www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel atau bagian mungkin perlu ditulis ulang agar sesuai dengan standar kualitas Wikipedia Anda dapat membantu memperbaikinya Halaman pembicaraan dari artikel ini mungkin berisi beberapa saran Indonesia merupakan salah satu negara dengan ragam suku budaya dan adat yang begitu melimpah Puluhan bahkan ratusan budaya terdapat dalam satu negara Indonesia Dan salah satunya yaitu budaya Sulawesi Selatan dan terkhusus budaya yang ada di Kabupaten Maros Kabupaten Maros selain menjadi perlintasan dari Makassar ke Toraja juga merupakan daerah peralihan dan pertemuan dari dua kebudayaan dari etnis Bugis dan Makassar Budaya masyarakat Maros diwarnai oleh budaya Bugis dan Makassar itu sendiri yang saling isi mengisi dan akhirnya menjadi tipikal perpaduan atau akulturasi yang memunculkan kekhasan budaya baru Nuansa budaya Bugis dapat ditemukan di bagian timur utara dan tengah dari wilayah Maros sedangkan nuansa budaya Makassar dapat ditemukan di bagian selatan dan barat dari wilayah Maros Di desa Labuaja kecamatan Cenrana Maros terdapat penggunaan tutur bahasa Dentong yang mana begitu berbeda dengan bahasa Bugis dan bahasa Makassar Kabupaten Maros melahirkan unsur unsur budaya yang berupa perpaduan antara nilai nilai agama dan lingkungan alamnya yang dilatarbelakangi dan diwarnai dua etnis besar Makassar dan Bugis Kedua etnis ini telah membentuk watak dan karakteristik masyarakat Kabupaten Maros yang mudah berinteraksi terhadap masyarakat pada umumnya di Sulawesi Selatan Jika dilihat dari sejarah Kabupaten Maros yang termasuk keturunan dari kerajaan kerajaan Bugis dan Makassar melalui suatu kaitan perkawinan Hal inilah yang melahirkan suatu nilai nilai budaya dan tradisi yang sampai saat ini masih dijunjung tinggi oleh kalangan masyarakatnya Sebagai tanda tanda tersebut dapat dilihat dari nama nama kegiatan budaya yang pada dasarnya berasal dari bahasa Makassar dan atau Bugis Kekayaan budaya Kabupaten Maros juga memiliki potensi dan bahkan menjadi bagian dari kegiatan pariwisata karena budaya dan pariwisata adalah suatu bagian yang tidak dapat terpisahkan Beberapa ekspresi budaya yang dituangkan dalam suatu bentuk kegiatan kegiatan yang mencerminkan kehidupan manusia masa lampau di Kabupaten Maros Budaya Siri Na Pacce atau Siri Sibawang Pesse adalah salah satu filosofi budaya Masyarakat Bugis Makassar yang harus dijunjung tinggi Bagi masyarakat Bugis Makassar di Kabupaten Maros siri mengajarkan moralitas dalam bentuk nasihat kesusilaan pelarangan hak dan kewajiban yang mendominasi tindakan manusia untuk melestarikan dan membela diri dan kehormatannya Siri adalah rasa malu yang terurai dalam dimensi martabat manusia siri adalah sesuatu yang tabu bagi orang orang Bugis Makassar dalam berinteraksi dengan orang lain Sementara itu Pacce Pesse mengajarkan solidaritas dan kepedulian sosial secara tidak egois dan ini adalah salah satu konsep yang membuat orang Bugis Makassar mampu bertahan dan dihormati diperantauan pasrah dengan welas asih dan merasakan beban dan penderitaan orang lain Masyarakat Bugis dan Makassar yang mendiami Kabupaten Maros tinggal di sebuah kampung yang terdiri atas 10 20 buah rumah Kampung pusat ditandai dengan pohon beringin besar yang dianggap keramat dan dipimpin oleh kepala kampung disebut matowa Gabungan kampung disebut wanua sama dengan kecamatan Lapisan masyarakat Bugis dan Makassar sebelum kolonial Belanda adalah Ana karung yaitu lapisan kaum kerabat raja To maradeka yaitu lapisan orang merdeka dan Ata yaitu lapisan budak Daftar isi 1 Sistem Kekerabatan 2 Pagelaran Seni Rakyat Maros 3 Permainan Tradisional Khas Maros 4 Adat dan Tradisi 5 Rumah Adat Tradisional 6 Alat Musik Tradisional 7 Tari 8 Atraksi Kesenian 9 Pakaian Khas Daerah 9 1 Pakaian Khas Maros 9 2 Pakaian Adat Suku Bugis Maros 9 3 Pakaian Adat Suku Makassar Maros 10 Senjata Tradisional 11 Kuliner Khas 11 1 Masakan 11 2 Jajanan 11 3 Minuman 11 4 Oleh oleh Khas 12 Bahasa dan Kesusasteraan 12 1 Partikel Partikel Bahasa Bugis Makassar Di Kabupaten Maros 12 2 Dialek Maros 12 3 Kata Kata Mutiara Khas Daerah 12 4 Petuah 12 5 Cerita Rakyat 13 RujukanSistem Kekerabatan suntingSistem kekerabatan Suku Bugis dalam hal perkawinan yang ideal di Kabupaten Maros sebagai berikut Assialang Marola adalah perkawinan antara saudara sepupu sederajat ke satu baik dari pihak ayah ibu Assialanna Memang adalah perkawinan antara saudara sepupu sederajat ke dua baik dari pihak ayah ibu Perkawinan yang dilarang adalah perkawinan anak dengan ayah ibu dan menantu dengan mertua Kegiatan kegiatan sebelum perkawinan meliputi Mappuce puce meminang gadis Massuro menentukan tanggal pernikahan Maddupa mengundang dalam pesta perkawinan Pagelaran Seni Rakyat Maros suntingFestival Gendang dan Kecapi Bugis Makassar 1 Pertunjukan Gendang Kalompoang Pertunjukan Seni Bela Diri Pammenca Maros Pertunjukan Seni Angngaru Maros Seni Tradisional Ganrang TalluaPermainan Tradisional Khas Maros suntingSanto santo permainan dengan instrumen batu sungai Ma baguli bermain kelereng secara umum Rutta rutta jenis permainan kelereng yang diikuti sekumpulan pemain dimana menggunakan tanah lapang dan digaris berbentuk lingkaran Pontu pontu jenis permainan kelereng yang diikuti sekumpulan pemain dimana menggunakan tanah lapang dan digaris berbentuk persegi panjang Maccule Oto oto bermain mobil mobilan yang dibuat sendiri dari kayu Tingko tingko Dende dende Asing asing Mappadende Bong bong permainan benteng yang diikuti oleh 2 tim berlomba untuk menyentuh benteng yang dijaga masing masing tim Boi boi Lopi lopi permainan perahu Patte patte permainan karet yang saling bersusun Temba temba permainan tembak dari bambu Ma wayang permainan kertas bergambar Tolu tolu kejar kejaran Bareccung bulo permainan mercon dari bambu menggunakan minyak tanah atau karbit Lengga lengga permainan sejenis enggrang tetapi menggunakan kaleng bekas Pukul Bantal Lojo Lojo Bong Bong Pasodo Tompong Tompong Permainan ini menyerupai permainan bola basket Untuk membawa bola digunakan Pasodo yaitu sejenis jala untuk menangkap ikan dan memasukkan bola takraw ke dalam keranjang yang terbuat dari anyaman bambu Permainan tradisional ini telah eksis di pesisir pantai Maros Paraga Dilakukan dengan memainkan bola raga dengan konstruksi bola berpindah pindah dari kaki ke kaki merupakan aktualisasi Akrannu rannu kegiatan yang dilakukan ketika waktu senggang atau dalam arti lain bermain dan bersenang senang Tampak pemain dengan lincah memainkan bola raga sambil berdiri di atas pundak dua orang rekannya Pa raga merupakan permainan kesenian asli Bugis Makassar Diyakini bahwa sebagai asal muasal permainan sepak takraw yang telah mendunia Sepak takraw atau sepakbola rotan telah digandrungi masyarakat dunia Perlu diketahui takraw pertama kali muncul di Sulawesi Selatan Asal muasal olahraga sepak takraw adalah sepak raga yakni sebuah permainan yang memainkan bola rotan yang dipadu dengan gerakan mirip akrobat Ma raga atau gerakan melakukan raga dengan menggunakan bola rotan ini pada dasarnya adalah terdiri dari gerakan gerakan seni bela diri Berdasarkan cerita turun temurun di Dusun Kaemba Desa Nisombalia Kabupaten Maros bahwa permainan raga ini dulunya muncul dari sebuah kampung yang dahulu disebut Ujung Bulo sebuah kampung Pa raga di wilayah Maros Sebuah sejarah juga mencatat perkembangan Ma raga ketika dari kedatangan seorang Karaeng raja dari Gowa yang menyebarkan islam dengan memperkenalkan alat alat musik tradisional seperti gendang dan gong membuat ma raga tidak lagi dilakukan dengan hanya gerakan gerakan seperti biasa namun diiringi dengan alat alat musik tradisional Hal ini dipastikan ma raga adalah salah satu medium penyebaran agama islam di Kaemba Sebuah catatan sejarah terawal tentang sepak raga juga terdapat dalam Sejarah Melayu Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah 1459 1477 sejalan dengan perkembangan maka pada tahun 1940 an pola permainan raga ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka Olahraga ini kemudian berkembang di kawasan Asia tercatat sampai di Filipina yang dikenal dengan nama Sipa di Burma dengan nama Chinlone di Laos dengan nama Kator dan di Thailand dengan nama Takraw Di Kabupaten Maros dalam berbagai seremonial atau pesta rakyat permainan pa raga masih digelar sebagai pendukung acara Para pemain pa raga biasanya adalah para pemuda yang terampil dan terlatih baik Mereka mengenakan pakaian adat yang terdiri dari passapu penutup kepala khas Suku Makassar berbentuk segi tiga baju tutup jas tradisional dan lipa sabbe sarung khas Makassar yang terbuat dari kain sutera para pemuda ini beratraksi Hingga kini kentalnya corak islami masih melekat pada atraksi pa raga setiap kali melakukan atraksi ma raga para pemainnya kerap melafalkan Lailahaillalah dengan nada yang teratur Hal ini dimaksudkan untuk menjaga konsentrasi permainan yang tingkat kesulitannya sangat tinggi Kini gerakan ma raga mampu dilakukan dengan formasi tingkat tiga dimana gerakan membentuk tingkatan manusia sambil terus memainkan bola raga hingga pemain yang berada paling atas telah berdiri di posisinya Gerakan inilah yang sekarang pada setiap penampilannya membuat penonton cemas bercampur kagum menyaksikan kepiawaian para pa raga memadukan seni kemampuan fisik dan nuansa religius Adat dan Tradisi suntingAdat Musyawarah Tudang Sipulung Adat Pindah Rumah Baru Lette Bola Adat Kehormatan Diri Siri Na Pacce Makassar Siri Na Pesse Bugis Adat Pernikahan Mappuce puce Kunjungan dari keluarga si laki laki kepada keluarga si gadis untuk mengadakan peminangan Adat Pernikahan Massuro Kunjungan dari utusan pihak keluarga laki laki kepada keluarga si gadis untuk membicarakan waktu pernikahan jenis sunreng maskawin dan sebagainya Adat Pernikahan Maduppa Pemberitahuan kepada seluruh kaum kerabat mengenai perkawinan yang akan datang Adat Pernikahan Mappacci Mappaccing Adat Pernikahan Madduta Adat Pernikahan Marola Adat Pernikahan Assialang marola Perkawinan antara saudara sepupu sederajat kesatu baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu Adat Pernikahan Assialana memang Perkawinan antara saudara sepupu sederajat kedua baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu Adat Pernikahan Ripanddeppe mabelae Perkawinan antara saudara sepupu sederajat ketiga baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu Adat Lamaran Doe Panai Dui Paenre Adat Penghormatan Tamu Agung Aru Angngaru Adat Penobatan Raja Mala Lise Tana Menroja Adat Penobatan Raja Lekka Wae Loppo Adat Penobatan Raja Cemme Majeng Adat Penobatan Raja Pasitekkereng Lawolo Adat Penobatan Raja Makkatenning Ade Loponna Turikale Adat Penobatan Raja Ilise Sumange na Turikale Adat Penobatan Raja Ripasessu ri Menrawe Adat Penobatan Raja Ripallejja Tana Menroja Adat Penobatan Raja Ripabissa Aje Adat Penobatan Raja Lantunan Sureq Lawolo Syair Lawolo Adat Penobatan Raja Riompori Benno Ulaweng Adat Penobatan Raja Ripatuddu Umpa Sikati Adat Penobatan Raja Ripallejja Lebba Janna Adat Penobatan Raja Ripatudang ri Lamming Ulaweng Adat Penobatan Raja Penggantian Sigara Ke Songkok Recca Ulaweng Adat Penobatan Raja Ripakkuru Sumange Adat Rasa Syukur Massikkiri Tradisi Ritual Mannempu Mannampu Wette sebagai ungkapan rasa syukur dan berikhtiar memohon berkah kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mendapat hasil panen yang melimpah di Lingkungan Baniaga Kelurahan Taroada Passoppo Botting memikul pengantin mempelai pria di Desa Ampekale Prosesi pengantin sunat yang ditandu di Kecamatan Tanralili Barisan berkuda di Kecamatan Mandai Simponi kecapi di Kecamatan Lau Tradisi Adu Betis Mallanca Tradisi Adu Betis sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan panen Adu betis biasanya dilakukan di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros seusai panen besar Tradisi ini sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan panen Sawah sawah di Moncongloe umumnya sawah tadah hujan dan hanya panen sekali dalam setahun Jadi tidak heran kalau Mallanca diadakan hanya setahun sekali Dan biasanya pada bulan agustus Akibatnya tradisi ini juga sering kali dirayakan berbarengan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia Sesuai nama tradisinya setiap pria di Maros menunjukkan kekuatan dengan cara saling menendangkan betis mereka Tradisi ini tidak dilakukan di tempat sembarangan Adu betis dilakukan di dekat makam Gallarang Moncongloe leluhur Desa Moncongloe yang juga pamannya Raja Gowa Sultan Alauddin Mallanca dilakukan secara kelompok Dengan membentuk lingkaran besar adu betis dilakukan di dalam lingkaran tersebut Masyarakat Maros juga melakukan tradisi ini untuk mengingat jasa leluhur mereka yang telah menjaga Kerajaan Gowa dengan jiwa patriot pada dahulu kala Lebih unik lagi adu betis ternyata bukan lomba Tidak ada pemenang pada tradisi adu betis karena tradisi ini hanya untuk menunjukkan kekuatan peserta Setelah adu betis selesai tidak jarang ada peserta yang mengalami patah tulang Meski begitu tradisi ini tetap dinantikan kehadirannya setiap tahun oleh masyarakat Maros Tradisi Penentuan Tanggal Pernikahan Kutika Bilangeng DuappuloRumah Adat Tradisional sunting nbsp Sebuah rumah panggung yang tidak jauh dari lokasi Air Terjun Bantimurung sekitar tahun 1900 1920 nbsp Bangunan rumah panggung tradisional Bugis Makassar yang beratapkan daun nipah di wilayah Maros pada tahun 1929 bagian 1 nbsp Bangun rumah panggung tradisional Bugis Makassar yang beratapkan daun nipah di wilayah Maros pada tahun 1929 bagian 2 nbsp Bangunan arsitektur rumah tradisional suku Bugis Makassar yang telah mengalami perubahan warna dengan cat material paku besi dan seng di Kabupaten Maros Setiap budaya memiliki ciri khas rumah adatnya masing masing Macam budaya Kabupaten Maros lain yang tak kalah terkenalnya adalah arsitektur khasnya Dimana arsitektur tradisional Kabupaten Maros ini diperlihatkan dalam bentuk rumah adat Nama dari rumah adat suku Bugis dan Makassar sendiri disebut dengan Bola dan Balla Kedua rumah adat ini memiliki kesamaan dalam segi bentuknya yaitu berupa rumah panggung yang memiliki kolong bawah rumah Rumah adat suku Bugis di Kabupaten Maros memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan rumah panggung dari suku yang lain Sumatra dan Kalimantan Bentuknya biasanya memanjang ke belakang dengan tanbahan disamping bangunan utama dan bagian depan orang bugis menyebutnya lego Berikut adalah bagian bagian utamanya Tiang utama alliri Biasanya terdiri dari 4 batang setiap barisnya Jumlahnya tergantung jumlah ruangan yang akan dibuat Tetapi pada umumnya terdiri dari 3 4 baris alliri Jadi totalnya ada 12 batang alliri Padongko Yaitu bagian yang bertugas sebagai penyambung dari alliri di setiap barisnya Pattoppo Yaitu bagian yang bertugas sebagai pengait paling atas dari alliri paling tengah tiap barisnya Orang Bugis suka dengan arsitektur rumah yang memiliki kolong Konon orang Bugis jauh sebelum islam masuk ke Tanah Bugis Tana Ugi orang Bugis memiliki kepercayaan bahwa alam semesta ini terdiri atas 3 bagian yaitu bagian atas perkawinan di langit yang dilakukan oleh We Tenriabeng botting langi bagian tengah di bumi keadaan keadaan yang terjadi di bumi alang tengnga ale kawa dan bagian bawah atau dunia bawah tanah laut paratiwi peretiwi buri liu Mungkin itulah yang mengilhami orang Bugis terutama yang tinggal di kampung lebih suka dengan arsitektur rumah yang tinggi Bagian bagian dari rumah adat tradisional Bugis ini sebagai berikut Rakkeang adalah bagian di atas langit langit eternit Dahulu biasanya digunakan untuk menyimpan padi yang baru di panen Ale Bola adalah bagian tengah rumah dimana kita tinggal Pada ale bola ini ada titik sentral yang bernama pusat rumah posi bola Awa Bola adalah bagian di bawah rumah antara lantai rumah dengan tanah Awa bola ialah kolong yang terletak pada bagian bawah yakni antara lantai dengan tanah Kolong ini biasa pada zaman dulu dipergunakan untuk menyimpan alat pertanian alat berburu alat untuk menangkap ikan dan hewan hewan peliharaan yang dipergunakan dalam pertanian Ale bola ialah badan rumah yang terdiri dari lantai dan dinding yang terletak antara lantai dan loteng Pada bagian ini terdapat ruangan ruangan yang dipergunakan dalam aktivitas sehari hari seperti menerima tamu tidur bermusyawarah dan berbagai aktivitas lainnya Badan rumah terdiri dari beberapa bagian rumah seperti lotang risaliweng pada bagian depan badan rumah disebut yang berfungsi sebagai ruang menerima tamu ruang tidur tamu tempat bermusyawarah tempat menyimpan benih tempat membaringkan mayat sebelum dibawa ke pemakaman Lotang ritenggah atau Ruang tengah berfungsi sebagai tempat tidur kepala keluarga bersama istri dan anak anaknya yang belum dewasa hubungan sosial antara sesama anggota keluarga lebih banyak berlangsung di sini Lontang rilaleng atau ruang belakang merupakan merupakan tempat tidur anak gadis atau orang tua usia lanjut dapur juga di tempatkan pada ruangan ini yang dinamakan dapureng atau jongke Rakkeang ialah loteng yang berfungsi sebagai tempat menyimpan hasil pertanian seperti padi jagung kacang dan hasil perkebunan lainnya Sebagaimana halnya unsur unsur kebudayaan lainnya maka teknologi arsitektur tradisional pun senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan Yang lebih menarik sebenarnya dari rumah Bugis ini adalah bahwa rumah ini dapat berdiri bahkan tanpa perlu satu paku pun orang dahulu kala menggantikan fungsi paku besi menjadi paku kayu Semuanya murni menggunakan kayu Dan uniknya lagi adalah rumah ini dapat di angkat dipindah Sementara Rumah adat tradisional suku Makassar di Kabupaten Maros berupa panggung yang terdiri atas 3 bagian sebagai berikut Kalle balla untuk tamu tidur dan makan Pammakkang untuk menyimpan pusaka Passiringang untuk menyimpan alat pertanian Rumah adat suku Bugis Makassar berdasarkan status sosial orang yang menempatinya Rumah Saoraja Sallasa berarti rumah besar yang ditempati oleh keturunan raja kaum bangsawan bola balla adalah rumah yang ditempati oleh rakyat biasa Tipologi kedua rumah ini adalah sama sama rumah panggung lantainya mempunyai jarak tertentu dengan tanah bentuk denahnya sama yaitu empat persegi panjang Perbedaannya adalah saoraja dalam ukuran yang lebih luas begitu juga dengan tiang penyangganya atap berbentuk prisma sebagai penutup bubungan yang biasa disebut timpak laja yang bertingkat tingkat antara tiga sampai lima sesuai dengan kedudukan penghuninya Hal juga mempengaruhi arsitektur tradisional suku bangsa Bugis antara lain bola ugi yang dulunya berbentuk rumah panggung sekarang banyak yang diubah menjadi rumah yang berlantai batu Agama Islam juga memberi pengaruh kepada letak dari bagian rumah sekarang yang lebih banyak berorientasi ke Kabah yang merupakan kiblat umat Islam di seluruh dunia Hal tersebut dikarenakan budaya Islam telah membudaya di kalangan masyarakat Bugis Makassar simbol simbol yang dulunya dipakai sebagai pengusir mahluk halus yang biasanya diambil dari dari jenis tumbuh tumbuhan dan binatang tertentu diganti dengan tulisan dari ayat ayat suci Al Qur an Alat Musik Tradisional suntingPui Pui Alat musik dengan cara ditiup dengan bentuk yang cukup unik seperti terompet Bentuk dan cara memainkan alat musik ini sama persis dengan beberapa alat musik dari daerah lain di Indonesia seperti serunai di Sumatera Sronen di Jawa Timur dan Tarompet di Jawa Barat Keso Keso kesong Kesong Alat musik tradisional ini memiliki nama keso karena memang cara memainkannya digesek sehingga disebut Keso Keso dan beberapa orang juga ada yang menyebutnya Kere Kere Galang Pada bagian tubuh Keso Keso yang digunakan sebagai resonatornya terbuat dari kayu nangka yang dipilih dengan cara khusus dan dibentuk menyerupai jantung pisang dengan rongga di tengahnya agar menciptakan suara yang maksimal Setelah dipahat sedemikian rupa sehingga berbentuk cekungan kekosongan dari kayu nangka tersebut ditutup dengan membran yang terbuat dari kulit kambing pilihan Dari alat menggeseknya tidak diperlukan kayu khusus karena asalkan kuat kayu tersebut bisa digunakan sebagai busur yang digunakan untuk menggesek Keso Keso Namun yang terpenting terletak pada benda yang terlihat seperti tali busur tersebut yang ternyata menggunakan rambut ekor kuda sebagai bahannya Bunyi yang dihasilkan berasal dari gesekan antara senar pada Keso Keso dan juga rambut ekor kuda pada busur Kacaping Kecapi Maros Kacaping merupakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipetik Kacaping juga memiliki dua dawai yang dikaitan ke kayu yang sudah dibentuk menyerupai perahu Kecapi Maros biasanya ditampilkan sebagai musik pengiring pada acara penjemputan para tamu pada pesta perkawinan hajatan bahkan hiburan pada hari ulang tahun Gendang Bulo Ukurannya cukup kecil dan panjang Dimainkan pada perayaan adat atau acara tertentu Gendang ini dimainkan oleh kaum laki laki Genrang Ganrang Gendang Bugis Alat musik perkusi yang mempunyai bentuk bulat panjang Gendang Makassar Ganrang Tallua Gendang Tiga Ana Baccing Alat musik ini terbuat dari logam dimainkan dengan cara dipukulkan satu sama lain Bentuknya seperti dayung dan selalu dimainkan pada saat karnaval atau upacara adat Basi Basi Ada perbedaan penyebutan antara masyarakat Bugis dan juga Makassar untuk alat musik ini Bagi orang Makassar alat musik ini disebut klarinet Basi Basi ini dimainkan dengan cara ditiup dan didalamnya terdapat sebuah sekat berupa membran yang dapat menghasilkan bunyi Jalappa Merupakan alat musik yang bentuknya seperti simbal Terbuat dari logam kuningan dimainkan pada saat upacara adat persembahan sesaji kepada para dewata Alat musik ini juga dipercayai sebagai peralatan dukun di beberapa daerah Alosu Alat musik tradisional ini terbuat dari anyaman daun kelapa dan berbentuk kotak kotak kecil yang tersusun rapi Di bagian dalamnya terdapat biji bijian yang jika kita goyangkan akan menimbulkan suara seperti beras yang terdapat dalam botol plastik Alat musik ini dimainkan dengan cara digoyang goyangkan Biji yang berada didalam kotak Alosu akan menghasilkan bunyi gemerincing layaknya seperti kecrek modern Rebana Bugis Merupakan gendang terbuat dari kayu Baik kayu cendana pohon nangka pohon kelapa maupun kayu jati Saat ini Rebana digunakan untuk mengiringi tarian atau qasidah Suling Panjang Suling Lampe suling yang memiliki lima lubang nada Suling Calabai Suling Ponco suling jenis ini sering dipadukan dengan biola kecapi dan dimainkan bersama penyanyi Suling Dupa Samping suling ini digunakan pada acara karnaval atau acara penjemputan tamu Tari sunting nbsp Penari Pajoge di Maros pada zaman Hindia Belanda sekitar tahun 1870 nbsp Tar Paraga ciri khas tari Suku Makassar di Kecamatan Marusu Kabupaten Maros Tari Appalili Merupakan tarian yang dimainkan oleh 3 orang pria dan 6 orang perempuan untuk menyambut datangnya musim tanam padi didahului dengan musyawarah adat kemudian dilakukan pembersihan dan perbaikan alat pertanian diiringi tabuhan gendang dan pui pui Tari Bias Muharram Merupakan tarian kolosal yang diiringi alat alat musik tradisional dan modern untuk menyambut Tahun Baru Islam dan biasanya diiringi oleh kesenian lslami lain seperti qasidah puisi dan lagu lslami Tari Bunting Berua Sebuah tradisi seni tari yang diciptakan untuk menyemarakkan suatu pesta adat perkawinan Bugis Makassar maknanya adalah memberi suasana gembira dan bahagia bagi kedua mempelai dan segenap keluarga Karena itu Tari Bunting Berua ini hanya khusus dipersembahkan di dalam acara acara pesta perkawinan adat Bugis Makassar lebih khusus perkawinan sebuah keluarga terpandang bangsawan Tarian ini dimainkan oleh 5 7 orang putri alat musik yang digunakan adalah kecapi suling gendang gong katto katto dan anak baccing Seni tari ini dapat dijumpai di Lingkungan Kassi Kebo Kelurahan Baju Bodoa Kecamatan Maros Baru Tari Dengka Ase Lolo Tarian yang dimainkan secara kolosal yang diiringi musik Mappadendang sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berhasilnya panen berlangsung 3 hari berturut turut Tarian ini dapat dijumpai di Tana Didi Dusun Batubassi Desa Jenetaesa Kecamatan Simbang Kegiatan ini berlangsung 3 tiga hari berturur turut dengan kegiatan pagelaran musik tradisional yaitu Mappadendang Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyatakan rasa syukur kepada Tuhan atas keberhasilan panen Alat musik pengiring selama kegiatan ini adalah antang kayu dan alu Pesertanya memakai baju bodo Tari Gambus Pesisir Dimainkan oleh 4 sampai 7 penari laki laki dengan mengenakan pakaian adat dan dimainkan pada saat terang bulan Alat musik yang digunakan adalah gambus rebana dan kecapi Tarian ini terdapat di daerah pesisir Maros Utara Kecamatan Bontoa Tari Ganrang Bulo Merupakan sebuah pertunjukan kesenian berupa tari dengan perpaduan musik dan tutur kata Nama Ganrang Bulo berarti gendang dari bambu Tari ini mengungkapkan kritikan dan dikemas dalam bentuk lelucon atau banyolan Tari Ganrang bulo ini dimainkan oleh beberapa laki laki Tarian ini biasanya dimainkan dalam kegiatan kegiatan rakyat Suku Makassar Tak ada gerakan baku dalam tarian ini Yang pasti para penari akan berputar putar melakonkan beberapa gerakan jenaka demi mengundang tawa penonton seperti melakonkan gerakan seperti kera gerakan pincang dan lain lain Tari Kalabbirang Tarian ini sesuai dengan namanya Kalabbirang yang berarti keanggunan anggun mulia Tarian ini diiringi nyanyian dipersembahkan di kalangan raja bangsawan tinggi kerajaan Melambangkan keanggunan putra putri raja yang ikut menari Tari Kalabbirang dimainkan oleh 7 orang putri dan 6 orang putra Alat musik pengiring antara lain gendang suling dan katto katto Di Lingkungan Kassi Kebo Kelurahan Baju Bodoa Kecamatan Maros Baru dapat di nikmati kesenian tari ini Tari Kalubampa Tarian yang dimainkan 3 orang laki laki dan 6 orang perempuan berhiaskan sayap kupu kupu yang bertujuan untuk menggugah hati manusia agar menyayangi dan melestarikan kupu kupu yang mulai terancam punah Diiringi gendang gong pui pui dan kecapi Tarian ini menceritakan tentang beberapa ekor kupu kupu yang sedang terbang kesana kemari dengan riangnya sambil mencari makanan dan pada saat itulah ada seorang laki laki yang mencoba menangkapnya Setelah usaha yang keras akhirnya laki laki itu berhasil menangkap seekor kupu kupu Tapi karena kecerdikannya kupu kupu itu berhasil meloloskan diri lagi dan kembali ke alamnya Tarian ini dimainkan oleh 3 tiga orang laki laki dan 6 enam orang perempuan Perempuan berpakaian baju bodo berwarna yang dilengkapi dengan sepasang sayap Pria berpakaian adat passapu Alat musik yang digunakan adalah gendang gong pui pui dan kecapi Tarian ini dapat dijumpai di Kecamatan Bantimurung tujuannya untuk menggugah hati manusia agar menyayangi dan bahkan melestarikan habitat kupu kupu yang mulai terancam punah Tari Katto Bokko Tarian yang dilakukan untuk menyambut panen perdana yang dimainkan secara kolosal diiringi gendang gong pui pui alu lesung kayu dan bacing bacing Si penari membawa padi yang diikat lalu diarak beramai ramai Tari Kesong Kesong Tarian ini ditampilkan untuk memeriahkan acara acara tertentu bertema kepahlawanan yang dimainkan oleh 2 orang Pesan yang terkandung dalam tarian adalah tentang sikap kepahlawanan dan kejantanan dalam menghadapi musuh atau penjajah Penampilan Pakesong Kesong dengan penyanyi sinrilik duduk berdampingan dimulai dengan pengantar dari sang penyanyi tentang lagu yang akan didendangkannya Setelah itu maka dimulailah Pakesong Kesong memainkan kesong kesongnya lalu menyusul penyanyi melagukan sinrilik nya yang biasanya berkisah tentang sikap kepahlawanan dan kejantanan Kesenian ini dimainkan oleh 2 dua orang laki laki berpakaian adat passapu sedangkan alat musiknya adalah sebuah kesong kesong dan penggeseknya Kesenian tradisional ini dapat dijumpai di Bonto Kapetta Kelurahan Allepolea Kecamatan Lau untuk memeriahkan acara acara tertentu yang dianggap sesuai dengan semangat lagu lagu kepahlawanan Tari Kipas Merupakan tarian yang mempertunjukan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas dengan gemulai alunan lagu Tari Lomba Perahu Hias Tarian ini dimainkan secara kolosal diiringi alat musik gendang gong pui pui dan paccing paccing Tarian ini merupakan rangkaian lomba perahu dan kapal motor hias Atraksi ini biasanya diadakan dalam rangka peringatan hari hari besar Tari Ma kampiri Tarian yang dimainkan oleh 3 orang laki laki dan 7 orang wanita diiringi alat musik gendang kecapi pui pui dan gong sebagai ucapan syukur atas panen kemiri Dimulai dengan tampilnya seorang gadis belia yang menari dengan membawa keranjang bambu Tarian ini sebagai pernyataan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berhasilnya panen kemiri Gadis belia menari nari dengan gerakan seperti memungut buah kemiri Tarian ini dimainkan oleh 3 tiga orang laki laki dan 7 tujuh orang perempuan Alat musik yang digunakan adalah keranjang bambu gendang kecapi pui pui dan gong Taraian ini dapat dijumpai di Kecamatan Camba Tari Ma raga Paraga Tarian berupa permainan bola raga dengan gerakan dan atraksi yang beragam dimainkan oleh laki laki 6 orang berpakaian adat passapu Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian adalah gendang Gong pui pui dan sebagainya Tarian ini menggambarkan keterampilan dalam mempermainkan bola raga dengan gerakan atau atraksi yang beragam termasuk pada saat seorang atau dua orang pemain yang menaiki pundak temannya sambil tetap memainkan raga atau memasukkan raga ke dalam passapu nya melalui tendangan kaki Tarian ini dimainkan olehg 6 enam orang laki laki dengan berpakaian adat passapu Alat yang digunakan gendang gong pui pui dan sebagainya Tersebar di Kabupaten Maros Tujuan dari tarian ini untuk menyambut acara tertentu seperti pesta panen menyambut tamu dan lain lain Tari Ma royong Ditampilkan dengan nyanyian yang berisi nasihat atau petuah dimainkan oleh 5 orang dengan menggunakan alat musik anak baccing dan alat tradisional lainnya Penarinya mengenakan baju bodo Tarian ini dijumpai di daerah Masale Desa Tompobulu Kecamatan Tompobulu Tari Mallangiri Tarian kolosal yang dimaksudkan sebagai penanda masa panen yang diawali dengan ritual pencucian benda benda pusaka berupa batu mulia Konon pencucian benda pusaka dipercaya untuk memicu hasil panen supaya melimpah Ini merupakan suatu prosesi pencucian benda benda pusaka dan prapanen sekaligus menjadi penanda panen Benda pusaka berupa batu mulia konon mempunyai empat buah anakan yang bila pada proses pencuciannya bertambah maka dipercaya panen akan melimpah demikian pula sebaliknya Upacara ini juga diiringi oleh alat musik tradisional dan upacara ini dilaksanakan di Masale Kecamatan Tompobulu Tari Mamuri Muri Tarian yang menggambarkan rasa gembira dan syukur kepada Allah SWT atas tibanya tahun baru Islam setiap tanggal 1 Muharram tahun Hijriah Tarian ini dimainkan oleh 7 tujuh orang perempuan Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian adalah gong pui pui kecapi dan gendang Tarian ini dilakukan tersebar di Kabupaten Maros Tari Mappadendang Padendang Tarian yang dilakukan oleh 4 pria dan 6 wanita berpakaian adat passapu baju bodo yang mengelilingi lesung kemudian mappadendang dengan memukulkan ujung alu pada pinggiran lesung secara bergiliran dengan irama tertentu dalam suasana gembira dan penuh semangat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas keberhasilan panen Tarian ini dilakukan dalam upacara Mappadendang dalam rangka menyatakan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena keberhasilan panen Tarian ini dilakukan dengan mengelilingi lesung sambil memegang alu antan Setelah beberapa gerakan tarian maka dimulailah acara Mappadendang yaitu dengan memukulkan ujung alu pada pinggiran lesung secara bergiliran dengan irama tertentu bergembira dan bersemangat Tarian ini dimainkan oleh 4 pria dengan 6 wanita yang memakai pakaian adat Passapu untuk pria dan Baju Bodo untuk wanita Adapun musik pengiringnya dimainkan dengan alu dan lesung berisi padi yang ditumbuk Tempat tujuan objek wisata seni ini di Lingkungan Kassi Kebo Kecamatan Maros Baru Tari Paddupa Bosara Merupakan sebuah tarian yang menggambarkan bahwa orang Bugis kedatangan atau dapat dikatakan sebagai tari selamat datang dari Suku Bugis Orang Bugis jika kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara sebagai tanda syukur dan penghormatan Tari Paduppa Bosara sering ditarikan pada setiap acara penting untuk menyambut raja dengan suguhan kue kue sebanyak dua kasera Tarian ini juga sering ditarikan saat menyambut tamu agung pesta adat dan pesta perkawinan Budaya Bosara merupakan peninggalan budaya khas Sulawesi Selatan dari zaman kerajaan dulu khususnya Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone Kata bosara tidak terlepas dari kue kue tradisional sebagai hal yang saling melengkapi Bosara merupakan piring khas suku Bugis Makasar di Sulawesi Selatan Biasanya Bosara diletakkan ditengah meja dalam acara tertentu terutama dalam acara tradisional yang sarat dengan nilai nilai budaya Bosara terbuat dari besi dengan tutupan seperti kobokan besar yang dibalut kain berwarna terang yang diberi ornamen kembang keemasan di sekelilingnya Menyebut Bosara sebenarnya meliputi satu kesatuan yaitu piring yang diatasnya diberi alas kain rajutan dari wol lalu di atasnya diletakan piring sebagai tempat kue dan diberi penutup Bosara Kue kue yang biasanya disajikan dengan menggunakan bosara adalah kue cucur barongko kue lapis biji nangka dan sebagainya yang umumnya terbuat dari tepung beras Dan berbagai kue kering seperti banang banang umba umba roko roko dan berbagai macam kue putu Kue tersebut biasanya disajikan dalam acara acara adat Tari Pajoge Tari Pamanca Tari Peringatan Maulid Rasulullah SAW Tarian untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yang dimainkan oleh 3 orang laki laki dan 6 orang perempuan dengan iringan rebana Diawali dengan membaca barzanji kemudian membagi ember yang berisi makanan dan telur maulid Tari Pepe Pepe Merupakan tarian yang sakral karena terdapat didalamnya unsur magis dilakukan dengan memperlihatkan kesaktian atau kekebalan terhadap api Penarinya berjumlah 5 laki laki dan berpakaian passapu Alat musik yang digunakan adalah gendang pammancak gong pui pui dan baccing baccing Setelah melakukan tarian dengan gerakan pencak silat diiringi gendang pammancak gong dan pui pui yang bersemangat maka para pemain mulai membakar tubuh mereka tangan dan bagian lainnya dengan obor tetapi tidak terbakar kebal api Tarian ini dilakukan oleh 5 laki laki dengan berpakaian Passapu Objek tujuan seni ini di Dusun Batubassi Desa Jenetaesa Kecamatan Simbang Tubuh disulut api namun tidak terbakar bahkan baju yang dikenakan pun tidak terbakar Tarian ini biasanya ditampilkan di acara acara rakyat seperti upacara hajatan sunatan dan perkawinan Tari ini dilakonkan oleh laki laki tua dan muda Tidak ada tarian yang baku berputar putar sambil melakukan gerakan gerakan jenaka untuk mengundang tawa penonton Contohnya ada penari yang mencontohkan gerakan Seekor kera berjalan terpincang pincang menggeleng anggukkan kepala bak lelaki renta atau mendelik delikkan mata sambil menjulur julurkan lidah bagai orang kepedasan Namun dalam beberapa tampilan tarian ini sangat teratur Tari ini tidak mempunyai mantra khusus penangkal api Namun mereka melakukan tarian seraya diiringi nyanyian Selama ini sering diintrepretasikan penonton sebagai ucapan mantra anti apinya Nabi Ibrahim AS yang disadur dalam bahasa Makassar Padahal menurut sejumlah pemain kalimat kalimat itu hanya pengulangan dari apa apa yang sudah pernah diucapkan secara spontan ketika melakukan tarian ini oleh para penari terdahulu Pada saat puncak tarian maka para pemain akan memegang obor dan akan mengarahkan api ke tubuh temannya atau dirinya sendiri Bahkan tidak jarang para penari mengundang penonton lalu disulut menggunakan api Namun anehnya para penari tidak sama sekali merasakan Kepanasan atau melepuh terbakar semua tampak seperti biasa saja Tari Salonreng Tarian ini dimainkan oleh 6 wanita yang memakai baju bodo dan 6 pria yang memakai passapu dilengkapi dengan keris serta membawa bakul berisi padi gula merah pinang daun sirih dan beras sambil mengelilingi seekor kerbau yang dijadikan persembahan sambil menabur beras lalu diakhiri denganmangaru serta berdo a memohon keselamatan Tarian ini dilaksanakan untuk melepas hajat seperti berhasilnya panen atau sembuh dari penyakit dan terhindar dari malapetaka Tarian ini dilaksanakan dengan mengelilingi satu ekor kerbau yang akan dijadikan persembahan dengan berbagai gerakan sambil menabur beras kemudian bermain pencak silat dengan menggunakan tombak dan diakhiri dengan Mangaru yang kemudian dilanjutkan dengan acara pemotongan kerbau sebagai rasa syukur dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk keselamatan Tari ini dimainkan oleh 6 wanita dengan mengenakan baju bodo dan 6 pria menggunakan passapu dan dilengkapi dengan tombak keris serta bakul yang berisi padi gula merah pinang daun sirih dan beras Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian ini adalah dua buah gendang dan sebuah suling dengan lagu lagu yang membangkitkan semangat Tarian ini dapat dijumpai di Dusun Tanete Desa Bonto Somba Kecamatan Tompobulu Tari Tubaranina Marusu Tarian yang dimainkan oleh 15 orang laki laki dan 15 orang perempuan berpakaian adat diiringi alat musik gendang Bugis dalam bentuk gerakan gerakan yang heroik dan penuh semangat yang menggambarkan sikap kepahlawanan dan gagah berani dalam menghadapi musuh Pemain tampil dengan gerakan gerakan heroik dan bersemangat dan diiringi dengan bunyi gendang dan gemuruh Tarian ini dimainkan oleh 15 orang laki laki dan 15 orang perempuan dengan pakaian adat Alat musik yang digunakan gendang Bugis Tarian ini bertujuan untuk menggambarkan sikap kepahlawanan dan gagah berani dalam menghadapi musuh Tarian ini tersebar di Kabupaten Maros Atraksi Kesenian suntingBias Muharram Acara ini adalah suatu cara yang dilaksanakan untuk menyambut tahun baru Islam dengan melibatkan berbagai acara kesenian yang bersifat islami seperti qasidah membaca puisi Islami dan lagu musik islami Alat musik yang digunakan baik alat musik tradisional maupun modern Acara ini dilaksanakan di Lingkungan Kassi Kelurahan Pettuadae Kecamatan Turikale Lomba Perahu Hias Setelah semua perahu peserta bahkan kapal motor dihias dengan meriah berkumpul di depan dermaga maka mulailah para penumpangnya melakukan atraksi kesenian seperti Mappadendang dan ganrang bulo bahkan pencak silat Setelah pelepasan secara resmi oleh pejabat maka lomba pun dimulai Tibanya di finish para penumpang yang berpakaian adat tradisional turun satu persatu dan melakukan atraksi di depan pejabat Kegiatan ini dilaksanakan di jembatan Sungai Maros dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun HUT Republik Indonesia Maulid Rasulullah SAW Untuk menyatakan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas diutusnya Nabi Muhammad SAW membawa ajaran Islam sebagai berkah kepada seluruh alam raya Acara ini adalah pembacaan sejarah kelahiran Nabi Muhammad Saw membaca Barzanji secara bergantian dan setelah itu dibagi bagikanlah ember maulid yang berisi makanan dan telur Alat musik pengiringnya adalah rebana Acara maulid ini dilaksanakan di seluruh Kabupaten Maros dengan pusat kegiatan adalah Dusun Pattene Desa Temmapadduae yang dikenal dengan nama Khawaltiah Sammang Upacara Adat Appalili Appalili adalah suatu rangkaian upacara adat sebelum memasuki musim tanam padi bulan November Para petani sebelum turun ke sawah mengambil perkakas kerajaan Karaengga yang disimpan di dalam sebuah loteng rumah adat yang disebut Balla Lompoa ke tempat khusus yang sudah tersedia Peralatan tersebut diantaranya adalah Batang Pajjekko yang akan dipakai untuk membajak sawah Batang Pajjekko yang kedatangannya memiliki sejarah tertentu juga merupakan lambang kebesaran bagi Kabupaten Maros Setelah semua perkakas lengkap Ganrang Kalompoang dibunyikan sebagai pertanda acara adat sudah dimulai dan dimulai pula proses penjahitan kelambu Kalompoangnga setelah itu hasil jahitan yang terdiri dari kelambu sprei pembungkus dan alas disiapkan yang dilaksanakan setelah shalat Ashar Pada malam harinya diadakan perjamuan adat atau paempo adat yang dihadiri oleh Pemangku adat Penasihat adat dan Gallarang Tujua Kepala Dusun tokoh tani dan pemerintah yang bertujuan untuk membicarakan masalah pertanian Sekitar Pukul 05 00 barang barang kerajaan tersebut diarak menuju sawah milik Kerajaan Marusu yang bergelar Torannu Prosesi bajak sawah menggunakan Batang Pajjekko yang dibantu oleh Tedong sapi atau kerbau sebanyak dua ekor kemudian mengelilingi sawah sebanyak 3 kali dan selesailah upacara adat ini Rombongan inipun pulang kembali ke Balla Lompoa Empat bulan kemudian diadakan persiapan acara adat Katto Bokko Upacara Adat Katto Bokko Upacara adat Katto Bokko atau biasa disebut Angngalle Ulu Ase sebagai kelanjutan dari upacara Appalili Acara ini adalah rangkaian acara adat sebagai rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa akan hasil panen yang telah diraih khususnya pada tanah Arajang yang diberi gelar Torannu Acara Katto Bokko dimulai pagi hari dengan mengetam padi dan hasilnya diikat sesuai kebiasaan Dengan ikatan khusus menggunakan alat tersendiri yang terdiri dari 12 ikatan kecil dan 2 buah ikatan besar Kemudian diarak keliling kampung menuju Balla Lompoa Setelah itu dilakukan penjemputan sesuai adat Kerajaan Marusu oleh Pemangku Adat para Dewan Adat Penasihat Adat Pemerintah setempat para petani serta para undangan Dengan berakhirnya acara penyambutan ini berakhir pulalah acara adat Katto Bokko Pada malam harinya diadakan acara Mappadendang Tradisi ini juga memiliki tujuan melestarikan padi lokal Maros Pagi hari usai serangkaian tahapan rembuk bersama antara para pemangku adat dan masyarakat menentukan hari pelaksanaan panen perdana secara adat di Balla Lompoa Masyarakat berkumpul menuju sawah tanah adat kerajaan Torannu membawa anai anai Katto untuk mengikuti upacara adat tahunan Katto Bokko sebagai bentuk rasa syukur atas panen raya padi jenis Ase Lapang Padi Varietas lokal yang telah dibudidayakan secara turun temurun oleh pewaris Kerajaan Karaeng Marusu sejak sekitar abad ke 15 Sedikit demi sedikit masyarakat secara sukarela memadati petak sawah seluas sekitar satu hektar itu Mulai dari anak anak orang dewasa hingga orang tua baik laki laki dan perempuan dari berbagai kalangan sosial turun bersama mengumpulkan padi berbulu ini Keberadaan sawah kerajaan ini menjadi acuan sebelum ritual ini dilaksanakan sawah sawah yang berada di sekitar dan dalam kawasan adat Marusu tidak dibolehkan memanen begitu pun saat masa tanam tiba Upacara Mappadendang Mappadendang adalah pagelaran atraksi kesenian tradisional seperti tarian tradisional pencak silat dan lain lain Untuk memberikan hiburan bagi masyarakat khususnya petani setelah lelah bekerja Dahulu acara ini biasanya dijadikan momen gadis gadis dan pemuda untuk mencari jodoh Besarnya pengaruh kebudayaan di daerah ini melahirkan berbagai bentuk seni budaya tradisional yang sarat dengan nuansa agraris dan bahari Pakaian Khas Daerah sunting nbsp Pakaia adat pernikahan Bugis Makassar di Kabupaten Maros dengan nuansa kekinian nbsp Baju Bodo yang dipakai oleh perempuan Bugis Maros di acara pernikahan nbsp Baju Bodo yang dipakai oleh perempuan Bugis Maros di acara aqiqahan Kabupaten Maros dihuni oleh penduduk dari latar belakang yang heterogen Di antara penduduk penduduk tersebut Suku Makassar dan Suku Bugis adalah yang paling dominan Masing masing suku yang hidup dan tinggal di Kabupaten Maros mempunyai ciri khas adat dan kebudayaannya masing masing salah satunya adalah dalam gaya berpakaian Dengan demikian pakaian adat tradisional Kabupaten Maros bermacam macam karena tergantung budaya suku tersebut Baju bodo adalah kostum tradisional wanita Suku Bugis dan Makassar Sulawesi Selatan Indonesia Baju bodo persegi panjang biasanya lengan pendek yaitu setengah di atas siku Baju bodo juga diakui sebagai salah satu busana tertua di dunia Perkiraan itu didukung oleh sejarah kain Muslin yang menjadi bahan dasar baju bodo Jenis kain yang dikenal dengan sebutan kain Muslin Eropa Maisolos Yunani Kuno Masalia India Timur atau Ruhm Arab pertama kali diperdagangkan di Kota Dhaka Bangladesh Hal ini merujuk pada catatan seorang pedagang Arab bernama Sulaiman pada abad ke 19 Sementara pada tahun 1298 dalam buku yang berjudul The Travel of Marco Polo Marco Polo menggambarkan kalau kain Muslin dibuat di Mosul Irak dan diperdagangkan oleh pedagang yang disebut Musolini Namun kain yang ditenun dari pilihan kapas yang dijalin dengan benang katun ini sudah lebih dahulu dikenal oleh masyarakat Sulawesi Selatan yakni pada pertengahan abad ke 9 jauh sebelum masyarakat Eropa yang baru mengenalnya pada abad ke 17 dan populer di Prancis pada abad ke 18 Kain Muslin memiliki rongga rongga dan jarak benang benangnya yang renggang membuatnya terlihat transparan dan cocok dipakai di daerah tropis dan daerah daerah yang beriklim panas Sesuai dengan namanya bodo yang berarti pendek baju ini memang berlengan pendek Dahulu Baju Bodo dipakai tanpa baju dalaman sehingga memperlihatkan payudara dan lekuk lekuk dada pemakainya dan dipadukan dengan sehelai sarung yang menutupi bagian pinggang ke bawah badan Namun seiring dengan masuknya pengaruh Islam di daerah ini baju yang tadinya memperlihatkan aurat pun mengalami perubahan Busana transparan ini kemudian dipasangkan dengan baju dalaman berwarna sama namun lebih terang Sedangkan busana bagian bawahnya berupa sarung sutera berwarna senada Menurut adat Bugis setiap warna pakaian yang dikenakan oleh wanita Bugis menunjukkan usia atau martabat pemakainya Busana ini sering digunakan untuk upacara upacara seperti upacara pernikahan Tapi sekarang baju bodo mulai direvitalisasi melalui acara lain seperti kompetisi tari atau menyambut tamu Secara lebih luas baju bodo telah menjadi pakaian adat resmi yang digunakan sebagai ciri khas Provinsi Sulawesi Selatan terutama bagi para wanitanya Baju Bodo dianggap sebagai pakaian adat Sulawesi Selatan paling pertama dikenal oleh masyarakatnya Dalam kitab Patuntung kitab suci ajaran Animisme dan Dinamisme nenek moyang Suku Makassar baju ini bahkan disebutkan dengan jelas mulai dari bentuk jenis hingga cara pemakaiannya Ilmu tekstil yang telah dikenal sejak zaman batu muda oleh nenek moyang Suku Makassar membuat baju bodo begitu nyaman dikenakan Baju ini sengaja dibuat dari bahan kain muslin Kain ini adalah kain hasil pintalan kapas yang dijalin bersama benang katun Rongga dan kerapatan benang yang cukup renggang menjadikan kain ini sejuk dikenakan sehingga cocok dipakai di iklim tropis Sulawesi Selatan Sebagian masyarakat Suku Makassar menyebut baju bodo dengan nama bodo gesung Alasannya adalah karena pakaian ini memiliki gelembung di bagian punggungnya Gelembung tersebut muncul akibat baju bodo dikenakan dengan ikatan yang lebih tinggi Secara sederhana baju bodo merupakan baju tanpa lengan Jahitan hanya digunakan untuk menyatukan sisi kanan dan kiri kain sementara pada bagian bahu dibiarkan polos tanpa jahitan Bagian atas baju bodo digunting atau dilubangi sebagai tempat masuknya leher Lubang leher ini pun dibuat tanpa jahitan Sebagai bawahan sarung dengan motif kotak kotak akan dikenakan dengan cara digulung atau dipegangi menggunakan tangan kiri Pemakainya juga akan mengenakan beragam pernik aksesoris seperti kepingan kepingan logam gelang kalung bando emas dan cincin Dalam kitab Patuntung ada aturan yang menyebutkan penggunaan warna khusus bagi tingkatan usia wanita yang akan mengenakan baju bodo ini Aturan warna tersebut antara lain a Warna jingga dipakai oleh perempuan umur kurang dari 10 tahun b Warna jingga dan merah darah dipakai oleh perempuan umur 10 hingga 14 tahun c Warna merah darah dipakai oleh untuk 17 hingga 25 tahun d Warna putih dipakai oleh para inang dan dukun e Warna hijau dipakai oleh puteri bangsawan dan f Warna ungu dipakai oleh para janda Kendati aturan tersebut pada masa silam wajib dipatuhi namun sekarang ini para wanita yang akan menggunakan pakaian adat baju bodo bebas hendak mengenakan dengan warna apapun mengingat kepercayaan animisme dan dinamisme yang dianut oleh warga Kabupaten Maros semakin luntur setelah masuknya islam ke Indonesia Baju bodo hanya dikenakan oleh wanita Bugis Makassar sementara para prianya mengenakan pakaian adat yang bernama baju bella dada Baju ini dikenakan bersama paroci celana lipa garusu kain sarung dan passapu tutup kepala seperti peci Model baju bela dada adalah baju bentuk jas tutup berlengan panjang dengan kerah dan kancing sebagai perekat Baju ini juga dilengkapi dengan saku di bagian kiri dan kanannya Berbeda dengan baju bodo yang dibuat dari kain muslin pakaian adat khusus untuk laki laki ini justru dibuat dari bahan yang lebih tebal Seperti dari kain lipa sabbe atau lipa garusu Sementara untuk warnanya biasanya tidak ada ketentuan alias bisa disesuaikan dengan selera para penggunanya Passapu atau tutup kepala yang digunakan sebagai pelengkap baju bella dada umumnya dibuat dari anyaman daun lontar dengan hiasan miring atau benang emas yang disusun Passapu dapat pula tidak diberi hiasan Passapu polos atau biasa disebut passapu guru ini lazimnya digunakan oleh para dukun atau tetua kampung Selain passapu para laki laki juga tak ketinggalan untuk mengenakan aksesoris pelengkap pakaian yang digunakan Beberapa aksesoris di antaranya adalah gelang keris selempang atua rante sembang saputangan dan sigarak atau hiasan penutup kepala Gelang yang digunakan adalah gelang dengan motif naga dan terbuat dari emas sehingga gelang ini dinamai gelang ponto naga Keris yang dipakai adalah keris dengan kepala dan sarung terbuat dari bahan emas Keris ini disebut pasattimpo atau tatarapeng Saputangan yang dikenakan adalah saputangan dengan hiasan khusus Saputangan ini dinamai passapu ambara Nah demikianlah penjelasan tentang pakaian adat Sulawesi Selatan baik untuk kaum pria maupun wanitanya Pakaian ini dahulu digunakan sebagai pakaian sehari hari Akan tetapi saat ini biasanya hanya digunakan saat saat tertentu saja seperti saat upacara adat atau acara acara resmi kepemerintahan Pakaian Khas Maros sunting Batik Kupu Kupu Maros 2 Baju bodo payet Pakaian Adat Suku Bugis Maros sunting Pria Jase Tutu Jas Tutup Waju Bella Dada berupa jas berlengan panjang dengan leher tanpa kerah dan dihiasi dengan kancing yang dibuat dari emas atau perak yang mana dipasangkan pada leher baju tersebut Jas ini berwarna polos yang dilengkapi dengan untaian rantai emas pada kancing yang bersambung pada saku jas Lipa Sabbe atau sarung tenun dari sutera terlihat polos namun berwarna mencolok seperti warna merah dan hijau Paroci atau celana Songkok Pamiring Songkok Recca Peci Bugis atau songkok yang terbuat dari serat pelepah lontar dan dipadukan dengan benang sutera berwarna emas Pabekkeng Pabbekkeng atau ikat pinggang sarung dari kain yang juga berlapis ornamen warna emas atau perak Tope Songkok Pute Pakambang Waju kasa Sarung Kawali sebagai aksesoris Sepatu Kulit Hitam Kawali sebagai aksesoris Gelang sebagai aksesoris Selempang Atua Rante Sembang sebagai aksesoris Sapu Tangan sebagai aksesoris Wanita Baju Bodo Tope Jempang Waju ponco waju pella pella Lipa Sabbe atau sarung tenun dari sutera terlihat polos namun berwarna mencolok seperti warna merah dan hijau Kepingan Kepingan Logam sebagai aksesoris Potto Gelang sebagai aksesoris Bando Emas sebagai aksesoris Cincin sebagai aksesoris Pakaian Adat Suku Makassar Maros sunting Pria Salawik Passapu atau jenis tutup kepala seperti tutup kepala dari Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin Songkok Guru atau songkok bangsawan Suku Makassar Lipa Garusuk atau sarung tenun bermotif dari sutera terlihat polos namun berwarna mencolok seperti warna merah dan hijau Songkok Gaduk Songkok Biring Sarung Badik berwarna emas sebagai aksesoris Baju Bella Dada Jas Tutup Paroci Celana Pasattimpo Tatarapeng atau badik berwarna emas sebagai aksesoris Ponto Naga atau gelang dengan motif naga dan terbuat dari emas sebagai aksesoris Selempang Atua Rante Sembang sebagai aksesoris Passapu Ambara atau Sapu Tangan sebagai aksesoris Sigarak atau Hiasan Penutup Kepala sebagai aksesoris Sepatu Kulit Hitam Wanita Baju Labbu Baju Bodo Bodo Gesung Jempang Salawik Baju Rawang Lipa Garusuk atau sarung tenun bermotif dari sutera terlihat polos namun berwarna mencolok seperti warna merah dan hijau Baju Assusun Baju Kasa Kepingan Kepingan Logam sebagai aksesoris Gelang sebagai aksesoris Bando Emas sebagai aksesoris Cincin sebagai aksesoris Senjata Tradisional sunting nbsp Model Badik Bugis Khas Maros nbsp Model Badik Makassar Khas Maros Dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Maros di masa silam senjata tradisional memiliki peranan penting dalam fungsi praktisnya sebagai sarana perlindungan diri alat perang maupun sebagai alat untuk mempertahankan hidup Akan tetapi senjata senjata tersebut kini telah beralih kegunaan dan lebih menonjolkan fungsi estetisnya sebagai pelengkap pakaian adat Masyarakat Kabupaten Maros mengangkat badik sebagai senjata tradisionalnya Badik adalah pisau bermata tunggal yang bentuknya asimetris seperti keris dengan bilah berhias pamor Dahulu badik digunakan para petani untuk berburu atau membunuh hewan hutan yang merusak tanamannya Pada perkembangannya ia juga digunakan sebagai sarana perlindungan diri bagi mereka yang sering merantau Seperti diketahui orang Bugis Makassar adalah orang yang dikenal sangat gemar merantau Dengan menyematkan badik di pinggangnya mereka akan merasa terlindungi meski masuk ke wilayah kampung yang asing Badik bagi masyarakat Kabupaten Maros selain dianggap sebagai benda pusaka juga pelindung Badik digunakan untuk membela harga diri baik sifatnya individu maupun keluarga Badik telah menjadi salah satu simbol pada logo Kabupaten Maros Harga diri bagi masyarakat Maros secara umum disebut dengan istilah Siri Na Pacce Makassar atau Siri Na Pesse Bugis Kabupaten Maros memiliki beberapa senjata tradisional sebagai berikut Badik Makassar Khas Maros Badik Bugis Khas Maros Gencong Katto Katto sejenis ani ani Kawali Bugis Khas Maros Pajekko Papporok Paporo sejenis ketapel Tappi Sambang Kaleo Tombak Maros Parimpah sejenis bumerang 3 Motela sejenis bumerang bermata empat dari bambu atau rotan 3 Kuliner Khas suntingMasakan sunting Masakan khas Kabupaten Maros adalah sebagai berikut nbsp Burasa adalah masakan khas dan wajib ada bagi masyarakat Maros pada hari lebaran nbsp Masakan Sop saudara khas Kabupaten Maros dengan pilihan daging dan jeroan serta racikan bumbu khas Burasa Buras khas Maros 4 Coto Maros sop dari jeroan daging sapi Gogoso Khas Maros Kaddo Minnya Kapurung Khas Maros Konro Bakar Khas Maros Labu Palu Mie Titi Khas Maros 4 Nasi Kuning Sanggalea Pallu Kacci Khas Maros Pallu Mara Khas Maros Pallubasa khas Maros 4 Sokko Manu Songkolo Bagadang Khas Maros Sup Konro Khas Maros sop dari tulang iga sapi 4 Sop saudara Khas Maros Sup Ubi Khas Maros Tumbu Camba Khas Maros Sejenis ketupat namun bentuknya seperti kotak besar Tumpi Tumpi isi ikan bandeng yang digoreng Jajanan sunting nbsp Roti Maros jajanan khas dari Kabupaten Maros yang banyak digemari pelbagai wisatawan yang datang ke Maros Jajanan khas Kabupaten Maros adalah sebagai berikut Apang kue basah Baje Canggoreng Tenteng Canggoreng Utuh kue kering Baje Khas Maros kue kering Baje Baddong kue kering Bannang Bannang Merupakan kue yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan gula merah dan air kemudian dicetak menggunakan mangkuk dan digoreng Kue ini hanya dibuat pada saat ada pesta perkawinan untuk menjamu para tamu Bandang Bandang kue basah Baroncong Buroncong Khas Maros Barongko Penganan ini terbuat dari buah pisang telur ayam dan gula pasir dibuat dengan cara dikukus setelah dibungkus daun pisang Kue ini dihidangkan pada saat pesta perkawinan hari raya dan acara yang diadakan bersama masyarakat Bella Bue Sejenis bubur kedelai dengan campuran bulatan bulatan kecil dari tepung terigu Baruasa Khas Maros kue kering Beppa Oto Bessang Bassang Khas Maros bubur jagung Bipang Maros kue kering Bolu Bolu Peca Canti Manis Cucuru Madingkking Penganan ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah kemudian digoreng Kue ini biasanya dihidangkan untuk acara perjamuan pengantin Cucuru Te ne Cucuru Tello Cucuru Bayao Cucur Telur Dadara Cembulo Dadar Guling Hijau Dange Khas Maros Donat Gula Dodol Maros Doko Doko Cangkuli Doko Doko Utti Roko Roko Unti Gambang Sejenis tape yang terbuat dari beras ketam Jalangkote khas Maros 4 Sejenis kue yang terbuat dari tepung terigu yang dicampur dengan telur ditengahnya diisi potongan kentang irisan telur dan mi Penjual kue jalangkote banyak kita jumpai di sepanjang Jalan Poros Makassar Maros dengan harga yang murah Jamur Crispy Kacang Sembunyi Khas Maros Kulapisi Sejenis kue lapis dengan warna putih kue ini merupakan kue wajib bagi masyarakat Bugis Makassar pada acara acara adat Nyo nyang Nyuknyang Onde Onde Jawa Wijen Onde Onde Kacang Hijau Onde Onde Panyyu Merupakan kue yang terbuat dari tepung beras ketan gula merah dan kelapa parut Adonan tepung beras ketan dibentuk bulat bulat dan diisi dengan irisan gula merah lalu dimasukkan ke dalam air mendidih hingga matang kemudian ditiriskan dan ditaburi kelapa parut Panada Khas Maros Pallu Butung Khas Maros Pawa Pisang Epe Khas Maros 4 Pisang Peppe Sanggara Peppe Khas Maros Poteng Sejenis tape yang terbuat dari singkong ubi kayu Putu Bugis kue putu dengan beras ketan hitam tanpa gula Putu Cangkiri kue putu dengan bentuk menyerupai cangkir Putu Kacang Khas Maros Putu Maros kue putu dengan lumuran parutan kelapa bentuk menyerupai tabung Roti Berre Merupakan roti beras dan menyerupai serabi yang terbuat dari tepung beras Roti Maros 4 Roti ini terbuat dari tepung terigu yang diberi ragi agar mengembang kemudian diberi isi selai lalu dipanggang Sanggara Balanda Surabeng Kue ini terbuat dari tepung beras dicampur dengan kelapa parut dan garam kemudian digoreng Kue ini biasanya dihidangkan pada saat selesai panen padi dimakan dengan air gula merah Tahu Isi Maros Tara jo bahan baku ubi kayu Taripang Khas Maros kue kering Tenteng Pipih Canggoreng Jenis kue yang terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan dengan kombinasi gula merah Tenteng Maros kue kering Minuman sunting Minuman khas Kabupaten Maros adalah sebagai berikut Ballo Maros Kopi Santan Khas Rammang Rammang Maros 5 Sarabba Mak Sarebba Bug Khas Maros Sirup Buah Nipa 5 Teh Bunga Telang 5 Teh Serai 5 Oleh oleh Khas sunting Oleh oleh khas Kabupaten Maros adalah sebagai berikut Tepung Ketan Hitam Khas Maros Kelapa Sangrai Khas Maros Tepung Beras Merah Khas Maros Kayu Kaeng Ta Khas Maros Kacang Tanah Khas Maros Kacang Telur Khas Maros Kacang Krispi Khas Maros kripik Pisang Khas Maros Beras Hitam Khas Maros Beras Merah Khas Maros Madu Hutan Maros Songkok Recca Alat Musik Kecapi Bugis Makassar Souvenir Kupu KupuBahasa dan Kesusasteraan sunting nbsp Penerapan mata pelajaran muatan lokal baca tulis aksara Lontara telah diterapkan dari jenjang pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Maros Bahasa merupakan salah satu pemersatu bangsa yang juga merupakan sarana untuk berkomunikasi antar sesama warga Nah di Kabupaten Maros sendiri bahasa daerah yang digunakan adalah Bahasa Bugis Basa Ugi Bahasa Makassar Basa Mangkasara dan Bahasa Dentong Bahasa Bugis ini dituturkan oleh orang Bugis yang ada di Kabupaten Maros Bahasa Bugis yang ada di Kabupaten Maros memiliki dialek tersendiri yang dinamakan Bahasa Bugis Dialek Maros Perbedaan ini terletak pada perbedaan segi fonetis dan fonemis dimana berbeda dengan Bahasa Bugis Dialek Bone Wajo Soppeng Luwu Sidrap Barru Sawitto Pinrang Pangkep dan masih banyak lainnya Sementara untuk suku Makasar yang ada di Kabupaten Maros menggunakan bahasa daerah Bahasa Makassar Bahasa Makassar yang ada di Kabupaten Maros juga memiliki dialek tersendiri yang dinamakan Bahasa Makassar Dialek Maros Bahasa Makassar Dialek Maros berbeda dengan Bahasa Makassar Dialek Lakiung Gowa Pangkep Turatea Jeneponto Takalar dan lain sebagainya Bahasa Bugis dialek Maros Dituturkan oleh masyarakat di Mallawa sebagian kecamatan Camba Cenrana Simbang Bantimurung Turikale Maros Baru Lau Bontoa Marusu Mandai Tanralili Moncongloe Tompobulu Bahasa Makassar dialek Maros Dituturkan oleh masyarakat di sebagian kecamatan Tompobulu Marusu Bantimurung Simbang Turikale Tanralili Bontoa Lau Maros Baru Mandai Moncongloe Bahasa Dentong Dituturkan oleh masyarakat di kecamatan Cenrana dan Camba Etnik Bugis Makassar mempunyai aksara tulisan bernama aksara Lontara yang berdasarkan tulisan Brahmi Orang Bugis Makassar mengucapkan Basa Ugi Mangkasara dan telah memiliki kesusasteraan tertulis sejak berabad abad lamanya dalam bentuk lontar Huruf yang dipakai adalah aksara lontara sebuah sistem huruf yang berasal dari Sanskerta Seperti halnya dengan wujud wujud kebudayaan lainnya Penciptaan tulisan pun diciptakan karena adanya kebutuhan manusia untuk mengabdikan hasil hasil pemikiran mereka Kata lontara berasal dari Bahasa Bugis Makassar yang berarti daun lontar Karena pada awalnya tulisan tersebut dituliskan di atas daun lontar Tiap tiap daun lontar disambungkan dengan memakai benang lalu digulung pada jepitan kayu yang bentuknya mirip gulungan pita kaset Cara membacanya dari kiri ke kanan Lontara Bugis dan Makassar merupakan sebuah huruf yang sakral bagi masyarakat Bugis Makassar klasik di Kabupaten Maros Tidak heran apabila nama nama jalan dan tempat tempat pemerintahan di wilayah Kabupaten Maros bertuliskan aksara Lontara Lontara adalah aksara tradisional masyarakat Bugis Makassar Lontara sendiri berasal dari kata lontar yang merupakan salah satu jenis tumbuhan yang ada di Sulawesi Selatan Istilah lontara juga mengacu pada literatur mengenai sejarah dan geneologi masyarakat Bugis salah satunya terdapat pada Sureq La Galigo Menurut profesor Mattulada bentuk dasar aksara Lontara berasal dari bentuk filosofis sulapa appa walasuji Sulapa appa empat sisi adalah bentuk mistis kepercayaan Bugis Makassar klasik yang menyimbolkan unsur pembentukan manusia yaitu api pepe air je ne angin anging tanah butta Sedangkan walasuji berarti sejenis pagar bambu yang biasa digunakan pada acara ritual Aksara Lontara terdiri dari 23 huruf untuk Lontara Bugis dan 19 huruf untuk Lontara Makassar Selain itu perbedaan Lontara Bugis dengan Lontara Makassar yaitu pada Lontara Bugis dikenal huruf ngka mpa nca dan nra sedangkan pada Lontara Makassar huruf tersebut tidak ada Para leluhur Bugis pun memberikan nasihat kepada anak cucunya yang hendak merantau dengan aksara lontara Nasihat ini berpesan mengenai empat hal tentang kekayaan dan kesuksesan Engkau bersiap siap meninggalkan negerimu menuju ke sebuah negeri yang lain Semoga engkau menjadi orang kaya dan sejahtera di negeri orang Pahamilah dengan baik bahwa kaya itu memiliki empat tanda tanda Pertama tama kaya dalam berbahasa dan berkomunikasi Kedua kaya dalam pemikiran dan imajinasi Ketiga kaya dalam dunia usaha memiliki banyak keahlian dan relasi bisnis Keempat kaya dalam keuangan Partikel Partikel Bahasa Bugis Makassar Di Kabupaten Maros sunting ji ki mi pi mo ma di tonji tawwa pale Dialek Maros sunting No Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Dialek Maros Bahasa Bugis Bahasa Makassar 1 to eat makan anre kanre 2 to walk jalan jokka jappa 3 to take ambil ala alle 4 to see lihat kita cini 5 house rumah bola balla 6 sourness rasa asam kecci kacci 7 red merah cella eja 8 cat kucing meong miong 9 one satu se di se re 10 two dua duwa ruwa 11 money uang doi doe 12 to laugh ketawa macawa makkala 13 water air wae je ne 14 day hari siang esso allo 15 three tiga tellu tallu 16 fart kentut ettu attu 17 banana pisang utti unti 18 younger sister brother adik anri andi 19 name nama aseng areng 20 four empat eppa appa 21 monday senin seneng sanneng 22 ten sepuluh seppulo sampulo 23 time waktu wettu wattu 24 lucky mujur upe upa 25 snake ular ula ulara 26 arrogant sombong tempo tampo 27 to tie ikat sio sikko 28 with dengan sibawang siagang 29 to kick sepak sempe sempa 30 sandal sendal sendala sandala 31 sand pasir kessi kassi 32 bracelet gelang potto ponto 33 plate piring penne panne 34 black hitam lotong le leng 35 deterrent jera jerra jarra 36 big besar loppo lompo 37 lumpy kental kentala gantala 38 even genap genne ganna 39 to want ingin elo ero 40 frog katak tuppang cuppang 41 blood darah dara cera 42 mirror cermin camming carammeng 43 toothless ompong cemmo cammo 44 sewage comberan cemme cammara 45 gold emas ulaweng bulaeng 46 man pria urane bura ne 47 paper kertas ujang bujang 48 rice beras berre berasa 49 iron besi bessi bassi 50 yarn benang wennang bannang Kata Kata Mutiara Khas Daerah sunting Ampedecengngi makkatenning ri lempu e nasaba puangnge passabakeng berilah persangkaan baik dan berpegang teguh pada kejujuran karena Tuhan adalah segala sebab Taro ada taro gau satu kata satu perbuatan Artinya apa yang diucapkan itu yang juga dilakukan Bukan lain yang diucapkan lain juga yang dilakukan Kata kata mutiara ini juga merupakan simbol loyalitas terhadap apa yang menjiwai masyarakat Bugis Makassar itu sendiri dalam bertindak Sipakatau memanusiakan manusia Artinya sebagai manusia kita harus saling menghormati berbuat santun dan tidak membeda bedakan dalam kondisi apapun tanpa memandang suku agama ras dan golongan kepada sesama manusia Sipakalebbi saling memuliakan atau menghargai Sifat menghargai artinya manusia merupakan makhluk yang senang jika dipuji dan diperlakukan dengan baik dan layak Dan sifat memuliakan memiliki arti sebagai larangan untuk melihat kekurangan yang ada pada diri orang lain Sipakainge saling mengingatkan sesama manusia Hal ini tidak terlepas dari kekurangan yang dimiliki oleh manusia itu sendiri yang terkadang lupa Oleh karena itu sudah sepatutnya kita untuk saling mengingatkan satu sama lain ketika mereka lupa Sipatokkong saling bekerja sama saling membantu Sudah sepantasnya kita sebagai manusia saling membantu ketika ada orang lain yang membutuhkan bantuan kita tanpa memandang siapa aku dan siapa dia Salama ki tapada salama dan Salama ki ucapan salam khas lokal familiar untuk masyarakat Sulawesi Selatan Siri mate siri Siri yang berhubungan dengan iman Dalam pandangan orang Bugis Makassar orang yang mate siri nya adalah orang yang di dalam dirinya sudah tidak ada rasa malu iman sedikit pun Orang seperti ini diapakan juga tidak akan pernah merasa malu atau yang biasa disebut sebagai bangkai hidup yang hidup Siri tappela siri Bugis Teddeng siri rasa malu seseorang itu hilang terusik karena sesuatu hal Misalnya ketika seseorang memiliki utang dan telah berjanji untuk membayarnya maka si pihak yang berutang berusaha sekuat tenaga untuk menepati janjinya atau membayar utangnya sebagaimana waktu yang telah ditentukan disepakati Ketika sampai waktu yang telah ditentukan jika si berutang ternyata tidak menepati janjinya itu artinya dia telah mempermalukan dirinya sendiri Siri na pacce Bugis Siri na pesse Kecerdasan emosional untuk turut merasakan kepedihan atau kesusahan individu lain dalam komunitas solidaritas dan empati Siri Ripakasiri Siri yang berhubungan dengan harga diri pribadi serta harga diri atau harkat dan martabat keluarga Siri jenis ini adalah sesuatu yang tabu dan pantang untuk dilanggar karena taruhannya adalah nyawa Siri Mappakasiri siri Siri yang berhubungan dengan etos kerja Narekko degaga siri mu inrengko siri Kalau Anda tidak punya malu maka pinjamlah kepada orang yang masih memiliki rasa malu siri Narekko engka siri mu aja mumapakasiri siri Kalau Anda punya malu maka jangan membuat malu malu maluin Siri paranreng nyawa palao Apabila harga diri telah terkoyak maka nyawalah bayarannya Naia tau de e siri na de lainna olokolo e Siri e mitu tariaseng tau Barang siapa yang tidak punya siri maka dia bukanlah siapa siapa melainkan hanya seekor binatang Petuah sunting Pesan para leluhur Bugis memberikan nasihat kepada anak cucunya yang hendak merantau dengan aksara lontara Nasihat ini berpesan mengenai empat hal tentang kekayaan dan kesuksesan Engkau bersiap siap meninggalkan negerimu menuju ke sebuah negeri yang lain Semoga engkau menjadi orang kaya dan sejahtera di negeri orang Pahamilah dengan baik bahwa kaya itu memiliki empat tanda tanda Pertama tama kaya dalam berbahasa dan berkomunikasi Kedua kaya dalam pemikiran dan imajinasi Ketiga kaya dalam dunia usaha memiliki banyak keahlian dan relasi bisnis Keempat kaya dalam keuangan Cerita Rakyat sunting Legenda Toakala Legenda Biseang Labboro Legenda Tomanurung Maros Legenda Pa jekko Tradisi Appalili Cerita Nene Pakande Cerita Longga Rujukan sunting Anthony Rio 2019 06 24 Disbupar Maros Gelar Festival Gendang dan Kecapi www tagar id Diakses tanggal 2019 06 25 Fadli Andi Chaerul 2015 03 17 Batik Maros Kini Punya HKI Tribunnews com Diakses tanggal 2019 09 21 a b Motela Bumerang Asli Indonesia yang Bisa Lumpuhkan Mangsa Seperti Milik Suku Aborigin www boombastis com Diakses tanggal 2019 09 12 a b c d e f g Sulistiarmi Wike 7 Kuliner Maros yang Wajib Dicicipi Wisatawan phinemo com Diakses tanggal 2019 06 25 a b c d Bakrie Moehammad 2019 02 28 Gurih Wangi Paduan Kopi dan Santan Khas Rammang rammang Maros detikcom Diakses tanggal 2019 09 18 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Seni Budaya dan Sastra di Kabupaten Maros amp oldid 24472464