www.wikidata.id-id.nina.az
Lukman Njoto atau Nyoto 17 Januari 1927 11 Maret 1966 adalah seorang Menteri Negara pada masa pemerintahan Soekarno Nyoto juga merupakan wakil Ketua CC PKI dan sangat dekat dengan D N Aidit yang merupakan tokoh utama pengkhianatan G30S PKI Nyoto menikah dengan salah satu keluarga ningrat Mangkunegaran Solo yang bernama Soetarni Wanita priyayi ini tidak memiliki kegiatan politik apa pun dikarenakan dia adalah sosok yang begitu mementingkan anak anaknya sampai tragedi 1965 meletus Nyoto adalah Menteri Negara dan Wakil Ketua CC PKI sampai dia dihabisi istri dan tujuh anaknya dijebloskan ke dalam tahanan di Kodim Jl Setiabudi Jakarta NjotoBiografiKelahiran1925Kematian1965 39 40 tahun Penyebab kematianLuka tembakKegiatanPekerjaanPolitikusPartai politikPartai Komunis IndonesiaPada tanggal 11 Maret 1966 sepulangnya dari sidang kabinet Nyoto diculik oleh sekelompok orang yang tidak diketahui identitasnya dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Jl Tirtayasa Ada beberapa tapol yang pernah melihatnya di Rutan Salemba tetapi setelah itu mereka tidak melihat lagi karena kemudian terhembus kabar burung bahwa Nyoto sudah dieksekusi di salah satu kepulauan Seribu di Teluk Jakarta Daftar isi 1 Biografi 1 1 Kehidupan awal 1 2 Menjadi Petinggi PKI 1 3 Gerakan 30 September dan sesudahnya 2 Politik dan ideologi 3 Kehidupan pribadi 4 Catatan 5 Referensi 5 1 SumberBiografi SuntingKehidupan awal Sunting Njoto lahir pada 17 Januari 1927 di rumah kakeknya Marjono di Jember a 2 Orang tua Njoto adalah Raden Sosro Hartono keturunan keluarga kerajaan Surakarta dan Masalmah 3 Ia memiliki dua adik perempuan Sri Windarti dan Iramani 3 Ia dan Windarti bersekolah di Hollands Inlandsche School HIS di Jember dan tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak ibu di Kampung Tempean Jember 2 Ayah mereka ingin mereka mendaftar di sana karena sekolah Belanda lebih terorganisir daripada sekolah pribumi 4 Setelah sekolah reguler Njoto mengadakan les privat di malam hari dengan Meneer Darmo 5 Setelah lulus dari sekolah Njoto mendaftar di sekolah Meer Uitgebreid Lager Onderwijs MULO di Jember Akhirnya selama pendudukan Jepang sekolah tersebut dibubarkan Ayah Njoto mengirimnya ke MULO lain di Solo 6 Di kelas dua MULO menurut teman sekelasnya Sabar Anantaguna Njoto mengatakan bahwa dia harus pulang ke Jember tetapi sebenarnya dia akan pergi ke Surabaya di mana dia terlibat dalam pelucutan senjata tentara kekaisaran Jepang 7 Selama ini Njoto bertemu pemimpin masa depan PKI D N Aidit dan M H Lukman 8 Njoto juga terlibat dalam Pertempuran Surabaya melawan Inggris 1 Menjadi Petinggi PKI Sunting Selama Revolusi Nasional Indonesia sebagai wakil dari PKI cabang Banyuwangi Njoto menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP sebuah badan yang ditunjuk untuk membantu presiden Indonesia yang baru merdeka Saat itu Njoto tinggal di Hotel Merdeka Malioboro Yogyakarta 7 Pada bulan Maret 1947 setelah KNIP mengadakan rapat di Malang Aidit terpilih sebagai ketua fraksi PKI sedangkan Njoto terpilih sebagai ketua Badan Pekerja KNIP 8 Pada awal 1948 Njoto Aidit dan Lukman diperintahkan partai untuk menerjemahkan Manifesto Komunis 9 Pada bulan Agustus 1948 Komite Pusat PKI terdiri dari Aidit dalam urusan pertanahan Lukman dalam agitasi dan propaganda dan Njoto dalam hubungannya dengan organisasi lain 9 Sekitar waktu itu pertengahan tahun 1948 Njoto juga menjadi anggota Politbiro 10 Pada tanggal 17 Agustus 1950 Njoto bersama Aidit MS Ashar dan A S Dharta mendirikan Lembaga Kebudayaan Rakyat Lekra sebuah gerakan sastra dan sosial 11 sedangkan menurut Tempo Zulkifli dan Hidayat keempatnya mendirikan Lekra pada tahun 1951 12 Pada tanggal 7 Januari 1951 Njoto bersama Aidit Sudisman Alimin dan Lukman dipilih menjadi anggota Politbiro oleh Komite Sentral 10 Juga pada Januari 1951 Njoto Pardede Lukman dan Aidit diangkat menjadi staf redaksi Bintang Merah Bintang Merah sebuah makalah yang diterbitkan pertama kali pada 15 Agustus 1950 13 14 Pada bulan Juli 1951 PKI menunjuk Njoto untuk mengawasi isi surat kabar PKI Harian Rakjat Harian Rakyat 15 Pada bulan Agustus 1951 pemerintah melakukan penggeledahan dan menangkap para pemimpin PKI karena khawatir akan terulangnya Peristiwa Madiun tahun 1948 Namun Njoto Lukman dan Aidit berhasil menghindari penangkapan dan bersembunyi tidak muncul di depan umum selama beberapa bulan 16 Setelah pertemuan Komite Sentral pada Oktober 1953 ketiganya menjadi pemimpin partai Aidit sebagai sekretaris jenderal dengan Lukman dan Njoto masing masing sebagai wakil pertama dan kedua Aidit 13 17 Njoto bertanggung jawab atas agitasi dan propaganda 18 Pada tahun 1953 Njoto mengambil alih kepemimpinan Harian Rakjat menggantikan sang pendiri Siauw Giok Tjhan 19 Dalam Harian Rakjat dia menulis dengan nama pena Iramani dan menggunakan lebih lembut dan lebih puitis daripada tulisannya yang lebih tajam di Bintang Merah 18 Njoto juga diangkat menjadi Dewan Perwakilan Rakyat Sementara pada tahun 1954 menggantikan ayah Aidit yang mengundurkan diri Abdullah Aidit 20 Pada tanggal 1 Agustus 1956 Njoto berbicara kepada anggota Komite Sentral mengatakan kepada mereka bahwa partai harus mendidik kadernya tentang ideologinya karena peningkatan keanggotaan partai sangat signifikan 21 Dalam Oktober 1958 Njoto mengklaim bahwa yang terpenting adalah persatuan antara borjuis dan proletar tetapi Oloan Hutapea dalam sebuah artikel pada Agustus 1959 menolak pandangan bahwa aliansi ini penting bagi partai 22 Setelah kritik keras PKI terhadap kinerja pemerintah pada Juli 1960 Njoto dan Aidit diperiksa oleh Kolonel Achmad Sukendro dari intelijen Angkatan Darat 23 Pada Agustus 1960 bersama Aidit Njoto ditunjuk sebagai wakil PKI di Front Nasional 24 Pada bulan Maret 1962 Njoto dan Aidit diangkat menjadi menteri tanpa tanggung jawab khusus hanya peran koordinasi atau penasehat 25 26 Menurut PKI laporan terbitan 14 April 1964 Njoto menghadiri rapat akbar petani di Klaten Ia menyatakan bahwa hukum land reform hanya dapat dicapai dengan tindakan rakyat dan pemerintahan yang patriotik dan demokratis 27 Setelah Soekarno diangkat sebagai presiden seumur hidup oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara MPRS pada bulan September 1964 Njoto diangkat sebagai menteri negara di Kabinet Dwikora yang bertanggung jawab untuk pengawasan reformasi tanah 28 29 25 Antara tahun 1963 dan 1964 Njoto melakukan perjalanan ke Uni Soviet beberapa kali untuk menjalin hubungan antara PKI dan Partai Komunis Uni Soviet 30 Ia didampingi Rita mahasiswa sastra Indonesia di Moskow 30 Menurut Soetarni istri Njoto Rita adalah penerjemah antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Rusia 31 Pada akhir tahun 1964 Soetarni tertekan dengan rumor bahwa Njoto akan menikahi Rita 32 Soetarni sedang mengandung anak keenamnya ketika rumor itu muncul 33 Dia mengatakan akan menceraikan Njoto jika rumor itu terbukti benar 33 Menurut Joesoef Isak Njoto pernah jatuh cinta pada Rita 34 Isak mengklaim bahwa Soetarni lebih cantik tapi Njoto mengaku Rita lebih intelektual 34 Menurut sumber dari Tempo Rita adalah seorang agen KGB 35 Sumber tersebut mengklaim bahwa siapa pun yang mengunjungi Uni Soviet akan ditemani oleh agen KGB 35 Setelah perselingkuhan antara Njoto dan Rita diketahui partai Njoto diberhentikan dari semua jabatan fungsional di partai 36 34 Namun Njoto masih menghadiri rapat partai kecuali yang diadakan oleh Politbiro 37 38 Pada April 1964 Njoto menggunakan istilah Soekarnoisme dalam pidatonya di Palembang 39 PKI khususnya Aidit menganggap Njoto mengkhianati komunisme dengan menggunakan istilah ini 40 Njoto kemudian digantikan sebagai Ketua Agitasi dan Propaganda oleh Oloan Hutapea meskipun alasan sebenarnya adalah perselingkuhan antara Njoto dan Rita 41 42 Menurut sumber majalah Tempo setelah dicopot Soekarno ingin Njoto membentuk sebuah partai baru yang disebut Partai Rakyat Indonesia Partai Rakyat Indonesia dengan prinsip Sukarnoisme tetapi ide itu tidak pernah terwujud 43 Awal Juni 1965 Njoto dan Subandrio membahas implementasi Perjanjian Sino Indonesia dengan Chou En Lai di Canton 44 Njoto menulis pidato yang diberikan oleh Sukarno pada Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1965 tentang korupsi dan kontra revolusioner 45 Gerakan 30 September dan sesudahnya Sunting Sekitar satu minggu sebelum 17 Agustus 1965 Njoto berada di Amsterdam merundingkan kontrak dengan Fokker antara kedua negara 46 Ia kemudian pergi ke Moskow bersama Aidit untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Partai Komunis 47 Setelah diberitahu oleh Menteri Luar Negeri Subandrio pada tanggal 31 Juli bahwa Sukarno sedang mencarinya Njoto kembali ke Indonesia pada 9 Agustus 47 48 Aidit berbicara dengan dokter Tiongkok dan Njoto tentang kesehatan Presiden pada 8 dan 10 Agustus masing masing Dia mengklaim Sukarno akan mati atau akan segera keluar dari tindakan 49 Pada tanggal 28 September 1965 Njoto melakukan perjalanan ke Sumatera bersama Subandrio 50 Ketika Gerakan 30 September dimulai mereka masih di Medan untuk membentuk sebuah cabang Dewan Revolusi lokal 51 52 Pada tanggal 2 Oktober 1965 Njoto setelah kembali dari Medan meninggalkan rumahnya di Menteng bersama Soetarni dan anak anaknya 29 Ia menyembunyikan keluarganya di rumah rekannya di Kebayoran 29 MH Lukman mengklaim bahwa pada malam 5 Oktober beberapa pemimpin PKI termasuk Njoto dan Lukman sendiri kecuali Aidit mengadakan pertemuan di rumah Isak untuk berkoordinasi sebelum rapat kabinet khusus di Bogor 53 Wartawan Harian Rakjat Amarzan Ismail Hamid menyatakan bahwa pada pagi hari tanggal 6 Oktober Njoto dan Lukman membahas pertemuan sebelumnya jika pertemuan berjalan buruk keduanya akan pergi ke Bandung tetapi jika rapat berjalan lancar mereka akan tetap tinggal di Jakarta 29 Menurut Tempo pada rapat khusus kabinet yang diadakan pada tanggal 6 Oktober 1965 di Istana Bogor Njoto ditanya oleh Sukarno tentang Gerakan 30 September 54 Njoto membantah keterlibatan partai tersebut dengan mengatakan PKI tidak bertanggung jawab atas acara tersebut 54 55 Itu adalah masalah internal di Angkatan Darat b 54 Njoto diwawancarai oleh Asahi Shimbun di Jakarta pada 2 Desember 1965 dan menyatakan bahwa dia tidak tahu tentang pembunuhan enam jenderal 51 Menurut kepada John Roosa sejarawan University of British Columbia dalam Dalih untuk Pembunuhan Massal Njoto tidak diundang oleh Aidit ke pertemuan Politbiro 37 Menurut Iskandar Subekti yang dikutip Roosa Aidit menilai Njoto lebih ke Sukarnois daripada komunis 56 Sementara itu catatan lain menyebutkan bahwa Njoto lebih dekat dengan Uni Soviet daripada ke China yang merupakan pelindung Aidit 57 Menurut Sarbi Moehadi mantan ketua Lekra Pekalongan beberapa bulan setelah gerakan Njoto memimpin rapat di Slawi tetapi Amarzan menolak klaim tersebut karena Jakarta lebih aman daripada tempat lain dan Njoto tidak pernah pindah dari Jakarta 58 Ada beberapa versi penangkapan Njoto Menurut Amarzan Njoto ditangkap di Tosari Menteng 59 Menurut Irina Dayasih Njoto ditangkap dalam perjalanan dari Kementerian Negara kantor sekitar Desember 1965 59 Menurut Iramani Njoto ditembak mati di Tanjung Priok atau Bekasi pada 13 Desember 1965 setelah ditahan di Rutan Budi Utomo 60 Menurut sejarawan Bonnie Triana Njoto dibunuh di Jakarta dan mayatnya dibuang ke Sungai Ciliwung 60 Politik dan ideologi SuntingSelama di MULO Njoto membaca buku buku komunis karya Karl Marx Stalin dan Lenin 61 Menurut Joesoef Isak Njoto adalah satu satunya pemimpin PKI yang liberal pragmatis dan tidak dogmatis 47 Karena itu Sukarno menyukainya bahkan memanggilnya lebih sayang dik daripada Bung yang lebih formal 47 Sukarno juga menyebut Njoto sebagai Marhaenis sejati c 62 Njoto menciptakan istilah Sukarnoisme menurut Tempo karena sebagian besar petani di Indonesia tidak mengetahui istilah Marxisme 40 Iwan Simatupang menyatakan bahwa Njoto adalah sombong intelektual dan filosofis d 28 Simatupang menyatakan bahwa Njoto memiliki pengaruh yang lebih besar daripada Lukman dan Aidit 28 Beberapa artis katanya seperti Rivai Apin Basuki Resobowo dan Henk Ngantunk dekat dengan komunisme karena Njoto 28 Kehidupan pribadi SuntingAyah Njoto mengajari putranya bermain biola dan dia juga bisa bermain saksofon 63 64 Menurut Windarti Njoto juga bisa bermain gitar dan drum dan menggubah beberapa lagu Dia menikmati musik klasik dan jazz 65 47 66 Pada masa pendudukan Jepang Njoto Windarti dan tiga gadis lainnya membentuk sebuah band Suara Putri dengan empat wanita sebagai vokalis dan Njoto sebagai gitaris Mereka membawakan Wanita Asia sebuah lagu yang memuji Jepang yang datang dan langsung mengusir Belanda Setelah kemerdekaan lagu tersebut dilarang 67 Salah satu temannya di dunia musik adalah Jack Lesmana 68 Dalam sastra Njoto membaca karya karya Rusia seperti Nikolai Gogol dan Dostoevsky 69 Bagi orang Indonesia Njoto menyukai karya H B Jassin Ia juga memuji karya karya Hamka 70 Njoto menulis beberapa puisi yang dimuat dalam Harian Rakjat berjudul Tahun Baru Catatan Peking Jangtoe Shanghai Merah Kesumba Variasi Haiku Variasi Cak dan Pertemuan di Paris 71 Puisi puisi ini diterbitkan pada bulan September 2008 berjudul Gugur Merah Sehimpunan Puisi Lekra Harian Rakyat 1950 1965 71 Menurut Asahan dalam sastra Njoto lebih demokratis lebih estetis dan lebih universal Dalam tudingan Tenggelamnya Kapal van der Wijk oleh Hamka Njoto menasihati Lekra untuk tidak menghancurkannya 72 Njoto juga menulis Merah Kesumba sebagai reaksi solidaritas terhadap Kongo setelah kematian Patrice Lumumba 73 Njoto menikah dengan Soetarni pada Mei 1955 74 Pasangan ini memiliki tujuh anak Anak keenam bernama Fidelia Dayatun lahir sebelum Gerakan 30 September 75 Anak ketujuh bernama Butet lahir saat Soetarni bersembunyi 76 77 Anak ketujuh diadopsi oleh adik perempuan Soetarni 78 Anak anak lainnya adalah Ilham Dayawan Svetlana Dayani Timur Irina Dayasih dan Risalina Dayana 79 80 Semua anak Njoto memiliki kata daya dalam namanya diambil dari nama panggilan Njoto Kusumo Digdoyo Digdoyo berarti daya dalam bahasa Indonesia atau kekuatan dalam bahasa Inggris 76 Catatan Sunting Mortimer menulis bahwa Njoto lahir pada tahun 1925 sedangkan tempat kelahirannya adalah Jawa Timur berbagai laporan menyebutkan tempat kelahirannya seperti Besuki Jember atau Blitar 1 Original PKI tidak bertanggung jawab atas peristiwa G30S Kejadian itu adalah masalah internal Angkatan Darat Original Marhaenis sejati Original sok intelek dan sok filosofis Ganyang pkiReferensi SuntingSumber Sunting Crouch Harold 2007 The Army and Politics in Indonesia edisi ke reprint amp revised Equinox Publishing ISBN 9789793780504 Fic Victor M 2004 Anatomy of the Jakarta Coup October 1 1965 The Collusion with China which Destroyed the Army Command President Sukarno and the Communist Party of Indonesia New Delhi Abhinav Publications ISBN 9788170174233 Hindley Donald 1966 The Communist Party of Indonesia 1951 1963 University of California Press Lindsay Jennifer Liem Maya H T ed 2012 Heirs to World Culture Being Indonesian 1950 1965 Leiden KITLV Press ISBN 9789067183796 Mortimer Rex 2006 Indonesian Communism Under Sukarno Ideology and Politics 1959 1965 edisi ke reprint Jakarta Equinox ISBN 9789793780290 Ricklefs M C 1993 A History of Modern Indonesia since c 1300 Second Edition Stanford University Press ISBN 978 0804721950 Roosa John 2006 Pretext for Mass Murder The September 30th Movement and Suharto s Coup d Etat in Indonesia University of Wisconsin Press ISBN 9780299220334 Zulkifli Arif Hidayat Bagja ed 2010 Njoto Peniup Saksofon di Tengah Prahara Seri Buku Tempo Jakarta Kepustakaan Populer Gramedia ISBN 9789799109200 a b Mortimer 2006 hlm 39 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 4 5 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 4 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 5 Zulkifli amp Hai dayat 2010 hlm 5 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 6 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 13 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 14 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 15 a b Hindley 1966 hlm 24 Lindsay amp Liem 2012 hlm 422 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 45 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 17 Hindley 1966 hlm 25 Hindley 1966 hlm 67 Hindley 1966 hlm 53 54 Hindley 1966 hlm 64 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 18 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 43 OO4jAAAAMAAJ Seperempat abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik IndonesiaPeriksa nilai url bantuan Dewan Perwakilan Rakjat 1970 hlm 590 Hindley 1966 hlm 81 82 Mortimer 2006 hlm 162 Crouch 2007 hlm 48 49 Mortimer 2006 hlm 101 a b Mortimer 2006 hlm 126 Roosa 2006 hlm 207 Mortimer 2006 hlm 309 310 a b c d Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 47 a b c d Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 52 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 28 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 28 29 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 29 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 30 a b c Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 33 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 34 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 26 27 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 24 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 35 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 38 39 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 39 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 39 40 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 48 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 41 Fic 2004 hlm 110 Fic 2004 hlm 30 200 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 36 a b c d e Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 37 Crouch 2007 hlm 109 Crouch 2007 hlm 109 110 Fic 2004 hlm 140 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 23 Fic 2004 hlm 193 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 53 55 a b c Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 22 Mortimer 2006 hlm 388 Roosa 2006 hlm 150 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 24 25 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 55 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 56 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 57 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 12 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 38 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 1 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 10 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 7 8 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 69 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 8 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 67 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 80 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 81 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 82 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 86 Lindsay amp Liem 2012 hlm 433 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 68 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 30 31 a b Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 31 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 61 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 32 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 58 59 Zulkifli amp Hidayat 2010 hlm 62 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Njoto amp oldid 22235842