www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk acara televisi Indosiar lihat Temu Lawak acara televisi Temu lawakKlasifikasi ilmiahKerajaan PlantaeDivisi MagnoliophytaSubdivisi AngiospermaeKelas MonocotyledonaeOrdo ZingiberalesFamili ZingiberaceaeGenus CurcumaSpesies Curcuma zanthorrhizaNama binomialCurcuma zanthorrhizaRoxb Temu lawak nama ilmiah Curcuma zanthorrhiza adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam suku temu temuan Zingiberaceae 1 Tanaman ini berasal dari Pulau Jawa dan tersebar di Asia Tenggara seperti Malaysia Thailand Filipina Tiongkok India Jepang Korea serta beberapa negara di Eropa Tidak hanya tumbuh pada daerah Jawa saja rempah ini juga tumbuh pada dataran di Pulau Maluku dan Kalimantan 2 Rempah khas Nusantara ini memiliki beberapa sebutan Pada daerah Jawa disebut Temulawak 3 di daerah Sunda dikenal sebagai koneng gede sedangkan di Madura disebut temu labak 1 Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berhabitat di hutan tropis 2 Rimpang temu lawak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur 4 5 Daftar isi 1 Ciri Morfologi 2 Sentra penanaman 3 Aspek Budi Daya 3 1 Pertumbuhan 3 1 1 Iklim 3 1 2 Media tanam 3 1 3 Ketinggian 4 Hama dan penyakit 4 1 Hama 4 2 Penyakit 4 2 1 Gulma 4 2 2 Pengendalian hama penyakit secara organik 5 Pemanfaatan 6 Kandungan 7 Referensi 8 PustakaCiri Morfologi sunting nbsp Bunga temulawak yang mekar di akhir musim kemarauTerna berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari satu meter tetapi kurang dari dua meter Batang semu merupakan bagian dari pelepah daun yang tegak dan saling bertumpang tindih 6 warnanya hijau atau cokelat gelap Rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat berukuran besar bercabang cabang dan berwarna cokelat kemerahan kuning tua atau berwarna hijau gelap Tiap tunas dari rimpang membentuk daun 2 9 helai dengan bentuk bundar memanjang sampai bangun lanset warna daun hijau atau cokelat keunguan terang sampai gelap panjang daun 31 84 cm dan lebar 10 18 cm panjang tangkai daun termasuk helaian 43 80 cm pada setiap helaian dihubungkan dengan pelepah dan tangkai daun agak panjang Bunganya berwarna kuning tua berbentuk unik dan bergerombol yakni perbungaan lateral 1 tangkai ramping dan sisik berbentuk garis panjang tangkai 9 23 cm dan lebar 4 6 cm berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga Kelopak bunga berwarna putih berbulu panjang 8 13 mm mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4 5 cm helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah panjang 1 25 2 cm dan lebar 1 cm sedangkan daging rimpangnya berwarna jingga tua atau kecokelatan beraroma tajam yang menyengat dan rasanya pahit 6 Sentra penanaman suntingTanaman ini ditanam secara konvensional dalam skala kecil dengan menggunakan teknologi budi daya yang sederhana karena itu sulit menentukan letak sentra penanaman temu lawak di Indonesia Hampir di setiap daerah pedesaan terutama di dataran sedang dan tinggi dapat ditemukan temu lawak terutama di lahan yang teduh Aspek Budi Daya suntingBibit diperoleh dari perbanyakan secara vegetatif yaitu anakan yang tumbuh dari rimpang tua yang berumur 9 bulan atau lebih kemudian bibit tersebut ditunaskan terlebih dahulu di tempat yang lembap dan gelap selama 2 3 minggu sebelum ditanam 1 Cara lain untuk mendapatkan bibit adalah dengan memotong rimpang tua yang baru dipanen dan sudah memiliki tunas setiap potongan terdiri dari 2 3 mata tunas kemudian dikeringkan dengan cara dijemur selama 4 6 hari 2 Temu lawak sebaiknya ditanam pada awal musim hujan agar rimpang yang dihasilkan besar sebaiknya tanaman juga diberi naungan 1 Lahan penanaman diolah dengan cangkul sedalam 25 30 cm kemudian dibuat bedengan berukuran 3 4 m dengan panjang sesuai dengan ukuran lahan untuk mempermudah drainase agar rimpang tidak tergenang dan membusuk 7 Lubang tanam dibuat dengan ukuran 20 cm 20 cm 20 cm dengan jarak tanam 100 cm 75 cm pada setiap lubang tanam dimasukkan 2 3 kg pupuk kandang 1 Penanaman bibit dapat pula dilakukan pada alur tanam rorak sepanjang bedengan kemudian pupuk kandang ditaburkan di sepanjang alur tanam kemudian masukkan rimpang bibit sedalam 7 5 10 sentimeter dengan mata tunas menghadap ke atas 7 Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan penyiangan gulma sebanyak 2 5 kali tergantung dari pertumbuhan gulma sedangkan pembumbunan tanah dilakukan bila terdapat banyak rimpang yang tumbuh menyembul dari tanah 1 Waktu panen yang paling baik untuk temu lawak yaitu pada umur 11 12 bulan karena hasilnya lebih banyak dan kualitas lebih baik daripada temu lawak yang dipanen pada umur 7 8 bulan 7 Pemanenan dilakukan dengan cara menggali atau membongkar tanah di sekitar rimpang dengan menggunakan garpu atau cangkul 1 Pertumbuhan sunting Iklim sunting Secara alami temu lawak tumbuh dengan baik di lahan lahan yang teduh dan terlindung dari teriknya sinar matahari Di habitat alami rumpun tanaman ini tumbuh subur di bawah naungan pohon bambu atau jati Namun temu lawak juga dapat dengan mudah ditemukan di tempat yang terik seperti tanah tegalan Secara umum tanaman ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai cuaca di daerah beriklim tropis Suhu udara yang baik untuk budidaya tanaman ini 19 30 C Tanaman ini memerlukan curah hujan tahunan antara 1 000 4 000 mm tahun Media tanam sunting Perakaran temu lawak dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah baik tanah berkapur berpasir agak berpasir maupun tanah tanah berat yang berliat Namun untuk memproduksi rimpang yang optimal diperlukan tanah yang subur gembur dan berdrainase baik Dengan demikian pemupukan anorganik dan organik diperlukan untuk memberi unsur hara yang cukup dan menjaga struktur tanah agar tetap gembur Tanah yang mengandung bahan organik diperlukan untuk menjaga agar tanah tidak mudah tergenang air Ketinggian sunting Temu lawak dapat tumbuh pada ketinggian tempat 5 1 000 mdpl dengan ketinggian tempat optimum adalah 750 mdpl Kandungan pati tertinggi di dalam rimpang diperoleh pada tanaman yang ditanam pada ketinggian 240 mdpl Temu lawak yang ditanam di dataran tinggi menghasilkan rimpang yang hanya mengandung sedikit minyak atsiri Tanaman ini lebih cocok dikembangkan di dataran sedang Hama dan penyakit suntingHama sunting Hama temu lawak adalah butuh rujukan Ulat jengkal Chrysodeixis chalcites Esp Ulat tanah Agrotis ypsilon Hufn dan Lalat rimpang Mimegrala coerulenfrons Macquart Cara pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida Kiltop 500 EC atau Dimilin 25 WP dengan konsentrasi 0 1 0 2 Penyakit sunting Jamur Fusarium disebabkan oleh fungus oxysporum Schlecht dan Phytium sp serta bakteri Pseudomonas sp yang berpotensi untuk menyerang perakaran dan rimpang temulawak baik di kebun atau setelah panen Gejala Fusarium dapat menyebabkan busuk akar rimpang dengan gejala daun menguning layu pucuk mengering dan tanaman mati Akar rimpang menjadi keriput dan berwarna kehitam hitaman dan bagian tengahnya membusuk Jamur Phytium menyebabkan daun menguning pangkal batang dan rimpang busuk berubah warna menjadi cokelat dan akhirnya keseluruhan tanaman menjadi busuk Cara pengendalian dengan melakukan pergiliran tanaman yaitu setelah panen tidak menanam tanaman yang berasal dari keluarga Zingiberaceae Fungisida yang dapat dipakaikan adalah Dimazeb 80 WP atau Dithane M 45 80 WP dengan konsentrasi 0 1 0 2 Penyakit layu disebabkan oleh Pseudomonas sp gejala berupa kelayuan daun pada bagian bawah yang diawali menguningnya daun pangkal batang basah dan rimpang yang dipotong mengeluarkan lendir seperti getah Cara pengendaliannya dengan pergiliran tanaman dan penyemprotan Agrimycin 15 1 5 WP atau grept 20 WP dengan konsentrasi 0 1 0 2 Gulma sunting Gulma potensial pada pertanaman temu lawak adalah gulma kebun antara lain adalah rumput teki alang alang ageratum dan gulma berdaun lebar lainnya Pengendalian hama penyakit secara organik sunting Dalam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT Pengendalian Hama Terpadu yang komponennya adalah sbb Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanaman Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh musuh alamiPemanfaatan sunting nbsp Rimpang temu lawak dijual di pasar Di Indonesia satu satunya bagian yang dimanfaatkan adalah rimpang Rimpang temu lawak diekstrak untuk dibuat jamu godog rebus Rimpang ini mengandung 48 59 64 zat tepung 1 6 2 2 kurkumin dan 1 48 1 63 minyak atsiri yang dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta antiinflamasi Manfaat lain rimpang tanaman ini adalah sebagai obat jerawat meningkatkan nafsu makan antikolesterol antiinflamasi anemia antioksidan pencegah kanker dan antimikroba nbsp Botol botol minuman energi berkarbonasi dari olahan temulawak di sebuah warung Mie Ayam di JakartaMinuman ekstrak rimpang temu lawak berkarbonasi limun temu lawak juga dikenal di Indonesia khususnya di Jawa Minuman penyegar ini diproduksi mulai akhir dekade 1960 an dan mengalami kejayaan di sekitar 1970 sampai 1980 an 8 Rimpang temu lawak dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dengan mengambil patinya kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi dan orang orang yang mengalami gangguan pencernaan 9 Pada sisi lain temu lawak juga mengandung senyawa pengusir repellant nyamuk karena tumbuhan tersebut menghasilkan minyak atsiri yang mengandung linalool suatu geraniol yaitu golongan fenol yang tidak disukai Aedes aegypti 10 Kandungan suntingKandungan utama rimpang temu lawak adalah protein karbohidrat dan minyak atsiri yang terdiri atas kamfer glukosida turmerol dan kurkumin 2 Kurkumin bermanfaat sebagai antiinflamasi antiradang dan anti hepototoksik anti keracunan empedu Temu lawak memiliki efek farmakologi yaitu hepatoprotektor mencegah penyakit hati menurunkan kadar kolesterol antiinflamasi antiradang laxative pencahar diuretik peluruh kencing dan menghilangkan nyeri sendi 1 Manfaat lainnya yaitu meningkatkan nafsu makan melancarkan ASI dan membersihkan darah 2 Referensi sunting a b c d e f g h i Mahendra B 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh halaman 95 Penebar Swadaya 2005 a b c d e Rukmana R Temu Temuan halaman 14 Kanisius 2004 temu I N pangguh KW panggih K vinding ontmoeting bijeenkomst samenkomst van twee personen die elkander vinden op dezelfde plaats temuning panganten de samenkomst van bruid en bruidegom op den avond J voor gew tusschen 5 en 6 uur Wk van den bruiloftsdag BTDj 578 wanneer de bruidegom in feestelijken optocht pangarak zonder zijn ouders met zijn gevolg ten huize van de ouders zijner bruid ontvangen wordt vgl ijab nikah hierop volgt ngundhuh mantu zie bij undhuh bij iemand komen om iemand op te zoeken of een bezoek te brengen R ook in de spreektaal zva katemu kepanggih BTDj 476 anyar panggih in poezie nieuw gevonden BS 215 temu pek zie pek temu ros of rose sirihbladen welker aderen elkander op een punt aan de verlenging van den steel ontmoeten als medicijn gebruikt Wk temu gelang zva tepung gelang zie gelang temu ook zva pendhak bv temu taun eigl terugkeerend jaar vgl WS 135 II KN naam van een wortel Curcuma Zerumbet Rxb nat fam der Zingibaraceae Fil die tot medicijn gebruikt wordt en waarvan verschillende soorten met bijzondere bijnamen onderscheiden worden zooals temu poh Tj I 708 temu putih temu ireng temu kuning temulawak temu lathi PL II 137 en andere vrg empon empon volg Wk een Orchis van sommige soorten wordt het zetmeel pathi als arrowroot tot pap of salep gemaakt tetemu pepanggih bij iemand komen om een bezoek te brengen of hem te komen opzoeken K 13 26 JBr n 52 AS nemu mangguh poet manggih iets vinden BTDj 38 JZ II ondervinden van iets dat iemand treft wedervaart of overkomt BTDj 13 ongeluk 64 den dood BG 331 de hemelsche zaligheid iets uitvinden JR iem dien men toevallig bij een ander ontmoet tegelijk of ter loops met dezen inviteeren Wk nemu keluputan schuld beloopen zich schuldig maken zonder opzet om te misdoen mangguh swarga den hemel erlangen BG 496 WG 74 anak nenemu een vondeling Isk 24 nemu kelangan wangs voor iwak sili ili ili JZ II 277 tinemu pinangguh BS pinanggih te vinden wat door iemand te ondervinden is of ondervonden of bevonden wordt BTDj 50 vgl nog WG 74 ora tinemu ing budi onbegrijpelijk SR niet in overeenstemming met iems gevoelen K 7 184 Rh pinanggih K ook voor kepanggih temu tinemu van weerskanten bij elkander komen ook in den zin van bij elkander passen Wk elkander ontmoeten RP 8 katemu kepangguh poet kepanggih tundhuk KI Wk gevonden te vinden iemand aantreffen ontmoeten op een plaats overeenkomen vgl trus bv van een hoedanigheid die goed bij een andere komt daarmee overeenkomt Waj I 63 bij iemand komen ook om iemand te spreken JZ I 198 iets ondervinden van wat iemand wedervaart of overkomt RP 158 bevonden worden aan de eischen te beantwoorden zich laten vinden zich wel schikken RP 38 kang katemu rembuge het besluit van de beraadslaging apa wis katemu atimu ben je al tot een besluit kunnen komen R volg Rh ben je het met je zelf eens katemune ing atiku wat mij dunkt of wat ik zou denken nemoni manggihi iemand of iets aantreffen vgl tundhuk bv zulk een persoon of zulk een gast iets op zijn weg aantreffen of vinden bij iemand gaan of komen naar iemand toegaan BTDj 5 bv om iemand te spreken ook iemand die bij iemand aan huis komt ontvangen of recipieeren met naar hem toe te gaan anemoni dhayoh BG 426 427 pass BTDj 636 nemokake manggihaken personen elkander doen ontmoeten bij elkander brengen BG 412 een kind in het huwelijk verbinden met iemand Preg 6 bruid en bruidegom op den avond van den bruiloftsdag bij elkander brengen maken dat iets dat verloren is gevonden wordt iets dat te zoek is terecht brengen terug bezorgen de draden of koorden ineendraaien of ineenslaan bij het touwdraaien vgl tampar idep de pinkers elkander doen ontmoeten voor slapen Wk pangasahe lading de snede van een mes scherp maken dit geschiedt op een fijne slijpsteen na bladhah Wk temon panggihan gevonden vondst wat gevonden wordt of is bocah temon een vondeling of tetemon ook temonan Wk pepanggihan samenkomst met een ander of met elkander een samenkomst hebben panemu pamanggih het vinden ondervinden uitvinden iemands bevinden uitvinding bv om zich te reden streken die men bedenkt WP patemon ook elkaar ontmoeten Waj I 40 en een veld met temu II pe panggihan een samenkomst Bab Jo I 601 Waj II 127 v bruid en bruidegom huwelijk zoo althans BG 439 de uitrekening van den dag die als een gelukkige beschouwd wordt voor de samenkomst van bruid en bruidegom Wk dina patemon becik dag waarop alles gelukkig samentreft DN I 158 dereng sapatemon ongeveer zva dereng atut nog geen gemeenschap hebben gehad van man en vrouw Rs 12 panemuan pamanggihan plaats van een bijeenkomst R Sumber Javaansch Nederlandsch Handwoordenboek Gericke en Roorda 1901 918 1 Hidayat S dan Tim Flona Khasiat Tumbuhan Berdasar Warna Bentuk Rasa Aroma dan Sifat halaman 105 PT Samindra Utama 2008 Manfaat Temu Lawak Rempah Khas Nusantara a b Tim Penulis Martha Tilaar Innovation Center Budidaya Secara Organik Tanaman Obat Rimpang halaman 79 Penebar Swadaya 2002 a b c Syukur C dan Hernani Budi Daya Tanaman Obat Komersial halaman 117 118 PT Penebar Swadaya 2002 Temulawak Berkarbonasi Kompas com 26 Mei 2012 Diakses tanggal 8 Juni 2020 Parameter first1 tanpa last1 di Authors list bantuan Sastrapradja S Naiola BP Rasmadi ER Roemantyo Soepardjono EK Waluyo EB Tanaman Pekarangan halaman 67 68 Jakarta Balai Pustaka 1981 Ningsih SU Pengaruh konsentrasi ekstrak temu lawak Curcuma xanthorrhiza terhadap jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap pada tangan manusia skripsi Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2008Pustaka suntingM Mateblowski 1991 Curcuma xanthorrhiza Roxb penerbit PMI Verlag ISBN 3 89119 173 1 ISBN 978 3 89119 173 6 halaman 36 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Temu lawak amp oldid 24531954