Pengadilan Nürnberg digelar oleh Sekutu terhadap Jerman Nazi yang kalah perang karena merencanakan dan melakukan invasi ke negara lain serta atas kekejaman terhadap penduduk di negara yang didudukinya pada masa Perang Dunia II.
Pengadilan Militer Internasional | |
---|---|
Tampak dari atas mahkamah Pengadilan Militer Internasional di Nürnberg, Jerman Sekutu | |
Dakwaan | Konspirasi, kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan |
Dimulai | 20 November 1945 |
Diputuskan | 1 Oktober 1946 |
Terdakwa | 24 (lihat daftar) |
Alur perkara | |
Tindakan terkait | Pengadilan Nürnberg lanjutan Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh |
Majelis hakim | |
Hakim anggota majelis |
|
Jerman Nazi menginvasi banyak negara di Eropa antara tahun 1933 dan 1945. Di Uni Soviet saja, kurang lebih 27 juta penduduk tewas. Beragam hukuman diusulkan bagi para pemimpin Nazi yang telah kalah perang, mulai dari pengadilan terbuka (diusulkan oleh Uni Soviet) sampai eksekusi kilat (diusulkan oleh Britania Raya). Pada pertengahan 1945, Prancis, Uni Soviet, Britania Raya, dan Amerika Serikat sepakat untuk menyelenggarakan pengadilan bersama di Nürnberg, Jerman Sekutu, dengan Piagam Nürnberg dijadikan sebagai instrumen hukumnya. Dari tanggal 20 November 1945 sampai 1 Oktober 1946, Pengadilan Militer Internasional (International Military Tribunal, IMT) mengadili 21 pejabat penting Jerman Nazi yang berasal dari lembaga politik, militer, dan ekonomi, serta enam organisasi di Jerman. Tujuan dari pengadilan ini bukan hanya untuk menghukum para terdakwa, tetapi juga untuk mengumpulkan bukti-bukti kejahatan Nazi yang tak terbantahkan, mengajarkan sejarah kepada Jerman yang kalah perang, dan menghapuskan pengaruh para kaum elite di Jerman.
IMT menyatakan kejahatan berupa merencanakan dan melancarkan perang agresi adalah "tindak pidana internasional tertinggi" karena "mencakup akumulasi seluruh kejahatan", dan oleh sebab itu harus dituntut secara hukum. Sebagian besar terdakwa dituntut karena melakukan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan. Pembunuhan sistematis terhadap jutaan Yahudi dalam Holokaus juga menjadi pokok dalam persidangan. Dua belas pengadilan lanjutan diselenggarakan oleh Amerika Serikat terhadap pejabat rendah Nazi, yang utamanya lebih berfokus pada Holokaus. Muncul kontroversi pada saat itu berkaitan dengan status hukum kejahatan agresi yang bersifat retroaktif. Keputusan pengadilan yang meminta pertanggungjawaban individu atas pelanggaran hukum internasional dianggap sebagai "awal mula hukum pidana internasional".
Asal mula Sunting
Pecahnya Perang Dunia II yang dipicu oleh invasi Jerman Nazi terhadap sejumlah negara di Eropa seperti Polandia, Denmark, Norwegia, Prancis, Yugoslavia, Yunani dan Uni Soviet. Agresi Jerman diikuti dengan tindakan brutal di daerah pendudukan Jerman; kekalahan perang di Uni Soviet mencakup 27 juta korban tewas yang kebanyakan berasal dari penduduk sipil. Perhitungan resmi ini didasarkan pada sifat kriminalitas Nazi yang luar biasa, khususnya dugaan bahwa pembunuhan sistematis terhadap jutaan orang Yahudi.
Pada awal tahun 1942, Perwakilan dari sembilan Pemerintahan dalam Pengasingan dari negara-negara yang diduduki Jerman mengeluarkan sebuah deklarasi yang menuntut adanya sebuah Mahmakah Internasional untuk mengadili kasus kejahatan-kejahatan yang terjadi di negara mereka setelah diduduki Jerman. Amerika Serikat dan Britania Raya menolak untuk mendukung usul tersebut dengan mengacu kepada fakta kegagalan dalam menuntut kejahatan-kejahatan perang yang terjadi pada masa Perang Dunia I. Komisi Kejahatan Perang Liga Bangsa-Bangsa yang berpusat di London – tanpa mengikutsertakan Uni Soviet – melakukan pertemuan pertama pada bulan Oktober 1943 yang kemudian terjebak dalam lingkup mandatnya setelah terjadinya perdebatan yang memperdebatkan definisi kejahatan perang yang lebih luas yang mencakup "kejahatan perang" antara Marcel de Baer (hakim asal Belgia) dan Bohuslav Ečer (hakim asal Ceko. Pada 1 November 1943, Uni Soviet, Britania Raya dan Amerika Serikat mengeluarkan Deklarasi Moskwa yang berisi peringatan kepada para pemimpin Nazi tentang niat dari Uni Soviet, Amerika Serikat dan Britania Raya untuk "mengejar mereka sampai ke ujung bumi...agar keadilan dapat ditegakkan". Deklarasi tersebut menyatakan bahwa para petinggi Nazi yang melakukan kejahatan di beberapa negara akan ditangani secara bersama-sama, sementara yang lain akan diadili di tempat mereka melakukan kejahatan.
Sebuah dokumen yang dibeberkan pada tanggal 2 Januari 2006 dari Kabinet Perang Inggris (War Cabinet) di London menunjukkan bahwa pada awal bulan Desember 1942, kabinet telah merundingkan kebijakan mereka untuk hukuman dari para pemimpin Nazi apabila mereka tertangkap. Perdana Menteri Inggris (Prime Minister of the United Kingdom) Winston Churchill lalu menganjurkan suatu kebijakan dari eksekusi musim panas dengan menerapkan Undang-undang Pembatalan Hak Sipil (Act of Attainder) guna menghindari rintangan hukum, dan hanya ini cara yang bisa dilakukan guna menghindari tekanan Amerika kelak dalam peperangan. Pada akhir tahun 1943 selama berlangsungnya pertemuan tripartit saat jamuan makan malam (Tripartite Dinner Meeting) pada Konferensi Teheran, pemimpin Soviet, Joseph Stalin, mengusulkan untuk mengeksekusi 50.000-100.000 perwira Jerman. Tanpa menyadari bahwa Stalin serius dalam hal ini, Presiden Amerika Franklin D. Roosevelt bercanda bahwa mungkin 49,000 dapat dilakukan. Churchill mencela ide dari "eksekusi berdarah dingin dari tentara yang berperang bagi negaranya" . Namun, ia juga menyatakan bahwa para penjahat perang harus membayar kejahatannya, dan untuk itu sesuai dengan Deklarasi Moskow yang mana ditulisnya sendiri, mereka harus diadili ditempat di mana kejahatan itu dilakukan. Churchill sangat bersemangat untuk menentang eksekusi "berdasarkan kepentingan politik."
Menteri Keuangan Amerika (United States Secretary of the Treasury), Henry Morgenthau Jr., menyarankan suatu rencana untuk denazifikasi total atas Jerman yang dikenal dengan nama Rencana Morgenthau (Morgenthau Plan). Churchill dan Roosevelt keduanya mendukung rencana ini, dan menggunakan otorisasinya pada Konferensi Quebec pada bulan September 1944. Namun, Uni Soviet mengumumkan preferensinya untuk suatu proses hukum. Kelak, rinciannya bocor kepada publik dan menuai protes keras yang meluas. Roosevelt, melihat ketidak setujuan publik yang kuat, maka iapun membatalkan rencana tersebut, namun tidak meneruskan dukungan bagi langkah-langkah lain untuk masalah tersebut. Kematian "Rencana Morgenthau" menimbulkan kebutuhan atas metode alternatif guna memperlakukan pimpinan Nazi. Rencana untuk "Pengadilan Kriminal Perang Eropa" (Trial of European War Criminals) dikonsep oleh Sekretaris Perang Henry L. Stimson dan Departemen Perang. Roosevelt meninggal dunia pada bulan April 1945. Presiden yang baru Harry S. Truman, memberikan persetujuan tegas guna dilakukannya proses hukum. Setelah serangkaian negosiasi dilakukan antara Amerika, Inggris, Uni Soviet, dan Prancis, maka proses pemeriksaan pengadilan tersebut dicoba untuk dilaksanakan. Proses pemeriksaan tersebut dimulai pada tanggal 20 November 1945, di kota Nürnberg.
Pembentukan pengadilan Sunting
Piagam Nürnberg Sunting
Pelaksanaan Konferensi London yang digelar pada 26 Juni hingga 2 Agustus 1945 yang diikuti oleh perwakilan dari Amerika Serikat, Britania Raya, Prancis dan Uni Soviet membahas tentang jenis peradilan apa yang akan diterapkan untuk mengadili para penjahat perang. Namun hingga berakhirnya konferensi, masih tidak jelas jenis peradilan apa yang akan diputuskan.
Jenis dakwaan pelanggaran yang akan didakwakan adalah kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang. Dalam konferensi tersebut, masih diperdebatkan apakah perang agresi dilarang dalam hukum internasional yang ada; bagaimanapun juga, sebelum piagam Nürnberg disetujui, tidak ada undang-undang atau aturan baku yang mengatur tanggung jawab pidana atas agresi. Meskipun ada keraguan dari Sekutu lainnya, negosiator Amerika dan hakim Mahkamah Agung AS Robert H. Jackson mengancam Amerika Serikat mundur dari konferensi jika dakwaan perang agresi tidak didakwakan dalam pengadilan internasional karena hal itu menjadi alasan masuknya Amerika ke dalam Perang Dunia II. Namun, Jackson mengakui definisi kejahatan terhadap perdamaian; tiga Sekutu lainnya menentang karena akan melemahkan kebebasan bertindak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebuah usul dari Uni Soviet tentang dakwaan "kejahatan terhadap penduduk sipil" kemudian diganti dengan istilah "kejahatan kemanusiaan" atas saran dari Jackson setelah istilah sebelumnya digunakan dalam ketentuan dalam Komisi Tanggung Jawab Pasca Perang Dunia I dan langkah-langkah yang gagal untuk mendakwa para pelaku kriminal Genosida Armenia. Sementara itu Britania Raya mengusulkan untuk menentukan kejahatan kemanusiaan yang secara umum dapat diterima oleh semua pihak, dengan kata kuncinya menjadi pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pendeportasian dan segala bentuk tindakan tidak manusiawi lainnya terhadap para penduduk sipil. Versi akhir dari piagam ini kemudian dibatasi oleh sebuah yurisdiksi mahkamah terhadap kejahatan-kejahatan yang kemudian dianggap sebagai bagian dari perang agresi. Baik Amerikas Serikat – yang khawatir tentang sistem segregasi rasial Jim Crow tidak digelar sebagai sebuah kejahatan kemanusiaan – dan Uni Soviet yang ingin mencegah diberikannya sebuah yurisdiksi mahkamah internasional diatas perlakuan pemerintah terhadap warganya sendiri. Kejahatan perang telah lama diakui dalam hukum internasional sebagai sebuah pelanggaran hukum.
Piagam Nürnberg membalikkan pandangan lama atas hukum internasional dengan menahan individunya dibandingkan memberikan sanksi kepada negara yang melakukan kejahatan. Tiga negara pihak Sekutu lainnya mengusulkan pembatasan definisi tentang tindak kejahatan perang yang akan didakwa kepada pihak Poros yang kalah, namun usul tersebut ditolak oleh Jackson. Malahan yang terjadi justru piagam tersebut membatasi yurisdiksinya menjadi yurisdiksi untuk mendakwa tindakan kejahatan perang Jerman. Bab 7 Piagam ini mencegah para terdakwa untuk mengajukan kekebalan kedaulatan dan sebuah permohonan untuk menyampaikan penjelasan bahwa kejahatan yang mereka lakukan murni berasal dari perintah pimpinan yang kemudian menjadi pertimbangan para hakim. Peradilan yang dilaksanakan menggunakan sistem hukum umum yang dimodifikasi . Para negosiator memutuskan bahwa mahkamah militer internasional ini akan berpusat di Berlin sedangkan pelaksanaan peradilannya akan diadakan di Istana Kehakiman di Nürnberg. Berlokasi di zona pendudukan amerika, Nürnberg adalah sebuah lokasi simbolis karena statusnya sebagai lokasi yang paling sering digunakan Nazi untuk mengadakan kampanye akbar. Istana Kehakiman relatif utuh tetapi perlu direnovasi untuk persidangan karena kerusakan akibat bom; selain itu Istana Kehakiman memiliki penjara di mana para terdakwa dapat ditahan disana . Pada tanggal 8 Agustus, Piagam Nürnberg akhirnya ditandatangani di London.
Di pertemuan pada Konferensi Teheran tahun 1943, Konferensi Yalta tahun 1945 dan pada Konferensi Potsdam tahun 1945, tiga kekuatan perang besar yaitu Amerika. Uni Soviet, Inggris menyetujui bentuk penghukuman terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas kejahatan perang semasa Perang Dunia II. Prancis juga juga menyediakan sebuah tempat pengadilan.
Dasar hukum pembentukan pengadilan tersebut adalah berdasarkan Piagam London, yang dikeluarkan pada tanggal 8 Agustus 1945, yang membatasi kewenangan pengadilan hanyalah untuk "menghukum para tokoh utama penjahat perang dari negara-negara Eropa". Sebanyak 200 tersangka kejahatan perang dari Jerman diadili di Nürnberg, dan 1.600 orang lainnya diadili di pengadilan militer biasa. Dasar hukum atas juridiksi pengadilan ini adalah sebagaimana ditetapkan oleh "instrumen dari penyerahan atas kekalahan Jerman, di mana kewenangan politik atas Jerman telah diserahkan kepada Dewan Pengawas Sekutu, yang memiliki kekuasaan penuh atas Jerman serta berhak mengadili atas pelanggaran Hukum Internasional dan hukum perang. Sebab kewenangan pengadilan terbatas hanya pada hukum perang maka pengadilan tidak memiliki jurisdiksi atas kejahatan yang dilakukan sebelum masa pecahnya perang pada tanggal 1 September 1939.
Pembatasan dari penuntutan dan penghukuman oleh pengadilan internasional atas personel militer dari negara-negara Eropa ini telah menghasilkan tuntutan yang disebut victor justice dan tentara Sekutu yang melakukan kejahatan perang tidak dapat dihukum. Rancangan ini memasukkan isi dari kewajiban traktat internasional dan hukum kebiasaan perang. Contohnya pada peradilan dari Otto Skorzeny, di mana pembelaannya mengacu pada Petunjuk Lapangan (Field Manual) yang diterbitkan oleh Departemen Perang dari Angkatan perang Amerika (War Department of the United States Army), pada tanggal 1 Oktober 1940, dan Buku Pegangan Tentara Amerika (American Soldiers Handbook) Apabila anggota tentara melakukan pelanggaran atas aturan militernya maka ia akan diajukan kepada mahkamah perang . Apabila tentara sekutu yang melakukan pelanggaran atas aturan militernya maka mereka dapat dituntut berdasarkan proses peradilan Nürnberg.
Lokasi Mahkamah Sunting
Uni Soviet menginginkan agar peradilan dilaksanakan di Berlin, tetapi akhirnya Nürnberg yang terpilih sebagai tempat peradilan berdasarkan beberapa alasan khusus:
- Lokasinya terletak di wilayah Amerika (wilayah di Jerman yang dikuasai tentara Sekutu, pada saat ini Jerman terbagi menjadi 4 wilayah.
- Gedung Pengadilan nya luas dan sebahagian besar utuh ( salah satu yang masih utuh setelah pengeboman ekstensif oleh pasukan sekutu}. Sebuah penjara besar juga terdapat dalam kompleks pengadilan ini.
- Sebab Nürnberg dahulu ditunjuk sebagai "kota dari Rapat Umum Partai (Reichsparteitag}", maka akan ada makna simbolik untuk menjadikan tempat ini sebagai tempat kematian partai Nazi.
Juga disepakati bahwa Prancis akan menjadi anggota tetap dari Pengadilan Militer Internasional (IMT) dan peradilan pertama ( beberapa telah direncanakan) akan dilaksanakan di Nürnberg. Sebab terjadinya Perang Dingin maka tidak ada peradilan berikut setelahnya.
Anggota Majelis Hakim Mahkamah Militer Internasional Sunting
Pada tahun 1946, terdapat ribuan pegawai dari empat negara delegasi di Nürnberg yang mana dua per tiga dari mereka berasal dari Amerika Serikat. Selain para ahli hukum dan pidana, terdapat pula banyak peneliti ilmu sosial, psikolog, penerjemah, dan para desainer grafis. Kehadiran para desainer grafis di Nürnberg untuk membuat bagan-bagan yang digunakan dalam persidangan. Setiap negara menetapkan sebuah tim jaksa penuntut dan dua orang hakim yang salah satu dari dua orang hakim tersebut menjadi wakil anggota majelis hakim tanpa hak untuk terlibat dalam pemungutan suara.
Robert H. Jackson ditunjuk menjadi Jaksa Penuntut Utama Amerika Serikat yang penunjukannya menurut sejarawan Kim Christian Priemel sebagai "seorang politisi serba guna dan seorang orator luar biasa, bukan sebagai seorang praktisi hukum besar". Para Jaksa Penuntut dari Amerika Serikat percaya bahwa Nazisme adalah sebuah produk penyimpangan Jerman asal Barat (Tesis Sonderweg) dan mereka berusaha untuk memperbaiki penyimpangan ini dengan uji coba yang akan memberikan tujuan retributif dan pendidikan. Sebagai negara dengan delegasi terbesar, Amerika Serikat akan mengambil langkah tuntutan dalam jumlah yang besar. Atas rekomendasi Jackson, Amerika Serikat juga menunjuk Francis Biddle dan John Parker sebagai hakim anggota. Di pihak Britania Raya pula menunjuk Hartlet Shawcross (Jaksa Agung Inggris dan Wales) sebagai Jaksa Penuntut Utama dan dibantu oleh David Maxwell Fyfe. Sir Geoffrey Lawrence ditunjuk sebagai Hakim Ketua dalam Majelis Hakim Mahkamah Internasional. Meskipun begitu, dalam pelaksaan kewenangannya Francis Biddle justru yang paling banyak wewenangnya dalam Majelis Hakim Mahkamah Militer Internasional ini.
Sedangkan Prancis menunjuk Jaksa Penuntut Asal Prancis, François de Menthon sebelumnya telah dikenal dalam mengawasi persidangan-persidangan terhadap pemimpin Prancis Vichy. Henri Donnedieu de Vabres yang ditunjuk sebagai hakim anggota merupakan seorang profesor dibidang hukum kriminal dan dibantu oleh wakilnya, Robert Falco yang merupakan seorang hakim Cour de Cassation yang mewakili Prancis dalam Konferensi London. Pemerintah Prancis mencoba untuk menunjuk staf yang tidak terpengaruh oleh Prancis Vichy, seperti halnya dalam penunjukan Champetier de Ribes yang merupakan anggota Pemberontak Prancis .
Uni Soviet menginginkan adanya sebuah pengadilan pertunjukan, maka setiap orang yang mereka tunjuk sudah familiar dengan bentuk mahkamah ini. Pada awalnya Uni Soviet berencana menunjuk Iona Nikitchenko yang merupakan Hakim Ketua Pengadilan Moskwa sebagai Jaksa Penuntut Utama mereka. Namun Nikitchenko kemudian malah ditunjuk sebagai hakim anggota dari Majelis Hakim Mahkamah Internasional dan digantikan oleh Roman Rudenko sebagai Jaksa Penuntut Utama yang dipilih dengan alasan bahwa ia adalah seorang orator. Para hakim dan jaksa penuntut Soviet dilarang untuk mengambil keputusan-keputusan yang bersifat penting sebelum berdiskusi dengan Andrei Vyshinky. Hal ini yang menghambat upaya Soviet dalam menetapkan agenda mereka. Upaya Soviet dalam memengaruhi majelis hakim juga terhambat karena kurangnya kemahiran mereka dalam bahasa Inggris, jumlah penerjemah yang sedikit dan ketidaktahuan mereka tentang diplomasi dan lembaga-lembaga hukum internasional.
Muncul permintaan dari Chaim Weizmann, Presiden Organisasi Zionis Sedunia yang juga merupakan warga negara Republik Rakyat Polandia untuk peran aktif dalam persidangan yang dibenarkan oleh representasi mereka sebagai korban kejahatan Nazi telah ditolak para delegasi sidang. Uni Soviet mengundang para jaksa penuntut dari sekutu mereka termasuk Polandia, Cekoslowakia, Yugoslavia, Denmark dan Norwegia untuk mengirimkan sebuah tim delegasi. Meskipun delegasi asal Polandia tidak diberikan kewenangan untuk terlibat dalam proses persidangan, mereka mengajukan bukti dan dakwaan, dan berhasil menarik perhatian terhadap kejahatan yang dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi Polandia dan non-Yahudi Polandia.
Tabel dibawah memuat daftar Majelis Hakim Mahkamah Militer Internasional :
Majelis Hakim Utama | |||
---|---|---|---|
No | Nama | Asal Negara | Keterangan |
1 | Kolonel Rt Hon Geoffrey Lawrence | Britania Raya | Hakim Ketua |
2 | Francis Biddle | Amerika Serikat | Hakim Anggota |
3 | Prof. Henri Donnedieu de Vabres | Prancis | |
4 | Mayjen. Iona Nikitchenko | Uni Soviet | |
Majelis Hakim Cadangan | |||
1 | Sir Norman Birkett | Britania Raya | Hakim Cadangan |
2 | John Parker | Amerika Serikat | |
3 | Robert Falco | Prancis | |
4 | Letkol. Alexander Volchkov | Uni Soviet |
Ketua jaksa penuntut umum adalah Robert H. Jackson dari Amerika, Sir Hartley Shawcross dari Inggris, Letnan Jenderal R. A. Rudenko dari Uni Soviet, dan François de Menthon serta Auguste Champetier de Ribes dari Prancis.
Pendamping Jackson adalah pengacara Telford Taylor dan pendamping Shawcross adalah Mayor Sir David Maxwell-Fyfe dan Sir John Wheeler-Bennett. Shawcross juga merekrut seorang barrister muda bernama Anthony Marreco, yang merupakan anak dari seorang sahabatnya untuk membantu tim Inggris mengatasi beban kerja yang berat. Robert Falco adalah seorang hakim yang sangat berpengalaman dan sudah banyak sekali mengadili perkara di pengadilan Prancis.
Dakwaan-dakwaan Sunting
Pembuatan draf dakwaan kejahatan perang dibagi-bagi kepada para delegasi-delegasi. Delegasi Britania Raya ditugaskan untuk membuat draf dakwaan Agresi Militer sedangkan delegasi dari Prancis membuat draf dakwaan yang berkaitan dengan kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang yang terjadi pada Front Barat dan delegasi dari Uni Soviet membuat draf dakwaan untuk kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang yang terjadi di Front Timur. Delegasi Amerika Serikat menguraikan keseluruhan konspirasi dan kejahatan dari petinggi dan hirarki organisasi Nazi. Britania Raya dan Amerika memutuskan untuk kerja sama dalam membuat draf dakwaan konspirasi mengobarkan agresi militer. Pada 17 September semua delegasi berkumpul untuk mendiskusikan dakwaan tersebut.
Dakwaan konspirasi, yang tidak tercantum dalam Piagam Nürnberg menyatukan beragam dakwaan dan terdakwa serta digunakan untuk mendakwa para pemimpin top Nazi dan juga para birokrat yang tidak pernah eksekusi siapapun atau mungkin yang pernah memberikan perintah eksekusi. Piagam ini juga mengakhiri batasan piagam dalam menuntut kejahatan yang dilakukan sebelum dimulainya Perang Dunia II. Dakwaan konspirasi adalah pusat dari kasus yang saat ini digunakan untuk mendakwa para propagandis dan industrialis, dimana kaum propagandis didakwa dengan tuduhan memberikan pembenaran ideologis atas perang dan kaum industrialis didakwa dengan tuduhan mendukung upaya peperangan Jerman. Tuduhan tersebut, yang merupakan gagasan pengacara Departemen Perang Murray C. Bernays, dan mungkin terinspirasi oleh pekerjaan sebelumnya dalam menuntut penipuan sekuritas, dipelopori oleh Amerika Serikat dan kurang populer di kalangan delegasi lain, khususnya Perancis.
Permasalahan yang timbul dalam penerjemahan dakwaan dan barang bukti kedalam bahasa resmi majelis hakim –Inggris, Prancis dan Rusia– serta bahasa Jerman yang parah karena skala tugas dan sulitnya merekrut penerjemah, terutama di Uni Soviet. Andrey Vyshinky meminta koreksi yang luas atas dakwaan kejahatan melawan perdamaian, khususnya dalam peran Pakta Molotov-Ribbentrop yang dibuat pada awal-awal Perang Dunia II. Jackson juga memisahkan keseluruhan tuduhan konspirasi dari tiga tuduhan lainnya dengan tujuan bahwa pendakwaan yang dilakukan Amerika Serikat akan meliput konspirasi Nazi secara keseluruhan sementara delegasi lainnya akan menyempurnakan rincian kejahatan Nazi. Pembagian kerja dan tergesa-gesa dalam menyiapkan surat dakwaan mengakibatkan adanya duplikasi, ketidaktepatan bahasa, dan kurangnya pengaitan dakwaan spesifik kepada masing-masing terdakwa.
Terdakwa Sunting
Beberapa dari petinggi utama Nazi seperti Adolf Hitler, Heinrich Himmler dan Joseph Goebbels melakukan bunuh diri sebelum didakwa dalam mahkamah. Jaksa Penuntut Umum ingin mendakwa para pemimpin Jerman lainnya seperti dari kalangan ekonomi, politikus dan militer. Banyak dari para terdakwa menyatakan penyerahan diri mereka ke Amerika Serikat atau Britania Raya.
Sebagian besar terdakwa tidak merasakan penyesalan dalam diri mereka seperti Franz von Papen (yang menjadikan Hitler sebagai pemimpin Jerman), Joachim von Ribbentrop (Menteri Luar Negeri), Wilhelm Frick (Menteri Dalam Negeri) dan Alfred Rosenberg (Menteri Wilayah Pendudukan Timur). Selain itu para figur perekonomian Jerman seperti Gustav Krupp (Konglomerat Krupp AG), mantan presiden Reichsbank Hjalmar Schacht dan perancang perekonomian Albert Speer dan Walther Funk bersama dengan bawahan Speer yang juga merupakan Kepala Program Buruh Paksa Fritz Sauckel. Britania Raya merasa skeptis dalam upaya penuntutan figur perekonomian sedangkan Prancis justru mempunyai kepentingan yang kuat dalam menggarisbawahi imperialisme perekonomian Jerman. Para perwira militer seperti Hermann Göring, Wilhelm Keitel, Alfred Jodl, Erich Raeder dan Karl Dönitz juga didakwa dalam mahkamah. Selain itu para propagandis Julius Streicher, Hans Fritzsche, Rudolf Hess (Wakil Führer), Hans Frank (Gubernur Jenderal Polandia), Baldur von Schirach (Pemimpin Hitlerjugend), Arthur Seyss-Inquart (Komisaris Reich untuk Belanda), dan Ernst Kaltenbrunner (Kepala Kantor Keamanan Utama Reich) juga turut didakwa dalam mahkamah.
Daftar terdakwa kemudian disahkan pada 29 Agustus, namun pada akhir bulan Oktober, Jackson meminta penambahan nama terdakwa baru yang kemudian ditolak. Sebanyak 24 orang didakwa, Martin Bormann didakwa secara in absentia karena Sekutu tidak mengetahui kapan ia tewas, Krupp yang tidak dapat mengikuti persidangan karena sakit dan Robert Ley yang bunuh diri sebelum pelaksanaan sidang dimulai. Para mantan Nazi diizinkan menjadi penasihat dan pada mid-November semua terdakwa diberikan pengacara yang membela mereka. Para pengacara terdakwa bergabung bersama dalam persidangan, mengklaim bahwa pihaknya tidak mempunyai yurisdiksi terhadap terdakwa; tapi mosi ini ditolak. Pembelaan diri para pengacara ini dipandang sebagai sebuah tindakan atas nama klien mereka dan juga bangsa Jerman. Pada awalnya Amerika Serikat berencana untuk mendakwa empat belas organisasi Nazi dan para pemimpin mereka namun kemudian diperkecil menjadi enam organisasi saja yaitu : Kabinet Reich, Para pemimpin korps paramiliter di dalam Partai Nazi, Gestapo, Sturmabteilung, Schutzstaffel, Sicherheitsdienst, Staf Jenderal, Komando Tinggi Angkatan Bersenjata. Tujuannya adalah untuk mendeklarasikan organisasi tersebut sebagai organisasi kriminal, sehingga anggotanya dapat diadili secepatnya atas keanggotaannya dalam organisasi kriminal. Pejabat senior Amerika percaya bahwa menghukum organisasi adalah cara yang baik untuk menunjukkan bahwa tidak hanya para pemimpin Jerman yang bertanggung jawab atas kejahatan, tanpa mengutuk seluruh rakyat Jerman.
Barang Bukti Sunting
Pada musim panas, semua delegasi berjuang untuk mengumpulkan barang bukti yang akan digunakan dalam persidangan yang akan datang. Jaksa Penuntut Umum Amerika Serikat dan Britania Raya fokus pada barang bukti dokumen dan pernyataan tertulis dibandingkan dari testimoni yang disampaikan oleh para penyintas perang. Strategi ini menambah kredibilitas dalam persidangan karena testimoni penyintas perang dianggap kurang dapat diandalkan dan lebih rentan terhadap tuduhan bias, namun mengurangi minat masyarakat terhadap proses persidangan dan lebih rentan menjadi bias tapi mengurangi kepentingan publik dalam prosesnya. Tuntutan Amerika dibuat atas laporan dari Kantor Pelayanan Strategis, sebuah badan intelijen amerika dan informasi yang diberikan oleh Institut YIVO untuk Penelitian Yahudi dan Komite Yahudi Amerika sedangkan tuntutan Prancis mempersembahkan banyak dokumen yang didapat dari Pusat Dokumentasi Yahudi Kontemporer. Persidangan ini memanggil 37 saksi dibandingkan dengan pembela 83 orang, tidak termasuk 19 orang pembela yang bersaksi atas nama mereka sendiri. Persidangan memeriksa 110.000 dokumen Jerman yang diambil dan memasukkan 4.600 dokumen sebagai barang bukti, bersama dengan rol film sepanjang 30 kilometer (19 mil) dan 25.000 foto.
Piagam Nürnberg mengizinkan penerimaan segala barang bukti yang dianggap mempunyai nilai pembuktian, termasuk pernyataan. Karena aturan pembuktian yang longgar, foto, grafik, peta, dan film memainkan peran penting dalam membuat kejahatan yang luar biasa dapat dipercaya. Setelah jaksa Amerika menyerahkan banyak dokumen pada awal persidangan, para hakim bersikeras agar semua bukti dibacakan ke dalam catatan, sehingga memperlambat persidangan. Struktur dakwaan juga menyebabkan penundaan karena bukti yang sama akhirnya dibacakan berkali-kali, padahal relevan dengan konspirasi dan dakwaan lainnya.
Jalannya Persidangan Sunting
Pengadilan Militer Internasional dibuka pada tanggal 20 Oktober 1945 setelah permintaan penundaan yang diajukan Soviet telah ditolak oleh mayoritas peserta. Para terdakwa mengajukan nota tidak bersalah. Jackson kemudian menjelaskan bahwa tujuan Pengadilan Militer Internasional diperbesar selain menghukum para terdakwa. Para jaksa penuntut ingin mengumpulkan bukti-bukti kejahatan Nazi yang tak terbantahkan, menetapkan tanggung jawab individu dan kejahatan agresi dalam hukum internasional, memberikan pelajaran sejarah kepada Jerman yang kalah, mendelegitimasi elit tradisional Jerman, dan mengizinkan Sekutu untuk menjauhkan diri mereka dari ketenangan. Jackson mempertahankan keadaan bahwa Amerika Serikat tidak mencari-cari kesalahan semua rakyat Jerman atas perang yang terjadi, melainkan untuk membebaskan rakyat Jerman dari belenggu kejahatan kecuali untuk 21 orang terdakwa yang duduk di kursi pesakitan. Namun demikian para pengacara terdakwa sering memperdebatkan tentang proses peradilan yang dianggap mencoba untuk mempromosikan kesalahan kolektif Jerman dan dengan tegas membalas kelakuan strawman. Menurut Priemel, konspirasi yang didakwakan "mengundang makna permintaan maaf : narasi yang absolut, diktator totaliter yang dijalankan oleh sekumpulan orang jahat dimana rakyat Jerman telah menjadi korban pertama mereka. Kontrasnya, bukti-bukti yang ditunjukkan dalam kasus Holokaus meyakini para pengamat bahwa Jerman harus lebih waspada atas kejahatan ini .
Pengadilan Militer Internasional dilaksanakan di gedung Pengadilan Tinggi di Berlin. Peradilan sesi pertama dibuka dan diketuai oleh Nikitchenko, hakim dari Uni Soviet. Jaksa penuntut umum mengajukan dakwaan terhadap 24 orang pelaku utama kejahatan perang dan 6 organisasi kriminal yaitu Pemimpin partai Nazi, Schutzstaffel (SS) dan Sicherheitsdienst (SD), Gestapo, Sturmabteilung (SA) dan Komandan Tertinggi dari angkatan perang Jerman (OKW).
Dakwaan tersebut adalah atas kejahatan sebagai berikut:
- Turut serta dalam suatu perencanaan atau konspirasi untuk melaksanakan kejahatan terhadap perdamaian (crime against peace)
- Merencanakan, memprakarsai, dan mengadakan peperangan agresi militer dan ataupun kejahatan lainnya terhadap perdamaian
- Kejahatan perang (War crime)
- Kejahatan kemanusiaan
Penyampaian Dakwaan Kejahatan Perang Sunting
Dakwaan dari Amerika Serikat dan Britania Raya Sunting
Pada 21 November, Jackson memberikan pidato pembukaan Pengadilan Militer Internasional. Jackson menjelaskan fakta Nazi yang kalah menerima persidangan ini sebagai "salah satu penghormatan yang paling signifikan yang pernah diberikan Power kepada Reason". Fokus pada perang agresi, Jackson menjelaskan pula bahwa sebagai sumber dari kejahatan lainnya, ia menawarkan sebuah pandangan yang bermaksud bahwa Negara Jerman Nazi dan semua yang terkait dengannya adalah sebuah konspirasi kriminal. Pidato Jackson ini diterima dengan baik oleh semua peserta sidang, majelis hakim, sejarawan dan bahkan para terdakwa yang menjadi pesakitan dalam persidangan ini.
Banyak jaksa penuntut umum dari Amerika fokus kepada pengembangan konspirasi Jerman Nazi yang dilakukan mereka sebelum pecah perang. Amerika gagal dalam upaya mereka untuk memberikan bukti mengenai tindakan agresi pertama Jerman Nazi yaitu Aneksasi Austria. Pada 29 November mereka terus mendakwa agresi Jerman terhadap Cekoslowakia dan bahkan memutar film Nazi Concentration and Prison Camps. Film itu menggabungkan hasil rekaman footage pembebasan kamp-kamp konsentrasi Jerman yang mengejutkan para pengacara dan terdakwa yang kemudian menyebabkan penundaan sidang. Pemilihan yang tidak pandang bulu dan penyajian bukti dokumenter yang tidak teratur tanpa mengaitkannya dengan terdakwa tertentu menghambat kerja jaksa Amerika mengenai konspirasi untuk melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Amerika memanggil komandan Einsatzgruppen Otto Ohlendorf, yang bersaksi tentang pembunuhan 80.000 orang yang dilakukan oleh bawahannya, dan jenderal SS Erich von dem Bach-Zelewski, yang mengakui bahwa perang anti-partisan Jerman hanyalah kedok pembunuhan massal orang Yahudi.
Tuntutan Britania Raya meliput tuduhan kejahatan terhadap perdamaian, yang sebagian besar tidak diperlukan dalam tuntutan konspirasi yang diajukan Amerika Serikat. Pada 12 Desember, Shawcross memberikan pidato pembukaan yang ditulis oleh Profesor Hersch Lauterpacht dari Universitas Cambridge. Shawcross berupaya untuk mengurangi pembaruan dakwaan agresi dengan menjelaskan pendahuluannya dalam Konvensi Haag dan Konvensi Jenewa, Piagam Liga Bangsa-Bangsa, Traktat Locarno dan Pakta Kellog–Briand. Britania Raya mengambil masa sekitar empat hari dalam memproses tuntutan mereka, dengan Maxwell Fyfe mendetailkan perjanjian-perjanjian yang dilanggar oleh Jerman. Pada pertengahan Desember, Amerika Serikat mengubah tuntutan mereka menjadi tuntutan dakwaan atas organisasi. Dibulan Januari, baik Amerika Serikat dan Britania Raya memaparkan bukti-bukti kejahatan terhadap para terdakwa masing-masing. Selain menyebutkan dakwaan kejahatan organisasi, jaksa penuntut umum Amerika Serikat dan Britania Raya juga menyebut keterlibatan Kementerian Luar Negeri, Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jerman.
Dakwaan dari Prancis Sunting
Dari 17 Januari hingga 7 Februari 1946, Prancis mendakwa tuntutan mereka dan bukti-bukti pendukung kejahatan perang yang dilakukan oleh para terdakwa. Kontras dengan dakwaan yang diajukan oleh negara-negara lain, dakwaan Prancis sendiri justru lebih terpusat pada penyelidikan perkembangan Jerman pada abad kesembilan belas, dengan alasan bahwa Jerman telah menyimpang dari Barat karena pan-Jermanisme dan imperialisme dengan memperdebatkan ideologi Nazisme yang diturunkan dari ideologi awalnya, Mens Rea– maksud kriminal – atas kejahatan mereka. Jaksa Penuntut Umum Prancis jika dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Britania Raya, lebih menekankan pada keterlibatan banyak rakyat Jerman. Mereka hampir tidak menyebutkan tuduhan perang yang agresif dan malah berfokus pada kerja paksa, penjarahan ekonomi, dan pembantaian. Jaksa Edgar Faure mengelompokkan kebijakan-kebijakan Jerman seperti Aneksasi Elsaß-Lothringen dibawah nama Jermanisasi yang mereka perbedatkan sebagai sebuah kejahatan kemanusiaan. Tidak seperti strategi dakwaan Amerika dan Britania Raya yang fokus pada penggunaan dokumen-dokumen Jerman Nazi sebagai barang bukti, Jaksa Penuntut Prancis mengambil dakwaan dari sisi korban dan penyintas dengan didukung oleh laporan polisi yang diajukan pasca perang. Sebelas saksi, termasuk korban dari persekusi Nazi dipanggil untuk hadir dalam persidangan. Tokoh pejuang dan penyintas kamp Auschwitz Marie Claude Vaillant-Couturier bersaksi tentang kejahatan Jerman yang pernah ia dapatkan. Tuduhan Perancis atas kejahatan perang diterima oleh pengadilan, kecuali eksekusi sandera. Karena sempitnya definisi kejahatan terhadap kemanusiaan dalam piagam tersebut, satu-satunya dakwaan Germanisasi yang diterima oleh hakim adalah deportasi orang Yahudi dari Perancis dan wilayah lain di Eropa Barat.
Dakwaan dari Soviet Sunting
Pada 8 Februari, dakwaan-dakwaan yang dibuat oleh Uni Soviet dibuka dengan pidato resmi dari Roman Rudenko yang meliputi empat dakwaan yang telah disebutkan diatas dengan menggarisbawahi pada dakwaan perang agresi dan penghancuran Eropa Timur. Selain itu Rudenko juga menyebut daftar-daftar kejahatan yang dilakukan oleh Jerman Nazi terhadap para rakyat Uni Soviet. Rudenko menekankan kesamaan dengan Sekutu lainnya sambil menolak adanya kesamaan antara pemerintahan Nazi dan Soviet. MInggu selanjutnya, dakwaan Soviet menjadikan Generalfeldmarschall Friedrich von Paulus—seorang Marsekal Lapangan Jerman yang tertangkap saat Pertempuran Stalingrad—sebagai saksi dan menanyakan kepadanya tentang persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum dimulainya Operasi Barbarossa. Paulus memberatkan mantan rekannya, dan menyatakan Keitel, Jodl, dan Göring sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas perang tersebut.
Dibandingkan dari delegasi lainnya, Jaksa Penuntut Umum Soviet menunjukkan rincian mengerikan kekejaman Jerman, terutama terhadap tawanan perang Soviet, pekerja paksa, dan penduduk Leningrad. Meskipun jaksa penuntut Soviet paling banyak menangani kasus pembunuhan sistematis terhadap warga Yahudi di Eropa Timur, terkadang mereka mengaburkan nasib warga Yahudi dengan nasib warga negara Soviet lainnya. Meskipun aspek-aspek ini telah dimasukkan kedalam dakwaan dari Amerika Serikat, Jaksa Penuntut Soviet mengenalkan bukti-bukti baru dari laporan dan interogasi yang dilakukan oleh Komisi Luar Biasa Negara terhadap para perwira senior Jerman. Lev Smirnov memaparkan bukti-bukti pembantaian Lidice di Cekoslowakia dan menambahkan pernyataan bahwa penghancuran desa-desa seperti Lidice tersebut juga terjadi seluruh wilayah Eropa Timur. Bukti-bukti tersebut juga memaparkan bukti-bukti pembunuhan anak-anak, upaya untuk menutupi kekejaman, penjarahan sistematis terhadap wilayah pendudukan, dan penyitaan atau penghancuran warisan budaya. Dakwaan-dakwaan Soviet juga sebenarnya mencoba memalsukan tanggung jawab Jerman atas pembantaian Katyn, yang sebenarnya dilakukan oleh Uni Soviet. Pada awal tahun 1946, jaksa penuntut Barat merasa tidak nyaman dengan dakwaan Katyn, meskipun mereka tidak pernah menolaknya secara terbuka karena takut menimbulkan keraguan pada seluruh proses persidangan. Pembela memberikan bukti tanggung jawab Soviet, dan urusan Katyn tidak disebutkan dalam putusan tersebut.
Terinspirasi dari sebuah film yang ditunjukkan dalam proses dakwaan Amerika Serikat, Uni Soviet juga memerintahkan pembuatan tiga rol film yang akan digunakan selama persidangan. Film-film tersebut berjudul
- The German Fascist Destruction of the Cultural Treasures of the Peoples of the USSR;
- Atrocities Committed by the German Fascist Invaders in the USSR;
- he German Fascist Destruction of Soviet Cities.
Kekejaman yang dilakukan Fasis Jerman di Uni Soviet', 57 menit; ditayangkan pada 19 Februari 1946 |
Testimoni dari Abraham Sutzkever, 27 Februari 1946 |
Film-film diatas dibuat berdasarkan hasil rekaman footage pembuat film asal Soviet serta cuplikan-cuplikan dari film berita Jerman. Film kedua dibuat dengan memasukkan footage dari pembebasan Majdanek dan pembebasan Auschwitz. Film tersebut juga dilihat sangat menganggu pemirsanya jika dibandingkan dengan film yang dibuat oleh Amerika Serikat. Saksi-saksi dari Soviet juga menyertakan beberapa penyintas dari kejahatan Jerman, termasuk dua orang penduduk sipil yang bertahan pada saat Pengepungan Leningrad, seorang petani yang desanya dihancurkan dalam perang antipartisan serta seorang dokter Tentara Merah yang menjadi tahanan di beberapa kamp tawanan perang serta dua orang penyintas Holokaus yang menjelaskan tentang pembunuhan 10 ribu orang Yahudi dari Vilna. Dakwaan-dakwaan perang yang diajukan Soviet secara umum diterima dengan baik dan memberikan bukti kuat tentang penderitaan rakyat Soviet dan kontribusi Soviet terhadap kemenangan.
Pembelaan Terdakwa atas Dakwaan Kejahatan Perang Sunting
Pada bulan Maret hingga Juni 1946, para terdakwa mengajukan nota keberatan mereka atas dakwaan yang telah disampaikan sebelumnya oleh para Jaksa Penuntut Umum. Sebelum sesi pendakwaan berakhir, telah menjadi kesepakatan bersama bahwa dalam dakwaan-dakwaan yang diajukan hanya untuk menentukan individu-individu yang memang terbukti bersalah atas kejahatan selama perang berlangsung. Tak satu pun dari terdakwa mencoba menegaskan bahwa kejahatan Nazi tidak terjadi. Beberapa terdakwa juga menolak keterlibatan mereka dalam beberapa kejahatan atau secara tidak masuk akal mengklaim ketidaktahuan mereka, terutama Solusi Akhir. Beberapa pengacara terdakwa juga membalikkan argumentasi dalam dakwaan-dakwaan yang telah dibacakan untuk menegaskan bahwa pola pikir otoriter dan kepatuhan orang Jerman terhadap negara seharusnya bisa membebaskan para terdakwa dari segala kesalahan pribadi. Sebagian besar menolak bahwa Jerman telah menyimpang dari peradaban Barat, dengan alasan bahwa hanya sedikit orang Jerman yang dapat mendukung Hitler karena Jerman adalah negara yang beradab. Sebaliknya, sebagian besar terdakwa menghindari untuk memberatkan satu dengan yang lain. Sebagian besar terdakwa berpendapat bahwa mereka tidak penting dalam sistem Nazi, namun Göring mengambil pendekatan sebaliknya, berharap untuk dieksekusi namun dibenarkan di mata rakyat Jerman.
Para terdakwa mencoba menyalahkan Hitler atas kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan dengan menyebutkan hal itu sebanyak 1200 kali selama persidangan—angka 1200 didapat dari penjumlahan kata yang disebutkan lebih dari lima orang terdakwa. Para terdakwa yang tidak menghadiri sidang karena sudah tewas dan menghilang seperti, Heinrich Himmler, Reinhard Heydrich, Adolf Eichmann dan Martin Bormann juga menjadi objek kambing hitam para terdakwa. Untuk membantah klaim bahwa terdakwa konservatif telah memungkinkan Nazi naik ke tampuk kekuasaan, pengacara pembela menyalahkan Partai Sosial Demokrat Jerman, serikat pekerja, dan negara-negara lain yang memelihara hubungan diplomatik dengan Jerman. Sebaliknya, sebagian besar terdakwa menghindari saling memberatkan. Sebagian besar terdakwa berpendapat bahwa mereka tidak penting dalam sistem Nazi, namun Göring mengambil pendekatan sebaliknya, berharap untuk dieksekusi namun dibenarkan di mata rakyat Jerman.
Daftar Terdakwa Sunting
Yang menjadi terdakwa adalah sebanyak 24 orang yaitu:
"D" Didakwa "S" didakwa dan terbukti bersalah "º" Tidak didakwakan
Nama | Tuduhan | Hukuman | Catatan | |||
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | |||
Martin Bormann | D | º | S | S | Hukuman mati | Pengganti Hess sebagai Sekretaris Partai Nazi. Dijatuhi hukuman mati secara in absentia, ditemukan pada tahun 1972.[2] 2006-12-31 di Wayback Machine. |
Karl Dönitz | D | S | S | º | 10 tahun penjara | Pemimpin dari Kriegsmarine sejak 1943, pengganti dari Raeder. Penggagas gerakan U-boat. Menjadi Presiden Jerman menggantikan Hitler [3] 2012-08-19 di Wayback Machine.. Pada bukti yang diajukan di persidangan atas Karl Dönitz atas perintahnyalah maka armada U-boat beriring-iringan untuk melanggar aturan Traktat Angkatan Laut London (London Naval Treaty), Laksamana Chester Nimitz menyatakan bahwa terdengar oleh Amerika bahwa telah terjadi peperangan kapal selam tanpa batas (unrestricted submarine warfare) di laut pasifik sejak hari pertama keterlibatan bangsa tersebut dalam peperangan. Dönitz terbukti bersalah atas pelanggaran Traktat London ke II tahun 1936 (Second London Naval Treaty), tetapi putusan terhadapnya tidak dijatuhkan atas dasar pelanggarannya terhadap ketentuan hukum internasional atas peperangan kapal selam. |
Hans Frank | D | º | S | S | Hukuman mati | Pemimpin Reich Law 1933-1945 dan Gubernur Jenderal dari General Government di wilayah pendudukan Polandia 1939-1945. Ia menunjukkan rasa penyesalannya [4] 2006-11-17 di Wayback Machine. |
Wilhelm Frick | D | S | S | S | Hukuman mati | Menteri Dalam Negeri kabinet Hitler 1933-1943 dan Pelindung Reich dari Bohemia-Moravia 1943-1945. Penyusun Hukum Ras Nürnberg (Nuremberg Race Laws)). [5] 2006-12-31 di Wayback Machine. |
Hans Fritzsche | D | D | D | º | Dibebaskan | Komentator radio terkenal, dan kepala divisi pemberitaan dari Kementerian Propaganda Nazi . Diadili menggantikan posisi Joseph Goebbels[6] 2006-12-31 di Wayback Machine. |
Walther Funk | D | S | S | S | Hukuman seumur hidup | Menteri Ekonomi Hitler. Pengganti Schacht sebagai kepala Reichsbank. Dibebaskan oleh karena penyakitnya pada tanggal 16 Mei 1957[7] 2007-01-04 di Wayback Machine. |
Hermann Göring | S | S | S | S | Hukuman mati | Reichsmarschall, Komandan Luftwaffe 1935-1945, Kepala dari Perencanaan 4 tahun pada periode 1936-1945, dan kepala beberapa departemen SS. Melakukan bunuh diri pada malam sebelum eksekusi.[8] 2007-01-04 di Wayback Machine. |
Rudolf Hess | S | S | D | D | Hukuman seumur hidup | Wakil Hitler, melarikan diri ke Scotlandia pada tahun 1941 dalam upayanya berdamai dengan Inggris. Setelah diadili, dimasukkan ke penjara Spandau ; dan meninggal dunia pada tahun 1987.[9] 2006-12-21 di Wayback Machine. |
Alfred Jodl | S | S | S | S | Hukuman mati | Wehrmacht Generaloberst, bawahan dari Keitel dan Kepala dari divisi operasi O.K.W. pada periode 1938-1945. Selanjutnya dinyatakan tidak bersalah oleh Pengadilan Jerman pada tahun 1953. [10] 2006-12-01 di Wayback Machine. |
Ernst Kaltenbrunner | D | º | S | S | Hukuman mati | Pemimpin SS tertinggi yang selamat.Kepala dari RSHA periode 1943-45, Organ intelijen Nazi pusat. Juga memimpin banyak Einsatzgruppen dan beberapa kamp konsentrasi.[11] 2007-01-03 di Wayback Machine. |
Wilhelm Keitel | S | S | S | S | Hukuman mati | Kepala "Oberkommando der Wehrmacht (OKW)" perode 1938-1945.[12] 2006-12-20 di Wayback Machine. |
Gustav Krupp von Bohlen und Halbach | D | D | D | D | ---- | Industrialis utama Nazi. Presiden Direktur dari Krupp A.G periode 1912-45. Secara medis dinyatakan tidak sehat untuk diadili. Jaksa Penuntut Umum berusaha mengganti dakwaan dengan mendakwa anaknya, Alfried (yang menjalankan Krupp menggantikan bapaknya selama berlangsungnya peperangan), tetapi hakim menolaknya oleh karena sangat dekat dengan pemeriksaan persidangan. Alfried akhirnya diajukan dalam persidangan terpisah pada peradilan Nürnberg atas dakwaan melakukan perbudakan, oleh karenanya terlepas dari dakwaan dan kemungkinan hukuman mati. |
Robert Ley | I | I | I | I | ---- | Kepala DAF, Front Tenaga Kerja Jerman. Melakukan bunuh diri pada tanggal 25 Oktober 1945, sebelum persidangan dimulai. |
Konstantin von Neurath||S||S||S||S||15 tahun penjara||Menteri Luar Negeri periode 1932-1938, digantikan oleh Ribbentrop. Kelak menjabat sebagai pelindung Bohemia dan Moravia periode 1939-43. Mengundurkan diri pada tahuin 1943 karena berselisih paham dengan Hitler. Dibebaskan (meninggal karena sakit) pada tanggal 16 November 1954 [13] 2007-01-03 di Wayback Machine. | ||||||
Franz von Papen | D | D | º | º | Dibebaskan | Konsul Jerman pada tahun 1932 dan Wakil Konsul dibawah Hitler pada 1933-1934. Duta Besar untuk Austria 1934-38 dan Duta besar Turki 1939-1944. Walaupun dibebaskan di, von Papen dinyatakan sebagai penjahat perang oleh pengadilan de-Nazifikasi Jerman pada tahun 1947, dan dijatuhi hukuman 8 tahun kerja keras. Ia dibebaskan oleh pengadilan banding setelah menjalani hukuman kerja keras selama 2 tahun. [14] 2007-01-03 di Wayback Machine. |
Erich Raeder | S | S | S | º | Penjara seumur hidup | Komandan Kriegsmarine sejak 1928 hingga pensiun pada tahun 1943, digantikan oleh Dönitz. Dibebaskan karena sakit dan meninggal dunia pada 26 September 1955[15] 2007-01-03 di Wayback Machine. |
Joachim von Ribbentrop | S | S | S | S | Hukuman mati | Duta besar - Diplomat yang berkuasa penuh periode 1935-1936. Duta besar Inggris periode 1936-1938. Menteri luar negeri Nazi periode 1938-1945 [16] 2006-12-11 di Wayback Machine. |
Alfred Rosenberg | S | S | S | S | Hukuman mati | Ideologis pencetus teori ras. Kelak menjadi Menteri wilayah pendudukan timur (Minister of the Eastern Occupied Territories) periode 1941-1945.[17] 2007-01-01 di Wayback Machine. |
Fritz Sauckel | D | D | S | S | Hukuman mati | Gauleiter dari Thuringia periode 1927-1945. Diplomat yang berkuasa penuh dari program perbudakan Nazi periode 1942-1945.[18] 2007-01-03 di Wayback Machine. |
Dr. Hjalmar Schacht | D | D | º | º | Dibebaskan | Banker dan Ekonom terkemuka. Pada masa sebelum perang ia menjadi presiden dari Reichsbank periode 1923-1930 dan 1933-1938 serta Menteri Ekonomi periode 1934-1937. Mengakui melakukan pelanggaran atas Traktat Versailles (Treaty of Versailles).[19] 2007-01-03 di Wayback Machine. |
Baldur von Schirach | D | º | º | S | 20 tahun penjara | Kepala Kepemudaan Hitler (Hitler Youth -Hitlerjugend) sejak 1933 hingga 1940, Gauleiter dari Wina periode 1940-1943. Menunjukkan rasa penyesalannya [20] 2006-12-31 di Wayback Machine. |
Arthur Seyss-Inquart | D | S | S | S | Hukuman mati | Tokoh dari Anschluss dan sempat menjadi Konsulat pada 1938. Wakil dari Frank di Polandia periode 1939-1940. Kelak menjadi Komisaris Reich untuk wilayah pendudukan di Belanda pada tahun 1940-1945. Menunjukkan penyesalannya.[21] 2011-11-04 di Wayback Machine. |
Albert Speer | D | D | S | S | 20 tahun penjara | Arsitek kesayangan dan sahabat pribadi Hitler,Menteri Peralatan Perang sejak 1942. Dalam kapasitas inilah ia bertanggung jawab atas penggunaaan budak dari daerah jajahan Jerman untuk diperkerjakan dalam industri pembuatan peralatan perang. production.[22] 2007-01-02 di Wayback Machine. |
Julius Streicher | I | º | º | S | Hukuman mati | Gauleiter dari Franconia periode 1922-1945. Menghasut kebencian dan pembunuhan terhadap kaum Yahudi melalui surat kabar mingguan miliknya (Der Stürmer).[23] 2007-01-01 di Wayback Machine. |
Melalui persidangan, khususnya antara bulan Januari dan Juli 1946, para tersangka dan saksi telah diwawancarai oleh psikiater Amerika, Leon Goldensohn. Catatannya memuat secara terinci tentang sikap, cara bertindak dan kepribadian dari para tersangka yang selamat. Keputusan hukuman mati dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 1946 dengan cara digantung di tiang gantungan dengan menggunakan cara yang standar. [24] Diarsipkan 2016-06-25 di Archive.is [25] 2009-03-02 di Wayback Machine. Hakim Prancis menyarankan untuk menggunakan regu tembak dari militer bagi para terhukum yang berasal dari militer, sebagaimana standar yang diberlakukan pada peradilan militer, tetapi hal ini ditentang oleh Biddle dan hakim dari Uni Soviet. Mereka mengajukan argumentasi bahwa perwira militer tersebut telah melanggar etos militer mereka dan tidak berharga untuk diperhadapkan kehadapan regu tembak yang hanya akan menaikkan derajat mereka saja. Para terdakwa yang dijatuhi hukuman penjara dikirm ke Penjara Spandau (Spandau Prison) pada tahun 1947.
Definisi dari perbuatan yang digolongkan kedalam kejahatan perang diatur dalam Prinsip Nürnberg (Nuremberg Principles), yaitu suatu dokumen yang dibuat sebagai hasil dari persidangan. Eksperimen medis yang dilakukan oleh para dokter Jerman tersebut yang dituntut hukuman disebut Peradilan Dokter (Doctors' Trial) yang dilakukan berdasarkan Nuremberg Code sebagai acuan untuk mengatur persidangan dikemudian hari yang melibatkan umat manusia
Dari organisasi yang diadili beberapa diantaranya dinyatakan tidak terbukti bersalah, yaitu:
- Reichsregierung,
- Oberkommando and Generalstab der Wehrmacht.
Catatan kaki Sunting
- Sellars 2013, hlm. 165.
- Sayapin 2014, hlm. 148.
- Sayapin 2014, hlm. 151–159.
- Hirsch 2020, hlm. 27–28.
- Hirsch 2020, hlm. 56.
- ^ Sellars 2010, hlm. 1092.
- Hirsch 2020, hlm. 22.
- Priemel 2016, hlm. 32, 64.
- ^ Priemel 2016, hlm. 64.
- Hirsch 2020, hlm. 30–31.
- ^ Heller 2011, hlm. 9.
- Gemählich 2019, paragraph 4.
- en:summary execution
- Moscow Document
- John Crossland Churchill: eksekusi Hitler tanpa melalui peradilan pada The Sunday Times, tanggal 1 Januar1 2006
- [1] 2006-06-29 di Wayback Machine. Konferensi Teheran: Pertemuan saat jamuan makan malam tripartit pada tanggal 29 November 1943 di Kedutaan Sovyet, 8:30 PM
- en:denazification
- anjuran penggunaan langkah kekerasan dengan tujuan untuk melumpuhkan kemampuan Jerman untuk mengobarkan perang lagi.
- Sellars 2013, hlm. 84.
- ^ Sellars 2013, hlm. 85–86.
- Sellars 2013, hlm. 87–88.
- Tomuschat 2006, hlm. 832–833.
- Sellars 2013, hlm. 84–85, 88–89.
- Sellars 2013, hlm. 98–100.
- Hirsch 2020, hlm. 68, 73.
- Bassiouni 2011, hlm. xxx–xxxi, 94.
- Bassiouni 2011, hlm. xxxi, 33.
- Musa 2016, hlm. 373.
- ^ Hirsch 2020, hlm. 73.
- Acquaviva 2011, hlm. 884–885.
- Mouralis 2019, hlm. 102–103, 114, 120, 135.
- Hirsch 2020, hlm. 70.
- Tomuschat 2006, hlm. 834.
- Hirsch 2020, hlm. 30.
- Tomuschat 2006, hlm. 839–840.
- Hirsch 2020, hlm. 9–10.
- Sellars 2013, hlm. 101.
- Sellars 2013, hlm. 87.
- Heller 2011, hlm. 11.
- Sellars 2013, hlm. 85.
- ^ Priemel 2016, hlm. 76.
- Weinke 2006, hlm. 31.
- ^ Hirsch 2020, hlm. 74.
- Instrument of Surrender of Germany
- en:Allied Control Council
- Nama "victor justice" (dalam bahasa Jerman, Siegerjustiz) digunakan oleh para advokat untuk suatu situasi di mana mereka meyakini bahwa bangsa yang menang telah menggunakan hukum yang berbeda untuk memutuskan mana yang benar dan mana yang salah dari prajuritnya sendiri dan dari prajurit lawan . Para advokat secara umum mendalilkan bahwa perbedaan penerapan peraturan tersebut adalah suatu kemunafikan yang akan mengakibatkan ketidak adilan. Tujuan dari penamaan tersebut adalah untuk penghinaan.Lihat artikel utama: victor justice
- Judgement: The Law Relating to War Crimes and Crimes Against Humanity 2016-09-08 di Wayback Machine. terdapat dalam arsip Proyek Avalon pada Yale Law School. "tetapi pada tahun 1939 aturan ini dicabut pada Konferensi Hague pada tahun 1907 yang diterima oleh seluruh "bangsa beradab" dan dianggap sebagai pendeklarasian "hukum dan kebiasaan perang"
- Trial of Otto Skorzeny and Others 2008-10-02 di Wayback Machine., General Military Government Court of the U.S. Zone of Germany, 18 August to 9 September, 1947.
- Mouralis 2019, hlm. 21.
- ^ Mouralis 2019, hlm. 22.
- Hirsch 2020, hlm. 2, 112.
- Priemel 2016, hlm. 100.
- Priemel 2016, hlm. 71, 90.
- Priemel 2016, hlm. 3, 6.
- ^ Priemel 2016, hlm. 91.
- ^ Priemel 2016, hlm. 90.
- Hirsch 2020, hlm. 53, 73–74.
- Priemel 2016, hlm. 88.
- Sellars 2013, hlm. 115.
- Gemählich 2019, paragraph 10.
- Priemel 2016, hlm. 75, 89.
- Gemählich 2019, paragraphs 11–12.
- Priemel 2016, hlm. 87.
- Hirsch 2020, hlm. 204.
- ^ Hirsch 2020, hlm. 9.
- Hirsch 2020, hlm. 9, 78.
- Hirsch 2020, hlm. 217.
- Hirsch 2020, hlm. 88–89.
- Priemel 2016, hlm. 117.
- Fleming 2022, hlm. 209.
- Fleming 2022, hlm. 209, 220.
- Barrister:pengacara Inggris yang berwenang untuk melakukan pembelaan pada pengadilan tinggi (higher court of law), Transcreative wordbook version 3.6(build 50612)
- Hirsch 2020, hlm. 80.
- Priemel 2016, hlm. 101.
- Hirsch 2020, hlm. 80–81.
- ^ Priemel 2016, hlm. 102.
- ^ Priemel 2016, hlm. 111.
- Priemel 2016, hlm. 112–113.
- Priemel 2016, hlm. 18, 69, 111.
- Sellars 2013, hlm. 69.
- Priemel 2016, hlm. 99.
- Hirsch 2020, hlm. 82–83.
- Hirsch 2020, hlm. 84–86.
- Hirsch 2020, hlm. 87.
- Priemel 2016, hlm. 100–101.
- Weinke 2006, hlm. 27.
- ^ Priemel 2016, hlm. 81.
- Weinke 2006, hlm. 28–29.
- Priemel 2016, hlm. 81–82.
- Hirsch 2020, hlm. 5.
- Hirsch 2020, hlm. 76.
- Priemel 2016, hlm. 82, 139.
- ^ Priemel 2016, hlm. 82.
- Priemel 2016, hlm. 82, 127.
- Weinke 2006, hlm. 29.
- Priemel 2016, hlm. 83–84.
- Priemel 2016, hlm. 83, 106, 133.
- Priemel 2016, hlm. 92–93.
- Weinke 2006, hlm. 27–28.
- ^ Tomuschat 2006, hlm. 841.
- Hirsch 2020, hlm. 205.
- Weinke 2006, hlm. 24–26.
- Sharples 2013, hlm. 39.
- ^ Priemel 2016, hlm. 105.
- Priemel 2016, hlm. 116–117.
- Gemählich 2019, paragraph 19.
- Priemel 2016, hlm. 148.
- Mouralis 2016, fn 82.
- Douglas 2001, hlm. 30.
- Priemel 2016, hlm. 104.
- Douglas 2001, hlm. 18.
- Douglas 2001, hlm. 16.
- Mouralis 2016, paragraph 3.
- Sellars 2013, hlm. 159.
- ^ Priemel 2016, hlm. 133.
- Priemel 2016, hlm. 149.
- Priemel 2016, hlm. 150.
- en:criminal organization
- Priemel 2016, hlm. 106.
- Priemel 2016, hlm. 107.
- Priemel 2016, hlm. 107–108.
- Douglas 2001, hlm. 20–21.
- Priemel 2016, hlm. 104–105.
- ^ Priemel 2016, hlm. 116.
- Douglas 2001, hlm. 69–70.
- Priemel 2016, hlm. 118–119.
- Priemel 2016, hlm. 89, 108.
- Musa 2016, hlm. 384.
- Priemel 2016, hlm. 108.
- Sellars 2013, hlm. 121–122.
- Musa 2016, hlm. 380–381.
- Musa 2016, hlm. 382.
- Musa 2016, hlm. 383.
- Hirsch 2020, hlm. 185.
- Hirsch 2020, hlm. 199–200.
- ^ Priemel 2016, hlm. 119.
- Gemählich 2019, paragraph 15.
- Priemel 2016, hlm. 110–111.
- Gemählich 2019, paragraph 16.
- Gemählich 2019, paragraph 17.
- Priemel 2016, hlm. 115.
- ^ Gemählich 2019, paragraph 18.
- ^ Gemählich 2019, paragraphs 20–21.
- Douglas 2001, hlm. 70.
- Gemählich 2019, paragraphs 17–18.
- Hirsch 2020, hlm. 216–218.
- ^ Priemel 2016, hlm. 109.
- Hirsch 2020, hlm. 221–222.
- Hirsch 2020, hlm. 223.
- Priemel 2016, hlm. 116, 118.
- Hirsch 2020, hlm. 225.
- Hirsch 2020, hlm. 230.
- Hirsch 2020, hlm. 230–231.
- Hirsch 2020, hlm. 232.
- Hirsch 2020, hlm. 225–226, 335.
- Hirsch 2020, hlm. 247, 329.
- Hirsch 2020, hlm. 372.
- Hirsch 2020, hlm. 180, 202, 233.
- Hirsch 2020, hlm. 231–232.
- Hirsch 2020, hlm. 233, 236–237, 239.
- Hirsch 2020, hlm. 240, 242.
- Mouralis 2019, hlm. 23.
- Priemel 2016, hlm. 121.
- Priemel 2016, hlm. 125.
- Priemel 2016, hlm. 126.
- Douglas 2001, hlm. 20.
- ^ Priemel 2016, hlm. 132.
- Priemel 2016, hlm. 127–128.
- Priemel 2016, hlm. 130–131.
- Priemel 2016, hlm. 135.
- ^ Priemel 2016, hlm. 133–134.
- Hirsch 2020, hlm. 287.
- in absentia:putusan yang dibacakan tanpa dihadiri oleh tersangka
- Unrestricted submarine warfare adalah jenis peperangan dengan menggunakan kapal selam di mana kapal selam tersebut menenggelamkan kapal dagang tanpa memberikan suatu peringatan.
- Judgement: Doenitz 2012-08-19 di Wayback Machine. the Avalon Project at the Yale Law School
- Racial theory
Lihat pula Sunting
- Operasi Reinhard
- Kode Alkitab yang berkaitan dengan hukuman gantung hasil persidangan.
- Konferensi Wannsee
- Solusi Akhir
- Aksi T4
Pranala luar Sunting
- UK Holocaust Centre Owned and run by the Aegis Trust An independent international organisation dedicated to eliminating genocide
- Museum Kota Nürnberg
- Nuremberg Trials Project: A digital document collection 2016-02-08 di Wayback Machine. Harvard Law School Library
- The Avalon Project 2004-07-17 di Wayback Machine.
- Charter of the International Military Tribunal 2014-02-14 di Wayback Machine. (Nuremberg trials)
- The Subsequent Nuremberg Trials 2010-11-25 di Wayback Machine.
- Nizkor Holocaust Web Project 2011-07-17 di Wayback Machine.
- United States Holocaust Memorial Museum Online Exhibit
- Special focus on The Nuremberg Trials - USHMM 2013-09-12 di Wayback Machine.
- Famous World Trials - Nuremberg Trials 2000-08-16 di Wayback Machine.
- Nuremberg Trials Gallery 2007-03-19 di Wayback Machine.
- The Nuremberg Trials: The Defendants and Verdicts 2006-11-20 di Wayback Machine.
- Results and Reactions to the Nuremberg Trials[pranala nonaktif permanen]
- Nuremberg War Crimes - Trials 2006-09-08 di Wayback Machine.
- Nuremberg Trials 1945-1949
- "American Experience: The Nuremberg Trials" (PBS)
- Trial Watch: The Nuremberg Trials 2005-09-03 di Wayback Machine.
- Obituary of Anthony Marreco
- Crimes, Trials and Laws 2004-10-09 di Wayback Machine.
- Nuremberg Trials
- Nuremberg defendants
- THE NUREMBERG JUDGMENTS Chapter 6 from THE HIGH COST OF VENGEANGE by Freda Utley (1949 Henry Regnery Company) Made available by "The Freda Utley Foundation"
- A Tree Fell in the Forest: The Nuremberg Judgments 60 Years On, JURIST
- CBC Radio: A Conversation with Geoffrey Robertson, Author of the Tyrannicide Brief (Feb 18/07) (RealAudio)
- JAG Corps Attorneys