www.wikidata.id-id.nina.az
Gender jantina atau lapuan 1 adalah serangkaian karakteristik yang terikat kepada dan membedakan maskulinitas dan femininitas Karakteristik tersebut dapat mencakup jenis kelamin laki laki perempuan atau interseks hal yang ditentukan berdasarkan jenis kelamin struktur sosial sepeti peran gender atau identitas gender 2 3 4 Orang orang yang merasa atau tidak mengidentifikasi dirinya sebagai pria atau wanita umumnya disebut nonbiner atau genderqueer Beberapa kebudayaan memiliki peran gender spesifik yang berbeda dari pria dan wanita yang secara kolektif disebut sebagai gender ketiga seperti golongan Bissu di masyarakat Bugis di Sulawesi dan orang hijra di Asia Selatan yang dianggap sebagai makhluk agung Seksolog Selandia Baru yaitu John Money mencetuskan perbedaan penggunaan isitilah jenis kelamin biologis dan gender sebagai peran pada tahun 1955 Sebelum itu kata gender jarang digunakan untuk menyebut hal lain selain gender gramatikal dalam ilmu bahasa 2 3 Definisi yang diajukan oleh Money tidak langsung banyak diakui sebelum akhirnya pada dekade 1970 an ketika teori feminis mengangkat konsep perbedaan antara jenis kelamin biologis dan gender sebagai konstruksi sosial Definisi tersebut hingga kini masih digunakan untuk beberapa konteks seperti dalam ilmu sosial 5 6 dan pada beberapa dokumen terbitan Organisasi Kesehatan Dunia 4 Konteks konteks lain menggunakan istilah gender yang mencakup atau sebagai pengganti dari jenis kelamin 2 3 Sebagai contoh dalam kajian terhadap hewan nonmanusia gender umumnya digunakan untuk menyebut jenis kelamin dari hewan 3 Perubahan makna dari kata gender dapat ditelusuri hingga dekade 1980 an Pada tahun 1993 Food and Drug Administration FDA mulai menggunakan gender sebagai pengganti istilah jenis kelamin bahasa Inggris sex 7 Kemudian pada tahun 2011 FDA mulai menggunakan jenis kelamin seks untuk klasifikasi biologis dan gender untuk representasi diri seseorang sebagai laki laki atau perempuan atau bagaimana ia merespon terhadap institusi institusi sosial yang didasarkan pada presentasi gender seseorang 8 Beberapa ilmu seputar gender salah satunya adalah cabang dari ilmu sosial yaitu kajian gender Seksologi dan ilmu saraf juga membahas beberapa hal mengenai gender Kajian gender umumnya membahas gender sebagai sebuah konstruksi sosial sementara ilmu ilmu dalam ilmu alam membahas mengenai perbedaan biologis antara laki laki dan perempuan yang dapat mempengaruhi perkembangan gender pada manusia Kedua pendekatan tersebut berkontribusi dalam menyelidiki seberapa jauh perbedaan biologis mempengaruhi pembentukan identitas gender pada seseorang Trikotomi antara jenis kelamin biologis gender psikologis dan peran gender sosial pertama kali muncul pada sebuah artikel jurnal mengenai transseksualisme pada tahun 1978 3 9 Daftar isi 1 Etimologi dan penggunaan 2 Identitas gender dan peran gender 2 1 Kategori sosial 2 1 1 Gender ketiga dan gender nonbiner 2 2 Pengukuran identitas gender 2 3 Teori feminis dan kajian gender 2 4 Hipotesis konstruksi sosial seks jenis kelamin 3 Faktor dan pandangan biologi 4 Catatan kaki 5 Referensi 6 Pranala luarEtimologi dan penggunaan SuntingKata gender berasal dari bahasa Prancis Pertengahan gendre yang pada awalnya merupakan serapan yang berasal dari kata bahasa Latin genus yang berarti jenis atau tipe 10 11 Kata dalam bahasa Prancis modern yang terkait adalah genre seperti pada genre sexuel Oxford English Dictionary edisi pertama tahun 1900 menyebutkan bahwa arti awal gender sebagai jenis sudah tidak lazim dipakai Kata gender masih dipakai luas terutama dalam linguistik untuk menyebut gender gramatikal pengelompokan kata benda maskulin feminin dan netral Arti akademis dari kata gender dalam konteks peran sosial pria dan wanita kurang lebih berasal dari tahun 1945 12 Gerakan feminis tahun 1970 an kemudian mengembangkan dan mempopulerkan kata tersebut Kata gender juga masih banyak digunakan sebagai pengganti dari kata seks atau jenis kelamin sebagai kategori biologi meskipun terdapat beberapa pihak yang berusaha mempertahankan perbedaan di antara keduanya American Heritage Dictionary 2000 menggunakan dua kalimat berikut untuk menggambarkan perbedaan di antara kedua istilah sembari menyebutkan bahwa perbedaan di antara keduanya pada prinsipnya berguna namun tidak digunakan secara luas dan memiliki variasi pemakaian di berbagai konteks 13 Efektivitas pengobatan terlihat bergantung kepada seks bukan gender dari pasien Di dalam masyarakat petani peran gender bukan seks cenderung lebih dibatasi dengan jelas a Dalam konteks hukum diskriminasi seks dan jenis kelamin yang menyangkut arti biologis umumnya lebih dipilih ketimbang gender sebagai norma yang terkonstruksi secara sosial dan lebih terbuka dari sisi tafsir maknanya 14 Pakar hukum Amerika Serikat Julie A Greenberg menyatakan bahwa meskipun gender dan seks adalah konsep yang terpisah kedua kata tersebut memiliki keterikatan dengan diskriminasi gender sering kali terjadi akibat dari stereotipe masing masing seks 15 Identitas gender dan peran gender SuntingArtikel utama Identitas gender dan Peran gender Aktor Swedia Sebastian Berggren dalam menggambarkan gender sebagai sebuah fenomena ambigu Identitas gender adalah identifikasi personal seseorang terhadap gender dan peran gender tertentu dalam masyarakat Istilah wanita dalam sejarah penggunaannya sering kali diartikan sebagai tubuh perempuan Penggunaan tersebut kini dipandang kontroversial oleh beberapa kalangan feminis 16 Feminis mempertanyakan ide ide dominan yang ada mengenai gender dan jenis kelamin biologis seperti jenis kelamin seseorang terikat dengan peran sosial tertentu Filsuf Amerika Serikat Judith Butler menilai bahwa konsep wanita memiliki lebih banyak kesulitan yang bukan hanya akibat dari cara pandang masyarakat terhadap wanita sebagai sebuah kategori sosial namun juga sebagai pengertian dan kesadaran diri sebuah identitas subjektif yang diadakan atau dikonstruksi secara kultural 17 Identitas sosial adalah identifikasi umum terhadap sebuah perkumpulan orang atau sebuah kategori sosial yang menyusun sebuah kebudayaan bersama di antara anggota anggotanya 18 Menurut teori identitas sosial 19 sebuah komponen penting dari konsep diri berasal dari keanggotaan di dalam kelompok dan kategori sosial Hal tersebut diperlihatkan dalam proses kelompok serta dalam bagaimana hubungan antarkelompok memiliki pengaruh siginifikan terhadap persepsi dan perilaku seseorang Kelompok kemudian menyediakan anggota anggotanya dengan definisi mengenai siapa diri mereka dan bagaimana mereka harus berperilaku di dalam lingkungan sosial mereka 20 Seorang pengunjuk rasa pada sebuah demonstrasi untuk kesetaraan transgender di Washington D C 2013 Masyarakat di seluruh dunia mengartikan perbedaan biologis antara pria dan wanita untuk menyusun ekspektasi ekspektasi sosial yang menentukan perilaku mana saja yang pantas bagi pria dan bagi wanita Hal tersebut juga menentukan perbedaan dari sisi hak serta akses terhadap kepemilikan jabatan dalam masyarakat dan kesehatan 21 Meskipun macam dan tingkat dari perbedaan perbedaan tersebut bervariasi antara masyarakat satu dengan lainnya pada umumnya pria lebih diuntungkan yang lalu membuat ketimpangan dan ketidaksetaraan gender ada di kebanyakan tempat 22 Sistem norma dan kepercayaan mengenai gender berbeda beda dalam masing masing kebudayaan dan tidak ada standar universal maskulin atau feminin yang berlaku bagi seluruh masyarakat 23 Peran sosial pria dan wanita berasal dari norma kebudayaan masyarakat tertentu yang menyusun sebuah sistem gender yang juga mencakup pembedaan jenis kelamin dan pengutamaan sifat maskulin 22 Filsuf Prancis Michel Foucault menyebutkan bahwa sebagai subjek seksual manusia merupakan objek dari kekuasaan Kekuasaan tersebut bukan berupa sebuah lembaga atau struktur melainkan sebuah penanda atau nama yang disebut berasal dari situasi strategis kompleks 24 Karena itulah kekuasaan merupakan apa yang menentukan sifat perilaku dll dari seseorang sementara masyarakat adalah bagian dari suatu set nama dan label ontologi dan epistemologi Sebagai contoh orang perempuan digolongkan sebagai wanita dan membuat orang tersebut diartikan lemah emosional irasional dan tidak mampu melakukan tindakan pria Butler menyebutkan bahwa gender dan seks lebih menyerupai kata kerja dibandingkan kata benda Butler beralasan bahwa perilaku yang ia lakukan menjadi terbatas karena ia perempuan dan tidak dibolehkan untuk menyusun gender dan seksnya sendiri Butler juga menyebutkan bahwa hal tersebut terjadi karena gender dikendalikan secara politis dan sosial Wanita diartikan bukan sebagai diri seseorang tetapi apa yang seseorang lakukan 17 Salah satu kritik terhadap teori Butler ini menanggapi sikap Butler dalam menggunakan dikotomi gender yang terlalu konvensional 25 Kategori sosial Sunting Mary Frith alias Moll Cutpurse adalah tokoh kriminal di Inggris abad ke 17 yang kerap merokok dan mengenakan pakaian pria di depan umum Seksolog asal Selandia baru yaitu John Money mencetuskan istilah peran gender pada tahun 1955 Istilah tersebut didefinisikan sebagai perilaku atau tindakan yang dapat menunjukkan status seseorang sebagai laki laki pria perempuan atau wanita 26 Unsur unsur dari peran gender di antaranya mencakup pakaian gaya bicara gerakan tubuh pekerjaan serta hal hal lainnya selain dari jenis kelamin biologis Beberapa filsuf feminis juga menyebutkan bahwa gender merupakan rangkaian besar yang dirundingkan antara seseorang dan orang di sekitarnya ketimbang hanya semacam motivasi privat di balik perilaku seseorang 27 Gender BiasBias merupakan kondisi yang memihak atau merugikan sedangkan gender merupakan sifat yang melekat pada karakter laki laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial dan budaya menurut data Badan Pusat Statistik Indeks Pembangunan Manusia menurut provinsi dan jenis kelamin di Indonesia tahun 2018 menunjukan bahwa pria 75 43 persen dan wanita 68 63 persen data tersebut menunjukan bahwa akses hasil pembangunan pada wanita masih lebih rendah daripada pria dalam meperoleh pendapatan pendidikan kesehatan dan sebagainya hal tersebut memicu adanya bias gender atau situasi kondisi yang memihak dan merugikan salah satu jenis kelamin pada karakteristik gender sendiri terkait pada membedakan maskulinitas dan feminitas Maskulinitas yaitu laki laki dianggap kuat rasional kuat dan tegas maka sering kai dalam masyarakat terdapat bias gender bahwa pria dianggap tabu apabila mengerjakan pekerjaan perempuan atau pekerjaan rumah tangga seperti memasak mengurus anak dan membersihkan rumah sedangkan feminitas yaitu wanita dikena lemah lembut keibuan emosional afektif dan irasional yang sering sekali menjadi bias gender seringkali terjadi bias gender seperti wanita diragukan kemampuannya untuk menduduki suatu jabatan dalam pekerjaan Sehingga dampak dari bias gender adalah diskriminasi gender serta kekerasaan dan pelecehan seksual yang akan terjadi di lingkungan kerja maupun lingkungan sekitar Bias gender dapat dicegah dengan mendidik dan mengasuh anak secara adil selain itu juga dengan mengedukasi seks serta karakter anak sejak dini Dengan mengurangi adanya bias gender maka akan mendorong kesetaraan guna mewujudkan pembangunan yang adil dan setara bagi pria dan wanita Selain itu dengan mendidik dan memberikan informasi terkait gender hal demikian juga dapat membangun rasa saling menghargai 28 gender dan UsiaSebagaimana Aldous Huxley dalam Two or Three Graces in the Coulmas s Book hal 36 menyatakan bahwa Pada abad delapan belas ketika logika dan sains menjadi mode wanita mencoba berbicara seperti pria Abad kedua puluh telah membalikkan prosesnya Memang saat ini banyak wanita berbicara seperti pria berbicara Apalagi ada emansipasi perempuan yang menempatkan perempuan dalam berbagai posisi pekerjaan Hal ini memungkinkan perempuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan khususnya laki laki kemudian meniru ucapan mereka agar lebih mudah dipahami dalam komunikasi Namun hal ini bertentangan dengan pernyataan yang akan menjadi teori yang mendasarinya Labov 1990 210 menegaskan wanita cenderung memilih varian standar lebih sering daripada pria Itu ada di bab 3 Buku Coulmas Gender halaman 40 Mengapa berbeda dengan pernyataan pertama Karena di sini bicara perempuan tidak berubah atau tidak berbicara seperti laki laki Penyebabnya adalah laki laki cenderung menggunakan bahasa yang tidak baku sedangkan perempuan sebaliknya Secara rinci laki laki dalam pidato bahasa Inggris sering mengurangi ketika mereka berbicara berjalan berlari makan dll sehingga mereka mengatakan walkin runnin dan eatin Temuan lain Trudgill 1984 menunjukkan bahwa dalam bentuk lebih banyak digunakan oleh laki laki daripada perempuan dan status sosial yang lebih tinggi adalah frekuensi yang lebih rendah menggunakan dalam bentuk Oleh karena itu pernyataan Labov ini akan digunakan untuk menganalisis fakta dalam kehidupan sehari hari sebagai temuan makalah ini Ini untuk menentukan apakah pernyataan ini sejalan dengan temuan atau sebaliknya Selanjutnya pernyataan esensial kedua yang akan diterapkan diadaptasi dari Downes 1984 191 yang mengatakan bahwa antara usia 25 dan 60 orang paling sering memilih standar daripada bentuk dialektis Coulmas Bab 4 Age halaman 61 Menurut buku Coulmas hal 61 seiring bertambahnya usia ucapan mereka menjadi kurang dialektis dan menyatu dengan standar Jika digunakan di Indonesia berarti masyarakat sekitar usia tersebut dewasa cenderung menggunakan bahasa Indonesia baku daripada bahasa Indonesia non baku dialektis Di sisi lain apakah fenomena ini selalu ada dalam setiap setting dan konteks Itu akan terjawab setelah membandingkan teori ini dengan fakta yang ditemukan Bahasa dan GenderBahasa dan gender adalah bidang studi dalam sosiolinguistik linguistik terapan dan bidang terkait yang menyelidiki varietas pidato yang terkait dengan jenis kelamin tertentu atau norma sosial untuk penggunaan bahasa gender tersebut Tannen 2006 Berbagai pidato atau sosiolek yang terkait dengan jenis kelamin tertentu kadang kadang disebut genderlek Perbedaan antara bahasa perempuan dan laki laki adalah pendekatan kesetaraan itu milik sub budaya yang berbeda karena mereka telah disosialisasikan untuk melakukannya sejak kecil Hal ini kemudian menghasilkan berbagai gaya komunikatif pria dan wanita Tannen 1990 Dia membandingkan perbedaan gender dalam bahasa dengan perbedaan budaya Wanita umumnya diyakini berbicara dengan bahasa yang lebih baik daripada pria Ini adalah kesalahpahaman yang konstan tetapi para ahli percaya bahwa tidak ada gender yang berbicara bahasa yang lebih baik tetapi setiap gender malah berbicara dengan bahasa uniknya sendiri Azizi 2011 Gagasan ini telah memicu penelitian lebih lanjut ke dalam studi tentang perbedaan antara cara pria dan wanita berkomunikasiBahasa dan UsiaBerdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Argamon et al 2007 mereka melaporkan bahwa analisis mereka terhadap kumpulan besar posting blog untuk mengetahui apakah dan bagaimana topik dan gaya penulisan berbeda dengan usia dan jenis kelamin penulis di blog Pennebaker dkk 2003 menyatakan bahwa baru baru ini juga ditunjukkan bahwa topik dan gaya menulis adalah tanda tanda yang menguntungkan dari perkembangan psikologis terkait usia dalam aspek kepribadian minat dan perasaan Korpus mereka memiliki lebih dari 140 juta kata teks dari blog yang dipilih secara acak oleh pria dan wanita dari remaja hingga usia empat puluhan Dengan menerapkan analisis faktor dan teknik pembelajaran mesin mereka menunjukkan di sini pola yang jelas dan konsisten dari variasi terkait usia dan gender dalam topik dan gaya penulisan Menghubungkan Usia dan Jenis KelaminTidak luput dari perhatian bahwa dengan sedikit pengecualian faktor dan kelas kata yang lebih banyak digunakan oleh blogger yang lebih muda lebih tua juga jelas lebih banyak digunakan oleh blogger perempuan laki laki Dengan demikian Artikel Bisnis Preposisi Internet Agama dan Politik lebih banyak diterapkan oleh blogger pria dan blogger yang lebih tua sedangkan Auxiliary Verbs Conjunctions Conversation Personal Pronouns At Home Romance Swearing dan Fun lebih banyak diterapkan oleh blogger wanita dan blogger muda Hanya ada 3 pengecualian untuk pola ini Keluarga diterapkan lebih banyak oleh wanita dan blogger yang lebih tua Musik lebih banyak diterapkan oleh pria dan blogger muda dan Sekolah di mana tidak ada perbedaan penting antara penggunaan pria dan wanita Kekuatan pengamatan ini digarisbawahi ketika memeriksa kata kata pribadi yang menunjukkan efek terkait usia dan gender yang kuat Argamon dkk 2007 1 menganggap bahwa 316 kata yang merupakan 1000 kata dengan informasi tertinggi didapat untuk usia dan 1000 kata dengan informasi tertinggi didapatkan untuk jenis kelamin Gender ketiga dan gender nonbiner Sunting Artikel utama Gender ketiga dan Genderqueer Secara tradisional pada umumnya masyarakat hanya mengakui dua peran gender yaitu feminin dan maskulin Keduanya pun masing masing berkaitan dengan jenis kelamin perempuan dan laki laki Ketika seorang bayi lahir masyarakat menempatkan bayi itu ke dalam satu gender berdasarkan tampilan organ genitalia mereka 29 Akan tetapi beberapa masyarakat di dunia memiliki kelompok gender yang tidak terpatok pada jenis kelamin biologis misalnya orang Bissu dalam kebudayaan Bugis 30 dan orang dua roh di kebudayaan pribumi Amerika Kelompok ini disebut dalam sosiologi sebagai gender ketiga 31 yang terpisah dari kondisi jenis kelamin biologis 32 Beberapa contoh lainnya adalah masyarakat hijra di India dan Pakistan 33 34 Contoh lainnya adalah masyarakat muxe di Meksiko 35 Pengukuran identitas gender Sunting Penelitian awal terhadap identitas gender memiliki hipotesis bahwa dimensi maskulinitas feminitas berada dalam suatu model biner Model tersebut mulai dipertanyakan seiring stereotipe pada masyarakat berubah yang kemudian mengarah pada berkembangnya model dua dimensi Maskulinitas dan feminitas digambarkan sebagai dua dimensi yang terpisah yang eksis secara bersamaan dengan nilai yang berbeda beda bagi setiap orang Konsep tersebut merupakan standar yang digunakan hingga kini 36 Terdapat dua instrumen dominan yang digunakan dalam penelitian identitas gender yaitu Bem Sex Role Inventory BSRI dan Personal Attributes Questionnaire PAQ 36 Twenge 1997 menyebutkan bahwa pria umumnya lebih maskulin daripada wanita sementara wanita umumnya lebih feminin daripada pria Akan tetapi korelasi antara jenis kelamin biologis dan maskulinitas feminitas cenderung semakin berkurang 37 Teori feminis dan kajian gender Sunting Biolog dan feminis Amerika Serikat yaitu Anne Fausto Sterling menolak diskursus gender secara determinisme biologis versus sosial dan menyarankan dilakukannya analisis yang lebih dalam terhadap bagaimana interaksi antara individu makhluk hidup dengan lingkungannya mempengaruhi kapasitas individu tersebut 38 Filsuf Prancis yaitu Simone de Beauvoir menerapkan eksistensialisme dalam feminisme dan menyebut di dalam bukunya tahun 1949 berjudul The Second Sex Seseorang tidak lahir perempuan tapi menjadi perempuan 39 Kalimat ini di dalam konteksnya merupakan sebuah pernyataan filosofis Tapi kalimat tersebut dapat pula dianalisis melalui sudut pandang biologi bahwa seorang anak perempuan harus melalui pubertas untuk menjadi seorang wanita serta sudut pandang sosiologi dengan mempertimbangakan bahwa sebagian besar dari sifat kedewasaan diperoleh dari pengamatan lingkungan 40 Istilah gender dalam teori feminis berkembang pada atahun 1970 an Sebagai contoh sosiolog Amerika Serikat yaitu Janet S Chafetz dalam bukunya yang berjudul Masculine Feminine or Human tahun 1975 menggunakan kata gender naluri innate gender dan peran jenis kelamin yang dipelajari learned sex roles 41 Tapi dalam edisi kedua buku tersebut dari tahun 1978 penggunaan kata jenis kelamin sex dan gender ditukar 42 Kajian gender mengartikan gender sebagai konstruksi maskulinitas dan femininitas sosial dan kultural yang disediakan Gender di dalam konteks ini tidak mencakup mengenai perbedaan biologis dan berfokus pada perbedaan kebudayaan 43 Pengertian ini muncul dari beberapa literatur seperti dari ahli psikoanalisis Prancis yaitu Jacques Lacan Julia Kristeva Luce Irigaray serta dari feminis Amerika Serikat seperti Judith Butler Butler memandang peran gender sebagai sebuah perilaku yang terkadang ia sebut sebagai performatif 44 Sosiolog Amerika Serikat yaitu Charles E Hurst menyatakan bahwa beberapa orang berpikir bahwa jenis kelamin akan secara otomatis menentukan sikap dan peran sosial gender seseorang serta orientasi seksual seseorang b 45 Beberapa sosiolog gender meyakini bahwa manusia memiliki asal dan kebiasaan kultural ketika membahas soal gender Sebagai contoh sosiolog Amerika Serikat yaitu Michael Schwalbe meyakini bahwa manusia harus diajari cara berperilaku sesuai gendernya untuk mengisi peran gendernya serta bahwa cara orang berperilaku maskulin atau feminin memiliki interaksi dengan ekspektasi sosial Schwalbe comments that humans are the results of many people embracing and acting on similar ideas 46 Setiap orang menunjukkan perilaku ini melalui segala macam hal mulai dari pakaian dan gaya rambut hingga pekerjaan dan lingkaran sosial Schwalbe meyakin bahwa perbedaan dalam gender tersebut penting karena masyarakat ingin mengenal dan mengelompokkan setiap orang yang mereka lihat Masyarakat membutuhkan pengelompokkan orang orang ke kategori kategori yang berbeda untuk memandang mereka Hurst menyatakan bahwa di dalam masyarakat yang membagi ekspresi gender secara tegas sanksi dapat diberikan bagi mereka yang mendobrak norma tersebut Kebanyakan dari sanksi tersebut bersumber dari diskriminasi berdasarkan orientasi seksual Orang homoseksual sering kali mengalami diskriminasi hukum karena prasangka dalam masyarakat 47 Hurst mendeskripsikan bagaimana diskriminasi ini memusuhi orang orang yang tidak menyesuaikan diri mereka dengan norma gender yang ada tanpa mempedulikan orientasi seksual mereka Ia menyebutkan bahwa sistem peradilan sering tidak mengerti perbedaan antara jenis kelamin gender dan orientasi seksual yang kemudian mengarah pada diskriminasi terhadap orang orang yang tidak berperilaku sesuai ekspektasi orang lain terhadap jenis kelaminnya yang dianggap benar 45 Ahli politik Mary Hawkesworth menyebutkan bahwa sejak tahun 1970 an konsep gender telah beralih dan mulai digunakan secara berbeda beda di dalam literatur feminis Hawkesworth memperhatikan bahwa peralihan terjadi ketika akademisi feminis seperti Sandra Harding dan Joan Scott mulai menjelaskan gender sebagai sebuah kategori analitis yang digunakan manusia untuk memahami dan mengatur aktivitas sosial mereka c Akademisi feminis di dalam ilmu politik mulai menggunakan gender sebagai sebuah kategori analitis yang menyoroti hubungan hubungan sosial dan politik yang tidak dihiraukan oleh sumber sumber arus utama d Akan tetapi Hawkesworth juga menyatakan bahwa feminisme belum menjadi paradigma dominan dalam ilmu politik 48 Ilmuwan politik Amerika Serikat yaitu Karen Beckwith menjelaskan konsep gender dalam ilmu politik dengan menyebutkan bahwa terdapat sebuah bahasa gender yang umum yang harus diekspresikan dengan jelas jika ingin digunakan dalam ilmu politik Beckwith menyebutkan dua cara untuk menggunakan kata gender di dalam penelitian yaitu sebagai sebuah kategori dan sebuah proses Gender sebagai kategori dapat digunakan untuk membatasi konteks konteks spesifik seperti perilaku tindakan sikap dan ketertarikan yang dinilai maskulin atau feminin Gender juga dapat digunakan untuk menunjukkan cara perbedaan gender tidak berarti secara tepat merujuk kepada jenis kelamin dalam menghambat atau membantu aktor aktor politik Sementara itu gender sebagai sebuah proses memiliki dua manifestasi inti yaitu 1 menentukan pengaruh kebijakan dan struktur politik yang berbeda bagi pria dan wanita dan 2 perilaku dari aktor politik maskulin dan feminin dalam membuat hasil politik yang spesifik gender 49 Ilmuwan politik Kanada Jacquetta Newman menyebutkan bahwa meskipun jenis kelamin ditentukan secara biologis cara seseorang mengekspresikan gendernya tidak Gender merupakan proses yang dikonstruksi secara sosial berdasarkan budaya meskipun sering kali ekspektasi budaya terhadap wanita dan pria berhubungan dengan biologi mereka Karena itu Newman beranggapan bahwa keistimewaan jenis kelamin tertentu menjadi penyebab dari terjadinya opresi sembari tidak menghiraukan masalah masalah lainnya seperti ras disabilitas kemiskinan dan lain lain Kajian gender kini mencoba untuk beralih dari pandangan tersebut dan memeriksa interseksionalitas dari faktor faktor yang ada yang mempengaruhi kehidupan seseorang Newman juga menyebutkan bahwa beberapa kebudayaan di dunia belum tentu memiliki pandangan yang sama mengenai gender dan peran gender dengan kebudayaan barat 50 Hipotesis konstruksi sosial seks jenis kelamin Sunting Lihat pula Perbedaan seks dan gender Rosie the Riveter adalah ikon dari front dalam negeri di Amerika Serikat selama Perang Dunia II yang dilihat sebagai sebuah ikon perubahan peran gender untuk kebutuhan perang Gender di dalam sosiologi umumnya dipahami sebagai sebuah konstruksi sosial Di sisi lain beberapa ilmuwan dan kalangan feminis menilai bahwa seks hanya merupakan sebuah aspek biologi dan bukan soal konstruksi sosial atau kultural Sebagai contoh seksolog Selandia Baru yaitu John Money menyebutkan perbedaan antara seks biologis dan gender sebagai peran 26 Sosiolog Britania Raya yaitu Ann Oakley mengatakan bahwa Keutuhan seks itu harus diakui tapi begitu pula untuk keberagaman gender e 51 Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyebut Seks merupakan karakteristik biologis dan fisiologis yang mendefinisikan pria dan wanita gender merupakan peran perilaku aktivitas dan sifat sifat yang dikonstruksi secara sosial dan dianggap di dalam masyarakat tertentu sebagai pantas bagi pria dan wanita f 4 Dengan demikian seks dipandang sebagai sebuah objek kajian biologi ilmu alam sementara gender dipandang sebagai sebuah kajian dalam ilmu humaniora dan ilmu sosial Lynda Birke seorang biolog feminis berpendapat bahwa biologi bukan sesuatu yang dapat berubah 29 Meskipun demikian terdapat pendapat lain yang menyatakan bahwa seks juga merupakan hasil konstruksi sosial Judith Butler mengatakan Mungkin hasil konstruksi yang disebut seks ini memang betul hasil konstruksi kultural seperti gender Mungkin memang yang ada hanya gender sehingga antara seks dan gender tidak ada perbedaannya sama sekali g 52 Butler juga mengatakan Dengan demikian mendefinisikan gender sebagai sebuah interpretasi kultural dari seks menjadi tidak akan masuk akal jika seks itu sendiri pengelompokkannya berpusat pada gender Gender seharusnya tidak dipahami hanya sebagai sebuah penentuan arti kultural terhadap seks tertentu sebuah formulasi yuridis Gender juga harus menentukan perangkat dari cara seks seks itu sendiri ditentukan Sebelum ada diskusi lain lain tentang ini ditentukannya seks itu sendiri harus dipahami sebagai akibat dari perangkat konstruksi sosial berdasarkan gender h 53 Butler juga mengatakan Tubuh hanya tampak hanya bertahan hanya hidup dalam kondisi produktif dari suatu skema regulasi gender tertentu i 54 dan seks bukan lagi sebuah sifat fisik yang ditentukan dan direka oleh konstruksi gender namun sebagai sebuah norma kultural yang mengatur materialisasi tubuh j 55 Lugones 2008 menyebutkan bahwa masyarakat Yoruba di Afrika tidak memiliki konsep mengenai gender dan sistem gender sebelum datangnya kolonialisme Ia mengatakan bahwa para penjajah menggunakan sistem gender untuk berkuasa dan di saat yang sama mengubah dasar hubungan sosial masyarakat pribumi di daerah jajahan 56 Nicholson 1994 menunjukkan bahwa pemahaman mengenai perbedaan seksual tubuh manusia tidak seragam di sepanjang periode sejarah Ia menyatakan bahwa kelamin laki laki dan perempuan dipandang sama di masyarakat Barat sebelum abad ke 18 Kala itu kelamin perempuan dianggap sebagai kelamin laki laki yang tidak sempurna dan keduanya merupakan tahapan kelamin yang berbeda dengan kata lain sebuah tahapan bentuk fisik atau sebuah spektrum 57 Fausto Sterling 2000 di dalam studinya mendeskripsikan sikap sikap dokter terhadap kondisi interseks Ia memulai argumennya dengan mengatakan Pengertian kita terhadap konsep dasar gender membentuk dan mencerminkan cara kita membangun sistem dan aturan sosial kita serta pemahaman kita mengenai tubuh fisik kita k 58 Fausto Sterling kemudian menyebutkan akibat dari asumsi kita mengenai gender terhadap penelitian ilmiah mengenai seks dengan mengambil kasus penelitian terhadap orang interseks Ia berkesimpulan bahwa para peneliti tidak mempertanyakan asumsi dasar mereka bahwa hanya ada dua jenis kelamin karena menurut Fausto Sterling penelitian mereka terhadap orang interseks dilakukan sebagai perbandingan perkembangan jenis kelamin yang normal 59 Ia juga menyebutkan mengenai bahasa yang digunakan oleh para dokter ketika berbicara dengan orang tua dari anak dengan kondisi interseks Ia menyatakan bahwa karena para dokter memiliki kepercayaan bahwa si anak itu sebetulnya hanya laki laki perempuan dengan kondisi yang berbeda mereka menyampaikan kepada orang tua si anak bahwa akan perlu waktu lebih untuk menentukan apakah anak tersebut laki laki atau perempuan Fausto Sterling menyebut perilaku para dokter tersebut dibentuk oleh asumsi gender kultural mereka yang mengatakan bahwa hanya ada dua jenis kelamin Ia menyebutkan pula bahwa perbedaan cara dokter di daerah daerah yang berbeda dalam menangani kasus orang interseks memberikan gambaran baik mengenai konstruksi sosial jenis kelamin dan dengan demikian budaya memiliki peran dalam menentukan gender terutama pada kasus anak anak interseks 60 Sebagai contoh Beberapa dokter dari Arab Saudi juga pernah menemukan beberapa kasus anak interseks berkromosom XX dengan hiperplasia adrenal kongenital congenital adrenal hyperplasia CAH yaitu kondisi genetis berupa gangguan pada enzim yang berperan dalam pembuatan hormon steroid Di Amerika Serikat dan Eropa anak anak XX dengan CAH karena mereka berpeluang untuk bisa hamil pada usia dewasanya umumnya akan dibesarkan sebagai anak perempuan Dokter di Arab Saudi yang dididik dari pendidikan serupa menyarankan tindakan tersebut kepada orang tua orang tua anak XX dengan CAH Akan tetapi beberapa orang tua menolak tindakan tersebut untuk anaknya yang pada awalnya diidentifikasi sebagai laki laki karena kondisi CAH untuk dibesarkan sebagai perempuan Mereka juga menolak operasi feminisasi terhadap anaknya Hal ini pada dasarnya merupakan bentuk dari sikap masyarakat lokal yang lebih memilih memiliki anak laki laki l 61 Priess et al 2009 meneliti mengenai apakah anak perempuan dan laki laki dapat mulai memiliki variasi identitas gender pada masa remajanya Mereka mendasari penelitian tersebut berdasarkan hipotesis intensifikasi gender yang digagas oleh Hill dan Lynch 1989 62 yang menyebutkan bahwa ucapan dan perilaku orang tua serta interaksi antara anak dan orang tua menentukan dan mengintensifkan identitas peran gender anak anak mereka Priess et al tidak menemukan kondisi tersebut pada penelitian mereka 63 Ridgeway dan Correll 2004 mengatakan bahwa gender itu tidak hanya sebuah identitas atau peran namun sesuatu yang dilembagakan melalui konteks hubungan sosial yang mereka definisikan sebagai Situasi apapun saat individu mendefinisikan dirinya sendiri dalam hubungannya dengan individu lain untuk bertindak m Mereka juga menyebutkan bahwa selain dari konteks hubungan sosial budaya juga berpengaruh terhadap sistem gender Ridgeway dan Correl mengatakan bahwa setiap orang dipaksa untuk mengakui dan berinteraksi dengan orang lain melalui cara cara yang terikat dengan gender Setiap individu berinteraksi dengan individu lain dan patuh terhadap standar kepercayaan hegemoni di masyarakat yang salah satunya adalah peran gender 64 Faktor dan pandangan biologi SuntingLihat pula Diferensiasi seksual dan Diferensiasi seksual pada manusia Perilaku laki laki dan perempuan serupa pada banyak hal pada umumnya dengan hanya sedikit perbedaan dalam gender tetapi beberapa perilaku yang telah dikaitkan dengan gender tertentu dipengaruhi oleh hormon androgen pada masa prakelahiran dan kanak kanak Beberapa contoh di antaranya adalah identifikasi diri sendiri terhadap gender tertentu dan kecenderungan untuk bertindak agresif 65 Kebanyakan manusia laki laki dan mamalia jantan lainnya memperlihatkan perilaku bermain yang lebih kasar dan melibatkan fisik yang merupakan pengaruh dari tingkat paparan testosteron di dalam kandungan Tingkat paparan hormon tersebut dapat pula mempengaruhi seksualitas Orang nonheteroseksual dapat memperlihatkan perilaku yang tidak umum pada jenis kelaminnya pada masa kanak kanak 66 Biologi gender menjadi subjek dari berbagai penelitian pada abad ke 20 Salah satu topik yang paling awal diminati kalangan ilmuwan adalah apa yang kelak disebut sebagai gangguan identitas gender bahasa Inggris gender identity disorder GID yang sekarang dikenal sebagai disforia gender John Money menyimpulkan beberapa penelitian terkait GID dengan mengatakan Istilah peran gender pertama kali muncul di media cetak pada tahun 1955 Sementara itu istilah identitas gender digunakan pada sebuah pernyataan pers pada 21 November 1966 yang mengumumkan sebuah klinik baru bagi transeksual sic di Rumah Sakit Johns Hopkins Berita tersebut tersebar di media di seluruh dunia dan kemudian masuk ke ragam bahasa sehari hari Definisi gender dan identitas gender bervariasi berdasarkan doktrin Dalam penggunaan populer di luar kajian ilmiah seks adalah diri kita secara biologis gender adalah diri kita secara sosial identitas gender adalah pengertian dan kesadaran atau penentuan diri kita sendiri mengenai kelaki lakian atau keperempuanan dan peran gender adalah stereotip kultural mengenai hal maskulin dan feminin Penyebab dari gangguan identitas gender dapat dijabarkan menjadi penyebab genetis hormon prakelahiran pengaruh sosial pascakelahiran dan faktor hormon pascapubertas namun belum ada teori mengenai penyebab secara komprehensif dan rinci Pengkodean gender pada otak bersifat bipolar Pada kasus gangguan identitas gender terdapat ketidakselarasan antara seks bawaan lahir seseorang dan pengkodean gender maskulin atau feminin pada otak orang tersebut n 67 Catatan kaki Sunting Teks asli dalam bahasa Inggris The effectiveness of the medication appears to depend on the sex not gender of the patient dan In peasant societies gender not sex roles are likely to be more clearly defined Teks asli dalam bahasa Inggris automatically determine one s gender demeanor and role social as well as one s sexual orientation Teks asli dalam bahasa Inggris as an analytic category within which humans think about and organize their social activity Teks asli dalam bahasa Inggris social and political relations neglected by mainstream accounts Teks asli dalam bahasa Ingrris the constancy of sex must be admitted but so also must the variability of gender Teks asli dalam bahasa Inggris Sex refers to the biological and physiological characteristics that define men and women gender refers to the socially constructed roles behaviours activities and attributes that a given society considers appropriate for men and women Teks asli dalam bahasa Inggris perhaps this construct called sex is as culturally constructed as gender indeed perhaps it was always already gender with the consequence that the distinction between sex and gender turns out to be no distinction at all Teks asli dalam bahasa Inggris It would make no sense then to define gender as the cultural interpretation of sex if sex is itself a gender centered category Gender should not be conceived merely as the cultural inscription of meaning based on a given sex a juridical conception gender must also designate the very apparatus of production whereby the sexes themselves are established This production of sex as the pre discursive should be understood as the effect of the apparatus of cultural construction designated by gender Teks asli dalam bahasa Inggris bodies only appear only endure only live within the productive constraints of certain highly gendered regulatory schemas Teks asli dalam bahasa Inggris sex is no longer as a bodily given on which the construct of gender is artificially imposed but as a cultural norm which governs the materialization of bodies Teks asli dalam bahasa Inggris our conceptions of the nature of gender difference shape even as they reflect the ways we structure our social system and polity they also shape and reflect our understanding of our physical bodies Teks asli dalam bahasa Inggris A group of physicians from Saudi Arabia recently reported on several cases of XX intersex children with congenital adrenal hyperplasia CAH a genetically inherited malfunction of the enzymes that aid in making steroid hormones In the United States and Europe such children because they have the potential to bear children later in life are usually raised as girls Saudi doctors trained in this European tradition recommended such a course of action to the Saudi parents of CAH XX children A number of parents however refused to accept the recommendation that their child initially identified as a son be raised instead as a daughter Nor would they accept feminizing surgery for their child This was essentially an expression of local community attitudes with the preference for male offspring Teks asli dalam bahasa Inggris any situation in which individuals define themselves in relation to others in order to act Teks asli dalam bahasa Inggris The term gender role appeared in print first in 1955 The term gender identity was used in a press release November 21 1966 to announce the new clinic for transsexuals at The Johns Hopkins Hospital It was disseminated in the media worldwide and soon entered the vernacular The definitions of gender and gender identity vary on a doctrinal basis In popularized and scientifically debased usage sex is what you are biologically gender is what you become socially gender identity is your own sense or conviction of maleness or femaleness and gender role is the cultural stereotype of what is masculine and feminine Causality with respect to gender identity disorder is sub divisible into genetic prenatal hormonal postnatal social and post pubertal hormonal determinants but there is as yet no comprehensive and detailed theory of causality Gender coding in the brain is bipolar In gender identity disorder there is discordance between the natal sex of one s external genitalia and the brain coding of one s gender as masculine or feminine Referensi Sunting Hasil Pencarian KBBI Daring kbbi kemdikbud go id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 02 28 Diakses tanggal 28 2 2023 Periksa nilai tanggal di access date bantuan a b c Udry J R 1994 The Nature of Gender PDF Demography 31 4 561 573 doi 10 2307 2061790 JSTOR 2061790 PMID 7890091 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2018 08 18 Diakses tanggal 2018 04 07 a b c d e Haig D 2004 The Inexorable Rise of Gender and the Decline of Sex Social Change in Academic Titles 1945 2001 PDF Archives of Sexual Behavior 33 2 87 96 doi 10 1023 B ASEB 0000014323 56281 0d PMID 15146141 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 06 15 a b c Organisasi Kesehatan Dunia What do we mean by sex and gender Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 01 30 Diakses tanggal 2015 11 26 GENDER Social Science Dictionary Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 05 20 Diakses tanggal 2015 03 20 Lindsey L L 2010 The Sociology of Gender Gender Roles A Sociological Perspective PDF Pearson ISBN 0 13 244830 0 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2015 04 05 Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat Guideline for the Study and Evaluation of Gender Differences in the Clinical Evaluation of Drugs PDF Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2015 04 06 Diakses tanggal 2018 04 07 Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat 2011 12 19 Draft Guidance for Industry and Food and Drug Administration Staff Evaluation of Sex Differences in Medical Device Clinical Studies Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 08 09 Diakses tanggal 2014 08 03 Yudkin M 1978 Transsexualism and women A critical perspective Feminist Studies 4 3 97 106 doi 10 2307 3177542 JSTOR 3177542 Pokorny J 1989 Indogermanisches etymologisches Worterbuch Bern Francke hlm 373 375 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 11 13 Appendix I Indo European Roots gene The American Heritage Dictionary of the English Language edisi ke 4 Boston Houghton Mifflin 2000 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 07 04 gender n Oxford English Dictionary Online Oxford English Dictionary hlm Sense 3 b Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 07 21 Diakses tanggal 2017 01 05 Usage note Gender The American Heritage Dictionary of the English Language edisi ke 4 2000 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006 03 21 Render M 2006 Misogyny Androgyny and Sexual Harassment Sex Discrimination in a Gender Deconstructed World Harvard Journal of Law amp Gender 29 1 99 150 Greenberg J A 1999 Defining Male and Female Intersexuality and the Collision Between Law and Biology PDF Arizona Law Review 41 265 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2023 07 09 Diakses tanggal 2018 06 03 Mikkola M 2008 05 12 Feminist Perspectives on Sex and Gender Stanford University Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 01 25 Diakses tanggal 2018 06 01 a b Butler 1990 Snow D A Oliver P E 1995 Social Movements and Collective Behavior Social Psychological Dimensions and Considerations Dalam Cook K Fine G A House J S Sociological Perspectives on Social Psychology Boston Allyn and Bacon hlm 571 600 Taifel H Turner J C 1986 The social identity of intergroup relations Dalam Worchel S Austin W G The psychology of intergroup relations Chicago Nelson Hall hlm 7 24 ISBN 0 8185 0278 9 Terry D J Hogg M A 1996 Group norms and the attitude behavior relationship A role for group identification Personality and Social Psychology Bulletin 22 8 776 793 doi 10 1177 0146167296228002 Galdas P M Johnson J L Percy M E Ratner P A 2010 Help seeking for cardiac symptoms Beyond the masculine feminine binary Social Science amp Medicine 71 1 18 24 doi 10 1016 j socscimed 2010 03 006 PMC 5142841 PMID 20398989 a b Warnecke T 2013 Entrepreneurship and Gender An Institutional Perspective Journal of Economic Issues 47 2 455 464 doi 10 2753 JEI0021 3624470219 Spade J Valentine C 2011 The kaleidoscope of gender prisms patterns and possibilities edisi ke 3 Pine Forge Press Tong R 2009 Feminist thought a more comprehensive introduction Boulder Westview Press ISBN 0 8133 4375 5 Vigo J The Body in Gender Discourse The Fragmentary Space of the Feminine La femme et l ecriture Meknes Maroc 1996 a b Money J 1955 Hermaphroditism gender and precocity in hyperadrenocorticism Psychologic findings Bulletin of the Johns Hopkins Hospital 96 6 253 64 PMID 14378807 Laurie T 2014 The Ethics of Nobody I Know Gender and the Politics of Description Qualitative Research Journal 14 1 64 78 doi 10 1108 qrj 03 2014 0011 diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 11 02 diakses tanggal 2018 06 18 ANALISIS BIAS GENDER PADA MASYARAKAT INDONESIA Jurusan Pendidikan Sosiologi pendidikan sosiologi fis uny ac id Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 09 10 Diakses tanggal 2022 09 10 a b Birke L 2001 In Pursuit of Difference Scientific Studies of Women and Men Dalam Lederman M Bartsch I The Gender and Science Reader New York Routledge Graham Sharyn 2001 Sulawesi s fifth gender Inside Indonesia No 66 Indonesian Resources and Information Program ISSN 0814 1185 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 04 14 Diakses tanggal 2018 06 20 Gilbert Herdt ed 1996 Third Sex Third Gender Beyond Sexual Dimorphism in Culture and History ISBN 0 942299 82 5 OCLC 35293440 Roscoe W 2000 Changing Ones Third and Fourth Genders in Native North America Palgrave Macmillan ISBN 0 312 22479 6 Nanda S 1998 Neither Man Nor Woman The Hijras of India Wadsworth Publishing ISBN 0 534 50903 7 Reddy G 2005 With Respect to Sex Negotiating Hijra Identity in South India University Of Chicago Press ISBN 0 226 70756 3 A lifestyle distinct the Muxe of Mexico New York Times 2008 12 06 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 09 Diakses tanggal 2018 06 18 a b Palan K 2001 Gender Identity in Consumer Research A Literature Review and Research Agenda PDF Academy of Marketing Science Review 10 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2012 09 11 Twenge J M 1997 Changes in masculine and feminine traits over time A meta analysis Sex Roles 36 5 6 305 325 doi 10 1007 BF02766650 Fausto Sterling A 1992 Myths of Gender Biological Theories about Men and Women New York Basic Books hlm 8 ISBN 0 465 04792 0 de Beauvoir S 1949 The Second Sex Alfred A Knopf Fausto Sterling 2000 hlm 44 77 Chafetz J S 1974 Masculine Feminine or Human An Overview of the Sociology of Sex Roles Itasca F E Peacock Chafetz J S 1978 Masculine Feminine or Human An Overview of the Sociology of Sex Roles Itasca F E Peacock ISBN 0 87581 231 7 OCLC 4348310 Garrett S 1992 Gender Routledge hlm vii ISBN 0 422 60570 0 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 30 Diakses tanggal 2018 08 28 Butler 1990 hlm 9 a b Hurst C 2007 Social Inequality Forms Causes and Consequences edisi ke ke 6 Routledge hlm 131 139 142 Schwalbe M 2005 The Sociologically Examined Life Pieces of the Conversation edisi ke ke 3 hlm 22 23 ISBN 0 07 282579 0 Smith N Stanley E 2011 Captive Genders 1st ed Edinburgh AK Press Hawkesworth M 2005 Engendering political science An immodest proposal Politics amp Gender 1 1 141 156 doi 10 1017 s1743923x0523101x Karen Beckwith 2005 A Common Language of Gender Politics amp Gender 1 1 132 doi 10 1017 s1743923x05211017 Newman J White L 1964 Women Politics and Public Policy The Political Struggles of Canadian Women 2nd ed Oxford University Press hlm 6 7 Oakley A 1972 Sex Gender and Society London Temple Smith hlm 16 ISBN 0 85117 020 X Butler 1990 hlm 7 Butler 1990 hlm 10 Butler 1993 hlm xi Butler 1993 hlm 2 3 Lugones M 2008 Heterosexualism and the Colonial Modern Gender System Hypatia 22 1 196 198 doi 10 1353 hyp 2006 0067 Nicholson L 1994 Interpreting Gender Signs Journal of Women in Culture and Society 20 1 79 105 doi 10 1086 494955 JSTOR 3174928 Fausto Sterling 2000 hlm 45 Fausto Sterling 2000 hlm 46 Fausto Sterling 2000 Fausto Sterling 2000 hlm 58 59 Hill J P Lynch M E 1983 The Intensification of Gender Related Role Expectations during Early Adolescence Dalam Brooks Gunn J Petersen A C Girls at Puberty Boston Springer Priess H A Lindberg S M Hyde J S 2009 Adolescent Gender Role Identity and Mental Health Gender Intensification Revisited Child Development 80 5 1531 1544 doi 10 1111 j 1467 8624 2009 01349 x JSTOR 25592088 PMC 4244905 PMID 19765016 Ridgeway C L Correll S J 2004 Unpacking the Gender System A Theoretical Perspective on Gender Beliefs and Social Relations Gender 18 4 510 531 doi 10 1177 0891243204265269 JSTOR 4149448 Hines M Constantinescu M Spencer D 2015 Early androgen exposure and human gender development Biology of Sex Differences 6 3 doi 10 1186 s13293 015 0022 1 ISSN 2042 6410 PMC 4350266 PMID 25745554 Hines M 2017 Prenatal endocrine influences on sexual orientation and on sexually differentiated childhood behavior Frontiers in Neuroendocrinology 32 2 170 182 doi 10 1016 j yfrne 2011 02 006 ISSN 0091 3022 PMC 3296090 PMID 21333673 Money J 1994 The concept of gender identity disorder in childhood and adolescence after 39 years Journal of Sex amp Marital Therapy 20 3 163 177 doi 10 1080 00926239408403428 PMID 7996589 Sumber tersitasiButler J 1990 Gender Trouble Feminism and the Subversion of Identity Thinking Gender New York amp London Routledge ISBN 978 0 415 38955 6 Butler J 1993 Bodies That Matter On the Discursive Limits of Sex New York Routledge ISBN 978 0 415 61015 5 Fausto Sterling A 2000 Sexing the body gender politics and the construction of sexuality New York Basic Books ISBN 978 0 465 07714 4 Pranala luar Sunting Inggris Children s Gender Beliefs Diarsipkan 2006 02 12 di Wayback Machine Inggris Gendercide Watch Diarsipkan 2008 05 15 di Wayback Machine a project of the Gender Issues Education Foundation GIEF a registered charitable foundation based in Edmonton Alberta Inggris WikEd Gender Differences Diarsipkan 2008 09 05 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Gender amp oldid 23928423