www.wikidata.id-id.nina.az
Pangkalan Udara Soewondo bahasa Inggris Soewondo Air Force Base adalah sebuah pangkalan udara lanud Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara TNI AU yang terletak sekitar 2 km dari pusat kota Medan Sumatera Utara Indonesia Pangkalan Udara Soewondo sebelumnya adalah bandar udara internasional dengan nama Polonia yang melayani penerbangan ke kota kota besar di Indonesia seperti Jakarta Batam Malaysia Kuala Lumpur Penang Ipoh Singapura dan Thailand Bangkok Pengubahan nama Bandar Udara Internasional Polonia menjadi Pangkalan Udara Soewondo diresmikan pada tanggal 25 Juli 2013 seiring dengan dipindahkannya aktivitas penerbangan sipil ke Bandar Udara Internasional Kualanamu 3 Pangkalan Udara TNI AU SoewondoLambang LanudNegaraIndonesiaCabangTNI Angkatan UdaraTipe unitLanud Tipe BPeranPangkalan Angkatan UdaraBagian dariKomando Operasi Angkatan Udara ILanudMedanPelindungTentara Nasional IndonesiaMotoPrayatna Kerta GeganaSitus webwww tni au mil id Polonia beralih ke halaman ini Untuk kecamatan lihat Medan Polonia Medan Pangkalan Udara SoewondoSoewondo Air Force BaseIATA MESICAO WIMKInformasiJenisMiliterPemilikPemerintah IndonesiaPengelolaPT Angkasa Pura IIMelayaniMedanLokasiMedan IndonesiaDibuka1928DitutupKamis 25 Juli 2013 jam 00 30 WIB Ketinggian dpl35 mdplKoordinat03 33 29 N 98 40 18 E 3 55806 N 98 67167 E 3 55806 98 67167 Koordinat 03 33 29 N 98 40 18 E 3 55806 N 98 67167 E 3 55806 98 67167Situs webwww wbr poloniaairport wbr comPetaMESLokasi bandara di Medan Sumatera Utara Sumatra dan IndonesiaTampilkan peta MedanMESMES Sumatra Utara Tampilkan peta Sumatra UtaraMESMES Sumatra Tampilkan peta SumatraMESMES Indonesia Tampilkan peta IndonesiaLandasan pacuArah Panjang Permukaanm kaki3 000 9 843 AspalStatistik 2012 Penumpang7 890 796Pegerakan Pesawat65 966Kargo38 813 435Sumber DAFIF 1 2 Sekarang sebagai Pangkalan Angkatan Udara Soewondo bandara itu dimiliki TNI Angkatan Udara Bandara ini akan menjadi markas Sayap Pengawasan Barat termasuk delapan pesawat pengawas taktis CN 235 4 Daftar isi 1 Sejarah 2 Data dan statistik 3 Terminal 4 Permasalahan 5 Kecelakaan 6 Kebakaran pada tahun 2006 dan 2007 7 Pemindahan Pangkalan Udara Soewondo 8 Komandan 9 Referensi 10 Lihat pula 11 Pranala luarSejarah Sunting nbsp Rumah Michalski pada tahun 1870 an nbsp Fokker F VII di lapangan terbang Medan sekitar tahun 1940 Nama Polonia berasal dari nama negara asal para pembangunnya Polandia Polonia merupakan nama Polandia dalam Bahasa Latin Sebelum menjadi bandar udara kawasan tersebut merupakan lahan perkebunan milik orang Polandia bernama Michalski Tahun 1872 dia mendapat konsesi dari Pemerintah Belanda untuk membuka perkebunan tembakau di Pesisir Timur Sumatra tepatnya daerah Medan Kemudian dia menamakan daerah itu dengan nama Polonia Tahun 1879 karena suatu hal konsesi atas tanah perkebunan itu berpindah tangan kepada Deli Maatschappij Deli MIJ atau NV Deli Maskapai Tahun 1924 terdapat kabar pionir penerbang bangsa Belanda bernama Thuessink van der Hoop akan menerbangkan pesawat kecilnya Fokker dari Eropa ke wilayah Hindia Belanda dalam waktu 20 jam terbang Maka Deli MIJ yang memegang konsesi atas tanah itu menyediakan sebidang lahan untuk diserahkan sebagai lapangan terbang pertama di Medan Mengingat waktu yang sangat pendek persiapan untuk lapangan terbang tidak dapat dikejar akhirnya pesawat kecil yang diawaki Van der Hoop bersama VN Poelman dan Van der Broeke mendarat di lapangan pacuan kuda yakni Deli Renvereeniging disambut Sultan Deli Sulaiman Syariful Alamsyah Setelah pesawat pertama mendarat di Medan maka Residen Sumatra Timur Mr CS van Kempen mendesak pemerintah Hindia Belanda di Batavia agar mempercepat dropping dana untuk menyelesaikan pembangunan lapangan terbang Polonia Pada 1928 lapangan terbang Polonia dibuka secara resmi ditandai dengan mendaratnya enam pesawat udara milik KNILM anak perusahaan KLM pada landasan yang masih darurat berupa tanah yang dikeraskan Mulai tahun 1930 perusahaan penerbangan Belanda KLM serta anak perusahaannya KNILM membuka jaringan penerbangan ke Medan secara berkala Pada tahun 1936 lapangan terbang Polonia untuk pertama kalinya melakukan perbaikan yaitu pembuatan landasan pacu runway sepanjang 600 meter Pada tahun 1940 Jepang membombardir bandar udara ini karena digunakan Angkatan Udara Belanda Setelah pengeboman tersebut bandara itu untuk sementara tak difungsikan Baru pada tahun 1946 Belanda memperbaiki dan membangunnya kembali dengan sejumlah perubahan Landasan pacu dilapisi beton dipasangi besi dan diperpanjang dari 800 meter menjadi 1 200 meter Pada tahun 1950 Lapangan Udara Polonia berada di bawah pengelolaan KLM dan Garuda Dinas Pekerjaan Umum Bagian Lapangan Terbang dan Dinas Teknik Umum Angkatan Udara Republik Indonesia Saat itu landasan pacu Polonia diperpanjang lagi menjadi 1 800 meter dan lebar 45 meter Berdasarkan ketentuan Pemerintah RI sejak tahun 1959 pengelolaan bandara ditangani dua instansi yaitu AURI dan Jawatan Penerbangan Sipil Sejak itu pula landasan mulai diperpanjang menjadi 2 455 meter guna menunjang keperluan dua instansi tersebut Sementara manajemen pengelolaan lapangan terbang mulai dikendalikan para lulusan Akademi Penerbangan Indonesia Curug Pada 1963 Jawatan Penerbangan Sipil diubah menjadi Direktorat Penerbangan Sipil di bawah Departemen Perhubungan Dampaknya status lapangan yang juga terdapat pangkalan udara militer menjadi pelabuhan udara bersama berdasarkan keputusan bersama Menteri Panglima AURI dengan Menteri Perhubungan Pada tanggal 26 Oktober 1966 bandar udara Polonia berubah statusnya menjadi bandar udara internasional dan seluruh fasilitasnya ditingkatkan Dengan naiknya status itu maka lalu lintas udara di Polonia semakin ramai Selain itu penerbangan luar negeri juga semakin ramai dengan digunakannya Polonia sebagai salah satu bandara untuk pemberangkatan haji Pada tahun 1975 berdasarkan keputusan bersama Departemen Pertahanan dan Keamanan Departemen Perhubungan dan Departemen Keuangan pengelolaan pelabuhan udara Polonia menjadi hak pengelolaan bersama antara Pangkalan Udara AURI dan Pelabuhan Udara Sipil Dan mulai 1985 berdasarkan Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 1985 pengelolaan pelabuhan udara Polonia diserahkan kepada Perum Angkasa Pura yang selanjutnya mulai 1 Januari 1994 menjadi PT Angkasa Pura II Persero Akhirnya pada tahun 1986 sebutan lapangan terbang atau pelabuhan udara diganti menjadi bandar udara Bersamaan dengan itu status Perum Angkasa Pura sebagai pengelola berubah nama menjadi Perum Angkasa Pura I Bandar Udara Polonia Medan Pada tahun 1991 pemerintah Indonesia mempunyai rencana untuk memindahkan Bandara Polonia ke tempat yang lebih baik Letak Polonia yang hanya beberapa ratus meter dari pusat kota membuat bandara yang sudah beroperasi sejak 1928 itu sudah tidak ideal lagi Apalagi dengan posisi hanya 40 50 km dari gugusan Bukit Barisan bandara seluas sekitar 100 hektar bisa menyulitkan pesawat berbadan besar yang mendarat atau lepas landas Selain itu letaknya juga tidak jauh dari permukiman penduduk bahkan bersisian dengan beberapa ruas jalan yang ramai Semua faktor itulah yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk membangun bandar udara baru Pemerintah kemudian menentukan Deli Serdang sebagai bakal lokasi bandara baru dengan pertimbangan lokasi yang luas dan aman Pada tahun 2003 jumlah penumpang yang dilayani bandara Polonia mencapai 2 736 332 orang per tahun Selain itu jumlah jadwal penerbangan pesawat domestik dan internasional juga mengalami kenaikan setiap harinya Bandara Polonia ditutup untuk penerbangan komersial pada 24 Juli 2013 pukul 24 00 WIB dan semua aktivitas penerbangan komersial dipindahkan ke Bandar Udara Internasional Kuala Namu Bersamaan dengan ditutupnya penerbangan komersial di Bandara Polonia kepemilikannya kini berada langsung di bawah Komando Operasi TNI AU Namanya pun diubah menjadi Pangkalan Udara Soewondo Nama Soewondo diambil dari seorang prajurit TNI AU yang gugur setelah pesawatnya ditembak jatuh di sekitar Pematangsiantar Data dan statistik SuntingPerkembangan muatan penumpang di Polonia Januari Juli 3 Tahun Penumpang penerbangandomestik dalam ribuan Penumpang penerbanganmancanegara dalam ribuan 2002 400 1 170 92003 603 3 157 42004 825 0 210 92005 956 9 251 72006 1 062 3 248 32007 1 176 2 5 253 2 6 2008 1 190 2 7 262 7 7 2009 1 190 3 7 248 1 7 Bandara Polonia mempunyai luas sebesar 144 hektare Panjang landasan pacu saat ini adalah 2 900 meter sementara yang dapat digunakan sepanjang 2 625 meter sehingga terdapat displaced threshold sebesar 275 meter Hal ini terjadi karena banyaknya benda yang menghalang di sekitar tempat lepas landas dan mendarat Polonia juga memiliki 4 taxiway dan apron seluas 81 455 meter Polonia dirancang untuk dapat memuat maksimum sekitar 900 000 penumpang 8 Dari tahun ke tahun arus penumpang Polonia cenderung mengalami peningkatan antara 15 hingga 20 persen Pada tahun 2003 arus penumpang mencapai sebesar 2 736 332 orang naik dari 2 090 519 orang pada tahun sebelumnya 9 Jumlah pergerakan pesawat adalah 36 359 pada tahun 2003 naik dari 29 894 pada tahun 2002 Tercatat ada 13 713 penerbangan domestik dan 4 387 penerbangan internasional dari Polonia pada 1998 Pada 2004 jumlahnya telah mencapai 35 100 penerbangan domestik dan 8 266 penerbangan internasional Dari segi jumlah penerbangan pada 1998 terdapat 56 penerbangan dalam sehari tetapi pada tahun 2005 telah meningkat antara 125 hingga melebihi 150 penerbangan perhari dengan penumpang lebih kurang 3 8 juta orang pertahun baik domestik dan internasional Di bidang transportasi barang pada tahun 2005 pergerakan kargo di Polonia mencapai 31 347 ton 8 Terminal SuntingTerdapat dua terminal penumpang di Polonia satu terminal keberangkatan dan satu untuk kedatangan dan jika ditotal luasnya mencapai 13 811 meter 8 Keduanya juga masing masing dibagi untuk penerbangan domestik dan internasional Terminal domestik Polonia mempunyai luas 7 941 meter dan saat ini laporan Januari 2006 menampung 1 810 orang yang datang bersamaan sehingga setiap penumpang mempunyai luas 4m kurang dari standar sebesar 14m yang ditetapkan pemerintah Mulai 1 Oktober 2006 menyusul peristiwa penyimpangan muatan barang di Bandara Soekarno Hatta pada September 2006 dioperasikan pula sebuah terminal kargo satu pintu yang diharapkan dapat menertibkan pergerakan kargo dan mencegah terjadinya manipulasi muatan barang Permasalahan SuntingAkibat letaknya yang sangat dekat dengan pusat kota sekitar 2 km bandara ini menyebabkan bangunan bangunan di Medan dibatasi jumlah tingkatnya Dampak dari peraturan ini adalah sedikitnya jumlah bangunan tinggi di Medan Selain itu bandara ini juga diperkirakan sudah atau hampir melebihi kapasitasnya Sejak pemberian izin penerbangan diringankan di Indonesia pada tahun 2000 an jumlah penerbangan yang melayani Polonia meningkat tajam nbsp Bandara Polonia tidak mempunyai garbarata sehingga para penumpang harus berjalan melalui tarmac untuk mencapai pesawat Pada 29 Juni 2006 wakil presiden Indonesia Jusuf Kalla meresmikan pembangunan Bandara Kuala Namu Dengan diresmikannya Bandara Kuala Namu Bandara Polonia secara resmi mengakhiri aktivitas penerbangan komersialnya Kecelakaan Suntingtelah terjadi beberapa kecelakaan di Polonia atau di sekitarnya 11 Juli 1979 Fokker F28 100 milik Garuda Indonesia menabrak Gunung Pertektekan 64 orang tewas 4 April 1987 Sebuah pesawat DC 9 milik Garuda Indonesia PK GNQ jatuh dan terbakar di landasan bandara 26 awak dan penumpang tewas serta 19 orang luka berat Penyebabnya saat berada di ketinggian 1 700 kaki menjelang mendarat pesawat mengalami gangguan dalam cuaca buruk hujan kilat dan angin berkecepatan 4 knot 20 September 1981 DC 9 Porong Garuda mendarat darurat akibat kerusakan mesin Sewaktu mendarat kedua ban belakang kiri pecah mengakibatkan pelek ban menghunjam landasan hingga sulit dipindahkan tetapi 38 penumpang dan awaknya selamat 20 November 1985 Pesawat C 130H MP Hercules milik TNI AU bernomor AI 1322 jatuh menjelang pendaratan setelah menabrak dinding pegunungan Sibayak menewaskan 10 awaknya Pesawat tersebut sedang melakukan patroli udara di Lanud Padang dan Lanud Medan 30 Januari 1993 Pesawat SC 7 Skyvan Pan Malaysia Air Transport beregistrasi 9M PID hilang 35 menit setelah lepas landas dari Polonia Pesawat dengan 11 penumpang dan lima awak tersebut jatuh di kawasan hutan Aceh Timur 26 September 1997 Garuda Indonesia Penerbangan GA 152 jenis Airbus A300 B4 200 jatuh sekitar pukul 13 30 WIB di kawasan perladangan warga di Desa Buah Nabar Kec Sibolangit Kab Deli Serdang sekitar 50 kilometer dari Medan Indonesia 222 penumpang dan 12 awak pesawat tewas Penyebab jatuh diduga karena kesalahan petugas air traffic control ATC saat membimbing pilot Hance Rahmowiyogo keluar dari kabut asap 15 menit sebelum mencapai Bandara Polonia dalam penerbangannya dari Jakarta Bukannya keluar dari kabut pesawat justru menabrak perbukitan dan menewaskan seluruh penumpang dan awak yakni 234 orang 5 September 2005 Boeing 737 milik Mandala Airlines dengan nomor penerbangan RI 091 jenis Boeing 737 200 jatuh di tengah jalan raya di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan satu menit setelah lepas landas Menelan korban 145 orang tewas termasuk Gubernur Sumut Rizal Nurdin 1 Desember 2007 Terminal keberangkatan domestik terbakar menyebabkan aktivitas bandara terganggu 30 Juni 2015 Pesawat Jenis Hercules Tipe C 130 Nomor Registrasi A 1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan Tuntungan Medan dua menit setelah lepas landas Seluruh pemumpang dan kru pesawat yang berjumlah 121 jiwa dinyatakan tewas Kebakaran pada tahun 2006 dan 2007 SuntingSebuah kebakaran menghanguskan seluruh dari terminal kedatangan internasional pada 9 Maret 2006 tetapi tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut Sebab kebakaran diduga adalah arus pendek 10 Kebakaran kembali terjadi pada 1 Desember 2007 namun kali ini terjadi di terminal keberangkatan domestik Hampir seluruh gedung terminal terbakar dalam peristiwa ini 11 Pada 7 Mei 2008 Polonia kembali beroperasi penuh setelah terminal keberangkatan domestik baru selesai dibangun 12 Pemindahan Pangkalan Udara Soewondo SuntingPemerintah berencana memindahkan Lapangan Udara Lanud Soewondo Medan dari kawasan Medan Polonia ke lokasi baru Namun pemerintah belum memutuskan lokasi baru tempat pemindahan tersebut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pemindahan Lanud Soewondo akan dilakukan karena lokasinya yang saat ini berada di tengah Kota Medan dianggap tidak lagi layak untuk mendukung operasional TNI AU Operasional Lanud Soewondo di lokasi saat ini juga dianggap dapat menimbulkan persoalan panjang seperti yang terjadi pada saat jatuhnya Pesawat Hercules C 130 milik TNI AU di kawasan Djamin Ginting Medan pada tahun 2015 lalu Ryamizard menegaskan lokasi baru Lanud Soewondo idealnya berada di luar kota tetapi tak terlalu jauh dari Medan karena Lanud tersebut akan digunakan juga untuk tempat mendarat tamu tamu VVIP yang akan berkunjung ke Medan Sementara untuk luasan lahan menurut Ryamizard setidaknya tiga kali lebih luas dari yang ada saat ini Harus lebih luas Kalau mau ditukar harus tiga kali lebih luas Karena nanti akan kita lengkapi dengan asrama dan fasilitas lain yang mendukung operasional TNI AU Untuk persoalan penyelesaian tanahnya harus dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku tegas Ryamizard Panglima TNI Jendral Andika Perkasa memerintahkan Kepala Staf Angkatan Udara KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo untuk segera pagari 1170 hektare lahan di Hamaparan Perak Kabupaten Deliserdang yang akan dijadikan lokasi relokasi Lanud Soewondo Dalam arahannya Jendral Andika Perkasa mengatakan bahwa KSAU harus turut segera membuat anggaran guna proses pemagaran lahan di Hamparan Perak Andika mengatakan bahwa status lahan Hamparan Perak yang akan dijadikan lokasi relokasi Lanud Soewondo itu sudah dihibahkan oleh PTPN II Dalam laporannya KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan bahwa lahan Hamparan Perak ini sangat cocok dijadikan lokasi relokasi Lanud Soewondo Secara geogfrafis lahan di Hamparan Perak ini karakternya mirip dengan Bandara Kualanamu Bahwa lahan yang disiapkan oleh BUMN adalah lahan PTPN II di Hamparan Perak seluas 1170 hektare untuk sebagai relokasi Lanud Soewondo Secara umum kondisi geografisnya baik karena hampir sama dengan Kualanamu Lalu memang kedepan Soewondo ini tidak bisa dipertahankan lagi untuk sebuah bandara yang aman katanya Karena di Kota Medan sudah banyak bangunan pencakar langit maka dipilihlah kawasan Hamparan Perak sebagai lokasi baru Lanud Soewondo Komandan SuntingSaat Bernama Lanud Medan Kolonel Pnb SB Supriyadi 2007 Kolonel Pnb Agus Dwi Putranto 2007 2009 Kolonel Pnb HM Tata Endrataka 2009 2010 Kolonel Pnb Sudipo Handoyo S E M M 2010 2011 Likuidasi dan Menjadi Lanud Soewondo Kolonel Pnb Abdul Rasyid Jauhari 2011 2012 Kolonel Pnb Sri Mulyo Handoko S Ip M A P 2012 2014 Kolonel Pnb Surya Chandra Siahaan S I p Dipl of MDS M Tr Han 2014 2015 Kolonel Pnb Arifien Sjahrir 2015 2017 Kolonel Pnb Daan Sulfi S Sos M Si 2017 2018 Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey 2018 2019 Kolonel Pnb Meka Yudanto S Sos M A P 2019 2020 Kolonel Pnb Juli Heryanto Ginting S Sos 2020 2022 Kolonel Pnb Wastum S E M MP 2022 2022 13 Kolonel Pnb Reka Budiarsa 2022 2023 Kolonel Pnb Ucok Enrico Hutadjulu S H M M CHRMP 2023 Sekarang Referensi Sunting Informasi bandar udara World Aero Data untuk WIMM Informasi bandar udara untuk MES di Great Circle Mapper Sumber DAFIF a b Koran Sindo Bandar Udara Polonia Jadi Pangkalan TNI AU Soewondo 1 Diarsipkan 2013 12 15 di Wayback Machine Juli 2013 Kesalahan pengutipan Tanda lt ref gt tidak sah nama bps didefinisikan berulang dengan isi berbeda The Jakarta Post 24 July 2013 Biro Pusat Statistik Number of Domestic Passenger of Air Transportation 2006 2007 Persons diakses 15 September 2007 Biro Pusat Statistik Number of International Passenger of Air Transportation at Main Airport in Indonesia Polonia Sukarno Hatta Juanda and Ngurahrai 2006 2007 Persons diakses 15 September 2007 a b c d Biro Pusat Statistik Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional Bulan Juli 2009 hal 9 1 September 2009 diakses 9 Januari 2010 a b c Ground breaking Bandara Baru Medan Diarsipkan 2007 02 26 di Wayback Machine 29 Juni 2006 Kesalahan pengutipan Tanda lt ref gt tidak sah nama ap2 didefinisikan berulang dengan isi berbeda Kesalahan pengutipan Tanda lt ref gt tidak sah nama ap2 didefinisikan berulang dengan isi berbeda Angkasa Pura II Air Traffic Statistics Annual Diarsipkan 2007 05 12 di Wayback Machine diakses 28 September 2006 Waspada Terminal Polonia Hancur Penumpang Luar Negeri Masuk Lewat Ruang Darurat pranala nonaktif permanen 10 Maret 2006 Bandara Tetap Beroperasi Diarsipkan 2007 12 14 di Wayback Machine Kompas 1 Desember 2007 Terminal Domestik Bandara Polonia Dioperasikan pranala nonaktif permanen Waspada 8 Mei 2008 Kolonel Pnb Wastum S E M MP Lihat pula SuntingDaftar bandar udara di IndonesiaPranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Bandar Udara Internasional Polonia Indonesia Data Polonia di situs web PT Angkasa Pura II Diarsipkan 2018 12 31 di Wayback Machine Indonesia Data dari proyek Kuala Namu pranala nonaktif permanen format PDF Indonesia Pemprov Sumut Minta Bandara Kuala Namu Segera Dibangun Detikcom 14 Januari 2006 Indonesia 11 000 Kecelakaan Pesawat Tercatat Pada Abad 20 Lalu Angkasa No 4 Tahun X Januari 2000 Indonesia Pembangunan Kuala Namu Sudah Mendesak Diarsipkan 2007 09 29 di Wayback Machine KOMPAS 25 Januari 2006 Indonesia Sebuah cerpen yang memuat sepotong bagian mengenai sejarah Polonia Diarsipkan 2006 03 01 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pangkalan Udara Soewondo amp oldid 24286426