www.wikidata.id-id.nina.az
Alergi makanan adalah respon imun yang tidak normal terhadap makanan 1 Gejala gejalanya bisa sedang atau parah 1 Beberapa gejala yang dapat muncul adalah gatal gatal mulut membengkak muntah diare urtikaria susah bernafas atau tekanan darah rendah 1 Gejala bisa muncul dalam waktu beberapa menit sampai beberapa jam setelah mengonsumsi alergen 1 Gejala berat disebut anafilaksis 1 Alergi merupakan suatu reaksi hipersensitivitas akibat induksi oleh imunoglobulin E IgE yang spesifik terhadap alergen tertentu yang berikatan dengan sel mast atau sel basofil Ketika antigen terikat terjadi silang molekul IgE sel mast manusia dirangsang untuk berdegranulasi dan melepaskan histamin leukotrein kinin Plateletes Activating Factor PAF dan mediator lain dari hipersensitivitas dimana histamin merupakan penyebab utama berbagai macam alergi 4 5 Reaksi hipersensitivitas terjadi akibat aktivitas berlebihan oleh antigen atau gangguan mekanisme yang akan menimbulkan suatu keadaan imunopatologik 6 Reaksi timbul akibat paparan terhadap bahan yang pada umumnya tidak berbahaya dan banyak ditemukan dalam lingkungan Menurut Gell dan Coombs reaksi hipersensitivitas dibagi dalam 4 tipe yaitu tipe I II III dan IV dimana hipersensitivitas tipe I merupakan reaksi hipersensitivitas anafilaktik atau reaksi alergi 4 5 6 7 Alergi makananUrtikaria di punggung adalah gejala yang sering munculInformasi umumSpesialisasiImunologi PenyebabRespon imun terhadap makanan 1 Faktor risikoSejarah keluarga kekurangan vitamin D obesitas terlalu bersih 1 2 Aspek klinisGejala dan tandaGatal mulut membengkak muntah diare urtikaria susah bernafas tekanan darah rendah 1 Awal munculBeberapa menit hingga beberapa jam setelah terpapar 1 DurasiJangka panjang 2 DiagnosisBerdasarkan sejarah medis diet eliminasi uji alergi kulit 1 2 Kondisi serupaIntoleransi makanan penyakit seliak keracunan makanan 1 Tata laksanaPencegahanTerpapar dengan alergen sejak dini 2 3 PerawatanMenghindari makanan yang mengakibatkan alergi menyiapkan rencana jika terkena alergi 1 2 PengobatanAdrenalin epinefrin 1 Prevalensi 6 negara maju 1 2 Daftar isi 1 Etiologi Alergi 2 Epidemiologi Alergi 3 Patofisiologi 4 Faktor Resiko Alergi 5 Manifestasi Alergi 5 1 Asma Bronkial 5 2 Rhinitis alergi 5 3 Dermatitis Atopik Eksim 5 4 Urtikaria kaligata biduran 5 5 Alergi saluran pencernaan 6 Diagnosis Alergi 7 Penatalaksanaan 8 Lihat pula 9 Catatan kaki 10 Pranala luarEtiologi Alergi SuntingEtiologi alergi bersifat multifaktoral Diantaranya dapat berasal dari agen host dan lingkungan Host dapat berupa daya tahan tubuh dan usia dimana usia dini semakin rentan terhadap alergi Lingkungan dapat berupa suhu musim Agen dapat berupa alergen Reaksi alergi yang timbul akibat paparan alergen pada umumnya tidak berbahaya dan banyak ditemukan dalam lingkungan dan sangat beragam 4 Diantaranya adalah antibiotik ekstrak alergen serum kuda zat diagnostik bisa venom produk darah anestetikum lokal makanan enzim hormon dan lain lain Antibiotik dapat berupa penisilin dan derivatnya basitrasin neomisin tetrasiklin sterptomisin sulfonamid Ekstrak alergen dapat berupa rumput rumputan atau jamur serum ATS ADS dan anti bisa ular Produk darah seperti gamaglobulin dan kriopresipitat dapat menyebabkan alergi Makanan yang dapat menjadi penyebab alergi diantaranya susu sapi kerang kacang kacangan ikan telur dan udang 6 Makanan yang sering menjadi penyebab alergi adalah susu sapi kacang telur kerang ikan kacang pohon kedelai gandum nasi dan buah buahan 1 2 8 Alergi yang sering muncul tergantung pada negaranya 1 Faktor risiko meliputi sejarah keluarga yang memiliki alergi kekurangan vitamin D obesitas dan tingkat kebersihan yang terlalu tinggi 1 2 Alergi terjadi ketika imunoglobulin E IgE bagian dari sistem kekebalan tubuh terikat pada molekul makanan 1 Biasanya protein di dalam makanan yang menjadi masalah 2 Protein ini memicu senyawa senyawa penyebab radang seperti histamin 1 Diagnosis biasanya didasarkan pada sejarah medis diet eliminasi uji kulit atau uji darah untuk mencari antibodi IgE 1 2 Jika sejak dini seseorang sudah mengonsumsi makanan yang dapat menjadi alergen kemungkinan terjadinya alergi dapat dikurangi 2 3 Pengidap alergi sebaiknya menghindari makanan yang menjadi alergen dan memiliki rencana jika alergi muncul 2 Rencana ini termasuk pemberian adrenalin epinefrin jika alergi muncul dan pengidap alergi sebaiknya mengenakan kalung khusus penanda alergi 1 Manfaat imunoterapi alergen masih belum jelas sehingga tidak disarankan 9 Beberapa jenis alergi yang muncul saat masih kecil akan hilang seiring bertambahnya usia termasuk alergi susu telur dan kedelai tetapi alergi kacang dan kerang biasanya akan terus muncul sampai dewasa 2 Epidemiologi Alergi SuntingPrevalensi alergi di dunia meningkat secara dramatis di negara maju dan negara berkembang Peningkatan alergi terutama terjadi pada anak dari meningkatnya tren yang telah terjadi selama dua dekade terakhir Meskipun begitu pelayanan untuk pasien dengan penyakit alergi jauh dari ideal 10 Prevalensi alergi telah meningkat maka alergi harus dianggap sebagai masalah kesehatan utama Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO Diperkirakan 300 juta orang memiliki asma sekitar 50 diantaranya tinggal di negara negara berkembang dengan akses terbatas terhadap obat esensial Oleh karena itu asma sering tidak terkontrol di daerah daerah Empat ratus juta orang di seluruh dunia memiliki rhinitis 10 11 12 serta 5 15 populasi anak di seluruh dunia menderita alergi 4 Dua studi internasional besar mengenai alergi International Study of Asthma and Allergies in Childhood ISAAC dan European Community Respiratory Health Survey ECRHS telah mempelajari prevalensi asma dan rhinitis alergi di seluruh dunia melalui standar kuisioner ECRHS dan ISAAC telah menunjukkan variasi yang cukup besar dalam prevalensi asma dan alergi rhinoconjunctivitis di seluruh negara terutama di wilayah asia pasifik 10 13 Di negara maju paling tidak 4 8 memiliki satu jenis alergi makanan 1 2 Alergi lebih sering muncul pada anak anak daripada orang dewasa 2 Anak laki laki lebih banyak yang mengidap alergi daripada anak perempuan 2 Beberapa alergi muncul pada saat masih kecil sementara yang lain baru muncul saat sudah dewasa 1 Di negara maju banyak orang yang mengira bahwa mereka mengidap alergi makanan padahal sebenarnya tidak 14 15 16 Pernyataan mengenai keberadaan alergen dalam makanan tidak diwajibkan di negara manapun kecuali Brasil 17 18 19 Patofisiologi SuntingPatofisiologi alergi terjadi akibat pengaruh mediator pada organ target Mediator tersebut dibagi dalam dua kelompok yaitu mediator yang sudah ada dalam granula sel mast performed mediator dan mediator yang terbentuk kemudian newly fored mediator Menurut asalnya mediator ini dibagi dalam dua kelompok yaitu mediator dari sel mast atau basofil mediator primer dan mediator dari sel lain akibat stimulasi oleh mediator primer mediator sekunder 6 Mekanisme alergi terjadi akibat induksi IgE yang spesifik terhadap alergen tertentu berikatan dengan mediator alergi yaitu sel mast 4 6 Reaksi alergi dimulai dengan cross linking dua atau lebih IgE yang terikat pada sel mast atau basofil dengan alergen Rangsang ini meneruskan sinyal untuk mengaktifkan sistem nukleotida siklik yang meninggikan rasio cGMP terhadap cAMP dan masuknya ion Ca ke dalam sel Peristiwa ini akan menyebabkan pelepasan mediator lain 6 Mediator yang telah ada di dalam granula sel mast diantaranya histamin eosinophil chemotactic factor of anaphylactic ECF A dan neutrophil chemotactic factor NCF Histamin memiliki peranan penting pada fase awal setelah kontak dengan alergen terutama pada mata hidung dan kulit Histamin dapat menyebabkan hidung tersumbat berair sesak napas dan kulit gatal 20 21 Histamin menyebabkan kontraksi otot polos bronkus dan menyebabkan bronkokonstriksi Pada sistem vaskular menyebabkan dilatasi venula kecil sedangkan pada pembuluh darah yang lebih besar konstriksi karena kontraksi otot polos Histamin meninggikan permeabilitas kapiler dan venula pasca kapiler Perubahan vaskular menyebabkan respons wheal flare triple respons dari Lewis dan jika terjadi secara sistemik dapat menyebabkan hipotensi urtikaria dan angioderma Pada traktus gastrointestinal histamin menaikkan sekresi mukosa lambung dan apabila pelepasan histamin terjadi secara sistemik aktivitas otot polos usus dapat meningkat dan menyebabkan diare dan hipermotilitas 6 Newly synthesized mediator diantaranya adalah leukotrein prostagladin dan tromboksan Leukotrein dapat menyebabkan kontraksi otot polos peningkatan permeabilitas dan sekresi mukus Prostaglandin A dan F menyebabkan kontraksi otot polos dan meningkatkan permeabilitas kapiler sedangkan prostaglandin E1 dan E2 secara langsung menyebabkan dilatasi otot polos bronkus Kalikrein menghasilkan kinin yang mempengaruhi permeabilitas pembuluh darah dan tekanan darah ECF A menarik eosinofil ke daerah tempat reaksi dan memecah kompleks antigen antibodi dan menghalangi newly synthetized mediator dan histamin Plateletes Activating Factor PAF menyebabkan bronkokonstriksi dan menaikkan permeabilitas pembuluh darah mengaktifkan faktor XII yang akan menginduksi pembuatan bradikinin Bradikinin menyebabkan kontraksi otot bronkus dan vaskular secara lambat lama dan hebat Bradikinin juga merangsang produksi mukus dalam traktus respiratorius dan lambung Serotonin dalam trombosit yang dilepaskan waktu agregasi trombosit melalui mekanisme lain menyebabkan kontraksi otot bronkus yang pengaruhnya sebentar 6 Faktor Resiko Alergi Sunting nbsp Mekanisme Alergi Reaksi Tipe IPenyebab alergi berasal dari dalam tubuh intrinsik yaitu faktor genetik dan penyebab dari luar tubuh ekstrinsik yang terdiri atas lingkungan dan gaya hidup termasuk pola makanan dan hygiene Pola makan terdiri dari konsumsi alkohol pada masa kehamilan pola diet atau komponen makanan ibu ketika masa kehamilan dan menyusui penggunaan antibiotik pada ibu hamil dan nutrisi yang diperoleh bayi Sedangkan hygiene terdiri dari paparan asap rokok dan hewan peliharaan Metode persalinan seksio sesarea bayi lahir premature maturitas dan berat badan bayi lahir termasuk ke dalam faktor risiko alergi pada bayi 22 23 24 Manifestasi Alergi SuntingManifestasi alergi tampak berbeda beda sesuai dengan letak dan rute paparan terhadap alergen Asma Bronkial Sunting Alergen memasuki tubuh dari rute saluran pernapasan gejala sesak napas yang akan berlanjut ke serangan asma Hal tersebut terjadi karena penyempitan saluran napas terutama pada malam hari Alergen pada umumnya menyebabkan timbulnya banyak lendir pada saluran pernapasan Kebanyakan anak yang menderita asma mengalami gejala pertama sebelum usia 5 tahun 25 Gejala yang menonjol dari asma dapat berupa sesak napas mengi dan batuk berulang Hingga usia lima tahun diameter saluran napas bagian bawah pada anak relatif lebih kecil dibandingkan dengan dewasa sehingga lebih mudah terjadi obstruksi Dinding dada pada bayi kurang kaku sehingga mempercepat penutupan saluran napas Demikian pula tulang rawan trakea dan bronkus pada bayi kurang kaku sehingga mempermudah kolaps saat ekspirasi Otot bronkus masih sedikit menyebabkan brokodilator tidak memberikan hasil yang diharapkan Pada dinding bronkus utama anak ditemukan banyak kelenjar mukosa sehingga dapat mengakibatkan hipersekresi dan memperberat obstruksi Insertio diafragma pada bayi dan anak posisinya adalah horizontal sehingga pada inspirasi diafragma akan menarik dada ke dalam retraksi 6 22 Rhinitis alergi Sunting Manifestasi klinis baru ditemukan pada anak usia 4 5 tahun dan insidennya meningkat progresif dan akan mencapai 10 15 pada usia dewasa Gejalanya hidung tersumbat gatal di hidung dan mata bersin dan sekresi hidung Anak yang menderita rinitis alergi kronik dapat memiliki bentuk wajah khas yaitu warna gelap serta bengkak di bawah mata Bila hidung tersumbat berat sering terlihat mulut selalu terbuka adenoid face Keadaan ini memudahkan timbul gejala lengkung palatum yang tinggi overbite serta maloklusi Anak yang sering menggosok hidung karena gatal menunjukkan tanda Allergic salute 6 22 Dermatitis Atopik Eksim Sunting Penyakit yang sering dijumpai pada bayi dan anak 26 ditandai dengan reaksi inflamasi pada kulit yang didasari oleh faktor herediter dan lingkungan Eksim atau dermatitis atopi terjadi pada bayi sebelum berusia 6 bulan dan jarang terjadi dibawah usia 8 minggu Angka kejadian1 3 di masyarakat Terdapat tiga bentuk klinis dermatitis atopik yaitu bentuk infant bentuk anak dan bentuk dewasa Bentuk infant predileksi daerah muka terutama pipi lebih sering pada bayi yang masih muda dan ekstensor ekstremitas pada bayi sudah merangkak Lesi yang menonjol adalah vesikel dan papula serta garukan yang menyebabkan krusta dan terkadang infeksi sekunder infeksi bakteri maupun jamur Gatal merupakan gejala yang mencolok sehingga bayi sering rewel dan gelisah dengan tidur yang terganggu 6 22 Bentuk anak merupakan lanjutan bentuk infant gejala klinis ditandai kulit kering xerosis bersifat kronis dengan predileksi daerah flexura antecubiti poplitea tangan kaki dan periorbita Bentuk dewasa terjadi sekitar usia 20 tahun Umumnya berlokasi di daerah lipatan muka leher badan bagian atas dan ekstremitas 6 22 Urtikaria kaligata biduran Sunting Sebanyak 3 2 12 8 dari populasi pernah mengalami urtikaria Gejalanya bentol plaques edematous multipel yang berbatas tegas kemerahan dan gatal Warna memerah bila ditekan akan memutih Berbentuk sirkuler atau serpiginosa merambat Jika dibiarkan dapat menjadi pembengkakan di hidung muka dan bibir bahkan jika terjadi di mulut dapat terjadi gangguan pernapasan 6 22 Alergi saluran pencernaan Sunting Alergi pada saluran pencernaan jarang terjadi pada bayi dengan asupan ASI Paling banyak terjadi pada anak yang minum susu sapi dengan gejala muntah diare kolik konstipasi buang air besar bardarah dan kehilangan nafsu makan 6 22 Diagnosis Alergi SuntingDiagnosis alergi tergantung terutama pada riwayat klinis Anamnesis diperjelas oleh pemeriksaan fisik tes sensitivitas IgE tes kulit atau alergen spesifik serum Skin prick testing SPT diujikan pada kulit dilakukan dengan ekstrak alergen Pemeriksaan darah dilakukan dengan memeriksa IgE total dan IgE spesifik Radio Allergosorbent test RAST Pemeriksaan IgE total digunakan sebagai marker diagnosis alergi tetapi memiliki kelemahan karena kurang spesifik Hal tersebut disebabkan IgE meningkat pada penyakit alergi dan juga non alergi seperti infestasi parasit Pemeriksaan IgE spesifik dilakukan dengan mengukur IgE spesifik alergen dalam serum pasien Selain itu pemeriksaan lainnya untuk menegakkan diagnosis penyakit alergi adalah skrining antibodi IgE multi alergen triptase sel mast dan Cellular antigen stimulation test CAST 27 Penatalaksanaan SuntingPenatalaksanaan yang dilakukan bertujuan untuk mengendalikan gejala alergi meringankan intensitas serangan mengurangi frekuensi serangan dan membatasi penggunaan obat karena pada prinsipnya alergi tidak dapat disembuhkan Penatalaksanaan dermatitis atopik pada sebagian penderita mengalami perbaikan dengan sendirinya sesuai dengan bertambahnya usia Menghindari atau mengurangi faktor penyebab menjadi langkah pertama penatalaksanaannya Sedangkan untuk penatalaksanaan rinitis alergi pada anak dilakukan dengan penghindaran alergen penyebab dan kontrol lingkungan Medikamentosa diberikan bila perlu dengan antihistamin oral sebagai obat pilihan utama 6 27 Asma dibagi dalam tiga derajat yaitu asma episodik jarang sering dan persisten Untuk asma episodik jarang tidak perlu menggunakan anti inflamasi Terapi asma episodik sering pada anak menggunakan anti inflamasi dan obat non steroid Terapi asma persisten menggunakan anti inflamasi dan obat steroid 6 27 Urtikaria akut pada umumnya lebih mudah diatasi dan kadang sembuh dengan sendirinya Sedangkan pada urtikaria kronik lebih sukar diatasi Idealnya tetap identifikasi dan menghilangkan faktor penyebab Selain itu penggunaan antihistamin penghambat reseptor histamin H1 dan H2 dan dapat dikombinasikan Pada kasus berat dapat ditambah dengan kortikosteroid jangka pendek 6 27 Lihat pula SuntingAlergi ikanCatatan kaki Sunting a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w National Institute of Allergy and Infectious Diseases July 2012 Food Allergy An Overview PDF Diarsipkan dari versi asli pdf tanggal 2016 03 05 a b c d e f g h i j k l m n o p Sicherer SH Sampson HA Feb 2014 Food allergy Epidemiology pathogenesis diagnosis and treatment J Allergy Clin Immunol 133 2 291 307 quiz 308 doi 10 1016 j jaci 2013 11 020 PMID 24388012 a b Ierodiakonou D Garcia Larsen V Logan A Groome A Cunha S Chivinge J Robinson Z Geoghegan N Jarrold K Reeves T Tagiyeva Milne N Nurmatov U Trivella M Leonardi Bee J Boyle RJ 20 September 2016 Timing of Allergenic Food Introduction to the Infant Diet and Risk of Allergic or Autoimmune Disease A Systematic Review and Meta analysis JAMA 316 11 1181 1192 doi 10 1001 jama 2016 12623 PMID 27654604 a b c d e Wistiani Wistiani Notoatmojo Harsoyo 2016 11 17 Hubungan Pajanan Alergen Terhadap Kejadian Alergi pada Anak Sari Pediatri 13 3 185 doi 10 14238 sp13 3 2011 185 90 ISSN 2338 5022 a b Goodier John 2009 02 13 Lippincott Williams amp Wilkins Atlas of Anatomy200978Patrick W Tank and Thomas R Gest Lippincott Williams amp Wilkins Atlas of Anatomy Philadelphia PA Lippincott Williams amp Wilkins 2008 xv 432 pp ISBN 978 0 7817 8505 1 38 72 95 Reference Reviews 23 2 38 39 doi 10 1108 09504120910935318 ISSN 0950 4125 a b c d e f g h i j k l m n o p q Buku Ajar Alergi Imunologi Anak 2 Free Download PDF kupdf net dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2022 01 01 Rinawarti Fitria 2017 04 28 Relationship Between Mothers Role and Knowledge in Recurrence Prevention of Food Allergy for Children Under Five Years Old Jurnal Berkala Epidemiologi 5 1 118 129 doi 10 20473 jbe V5I12017 118 129 ISSN 2541 092X Nowak Wegrzyn A Katz Y Mehr SS Koletzko S May 2015 Non IgE mediated gastrointestinal food allergy The Journal of Allergy and Clinical Immunology 135 5 1114 24 doi 10 1016 j jaci 2015 03 025 PMID 25956013 Allergen Immunotherapy April 22 2015 Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 June 2015 Diakses tanggal 15 June 2015 a b c Pawankar Ruby Canonica Giorgio W Holgate Stephen T Lockey Richard F 2012 02 Allergic diseases and asthma Current Opinion in Allergy amp Clinical Immunology 12 1 39 41 doi 10 1097 aci 0b013e32834ec13b ISSN 1528 4050 Periksa nilai tanggal di date bantuan Bousquet J Dahl R Khaltaev N 2007 02 08 Global Alliance against Chronic Respiratory Diseases Allergy 62 3 216 223 doi 10 1111 j 1398 9995 2007 01307 x ISSN 0105 4538 Bousquet Jean van Cauwenberge Paul Khaltaev Nikolai 2001 11 Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma Journal of Allergy and Clinical Immunology 108 5 S147 S334 doi 10 1067 mai 2001 118891 ISSN 0091 6749 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pawankar Ruby Baena Cagnani Carlos E Bousquet Jean Canonica G Walter Cruz Alvaro A Kaliner Michael A Lanier Bobby Q 2008 06 State of World Allergy Report 2008 World Allergy Organization Journal 1 Supplement S4 S17 doi 10 1097 wox 0b013e31817ff995 ISSN 1939 4551 Periksa nilai tanggal di date bantuan Making sense of allergies PDF Sense About Science hlm 1 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 18 June 2015 Diakses tanggal 7 June 2015 Coon ER Quinonez RA Moyer VA Schroeder AR Nov 2014 Overdiagnosis how our compulsion for diagnosis may be harming children Pediatrics 134 5 1013 23 doi 10 1542 peds 2014 1778 PMID 25287462 Ferreira CT Seidman E Food allergy a practical update from the gastroenterological viewpoint J Pediatr Rio J 83 1 7 20 doi 10 2223 JPED 1587 PMID 17279290 Allen KJ Turner PJ Pawankar R Taylor S Sicherer S Lack G Rosario N Ebisawa M Wong G Mills EN Beyer K Fiocchi A Sampson HA 2014 Precautionary labelling of foods for allergen content are we ready for a global framework World Allergy Organ J 7 1 10 doi 10 1186 1939 4551 7 10 PMC 4005619 nbsp PMID 24791183 FDA 18 December 2017 Food Allergies What You Need to Know Diakses tanggal 12 January 2018 Agencia Nacional de Vigilancia Sanitaria Guia sobre Programa de Controle de Alergenicos Agencia Nacional de Vigilancia Sanitaria ANVISA 2016 Diakses tanggal 7 April 2018 Ilmu Kesehatan Anak EGC ISBN 978 979 448 464 7 Yuniar Irene 2016 Pediatric Skin Allergy and Its Problems PDF Jakarta Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c d e f g Arshad S H Babu K Suresh Holgate Stephen 2001 05 10 Anti IgE Therapy in Asthma and Allergy CRC Press ISBN 978 1 135 41694 2 Pali Scholl Isabella Motala Cassim Jensen Jarolim Erika 2009 Asthma and Allergic Diseases in Pregnancy World Allergy Organization Journal 2 3 26 36 doi 10 1186 1939 4551 2 3 26 ISSN 1939 4551 Berg Susan 1999 03 Recently diagnosed with asthma Asthma Magazine 4 2 22 24 doi 10 1016 s1088 0712 99 80058 2 ISSN 1088 0712 Periksa nilai tanggal di date bantuan Levin Michael Motala Cassim 2011 08 12 Eosionphilic oesophagitis in Cape Town South Africa Clinical and Translational Allergy 1 S1 doi 10 1186 2045 7022 1 s1 p26 ISSN 2045 7022 AMERICAN ACADEMY OF ALLERGY ASTHMA AND IMMUNOLOGY Journal of Allergy and Clinical Immunology 111 2 7A 2003 02 doi 10 1016 s0091 6749 03 70197 3 ISSN 0091 6749 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c d author Dorland W A Newman William Alexander Newman 1864 1956 Kamus saku kedokteran Dorland ISBN 978 981 4371 54 4 OCLC 950244490 Pranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Food allergy Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Alergi makanan amp oldid 23731355