www.wikidata.id-id.nina.az
Ada usul agar Ledakan Dahsyat diganti judulnya dan dipindahkan ke Ekspansi Besar Diskusikan Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini Halaman ini terakhir disunting oleh Poetryanh Kontrib Log 80 hari 554 menit lalu Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari mohon hapus templat ini Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Ledakan Dahsyat berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Maret 2023 Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya Anda dapat memohon permintaan penyuntingan diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan memohon untuk melepaskan pelindungan masuk atau buatlah sebuah akun Big Bang beralih ke halaman ini Untuk kegunaan lain lihat Big Bang disambiguasi Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar bahasa Inggris The Big Bang merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta dikenal juga dengan Teori Ledakan Dahsyat atau Model Ledakan Dahsyat Berdasarkan permodelan ledakan ini alam semesta awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat mengembang secara terus menerus hingga hari ini Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009 keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13 7 miliar tahun lalu 1 yang kemudian selalu menjadi referensi sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut 2 3 Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan 4 Menurut model ledakan dahsyat alam semesta mengembang dari keadaan awal yang sangat padat dan panas dan terus mengembang sampai sekarang Secara umum pengembangan ruang semesta yang mengandung galaksi galaksi dianalogikan seperti roti kismis yang mengembang Gambar di atas merupakan gambaran konsep artis yang mengilustrasikan pengembangan salah satu bagian dari alam semesta rata Georges Lemaitre seorang biarawan Katolik Roma Belgia dianggap sebagai orang pertama yang mengajukan teori ledakan dahsyat mengenai asal usul alam semesta walaupun ia menyebutnya sebagai hipotesis atom purba Kerangka model teori ini bergantung pada relativitas umum Albert Einstein dan beberapa asumsi asumsi sederhana seperti homogenitas dan isotropi ruang Persamaan yang mendeksripsikan teori ledakan dahsyat dirumuskan oleh Alexander Friedmann Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya berbanding lurus dengan geseran merahnya sebagaimana yang dipaparkan oleh Lemaitre pada tahun 1927 pengamatan ini dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik pandang kita semakin jauh semakin cepat kecepatan tampaknya 5 Jika jarak antar gugus gugus galaksi terus meningkat seperti yang terpantau sekarang semuanya haruslah pernah berdekatan pada masa lalu Gagasan ini secara rinci mengarahkan pada suatu keadaan massa jenis dan suhu yang sebelumnya sangat ekstrem 6 7 8 Berbagai pemercepat partikel raksasa telah dibangun untuk mencoba dan menguji kondisi tersebut yang menjadikan teori tersebut dapat konfirmasi dengan signifikan walaupun pemercepat pemercepat ini memiliki kemampuan yang terbatas untuk menyelidiki fisika partikel Tanpa adanya bukti apapun yang berhubungan dengan pengembangan awal yang cepat teori ledakan dahsyat tidak dan tidak dapat memberikan beberapa penjelasan mengenai kondisi awal alam semesta melainkan mendeskripsikan dan menjelaskan perubahan umum alam semesta sejak pengembangan awal tersebut Kelimpahan unsur unsur ringan yang terpantau di seluruh kosmos sesuai dengan prediksi kalkulasi pembentukan unsur unsur ringan melalui proses nuklir di dalam kondisi alam semesta yang mengembang dan mendingin pada awal beberapa menit kemunculan alam semesta sebagaimana yang diuraikan secara terperinci dan logis oleh nukleosintesis ledakan dahsyat Fred Hoyle mencetuskan istilah Big Bang pada sebuah siaran radio tahun 1949 Dilaporkan secara luas bahwa Hoyle yang mendukung model kosmologis alternatif keadaan tetap bermaksud menggunakan istilah ini secara peyoratif tetapi Hoyle secara eksplisit membantah hal ini dan mengatakan bahwa istilah ini hanyalah digunakan untuk menekankan perbedaan antara dua model kosmologis ini 9 10 Hoyle kemudian memberikan sumbangsih yang besar dalam usaha para fisikawan untuk memahami nukleosintesis bintang yang merupakan lintasan pembentukan unsur unsur berat dari unsur unsur ringan secara reaksi nuklir Setelah penemuan radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis pada tahun 1964 kebanyakan ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori ledakan dahsyat haruslah pernah terjadi Daftar isi 1 Sejarah dan perkembangan teori 2 Tinjauan 2 1 Garis waktu ledakan dahsyat 3 Asumsi asumsi dasar 3 1 Metrik Friedmann Lemaitre Robertson Walker 3 2 Horizon 4 Bukti pengamatan 4 1 Hukum Hubble dan pengembangan ruang 4 2 Radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis 4 3 Kelimpahan unsur unsur primordial 4 4 Evolusi dan distribusi galaksi 4 5 Bukti bukti lainnya 5 Ciri persoalan dan masalah 5 1 Masalah horizon 5 2 Masalah kerataan alam semesta 5 3 Monopol magnetik 5 4 Asimetri barion 5 5 Usia gugusan globular 5 6 Materi gelap 5 7 Energi gelap 6 Masa depan menurut teori Ledakan Dahsyat 7 Fisika spekulatif melangkaui teori Ledakan Dahsyat 8 Penafsiran keagamaan 9 Kesalahan umum 10 Catatan 11 Referensi 12 Bacaan lanjut 13 Pranala luarSejarah dan perkembangan teoriTeori ledakan dahsyat dikembangkan berdasarkan pengamatan pada struktur alam semesta beserta pertimbangan teoritisnya Pada tahun 1912 Vesto Slipher adalah orang yang pertama mengukur efek Doppler pada nebula spiral nebula spiral merupakan istilah lama untuk galaksi spiral dan kemudian diketahui bahwa hampir semua nebula nebula itu menjauhi bumi Ia tidak berpikir lebih jauh lagi mengenai implikasi fakta ini dan sebenarnya pada saat itu terdapat kontroversi apakah nebula nebula ini adalah pulau semesta yang berada di luar galaksi Bima Sakti 11 Sepuluh tahun kemudian Alexander Friedmann seorang kosmologis dan matematikawan Rusia menurunkan persamaan Friedmann dari persamaan relativitas umum Albert Einstein Persamaan ini menunjukkan bahwa alam semesta mungkin mengembang dan berlawanan dengan model alam semesta yang statis seperti yang diadvokasikan oleh Einstein pada saat itu 12 Pada tahun 1924 pengukuran Edwin Hubble akan jarak nebula spiral terdekat menunjukkan bahwa ia sebenarnya merupakan galaksi lain Georges Lemaitre kemudian secara independen menurunkan persamaan Friedmann pada tahun 1927 dan mengajukan bahwa resesi nebula yang disiratkan oleh persamaan tersebut diakibatkan oleh alam semesta yang mengembang 13 Pada tahun 1931 Lemaitre lebih jauh lagi mengajukan bahwa pengembangan alam semesta seiring dengan berjalannya waktu memerlukan syarat bahwa alam semesta mengerut seiring berbaliknya waktu sampai pada suatu titik di mana seluruh massa alam semesta berpusat pada satu titik yaitu atom purba di mana waktu dan ruang bermula 14 Mulai dari tahun 1924 Hubble mengembangkan sederet indikator jarak yang merupakan cikal bakal tangga jarak kosmis menggunakan teleskop Hooker 100 inci 2 500 mm di Observatorium Mount Wilson Hal ini memungkinkannya memperkirakan jarak antara galaksi galaksi yang pergeseran merahnya telah diukur kebanyakan oleh Slipher Pada tahun 1929 Hubble menemukan korealsi antara jarak dan kecepatan resesi yang sekarang dikenal sebagai hukum Hubble 15 Lemaitre telah menunjukan bahwa ini yang diharapkan mengingat prinsip kosmologi 16 nbsp Gambaran artis mengenai satelit WMAP yang mengumpulkan berbagai data untuk membantu para ilmuwan memahami ledakan dahsyat Semasa tahun 1930 an gagasan gagasan lain diajukan sebagai kosmologi non standar untuk menjelaskan pengamatan Hubble termasuk pula model Milne 17 alam semesta berayun awalnya diajukan oleh Friedmann tetapi diadvokasikan oleh Albert Einstein dan Richard Tolman 18 dan hipotesis cahaya lelah tired light Fritz Zwicky 19 Setelah Perang Dunia II terdapat dua model kosmologis yang memungkinkan Satunya adalah model keadaan tetap Fred Hoyle yang mengajukan bahwa materi materi baru tercipta ketika alam semesta tampak mengembang Dalam model ini alam semesta hampirlah sama di titik waktu manapun 20 Model lainnya adalah teori ledakan dahsyat Lemaitre yang diadvokasikan dan dikembangkan oleh George Gamow yang kemudian memperkenalkan nukleosintesis ledakan dahsyat Big Bang Nucleosynthesis BBN 21 dan yang kaitkan oleh Ralph Alpher dan Robert Herman sebagai radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis cosmic microwave background radiation CMB 22 Ironisnya justru adalah Hoyle yang mencetuskan istilah big bang untuk merujuk pada teori Lemaitre dalam suatu siaran radio BBC pada bulan Maret 1949 23 24 Untuk sementara dukungan para ilmuwan terbagi kepada dua teori ini Pada akhirnya bukti bukti pengamatan memfavoritkan teori ledakan dahsyat Penemuan dan konfirmasi radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis pada tahun 1964 25 mengukuhkan ledakan dahsyat sebagai teori yang terbaik dalam menjelaskan asal usul dan evolusi kosmos Kebanyakan karya kosmologi zaman sekarang berkutat pada pemahaman bagaimana galaksi terbentuk dalam konteks ledakan dahsyat pemahaman mengenai keadaan alam semesta pada waktu waktu terawalnya dan merekonsiliasi pengamatan kosmis dengan teori dasar Berbagai kemajuan besar dalam kosmologi ledakan dahsyat telah dibuat sejak akhir tahun 1990 an utamanya disebabkan oleh kemajuan besar dalam teknologi teleskop dan analisis data yang berasal dari satelit satelit seperti COBE 26 Teleskop luar angkasa Hubble dan WMAP 27 TinjauanGaris waktu ledakan dahsyat Ekstrapolasi pengembangan alam semesta seiring mundurnya waktu menggunakan relativitas umum menghasilkan kondisi masa jenis dan suhu alam semesta yang tak terhingga pada suatu waktu pada masa lalu 28 Singularitas ini mensinyalkan runtuhnya keberlakuan relativitas umum pada kondisi tersebut Sedekat mana kita dapat berekstrapolasi menuju singularitas diperdebatkan tetapi tidaklah lebih awal daripada masa Planck Fase awal yang panas dan padat itu sendiri dirujuk sebagai the Big Bang 29 dan dianggap sebagai kelahiran alam semesta Didasarkan pada pengukuran pengembangan menggunakan Supernova Tipe Ia pengukuran fluktuasi temperatur pada latar gelombang mikro kosmis dan pengukuran fungsi korelasi galaksi alam semesta memiliki usia 13 73 0 12 miliar tahun 30 Kecocokan hasil ketiga pengukuran independen ini dengan kuat mendukung model LCDM yang mendeskripsikan secara mendetail kandungan alam semesta Fase terawal ledakan dahsyat penuh dengan spekulasi Model yang paling umumnya digunakan mengatakan bahwa alam semesta terisi secara homogen dan isotropis dengan rapatan energi yang sangat tinggi tekanan dan temperatur yang sangat besar dan dengan cepat mengembang dan mendingin Kira kira 10 37 detik setelah pengembangan transisi fase menyebabkan inflasi kosmis yang sewaktu itu alam semesta mengembang secara eksponensial 31 Setelah inflasi berhenti alam semesta terdiri dari plasma kuark gluon beserta partikel partikel elementer lainnya 32 Temperatur pada saat itu sangat tinggi sehingganya kecepatan gerak partikel mencapai kecepatan relativitas dan produksi pasangan segala jenis partikel terus menerus diciptakan dan dihancurkan Sampai dengan suatu waktu reaksi yang tak diketahui yang disebut bariogenesis melanggar kekekalan jumlah barion dan menyebabkan jumlah kuark dan lepton lebih banyak daripada antikuark dan antilepton sebesar satu per 30 juta Ini menyebabkan dominasi materi melebihi antimateri pada alam semesta Ukuran alam semesta terus membesar dan temperatur alam semesta terus menurun sehingga energi tiap tiap partikel terus menurun Transisi fase perusakan simetri membuat gaya gaya dasar fisika dan parameter parameter partikel elementer berada dalam kondisi yang sama seperti sekarang 33 Setelah kira kira 10 11 detik gambaran ledakan dahsyat menjadi lebih jelas oleh karena energi partikel telah menurun mencapai energi yang bisa dicapai oleh eksperimen fisika partikel Pada sekitar 10 6 detik kuark dan gluon bergabung membentuk barion seperti proton dan neutron Kuark yang sedikit lebih banyak daripada antikuark membuat barion sedikit lebih banyak daripada antibarion Temperatur pada saat ini tidak lagi cukup tinggi untuk menghasilkan pasangan proton antiproton sehingga yang selanjutnya terjadi adalah pemusnahan massal menyisakan hanya satu dari 1010 proton dan neutron terdahulu Setelah pemusnahan ini proton neutron dan elektron yang tersisa tidak lagi bergerak secara relativistik dan rapatan energi alam semesta didominasi oleh foton dengan sebagian kecil berasal dari neutrino Beberapa menit semasa pengembangan ketika temperatur sekitar satu miliar Kelvin dan rapatan alam semesta sama dengan rapatan udara neutron bergabung dengan proton dan membentuk inti atom deuterium dan helium dalam suatu proses yang dikenal sebagai nukleosintesis ledakan dahsyat 34 Kebanyakan proton masih tidak terikat sebagai inti hidrogen Seiring dengan mendinginnya alam semesta rapatan energi massa rihat materi secara gravitasional mendominasi Setelah 379 000 tahun elektron dan inti atom bergabung menjadi atom kebanyakan berupa hidrogen dan radiasi materi mulai berhenti Sisa sisa radiasi ini yang terus bergerak melewati ruang semesta dikenal sebagai radiasi latar gelombang mikro kosmis 35 nbsp Medan Ultra Dalam Hubble memperlihatkan galaksi galaksi dari zaman dahulu ketika alam semesta masih muda lebih padat dan lebih hangat menurut teori ledakan dahsyat Selama periode yang sangat panjang daerah daerah alam semesta yang sedikit lebih rapat mulai menarik materi materi sekitarnya secara gravitasional membentuk awan gas bintang galaksi dan objek objek astronomi lainnya yang terpantau sekarang Detail proses ini bergantung pada banyaknya dan jenis materi alam semesta Terdapat tiga jenis materi yang memungkinkan yakni materi gelap dingin materi gelap panas dan materi barionik Pengukuran terbaik yang didapatkan dari WMAP menunjukkan bahwa bentuk materi yang dominan dalam alam semesta ini adalah materi gelap dingin Dua jenis materi lainnya hanya menduduki kurang dari 18 materi alam semesta 30 Bukti bukti independen yang berasal dari supernova tipe Ia dan radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis menyiratkan bahwa alam semesta sekarang didominasi oleh sejenis bentuk energi misterius yang disebut sebagai energi gelap yang tampaknya menembus semua ruang Pengamatan ini mensugestikan bahwa 72 total rapatan energi alam semesta sekarang berbentuk energi gelap Ketika alam semesta masih sangat muda kemungkinan besar ia telah disusupi oleh energi gelap tetapi dalam ruang yang sempit dan saling berdekatan Pada saat itu gravitasi mendominasi dan secara perlahan memperlambat pengembangan alam semesta Namun pada akhirnya setelah beberapa miliar tahun pengembangan energi gelap yang semakin berlimpah menyebabkan pengembangan alam semesta mulai secara perlahan semakin cepat Segala evolusi kosmis yang terjadi setelah periode inflasioner ini dapat secara ketat dideskripsikan dan dimodelkan oleh model LCDM yang menggunakan kerangka mekanika kuantum dan relativitas umum Einstein yang independen Sebagaimana yang telah disebutkan tiada model yang dapat menjelaskan kejadian sebelum 10 15 detik setelah kejadian ledakan dahsyat Teori kuantum gravitasi diperlukan untuk mengatasi batasan ini Asumsi asumsi dasarTeori ledakan dahsyat bergantung kepada dua asumsi utama universalitas hukum fisika dan prinsip kosmologi Prinsip kosmologi menyatakan bahwa dalam skala yang besar alam semesta bersifat homogen dan isotropis Kedua asumsi dasar ini awalnya dianggap sebagai postulat tetapi beberapa usaha telah dilakukan untuk menguji keduanya Sebagai contohnya asumsi bahwa hukum fisika berlaku secara universal diuji melalui pengamatan ilmiah yang menunjukkan bahwa penyimpangan terbesar yang mungkin terjadi pada tetapan struktur halus sepanjang usia alam semesta berada dalam batasan 10 5 36 Apabila alam semesta tampak isotropis sebagaimana yang terpantau dari bumi prinsip komologis dapat diturunkan dari prinsip Kopernikus yang lebih sederhana Prinsip ini menyatakan bahwa bumi maupun titik pengamatan manapun bukanlah posisi pusat yang khusus ataupun penting Sampai dengan sekarang prinsip kosmologis telah berhasil dikonfirmasikan melalui pengamatan pada radiasi latar gelombang mikro kosmis Metrik Friedmann Lemaitre Robertson Walker Artikel utama Metrik Friedmann Lemaitre Robertson Walker Relativitas umum mendeskripsikan ruang waktu menggunakan metrik yang menjelaskan jarak kedua titik yang terpisah satu sama lainnya Titik ini yang dapat berupa galaksi bintang ataupun objek lainnya ditunjukkan menggunakan peta koordinat yang berada di keseluruhan ruang waktu Prinsip kosmologis menyiratkan bahwa metrik ini haruslah homogen dan isotropis dalam skala yang besar Satu satunya metrik yang memenuhi persyaratan ini adalah metrik Friedmann Lemaitre Robertson Walker metrik FLRW Metrik ini mengandung faktor skala yang menentukan seberapa besar alam semesta berubah seiring dengan berjalannya waktu Hal ini memungkinkan kita untuk membuat sistem koordinat yang dapat dipilih dengan praktis yaitu koordinat segerak comoving coordinate Dalam sistem koordinat ini kisi koordinat berekspansi bersamaan dengan alam semesta yang mengembang sehingga objek yang bergerak karena pengembangan alam semesta akan berada pada titik yang sama dalam sistem koordinat ini Walaupun jarak koordinat jarak segerak kedua titik tetap konstan jarak fisik antara dua titik akan meningkat sesuai dengan faktor skala alam semesta 37 Ledakan Dahsyat bukanlah kejadian penghamburan materi ke seluruh ruang semesta yang kosong Melainkan ruang tersebut berekspansi seiring dengan waktu dan meningkatkan jarak fisik antara dua titik yang bersegerak Karena metrik FLRW mengasumsikan distribusi massa dan energi yang merata metrik ini hanya berlaku pada skala yang besar Horizon Artikel utama Horizon kosmologis Salah satu ciri penting pada ruang waktu Ledakan Dahsyat adalah keberadaan horizon Oleh karena alam semesta memiliki usia yang terbatas dan cahaya bergerak dengan kecepatan yang terbatas pula maka akan terdapat berbagai kejadian pada masa lalu yang cahayanya belum mencapai kita Hal ini akan membatasi kita dalam mengamati objek terjauh alam semesta horizon masa lalu Sebaliknya karena ruang itu sendiri berekspansi dan objek yang semakin jauh akan menjauh semakin cepat cahaya yang dipancarkan oleh kita tidak akan pernah mencapai objek jauh tersebut Batasan ini disebut sebagai horizon masa depan yang membatasi kejadian kejadian pada masa depan yang kita dapat pengaruhi Keberadaan dua horizon ini bergantung pada penjelasan detail model FLRW mengenai alam semesta kita Pemahaman kita mengenai alam semesta pada waktu waktu terawalnya menyiratkan terdapatnya horizon masa lalu walaupun pandangan kita juga akan dibatasi oleh buramnya alam semesta pada waktu waktu terawalnya Oleh karena itu kita tidak dapat memandang masa lalu lebih jauh daripada yang kita dapat pandang sekarang walaupun horizon masa lalu akan menyusut dalam ruang Jika pengembangan akan semesta terus berakselerasi maka akan terdapat pula horizon masa depan 38 Bukti pengamatanTerdapat beberapa bukti pengamatan langsung yang mendukung model Ledakan Dahsyat yaitu pengembangan Hubble terpantau pada geseran merah galaksi pengukuran mendetail pada latar belakang gelombang mikro kosmis kelimpahan unsur unsur ringan dan distribusi skala besar beserta evolusi galaksi 39 yang diprediksikan terjadi karena pertumbuhan gravitasional struktur dalam teori standar Keempat bukti ini kadang kadang disebut empat pilar teori Ledakan Dahsyat 40 Hukum Hubble dan pengembangan ruang Artikel utama Hukum Hubble dan Pengembangan metrik ruang Pengamatan pada galaksi dan kuasar yang jauh menunjukkan bahwa objek objek ini mengalami pergeseran merah yakni bahwa pancaran cahaya objek ini telah bergeser menuju panjang gelombang yang lebih panjang Pergeseran ini dapat dilihat dengan mengambil spektrum frekuensi suatu objek dan mencocokkannya dengan pola spektroskopi garis emisi ataupun garis absorpsi atom suatu unsur kimia yang berinteraksi dengan cahaya Pergeseran ini secara merata isotropis dan terdistribusikan merata di kesemuaan objek terpantau di seluruh arah pantauan Jika geseran merah ini diinterpretasikan sebagai geseran Doppler kecepatan mundur suatu objek dapat dikalkulasi Untuk beberapa galaksi dimungkinkan pula perkiraan jarak menggunakan tangga jarak kosmis Ketika kecepatan mundur dipetakan terhadap jaraknya hubungan linear yang dikenal sebagai hukum Hubble akan terpantau 5 v H 0 D displaystyle v H 0 D nbsp dengan v displaystyle v nbsp adalah kecepatan mundur suatu galaksi ataupun objek lainnya D displaystyle D nbsp adalah jarak segerak terhadap objek tersebut dan H 0 displaystyle H 0 nbsp adalah konstanta Hubble yang nilai pengukurannya adalah 70 4 1 3 1 4 km s Mpc 30 Hukum Hubble memiliki dua penjelasan yaitu kita berada pada pusat pengembangan galaksi yang tidak mungkin sesuai dengan prinsip Kopernikus atapun alam semesta mengembang secara merata ke mana mana Pengembangan alam semesta ini diprediksikan dari relativitas umum oleh Alexander Friedmann pada tahun 1922 12 dan Georges Lemaitre pada tahun 1927 13 sebelum Hubble melakukan analisi beserta pengamatannya pada tahun 1929 Teori ini mempersyaratkan bahwa hubungan v H D displaystyle v HD nbsp berlaku sepanjang masa dengan D displaystyle D nbsp adalah jarak segerak v displaystyle v nbsp adalah kecepatan mundur dan v displaystyle v nbsp H displaystyle H nbsp D displaystyle D nbsp bervariasi seiring dengan mengembangnya alam semesta oleh karenanya kita menulis H 0 displaystyle H 0 nbsp untuk menandakannya sebagai konstanta Hubble sekarang Untuk jarak yang lebih kecil daripada alam semesta teramati geseran merah Hubble dapat dianggap sebagai geseran Doppler yang sesuai dengan kecepatan mundur v displaystyle v nbsp Namun geseran merah ini bukan geseran Doppler sejatinya tetapi merupakan akibat dari pengembangan alam semesta antara waktu cahaya tersebut dipancarkan dengan waktu cahaya tersebut dideteksi 41 Bahwa alam semesta mengalami pengembangan metrik ditunjukkan oleh bukti pengamatan langsung prinsip kosmologis dan prinsip Kopernikus Pergeseran merah yang terpantau pada objek objek yang jauh sangat isotropis dan homogen 5 Hal ini mendukung prinsip kosmologis bahwa alam semesta tampaklah sama di keseluruhan arah pantauan Apabila pergeseran merah yang terpantau merupakan akibat dari suatu ledakan di titik pusat yang jauh dari kita maka pergeseran merahnya tidak akan sama di setiap arah pantauan Pengukuran pada efek efek radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis terhadap dinamika sistem astrofisika yang jauh pada tahun 2000 membuktikan kebenaran prinsip Kopernikus yakni bahwa Bumi bukanlah posisi pusat alam semesta 42 Radiasi yang berasal dari Ledakan Dahsyat ditunjukkan cukup hangat pada masa masa awalnya di seluruh alam semesta Pendinginan yang merata pada latar belakang gelombang mikro kosmis selama miliaran tahun hanya dapat dijelaskan apabila alam semesta mengalami pengembangan metrik dan kita tidak berada dekat dengan pusat suatu ledakan Radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis Artikel utama Radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis nbsp Citra WMAP yang menunjukkan radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis Semasa beberapa hari pertama alam semesta alam semesta berada dalam keadaan kesetimbangan termal dengan foton secara berkesinambungan dipancarkan dan kemudian diserap Hal ini kemudian menghasilkan radiasi spektrum benda hitam Seiring dengan mengembangnya alam semesta temperatur alam semesta menurun sehingganya foton tidak lagi dapat diciptakan maupun dihancurkan Temperatur ini masih cukup tinggi bagi elektron dan inti untuk terus berpisah tanpa terikat satu sama lainnya Walau demikian foton terus dipantulkan dari elektron elektron bebas ini melalui suatu proses yang disebut hamburan Thompson Oleh karena hamburan yang terjadi berulang ulang alam semesta pada masa masa awalnya akan tampak buram oleh cahaya Ketika temperatur jatuh mencapai beberapa ribu Kelvin elektron dan inti atom mulai bergabung membentuk atom Proses ini disebut sebagai rekombinasi Karena foton jarang dihamburkan dari atom netral radiasi akan berhenti dipancarkan dari materi ketika hampir semua elektron telah berekombinasi Proses ini terjadi 379 000 tahun setelah Ledakan Dahysat dikenal sebagai zaman penghamburan terakhir Foton foton terakhir inilah yang kita pantau pada radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis pada masa sekarang Pola pola fluktuasi radiasi latar ini merupakan gambaran langsung alam semesta pada masa masa awalnya Energi foton yang berasal pada zaman penghamburan terakhir akan mengalami pergeseran merah seiring dengan mengembangnya alam semesta Spektrum yang dipancarkan oleh foton ini akan sama dengan spektrum radiasi benda hitam tetapi dengan temperatur yang menurun Hal ini mengakibatkan radiasi foton ini bergeser ke daerah gelombang mikro Radiasi ini diperkirakan terpantau di setiap titik pantauan di alam semesta dan datang dari semua arah dengan intensitas radiasi yang hampir sama Pada tahun 1964 Arno Penzias dan Robert Wilson secara tidak sengaja menemukan radiasi latar belakang kosmis ketika mereka sedang melakukan pemantau diagnostik menggunakan penerima gelombang mikro yang dimiliki oleh Laboratorium Bell 25 Penemuan mereka memberikan konfirmasi yang substansial mengenai prediksi radiasi latar bahwa radiasi ini bersifat isotropis dan konsisten dengan spektrum benda hitam pada 3 K Penzias dan Wilson kemudian dianugerahi penghargaan Nobel atas penemuan mereka nbsp Spektrum latar belakang gelombang mikro kosmis yang diukur oleh intrumen FIRAS pada satelit COBE merupakan spektrum benda hitam berpresisi paling tinggi yang pernah diukur di alam 43 Titik titik data beserta ambang batas kesalahan pengukuran pada grafik di atas tertutup oleh kurva teoretis menunjukkan kepresisian pengukuran yang sangat tinggi Pada tahun 1989 NASA meluncurkan satelit COBE Cosmic Background Explorer Penjelajah latar belakang kosmis Hasil penemuan awal satelit ini yang dirilis pada tahun 1990 konsisten dengan prediksi Ledakan Dahsyat COBE menemukan pula temperatur sisa alam semesta sebesar 2 726 K dan pada tahun 1992 untuk pertama kalinya mendeteksi fluktuasi anisotropi pada radiasi latar belakang gelombang mikro dengan tingkatan sebesar satu per 105 26 John C Mather dan George Smoot dianugerahi Nobel atas kepemimpinan mereka dalam proyek ini Anisotropi latar belakang gelombang mikro kosmis diinvestigasi lebih lanjut oleh sejumlah besar eksperimen yang dilakukan di darat maupun menggunakan balon Pada tahun 2000 2001 beberapa eksperimen utamanya BOOMERanG menemukan bahwa alam semesta hampir secara spasial rata dengan mengukur ukuran sudut anisotropi Lihat bentuk alam semesta Pada awal tahun 2003 hasil penemuan pertama WMAP Wilkinson Microwave Anisotropy Probe dirilis menghasilkan nilai terakurat beberapa parameter parameter kosmologis Wahana antariksa ini juga membantah beberapa model inflasi kosmis tetapi masih konsisten dengan teori inflasi secara umumnya 27 WMAP juga mengonfirmasi bahwa selautan neutrino kosmis merembes di keseluruhan alam semesta Ini merupakan bukti yang jelas bahwa bintang bintang pertama memerlukan lebih dari setengah miliar tahun untuk menciptakan kabut kosmis Kelimpahan unsur unsur primordial Artikel utama Nukleosintesis Ledakan Dahsyat Menggunakan model Ledakan Dahsyat kita dapat memperkirakan konsentrasi helium 4 helium 3 deuterium dan litium 7 yang ada di seluruh alam semesta berbanding dengan jumlah hidrogen biasa 34 Kelimpahan kesemuaan unsur ini bergantung pada satu parameter yakni rasio foton terhadap barion yang nilainya dapat dihitung secara independen dari detail struktur fluktuasi latar belakang gelombang mikro kosmis Rasio yang diprediksikan rasio massa adalah sekitar 0 25 untuk 4He H sekitar 10 3 untuk 2H H sekitar 10 4 untuk 3He H dan sekitar 10 9 untuk 7Li H 34 Hasil prediksi ini sesuai dengan hasil pengukuran paling tidak untuk kelimpahan yang diprediksikan dari nilai tunggal rasio barion terhadap foton Kesesuaian ini cukup baik untuk deuterium tetapi terdapat diskrepansi yang kecil untuk 4He dan 7Li Dalam kasus helium dan litium terdapat ketidakpastian sistematis yang cukup besar Walau demikian konsistensi prediksi ini secara umumnya memberikan bukti yang kuat akan terjadinya Ledakan Dahsyat 44 Evolusi dan distribusi galaksi Artikel utama Pembentukan dan evolusi galaksi nbsp Panorama langit yang menunjukkan distribusi galaksi di luar Bimasakti Pengamatan mendetail terhadap morfologi dan distribusi galaksi beserta kuasar memberikan bukti yang kuat akan terjadinya Ledakan Dahsyat Perpaduan antara pengamatan dengan teori menunjukkan bahwa galaksi galaksi beserta kuasar kuasar pertama terbentuk sekitar satu miliar tahun setelah Ledakan Dahysyat Sejak itu pula berbagai struktur astronomi lainnya yang lebih besar seperti gugusan galaksi mulai terbentuk Populasi bintang bintang terus berevolusi dan menua sehingga galaksi jauh yang pemantaunnya menunjukkan keadaan galaksi tersebut pada masa awal alam semesta tampak sangat berbeda dari galaksi dekat Selain itu galaksi galaksi yang baru saja terbentuk tampak sangat berbeda dengan galaksi galaksi yang terbentuk sesaat setelah Ledakan Dahsyat Pengamatan ini membantah model keadaan tetap Pengamatan pada pembentukan bintang distribusi kuasar dan gaklasi sesuai dengan simulasi pembentukan alam semesta yang diakibatkan oleh Ledakan Dahysat 45 Bukti bukti lainnya Setelah melalui beberapa perdebatan umur alam semesta yang diperkirakan dari pengembangan Hubble dan radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis telah menunjukkan kecocokan yang sama sedikit lebih tua dengan usia bintang bintang tertua alam semesta Prediksi bahwa temperatur radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis lebih tinggi pada masa lalunya telah didukung secara eksperimental dengan mengamati garis garis emisi kabut gas yang sensitif terhadap temperatur pada pergeseran merah yang tinggi Prediksi ini juga menyiratkan bahwa amplitudo dari efek Sunyaev Zel dovich dalam gugusan galaksi tidak tergantung secara langsung pada geseran merah Ciri persoalan dan masalahWalaupun sekarang ini teori Ledakan Dahsyat mendapatkan dukungan yang luas dari para ilmuwan dalam sejarahnya berbagai persoalan dan masalah pada teori ini pernah memicu kontroversi ilmiah mengenai model mana yang paling baik dalam menjelaskan pengamatan kosmologis yang ada Banyak dari persoalan dan masalah teori Ledakan Dahsyat telah mendapatkan solusinya baik melalui modifikasi pada teori itu sendiri maupun melalui pengamatan lebih lanjut yang lebih baik Teori ledakan dahsyat sejak awal kemunculannya telah mendapat banyak kritik dan penolakan Bahkan nama ledakan dahsyat sendiri adalah nama dari penentangnya Tetapi Berbagai bukti empiris sangat mendukung teori ledakan dahsyat atau big bang yang sekarang pada dasarnya diterima secara universal 46 Gagasan gagasan inti Ledakan Dahsyat yang terdiri dari pengembangan alam semesta keadaan awal alam semesta yang panas pembentukan helium dan pembentukan galaksi diturunkan dari banyak pengamatan yang tak tergantung pada model kosmologis mana pun Walau bagaimanapun model cermat Ledakan Dahsyat memprediksikan berbagai feomena fisika yang tak pernah terpantau di Bumi maupun terdapat pada Model Standar fisika partikel Utamanya materi gelap merupakan topik investigasi ilmiah yang mendapatkan perhatian yang luas 47 Persoalan lainnya seperti masalah halo taring dan masalah galaksi katai dari materi gelap dingin tidak sefatal penjelasan materi gelap karena penyelesaian atas masalah tersebut telah ada dan hanya memerlukan perbaikan lebih lanjut pada teori Ledakan Dahsyat Energi gelap juga merupakan topik investigasi yang menarik perhatian ilmuwan tetapi tidaklah jelas apakah pendeteksian langsung energi gelap dimungkinkan atau tidak 48 Di sisi lain inflasi kosmos dan bariogenesis masih sangat spekulatif Keduanya sangat penting dalam menjelaskan keadaan awal alam semesta tetapi tidak dapat digantikan dengan penjelasan alternatif lainnya tanpa mengubah teori Ledakan Dahsyat secara keseluruhan 49 Pencarian akan penjelasan yang tepat atas fenomena fenomena tersebut menjawab pada masalah yang belum terpecahkan dalam fisika Masalah horizon Artikel utama Masalah horizon Masalah horizon mencuat diakibatkan oleh premis bahwa informasi tidak dapat bergerak melebihi kecepatan cahaya Dengan usia alam semesta yang terbatas akan terdapat horizon partikel yang memisahkan dua daerah dalam ruang alam semesta yang tidak memiliki hubungan kontak sebab akibat 50 Isotropi radiasi latar yang terpantau menimbulkan masalah karena apabila alam semesta telah didominasi oleh radiasi ataupun materi sepanjang waktunya di mulai dari masa penghamburan terakhir horizon partikel pada masa itu haruslah berkoresponden sekitar 2 derajat di langit dan tidak akan terdapat mekanisme apapun yang menyebabkan daerah lainnya yang dibatasi partikel horizon untuk memiliki temperatur yang sama Penyelesaian atas inkonsistensi ini dijelaskan oleh teori inflasi yakni medan energi skalar yang isotropis dan homogen mendominasi alam semesta pada periode waktu terawalnya sebelum bariogenesis Semasa inflasi alam semesta mengalami pengembangan eksponensial dan horizon partikel berkembang lebih cepat daripada yang kita asumsikan sebelumnya sehingga daerah yang sekarang ini berada berseberangan dengan alam semesta teramati akan melangkaui partikel horizon satu sama lainnya Isotropi radiasi latar yang terpantau kemudian akan menunjukkan bahwa daerah yang lebih luas ini pernah berada dalam hubungan kontak sebab akibat sebelum terjadinya inflasi Prinsip ketidakpastian Heisenberg memprediksikan bahwa semasa fase inflasi akan terdapat fluktuasi termal kuantum Fluktuasi ini berperan sebagai cikal bakal keseluruhan struktur alam semesta Teori inflasi memprediksikan bahwa fluktuasi ini bersifat invariansi skala dan berdistribusi normal sebagaimana yang dikonfirmasikan oleh pengukuran radiasi latar Masalah kerataan alam semesta Artikel utama Masalah kerataan nbsp Geometri keseluruhan alam semesta ditentukan oleh parameter kosmologis omega apakah omega lebih kecil sama dengan ataupun lebih besar daripada satu Masalah kerataan alam semesta adalah masalah pengamatan yang diasosiasikan dengan metrik Friedmann Lemaitre Robertson Walker 50 Alam semesta bisa saja memiliki kelengkungan spasial yang positif negatif maupun nol tergantung pada rapatan energinya Kelengkungan alam semesta negatif apabila rapatan energinya lebih kecil daripada rapatan kritisnya positif apabila lebih besar darinya dan nol rata apabila sama besar dengannya Permasalahnnya adalah bahwa rapatan energi alam semesta terus meningkat dan menjauhi nilai rapatan kritis walaupun alam semesta tetap hampir rata 51 Fakta bahwa alam semesta belum mencapai Kematian Kalor maupun Remukan Besar setelah miliaran tahun memerlukan penjelasan yang memadai karena beberapa menit setelah Ledakan Dahsyat massa jenis alam semesta haruslah di bawah satu per 1014 dari nilai kritisnya untuk tetap ada sampai sekarang 52 Penyelesaian masalah ini diselesaikan oleh teori inflasi Semasa inflasi ruang waktu mengembang sedemikiannya kelengkungannya dimuluskan Sehingganya diteorikan bahwa inflasi ini mendorong alam semesta untuk tetap hampir rata dengan rapatan alam semesta yang hampir sama dengan nilai rapatan kritisnya Monopol magnetik Artikel utama Monopol magnetik Persoalan monopol magnetik dicetuskan pada akhir tahun 1970 an Teori manunggal akbar memprediksikan kecacatan topologi ruang yang akan bermanifestasi menjadi magnetik monopol Benda ini akan dihasilkan secara efisien pada awal alam semesta yang panas menghasilkan kerapatan yang lebih tinggi daripada yang konsisten dengan pemantauan Masalah ini diselesaikan pula oleh inflasi kosmos yang menghilangkan semua titik titik cacat dari alam semesta teramati sebagaimana ia mendorong geometri alam semesta menjadi rata 50 Resolusi alternatif terhadap masalah horizon kerataan dan monopol magnetik diberikan pula oleh hipotesis kelengkungan Weyl 53 Asimetri barion Artikel utama Asimetri barion Sampai sekarang masih belum dimengerti mengapa alam semesti memiliki jumlah materi yang lebih banyak daripada antimateri 54 Umumnya diasumsikan bahwa ketika alam semesta masih berusia muda dan sangat panas ia berada dalam kondisi kesetimbangan dan mengandung sejumlah barion dan antibarion yang sama besarnya Namun hasil pengamatan menyiratkan bahwa alam semesta termasuk pula yang berada di tempat terjauh hampir semuanya terdiri dari materi Proses misterius yang dikenal sebagai bariogenesis menciptakan asimetri ini Agar bariogenesis dapat terjadi syarat syarat kondisi Sakharov harus dipenuhi Kondisi ini mempersyaratkan bahwa jumlah barion tidak kekal simetri C dan simetri CP dilanggar serta alam semesta menyimpang dari kesetimbangan termodinamika 55 Semua kondisi ini terjadi dalam Model Standar tetapi efeknya tidaklah cukup kuat untuk menjelaskan asimetri barion Usia gugusan globular Pada pertengahan tahun 1990 an pengamatan pada gugusan gugusan globular menunjukkan hasil yang tampaknya tidak konsisten dengan Ledakan Dahsyat Simulasi komputer yang cocok dengan pemantauan pada populasi gugusan globular bintang menunjukkan bahwa usia gugusan gugusan ini sekitar 15 miliar tahun Hal ini berkontradiksi dengan usia alam semesta yang berusia 13 7 miltar tahun Persoalan ini umumnya diselesaikan pada akhir tahun 1990 an dengan simulasi komputer yang baru yang melibatkan efek pelepasan massa yang diakibatkan oleh angin bintang Simulasi baru ini menunjukkan usia gugusan globular yang lebih muda 56 Walau demikian masih terdapat pertanyaan yang meragukan seberapa akurat usia gugusan ini diukur Tetapi yang jelas ada bahwa objek luar angkasa ini merupakan salah satu yang tertua di alam semesta Materi gelap Artikel utama Materi gelap nbsp Diagram yang menunjukkan komposisi berbagai komponen alam semesta menurut model LCDM kira kira 95 komposisi alam semesta berbentuk materi gelap dan energi gelap Semasa tahun 1970 an dan 1980 an berbagai pengamatan menunjukkan bahwa adanya ketidakcukupan materi terpantau dalam alam semesta yang dapat digunakan untuk menjelaskan kekuatan gaya gravitasi antar dan intra galaksi Hal ini kemudian memunculkan gagasan bahwa 90 materi alam semesta berupa materi gelap yang tidak memancarkan cahaya maupun berinteraksi dengan materi barion Selain itu asumsi bahwa alam semesta terdiri dari materi normal akan menghasilkan prediksi yang inkonsisten dengan hasil pengmatan Khususnya alam semesta sekarang ini tampak lebih berbongkah bongkah dan mengandung lebih sedikit deuterium Hal ini tidak dapat dijelaskan tanpa keberadaa materi gelap Manakala pada awalnya materi gelap ini cukup kontroversial keberadaannya telah terindikasikan dalam berbagai pengamatan meliputi anisotropi pada radiasi latar belakang gelombang mikro dispersi kecepatan gugusan galaksi kajian pada pelensaan gravitasi dan pengukuran sinar X pada gugusan galaksi 57 Bukti keberadaan materi gelap kebanyakan berasal dari pengaruh gravitasi materi ini terhadap materi lain Sampai saat ini belum ada partikel materi gelap yang telah terpantau di laboratorium Energi gelap Artikel utama Energi gelap Pengukuran pada hubungan geseran merah dengan magnitudo semu dari supernova tipe Ia mengindikasikan bahwa pengembangan alam semesta telah berakselerasi sejak alam semesta berusia setengah kali lebih muda dari sekarang Untuk menjelaskan akselerasi ini relativitas umum mempersyaratkan bahwa kebanyakan energi dalam alam semesta terdiri dari sebuah komponen yang bertekanan negatif atau diistilahkan energi gelap Energi gelap diindikasikan oleh sederetan bukti Pengukuran pada latar belakang gelombang mikro kosmis mengindikasikan bahwa alam semesta hampir secara spasial rata sehingganya menurut relativitas umum alam semesta haruslah memiliki energi massa yang hampir sama dengan rapatan kritisnya Namun rapatan alam semesta yang dihitung dari penggugusan gravitasional menunjukkan bahwa ia hanya sekitar 30 dari rapatan kritisnya 16 Oleh karena energi gelap tidak menggugus seperti energi lainnya energi gelap dapat menjelaskan rapatan energi yang hilang itu Tekanan negatif merupakan salah satu ciri sifat dari energi vakum Namun sifat persis energi gelap masih misterius Hasil ekperimen dari WMAP pada tahun 2008 yang menggabungkan data dari radiasi latar belakang dan sumber data lainnya menunjukkan bahwa rapatan massa energi alam semesta utamanya terdiri dari 73 energi gelap 23 materi gelap 4 6 materi biasa dan kurang dari 1 nya neutrino 30 Rapatan energi dalam materi menurun seiring dengan mengembangnya alam semesta tetapi rapatan energi gelap tetap hampir konstan Oleh karenanya materi mendominasi keseluruhan energi total alam semesta pada masa lalunya Persentase ini akan menurun pada masa depan seiring dengan semakin dominannya energi gelap Masa depan menurut teori Ledakan DahsyatSebelum diindikasikannya energi gelap para kosmologis umumnya mengajukan dua skenario masa depan alam semesta Jika rapatan massa alam semesta lebih besar daripada rapatan kritisnya maka alam semesta akan mencapai ukuran maksimum dan kemudian mulai runtuh Alam semesta kemudian menjadi lebih padat dan lebih panas kembali dan pada akhirnya akan mencapai Remukan Besar 38 Sebaliknya apabila rapatan alam semesta sama atau lebih kecil daripada rapatan kritisnya pengembangan alam semesta akan melambat namun tidak akan pernah berhenti Pembentukan bintang bintang kemudian akan berhenti karena semua gas antar bintang di setiap galaksi telah habis dikonsumsi bintang bintang yang ada kemudian akan terus menjalani pembakaran nuklir menjadi katai putih bintang neutron dan lubang hitam Dengan sangat perlahan tumbukan antara katai putih bintang neutron dan lubang hitam akan mengakibatkan pembentukan lubang hitam yang lebih besar Temperatur rata rata alam semesta akan secara asimtotis mencapai nol mutlak Pembekuan Besar Selain itu apabila proton tidak stabil maka materi materi barion akan menghilang dan menyisakan hanya radiasi beserta lubang hitam Pada akhirnya pula lubang lubang hitam yang terbentuk akan menguap dengan memancarkan radiasi Hawking Entropi alam semesta akan meningkat sampai dengan taraf tiada lagi bentuk energi lain bisa didapatkan dari entropi tersebut Keadaan ini disebut sebagai kematian kalor alam semesta Pengamatan modern menunjukkan bahwa pengembangan alam semesta terus berakselerasi ini berarti bahwa semakin banyak bagian alam semesta teramati sekarang akan terus melewati horizon peristiwa kita dan tidak akan pernah berkontak dengan kita lagi Akibat akhir dari pengembangan yang terus meningkat ini tidak diketahui Model LCDM alam semesta mengandung energi gelap dalam bentuk konstanta kosmologi Teori ini mensugestikan bahwa hanya sistem yang terikat secara gravitasional saja misalnya galaksi yang akan terus terikat bersama Namun galaksi galaksi inipun akan mencapai kematian kalor seiring dengan mengembang dan mendinginnya alam semesta Penjelasan alternatif lainnya yang disebut teori energi fantom mensugestikan bahwa pada akhirnya gugusan gugusan galaksi bintang planet atom inti atom dan materi akan terkoyak oleh pengembangan yang terus meningkat dan keadaan ini disebut sebagai Koyakan Besar 58 Fisika spekulatif melangkaui teori Ledakan Dahsyat nbsp Konsep pengembangan alam semesta di mana ruang termasuk bagian tak teramati alam semesta di wakili oleh potongan potongan lingkaran seiring dengan berjalannya waktu Manakala model Ledakan Dahsyat telah cukup mapan dalam bidang kosmologi sangat besar kemungkinannya model ini akan terus diperbaiki pada masa depan Sampai sekarang sangat sedikit sekali yang kita ketahui mengenai masa masa awal sejarah alam semesta Teorema singularitas Penrose Hawking mempersyaratkan keberadaan singularitas pada awal kemunculan waktu Namun teori ini mengasumsikan bahwa teori relativitas umum berlaku walaupun teori relativitas umum haruslah tidak berlaku sebelum alam semesta mencapai temperatur Planck Penerapan teori gravitasi kuantum yang tepat mungkin dapat menghindari keberadaan singularitas ini 59 Terdapat beberapa gagasan beserta hipotesis tak teruji yang diajukan Model keadaan Hartle Hawking yang mana keseluruhan ruang waktu terbatas Ledakan Dahsyat mewakili batasan waktu tetapi tidak memerlukan keberadaan singularitas 60 Model kekisi Ledakan Dahsyat 61 menyatakan bahwa alam semesta pada saat Ledakan Dahsyat terdiri atas sejumlah kekisi fermion yang terbatas yang merambah domain fundamental sehingganya ia memiliki simetri rotasional translasional dan tolok Simetri ini merupakan simetri terbesar yang dimungkinkan sehingganya memiliki entropi terendah dari keadaan manapun Model kosmologi membran 62 mengajukan bahwa inflasi terjadi diakibatkan oleh pergerakan membran membran dalam teori dawai model pra Ledakan Dahsyat model ekpirotik yang mana Ledakan Dahsyat merupakan akibat tumbukan membran membran dan model siklik yang sama dengan model ekpirotik tetapi tumbukan terjadi secara berkala Dalam model siklik Ledakan Dahsyat didahului oleh Remukan Besar dan alam semesta terus menerus melalui siklus ini dari satu proses ke proses lainnya 63 Beberapa gagasan memandang Ledakan Dahsyat sebagai suatu kejadian yang terjadi di alam semesta yang lebih besar dan lebih tua dan bukanlah kebermulaan alam semesta Penafsiran keagamaanTeori Ledakan Dahsyat adalah teori ilmiah sehingganya kebenarannya tergantung pada kecocokan teori ini dengan hasil pengamatan yang ada Namun sebagai suatu teori ia berkaitan dengan asal usul realitas dan alam semesta yang pada akhirnya memiliki implikasi teologis dan filosofis akan konsep penciptaan ex nihilo 64 Sebelumnya pada dasawarsa 1920 an dan 1930 an para kosmologis cenderung mendukung model keadaan tetap alam semesta dan beberapa kosmologis mengeluh bahwa adanya permulaan waktu dalam Ledakan Dahsyat dapat menyusupkan konsep konsep keagamaan ke dalam ilmu fisika keberatan ini terus disuarakan oleh para pendukung teori keadaan tetap 65 Kecurigaan ini lebih menjadi jadi oleh karena pengusul teori Ledakan Dahsyat Monsignor Georges Lemaitre adalah seorang biarawan Katolik Roma 66 Sejak diterimanya teori Ledakan Dahsyat sebagai paradigma kosmologi fisika yang dominan terdapat berbagai tanggapan yang berbeda dari kelompok kelompok keagamaan yang berbeda akan implikasi teori ini terhadap doktrin penciptaan keagamaan mereka Beberapa menerima bukti bukti ilmiah teori Ledakan Dahsyat contohnya Paus Pius XII pada pertemuan Pontificia Academia Scientiarum tanggal 22 November 1951 mendeklarasikan bahwa teori Ledakan Dahsyat sesuai dengan konsep penciptaan Katolik 67 Yang lainnya berusaha merekonsiliasi teori ini dengan ajaran agama mereka dan ada pula yang menolak maupun mengabaikan bukti teori ini 68 Kesalahan umumOrang sering kali salah mengartikan dentuman besar sebagai suatu ledakan yang menghamburkan materi ke ruang hampa Padahal dentuman besar bukanlah suatu ledakan bukan penghamburan materi ke ruang kosong melainkan suatu proses pengembangan alam semesta itu sendiri Dentuman besar adalah proses pengembangan ruang waktu Bahkan istilah ledakan besar sendiri merupakan istilah salah kaprah Catatan Komatsu 2009 hlm 330 Menegoni et al Melchiorril The Exploratorium 2000 Origins CERN Ideas The Big Bang Diakses tanggal 2010 09 03 Jonathan Keohane November 08 1997 Big Bang theory NASA s Imagine the Universe Ask an astrophysicist Diakses tanggal 2010 09 03 Periksa nilai tanggal di date bantuan Feuerbacher amp Scranton 2006 Wright 2009 a b c Hubble 1929 Gibson C H 21 January 2001 The First Turbulent Mixing and Combustion PDF IUTAM Turbulent Mixing and Combustion Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2018 10 04 Diakses tanggal 2010 05 12 Gibson C H 2001 Turbulence And Mixing In The Early Universe arXiv astro ph 0110012 astro ph Gibson C H 2005 The First Turbulent Combustion arXiv astro ph 0501416 astro ph Big bang astronomer dies BBC News 22 August 2001 Diakses tanggal 2008 12 07 Croswell 1995 Bab 9 Mitton 2005 Slipher 1913 Slipher 1915 a b Friedmen 1922 Untuk versi bahasa Inggrisnya lihat Friedman 1999 a b Lemaitre 1927 Lemaitre 1931 Hubble 1929 Christianson 1995 a b Peebles amp Ratra 2003 Milne 1935 Tolman 1934 Xwicky 1929 Hoyle 1948 Alpher amp Gamov 1948 Alpher 1948 Singh S Big Bang Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 06 30 Diakses tanggal 2007 05 28 Croswell 1995 Di bab 9 dilaporkan secara meluas bahwa Hoyle bermaksud menggunakan istilah ini secara peyoratif Namun Hoyle kemudian membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa itu hanyalah untuk menekankan perbedaan antara dua teori ini bagi para pendengar radio a b Penzias amp Wilson 1965 a b Boggess et al Cheng a b Spergel et al Bennett Hawking 1973 Tiada konsensus seberapa lama fase the Big Bang ada Biasanya paling tidak beberapa menit awal kejadian ledakan sewaktu helium disintesis dikatakan terjadi sewaktu ledakan dahsyat butuh rujukan a b c d Hinshaw et al Larson Guth 1998 Schewe 2005 Kolb amp Turner 1988 Bab 7 a b c Kolb amp Turner 1988 Bab 4 Peacock 1999 Bab 9 Ivanchik 1999 d Inverno 1992 a b Kolb amp Turner 1988 Bab 3 Gladders et al Hoekstra The Four Pillars of the Standard Cosmology Peacock 1999 Bab 3 Srianand Petitjean amp Ledoux 2000 White 1999 Steigman 2005 Bertschinger 1998 Bertschinger 2001 Kragh 1999 Direct Searches for Dark Matter White paper The National Academies Whitepaper For a Comprehensive Space Based Dark Energy Mission The National Academies Jika inflasi benar terjadi bariogenesis juga pasti pernah terjadi tetapi tidak sebaliknya butuh rujukan a b c Kolb amp Turner 1988 Bab 8 Energi gelap digunakan untuk menjelaskan kerataan alam semesta walau demikian alam semesta tetap rata selama beberapa miliar tahun bahkan sebelum rapatan energi gelap cukup signifikan untuk mempertahankan kerataan alam semesta butuh rujukan Dicke R H Peebles P J E The big bang cosmology enigmas and nostrums Dalam Hawking S W ed Israel W ed General Relativity an Einstein centenary survey Cambridge University Press hlm 504 517 Pemeliharaan CS1 Banyak nama editors list link Pemeliharaan CS1 Teks tambahan editors list link Penrose 1979 Penrose 1989 Kolb amp Turner 1988 Bab 6 Sakharov 1967 Navabi amp Riazi 2003 Keel B Dark Matter Diakses tanggal 2007 05 28 Caldwell Kamionkowski amp Weinberg 2003 Hawking amp Ellis 1973 Hartie amp Hawking 1983 Bird 2011 Langlois 2002 Linde 2002 Than 2006 Kennedy 2007 Russel 2008 Corey 1993 Lerner 1992 Manson 1993 Davis 2002 Kragh 1996 People and Discoveries Big Bang Theory www pbs org Ferris 1988 Wright E L 24 May 2009 Cosmology and Religion Ned Wright s Cosmology Tutorial Diakses tanggal 2009 10 15 ReferensiAlpher R A 1948 Evolution of the Universe Nature 162 774 doi 10 1045 march2004 featured collection Alpher R A Gamow G 1948 The Origin of Chemical Elements Physical Review 73 803 doi 10 1103 PhysRev 73 803 Bertschinger E 1998 Simulations of Structure Formation in the Universe Annual Review of Astronomy and Astrophysics 36 1 599 654 Bibcode 1998ARA amp A 36 599B doi 10 1146 annurev astro 36 1 599 Bertschinger E 2001 Cosmological Perturbation Theory and Structure Formation arXiv astro ph 0101009 astro ph Bird Paul 2011 Determining the Big Bang State Vector PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2018 09 29 Diakses tanggal 2011 07 22 Boggess N W Mather J C Weiss R Bennett C L Cheng E S Dwek E Gulkis S Hauser M G Janssen M A 1992 The COBE Mission Its Design and Performance Two Years after the launch Astrophysical Journal 397 420 doi 10 1086 171797 Lebih dari satu parameter pages dan page yang digunakan bantuan Caldwell R R Kamionkowski M Weinberg N N 2003 Phantom Energy and Cosmic Doomsday Physical Review Letters 91 7 071301 arXiv astro ph 0302506 nbsp Bibcode 2003PhRvL 91g1301C doi 10 1103 PhysRevLett 91 071301 PMID 12935004 Christianson E 1995 Edwin Hubble Mariner of the Nebulae New York NY Farrar Straus and Giroux ISBN 0374146608 Corey M 1993 God and the New Cosmology Rowman amp Littlefield ISBN 9780847678020 Indeed creation ex nihilo is a fundamental tenet of orthodox Christian theology Incredibly enough modern theoretical physicists have also speculated that the universe may have been produced through a sudden quantum appearance out of nothing Physicist Paul Davies has claimed that the particular physicis involved in the Big Bang necessitates creation ex nihilo Croswell Ken 1995 The alchemy of the heavens searching for meaning in the Milky Way nbsp New York Anchor Books d Inverno R 1992 Chapter 23 Introducing Einstein s Relativity Oxford University Press ISBN 0 19 859686 3 Davis J J 2002 The Frontiers of Science amp Faith InterVarsity Press ISBN 9780830826643 Genesis concept of a singular ex nihilo beginning of the universe essentially stands alone among the cosmolgies of the ancient world and exhibts at this point convergence with recent big bang cosmological models Ferris T 1988 Coming of age in the Milky Way Morrow hlm 274 438 ISBN 978 0 688 05889 0 mengutip Berger A 1984 The Big bang and Georges Lemaitre proceedings of a symposium in honour of G Lemaitre fifty years after his initiation of big bang cosmology Louvainla Neuve Belgium 10 13 October 1983 D Reidel hlm 387 ISBN 978 90 277 1848 8 Feuerbacher B Scranton R 25 January 2006 Evidence for the Big Bang TalkOrigins Diakses tanggal 2009 10 16 Friedman A 1999 On the Curvature of Space General Relativity and Gravitation 31 1991 2000 doi 10 1023 A 1026751225741 Friedman A A 1922 Uber die Krummung des Raumes Zeitschrift fur Physik dalam bahasa Jerman 10 377 386 doi 10 1007 BF01332580 Gladders M D Yee H K C Majumdar Subhabrata Barrientos L Felipe Hoekstra Henk Hall Patrick B Infante Leopoldo 2007 Cosmological Constraints from the Red Sequence Cluster Survey The Astrophysical Journal 655 1 128 134 arXiv astro ph 0603588 nbsp Bibcode 2007ApJ 655 128G doi 10 1086 509909 Guth A H 1998 The Inflationary Universe Quest for a New Theory of Cosmic Origins Vintage Books ISBN 978 0099959502 Hartle J H Hawking S 1983 Wave Function of the Universe Physical Review D 28 12 2960 Bibcode 1983PhRvD 28 2960H doi 10 1103 PhysRevD 28 2960 Hawking S W 1973 The Large Scale Structure of Space Time Cambridge UK Cambridge University Press ISBN 0 521 20016 4 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Hawking S W Ellis G F R 1973 The Large Scale Structure of Space Time Cambridge UK Cambridge University Press ISBN 0 521 09906 4 Hinshaw G Weiland J L Hill R S Odegard D N Larson D Bennett C L Dunkley J Gold B Greason M R Jarosik N Komatsu E Nolta M R Page L Spergel Wollack E Halpern M Kogut A Limon M Meyer S S Tucker G S Wright E L 2008 Five Year Wilkinson Microwave Anisotropy Probe WMAP Observations Data Processing Sky Maps and Basic Results PDF The Astrophysical Journal arXiv 0803 0732 nbsp Hoyle F 1948 A New Model for the Expanding Universe Monthly Notices of the Royal Astronomical Society 108 372 Hubble E 1929 A Relation Between Distance and Radial Velocity Among Extra Galactic Nebulae Proceedings of the National Academy of Sciences 15 3 168 73 doi 10 1073 pnas 15 3 168 PMC 522427 nbsp PMID 16577160 Ivanchik A V 1999 The Fine Structure Constant A New Observational Limit on Its Cosmological Variation and Some Theoretical Consequences Astronomy and Astrophysics 343 459 arXiv astro ph 9810166 nbsp Bibcode 1999A amp A 343 439I Kennedy B K 2007 What Happened Before the Big Bang Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 07 04 Diakses tanggal 2007 07 03 Kragh Helge 22 Februari 1999 Cosmology and Controversy dalam bahasa Inggris Princeton University Press Revised edition Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Kolb Edward Turner Michael 1988 The Early Universe Addison Wesley ISBN 0 201 11604 9 Komatsu E 2009 Five Year Wilkinson Microwave Anisotropy Probe Observations Cosmological Interpretation Astrophysical Journal Supplement 180 330 arXiv 0803 0547 nbsp Bibcode 2009ApJS 180 330K doi 10 1088 0067 0049 180 2 330 Kragh H 1996 Cosmology and Controversy Princeton NJ Princeton University Press ISBN 0 691 02623 8 Langlois D 2002 Brane Cosmology An Introduction arXiv hep th 0209261 hep th Lemaitre G 1927 Un univers homogene de masse constante et de rayon croissant rendant compte de la vitesse radiale des nebuleuses extragalactiques Annals of the Scientific Society of Brussels dalam bahasa Prancis 47A 41 Lemaitre G 1931 The Evolution of the Universe Discussion Nature 128 699 701 doi 10 1038 128704a0 Linde A 2002 Inflationary Theory versus Ekpyrotic Cyclic Scenario arXiv hep th 0205259 hep th Lerner E J 1992 The Big Bang Never Happened A Startling Refutation of the Dominant Theory of the Origin of the Universe Vintage Books ISBN 9780679740490 From theologians to physicists to novelists it is widely believed that the Big Bang theory supports Christian concepts of a creator In February of 1989 for example the front page article of the New York Times Book Review argued that scientists and novelists were returning to God in large part through the influence of the Big Bang Manson N A 1993 God and Design The Teleological Argument and Modern Science Routledge ISBN 9780415263443 The Big Bang theory strikes many people as having theological implications as shown by those who do not welcome those implications Menegoni Eloisa et al 2009 New constraints on variations of the fine structure constant from CMB anisotropies Physical Review D 80 8 doi 10 1103 PhysRevD 80 087302 Milne E A 1935 Relativity Gravitation and World Structure Oxford UK Oxford University Press LCCN 35 19093 Mitton S 2005 Fred Hoyle A Life in Science Aurum Press hlm 127 Navabi A A Riazi N 2003 Is the Age Problem Resolved Journal of Astrophysics and Astronomy 24 1 2 3 Bibcode 2003JApA 24 3N doi 10 1007 BF03012187 Peacock John 1999 Cosmological Physics Cambridge University Press ISBN 0521422701 Peebles P J E Ratra Bharat 2003 The Cosmological Constant and Dark Energy Reviews of Modern Physics 75 559 606 doi 10 1103 RevModPhys 75 559 arXiv astro ph 0207347 Penrose R 1979 Singularities and Time Asymmetry Dalam Hawking S W ed Israel W ed General Relativity An Einstein Centenary Survey Cambridge University Press hlm 581 638 Pemeliharaan CS1 Banyak nama editors list link Pemeliharaan CS1 Teks tambahan editors list link Penrose R 1989 Difficulties with Inflationary Cosmology Dalam Fergus E J ed Proceedings of the 14th Texas Symposium on Relativistic Astrophysics New York Academy of Sciences hlm 249 264 doi 10 1111 j 1749 6632 1989 tb50513 x Pemeliharaan CS1 Teks tambahan editors list link Penzias A A Wilson R W 1965 A Measurement of Excess Antenna Temperature at 4080 Mc s Astrophysical Journal 142 419 doi 10 1086 148307 Lebih dari satu parameter pages dan page yang digunakan bantuan Russel R J 2008 Cosmology From Alpha to Omega Fortress Press ISBN 9780800662738 Amazingly some secularists attribute to t 0 a direct implication The June 1978 issue of the New York Times contained an article by NASA s Robert Jastrow an avowed agnostic entitled Found God Here Jastrow depicts the theologians to be delighted that astronomical evidence leads to a biblical view of Genesis Though claiming to be agnostic he argued without reservation for the religious significance of t 0 It is beyond science and leads to some sort of creator lt ref gt Sakharov A D 1967 Violation of CP Invariance C Asymmetry and Baryon Asymmetry of the Universe Zhurnal Eksperimentalnoi i Teoreticheskoi Fiziki Pisma dalam bahasa Rusia 5 32 Schewe P 2005 An Ocean of Quarks Physics News Update American Institute of Physics 728 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005 04 23 Diakses tanggal 2007 05 27 Slipher V M 1913 The Radial Velocity of the Andromeda Nebula Lowell Observatory Bulletin 1 56 57 Slipher V M 1915 Spectrographic Observations of Nebulae Popular Astronomy 23 21 24 Spergel D N Bean R Dore O Nolta M R Bennett C L Dunkley J Hinshaw G Jarosik N Page L Peiris H V Verde L Halpern M Hill R S Kogut A Limon M Meyer S S Odegard N Tucker G S Weiland J L Wollack E Wright E L 2006 Wilkinson Microwave Anisotropy Probe WMAP Three Year Results Implications for Cosmology arXiv astro ph 0603449 nbsp Diakses tanggal 2007 05 27 Parameter lsat9 yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Parameter first9 tanpa last9 di Authors list bantuan Srianand R Petitjean P Ledoux C The microwave background temperature at the redshift of 2 33771 Nature 408 6815 931 935 arXiv astro ph 0012222 nbsp Bibcode 2000Natur 408 931S Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 05 02 Diakses tanggal 2011 06 18 Ringkasan European Southern Observatory December 2000 Steigman G 2005 Primordial Nucleosynthesis Successes And Challenges arXiv astro ph 0511534 astro ph Than K 2006 Recycled Universe Theory Could Solve Cosmic Mystery Space com Diakses tanggal 2007 07 03 Tolman R C 1934 Relativity Thermodynamics and Cosmology Oxford UK Clarendon Press LCCN 34 32023 Reissued 1987 New York NY Dover Publications ISBN 0 486 65383 8 White M 1999 Anisotropies in the CMB Proceedings of the Los Angeles Meeting DPF 99 UCLA arXiv astro ph 9903232 nbsp Bibcode 1999dpf conf W Wright E L 9 May 2009 What is the evidence for the Big Bang Frequently Asked Questions in Cosmology UCLA Division of Astronomy and Astrophysics Diakses tanggal 2009 10 16 Zwicky F 1929 On the Red Shift of Spectral Lines through Interstellar Space Proceedings of the National Academy of Sciences 15 10 773 779 doi 10 1073 pnas 15 10 773 PMC 522555 nbsp PMID 16577237 Bacaan lanjutAlpher R A Herman R 1988 Reflections on early work on big bang cosmology Physics Today 8 24 34 Barrow J D 1994 The Origin of the Universe To the Edge of Space and Time New York Phoenix ISBN 0 465 05354 8 Cosmic Journey A History of Scientific Cosmology American Institute of Physics Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 10 21 Diakses tanggal 2011 07 22 Davies P C W 1992 The Mind of God The scientific basis for a rational world Simon amp Schuster ISBN 0 671 71069 9 Feuerbacher B Scranton R 2006 Evidence for the Big Bang TalkOrigins Mather J C Boslough J 1996 The very first light the true inside story of the scientific journey back to the dawn of the Universe Basic Books hlm 300 ISBN 0 465 01575 1 Misconceptions about the Big Bang Scientific American 2005 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Roos M 2008 Expansion of the Universe Standard Big Bang Model arXiv 0802 2005 Singh S 2004 Big Bang The origins of the universe Fourth Estate ISBN 0 00 716220 0 The First Few Microseconds Scientific American 2006 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pranala luarCosmology di Curlie dari DMOZ Model ledakan dahsyat dengan grafik animasi Bukti Ledakan Dahsyat Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ledakan Dahsyat amp oldid 25376401