www.wikidata.id-id.nina.az
Batara Guru juga disebut Debata Batara Guru dan Batara Siwa adalah nama dewa utama dalam kepercayaan Hindu di Indonesia 1 2 Namanya berasal dari bahasa Sanskerta Bhattara yang berarti tuan terhormat 3 dan Guru epitet dari Wrehaspati Bṛhaspati seorang Dewa Hindu yang tinggal dan diidentifikasikan dengan planet Jupiter 4 Figur ini diyakini di Asia Tenggara sebagai sosok guru spiritual guru pertama dari seluruh guru yang disebutkan dalam pustaka Hindu Nusantara yang sepadan dengan aspek guru Dakshinamurti dari Dewa Siwa di Asia Selatan 5 6 Namun Batara Guru memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan Siwa yang diyakini di India karena umat Hindu Nusantara menggabungkan kepercayaan lokal ke dalam satu sosok tersebut Istri Batara Guru di Nusantara ialah Dewi Durga 7 8 Arca Siwa Mahadewa dari Dieng yang dipadankan dengan Batara Guru Batara Guru dianggap sebagai suatu bentuk Rudra Siwa 9 sosok dewa pencipta dalam kepercayaan serta kesusastraan Jawa dan Bali Kuno Ia adalah dewa tertinggi menurut Hindu di Nusantara sebagaimana Dewa Jupiter dalam agama Romawi Kuno 10 Batara Guru dalam mitologi di Sumatra merupakan sosok pertama pencipta Bumi dan leluhur umat manusia Konsepnya mirip dengan sosok dewa pencipta yang terdapat dalam kepercayaan di Asia Tengah dan kalangan penduduk asli Amerika Utara 11 Menurut Martin Ramstedt kepercayaan akan Batara Guru di beberapa wilayah di Indonesia kadangkala dipadankan dengan Siwa dan kadangkala melampaui Brahma Wisnu Siwa dan Buddha 12 Daftar isi 1 Mitologi Jawa 1 1 Kelahiran 1 2 Keturunan 1 3 Agama Konghucu 2 Mitologi Batak 3 Mitologi Bugis 4 Lihat pula 5 ReferensiMitologi Jawa sunting nbsp Wayang kulit Batara Guru versi Jawa nbsp Gambar wayang Batara Guru nbsp Wayang golek Batara Guru nbsp Wayang klithik Batara Guru nbsp Wayang kulit Batara Guru versi Bali nbsp Arca Batara Guru dari Bali kini menjadi koleksi Tropenmuseum Belanda Menurut mitologi Jawa Batara Guru adalah Dewa yang merajai ketiga dunia yakni Mayapada dunia para dewa atau surga Madyapada dunia manusia atau bumi Arcapada dunia bawah atau neraka Ia merupakan perwujudan dari dewa Siwa yang mengatur wahyu hadiah dan berbagai ilmu Batara Guru mempunyai sakti istri bernama Dewi Uma dan Dewi Umaranti Batara Guru mempunyai beberapa anak Wahana hewan kendaraan Batara Guru adalah sang lembu Nandini Ia juga dikenal dengan berbagai nama seperti Sang Hyang Manikmaya Sang Hyang Caturbuja Sang Hyang Otipati Sang Hyang Jagadnata Nilakanta Trinetra dan Girinata Kelahiran sunting Batara Guru Manikmaya diciptakan dari cahaya yang gemerlapan oleh Sang Hyang Tunggal bersamaan dengan cahaya yang berwarna kehitam hitaman yang merupakan asal jadinya Ismaya Semar Oleh Hyang Tunggal diputuskanlah bahwa Manikmaya yang berkuasa di Suryalaya sedangkan Ismaya turun ke bumi untuk mengasuh para Pandawa Batara Guru memiliki dua saudara Sang Hyang Maha Punggung dan Sang Hyang Ismaya 13 14 15 Orang tua mereka adalah Sang Hyang Tunggal dan Dewi Rekatawati Suatu hari Dewi Rekatawati menelurkan sebutir telur yang bersinar Sang Hyang Tunggal mengubah telur tersebut kulitnya menjadi Sang Hyang Maha Punggung Togog yang sulung putih telur menjadi Sang Hyang Ismaya Semar dan kuningnya menjadi Sang Hyang Manikmaya Kemudian waktu Sang Hyang Tunggal menunjuk dua saudaranya yang lebih tua untuk mengawasi umat manusia terutama Pandawa sementara Batara Guru atau Sang Hyang Manikmaya memimpin para dewa di kahyangan Saat diciptakan ia merasa paling sempurna dan tiada cacatnya Hyang Tunggal mengetahui perasaan Manikmaya lalu Hyang Tunggal bersabda bahwa Manikmaya akan memiliki cacat berupa lemah di kaki belang di leher bercaling dan berlengan empat Batara Guru amat menyesal mendengar perkataan Hyang Tunggal dan sabda dia betul betul terjadi Suatu ketika Manikmaya merasa sangat dahaga dan ia menemukan telaga Saat meminum air telaga itu yang tidak diketahuinya bahwa air tersebut beracun lantas dimuntahkannya kembali maka ia mendapat cacat belang di leher Diperhatikannya kalau manusia ketika lahir amatlah lemah kakinya Seketika kakinya terkena tulah dan menjadi lemahlah kaki kiri Manikmaya Saat ia bertengkar dengan istrinya Dewi Uma dikutuknya Manikmaya oleh Dewi Uma agar ia bercaling seperti raksasa maka bercalinglah Manikmaya Sewaktu Manikmaya melihat manusia yang sedang sembahyang yang bajunya menutupi tubuhnya maka tertawalah Manikmaya karena dikiranya orang itu berlengan empat Maka seketika berlengan empatlah Manikmaya Hal ini adalah salah satu upaya de Hinduisasi wayang dari budaya Jawa yang dilakukan Walisongo dalam upayanya menggunakan wayang sebagai sarana penyebaran Islam di Jawa Contoh lain adalah penyebutan Drona menjadi Durna nista adanya kisah Yudistira harus menyebut kalimat syahadat sebelum masuk surga dan lain lain Keturunan sunting Berikut adalah urutan anak anak Batara Guru dimulai dari yang paling sulung menurut tradisi wayang Jawa Batara Cakra Batara Sambu Batara Brahma Batara Indra Batara Bayu Batara Wisnu Batara Kala Batara Ganesha HanomanAgama Konghucu sunting Daftar Kelenteng yang memiliki altar untuk Manikmaya Kelenteng Hong San Koo Tee Jl HOS Cokroaminoto No 12 SurabayaMitologi Batak suntingBatara Guru adalah salah satu dari Debata Natolu Dewata Tritunggal yang menguasai Banua Ginjang dunia atas kediaman para dewa Ia dan saudara saudaranya Debata Soripada dan Debata Mangala Bulan terlahir dari tiga butir telur yang dierami seekor ayam betina raksasa Manuk Patiaraja sesosok awatara dari Debata Asiasi Ia menikahi seorang dewi bernama Si Boru Porti Bulan dan memiliki dua putra Mula Songta dan Mula Songti serta dua putri Si Boru Sorba Jati dan Si Boru Deak Parujar Si Boru Deak Parujar selanjutnya menikahi Si Raja Odapodap dan melahirkan keturunan yang menjadi leluhur umat manusia yang tinggal di Banua Tonga dunia tengah yaitu Bumi 16 Batara guru dalam mitologi ini bertugas sebagai dewa keadilan Batara merupakan pengucapan bahasa Sanskrit Bhattara yang berarti tuan terhormat dandan Guru seorang Dewa Hindu yang tinggal dan diidentifikasikan dengan planet Jupiter Dewa ini juga diperkirakan merupakan penggambaran dari Wrehaspati dalam Agama Hindu 17 Selain sebagai dewa keadilan dewa ini juga merupakan pemandu para manusia yang bila terlalu kasar kepada manusia maka Soripada yang akan mengingatkannya sebagai dewa belas kasih 18 Mulajadi Nabolon yang maha kuasa memberi Batara Guru kebijaksanaan hukum peradilan hukum kerajaan pengetahuan dan kemampuan untuk mengontrol takdir serta nasib umat manusia Wilayahnya meluas dari Bukit Siunggas ke Bukit Parsambilan termasuk surga bertingkat tujuh di mana pohon suci Hariara tumbuh Batara Guru digambarkan mengenakan jubah hitam serta serban berbentuk kapal besar dengan tiga warna yang disebut Talungkup Ia mengendarai kuda hitam dan di tangannya membawa timbangan yang disebut Gantang Tarajuan Ia memiliki seekor gagak berwarna hitam dan burung Nanggar Jati Ia juga memiliki kemampuan untuk memberi kehidupan pada umat manusia serta membuka telinga mereka sehingga mereka dapat membedakan kata kata baik dan jahat source Mythology of Batak Indonesian pages Berdasarkan sumber di atas anak anak Batara Guru didaftarkan sebagai berikut di luar hukum Dalihan Natolu Mula Songta menikahi Nan Bauraja putri Debata Soripada dan Si Boru Malimbim Mula Songti menikahi Narudang Ulubegu putri Debata Soripada dan Si Boru Malimbim Si Boru Sorba Jati menikahi Naga Padoha putra Debata Mangala Bulan dan Si Boru Anggarana Si Boru Deak Parujar menikahi Si Raja Odapodap putra Debata Mangala Bulan dan Si Boru Anggarana Mitologi Bugis suntingBerdasarkan Sureq Galigo Batara Guru adalah seorang dewa putra Sang Patotoqe dan Datu Palingeq yang dikirim ke bumi untuk dibesarkan sebagai umat manusia Nama kedewaannya adalah La Togeq Langiq Ia setidaknya memiliki sepuluh anak dari lima selirnya tetapi hanya satu putra dari permaisuri yang ia cintai We Nyiliq Timoq Ia adalah ayah dari Batara Lattuq dan kakek dari Sawerigading tokoh utama dari kisah mitologi Bugis Sureq Galigo Ia juga ayah dari Sangiang Serri dewi padi dan kesuburan dalam mitologi Bugis Daftar anak Batara Guru berdasarkan Sureq Galigo We Oddang Nriuq alias Sangiang Serri dari selir We Saung Nriuq La Pangoriseng dari selir We Leleq Ellung La Temmalureng dari selir We Saung Nriuq La Temmalolo saudara kembar dari La Temmalureng dari selir We Saung Nriuq La Lumpongeng dari selir Apung Talaga La Pattaungeng dari selir Tenritalunruq We Temmaraja dari selir Apung Ritoja La Tenriepeng dari selir We Saung Nriuq La Temmaukkeq dari selir We Leleq Ellung La Sappe Ilek dari selir Apung Talaga La Tenrioddang dari selir Tenritalunruq Batara Lattuq dari permaisuri We Nyiliq TimoqLihat pula suntingBatara Batari dalam pewayanganReferensi sunting Shelly Errington 2014 Meaning and Power in a Southeast Asian Realm Princeton University Press hlm 283 ISBN 978 1 4008 6008 1 A J Bernet Kempers 2013 Monumental Bali Introduction to Balinese Archaeology amp Guide to the Monuments TP Indonesia hlm 83 ISBN 978 1 4629 1154 7 Quote In Bali Mahesvara is also called Batara Guru or Batara Shiva R Ghose 1966 Saivism in Indonesia during the Hindu Javanese period The University of Hong Kong Press pages 16 123 494 495 550 552 Sunarto H Viviane Sukanda Tessier ed 1983 Cariosan Prabu Silihwangi Naskah dan dokumen Nusantara dalam bahasa Indonesian and French 4 Lembaga Penelitian Prancis untuk Timur Jauh hlm 383 Statuette tricephale assise cuivre rouge moule d une beaute rarement egalee C est Batara Guru un super dieu equivalent au Jupiter des Romains et au Brahma des Hindous Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penyunting link Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link R Ghose 1966 Saivism in Indonesia during the Hindu Javanese period The University of Hong Kong Press pages 130 131 550 552 Anne Richter Bruce W Carpenter Bruce Carpenter 2012 Gold Jewellery of the Indonesian Archipelago Editions Didier Millet hlm 214 348 ISBN 978 981 4260 38 1 Quote The solar god La Patigana would become a son of Siwa and Luwu the first Bugis kingdom was founded by Batara Guru another incarnation of Siwa Hariani Santiko 1997 The Goddess Durga in the East Javanese Period Asian Folklore Studies Vol 56 No 2 pp 209 226 R Ghose 1966 Saivism in Indonesia during the Hindu Javanese period The University of Hong Kong Press pages 15 17 Bibliotheek der Rijksuniversiteit te Leiden Hedwig I R Hinzler 1986 Codices Manuscripti Catalogue of Balinese manuscripts in the Library of the University of Leiden and other collections in the Netherlands Brill Academic hlm 459 ISBN 90 04 07236 5 Quote Rudra however has four arms and holds a rosary which is characteristic of the manifestation of Shiva as Batara Guru Sunarto H Viviane Sukanda Tessier ed 1983 Cariosan Prabu Silihwangi Naskah dan dokumen Nusantara dalam bahasa Bahasa Indonesia and Prancis 4 Lembaga Penelitian Perancis untuk Timur Jauh hlm 383 Statuette tricephale assise cuivre rouge moule d une beaute rarement egalee C est Batara Guru un super dieu equivalent au Jupiter des Romains et au Brahma des Hindous David Leeming 2005 The Oxford Companion to World Mythology nbsp Oxford University Press hlm 47 ISBN 978 0 19 515669 0 Martin Ramstedt 2005 Hinduism in Modern Indonesia Routledge hlm 207 ISBN 978 1 135 79052 3 Sena Wangi ed 1999 Ensiklopedi wayang Indonesia A B dalam bahasa Indonesian 1 Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia hlm 259 ISBN 9799240018 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link P B R Carey ed 1992 The British in Java 1811 1816 a Javanese account Oriental documents 10 Oxford University Press for British Academy hlm 525 ISBN 0197260624 Weiss Jerome 1977 Folk psychology of the Javanese of Ponorogo 2 Yale University hlm 522 Wendy Doniger Yves Bonnefoy ed 1993 Divine Totality and Its Components The Supreme Deity the Divine Couple and the Trinity in Indonesian Religions Asian Mythologies edisi ke 2d University of Chicago Press hlm 161 170 179 ISBN 0226064565 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penyunting link Greatheed Samuel Parken Daniel Williams Theophilus Conder Josiah Price Thomas Ryland Jonathan Edwards Hood Edwin Paxton 1826 The Eclectic Review dalam bahasa Inggris C Taylor hlm 428 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan XXVI Report of a Journey into the Batak Country in the interior of Sumatra in the year 1824 By Messrs BURTON and WARD Baptist Missionaries Communicated by the late Sir STAMFORD RAFFLES Kt Transactions of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland dalam bahasa Inggris Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland The Society 22 April 1826 hlm 499 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Batara Guru amp oldid 25070870