www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk leluhur dari kepercayaan ini lihat Agama Iran Kuno Zoroastrianisme atau Mazdayasna adalah sebuah agama yang berasal dari Iran Raya dan merupakan salah satuagama tertua yang masih terus dianut hingga sekarang yang didasarkan pada ajaran seorang Nabi berbahasa Iran yakni Zoroaster juga dikenal sebagai Zara8ustra dalam Bahasa Avesta atau sebagai Zartosht dalam Bahasa Persia 1 2 Penganutnya disebut juga sebagai Zoroastrian Agama ini memiliki kosmologi dualistik yang memisahkan antara kebaikan dan kejahatan dan eskatologi yang meramalkan akan terjadinya penaklukan pamungkas terhadap kejahatan oleh kebaikan 3 Zoroastrianisme menganggap Ahura Mazda Tuhan Bijaksana sebagai Tuhan yang tidak berawal lagi maha bijaksana 4 Secara historis fitur fitur unik dari Zoroastrianisme seperti monoteisme 5 mesianisme kepercayaan akan kehendak bebas penilaian oleh Tuhan setelah kematian konsep surga neraka malaikat dan setan bisa jadi telah mempengaruhi sistem dari agama agama dan filosofis filosofis lain termasuk Agama Agama Samawi dan Gnostisisme 6 7 8 Buddhisme Utara 7 dan filsafat Yunani 9 Dengan kemungkinan berakar dari milenia ke 2 SM Zoroastrianisme memasuki sejarah tertulis semenjak abad ke 5 SM 10 Agama ini berfungsi sebagai agama negara di Kerajaan Kerajaan Iran Kuno selama lebih dari satu milenium dari sekitar 600 SM hingga 650 M tetapi menurun dari abad ke 7 M dan seterusnya sebagai akibat langsung dari penaklukan Muslim terhadap Persia 633 654 M yang mengarah pada penganiayaan dalam skala besar terhadap orang orang Zoroastrianisme 11 Estimasi tertinggi jumlah penganut Zoroastrianisme saat ini adalah 110 000 120 000 orang 12 dengan mayoritasnya tinggal di India Iran dan Amerika Utara jumlah mereka dianggap mengalami penurunan 13 14 Teks Teks terpenting bagi Zoroastrianisme ialah apa yang terkandung dalam Avesta terutama yang mencakup tulisan dari Zoroaster yang dikenal sebagai Gatha serta puisi puisi di dalam Yasna yang mendefinisikan ajaran Zoroaster yang berfungsi sebagai basis dalam melaksanakan ibadah Filosofi agama Zoroaster memisahkan Tuhan Tuhan dari tradisi Iran awal menjadi Ahura 15 dan Daeva 16 yang mana Daeva dianggap tidak layak disembah Zoroaster menyatakan bahwa Ahura Mazda ialah pencipta tertinggi sang kreatif dan energi penopang dari alam semesta melalui Asha 17 dan bahwa umat manusia diberikan pilihan untuk memilih berada pada pihak Ahura Mazda atau tidak membuat umat manusia bertanggung jawab atas pilihan yang diambilnya Meskipun tidak ada yang dapat melawan Ahura Mazda dalam segi kekuatan Angra Mainyu roh perusak yang mana terlahir dari Aka Manah pikiran jahat dianggap merupakan sebagai entitas musuh utama dalam agama berdiri melawan Spenta Mainyu roh kreatif 18 Literatur Persia Tengah kemudian mengembangkan karakter Angra Mainyu lebih lanjut menjadi Ahriman meningkatkannya menjadi penentang utama Ahura Mazda 19 Selain itu energi kehidupan yang berasal dari Ahura Mazda yang dikenal sebagai Asha kebenaran tatanan kosmik 20 21 berdiri sebagai lawan dari Druj kebohongan tipu daya 22 23 Ahura Mazda dianggap sebagai Tuhan yang Maha Baik dengan tanpa ada sedikitpun kebencian ataupun kejahatan berasal dari dirinya 24 Ahura Mazda bertempat di Getig alam material yang terlihat dan Menōg alam mental dan spiritual yang tidak terlihat 25 melalui tujuh enam bila tanpa Spenta Mainyu Amesha Spentas 26 emanasi langsung dari Ahura Mazda Zoroastrianisme tidak sepenuhnya seragam dalam pemikiran teologis dan filosofis terutama dengan pengaruh sejarah dan modern yang memiliki dampak signifikan pada kepercayaan praktik kosa kata serta nilai nilai dari segi individual dan lokal yang terkadang menyatu dengan tradisi dan dalam kasus kasus lain menggantikannya 27 Tujuan utama dalam kehidupan seorang penganut Zoroastrianisme ialah menjadi seorang Ashavan ahli mengenai Asha dan membawa kebahagiaan ke dunia yang berkontribusi pada pertempuran kosmik melawan kejahatan Inti ajaran Zoroastrianisme meliputi Mengikuti tiga jalan Asha Humata Huxta Huvarshta lit pikiran baik kata kata baik perbuatan baik 28 Melakukan amal untuk menjaga supaya jiwa selaras dengan Asha dan dengan demikian selaras pula dalam menyebarkan kebahagiaan 29 Kesetaraan dalam spiritual dan kewajiban bagi laki laki dan perempuan 30 Menjadi baik demi kebaikan dan tanpa mengharap imbalan Daftar isi 1 Terminologi 2 Teologi 3 Sejarah 3 1 Zaman Klasik 4 Ajaran ajarannya 4 1 Konsep Ketuhanan 4 2 Konsep mengenai Penciptaan 4 3 Konsep Eskatologi Kehidupan Setelah Kematian 4 4 Konsep mengenai Etika Hidup 5 Ritus Kematian dalam Zoroastrianisme 6 Ritus Naojote 7 Tempat Ibadah 8 Upacara Keagamaan Sehari Hari dan Berbagai Hari Raya 9 Kitab Suci 10 Sekte sekte dalam Zoroastrianisme 11 Perkembangan Zoroastrianisme Masa Kini 12 Referensi 13 Pranala luarTerminologi SuntingNama Zoroaster Zwroasthr adalah terjemahan Yunani dari nama Zarathustra yang berasal dari bahasa Avesta Ia dikenal sebagai Zartosht dan Zardosht dalam bahasa Persia dan Zaratosht di Gujarati Nama agamanya menurut penganutnya adalah Mazdayasna yang menggabungkan Mazda dengan kata Yasna dari bahasa Avesta yang berarti penyembahan pengabdian 31 Dalam bahasa Inggris penganut agama ini biasa disebut Zoroastrian atau Zarathustrian Ungkapan lama yang masih digunakan sampai sekarang adalah Behdin yang berarti Agama terbaik Beh lt Persia Tengah weh yang bermakna baik din lt Persia Tengah den lt Avestan daena yang bermakna agama Dalam liturgi Zoroastrian istilah ini digunakan sebagai gelar bagi orang awam yang telah resmi dilantik ke dalam agama dalam upacara Navjote berbeda dengan gelar gelar imam seperti osta osti ervad hirbod mobed dan dastur 32 33 34 Referensi pertama mengenai penyebutan Zoroaster dalam buku buku berbahasa Inggris adalah dari Thomas Browne 1605 1682 yang secara singkat menyebut Zoroaster dalam Religio Medici nya pada tahun 1643 35 Istilah Mazdaisme ˈmaezde ɪzem adalah bentuk alternatif dalam bahasa Inggris yang digunakan juga untuk agama ini mengambil Mazda dari nama Ahura Mazda dan menambahkan akhiran isme untuk menunjukkan sistem kepercayaan 36 Teologi SuntingZoroastrianisme percaya bahwa ada sosok pencipta tertinggi yang tidak diciptakan yang universal transenden dan serba baik bernama Ahura Mazda atau secara literlit bermakna Tuhan yang Bijaksana Ahura berarti Tuhan dan Mazda berarti Kebijaksanaan dalam bahasa Avesta 37 Zoroaster memisahkan kedua atribut tersebut sebagai dua konsep yang berbeda di sebagian besar Gatha namun terkadang menggabungkannya menjadi satu bentuk Zoroaster juga mengklaim bahwa Ahura Mazda maha tahu akan tetapi tidak maha kuasa 38 Di dalam Gatha Ahura Mazda dituliskan bekerja melalui emanasi yang dikenal sebagai Amesha Spenta 39 dan dengan bantuan Ahura Ahura lain 40 Para cendikiawan dan teolog telah lama memperdebatkan esensi dari Zoroastrianisme dengan dualisme monoteisme dan politeisme sebagai istilah istilah utama yang diterapkan pada agama tersebut 41 42 43 Beberapa cendekiawan menyatakan bahwa konsep ketuhanan Zoroastrianisme mencakup keberadaan dan pikiran sebagai entitas imanen menggambarkan Zoroastrianisme sebagai kepercayaan pada alam semesta yang memiliki kesadaran yang menciptakan dirinya sendiri sebagai atribut khusus sehingga menempatkan Zoroastrianisme dalam kelompok panteistik yang berbagi asal usulnya dengan Hinduisme India 44 45 Bagaimanapun Asha kekuatan spiritual utama yang berasal dari Ahura Mazda 46 adalah tatanan kosmik yang merupakan antitesis dari kekacauan yang merupakan druj kepalsuan dan ketidakteraturan 47 Konflik kosmik yang dihasilkan melibatkan seluruh ciptaan mental spiritual dan material termasuk kemanusiaan pada intinya yang berperan aktif dalam konflik tersebut 48 Dalam teks teks Zoroastrian druj berasal dari Angra Mainyu juga disebut dalam teks teks datang belakangan sebagai Ahriman roh mental penghancur sedangkan wakil utama Asha dalam konflik ini adalah Spenta Mainyu roh mentalitas kreatif 49 Ahura Mazda adalah imanen dalam umat manusia dan berinteraksi dengan ciptaan melalui emanasi yang dikenal sebagai Amesha Spenta yang dermawan suci yang merupakan perwakilan dan penjaga atas berbagai aspek penciptaan dan kepribadian yang ideal 50 Ahura Mazda melalui Amesha Spenta ini dibantu oleh liga dewa yang tak terhitung jumlahnya yang disebut Yazatas yang berarti layak disembah dan masing masing umumnya merupakan hipostasis dari aspek fisik maupun moral dari penciptaan Menurut kosmologi Zoroastrian dalam mengartikulasikan formula Ahuna Vairya Ahura Mazda akan menjadikan nyata kemenangannya terhadap Angra Mainyu 51 Ahura Mazda pada akhirnya menaklukkan Angra Mainyu yang jahat di mana realitas akan mengalami renovasi kosmik yang disebut Frashokereti 52 dan waktu yang terbatas akan berakhir Dalam renovasi terakhir semua ciptaan bahkan jiwa orang mati yang awalnya dibuang atau memilih untuk turun ke kegelapan akan dipersatukan kembali dengan Ahura Mazda di Kshatra Vairya berarti kekuasaan terbaik 53 dibangkitkan menuju keabadian Dalam literatur Persia Tengah kepercayaan yang menonjol adalah bahwa pada akhir zaman seorang figur penyelamat yang dikenal sebagai Saoshyant akan membawa Frashokereti sedangkan dalam teks teks Gathic istilah Saoshyant berarti orang yang membawa manfaat mengacu pada semua orang beriman kepada Mazdayasna tetapi berubah menjadi konsep mesianis dalam tulisan tulisan yang datang berikutnya Teologi Zoroastrian mencakup terutama pentingnya mengikuti Tiga Jalan Asha yang berada dalam siklus Pikiran Baik Kata Kata Baik dan Perbuatan Baik 54 Terdapat pula penekanan pada penyebaran kebahagiaan sebagian besar melalui amal 55 dan menghormati kesetaraan spiritual dan tugas antara pria dan wanita 56 Penekanan Zoroastrianisme pada melindungi dan memuliakan alam dan unsur unsurnya telah menyebabkan beberapa orang menyatakan agama ini sebagai agama yang pertama di dunia yang menyokong ekologi 57 Avesta dan teks teks lainnya dari agama ini menyerukan perlindungan air tanah api dan udara yang mana hal ini menjadikannya sebagai agama yang ekologikal Tidak mengherankan jika Mazdaisme disebut sebagai agama ekologis pertama Penghormatan kepada Yazatas roh roh ilahi menekankan pelestarian alam Avesta Yasnas 1 19 3 4 16 9 Yashts 6 3 4 10 13 58 Namun pernyataan khusus ini tersandung oleh fakta bahwa Zoroastrianisme awal memiliki tugas untuk memusnahkan spesies yang dianggap jahat sebuah perintah yang tidak lagi diikuti dalam Zoroastrianisme modern 59 Sejarah SuntingZaman Klasik Sunting Akar dari agama Zoroastrianisme diperkirakan terletak pada sistem keagamaan prasejarah bersama Indo Iran yang berasal dari awal milenium ke 2 SM 60 Nabi Zoroaster sendiri meskipun secara tradisional dianggap berasal dari abad ke 6 SM namun oleh banyak sejarawan modern dianggap sebagai pembaharu agama politeistik Iran yang hidup pada abad ke 10 SM 61 Zoroastrianisme sebagai agama belum terbentuk secara sempurna sampai beberapa abad kemudian Zoroastrianisme memasuki sejarah tertulis sejak pertengahan abad 5 SM Herodotus dalam buku The Histories nya selesai sekitar tahun 440 SM menulis deskripsi mengenai masyarakat Iran Raya yang mana terdapat fitur fitur Zoroastrianisme di dalamnya seperti membiarkan yang mati dimakan burung burung liar 62 nbsp Patung dari tanah liat dan alabaster yang menggambarkan pendeta Zoroastrian mengenakan tutup kepala bergaya Baktrian yang unik ditemukan di Takhti Sangin Tajikistan Kerajaan Yunani Baktria abad ke 3 atau ke 2 SM nbsp Makam Koresh Agung di Pasargadae Iran The Histories adalah sumber informasi utama mengenai periode awal era Akhemeniyah 648 330 SM khususnya yang berkaitan dengan peran pendeta pendeta Zoroastrianisme yang dikenal sebagai Majus Menurut Herodotus Majus adalah suku keenam Media dan memegang kekuasaan yang cukup besar di istana kaisar Median sebelum penyatuan kekaisaran Persia di bawah Koresh Agung semua orang Iran disebut sebagai Mede atau Mada oleh orang orang di Dunia Kuno 63 Menyusul penyatuan kerajaan Media dan Persia pada tahun 550 SM Koresh Agung dan kemudian putranya Cambyses II membatasi kekuasaan orang Majus setelah mereka berusaha menabur perbedaan pendapat menyusul hilangnya pengaruh mereka Pada 522 SM para Majus memberontak dan mengadakan seorang saingan penerus takhta Si perampas kekuasaan berpura pura menjadi putra bungsu Koresh Smerdis mengambil alih kekuasaan tak lama kemudian 64 Karena pemerintahan despotik Cambyses dan ketidakhadirannya yang lama di Mesir seluruh rakyat Persia Media dan semua bangsa lain mengakui si perampas kekuasaan terutama karena ia memberikan pengampunan pajak selama tiga tahun 63 Darius I dan kemudian kaisar Achaemenid mengakui pengabdian mereka kepada Ahura Mazda dalam prasasti sebagaimana dibuktikan beberapa kali dalam prasasti Behistun dan yang tampaknya melanjutkan model koeksistensi dengan agama lain Apakah Darius adalah pengikut ajarannya Zoroaster belum dipastikan secara pasti karena tidak ada indikasi catatan bahwa penyembahan Ahura Mazda secara eksklusif merupakan praktik Zoroastrian 65 Menurut legenda Zoroastrian akhir Denkard dan Kitab Arda Viraf banyak teks suci hilang ketika pasukan Alexander Agung menyerbu Persepolis dan kemudian menghancurkan perpustakaan kerajaan di sana Bibliotheca historicala karya Diodorus Siculus yang diselesaikan sekitar tahun 60 SM tampaknya mendukung legenda Zoroastrian ini Menurut salah satu pemeriksaan arkeologi terdapat bekar bekas terbakar pada reruntuhan istana Xerxes 66 Apakah kumpulan besar teks semi religius ditulis di atas perkamen dengan tinta emas seperti yang disebutkan oleh Denkard benar benar ada tetap menjadi masalah spekulasi 67 Penaklukan Alexander sebagian besar menggusur Zoroastrianisme dengan kepercayaan Helenistik 61 meskipun Zoroastrianisme tetap dipraktekkan berabad abad setelah runtuhnya Akhemeniyah di daratan Persia dan wilayah inti dari bekas Kekaisaran Akhemeniyah terutama Anatolia Mesopotamia dan Kaukasus Di kerajaan Kappadokia yang wilayahnya dulunya merupakan milik Akhemeniyah para kolonis Persia terputus dari rekan seagama mereka di Iran terus mempraktekkan agama Zorastrianisme nenek moyang mereka dan di sana Strabo yang mengamatinya pada abad pertama SM mencatat XV 3 15 bahwa penyala api tersebut memiliki banyak tempat suci untuk para Tuhan Persia begitupula kuil kuil api 68 Strabo lebih lanjut menyatakan bahwa ini adalah tempat tempat yang penting dan di tengah tengahnya terdapat sebuah altar di mana ada banyak abu dan di mana orang majus menjaga apinya terus menyala 68 Zoroastrianisme baru kembali mendapat ketertarikan yang besar setelah berakhirnya masa periode Parthia 247 SM 224 61 Ajaran ajarannya SuntingKonsep Ketuhanan Sunting Di dalam ajaran Zoroastrianisme hanya ada satu Tuhan yang universal dan Maha Kuasa yaitu Ahura Mazda 69 Ia dianggap sebagai Sang Maha Pencipta segala puja dan sembah ditujukan hanya kepadanya 69 Pengakuan ini adalah bentuk penegasan bahwa hanya Ahura Mazda yang harus disembah di tengah konteks kepercayaan tradisional masyarakat Iran yang kuat dengan pengaruh politeisme 70 Zoroastrianisme mempunyai prinsip dualisme yang mempercayai bahwa ada dua kekuatan yang bertentangan dan saling beradu yakni kekuatan kebaikan dan kejahatan 69 Dalam tradisi Zoroastrianisme yang jahat diwakili oleh Angra Mainyu atau Ahriman sedangkan yang baik diwakili oleh Spenta Mainyu 69 Manusia harus selalu memilih akan berpihak pada kebaikan atau kejahatan selama hidupnya 70 Akan tetapi dengan paham dualisme ini tidak berarti bahwa Zoroastrianisme tidak mengakui monoteisme karena Ahura Mazdalah satu satunya Tuhan yang disembah 70 Ahura Mazda pada saatnya akan mengalahkan kekuatan yang jahat dan berkuasa penuh 69 Ahriman dan para pengikutnya akan dimusnahkan untuk selamanya 69 Meskipun ajaran Zarathustra mengajarkan monoteisme dengan Ahura Mazda sebagai satu satunya dewa yang harus disembah namun keberadaan dewa dewa lain pun tetap diakui 69 Dewa dewa yang turut diakui keberadaanya ada lima yaitu 69 Asha Vahista dewa tata tertib dan kebenaran yang berkuasa atas api Vohu Manah dewa yang digambarkan sebagai sapi jantan ini dikenal sebagai dewa hati nurani yang baik Keshatra Vairya yaitu dewa yang berkuasa atas segala logam Spenta Armaity yaitu dewa yang berkuasa atas bumi dan tanah Haurvatat dan Amertat yaitu dewa dewa yang berkuasa atas air dan tumbuh tumbuhanKonsep mengenai Penciptaan Sunting Alam semesta dalam ajaran Zoroastrianisme berusia 12000 tahun 69 Setelah masa 12000 tahun berakhir barulah akan terjadi kiamat 69 Masa 12000 tahun ini terbagi menjadi beberapa periode Periode 3000 tahun pertama yaitu masa ketika Ahura Mazda menciptakan alam semesta 69 Ahriman kemudian berusaha menyerang dan menghancurkan alam yang diciptakan Ahura Mazda 71 Hal ini disebabkan karena kehendak Ahriman adalah menyakiti dan merusak alam ciptaan 71 Periode 3000 tahun kedua yaitu periode Ahura Mazda dan Angra Mainyu beradu kekuatan keduanya berusaha saling kalah mengalahkan 69 Dalam peristiwa inilah terjadi terang dan gelap serta siang dan malam 69 Periode 3000 tahun ketiga yaitu masa ketika nabi Zarathustra lahir dan menerima penglihatan dari Ahura Mazda 71 Selanjutnya penglihatan ini kemudian disebarkannya kepada umat manusia 69 Periode 3000 tahun terakhir yaitu masa munculnya seorang Saoshayant setiap seribu tahun yang diyakini sebagai penyelamat yang akan memerintah dan memelihara bumi 69 Ketiga Saoshayant yang akan datang itu adalah keturunan Zarathustra yang pada akhirnya akan memimpin manusia untuk melawan dan menghancurkan Ahriman serta para pengikutnya 69 Barulah setelah itu perdamaian dunia akan terwujud 69 Konsep Eskatologi Kehidupan Setelah Kematian Sunting Dalam pemahaman Zoroastrianisme setiap orang akan mengalami penghakiman setelah meninggal 72 Penganut Zoroaster meyakini bahwa ketika seseorang meninggal ia harus dapat membuktikan dirinya telah melakukan lebih banyak kebaikan daripada kejahatan 72 Mereka percaya setiap roh manusia yang telah meninggal harus melewati Jembatan Cinvat yaitu jembatan yang menuju ke sorga 73 Jiwa manusia sesudah meninggal akan tetap tinggal selama tiga hari di dalam tubuhnya dan baru pada hari ke empat dibawa menuju penghakiman di Jembatan Cinvat 72 Setelah berhasil melewati jembatan ini maka seseorang akan hidup bahagia dengan rahmat Ahura Mazda 73 Semakin banyak kebaikan yang dibuat seseorang maka akan semakin lebarlah jembatan itu dan sebaliknya semakin besar kejahatannya maka semakin sempitlah jembatan itu hingga rohnya tidak dapat melewatinya dan jatuh dari Jembatan Cinvat 73 Di bawah jembatan inilah terdapat neraka yang penuh api sebuah tempat yang suram dan penuh kesedihan 73 Menurut ajaran Zoroastrianisme dunia akan mengalami pembaruan menuju kesempuranaan dan jiwa jiwa baik yang masih hidup dan sudah mati akan dibebaskan selamanya dari kuasa jahat 73 Pembaruan dunia dan kebangkitan kembali seluruh ciptaan disebut Frashokeveti 73 Konsep mengenai Etika Hidup Sunting Dalam pandangannya mengenai etika hidup yang ideal ada tiga hal utama yang ditekankan dalam Zoroastrianisme yaitu pikiran yang baik perkataan yang baik dan perbuatan yang baik 74 Zoroastrianisme memberikan kebebasan bagi setiap penganutnya untuk memilih hidup yang baik atau jahat bagi dirinya sendiri 74 Menurut mereka dunia yang akan datang akan mengalami pembaruan 73 Pembaruan dunia ini tidak dapat dapat dikerjakan oleh satu orang saja tetapi membutuhkan keterlibatan banyak orang 73 Oleh karena itu Zoroastrianisme sangat menekankan tanggung jawab moral dari masing masing orang untuk melakukan kebaikan 73 Dosa bagi penganut Zoroastrianisme adalah penolakan untuk bersekutu dengan aspek kebaikan dari Ahura Mazda 74 Mereka meyakini bahwa tidak ada yang ditakdirkan atau dikodratkan sebelumnya 73 Apa yang dilakukan dikatakan dan dipikirkan selama hidup akan menentukan apa yang akan terjadi setelah meninggal Mereka pun menolak konsep pertapaan karena mereka memahami bahwa dunia itu baik 74 Tidak ada ruang untuk penyangkalan diri dan bertapa karena menolak dunia berarti menolak ciptaan dan menolak ciptaan berarti menolak Sang Pencipta 74 Ritus Kematian dalam Zoroastrianisme Sunting nbsp Salah satu gambar Menara Ketenangan di Bombay Zoroastrianisme tidak mengizinkan penguburan dan pembakaran tubuh orang yang telah meninggal karena dianggap akan menodai air udara bumi dan api 72 Mereka menyelenggarakan ritus kematian dengan menempatkan mayat di atas Dakhma atau Menara Ketenangan 72 Di sana terdapat pembagian tempat yang jelas bagi kaum laki laki perempuan dan anak anak 72 Adapun tahap tahap yang dilakukan saat upacara kematian adalah sebagai berikut 72 Mayat dibiarkan di dalam sebuah ruangan di rumah selama tiga hari sebelum dibawa ke Dakhma tempat untuk melaksanakan upacara kematian Sesudah itu mayat lalu dibawa ke Dakhma atau Menara Ketenangan Di sana mayat akan ditelanjangi dan ditidurkan di atas menara yang terbuka dan dibiarkan agar dimakan oleh burung burung Sisa sisa tulang kemudian dibuang ke dalam sumur Ritus Naojote Sunting nbsp Gambar seorang anak yang sedang mengikuti ritus NaojoteRitus Naojote merupakan sebuah ritus yang dijalani oleh anak anak yang berusia antara tujuh hingga sepuluh tahun 72 Istilah Naojote berasal dari kata nao yang berarti baru dan jote atau zote yang artinya mempersembahkan doa doa 72 Dalam ritus ini anak anak laki laki dan perempuan diberikan Sadre dan Kusti pakaian kudus yang harus dipakai seumur hidup 72 Setelah mengikuti ritus Naojote anak anak dianggap sudah punya kewajiban dan tanggung jawab untuk menjalankan ritus ritus keagamaan dalam Zoroastrianisme 72 Tempat Ibadah Sunting nbsp Salah satu kuil Zoroastrianisme di Yazd IranPara penganut Zoroastrianisme beribadah di dalam kuil yang disebut dengan Kuil Api 75 Disebut demikian karena di dalam kuil api dibiarkan menyala terus menerus sebagai lambang kehadiran dewa 75 Api bukan saja menyimbolkan kehadiran Tuhan tetapi juga sebagai simbol kesucian 74 Upacara Keagamaan Sehari Hari dan Berbagai Hari Raya SuntingUntuk melangsungkan upacara keagamaan sehari hari penganut Zoroaster tidak diharuskan pergi ke kuil 72 Mereka dapat berdoa di mana saja seperti di gunung gunung sungai sungai ladang ladang ataupun di rumah 72 Mereka dapat menyampaikan nazar penyesalan dosa ungkapan terima kasih dan sebagainya 72 Waktu yang dirasakan tepat untuk melakukan upacara agama sehari hari adalah di pagi hari 72 Zoroastrianisme mempunyai beberapa hari raya atau disebut Gahambars 72 Perayaan Tahun Baru Naw Ruz atau Noruz merupakan hari raya yang dirayakan paling meriah 72 Selain itu ada juga Festival Seribu Hari Sada yang dirayakan di dekat sungai Pengenangan akan orang orang yang telah meninggal dan perayaan Ulang Tahun Zoroaster 72 Kitab Suci SuntingKitab suci orang orang penganut Zoroaster adalah kumpulan tulisan tulisan sakral yang dikenal dengan Avesta yang terbagi menjadi empat bagian 72 Keempat bagian itu terdiri atas Kitab Yasna yaitu kumpulan doa doa dan aturan aturan ibadah 72 Kitab Yasna juga mencakup Ghata yakni kumpulan puji pujian yang dipercayai sebagai hasil tulisan dari Zoroaster 72 Ghata terdiri dari 17 puji pujian yang dibuat dalam bentuk puisi yang sulit diterjemahkan dan hanya bisa dimengerti oleh orang orang tertentu Puisi ini menceritakan tentang perjumpaan Zoroaster dengan Tuhan dalam suatu penglihatan 75 Kitab Visparat berisi puji pujian penuh hormat serta permohonan kepada Tuhan 72 Kitab Videvdat Vendidad yaitu tulisan tulisan yang berkaitan dengan ritual pemurnian 72 Kitab Khode Avesta yaitu buku kumpulan doa sehari hari yang di dalamnya juga mencakup Yashts kumpulan puji pujian dan puisi tentang kepahlawanan 72 Sekte sekte dalam Zoroastrianisme SuntingTerbaginya Zoroastrisme ke dalam beberapa kelompok bukan disebabkan karena perbedaan pemahaman teologi 72 Pembagian sekte sekte ini karena waktu perayaan Tahun Baru yang berbeda beda 72 Terdapat tiga sekte dalam Zoroastrianisme 72 Kelompok Shenshahi yang merayakan Tahun Baru pada musim gugur sekitar bulan Agustus atau September Kelompok Qadimi yang merayakan Tahun Baru pada musim panas sekitar bulan Juli atau Agustus Kelompok Fasli yang merayakan Tahun Baru pada musim semi yaitu setiap tanggal 21 MaretPerkembangan Zoroastrianisme Masa Kini SuntingZoroastrianisme tidak menekankan pentingnya konversi 73 Mereka berusaha mempertahankan agamanya sebagai agama yang khas dalam komunitas mereka 73 Akan tetapi mereka tetap membuka peluang bagi siapa saja yang hendak menjadi penganut Zoroastrianisme 73 Sepanjang abad 20 banyak orang orang penganut Zoroastrianisme yang menetap di Iran dan India melakukan migrasi ke negara negara lain 73 Kini komunitas Zoroastrianisme dapat ditemukan di kota kota besar seperti London New York Chicago Boston dan Los Angeles dan telah hidup berbaur dengan komunitas komunitas beragama lain 73 Referensi Sunting Zarathustra Iranian prophet Diakses tanggal 9 June 2017 Welcome to Encyclopaedia Iranica www iranicaonline org Diakses tanggal 2021 03 29 Skjaervo Prods Oktor 2005 Introduction to Zoroastrianism PDF Iranian Studies at Harvard University Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2021 12 24 Diakses tanggal 2022 02 09 AHURA MAZDA Encyclopaedia Iranica Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 Dastur Francoise 1996 Death An Essay on Finitude A amp C Black hlm 11 ISBN 978 0 485 11487 4 Mehr Farhang 2003 The Zoroastrian Tradition An Introduction to the Ancient Wisdom of Zarathushtra Mazda Publishers hlm 44 ISBN 978 1 56859 110 0 Russell James R 1987 Zoroastrianism in Armenia Harvard University Department of Near Eastern Languages and Civilizations hlm 211 437 ISBN 978 0 674 96850 9 Boyd James W 1979 Is Zoroastrianism Dualistic Or Monotheistic Journal of the American Academy of Religion XLVII 4 557 88 doi 10 1093 jaarel xlvii 4 557 ISSN 0002 7189 Karaka Dosabhai Framji 1884 History of the Parsis Macmillan and Company hlm 209 Nigosian Solomon Alexander 1993 Zoroastrian Faith Tradition and Modern Research McGill Queen s Press hlm 95 97 131 ISBN 9780773511330 a b Boyce 2001 hlm 1 77 Grabbe Lester L 2006 A History of the Jews and Judaism in the Second Temple Period vol 1 The Persian Period 539 331BCE Bloomsbury Publishing hlm 361 364 ISBN 9780567216175 Greece iii Persian Influence on Greek Thought Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 14 ZOROASTRIANISM i HISTORY TO THE ARAB CONQUEST Encyclopaedia Iranica Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 Hourani 1947 hlm 87 Rivetna Roshan The Zarathushti World a 2012 Demographic Picture PDF Fezana org Zoroastrians Keep the Faith and Keep Dwindling Laurie Goodstein 6 September 2006 Diakses tanggal 25 September 2017 Deena Guzder 9 December 2008 The Last of the Zoroastrians Time Diakses tanggal 25 September 2017 AHURA Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 DAIVA Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 12 AHRIMAN Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 Boyce 1979 hlm 6 12 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 13 AṦA Asha Truth Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2017 06 14 Druj Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2017 06 14 Ahura Mazda Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2017 06 14 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 14 GETiG AND MENŌG Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 AMƎSA SPƎNTA Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 Goodstein Laurie 2008 09 06 Zoroastrians Keep the Faith and Keep Dwindling The New York Times Diakses tanggal 2009 10 03 HUMATA HuXTA HUVARSTA Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 CHARITABLE FOUNDATIONS Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 WOMEN ii In the Avesta Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 15 BEHDiN Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 08 01 Giara Marzban Jamshedji 2002 Global Directory of Zoroastrian Fire Temples Marzban J Giara Karanjia Ramiyar P 2016 08 14 Understanding Our Religious Titles Parsi Times dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 01 30 Browne T 1643 Religio Medici Mazdaism Oxford Reference dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2019 08 01 Duchesne Guillemin Jacques Zoroastrianism Encyclopedia Britannica Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 16 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 72 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 0 Boyd James W et al 1979 Is Zoroastrianism Dualistic or Monotheistic Journal of the American Academy of Religion XLVII 4 557 88 doi 10 1093 jaarel XLVII 4 557 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 02 Hintze Almut 2013 Monotheism the Zoroastrian Way Journal of the Royal Asiatic Society 24 2 225 49 doi 10 1017 S1356186313000333 via ResearchGate Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Francois Lenormant and E Chevallier The Student s Manual of Oriental History Medes and Persians Phœnicians and Arabians p 38 Constance E Plumptre 2011 General Sketch of the History of Pantheism hlm 81 ISBN 9781108028011 Diakses tanggal 2017 06 14 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 52 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 62 Zoroastrianism Holy text beliefs and practices Encyclopedia Iranica 2010 03 01 Diakses tanggal 2017 06 14 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 42 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 73 AHUNWAR Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 FRASŌ KƎRƎTI Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 SAHREWAR Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 07 13 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 92 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 102 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 112 What Does Zoroastrianism Teach Us About Ecology Parliament of the World s Religions Foltz Richard Saadi Nejad Manya 2008 Is Zoroastrianism an Ecological Religion Journal for the Study of Religion Nature and Culture 1 4 doi 10 1558 jsrnc v1i4 413 Foltz Richard 2010 Zoroastrian Attitudes toward Animals Society amp Animals 18 4 367 78 doi 10 1163 156853010X524325 Foltz 2013 pp 10 18 a b c Patrick Karl O Brien ed Atlas of World History concise edn NY Oxford UP 2002 45 Herodotus The Histories Book 1 chapter 140 Perseus Digital Library Diakses tanggal 2021 03 21 a b Herodotus The Histories Book 3 chapter 67 section 3 Perseus Digital Library Diakses tanggal 2019 08 03 Sala Joan Cortada I 1867 Resumen de la Historia Universal escrito con su conocimiento y aprobado Joan Cortada i Sala diakses tanggal 2012 11 07 via Google Libros BISOTUN iii Darius s Inscriptions Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 08 03 nbsp Chisholm Hugh ed 1911 Persepolis Encyclopaedia Britannica 21 edisi ke 11 Cambridge University Press hlm 186 ALEXANDER THE GREAT ii In Zoroastrianism Encyclopaedia Iranica Encyclopaedia Iranica Diakses tanggal 2019 08 03 a b Mary Boyce Zoroastrians Their Religious Beliefs and Practices Psychology Press 2001 ISBN 978 0415239028 p 85 a b c d e f g h i j k l m n o p q Indonesia H M Arifin 1986 Menguak Misteri Ajaran Agama agama Besar Golden Trayon Hlm 18 20 24 a b c Indonesia M Dhavamony 1995 Fenomenologi Agama Jogjakarta Kanisius Hlm 124 a b c Inggris Mary Boyce 1996 A History of Zoroastrianism Leiden E J Brill Hlm 286 a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa Inggris S A Nigosian 1990 World s Faiths St Martin s Press hlm 81 87 91 a b c d e f g h i j k l m n o Inggris Mary Pat Fisher 1997 An Encyclopedia of The World s Faith Living Religions Tauris Publisher Hal 208 214 a b c d e f Inggris Diane Morgan 2001 The Best Guide to Eastern Philosophy and Religion Renaissance Books Hlm 301 a b c Indonesia Michael Keene 2006 Agama Agama Dunia Jogjakarta Kanisius Hlm 175 Pranala luar SuntingZoroastrianisme di Iran Dikekang lalu Memudar Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Zoroastrianisme amp oldid 24109948