www.wikidata.id-id.nina.az
Dalam Teologi Kristiani klausa Filioque filioque artinya dan dari putera dalam Bahasa Latin adalah klausa penuh perdebatan yang ditambahkan ke dalam Kredo Nicea yang menjadi perbedaan divisif khususnya antara Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur Klausa ini disisipkan dalam naskah asli Kredo Nicea yang berbunyi Kami percaya akan Roh Kudus yang keluar dari Sang Bapa sehingga versi yang telah diberi sisipan tersebut kini berbunyi Kami percaya akan Roh Kudus yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Putera Penambahan ini diterima oleh umat Kristiani Katolik Romawi namun ditolak oleh umat Kristiani Ortodoks Timur Banyak Gereja Katolik Timur tidak menggunakan klausa tersebut dalam kredo mereka tetapi mengakui dokrin yang terepresentasi di dalamnya karena klausa ini adalah dogma dalam iman Katolik Romawi Sejauh ini Gereja Protestan juga menerimanya Klausa ini lebih sering disebut Filioque Doktrin Filioque dari Altar Boulbon Roh Kudus yang datang dari Bapa dan Anak detail dari Altar Boulbon abad ke 15 Louvre Paris Provence c 1450 Dari altar tinggi Chapelle Saint Marcellin Boulbon PrancisDoktrin Filioque dari Altar Boulbon Roh Kudus yang datang dari Bapa dan Anak detail dari Altar Boulbon abad ke 15 Louvre Paris Provence c 1450 Dari altar tinggi Chapelle Saint Marcellin Boulbon Prancis Daftar isi 1 Penjelasan mengenai Kredo Nicea 2 Kontroversi Filioque 3 Asal usul 3 1 Sebagai tambahan pada Kredo Nicea 3 2 Bangsa Frank dan Filioque 4 Permulaan konflik 4 1 Kontroversi Photius 4 2 Bangsa Frank di Roma 5 Skisma Akbar dan upaya upaya rekonsiliasi 5 1 Faktor faktor penghambat 5 2 Konsili Florence 6 Klausa Filioque dalam Teologi Para Bapa Gereja 6 1 Filioque dan Doktrin Trinitas 6 2 Mendamaikan tradisi Timur dan tradisi Barat 7 Posisi saat ini 7 1 Gereja Ortodoks Timur 7 2 Gereja Katolik Roma 8 Diskusi diskusi dan pernyataan pernyataan bersama 9 Rangkuman 10 Referensi 11 Pranala luar 11 1 Umum 11 2 Asal usul Historis 11 3 Gereja Ortodoks 11 4 Gereja Katolik 11 5 Selayang pandang 11 6 Gereja Lutheran 11 7 Diskusi diskusi dan pernyataan pernyataan mutakhir 12 Catatan kaki 13 Lihat pulaPenjelasan mengenai Kredo Nicea SuntingMengikuti Yoh 15 26b Konsili Konstantinopel Pertama pada tahun 381 memodifikasi pernyataan Konsili Nicea Pertama tahun 325 dengan menyatakan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa Konsili ini tidak membahas secara khusus mengenai asal usul Roh Kudus Oleh karena itu Kredo Nicea sering kali disebut Kredo Nicea Konstantinopel atau Niceno Constantinopolitana Kredo ini belum diterima secara resmi sampai Konsili Efesus tahun 431 Bilamana berpikir tentang Allah sebagai Bapa Putera dan Roh Kudus Trinitas umat Kristiani mengikuti Yesus Mat 28 19 sejak awal telah membuat pembedaan pembedaan penting Sang Putera dan Roh Kudus dikatakan berasal usul abadi dari Sang Bapa Sang Putera Logos Ilahi yang kekal itu Yoh 1 1 digenerasikan dilahirkan atau diperanakkan dari Sang Bapa sedangkan Roh Kudus keluar dari Sang Bapa Pernyataan pernyataan ini dibuat dalam pengertian hakikat Allah yang kekal atau sebelum segala abad dalam kata kata Kredo Nicea Di satu pihak Kredo Nicea dan Alkitab tidak secara eksplisit mengatakan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Putera serta Sang Bapa jadi tidak ada pernyataan bahwa ada asal usul abadi dari Roh Kudus selain dari Sang Bapa Akan tetapi berbagai kelompok Kristiani termasuk umat Katolik Romawi dan Protestan mendapati bukti implisit akan hal tersebut dalam pernyataan pernyataan lain mengenai Sang Putera dan Roh Kudus Sebagai contoh Perjanjian Baru mengajarkan bahwa Roh Kudus bersaksi tentang Sang Putera 1 Yoh 5 6 dan disebut Roh Kristus Roma 8 9 Roma 15 5 Fil 1 19 1 Pet 1 11 dan Roh Sang Putera Gal 4 6 Sang Putera Yesus juga berkata bahwa Dia akan berdoa kepada Sang Bapa dan Dia aka memberikan kepadamu penolong yang lain untuk menyertaimu selama lamanya yakni Roh kebenaran Yoh 14 16 dan bahwa Dia sendiri akan mengutus Roh Kudus Yoh 16 7 Para Bapa Gereja menjelaskan lebih lanjut bahwa Sang Bapa Sang Putera dan Roh Kudus adalah satu hakikat Bahasa Latin substantia Bahasa Yunani ousia dan memiliki kehendak dan aktivitas yang sama sehubungan dengan tindakan tindakan eksternal mereka Bahasa Latin actiones ad extra Tradisi ini selanjutnya ditegaskan kembali baik di Timur maupun di Barat sepenuhnya disepakati pada Abad Pertengahan oleh para teolog skolastik Dalam makna ekonomis kedua ini Sang Bapa dikatakan mengutus Roh Kudus kepada kita melalui Sang Putera Kis 2 33 Titus 3 6 Skolastisisme secara eksplisit ditolak oleh Gereja Timur sebagai bentuk validasi atas doktrin teologis 1 Di lain pihak meskipun Perjanjian Baru mengajarkan bahwa ada hubungan antara Sang Anak dan Roh Kudus keilahian Sang Anak dan Roh Kudus tidak sepenuhnya jelas dari Kitab Suci semata Banyak teolog secara historis tidak teryakinkan oleh naskah naskah Kitab Suci dan bersedia mengutip Kitan Suci untuk membela penyangkalannya akan Trinitas Gereja Ortodoks Timur berkeyakinan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan diutus pada hari Pentakosta dari Sang Bapa melalui Sang Anak Gereja Latin di Barat menyatakan bahwa Roh Kudus keluar baik dari Sang Bapa maupun Sang Putera Filioque Gereja di Roma menggunakan rumusan yang asli sebagaimana rumusan Gereja Ortodoks sampai awal abad ke 11 2 Kontroversi Filioque SuntingGereja Timur berkeberatan atas versi Barat karena menurut pemahaman mereka kedudukan Roh Kudus menjadi lebih rendah daripada kedudukan Sang Putera Yesus Kristus apabila dikatakan bahwa Roh Kudus itu keluar dari Sang Bapa semata maka kedudukannya dengan Sang Putera menjadi setara Gereja Barat di lain pihak menekankan pada persekutuan kodrati antara Bapa dan Putera Menurut tata aturan abadi antara pribadi pribadi ilahi dalam persekutuan kodratiNya Bapa adalah asal usul pertama dari Roh Kudus sebagai pangkal tanpa pangkal tetapi juga sebagai Sang Bapa dari Sang Putera yang tunggal bersama dengan Dia pangkal yang satu itu yang darinya Roh Kudus berasal Apabila pandangan yang sah dan saling melengkapi ini tidak ditegaskan secara berat sebelah maka identitas iman akan kenyataan satu misteri yang diakui dalam iman tidak dirugikan Penambahan Filioque itu sendiri dilatarbelakangi oleh perkembangan sejarah Gereja di Barat dalam menghadapi sisa sisa pengikut Arianisme yang menolak keilahian Yesus Kristus Penambahan Filioque menegaskan keilahian Yesus Jadi jika memang hal ini yang melatarbelakangi penyisipan klausa Filioque dalam Kredo Nicea Konstantinopel itu maka penyisipan itu sejak semula tidak dimaksudkan untuk menyerang Gereja Timur Protes keberatan Gereja gereja Timur dianggap kurang beralasan oleh Gereja Barat sehingga pada tahun 1054 terjadilah Skisma Akbar Kedua kubu saling mengekskomunikasi Baru pada penutupan Konsili Vatikan II 1965 oleh kedua belah pihak surat keputusan ekskomunikasi itu dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi Namun perdebatan teologis mengenai kata Filioque antara Gereja Barat Katolik Roma dan Timur Orthodox belum juga selesai Gereja Barat sebenarnya tak pernah memandang penambahan Filioque itu sebagai usaha untuk mengurangi makna identitas Sang Bapa sebagai satu satunya sumber dan asal usul justru sebaliknya dianggap sebagai penegasan posisi ajaran Gereja dalam menghadapi sisa sisa pengikut ajaraan bidaah Arianisme Panambahan Filioque bukanlah penambahan isi wahyu Perjanjian Baru Filioque merupakan interpretasi yang ingin mengungkapkan bahwa Roh adalah Roh Yesus Kristus Rom 8 9 Flp 1 19 Roh Tuhan 2Kor 3 17 dan Roh Sang Putera Gal 4 6 Roh Kudus bukanlah semacam roh rekaan atau pujaan melainkan Roh yang harus dilihat dan dimengerti menurut pribadi dan karya Yesus Kristus Hal ini sebenarnya juga diyakini oleh Gereja Timur Pada hakikatnya Gereja Barat dan Timur memiliki iman yang satu dan sama hanya saja keduanya memiliki rumusan yang berbeda karena konteks sejarah yang berbeda Asal usul SuntingSebagaimana yang telah diutarakan oleh Johannes Grohe sebuah konsili regional di Persia pada tahun 410 memperkenalkan salah satu dari bentuk terawal dari Filioque dalam kredo Nicea konsili ini mengajarkan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan dari Sang Putera Karena berasal dari teologi Kristiani Syria Timur yang kaya itu maka ekspresi tersebut dalam konteks ini secara otentik bersifat Timur Oleh karena itu Filioque tidak dapat disebut sebagai inovasi Gereja Barat semata mata tidak pula sebagai sesuatu yang diciptakan oleh Sri Paus Dalam Gereja Barat St Augustinus dari Hippo mengikuti Tertullianus dan Ambrosius mengajarkan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan Sang Putera meskipun tidak lebih rendah dari keduanya Teologinya termasuk teologi Trinitasnya dominan di Barat sampai Abad Pertengahan Para Bapa Latin lainnya juga berbicara mengenai Roh Kudus yang keluar baik dari Sang Bapa maupun Sang Putera Meskipun cara berbicara seperti ini dikenal akrab di Barat tetapi tidak dikenal di Wilayah Kekaisaran Romawi Timur yang berbahasa Yunani itu Sebagai tambahan pada Kredo Nicea Sunting Meskipun sejak lama sudah ada indikasi indikasi tentang asal usul ganda Roh Kudus tersebut termasuk di dalam Kredo Atanasius serta sebuah epistola dogmatik dari Paus Leo I 3 klausa Filioque pertama kali disisipkan dalam Kredo Nicea pada Konsili Toledo III tahun 589 4 Hal tersebut dilakukan dengan tujuan utama untuk melawan bidaah Arianisme yang mengajarkan bahwa Sang Putera adalah makhluk ciptaan dan tersebar luas di kalangan bangsa Jerman Versi tambahan ini diterima oleh para penguasa Visigoth setempat yang sebelumnya menganut bidaah Arianisme Jadi Filioque diperkenalkan di Barat pertama kali di Spanyol kemudian di Gallia tetapi tidak di Roma dan bukan oleh inisiatif Sri Paus karena itu tidaklah akurat jika dikatakan sebagaimana yang dilakukan oleh beberapa sejarawan bahwa Gereja Katolik secara keseluruhan memperkenalkan Filioque ke dalam Misa Gereja Gereja Timur misalnya Gereja Maronit yang sepenuhnya merupakan bagian dari Gereja Katolik tidak pernah menggunakan Filioque Lagi pula frasa tersebut dipergunakan secara luas di Barat mengikuti bahasa dari para Bapa Latin di luar Misa khususnya di Spanyol dan Gallia Jadi lebih akurat jika dikatakan bahwa Filioque adalah sebuah ungkapan yang terdapat dalam Gereja Latin Bagaimanapun juga pada milenium pertama yang disebut sebagai Gereja Katolik itu adalah Gereja Kristiani yang mencakup baik Gereja Timur maupun Gereja Barat Bangsa Frank dan Filioque Sunting Sesudah kaum Visigoth kaum Frank juga menerima klausa Filioque sebagai bagian dari Kredo Nicea Saat itu Bangsa Frank yang dipimpin oleh Pippin Muda dan puteranya Charlemagne sedang mendominasi kekuasaan di dunia Barat Charlemagne dimahkotai menjadi kaisar pada tahun 800 Paus Leo III melarang penyisipan klausa Filioque ke dalam Kredo Nicea sebagaimana yang dilakukan kaum Frank di Aachen pada tahun 809 Dia juga memerintahkan agar mengukirkan Kredo Nicea pada sebuah prasasti perak agar keputusannya tidak dapat diganggu gugat di kemudian hari Dia menuliskan kata kata HAEC LEO POSUI AMORE ET CAUTELA ORTHODOXAE FIDEI Saya Leo menempatkan di sini demi kasih dan perlindungan iman ortodoks 5 Sekalipun demikian di kalangan kaum Franks klausa Filioque secara luas dianggap sebagai bagian integral dari Kredo Nicea Banyak orang menyangka bahwa Gereja Gereja Yunani yang pada masa itu berada dalam cengkeraman para kaisar dan didominasi bidaah ikonoklasme telah sesat karena meniadakan klausa tersebut dari Kredo Nicea Penggunaan Kredo Nicea versi tambahan tadi dianggap normatif dan otentik pada masa itu Dominasi Bangsa Frank menekan Roma untuk mengadopsi tambahan Filioque tetapi Roma bertahan dengan versi asli sampai kira kira dua ratus tahun kemudian Permulaan konflik SuntingKontroversi Photius Sunting Klausa Filioque tiba tiba menjadi pokok bahasan utama dalam kontroversi seputar Photius dari Konstantinopel Pada tahun 858 Patriark Ignatius dari Konstantinopel tidak disukai Kaisar Byzantium Mikhael III dan dilengserkan dari kedudukannya Dia digantikan dengan seorang awam bernama Photius seorang sarjana ulung sekretaris kekaisaran dan duta besar Byzantium untuk Baghdad Ignatius dibuang ke Terebinthos dan dipaksa menanggalkan jabatannya Kelak Photius bahkan menggelar sebuah sinode yang menyatakan bahwa jabatan Ignatius sebagai patriark itu invalid Baik Photius maupun Kaisar Mikhael serta para pendukung Ignatius naik banding kepada Paus Nikolas yang dengan segera memecat dan mengekskomunikasi Photius serta mengakui Ignatius sebagai patriark yang sah pada tahun 863 Photius dengan dukungan Kaisar Mikhael menolak keputusan Paus Untuk menarik keberpihakan Gereja Gereja Timur dia mengeluarkan Ensiklik kepada Para Patriark Timur yang mengutuk Gereja Latin karena perbedaan perbedaan adat kebiasaan dan terutama karena klausa Filioque yang dinilainya bidaah Klausa Filioque menjadi unsur terpenting karena mengalihkan isu dari yurisdiksi dan adat kebiasaan ke salah satu dogma Pada tahun 867 dia menghimpun sebuah sinode yang mengekskomunikasi Paus Nikolas dan mengutuk kesesatan Gereja Latin Tindakan Photius sangat memengaruhi relasi antara Gereja Timur dan Gereja Barat karena dialah teolog pertama yang mengangkat klausa Filioque menjadi sebuah isu perdebatan dan menunding Roma sebagai bidaan dalam permasalahan tersebut Alur kritikan ini selanjutnya makin bergaung dan menjadikan rekonsiliasi antara Timur dan Barat sulit dicapai Photius diakui sebagai seorang santo oleh Gereja Ortodoks Yunani Bangsa Frank di Roma Sunting Sepanjang abad ke 9 dan abad ke 10 para paus menolak mengadopsi klausa Filioque Posisi ini berkhir pada tahun 1014 tatkala Raja Jerman Henrikus II berkunjung ke Roma untuk dimahkotai menjadi kaisar Di masa itu kepausan sangatlah lemah dan agar mampu terus bertahan Sri Paus membutuhkan dukungan militer dari kaisar Henrikus mendapati bahwa kredo tidak diucapkan dalam Misa di Roma tidak seperti di negeri negeri Bangsa Frank Maka atas permintaannya Paus Benediktus VIII mengatur agar Kredo diucapkan sesudah pembacaan Injil dan klausa Filioque digunakan dalam Misa di Roma untuk pertama kalinya Skisma Akbar dan upaya upaya rekonsiliasi SuntingPada tahun 1054 argumen mengenai Filioque berkontribusi kepada Skisma Akbar antara Timur dan Barat Ada banyak isu yang terlibat sebagian besar berdasar atas kesalahpahaman antara tradisi Yunani dan tradisi Latin serta temperamen panas dari para antagonis Legatus paus Kardinal Humbertus dari Silva Candida yang diutus Paus Leo IX ke Konstantinopel untuk mengusahakan kesepakatan dengan pihak Timur justru mengekskomunikasi Patriark Mikhael Kerularius yang dibalas patriark tersebut dengan mengekskomunikasi Humbertus Selama bertahun tahun sebagian besar umat Ortodoks Timur dan Katolik Romawi sendiri tidak berpikir bahwa telah terjadi skisma di antara mereka karena tak satupun Gereja yang telah mengekskomunikasi Gereja lain Banyak umat Kristiani Slavia menganggap keseluruhan episode tersebut sebagai perselisihan antar pribadi Lagi pula validitas dari ekskomunikasi atas Patriark Mikhael patut dipertanyakan karena Paus Leo yang memberi wewenang kepada Humbertus telah wafat sebelumnya Faktor faktor penghambat Sunting Pada tahun 1274 Konsili Lyon II yang dihadiri Patriark Konstantinopel mengatakan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan Sang Putera sejalan dengan Filioque dalam Kredo Nicea versi Latin pada masa itu Kenangan pahit akan penjarahan Konstantinopel tahun 1204 oleh pasukan Perang Salib menjadikan kebanyakan umat Kristiani Byzantium tidak menginginkan rekonsiliasi dengan pihak Barat Pada tahun 1282 Kaisar Byzantium Mikhael VIII Palaeologus mangkat dan Patriark Yohanes XI yang mendukung rekonsiliasi dengan Gereja Latin dipaksa lengser persatuan kembali gagal dicapai Hampir sepanjang abad ke 14 terdapat dua kubu kepausan yang saling mengekskomunikasi Skisma Barat akhirnya diakhiri dalam Konsili Constance tetapi pada masa itu pihak Timur sulit sekali untuk mengadakan rekonsiliasi dengan Gereja Barat yang sedang mengalami perpecahan di dalam tubuhnya itu Lagi pula pada pertengahan abad itu sepertiga warga Eropa Barat tewas akibat Wabah Hitam Orang orang lebih memikirkan bagaimana untuk bertahan hidup daripada memikirkan persatuan Gereja Konsili Florence Sunting Pada abad ke 15 Kaisar Byzantium Yohanes VIII Palaeologus Yosef Patriark Konstantinopel dan uskup uskup lain dari Timur melakukan perjalanan ke Italia Utara untuk menghadiri Konsili Florence dengan harapan dapat berekonsiliasi dengan Roma dan mendapatkan bala bantuan negara negara Barat untuk melawan serbuan Kerajaan Ottoman Sesudah melewati diskusi yang ekstensif di Ferrara selanjutnya di Florence mereka mengakui bahwa beberapa Bapa Latin berbicara mengenai prosesi Roh Kudus dengan cara yang berbeda dari cara para Bapa Yunani Karena konsensus para Bapa dianggap dapat dipercaya sebagai kesaksian akan iman bersama dan karena Kaisar Byzantium benar benar butuh bantuan militer dari Barat maka kredo versi Latin dengan tambahan klausa Filioque itu dianggap tidak sesat dan bukan suatu hambatan menuju pemulihan persekutuan penuh Kaisar sungguh sungguh berharap mendapatkan bala bantuan dari pihak Barat guna menghadapi ancaman Ottoman sehingga menekan beberapa uskup Timur untuk menandatangani dekret persatuan antara Timur dan Barat Laetentur Coeli pada tahun 1439 Dengan demikian dalam waktu singkat secara resmi dan di hadapan publik Gereja Katolik Romawi dan Gereja Ortodoks Timur telah bersatu kembali Konsili Florence membantu menetapkan sebuah prinsip fundamental Gereja haruslah satu dalam keyakinan keyakinan esensialnya tetapi boleh berbeda dalam budaya adat kebiasaan dan ritusnya Permasalahan klausa Filioque pada masa itu dipandang tidaklah merusak keseragaman iman tersebut Sekalipun demikian tak lama kemudian rekonsiliasi yang dicapai di Florence itu hancur Salah seorang di antara para uskup Ortodoks peserta konsili itu Markus dari Efesus menolak menandatangani dekret tersebut dengan alasan bahwa Roma sesat sekaligus skismatik karena menerima klausa Filioque serta klaim yurisdiksi universal dari Sri Paus atas Gereja Banyak umat dan uskup Ortodoks lainnya menolak persatuan itu Bagi banyak pihak di Barat kesepakatan Florence dipandang sebagai suatu tindak pemaksaan teologi skolastik serta sebagai suatu upaya habis habisan untuk meminta pertolongan Bala tentara Barat yang dijanjikan itu terlambat tiba untuk dapat mencegah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Bangsa Turki pada tahun 1453 Sejak saat itu Bangsa Turki berusaha memperlebar perpisahan dari Barat yang dipandang sebagai ancaman terhadap dominasi militer dan politik Islami Patriark Konstantinopel kini tunduk di bawah kehendak penguasa Muslim Gereja Timur tak lagi merdeka Sekalipun kontroversi Filioque telah resmi terselesaikan baik bagi pihak Ortodoks maupun Katolik Romawi resolusi di Florence tidak sepenuhnya diterima ataupun bertahan lama Klausa Filioque dalam Teologi Para Bapa Gereja SuntingFilioque dan Doktrin Trinitas Sunting Klausa Filioque menjadi bagian integral dari sebagian teologi Barat mengenai Trinitas karena ajaran ajaran para Bapa Gereja Barat seperti St Augustinus dari Hippo Anselmus dari Canterbury dan Thomas Aquinas berisi pernyataan pernyataan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan Sang Putera Para Bapa Gereja Timur seperti St Yohanes dari Damaskus dan Gregorius Palamas melestarikan tradisi Kredo asli yang dikeluarkan di Konstantinopel pada tahun 381 dan oleh karena itu Filioque terasa asing bagi teologi Gereja Timur Para teolog di Timur seperti Patriark Photius berkeberatan atas ajaran yang diekspresikan Filioque karena bertentangan dengan doktrin yang berterima dan alkitabiah Mereka berpendapat bahwa karena Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan Sang Putera maka terdapat dua sumber keilahian padahal di dalam Allah Yang maha Esa itu hanya boleh terdapat satu sumber keilahian atau ketuhanan saja Para teolog Barat menjawab keberatan ini dengan mengatakan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan Sang Putera selayaknya dari satu sumber 6 Akan tetapi pihak Timur sekali lagi berkeberatan dengan alasan formulasi ini akan menggabungkan dan membaurkan pribadi Sang Bapa dan pribadi Sang Putera Mereka juga berpendapat bahwa jika Sang Bapa dan Sang Putera sama sama merupakan sumber keilahian dan hanya Roh Kudus yang tidak demikian artinya status Roh Kudus menjadi relatif lebih rendah daripada Sang Bapa dan Sang Putera Meskipun demikian guna membela tradisi Barat Thomas Aquinas berpendapat bahwa Roh Kudus adalah baik Roh dari Sang Bapa maupun Roh dari Sang Putera dan bahwa Sang Bapa dan Sang Putera sudah termasuk dalam eksistensi Roh Kudus sehingga menjadikan klausa Filioque sebagai suatu kebutuhan teologis 7 Dia menemukan perbedaan pribadi mereka dalam hubungan oposisi mereka Sang Bapa secara aktif menggenerasi Sang Putera dan menspirasi Roh Kudus Sang Putera secara pasif digenerasi dari Sang Bapa dan secara aktif menspirasi Roh Kudus Roh Kudus secara pasif dispirasi dari Sang Bapa dan dari Sang Putera sehingga dengan demikian menghubungkan ketiga pribadi tersebut dalam hubungan oposisi yang membedakan mereka satu sama lain dan dia menemukan kesetaraan penuh mereka dalam hakikat ilahiah mereka yang sama 7 Karena Aquinas memandang kuasa untuk men spirasi atau menghembuskan Roh Kudus sebagai sesuatu yang berasal dari hakikat ilahi maka ia menganggap bahwa kemampuan itu tentunya dimiliki bersama oleh Sang Bapa dan sang Putera 6 Meskipun demikian para teolog Timur berpendapat bahwa jika esensi ilahi itu sendiri merupakan sumber keilahian di dalam Allah maka akan timbul masalah baru orang akan beranggapan bahwa Roh Kudus keluar dari diriNya sendiri karena Roh Kudus tentunya tidaklah terpisah dari esensi ilahi tersebut Namun para teolog skolastik Barat seperti Anselmus dari Canterbury dalam karyanya Monologion menggunakan Kitab Suci dan akal budi untuk menanggapi pokok bahasan tersebut serta menunjukkan bahwa memang terdapat suatu urutan prosesi dalam Keallahan yang mengatur prosesi Roh Kudus dari diriNya sendiri Sekalipun ada argumen argumen para Bapa Barat tersebut klausa Filioque dan teologi yang terkait dengannya di Barat tetaplah tidak dapat diterima di Gereja Timur Hal ini terjadi karena para teolog utama Gereja Timur memahami perbedaan perbedaan antar pribadi Trinitas itu sedemikian rupa sehingga mengharuskan prosesi Roh Kudus itu hanya dari Sang Bapa semata Yohanes dari Damaskus dalam karyanya Eksposisi yang Tepat dari Iman Ortodoks berpendapat bahwa perbedaan antara Sang Putera dan Roh Kudus terdapat dalam kekhasan cara mereka berasal usul dari Sang Bapa yang merupakan satu satunya penyebab yang tak berasal usul bagi kedua Pribadi Ilahi lainnya Dia menerangkan bahwa Sang Putera secara unik lahir dari Sang Bapa sedangkan Roh Kudus itu keluar dari Sang Bapa serta bahwa perbedaan antara kedua cara berasal usul tersebut tidak dapat difahami oleh manusia 8 Mendamaikan tradisi Timur dan tradisi Barat Sunting Para teolog Barat seperti Anselmus dari Canterbury dan Thomas Aquinas mengkritik pihak Timur karena tidak cukup menjelaskan hubungan dan urutan kekal antara Sang Putera dan Roh Kudus Aquinas berpendapat bahwa jika benar bahwa Roh Kudus itu secara kekal keluar dari Sang Putera maka sampai tingkat tertentu Roh Kudus itu mesti pula secara kekal berasal dari Sang Putera sebagainya yang dinyatakan oleh klausa Filioque 9 Akan tetapi hubungan antara Sang Putera dan Roh Kudus dijelaskan oleh para Bapa Timur dengan cara yang tidak perlu melibatkan Filioque Yohanes dari Damaskus menyatakan bahwa digenerasinya Sang Putera dan diprosesinya Roh Kudus itu terjadi bersamaan dan bahwa Roh Kudus secara kekal keluar dari Sang Bapa dan hinggap pada Sang Putera 8 Teolog modern dari Gereja Ortodoks Timur Dumitru Stăniloae melihat adanya sebuah jawaban yang lebih lengkap mengenai hubungan antara Sang Putera dan Roh Kudus ini dalam teologi dari Gregorius Palamas karena dia mendapati dalam teologi Palamas terdapat gagasan bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan hinggap pada Sang Putera lalu kembali dari Sang Putera dalam wujud kasihnya akan Sang Bapa 10 Posisi saat ini SuntingGereja Ortodoks Timur Sunting Hingga hari ini Gereja Ortodoks menggunakan Kredo Nicea Konstantinopel tahun 381 tanpa Filioque Gereja Gereja Timur berulang kali telah menolak frasa tersebut karena menganggapnya sebagai sebuah interpolasi yang tidak sah suatu contoh dari apa yang mereka anggap sebagai kesewenang wenangan pihak barat Baik Patriark Photius pada tahun 862 maupun Patriark Kerularius pada tahun 1054 menuduh pihak Barat sebagai bidaah karena mengintroduksi Filioque dalam Kredo Pada umumnya kecuali selama jeda rekonsiliatif pada tahun 1274 dan 1439 yakni di saat Konsili Lyons II dan Konsili Florence banyak umat Ortodoks telah mengulangi tuduhan bidaah mereka sampai sekarang Di lain pihak sejak abad ke 13 umat Ortodoks lainnya telah menunjukkan bahwa tak satu pun konsili ekumenis yang pernah mengutuk segenap Gereja Barat dan mengekskomunikasi anggota anggotanya Oleh karena itu menurut hemat mereka kaum Latin seharusnya tidak ditolak dari komuni karena ada Filioque dalam kredo mereka Patriark Ortodoks Gregorius II dari Siprus pengganti sekaligus penentang dari pendukung Filioque pasca Lyon Yohanes XI mengajukan sebuah rumusan berbeda yang dianggap sebagai sebuah jawaban yang Ortodoks terhadap Filioque meskipun rumusan itu tidak memiliki status sebagai doktrin Ortodoks yang resmi Gregorius berbicara mengenai suatu manifestasi kekal dari Roh Kudus oleh Sang Putera Dengan kata lain dia berpandangan bahwa Sang Putera secara kekal memanifestasikan memperlihatkan Roh Kudus Pada umumnya bahkan sampai masa Konsili Florence karya karya tulis para Bapa Latin tidak banyak diketahui oleh khalayak pembaca di Timur karena bahasanya tidaklah dimengerti Oleh sebab itu formulasi Filioque di samping maknanya tidaklah benar benar difahami di Timur Sampai sekarang beberapa praktik Barat masih dikutuk sebagai kesesatan oleh sementara orang di Timur bahkan adat kebiasaan disipliner seperti keharusan selibat bagi para imam atau cara pembaptisan dengan pencurahan air bukannya penenggelaman sebanyak tiga kali Berulang kali Filioque dikedepankan sebagai contoh pertama dari bidaah Meskipun demikian pada tahun tahun terakhir ini beberapa teolog Ortodoks telah memandang Filioque dari sudut pandang baru sudut pandang rekonsiliasi Timur dan Barat Theodore Stylianopoulos salah satunya memberikan pandangan kesarjanaan yang ekstensif secara umum mengenai diskusi kontemporer seputar klausa Filioque Dua puluh tahun setelah pertama kali menulis buku The Orthodox Church Metropolitan Kallistos dari Diokleia berujar bahwa dia telah berubah pikiran kini dia menganggap permasalahan Filioque sebagai masalah yang terutama bersifat semantik Banyak warga Gereja Ortodoks merasa bahwa dengan menurunkan arti penting dari Filioque Metropolitan Kallistos telah menerima ajaran bidaah yang terkandung di dalamnya yang nyata nyata bertentangan dengan perkataan Kristus dalam Injil dan telah dikutuk secara spesifik oleh Gereja Ortodoks Jadi bagi sebagian umat Ortodoks klausa Filioque yang masih menjadi pokok konflik sama sekali bukanlah halangan bagi terjalinnya persekutuan penuh antara Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks jika isu isu lainnya telah terselesaikan Bagi sebagian lainnya Filioque tetap merupakan ajaran bidaah fundamental yang menceraikan Timur dengan Barat Gereja Katolik Roma Sunting Pada tahun 1274 dalam Konsili Lyon II Gereja Katolik Romawi mengutuk orang orang yang berani menyangkal bahwa Roh Kudus keluar dari Sang Bapa dan Sang Putera Beberapa waktu yang lalu banyaj teolog Katolik Romawi telah menulis mengenai Filioque dengan maksud ekumenis Yves Congar O P berpendapat bahwa formulasi yang berbeda beda itu dapat dipandang bukan sebagai hal hal yang saling bertentangan melainkan saling melengkapi Irenee Dalmais O P menunjukkan bahwa Timur dan Barat masing masing memiliki pneumatologi teologi tentang Roh Kudus yang berbeda namun saling melengkapi Avery Dulles S J menelusuri sejarah kontroversi Filioque dan menimbang nimbang pro dan kontra atas beberapa kemungkinan bagi rekonsiliasi Secara resmi Gereja Katolik Romawi tidak memaksakan pengucapan Filioque pada pihak Timur Gereja Gereja Katolik Timur misalnya umat Katolik Byzantium Melkit dan Ruthenia tidak memasukkan Filioque dalam kredo Kelompok kelompok lainnya yang kembali dalam persekutuan dengan Gereja Katolik Romawi mengajukan syarat bahwa mereka akan kembali dalam persekutuan dengan Roma jika mereka tidak diwajibkan menyertakan rumusan dan Sang Putera dalam pengucapan kredo mereka Secara umum Gereja Gereja Katolik Timur berpemahaman bahwa Filioque dimengerti dengan cara yang selaras dengan tradisi tradisi Timur Dalam banyak liturgi bilamana berkonselebrasi dengan para uskup Timur Sri Paus mendaraskan Kredo Nicea tanpa Filioque Paus Paulus VI dan Paus Yohanes Paulus II berpandangan bahwa naskah kredo tahun 381 sepenuhnya benar serta penggunaan Filioque dalam liturgi liturgi Timur tidaklah tepat Yang cukup penting untuk disimak adalah klarifikasi Filioque yang baru baru ini dikeluarkan oleh Dewan Kepausan bagi Promosi Kesatuan Kristiani Perumusan dokumen ini dilakukan atas permintaan khusus dari Uskup Roma Judulnya Tradisi Yunani dan Tradisi Latin Berkenaan dengan Prosesi Roh Kudus 11 Diskusi diskusi dan pernyataan pernyataan bersama SuntingPergeseran kebijakan yang jarang diketahui dari pihak Katolik Roma dalam kelanjutan kisah kontroversi ini dapat disimak dalam seuah dokumen resmi yang dipublikasikan pada tanggal 6 Agustus 2000 dan disusun oleh Paus Benediktus XVI ketika masih menjabat sebagai Kardinal Joseph Ratzinger prefek dari Kongregasi Doktrin Iman dengan dibantu oleh sekretaris kongregasi tersebut saat itu yakni Kardinal Tarcisio Bertone Dokumen ini Dominus Iesus Kalimat Latin yang artinya Tuhan Yesus dengan sub judul Perihal Kebersatuan dan Universalitas berkeselamatan dari Yesus Kristus dan Gereja berisi sikap yang luar biasa karena dalam versi Latin resmi dari dokumen ini 12 paragraf kedua pada bagian pertama klausa Filioque diam diam dilewatkan tanpa bahasan maupun komentar Dokumen ini menjadi bertambah penting seiring peralihan jabatan penyusunnya dari kardinal menjadi Paus Klausa Filioque menjadi pokok bahasan utama dalam pertemuan ke 62 dari Konsultasi Teologis Ortodoks Katolik Amerika Utara bulan Juni 2002 Hasilnya diduga kini pihak Ortodoks sudah dapat menerima suatu Filioque ekonomis yang menyatakan bahwa Roh Kudus yang berasal dari Sang Bapa semata itu diutus bagi Gereja melalui Sang Putera sebagai Sang Parakletos tetapi hal ini bukanlah doktrin resmi Ortodoks Pada bulan Oktober 2003 Badan Konsultasi tersebut mengeluarkan sebuah kesepakatan bersama Filioque Sebuah Isu Pemecah Belah Gereja yang berisi suatu tinjauan ekstensif dari Kitab Suci sejarah dan teologi Rekomendasi rekomendasinya meliputi sebagai contoh Bahwasanya semua pihak yang terlibat dalam dialog tersebut serta merta mengakui keterbatasan keterbatasan kemampuan kami untuk membuat asersi asersi definitif mengenai hidup pribadi Allah Bahwasanya di kemudian hari dengan adanya kemajuan dalam saling memahami yang telah timbul dalam dasawarsa dasawarsa terakhir umat Ortodoks dan Katolik berhenti memberi label bidaah pada tradisi tradisi dari pihak lain dalam hal prosesi Roh Kudus Bahwasanya para teolog Ortodoks dan Katolik makin jelas membedakan antara identitas ilahiah dan hipostatis dari Roh Kudus yang merupakan suatu dogma yang diterima oleh Gereja Gereja kami dan cara Roh Kudus berasal usul yang masih menunggu resolusi ekumenis yang sepenuhnya dan bersifat final Bahwasanya pihak pihak yang terlibat dalam dialog mengenai isu tersebut membedakan sedapat mungkin isu isu teologis mengenai asal usul Roh Kudus dari isu isu eklesiologis mengenai primasi dan otoritas doktrinal dalam Gereja bahkan di saat kami membahas kedua permasalah tersebut dengan serius secara bersama sama Bahwasanya dialog teologis antara Gereja Gereja kami juga secara hati hati membicarakan status dari konsili konsili mutakhir yang diadakan dalam kedua Gereja kami setelah ketujuh konsili yang secara umum diterima sebagai konsili ekumenis Bahwasanya Gereja Katolik sebagai konsekuensi dari nilai dogmatis yang normatif dan yang tak terbatalkan dari Kredo tahun 381 hanya menggunakan naskah Yunani asli dalam membuat terjemahan terjemahan Kredo tersebut bagi keperluan katekese dan liturgi Bahwasanya Gereja Katolik mengikuti konsensus teologis yang makin berkembang khususnya pernyataan pernyataan yang dikeluarkan oleh Paus Paulus VI menyatakan bahwa pengutukan yang dilakukan dalam Konsili Lyons II 1274 atas orang orang yang berani menyangkal bahwa Roh Kudus keluar secara kekal dari Sang Bapa dan Sang Putera tidak berlaku lagi Dalam penilaian badan konsultasi terseut persoalan Filioque tidak lagi menjadi sebuah isu Pemecah Belah Gereja yakni isu yang dapat merintangi rekonsiliasi penuh dan komuni penuh Adalah bagian para uskup Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks untuk meninjau karya ini dan membuat keputusan apapun yang tepat Rangkuman SuntingKlausa Filioque pada mulanya timbul sebagai upaya untuk memperjelas hubungan antara Sang Putera dan Roh Kudus guna melawan ajaran bidaah bahwa Sang Putera lebih rendah dari Sang Bapa karena Sang Putera tidak menjadi sumber dari Roh Kudus Tatkala Filioque mulai digunakan di Spanyol dan Gallia di Barat Gereja Gereja setempat tidaklah menyadari bahwa bahasa prosesi mereka tidak dapat diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa Yunani Baik dalam kontroversi Photius maupun dalam Konsili Florence para Bapa Yunani tidaklah akrab dengan isu isu linguistik Asal muasal Filioque di Barat terdapat dalam karya karya tulis Bapa Bapa Gereja tertentu di Barat dan terutama dalam situasi anti Arian pada abad ke 7 di Spanyol Dalam konteks ini Filioque merupakan sarana untuk menegaskan kepenuhan keilahian baik dari Roh Kudus maupun dari Sang Putera Filioque bukanlah sekadar masalah menetapkan hubungan dengan Sang Bapa dan keilahian Nya Filioque adalah masalah penegasan atas pernyataan iman Katolik bahwa baik Sang Putera maupun Roh Kudus sama sama memiliki kepenuhan hakikat Allah Ironisnya sikap anti Arian serupa juga sangat memengaruhi perkembangan liturgi di Timur sebagai contoh adanya doa bagi Kristus Allah kita suatu ungkapan yang kelak digunakan juga di Barat Dalam kasus ini musuh bersama yakni Arianisme telah menimbulkan efek efek yang mendalam dan luas jangkauannya dalam reaksi ortodoks baik di Timur maupun di Barat Isu Filioque telah menjadi satu satunya poin teologis yang nyata dari perselisihan antara Gereja Timur dan Gereja Barat Semua perbedaan lain antara kedua belah pihak tidaklah bersifat teologis perbedaan perbedaan tersebut tidak menyangkut Allah melainkan menyangkut aspek manusiawi dan duniawi dari Gereja serta lebih merupakan masalah yurisdiksi dan interpretasi kanonik Masalah masalah politik Gereja konflik konflik otoritas perbedaan etnis kesalahpahaman linguistik persaingan perorangan dan motivasi motivasi sekuler semuanya terkombinasi dalam berbagai cara untuk memisahkan Timur dan Barat Di antara masalah masalah tersebut yang paling menonjol adalah isu infabilitas kepausan dan isu primasi kepausan Pembatalan terhadap klausa Filioque di pihak Gereja Barat pada dasarnya akan merongrong kedua isu tadi karena Filioque telah diumumkan ex cathedra oleh para paus Lebih dari satu kali permasalahan Filioque digunakan untuk menegaskan perpecahan Kini dengan bertumbuhnya semangat cinta kasih sesuai kehendak Kristus agar hanya ada satu kawanan Yoh 10 16 Yoh 17 22 boleh jadi permasalahan Filioque akan terselesaikan sehingga Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks dapat berdamai Referensi SuntingAda banyak karya tulis dengan topik Filioque oleh karena itu karya karya tulis di bawah ini adalah yang selektif Seiring berlalunya waktu daftar di bawah ini akan perlu disesuaikan Filioque Oxford Dictionary of the Christian Church Oxford 1997 halaman 611 David Bradshaw Aristotle East and West Metaphysics and the Division of Christendom Cambridge Cambridge University Press 2004 halaman 214 220 John St H Gibaut The Cursus Honorum and the Western Case Against Photius Logos 37 1996 35 73 Elizabeth Teresa Groppe Yves Congar s Theology of the Holy Spirit New York Oxford University Press 2004 Khususnya lihat halaman 75 79 untuk rangkuman dari karya tulis Congar mengenai Filioque Congar secara luas dianggap sebagai eklesiolog Katolik Romawi terpenting dari abad ke 20 Dia turut berperan dalam penyusunan beberapa dokumen Vatikan II Yang terpenting dari semuanya dia merupakan tokoh penting dalam asosiasi pneumatologi dan eklesiologi di Barat suatu hal yang baru Richard Haugh Photius and the Carolingians The Trinitarian Controversy Belmont MA Nordland Publishing Company 1975 Joseph Jungmann S J Pastoral Liturgy London Challoner 1962 Lihat Christ our God halaman 38 48 James Likoudis Ending the Byzantine Greek Schism New Rochelle New York 1992 An apologetic response to polemical attacks Buku ini cukup bermanfaat karena inklusinya atas naskah naskah dan dokumen dokumen penting khususnya lihat ungkapan ungkapan dan karya karya tulis Tomas Aquinas O P Demetrios Kydones Nikos A Nissiotis dan Alexis Stawrowsky Pilihan bibliografinya sangat bagus Penulis memperlihatkan bahwa permasalahan Filioque hanya difahami sebagai bagian dari permasalahan mengenai primasi kepausan dan tidak dapat dibahas lepas dari eklesiologi Bruce D Marshall Ex Occidente Lux Aquinas and Eastern Orthodox Theology Modern Theology 20 1 January 2004 23 50 Mengemukakan kembali pandangan pandangan Aquinas teristimewa mengenai pengilahian dan rahmat serta pandangan pandangan para kritikus Ortodoksnya Penulis berpendapat bahwa Aquinas mungkin memiliki perspektif yang lebih akurat dibanding para kritikusnya mengenai permasalahan permasalahan sistematis dari teologi yang berpautan dengan persoalan Filioque John Meyendorff Byzantine Theology New York Fordham University Press 1979 halaman 91 94 Aristeides Papadakis Crisis in Byzantium The Filioque Controversy in the Patriarchate of Gregory II of Cyprus 1283 1289 New York Fordham University Press 1983 Aristeides Papadakis The Christian East and the Rise of the Papacy Crestwood NY St Vladimir s Seminary Press 1994 halaman 232 238 dan 379 408 Duncan Reid Energies of the Spirit Trinitarian Models in Eastern Orthodox and Western Theology Atlanta Georgia Scholars Press 1997 A Edward Siecienski The Use of Maximus the Confessor s Writing on the Filioque at the Council of Ferrara Florence 1438 1439 Ann Arbor Michigan UMI Dissertation Services 2005 Malon H Smith III And Taking Bread Cerularius and the Azyme Controversy of 1054 Paris Beauschesne 1978 Karya tulis ini masih bermanfaat guna memahami keterasingan budaya dan teologi timur dan Barat menjelang pergantian milenium Kini terbukti bahwa masing masing pihak tidak memahami pihak lainnya baik para antagonis Yunani maupun Latin menganggap praktik mereka normatif dan otentik Timothy Kallistos Ware The Orthodox Church New edition London Penguin 1993 halaman 52 61 Timothy Kallistos Ware The Orthodox Way Revised edition Crestwood New York 1995 halaman 89 104 World Council of Churches Conseil Oecumenique des Eglises La theologie du Saint Esprit dans le dialogue œcumenique Dokumen 103 Iman dan Peraturan Foi et Constitution Paris Centurion 1981 Pranala luar SuntingUmum Sunting Pernyataan Bersama Ortodoks Katolik Diarsipkan 2007 08 20 di Wayback Machine Filioque di OrthodoxWiki Diarsipkan 2023 06 12 di Wayback Machine entri Catholic Encyclopedia Diarsipkan 2016 06 01 di Wayback Machine entri Christian Cyclopedia Catatan catatan mengenai Kontroversi Filioque Diarsipkan 2018 03 25 di Wayback Machine Asal usul Historis Sunting Sebuah Sejarah Ekstensif mengenai permasalahan Filioque dihimpun oleh Gerard Seraphin Diarsipkan 2007 10 12 di Wayback Machine Penulis secara khusus menyebut Johannes Grohe yang berbicara mengenai penggunaan Filioque ala Timur Kronologi Kontroversi Filioque Diarsipkan 2005 09 15 di Wayback Machine Garis besar sepanjang satu halaman mengenai permasalahan Filioque dari tahun 325 sampai 1453 John S Romanides The Filioque Diarsipkan 2023 03 26 di Wayback Machine Penulis memperlihatkan bagaimana kaum Frank dalam Kekaisaran Carolingianpada aad ke 9 melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Gereja kuno Roma Konstantinopel Gereja Romawi di Timur dan Barat Sejarah Misa Bagian VI Diarsipkan 2007 12 09 di Wayback Machine Sebuah persentasi yang singkat namun obyektif mengenai pengaruh kaum Frank dalam hal tata tertib The Patriarch Photius The Era of Confrontation and Polemics Diarsipkan 2007 09 28 di Wayback Machine Di sini Yves Congar O P memberikan konteks historis dari permasalahan Filioque tatkala timbul pada masa Patriark Photius Photius of Constantinople Diarsipkan 2010 11 26 di Wayback Machine Dari Catholic Encyclopedia sebuah introduksi mengenai Photius merefleksikan tingkat keilmuan pada topik tersebut pada permulaan abad ke 20 Patriark Photius dan permasalahnnya dengan Roma Diarsipkan 2021 10 19 di Wayback Machine Milton V Anastos sebagaimana Congar Dvornik dll memberi penilaian yang lebih lunak terhadap Photius Keilmuan kontemporer telah mengoreksi berbagai pernyataan keliru mengenai tindakan tindakannya dan memberikan suatu konteks historis yang lebih akurat Paus Yohanes VIII misalnya tidak pernah mengekskomunikasi Photius The Orthodox Church Diarsipkan 2010 04 12 di Wayback Machine Dalam penggalan dari buku tersebut ini Uskup Kallistos Ware menulis peranan Filioque dalam permasalahan Timur Barat teristimewa keberatan keberatan atas frasa tersebut oleh St Photius dan Patriark Kerularius Penulis menyajikan konteks historis dari keterasingan Timur dan Barat karyanya tulisnya benar benar cermerlang Hugh dan Leo Etherianus pranala nonaktif permanen Di Konstantinopel abad ke 12 Hugh Etherianus menyusun pembelaan habis habisan dan ilmiah pertama atas Filioque menggunakan karya karya tulis baik dari para Bapa Latin maupun Yunani De haeresibus quas Graeci in Latinos devolvunt sive quod Spiritus Sanctus ex utroque Patre et Filio procedit Artinya dalam Bahasa Indonesia adalah Perihal bidaah bidaah yang dituduhkan kaum Yunani terhadap kaum Latin apakah Roh Kudus keluar dari baik Sang Bapa maupun Sang Putera St Thomas Aquinas Diarsipkan 2017 07 18 di Wayback Machine Introduksi mengenai Thomas Aquinas O P filsuf dan teolog skolastik ternama pembela Filioque Saduran dari Summa Theologica Prosesi Prosesi dari Pribadi Pribadi Illahi Diarsipkan 2023 06 12 di Wayback Machine Penjelasan eksplisit tentang prosesi prosesi dari Trinitas menurut Aquinas Saduran lainnya dari Summa Apakah Roh Kudus keluar dari Sang Putera Diarsipkan 2007 09 29 di Wayback Machine Perspektif skolastik dari Aquinas tepat sasaran pada topik mengenai artikel ini Scott Steinkercher O P Notes on Thomas Aquinas Diarsipkan 2007 09 30 di Wayback Machine Latar belakang metode dan antropologi dari teologi skolastik Aquinas Thomas Aquinas Contra errores Graecorum Diarsipkan 2023 01 17 di Wayback Machine Esai sepanjang 55 halaman dalam Bahasa Latin ini bukanlah untuk orang orang penakut Alta Vista dan Google kemungkinan besar tidak dapat menerjemahkan naskah tersebut dengan jelas ke dalam Bahasa Inggris karena padatnya logika argumen argumennya dalam esai ini Aquinas berpendapat bahwa Pihak Yunani tidak menerima yurisdiksi universal dari Paus karena pneumatologi mereka defektif sebagaimana terbukti katanya dalam penolakan mereka terhadap Filioque Esai ini sangat berpengaruh di kalangan para peserta konsili Lyons tahun 1274 Paus Urbanus IV telah meminta Aquinas untuk menyusun dokumen ini sebagai persiapan untuk konsili tersebut Sayang sekali tampaknya tidak ada terjemahan bahasa Inggris yang lengkap dari Contra errores yang tersedia online Contra errores Graecorum Diarsipkan 2008 05 09 di Wayback Machine Ini adalah sebuah terjemahan Bahasa Inggris dari bagian pertama esai tersebut oleh Antoine Valentin Meskipun bagian bagian yang relevan tidak diterjemahkan dalam penggalan ini dapat anda lihat bagaimana Aquinas berargumen Patriark Yohanes Beccus dari Konstantinopel Diarsipkan 2023 04 01 di Wayback Machine Riwayat hidup dari uskup Ortodoks tersebut dia tidak mengaanggap Filioque sebagai bidaah dan menghendaki rekonsiliasi dengan pihak Barat Saduran dari The Council of Florence karya Joseph Gill S J The Addition to the Creed Diarsipkan 2007 09 28 di Wayback Machine Dialog antara Timur dan Barat di Ferrara mengenai Filioque Saduran lainnya dari The Council of Florence Florence and the Dogmatic Discussions Diarsipkan 2007 09 28 di Wayback Machine Dialog di Florence mengenai Filioque Saduran ketiga dari The Council of Florence Reunion Diarsipkan 2008 01 05 di Wayback Machine Riwayat dan naskah dari Laetentur Caeli dekret tahun 1439 mengenai persatuan antara Timur dan Barat Gereja Ortodoks Sunting George Dragas The Manner of Reception of Catholic Converts into the Orthodox Church Diarsipkan 2022 11 24 di Wayback Machine Dengan menelusuri riwayat penerimaan tersebut penulis membuat poin penting bahwa praktik membaptis ulang orang orang Katolik meluas pada abad ke 13 setelah penjarahan Konstantinopel oleh pasukan Perang Salib Bahkan cara pembaptisan dengan menyelamkan calon babtis sebanyak satu kali sebagaimana yang dipraktikkan di Barat kerap dipandang invalid Di Rusia kata penulis pembaptisan ulang semacam itu merupakan sebuah praktik yang universal hal tersebut katanya pastilah ditransfer dari Gereja Yunani Meskipun demikian sebuah sinode pda tahun 1484 hanya mengharuskan krisma urapan serta penolakan atas Filioque dan praktik praktik Barat lainnya seperti penggunaan roti tidak beragi untuk Ekaristi Baik dalam pembaptisan ulang maupun krisma kaum Latin diperlakukan sebagaimana kaum bidaah yang hendak bertobat Ecumenism and Heresy Diarsipkan 2007 09 30 di Wayback Machine Di sini terdapat sederet daftar pranala yang memberikan posisi posisi Ortodoks yang anti ecumenical dan posisi posisi yang lebih bersifat irenik Khususnya lihat situs situs di mana penulisnya adalah Komunitas Suci Gunung Athos John Meyendorff dan David Armstrong Papal Primacy Diarsipkan 2008 06 17 di Wayback Machine dalam artikel ini Emmanuel Clapsis menyajikan sebuah studi dengan sumber sumber pustaka yang mencukupi dalam konteks di mana permasalahan Filioque dapat diselesaikan sebuah eklesiologi komuni dengan pemahaman yang diperbaharui mengenai primasi Uskup Roma Sebagaimana yang dikatakan Kardinal Ratzinger kita dapat kembali pada pemahaman akan primasi tersebut sebagaimana adanya pada milenium pertama yang akan memberikan suatu dasar bagi rekonsiliasi antara Gereja Ortodoks dan Gereja Katolik The True Faith Diarsipkan 2004 10 31 di Wayback Machine Di sini Romo Chrysostom mengimbau agar berdoa guna terselesaikannya konflik dan polemik yang berkepanjangan itu Apostolic Christianity and the 23 000 Western Churches 6 The Great Schism Diarsipkan 2023 06 12 di Wayback Machine Di sini Steven Kovacevich merinci kesesatan kesesatan dalam format Tanya Jawab teristimewa Filioque yang telah memicu Skisma Akbar Gereja Katolik Sunting Yves Congar O P I Believe in the Holy Spirit Attempts at and Suggestions for an Agreement Diarsipkan 2007 09 28 di Wayback Machine Teolog ternama ini berpendapat bahwa formulasi formulasi yang berbeda beda itu dapat dilihat bukan sebagai kontradiksi melainkan sebagai komplementer Irenee Dalmais O P The Spirit of Truth and of Life Diarsipkan 2007 09 28 di Wayback Machine Penulis membahas perbedaan pneumatologi teologi Roh Kudus di Timur dan Barat Avery Dulles S J The Filioque What Is at Stake Diarsipkan 2007 09 27 di Wayback Machine Penulis menelusuri sejarah kontroversi Filioque dan mengevaluasi opsi opsi yang ada saat ini Penulis berpendapat bahwasanya penting bagi pihak Timur untuk mengakui bahwa pihak Barat bukanlah bidaah selama 1500 tahun silam PDF Eugene Webb The Pneumatology of Bernard Lonergan A Byzantine Comparison Diarsipkan 2023 05 12 di Wayback Machine Penulis menggunakan pneumatologi dari Bernard Lonergan S J untuk menyelesaikan kontroversi Filioque PDF On the Procession of the Holy Spirit Diarsipkan 2023 06 12 di Wayback Machine Romo John McCarthy dari Forum Teologis Romawi menganalisis apa makna dari Filioque Jean Claude Larchet A propos de la recente clarification du conseil pontifical pour la promotion de l unite des chretiens Diarsipkan 2011 04 25 di Wayback Machine Sebuah tanggapan keilmuan setebal 56 halaman terhadap klarifikasi dari Dewan Kepausan oleh Jean Claude Larchet di Prancis Sebuah analisis berbobot yang ekstensif Filioque Diarsipkan 2016 06 01 di Wayback Machine dari Robert Appleton Company s Catholic Encyclopedia disediakan online oleh New Advent Sebuah sinopsis Katolik yang relatif pendek mengenai kontroversi Filioque Filioque Diarsipkan 2007 10 13 di Wayback Machine dari Catholic Answers library Sebuah sinopsis dan apologi Katolik yang sangat ringkas mengenai kontroversi Filioque Selayang pandang Sunting Kutipan dari buku Mass of the Roman Rite pranala nonaktif permanen Dalam buku ini Joseph Jungmann S J menerangkan pentingnya peranan Kristus sebagai perantara dalam liturgi yang jauh berkurang di Timur karena adanya anti Arianisme kekuatan reaktif yang sama dengan yang telah menimbulkan Filioque di Spanyol Gereja Lutheran Sunting The Filioque Controversy oleh George A Ferch Diarsipkan 2007 10 08 di Wayback Machine The Nicene Creed and the Filioque A Lutheran Approach oleh David Jay WebberDiskusi diskusi dan pernyataan pernyataan mutakhir Sunting Persetujuan yang disepakati bersama oleh Konsultasi Teologis Ortodoks Katolik Amerika Utara 25 Oktober 2003 Diarsipkan 2006 02 12 di Wayback Machine Sebuah dokumen yang sangat penting dengan tujuan perhitungan historis dan rekomendasi rekomendasi kritis untuk memajukan rekonsiliasi penuh antara Timur dan Barat mengenai permasalahan Filioque The Catholic Orthodox Dialogue Lights and Shadows pranala nonaktif permanen Catatan kaki Sunting Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 26 Diakses tanggal 2007 10 10 Barbero Allesandro 2004 Charlemagne Father of a Continent Allan Cameron trans Berkeley CA University of California Press Ep 15 c 1 Filioque Controversy 2007 05 02 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 06 23 Diakses tanggal 2007 06 10 VITA LEONIS LIBER PONTIFICALIS Ed Duchene TII p 26 a b Aquinas Thomas Summa Theolologiae Part I 36 4 a b Aquinas Thomas Summa Theolologiae Part I 36 2 a b Damascus John of An Exact Exposition of the Orthodox Faith Chapter XIII p 9 in Nicene and Post Nicene Fathers vol 9 edited by Philip Schaff Aquinas Thomas Summa Theolologiae Part I 27 and 36 2 Answer paragraph 4 Staniloe Dumitru Theology and The Church p 29 in Saint Vladimir s Seminary Press edition Translated by Robert Barringer THE GREEK AND LATIN TRADITIONS REGARDING THE PROCESSION OF THE HOLY SPIRIT Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004 09 03 Diakses tanggal 2007 09 05 Dominus Iesus Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005 05 03 Diakses tanggal 2007 11 17 Lihat pula SuntingKredo Nicea Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Filioque amp oldid 23882160