www.wikidata.id-id.nina.az
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Tidak ada alasan yang diberikan Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf paragraf Jika sudah dirapikan silakan hapus templat ini Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Untuk Bupati Banyumas lihat Achmad Husein Kolonel Purn Ahmad Husein 1 April 1925 28 November 1998 adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan pemimpin militer PRRI Pada tanggal 15 Februari 1958 di Padang dia membentuk Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia PRRI di bawah pimpinan Syafruddin Prawiranegara sebagai Perdana Menteri dengan tujuan mengoreksi pemerintahan otoriter Soekarno yang dianggap inkonstitusional dan mengabaikan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah Tindakan koreksinya itu ternyata mendapat sambutan berupa aksi militer dari pemerintah pusat di Jakarta sehingga menimbulkan perang saudara di Sumatera Barat 2 Ahmad HuseinLetnan Kolonel Ahmad HuseinPanglima PRRI Ke 1Masa jabatan 15 Februari 1958 1961Perdana MenteriSjafruddin PrawiranegaraPendahulu jabatan dibentukPengganti jabatan dihapuskanInformasi pribadiLahir 1925 04 01 1 April 1925 Padang Sumatera Barat Hindia BelandaMeninggal28 November 1998 1998 11 28 umur 73 JakartaKebangsaan IndonesiaAnakDonny A Husein 1 Orang tuaAbdoel Kahar ayah Sa adiyah ibu PekerjaanMiliterDikenal karenaPemimpin PRRIKarier militerPihak Kekaisaran Jepang 1942 1945 Indonesia 1945 1961 Dinas cabangTNI Angkatan DaratMasa dinas1942 1961PangkatKolonelSunting kotak info L B Daftar isi 1 Riwayat Hidup 2 Ketua Dewan Banteng 2 1 Tuntutan Dewan Banteng 3 Panglima PRRI 4 Referensi 5 Bacaan lanjutan 6 Pranala luarRiwayat Hidup sunting nbsp Bekas kantor Badan Keamanan Rakyat di Padang Ahmad Husein lahir di Padang pada 1 April 1925 dari pasangan Abdoel Kahar seorang pemilik apotik di rumah sakit militer Padang 3 dan usahawan Muhammadiyah dan Sa adiyah Ahmad sebelas orang bersaudara 7 laki laki 4 perempuan Ia bersekolah di HIS Padang dan tamat tahun 1938 Setelah itu ia belajar di Taman Dewasa setingkat MULO di Bukittinggi dan tamat tahun 1941 Pada 1943 menyusul masuknya Jepang ke Indonesia Ahmad Husein mendaftar masuk Gyugun Di Gyugun Ahmad terkenal jago tembak 4 Menjelang kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik Ahmad menjadi anggota Badan Keamanan Rakjat BKR di Padang Ia aktif merekrut para pemuda menjadi anggota BKR Ahmad menjadi komandan tempur Padang Area yang kemudian dikenal sebagai pasukan Harimau Kuranji 4 Seiring dengan perjalanan kemerdekaan Indonesia terjadi reorganisasi dalam dinas ketentaraan Di Padang terbentuklah Divisi Banteng Ahmad Husein aktif dalam divisi ini dan dalam tahun tahun yang sulit menyusul munculnya agresi Belanda I dan II ia dan kawan kawannya aktif berjuang mempertahankan kedaulatan republik 4 Akan tetapi pada kemudian hari Ahmad Husein kecewa kepada Presiden Soekarno yang pertama kali berjumpa dengannya di Bukittinggi pada 2 Juni 1948 Presiden Soekarno dinilai terlalu berfokus pada pembangunan Jawa dan mengabaikan daerah daerah 4 Pada 15 Februari 1958 Ahmad Husein dengan Dewan Bantengnya mendeklarasikan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia PRRI Jakarta menudingnya berbuat makar kepada NKRI Presiden Soekarno mengirim tentara pusat ke Sumatera Barat Gerakan PRRI berhasil dipadamkan tahun 1961 Para pendukungnya lari kocar kacir sebagian kembali ke pangkuan RI termasuk Ahmad Husein Banyak kajian menunjukkan bahwa Amerika Serikat ikut berperan dalam gerakan itu karena Soekarno makin condong ke Blok Timur Rakyat Minangkabau mengalami trauma tragis serta dianggap telah memporak porandakan tatanan sosial masyarakat Minangkabau 4 Setelah menyerah kepada tentara pusat Ahmad Husein diberi pengampunan amnesti oleh Presiden Soekarno Kemudian ia pindah ke Jakarta dan hidup mewah di sana Ahmad Husein meninggal di Jakarta pada 28 November 1998 Jenazahnya dibawa ke Padang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kuranji 4 Ketua Dewan Banteng suntingBagian ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Ahmad Husein berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Dewan Banteng yang dibentuk di Padang pada tanggal 20 Desember 1956 adalah cikal bakal dari PRRI walaupun pada awalnya bertujuan membangun daerah yang dirasa tertinggal dibanding pembangunan di pulau Jawa Dewan yang diprakarsai oleh Kolonel Ismail Lengah itu diketuai oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein Dewan Banteng terbentuk setelah melalui dua kali pertemuan para perwira aktif maupun pensiunan yang berasal dari Divisi IX Banteng suatu divisi dalam Angkatan Perang Republik Indonesia APRI yang dibentuk pada masa Perang Kemerdekaan tahun 1945 1950 melawan kolonialis Belanda Sebelumnya divisi yang telah dibubarkan pemerintah itu membawahi teritorial Sumatra Tengah Sumbar Riau Kepulauan Riau dan Jambi sekarang Salah satu resimen Komando Divisi IX Banteng yaitu Resimen 6 dianggap sebagai pasukan terbaik di Sumatra Pertemuan pertama yang berlangsung di Jakarta pada 21 September 1956 dilanjutkan dengan pertemuan kedua di Padang dari tanggal 20 sampai 24 November 1956 yang dihadiri 612 orang perwira aktif dan pensiunan yang berasal dari divisi yang telah bubar itu Pada tanggal 20 Desember 1956 terbentuklah Dewan Banteng yang dilandasi oleh keinginan untuk membangun daerah yang dirasa tertinggal Selain kesejahteraan rakyat yang diabaikan dan kondisi prajurit yang memprihatinkan faktor lain yang juga menjadi pendorong terbentuknya dewan itu adalah ketidak puasan para perwira dan prajurit yang berasal dari Divisi IX Banteng yang dibubarkan pemerintahan pusat Penciutan Komando Divisi IX Banteng menjadi Brigade Banteng lalu berlanjut menjadi Resimen Infanteri 4 yang kemudian dilebur kedalam Komando Tentara Teritorium I Bukit Barisan TT I BB yang berkedudukan di Medan Ahmad Husein pun hanya menjadi Komandan Resimen Infanteri 4 TT I BB Keberadaan Dewan Banteng tidak hanya didukung oleh para perwira militer mantan anggota Divisi Banteng tetapi juga oleh semua elemen masyarakat di Sumatra Tengah seperti partai politik kaum ulama intelektual pemuda dan kaum adat kecuali Partai Komunis Indonesia PKI sehingga melahirkan semboyan ketika itu yang berbunyi Timbul Tenggelam Bersama Dewan Banteng Namun dalam pendiriannya Dewan Banteng tetap mengakui Pemerintahan Republik Indonesia di bawah Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Djuanda serta Jenderal A H Nasution sebagai Kepala Staf Angkatan Darat KSAD Tuntutan Dewan Banteng sunting Pemberian serta pengisian otonomi luas bagi daerah daerah dalam rangka pelaksanaan sistem pemerintahan desentralisasi serta pemberian perimbangan keuangan antara pusat dan daerah yang wajar layak dan adil Dihapuskannya segera sistem sentralisme yang dalam kenyataannya mengakibatkan birokrasi yang tidak sehat dan juga menjadi pokok pangkal dari korupsi stagnasi pembangunan daerah hilangnya inisiatif dan kegiatan daerah serta kontrol Pembentukan kembali Komando Pertahanan Daerah dalam arti teritorial operatif dan administratif yang sesuai dengan pembagian administratif dari Negara Republik Indonesia dewasa ini dan merupakan komando utama dalam Angkatan Darat Ditetapkannya eks Divisi IX Banteng Sumatra Tengah sebagai kesatuan militer yang menjadi satu korps dalam Angkatan Darat Setelah itu Ahmad Husein sebagai Ketua Dewan Banteng mengambil alih jabatan Gubernur Sumatra Tengah dari tangan Gubernur Ruslan Mulyoharjo Tindakan Ahmad Husein itu tidak mendapatkan hukuman malah Pemerintah Pusat memenuhi tuntutan Dewan Banteng dengan membentuk Komando Militer di Sumatra Tengah yaitu Komando Militer Daerah Sumatra Tengah KMDST yang terlepas dari Komando Tentara Teritorium TT I Bukit Barisan yang berkedudukan di Medan sedangkan Ahmad Husein diangkat menjadi Panglima KMDST dengan pangkat Kolonel Dalam hal ini beberapa tuntutan Dewan Banteng dipenuhi oleh pemerintah pusat Di Stadion Benteng kini bernama Lapangan Imam Bonjol Kepala Staf TNI Angkatan Darat Abdul Haris Nasution melantik Letkol Ahmad Husein sebagai Panglima Komando Militer Daerah Sumatera Tengah 5 Pada tanggal 22 Desember 1956 dua hari sesudah terbentuknya Dewan Banteng Kolonel Maludin Simbolon Panglima Komando Tentara Teritorium I Bukit Barisan mengumumkan pembentukan Dewan Gajah di Medan dan menyatakan melepaskan diri dari Pemerintahan PM Djuanda lalu menyatakan wilayah teritorialnya dalam keadaan Darurat Perang SOB Aksi Kolonel Maludin Simbolon itu mendapat reaksi keras dari pemerintah pusat dengan memerintahkan KSAD Jenderal A H Nasution untuk memecat Kolonel Simbolon dan menggantinya dengan Letnan Kolonel Djamin Ginting Selanjutnya langkah tersebut pun diikuti oleh pembentukan Dewan Garuda di Sumatera Selatan yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Barlian dan Dewan Manguni di Sulawesi di bawah pimpinan Letnan Kolonel Ventje Sumual Panglima PRRI suntingBagian ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Ahmad Husein berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR nbsp Kolonel Dahlan Djambek Burhanuddin Harahap Ahmad Husein Sjafruddin Prawiranegara Kolonel Maludin Simbolon dan Muhammad Sjafei nbsp Makam Ahmad Husein di Kuranji Padang Tuntutan Dewan Banteng tentang otonomi sistem pemerintahan desentralisasi perimbangan keuangan antara pusat dan daerah yang adil penyerahan mandat Perdana Menteri Djuanda kepada Mohammad Hatta dan Hamengku Buwono IX pembentukan zaken kabinet dan tuntutan agar Presiden kembali sebagai Presiden Konstitusional serta beberapa tuntutan lainnya tidak dipenuhi oleh pemerintah pusat Hal ini mengakibatkan Dewan Banteng tidak lagi mengirimkan penghasilan Daerah Sumatra Tengah ke Pemerintah Pusat tetapi dipakai untuk pembangunan daerah Bahkan Dewan Banteng juga melakukan barter hasil hasil alam Sumatra Tengah dengan pihak luar negeri Seluruh dana yang didapat dari hasil bumi itu digunakan untuk pembangunan daerah Hanya dalam beberapa bulan saja terlihat hasil yang nyata berbeda dengan keadaan sebelumnya bahkan pembangunan Sumatra Tengah di bawah Dewan Banteng dianggap sebagai yang terbaik di Indonesia pada waktu itu Apa yang dilakukan Dewan Banteng tersebut membuat hubungan daerah Sumatra Tengah dengan pemerintah pusat menjadi tegang Setelah rapat di Sungai Dareh Sumatra Tengah pada tanggal 9 Januari 1958 akhirnya Ahmad Husein membentuk Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia PRRI pada tanggal 15 Februari 1958 dengan mengangkat Syafruddin Prawiranegara sebagai Perdana Menteri berikut kabinetnya Sementara itu di Sulawesi Utara Letnan Kolonel D J Somba mengikutinya dengan membentuk Gerakan Piagam Perjuangan Semesta Permesta Setelah melalui beberapa perundingan yang tidak menghasilkan kesepakatan ditengah situasi yang menegangkan akhirnya pemerintah mengirim pasukan dalam jumlah besar untuk membungkam aspirasi daerah daerah tersebut Terjadilah perang saudara yang cukup banyak memakan korban jiwa di Sumatera Barat Referensi sunting https www youtube com watch v MKrLrF0vg8k Asnan Gusti 2007 Memikir Ulang Regionalisme Sumatera Barat Tahun 1950 an Jakarta Yayasan Obor Indonesia ISBN 9789794616406 Salam Fahri Sejarah PRRI Para Kolonel Pembangkang Menentang Jakarta tirto id Diakses tanggal 2022 07 19 a b c d e f Minang Saisuak 227 Kolonel Ahmad Husein 1925 1998 Dr Suryadi LIAS SAS Indonesie Universiteit Leiden Belanda dalam bahasa Inggris 2015 07 05 Diakses tanggal 2022 07 19 Djalal Nasrul Hendrik Makmur 2018 Pelaku dan saksi sejarah angkatan 66 Sumatera Barat bertutur tentang Tritura Erka ISBN 978 602 0738 03 1 Bacaan lanjutan suntingSyamdani 2009 PRRI Pemberontakan atau Bukan Yogyakarta Media Pressindo ISBN 979788032X Zed Mestika Chaniago Hasril 2001 Ahmad Husein Perlawanan Seorang Pejuang Jakarta Pustaka Sinar Harapan ISBN 9794167215 Asnan Gusti 2007 Memikir Ulang Regionalisme Sumatera Barat Tahun 1950 an Jakarta Yayasan Obor Indonesia ISBN 9789794616406 Profil Tokoh Aktivis dan Pemuka Masyarakat Minang Permo Promotion 1995 hlm 223 225 ISBN 978 979 8931 00 0 Diakses tanggal 15 November 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Siapa Mengapa Sejumlah Orang Minang Jakarta Biro Penerbitan Badan Koordinasi Kemasyarakatan Kebudayaan Alam Minangkabau DKI Jakarta 1995 ISBN 9789798790003 https bukittinggikota sikn go id index php ahmad husein Diarsipkan 2021 11 15 di Wayback Machine Pranala luar suntingTerbentuknya Dewan Banteng Dan Meletusnya PRRI Diarsipkan 2012 06 15 di Wayback Machine Sejarah TNI PRRI Permesta Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ahmad Husein amp oldid 25458281