www.wikidata.id-id.nina.az
Dalam artikel ini nama keluarganya adalah Mappetahang nama keluarga patronimik Bugis Andiadalah gelar kehormatan bangsawan Bugis Kapten KKO Purn Andi Mappetahang Fatwa atau A M Fatwa 12 Februari 1939 14 Desember 2017 adalah seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi DKI Jakarta Kapten KKO Purn Andi Mappetahang FatwaA M Fatwa sebagai anggota DPD RIKetua Badan Kehormatan DPD RI ke 3Masa jabatan 9 Oktober 2014 11 Oktober 2016Ketua DPDIrman GusmanAnggota DPD RI dari DKI JakartaMasa jabatan 1 Oktober 2009 30 September 2014Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik IndonesiaMasa jabatan 1 Oktober 2004 30 September 2009Menjabat bersama Aksa Mahmud amp Mooryati SoedibyoKetua MPRHidayat Nur WahidWakil Ketua Dewan Perwakilan RakyatBidang Kesejahteraan RakyatMasa jabatan 1 Oktober 1999 30 September 2004Menjabat bersama Soetardjo SoerjogoeritnoKhofifah Indar ParawansaMuhaimin IskandarKetua DPRAkbar TanjungPenggantiZaenal Ma arifInformasi pribadiLahir 1939 02 12 12 Februari 1939Bone Sulawesi Selatan Hindia BelandaMeninggal14 Desember 2017 2017 12 14 umur 78 Jakarta IndonesiaSebab kematianKanker hatiMakamTaman Makam Pahlawan Nasional Utama KalibataKebangsaan IndonesiaPartai politik PANSuami istriNy Noenoeng NoerdjanahAnak1 Dian Islamiati2 Diah Sakinah3 Ikar Fatahillah4 Rijalulhaq5 M AverusTempat tinggalJakarta IndonesiaAlma materAkademi Angkatan Laut 1960 PekerjaanTentaraPolitikusJulukanA M FatwaKarier militerDinas cabangTNI Angkatan LautMasa dinas1960 1970PangkatKaptenSatuanKKOIa meninggal karena penyakit kanker hati pada tanggal 14 Desember 2017 pukul 06 00 WIB pagi di Rumah Sakit MMC Jakarta 1 2 Daftar isi 1 Masa kecil 2 Pendidikan 3 Karier 4 Pengalaman Organisasi 5 Kematian 6 Referensi 7 Pranala luarMasa kecil SuntingA M Fatwa lahir di Bone pada 12 Februari 1939 dari keluarga keturunan Kerajaan Bone A M Fatwa menjadi aktivis di berbagai organisasi seperti Pelajar Islam Indonesia dan Muhammadiyah sejak usia 18 tahun 2 Ia juga aktif dari awal terbentuknya Keluarga Besar PII sebagai Penasihat dan kini Dewan Kehormatan Demikian juga di KAHMI pernah jadi Wakil Ketua di awal terbentuknya kemudian Dewan Penasihat A M Fatwa menjalani pendidikan di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta mulai tahun 1960 merangkap Fak Publisistik Univ Ibnu Chaldun Jakarta Ia lulus dengan predikat Sarjana Muda tahun 1963 2 Tahun 1961 ia terpilih sebagai Ketua Senat Seluruh Indonesia di Himpunan Mahasiswa Indonesia 2 Ia pernah diangkat sebagai Staf Khusus Agama dan Politik Gubernur DKI Jakarta pada era Ali Sadikin 1970 Fatwa dipecat secara tidak hormat dari statusnya sebagai pegawai pemerintah DKI Jakarta pada tahun 1979 karena dituduh melanggar sumpah jabatan dan menghasut masyarakat untuk membenci pemerintah 2 Fatwa turut menandatangani Petisi 50 sebagai bentuk protes terhadap Presiden Soeharto Terakhir ia divonis lagi 18 tahun penjara dari tuntutan seumur hidup dijalani efektif 9 tahun bebas bersyarat tahun 1993 karena kasus Lembaran Putih Peristiwa Tanjung Priok 12 September 1984 2 Jika diakumulasi ia menghabiskan waktu selama 12 tahun di balik jeruji besi selain tahanan luar AM FAtwa adalah salah seorang anak asuh Amnesti Internasional di London yang banyak mempublikasikan kasus kasus politiknya ke dunia internasional Dua Anggota Kongres Amerika Serikat telah mendesak Presiden George Bush untuk memberikan perhatian khusus kepada dua tahanan politik Indonesia yaitu HR Dharsono dan AM Fatwa Dokumen surat kedua anggota kongres tersebut diterima AM Fatwa dari mantan Kapolri yang juga aktivis Petisi 50 Jenderal Pol Hoegeng Imam Santoso Ketika Dan Quayle Wapres AS 1989 1993 berkunjung ke Indonesia pada bulan April 1989 tokoh pegiat HAM HJC Princen dkk langsung menemuinya dan mengingatkan agar lebih memperhatikan nasib dua tahanan politik tersebut Wapres Dan Quayle lalu memerintahkan Dubes AS di Jakarta untuk tindak lanjut bentuk perhatian tersebut Kedutaan AS lantas mengutus Sekretaris Politiknya Mr Julian Lebourgeois untuk mengunjungi keluarga AM Fatwa di Kramat Pulo Gundul di pinggir rel kereta dan di samping kali comberan yang hitam Atas segala penyiksaan yang dialami ia merupakan satu satunya warga negara yang pernah menuntut Pangkobkamtib di pengadilan Tetapi setelah terjadi perubahan sistem politik dan rezim pemerintahan melalui gerakan reformasi yang turut dipeloporinya dengan jiwa besar dan sikap kenegarawanan ia memaafkan dan menemui tokoh tokoh yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan pemenjaraannya Lalu secara manusiawi dan kekeluargaan membina hubungan baik yang berkelanjutan Belakangan juga ICMI terakhir sebagai Dewan Kehormatan Ia juga aktif di front front pergerakan seperti Front Pemuda Badan Kerjasama Pemuda Militer BKSPM Front Nasional dan Front Nasional Pembebasan Irian Barat FNPIB serta Front Anti Komunis FAK pimpinan Isa Anshari Hassan Aidit dan Aunur Rofiq Mansur Pernah menjadi Sekretaris Perserikatan Organisasi Organisasi Pemuda Islam Seluruh Indonesia PORPISI mewakili HMI ketika presidiumnya diketuai A Chalid Mawardi dari GP Anshor Juga pernah menjadi Sekjen Badan Amal Muslimin ketika presidiumnya diketuai oleh Letjen H Soedirman Badan Amal Muslimin nantinya menjadi fasilitator inisiatif terbentuknya Partai Muslimin Indonesia PARMUSI melanjutkan ke UNTAG Surabaya Fak Ketatanegaraan amp Ketataniagaan 1968 1970 ujian akhir S1 UNTAG Jakarta 1970 Selain aktif di intra universiter sebagai Ketua Senat dan Anggota Dewan Mahasiswa IAIN ia juga memelopori terbentuknya HMI Komisariat IAIN dan Cabang Ciputat Saat kuliah di IAIN itu AM Fatwa mendapat beasiswa ikatan dinas dari ALRI dan menjabat Ketua Koprs Pelajar Calon Perwira AL Komisariat Jakarta menggantikan dr Otto Maulana dari Universitas Indonesia 1960 1961 Selanjutnya jadi Ketua Senat Seluruh Indonesia menggantikan dr Tarmizi Taher dari Universitas Airlangga 1961 1963 Selanjutnya mengikuti Sekolah Dasar Perwira Komando Sedaspako V 1967 KKO AL namun tidak berlanjut sebagai Perwira AL dan hanya menjadi Imam Tentara yang ditempatkan sebagai Kepala Dinas Rohani Islam Pusat Pendidikan Tamtama merangkap Kepala Penerangan di Gunung Sari Surabaya Terakhir Wakil Kepala Dinas Rohani Islam Komando Wilayah Timur KKO AL di Surabaya hingga akhir tahun 1969 Kemudian oleh Komandan Pusat KKO AL Mayjen KKO Moch Anwar pada tahun 1970 AM Fatwa diperbantukan kepada Gubernur DKI Jakarta Letjen KKO AL Ali Sadikin di bidang agama dan politik Ketika Jenderal AH Nasution dan Jenderal Ahmad Yani melakukan koordinasi dan konsolidasi kekuatan Ormas non parpol untuk mengimbangi pengaruh PKI dalam elit politik dan kekuasaan lalu dibentuk Sekretariat Bersama Golongan Karya Sekber Golkar Anggota Front Nasional pada 20 Oktober 1964 AM Fatwa ikut menandatangani deklarasinya mewakili Pelajar Islam Indonesia PII Ketika Golkar menjadi kekuatan politik Orde Baru AM Fatwa yang berstatus PNS Pemda DKI pernah menjabat Ketua Bidang Pembinaan Rohani Golkar DKI 1976 Meski berstatus narapidana bebas bersyarat pada tahun 1993 yang mestinya secara formal baru bebas tahun 2002 atas izin Presiden Soeharto Menteri Agama Tarmizi Taher menjadikannya Staf Khusus dan berlanjut pada Menteri Agama Quraish Shihab Mantan Sekretaris Kelompok Kerja Petisi 50 itu bersama eksponen bangsa lainnya menggulirkan gerakan reformasi hingga Presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 AM Fatwa adalah salah seorang deklarator berdirinya Partai Amanat Nasional lalu menjadi Ketua DPP PAN 1998 2005 Wakil Ketua MPP PAN dan Dewan Kehormatan PAN 2015 2020 Dalam Pemilu 1999 AM Fatwa terpilih menjadi Anggota DPR RI dari PAN Ia lalu menjabat Wakil ketua DPR RI 1999 2004 Dalam Pemilu 2004 ia terpilih untuk kedua kalinya dari PAN dan menjadi Wakil Ketua MPR RI 2004 2009 Pada Pemilu 2009 dan 2014 AM Fatwa memutuskan maju sebagai calon perorangan dan terpilih menjadi Anggota DPD RI Senator dari DKI Jakarta Pada HUT KNPI 1999 DPP KNPI pimpinan Adyaksa Dault memberikan award kepada AM Fatwa sebagai Pegawai Negeri dan Politisi Berkepribadian Pada tanggal 14 Agustus 2008 ia dianugerahi tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana oleh Presiden RI Pada HUT ke 30 Revousi Islam Iran 29 Januari 2009 AM Fatwa memperoleh Award Pejuang Anti Kezaliman dari Presiden Mahmoud Ahmadinejad bersama sembilan tokoh pejuang demokrasi dan kemerdekaan dari sembilan negara Atas pemikiran dan pengabdiannya pada masyarakat khususnya di bidang pendidikan luar sekolah AM Fatwa dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa oleh Universitas Negeri Jakarta UNJ pada 16 Juni 2009 Museum Rekor Dunia Indonesia MURI memberinya tiga kali penghargaan Pertama sebagai Anggota Parlemen paling produktif menulis buku 2004 Kedua penghargaan atas pledoi terpanjang di Pengadilan Negeri 1985 2004 Dan ketiga dalam upayanya merintis penggunaan Hak Bertanya Anggota DPD RI kepada Presiden tentang kebijakan Mobil Murah wewenang yang pertama kali digunakan oleh DPD RI dengan memecahkan rekor terbesar penanda tangan 96 Anggota DPD RI 2013 Sejumlah masyarakat adat juga tak ketinggalan memberinya gelar kehormatan seperti Marga Ginting dari Tokoh Adat Brastagi 1999 Marga Harahap dari masyarakat Adat Padang Sidempuan 2001 Gelar Tumenggung Alip Jaya dari Adat Keratuan Paksi Pak Skala Brak Kerajaan Tua di Lampung 2006 dan Gelar Kajeng Pangeran Notohadinagoro dari Pakubuwono XII 2002 Selama dua periode menjadi Senator di DPD RI AM Fatwa tercatat sebagai Ketua Badan Kehormatan BK DPD RI yang terlama 2012 2017 dan beberapa kali menghasilkan keputusan fenomenal seperti pemberian sanksi tegas kepada sesama anggota DPD yang melanggar kode etik sebagai anggota Parlemen Sebagai anggota DPD tertua dia juga memimpin sidang peralihan pertengahan periode kepemimpinan DPD RI yang krusial dan kontroversial 2017 Dalam kepemimpinannya juga dua kali BK DPD RI menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Peran Badan Kehormatan dalam Menjaga Harkat Martabat Kehormatan dan Citra Lembaga Legislatif 2012 dan Pelaksanaan Hak Hak Protokoler Anggota Legislatif di Pusat dan Daerah 2013 Kedua seminar nasional untuk pertama kalinya diselenggarakan dalam sejarah keparlemenan Indonesia dan ternyata banyak menjadi rujukan bagi DPRD DPRD seluruh Indonesia Meskipun mewakili daerah pemilihan DKI Jakarta advokasi untuk menegakkan demokrasi dan HAM yang ia lakukan tidak hanya terbatas pada kasus kasus besar yang terjadi di ibu kota Seperti ikut menyelesaikan sengketa makam Mbah Priok antara masyarakat dengan PT Pelindo II memediasi sengketa masyarakat Ancol dengan PT Pelindo II memediasi sengketa lahan antara warga Meruya Selatan Jakarta Barat dengan pengembang PT Portanigra memperjuangkan kepemilikan KTP bagi masyarakat Tanah Merah Plumpang Jakarta Utara menyelesaikan sengketa rumah susun Tanah Abang antara penghuni dan pengembang dan menyelamatkan PPD dari rencana likuidasi oleh Menteri BUMN lalu mengalihkannya menjadi BUMD Juga kasus yang terjadi di daerah lain seperti turun langsung di lapangan menyelesaikan sengketa Pilkada Sumba Barat Daya sehingga Mendagri terpaksa melantik Bupati terpilih di Kemendagri Jakarta karena Gubernur NTT tidak bersedia melantiknya 2014 membantu penyelesaian melalui Mabes Polri atas kasus pembakaran liar suatu perkebunan di Sumatera Utara 2014 AM Fatwa juga aktif mengambil inisiatif dan menjadi panitia pengusulan gelar pahlawan nasional kepada tokoh tokoh bangsa Seperti KH Noer Alie 2006 Mohamad Natsir 2008 Sjafruddin Prawiranegara 2011 Pakubuwono X 2011 Ki Bagus Hadikusumo 2015 dan sekarang ia sedang berusaha terus mengusulkan gelar pahlawan nasional untuk Kasman Singodimedjo Abdul Kahar Mudzakkir AR Baswedan dan Ali Sadikin AM Fatwa beberapa kali memimpin delegasi ke sejumlah negara sahabat antara lain dalam rangka diplomasi parlemen seperti merintis hubungan pertama DPR RI dengan Parlemen Polandia 2000 mengeratkan kembali hubungan RI dan RRC setelah terputus pasca peristiwa G30S PKI 2003 merintis dibukanya kedutaan besar RI di Tripoli Libya setelah bertemu dengan Presiden Muammar Khaddafi 2001 ke Lisabon sebagai Koordinator Grup Kerjasama Bilateral Parlemen RI dan Portugal 2009 ke Havana mengangkat kasus utang beras Kuba kepada RI di masa pemerintahan Sukarno 2002 ke Riyadh merintis hubungan Parlemen RI dengan Parlemen Arab Saudi 2002 ke Khartoum menandatangani Kerjasama Parlemen RI dan Sudan 2004 ke Jeddah membahas perlindungan TKI dengan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi 2004 mengeratkan kembali hubungan DPR RI dengan Parlemen Malaysia setelah selesainya politik konfrontasi 2004 Memimpin pertama kali kunjungan gabungan Anggota DPR dan DPD ke Parlemen Nasional dan Senat Australia di Canberra 2007 dan dibalas juga dengan kunjungan gabungan Anggota Senat dan DPR Nasional Australia Pada kunjungan gabungan Anggota DPR dan DPD yang kedua AM Fatwa sempat menanam pohon perdamaian di Dataran Tinggi Golan perbatasan Syiria dengan Israel setelah mengunjungi Pasukan PBB dari TNI di Lebanon 2007 Sebelumnya atas jasa baik Parlemen Yordania di samping berkunjung ke Masjidil Aqsha yang dikuasai Israel AM Fatwa juga memerlukan mengunjungi Bethlehem tempat kelahiran Yesus Nabi Isa Sebagai Pimpinan Pansus Papua DPD RI ke Finlandia untuk perbandingan otonomi khusus Papua dengan Aland Island yang 100 tahun dikuasai Swedia yang dalam perundingan dimenangkan Finlandia dengan beberapa konsesi seperti ijin pengibaran bendera khusus Aland Island mendampingi bendera nasional Finlandia dan juga penggunaan Bahasa Swedia sebagai bahasa resmi 2011 Dari buah pikirannya telah lahir tidak kurang dari 29 buku yaitu Dulu Demi Revolusi Kini Demi Pembangunan eksepsi di pengadilan 1985 Demi Sebuah Rezim Demokrasi dan Keyakinan Beragama Diadili pembelaan di pengadilan 1986 cetakan kedua 2000 Saya Menghayati dan Mengamalkan Pancasila Justru Saya Seorang Muslim pidato pada acara pembebasan di penjara Cipinang 1994 Islam dan Negara 1955 Menggugat dari Balik Penjara 1999 Dari Mimbar ke Penjara 1999 Satu Islam Multipartai 2000 Demokrasi Teistis 2001 Otonomi Daerah dan Demokratisasi Bangsa 2003 Kampanye Partai Politik di Kampus 2003 PAN Mengangkat Harkat dan Martabat Bangsa 2003 Dari Cipinang ke Senayan 2003 Catatan dari Senayan 2004 Problem Kemiskinan Zakat sebagai Solusi Alternatif bersama Djamal Doa dan Aries Mufti 2004 PAN Menyongsong Era Baru Keharusan Reorientasi 2005 Pengadilan HAM Ad Hoc Tanjung Priok Pengungkapan Kebenaran untuk Rekonsiliasi Nasional 2005 Menghadirkan Moderatisme Melawan Terorisme 2006 amp 2007 Khutbah Khutbah Politik AM Fatwa di Masa Orde Baru 2007 Satu Dasawarsa Reformasi Antara Harapan dan Kenyataan 2008 Grand Design Penguatan DPD RI 2009 Potret Konstitusi Pasca Amendemen UUD 1945 2009 Pendidikan Politik Bernegara dengan Landasan Moral dan Etika 2009 Pancasila Karya Bersama Milik Bangsa Bukan Hak Paten Suatu Golongan 2010 Transisi Demokrasi di Atas Hamparan Korupsi Buah Pikir Reflektif Atas Carut Marut Reformasi 2013 Meretas Jalan Membentuk Karakter 2013 Mobil Murah dan Kemacetan Jakarta 2014 Mengatasi Banjir Jakarta Diangkat dari Dialog Bersama Warga 2015 Pahlawan Nasional KH Noer Alie 2016 Menggugat Kereta Cepat Api Jakarta Bandung bersama Ayi Hambali 2017 Kiprahnya dalam ranah sosial politik dan dakwah ternyata menarik sejumlah mahasiswa untuk menjadikannya objek penelitian Antara lain Pemikiran dan Kiprah Dakwah Andi Mappetahang Fatwa Skripsi Ihsan Suri di UIN Syarif Hidatullah Jakarta tahun 2010 Keterpilihan AM Fatwa Sebagai Anggota DPD RI Periode 2014 2019 Tesis Iqbal Syarifuddin di Universitas Indonesia tahun 2016 Dakwah Politik AM Fatwa Skripsi Ridhallah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017 CW Watson peneliti asal Inggris membuat publikasi khusus tentang AM Fatwa berjudul Criticism thought of AM Fatwa An Indonesian Politician on Nasionalism Politics and Dakwah in Indonesia versi Indonesia Membaca AM Fatwa 2008 AM Fatwa telah merintis berdirinya beberapa lembaga pendidikan seperti Yayasan Pondok Karya Pembangunan PKP Jakarta Islamic School Yayasan Ki Bagus Hadikusumo dan Yayasan Putra Fatahillah dengan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan Islam Mr Sjafruddin Prawiranegara Kini ia juga Ketua Pembina Yayasan Asrama Pelajar Islam YAPI yang didirikan Wakil Perdana Menteri Prawoto Mangkusasmito tahun 1952 Pendidikan SuntingSarjana Muda BA IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1963 Sarjana Muda BA Publisistik Universitas Ibnu Khaldun Jakarta 1964 S1 Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan Universitas 17 Agustus Untag Surabaya Jakarta 1970 Kursus Staf dan Kepemimpinan Pegawai Pemda DKI Jakarta 1975 Latihan Militer di Sekolah Dasar Perwira K Omando Sedaspako KKO AL Marinir Surabaya 1966 Kursus Pelatihan Manajemen di LPPM Jakarta 1979 1980 Karier SuntingImam Tentara Wakil Kepala Dinas Rohani Islam KKO AL Marinir Komando Wilayah Timur di Surabaya 1967 1970 Kepala Sub Direktorat Pembinaan Masyarakat Direktorat Politik Pemda DKI Jakarta Staf Khusus untuk masalah masalah agama dan politik Gubernur Ali Sadikin 1970 1979 Staf Khusus Menteri Agama Tarmizi Taher 1996 1998 Wakil Ketua DPR RI periode 1999 2004 Wakil Ketua MPR RI periode 2004 2009 Anggota DPD RI dari DKI Jakarta periode 2009 2014 Anggota DPD RI dari DKI Jakarta periode 2014 2019 Ketua Badan Kehormatan DPD RI periode 2012 2017Pengalaman Organisasi SuntingPelajar Islam Indonesia PII sejak 1957 dari tingkat Cabang dan Pengurus Besar Kini Dewan Penasehat Perhimpunan Keluarga Besar PII Himpunan Mahasiswa Islam HMI sejak 1960 dari Komisariat Cabang dan Pengurus Besar Kini Dewan Penasihat Majelis Nasional Korps Alumni HMI KAHMI Muhammadiyah sejak 1959 mulai dari Ranting Cabang dan Pimpinan Pusat Kini Wakil Ketua Lembaga Hikmah Pimpinan Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI sejak 1993 mulai dari Penasihat Orsat Orwil hingga kini sebagai Dewan Pakar Pengurus Front Nasional Pembebasan Irian Barat di Sumbawa 1958 1959 selanjutnya aktif di Front Nasional Pusat 1963 1964 Badan Kerjasama Pemuda Militer BKSPM di Sumbawa dan Pusat 1958 1961 Badan Kerjasama Ulama Militer BKS UM Jakarta Raya Front Pemuda Pusat 1961 1962 Ketua Senat Corps Pelajar Calon Perwira ALRI Corps PT PAL se Indonesia 1962 1963 Sekretaris Perserikatan Organisasi Organisasi Pemuda Islam seluruh Indonesia PORPISI Organisasi Konfederasi Tingkat Pusat 1963 1964 Penandatangan deklarasi berdirinya Sekretariat Bersama Golongan Karya Sekber Golkar 20 Oktober 1964 Sekretaris Umum Badan Amal Muslimin Organisasi konfederasi Ormas ormas Islam tingkat pusat 1976 1977 Badan Amal Muslimin adalah mediator dan fasilitator berdirinya Partai Muslimin Indonesia Parmusi Sekretaris Majelis Ulama Indonesia MUI DKI Jakarta juga anggota Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Pusat 1975 1979 Penandatangan Petisi 50 1980 Sekretaris Kelompok Kerja Petisi 50 1980 1996 Dewan Penasihat Alumni IAIN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sekjen MTQ Nasional V 1972 di Jakarta kemudian menjadi Ketua Umum Provinsi DKI 1973 1979 selanjutnya mempersiapkan konsep pelembagaan MTQ Nasional hingga terbit SK Bersama Menag dan Mendagri tentang pembentukan LPTQ Nasional Ketua Umum Koordinasi Dakwah Islam KODI DKI 1976 1979 Ketua II Korps Muballigh Indonesia pimpinan Sjafruddin Prawiranegara 1983 1984 Ketua Korps Muballigh Muhammadiyah DKI 1977 1999 Dewan Penasihat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan KKSS Pusat Dewan Penasihat Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone KKMB Pusat Mendirikan dan memimpin beberapa Yayasan Pendidikan dan Sosial antara lain Yayasan Putra Fatahillah dan Yayasan Pondok Karya Pembangunan sebagai proyek monumental dari Pemda DKI Pendiri dan Deklarator Partai Amanat Nasional tingkat Pusat Ketua DPP PAN periode 1998 2005 Wakil Ketua MPP PAN Periode 2005 2010Kematian SuntingA M Fatwa meninggal dunia Kamis 14 Desember 2017 pukul 06 17 WIB di RS MMC Kuningan Jakarta pada usia 78 tahun akibat kanker hati Ia kemudian dimakamkan secara militer penuh di Taman Makam Pahlawan Kalibata Referensi Sunting Keluarga AM Fatwa Meninggal Karena Liver Stadium 4 pranala nonaktif permanen dari situs detik a b c d e f Sejarah Hidup A M Fatwa Pejuang Islam Politik Lintas Zaman Tirto id Diakses tanggal 2020 03 22 Pranala luar Sunting Indonesia Situs resmi A M Fatwa Indonesia Biografi tokohindonesia com Diarsipkan 2009 12 01 di Wayback Machine Indonesia https twitter com AMFatwaGrand Design Penguatan DPD RI Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title A M Fatwa amp oldid 24355194