Konsonal sengau tarik-belakang adalah jenis dari suara konsonan, digunakan dalam berbagai bahasa. Simbol IPAnya adalah ɳ. Berbeda dengan konsonan sengau langit-langit, yang berarti huruf n dengan ekor menunjuk ke kiri. Pengucapan ini banyak digunakan pada bahasa-bahasa di India.
Konsonan sengau tarik-belakang | ||
---|---|---|
ɳ | ||
Nomor IPA | 117 | |
Pengkodean karakter | ||
Entitas (desimal) | ɳ | |
Unikode (heks) | U+0273 | |
X-SAMPA | n` | |
Kirshenbaum | n. | |
Braille | ||
| ||
Sampel suara | ||
sumber · bantuan |
Karakteristik konsonan Sunting
Karakteristik konsonan dari konsonan sengau tarik-belakang adalah:
- Cara artikulasinya adalah oklusif, yang berarti diproduksi dengan penyempitan aliran udara di jalur vokal. Karena konsonan ini juga merupakan konsonan sengau, aliran udara yang terblokir oleh artikulator diarahkan ke hidung
- Tempat artikulasinya adalah tarik-belakang yang secara prototipikal berarti diartikulasikan secara subapikal (dengan ujung lidah dibengkokkan), namun biasanya berupa konsonan paska rongga-gigi dengan tanpa palatalisasi. Selain artikulasi prototipikal subapikal, kontak lidah dapat berupa apikal (keatas) ataupun laminal (datar).
- Fonasinya yakni bersuara, yang berarti pita suara bergetar saat artikulasinya.
- Cara artikulasinya adalah sengau, yang berarti udara keluar melalui hidung, sebagai hentian sengau ataupun dengan tambahan melalui mulut.
- Ini adalah konsonan pusat, yang berarti dihasilkan dengan mengarahkan aliran udara di sepanjang bagian tengah lidah, bukan ke samping.
- Mekanisme aliran udaranya adalah pulmonal, yang berarti diartikulasikan dengan mendorong udara hanya dengan paru-paru dan diafragma, seperti pada kebanyakan suara.
IPA: Konsonan tekanan paru-paru | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dalam satu sel tabel, simbol-simbol di sebelah kanan adalah bersuara, di sebelah kiri adalah tidak bersuara atau nirsuara. Petak-petak yang digelapkan menandakan penyebutan yang dianggap mustahil. |