www.wikidata.id-id.nina.az
Kereta rel listrik JR East seri 205 国鉄205系電車 code ja is deprecated Kokutetsu 205 kei densha adalah KRL yang diperkenalkan tahun 1984 oleh Japanese National Railway JNR dan pasca privatisasi KRL JR 205 ini dioperasikan oleh East Japan Railway Company dan West Japan Railway Company KRL ini beroperasi di berbagai jalur yang ada di Jepang dan kini beroperasi di lintas KAI Commuter di Jabodetabek dan Lebak KRL JR East seri 205KRL seri 205 rangkaian DP10 eks KeYo M17 dengan livery baru KAI CommuterBeroperasiYaPembuatKawasaki Heavy Industries Nippon Sharyo Hitachi Ltd Kinki Sharyo Tokyu Car Corporation dan JR East Ofuna WorksDigantikan olehJR East E231 500 Jalur Yamanote JR East E233 6000 Jalur Yokohama JR East E233 7000 Jalur Saikyo JR East E233 8000 Jalur Nambu JR East 209 500 JR East E231 0 Jalur Musashino Tahun pembuatan1984 1991 rangkaian 4 pintu 1994 rangkaian 6 pintu Mulai beroperasiJNR 1968 1987 JR East 1987 sekarang JR West 1987 sekarang Fuji Kyuko 2012 sekarang KAI Commuter 2013 sekarang Tahun rehabilitasi2002 2005Tahun diafkirkanMulai 2010 JR East Jumlah sudah diproduksi1 461 unitJumlah beroperasi201 unit JR East per Desember 2020 36 unit JR West 15 unit Fujikyu 800 unit KCI per Desember 2020 Jumlah diafkirkan377 unit Jepang 12 unit Indonesia Formasi2 3 4 6 8 atau 10 kereta per rangkaian Jepang 8 10 atau 12 kereta per rangkaian Indonesia Nomor armadaHaE 1 32 Jalur Saikyo KuRa H1 H28 Jalur Yokohama NaHa 2 15 34 50 Jalur Nambu KeYo M1 M36 M51 M52 M62 M65 Jalur Musashino Kapasitas48 penumpang duduk dan 88 penumpang berdiri kereta berkabin 54 penumpang duduk dan 90 penumpang berdiri kereta tengah 30 penumpang duduk dan 120 penumpang berdiri kereta 6 pintu OperatorJNR 1985 1987 JR EastJR West Fuji Kyuko PT Kereta Commuter IndonesiaDipoJepang Miyagino Nakahara Keiyo Kawagoe Kozu Kamakura Hineno MiyaharaIndonesia Bukit Duri Depok BogorJalurSaikyo Line Keiyo Line Musashino Line Yokohama Line Nambu Line Tsurumi Line Senseki Line Nikko Line Sagami Line Tokaido Main Line Sanyo Main Line Hanwa Line Utsunomiya Line Kawagoe Line Yamanote Line Hachiko Line Fujikyu Line sebagai Fuji Kyuko 6000 Series KRL Commuter LineData teknisBodi keretaStainless SteelPanjang kereta20 000 mm 20 m Lebar2 800 mm 2 8 m Tinggi4 086 4 140 mm 4 086 4 140 m Tinggi lantai1 180 mm 1 18 m Pintu4 pintu dan 6 pintu di setiap sisiKecepatan maksimum100 110 km h 28 31 m s Berat299 341 t 299 000 341 000 kg unit MC 249 t 249 000 kg unit TC Percepatan3 5 km h sPerlambatan3 5 km h s normal 4 7 km h s darurat Sistem traksiResistor Control Field System Superimposed Field Excitation Control CS57 Motor traksi MT 61VVVF IGBT JR 205 5000 Motor traksi MT 74Daya mesin120 kW per motorTransmisiMotor Generator MG Tipe DM 106Unit pembangkitListrik aliran atas 1 500 VDCHVACAU75G AU75MSistem listrik1 500 V DCMetode pengambilan arusPantografTipe PS 21 Diamond Shape Pantograf PS 33 Single Arm Pantograf BogieDT 50 TR 235 205 0 amp TR241B TC 6 pintu dengan pegas udaraRem keretaRegenerative Brake Electronically Controlled Pneumatic BrakesSistem keselamatanATS SN ATS SW ATS P ATS Ps ATC 6 D ATC Deadman PedalAlat perangkaiShibata CouplingKerja majemukMU socketLebar sepur1 067 mm 1 067 m KRL ini beroperasi di Jepang sejak 1984 hingga saat ini diawali dengan dinasannya di jalur jalur utama seperti Yamanote Keihin Tohoku Chuo Sobu Saikyo dan Yokohama hingga beralih ke jalur utama yang tidak sepadat jalur tersebut seperti Nambu Keiyo dan Musashino untuk di wilayah operasional JR East dan di jalur Tokaido Hanwa dan Nara untuk di wilayah operasional JR West Seiring waktu KRL ini dialihkan ke jalur jalur cabang maupun dijual ke Indonesia atau operator lain di Jepang yaitu Fujikyu Railway Harga KRL ini yang diimpor ke Indonesia adalah Rp 1 miliar unit dan dijual dalam beberapa rangkaian Jika yang didatangkan 812 unit maka harga impor KRL keseluruhan adalah Rp 812 miliar Pada umumnya rangkaian yang beroperasi di Jepang dan didatangkan ke Indonesia terdiri dari 6 8 atau 10 unit kereta lalu dikelompokkan lagi menjadi 8 10 dan 12 kereta KRL seri 205 ini pertama kali didatangkan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek sekarang PT Kereta Commuter Indonesia beroperasi sebagai KAI Commuter pada akhir tahun 2013 dan direncanakan akan berlanjut hingga tahun 2020 Dengan jumlahnya yang banyak KRL ini dapat merajai lintas Jabodetabek dan kini seluruh lintas Jabodetabek pernah dilalui oleh KRL seri 205 KRL ini berteknologi resistor control rheostat dan VVVF IGBT dan karena sebagian besar KRL ini berteknologi rheostat maka seluruh lintas di Jabodetabek juga dapat dilalui dengan mudah Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Penggunaan di Jepang 1984 sekarang 1 1 1 1984 2005 1 1 2 2005 sekarang 1 2 Penggunaan di Indonesia 2013 sekarang 1 2 1 Penjajakan KRL seri 205 1 2 2 Awal karier di Indonesia 1 2 3 Menguasai Jabodetabek 1 2 4 Merambah ke luar Jabodetabek 2 Ciri Khas KRL seri 205 2 1 Ciri Khas Fisik Rangkaian 2 1 1 Rangkaian Jalur Saikyo 2 1 2 Rangkaian Jalur Yokohama 2 1 3 Rangkaian Jalur Nambu 2 1 4 Rangkaian Jalur Musashino 3 Formasi rangkaian 3 1 Rangkaian dari jalur Saikyo 3 2 Rangkaian dari jalur Yokohama 3 3 Rangkaian dari jalur Nambu 3 4 Rangkaian dari jalur Musashino 4 Daftar rangkaian 4 1 Rangkaian Formasi 8 Kereta 4 2 Rangkaian Formasi 10 Kereta 4 3 Rangkaian Formasi 12 Kereta 5 Insiden 6 Galeri 7 Referensi 8 Pranala luarSejarahPenggunaan di Jepang 1984 sekarang 1984 2005 KRL seri 205 ini digunakan oleh Japanese National Railways JNR sejak tahun 1984 dengan rangkaian rangkaian pertama yang digunakan di Jalur Yamanote untuk menggantikan KRL seri 103 yang sudah beroperasi sejak dekade 60 an Pada saat itu JNR sedang mengalami kesulitan keuangan sehingga KRL seri 205 ini meskipun secara interior dan eksterior sudah menggunakan teknologi terbaru seperti bodi stainless steel dan interior yang lebih nyaman ditambah dengan AC yang sudah ada sejak kereta ini awal berdinas tetapi untuk sistem kelistrikan dan propulsinya masih menggunakan teknologi rheostat yang merupaan teknologi yang juga digunakan pada KRL seri 103 Meskipun begitu teknologi rheostat pada KRL ini sudah ditambah dengan field system superimposed field excitation control sehingga masih lebih baik dibandingkan seri 103 Pada tahun 1987 dengan diprivatisasinya Japanese National Railways JNR KRL ini menjadi milik East Japan Railway Company JR East dan West Japan Railway Company JR West Seiring waktu KRL ini pun menyebar menuju jalur lain seperti jalur Keihin Tohoku Chuo Sobu Saikyo dan Yokohama untuk KRL milik JR East dan jalur Hanwa untuk KRL milik JR West Produksi KRL seri 205 ini berlangsung sampai dengan tahun 1991 Sejak tahun 1991 beberapa rangkaian KRL pada jalur tertentu seperti Yamanote dan Yokohama mendapatkan kereta 6 pintu untuk mengantisipasi membludaknya penumpang di daerah Tokyo Raya yang sangatlah umum pada dekade 90 an Sejumlah 53 unit kereta 6 pintu diproduksi untuk jalur Yamanote pada tahun 1991 dan 26 kereta 6 pintu diproduksi pada tahun 1994 mengakhiri produksi KRL seri 205 2005 sekarang Sejak tahun 1993 JR East mulai secara bertahap menggantikan KRL lamanya dengan KRL baru yang dibuat langsung oleh JR East bukan peninggalan era JNR dimulai dari seri 209 KRL ini pun mulai dimutasi menuju jalur lain berawal dari kehadiran KRL seri 209 di Jalur Keihin Tohoku yang menggeser KRL seri 205 ke jalur lain termasuk memensiunkan KRL seri 103 dari jalur tersebut Namun peremajaan armada mulai dilakukan secara intensif sejak tahun 2000 sejak KRL seri E231 mulai beroperasi Pada tahun 2002 KRL seri E231 500 beroperasi di Jalur Yamanote yang menggeser lebih banyak KRL seri 205 KRL ini pun mulai dimutasi menuju jalur jalur lain seperti Keiyo Musashino dan Nambu dan sebagian kecil ada juga yang ikut menambah armada pada rute di mana KRL seri 205 merupakan armada utama seperti di jalur Saikyo dan Yokohama Selain itu beberapa rangkaian juga ada yang dimutasi menuju beberapa jalur cabang dan diubah sub serinya dan mengalami refurbishment salah satu contohnya adalah penggantian propulsi rheostat dengan VVVF IGBT untuk sebagian besar KRL seri 205 yang beroperasi di Jalur Musashino Sejak tahun 2013 KRL ini pun mulai tergantikan dengan KRL jenis baru Pada Jalur Saikyo Yokohama dan Nambu KRL ini tergantikan oleh KRL JR East seri E233 sementara di Jalur Musashino KRL ini tergantikan oleh KRL JR East seri E231 0 dari jalur Chuo Sobu yang tergeser oleh KRL JR East seri E231 500 dari Jalur Yamanote yang digantikan oleh KRL seri terbaru milik JR East yaitu seri E235 KRL seri 205 pun ada yang dijual menuju operator lain di Jepang seperti Fuji Kyuko dirucat dan sebagian besarnya dikirim menuju Indonesia Penggunaan di Indonesia 2013 sekarang Penjajakan KRL seri 205 PT KAI Commuter Jabodetabek nama KAI Commuter saat itu sudah mengincar KRL ini sejak tahun 2012 di mana pada saat itu KRL seri 205 yang beroperasi di jalur Saikyo mulai dipensiunkan dan digantikan oleh KRL seri E233 yang lebih baru Namun karena pada saat yang sama PT KCJ masih mengimpor KRL seri 6000 dari Tokyo Metro hal ini urung dilakukan Hingga akhirnya pada tahun 2013 perjanjian kontrak antara PT KCJ dengan JR East pun terjadi untuk memboyong KRL seri 205 yang akan dipensiunkan dari jalur Saikyo sebanyak 180 unit atau 18 rangkaian formasi 10 kereta beserta penyediaan suku cadangnya dengan waktu kontrak hingga tahun 2019 dan opsi untuk memboyong rangkaian rangkaian dari jalur lainnya Awal karier di Indonesia KRL seri 205 pertama kali didatangkan oleh KAI Commuter pada bulan November 2013 dari jalur Saikyo secara bertahap sampai bulan Maret April 2014 dengan jumlah total 180 unit yang dibagi ke dalam 18 rangkaian formasi 10 kereta KRL ini didatangkan ke Indonesia untuk menggantikan beberapa KRL yang AC nya sering bermasalah dan akan diperbaiki atau dipensiunkan memperpanjang formasi rangkaian dari 8 kereta menjadi formasi yang lebih panjang juga menambah jajaran armada KRL untuk menambah kapasitas angkut Ditambah lagi saat itu PT KCJ baru memensiunkan KRL non AC KRL ini juga memiliki AC yang cukup dingin apabila tidak bermasalah Saat ini KRL ini merupakan KRL eks Jepang terbanyak di Indonesia meskipun bukan yang tercanggih dengan beberapa fitur khusus yang tidak dimiliki rangkaian jenis lainnya Keistimewaan KRL seri 205 dari jalur Saikyo adalah adanya rangkaian yang memiliki kereta dengan 6 pintu di setiap sisi 12 pintu total atau dikenal dengan kereta 6 doors dengan tempat duduk yang lebih sedikit dan dapat dilipat jika diperlukan sehingga dapat memuat lebih banyak penumpang dan lebih lega di dalam kereta tersebut Kereta 6 pintu ini sebelumnya digunakan pada KRL seri 205 yang berdinas di Jalur Yamanote dan digunakan pada KRL seri 205 jalur Saikyo saat KRL KRL tersebut dipindahkan dari Jalur Yamanote ke jalur lain Sebelumnya KRL seri 205 jalur Saikyo tidak menggunakan kereta 6 pintu pada awal kedinasannya Dari 180 unit yang didatangkan ke Indonesia 32 unit di antaranya merupakan unit kereta dengan 6 pasang pintu per sisi yang menjadi fitur khusus pada 16 dari 18 rangkaian yang ada 2 dari 18 rangkaian merupakan rangkaian yang keseluruhannya menggunakan kereta dengan 4 pasang pintu per sisi 1 KRL seri 205 dari Jalur Saikyo juga merupakan KRL JR 205 yang pertama berdinas di Indonesia dimulai pada tanggal 6 Februari 2014 yaitu ketika rangkaian eks HaE 15 BOO 123 berdinas sebagai kereta luar biasa KLB uji angkut penumpang lintas Depok Jakarta Bogor Depok Selanjutnya mulai bulan Mei 2014 sebanyak 176 unit yang dibagi ke dalam 22 rangkaian formasi 8 kereta dari jalur Yokohama secara bertahap dikirim ke Jakarta hingga akhir 2014 Dari 176 unit 21 unit di antaranya merupakan unit kereta dengan 6 pintu per sisi yang menjadi fitur khusus pada 21 dari 22 rangkaian yang ada 1 rangkaian yaitu rangkaian KuRa H30 atau BOO 15 merupakan rangkaian yang keseluruhannya menggunakan kereta dengan 4 pasang pintu per sisi 2 KRL JR 205 dari jalur Yokohama memulai debutnya pada bulan September 2014 Dengan demikian dengan 356 unit kereta total setelah seluruh KRL seri 205 jalur Yokohama ini didatangkan membuat KRL seri 205 tidak tertandingi lagi jumlahnya dalam barisan armada KRL Jabodetabek Mulai bulan Juli 2015 sebanyak 120 unit KRL seri 205 dari Jalur Nambu yang dibagi ke dalam 20 rangkaian formasi 6 kereta per rangkaian secara bertahap dikirim ke Jakarta hingga Januari 2016 Seluruh 120 unit kereta merupakan kereta dengan 4 pasang pintu per sisi 3 KRL JR 205 dari jalur Nambu memulai debutnya pada tanggal 10 September 2015 sebagai rangkaian pengganti KRL Feeder relasi Manggarai Duri KRL ini merupakan rangkaian pertama yang menggunakan formasi 12 kereta dengan 2 rangkaian 6 kereta yang digabung KRL seri 205 ini juga menjadi KRL yang paling banyak dijadikan eksperimen oleh KAI Commuter Eksperimen eksperimen yang sudah dilakukan pada KRL seri 205 antara lain pemasangan kamera CCTV dan pemasangan layar LCD pada rangkaian pemrograman ulang papan penunjuk tujuan LED atau gulungan buta roller blind pada seluruh rangkaian untuk menampilkan stasiun stasiun akhir KRL di wilayah Jabodetabek dan pengacakan ulang formasi dari 8 kereta menjadi 10 dan 12 kereta serta dari 10 kereta menjadi 12 kereta Menguasai Jabodetabek Kini KRL seri 205 merupakan KRL dengan jumlah terbanyak di lintas Jabodetabek dan juga didinaskan di lintas Joglo dengan jumlah total 812 unit di mana 800 unit di antaranya beroperasi di lintas Jabodetabek sedangkan 12 unit lainnya tidak beroperasi akibat kecelakaan Keseluruhan 800 unit jumlah per Januari 2021 ini disusun ke dalam 73 rangkaian yang terdiri dari 5 rangakaian formasi 8 kereta 36 rangkaian formasi 10 kereta dan 32 rangkaian 1 rangkaian non operasional formasi 12 kereta Total keseluruhannya jauh melampaui rekor KRL terbanyak sebelumnya yaitu KRL Tokyo Metro seri 6000 25 rangkaian beroperasi 2 rangkaian dirucat Saat ini KRL tersebut beroperasi di hampir seluruh lintas Jabodetabek Rangkaian 10 kereta dioperasikan di rute Nambo Bogor Depok Jakarta Kota Jalur Lingkar Cikarang Duri Tangerang dan Rangkasbitung Tanah Abang Sedangkan rangkaian 12 kereta beroperasi di rute Bogor Jakarta Kota Jalur Lingkar Cikarang dan Duri Tangerang dan rencananya akan berdinas juga di jalur Rangkasbitung Tanah Abang Mulai Maret 2018 hingga Desember 2020 336 unit lainnya dari jalur Musashino telah didatangkan oleh KAI Commuter secara bertahap 4 Ini menyebabkan total 800 unit KRL seri 205 beroperasi di Indonesia dan menjadi rekor jumlah terbanyak untuk satu seri KRL di Indonesia Merambah ke luar Jabodetabek nbsp KRL seri 205 rangkaian SLO 9 berangkat dari Stasiun Yogyakarta Tugu dalam sebuah uji coba nbsp KRL 205 rangkaian SLO 32 berangkat dari Stasiun Maguwo setelah mengenakan corak batik Parang BarongKRL seri 205 juga telah menjadi KRL eks Jepang pertama yang akan beroperasi di luar Jabodetabek Pada bulan Oktober 2020 5 dan Desember 2020 6 KAI Commuter mengirim dua rangkaian KRL seri 205 eks Jalur Musashino dari Stasiun Depok ke Daop 6 Yogyakarta yakni eks KeYo M22 SLO 32 dan eks KeYo M23 SLO 9 Kedua rangkaian KRL seri 205 ini rencananya akan dioperasikan di wilayah Daop 6 Yogyakarta bersama KRL KfW i9000 Terkait dengan pengoperasian KRL Yogyakarta Solo KRL seri 205 ini mengenakan corak batik Parang Barong Mulai September 2022 rangkaian KRL seri 205 eks Jalur Musashino dari Stasiun Solo Balapan telah dipulangkan kembali ke Stasiun Depok tepatnya di Depo KRL Depok yakni eks KeYo M22 SLO32 dan eks KeYo M23 SLO9 Kedua rangkaian KRL seri 205 pulang ke Jabodetabek untuk menjalani perawatan dan menambah armada Jabodetabek Sejak Oktober 2022 dua rangkaian KRL ini dimutasi ke Depo KRL Bukit Duri dan kini dimutasi kembali ke Depo KRL Bogor Ciri Khas KRL seri 205Setiap rangkaian KRL seri 205 dari masing masing jalur asalnya yang beroperasi di Indonesia dapat dikenali dengan cukup mudah meskipun pada dasarnya memiliki skema pewarnaan yang sama di Indonesia yaitu merah kuning Hal ini dikarenakan perbedaan waktu tiba dari rangkaian rangkaian ini di Indonesia dan beberapa ciri khas yang dapat menandakan dari mana rangkaian tersebut berasal Seluruh KRL seri 205 dari jalur Saikyo Yokohama dan Nambu memiliki sistem propulsi rheostat sementara sebagian besar KRL seri 205 dari jalur Musashino memiliki sistem propulsi VVVF IGBT kecuali sejumlah 6 rangkaian 205 101F 205 130F 205 146F hingga 205 149F yang memiliki sistem propulsi rheostat Selain itu terdapat pula ciri ciri fisik tertentu yang dapat dengan mudah membedakan masing masing rangkaian 7 Ciri Khas Fisik Rangkaian Ciri ciri dasarnya adalah KRL generasi pertama dengan nomor rangkaian di bawah 61 rangkaian 205 1 sampai dengan 205 60 memiliki kaca jendela pintu yang kecil seukuran dengan kaca pintu pada KRL seri 203 Lubang AC nya juga mirip dengan KRL seri 203 Perlu diketahui juga bahwa untuk rangkaian 205 1 sampai dengan 205 4 memiliki bentuk kaca yang sama dengan KRL seri 203 tetapi keempat rangkaian tersebut tidak ada yang dibawa ke Indonesia Seluruh KRL seri 205 generasi pertama ini adalah Rangkaian Asli Jalur Yamanote dimana Rangkaian 205 15F dan 205 30 dipindahkan ke Jalur Yokohama Rangkaian 205 17F 205 42F dan 205 54F dipindahkan ke Jalur Saikyo Rangkaian 205 18F hingga 205 28F dipindahkan ke Jalur Nambu Sementara Rangkaian Sisanya kecuali 205 1 sampai dengan 205 4 dipindahkan ke Jalur Musashino Sementara untuk rangkaian generasi kedua dengan nomor rangkaian 61 ke atas 205 61 sampai dengan 205 149 memiliki kaca pintu yang lebih besar serta lubang AC model baru Lalu untuk rangkaian nomor 205 108 sampai dengan 205 119 dan 205 145 sampai dengan 205 149 model wajah depannya juga berbeda 8 Meskipun demikian hanya rangkaian 205 145 sampai dengan 205 149 yang didatangkan ke Indonesia karena rangkaian 205 108 sampai dengan 205 119 justru dipindahkan ke jalur cabang milik JR East dan diperpendek rangkaiannya menjadi 4 kereta serta diubah menjadi subseri 205 600 nbsp Rangkaian BUD 148 dari jalur Musashino formasi 8 kereta dengan wajah berbedaRangkaian Jalur Saikyo Rangkaian dari jalur Saikyo hampir seluruhnya masih menggunakan susunan asli rangkaian saat terakhir kali beroperasi di Jepang Selain itu rangkaian jalur Saikyo kecuali 205 42F dan 205 137F memiliki 2 unit kereta 6 pintu generasi awal SaHa 204 0 yang memiliki bogi yang sama seperti pada kereta kereta lainnya Kereta 6 pintu ini merupakan hibahan dari KRL yang beroperasi di Jalur Yamanote sebelumnya karena KRL seri 205 Jalur Saikyo pada awalnya beroperasi tanpa kereta 6 pintu Pada sisi interiornya rangkaian jalur Saikyo tidak memiliki sandaran pada setiap ujung ujung jok penumpang Seluruh KRL seri 205 jalur Saikyo di Indonesia kecuali rangkaian 205 17F 205 42F dan 205 54F rangkaian asli Jalur Yamanote 205 95F rangkaian asli Jalur Chuo Sobu dan 205 137F rangkaian asli Jalur Keihin Tohoku merupakan rangkaian asli jalur tersebut bukan pindahan dari jalur lainnya Rangkaian Jalur Yokohama Rangkaian dari jalur Yokohama saat ini sudah tidak lagi menggunakan susunan asli rangkaian saat terakhir kali beroperasi di Jepang karena seluruhnya telah disusun ulang menjadi rangkaian 10 atau 12 kereta Khusus rangkaian dengan formasi 12 kereta disusun dengan susunan 4 8 Selain itu rangkaian jalur Yokohama kecuali 205 15F memiliki 1 unit kereta 6 pintu Untuk rangkaian 205 30F yang merupakan rangkaian bekas Jalur Yamanote memiliki kereta 6 pintu generasi awal SaHa 204 0 yang memiliki bogi yang sama seperti pada kereta kereta lainnya sementara rangkaian yang lain menggunakan kereta 6 pintu generasi akhir SaHa 204 100 yang bogie dan pintunya mirip dengan KRL seri 209 Kereta 6 pintu generasi kedua ini ditambahkan beberapa tahun setelah rangkaian ini beroperasi sebelumnya formasi KRL seri 205 jalur Yokohama hanya terdiri dari 7 kereta dalam 1 rangkaian Tidak seperti rangkaian dari jalur Saikyo rangkaian jalur Yokohama memiliki sandaran pada setiap ujung ujung jok penumpang pada sisi interiornya Seluruh KRL seri 205 jalur Yokohama di Indonesia kecuali rangkaian 205 15F dan 205 30F rangkaian asli Jalur Yamanote merupakan rangkaian asli jalur tersebut bukan pindahan dari jalur lainnya Rangkaian Jalur Nambu Rangkaian dari jalur Nambu memiliki ciri ciri interior yang sama dengan rangkaian jalur Yokohama tetapi sangat mudah dikenali dari eksterior karena pada awalnya menggunakan skema warna asli dari Jepang kecuali 205 18F 205 23F 205 132F 205 133F Kini keseluruhannya sudah berganti skema menjadi khas KAIC Seluruh rangkaian dari Jalur Nambu adalah rangkaian 12 kereta sebagian disusun dengan formasi 6 6 dan ada juga yang berformasi 8 4 Seluruh KRL seri 205 jalur Nambu di Indonesia kecuali rangkaian 205 18F hingga 205 28F rangkaian asli Jalur Yamanote merupakan rangkaian asli jalur tersebut bukan pindahan dari jalur lainnya Rangkaian Jalur Musashino Rangkaian dari Jalur Musashino mudah dikenali dari penanda nomor rangkaiannya yang lebih baru mengikuti KRL JR East model terbaru tetapi selebihnya ciri cirinya tidak jauh berbeda dari kereta seri 205 yang lain Namun yang paling khas dari KRL seri 205 dari Jalur Musashino ini adalah sebagian besarnya sudah menggunakan sistem propulsi VVVF Dengan propulsi VVVF maka hanya dibutuhkan 4 kereta bermotor dari total 8 kereta tidak seperti rangkaian dengan propulsi rheostat yang membutuhkan 6 kereta bermotor Untuk rangkaian dengan nomor rangkaian 205 145F sampai 205 149F desain muka keretanya unik dan berbeda dengan seri 205 yang lain dikenal dengan sebutan marchen bahasa Jerman untuk cerita peri Seluruh KRL seri 205 jalur Musashino adalah pindahan dari jalur lain kecuali untuk rangkaian 205 145F hingga 205 149F yang merupakan rangkaian asli jalur Musashino yang beroperasi sejak tahun 1991 9 Rangkaian 205 5F hingga 205 60F merupakan rangkaian asli Jalur Yamanote Rangkaian 205 101F 205 103F dan 205 130F merupakan rangkaian asli Jalur Nambu Sementara rangkaian 205 104F dan 205 105F merupakan rangkaian asli Jalur Keihin Tohoku dan sempat dipindahkan menuju Jalur Chuo Sobu sebelum akhirnya dipindahkan ke Jalur Musashino Selain itu terdapat pula beberapa unit kereta pengikut tanpa penggerak merupakan unit unit kereta asal Jalur Saikyo yang terangkai pada beberapa rangkaian pindahan dari Jalur Yamanote Formasi rangkaianDi Jepang rangkaian rangkaian KRL seri 205 yang didatangkan ke Indonesia ini beroperasi dengan formasi 6 8 atau 10 kereta Namun di Indonesia KRL KRL seri 205 ini susunannya diacak ulang agar dapat dioperasikan dengan formasi 10 atau 12 kereta sehingga hanya rangkaian dari jalur Saikyo saja yang masih menggunakan formasi aslinya ketika beroperasi di Jepang sedangkan formasi rangkaian dari jalur Yokohama Nambu maupun Musashino hampir keseluruhannya sudah tidak lagi asli Rangkaian dari jalur Saikyo Formasi asli KRL seri 205 dari jalur Saikyo adalah sebagai berikut Susunan rangkaianNomor 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1Kodefikasi Tc205 M205 M 204 T205 M205 M 204 T205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont CP Cont MG CP Kemudian pada tahun 2004 saat KRL seri 205 di jalur Yamanote disebar ke jalur jalur lain 25 rangkaian KRL seri 205 asli jalur Saikyo HaE 1 25 formasinya diubah menjadi sebagai berikut Susunan rangkaianNomor 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1Kodefikasi Tc205 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 T 204 6 pintu T 204 6 pintu Tc 204Komponen Cont MG CP Cont CP Cont MG CP DDC DDC Formasi pada rangkaian HaE 26 32 kecuali HaE 31 mengikuti formasi asli KRL seri 205 Saikyo sedangkan rangkaian HaE 31 yang kini menjadi BOO17 mengikuti formasi KRL seri 205 Saikyo yang digunakan sejak tahun 2004 Di Indonesia rangkaian HaE 15 dan HaE 32 yang mengalami kecelakaan di Stasiun Juanda pada tahun 2015 disusun ulang menjadi rangkaian BOO123 dengan formasi sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1Kodefikasi Tc205 123 M205 335 M 204 335 M205 336 M 204 336 M205 162 M 204 162 T205 124 T 204 104 6 pintu Tc 204 54Komponen Cont MG CP Cont CP Cont MG CP Sedangkan rangkaian HaE 24 yang kemudian menjadi BUD143 disusun ulang dengan formasi 12 kereta sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Kodefikasi Tc205 143 M205 388 M 204 386 M205 387 M 204 387 M205 277 M 204 277 T 204 41 6 pintu T 204 47 6 pintu M205 188 M 204 188 Tc 204 143Komponen Cont MG CP Cont CP Cont MG CP DDC DDC Cont MG CP Mulai akhir 2018 seluruh susunan rangkaian KRL seri 205 dari jalur Saikyo diubah dengan menggeser kereta pengikut tak berpenggerak menjadi kereta nomor 2 dan 9 pada rangkaian 10 kereta dan kereta 2 dan 11 pada rangkaian 12 kereta 10 Formasi setelah penyusunan ulang adalah sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Kodefikasi Tc205 T 204 6 pintu M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 T 204 6 pintu Tc 204 Komponen DDC Cont MG CP Cont CP Cont MG CP DDC Kodefikasi Tc205 T205 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 T 204 6 pintu Tc 204 Komponen Cont MG CP Cont CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 T205 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 T205 Tc 204 Komponen Cont MG CP Cont CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 T 204 6 pintu M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 T 204 6 pintu Tc 204Komponen DDC Cont MG CP Cont CP Cont MG CP Cont MG CP DDC Rangkaian dari jalur Yokohama Formasi asli KRL seri 205 dari jalur Yokohama adalah sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 7 6 5 4 3 2 1Kodefikasi Tc205 M205 M 204 T205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Kemudian pada tahun 1994 satu unit kereta 6 pintu seri 204 100 ditambahkan sehingga formasinya menjadi sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 8 7 6 5 4 3 2 1Kodefikasi Tc205 M205 M 204 T205 M205 M 204 T 204 6 pintu Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Di medio 2000 an rangkaian KuRa H27 dan H28 didatangkan ke jalur Yokohama dari jalur Yamanote dengan formasi sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 8 7 6 5 4 3 2 1Kodefikasi Tc205 30 M205 88 M 204 88 T205 59 M205 90 M 204 90 T 204 30 6 pintu Tc 204 30Komponen Cont MG CP Cont MG CP DDC Kodefikasi Tc205 15 M205 43 M 204 43 T205 29 M205 45 M 204 45 T205 30 Tc 204 15Komponen Cont MG CP Cont MG CP Di Indonesia setahun setelah kedatangannya rangkaian ini mulai diatur ulang menjadi 10 atau 12 kereta dimulai dari rangkaian KuRa H28 yang kemudian menjadi BOO15 Formasi rangkaian BOO15 setelah pengaturan ulang formasi adalah sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Kodefikasi Tc205 15 M205 43 M 204 43 T205 29 M205 45 M 204 45 T205 30 M205 187 M 204 187 Tc 204 15Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Rangkaian rangkaian formasi 10 kereta lainnya disusun dengan dua jenis formasi sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Kodefikasi Tc205 M205 M 204 T205 M205 M 204 M205 M 204 T 204 6 pintu Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 M205 M 204 M205 M 204 T205 M205 M 204 T 204 6 pintu Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Mulai tahun 2017 susunan rangkaian pada rangkaian BUD73 kemudian menjadi BOO73 diubah dengan memindahkan posisi kereta pengikut tak berpenggerak menjadi kereta 4 dan 7 yang kemudian diubah lagi pada tahun 2019 dengan memindahkan posisi kereta pengikut tak berpenggerak menjadi kereta 2 dan 9 Perubahan susunan rangkaian ini diikuti oleh KRL seri 205 dari jalur Yokohama milik Depo Bogor mulai akhir 2018 yang lalu diikuti dengan pelepasan unit MG Namun rangkaian rangkaian ini masih menyisakan motor generator resistor MGR dehumidifier 3PhMK dan ground switch GS tidak seperti pada rangkaian eks Jalur Saikyo yang hanya memiliki unit kompresor CP 10 Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Kodefikasi Tc205 T205 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 T 204 6 pintu Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MGR CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 T205 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 T205 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MGR CP Cont MG CP Sedangkan rangkaian formasi 12 kereta pada awalnya disusun dengan dua jenis formasi sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Kodefikasi Tc205 M205 M 204 T205 T 204 6 pintu M205 M 204 Tc 204 Tc205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 M205 M 204 Tc 204 Tc205 M205 M 204 T205 M205 M 204 T 204 6 pintu Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Pada tahun 2018 rangkaian BUD 68 66 diubah formasinya sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Kodefikasi Tc205 68 M205 195 M 204 195 T205 128 T 204 108 M205 196 M 204 196 Tc 204 68 Tc205 66 M205 361 M 204 361 Tc 204 66Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Sementara itu pada tahun 2020 rangkaian BUD 84 85 diubah formasinya sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Kodefikasi Tc205 84 M205 210 M 204 210 Tc 204 84 Tc205 85 M205 229 M 204 229 T205 135 T205 145 M205 230 M 204 230 Tc 204 85Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Sedangkan rangkaian DP 74 30 eks KuRa H14 27 diubah menjadi rangkaian DP 74 dengan formasi sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Kodefikasi Tc205 74 M205 207 M 204 207 T205 134 M205 227 M 204 227 T205 144 M205 208 M 204 208 M205 399 M 204 399 Tc 204 30Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Cont CP Pada tahun 2023 rangkaian DP62 amp DP71 mengalami peremajaan penggantian unit Static Inverter SIV pada rangkaian yang mengalami pelepasan unit MG dengan formasi sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Kodefikasi Tc205 62 M205 184 M 204 184 M205 183 M 204 183 T205 122 M205 191 M 204 191 T 204 102 Tc 204 62Komponen Cont SIV CP Cont MG CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 71 M205 201 M 204 201 M205 202 M 204 202 T205 131 M205 90 M 204 90 T 204 111 Tc 204 71Komponen Cont MG CP Cont SIV CP Cont MG CP Rangkaian dari jalur Nambu Formasi asli KRL seri 205 dari jalur Nambu adalah sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6Kodefikasi Tc205 M205 M 204 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Di Indonesia rangkaian dioperasikan dengan formasi 12 kereta sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Kodefikasi Tc205 M205 M 204 M205 M 204 Tc 204 Tc205 M205 M 204 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Beberapa rangkaian yang mengalami pertukaran kereta motor dengan trailer dari rangkaian Yokohama formasinya berubah menjadi seperti berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Kodefikasi Tc205 M205 M 204 T 204 6 pintu T205 M205 M 204 Tc 204 Tc205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Pada tahun 2021 beberapa rangkaian disusun ulang formasinya sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Kodefikasi Tc205 M205 M 204 Tc 204 Tc205 M205 M 204 T 204 6 pintu T205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 M205 Tc205 M205 M 204 M205 M 204 Tc 204 Tc205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 M205 M 204 Tc 204 Tc205 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Unit T adalah unit unit yang memiliki 6 pintu di setiap sisinya dan ruang yang lebih luas untuk penumpang berdiri sedangkan unit M205 adalah kereta berpantograf jenis PS 21 Di lain pihak kereta yang datang dari Yokohama dan Nambu menggunakan pantograf lengan tunggal jenis PS 33 kecuali KuRa H7 H24 dan H25 Rangkaian dari jalur Musashino Di jalur Musashino terdapat dua subseri KRL seri 205 yaitu subseri 0 dan subseri 5000 Formasi asli KRL seri 205 subseri 0 dari jalur Musashino adalah sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8Kodefikasi Tc205 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont CP Cont MG CP Sementara itu formasi asli KRL seri 205 subseri 5000 dari jalur Musashino adalah sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8Kodefikasi Tc205 M205 M 204 T205 T205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG SIV CP Di Indonesia KRL seri 205 subseri 5000 disusun dengan formasi 8 10 dan 12 kereta Setelah penggabungan antara Rangkaian eks KeYo M22 SLO 32 dan eks KeYo M23 SLO 9 yang berdinas sebagai KRL Jogja Solo Formasi KRL disusun sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8Kodefikasi Tc205 32 M205 5044 M 204 5044 Tc 204 32 Tc205 9 M205 5052 M 204 5052 Tc 204 9Komponen Cont MG CP Cont MG CP Formasi KRL seri 205 subseri 5000 formasi 10 kereta adalah sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Kodefikasi Tc205 M205 M 204 T205 M205 M 204 T205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 T205 M205 M 204 T205 T205 M205 M 204 T205 Tc 204Komponen Cont MG SIV CP Cont MG SIV CP Kodefikasi Tc205 M205 M 204 M205 M 204 Tc 204 Tc205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Formasi KRL seri 205 subseri 5000 formasi 12 kereta sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Kodefikasi Tc205 M205 M 204 T205 T205 M205 M 204 T205 T205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 T205 M205 M 204 T205 M205 M 204 T205 M205 M 204 T205 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 M205 M 204 T205 T205 M205 M 204 Tc 204 Tc205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG SIV CP Cont MG CP Cont MG SIV CP Kodefikasi Tc205 M205 M 204 Tc 204 Tc205 M205 M 204 T205 T205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP Cont MG CP Sedangkan KRL seri 205 subseri 0 dari jalur Musashino disusun dengan formasi 12 kereta sebagai berikut Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Kodefikasi Tc205 M205 M 204 T 204 100 6 pintu T205 M205 M 204 T 204 0 6 pintu T205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont MG CP DDC Cont MG CP Kodefikasi Tc205 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont CP Cont MG CP Cont CP Cont MG CP Kodefikasi Tc205 M205 M 204 M205 M 204 M205 M 204 Tc 204 Tc205 M205 M 204 Tc 204Komponen Cont MG CP Cont CP Cont MG CP Cont MG CP Unit M205 adalah kereta berpantograf jenis PS 21 Di lain pihak kereta M205 pada rangkaian M51 dan M52 yang awalnya beroperasi di jalur Nambu menggunakan pantograf lengan tunggal jenis PS 33 Di Indonesia rangkaian propulsi VVVF menggunakan penanda nomor rangkaian warna merah atau oranye Sedangkan rangkaian propulsi rheostat menggunakan penanda nomor rangkaian warna hijau Daftar rangkaianRangkaian Asal Jalur Saikyo Rangkaian Asal Jalur Yokohama Rangkaian Asal Jalur Nambu Rangkaian Asal Jalur MusashinoDP17 205 17F DP42 205 42F BOO89 205 89F BOO92 205 92F BOO95 205 95F DP99 205 99F BOO120 205 120F BOO121 205 121F BOO122 205 122F BOO123 205 123F BOO126 205 126F BOO128 205 128F BOO137 205 137F BOO141 205 141F BOO142 205 142F BUD143 205 143F BOO144 205 144F BOO15 205 15F DP61 205 61F DP62 205 62F DP64 83 205 64 83F DP67 205 67F DP68 66 205 68 66F BOO69 205 69F DP71 205 71F BOO72 205 72F BOO73 205 73F DP74 30 205 74 30F BUD75 77 205 75 77F BOO78 205 78F BOO79 205 79F BUD81 82 205 81 82F BUD84 85 205 84 85F DP18 23 205 18 23F BUD20 87 205 20 87F BUD22 27 205 22 27F BUD24 25 205 24 25F BUD26 21 205 26 21F BUD28 19 205 28 19F BUD88 86 205 88 86F BUD102 205 102F BUD132 133 205 132 133F BUD134 131 205 134 131F DP5 205 5F DP6 205 6F BUD7 205 7F BUD8 205 8F BUD13 205 13F DP14 205 14F BUD16 205 16F BUD29 205 29F DP31 205 31F BOO32 9 205 32 9F BUD33 205 33F DP43 205 43F BUD44 205 44F DP45 205 45F DP46 205 46F DP47 205 47F BUD48 205 48F BUD49 205 49F DP50 57 205 50 57F BUD51 205 51F DP52 205 52F DP55 205 55F BUD56 205 56F DP58 205 58F DP59 205 59F BOO60 205 60F DP101 205 101F DP103 205 103F BUD105 205 105F DP130 205 130F DP146 205 146F DP147 148 205 147 148FKeterangan Rangkaian 205 123F dan 205 54F disusun ulang sejak kecelakaan di Stasiun Juanda dengan menggabungkan 8 kereta yang selamat ke dalam 205 123F dan 12 kereta yang rusak ke dalam 205 54F Rangkaian KRL seri 205 di Jepang dikelompokkan per jalur dengan kodefikasi kode depo nomor urut rangkaian yang digunakan untuk mempermudah pencirian rangkaian Contohnya adalah HaE 7 dari Jalur Saikyo yang kini menjadi BOO 95 Di Indonesia awalnya kodefikasi tersebut tidak lagi digunakan karena untuk pencirian rangkaian menggunakan nomor kepala rangkaian Namun mulai Februari 2017 pencirian rangkaian seri 205 di Indonesia menggunakan kodefikasi yang hampir sama dengan kodefikasi Jepang Dikarenakan tercampurnya kereta kereta tengah antara rangkaian rangkaian dari jalur Saikyo Yokohama dan Nambu dan karena ada perbedaan formasi maka supaya lebih mudah susunan rangkaian dikelompokkan berdasarkan formasinya 11 Ada 3 jenis panjang formasi yaitu 8 kereta 10 kereta dan 12 kereta Penentuan nomor rangkaian hanya diambil dari nomor kabin 205 saja Beberapa rangkaian yang telah disusun ulang dengan kabin tengah memiliki kabin tengah dengan nomor yang berbeda dengan urutan A A B B atau sebaliknya seperti rangkaian BOO32 9 Namun beberapa rangkaian yang telah disusun ulang menjadi rangkaian 10 dan atau 12 kereta dengan kabin tengah memiliki kabin tengah dengan nomor yang sama dengan urutan A B B A Contohnya adalah DP52 dan DP45 Untuk rangkaian dengan urutan kabin tengah A B B A ini penyebutan nomor rangkaian tidak menyebut nomor pada kabin B Arti Warna Rangkaian Asal Jalur Saikyo Yokohama Nambu Rangkaian Asal Jalur Musashino dengan sistem propulsi VVVF atau 205 subseri 5000 Rangkaian Asal Jalur Musashino dengan sistem propulsi rheostat atau 205 subseri 0 Rangkaian Formasi 8 Kereta Daftar rangkaian formasi 8 kereta Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8BUD13 205 13 205 5057 204 5057 205 155 205 154 205 5058 204 5058 204 13BUD16 205 16 205 5068 204 5068 205 158 205 159 205 5067 204 5067 204 16DP31 205 31 205 5065 204 5065 205 206 205 111 205 5040 204 5040 204 31BOO32 9 205 32 205 5044 204 5044 204 32 205 9 205 5052 204 5052 204 9BUD33 205 33 205 5047 204 5047 205 65 205 66 205 5048 204 5048 204 33BUD44 205 44 205 5005 204 5005 205 87 205 88 205 5006 204 5006 204 44BUD48 205 48 205 5013 204 5013 205 95 205 96 205 5014 204 5014 204 48BUD49 205 49 205 5033 204 5033 205 97 205 98 205 5037 204 5037 204 49DP59 205 59 205 5041 204 5041 205 34 204 34 205 5049 204 5049 204 59DP103 205 103 205 5071 204 5071 205 218 205 219 205 5072 204 5072 204 103Rangkaian Formasi 10 Kereta Daftar rangkaian formasi 10 kereta Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10DP6 205 6 205 5061 204 5061 205 210 205 5021 204 5021 205 212 205 5015 204 5015 204 6BUD7 205 7 205 168 205 5001 204 5001 205 170 205 171 205 5016 204 5016 205 169 204 7BOO15 205 15 205 29 205 43 204 43 205 45 204 45 205 187 204 187 205 30 204 15DP17 205 17 204 22 205 49 204 49 205 50 204 50 205 51 204 51 204 23 204 17DP42 205 42 205 83 205 124 204 124 205 125 204 125 205 126 204 126 205 84 204 42DP55 205 55 205 109 205 5022 204 5022 205 110 205 211 205 5062 204 5062 205 213 204 55BUD56 205 56 205 68 205 5066 204 5066 205 207 205 112 205 5050 204 5050 205 67 204 56BOO60 205 60 205 118 205 5038 204 5038 205 119 205 120 205 5042 204 5042 205 117 204 60DP61 205 61 205 121 205 181 204 181 205 192 204 192 205 182 204 182 204 101 204 61DP62 205 62 205 183 204 183 205 184 204 184 205 122 205 191 204 191 204 102 204 62DP67 205 67 205 127 205 210 204 210 205 193 204 193 205 194 204 194 204 107 204 67BOO69 205 69 205 129 205 197 204 197 205 228 204 228 205 198 204 198 204 109 204 69DP71 205 71 205 131 205 201 204 201 205 202 204 202 205 90 204 90 204 111 204 71BOO72 205 72 205 132 205 203 204 203 205 88 204 88 205 204 204 204 204 112 204 72BOO73 205 73 205 133 205 205 204 205 205 209 204 209 205 206 204 206 204 113 204 73BOO78 205 78 205 138 205 215 204 215 205 222 204 222 205 216 204 216 204 118 204 78BOO79 205 79 205 139 205 221 204 221 205 218 204 218 205 217 204 217 204 119 204 79BOO89 205 89 204 1 205 237 204 237 205 238 204 238 205 239 204 239 204 2 204 89BOO92 205 92 204 14 205 246 204 246 205 247 204 247 205 248 204 248 204 34 204 92BOO95 205 95 204 38 205 255 204 255 205 256 204 256 205 257 204 257 204 39 204 95DP99 205 99 204 20 205 267 204 267 205 268 204 268 205 269 204 269 204 21 204 99BUD105 205 105 205 5003 204 5003 205 5004 204 5004 204 104 205 104 205 5002 204 5002 204 105BOO120 205 120 204 24 205 326 204 326 205 327 204 327 205 328 204 328 204 25 204 120BOO121 205 121 204 26 205 329 204 329 205 330 204 330 205 331 204 331 204 27 204 121BOO122 205 122 204 28 205 332 204 332 205 333 204 333 205 334 204 334 204 29 204 122BOO123 205 123 205 124 205 335 204 335 205 336 204 336 205 162 204 162 204 104 204 54BOO126 205 126 204 11 205 344 204 344 205 345 204 345 205 346 204 346 204 48 204 126BOO128 205 128 204 5 205 350 204 350 205 351 204 351 205 352 204 352 204 10 204 128BOO137 205 137 205 148 205 370 204 370 205 371 204 371 205 372 204 372 205 149 204 137BOO141 205 141 204 37 205 380 204 380 205 381 204 381 205 382 204 382 204 45 204 141BOO142 205 142 204 12 205 383 204 383 205 384 204 384 205 385 204 385 204 40 204 142BOO144 205 144 204 13 205 389 204 389 205 390 204 390 205 391 204 391 204 49 204 144DP146 205 146 205 395 204 395 205 396 204 396 205 399 204 399 205 397 204 397 204 146Rangkaian Formasi 12 Kereta Daftar rangkaian formasi 12 kereta Susunan rangkaian Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12DP5 205 5 205 5010 204 5010 205 226 205 227 205 5034 204 5034 204 10 205 10 205 5009 204 5009 204 5BUD8 205 8 205 5046 204 5046 205 216 205 217 205 5051 204 5051 205 150 205 151 205 5026 204 5026 204 8DP14 205 14 205 156 205 5064 204 5064 205 230 205 5045 204 5045 205 231 205 5063 204 5063 205 157 204 14DP18 23 205 18 205 52 204 52 204 124 205 114 205 54 204 54 204 18 205 23 205 69 204 69 204 23BUD20 87 205 20 205 60 204 60 205 58 204 58 204 20 205 87 205 233 204 233 205 234 204 234 204 87BUD22 27 205 22 205 64 204 64 204 22 205 27 205 66 204 66 205 79 204 79 205 81 204 81 204 27BUD24 25 205 24 205 72 204 72 205 70 204 70 204 24 205 25 205 73 204 73 205 75 204 75 204 25BUD26 21 205 26 205 76 204 76 205 272 204 272 204 26 205 21 205 271 204 271 205 63 204 63 204 21BUD28 19 205 28 205 84 204 84 204 121 205 141 205 82 204 82 204 28 205 19 205 57 204 57 204 19BUD29 205 29 205 5029 204 5029 205 208 205 153 205 5030 204 5030 204 12 205 12 205 5025 204 5025 204 29DP43 205 43 205 5023 204 5023 205 85 205 86 205 5024 204 5024 205 99 205 100 205 5020 204 5020 204 43DP45 205 45 205 5028 204 5028 204 145 205 145 205 5070 204 5070 204 31 205 32 205 5069 204 5069 204 45DP46 205 46 205 5008 204 5008 205 91 205 92 205 5007 204 5007 205 224 205 225 205 5039 204 5039 204 46DP47 205 47 205 5011 204 5011 205 63 205 64 205 5043 204 5043 205 93 205 94 205 5012 204 5012 204 47DP50 57 205 50 205 5019 204 5019 204 50 205 57 205 5031 204 5031 205 113 205 114 205 5032 204 5032 204 57BUD51 205 51 205 5027 204 5027 205 89 205 90 205 5053 204 5053 205 101 205 102 205 5054 204 5054 204 51DP52 205 52 205 5056 204 5056 205 103 205 104 205 5055 204 5055 204 53 205 53 205 5060 204 5060 204 52DP58 205 58 205 5036 204 5036 205 115 205 116 205 5035 204 5035 205 105 205 106 205 5059 205 5059 204 58DP64 83 205 64 205 357 204 357 204 64 205 83 205 225 204 225 205 143 205 226 204 226 204 123 204 83DP68 66 205 68 205 195 204 195 205 128 204 108 205 196 204 196 204 68 205 66 205 361 204 361 204 66DP74 30 205 74 205 207 204 207 205 134 204 114 205 208 204 208 204 74 205 30 205 227 204 227 204 30BUD75 77 205 75 205 61 204 61 204 75 205 77 205 214 204 214 205 137 205 213 204 213 204 117 204 77BUD81 82 205 81 205 55 204 55 204 81 205 82 205 224 204 224 205 142 205 223 204 223 204 122 204 82BUD84 85 205 84 205 67 204 67 204 84 205 85 205 229 204 229 205 145 205 230 204 230 204 125 204 85BUD88 86 205 88 205 235 204 235 205 21 204 21 204 88 205 86 205 13 204 13 205 15 204 15 204 86DP101 205 101 205 270 204 270 204 115 205 135 205 78 204 78 204 30 205 59 205 406 204 406 204 101BUD102 205 102 205 353 204 353 204 129 205 129 205 274 204 274 205 354 204 354 205 275 204 275 204 102DP130 205 130 205 355 204 355 205 405 204 405 205 273 204 273 204 149 205 149 205 404 204 404 204 130BUD132 133 205 132 205 359 204 359 204 132 205 133 205 362 204 362 204 106 205 126 205 360 204 360 204 133BUD134 131 205 134 205 363 204 363 205 356 204 356 205 358 204 358 204 134 205 131 205 364 204 364 204 131BUD143 205 143 205 388 204 386 205 387 204 387 205 277 204 277 204 41 204 47 205 188 204 188 204 143DP147 148 205 147 205 401 204 401 205 402 204 402 205 398 204 398 204 147 205 148 205 403 204 403 204 148InsidenPada 23 September 2015 pukul 15 25 WIB terjadi kecelakaan yang melibatkan dua KRL seri 205 formasi 10 rangkaian eks HaE 32 205 54F dan eks HaE 15 205 123F di Stasiun Juanda Kondisi kedua kabin KRL JR 205 KuHa 204 205 tersebut rusak berat 12 kereta gabungan dari kedua rangkaian KRL tersebut rusak berat serta harus dirucat dan hanya 8 kereta yang bisa diselamatkan 42 orang luka luka akibat kecelakaan tersebut 12 13 Kejadian ini mengakibatkan sang masinis KRL 1156 Gustian terluka parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta Pusat 14 Karena kecelakaan ini maka mulai tahun 2021 KRL yang telah menjalankan Pemeliharaan Akhir dilepas teralis besinya Hal ini bertujuan untuk menambah jarak pandang masinis KRL menurut rekomendasi dari KNKT 15 Pada 6 Desember 2015 terjadi kecelakaan yang melibatkan KRL 1528 rangkaian eks KuRa H27 205 30F dengan bus MetroMini nopol B 7760 FD di kawasan Angke Tambora Jakarta Barat dekat stasiun Angke dikarenakan MetroMini menerobos perlintasan sebidang Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa dari penumpang Commuter Line begitu menurut Eva Chairunnisa corporate communication PT KCJ Lalu lintas yang melewati perlintasan sebidang kemudian dialihkan melalui fly over yang terletak di atas perlintasan sebidang ini 16 Korban tewas akibat kecelakaan ini berjumlah 18 orang semuanya penumpang MetroMini 17 KRL mengalami kerusakan pada sistem kelistrikan yang terletak dibawah kabin masinis termasuk cowcatcher nya Namun bodi KRL tidak mengalami kerusakan yang berat KRL pun ditarik ke Balai Yasa Manggarai Sedangkan MetroMini hancur menjadi beberapa bagian akibat terseret dari perlintasan sampai dengan ujung peron stasiun Pada 14 September 2017 KRL 1340 relasi Jakarta Kota Bekasi yang menggunakan rangkaian eks KuRa H9 BOO 69 mengalami anjlok keluar jalur sesaat setelah diberangkatkan dari jalur 9 Stasiun Jakarta Kota Kereta yang anjlok merupakan kereta dengan nomor urut 7 9 205 198 204 198 dan 204 109 Peristiwa ini mengakibatkan perjalanan KRL Bogor Jakarta Kota hanya sampai Stasiun Manggarai sedangkan KRL Bekasi Jakarta Kota sebagian dialihkan melewati Stasiun Pasar Senen Sedangkan badan kereta 205 198 dan 204 198 mengalami penyok sehingga harus diperbaiki 18 Pada 30 Oktober 2020 pantograf dan AC rangkaian KRL seri 205 rangkaian eks KeYo M23 SLO 9 yang dikirim untuk dioperasikan di Daop 6 Yogyakarta tersangkut kerangka jembatan seratus meter menjelang Stasiun Kalioso Akibatnya pengiriman rangkaian KRL harus berhenti di Stasiun Kalioso guna memeriksa kerusakan yang terjadi 19 20 Untuk mencegah hal itu pengiriman KRL seri 205 rangkaian eks KeYo M22 SLO 32 pada 18 Desember 2020 lalu harus melepas bemper AC central pantograf untuk mencegah hal yang tidak diinginkan seperti kejadian di Jembatan Kalioso karena tinggi nya mepet dan Stasiun Kadipiro karena bemper nya menyerempet peron Pada 26 Oktober 2021 terjadi kecelakaan yang melibatkan KRL 2051 rangkaian eks KuRa H7 205 67F dengan sepeda motor di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat dikarenakan sepeda motor menerobos perlintasan sebidang Manager External Relations KAI Commuter Adli Hakim menyebutkan kecelakaan itu terjadi pukul 11 30 WIB di antara Stasiun Palmerah dan Stasiun Tanah Abang Sepeda motor yang tertabrak itu masuk ke kolong KRL sehingga KA 2051 jurusan Parung Panjang Tanah Abang belum bisa melanjutkan perjalanan Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa dari penumpang Commuter Line Seluruh pengguna KRL KA 2051 dievakuasi dengan mengalihkannya ke KA 2059 Kejadian ini membuat jadwal perjalanan KRL jurusan Tanah Abang Rangkasbitung dan sebaliknya terganggu Hal ini disampaikan PT KAI Commuter melalui akun resmi Twitter CommuterLine Ada sejumlah KA yang harus mengubah rute perjalanan akibat insiden ini yakni KA 2052 Tanah Abang Rangkasbitung dijalankan menjadi KA 2052 Parung Panjang Rangkasbitung dan KA 2065 Parung Panjang Tanah Abang perjalanan hanya sampai Stasiun Kebayoran dan kembali sebagai KA 2066 Kebayoran Rangkasbitung 21 Galeri nbsp Rangkaian eks HaE 23 BOO 142 dari jalur Saikyo formasi 10 kereta di Stasiun Depok dengan penampil tujuan menyala dan menunjukkan tujuan Stasiun Jakarta Kota nbsp Rangkaian eks HaE 24 BUD 143 dari jalur Saikyo formasi 12 kereta di bilangan Pasar Minggu Jakarta Selatan nbsp Rangkaian eks KuRa H11 BOO 71 dari jalur Yokohama formasi 10 kereta di Stasiun Bogor nbsp Rangkaian eks KuRa H6 H8 BUD 66 68 dari jalur Yokohama formasi 12 kereta di bilangan Pasar Minggu Jakarta Selatan nbsp Rangkaian eks NaHa 2 4 BUD 86 88 formasi 12 kereta di Stasiun Jakarta Kota nbsp Rangkaian eks KeYo M35 DP 145 dari jalur Musashino formasi 12 kereta dengan wajah berbeda di Stasiun Depok nbsp Penomoran baru pada KRL seri 205 pra perawatan akhir lengkap nbsp Penomoran baru pada KRL seri 205 pasca perawatan akhir lengkap nbsp Penomoran baru pada KRL seri 205 Jalur Nambu sesuai Peraturan Menteri Perhubungan nomor 54 tahun 2016 nbsp Kode rangkaian mengikuti sistem Jepang dan penampil tujuan pada KRL seri 205 rangkaian eks HaE 7 BOO 95 di Stasiun Parungpanjang nbsp Layar LCD Commuter Information System pada rangkaian BOO 142 nbsp Lokomotif CC 201 42 CC 201 83 04 menarik rangkaian eks KeYo M15 BUD 29 dari Jalur Musashino menuju Depok nbsp Rangkaian eks KeYo M35 DP 145 memasuki Stasiun Cilebut nbsp Rangkaian eks NaHa 39 44 BUD 21 26 dan DP 52 formasi 12 kereta di Stasiun Jakarta Kota nbsp KRL seri 205 rangkaian eks HaE 7 BOO 95 skema pewarnaan lama bertemu dengan rangkaian eks KeYo M4 BUD 46 skema pewarnaan baru nbsp KRL seri 205 BUD 102 formasi 12 kereta memasuki Stasiun Matraman nbsp KRL seri 205 BUD 51 kiri amp BUD 134 kanan formasi 12 kereta di Stasiun Bekasi nbsp JR 205 43F Dan JR 205 145F Distasiun BogorReferensi Majalah KA Edisi Juni 2014 Press Release JR East PT KAI Commuter Jabodetabek Rampungkan Pembelian kereta Bekas Jepang Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 06 23 Diakses tanggal 2015 01 14 JR東日本 武蔵野線用の205系をインドネシアへ譲渡 JR East Akan Lepas KRL Seri 205 ke Indonesia Japan Railfan Magazine Online dalam bahasa Japanese Japan Koyusha Co Ltd 1 Maret 2018 Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Maret 2018 Diakses tanggal 1 Maret 2018 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link https redigest web id 2020 10 krl seri 205 rangkaian slo9 dikirim ke daop 6 yogyakarta https redigest web id 2020 12 krl seri 205 rangkaian slo32 menuju solo Membedakan Rangkaian KRL Seri 205 dari Jalur Saikyo Jalur Yokohama dan Jalur Nambu Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 09 27 Diakses tanggal 2017 02 28 205系通勤形直流電車のお部屋 マワ車の楽しい鉄道の絵本 dalam bahasa Jepang Diakses tanggal 2019 11 14 果て無き車両図鑑 JR東日本 205系 果て無き車両図鑑 dalam bahasa Jepang Diakses tanggal 2019 11 14 a b Formasi KRL Seri 205 Diubah Litbang KRL Gerakan Muda Penggemar Kereta Api MetroTVNews com KRL Tabrak KRL di Stasiun Juanda Korban Berjatuhan pranala nonaktif permanen Tempo Ini 42 Korban Luka Kecelakaan KRL di Stasiun Juanda Tempo 23 September 2015 MetroTVNews com Humas KCJ Masinis Gustian Luka Parah Metrotvnews com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 09 25 Diakses tanggal 2015 09 24 GALERI KRL Commuter Line Jabodetabek Kini Mulai Tanggalkan Teralinya Redigest web id 13 April 2021 MetroTVNews com 6 Desember 2015 KRL vs MetroMini 13 Penumpang Tewas Diarsipkan 2017 09 16 di Wayback Machine MetroMini Tertabrak Commuter Line di Perlintasan Stasiun Angke Diarsipkan 2015 12 12 di Wayback Machine Kompas Korban Tewas Akibat Tabrakan Metromini dan KRL Jadi 18 Orang Kereta Anjlok di Kota KRL Bogor dan Bekasi Hanya Sampai Manggarai Kompas com 14 September 2017 Jalan dari Depok ke Solo KRL Klaten Jogja Nyangkut di Kalioso Solopos com 2020 10 31 Diakses tanggal 2020 11 01 KRL Klaten Jogja Sempat Nyangkut di Kalioso Uji Coba Operasional Terganggu Solopos com 2020 10 31 Diakses tanggal 2020 11 01 Ihsanuddin 2021 10 26 Sari Nursita ed KRL Tabrak Motor di Tanah Abang Jadwal Perjalanan Commuter Line Terganggu Kompas com Diakses tanggal 2021 10 28 Pranala luar Indonesia Situs web resmi KRL Diarsipkan 2021 04 13 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kereta rel listrik JR East seri 205 amp oldid 24201202