www.wikidata.id-id.nina.az
Melayu Tanjung bahasa Inggris Cape Malay bahasa Afrikaans Kaapse Maleiers adalah orang orang keturunan penduduk Hindia Belanda yang tinggal di Kota Tanjung Provinsi Tanjung Barat Afrika Selatan Kebanyakan orang Melayu Tanjung merupakan keturunan Indonesia dan secara historis mereka adalah keturunan orang buangan dari zaman penjajahan Belanda 3 Saat ini terdapat lebih dari 300 000 orang Melayu Tanjung di Kota Tanjung Melayu TanjungPengantin Melayu danpengiring pengantin di Afrika Selatan Jumlah populasi300 000 Daerah dengan populasi signifikan Afrika Selatan Tanjung Barat GautengBahasaSekarang Afrikaan Inggris Afrika Sebelumnya Melayu 1 Jawa Bugis Belanda 2 AgamaMayoritas Islam Sunni Minoritas Islam SyiahKelompok etnik terkaitSuku Jawa etnis Melayu India Afrika orang Bantu bangsa Malagasi Belanda Cape orang Indo bangsa Belanda orang Tanjung bangsa Bugis Melayu Tanjung Daftar isi 1 Sejarah 2 Budaya 3 Referensi 4 Pranala luarSejarah suntingPerbudakan tumbuh subur di lepas pantai Afrika Barat dan Timur sedangkan di Afrika Selatan baru ada sejak VOC datang dan mendirikan pemukiman Cape of Good Hope Tanjung Harapan pada tahun 1652 Ketika itu Jan van Riebeeck datang ke Tanjung Harapan untuk mendirikan pos perdagangan dan benteng perbekalan untuk kapal dagang yang melintasi rute Eropa Hindia Timur Didirikan pula pemukiman Belanda untuk menghasilkan makanan dan pasokan pasokan bagi kapal kapal VOC Oleh karena itu budak dibutuhkan untuk bekerja di lahan lahan pemukim Belanda 4 Budaya suntingKebudayaan Indonesia pun banyak yang mewarnai kebudayaan Coloured atau Melayu Cape Buku Indonesians in South Africa Historical Links Spanning Three Centuries mencatat beberapa hal contohnya adalah tari Lingo ayoen tari kusin dan tari beras Bahkan debus pun terbawa ke Cape Town namun di Cape Town debus disebut ratieb Ini dimungkinkan dibawa oleh pengikut Syeikh Yusuf Sebagai catatan Syeikh Yusuf punya banyak pengikut dari Banten tempat debus berkembang Dia bahkan mengawini anak Ki Ageng Tirtayasa raja Banten Kosakata bahasa Indonesia pun masih banyak dipakai orang Melayu Cape Achmad Davids dalam bukunya Words The Cape Slaves Made mencatat ada 40 kosakata Indonesia yang sering dipakai di Cape Town Di antara kosakata itu adalah taramakasie terima kasih katja kaca boeka buka toelis tulis batja baca kitab kitab soempah sumpah syambole cambuk manieng al meninggal granaa gerhana maskawi maskawin agama agama ghoenthoem guntur gielap kilat kamar mandie kamar mandi dan sebagainya Beberapa kegiatan ritual dan tradisi keagamaan yang berasal dari tanah Melayu masih terus dipraktikkan seperti ratib debus di Indonesia dan beberapa ritual serta praktik agama lainnya yang banyak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa penamaan ritual itu seperti puasa iftar sembahyang bang adhan abdas wudhu Kata kata bahasa Indonesia lain yang masuk dalam kosakata lokal tetapi tidak ada kaitannya dengan ritual antara lain jamban wc terima kasih kuli pisang dan roti Pengaruh musik Indonesia pun juga kuat Ghoema sebenarnya sejenis genderang yang berasal dari Indonesia Musik ini dipakai untuk merayakan pembebasan budak pada 1883 Instrumen yang dipakai dalam musik ghoema coen atau klopse adalah campuran dari alat musik Melayu dan Afrika Adat Indonesia juga ikut berpengaruh Contohnya tjoekoer Ini adat mencukur anak yang baru berumur sepekan Sedikit rambutnya dicukur seperti yang dilakukan sebagian orang Indonesia Rampie sny adalah kebiasaan Wanita berkumpul di masjid dan mengiris daun jeruk kecil kecil sebagai pewangi untuk perayaan maulud Ini sama dengan di indonesia yang mengiris daun pandan kecil kecil Karena di cape town tak ada pandan gantinya daun jeruk Ada juga pengaruh masakan Indonesia Bubur misalnya di Cape Town disebut boeber Sedangkan sago pudding mirip bubur sagu di Maluku Hanya di Cape Town resepnya memakai air mawar kapulaga susu pengganti santan dan tidak memakai kenari Pengaruh makanan lain adalah kolwadjib waji sambal sambal dan blatjang belacan dan sebagainya Referensi sunting sampai abad 19 Stell Gerald 2007 From Kitaab Hollandsch to Kitaab Afrikaans The evolution of a non white literary variety at the Cape 1856 1940 PDF Stellenbosch Papers in Linguistics Stellenbosch University 37 doi 10 5774 37 0 16 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 31 May 2016 Diakses tanggal 24 April 2016 Cape Malay 4 August 2012 The Cape Malay South African History Online www sahistory org za Diakses tanggal 2023 04 15 Pranala luar suntingMayarakat Melayu di Cape Town Kegiatan Kementrian Luar Negeri RI di Cape Town pranala nonaktif permanen Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Melayu Tanjung amp oldid 25330542 Budaya