www.wikidata.id-id.nina.az
Grup Poso Tojo 1 ejaan Van Ophuijsen Poso Todjo Groupen adalah suatu istilah penamaan wilayah yang melekat di wilayah pantai timur provinsi Sulawesi Tengah dan dihuni oleh Suku Bare e 2 Bare e Stammen Wilayah grup poso tojo berwarna merahPada tahun 1800an tokoh Hindia Belanda Adriani dan Kruyt dalam buku mereka yang berjudul De Bare e sprekende Toradja s van Midden Celebes mengistilahkan istilah Toradja Toraja untuk sebagian kecil orang yang hidup seperti yang sekarang ini disebut gelandangan 3 Di wilayah Sulawesi bagian Poso dan Tojo dahulunya ada istilah Toraja diciptakan Belanda untuk menamakan Suku Bare e Bare e Stammen Alfouren yang masih beragama Lamoa Tuhan PueMpalaburu dan semua Suku Bare e Bare e Stammen yang masih beragama Lamoa harus mengakui dirinya adalah orang Toraja Toradja dan bukan lagi Bare e tetapi walaupun begitu masih sangat banyak juga Suku Bare e yang beragama Lamoa yang ikut Suku Bare e yang beragama Islam Mohammadisme karena Suku Bare e tersebut tidak cocok dengan gaya hidup orang Belanda yang berkulit putih dan berambut kuning dan Alfouren yang mau ikut Belanda inilah yang disebut dengan istilah Toraja Toradja Alfouren yang bergaya hidup seperti Gelandangan yang diistilahkan Belanda dengan istilah Toradja tersebut harus meninggalkan kebiasaan dari suku lama mereka yaitu Suku Bare e Bare e Stammen karena Suku Bare e telah banyak yang beragama Islam sehingga bagi pihak Belanda kemudian mengistilahkan Van Heiden Tot Christen 4 untuk penduduk asli suatu wilayah yang wilayahnya dinamakan Belanda dengan nama Grup Poso Tojo yang memiliki nama lain Toraja Poso Tojo atau Toraja Timur Toradja Bare e dengan Suku Bare e sebagai suku asli pemilik wilayah tersebut dan istilah Van Heiden Tot Christen sudah sangat dikenal di wilayah Grup Poso Tojo dan orang Toradja istilah bagi orang Bare e yang bukan beragama Islam ini kemudian diberi makanan tempat tinggal pendidikan dan pengajaran Agama Kristen 5 Daftar isi 1 Penolakan Toraja 2 To Lamusa 3 Keagamaan 4 Pemekaran 5 Lihat Pula 6 ReferensiPenolakan Toraja suntingBugis dan To Luwu adalah masyarakat yang pertama kali menolak penyebutan Toraja untuk Umat Kristen di Sulawesi Selatan dan hal tersebut diakui oleh Makkole dan Maddika Luwu saat itu dan juga karena wilayah yang dihuni Suku Toraja adalah wilayah Kerajaan Luwu yang mana wilayah kerajaan Luwu mulai dari Selatan Pitumpanua ke utara Morowali 6 dan dari Tenggara Kolaka Mengkongga sampai ke seluruh wilayah Tana Toraja oleh karena itu To Luwu menolak terhadap istilah Toraja Toradja untuk penyebutan Umat Kristen di Sulawesi Selatan Penolakan atas istilah Toraja inilah yang membuat ragu masyarakat Sulawesi pada saat terjadi gerakkan Monangu Buaya oleh Kerajaan Luwu karena bunyi dari Monangu Buaya adalah sangat bertentangan dengan penolakan istilah Toraja Toradja yang terjadi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah karena bunyi dari Monangu Buaya Monangu Buaja adalah Semua Suku Toraja Toradja Stammen dan Umat Kristen di Tana Poso harus mendukung semua Budaya Luwu termasuk Monangu Buaya dan itu sangat tidak mungkin terjadi dimana sedang terjadi salah paham dan pengusiran antara pihak masyarakat Sulawesi Selatan yang menentang istilah Toraja ciptaan misionaris Belanda dan Budaya Luwu Monangu Buaya yang didukung misionaris Belanda dengan kata lain sedang terjadi permusuhan antara masyarakat Sulawesi Selatan dengan pihak misionaris Belanda sehingga semua masyarakat Sulawesi berkesimpulan bahwa gerakan menarik upeti Monangu Buaya Monangu Buaja krokodilzwemmen 7 adalah bukan dari Kerajaan Luwu tetapi Monangu Buaya adalah ciptaan misionaris Hindia Belanda Terbukti dari Monangu Buaya mengutip ayat dari Alkitab Injil yaitu dengan melihat kepada Tokoh Alkitab Injil yaitu sejarah kematian Lazarus yang menceritakan bahwa Baju Adat Inodo bukan bajunya umat kristen yang diwakili tokoh Lazarus 8 Dan mengenai Kerajaan mana pemilik Tana Poso di Tana Poso teridentifikasi terjadi Politik adu domba divide et impera antara Kerajaan Tojo dengan Kerajaan Luwu dari pemerintah Hindia Belanda yang menyatakan Poso milik Kerajaan Luwu yaitu Dengan adanya pernyataan dari pihak Toraja Kristen di Poso bahwa Tana Poso adalah milik Kerajaan Luwu melalui gerakkan menarik upeti Monangu Buaja 9 dan Poso milik Kerajaan Tojo dengan pernyataan dari pemimpin tana poso yang diangkat pemerintah Hindia Belanda yaitu To Kadambuku yang menyebutkan bahwa Tana Poso adalah milik Kerajaan Tojo karena terikat Mobalusala pemberian upeti tandan padi 10 Karena tidak mungkin satu wilayah memiliki dua suku dan tidak mungkin juga satu wilayah dimiliki dua kerajaan yang berbeda yaitu Suku Bare e di pihak Kerajaan Tojo dan Toraja pamona kristen di pihak Kerajaan Luwu dan Kerajaan Luwu tidak memiliki bukti kepemilikan Tana Poso seperti Arajang 11 Kerajaan Tojo 12 Di zaman moderen para peneliti dan akademisi Sulawesi seperti Priyanti Pakan Mashudin Masyhuda Andi Mattulada dan Lorraine Aragon juga pada awalnya menolak penerapan istilah Toraja bagi penduduk Sulawesi Tengah 13 To Lamusa suntingArtikel utama Puumboto Dengan memperhatikan wilayah dari Suku Bare e yang tahun 1770 membentuk Kerajaan Tojo di wilayah yang mereka huni kini muncullah suatu skema To Lamusa dari Kerajaan Luwu tetapi sayangnya skema To Lamusa dari Kerajaan Luwu itu tidak terbukti yaitu dari pernyataan Walter Kaudern yang menyatakan adapun kalau ditempati tanah tersebut sudah ditinggalkan dalam waktu yang lama sekali karena tanahnya seperti jurang yang sangat sulit untuk dibuatkan semacam rumah tempat tinggal karena berupa jurang sehingga pastilah orang akan beranggapan tanah yang dulunya merupakan hunian pemukiman penduduk setelah itu tempat hunian tersebut menjadi jurang pastilah orang beranggapan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena faktor bencana alam dan salah satunya adalah Gempa bumi dan di zaman moderen pernyataan tersebut dibuktikan dengan tidak adanya garis patahan gempa yang melewati wilayah tempat yang dulu dinamakan Lamusa di TandongKasa Tando Ngkasa desa Lamoesa dan Pantjawoe Enoe 14 Keagamaan suntingDijaman penjajah Belanda melarang semua bentuk kepercayaan Lamoa yang bertuhan kepada Puempalaburu dan membebaskan budaya dan adat yang tidak berhubungan dengan kepercayaan lamoa seperti Tari Moraego Tari Mokayori Kerajaan Tojo dll 15 Dan Dengan Adanya para Gelandangan dari wilayah Grup Poso Tojo yang kemudian diistilahkan Belanda dengan istilah Van Heiden Tot Christen 16 yang kemudian disekolahkan di sekolah sekolah Belanda yang ada di wilayah Grup Poso Tojo untuk mempelajari tujuh batu pemisahan Watu Mpogaa yang masih dapat ditemukan saat ini di Tentena 17 Setelah mempelajari Watu Mpogaa 18 maka para gelandangan yang telah menjadi Umat Kristen tersebut mengetahui asal usul mereka sebelum berada di wilayah Grup Poso Tojo yaitu berasal dari wilayah Wotu 19 Pemekaran suntingPada tahun 2003 Ketika wilayah Grup Poso Tojo dinamakan dengan nama Kabupaten Poso oleh Pemerintah Indonesia ada suatu wilayah di Kabupaten Poso yang kemudian akan dinamakan Kabupaten Tojo Una Una dan Kabupaten Tojo Una Una yang sebelumnya merupakan bagian Kabupaten Poso kemudian dimekarkan berdasarkan Undang Undang No 32 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 dan peresmiannya dilaksanakan di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia Pada 7 Januari 2004 secara resmi Kabupaten Tojo Una Una dimekarkan dari Kabupaten Poso 20 sehingga wilayah Suku Bare e Bare e Stammen yang sebelumnya dinamakan oleh Belanda pada tahun 1800an dengan nama Grup Poso Tojo Toraja Poso Tojo atau Toraja Timur Bare e Toradja secara resmi terpisah menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una Una 21 Lihat Pula suntingTadulako Toraja Koro To Tora u To Lage To Bancea Batas Paling Barat dari Kerajaan Tojo Sausu Batas Paling Timur dari Kerajaan Tojo Pati PatiReferensi sunting POSO TODJO GROUPEN Poso Tojo De bare e sprekende toradja s van midden celebes SERIES 1 Diarsipkan 2023 06 21 di Wayback Machine Diakses 5 Maret 2023 SUKU BARE E De Bare e Sprekende de Toradja in midden celebes jilid 1 halaman 119 2 Diarsipkan 2023 05 28 di Wayback Machine De bare e sprekende toradja s van midden celebes SERIES 3 Diarsipkan 2023 06 21 di Wayback Machine Diakses 5 Maret 2023 Van Heiden tot Christen dari agama suku masuk agama kristen 4 Diarsipkan 2023 03 05 di Wayback Machine Diakses 31 Mei 2023 TODJO IS BARE E STAMMEN 5 KEDATUAN LUWU WILAYAHNYA HANYA SAMPAI MOROWALI KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH 6 Sumber buku POSSO LIHAT amp DOWNLOAD HALAMAN 151 MONANGU BUAJA krokodilzwemmen menyatakan Monangu buaya yaitu budaya ciptaan Misionaris Belanda dengan meminjam nama dari Kerajaan Luwu 7 Diakses 30 Juni 2023 POSSO LIHAT amp DOWNLOAD HALAMAN 151 MONANGU BUAJA krokodilzwemmen kematian Lazarus yang berbaju apa adanya To Lampu berbeda dengan Baju Mewah atau Baju Inodo yang milik dari Suku Bare e Bare e Stammen 8 POSSO HALAMAN 151 MONANGU BUAJA krokodilzwemmen 9 AANRAKINGEN MET DEN DJENA VAN TODJO De Bare e Sprekende jilid 1 halaman 139 10 DERIJKSSIERADEN VAN TODJO De Bare e Sprekende de Toradja van midden celebes jilid 1 halaman 75 83 11 Buku POSSO HALAMAN 151 Monangu buaja krokodilzwemmen 12 Aragon 2000 hlm 2 Peta Patahan Sesar gempa di Sulawesi 13 Sumber buku POSSO LIHAT amp DOWNLOAD HALAMAN 151 BELANDA MELARANG SEMUA BUDAYA BARE E dan Kerajaan Tojo melestarikan budaya suku bare e selalu membawa Lobo 14 Diarsipkan 2023 06 29 di Wayback Machine Diakses 3 Juli 2023 Van Heiden tot Christen dari agama suku masuk agama kristen 15 Diarsipkan 2023 03 05 di Wayback Machine Diakses 14 Mei 2023 Gobee 2007 hlm 3 DATA CAGAR BUDAYA DI SULAWESI TENGAH per Des 2014 16 Diarsipkan 2023 05 14 di Wayback Machine Diakses 14 Mei 2023 Idwar Anwar 2005 Ensiklopedi Sejarah Luwu Collaboration of Komunitas Kampung Sawerigading Pemerintah Kota Palopo Pemerintah Kabupaten Luwu Pemerintah Kabupaten Luwu Utara and Pemerintah Kabupaten Luwu Timur ISBN 979 98372 1 9 Sejarah Pemekaran Kabupaten Tojo Una Una Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2004 17 Diarsipkan 2023 03 05 di Wayback Machine Diakses 5 Maret 2023 BARE E STAMMEN 18 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Grup Poso Tojo amp oldid 24359698