www.wikidata.id-id.nina.az
Rambu Solo adalah sebuah upacara pemakaman yang mewajibkan keluarga almarhum membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada mendiang yang telah pergi 1 Kata Rambu Solo dalam bahasa Toraja yang secara harafiah berarti asap yang arahnya ke bawah Asap yang arahnya ke bawah artinya ritus ritus persembahan asap untuk orang mati yang dilaksanakan sesudah pukul 12 ketika matahari mulai bergerak menurun Rambu solo sering juga disebut Aluk Rampe Matampu ritus ritus di sebelah barat sebab sesudah pukul 12 matahari berada di sebelah barat Oleh karena itu ritus ritus persembahan dilaksanakan di sebelah barat Tongkonan rumah adat Toraja 2 Upacara rambu solo di Tana Toraja memerlukan biaya yang sangat besar mahal 3 Tedong atau kerbau yang digunakan dalam berbagai acara adat di Tana TorajaPada pesta kematian rambu solo dilakukan pemotongan ternak kerbau yang tidak sedikit 4 Daftar isi 1 Pembahasan 2 Jenis Upacara 3 Biaya Upacara 4 Tata Cara Upacara 5 Nilai Nilai 6 Referensi 7 Daftar PustakaPembahasan suntingUpacara rambu solo berasal dari kepercayaan Aluk Todolo 5 Istilah aluk rambu solo terbangun dari tiga kata yaitu aluk keyakinan rambu asap atau sinar dan turun Dengan demikian aluk rambu solo dapat diartikan sebagai upacara yang dilaksanakan pada waktu sinar matahari mulai turun terbenam Sebutan lain untuk upacara ini adalah aluk rampe matampu Upacara rambu solo sudah dilaksanakan dimulai kira kira abat ke 9 masehi dan dilaksanakan turun temurun sampai saat ini 6 Upacara ini merupakan sebuah transaksi ekonomi raksasa yang melibatkan dan memberi keuntungan bagi banyak pihak Bahkan dalam beberapa tahun terakhir upacara kematian itu mulai disisipi dengan aktivitas ekonomi Perekonomian rambu solo menjadi sumber pendapatan bagi berbagai profesi sosial antara lain ternak babi dan kerbau jasa pembawa acara salon dan dekorasi sewa soundsystem listrik pelapak kaki lima industri rokok logistik makanan tuak ikan sayur sayuran beras gula kue tradisional dan modern air kemasan kopi teh minuman alkohol 7 Pemberian babi atau kerbau kepada keluarga yang sedang menghadapi rambu solo sebagai tanda ikatan darah daging rara buku Membawa babi atau kerbau pada orang dalam rambu solo menandakan adanya ikatan keluarga seperti kerabat atau adanya hubungan karena perkawinan dan kenalan yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri Ada dua jenis pemberian hewan dari keluarga atau kenalan pada orang yang sedang menghadapi pelaksanaan upacara rambu solo yakni pemberian sebagai tanda kasih dan turut berduka pa uaimata sebagai kerabat dan pengembalian pemberian yang telah diterima di masa lalu tangkean suru dan sudah ada rezeki untuk dikembalikan 8 Jenis Upacara suntingJenis upacara ditentukan oleh status orang yang meninggal dalam masyarakat Toraja dikenal sebagai Tana atau kelas sosial kasta Ada beberapa stratifikasi upacara rambu solo sebagai berikut Didedekan palungan berlaku untuk semua tana Disilli berlaku untuk semua tana Dibai Tungga berlaku untuk semua tana Dibai a pa berlaku untuk semua kelas Tedong tungga berlaku untuk semua kelas Tedong tallu atau tallung bongi dikhususkan untuktana karurung ke atas Tedong pitu limang bongi ekslusif bagi anggota tana bassi Tedong kasera pitung bongi ekslusif bagi anggota tana bassi dan tana bulaan Rapasan ekslusif bagi anggota tana bassi dan tana bulaan Jenis upacara pertama dan kedua diselenggarakan untuk kematian anak Jenis ketiga dan keempat berlaku hanya bagi para budak Jenis kelima berlaku untuk semua kelas termasuk budak asal sanggup menanggung biayanya Dengan alasan ekonomis jenis upacara ketujuh merupakan yang paling sering dilaksanakan 2 Tingkatan dalam upacara Rambu Solo menunjukkan strata sosial masyarakat Tingkatan tersebut memiliki 4 macam yaitu Upacara dasilli merupakan upacara pemakamam level paling rendah dalam Aluk Todolo 9 Upacara ini untuk tana terendah dan untuk anak yang belum bergigi Uacara dipasangbongi merupakan upacara untuk rakyat biasa rakyat merdeka tana Karurung Upacara ini hanya memerlukan waktu satu malam Upacara dibatang atau digoya Tedong merupakan upacara untuk bangsawan menengah tana bassi dan bangsawan tinggi yang tidak mampu Upacara ini menyembelih satu ekor kerbau setiap hari selama upacara berlangsung Kerbau diikat pada patok dan dijaga sepanjang malam dan tidak tidur Upacara rapasan merupakan upacara untuk bangsawan tinggi tana bulaan Biaya yang besar dalam menyelenggarakan upacara rambu solo ditanggung oleh seluruh anggota keluarga Setiap keluarga berpartisipasi dalam acara tersebut Partisipasi dilakukan dengan menyerahkan harta benda yang dibutuhkan dalam upacara terutama ternak hidup seperti kerbau dan babi 10 Biaya Upacara suntingUpacara rambu solo di Tana Toraja memerlukan biaya yang sangat besar mahal Biaya yang tinggi tersebut disebabkan oleh banyaknya kerbau dan babi yang dikorbankan dan lamanya upacara dilaksanakan Biaya yang besar dalam upacara rambu solo adalah untuk melakukan pengorbanan utama berupa penyembelihan kerbau belang atau tedong bonga Selain mengorbankan kerbau belang upacara rambu solo juga mengorbankan kerbau biasa dan babi yang jumlanya mencapai ratusan ekor bahkan ribuan ekor Sehingga keseluruhan biayanya dapat mencapai milyaran rupiah 3 Pengeluaran dalam perspektif budaya dilakukan dalam kegiatan perayaan adat tidak memiliki keterkaitan dengan perolehan pendapatan sebagai ikutannya walaupun pengeluaran untuk perayaan tersebut membutuhkan pengeluaran biaya yang sangat besar 6 Tata Cara Upacara suntingUntuk mempersiapkan upacara rambu solo didahului oleh beberapa aktivitas yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan upacara tersebut Kegiatan kegiatan pendahuluan sebelum upacara dilaksanakan yakni acara pertemuan keluarga pembuatan pondok pondok upacara menyediakan peralatan upacara dan persediaan kurban dalam upacara 11 Pada pesta kematian rambu solo dilakukan pemotongan ternak kerbau yang tidak sedikit dan bagi orang Toraja kerbau dijadikan sebagai hewan kurban dalam acara ritual pada upacara adat kematian rambu solo 4 Jumlah kerbau dalam prosesi rambu solo yang dikurbankan menyesuaikan stratifikasi masyarakat Suku Toraja Bila golongan Rapasan golongan Bangsawan meninggal dunia maka jumlah kerbau yang akan dipotong untuk keperluan acara jauh lebih banyak dibanding dengan masyarakat yang bukan keturunan bangsawan Untuk keluarga bangsawan jumlah kerbau biasa berkisar dari 24 sampai dengan 100 ekor kerbau Sedangkan masyarakat golongan Tana bassi golongan menengah diharuskan menyembelih 8 kerbau ditambah dengan 50 ekor babi 12 Lama upacara sekitar 3 7 hari Tapi sebelum jumlah itu mencukupi jenazah tidak boleh dikuburkan ditebing atau ditempat tinggi Maka dari itu tidak jarang jenazah disimpan selama bertahun tahun di atas rumah atau di atas tongkonan rumah adat Toraja sampai akhirnya keluarga almarhum dapat menyiapkan hewan kurban 1 Mengarak mayat merupakan sistem pengetahuan dalam tradisi Rambu Solo karena merupakan peristiwa yang nyata dan sudah dilakukan secara turun temurun di Toraja Mayat yang ada di dalam peti akan diarak dan dibawa ke tempat terakhirnya agar segera menghadap ke Tuhannya Mayat itu nantinya akan dikuburkan ke tebing 13 Rambu Solo memiliki beberapa sistem simbol yang dpat diketahui melalui peristiwa yang terjadi dalam tradisi tersebut Sistem simbol yang terdapat pada Rambu Solo adalah simbol dalam ritual simbol nyanyian simbol bangsawan simbol arwah simbol melayat dan simbol kerbau Ritual dalam Rambu Solo terdiri atas Mappassulu Mangriu Batu Ma popengkaloa Ma pasonglo Mantanu Tedong dan Mappasilaga Tedong 14 Nilai Nilai suntingGotong royong tolong menolong saling percaya antar warga masyarakat dan adanya jaringan yang terbentuk dari hubungan sosial sehari hari merupakan nilai luhur yang terdapat dalam upacara rambu solo yang ada dalam lingkup masyarakat Lembang Lea 15 Referensi sunting a b Embon dan Suputra 2018 hlm 3 4 a b Indonesia Theodorus Kobong 2008 Injil dan Tongkonan Jakarta BPK Gunung Mulia Hal 49 52 a b Tumirin dan Abdurahim 2015 hlm 179 a b Guntara Fatchan dan Ruja 2016 hlm 155 Guntara Fatchan dan Ruja 2016 hlm 158 a b Tumirin dan Abdurahim 2015 hlm 176 Sampe 2020 hlm 27 Sampe 2020 hlm 34 Panggarra 2014 Tumirin dan Abdurahim 2015 hlm 181 Embon dan Suputra 2018 hlm 7 Lobo 2018 hlm 8 Hidayah 2018 hlm 3 Hidayah 2018 hlm 7 Lobo 2018 hlm 4 Daftar Pustaka suntingEmbon dan Suputra 2018 Sistem Simbol Dalam Uacara Adat Toraja Rambu Solo Kajian Semiotik Bahasa dan Sastra 3 3 1 10 ISSN 2302 2043 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Guntara Fatchan dan Ruja 2016 Kajian Sosial Budaya Rambu Solo Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik Jurnal Pendidikan 1 2 154 158 ISSN 2502 471X Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Hidayah M N 2018 Tradisi Pemakaman Rambu Solo di Tana Toraja dalam Novel Puya ke Puya Karya Faisal Oddang Kajian Interpretatif Simbolik Clifford Geertz Bapala 1 1 1 10 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Lobo R S T 2018 Modal Sosial Pada Upacara Rambu Solo di Masyarakat Lembang Lea Kabupaten Tana Toraja PDF Docplayer 1 11 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan pranala nonaktif permanen Sampe N 2020 Rekonstruksi Paradigma Ekonomis dalam Budaya Rambu Solo di Toraja Utara Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 3 1 26 43 doi 10 34307 b v3i1 158 ISSN 2655 4682 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tumirin dan Abdurahim 2015 Makna Biaya Dalam Upacara Rambu Solo Jurnal Akuntansi Multiparadigma 6 2 175 184 doi 10 18202 jamal 2015 08 6014 ISSN 2089 5879 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Cultura Upacara Penyempurnaan Kematian Dalam Rambu Solo Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Rambu Solo 27 amp oldid 25182314