www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini sudah memiliki referensi tetapi tidak disertai kutipan yang cukup Anda dapat membantu mengembangkan artikel ini dengan menambahkan lebih banyak kutipan pada teks artikel Juni 2020 Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Ini adalah nama Tionghoa marganya adalah Yap Mr Yap Thiam Hien 25 Mei 1913 25 April 1989 adalah seorang pengacara Indonesia keturunan Tionghoa Aceh Ia mengabdikan seluruh hidupnya berjuang demi menegakkan keadilan dan hak asasi manusia HAM Namanya diabadikan sebagai nama sebuah penghargaan yang diberikan kepada orang orang yang berjasa besar bagi penegakan hak asasi manusia di Indonesia Yap Thiam HienBiografiKelahiran25 Mei 1913 Kota Banda AcehKematian29 April 1989 75 tahun Daerah Ibu Kota Brussel Anggota Konstituante Republik Indonesia 6 Maret 1958 5 Juli 1959Data pribadiPendidikanUniversitas LeidenKegiatanPekerjaanAktivis hak asasi manusia staf pengajar universitas dan pengacaraBekerja diUniversitas Vrije AmsterdamPartai politikBadan Permusjawaratan Kewarganegaraan IndonesiaYap Thiam HienHanzi tradisional 葉添興 1 Hanzi sederhana 叶添兴Alih aksaraMandarin Hanyu Pinyin Ye Tian XingKejia Hakka Romanisasi Ya p Thiam hin Daftar isi 1 Biografi 1 1 Pindah ke Jawa 1 2 Menjadi guru 1 3 Berangkat ke Belanda 1 4 Menjadi pengacara 2 Kegiatan 3 Lihat pula 4 Referensi 5 Pranala luarBiografi SuntingYap Thiam Hien yang biasa dipanggil John oleh teman teman akrabnya adalah anak sulung dari tiga bersaudara dari Yap Sin Eng dan Hwan Tjing Nio Keluarganya masih keturunan Cabang Atas yaitu golongan baba bangsawan di Hindia Belanda Kakek buyutnya Yap A Sin menjabat sebagai Luitenant der Chinezen di Kutaraja dan adalah kelahiran Guangdong di Tiongkok yang hijrah ke Bangka lalu menetap di Aceh Ketika monopoli opium di Hindia Belanda dihapuskan kehidupan keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot Ditambah lagi oleh kekeliruan investasi di Aceh berupa kebun kelapa yang ternyata tidak memberikan hasil yang menguntungkan Pada tahun 1920 kedudukan keluarga Yap digantikan oleh keluarga Han yang datang dari Jawa Timur Thiam Hien dibesarkan dalam lingkungan perkebunan yang sangat feodalistik Kondisi lingkungan feodalistik ini telah menempa pribadi cucu Kapitan Yap Hun Han Jap Joen Khoy ini sejak kecil bersifat memberontak dan membenci segala bentuk penindasan dan kesewenang wenangan Pada usia 9 tahun ibu Thiam Hien meninggal dunia Ia dan kedua orang adiknya kemudian dibesarkan oleh Sato Nakashima seorang perempuan Jepang yang merupakan gundik kakeknya Sato ternyata memainkan peranan besar dalam kehidupan Thiam Hien memberikan kemesraan keluarga yang biasanya tidak ditemukan dalam keluarga Tionghoa serta rasa etis yang kuat yang kelak menjiwai kehidupan Thiam Hien pada masa dewasa Yap Sin Eng ayah Thiam Hien ternyata adalah figur yang lemah Namun Sin Eng ikut membentuk kehidupan anak anaknya karena ia memutuskan untuk memohon status hukum disamakan gelijkstelling dengan bangsa Eropa Hal ini memungkinkan anak anaknya memperoleh pendidikan Eropa meskipun mereka telah kehilangan status sebagai tokoh masyarakat Pindah ke Jawa Sunting Thiam Hien belajar di Europesche Lagere School Banda Aceh Kemudian melanjut ke MULO di Banda Aceh Pada tahun 1920 an Yap Sin Eng membawa Thiam Hien dan adiknya Thiam Bong pindah ke Batavia Thiam Hien pun pindah sekolah ke MULO di Batavia lalu meneruskan ke AMS A II dengan program bahasa bahasa Barat di Bandung dan Yogyakarta kini SMA Negeri 1 Yogyakarta dan lulus pada 1933 Ia sangat tertarik akan sejarah dan fasih dalam bahasa bahasa Barat yaitu bahasa Belanda bahasa Jerman bahasa Inggris bahasa Prancis dan bahasa Latin Pada 1938 Yap memeluk agama Kristen setelah selama beberapa tahun mempelajarinya dan berkenalan lewat sebuah keluarga Indo tempat ia kos di Yogyakarta Menjadi guru Sunting Selesai dari AMS dunia pada saat itu dilanda depresi ekonomi dan Yap tidak dapat memperoleh pekerjaan Karena itu ia pindah ke Batavia dan masuk ke Hollands Chineesche Kweekschool HCK di Meester Cornelis HCK adalah sekolah pendidikan guru yang berlangsung satu tahun yang memberikan kesempatan kepada para pemuda peranakan yang ingin menempuh pendidikan profesional tetapi tidak mempunyai biaya untuk masuk ke universitas Setamat dari HCK Yap menjadi guru selama empat tahun di wilde scholen sekolah sekolah yang tidak diakui pemerintah Belanda Chinese Zendingschool Cirebon Berikutnya menjadi guru di Tionghwa Hwee Kwan Holl China School di Rembang dan Christelijke School di Batavia Lalu sejak 1938 Yap yang pernah menjadi pencari langganan telepon bekerja di kantor asuransi Jakarta dan di Balai Harta Peninggalan Departemen Kehakiman pada 1943 serta mendaftar di Rechsthogeschool Sekolah Tinggi Hukum Berangkat ke Belanda Sunting nbsp Yap Thiam Hien menerima penghargaan pada acara dies natalis Vrije Universiteit Amsterdam 1980Pada awal 1946 Yap mendapatkan kesempatan untuk bekerja pada sebuah kapal pemulangan orang orang Belanda yang mengantarkannya ke Belanda untuk menyelesaikan studi hukumnya di Universitas Leiden Dari sana ia meraih gelar Meester in de Rechten Sementara belajar di Leiden Yap tinggal di Zendingshuis pusat Gereja Reformasi Belanda di Oegstgeest Selama tinggal di Zendingshuis Yap banyak membaca buku buku teologi Protestan dan berdiskusi dengan para mahasiswa Belanda yang mempersiapkan diri untuk menjadi misionaris Yap semakin tertarik akan pelayanan gereja dan Gereja Reformasi Belanda kemudian menawarkan kesempatan kepada Yap untuk belajar di Selly Oak College di Inggris dengan syarat ia kelak mengabdikan hidupnya bagi pelayanan gereja di Indonesia Yap setuju dan sekembalinya dari Eropa ia menjadi pemimpin organisasi pemuda Kristen Tjeng Lian Hwee di Jakarta pada akhir 1940 an Selama di Belanda Yap berkembang menjadi seorang sosialis demokrat melalui pergaulannya dengan banyak mahasiswa Indonesia lainnya yang terkait dengan Partij van de Arbeid Partai Buruh di italy Menjadi pengacara Sunting Sekembalinya ke tanah air pada 1948 Yap menikah Ayahnya Yap Sin Eng dan Sato Nakashima meninggal pada 1949 Yap mulai bekerja di gereja Ia pun kemudian mulai berkiprah sebagai seorang pengacara warga untuk warga keturunan Tionghoa di Jakarta Belakangan ia bergabung dengan sebuah biro hukum kecil namun cukup terkemuka dengan rekan rekannya yang semuanya terlibat dalam masalah yang jauh lebih luas daripada sekadar masalah Tionghoa Rekan seniornya pada waktu itu antara lain adalah Lie Hwee Yoe pendiri biro hukum itu pada tahun 1930 an Tan Po Goan seorang pendukung aktif revolusi dan kemudian menjadi anggota Partai Sosialis Indonesia dan Oei Tjoe Tat yang jauh lebih muda seorang aktivis Sin Ming Hui dan belakangan aktif di Baperki dan Partindo Setelah lebih berpengalaman Yap bersama John Karwin Mochtar Kusumaatmadja dan Komar membuka kantor pengacara pada 1950 Sampai kemudian Yap membuka kantor pengacara sendiri sejak tahun 1970 dan kemudian memelopori berdirinya Peradin Persatuan Advokat Indonesia dan kemudian menjadi pimpinan asosiasi advokat itu Dalam rangka memperkuat perlawanannya terhadap penindasan dan tindakan diskriminatif yang dialami keturunan Tionghoa Yap ikut mendirikan Baperki suatu organisasi massa yang mulanya didirikan untuk memperjuangkan kepentingan politik orang orang Tionghoa Lalu pada Pemilihan Umum 1955 ia menjadi anggota Konstituante Namun Yap berbeda paham politik dengan Siauw Giok Tjhan salah satu tokoh Baperki saat itu Ia menentang politik Siauw yang cenderung kekiri kirian Karena itu Yap kemudian keluar dari organisasi itu Nama Yap muncul ke permukaan setelah ia terlibat dalam perdebatan di Konstituante pada 1959 Ketika itu sebagai seorang anggota DPR dan Konstituante keturunan Tionghoa ia menolak kebijakan fraksinya yang mendapat tekanan dari pemerintah Ia satu satunya anggota Konstituante yang menentang UUD 1945 karena keberadaan Pasal 6 yang diskriminatif dan konsep kepresidenan yang terlalu kuat Perjalanan karier dan perjuangannya juga ditopang dengan kuat oleh istrinya Tan Gien Khing Nio yang berprofesi guru Mereka dikaruniai dua anak Yap Hong Gie dan Yap Hong Aij serta empat cucu Yap yang diberi penghargaan gelar doctor honoris causa dikenal sebagai pengabdi hukum sejati Dalam perjalanan tugas menghadiri konferensi internasional Lembaga Donor untuk Indonesia di Brussel Belgia Yap menderita pendarahan usus Setelah dua hari dirawat di Rumah Sakit Santo Agustinus Brussel Yap menghembuskan napas yang terakhir pada 25 April 1989 Jenazahnya diterbangkan ke Jakarta Lima hari kemudian diiringi ribuan pelayat jenazahnya dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir Jakarta Selama hidupnya Yap dikenal sebagai seorang Kristen yang saleh dan aktif dalam kegiatan gereja Ia ikut mendirikan Universitas Kristen Indonesia dan pernah duduk dalam salah satu komisi dari Dewan Gereja gereja se Dunia dan International Commission of Jurists Arief Budiman pernah menjuluki Yap sebagai seorang triple minority di Indonesia yaitu Tionghoa Kristen dan Jujur Kegiatan SuntingSelama menjadi pengacara Yap pernah membela pedagang di Pasar Senen yang tempat usahanya tergusur oleh pemilik gedung Yap juga menjadi salah seorang pendiri Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia YLBHI Pada era Bung Karno Yap menulis artikel yang mengimbau presiden agar membebaskan sejumlah tahanan politik seperti Mohammad Natsir Mohammad Roem Mochtar Lubis Subadio Syahrir dan Princen Begitu pula ketika terjadinya Peristiwa G30S Yap yang dikenal sebagai pribadi yang antikomunis juga berani membela para tersangka G30S seperti Abdul Latief Asep Suryawan Oei Tjoe Tat dan Sudisman Yap bersama H J C Princen Aisyah Aminy Dr Halim Wiratmo Sukito dan Dr Tambunan yang tergabung dalam Lembaga Pembela Hak hak Asasi Manusia LPHAM yang mereka dirikan 29 April 1966 dan sekaligus mewakili Amnesty International di Indonesia meminta supaya para tapol PKI dibebaskan Ia juga membuktikan nasionalisme tidak dapat dikaitkan dengan nama yang disandang seseorang Ini dibuktikannya dengan tidak mengganti nama Tionghoa yang ia sandang sampai akhir hayatnya walaupun ada himbauan dari pemerintah Orde Baru kepada orang Tionghoa di Indonesia untuk mengganti nama Tionghoa mereka Ia juga membela Soebandrio bekas perdana menteri yang menjadi sasaran cacian massa pada awal Orde Baru itu Pembelaan Yap yang serius dan teliti kepada Soebandrio itu sempat membuat hakim hakim militer di Mahmilub Mahkamah Militer Luar Biasa bingung dan kesal Yap juga seorang tokoh yang antikorupsi Ia bahkan sempat ditahan selama seminggu pada tahun 1968 sebagai akibat kegigihannya menentang korupsi di lembaga pemerintah Pada Peristiwa Malari Malapetaka Lima Belas Januari 1974 Yap juga tampil teguh memosisikan diri membela para aktivis mahasiswa Ia pun ditahan tanpa proses peradilan Ia dianggap menghasut mahasiswa melakukan demonstrasi besar besaran Begitu pula ketika terjadi Peristiwa Tanjung Priok pada 1984 Yap maju ke depan membela para tersangka Lihat pula SuntingPenghargaan Yap Thiam HienReferensi Sunting 葉添興為公正和人權鞠躬盡瘁 紀念葉添興誕生100週年 Sin Chew Daily 5 June 2013 Diakses tanggal 12 September 2016 pranala nonaktif permanen Pranala luar Sunting nbsp Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini In Memoriam Yap Thiam Hien 1913 1989 Indonesia Biografi Yap Thiam Hien di tokohindonesia com pranala nonaktif permanen Inggris In Memoriam Yap Thiam Hien oleh Daniel S Lev Inggris Becoming an Orang Indonesia Sejati The Political Journey of Yap Thiam Hien oleh Daniel S Lev Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Yap Thiam Hien amp oldid 24142876