Ezra 4 (disingkat Ezr 4) adalah bagian dari Kitab Ezra dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Memuat riwayat orang-orang yang pulang dari pembuangan ke Babel menurut catatan Ezra. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").
Ezra 4 | |
---|---|
"Kitab Ezra" (Kitab Ezra-Nehemia) (memuat Kitab Ezra dan Nehemia) lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008. | |
Kitab | Kitab Ezra |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 15 |
← pasal 3 pasal 5 → |
Teks sunting
- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 24 ayat.
- Berisi kisah terhambatnya pembangunan Yerusalem oleh perlawanan
Struktur sunting
- Ezra 4:1–5 = Pembangunan Yerusalem terhambat oleh perlawanan sampai pemerintahan raja Darius
- Ezra 4:6 = Surat kepada raja Ahasyweros
- Ezra 4:7–16 = Surat kepada raja Artahsasta
- Ezra 4:17–23 = Surat jawaban raja Artahsasta
- Ezra 4:24 = Pembangunan terhenti sampai pemerintahan raja Darius
Ayat 1 sunting
Ayat 2 sunting
"Lawan orang Yehuda" (kemungkinan yang dimaksud adalah orang Samaria, lihat 2 Raja–raja 17:24–34), musuh-musuh Allah, berusaha untuk menyusup di antara orang Yahudi dan mengacaukan pembangunan Bait Suci dengan berpura-pura kesatuan dan tawaran untuk bersama-sama memajukan pekerjaan Tuhan.
- 1) Lawan orang Yehuda (Ezra 4:1) menyatakan bahwa mereka menyembah dan mempersembahkan korban kepada Tuhan Allah seperti orang Yahudi. Akan tetapi, mereka juga mempertahankan dewa-dewa mereka sendiri dan tidak menerima Firman Allah yang tertulis sebagai kekuasaan mendasar bagi umat-Nya (lihat 2 Raja-raja 17:24). Tawaran bantuan yang memperdayakan itu adalah suatu komplotan jahat untuk melemahkan iman dan komitmen kaum sisa yang dipulihkan itu.
- 2) Alkitab mengingatkan bahwa Iblis akan berusaha untuk memutarbalikkan berita Allah dan mendatangkan kehancuran rohani kepada kaum sisa kudus Allah melalui tawaran kerja sama dari orang percaya palsu yang tidak setia kepada penyataan Firman Allah yang diilhamkan (lihat Matius 24:24; Kisah Para Rasul 20:27–31; 2 Korintus 11:13–15; Wahyu 2:1–3:22).
- 3) Kesatuan di antara orang-orang yang menyembah Tuhan adalah suatu ajaran alkitabiah yang penting, tetapi kesatuan itu harus dilandaskan pada iman yang sungguh-sungguh, kebenaran yang taat, serta kesetiaan kepada kebenaran Allah yang telah dinyatakan (lihat Efesus 4:3, 5, 11, 13).
Ayat 5 sunting
Ayat 6 sunting
- "Ahasyweros": (Ester 1:1)
Ayat 7 sunting
Ayat 9 sunting
- "Orang-orang dari Erekh": (bahasa Inggris: Archevite) menurut Sir Isaac Newton (dalam "The Chronology of Ancient Kingdoms") terletak di "selatan dan tenggara dari Kekaisaran Asiria" dan "dipindahkan oleh Esarhadon ke Samaria".
Ayat 10 sunting
Ayat 18 sunting
Kata "dengan jelas" ini merupakan terjemahan dari kata bahasa Aram mə·p̄ā·raš yang makna harafiahnya "(dengan) diterjemahkan".
Ayat 24 sunting
Pekerjaan di Bait Suci terhenti tidak lama sesudah dimulai pada tahun 538 SM dan baru dimulai lagi 18 tahun kemudian, pada tahun 520 SM.
Raja-raja Persia sunting
Dalam pasal ini diberikan urutan pemerintahan raja-raja Persia dari dinasti Akhemeniyah dan identifikasi yang diterima kebanyakan pakar sejarah, beserta tahun-tahun pemerintahannya:
- Koresh Agung, ~ 550 - 530 SM (ayat 5)
- Darius (I), 521 - 486 SM (ayat 5). Adanya kata "sampai" yang mengindikasikan ada lebih dari satu raja di antara Koresh dan Darius, sehingga "Darius" ini dapat juga berarti Darius (II).
- Ahasyweros (Xerxes), 485 - 465 SM (ayat 6)
- Artahsasta (Artaxerxes I), 465 - 424 SM (ayat 7)
- Darius (II), ~ 423 - 405 SM (ayat 24)
Urutan ini sesuai dengan daftar raja-raja Persia yang dicatat oleh sejarawan Babel, Yunani dan Mesir.
Identifikasi ini masih dapat berubah mengingat nama-nama para raja tersebut menurut sejumlah pakar bukanlah nama pribadi melainkan hanyalah "gelar umum" yang dapat dipakai oleh lebih dari satu orang (misalnya sepeti "shah", "sultan" atau "kaisar"). Dr. Bullinger memberikan keterangan sebagai berikut:
- "AHSUERUS" (Ahasyweros) berarti "Sang Kuasa" (the Mighty) dan “merupakan nama, atau sebenarnya "gelar", empat raja Madai dan Persia” (Kitto, Bib. Encycl. I, p. 91). “Dalam setiap kasus, identifikasi orang yang dinamai demikian menimbulkan sejumlah kontroversi” (The Encyclopedia Britannica, 11th (Cambridge) edition, vol. I, p. 429).
- "ARTAXERXES" (Artahsasta) berarti "Raja Agung" atau "Kerajaan Agung", dan merupakan sinonim dari "Artachashast" (Arta = Agung, dan Kshaatza = Kerajaan, sekarang dipakai dalam istilah “Shah”)…
- "DARIUS" berarti "Pengendali" (Restrainer) (Herodotus, VI. 98); atau menurut Professor Sayce, "Pemelihara" (Maintainer). DARIUS “rupanya berasal dari sebutan yang berarti "raja", "penguasa" (Herbelot, Biblioth. Orient., Article ‘Dara’); Herodotus (VI. 98) mengejanya sebagai "Erxeies" = "Pemaksa; Penggerak" (Coercer). “Dianggap sebagai nama tahta ("throne-name") oleh Ochus (= Darius Nothus), putra dan penerus tahta Artaxerxes Longimanus (Catesias, de Reb. Pers., 48, 57, Muller)”. See Kitto, Bib. Cycl., vol. I, p.625.
- "XERXES" (Ahasyweros), dalam inskripsinya di kota Persepolis, sebenarnya menyebut dirinya "Darius"; sebuah alinea dimulai dengan “Xerxes raja agung, “ dan alinea berikutnya dimulai dengan ‘Darius sang raja.’”
- Flavius Yosefus, sejarawan Yahudi-Romawi dari abad ke-1 M, menulis bahwa “…Ketika surat itu (dari Cambyses) dibacakan, Rathumus, dan Semellius juru tulis, dan teman-teman mereka, langsung naik kuda dan cepat-cepat pergi ke Yerusalem; mereka juga membawa serta sejumlah besar orang, dan melarang orang-orang Yahudi membangun kota dan Bait Suci.”
Berdasarkan keterangan tersebut ada pakar yang berpendapat bahwa urutan raja-raja dalam pasal ini adalah:
- Koresh = Koresh Agung, ~ 550 - 530 SM (ayat 5)
- Ahasyweros = Kambisus II, putra Koresh, ~ 530 – 522 SM (ayat 6)
- Artahsasta = Bardiya atau Smerdis, ~ 522 SM (ayat 7)
- Darius = Darius I, ~ 522 SM - 486 SM (ayat 5dan 24)
Selain didukung oleh keterangan dari Flavius Yosefus yang mengindikasikan surat dari Kambisus II, yang pada waktu surat itu dibuat sebenarnya sudah digulingkan tahtanya oleh Bardiya (memakai gelar "Artahsasta"), juga disebutkan bahwa pada "tahun ke-2 pemerintahan Darius raja Persia" nabi Hagai menyampaikan firman Tuhan kepada Zerubabel dan imam besar Yesua bin Yozadak. Zerubabel dan Yesua, yang berangkat pulang dari pembuangan ke Yerusalem pada zaman raja Koresh Agung, masih hidup pada zaman raja Darius I, bukan pada zaman raja Darius II yang memerintah (423 - 405 SM) lebih dari seabad kemudian.
Referensi sunting
- W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- Ezra 4:1
- Ezra 4:2
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- Ezra 4:5
- Ezra 4:6 - Sabda.org
- Ezra 4:7 - Sabda.org
- Ezra 4:9 - Sabda.org
- Newton, Sir Isaac; Pierce, Larry; Pierce, Marion (2009) [1728], Newton's Revised History of Ancient Kingdoms: A Complete Chronology, New Leaf Publishing Group, hlm. 155, ISBN 978-0-89051-556-3
- Ezra 4:10
- Ezra 4:18
- Ezra 4:24
- ^ (Inggris) Menghitung tarikh peristiwa dalam Kitab Ezra dan Nehemia 2023-07-16 di Wayback Machine.
- ^ Dr. E.W. Bullinger The Companion Bible: Appendix 57
- Josephus – “Antiquities of the Jews:” Book XI, Chap.2:2.
- Hagai 1:1
- Ezra 2:1–2
Lihat pula sunting
- Ahasyweros
- Artahsasta
- Asnapar atau Asyurbanipal
- Darius
- Esarhadon
- Koresh Agung
- Yesua bin Yozadak
- Zerubabel bin Sealtiel
- Bagian Alkitab yang berkaitan: 2 Raja-raja 17, Ezra 3
Pranala luar sunting
- (Indonesia) Teks Ezra 4 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Ezra 4
- (Indonesia) Referensi silang Ezra 4
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Ezra 4
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Ezra 4