www.wikidata.id-id.nina.az
Hadisubeno Sosrowerdojo 11 Februari 1912 24 April 1971 adalah politikus Partai Nasional Indonesia PNI yang pernah menjabat sebagai Walikota Semarang pada 1951 hingga 1955 dan Gubernur Jawa Tengah pada tahun 1960 Ia juga pernah menduduki jabatan sebagai anggota Konstituante RI hasil Pemilihan Umum 1955 1 Selain itu ia merupakan mertua dari mantan Ketua Umum PDI era Orde Baru Soerjadi Hadisubeno SosrowerdojoGubernur Jawa Tengah ke 4Masa jabatan 4 Januari 1958 15 Januari 1960PendahuluR M T Soekardji Mangoen KoesoemoPenggantiMochtarWali Kota Semarang ke 3Masa jabatan 1951 1958PendahuluMr Koesbiyono TjondrowibowoPenggantiAbdulmadjid DjojoadiningratInformasi pribadiLahir 1912 02 11 11 Februari 1912Pacitan Keresidenan Madiun Hindia BelandaMeninggal24 April 1971 1971 04 24 umur 59 Semarang Jawa Tengah IndonesiaMakamCilacap Jawa TengahKebangsaanIndonesiaPartai politikPartai Nasional IndonesiaKerabatSoerjadi menantu PekerjaanGubernur Jawa Tengah Walikota Semarang PolitikusProfesiPolitikusDikenal karenaAnggota Konstituante RI Walikota Semarang Gubernur Jawa Tengah Pejuang Angkatan 45 Ketua Partai Nasional Indonesia awal Orde BaruTugu Muda yang diresmikan pada era pemerintahan Wali Kota Semarang Hadisoebeno SosrowerdojoIa dikenal dengan kalimat Sepuluh Soeharto sepuluh Nasution dan segerobak Jenderal tidak dapat menyamai satu Soekarno 2 Daftar isi 1 Riwayat hidup 1 1 Karier Politik 1 1 1 Walikota Semarang dan Gubernur Jawa Tengah 1 2 Peristiwa 30 September 1965 1 3 Pasca 30 September 1965 Ketua umum PNI 2 Kehidupan pribadi 3 ReferensiRiwayat hidup suntingIa pernah menempuh pendidikan MULO di Cirebon AMS di Semarang dan MOSVIA di Magelang 3 Ketika zaman penjajahan Jepang ia pernah bekerja sebagai Pegawai Negeri di beberapa Keresidenan seperti di Jepara Rembang Muria Pekalongan Kendal Semarang Kudus 1 4 Karier Politik sunting Walikota Semarang dan Gubernur Jawa Tengah sunting Semasa menjadi wali kota Semarang ia pernah dikenal berhasil membangun Monumen Tugu Muda yang terletak di Lapangan Wilhelmina yang berada di kawasan Lawang Sewu yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953 5 Ia juga pernah mengajak kelompok Ngesti Pandowo untuk menetap di Semarang serta menyediakan tempat tinggal untuk kelompok tersebut setelah terpukau dengan pertunjukan kelompok tersebut Gedung GRIS Gedung Rakyat pada tahun 1953 6 7 Terkait Gedung GRIS Gedung Rakyat ia termasuk sosok yang mengetahui pembentukan kepanitiaan untuk renovasi gedung tersebut serta menjadi Ketua Yayasan Gedung Rakyat dan juga Ketua Kesejahteraan Kota Semarang Hal ini dilakukan demi memperindah gedung tersebut untuk fungsi yang lebih besar 7 Selain Gedung GRIS Gedung Rakyat ia juga berperan dalam pembangunan Panti Marhaen yang menjadi kantor pusat PNI Jawa Tengah kini menjadi Kantor Pusat DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah pada tahun 1960 8 Pembangunan gedung tersebut sama seperti pembangunan Gedung GRIS Gedung Rakyat yaitu dilakukan secara gotong royong 8 Selain itu ia juga ikut menghadiri peresmian Asrama Tentara di kawasan Gergaji Kota Semarang yang dimiliki oleh Komando Daerah Militer IV Diponegoro pada tanggal 21 Februari 1958 Acara tersebut juga dihadiri oleh Kolonel Inf Soeharto yang saat itu menjabat Panglima Daerah Militer IV Diponegoro serta Siti Hartinah 9 nbsp Telegram per tanggal 14 Maret 1959 berisi ucapan Selamat Ulang Tahun yang ke 72 untuk Ki Hadjar Dewantara dari Gubernur Jawa Tengah a n Hadisoebeno SosrowerdojoSetelah tidak menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah ia tetap aktif di kepartaian Salah satu momen terpenting adalah kemelut di dalam PNI yang melibatkan dirinya dan Hardi melawan Ali Sastroamidjojo Surachman 10 Peristiwa 30 September 1965 sunting Sebelum Peristiwa 30 September 1965 terjadi ia termasuk beberapa tokoh dari PNI yang dipecat oleh Ali Sastroamidjojo pada tanggal 5 Agustus 1965 selain Hardi Mohammad Isnaeni Osamaliki R M Karim Durjat Sabilal Rasjad dan Achmad 11 Ketika terjadi kericuhan terkait Peristiwa 30 September oleh beberapa kalangan ia termasuk ke dalam Marhaen Gadungan atau PNI non PNI A Su bersama dengan Hardi ahli hukum dan mantan Wakil Perdana Menteri 1957 dan 1959 karena dianggap menentang keputusan Presiden Soekarno pada saat itu 2 Meskipun demikian ia pernah dituduh menjadi calon Menteri Dalam Negeri dalam susunan kabinet Dewan Jenderal yang keluar sebelum Peristiwa 30 September 11 Meskipun dianggap berseberangan dengan PNI Ali Sastroamidjojo Surachman Ia menunjukkan kekagumannya pada Soekarno secara frontal Hal ini bisa dilacak dalam pidatonya pada saat Apel Siaga PNI di Stadion Kridosono Yogyakarta pada bulan Juni 1966 Hadisubeno mengatakan bahwa apapun yang terjadi Presiden sukarno masih dicintai rakyatnya 2 Pasca 30 September 1965 Ketua umum PNI sunting Meskipun demikian ia menjadi salah satu pihak yang terjebak oleh permainan politik Soeharto melalui Ali Moertopo Dalam Kongres Persatuan April 1966 Hardi dan Hadisubeno berhasil menguasai partai Menurut Harold Crouch dalam Militer dan Politik di Indonesia Soeharto bermaksud untuk mempertahankan PNI supaya berada di bawah kepemimpinannya Ia pun menunjuk Osamaliki sebagai pemimpin PNI Sayang Osamaliki wafat pada tahun 1971 sehingga pemerintah saat itu mengawasi betul PNI dalam pemilihan pemimpin baru 2 Dua kandidat kuat dalam pemilihan ketua umum PNI adalah Hardi dan Hadisoebeno Pihak pemerintah mencurigai Hardi akan bekerjasama dengan partai partai lain untuk menentang tentara Oleh karena itu pemerintah menginginkan Hadisubeno menjadi ketua umum Dalam kongres partai yang diadakan di Semarang pada April 1970 Ali Murtopo selaku asisten pribadi presiden menugaskan asisten pribadinya untuk memastikan kemenangan Hadisubeno Asisten Ali itulah yang menyebarkan desas desus kalau Hadisubeno tidak dimenangkan dalam kongres tersebut siap siap saja PNI akan dibubarkan Pada akhirnya Hadisubeno terpilih sebagai ketua umum PNI 2 Seorang pendukung Hardi kemudian menulis dalam harian partai Suluh Marhaen bahwa dalam kongres terdapat campur tangan pihak Angkatan Darat Mereka menekan anggota kongres untuk menuruti keinginan pemerintah memenangkan Hadisubeno Dengan adanya dukungan dari pemerintah PNI bermaksud untuk memberikan timbal balik dengan menunjukkan bahwa pendukung PNI masih banyak Salah satu harapannya setelah Pemilihan Umum 1971 Soeharto menunjuk seorang pemimpin dari PNI untuk menjadi wakil presiden Namun demikian kampanye yang dilakukan PNI menimbulkan ketegangan antara PNI dan pemerintah Hadisubeno yang sebelumnya dianggap penurut mengundang kewaspadaan penguasa ketika dengan bersemangat melancarkan kampanye anti Golkar dan menyatakan kedekatan hubungan antara PNI dengan Sukarno Manuver Hadisubeno terbilang nekat karena kala itu terdapat larangan Kopkamtib tentang penyebaran ide ide Sukarno Hadisubeno menantang pemerintah untuk membubarkan PNI kalau larangan tersebut diberlakukan Bahkan ia mengucapkan salah satu kalimat legendaris Sepuluh Soeharto sepuluh Nasution dan segerobak penuh jenderal tidak akan dapat menyamai satu Sukarno 2 12 13 Usaha Hadisubeno untuk mendapatkan kembali suara rakyat terputus karena ia meninggal sebelum pemilu dilaksanakan Harian Sinar Harapan edisi Sabtu 24 April 1971 menyebutkan Hadisubeno meninggal pada Sabtu pukul 7 di RSUP dr Kariadi Semarang akibat komplikasi pascaoperasi 2 Kehidupan pribadi sunting nbsp Soerjadi dan Sri Hartati Wulandari HadisoebenoIa memiliki seorang anak perempuan yang aktif di GMNI bernama Sri Hartati Wulandari yang merupakan istri dari alm Soerjadi Referensi sunting a b Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 0 a b c d e f g PNI Pasca Peristiwa 1965 Historia Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia 2019 09 28 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 06 13 Diakses tanggal 2020 11 27 Kesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama 1 Kan po Ryukei Shyosha 1943 Semarang Sepanjang Sejarah majalah kreatif 2016 06 06 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 06 24 Diakses tanggal 2018 10 07 Puguh Dhanang Respati Puguh Rabith Jihan Amar respati 2017 11 15 TEATER KITSCH NGESTI PANDOWO DI KOTA SEMARANG TAHUN 1950an 1970an MOZAIK HUMANIORA dalam bahasa Inggris 17 1 1 doi 10 20473 mozaik v17i1 6588 ISSN 2442 935X Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 06 23 Diakses tanggal 2020 11 27 a b Wirya Bambang Iss 2020 03 10 Jalan Sunyi WO Ngesti Pandawa Cerita dari GRIS Gedung Yang Mengakhiri Masa Pementasan Tobong Ngesti Pandawa 2 JoSS co id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 06 23 Diakses tanggal 2020 11 27 a b Anaf Safri Abdul 2019 03 23 Panti Marhaen BerbenahDERAP JUANG DERAP JUANG dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 08 11 Diakses tanggal 2020 11 27 Madjalah Angkatan Darat 1957 02 Periksa nilai tanggal di date bantuan Setiono Benny G 1943 2003 Tionghoa dalam pusaran politik Jakarta Elkasa ISBN 979 96887 4 4 OCLC 52593566 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 12 Diakses tanggal 2020 11 27 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b Pour Julius 1945 2010 Gerakan 30 September pelaku pahlawan amp petualang Jakarta Penerbit Buku Kompas ISBN 978 979 709 524 6 OCLC 670222918 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 12 Diakses tanggal 2020 11 27 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link SHNet Redaksi 2018 01 19 Yang Berbentuk Haluan Negara Dilarang SHNet dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 01 22 Diakses tanggal 2020 11 27 Lubis Mochtar 1922 2004 1997 Tajuk tajuk Mochtar Lubis di harian Indonesia Raya Atmakusumah 1938 Atmakusumah Sri Rumiati edisi ke Ed 1 Jakarta Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 255 3 OCLC 37688726 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 08 12 Diakses tanggal 2020 11 27 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Jabatan politikDidahului oleh R M T Soekardji Mangoen Koesoemo Gubernur Jawa Tengah1958 1960 Diteruskan oleh MochtarDidahului oleh Mr Koesoebiyono Tjondrowibowo Wali Kota Semarang1951 1958 Diteruskan oleh Abdulmadjid Djojoadiningrat Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Hadisoebeno Sosrowerdojo amp oldid 24007459