www.wikidata.id-id.nina.az
Afdeling Poso Belanda Afdeeling Posocode nl is deprecated adalah salah satu wilayah administrasi afdeling di bawah Karesidenan Manado Gubernemen Groote Oost Afdeling ini dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1934 bersama dengan Afdeling Donggala Ibu kotanya terletak di Poso 1 Afdeling Poso dibagi menjadi lima wilayah Onderafdeling yang dikepalai oleh seorang Kontrolir atau pengawas dan dijabat oleh orang Belanda Afdeling Poso terdiri dari Onderafdeling Banggai Onderafdeling Luwuk Onderafdeling Kolonodale Onderafdeling Poso dan Onderafdeling Parigi Pemerintahan dijalankan oleh Belanda tetapi kerajaan kerajaan di wilayah ini tetap berjalan sesuai dengan pemerintahan lokal masing masing 2 Daftar isi 1 Sejarah 2 Keagamaan 2 1 Penolakan istilah Toraja di Sulawesi Tengah 3 Referensi 3 1 SumberSejarah suntingPada tahun 1800an tokoh Hindia Belanda Adriani dan Kruyt dalam buku mereka yang berjudul De Bare e sprekende Toradja s van Midden Celebes mengistilahkan istilah Toradja Toraja untuk sebagian kecil orang yang hidup seperti yang sekarang ini disebut gelandangan 3 Di wilayah Sulawesi bagian Poso dan Tojo dahulunya ada istilah Toraja diciptakan Belanda untuk menamakan Suku Bare e Bare e Stammen Alfouren yang masih beragama Lamoa Tuhan PueMpalaburu tetapi masih sangat banyak juga Suku Bare e yang beragama Lamoa yang ikut Suku Bare e yang beragama Islam Mohammadisme karena Suku Bare e tersebut tidak cocok dengan gaya hidup orang Belanda yang berkulit putih dan berambut kuning dan Alfouren yang mau ikut Belanda inilah yang disebut dengan istilah Toraja Toradja Alfouren yang bergaya hidup seperti Gelandangan yang diistilahkan Belanda dengan istilah Toradja tersebut harus meninggalkan kebiasaan dari suku lama mereka yaitu Suku Bare e Bare e Stammen karena Suku Bare e telah banyak yang beragama Islam sehingga bagi pihak Belanda kemudian mengistilahkan Van Heiden Tot Christen 4 untuk penduduk asli suatu wilayah yang wilayahnya dinamakan Belanda dengan nama Grup Poso Tojo yang memiliki nama lain Toraja Poso Tojo atau Toraja Timur Toradja Bare e dengan Suku Bare e sebagai suku asli pemilik wilayah tersebut dan istilah Van Heiden Tot Christen sudah sangat dikenal di wilayah Grup Poso Tojo dan orang Toradja istilah bagi orang Bare e yang bukan beragama Islam ini kemudian diberi makanan tempat tinggal pendidikan dan pengajaran Agama Kristen Di wilayah Kerajaan Tojo Setelah di teliti oleh Albertus Christiaan Kruyt sebuah tempat yang bernama Lamusa 5 hanyalah wilayah kosong yang susah untuk ditempati orang hal itu semakin dibuktikan ketika Walter Kaudern seorang peneliti dari negara swedia datang ke wilayah yang dulunya di tempati oleh to lamusa tahun 1916 Walter Kaudern menemukan sebuah kebohongan besar tentang Lamusa 6 dan Walter Kaudern hanya menemukan tanah kosong tanpa penghuni dan adapun kalau ditempati tanah tersebut sudah ditinggalkan dalam waktu yang lama sekali karena tanahnya sangat sulit untuk dibuatkan semacam rumah tempat tinggal jadi kemudian dia menyimpulkan ternyata to lamusa sudah lama meninggalkan wilayahnya dan di bekas tanah yang ditempati oleh to lamusa pada jaman dahulu kini didirikan desa desa oleh orang orang to pu umboto puumboto Dan mengenai Kerajaan mana pemilik Tana Poso di Tana Poso teridentifikasi terjadi Politik adu domba divide et impera antara Kerajaan Tojo dengan Kerajaan Luwu dari pemerintah Hindia Belanda yang menyatakan Poso milik Kerajaan Luwu yaitu Dengan adanya pernyataan dari pihak Toraja Kristen di Poso bahwa Tana Poso adalah milik Kerajaan Luwu melalui gerakkan menarik upeti Monangu Buaja 7 dan Poso milik Kerajaan Tojo dengan pernyataan dari pemimpin tana poso yang diangkat pemerintah Hindia Belanda yaitu To Kadambuku yang menyebutkan bahwa Tana Poso adalah milik Kerajaan Tojo karena terikat Mobalusala pemberian upeti tandan padi 8 Dan setelah zaman penjajahan sumber awal yang berasal dari orang orang Umat Kristen yang mengaku dari Kerajaan luwu dan dari penelitian oleh Albertus Christiaan Kruyt dari Belanda dan Walter Kaudern dari Swedia membuktikan sebuah kebohongan besar agar Sejarah Poso menjadi kabur 9 Keagamaan suntingDijaman penjajah Belanda melarang semua bentuk kepercayaan Lamoa yang bertuhan kepada Puempalaburu dan membebaskan budaya dan adat yang tidak berhubungan dengan kepercayaan lamoa seperti Tari Moraego Tari Mokayori dll 10 Khusus di wilayah Sulawesi bagian tengah midden celebes yaitu Wilayah Grup Poso Tojo Istilah Toraja diciptakan Belanda untuk menamakan Suku Bare e Alfouren yang masih beragama Lamoa Tuhan PueMpalaburu dan semua Suku Bare e Bare e Stammen yang masih beragama Lamoa harus mengakui dirinya adalah orang Toraja Toradja dan bukan lagi Bare e tetapi walaupun begitu masih sangat banyak juga Suku Bare e yang beragama Lamoa yang ikut Suku Bare e yang beragama Islam Mohammadisme karena Suku Bare e tersebut tidak cocok dengan gaya hidup orang Belanda yang berkulit putih dan berambut kuning Maka penduduk asli atau ALFOUREN di wilayah Grup Poso Tojo dibagi 2 Kelompok yaitu 1 Bare e atau Suku Bare e 11 Bare e Stammen yang beragama Islam Mohammadisme dan Suku Bare e yang masih beragama Lamoa Bertuhan PueMpalaburu dan2 Toraja Toradja 12 yang Orang orangnya diambil dari Suku Bare e Bare e Stammen yang beragama Lamoa dan Alfouren yang mau ikut Belanda inilah yang disebut Toraja sehingga bagi pihak Belanda kemudian mengistilahkan Van Heiden tot Christen yang semua Toraja tersebut berasal dari wilayah wotu luwu yang sekarang wilayah dari Kabupaten Luwu Timur yang dijelaskan dalam buku De Bare e Sprekende de Toradja in midden celebes jilid 1 halaman 5 sub bab Vairspriding Toradja poso Todjo Groupen 13 Tetapi perkembangannya Suku Bare e yang beragama Lamoa lebih banyak yang ikut dengan Suku Bare e yang beragama islam karena belum terbiasa dengan kebiasaan hidup Orang orang Belanda yang berkulit putih dan bermata biru Penolakan istilah Toraja di Sulawesi Tengah sunting Bugis dan To Luwu adalah masyarakat yang pertama kali menolak penyebutan Toraja untuk Umat Kristen di Sulawesi Selatan dan hal tersebut diakui oleh Makkole dan Maddika Luwu saat itu dan juga karena wilayah yang dihuni Suku Toraja adalah wilayah Kerajaan Luwu yang mana wilayah kerajaan Luwu mulai dari Selatan Pitumpanua ke utara Morowali 14 dan dari Tenggara Kolaka Mengkongga sampai ke seluruh wilayah Tana Toraja oleh karena itu To Luwu menolak terhadap istilah Toraja Toradja untuk penyebutan Umat Kristen di Sulawesi Selatan Penolakan atas istilah Toraja inilah yang membuat ragu masyarakat Sulawesi pada saat terjadi gerakkan Monangu Buaya oleh Kerajaan Luwu karena bunyi dari Monangu Buaya adalah sangat bertentangan dengan penolakan istilah Toraja Toradja yang terjadi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah karena bunyi dari Monangu Buaya Monangu Buaja adalah Semua Suku Toraja Toradja Stammen dan Umat Kristen di Tana Poso harus mendukung semua Budaya Luwu termasuk Monangu Buaya sehingga semua masyarakat Sulawesi berkesimpulan bahwa gerakan menarik upeti Monangu Buaya Monangu Buaja krokodilzwemmen 15 adalah bukan dari Kerajaan Luwu tetapi Monangu Buaya adalah ciptaan misionaris Hindia Belanda Terbukti dari Monangu Buaya mengutip ayat dari Alkitab Injil yaitu dengan melihat kepada Tokoh Alkitab Injil yaitu sejarah kematian Lazarus yang menceritakan bahwa Baju Adat Inodo bukan bajunya umat kristen yang diwakili tokoh Lazarus 16 Di zaman moderen para peneliti dan akademisi Sulawesi seperti Priyanti Pakan Mashudin Masyhuda Andi Mattulada dan Lorraine Aragon juga pada awalnya menolak penerapan istilah Toraja bagi penduduk Sulawesi Tengah 17 Referensi sunting Tirtosudarmo 2008 hlm 12 Mahid Sadi amp Darsono 2012 hlm 297 298 De bare e sprekende toradja s van midden celebes SERIES 1 Diakses 21 Juni 2023 Van Heiden tot Christen dari agama suku masuk agama kristen 2 Diakses 31 Mei 2023 To Lamusa sebuah kebohongan besar yang terbukti lihat halaman 33 3 To Lamusa hanyalah tanah kosong yang tidak berpenghuni halaman 122 4 POSSO HALAMAN 151 MONANGU BUAJA krokodilzwemmen 5 AANRAKINGEN MET DEN DJENA VAN TODJO De Bare e Sprekende jilid 1 halaman 139 6 MONANGU BUAYA krokodilzwemmen page 151 7 Sumber buku POSSO LIHAT amp DOWNLOAD HALAMAN 151 BELANDA MELARANG SEMUA BUDAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN LOBO SUKU BARE E 8 Diakses 3 Juli 2023 De Bare e Sprekende de Toradja in midden celebes jilid 1 halaman 119 De Namen of Stamenners 9 Diakses 21 Juni 2023 De Bare e Sprekende de Toradja in midden celebes jilid 1 halaman 6 Vairspriding Toradja poso Todjo Groupen 10 Diakses 21 Juni 2023 Vairspriding Toradja poso Todjo Groupen 11 Diakses 30 Juni 2023 KEDATUAN LUWU WILAYAHNYA HANYA SAMPAI MOROWALI KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH 12 Sumber buku POSSO LIHAT amp DOWNLOAD HALAMAN 151 MONANGU BUAJA krokodilzwemmen menyatakan Monangu buaya yaitu budaya ciptaan Misionaris Belanda dengan meminjam nama dari Kerajaan Luwu 13 Diakses 30 Juni 2023 POSSO LIHAT amp DOWNLOAD HALAMAN 151 MONANGU BUAJA krokodilzwemmen kematian Lazarus yang berbaju apa adanya To Lampu berbeda dengan Baju Mewah atau Baju Inodo yang milik dari Suku Bare e Bare e Stammen 14 Aragon 2000 hlm 2 Sumber sunting Mahid Syakir Sadi Haliadi Darsono Wilman 2012 Sejarah Kerajaan Bungku Yogyakarta Penerbit Ombak ISBN 978 602 7544 09 3 Paulus Jozias 1935 Stibbe David Gerhard Sandbergen Frans Johan Wilhelm Henri ed Encyclopaedie van Nederlandsch Indie 7 edisi ke 2 Den Haag Martinus Nijhoff Tirtosudarmo Riwanto 2008 State formation decentralisation and East Sulawesi province Conflict and the politics of transcending boundaries in Eastern Indonesia PDF CRISE Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2016 12 20 Diakses tanggal 2017 05 16 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan nbsp Artikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Afdeling Poso amp oldid 24296936