set praorder dapat dianggap sebagai kategori di mana untuk objek x dan y paling banyak ada satu morfisme dari x hingga y Lebih eksplisit lagi maka hom x y x y if x y dan sebalik himpunan kosong dan y z x y x z Kategori seperti itu kadang disebut posetal Poset adalah ekuivalen satu sama lain jika dan hanya jika poset tersebut isomorfik Dalam poset elemen terkecil jika ada adalah objek awal dan elemen terbesar jika ada adalah objek terminal Selain itu setiap set yang dipesan sebelumnya setara dengan poset Akhirnya setiap subkategori poset adalah isomorfisme tertutup Urutan parsial dalam ruang topologi SuntingArtikel utama Ruang urutan sebagian Jika P adalah himpunan terurut parsial yang juga telah diberi struktur ruang topologi maka biasanya diasumsikan bahwa a b a b displaystyle a b a leq b nbsp adalah subhimpunantertutup dari topologi ruang produk P P displaystyle P times P nbsp Di bawah asumsi ini hubungan urutan parsial berperilaku baik pada batas dalam arti jika a i a displaystyle a i to a nbsp dan b i b displaystyle b i to b nbsp dan untuk i displaystyle i nbsp a i b i displaystyle a i leq b i nbsp kemudian a b displaystyle a leq b nbsp 15 Lihat pula SuntingAntimatroid formalisasi urutan pada satu set yang memungkinkan kelompok urutan yang lebih umum daripada poset Himpunan kausal pendekatan berbasis poset untuk gravitasi kuantum Grafik komparabilitas Urutan kompleks Himpunan terarah Poset dinilai Aljabar insiden kisi Poset hingga secara lokal Fungsi Mbius pada posets Himpunan nested Politico urutan Grup urutan Topologi poset sejenis ruang topologi yang dapat didefinisikan dari poset manapun Kontinuitas Scott kontinuitas fungsi antara dua orde parsial Semikisi Semiorder Dominasi stokastik Pengurutan lemah urutan parsial ketat lt di mana relasi neither a lt b nor b lt a bersifat transitif Total urutan Pohon struktur data set inclusion Lemma ZornCatatan Sunting Finite posets Sage 9 2 beta2 Reference Manual Combinatorics Diakses tanggal 5 January 2022 compare elements x y Compare x and y in the poset If x lt y return 1 If x y return 0 If x gt y return 1 If x and y are not comparable return None Chen Peter Ding Guoli Seiden Steve On Poset Merging PDF 2 Diakses tanggal 5 January 2022 A comparison between two elements s t in S returns one of three distinct values namely s t s gt t or s t Merrifield Richard E Simmons Howard E 1989 Topological Methods in Chemistry nbsp New York John Wiley amp Sons hlm 28 ISBN 0 471 83817 9 Diakses tanggal 27 July 2012 A partially ordered set is conveniently represented by a Hasse diagram a b c Wallis W D 14 March 2013 A Beginner s Guide to Discrete Mathematics dalam bahasa Inggris Springer Science amp Business Media hlm 100 ISBN 978 1 4757 3826 1 Simovici Dan A Djeraba Chabane 2008 Partially Ordered Sets Mathematical Tools for Data Mining Set Theory Partial Orders Combinatorics Springer ISBN 9781848002012 Parameter name list style yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Flaska V Jezek J Kepka T Kortelainen J 2007 Transitive Closures of Binary Relations I Acta Universitatis Carolinae Mathematica et Physica Prague School of Mathematics Physics Charles University 48 1 55 69 Lemma 1 1 iv This source refers to asymmetric relations as strictly antisymmetric Avigad Jeremy Lewis Robert Y van Doorn Floris 29 March 2021 13 2 More on Orderings Logic and Proof edisi ke Release 3 18 4 Diakses tanggal 24 July 2021 So we can think of every partial order as really being a pair consisting of a weak partial order and an associated strict one Rounds William C 7 March 2002 Lectures slides PDF EECS 203 DISCRETE MATHEMATICS Diakses tanggal 23 July 2021 Kwong Harris 25 April 2018 7 4 Partial and Total Ordering A Spiral Workbook for Discrete Mathematics dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 23 July 2021 Neggers J Kim Hee Sik 1998 4 2 Product Order and Lexicographic Order Basic Posets World Scientific hlm 62 63 ISBN 9789810235895 Davey B A Priestley H A 2002 Introduction to Lattices and Order edisi ke Second New York Cambridge University Press hlm 17 18 ISBN 0 521 78451 4 via Google Books P R Halmos 1974 Naive Set Theory nbsp Springer hlm 82 ISBN 978 1 4757 1645 0 Davey B A Priestley H A 2002 Maps between ordered sets Introduction to Lattices and Order edisi ke 2nd New York Cambridge University Press hlm 23 24 ISBN 0 521 78451 4 MR 1902334 Jech Thomas 2008 1973 The Axiom of Choice Dover Publications ISBN 978 0 486 46624 8 Ward L E Jr 1954 Partially Ordered Topological Spaces Proceedings of the American Mathematical Society 5 1 144 161 doi 10 1090 S0002 9939 1954 0063016 5 nbsp hdl 10338 dmlcz 101379 Referensi SuntingDeshpande Jayant V 1968 On Continuity of a Partial Order Proceedings of the American Mathematical Society 19 2 383 386 doi 10 1090 S0002 9939 1968 0236071 7 nbsp Schmidt Gunther 2010 Relational Mathematics Encyclopedia of Mathematics and its Applications 132 Cambridge University Press ISBN 978 0 521 76268 7 Bernd Schroder 11 May 2016 Ordered Sets An Introduction with Connections from Combinatorics to Topology Birkhauser ISBN 978 3 319 29788 0 Stanley Richard P 1997 Enumerative Combinatorics 1 Cambridge Studies in Advanced Mathematics 49 Cambridge University Press ISBN 0 521 66351 2 Pranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Hasse diagram Templat OEIS el Templat OEIS el Kesalahan pengutipan Ditemukan tag lt ref gt untuk kelompok bernama lower alpha tapi tidak ditemukan tag lt references group lower alpha gt yang berkaitan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Himpunan terurut parsial amp oldid 21984591