Roma 1 (disingkat Rom 1) adalah bagian pertama Surat Paulus kepada Jemaat di Roma dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Pengarangnya adalah Rasul Paulus, tetapi dituliskan oleh Tertius, seorang Kristen yang saat itu mendampingi Paulus.
Roma 1 | |
---|---|
Surat Roma 1:1-7 yang tertulis pada naskah Papirus 10, yang dibuat sekitar tahun 316 M. | |
Kitab | Surat Roma |
Kategori | Surat-surat Paulus |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 6 |
pasal 2 → |
Teks Sunting
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah tertua dalam bahasa Yunani yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Papirus 40 (~ 250 M; terlestarikan: ayat 24-27, 31-32)
- Papirus 10 (316 M; terlestarikan: ayat 1-7)
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M; terlestarikan: ayat 4-32)
- Naskah kuno dalam bahasa Koptik:
- Papirus Bodmer XIX (abad ke-4/ke-5; lengkap)
- Pasal ini dibagi atas 32 ayat.
- Berisi keinginan Paulus untuk pergi ke Roma serta dasar-dasar pengajarannya.
Struktur Sunting
Pembagian isi pasal:
Ayat 1 Sunting
Ayat 2 Sunting
Ayat 3 Sunting
Di sini Paulus mengakui Yesus Kristus adalah "anak" atau keturunan Daud, sebagaimana dapat ditelurusi melalui silsilah Yesus yang terdapat dalam Matius 1 atau Lukas 3.
Ayat 4 Sunting
"Roh kekudusan" menunjuk kepada Roh Kudus, oknum ketiga dalam Trinitas ilahi. Kekudusan-Nya memisahkan Dia dengan jelas dari roh manusia, dosa, dan dunia serta mengungkapkan ciri khas dan karya-Nya (bandingkan Galatia 5:16–24).
Ayat 16 Sunting
- "Aku" di sini adalah Paulus
- Frasa "mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil" menurut bahasa aslinya lebih tepat diartikan: "tidak malu terhadap Injil" (bahasa Yunani: οὐ ἐπαισχύνομαι τὸ εὐαγγέλιον, ou epaiskhunomai to euangelion), yaitu Injil Kristus. Memang Paulus sadar bahwa orang percaya selalu tetap digoda untuk malu terhadap Injil Kristus. Dari segi pandangan manusia, Injil Kristus tidak membanggakan. Rajanya dibunuh dengan sebuah salib, suatu kematian yang amat hina. Paulus memberitakan kasih Allah, suatu berita yang mudah dicemoohkan.
Ayat 17 Sunting
Kalimat terakhir adalah kutipan dari Kitab Habakuk pasal 2 ayat 4:
Kata "percaya" dalam Kitab Habakuk itu dalam bahasa aslinya adalah אָמַן [eman] yang artinya "percaya, iman".
Kalimat ini dikutip di bagian Alkitab lain dalam Perjanjian Baru:
Ayat 27 Sunting
Dosa homoseksualitas bagi sang rasul tampaknya merupakan bukti terbesar kemerosotan akhlak manusia akibat kebejatan dan ditinggalkan Allah (lihat Kejadian 19:4–5; Imamat 18:22). Setiap bangsa yang membenarkan dosa ini sebagai cara hidup yang dapat diterima berada dalam tingkat terakhir kerusakan moral (lihat Roma 1:24). Untuk ayat-ayat lainnya mengenai dosa yang mengerikan ini lihat Kejadian 19:4–9; Imamat 20:13; Ulangan 23:17; 1 Raja–raja 14:24; 15:12; 22:46; Yesaya 3:9; 1Kor 6:9–10; 1Tim 1:10; 2Pet 2:6; Yud 1:7).
Ayat 28 Sunting
Ayat 29 Sunting
Ayat 30 Sunting
Ayat 31 Sunting
Ayat 32 Sunting
Kefasikan dan kelaliman manusia Sunting
Sumber: Roma 1:28–32
Orang-orang yang merasa tidak perlu untuk mengakui Allah, diserahkan Allah kepada pikiran-pikiran yang "terkutuk" (dalam bahasa Yunani: ἀδόκιμον, adokimon, artinya "jelek", "tidak memenuhi syarat", "tidak ada harganya", "tidak tahan uji", "sesat"). Pikiran tanpa pegangan semacam ini hanya dapat menghasilkan hal-hal yang "tidak pantas" (bahasa Yunani: mē καθήκοντα , me kathekonta) atau hal-hal yang tidak cocok. Daftar dalam ayat 29-31 menunjukkan bahwa pikiran semacam itu berlawanan dengan dirinya sendiri dan dengan sesama manusia. Anarki dan kekacauan muncul dari pikiran yang tidak mau mengenal Allah. Pengumpat adalah orang yang suka gosip atau mengumpat dengan diam-diam. Pemfitnah adalah orang yang senang menghancurkan atau mencemarkan nama baik orang lain. Orang yang suka melakukan hal itu menjadikan dirinya sendiri dibenci orang lain. Perhatikan perpaduan tidak menyenangkan yang dikemukakan dalam ayat 31: tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan. Ingatlah bahwa orang-orang yang dilukiskan di sini pernah memiliki kesempatan untuk mengenal tuntutan-tuntutan Allah. Selanjutnya, mereka mengetahui bahwa kematian merupakan hukuman atas perbuatan jahat. Sekalipun demikian mereka bukan hanya senang berbuat dosa, tetapi juga menyetujui orang lain yang berbuat dosa. Dosa mereka sudah mencapai taraf di mana mereka memperoleh kepuasan tersendiri di dalam perbuatan dosa orang lain.
Lihat pula Sunting
Referensi Sunting
- Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
- John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
- Roma 1:1
- Roma 1:2
- Roma 1:3
- Roma 1:4
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- Roma 1:16
- Hagelberg, Dave. Tafsiran Roma: dari bahasa Yunani. Jakarta: Yayasan Kalam Hidup. 2004.
- Rom 1:17
- Habakuk 2:4
- Roma 1:27
- Roma 1:28
- Roma 1:29
- Roma 1:30
- Roma 1:31
- Roma 1:32
- Pfeiffer, Charles F.; Harrison, Everett F. Tafsiran Alkitab Wycliffe Vol. 3 (Perjanjian Baru). Malang: Gandum Mas. 2005.
Pranala luar Sunting
- (Indonesia) Teks Roma 1 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Roma 1
- (Indonesia) Referensi silang Roma 1
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Roma 1
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Roma 1