www.wikidata.id-id.nina.az
Ini adalah nama Minahasa marganya adalah Mononutu Prof Mr Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu 4 Desember 1896 5 September 1983 adalah pahlawan nasional yang pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan anggota Majelis Konstituante dan rektor Universitas Hasanuddin Selain itu ia adalah Duta Besar Indonesia pertama untuk Tiongkok 1 Prof Mr Arnold MononutuMenteri Penerangan Indonesia ke 6Masa jabatan 20 Desember 1949 6 September 1950PresidenSoekarnoPerdana MenteriMohammad HattaPendahuluR SyamsudinPenggantiR SyamsudinMasa jabatan 27 April 1951 3 April 1952PresidenSoekarnoPerdana MenteriSoekiman WirjosandjojoPendahuluM A PellaupessyMasa jabatan 3 April 1952 30 Juli 1953PresidenSoekarnoPerdana MenteriWilopoPenggantiFerdinand Lumban TobingDuta Besar Indonesia untuk Tiongkok ke 1Masa jabatan 28 Agustus 1953 1955PendahuluTidak adaPenggantiSukarjo WiryopranotoRektor Universitas Hasanuddin ke 3Masa jabatan 1960 1965PendahuluK R M T DjokomarsaidPenggantiM Natsir SaidInformasi pribadiLahir 1896 12 04 4 Desember 1896Manado Celebes Hindia BelandaMeninggal5 September 1983 1983 09 05 umur 86 Jakarta IndonesiaPartai politik PNITanda tangan Daftar isi 1 Kehidupan awal 2 Sewaktu di Belanda 3 Kembali ke Indonesia 4 Waktu di Manado dan Ternate 5 Keterlibatan dalam Negara Indonesia Timur 6 Menteri Penerangan 7 Rektor Universitas Hasanuddin 8 Penghargaan 9 ReferensiKehidupan awal Sunting nbsp Mononutu muda bersama orangtuanyaMononutu lahir di Manado pada tanggal 4 Desember 1896 Ayahnya bernama Karel Charles Wilson Mononutu dan ibunya bernama Agustina van der Slot 2 Baik ayah dan kakeknya adalah tokoh terkemuka dalam masa masa mereka Ayahnya adalah seorang pegawai negeri ambtenaar Hindia Belanda Kakeknya yang juga bernama Arnold Mononutu adalah orang Minahasa pertama yang menyelesaikan studi di sekolah untuk pelatihan dokter pribumi School tot Opleiding van Inlandsche Artsen STOVIA di Batavia 3 Ketika Mononutu berusia dua tahun ayahnya ditugaskan ke Gorontalo Empat adiknya lahir di Gorontalo tetapi sayangnya keempatnya meninggal antara lima dan enam bulan Pada tahun 1903 Mononutu mengikuti sekolah dasar bahasa Belanda Europeesche Lagere School ELS di Gorontalo 4 Ia melanjutkan studinya di tingkat sekolah yang sama di Manado setelah ayahnya dipindahtugaskan ke Manado Pada tahun 1913 Mononutu belajar di sekolah menengah Belanda Hogere burgerschool HBS di Batavia di mana ia bertemu dan berteman dengan AA Maramis yang juga dari Minahasa dan Achmad Subardjo 5 Sewaktu di Belanda Sunting nbsp Mononutu bersama pengurus Perhimpunan Indonesia lainnya 1925 Pada tahun 1920 Mononutu berangkat ke Eropa untuk memulai studinya di Belanda Setelah beberapa tahun mengambil kursus persiapan untuk mendaftar di universitas ia memutuskan untuk mendaftar di Akademi Hukum Internasional Den Haag Academie de droit internasional de La Haye di Den Haag 6 Pada awalnya Mononutu tidak memiliki jiwa nasionalisme Namun setelah menghadiri rapat rapat Perhimpunan Indonesia Indische Vereeniging di Belanda rasa nasionalisme untuk Indonesia mulai bertumbuh dalam dirinya Dia menjadi lebih terlibat dalam organisasi tersebut dan terpilih sebagai wakil ketua pada periode yang sama di mana Mohammad Hatta terpilih sebagai bendahara 7 Ketika Soekiman Wirjosandjojo menjadi ketua Perhimpunan Indonesia Mononutu diminta untuk mewakili organisasi ini di antara organisasi organisasi mahasiswa di Paris 8 Selama berada di Paris unsur unsur dari Dinas Intelijen Politik Belanda Politieke Inlichtingen Dienst menjadi curiga terhadap kegiatan kegiatan Mononutu Pemerintah kolonial di Indonesia menyebarkan desas desus palsu kepada ayahnya bahwa dia bersimpati kepada gerakan komunis Ayahnya diancam akan dipindahkan dari posisinya jika ia terus mengirimkan uang kepada anaknya 9 Ketika ayahnya berhenti membiayainya Mononutu menjadi tergantung pada teman temannya Dia kembali ke Belanda dari Prancis dan tinggal bersama Ali Sastroamidjojo dan keluarganya 10 Setelah diam diam menerima uang dari ayahnya melalui pamannya yang datang ke Belanda Mononutu dapat membayar semua hutangnya dan ia kembali ke Indonesia pada bulan September 1927 11 Kembali ke Indonesia SuntingSetelah kembali ke Indonesia Mononutu segera terlibat dalam upaya nasionalisme Ia menjadi anggota Partai Nasional Indonesia PNI yang baru dibentuk 12 Ia juga bertemu dengan pendirinya Soekarno untuk pertama kalinya 13 Mononutu menyewa sebuah kamar di rumah yang sama dengan Suwirjo dan Sugondo Djojopuspito yang keduanya adalah pemimpin Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia 14 Organisasi ini adalah bagian dari Kongres Pemuda Indonesia Kedua pada tahun 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda Pada mulanya Mononutu bekerja untuk sebuah perusahaan eksplorasi minyak Jepang bernama Mitsui Buissan Kaisha tetapi kemudian memutuskan untuk bekerja di Perguruan Rakyat yang baru didirikan walaupun dengan gaji yang lebih rendah 15 Ia mengelola dan mengajar di sekolah sekolah yang didirikan oleh Perguruan Rakyat Guru guru lain termasuk Mohammad Yamin dan Gunawan Mangunkusumo saudara Tjipto Mangoenkoesoemo 16 Sekolah sekolah tersebut memiliki total sekitar 300 siswa yang terdaftar Pada tahun 1930 Mononutu harus meninggalkan posisinya di Perguruan Rakyat dan kembali ke Manado karena dia menerima kabar bahwa ibunya sakit Waktu di Manado dan Ternate SuntingMononutu tinggal di Manado selama 12 tahun dari 1930 hingga 1942 Selama waktu ini ia menjadi direktur koperasi kopra Koperasi ini memiliki sekitar 500 anggota yang tersebar di seluruh wilayah Minahasa dan Bolaang Mongondow Mononutu berhasil mendapatkan kredit dari Bank Kredit Umum Rakyat Algemene Volkscredietbank yang sekarang Bank Rakyat Indonesia untuk membayar hutang hutang para petani kopra Ini memungkinkan para petani untuk menjual kopra mereka ke koperasi yang menawarkan harga lebih stabil dan sesuai dengan standar Kopra itu kemudian diekspor melalui Nationale Handelsbank yakni sebuah bank yang didirikan Belanda untuk membiayai perdagangan antara Belanda dan Hindia Belanda 17 Pada awal pendudukan Jepang pada tahun 1942 Mononutu dicari oleh Jepang karena sikap nasionalisnya dan hubungannya dengan organisasi organisasi nasionalis Dengan bantuan seorang Jepang yang bersimpatik bernama Yamanishi Mononutu melarikan diri ke pulau Ternate di Kepulauan Maluku dan menetap di sana sampai akhir pendudukan Jepang 18 Keterlibatan dalam Negara Indonesia Timur Sunting nbsp Mononutu ketiga dari kanan bersama Hatta dan Hamengkubuwono IXSetelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Mononutu memfokuskan usahanya untuk membantu rakyat Maluku Utara untuk menentukan respon mereka yang terbaik Dia adalah salah seorang yang mendirikan organisasi politik bernama Persatuan Indonesia Sebuah koran bernama Menara Merdeka diterbitkan untuk mempromosikan cita cita Persatuan Indonesia 19 Koran ini memberikan pesan pesan pro republik dan mengkritik upaya upaya Belanda untuk membentuk sebuah negara yang terpisah dari Republik Indonesia yang baru saja diproklamasikan Upaya Belanda untuk menemukan solusi federalis untuk Indonesia termasuk diantaranya pembentukan Negara Indonesia Timur NIT pada tahun 1946 Mononutu menjadi anggota parlemen NIT dan memimpin kelompok anggota parlemen yang pro republik 19 20 Dia memfokuskan usahanya untuk membujuk anggota parlemen lain untuk mendukung gagasan menyatukan NIT dengan Republik Indonesia Setelah Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947 Mononutu mendirikan Gabungan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 21 Organisasi ini berusaha menyoroti tindakan Belanda yang berupaya untuk kembali menjajah Indonesia Pada bulan Februari 1948 ia memimpin sebuah delegasi NIT untuk mengunjungi dan bertemu dengan para pemimpin Republik Indonesia di Yogyakarta 22 Pada tahun 1949 NIT menjadi konstituen dari Republik Indonesia Serikat RIS yang kemudian dibubarkan pada 17 Agustus 1950 dan digantikan oleh Republik Indonesia yang bersatu Menteri Penerangan Sunting nbsp Mononutu berpidato di Garut nbsp Mononutu bersama Soekarno di PurwodadiMononutu ditunjuk sebagai Menteri Penerangan dalam pemerintahan Indonesia pada tiga kesempatan terpisah Di Kabinet Republik Indonesia Serikat mulai 20 Desember 1949 hingga 6 September 1950 23 Di Kabinet Sukiman Suwirjo dari 27 April 1951 hingga April 1952 24 Di Kabinet Wilopo dari 3 April 1952 hingga 30 Juli 1953 25 Selama menjabat sebagai menteri penerangan beberapa daerah di Indonesia diguncang oleh pemberontakan pemberontakan termasuk di Jawa Barat Angkatan Perang Ratu Adil Sulawesi Selatan oleh Andi Azis dan Maluku oleh Chris Soumokil Mononutu bersama dengan Soekarno mengunjungi daerah daerah ini dan dalam rapat rapat terbuka mempromosikan cita cita sebuah bangsa yang bersatu 26 Pada tahun 1949 sesudah berlangsungnya Konferensi Meja Bundar di Den Haag Belanda yang menghasilkan kesepakatan pembentukan RIS dalam suatu tim kerja dengan kolega terdekatnya sesama Diplomat Mr Soedibjo Wirjowerdojo yang kemudian mendampinginya selaku charge d affaires Wakil Duta Besar di RRC tahun 1953 1955 ia yang pertama kali mengumumkan nama Batavia menjadi Jakarta Sedangkan Mr Soedibjo Wirjowerdojo mengumumkannya di Belanda 27 Rektor Universitas Hasanuddin SuntingPada tahun 1960 Mononutu diminta oleh Soekarno untuk menjadi rektor Universitas Hasanuddin 28 Dalam lima tahun jabatannya sebagai rektor jumlah mahasiswa bertumbuh dari 4000 mahasiswa menjadi 8000 mahasiswa Pada awal jabatannya universitas ini hanya memiliki tiga fakultas yaitu Fakultas Ekonomi Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran Selama masa jabatannya enam fakultas baru didirikan yakni Fakultas Ilmu Pasti dan Alam Fakultas Pertanian Fakultas Peternakan Fakultas Sastra Fakultas Sosial Politik dan Fakultas Teknik 29 Penghargaan SuntingPada tanggal 15 Februari 1961 Mononutu dianugerahi Bintang Mahaputra Utama yaitu penghargaan tertinggi yang diberikan kepada seorang warga sipil oleh pemerintah Indonesia 30 Pada tanggal 10 November 2020 ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo dalam sebuah upacara di Istana Negara 31 Referensi Sunting Arnold Mononutu PNI Partai Nasional Indonesia Profil Anggota Konstituante Net Diakses tanggal 2021 10 24 Nalenan 1981 p 9 Nalenan 1981 p 5 Nalenan 1981 p 10 Nalenan 1981 p 15 Nalenan 1981 p 55 Nalenan 1981 p 48 Nalenan 1981 p 58 Nalenan 1981 p 64 Nalenan 1981 p 71 Nalenan 1981 p 76 Nalenan 1981 p 90 Nalenan 1981 p 95 Nalenan 1981 p 79 Nalenan 1981 p 101 Nalenan 1981 p 104 Nalenan 1981 p 111 112 Nalenan 1981 p 120 a b Prisma 1983 p 110 Nalenan 1981 p 181 Sudarmanto 2006 p 420 Atmakusumah 2011 p 315 Feith 1962 p 47 Feith 1962 p 180 Feith 1958 p 94 Nalenan 1981 p 202 Biodata Arnold Mononutu pranala nonaktif permanen Sanorva 2018 Nalenan 1981 p 239 Nalenan 1981 p 255 Kementerian Sekretariat Negara 2020 Sumber referensi Atmakusumah 2011 Takhta untuk Rakyat Celah celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX Jakarta Gramedia Feith Herbert 1958 The Wilopo Cabinet 1952 1953 A Turning Point in Post Revolutionary Indonesia Equinox Publishing Feith Herbert 1962 The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia Equinox Publishing Presiden Jokowi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Enam Tokoh Kementerian Sekretariat Negara 10 November 2020 Nalenan R 1981 Arnold Mononutu Potret Seorang Patriot Jakarta Gunung Agung Arnold Mononutu Prisma 12 7 12 110 1983 Maharani Ina 5 November 2018 TRIBUNWIKI Daftar Rektor Universitas Hasanuddin Makassar dari Tahun 1956 2022 Tribunnews com Tribun Timur Lebih dari satu parameter author dan last yang digunakan bantuan Sudarmanto J B 2006 Jejak jejak Pahlawan Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia Jakarta Grasindo Gramedia Widiasarana Indonesia Jabatan pemerintahanDidahului oleh R Syamsudin Menteri Penerangan1949 1950 Diteruskan oleh R SyamsudinDidahului oleh M A Pellaupessy Menteri Penerangan1951 1953 Diteruskan oleh Ferdinand Lumban TobingJabatan diplomatikJabatan baru Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok1953 1955 Diteruskan oleh Sukarjo Wiryopranoto Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Arnold Mononutu amp oldid 24078802