www.wikidata.id-id.nina.az
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Tidak ada alasan yang diberikan Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf paragraf Jika sudah dirapikan silakan hapus templat ini Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Muhammad bin Abdul Wahhab berita surat kabar buku cendekiawan JSTORMuḥammad bin ʿAbdul Wahhab at Tamimi w e ˈ h ɑː b bahasa Arab محمد بن عبد الوهاب التميمي 1703 1792 adalah seorang Ulama Islam pemimpin agama 16 pembaharu 17 aktivis 18 dan teolog dari Najd di Arabia tengah 19 20 21 Murid muridnya yang terkenal termasuk putranya Ḥusain ʿAbdullah ʿAli dan Ibrahim cucunya ʿAbdur Raḥman bin Ḥasan menantunya ʿAbdul ʿAziz bin Muḥammad bin Saʿud Ḥamad ibn Naṣir bin Muʿammar dan Ḥusayn al Ghannam Muhammad bin ʿAbdul WahhabNama Muḥammad ibn Abdul Wahhab dalam Kaligrafi IslamInformasi pribadiLahir1703 1115 H Uyainah NajdMeninggal22 Juni 1792 1206 H berusia 88 89 Diriyah Negara Saudi PertamaAgamaIslamAnakDaftar Ali pertama HasanHussainIbrahimAbdullahAli kedua FatimahAbdul AzizDenominasiSunniMazhabHambali 1 2 3 4 5 KredoAtsariyah 6 Minat utama Aqidah Teologi Islam Ide terkenal berbeda dengan Abdul Wahhab bin Rustam 1 2 3 7 8 9 10 Pemurnian salafi 1 3 10 11 12 13 Penentangan terhadap Sufisme 1 3 9 10 11 12 13 Karya terkenalKitab al Tawḥid bahasa Arab كتاب التوحيد Buku Ketauhidan 3 14 15 Pemimpin MuslimDipengaruhi oleh Ahmad bin Hanbal 1 Ibnu Taimiyah 1 3 9 Muhammad Hayyat as Sindhi butuh rujukan Ibnu Qayyim al Jauziyyah 3 Pengaruh Muhammad bin Saud Wangsa SaudAbdul Aziz bin Abdullah bin Baz Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Muhammad Nashiruddin al Albani butuh rujukan Abdurrahman As Sudais Saud asy SyuraimLabel Wahhabi tidak diklaim oleh para pengikutnya melainkan digunakan oleh para cendekiawan Barat serta para kritikusnya 16 22 23 24 Lahir dari keluarga ahli fikih 4 pendidikan awal Ibnu ʿAbd al Wahhab terdiri dari mempelajari kurikulum fikih yang cukup standar menurut mazhab hukum Islam Hanbali yang merupakan mazhab yang paling umum di wilayah kelahirannya 4 Dia mempromosikan kepatuhan ketat terhadap hukum Islam tradisional menyatakan perlunya kembali langsung ke Quran dan Hadis daripada mengandalkan interpretasi abad pertengahan dan bersikeras bahwa setiap Muslim pria dan wanita secara pribadi membaca dan mempelajari Quran 25 Dia menentang taqlid pengikutan buta dan menyerukan penggunaan ijtihad penalaran hukum independen melalui penelitian kitab suci 26 27 Dia memiliki pelatihan dasar awal dalam tradisi Muslim Suni klasik Ibnu ʿAbdul Wahhab secara bertahap menjadi menentang banyak populer namun diperebutkan praktik keagamaan seperti kunjungan ke dan pemujaan tempat suci dan makam orang orang suci Muslim 2 4 9 28 yang menurutnya merupakan bid ah atau bahkan penyembahan berhala 4 9 10 28 29 Seruannya untuk reformasi sosial dalam masyarakat didasarkan pada doktrin kunci tauhid keesaan Tuhan 24 30 31 Meskipun ajarannya ditolak dan ditentang oleh banyak Ulama Muslim Suni terkemuka pada masa itu 1 4 29 32 termasuk ayah dan saudara lelakinya sendiri 1 4 29 32 33 Ibnu ʿAbdul Wahhab membuat perjanjian politik agama dengan Muhammad bin Saud untuk membantunya mendirikan Emirat Diriyah negara Saudi pertama 2 34 dan memulai aliansi dinasti dan pengaturan pembagian kekuasaan antara keluarga mereka yang berlanjut hingga hari ini di Kerajaan Arab Saudi 2 16 35 Al asy Syekh keluarga agama terkemuka Arab Saudi adalah keturunan Ibnu ʿAbdul Wahhab 16 24 35 dan secara historis memimpin ulama di negara Saudi 35 36 mendominasi lembaga ulama negara 35 37 Daftar isi 1 Genealogi 1 1 Jalur sanad kepada Syekh al Islam Ibnu Taimiyah 2 Biografi 2 1 Masa Kecil 2 2 Kehidupannya di Madinah 2 3 Belajar dan berdakwah di Basrah 2 4 Perjuangan memurnikan aqidah Islam 2 5 Kehidupannya di Dir iyyah 2 6 Berdakwah Melalui Surat menyurat 2 7 Tantangan Dakwah dan Pemecahannya 2 8 Wafat 3 Fotonya 4 Referensi 5 Bibliografi 6 Bacaan lanjutan 6 1 Online 7 Pranala luarGenealogi SuntingSyekh Muhammad bin ʿAbd al Wahhab memiliki nama lengkap Muhammad bin ʿAbd al Wahhab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad bin al Masyarif at Tamimi al Hambali an Najdi Dari nama lengkapnya ini diperoleh silsilah keluarganya Jalur sanad kepada Syekh al Islam Ibnu Taimiyah Sunting Sanad kepada Syekh al Islam Ibnu Taimiyah banyak jalannya sebagian melalui Ibnul Qayyim Al Jauziyah yang biasanya dari jalur Ibnu Rajab atau Aisyah bintu Abdil Hadi Bisa juga melalui jalur murid yang lain misalnya melalui Imam adz Dzahabi atau melalui silsilah keluarga Ibnu Muflih atau melalui al Mizzi al Birzali dan lainnya Sedangkan jalur sanad syekh Muhammad bin Abdul Wahab seperti dibawah ini Muhammad bin Abdul Wahab Abdullah bin Saif Abu Mawahib al Hanbali An Najm al Ghazi Al Badr al Ghazi Abu al Fath al Mizzi Aisyah bintu Abdil Hadi Ibnul Qayyim Imam Dzahabi al Birzali dan al Mizzi Syekh al Islam Ibnu TaimiyahBiografi SuntingSyekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhab adalah seorang ulama yang berusaha membangkitkan kembali dakwah tauhid dalam masyarakat dan cara beragama sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ dan para sahabat Para pendukung gerakan ini menolak disebut Wahabi karena pada dasarnya ajaran syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhab adalah ajaran Nabi Muhammad ﷺ bukan ajaran tersendiri Karenanya mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai Salafiyun mengikuti jejak generasi salaf atau Muwahhidun yang berarti Mengesakan Allah Istilah Wahabi sering menimbulkan kontroversi berhubung dengan asal usul dan kemunculannya dalam dunia Islam Umat Islam umumnya keliru menilai mereka dan menyangka bahwa mazhab mereka mengikuti pemikiran Imam Ahmad bin Hanbal dan alirannya saja al Hanbaliyyah atau al Hanabilah yang merupakan salah sebuah mazhab dalam Ahlus Sunnah wal Jama ah Dan ada pula yang menghubungkan mereka dengan gerakan teroris padahal ajaran mereka sangat antiteroris Nama Wahabi atau al Wahhabiyyah kelihatannya dihubung hubungkan kepada nama Abdul Wahhab yaitu ayahanda penggagas gerakan ini syekh Muhammad bin Abdul Wahhab al Najdi Bagaimanapun istilah Wahabi ini tidaklah sah dinisbatkan untuk nama suatu kelompok karena sejatinya nama Wahhab adalah nama hanya untuk Allah Ta ala Oleh karena itu mereka menisbatkan diri mereka sebagai golongan al Muwahhidun Orang orang yang Mengesakan Allah karena mereka ingin mengembalikan ajaran ajaran tauhid ke dalam Islam dan cara beragama menurut sunnah Rasulullah ﷺ yang semakin asing di masyarakat Dia mengikat perjanjian dengan Imam Muhammad bin Saud seorang pemimpin suku di wilayah Najd Sesuai kesepakatan Ibnu Saud ditunjuk sebagai pengurus administrasi politik sementara Syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhab menjadi pemimpin spiritual Sampai saat ini gelar keluarga kerajaan negara Arab Saudi dipegang oleh keluarga Saud Namun mufti umum tidak selalu dari keluarga syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhab misalnya syekh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz Propaganda buruk Wahabi itu sendiri bertujuan untuk melawan dakwah tauhid murni yang dibawa Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah ini disebabkan banyaknya terjadi kesyirikan yang beredar di Saudi saat itu sementara para tokoh ulama Mekah dan Madinah tidak berani menyuarakan kebenaran saat itu dikarenakan orang orang kuburiyun penyembah kubur terkenal sering berbuat kasar dan bahkan membunuh Maka kemudian syekh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mulai mengajak ulama lainnya untuk menyuarakan kesalahan umat muslim saat itu yang mengikuti tradisi tradisi sufi yang banyak bertentangan dengan Ajaran islam itu sendiri Dengan dibantu Imam Muhammad Bin Saud raja saudi Maka pemerintahan saudi pun saat itu mulai menghancurkan setiap tempat kesyirikan inilah yang menjadi awal bala besar bagi penyembah kubur yang menjadikan tempat tempat kubur sahabat dan orang saleh lainnya sebagai mata pencaharian mereka meradang dan mulailah tersebar isu Wahabi terutama kaum Syiah Padahal istilah WAHABI itu sendiri dibawa oleh seorang tokoh khawarij di Maroko ia bernama Abdul Wahhab bin Rustum seorang tokoh khawarij yang lahir jauh sebelum syekh Muhammad bin Abdul Wahab lahir Abdul Wahhab bin Rustum muncul pada Abad ke 2 H berakidah aliran khawarij takfiri yang padahal pada hakikatnya akidah ushuluddin syekh Muhammad bin Abdul Wahhab sangat menentang ajaran akidah khawarij takfiri Masa Kecil Sunting Syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhab dilahirkan pada tahun 1115 H 1701 M di kampung Uyainah Najd lebih kurang 70 km arah barat laut kota Riyadh ibu kota Arab Saudi sekarang Dia tumbuh dan dibesarkan dalam kalangan keluarga terpelajar Ayahnya adalah seorang tokoh agama di lingkungannya Sedangkan kakak laki lakinya adalah seorang kadi sumber rujukan di mana masyarakat Najd menanyakan segala sesuatu masalah yang bersangkutan dengan agama 38 Sebagaimana lazimnya keluarga ulama maka syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhab sejak masih kanak kanak telah dididik dengan pendidikan agama yang diajar sendiri oleh ayahnya syekh ʿAbdul Wahhab Berkat bimbingan orangtuanya ditambah dengan kecerdasan otak dan kerajinannya syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhab berhasil menghafal 30 juz al Quran sebelum berusia sepuluh tahun Setelah itu dia diserahkan oleh orangtuanya kepada para ulama setempat sebelum akhirnya mereka mengirimnya untuk belajar ke luar daerah Saudara kandungnya Sulaiman bin Abdul Wahab menceritakan betapa bangganya syekh Abdul Wahab ayah mereka terhadap kecerdasan Muhammad Ia pernah berkata Sungguh aku telah banyak mengambil manfaat dari ilmu pengetahuan anakku Muhammad terutama di bidang ilmu fikih Setelah mencapai usia dewasa syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhab diajak oleh ayahnya untuk bersama sama pergi ke tanah suci Makkah untuk menunaikan rukun Islam yang kelima mengerjakan haji di Baitullah Ketika telah selesai menunaikan ibadah haji ayahnya kembali ke Uyainah sementara Muhammad tetap tinggal di Makkah selama beberapa waktu dan menimba ilmu di sana Setelah itu ia pergi ke Madinah untuk berguru kepada ulama di sana Di Madinah ia berguru pada dua orang ulama besar yaitu syekh Abdullah bin Ibrahim bin Saif an Najdi dan syekh Muhammad Hayah al Sindi Kehidupannya di Madinah Sunting Ketika berada di kota Madinah ia melihat banyak umat Islam di sana yang tidak menjalankan syariat dan berbuat syirik seperti mengunjungi makam Nabi Muhammad ﷺ atau makam seorang tokoh agama kemudian memohon sesuatu kepada kuburan dan penghuninya Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan manusia untuk tidak meminta selain kepada Allah Hal ini membuat syekh Muhammad semakin terdorong untuk memperdalam ilmu ketauhidan yang murni Ia pun berjanji pada dirinya sendiri akan berjuang dan bertekad untuk mengembalikan akidah umat Islam di sana kepada akidah Islam yang murni tauhid jauh dari sifat khurafat takhayul atau bidah Belajar dan berdakwah di Basrah Sunting Setelah beberapa lama menetap di Makkah dan Madinah ia kemudian pindah ke Basrah Di sini dia bermukim lebih lama sehingga banyak ilmu yang diperolehnya terutama di bidang hadis dan musthalah fikih dan ushul fikihnya serta ilmu gramatika ilmu qawaid Selain belajar ia sempat juga berdakwah di kota ini Syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhab memulai dakwahnya di Basrah tempat di mana dia bermukim dan untuk menuntut ilmu ketika itu Akan tetapi dakwahnya di sana kurang bersinar karena menemui banyak rintangan dan halangan dari kalangan para ulama setempat Di antara pendukung dakwahnya di kota Basrah ialah seorang ulama yang bernama syekh Muhammad al Majmu i Tetapi syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhab bersama pendukungnya mendapat tekanan dan ancaman dari sebagian ulama yang menuduhnya sesat Akhirnya dia meninggalkan Basrah dan mengembara ke beberapa negeri Islam untuk menyebarkan ilmu dan pengalamannya Setelah beberapa lama lalu dia kembali ke al Ahsa menemui gurunya syekh Abdullah bin Abd Latif al Ahsai untuk mendalami beberapa bidang ilmu tertentu yang selama ini belum sempat dipelajarinya Di sana dia bermukim beberapa waktu kemudian kembali ke kampung asalnya Uyainah Pada tahun 1139H 1726M ayahandanya pindah dari Uyainah ke Huraymilah dan dia ikut serta dengan ayahandanya sambil menuntut ilmu dari ayahnya Tetapi dia masih meneruskan tentangannya yang kuat terhadap amalan amalan agama di Najd Hal ini yang menyebabkan ayahnya gusar karena banyak tekanan dari beberapa ulama yang takut kehilangan jemaahnya Keadaan tersebut terus berlanjut hingga pada tahun 1153H 1740M ayahandanya meninggal dunia Perjuangan memurnikan aqidah Islam Sunting Sejak dari itu Syekh Muhammad tidak lagi terikat Dia bebas mengemukakan aqidah aqidahnya sekehendak hatinya menolak dan mengesampingkan amalan amalan agama yang dilakukan umat islam saat itu dengan sikap toleransi dan saling menghargai perbedaan pendapat Melihat keadaan umat islam yang sudah melanggar akidah ia mulai merencanakan untuk menyusun sebuah barisan ahli tauhid muwahhidin yang diyakininya sebagai gerakan memurnikan dan mengembalikan akidah Islam Oleh lawan lawannya gerakan ini kemudian disebut dengan nama gerakan Wahabiyah Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab memulai pergerakan di kampungnya sendiri Uyainah Ketika itu Uyainah diperintah oleh seorang Amir penguasa bernama Usman bin Muammar Amir Usman menyambut baik ide dan gagasan Syekh Muhammad bahkan dia berjanji akan menolong dan mendukung perjuangan tersebut Suatu ketika Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab meminta izin pada Amir Usman untuk menghancurkan sebuah bangunan yang dibangun di atas maqam Zaid bin al Khattab Radhiyallahu Anhu Zaid bin al Khattab Radhiyallahu Anhu adalah saudara kandung Umar bin al Khattab Radhiyallahu Anhu Khalifah Rasulullah ﷺ yang kedua Menurut pendapatnya membuat bangunan di atas kubur dapat menjurus kepada kemusyrikan Amir menjawab Silakan tidak ada seorang pun yang boleh menghalangi tujuan yang mulia ini Khawatir akan terjadi aksi penghalangan oleh penduduk yang tinggal berdekatan maqam tersebut lalu Amir menyediakan 600 orang tentara untuk mengawal bersama sama Syeikh Muhammad untuk merobohkan bangunan diatas makam yang dikeramatkan itu Sebenarnya apa yang mereka sebut sebagai makam Zaid bin al Khattab yang gugur sebagai syuhada Yamamah ketika menumpaskan gerakan Nabi Palsu Musailamah al Kazzab di negeri Yamamah suatu waktu dulu hanyalah berdasarkan prasangka belaka Karena di sana terdapat puluhan syuhada pahlawan Yamamah yang dikebumikan tanpa jelas lagi pengenalan mereka Bisa saja yang mereka anggap makam Zaid bin al Khattab itu adalah makam orang lain Tetapi oleh karena masyarakat setempat di situ telah telanjur beranggapan bahwa itulah makam Zaid mereka pun mengeramatkannya dan membangun sebuah bangunan di atasnya Bangunan di atas makam tersebut kemudian dihancurkan oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab atas bantuan Amir Uyainah Usman bin Muammar Pergerakan Syekh Muhammad tidak berhenti sampai disitu ia kemudian menghancurkan beberapa bangunan yang dikeramatkan yang dipandangnya berbahaya bagi ketauhidan Hal ini menurutnya adalah tindakan pencegahan agar tempat tersebut tidak dijadikan objek peribadatan oleh masyarakat Islam setempat Berita tentang pergerakan ini akhirnya tersebar luas di kalangan masyarakat Uyainah maupun di luar Uyainah Ketika pemerintah al Ahsa mendapat berita bahwa Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab mendakwahkan pendapat dan pemerintah Uyainah pula menyokongnya maka al Ahsa kemudian memberikan peringatan dan ancaman kepada pemerintahan Uyainah Hal ini rupanya berhasil mengubah pikiran Amir Uyainah Ia kemudian memanggil Syekh Muhammad untuk membicarakan tentang cara tekanan yang diberikan oleh Amir al Ahsa Amir Uyainah berada dalam posisi serba salah saat itu di satu sisi dia ingin mendukung perjuangan syeikh Muhammad tapi di sisi lain ia tak berdaya menghadapi tekanan Amir al Ihsa Akhirnya setelah terjadi perdebatan antara syeikh dengan Amir Uyainah di capailah suatu keputusan Syeikh Muhammad harus meninggalkan daerah Uyainah dan mengungsi ke daerah lain Dalam sebuah buku yang berjudul Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab Da watuhu Wasiratuhu karangan Syekh Muhammad bin Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz ia berkata Demi menghindari pertumpahan darah dan karena tidak ada lagi pilihan lain di samping beberapa pertimbangan lainnya maka terpaksalah Syekh meninggalkan negeri Uyainah menuju negeri Dariyah dengan menempuh perjalanan secara berjalan kaki seorang diri tanpa ditemani oleh seorangpun Ia meninggalkan negeri Uyainah pada waktu dini hari dan sampai ke negeri Dariyah pada waktu malam hari Ibnu Baz Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah m s 22 Tetapi ada juga tulisan lainnya yang mengatakan bahwa Pada mulanya Syeikh Muhammad mendapat dukungan penuh dari pemerintah negeri Uyainah Amir Usman bin Mu ammar namun setelah api pergerakan dinyalakan pemerintah setempat mengundurkan diri dari percaturan pergerakan karena alasan politik besar kemungkinan takut dipecat dari kedudukannya sebagai Amir Uyainah oleh pihak atasannya Dengan demikian tinggallah Syekh Muhammad dengan beberapa orang sahabatnya yang setia untuk meneruskan dakwahnya Dan beberapa hari kemudian Syekh Muhammad diusir keluar dari negeri itu oleh pemerintahnya Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab kemudian pergi ke wilayah Diriyah Kehidupannya di Dir iyyah Sunting Sesampainya Syekh Muhammad di sebuah kampung wilayah Dir iyyah yang tidak berapa jauh dari tempat kediaman Amir Muhammad bin Saud Al Muqrin pemerintah wilayah Dir iyyah Syekh menemui seorang penduduk di kampung itu orang tersebut bernama Muhammad bin Suwailim al Uraini Ibn Suwailim ini adalah seorang yang dikenal soleh oleh masyarakat setempat Syeikh kemudian meminta izin untuk tinggal bermalam di rumahnya sebelum ia meneruskan perjalanannya ke tempat lain Pada awalnya ia ragu ragu menerima Syekh di rumahnya karena suasana Dir iyyah dan sekelilingnya pada waktu itu tidak aman Namun setelah Syeikh memperkenalkan dirinya serta menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke negeri Dir iyyah yaitu hendak menyebarkan dakwah Islamiyah dan membenteras kemusyrikan barulah Muhammad bin Suwailim ingin menerimanya sebagai tamu di rumahnya Peraturan di Dir iyyah ketika itu mengharuskan setiap pendatang melaporkan diri kepada penguasa setempat maka pergilah Muhammad bin Suwailim menemui Amir Muhammad untuk melaporkan kedatangan Syeikh Abdul Wahab yang baru tiba dari Uyainah serta menjelaskan maksud dan tujuannya kepada dia Namun mereka gagal menemui Amir Muhammad yang saat itu tidak ada di rumah mereka pun menyampaikan pesan kepada amir melalui istrinya Istri Ibnu Saud ini adalah seorang wanita yang soleh Maka tatkala Ibnu Saud mendapat giliran ke rumah isterinya ini sang istri menyampaikan semua pesan pesan itu kepada suaminya Selanjutnya ia berkata kepada suaminya Bergembiralah kakanda dengan keuntungan besar ini keuntungan di mana Allah telah mengirimkan ke negeri kita seorang ulama juru dakwah yang mengajak masyarakat kita kepada agama Allah berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul Nya Shallallahu Alaihi Wa Sallam Inilah suatu keuntungan yang sangat besar janganlah ragu ragu untuk menerima dan membantu perjuangan ulama ini mari sekarang juga kakanda menjemputnya kemari Namun baginda bimbang sejenak ia bingung apakah sebaiknya Syekh itu dipanggil datang menghadapnya atau dia sendiri yang harus datang menjemput Syekh untuk dibawa ke tempat kediamannya Baginda pun kemudian meminta pandangan dari beberapa penasihatnya tentang masalah ini Isterinya dan para penasihatnya yang lain sepakat bahwa sebaiknya baginda sendiri yang datang menemui Syeikh Muhammad di rumah Muhammad bin Sulaim Baginda pun menyetujui nasihat tersebut Maka pergilah baginda bersama beberapa orang pentingnya ke rumah Muhammad bin Suwailim di mana Syekh Muhammad bermalam Sesampainya baginda di rumah Muhammad bin Suwailim amir Ibnu Saud memberi salam dan dibalas dengan salam dari Syeikh dan bin Suwalim Amir Ibnu Saud berkata Ya Syekh Bergembiralah anda di negeri kami kami menerima dan menyambut kedatangan anda di negeri ini dengan penuh gembira Dan kami berjanji untuk menjamin keselamatan dan keamanan anda di negeri ini dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat Dir iyyah Demi kejayaan dakwah Islamiyah yang anda rencanakan kami dan seluruh keluarga besar Ibnu Saud akan mempertaruhkan nyawa dan harta untuk berjuang bersama sama anda demi meninggikan agama Allah dan menghidupkan sunnah RasulNya sehingga Allah memenangkan perjuangan ini Insya Allah Kemudian Syekh menjawab Alhamdulillah anda juga patut gembira dan Insya Allah negeri ini akan diberkati Allah Subhanahu wa Ta ala Kami ingin mengajak umat ini kepada agama Allah Siapa yang menolong Islam agama ini Allah akan menolongnya Dan siapa yang mendukung agama ini nescaya Allah akan mendukungnya Dan Insya Allah kita akan melihat kenyataan ini dalam waktu yang tidak begitu lama Demikianlah seorang Amir penguasa tunggal negeri Dir iyyah yang bukan hanya sekadar membela dakwahnya saja tetapi juga sekaligus melindungi darahnya bagaikan saudara kandung sendiri yang berarti di antara Amir dan Syekh sudah bersumpah setia sehidup semati dan senasib sepenanggungan dalam menegakkan hukum Allah dan RasulNya di bumi Dir iyyah Ternyata apa yang diikrarkan oleh Amir Ibnu Saud itu benar benar ditepatinya Ia bersama Syekh seiring sejalan bahu membahu dalam menegakkan kalimah Allah dan berjuang di jalanNya Nama Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan ajaran ajarannya itu sudah begitu terdengar di kalangan masyarakat baik di dalam negeri Dir iyyah maupun di negeri negeri tetangga Masyarakat luar Dir iyyah pun berduyun duyun datang ke Dir iyyah untuk menetap dan tinggal di negeri ini sehingga negeri Dir iyyah penuh sesak dengan kaum muhajirin dari seluruh pelosok tanah Arab Ia pun mulai membuka madrasah dengan menggunakan kurikulum yang menjadi modal utama bagi perjuangan dia yang meliputi disiplin ilmu Aqidah al Qur an tafsir fiqh usul fiqh hadith musthalah hadith gramatikanya nahwu shorof dan lain lain Dalam waktu yang singkat Dir iyyah telah menjadi kiblat ilmu dan tujuan mereka yang hendak mempelajari Islam Para penuntut ilmu tua dan muda berduyun duyun datang ke negeri ini Di samping pendidikan formal madrasah diadakan juga dakwah yang bersifat terbuka untuk semua lapisan masyarakat Gema dakwah dia begitu membahana di seluruh pelosok Dir iyyah dan negeri negeri jiran yang lain Kemudian Syeikh mulai menegakkan jihad menulis surat surat dakwahnya kepada tokoh tokoh tertentu untuk bergabung dengan barisan Muwahhidin yang dipimpin oleh dia sendiri Hal ini dalam rangka pergerakan pembaharuan tauhid demi membasmi syirik bidah dan khurafat di negeri mereka masing masing Untuk langkah awal pergerakan itu dia memulai di negeri Najd Ia pun mula mengirimkan surat suratnya kepada ulama ulama dan penguasa penguasa di sana Berdakwah Melalui Surat menyurat Sunting Syekh menempuh berbagai macam dan cara dalam menyampaikan dakwahnya sesuai dengan keadaan masyarakat yang dihadapinya Di samping berdakwah melalui lisan dia juga tidak mengabaikan dakwah secara pena dan pada saatnya juga jika perlu dia berdakwah dengan besi pedang Maka Syekh mengirimkan suratnya kepada ulama ulama Riyadh dan para umaranya salah satunya adalah Dahham bin Dawwas Surat surat itu dikirimkannya juga kepada para ulama dan penguasa penguasa Ia terus mengirimkan surat surat dakwahnya itu ke seluruh penjuru Arab baik yang dekat ataupun jauh Di dalam surat surat itu dia menjelaskan tentang bahaya syirik yang mengancam negeri negeri Islam di seluruh dunia juga bahaya bid ah khurafat dan takhayul Berkat hubungan surat menyurat Syekh terhadap para ulama dan umara dalam dan luar negeri telah menambahkan kemasyhuran nama Syekh sehingga dia disegani di antara kawan dan lawannya hingga jangkauan dakwahnya semakin jauh berkumandang di luar negeri dan tidak kecil pengaruhnya di kalangan para ulama dan pemikir Islam di seluruh dunia seperti di Hindia Indonesia Pakistan Afganistan Afrika Utara Maghribi Mesir Syria Iraq dan lain lain lagi Memang cukup banyak para da i dan ulama di negeri negeri tersebut tetapi pada waktu itu kebanyakan dari mereka tidak fokus untuk membasmi syirik dalam dakwahnya meskipun mereka memiliki ilmu ilmu yang cukup memadai Demikian banyaknya surat menyurat di antara Syekh dengan para ulama baik di dalam dan luar Jazirah Arab sehingga menjadi dokumen yang amat berharga sekali Akhir akhir ini semua tulisan dia yang berupa risalah maupun kitab kitabnya sedang dihimpun untuk dicetak dan sebagian sudah dicetak dan disebarkan ke seluruh pelosok dunia Islam baik melalui Rabithah al Alam Islami atau Liga Muslim Dunia maupun dari pihak kerajaan Saudi sendiri pada masa mendatang Begitu juga dengan tulisan tulisan dari putera putera dan cucu cucu dia serta tulisan tulisan para murid muridnya dan pendukung pendukungnya yang telah mewarisi ilmu ilmu dia Di masa kini tulisan tulisan dia sudah tersebar luas ke seluruh pelosok dunia Islam Dengan demikian jadilah Dir iyyah sebagai pusat penyebaran dakwah kaum Muwahhidin gerakan pemurnian tauhid oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab yang didukung oleh penguasa Amir Ibnu Saud Kemudian murid murid keluaran Dir iyyah juga menyebarkan ajaran ajaran tauhid murni ini ke seluruh penjuru dunia dengan membuka madrasah atau kajian umum di daerah mereka masing masing Sejarah pembaharuan yang digerakkan oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab ini tercatat dalam sejarah dunia sebagai yang paling hebat dari jenisnya dan amat cemerlang Di samping itu hal ini merupakan suatu pergerakan perubahan besar yang banyak memakan korban manusia maupun harta benda Hal ini terjadi karena banyaknya perlawanan dari luar maupun dari dalam Perlawanan dari dalam terutama dari tokoh tokoh agama Islam sendiri yang takut akan kehilangan pangkat kedudukan pengaruh dan jamaahnya Maupun dari Penguasa Turki Utsmani yang khawatir terhadap pengaruh dakwah Ibnu Abdil Wahhab yang telah merambah dua kota suci umat Islam Mekkah dan Madinah Karenanya demi mempertahankan kekuasaan mereka mereka mengirim pasukan besar di bawah komando Muhammad Ali Basya Gubernur Mesir untuk menaklukkan Dir iyyah beberapa kali hingga akhirnya jatuh pada tahun 1233 H Banyak di antara tokoh Al Saud dan Al Syekh anak cucu Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab yang ditangkap dan diasingkan ke Mesir pasca jatuhnya ibu kota Dir iyyah bahkan sebagiannya dieksekusi oleh musuh contohnya adalah Syekh Sulaiman bin Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab yang merupakan pakar hadits di zamannya Dia dibunuh dengan cara sangat keji oleh Ibrahim Basya Demikian pula imam Daulah Su udiyyah kala itu yaitu Imam Abdullah bin Su ud bin Abdul Aziz bin Muhammad bin Saud cicit Muhammad bin Saud Dia dieksekusi di Istanbul Turki Inilah periode Daulah Su udiyyah I 1151 1233 H Kemudian berdiri Daulah Su udiyyah II 1240 1309 H dan yang terakhir ialah Daulah Su udiyyah III yang kemudian berganti nama menjadi Al Mamlakah Al Arabiyyah As Su udiyyah Kerajaan Arab Saudi yang didirikan oleh Abdul Aziz bin Abdurrahman Al Saud Bapak Raja raja Saudi sekarang pada tahun 1319 H hingga kini Selain mendapat perlawanan sengit dari Pihak Turki Utsmani mereka juga sangat dimusuhi oleh kaum Syi ah Bathiniyyah baik dari Najran selatan Saudi maupun yang lainnya Salah satu pertempuran besar pernah terjadi antara kaum muwahhidin dengan pasukan Hasan bin Hibatullah Al Makrami dari Najran yang berakidah Syi ah Bathiniyyah dan peperangan ini memakan korban jiwa cukup besar di pihak muwahhidin Bahkan Imam Abdul Aziz bin Muhammad bin Saud konon terbunuh di tangan salah seorang syi ah yang menyusup ke tengah tengah kaum muwahhidin dia ditikam dari belakang ketika sedang mengimami salat berjama ah Selain perlawanan sengit dari mereka yang mengatasnamakan Islam para pengikut dakwah Syekh Ibnu Abdil Wahhab juga dimusuhi oleh pihak kafir Imperialis Inggris yang menjajah banyak negeri kaum muslimin kala itu pun khawatir terhadap dampak buruk penyebaran dakwah Syekh Ibnu Abdil Wahhab bagi eksistensi mereka Sebab dia menghidupkan kembali ajaran tauhid dan berjihad melawan berbagai bentuk syirik dan bid ah sedangkan Inggris justeru mempertahankan hal tersebut karena di situlah titik kelemahan kaum muslimin Artinya bila kaum muslimin kembali kepada tauhid dan meninggalkan semua bentuk syirik dan bid ah niscaya mereka akan angkat senjata melawan para penjajah Karenanya Inggris memunculkan istilah Wahhabi dan merekayasa berbagai kedustaan dan kejahatan yang mereka lekatkan pada pengikut dakwah Syekh Muhammad bin Abdil Wahhab sehingga banyak dari kaum muslimin di negeri negeri jajahan Inggris yang termakan hasutan tersebut dan serta merta membenci mereka Alhamdulillah masa masa tersebut telah berlalu Umat Islam kini lebih paham tentang apa dan siapa kaum pengikut dakwah Rasulullah ﷺ yang diteruskan Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab yang difitnah Wahabi tersebut Satu persatu kejahatan dan kebusukan kaum orientalis yang sengaja mengadu domba antara sesama umat Islam semenjak awal begitu juga dari kaum penjajah Barat semuanya kini terungkap Meskipun usaha musuh musuh dakwahnya begitu hebat baik dari luar maupun dalam yang dilancarkan melalui pena atau ucapan demi membendung dakwah tauhid ini namun usaha mereka sia sia belaka karena ternyata Allah Subhanahu wa Ta ala telah memenangkan perjuangan dakwah tauhid yang dipelopori oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab yang telah mendapat sambutan bukan hanya oleh penduduk negeri Najd saja akan tetapi juga sudah menggema ke seluruh dunia Islam dari Ujung barat benua Afrika sampai ke Merauke bahkan mulai menjamah Eropa dan Amerika Untuk mencapai tujuan pemurnian ajaran agama Islam Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab telah menempuh pelbagai macam cara Kadangkala lembut dan kadangkala kasar sesuai dengan sifat orang yang dihadapinya Ia mendapat pertentangan dan perlawanan dari kelompok yang tidak menyenanginya karena sikapnya yang tegas dan tanpa kompromi sehingga lawan lawannya membuat tuduhan tuduhan ataupun pelbagai fitnah terhadap dirinya dan pengikut pengikutnya Musuh musuhnya pernah menuduh bahwa Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab telah melarang para pengikutnya membaca kitab fiqh tafsir dan hadith Malahan ada yang lebih keji yaitu menuduh Syekh Muhammad telah membakar beberapa kitab tersebut serta menafsirkan Al Qur an menurut kehendak hawa nafsu sendiri Apa yang dituduh dan difitnah terhadap Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab itu telah dijawab dengan tegas oleh seorang pengarang terkenal yaitu al Allamah Syeikh Muhammad Basyir as Sahsawani dalam bukunya yang berjudul Shiyanah al Insan di halaman 473 seperti berikut Sebenarnya tuduhan tersebut telah dijawab sendiri oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri dalam suatu risalah yang ditulisnya dan dialamatkan kepada Abdullah bin Suhaim dalam pelbagai masalah yang diperselisihkan itu Diantaranya dia menulis bahwa semua itu adalah bohong dan kata kata dusta belaka seperti dia dituduh membatalkan kitab kitab mazhab dan dia mendakwakan dirinya sebagai mujtahid bukan muqallid Kemudian dalam sebuah risalah yang dikirimnya kepada Abdurrahman bin Abdullah Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab berkata Aqidah dan agama yang aku anut ialah mazhab Ahli Sunnah wal Jamaah sebagai tuntunan yang dipegang oleh para Imam Muslimin seperti Imam imam Mazhab empat dan pengikut pengikutnya sampai hari kiamat Aku hanyalah suka menjelaskan kepada orang orang tentang pemurnian agama dan aku larang mereka berdoa mohon syafaat pada orang yang hidup atau orang mati daripada orang orang soleh dan lainnya Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab Anak Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab menulis dalam risalahnya sebagai ringkasan dari beberapa hasil karya ayahnya Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab seperti berikut Bahwa mazhab kami dalam Ushuluddin Tauhid adalah mazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah dan cara sistem pemahaman kami adalah mengikuti cara Ulama Salaf Sedangkan dalam hal masalah furu fiqh kami cenderung mengikuti mazhab Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah Kami tidak pernah mengingkari melarang seseorang bermazhab dengan salah satu daripada mazhab yang empat Dan kami tidak mempersetujui seseorang bermazhab kepada mazhab yang luar dari mazhab empat seprti mazhab Rafidhah Zaidiyah Imamiyah dan lain lain lagi Kami tidak membenarkan mereka mengikuti mazhab mazhab yang batil Malah kami memaksa mereka supaya bertaqlid ikut kepada salah satu dari mazhab empat tersebut Kami tidak pernah sama sekali mengaku bahwa kami sudah sampai ke tingkat mujtahid mutlaq juga tidak seorang pun di antara para pengikut kami yang berani mendakwakan dirinya dengan demikian Hanya ada beberapa masalah yang kalau kami lihat di sana ada nash yang jelas baik dari Al Qur an maupun As Sunnah dan setelah kami periksa dengan teliti tidak ada yang menasakhkannya atau yang mentaskhsiskannya atau yang menentangnya lebih kuat daripadanya serta dipegangi pula oleh salah seorang Imam empat maka kami mengambilnya dan kami meninggalkan mazhab yang kami anut seperti dalam masalah warisan yang menyangkut dengan kakek dan saudara lelaki Dalam hal ini kami berpendirian mendahulukan kakek meskipun menyalahi mazhab kami Hambali Demikianlah bunyi isi tulisan kitab Shiyanah al Insan hal 474 Seterusnya dia berkata Adapun yang mereka fitnah kepada kami sudah tentu dengan maksud untuk menutup nutupi dan menghalang halangi yang hak dan mereka membohongi orang banyak dengan berkata Bahwa kami suka mentafsirkan Qur an dengan selera kami tanpa mengindahkan kitab kitab tafsirnya Dan kami tidak percaya kepada ulama menghina Nabi kita Muhammad Shalallahu alaihi wassalam dan dengan perkataan bahwa jasad Nabi Shalallahu alaihi wassalam itu buruk di dalam kuburnya Dan bahwa tongkat kami ini lebih bermanfaat daripada Nabi dan Nabi itu tidak mempunyai syafaat Dan ziarah kepada kubur Nabi itu tidak sunat dan Nabi tidak mengerti makna La ilaha illallah sehingga perlu diturunkan kepadanya ayat yang berbunyi Fa lam annahu La ilaha illallah dan ayat ini diturunkan di Madinah Dituduhnya kami lagi bahwa kami tidak percaya kepada pendapat para ulama Kami telah menghancurkan kitab kitab karangan para ulama mazhab karena di dalamnya bercampur antara yang hak dan batil Malah kami dianggap Mujassimah menjasmanikan Allah serta kami mengkufurkan orang orang yang hidup sesudah abad keenam kecuali yang mengikuti kami Selain itu kami juga dituduh tidak mahu menerima bai ah seseorang sehingga kami menetapkan atasnya bahwa dia itu bukan musyrik begitu juga ibu bapaknya juga bukan musyrik Dikatakan lagi bahwa kami telah melarang manusia membaca selawat ke atas Nabi Shalallahu alaihi wassalam dan mengharamkan berziarah ke kubur kubur Kemudian dikatakannya pula jika seseorang yang mengikuti ajaran agama sesuai dengan kami maka orang itu akan diberikan kelonggaran dan kebebasan dari segala beban dan tanggungan atau hutang sekalipun Kami dituduh tidak ingin mengakui kebenaran para ahlul Bait Radiyallahu anhum Dan kami memaksa menikahkan seseorang yang tidak kufu serta memaksa seseorang yang tua umurnya dan ia mempunyai isteri yang muda untuk diceraikannya karena akan dinikahkan dengan pemuda lainnya untuk mengangkat derajat golongan kami Maka semua tuduhan yang diada adakan dalam hal ini sungguh kami tidak mengerti apa yang harus kami katakan sebagai jawaban kecuali yang dapat kami katakan hanya Subhanaka Maha suci Engkau ya Allah ini adalah kebohongan yang besar Oleh karena itu maka barangsiapa menuduh kami dengan hal hal yang tersebut di atas tadi mereka telah melakukan kebohongan yang amat besar terhadap kami Barangsiapa mengaku dan menyaksikan bahwa apa yang dituduhkan tadi adalah perbuatan kami maka ketahuilah bahwa kesemuanya itu adalah suatu penghinaan terhadap kami yang dicipta oleh musuh musuh agama ataupun teman teman syaithan dari menjauhkan manusia untuk mengikuti ajaran sebersih bersih tauhid kepada Allah dan keikhlasan beribadah kepadaNya Kami beri tiqad bahwa seseorang yang mengerjakan dosa besar seperti melakukan pembunuhan terhadap seseorang Muslim tanpa alasan yang wajar begitu juga seperti berzina riba dan minum arak meskipun berulang ulang maka orang itu hukumnya tidaklah keluar dari Islam murtad dan tidak kekal dalam neraka apabila ia tetap bertauhid kepada Allah dalam semua ibadahnya Shiyanah al Insan m s 475 Khusus tentang Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam Syekh Muhammad bin Abdul Wahab berkata Dan apapun yang kami yakini terhadap martabat Muhammad Shalallahu alaihi wassalam bahwa martabat dia itu adalah setinggi tinggi martabat makhluk secara mutlak Dan Dia itu hidup di dalam kuburnya dalam keadaan yang lebih daripada kehidupan para syuhada yang telah digariskan dalam Al Qur an Karena Dia itu lebih utama dari mereka dengan tidak diragukan lagi Bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam mendengar salam orang yang mengucapkan kepadanya Dan adalah sunnah berziarah kepada kuburnya kecuali jika semata mata dari jauh hanya datang untuk berziarah ke maqamnya Namun Sunat juga berziarah ke masjid Nabi ﷺ dan melakukan salat di dalamnya kemudian berziarah ke maqamnya Dan barangsiapa yang menggunakan waktunya yang berharga untuk membaca selawat ke atas Nabi selawat yang datang daripada dia sendiri maka ia akan mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat Tantangan Dakwah dan Pemecahannya Sunting Sebagaimana lazimnya seorang pemimpin besar dalam suatu gerakan perubahan maka Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab pun tidak lepas dari sasaran permusuhan dari pihak pihak tertentu baik dari dalam maupun dari luar Islam terutama setelah Syekh menyebarkan dakwahnya dengan tegas melalui tulisan tulisannya berupa buku buku maupun surat surat yang tidak terkira banyaknya Surat surat itu dikirim ke segenap penjuru negeri Arab dan juga negeri negeri A jam bukan Arab Surat suratnya itu dibalas oleh pihak yang menerimanya sehingga menjadi beratus ratus banyaknya Mungkin kalau dibukukan niscaya akan menjadi puluhan jilid tebalnya Sebagian dari surat surat ini sudah dihimpun diedit serta diberi ta liq dan sudah diterbitkan sebagian lainnya sedang dalam proses penyusunan Ini tidak termasuk buku buku yang sangat berharga yang sempat ditulis sendiri oleh Syekh di celah celah kesibukannya yang luar biasa itu Adapun buku buku yang sempat ditulisnya itu berupa buku buku pegangan dan rujukan kurikulum yang dipakai di madrasah madrasah ketika dia memimpin gerakan tauhidnya Tentangan maupun permusuhan yang menghalang dakwahnya muncul dalam dua bentuk Permusuhan atau tentangan atas nama ilmiyah dan agama Atas nama politik yang berselubung agama Bagi yang terakhir mereka memperalatkan golongan ulama tertentu demi mendukung kumpulan mereka untuk memusuhi dakwah Wahabiyah Mereka menuduh dan memfitnah Syekh sebagai orang yang sesat lagi menyesatkan sebagai kaum Khawarij sebagai orang yang ingkar terhadap ijma ulama dan pelbagai macam tuduhan buruk lainnya Namun Syekh menghadapi semuanya itu dengan semangat tinggi dengan tenang sabar dan dia tetap melancarkan dakwah bil lisan dan bil hal tanpa memedulikan celaan orang yang mencelanya Pada hakikatnya ada tiga golongan musuh musuh dakwah dia Golongan ulama khurafat yang mana mereka melihat yang haq benar itu batil dan yang batil itu haq Mereka menganggap bahwa mendirikan bangunan di atas kuburan lalu dijadikan sebagai masjid untuk bersembahyang dan berdoa di sana dan mempersekutukan Allah dengan penghuni kubur meminta bantuan dan meminta syafaat padanya semua itu adalah agama dan ibadah Dan jika ada orang orang yang melarang mereka dari perbuatan jahiliyah yang telah menjadi adat tradisi nenek moyangnya mereka menganggap bahwa orang itu membenci auliya dan orang orang shaleh yang berarti musuh mereka yang harus segera diperangi Golongan ulama taashub yang mana mereka tidak banyak tahu tentang hakikat Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab dan hakikat ajarannya Mereka hanya taqlid belaka dan percaya saja terhadap berita berita negatif mengenai Syekh yang disampaikan oleh kumpulan pertama di atas sehingga mereka terjebak dalam perangkap Ashabiyah kebanggaan dengan golongannya yang sempit tanpa mendapat kesempatan untuk melepaskan diri dari belitan ketaashubannya Lalu menganggap Syekh dan para pengikutnya seperti yang diberitakan yaitu anti Auliya dan memusuhi orang orang shaleh serta mengingkari karamah mereka Mereka mencaci maki Syekh habis habisan dan dia dituduh sebagai murtad Golongan yang takut kehilangan pangkat dan jawatan pengaruh dan kedudukan Maka golongan ini memusuhi dia supaya dakwah Islamiyah yang dilancarkan oleh Syekh yang berpandukan kepada aqidah Salafiyah murni gagal karena ditelan oleh suasana hingar bingarnya penentang dia Demikianlah tiga jenis musuh yang lahir di tengah tengah nyalanya api gerakan yang digerakkan oleh Syekh dari Najd ini yang mana akhirnya terjadilah perang perdebatan dan polemik yang berkepanjangan di antara Syekh di satu pihak dan lawannya di pihak yang lain Syekh menulis surat surat dakwahnya kepada mereka dan mereka menjawabnya Demikianlah seterusnya Perang pena yang terus menerus berlangsung itu bukan hanya terjadi pada masa hayat Syekh sendiri akan tetapi berterusan sampai kepada anak cucunya Di mana anak cucunya ini juga ditakdirkan Allah menjadi ulama Merekalah yang meneruskan perjuangan al maghfurlah Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab yang dibantu oleh para muridnya dan pendukung pendukung ajarannya Demikianlah perjuangan Syekh yang berawal dengan lisan lalu dengan pena dan seterusnya dengan senjata telah didukung sepenuhnya oleh Amir Muhammad bin Saud penguasa Dar iyah Dia pertama kali yang mengumandangkan jihadnya dengan pedang pada tahun 1158 H Sebagaimana kita ketahui bahwa seorang da i ilallah apabila tidak didukung oleh kekuatan yang mantap pasti dakwahnya akan surut meskipun pada tahap pertama mengalami kemajuan Namun pada akhirnya orang akan jemu dan secara beransur ansur dakwah itu akan ditinggalkan oleh para pendukungnya Oleh karena itu maka kekuatan yang paling ampuh untuk mempertahankan dakwah dan pendukungnya tidak lain harus didukung oleh senjata Karena masyarakat yang dijadikan sebagai objek daripada dakwah kadangkala tidak mampan dengan lisan mahupun tulisan akan tetapi mereka harus diiring dengan senjata maka waktu itulah perlunya memainkan peranan senjata Alangkah benarnya firman Allah Subhanahu wa Ta ala Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul rasul Kami dengan membawa bukti bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan Mizan neraca keadilan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan pelbagai manfaat bagi umat manusia dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agama Nya dan RasulNya padahal Allah tidak dilihatnya Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa al Hadid 25 Ayat di atas menerangkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta ala mengutus para RasulNya dengan disertai bukti bukti yang nyata untuk menumpaskan kebatilan dan menegakkan kebenaran Di samping itu pula mereka dibekalkan dengan Kitab yang di dalamnya terdapat pelbagai macam hukum dan undang undang keterangan dan penjelasan Juga Allah menciptakan neraca mizan keadilan baik dan buruk serta haq dan batil demi tertegaknya kebenaran dan keadilan di tengah tengah umat manusia Namun semua itu tidak mungkin berjalan dengan lancar dan stabil tanpa ditunjang oleh kekuatan besi senjata yang menurut keterangan al Qur an al Hadid fihi basun syadid yaitu besi baja yang mempunyai kekuatan dahsyat yaitu berupa senjata tajam senjata api peluru senapan meriam kapal perang nuklir dan lain lain lagi yang pembuatannya mesti menggunakan unsur besi Sungguh besi itu amat besar manfaatnya bagi kepentingan umat manusia yang mana al Qur an menyatakan dengan Wamanafiu linnasi yaitu dan banyak manfaatnya bagi umat manusia Apalah lagi jika dipergunakan bagi kepentingan dakwah dan menegakkan keadilan dan kebenaran seperti yang telah dimanfaatkan oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab semasa gerakan tauhidnya tiga abad yang lalu Orang yang mempunyai akal yang sehat dan fikiran yang bersih akan mudah menerima ajaran ajaran agama sama ada yang dibawa oleh Nabi maupun oleh para ulama Akan tetapi bagi orang zalim dan suka melakukan kejahatan yang diperhambakan oleh hawa nafsunya mereka tidak akan tunduk dan tidak akan mau menerimanya melainkan jika mereka diiring dengan senjata Demikianlah Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam dakwah dan jihadnya telah memanfaatkan lisan pena serta pedangnya seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam sendiri di waktu baginda mengajak kaum Quraisy kepada agama Islam pada waktu dahulu Yang demikian itu telah dilakukan terus menerus oleh Syekh Muhammad selama lebih kurang 48 tahun tanpa berhenti yaitu dari tahun 1158 Hinggalah akhir hayatnya pada tahun 1206 H Wafat Sunting Syekhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab telah menghabiskan waktunya selama 48 tahun lebih di Dar iyah Keseluruhan hidupnya diisi dengan kegiatan menulis mengajar berdakwah dan berjihad serta mengabdi sebagai menteri penerangan Kerajaan Saudi di Tanah Arab Syekhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab berdakwah sampai usia 92 tahun dia wafat pada tanggal 29 Syawal 1206 H bersamaan dengan tahun 1793 M dalam usia 92 tahun Jenazahnya dikebumikan di Dar iyah Najd Rahimahullah Rahmatan Wasi ah 39 40 Fotonya SuntingBeberapa foto yang diduga syekh Muhammad bin Abdul Wahhab menyebar di Internet tetapi faktanya ia tidak dapat membuktikan fotografi nya karena kamera cahaya pertama kali ditemukan pada tahun 1828 M oleh Louis Daguerre dan ini terjadi 35 tahun setelah syekh Muhammad bin Abdul Wahab wafat Referensi Sunting a b c d e f g h Brown 2009 hlm 245 a b c d e Esposito 2004 hlm 123 a b c d e f g Haykel 2013 hlm 231 232 a b c d e f g Laoust H 2012 1993 Ibn ʿAbd al Wahhab Dalam Bearman P J Bianquis Th Bosworth C E van Donzel E J Heinrichs W P Encyclopaedia of Islam edisi ke 2nd Leiden Brill Publishers doi 10 1163 1573 3912 islam SIM 3033 ISBN 978 90 04 16121 4 Kesalahan pengutipan Tanda lt ref gt tidak sah nama ReferenceB didefinisikan berulang dengan isi berbeda Ibn Abd al Wahhab Muhammad Oxford Islamic Studies Online www oxfordislamicstudies com Oxford University Press 2020 Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 July 2020 Diakses tanggal 15 July 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Halverson 2010 hlm 48 Khatab 2011 hlm 57 58 62 63 Silverstein 2010 hlm 112 113 a b c d e Agoston amp Masters 2009 hlm 260 a b c d Armstrong Karen 27 November 2014 Wahhabism to ISIS how Saudi Arabia exported the main source of global terrorism New Statesman London Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 November 2014 Diakses tanggal 8 September 2020 a b Khatab 2011 hlm 62 65 a b Delong Bas 2004 hlm 56 65 a b Van Bruinessen 2009 hlm 125 157 Khatab 2011 hlm 65 67 Saeed 2013 hlm 29 30 a b c d Haykel 2013 hlm 231 32 Ibn Abd al Wahhab Muhammad d 1791 Oxford Islamic Studies Online Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2016 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mouline Nabil 2014 The Clerics of Islam Religious Authority and Political Power in Saudi Arabia London Yale University Press hlm 62 ISBN 978 0 300 17890 6 He was not a great intellectual like Ibn Qudama Ibn Taymiyya or Ibn al Qayyim but rather an activist Crooke Alastair 30 March 2017 First published 27 August 2014 You Can t Understand ISIS If You Don t Know the History of Wahhabism in Saudi Arabia The Huffington Post New York Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 August 2014 Diakses tanggal 10 September 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Hubbard Ben 10 July 2016 A Saudi Morals Enforcer Called for a More Liberal Islam Then the Death Threats Began The New York Times New York ISSN 0362 4331 Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 December 2016 Diakses tanggal 10 June 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sells Michael 22 December 2016 Wahhabist Ideology What It Is And Why It s A Problem The Huffington Post New York Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 April 2020 Diakses tanggal 30 September 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Commins 2015 hlm 151 Silverstein 2010 hlm 112 13 a b c Bokhari amp Senzai 2013 hlm 82 3 J Delong Bas Natana 2004 Wahhabi Islam From Revival and Reform to Global Jihad New York 10016 Oxford University Press hlm 29 30 117 28 37 ISBN 0195169913 Ibn Abd al Wahhab Muhammad d 1791 Oxford Islamic Studies Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2016 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan J Delong Bas Natana 2004 Wahhabi Islam From Revival and Reform to Global Jihad New York Oxford University Press hlm 14 21 29 ISBN 0195169913 a b Crooke Alastair 30 March 2017 First published 27 August 2014 You Can t Understand ISIS If You Don t Know the History of Wahhabism in Saudi Arabia The Huffington Post New York Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 August 2014 Diakses tanggal 10 September 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Khatab 2011 hlm 56 76 Ibn Abd al Wahhab Muhammad d 1791 Oxford Islamic Studies Online Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2016 Plans for socioreligious reform in society were based on the key doctrine of tawhid oneness of God Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan J Delong Bass Natana 2004 Wahhabi Islam From Revival and Reform to Global Jihad New York Oxford University Press hlm 13 ISBN 0195169913 a b Traboulsi Samer January 2002 Brunner Rainer ed An Early Refutation of Muḥammad ibn ʿAbd al Wahhab s Reformist Views Die Welt des Islams Leiden Brill Publishers 42 3 Arabic Literature and Islamic Scholarship in the 17th 18th Century Topics and Biographies 373 415 doi 10 1163 15700600260435038 eISSN 1570 0607 ISSN 0043 2539 JSTOR 1571420 Gaye 2021 hlm 212 Hourani 1992 257 58 a b c d Nawaf E Obaid September 1999 The Power of Saudi Arabia s Islamic Leaders Middle East Quarterly Middle East Forum 6 3 51 58 Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 August 2011 Diakses tanggal 8 September 2020 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Abir 1987 4 5 7 Metz 1992 Laoust H 2012 04 24 Ibn ʿAbd al Wahhab Encyclopaedia of Islam Second Edition dalam bahasa Inggris Brill doi 10 1163 1573 3912 islam sim 3033 Bunzel Cole Michael 2018 Manifest Enmity The Origins Development and Persistence of Classical Wahhabism 1153 1351 1741 1932 dalam bahasa Inggris Crawford Michael 2014 12 09 Ibn Abd al Wahhab Makers of the Muslim World dalam bahasa Inggris Oneworld Academic ISBN 978 1 78074 589 3 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bibliografi SuntingAgoston Gabor Masters Bruce ed 2009 Ibn Abd al Wahhab Muhammad Encyclopedia of the Ottoman Empire New York Facts On File hlm 260 61 ISBN 978 0816062591 LCCN 2008020716 Diakses tanggal 6 July 2020 Bokhari Kamran Senzai Farid ed 2013 Conditionalist Islamists The Case of the Salafis Political Islam in the Age of Democratization New York Palgrave Macmillan hlm 81 100 doi 10 1057 9781137313492 5 ISBN 978 1 137 31349 2 Brown Daniel W 2009 The Wahhabi Movement A New Introduction to Islam Chichester West Sussex Wiley Blackwell hlm 245 47 ISBN 978 1405158077 Commins David 2015 From Wahhabi to Salafi Dalam Haykel Bernard Hegghammer Thomas Lacroix Stephane Saudi Arabia in Transition Insights on Social Political Economic and Religious Change New York Cambridge University Press hlm 151 66 doi 10 1017 CBO9781139047586 011 ISBN 978 1139047586 Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 June 2016 Diakses tanggal 25 June 2021 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Delong Bas Natana J 2004 Wahhabi Islam From Revival and Reform to Global Jihad New York Oxford University Press ISBN 0195169913 Esposito John L ed 2004 Ibn Abd al Wahhab Muhammad d 1791 The Oxford Dictionary of Islam New York Oxford University Press hlm 123 ISBN 0195125592 Gaye Abdoul Aziz 2021 The Violent Wahhabism and the Use of Islamic Texts to Justify Armed Violence Against Muslims and Non Muslims Dalam Donlin Smith Thomas Shafiq Muhammad The De Legitimization of Violence in Sacred and Human Contexts Basingstoke Palgrave Macmillan hlm 195 218 doi 10 1007 978 3 030 51125 8 ISBN 978 3030511241 Parameter s2cid yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Halverson Jeffry R 2010 Theology and Creed in Suni Islam The Muslim Brotherhood Ash arism and Political Sunism Basingstoke Palgrave Macmillan hlm 48 ISBN 978 1349287215 Haykel Bernard 2013 Ibn Abd al Wahhab Muhammad 1703 92 Dalam Bowering Gerhard Crone Patricia Kadi Wadad Mirza Mahan Stewart Devin J Zaman Muhammad Qasim The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought Princeton New Jersey Princeton University Press hlm 231 32 ISBN 978 0691134840 Diakses tanggal 15 June 2020 Khatab Sayed 2011 Wahhabism Understanding Islamic Fundamentalism The Theological and Ideological Basis Cairo American University in Cairo Press hlm 56 76 ISBN 978 9774164996 Diakses tanggal 6 July 2020 Moosa Ebrahim 2015 What Is a Madrasa Chapel Hill North Carolina University of North Carolina Press ISBN 978 1469620138 Diakses tanggal 1 June 2020 Saeed Abdullah 2013 Precursors of the Modernist Salafiya Movement Dalam Esposito John L Shahin Emad El Din The Oxford Handbook of Islam and Politics New York Oxford University Press hlm 29 30 ISBN 978 0195395891 Diakses tanggal 17 June 2020 Silverstein Adam J 2010 Wahhabism Islamic History A Very Short Introduction New York Oxford University Press hlm 112 13 ISBN 978 0199545728 Van Bruinessen Martin 2009 Sufism Popular Islam and the Encounter with Modernity Dalam Masud Muhammad Khalid Salvatore Armando Van Bruinessen Martin Islam and Modernity Key Issues and Debate Edinburgh Edinburgh University Press hlm 125 57 ISBN 978 0748637928 Wagemakers Joas 2021 Part 3 Fundamentalisms and Extremists The Citadel of Salafism Dalam Cusack Carole M Upal M Afzal Handbook of Islamic Sects and Movements Brill Handbooks on Contemporary Religion 21 Leiden and Boston Brill Publishers hlm 333 347 doi 10 1163 9789004435544 019 nbsp ISBN 978 90 04 43554 4 ISSN 1874 6691 White Jonathan R 2017 Militant Scholars and Strategists Terrorism and Homeland Security edisi ke 9th Boston Cengage Learning hlm 252 53 ISBN 978 1305633773 LCCN 2015951183 Bacaan lanjutan SuntingValentine S R Force amp Fanaticism Wahhabism in Saudi Arabia and Beyond Hurst amp Co London 2015 ISBN 978 1849044646 Abualrub Jalal 2003 Muhammad ibn Abdil Wahhab his life story and mission Madinah Publishers and Distributors ISBN 978 0970376657 Diakses tanggal 25 December 2011 al Rasheed Madawi 2009 Kingdom without borders Saudi political religious and media frontiers Capstone ISBN 978 0231700689 Online Sunting Muḥammad ibn ʿAbd al Wahhab Muslim theologian in Encyclopaedia Britannica Online by The Editors of Encyclopaedia Britannica Parul Jain Satyavrat Nirala and Adam ZeidanPranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Muhammad ibn Abd al Wahhab nbsp Wikisource Arab memiliki teks asli yang berkaitan dengan artikel ini Muhammad ibn Abd al Wahhab nbsp Wheeler Thatcher Griffithes 1911 Wahhabis Encyclopaedia Britannica 28 edisi ke 11 hlm 245 Biodata at MuslimScholars info Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Muhammad bin Abdul Wahhab amp oldid 24090659