www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Bahasa Jawa Kuno berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR September 2021 Bahasa Jawa Kuno Jawa ꦨ ꦰ ꦗꦮ adalah fase tertua dari bahasa Jawa yang dituturkan di bagian Tengah dan Timur pulau Jawa termasuk di beberapa daerah di pulau Madura dan Bali Bahasa ini merupakan salah satu cabang rumpun bahasa Melayu Polinesia Inti Bahasa Jawa KunoBhaṣa JawaWilayahJawa Madura dan BaliKepunahanBerkembang menjadi Bahasa Jawa Pertengahan pada abad ke 13 lalu menjadi bahasa Jawa baru sekitar abad ke 17 hingga sekarang Rumpun bahasaAustronesia Melayu PolinesiaMelayu Polinesia intiBahasa Jawa KunoSistem penulisanAksara PallawaAksara KawiAksara JawaAksara BaliKode bahasaISO 639 3 a href https iso639 3 sil org code kaw class extiw title iso639 3 kaw kaw a Status konservasiBahasa Jawa Kuno diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah EX pada Atlas Bahasa Bahasa di Dunia yang Terancam KepunahanReferensi 1 2 SampelSampel teksKakawin Ramayaṇa XVI 31 ꦗꦲ ꦤ ꦪ ꦲ ꦤ ꦠꦭꦒꦏꦢ ꦭꦔ ꦠ ꦩꦩ ꦧ ꦠ ꦥ ꦱ ꦮ ꦭꦤ ꦥꦩꦤ ꦏ ꦮ ꦤ ꦠ ꦠ ꦭ ꦏ ꦱ ꦩꦪꦱ ꦩꦮ ꦫ ꦭ ꦩ ꦥ ꦮ ꦏ ꦱꦫ ꦏꦢ ꦗꦭꦢ Alih aksara Jahni yahning talaga kadi langit mambang tang pas wulan upamanika wintang tulya ng kusuma ya sumawur lumra pwekang sari kadi jalada Portal Bahasa L B PWBantuan penggunaan templat iniBukti tertulis bahasa Jawa Kuno yang paling tua adalah prasasti Sukabumi tahun 804 Masehi disalin ulang pada tahun 927 Masehi di Kediri Jawa Timur dan prasasti Munduan tahun 807 Masehi di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah 3 Karya sastra Jawa abad pertengahan yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dengan menggunakan aksara Kawi turut berkembang Sastra sastra itu disebut layang kawi atau kakawin Mulai abad ke 18 karya sastra yang terinspirasi dari bahasa Jawa Kuno ditulis dengan menggunakan bahasa dan syair Jawa modern 4 Daftar isi 1 Perkembangan 1 1 Cikal bakal dari Austronesia 1 2 Pengaruh Bahasa Sanskerta 2 Fonologi 2 1 Vokal 2 2 Konsonan 2 3 Sandi 3 Tata Bahasa 3 1 Verba 3 1 1 Fokus Trigger 3 1 2 Kasus 3 1 3 Modus 3 2 Nomina dan Pronomina 3 2 1 Partikel 3 2 2 Pronomina personal dan sufiks 3 2 3 Pronomina demonstratif 3 2 4 Determinan 3 2 5 Akhiran posesif 3 3 Adjektiva 3 4 Adverbia 3 5 Kata Depan 3 6 Kata Hubung 3 7 Sintaksis 4 Kosakata 5 Sistem Tulisan 6 Penggunaan 6 1 Komunikasi lisan 6 2 Kesusastraan 6 3 Inskripsi 7 Lihat pula 8 Referensi 8 1 BibliografiPerkembangan SuntingBahasa Jawa Kuno tidak bersifat statis meskipun digunakan sekitar 500 tahun yaitu sejak awal abad ke 9 Masehi hingga akhir zaman Kerajaan Majapahit pada abad ke 15 Bahasa Jawa Kuno tetap digunakan di Bali untuk menulis puisi kakawin 5 Bahasa Jawa yang dituturkan dan ditulis pada zaman Majapahit dianggap lebih ke arah Bahasa Jawa Pertengahan karena telah mengalami setengah perubahan Cikal bakal dari Austronesia Sunting Sebagai bahasa Austronesia murni pengaruh yang paling penting dalam Bahasa Jawa Kuno adalah kosakata vocabulary struktur kalimat dan tata bahasa sebagaimana dengan bahasa bahasa lainnya di Asia Tenggara Dan seperti bahasa Austronesia pada umumnya lebih dari separuh kosakatanya selalu diakhiri dengan vokal terbuka misal a i dsb dan bukan konsonan penutup misal h n dsb Pengaruh Bahasa Sanskerta Sunting Pengaruh linguistik India pada bahasa Jawa Kuno paling besar adalah pengaruh Sanskerta dan hampir tidak ada pengaruh unsur linguistik India lain selain Sanskerta berbeda dengan bahasa kuno lainnya misal seperti bahasa Melayu Kuno yang dapat banyak pengaruh linguistik India selain dari Sanskerta Bahasa Sanskerta memiliki pengaruh yang besar dan awet terutama pada kosakata bahasa Jawa sampai sekarang Kamus bahasa Jawa Kuno bahasa Inggris yang disusun oleh profesor P J Zoetmulder pada tahun 1982 mengandung sekitar 25 500 kata dengan sekitar 12 500 49 kata diantaranya merupakan kata pinjaman dari kosakata Sanskerta Namun perlu dipahami bahwa kamus ini disusun hanya berdasarkan sumber sumber tulisan Jawa Kuno yang tersisa pada tahun tersebut Jadi kemungkinan besar kosakata pada kamus tersebut lebih mencerminkan penggunaan bahasa pada konteks sastra dan istana bukan penggunaan sehari hari oleh masyarakat umum 6 Fonologi SuntingWalaupun bahasa Sanskerta sangat mempengaruhi bahasa Jawa Kuno bahasa Jawa Kuno tetap merupakan bahasa Austronesia Namun di samping itu bahasa Sanskerta juga mempengaruhi tidak hanya kosakata saja tetapi juga fonologinya Misalnya bahasa Jawa Kuno dan termasuk turunannya mengandung fonologi retrofleks yang mungkin berasal dari bahasa Sanskerta Akan tetapi hal ini diperdebatkan oleh banyak ahli linguistik yang menganggap bahwa retrofleks nya bahasa jawa ini merupakan perkembangan sendiri dalam keluarga bahasa Austronesia Vokal Sunting Bahasa Jawa Kuno memiliki enam vokal yaitu a ĕ e e e i u dan o dalam aksara Latin Secara umum peneliti percaya bahwa pengucapan bahasa Jawa Kuno tidak memiliki perbedaan dengan pengucapan dalam bahasa Jawa Modern Perkecualian itu terletak pada pengucapan a pada suku kata terakhir terbuka yaitu a ɔ yang sebelumnya a seperti pada kata wana hutan 7 Walaupun bahasa Jawa Kuno secara penulisan membedakan vokal panjang yaitu a o e i u and o namun secara fonologi vokal panjang dan pendek tidak memiliki perbedaan Semua vokal tersebut diucapkan secara pendek Konsonan Sunting Konsonan dalam bahasa Jawa Kuno berjumlah 20 Konsonan konsonan tersebut antara lain adalah b c d ḍ g h j k l m n n ŋ p r s t ṭ w dan y dalam aksara Latin Konsonan n terkadang ditulis sebagai digraf ny atau IPA ɲ sedangkan konsonan ŋ terkadang ditulis dengan digraf ng Konsonan Tempat Pelafalan Semivokal Sibilan CelahNirsuara Bersuara SengauNon aspirasi Teraspirasi1 Non aspirasi Teraspirasi1Velar ka kha ga gha ṅa h aPalatal ca cha ja jha na ya sa3Retrofleks ṭa ṭha ḍa ḍha ṇa2 ra ṣa3Dental ta tha da dha na la saLabial pa pha ba bha ma waCatatan 1 Konsonan aspirasi diucapkan sebagai konsonan non aspirasi 2 Konsonan sengau retrofleks diucapkan sebagai konsonan sengau dental 3 Konsonan sibilan palatal dan retrofleks diucapkan sebagaimana konsonan sibilan dental Keberadaan konsonan digunakan dalam kata serapan dari rumpun bahasa Indo Arya khususnya Bahasa Sanskerta Sandi Sunting Sandi adalah perubahan bunyi yang terjadi pada batasan morfem Sandi sandi pada bahasa Jawa Kuno antara lain Jika sebuah kata diakhiri dengan vokal dan kata berikutnya dalam satu kalimat dimulai dengan vokal kedua kata dapat melebur menjadi satu dengan satu vokal panjang dan bukan dengan dua vokal seperti pada dewatadi alih alih dewata adi Vokal yang diikuti dengan vokal ĕ akan berasimilasi menjadi vokal ĕ seperti pada kata wawan muatan wadah dari bentuk wawa bawa ĕn Vokal yang sama tanpa memperhitungkan panjang pendek vokal berasimilasi sebagai vokal panjang misalnya rĕngon dengarkan dari rĕngo dengar ĕn Vokal terbuka a yang diikuti oleh vokal depan tertutup e atau i berasimilasi menjadi e seperti pada perubahan bhinna ika menjadi bhinneka hal yang berbeda Vokal terbuka a yang diikuti oleh vokal belakang tertutup o atau u berasimilasi menjadi o seperti pada perubahan mantra oṣadha menjadi mantroṣadha Semivokal y j dan w akan menukar vokal i u atau o ketika diikuti oleh vokal yang berbeda contohnya kadi amṛta menjadi kadyamṛta i a ya ri ubhaya menjadi ryubhaya i u yu milu asa menjadi milwasa u a wa masku ibu menjadi maskwibu u i wi dan angangso agawe menjadi angangswagawe o a wa Tata Bahasa SuntingVerba Sunting Verba dalam bahasa Jawa Kuno seperti pada bahasa bahasa dalam rumpun bahasa Austronesia bersifat kompleks secara morfologi Kompleksitas morfologi verba dibentuk dari konjungasi dengan imbuhan yang memperhitungkan aspek fokus pemicu kasus dan modus Fokus Trigger Sunting Verba dalam bahasa Jawa Kuno dapat dibedakan menjadi kata kerja aktif dan kata kerja pasif Kata kerja aktif diturunkan dengan awalan m aN atau sisipan um Kata kerja aktif berawalan m aN yang umumnya dinyatakan dengan awalan maN atau aN membentuk verba aktif transitif jika kata dasarnya berupa verba seperti pada amati membunuh dari pati kematian dan mangan makan dari pangan makanan Jika kata dasarnya adalah kata benda penurunan dapat menghasilkan verba transitif maupun intransitif yang mana ketransitivifannya tidak dapat ditentukan seperti pada angjanma menjelma dari janma manusia Verba yang diturunkan dari adjektif dengan awalan m aN akan bersifat kausatif Denasalisasi dapat terjadi pada turunan kata dengan awalan ini contoh pamangan dari mamangan makan dan panginum dari manginum minum Sisipan um membentuk verba aktif yang umumnya tidak memiliki perbedaan makna dengan verba aktif dari awalan m aN Namun perbedaan makna dapat ditimbul dari turunan dengan awalan m aN dan sisipan um seperti pada anahur membayar kembali dan sumahur menjawab dari sahur jawaban kembalian Kata kerja pasif diturunkan dengan awalan ka or sisipan in Jika pelaku disebutkan secara eksplisit partikel de disematkan sebelum pelaku seperti pada Katon pwa ta de sang Srutasena Awalan ka sebagai awalan verba pasif Jika diikuti oleh kata dasar dengan huruf awal konsonan awalan tidak mengalami perubahan Sandi terjadi jika awalan tersebut diikuti oleh vokal seperti pada kalap diambil from ka alap Selain bentuk a dari a a sandi terkait meliputi a dari a ĕ e e dari a salah satu i atau e dan o dari a u contoh a o tidak ditemukan Bentuk kata kerja pasif dapat diturunkan dengan sisipan in seperti inalap diambil dari alap Aturan Nasalisasi pada Awalan m aN Awalan Kata Dasar Sandi Awalan Contohnasal m n ng m aN N m a m a maga amaga mengecewakan k m aN k m ang m ang kĕmit angĕmit menjaga p w m aN p w m am m am pahat amahat memahat s t m aN s t m an m an sambut anambut menyita c m aN c m any m any cangking anyangking membawa vokal m aN V m ang V m ang abĕn angabĕn menyerang d g h m aN d g h m ang d g h m ang haḍang anghaḍang menghadang j m aN j m ang j m ang jajah angjajah menjelajah semivokal r l w m aN H m ang H m ang liput angliput meliputi b m aN b m am b m am bawa ambawa membawa Aturan Nasalisasi pada Sisipan um Awalan Kata Dasar Sandi Awalan Contohvokal um V umV umV alap umalap mengambil labial b p m w um C um um wawa umawa membawa lainnya tidak berubah tidak berubah jawil jumawil menyentuh Kasus Sunting Kasus benefaktif atau pluralitas dapat dinyatakan dengan akhiran i dan an Akhiran i digunakan pada verba aktif transitif dengan m aN atau um yang melebur menjadi i amati membunuh dari pati setelah vokal dan ani amatyani membunuh from pati setelah konsonan Akan tetapi verba pasif transitif menggunakan akhiran an dengan ka atau in Jika kata dasar diakhiri a an diletakkan buka anan seperti pada kapaḍan Kasus kausatif ditandai dengan akhiran akĕn dari dasar verba baik awalan m aN atau sisipan um bersifat obyek Namun demikian kombinasi verba pasif ka dengan akhiran akĕn tidak ditemukan Kasus aplikatif dibentuk dengan awalan maka dan pinaka Awalan maka digunakan pada verba aktif dengan m aN atau um sedangkan verba pasif menggunakan awalan pinaka dengan awalan in atau ka Fenomena denasalisasi dapat terjadi Modus Sunting Modus irealis ditandai dengan akhiran a pada verba Verba aktif irealis dapat dibentuk dengan awalan verba aktif awalan m aN atau sisipan um dengan akhiran a seperti manghuripa dari manghurip Verba pasif irealis dapat dibentuk dengan pengguguran sisipan in dan disertai akhiran ĕn seperti huripĕn atau verba pasif dengan suffiks a pada awalan ka Keberadaan sandi terkadang memustahilkan untuk mengetahui apakah a merupakan mood irrealis Jika akhiran pronominal dijumpai akhiran irrealis diprioritaskan Modus imperatif dalam bahasa Jawa Kuno dapat dinyatakan dengan tiga cara dengan bentuk tanpa imbuhan seperti pada mijil mohon datang dan anunggangi mohon menunggang yang mana merupakan bentuk sopan Bentuk ini hanya dapat diketahui berdasarkan konteks dengan pengguguran awalan verba seperti wijil dan tunggangi dengan meletakkan t a atau p a sebelum bentuk dasar seperti ta mijil ta wijil pamijil atau pawijil dan tanunggangi ta tunggangi panunggangi atau patunggangi Larangan dibentuk dengan meletakkan haywa seperti haywa ta kita malara Jangan bersedih Pembentukan Verba Irealis Modus Irealis Kasus Benefaktif i Kasus Kausatif akĕnFokus Aktif prefiks m aN atau infiks um prefiks m aN atau infiks um ada sufiks ana prefikd m aN atau infiks um ada sufiks akna atau akĕnFokus Pasif infiks in infiks in tidak ada sufiks ana infiks in tidak ada sufiks akna or akĕnNomina dan Pronomina Sunting Partikel Sunting Bahasa Jawa Kuno memiliki beberapa partikel Partikel ta merupakan partikel yang paling umum dijumpai Partikel yang lain adalah pwa ya dan sira Partikel ya dan sira perlu dibedakan dengan pronomina personal ya dan sira Partikel terkadang dikombinasikan seperti ta pwa dan ta ya Partikel terkadang tidak dituliskan sama sekali Pronomina personal dan sufiks Sunting Bahasa Jawa Kuno telah memiliki pronomina personal yang orang pertama kedua dan ketiga Pronomina tidak membedakan tunggal jamak dan status sosial secara umum Sira dapat digunakan sebagai partikel kehormatan seperti sang Pronomina personal rendah netral netral netral tinggiorang pertama aku hanya tunggal kamimamiorang kedua ko kitakamukanyuorang ketiga ya siraPronomina personal memiliki pasangan akhiran pronomina yang berfungsi untuk menyatakan hubungan kepemilikan Akhiran pronomina low neutral neutralorang pertama ku mamiorang kedua mu nyu taorang ketiga nya niraAkhiran tersebut mengikuti aturan aturan sandi yaitu Akhiran ku tidak mengalami perubahan setelah konsonan seperti pada tanganku tanganku namun akhiran akan berubah menjadi ngku setelah vokal Akhiran ta tidak mengalami perubahan setelah konsonan namun akan berubah menjadi nta setelah vokal Akhiran nya akan berubah menjadi ya setelah n Akhiran nira akan berubah menjadi ira setelah n Akhiran pronomina orang ketiga dapat menunjukkan hubungan kepemilikan antara dua kata seperti pada Wĕtunira sang Suyodhana kelahiran Suyodhana selain juga digunakan untuk membentuk nomina dari verba dan adjektif seperti widagdhanya keterampilannya dari kata sifat widagdha dan pinintanira dia sedang diminta dari kata kerja pininta Dalam bahasa Jawa Kuno banyak kata selain pronomina persona digunakan untuk menytakan pronomina persona orang pertama dan orang kedua Kata kata tersebut merupakan konstruksi tetap yang tidak memiliki peran Hal ini bukanlah nama Sebagai contoh pronomina orang pertama dapat berupa nghulun hulun budak dan ngwang wwang orang Pronomina demonstratif Sunting Bahasa Jawa Kuno memiliki empat kelompok pronomina demonstratif Setiap kelompok menggambarkan perbedaan derajat lokasi dari pembicara dan pendengar serta perbedaan penekanan Pronomina demonstratof bahasa Jawa Kuno netral penekanan penekanan lebih penekanan lebihini iki tiki ikeitu dekat pendengar iku tiku ikoitu jauh dari keduanya bdk sana ika tika ika tikaDeterminan Sunting Bahasa Jawa Kuno tidak memiliki artikel indefinit Kata kerja tanpa artikel adalah kata kerja indefinit Bahasa Jawa Kuno memiliki tiga artikel untuk menunjukkan kondisi definit artikel definit artikel kehormatan dan ika Baik artikel definit maupun artikel kehormatan ditempatkan sebelum kata kerja dan tidak dapat berdiri sendiri Artikel definit a ng ditulis serangkai dengan partikel Artikel kehormatan berupa si pun sang sang hyang ḍang hyang sri dan ra Selain artikel definit dan artikel kehormatan ika dapat digunakan pula untuk menunjukkan kondisi definit Kata ika memiliki dua fungsi yaitu artikel definit dan pronomina demonstratif Kata ika sebagai pronomina demonstratif yang bermakna itu yang digunakan untuk membedakan dengan ini Jika tidak ada perbedaan itu ini fungsinya adalah artikel definit Ika ditempatkan di depan kata dan selalu dirangkai dengan artikel definit Akhiran posesif Sunting Penyataan posesif dalam bahasa Jawa Kuno dilakukan dengan akhiran posesif seperti akhiran n ing dan n ika Akhiran ning dibentuk dari klitik n i yang tidak dapat berdiri sendiri walaupun diperlukan dengan artikel definit a ng Akhiran tersebut umumnya ditulis sebagai ning kecuali setelah kata dasar berakhiran n ditulis ing Kondisi sama berlaku pada n ika yang dibentuk dengan klitik n i dan artikel definit ika Akhiran tersebut ditulis sebagai nika kecuali setelah kata dasar berakhiran n ditulis ika Kepemilikan juga dapat dinyatakan dengan akhiran pronomina Artikel kehormatan dapat menyatakan kepemilikan seperti pada ujar sang guru dengan menempatkan artikel kehormatan setelah benda yang dimiliki diikuti dengan pemilik Adjektiva Sunting Bahasa Jawa Kuno memiliki dua tipe adjektiva Kelompok pertama merupakan kata dasar adjektiva seperti urip hidup Kelompok kedua merupakan adjektiva yang diturunkan dengan awalan m a dari kata dasar benda seperti adoh jauh dari doh jarak ahayu cantik dari hayu cantik dan mastri beristri from stri istri Dalam penurunan menggunakan awalan m a aturan sandi tetap berlaku terutama jika kata dasar dimulai dengan vokal seperti manak beranak dari anak enak dari inak and mojar berujar from ujar Kata benda dapat dimodifikasi dengan adjektiva Adverbia Sunting Verba dan adjektiva serta adverbia dapat tergolong dalam adverbia Adverbia diletakan sebelum verba yang diubah kecuali adverbia dahat sangat yang diletakkan setelah verba Kata tan digunakan untuk menyatakan negasi dan memiliki beberapa bentuk lain seperti tatan tatan ndatan dan ndatan Kata Depan Sunting Bahasa Jawa Kuno memiliki beberapa kata depan yang mana kata benda yang diikuti oleh kata depan adalah definit seperti kata depan r i bermakna di dalam pada dan kepada serta untuk dan bahkan melalui kata depan sa ng ka bermakna dari dibanding serta oleh karena kombinasi kedua kata depan Namun perkecualian ditemukan pada konsep dari dalam dalam bahasa Jawa Kuno Bahasa Jawa Kuno dapat menggunakan kombinasi antara jĕro atau dalĕm dalam diikuti dengan klitik ni seperti dalĕmnikang untuk menyatakan dalam atau dari dalam Selain itu konsep dalam atau dari dalam dapat dinyatakan dengan menempatkan r i atau sake sebelum jĕro atau dalĕm dalam tanpa penulisan klitik ni dan artikel definit Kata Hubung Sunting Kata hubung yang paling umum dalam bahasa Jawa Kuno adalah an yan apan dan yarapwan Urutan elemen dalam klausa bawahan dan klausa utama adalah sama yaitu subjek diikuti predikat Klausa bawahan berbeda dengan klausa utama tidak menggunakan partikel Kata hubung an dapat dimaknai sebagai itu oleh karena itu dan ketika Penggunaan an menyebabkan hilangnya um Denasalisasi dapat terjadi Kata hubung yan bermakna itu atau jika Kata hubung apan bermakna sebab Sintaksis Sunting Dalam konstruksi sederhana bahasa Jawa Kuno predikat dan subyek dipisahkan dengan partikel Sebagai contoh lungha ta sira bermakna dia pergi sebagaimana verba lungha lunga pergi partikel ta dan kata ganti orang ketiga sira Kalimat dalam bahasa Jawa Kuno umumnya diawali dengan predikat yang diikuti oleh subjek Namun demikian urutan terbalik dapat timbul jika sang penulis menghendaki adanya penekanan Sebagaimana bahasa bahasa lain di Indonesia bahasa Jawa kuno tidak mengenal perubahan konjungasi akibat waktu Kosakata SuntingKata pinjaman Sanskerta dalam bahasa Jawa Kuno hampir semuanya merupakan kata benda dan kata sifat dalam bentuk yang akhir katanya tidak berubah Sanskerta lingga Etimologi perkataan Jawa Kuno dan juga kata pinjaman Sanskerta tersebut tersedia di Austronesian Basic Vocabulary Database 8 Contoh kosakata bahasa Jawa Kuno yang berasal dari bahasa Sanskerta Agni api diserap ke dalam bahasa Jawa berubah bunyi menjadi geni Aji mantra Aṣṭa delapan Jawa kuno asli walu Bhaṣa bahasa Bayu angin bentuk Sanskerta asli vayu Candra bulan Dwi dua Jawa kuno asli ruwa Jawa modern loro kalih Eka satu Jawa kuno asli sa Jawa modern siji setunggal Guru guru pengajar Contoh kalimat bahasa Jawa Kuno catatan huruf a dan e dibaca e pepet e huruf e dibaca e huruf ṣ tetap dibaca s dan huruf a tetap dibaca a Jika ada kesalahan baik kalimat atau arti silakan dibetulkan Kunang kacarita nikanang amawa phalaning jambu sanak ikang naga Takṣaka tumutur sakeng patala ikang Takṣaka munggwing sunguting jambu Ikang brahmana mamawa jambu ri huwusing jambu kawwat mangunyaken wedasanti mangastungkarajaya jaya mantra sinwagatan wineh dakșina Arti Adapun ceritanya yang membawa buah jambu adalah saudara Naga Taksaka yang telah mengikutinya sejak dari dalam bumi sedangkan si Taksaka sendiri berada di sungut jambu Sang Brahmana yang membawa jambu setelah jambunya diberikan mengucapkan puji pujian weda memujikan berkah bagi mantra kemenangan kemudian diterima dan diberi persembahan Sistem Tulisan SuntingBahasa Jawa Kuno secara umum pada masanya abad ke 8 sampai ke 16 Masehi ditulis dalam aksara Kawi Aksara Kawi merupakan aksara turunan dari aksara Brahmi Aksara Kawi digunakan oleh beberapa bahasa pada masa itu di Nusantara Namun demikian bahasa Jawa Kuno di era modern ini umumnya ditulis dalam aksara Jawa dan aksara Bali selain transliterasi dalam aksara Latin Penggunaan SuntingKomunikasi lisan Sunting Bahasa Kawi tidak lah punah sebagai bagian dalam komunikasi lisan Bahasa ini umum digunakan pada pertunjukkan tradisional Jawa seperti wayang golek wayang wong dan wayang kulit serta pernikahan khususnya pada ritual Peningsetian dan Panggih Beberapa bangsawan yang menjunjung tinggi tradisi bahasa ini digunakan juga pada Midodareni Siraman dan Sungkeman Kesusastraan Sunting Artikel utama Bahasa Kawi Bahasa Kawi adalah salah satu bentuk pengembangan bahasa Jawa Kuno untuk kepentingan kesusastraan kakawin 9 Secara tradisional Kawi ditulis dalam lontar yang dibuat dari daun palem Inskripsi Sunting Peninggalan tertulis yang paling awal di pulau Jawa dalam bahasa setempat ditulis dalam bahasa Jawa Kuno namun demikian artefak yang mengandung inskripsi dalam bahasa Jawa Kuno juga dapat ditemukan di Sumatra 10 Peninggalan tertulis berikut adalah beberapa peninggalan tertulis di pulau Jawa yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno Prasasti Kayumwungan Karangtengah 824 M Prasasti Siwagrha 856 M Prasasti Mantyasih 907 M Prasasti Turyan 929 Prasasti Anjuk Ladang 935 937 Prasasti Terep 1032 Prasasti Turun Hyang II 1044 Prasasti Kambang Putih 1050 Prasasti Banjaran 1052 Prasasti Malenga 1052 Prasasti Garaman 1053 Prasasti Sumengka 1059 Prasasti Ngantang Hantang 1135 Prasasti Mula Malurung 1255 Prasasti Kudadu 1294 Prasasti Tuhanaru 1323 Prasasti Waringin Pitu 1447 Lihat pula SuntingBahasa Kawi KakawinReferensi Sunting UNESCO Interactive Atlas of the World s Languages in Danger dalam bahasa bahasa Inggris Prancis Spanyol Rusia and Tionghoa UNESCO 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022 Diakses tanggal 26 Juni 2011 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link UNESCO Atlas of the World s Languages in Danger PDF dalam bahasa Inggris UNESCO 2010 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 31 Mei 2022 Diakses tanggal 31 Mei 2022 Nakada Kōzō 1986 The Munduan Copper Plate Inscriptions Found in Java Nantoh Shigaku Journal of Ryukyuan Studies 28 2 Arps Bernard 2019 09 02 The power of the heart that blazes in the world An Islamic theory of religions in early modern Java Indonesia and the Malay World 47 139 doi 10 1080 13639811 2019 1654217 ISSN 1363 9811 Creese Helen 1999 The Balinese Kakawin Tradition A Preliminary Description and Inventory Bijdragen tot de Taal Land en Volkenkunde 155 1 Blust Robert Andrew Austronesian Languages Britannica Diakses tanggal 2022 07 15 van der Molen Willem 2015 An Introduction to Old Javanese Pengantar Bahasa Jawa Kuno dalam bahasa Inggris Tokyo Research Institute for Languages and Cultures of Asia and Africa Tokyo University of Foreign Studies Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Greenhill Simon J Blust Robert Gray Russell D 2008 01 The Austronesian Basic Vocabulary Database From Bioinformatics to Lexomics Evolutionary Bioinformatics dalam bahasa Inggris 4 EBO S893 doi 10 4137 EBO S893 ISSN 1176 9343 PMC 2614200 PMID 19204825 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Mijianti Yerry 2017 Peran Bahasa Jawa dan Bahasa Melayu untuk Bahasa Indonesia Belajar Bahasa 2 1 121 Bahasa Kawi adalah bahasa Jawa Kuna yang lazim dipakai pada kesusastraan Griffiths Arlo 2012 Inscriptions of Sumatra II Short Epigraphs in Old Javanese Inskripsi dari Sumatra II Epigraf Pendek dalam Bahasa Jawa Kuno Wacana Journal of the Humanities of Indonesia dalam bahasa Inggris 14 2 197 214 doi 10 17510 wjhi v14i2 61 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 03 15 Diakses tanggal 2022 11 06 Bibliografi Sunting Jerman Wilhelm von Humboldt 1836 Uber die Kawi Sprache On the Kawi Language in German Vol 1 Vol 2 Vol 3 Inggris Old Javanese Kawi Avenir Stepanovich Teselkin Translated and edited with a preface by John M Echols Belanda Petrus Josephus Zoetmulder 1950 De Taal van het Adiparwa Bandung Nix Indonesia Poerbatjaraka Tardjan Hadiwidjaja 1952 Kepustakaan Djawa Djakarta Amsterdam Djambatan Inggris Uhlenbeck E M 1964 A Critical Survey of Studies on the Languages of Java and Madura The Hague Martinus Nijhoff Inggris Avenir Stepanovich Teselkin 1972 Old Javanese Kawi Ithaca N Y Modern Indonesia Project Southeast Asia Program Cornell University Inggris Zoetmulder P J 1974 Kalangwan A Survey of Old Javanese Literature dalam bahasa English The Hague Martinus Nijhoff Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Inggris De Casparis J G 1975 Indonesian Palaeography A History of Writing in Indonesia from the beginnings to c AD 1500 Leiden Koln E J Brill Inggris Zurbuchen Mary S 1976 Introduction to Old Javanese Language and Literature A Kawi Prose Anthology Ann Arbor University of Michigan Inggris Petrus Josephus Zoetmulder 1982 Old Javanese English Dictionary The Hague Martinus Nijhoff 2 v xxxi 2368 p In collaboration with S O Robson ISBN 90 247 6178 6 Inggris Florida Nancy K 1993 Javanese Literature in Surakarta Manuscripts Introduction and Manuscripts of the Karaton Surakarta Ithaca N Y Cornell University ISBN 0 87727 603 X Indonesia Zoetmulder P J Robson S O 1995 Kamus Jawa Kuna Indonesia Diterjemahkan oleh Darusuprapta Sumarti Suprayitna Jakarta Instituut voor Taal Land en Volkenkunde and Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia and PT Gramedia Pustaka Utama ISBN 979 605 347 0 Indonesia P J Zoetmulder 1992 1993 Bahasa parwa tatabahasa Jawa Kuna Yogyakarta Gadjah Mada University Press Bekerja sama dengan I J Poedjawijatna Cetakan ulang dari edisi tahun 1954 Inggris Teeuw A Robson S O ed 2005 Bhomantaka the death of Bhoma Bibliotheca Indonesica 32 Leiden KITLV Press ISBN 90 6718 253 2 Old Javanese Diarsipkan 2022 11 06 di Wayback Machine Pusat Perbendaharaan Kata Diarsipkan 2010 05 27 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bahasa Jawa Kuno amp oldid 23862440