www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis Perhatian Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba tiba dan dapat menyebabkan kematian 4 5 Anafilaksis biasanya ditunjukkan dengan beberapa gejala termasuk di antaranya ruam gatal pembengkakan tenggorokan dispnea muntah pusing berasa mau pingsan dan tekanan darah rendah Gejala gejala ini akan timbul dalam hitungan menit hingga jam 1 AnafilaksisAngioedema pada wajah hingga anak laki laki ini tidak dapat membuka matanya Reaksi ini disebabkan oleh paparan alergen Informasi umumSpesialisasiImunologiPenyebabGigitan serangga makanan obat 1 Aspek klinisGejala dan tandaRuam gatal pembengkakan tenggorokan dispnea kepala terasa ringan 1 Awal munculHitungan menit hingga beberapa jam 1 DiagnosisBerdasarkan gejala 2 Kondisi serupaReaksi alergi angioedema asma sindrom karsinoid 2 PerawatanEpinefrin infus 1 Prevalensi0 05 2 3 Penyebab yang umum dari reaksi ini adalah gigitan serangga makanan dan obat Penyebab lainnya dapat berupa paparan lateks Selain itu kasus dapat terjadi tanpa alasan yang jelas 1 Mekanisme terjadinya anafilaksis melibatkan pelepasan mediator dari sel darah putih tertentu Pelepasan protein ini dapat disebabkan oleh reaksi sistem imun ataupun oleh sebab lain yang tidak berkaitan dengan sistem imun 6 Diagnosis anafilaksis dilakukan berdasarkan gejala dan tanda pada seseorang setelah terjadi paparan dengan alergen potensial 1 Tata laksana awal anafilaksis adalah pemberian suntikan epinefrin pemasangan infus dan pengaturan posisi tubuh mendatar 1 7 Dosis epinefrin tambahan dapat diberikan apabila diperlukan Membawa injektor epinefrin otomatis dan tanda pengenal mengenai kondisi medis direkomendasikan bagi orang yang memiliki riwayat anafilaksis 1 7 Di seluruh dunia sekitar 0 05 2 dari populasi pernah mengalami anafilaksis pada suatu saat dalam kehidupannya Angka ini tampaknya terus meningkat 3 Anafilaksis lebih sering terjadi pada kalangan remaja dan wanita 7 8 Istilah ini berasal dari bahasa Yunani Kuno ana yang berarti lawan dan phylaxis yang berarti pertahanan 9 Daftar isi 1 Gejala dan tanda 1 1 Kulit 1 2 Pernapasan 1 3 Jantung dan pembuluh darah 1 4 Lain lain 2 Penyebab 2 1 Makanan 2 2 Obat 2 3 Bisa 2 4 Faktor risiko 3 Patofisiologi 3 1 Imunologi 3 2 Non imunologi 4 Diagnosis 4 1 Klasifikasi 4 2 Tes alergi 4 3 Diagnosis banding 5 Pencegahan 6 Tata laksana 6 1 Epinefrin 6 2 Tata laksana tambahan 6 3 Persiapan 7 Prognosis 8 Epidemiologi 9 Sejarah 10 Penelitian 11 Referensi 12 Pranala luarGejala dan tanda nbsp Gejala dan tanda anafilaksis Anafilaksis biasanya memberikan berbagai gejala yang berbeda dalam hitungan menit atau jam 10 11 Gejala akan muncul rata rata dalam waktu 5 sampai 30 menit bila penyebabnya adalah suatu zat yang masuk ke dalam aliran darah secara langsung intravena dan rata rata 2 jam jika penyebabnya adalah makanan yang dikonsumsi oleh orang tersebut 12 Daerah yang umumnya terpengaruh adalah kulit 80 90 sistem pernapasan 70 saluran cerna 30 45 jantung dan pembuluh darah 10 45 dan sistem saraf pusat 10 15 11 Anafilaksis biasanya melibatkan dua sistem organ atau lebih 3 Kulit nbsp Kaligata dan kemerahan pada punggung seorang yang terkena anafilaksisGejala khas yang timbul berupa kaligata urtikaria gatal wajah dan kulit kemerahan atau angioedema pada jaringan tertentu 13 Pada orang yang mengalami angioedema mereka tidak merasakan gatal tetapi kulitnya terasa seperti terbakar 12 Pembengkakan lidah atau tenggorokan dapat terjadi pada hampir 20 kasus 14 Gejala lain yang dapat timbul adalah hidung berair dan pembengkakan konjungtiva 15 Kulit dapat menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen 15 Pernapasan Gejala pada sistem pernapasan meliputi dispnea mengi atau stridor 13 Mengi biasanya disebabkan oleh spasme pada otot otot yang menyusun bronkus 16 Stridor timbul karena pembengkakan yang menyebabkan penyempitan di saluran napas bagian atas 15 Suara serak nyeri saat menelan atau batuk juga dapat terjadi 12 Jantung dan pembuluh darah Spasme arteri koroner dapat terjadi disertai dengan infark miokardium gangguan irama jantung atau henti jantung 3 11 Penderita dengan riwayat penyakit jantung memiliki risiko lebih besar untuk mendapatkan efek anafilaksis pada jantung 16 Spasme arteri koroner memiliki keterkaitan dengan pelepasan histamin oleh sel tertentu di jantung 16 Meskipun lebih sering terjadi denyut jantung cepat akibat tekanan darah rendah 15 10 orang yang mengalami anafilaksis dapat memiliki denyut jantung yang lambat akibat tekanan darah rendah Kombinasi antara denyut jantung lambat dan tekanan darah rendah dikenal sebagai refleks Bezold Jarisch 8 Penderita dapat merasakan pening atau bahkan kehilangan kesadaran karena penurunan tekanan darah Penurunan tekanan darah ini disebabkan oleh syok 16 Pada kasus yang jarang tekanan darah yang sangat rendah dapat menjadi satu satunya tanda anafilaksis 14 Lain lain Gejala pada lambung dan usus dapat berupa nyeri pada perut mulas diare dan muntah 13 Penderita dapat mengalami kebingungan kehilangan kendali untuk berkemih dan nyeri panggul yang terasa seperti mengalami kontraksi rahim 13 15 Melebarnya pembuluh darah di otak dapat menyebabkan sakit kepala 12 Penderita dapat juga cemas atau merasa seperti akan mati 3 PenyebabAnafilaksis dapat disebabkan oleh respons tubuh terhadap hampir semua senyawa asing 17 Hal yang sering menjadi pemicu antara lain bisa dari gigitan atau sengatan serangga makanan dan obat obatan 8 18 Makanan merupakan pemicu tersering pada anak anak dan dewasa muda Obat obatan dan gigitan atau sengatan serangga merupakan pemicu yang sering ditemukan pada orang dewasa yang lebih tua 3 Penyebab yang lebih jarang di antaranya adalah faktor fisik senyawa biologis seperti air mani lateks perubahan hormon aditif makanan seperti monosodium glutamat dan pewarna makanan dan obat obatan yang dioleskan pada kulit 15 Faktor fisik seperti olahraga atau suhu juga dapat memicu anafilaksis dengan efek langsung dari sel mast 3 19 Anafilaksis karena berolahraga biasanya terkait dengan asupan makanan tertentu 12 Bila anafilaksis timbul saat seseorang sedang dibius penyebab tersering adalah obat penghambat saraf otot antibiotik dan lateks 20 Pada 32 50 kasus penyebab anafilaksis tidak diketahui 21 Enam jenis vaksin MMR varicella influenza hepatitis B tetanus meningokokus dapat juga menjadi penyebab anafilaksis 22 Makanan Banyak makanan yang dapat memicu anafilaksis bahkan saat makanan tersebut dikonsumsi untuk pertama kali 8 Pada budaya Barat penyebab tersering adalah makan atau terpapar dengan kacang tanah gandum kacang pohon kerang ikan susu dan telur 3 11 Di Timur Tengah wijen sering menjadi makanan pemicu Di Asia nasi dan kacang arab sering menyebabkan anafilaksis 3 Kasus yang berat biasanya disebabkan karena mengonsumsi makanan tersebut tetapi beberapa orang mengalami reaksi yang hebat saat makanan pemicu bersentuhan dengan bagian tubuh 8 Dengan bertambahnya usia alergi dapat mengalami perbaikan Pada usia 16 tahun 80 anak dengan anafilaksis terhadap susu atau telur dan 20 anak yang pernah mengalami anafilaksis terhadap kacang dapat mengonsumsi makanan tersebut tanpa masalah 17 Obat Setiap obat dapat menyebabkan anafilaksis Obat yang paling umum adalah antibiotik beta laktam seperti penisilin diikuti oleh aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid OAINS 11 23 Apabila seseorang memiliki alergi terhadap salah satu jenis OAINS biasanya masih dapat menggunakan jenis lainnya tanpa memicu anafilaksis 23 Penyebab lain anafilaksis yang sering ditemukan di antaranya adalah kemoterapi vaksin protamin dan obat obatan herbal 3 23 Beberapa obat termasuk vankomisin morfin dan agen radiokontras menyebabkan anafilaksis karena degranulasi sel mast 8 Frekuensi reaksi terhadap obat sebagian tergantung pada seberapa sering obat diberikan dan sebagian lagi tergantung pada cara kerja obat di dalam tubuh 24 Anafilaksis terhadap penisilin atau sefalosporin hanya terjadi setelah mereka berikatan dengan protein di dalam tubuh dan beberapa obat lebih mudah berikatan dibandingkan dengan yang lainnya 12 Anafilaksis terhadap penisilin muncul pada satu di antara 2 000 hingga 10 000 orang yang mendapat pengobatan Kematian terjadi pada kurang dari satu setiap 50 000 orang yang mendapat pengobatan 12 Anafilaksis terhadap aspirin dan OAINS muncul pada kurang lebih satu di antara 50 000 orang 12 Jika seseorang mengalami reaksi terhadap penisilin risiko reaksinya terhadap sefalosporin akan lebih besar tetapi masih lebih kecil dari 1 1 000 12 Agen radiokontras generasi lama menyebabkan reaksi pada 1 dari seluruh kasus Agen radiokontras berosmolaritas rendah yang lebih baru menimbulkan reaksi pada 0 04 kasus 24 Bisa Bisa dari sengatan atau gigitan serangga seperti Hymenoptera semut lebah tawon atau Triatominae kissing bug dapat menyebabkan anafilaksis 11 25 26 Bila seseorang mengalami reaksi terhadap bisa sebelumnya dan reaksinya meluas ke sekitar tempat sengatan mereka memiliki risiko anafilaksis lebih besar pada masa yang akan datang 27 28 Namun separuh dari penderita yang meninggal karena anafilaksis tidak menunjukkan adanya reaksi meluas sebelumnya 29 Faktor risiko Seseorang dengan penyakit atopi seperti asma eksem atau rinitis alergi memiliki risiko tinggi anafilaksis yang disebabkan oleh makanan lateks dan agen radiokontras Orang orang ini tidak memiliki risiko yang lebih besar terhadap obat injeksi ataupun sengatan 3 8 Dalam suatu studi yang dilakukan pada anak anak dengan anafilaksis ditemukan bahwa 60 memiliki riwayat penyakit atopi sebelumnya Lebih dari 90 anak yang meninggal karena anafilaksis menderita asma 8 Orang dengan mastositosis atau berasal dari status sosioekonomi yang tinggi memiliki risiko yang lebih besar 3 8 Makin lama waktu sejak terakhir kali terpapar agen penyebab anafilaksis maka makin rendah risiko terjadi reaksi yang baru 12 PatofisiologiAnafilaksis adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi dengan tiba tiba dan memengaruhi banyak sistem tubuh 5 6 Hal ini disebabkan oleh pelepasan mediator inflamasi dan sitokin dari sel mast dan basofil Pelepasan ini biasanya merupakan suatu reaksi sistem imun tetapi dapat juga disebabkan kerusakan pada sel sel ini yang tidak berkaitan dengan reaksi imun 6 Imunologi Dalam mekanisme terkait reaksi imun imunoglobulin E IgE berikatan dengan antigen bahan asing yang menyebabkan reaksi alergi IgE yang berikatan dengan antigen kemudian mengaktifkan reseptor FceRI pada sel mast dan basofil Sel mast dan basofil bereaksi dengan melepaskan mediator inflamasi seperti histamin Mediator ini meningkatkan kontraksi otot polos bronkus menyebabkan pelebaran pembuluh darah meningkatkan kebocoran cairan dari dinding pembuluh darah dan menekan kerja otot jantung 6 12 Diketahui pula suatu mekanisme imunologi yang tidak bergantung pada IgE tetapi belum diketahui apakah hal ini terjadi pada manusia 6 Non imunologi Dalam mekanisme tidak terkait reaksi imun terdapat suatu faktor yang secara langsung merusak sel mast dan basofil sehingga keduanya melepaskan histamin Faktor yang dapat merusak sel ini di antaranya adalah zat kontras untuk sinar x opioid suhu panas atau dingin dan getaran 6 19 DiagnosisAnafilaksis didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala yang timbul pada seseorang 3 Jika muncul salah satu dari tiga gejala di bawah ini dalam waktu beberapa menit hingga jam setelah seseorang terpapar suatu alergen kemungkinan besar orang tersebut mengalami anafilaksis 3 Gejala pada kulit atau jaringan mukosa bersamaan dengan kesulitan bernapas atau tekanan darah rendah Terjadinya dua atau lebih gejala berikut ini a Gejala pada kulit atau mukosa b Kesulitan bernapas c Tekanan darah rendah d Gejala saluran cerna Tekanan darah rendah setelah terpapar alergen tersebutGejala pada kulit meliputi urtikaria gatal atau pembengkakan lidah Kesulitan dalam bernapas meliputi sesak napas stridor atau kadar oksigen yang rendah Tekanan darah rendah didefinisikan sebagai penurunan sebesar 30 dari tekanan darah biasanya Pada orang dewasa tekanan darah sistolik di bawah 90 mmHg sering digunakan sebagai penentu tekanan darah rendah 3 Jika seseorang memberikan reaksi berat setelah tersengat serangga atau minum obat tertentu pemeriksaan darah untuk menguji kadar triptase atau histamin yang dilepaskan oleh sel mast akan sangat membantu dalam mendiagnosis anafilaksis Namun pemeriksaan ini tidak akan bermanfaat apabila penyebabnya adalah makanan atau bila tekanan darah tetap normal 3 dan pemeriksaan tersebut tidak dapat menyingkirkan diagnosis anafilaksis 17 Klasifikasi Terdapat tiga klasifikasi utama anafilaktik yaitu syok anafilaksis analisis bifasik dan anafilaksin non imun Syok anafilaktik terjadi ketika pembuluh darah di hampir seluruh bagian tubuh melebar sehingga menyebabkan tekanan darah rendah sampai sedikitnya 30 di bawah tekanan darah normal orang tersebut 14 Diagnosis anafilaksis bifasik ditegakkan ketika gejala di atas muncul kembali dalam waktu 1 72 jam kemudian meskipun tidak ada kontak baru antara pasien dengan alergen 3 Beberapa studi menyatakan bahwa kasus anafilaksis bifasik mencakup sampai dengan 20 kasus 30 Biasanya gejala gejala tersebut muncul kembali dalam waktu 8 jam 8 Reaksi kedua tersebut diatasi dengan cara yang sama dengan anafilaksis awal 11 Pseudoanafilaksis atau reaksi anafilaktoid adalah istilah lama anafilaksis yang bukan disebabkan oleh reaksi alergi melainkan oleh kerusakan langsung pada sel mast 8 31 Nama yang saat ini digunakan oleh Badan Alergi Dunia adalah anafilaksis non imun 31 Beberapa pihak menyarankan agar istilah lama tersebut tidak digunakan lagi 8 Tes alergi nbsp Tes alergi kulit yang dilakukan pada lengan sebelah kananTes alergi dapat digunakan untuk memastikan penyebab anafilaksis pada seseorang Tes alergi kulit sudah tersedia untuk beberapa jenis makanan dan bisa hewan 17 Pemeriksaan darah untuk IgE spesifik dapat bermanfaat dalam memastikan alergi susu telur kacang kacang kacangan pohon dan ikan 17 Tes kulit dapat digunakan untuk mengetahui alergi penisilin tetapi tidak dapat digunakan untuk jenis obat lainnya 17 Jenis anafilaksis non imun hanya dapat didiagnosis dengan pemeriksaan riwayat kesehatan orang yang bersangkutan atau pemaparan dengan bahan alergen yang pernah menyebabkan reaksi di masa lalu Tidak ada pemeriksaan darah maupun tes kulit untuk anafilaksis non imun 31 Diagnosis banding Kadang kala sulit untuk membedakan anafilaksis dengan asma pingsan dan serangan panik 3 Penderita asma biasanya tidak mengalami gatal atau gejala saluran cerna Pada orang yang pingsan kulitnya pucat dan tidak beruam Seseorang yang mengalami serangan panik mungkin kulitnya berwarna kemerahan tetapi tidak memiliki urtikaria 3 Penyakit lain yang juga menunjukkan gejala serupa adalah keracunan makanan yang berasal dari ikan busuk dan infeksi akibat parasit tertentu 8 PencegahanCara yang dianjurkan untuk mencegah anafilaksis adalah menghindari segala sesuatu yang sebelumnya pernah menyebabkan reaksi Apabila sulit dilakukan desensitisasi dapat menjadi pilihan Imunoterapi dengan bisa Hymenoptera efektif digunakan untuk desensitisasi hingga 80 90 pada orang dewasa dan 98 pada anak terhadap alergi lebah tawon tabuhan tawon yellowjacket dan semut api Imunoterapi oral sebenarnya cukup efektif untuk desensitisasi pasien terhadap makanan tertentu seperti susu telur dan kacang kacangan namun cara ini sering kali menyebabkan efek samping yang tidak baik 3 Sebagai contoh beberapa orang mengalami gatal tenggorokan batuk atau pembengkakan bibir selama melakukan imunoterapi 32 Desensitisasi juga dapat dilakukan pada alergi obat namun sebagian besar pasien sebaiknya cukup menghindari penggunaan obat yang menyebabkan masalah tersebut Bagi mereka yang alergi terhadap lateks sangat penting menghindari makanan yang mengandung bahan bahan makanan yang dapat bereaksi silang antara lain alpukat pisang kentang dan beberapa makanan lainnya 3 Tata laksanaAnafilaksis adalah kondisi darurat medis yang memerlukan tindakan resusitasi seperti penanganan jalan napas pemberian oksigen cairan infus intravena dengan volume besar serta pengawasan ketat 11 Epinefrin adalah obat pilihan Antihistamin dan steroid sering kali digunakan bersama dengan epinefrin 3 Jika pasien sudah kembali normal dia harus tetap dipantau di rumah sakit selama 2 sampai 24 jam untuk memastikan bahwa gejala tidak muncul kembali seperti yang terjadi pada anafilaksis bifasik 8 12 30 33 Epinefrin nbsp Alat penyuntik otomatis EpiPen versi lamaEpinefrin adrenalin adalah obat pilihan pada anafilaksis Tidak ada kontraindikasi mutlak untuk obat ini 11 Cara penggunaan yang dianjurkan yaitu penyuntikan larutan epinefrin ke otot di bagian pertengahan paha sisi anterolateral segera setelah dicurigai terjadi reaksi anafilaksis 3 Penyuntikan dapat diulang setiap 5 sampai 15 menit apabila orang yang bersangkutan tidak memberikan respons yang baik terhadap obat tersebut 3 Dosis kedua biasanya diperlukan pada 16 hingga 35 kasus 8 Pemberian lebih dari dua dosis jarang diperlukan 3 Penyuntikan ke dalam lapisan otot lebih banyak dilakukan ketimbang suntikan ke bawah lapisan kulit karena penyerapan obat menjadi terlalu lama 34 Efek samping minor akibat penggunaan epinefrin antara lain tremor kecemasan sakit kepala dan berdebar debar 3 Epinefrin mungkin tidak akan bekerja pada orang yang mengonsumsi obat penghambat reseptor beta 8 Dalam kondisi demikian apabila epinefrin tidak bekerja efektif maka suntikan intravena glukagon dapat diberikan Glukagon memiliki mekanisme aksi yang tidak melibatkan reseptor beta 8 Jika perlu epinefrin juga dapat disuntikkan ke pembuluh vena dengan larutan pengencer Meski demikian suntikan eprinefrin intravena sering dikaitkan dengan disritmia dan serangan jantung 35 Alat penyuntik epinefrin otomatis dapat digunakan oleh orang dengan anafilaksis untuk menyuntik diri sendiri biasanya tersedia dalam dua dosis satu untuk dewasa atau anak dengan berat badan lebih dari 25 kg dan satu lagi untuk anak dengan berat badan 10 sampai 25 kg 36 Tata laksana tambahan Antihistamin umumnya digunakan di samping epinefrin Secara teori antihistamin diduga lebih efektif namun sangat sedikit bukti yang menunjukkan hal ini Kajian Cochrane pada tahun 2007 tidak menemukan adanya penelitian berkualitas baik yang dapat digunakan sebagai rekomendasi obat tersebut 37 Antihistamin diyakini tidak membantu dalam mengatasi penumpukan cairan atau spasme otot saluran napas 8 Kortikosteroid kemungkinan tidak akan memberikan pengaruh apabila orang yang bersangkutan sedang mengalami anafilaksis Kortikosteroid dapat digunakan untuk menurunkan risiko anafilaksis bifasik tetapi tidak jelas efektivitasnya dalam mencegah reaksi anafilaksis berikutnya 30 Salbutamol yang diberikan melalui terapi nebulizer mungkin efektif apabila epinefrin tidak berhasil menghilangkan gejala bronkospasme 8 Metilena biru juga sudah digunakan pada orang yang tidak responsif terhadap obat lain karena dapat melemaskan otot polos 8 Persiapan Seseorang yang memiliki risiko anafilaksis disarankan agar memiliki rencana aksi alergi Orang tua harus memberi tahu sekolah perihal alergi anak anaknya dan langkah yang harus dilakukan apabila terjadi kondisi darurat anafilaksis 38 Rencana aksi tersebut biasanya mencakup cara penggunaan alat penyuntik epinefrin otomatis saran untuk mengenakan gelang peringatan medis serta penyuluhan mengenai pencegahan bahan pemicu 38 Imunoterapi sudah tersedia untuk beberapa pemicu tertentu Terapi ini dapat mencegah timbulnya kejadian anafilaksis di kemudian hari Rangkaian desensitisasi subkutan selama beberapa tahun telah diketahui efektif terhadap alergi bisa serangga penyengat sementara desensitisasi oral efektif untuk berbagai jenis makanan 11 PrognosisPeluang kesembuhan cukup besar apabila penyebab anafilaksis diketahui dan orang yang bersangkutan langsung mendapatkan pengobatan 39 Meskipun penyebabnya tidak diketahui apabila tersedia obat obatan untuk menghentikan reaksi maka orang tersebut biasanya cepat pulih 12 Jika sampai terjadi kematian biasanya diakibatkan oleh masalah pernapasan umumnya asfiksia atau masalah kardiovaskuler syok 6 8 Anafilaksis menyebabkan kematian pada 0 7 20 kasus 12 16 Beberapa kasus kematian terjadi dalam hitungan menit 3 Pada orang yang mengalami anafilaksis akibat aktivitas fisik umumnya bisa teratasi dengan baik dan seiring bertambahnya usia biasanya kejadian anafilaksis lebih jarang dan lebih ringan 21 EpidemiologiInsidensi anafilaksis adalah 4 5 per 100 000 orang setiap tahun 8 dengan risiko kejadian seumur hidup sebesar 0 5 2 3 Jumlah tersebut tampaknya mengalami peningkatan Jumlah orang yang mengalami anafilaksis pada 1980 an kira kira hanya 20 per 100 000 per tahun sementara pada 1990 an menjadi 50 per 100 000 per tahun 11 Peningkatan ini tampaknya terjadi pada kelompok anafilaksis yang disebabkan oleh makanan 40 Risikonya lebih besar pada kalangan remaja dan wanita 8 11 Saat ini anafilaksis menyebabkan 500 1 000 kematian setiap tahun 2 4 per satu juta di Amerika Serikat 20 kematian per tahun di Inggris 0 33 per satu juta dan 15 kematian per tahun di Australia 0 64 satu per juta 8 Kematian antara tahun 1970 an hingga 2000 an sudah mengalami penurunan 41 Di Australia kematian akibat anafilaksis yang disebabkan oleh makanan terutama terjadi pada wanita sementara yang disebabkan oleh gigitan serangga terutama terjadi pada pria 8 Kematian akibat anafilaksis umumnya dipicu oleh obat 8 SejarahIstilah aphylaxis diciptakan oleh Charles Richet pada 1902 dan kemudian diganti menjadi anaphylaxis agar lebih enak didengar 17 Dalam percobaannya Richet menyuntikkan racun anemon laut Actinia pada seekor anjing sebagai upaya perlindungan Meskipun sebelumnya anjing ini telah kebal terhadap racun tersebut pada paparan ulang dengan dosis yang sama tiga minggu kemudian anjing tersebut mengalami anafilaksis fatal Dia kemudian dianugerahi Hadiah Nobel bidang Kedokteran dan Fisiologi pada 1913 berkat hasil penelitiannya dalam bidang anafilaksis 12 Sebenarnya reaksi anafilaksis sudah pernah dilaporkan sejak zaman kuno 31 Istilah ini berasal dari bahasa Yunani Kuno ana yang berarti lawan dan phylaxis yang berarti pertahanan 42 PenelitianSaat ini masih berlangsung usaha pengembangan epinefrin sublingual yang dapat diberikan di bawah lidah untuk mengobati anafilaksis 8 Injeksi subkutan antibodi anti IgE omalizumab sedang diteliti sebagai metode pencegahan munculnya kembali reaksi tetapi hasil penelitian itu belum dapat dijadikan rekomendasi 3 43 Referensi a b c d e f g h i Anaphylaxis National Institute of Allergy and Infectious Diseases April 23 2015 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 05 04 Diakses tanggal 4 February 2016 a b Caterino Jeffrey M Kahan Scott 2003 In a Page Emergency medicine dalam bahasa Inggris Lippincott Williams amp Wilkins hlm 132 ISBN 9781405103572 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac Simons FE 2010 May World Allergy Organization survey on global availability of essentials for the assessment and management of anaphylaxis by allergy immunology specialists in health care settings PDF Annals of allergy asthma amp immunology official publication of the American College of Allergy Asthma amp Immunology 104 5 405 12 PMID 20486330 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 04 26 Diakses tanggal 2012 10 05 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan Sampson HA Munoz Furlong A Campbell RL et al February 2006 Second symposium on the definition and management of anaphylaxis summary report Second National Institute of Allergy and Infectious Disease Food Allergy and Anaphylaxis Network symposium The Journal of Allergy and Clinical Immunology 117 2 391 7 doi 10 1016 j jaci 2005 12 1303 PMID 16461139 a b Tintinalli Judith E 2010 Emergency Medicine A Comprehensive Study Guide Emergency Medicine Tintinalli New York McGraw Hill Companies hlm 177 182 ISBN 0 07 148480 9 a b c d e f g Khan BQ 2011 Aug Pathophysiology of anaphylaxis Current opinion in allergy and clinical immunology 11 4 319 25 PMID 21659865 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c The EAACI Food Allergy and Anaphylaxis Guidelines Group August 2014 Anaphylaxis guidelines from the European Academy of Allergy and Clinical Immunology Allergy 69 8 1026 45 doi 10 1111 all 12437 PMID 24909803 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa Lee JK 2011 Jul Anaphylaxis mechanisms and management Clinical and experimental allergy journal of the British Society for Allergy and Clinical Immunology 41 7 923 38 PMID 21668816 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan Gylys Barbara 2012 Medical Terminology Systems A Body Systems Approach F A Davis hlm 269 ISBN 9780803639133 Oswalt ML Kemp SF 2007 Anaphylaxis office management and prevention Immunol Allergy Clin North Am 27 2 177 91 vi doi 10 1016 j iac 2007 03 004 PMID 17493497 Clinically anaphylaxis is considered likely to be present if any one of three criteria is satisfied within minutes to hours Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e f g h i j k l Simons FE 2009 Anaphylaxis Recent advances in assessment and treatment PDF J Allergy Clin Immunol 124 4 625 36 quiz 637 8 doi 10 1016 j jaci 2009 08 025 PMID 19815109 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2013 06 27 Diakses tanggal 2012 10 05 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e f g h i j k l m n o Marx John 2010 Rosen s emergency medicine concepts and clinical practice 7th edition Philadelphia PA Mosby Elsevier hlm 15111528 ISBN 9780323054720 a b c d Sampson HA Munoz Furlong A Campbell RL et al 2006 Second symposium on the definition and management of anaphylaxis summary report Second National Institute of Allergy and Infectious Disease Food Allergy and Anaphylaxis Network symposium J Allergy Clin Immunol 117 2 391 7 doi 10 1016 j jaci 2005 12 1303 PMID 16461139 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b c Limsuwan T 2010 Jul Acute symptoms of drug hypersensitivity urticaria angioedema anaphylaxis anaphylactic shock PDF The Medical clinics of North America 94 4 691 710 x PMID 20609858 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 04 26 Diakses tanggal 2012 10 05 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c d e f Brown SG 2006 Sep 4 Anaphylaxis diagnosis and management The Medical journal of Australia 185 5 283 9 PMID 16948628 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c d e Triggiani M 2008 Sep Allergy and the cardiovascular system Clinical and experimental immunology 153 Suppl 1 7 11 PMC 2515352 nbsp PMID 18721322 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 09 11 Diakses tanggal 2012 10 05 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c d e f g Boden SR 2011 Jul Anaphylaxis a history with emphasis on food allergy Immunological reviews 242 1 247 57 PMID 21682750 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan Worm M 2010 Epidemiology of anaphylaxis Chemical immunology and allergy 95 12 21 PMID 20519879 a b editors Marianne Gausche Hill Susan Fuchs Loren Yamamoto 2007 The pediatric emergency medicine resource edisi ke Rev 4 ed Sudbury Mass Jones amp Bartlett hlm 69 ISBN 9780763744144 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 10 15 Diakses tanggal 2012 10 05 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Dewachter P 2009 Nov Anaphylaxis and anesthesia controversies and new insights Anesthesiology 111 5 1141 50 doi 10 1097 ALN 0b013e3181bbd443 PMID 19858877 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan a b editor Mariana C Castells 2010 Anaphylaxis and hypersensitivity reactions New York Humana Press hlm 223 ISBN 9781603279505 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 10 15 Diakses tanggal 2012 10 05 Adverse Effects of Vaccines Evidence and Causality PDF U S Institute of Medicine 2011 Diakses tanggal 2014 01 16 pranala nonaktif permanen a b c Volcheck Gerald W 2009 Clinical allergy diagnosis and management Totowa N J Humana Press hlm 442 ISBN 9781588296160 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 10 15 Diakses tanggal 2012 10 05 a b Drain KL 2001 Preventing and managing drug induced anaphylaxis Drug safety an international journal of medical toxicology and drug experience 24 11 843 53 PMID 11665871 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Klotz JH 2010 Jun 15 Kissing bugs potential disease vectors and cause of anaphylaxis Clinical infectious diseases an official publication of the Infectious Diseases Society of America 50 12 1629 34 PMID 20462351 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan Brown Simon G A Wu Qi Xuan Kelsall G Robert H Heddle Robert J amp Baldo Brian A 2001 Fatal anaphylaxis following jack jumper ant sting in southern Tasmania Medical Journal of Australia 175 11 644 647 PMID 11837875 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 01 14 Diakses tanggal 2017 04 25 Bilo MB 2011 Jul Anaphylaxis caused by Hymenoptera stings from epidemiology to treatment Allergy 66 Suppl 95 35 7 PMID 21668850 Periksa nilai tanggal di date bantuan Cox L 2010 Mar Speaking the same language The World Allergy Organization Subcutaneous Immunotherapy Systemic Reaction Grading System The Journal of allergy and clinical immunology 125 3 569 74 574 e1 574 e7 PMID 20144472 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan Bilo BM 2008 Aug Epidemiology of insect venom anaphylaxis Current opinion in allergy and clinical immunology 8 4 330 7 PMID 18596590 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c Lieberman P 2005 Biphasic anaphylactic reactions Ann Allergy Asthma Immunol 95 3 217 26 quiz 226 258 doi 10 1016 S1081 1206 10 61217 3 PMID 16200811 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d Ring J 2010 History and classification of anaphylaxis PDF Chemical immunology and allergy 95 1 11 PMID 20519878 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2012 01 17 Diakses tanggal 2012 10 05 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Simons FE Ardusso LR Dimov V Ebisawa M El Gamal YM Lockey RF Sanchez Borges M Senna GE Sheikh A Thong BY Worm M World Allergy Organization 2013 World Allergy Organization Anaphylaxis Guidelines 2013 update of the evidence base International Archives of Allergy and Immunology 162 3 193 204 doi 10 1159 000354543 PMID 24008815 Emergency treatment of anaphylactic reactions Guidelines for healthcare providers PDF Resuscitation Council UK 2008 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2008 12 02 Diakses tanggal 2008 04 22 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Simons KJ 2010 Aug Epinephrine and its use in anaphylaxis current issues Current opinion in allergy and clinical immunology 10 4 354 61 PMID 20543673 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan Mueller UR 2007 Aug Cardiovascular disease and anaphylaxis Current opinion in allergy and clinical immunology 7 4 337 41 PMID 17620826 Periksa nilai tanggal di date bantuan Sicherer SH 2007 Mar Self injectable epinephrine for first aid management of anaphylaxis Pediatrics 119 3 638 46 PMID 17332221 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan Sheikh A Ten Broek V Brown SG Simons FE 2007 H1 antihistamines for the treatment of anaphylaxis Cochrane systematic review Allergy 62 8 830 7 doi 10 1111 j 1398 9995 2007 01435 x PMID 17620060 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link a b Martelli A 2008 Aug Anaphylaxis in the emergency department a paediatric perspective Current opinion in allergy and clinical immunology 8 4 321 9 PMID 18596589 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan Harris edited by Jeffrey 2007 Head and neck manifestations of systemic disease London Informa Healthcare hlm 325 ISBN 9780849340505 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 10 15 Diakses tanggal 2012 10 05 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Koplin JJ 2011 Oct An update on epidemiology of anaphylaxis in children and adults Current opinion in allergy and clinical immunology 11 5 492 6 PMID 21760501 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan Demain JG 2010 Aug Anaphylaxis and insect allergy Current opinion in allergy and clinical immunology 10 4 318 22 PMID 20543675 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di date bantuan anaphylaxis merriam webster com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010 04 10 Diakses tanggal 2009 11 21 Vichyanond P 2011 Sep Omalizumab in allergic diseases a recent review Asian Pacific journal of allergy and immunology launched by the Allergy and Immunology Society of Thailand 29 3 209 19 PMID 22053590 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pranala luar nbsp Lihat informasi mengenai anafilaksis di Wiktionary nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Anafilaksis Anafilaksis di Curlie dari DMOZ National Institute for Health and Clinical Excellence Clinical guideline 134 Anaphylaxis assessment to confirm an anaphylactic episode and the decision to refer after emergency treatment for a suspected anaphylactic episode London 2011 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Anafilaksis amp oldid 23177813