www.wikidata.id-id.nina.az
Kampus utama Institut Teknologi Bandung yang berlokasi di Jl Ganeca 10 Bandung Jawa Barat Indonesia dengan luas 286 830 meter persegi 28 68 hektar merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia yaitu Technische Hoogeschool te Bandoeng yang mulai dibangun pada tahun 1919 dan terus mengalami perluasan dan penambahan fasilitas Dengan dipindahkannya lapangan dan fasilitas olahraga kampus pada awal tahun 1990an ke kawasan Lembah Siliwangi maka Lembah Siliwangi menjadi satu kesatuan dengan kampus ITB sehingga luasnya menjadi 330 646 meter persegi 33 06 hektar 1 Kampus Utama Institut Teknologi BandungKampus ITB dilihat dari Taman Ganesha masa kolonial Nama sebelumnyaTechnische Hoogeschool te BandoengNama lainKampus GaneshaOn G campusInformasi umumAlamatJl Ganeca 10KotaBandungNegaraIndonesiaKoordinat6 53 27 25 LS 107 36 37 36 BT note 1 Ketinggian775 m 2 543 ft note 1 Peletakan batu pertama4 Juli 1919Mulai dibangun1919Dibuka3 Juli 1920Diresmikan3 Juli 1920PemilikKemenristekdiktiTuan tanahDirektorat Pengembangan Wakil Rektor Bidang Keuangan Perencanaan dan Pengembangan ITBLuas tanah330 646 meter persegi note 2 Desain dan konstruksiArsitekIr Henri MacLaine PontBarakgebouw B sekarang Aula Timur dilihat dari plaza gerbang utama TH Bandung pada saat tanaman bougainvillea glabra sudah merimbunInterior Barakgebouw B Technische Hoogeschool te Bandoeng sekarang menjadi Aula Timur ITB menjelang rampungnya pelaksanaan konstruksi tahun 1920 Foto udara Kampus Ganesha dari arah selatan 1925 note 3 Foto udara Kampus Ganesha dari arah selatan 1928 note 4 Foto udara Kampus Ganesha dari arah utara 1929 1930 note 5 Foto udara Kampus Ganesha dari arah selatan 1939 note 6 Menyadari akan keterbatasan lahan Kampus Ganesha dikaitkan dengan meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana untuk mewujudkan visi akademiknya maka pada sekitar tahun 2010 diterapkanlah kebijakan ITB multikampus yang memunculkan istilah On G campus dan Off G campus Istilah On G campus merujuk pada Kampus ITB Ganesha sedangkan kampus kampus ITB di luar itu disebut sebagai Off G campus Kampus ITB Off G yang sudah terwujud dan mulai dibangun adalah Kampus ITB Jatinangor dengan luas 47 hektar lebih dari 1 kali luas ITB On G campus Masuknya Kampus ITB Jatinangor langsung meningkatkan total aset tanah ITB menjadi seluas 795 646 meter persegi termasuk Kantor Pusat ITB Jl Tamansari 64 Komplek Masjid Salman Villa Merah Hotel Sawunggaling Observatorium Bosscha dan tiga puluhan lokasi lainnya 2 9 ITB Off G campus lainnya yang sedang direncanakan adalah Kampus ITB Bekasi dan Kampus ITB Walini Keunikan wajah Kampus ITB Ganesha atau On G campus dengan bangunan bangunan lamanya dan kerimbunan pepohonannya tetap dapat dinikmati hingga saat ini Bangunan utama kampus pada masa kolonial yakni Aula Barat dan Aula Timur yang dirancang oleh Ir Henri MacLaine Pont merupakan sebuah eksperimen seni bangunan dalam memadukan langgam arsitektur tradisional nusantara dengan kemajuan teknik konstruksi modern Langgam ini dikenal sebagai Arsitektur Indisch 3 11 Meskipun di beberapa bagian kampus telah terjadi penambahan dan pembuatan gedung gedung baru sebagai bagian dari upaya mengakomodasi kebutuhan baru dalam kegiatan belajar mengajar suasana unik kampus masih tetap terjaga Rentang sejarah kampus ini dapat terlihat dari beragam gaya arsitektur bangunan gedung sesuai zamannya yang dapat dibagi menjadi beberapa periode yaitu Periode 1920 1942 Periode 1942 1950 Periode 1950 1959 Periode 1959 1973 Periode 1973 1983 Periode 1983 1990 Periode 1990 2001 Periode 2001 2011 Periode 2011 sekarangWalaupun dibangun dalam bermacam gaya ada beberapa konsep yang masih dipegang teguh dalam pengembangan kampus ITB sesuai rancangan awal master plan yang dibuat Ir Henri MacLaine Pont arsitek pertama kampus ini yaitu Sumbu imajiner poros utara selatan yang membagi dua kampus dengan vista ke arah Gunung Tangkuban Parahu Selasar penghubung bangunan dengan jejeran kolom berbentuk silinder Penggunaan batu alam pelapis dinding dan kolom selasar serta penutup atap dengan sirap berbentuk julang ngapak pada gedung gedung yang dibangun di kawasan pelestarian Fleksibilitas penggunaan ruang gedung tertentu Daftar isi 1 Periode 1920 1942 1 1 Hulpgebouwen 1 2 Barakgebouw B 1 3 Barakgebouw A 1 4 Gerbang Utama 1 4 1 Gerbang depan 1 4 2 Kantor FTSL 1 4 3 Kantor FSRD 1 4 4 Ruang sebelah barat plaza gerbang 1 4 5 Ruang sebelah timur plaza gerbang 1 4 6 Bangunan kecil sebelah barat plaza gerbang 1 4 7 Bangunan kecil sebelah timur plaza gerbang 1 5 Gedung Fisika 1 6 Gedung Teknik Sipil 1 7 Lapangan tenis 1 8 Laboratorium simulasi hidrodinamika 1 9 Laboratorium voor wegenbouw proefbaan 1 10 Centraal Electrisch Laboratorium 1 11 Chemisch physisch wegenlaboratorium 1 12 Laboratorium Technische Hygiene en Assaineering 1 13 Waterloopkundig Laboratorium I 1 14 Gedung kuliah LFM 1 15 Laboratorium Teknik Kimia Kimia Analitik 1 16 Waterloopkundig Laboratorium II 2 Periode 1942 1950 2 1 Gedung Barrac Teknik Industri 2 2 Gedung Departemen Matematika 2 3 Bunker 2 4 Pool Kendaraan I 2 5 Laboratorium Teknik Kimia Kimia Organik dan Kimia Fisika 2 6 Quonset 3 Periode 1950 1959 3 1 Gedung Bagian Planologi 3 2 Gedung prefab Arsitektur 3 3 Gedung prefab Biologi dan Geodesi 3 4 Laboratoria Mesin 3 5 Gedung Tambang dan Geologi 3 6 Gedung BPI 3 7 Gedung prefab Kimia I 3 8 Gedung prefab Kimia II 3 9 Gedung LPMB SBM 4 Periode 1959 1973 4 1 Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro 4 2 Laboratorium Konversi Energi Listrik 4 3 Gedung FMIPA 4 4 Gedung FTI 4 5 Ruang Kuliah Pandang Dengar 4 6 Gedung Geofisika dan Meteorologi 4 7 Gedung Teknik Perminyakan 4 8 Laboratorium Fisika Bangunan Adhiwiyogo 4 9 Gedung BRT ex SAIG 4 10 Laboratorium Fisika Bumi 4 11 Gedung Puskom dan PIKSI 4 12 Gedung MKDU 4 13 Gedung Farmasi 4 14 Student Center 4 15 Gedung Kuliah Tambang dan Geologi 5 Periode 1973 1983 5 1 Gedung Kembar 5 2 Gedung panggung BRT 5 3 Gedung Oktagon 5 4 Gedung Kimia 5 5 Laboratorium Fisika dan Kimia TPB 5 6 Gedung Serba Guna 5 7 Laboratorium Surya 5 8 Gedung TVST 5 9 Laboratorium Kerjasama PLN ITB 5 10 Labtek I 5 11 Labtek II 6 Periode 1983 1990 6 1 Labtek III 6 2 GKU Barat 6 3 Perpustakaan Pusat 6 4 Gedung Biro Pembelian 6 5 Labtek IV 6 6 Gedung Riset dan Inovasi eks PAU 6 7 Pool Kendaraan II 6 8 GKU Timur 6 9 Sarana Olahraga Ganesha 7 Periode 1990 2001 7 1 Labtek X 7 2 Labtek XI 7 3 Gedung Seni Rupa 7 4 Labtek V 7 5 Labtek VI 7 6 Sasana Budaya Ganesha 7 7 Sunken Court 7 8 Labtek IX A 7 9 Labtek IX B 7 10 Labtek IX C 7 11 Labtek VII 7 12 Labtek VIII 8 Periode 2001 2011 8 1 Gedung BSC A 8 2 Gedung BSC B 8 3 Campus Center 8 4 Gedung Fisika baru 9 Periode 2011 sekarang 9 1 Laboratorium Pengujian Doping 9 2 Gedung RME amp M FTTM 9 3 Gedung PPTI FTMD 9 4 Gedung CAS 9 5 Gedung CRCS 9 6 Gedung CADL 9 7 Gedung CIBE 10 Galeri 11 Catatan 12 Referensi 13 Pranala luarPeriode 1920 1942 Sunting nbsp Peta sekitar kampus TH Bandung 1926 Berkas Denah TH Bandung jpgDenah desain rencana Technische Hoogeschool te Bandoeng nbsp Pembangunan gedung di kampus TH di lokasi bekas persawahanPeriode ini merupakan tonggak awal berdirinya kampus ITB ketika pada tanggal 1 Mei 1919 Gouverneur Generaal Jonkheer Mr Johan Paul van Limburg Stirum menyetujui pendirian sekolah tinggi teknik itu di Bandung dengan harapan bahwa perguruan tinggi pertama di Hindia Belanda itu dapat dibuka dalam tahun 1920 Selanjutnya Koninklijk Instituut voor Hooger Technisch Onderwijs in Nederlandsch Indie KIHTONI Institut Kerajaan bagi Pendidikan Teknik Tinggi di Hindia Belanda selaku pemilik Technische Hoogeschool te Bandoeng segera memulai pelaksanaan konstruksi Hingga saat ditutupnya TH Bandung telah berdiri sejumlah gedung dan laboratorium yang selain dibangun oleh KIHTONI dan pemerintah juga dibangun oleh departemen atau kepemilikan institusi lain yang bertujuan memudahkan kerja sama ilmiah dengan TH sebagai lembaga pendidikan tinggi Upacara yang unik di Jumat petangempat pohon beringin di tengah sawah dan penguburan kotak timah berisi piagam Pada hari Jumat 4 Juli 1919 pukul 2 petang di jalan Dagoweg Kota Bandung berlangsung suatu upacara yang unik Pada sebidang lahan yang sudah diratakan di bekas persawahan dengan dihadiri banyak pihak berwenang berlangsung penanaman empat pohon beringin yang dilakukan oleh empat orang gadis di lokasi yang akan menjadi pusat area di mana akan berdiri kompleks bangunan TH 4 note 7 Mengingat bahwa Tuan J W IJzerman dan Prof Jan Klopper para pendiri universitas ini akan segera berangkat ke Belanda sehingga tidak mungkin untuk menyiapkan upacara peletakan batu pertama note 8 Oleh karena itu sebagai gantinya diadakanlah penanaman pohon beringin tersebut Selain J W IJzerman dan Klopper upacara tersebut dihadiri Wali kota Bandung dan sejumlah pejabat senior lainnya 4 Wali kota Bandung Bertus Coops atas nama Pemerintah Kota Bandung menyampaikan ucapan terima kasih kepada KIHTONI dan kepada perwakilannya Tuan J W IJzerman serta kepada Prof Klopper Ucapan terima kasih juga dikemukakan berkenaan dengan kegiatan Pemerintah Kota Bandung yang dibantu panitia pelaksana yang telah sangat banyak berkontribusi atas keberhasilan rencana tersebut Dia mengharapkan bahwa dengan adanya fasilitas baru pendidikan tinggi tersebut akan bermanfaat sebesar mungkin 4 Setelah pidatonya empat orang gadis menanam pohon beringin di sudut sudut area terbuka tersebut Setelah itu Tuan J W IJzerman memberikan sambutan Dia memuji dukungan besar dari semua pihak yang terkait dan pada gilirannya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung yang telah menyediakan lokasi kampus bagi KIHTONI di lokasi yang sangat cocok dan sesuai dengan harapan Setelah membandingkan antara pertumbuhan pohon pohon beringin dengan fasilitas baru yang akan dibangun tersebut dia menyudahi sambutannya yang diakhiri dengan tepuk tangan para hadirin untuknya Selanjutnya para pihak menandatangani selembar piagam yang dimasukkan ke dalam kotak timah timbal looden tertutup yang kemudian dikuburkan di lokasi acara Segera dimulailah pelaksanaan pembangunan di atas tanah yang telah disediakan seluas 30 hektare 500 meter barat timur dan 600 meter utara selatan yang dibatasi Sungai Cikapundung dan Dagoweg kemudian diubah namanya menjadi Jl Dago dan terakhir menjadi Jl Ir H Juanda Sebagai perancang dan bouwmeester pimpinan proyek adalah Ir Henri MacLaine Pont sebagai pelaksana pembangunan yaitu mantan Kolonel Zeni Victor Louis Slors dan Kapten Zeni M T van Staveren Dalam master plan kampus TH Bandung Ir Henri MacLaine Pont telah merencanakan posisi posisi bangunan sesuai jurusan yang kelak akan dibuka Keterangan gambar desain rencana A Hoofdgebouw Gedung pusat B Bibliotheek Perpustakaan pusat C Kleine aula Aula kecil D Groote aula Aula besar 1 Barakgebouw A untuk Matematika dan Mekanika 2 Barakgebouw B untuk Penelitian Bahan Bangunan 3 Ilmu Ukur Tanah dan Perataan Teknik Geodesi 4 Bangunan Jalan dan Air Teknik Sipil 4a Gedung administrasi sementara sampai Barakgebouw A dan B selesai 4b Gedung kuliah sementara sampai Barakgebouw A dan B selesai 5 Ilmu Alam Fisika 6 Teknik Mesin 7 Teknik Elektro 8a Kimia 8b Teknik Kimia 9 Arsitektur 10 Teknik Pertambangan 11 Matematika 12 Mekanika Nama daerah dan jalan di sekitar kampus TH tempo doeloe dan sekarang Hoogeschoolweg Jl Ganeca Dagoweg Jl Ir H Juanda Maclaine Pont Weg Jl Gelap Nyawang sisi Selatan Taman Ganesha Huygensweg Jl Taman Sari IJzerman Park Taman Ganesha IJzermanparkweg Jl Skanda sisi Barat Taman Ganesha Jubileum Park Kebon Binatang Lembang Weg Jl Cihampelas Dj Tjihampelass Jl Taman Hewan Dj Tempat Plesieran Jl Plesiran Borromeusweg Jl Suryakencana Kromhoutweg Jl Dayang SumbiUntuk tahap pertama yang dibangun adalah Barakgebouw A Barakgebouw B dan bangunan penghubung di sekitar gerbang utama Namun pelaksanaan konstruksi berjalan lambat hingga bulan Oktober 1919 ketika Klopper datang kembali dari Belanda kedua bangunan gedung utama termasuk bangunan selasar penghubungnya masih belum ada kemajuan yang berarti sehingga dapat dipastikan tidak akan selesai pada bulan Juli 1920 Oleh karena itu para insinyur zeni tersebut merancang dua bangsal sementara hulpgebouwen di belakang gedung depan timur nomor 4a dan 4b pada gambar Setelah satu tahun masa pembangunan berlangsung Upacara Pembukaan Technische Hoogeschool te Bandoeng yang diadakan di gedung utama timur Barakgebouw B note 9 yang belum sepenuhnya selesai nbsp Mahasiswa Seni Rupa sedang melukis di studio gambar yang berada di hulpgebouwen Hulpgebouwen Sunting nbsp Bangunan yang terpotong di sebelah kanan Aula Timur adalah hulpgebouwen bangunan sementara yang berumur panjangbangunan pembantu namun yang pertama Mulai dibangun 1919 selesai Juli 1920 dibongkar 1992 1993 Hulpgebouwen atau gedung pembantu adalah dua gedung tidak bertingkat yang pernah berdiri di lokasi komplek Gedung Seni Rupa sekarang yang merupakan bangunan pertama TH Bandung yang mulai digunakan secara penuh pada bulan Juli 1920 Oleh karenanya bukan Aula Barat atau Aula Timur yang pertama selesai walaupun kedua aula tersebut lebih dahulu mulai dibangun Fungsi awal kedua gedung pembantu tersebut adalah gedung bagian depan selatan digunakan untuk gedung administrasi sementara tijdelijk administratie gebouw gedung bagian belakang utara digunakan untuk ruang kuliah sementara tijdelijk collegezaal Sampai bulan Desember 1920 perkuliahan dan praktikum dilangsungkan di dua hulpgebouwen ini Gedung sementara tersebut bentuk dan arsitekturnya sangat sederhana tidak menggunakan model atap julang ngapak seperti gedung gedung lain di kampus tersebut Walaupun sifatnya sementara dan dibangun secara mendadak namun gedung tersebut ternyata berumur panjang setelah kemudian terus digunakan secara berturutan untuk kursus penera praktikum geodesi Laboratorium Kimia Bahan Anorganik di bawah naungan Laboratorium voor materialenkennis en onderzoek van bouwstoffen atau Laboratorium Penelitian Material dan Pengetahuan Bahan Bangunan kursus guru gambar hingga terakhir digunakan menjadi gedung perkuliahan dan studio Fakultas Seni Rupa dan Desain FSRD Beberapa renovasi bangunan telah dialami bangunan ini baik berupa penyekatan ruang untuk studio studio ruang dosen penambahan gedung antara lain Galeri Soemardja yang lama pembangunan tungku bakar gerabah hingga akhirnya komplek bangunan tersebut penuh sesak dan berkesan kumuh Akhirnya di sekitar tahun 1992 komplek hulpgebouwen yang merupakan bangunan tertua di kampus ini dibongkar total dan dibangun kembali menjadi Gedung Seni Rupa yang baru Hulpgebouwen bagian utara lebih dahulu dibongkar sekitar tahun 1992 di atasnya dibangun gedung FSRD berlantai empat berikutnya hulpgebouwen bagian selatan dan sisa bangunan lama ikut dibongkar pada pertengahan tahun 1993 Barakgebouw B Sunting Aula Timur nbsp Barakgebouw B sekitar tahun 1929Nama sebelumnyaBarakgebouw BNama lainLaboratorium voor materialenkennis en onderzoek van bouwstoffenInformasi umumStatusMasih digunakanGaya arsitekturArsitektur IndischLokasisebelah timur bagian depan kampusKetinggian770 m 2 526 ft Peletakan batu pertama3 Juli 1919Mulai dibangun1919RampungDesember 1920Dibuka3 Juli 1920Diresmikan3 Juli 1920Data teknisSistem strukturKonstruksi KayuDesain dan konstruksiArsitekIr Henri MacLaine PontKontraktor utamaKolonel Tituler Victor Louis SloorsBarakgebouw B sekarang Aula Timur termasuk gedung pertama yang dibangun di Kampus TH Bandung dan upacara pembukaan TH Bandung pada hari Sabtu 3 Juli 1920 dilangsungkan di aula Barakgebouw B note 9 namun sebenarnya gedung ini masih jauh dari selesai Barulah pada bulan Desember 1920 bangunan tersebut mendekati selesai selanjutnya peralatan untuk praktikum Laboratorium Fisika ditempatkan demikian juga secara bertahap berdatangan koleksi peralatan untuk Laboratorium Pengetahuan Bahan Bangunan untuk selanjutnya ditempatkan 5 Semula Barakgebouw B disekat sekat dan digunakan untuk ruang kuliah pengetahuan dan penelitian bahan bangunan di ujung barat laboratorium kimia di ujung timur laboratorium fisika sebelum pindah ke lokasi baru Bosscha Laboratorium laboratorium teknologi mekanik di sisi selatan laboratorium penelitian bahan bangunan di sisi utara ruang tengah disekat untuk ruang ruang persiapan laboratorium Upacara Pembukaan TH Bandung tanggal 3 Juli 1920 dilaksanakan di ruang ini Penggunaan gedung sebagai laboratorium penelitian bahan yang berlangsung dalam tiga zaman Belanda Jepang dan zaman kemerdekaan ini berakhir dengan dipindahkannya Balai Penelitian Bahan Bahan ke Jl Sangkuriang Bandung yang berada di sebelah utara kampus ITB sekitar tahun 1961 6 Pada tahun 1950 1960an ruangan bagian utaranya pernah digunakan sebagai Ruang Kuliah Umum 7 530 yang dinamakan Zaal III kemudian menjadi Ruang III Ruang bagian timurnya pernah digunakan sebagai Ruang Kuliah Umum yang dinamakan Zaal X kemudian menjadi Ruang X Gedung ini kemudian beralih fungsi menjadi Perpustakaan Pusat ITB 1961 1987 Selasar keliling gedung disekat sekat dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ruang penyimpanan buku dan perkantoran Setelah Perpustakaan Pusat yang baru 1987 didirikan di sisi utara kampus Barakgebouw B ini beralih fungsi lagi dari Perpustakaan Pusat menjadi Aula Timur Gedung ini direnovasi sekat sekat ruangan rak rak buku dan loteng untuk ruang baca dibongkar untuk disesuaikan seperti pada tahun 1920an Gedung ini kemudian dialihfungsikan menjadi ruang pertemuan pameran dan acara lainnya sehingga pada tahun 1987an inilah penggunaan istilah Aula Timur mulai dikenal Pada tahun 2014 Aula Timur direnovasi kembali unit unit kegiatan mahasiswa yang sekretariatnya menumpang di sekitar gedung ini dipindahkan Ikhtisar sejarah Barakgebouw B Tempat Upacara Pembukaan TH Bandung pada hari Sabtu 3 Juli 1920 Laboratorium voor materialenkennis en onderzoek van bouwstoffen Januari 1921 1942 note 10 Laboratorium Zeiro Sikendya dan kemudian menjadi Laboratorium Kogio Sikendya 1942 1945 6 Balai Penyelidikan Bahan bahan 6 note 11 Perpustakaan Pusat 1961 1984an Aula Timur 1984an sekarang nbsp Struktur utama bangunan Aula Timur berupa busur dari kayu berlapis sedang di settingBarakgebouw A Sunting Mulai dibangun 1919 selesai Juni 1921 Barakgebouw A sekarang Aula Barat adalah gedung pertama yang dibangun di Kampus TH Bandung namun baru dapat diselesaikan sekitar bulan Juni 1921 dan langsung digunakan untuk pelaksanaan acara Dies Natalis ke 1 TH Bandung pada hari Sabtu 2 Juli 1921 Rupanya bentuk yang non konvensional dari lengkung lengkung kayu parabolis dan konstruksi atap yang rumit membuat masa konstruksi lebih lama dari bentuk bangunan yang biasa Semula Barakgebouw A disekat sekat dan digunakan untuk 2 ruang kuliah di ujung timur dan barat pada TA 1921 1922 terdapat 2 angkatan yang menggunakan 2 ruang kuliah ini Laboratorium Mekanika Tanah dibuka pada tahun 1930 sisi selatan barat 8 29 ruang rektor dan ruang rapat guru besar di sisi selatan perpustakaan di sisi utara ruang tengah yang besar untuk ruang gambar merangkap aula tempat upacara Sekat ruangan tersebut sudah dibongkar sekitar tahun 1960 sehingga kapasitas aula menjadi lebih luas Secara tradisi sejak era TH Bandung hingga saat ini pelaksanaan dies natalis selalu dilaksanakan di gedung ini Demikian juga penerimaan mahasiswa baru dan wisuda sarjana hingga tahun 1970an dilaksanakan di gedung ini hingga dibangunnya Gedung Serba Guna sekitar 1977 Gedung ini juga pernah digunakan sebagai ruang baca hingga sekitar tahun 1989 Ikhtisar sejarah Barakgebouw A Kantor administrasi pusat aula ruang gambar perpustakaan ruang kuliah laboratorium mekanika tanah 1920 1950an Aula Barat ruang ruang unit kegiatan mahasiswa ruang baca 1950an 1989an Aula Barat 1989an sekarang nbsp Gerbang utama kampus 2013 Gerbang Utama Sunting Mulai dibangun 1919 selesai 1920 1921 Kawasan gerbang utama yang berada di sisi selatan kampus terdiri atas Gerbang depan Sunting Meliputi tiang bendera gerbang depan plaza luar plaza dalam dua patung Ganesha jam outdoor yang dihubungkan dengan selasar serta deretan kolom berbentuk silinder dari pasangan batu alam Kantor FTSL Sunting Gedung kantor administrasi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan FTSL ini terletak di sebelah barat gerbang depan Gedung tidak bertingkat ini pada masa TH Bandung berfungsi sebagai Kantor Sekretaris TH Kantor FSRD Sunting Gedung kantor administrasi Fakultas Seni Rupa dan Desain FSRD ini terletak di sebelah timur gerbang depan Gedung tidak bertingkat ini pada masa TH Bandung berfungsi sebagai Kantor Pedel TH Sebagian ruangan depan pernah digunakan untuk Unit Menwa ITB kemudian Pusat Informasi ITB sekarang seluruhnya digunakan FSRD Ruang sebelah barat plaza gerbang Sunting Gedung tidak bertingkat ini pada masa TH Bandung berfungsi sebagai Ruang Produksi cetak TH pernah digunakan sebagai sentral telepon PABX warung telekomunikasi dan sekarang digunakan untuk ruang ATM dan toko buku Ruang sebelah timur plaza gerbang Sunting Gedung tidak bertingkat ini pada masa TH Bandung berfungsi sebagai Ruang rekreasi mahasiswa TH sekarang digunakan untuk Kantor Satpam ITB Bangunan kecil sebelah barat plaza gerbang Sunting Gedung tidak bertingkat ini sudah dibongkar sekitar tahun 1950 an di atasnya sekarang menjadi area parkir Bangunan kecil sebelah timur plaza gerbang Sunting Gedung tidak bertingkat ini pernah digunakan untuk Unit Radio 8EH ITB 1960an 1980an dan Unit Menwa ITB 1980an 2000an dan sudah dibongkar sekitar tahun 2014 di atasnya sekarang menjadi area parkir nbsp Suasana praktikum di Laboratorium Fisika Gedung Fisika Sunting nbsp Laboratorium Fisika dilihat dari arah barat daya kampus TH nbsp Ruang kuliah di komplek Laboratorium Fisika TH Bandung yang dilengkapi peralatan simulasi pelajaran fisika nbsp Siswa kursus pembuat alat cursus voor instrumentmaker sedang melaksanakan praktik salah satu ruang Laboratorium Fisika nbsp Siswa kursus peniup gelas cursus voor glasblazer sedang melaksanakan praktik salah satu ruang Laboratorium Fisika Mulai dibangun September 1920 diresmikan 18 Maret 1922 luas gedung dan selasar 2 344 meter persegi biaya ƒ 300 000 Komplek Gedung Fisika merupakan gabungan beberapa gedung tidak bertingkat yang mengakomodasikan Program Studi Fisika yang dibangun pada masa kolonial yaitu Bosscha Laboratorium Natuurkunde Laboratorium Fisika Bosscha Laboratorium ini secara resmi dibuka pada tanggal 18 Maret 1922 Sabtu 18 Maret 1922 jam 09 00 Kampus TH Bandung kembali ramai dikunjungi para pejabat mulai Gubernur Jenderal Mr Dirk Fock Panglima Angkatan Darat Hindia Belanda Letnan Jenderal G K Dijkstra bersama para pejabat militer lainnya Residen Wali kota pejabat pemerintah sipil Direktur dan para guru HBS dan Gymnasium dan lainnya Upacara diawali pidato pembukaan oleh K A R Bosscha selaku Ketua College van Directeureun Majelis Direktur dilanjutkan dengan pidato peresmian oleh Gubernur Jenderal Mr Dirk Fock Dengan mengakhiri pidatonya dengan ucapan selamat atas berdirinya Laboratorium Fisika itu dan ucapan selamat kepada para guru besar dan mahasiswa yang telah memiliki laboratorium itu en hiermede verklaar ik het natuurkundig laboratorium voor geopend dengan ini saya menyatakan laboratorium fisika dibuka Selanjutnya Prof Dr Jacob Clay menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul Cultuur en Natuur kebudayaan dan alam sekaligus menjelaskan tentang tata letak laboratorium peralatan di dalamnya biaya pembangunannya termasuk akan dibukanya kursus peniup gelas dan pembuat alat yang dilaksanakan di komplek laboratorium tersebut Jam setengah dua belas Gubernur Jenderal meninggalkan acara untuk menuju ke Jaarbeurs untuk mengunjungi pameran kesenian Para tamu dan undangan lain diberi kesempatan untuk berkeliling komplek laboratorium baru tersebut dan diakhiri di Aula Barat dikutip dari Opening van het natuurkundig laboratorium der Technische Hoogeschool te Bandoeng artikel dalam Majalah Indie Geillustreerd weekblad voor Nederland en Kolonien edisi 31 Mei 1922 Tahun ke 6 No 9 Semula laboratorium fisika ditempatkan di Barakgebouw B namun Prof Jacob Clay guru besar fisika TH saat itu mengajukan proposal untuk pembangunan laboratorium fisika yang terpisah karena gedung timur Aula Timur sama sekali tidak cocok untuk lokasi laboratorium tersebut Setelah perdebatan yang panjang antara yang pro dan kontra Majelis Kurator mendukung rencana itu Direktur dengan dukungan Dewan Direksi menyetujuinya dan pembangunan kompleks sudah dapat dimulai pada bulan September 1920 Komplek laboratorium ini dilengkapi sebuah collegezaal ruang kuliah dengan kapasitas sekitar 150 orang dengan susunan bangku yang berundak menyerupai amphitheater sehingga kebutuhan minimal ruang kuliah untuk TA 1922 1923 yang akan menjadi 3 angkatan dapat terpenuhi Untuk mengenang jasa K A R Bosscha pada Upacara Pengalihan TH Bandung kepada Pemerintah Hindia Belanda tanggal 18 Oktober 1924 komplek laboratorium ini dinamakan Bosscha Laboratorium Natuurkunde Ruang kuliah di gedung ini sekarang dinamakan Ruang 1201 sebelumnya pernah dinamakan Ruang IV dan Zaal IV Ikhtisar sejarah Bosscha Laboratorium Natuurkunde Bosscha Laboratorium Natuurkunde Laboratorium Fisika Maret 1922 1947 Bagian Fisika 1947 1950 Bagian Fisika dan Bagian Fisika Teknik 1950 1995 hingga kemudian Prodi Fisika Teknik pindah ke Labtek VI Jurusan Fisika dan Teknik Arsitektur 1995 1996 yang menempati lokasi ini selama pembangunan Labtek IX B untuk Arsitektur dilaksanakan Program Studi Fisika 1996 sekarang Gedung Teknik Sipil Sunting Mulai dibangun 1922 selesai September 1923 biaya ƒ 150 000 Komplek Gedung Teknik Sipil merupakan gabungan dua gedung tidak bertingkat yang mengakomodasikan Program Studi Teknik Sipil yang dibangun pada masa kolonial Pada TA 1923 1924 akan ada 4 tingkatan mahasiswa sementara ruang kuliah yang ada hanya 3 2 ruang di Aula Barat 1 ruang di Gedung Fisika sehingga perlu disediakan lagi ruang kuliah untuk tingkat 4 Oleh karena itu dengan selesainya pembangunan Laboratorium Fisika pada tahun 1922 TH Bandung terus berekspansi dengan mulai membangun dua gedung baru di sebelah utara Aula Barat Kawasan ini semula diperuntukkan untuk program studi Teknik Mesin werktuigbouwkunde lihat gambar rencana denah awal sementara program studi Teknik Sipil semula ditempatkan di kawasan yang kemudian dijadikan dua gedung pembantu Hulpgebouwen ini salah satu perubahan terhadap rencana induk yang dibuat Ir Henri MacLaine Pont Namun bentuk atap julang ngapak pilar pilar batu alam dan elemen elemen detail bangunan lainnya secara konsisten diikuti oleh gedung tersebut Dua gedung ini terdiri atas Gedung di bagian selatan terdiri dari 2 ruang kuliah besar untuk ruang kuliah tingkat satu dan tingkat empat sekarang dinamakan Ruang 3201 dan Ruang 3202 sebelumnya kedua ruang ini dikenal dengan Ruang I dan Ruang II sebelumnya lagi dikenal sebagai Zaal I dan Zaal II kamar kamar guru besar dan kabinet guru besar 9 122 123 Gedung di bagian utara terdiri dari ruang gambar arsitektur ilmu bangunan berukuran panjang 50 meter ruang maket modellenzaal dan ruang asisten 9 122 123Dengan selesainya gedung ini TH Bandung memiliki 4 ruang kuliah untuk tingkat satu sampai tingkat empat ditambah 1 ruang kuliah persiapan Pengetahuan dan Penelitian Bahan Bangunan dan 1 ruang kuliah persiapan Fisika Kedua gedung ini sampai sekarang masih berfungsi dan telah direnovasi serta dikembangkan beberapa kali di antaranya perluasan ke arah barat untuk penambahan ruang ruang kuliah maupun untuk laboratorium sekitar tahun 1950an di antaranya Laboratorium Mekanika Laboratorium ini kemudian pindah ke Labtek I nbsp Panorama Kampus TH Bandung diambil dari halaman tengah kampus Dari kiri ke kanan adalah Barakgebouw B Aula Timur gerbang utama Barakgebouw A Aula Barat Ruang Gambar dan Kuliah program studi Teknik Sipil dan yang paling kanan adalah Bosscha Laboratorium Natuurkunde program studi Fisika Di bagian depan adalah lapangan tenis Lapangan tenis Sunting Mulai dibangun 1923 selesai 1923 dibongkar 1950an dan 2004 TH Bandung memiliki 4 lapangan tenis yang berada di halaman tengah kampus yaitu 2 buah di sisi barat dan 2 buah di sisi timur jalan utama kampus Lapangan tenis ini dibangun sekitar tahun 1923 bersamaan dengan pengaspalan jalan utama jalan menuju Laboratorium Bosscha dan pembangunan dua gedung yang sekarang digunakan Prodi Teknik Sipil Sekitar sebelum tahun 1950an lapangan tenis di sisi barat diubah menjadi lapangan basket dan dua buah lapangan voli Lapangan tenis yang berada di sisi timur berusia lebih panjang dari yang berada di sisi barat masih difungsikan sebagai lapangan tenis hingga dibongkar pada pertengahan tahun 2004 bersamaan dengan pembangunan Campus Center Fasilitas lapangan tenis yang baru selesai dibangun sekitar tahun 1990 di Lebak Siliwangi Sarana Olahraga Ganesha Bekas lapangan tenis sisi timur sekarang menjadi Lapangan Segitiga Laboratorium simulasi hidrodinamika Sunting Digunakan sebagai penyimpanan sepeda 1924 digunakan sebagai laboratorium 1927 dibongkar 1980an Pada tahun 1926 Ir J W F C Proper telah ditugaskan untuk mempelajari peralatan dan metode dari beberapa laboratorium di Eropa dan mendesain sebuah laboratorium untuk dibangun di negara ini Proyek itu direncanakan untuk dapat diselesaikan pada tahun 1929 dengan biaya konstruksi mencapai ƒ 125 000 Untuk sementara dengan berbagai usaha termasuk dengan dukungan sebesar ƒ 5 000 dari Bandoengsch Technische Hoogeschool fonds dan firma Lindeteves Stokvis berupa pompa sentrifugal dengan elektrometer pada tahun 1927 TH Bandung melalui Prof Ir H C P de Vos membuka laboratorium simulasi hidrodinamika yang kecil dan sederhana berlokasi di sebelah utara Aula Barat sisi timur Gedung Teknik Sipil di bangunan yang sebelumnya digunakan sebagai penyimpanan sepeda 8 28 Walaupun kecil laboratorium tersebut banyak berperan khususnya untuk pendidikan agar para mahasiswa memahami karakteristik dari pergerakan air Setelah Laboratorium Hidrolika yang sesungguhnya diresmikan pada tahun 1936 pipa pipa dan peralatan di gedung ini dibongkar dan dialihfungsikan Gedung ini pernah digunakan sebagai Laboratorium Mekanika Tanah pindahan dari salah satu ruang di Aula Barat Setelah Laboratorium Mekanika Tanah menempati Labtek I maka gedung tidak bertingkat ini dibongkar di atasnya sekarang menjadi area parkir Teknik Sipil nbsp Laboratorium voor wegenbouw proefbaanLaboratorium voor wegenbouw proefbaan Sunting Mulai dibangun 1927 selesai Juni 1928 biaya sekitar ƒ 15 500 dibongkar 1950 Laboratorium voor wegenbouw proefbaan Laboratorium Bangunan Jalan adalah laboratorium lapangan berupa proefbaan jalur uji test track untuk konstruksi jalan milik Nederlandsch Indie Wegenvereeniging NIWV perhimpunan yang didirikan pada 31 Oktober 1924 di Bandung yang terdiri atas dua bagian lurus sepanjang 40 meter yang dihubungkan dua busur setengah lingkaran dengan radius 15 meter dengan panjang lintasan total sekitar 175 meter Lebar jalur uji 5 5 meter untuk dua lajur kendaraan Keinginan akan pendirian fasilitas ini sudah muncul pada bulan Mei 1926 yang dicantumkan dalam rencana kerja NIWV 1927 Selanjutnya pada pertemuan Wegenraad dewan jalan bulan Desember 1926 10 desain finalnya disetujui Dengan keterbatasan sumber daya akhirnya pada Algemeene Vergadering sidang tahunan keempat NIWV bulan Juni 1928 dilangsungkan demonstrasi awal pengoperasian fasilitas ini 11 2Lokasi semula di sekitar area program studi Teknik Geodesi ITB sebelah selatan Laboratorium Hygiene Di atas proefbaan ini kemudian dibangun Quonset dan Gedung prefab Biologi dan Geodesi pada tahun 1951 Centraal Electrisch Laboratorium Sunting Mulai dibuka Oktober 1929 dibongkar 1995 Gedung Centraal Electrisch Laboratorium Laboratorium Listrik Pusat milik Departement van Verkeer Energie en Mijnwezen afdeeling Waterkracht en Electriciteit Departemen PU Energi dan Pertambangan bagian PLTA dan Kelistrikan Dalam perjalanan sejarahnya gedung tidak bertingkat ini pernah ditempati laboratorium Departemen Teknik Elektro kemudian Program Studi Teknik Informatika 1982 1995 hingga akhirnya dibongkar dan di atasnya dibangun area parkir Labtek VIII nbsp Chemisch physisch wegenlaboratoriumChemisch physisch wegenlaboratorium Sunting Mulai dibangun November 1930 selesai Mei 1931 biaya sekitar ƒ 8 000 luas 160 meter persegi dibongkar 1950 Gedung Chemisch physisch wegenlaboratorium laboratorium kimia fisik material jalan milik Nederlandsch Indie Wegenvereeniging NIWV ini merupakan satu kesatuan dengan fasilitas proefbaan yang sudah lebih dahulu dibangun 1927 di sebelah selatan Laboratorium Hygiene Gedung tidak bertingkat ini beratap sirap dengan konstruksi baja Setelah gedung ini dibongkar di atasnya kemudian pernah didirikan Gedung Bagian Planologi sekitar tahun 1950an yang kemudian dibongkar lagi pada tahun 1994 nbsp Tampak dari arah baratlaut gedung Laboratorium Technische Hygiene 1933 sebelum diperluas ke arah timur nbsp Denah Laboratorium Technische Hygiene en Assaineering 1933 sebelum diperluas ke arah timur Laboratorium Technische Hygiene en Assaineering Sunting Mulai dibangun pertengahan tahun 1932 selesai Juni 1933 Arsitek amp direksi pengawas pembangunan Ir E Kuhr dan Ir T Kok dari Landsgebouwendienst te Bandoeng Panjang gedung 50 meter lebar terpanjang 22 meter luas 875 meter persegi Peresmian penyerahan ke pemerintah 19 Maret 1935 penyerahan hasil perluasan gedung 20 Januari 1940 penyerahan dari Departemen Kesehatan ke ITB 1964 Gedung Laboratorium Technische Hygiene en Assaineering Laboratorium Teknik Lingkungan semula merupakan laboratorium yang dimiliki Vereeniging tot bevordering der Hygiene in Nederlandsch Indie yang terdiri atas satu ruang kuliah collegezaal berbentuk amphitheater yang sekarang diberi nomor 9008 modellen zaal ruang model laboratorium laboratorium bakteriologi laboratorium kimia perpustakaan ruang kerja dan bengkel 12 Gedung dibangun dengan konstruksi batu dan rangka baja berbeda dengan gedung gedung awal Barakgebouw A dan B yang menggunakan struktur rangka kayu Semula bangunan ini digunakan oleh dua instansi gedung bagian barat digunakan TH untuk pendidikan gedung bagian timur digunakan Proefstation voor Waterzuivering van den Dienst der Volksgezondheid Ruang kuliah 9008 sebelumnya pernah dinamakan Ruang V dan sebelumnya lagi dikenal dengan Zaal V Pada tanggal 19 Maret 1935 di Aula TH dilaksanakan upacara penyerahan gedung laboratorium dari Vereeniging tot bevordering der Hygiene in Nederlandsch Indie selaku pemilik laboratorium ini kepada pemerintah dalam hal ini Dienst der Volksgezondheid Pada tanggal 20 Januari 1940 di collegezaal laboratorium ini dilaksanakan upacara penyerahan hasil perluasan gedung Laboratorium Technische Hygiene en Assaineering dari Instituut voor Technische Hygiene en Assaineering in Nederlandsch Indie kepada pemerintah Perluasan gedung ke arah timur ini dibangun berlantai dua terutama untuk mewadahi penelitian yang berkaitan dengan udara 13 Pada masa pendudukan Jepang laboratorium ini sekali lagi diperluas untuk mewadahi kompleks Teknologi Mikrobiologi 14 Selanjutnya laboratorium ini ditempatkan di bawah kementerian pengajaran yang dalam pelaksanaan tugasnya bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknik Bandung STT Bandung Kogyo Daigaku BKD Pada tahun 1945 ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya laboratorium tersebut berganti nama menjadi Laboratorium Kesehatan Teknik LKT di bawah Kementerian Kesehatan Indonesia Selanjutnya LKT ini ikut pindah ke Yogyakarta pada tahun 1946 Pada saat yang sama NICA mendirikan Laboratorium Ilmu Kesehatan Teknik LIKT di Bandung tepatnya di gedung bekas gedung yang ditinggalkan LKT yang pindah ke Yogyakarta Selanjutnya pada tahun 1964 Lembaga Ilmu Kesehatan Teknik di Bandung diserahkan Kementerian Kesehatan Indonesia kepada Institut Teknologi Bandung 15 dan hingga sekarang digunakan untuk Program Studi Teknik Lingkungan nbsp Tahap pembangunan tampak di kejauhan atap gedung Bosscha Laboratorium Natuurkunde nbsp Tahap pembangunan tampak di sebelah kanan gedung Centraal Electrotechnisch Laboratorium nbsp Collegezaal sekarang Ruang Kuliah 9008 nbsp Modellen zaal ruang model maket nbsp Perpustakaan nbsp Laboratorium penelitian kimia nbsp Tampak dari arah baratlaut gedung setelah diperluas ke arah timur 1940 nbsp Denah Waterloopkundig Laboratorium nbsp Waterloopkundig Laboratorium setelah menjadi Laboratorium Mekanika Fluida dan HidraulikaWaterloopkundig Laboratorium I Sunting Diresmikan 5 Juni 1936 Gedung Waterloopkundig Laboratorium Laboratorium Hidrolika yang dibuka secara resmi pada hari Jumat 5 Juni 1936 di Aula Barat ini dibangun dan dimiliki oleh Departement van Verkeer en Waterstaat Departemen PU dan Pengairan yang berada di dalam area TH Bandung Lokasi laboratorium hidrolika ini berada di antara Gedung Teknik Sipil dan Gedung Fisika Gedung ini panjangnya 35 meter lebar 12 meter luas 420 meter persegi Pidato pertama pada upacara peresmian dibawakan oleh Mr Dr Ir J A M van Buuren Direktur Departement van Verkeer en Waterstaat yang juga Presiden Kurator TH Bandung yang memberikan penjelasan dan sejarah berdirinya laboratorium ini Sambutan berikutnya diberikan oleh Dr P J A Idenburg dari Departemen Pendidikan dan Agama Prof Ir C G J Vreedenburgh Ketua Fakultas TH Bandung dan terakhir oleh Prof Ir J W F C Proper selaku pimpinan laboratorium baru tersebut 16 Berdirinya laboratorium ini diawali ketika pada tahun 1928 rencana pendirian laboratorium tersebut diajukan kepada pemerintah namun tidak disetujui Dengan bantuan beberapa anggota Volksraad akhirnya rencana berikut pembiayaannya disetujui pemerintah Namun berhubung datangnya krisis ekonomi pemerintah tidak sanggup lagi menyediakan anggaran untuk melaksanakan proyek ini hingga tahun 1936 Laboratorium ini sekarang dinamakan Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidraulika yang digunakan oleh Program Studi Teknik Sipil Untuk menjaga kelestarian bangunan kolonial tersebut pada tahun 2015 gedung ini direnovasi dalam paket Center for Infrastructure and Built Environment CIBE nbsp Gedung Kuliah 9009 LFMGedung kuliah LFM Sunting Mulai dibangun 1939 digunakan Agustus 1940 Gedung kuliah LFM ini dibangun sekitar tahun 1939 untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah mahasiswa baru TH Bandung Gedung berbentuk amphitheater dengan kapasitas 140 orang untuk perkuliahan ilmu bahan bangunan ini mulai digunakan pada bulan Agustus 1940 Lokasi gedung ini di sebelah utara Aula Timur yang sejak tahun 1950an selain digunakan untuk perkuliahan juga dipakai sebagai bioskop mahasiswa Liga Film Mahasiswa ITB Diarsipkan 2017 05 03 di Wayback Machine Ruang kuliah umum yang diberi nomor 9009 ini sebelumnya pernah dinamakan Ruang VI dan sebelumnya lagi dikenal dengan Zaal VI Laboratorium Teknik Kimia Kimia Analitik Sunting Mulai digunakan 1941 dibongkar 1994 Gedung Laboratorium Kimia Analitik untuk Bagian Teknik Kimia mulai digunakan sekitar tahun 1941 sejalan dengan dibukanya bagian tersebut pada tahun 1940 di mana desainnya dilaksanakan oleh Dinas Bangunan Gedung Provinsial di Bandung Jurusan Teknik Kimia menggunakan komplek laboratorium ini hingga dibangunnya fasilitas baru Labtek X 1994 Pada tahun 1994an gedung tersebut dibongkar untuk mewadahi pembangunan Labtek VII dan Labtek VIII nbsp Denah Waterloopkundig Laboratorium yang keduaWaterloopkundig Laboratorium II Sunting nbsp Waterloopkundig Laboratorium yang kedua Gambar a dilihat dari arah baratdaya gedung Gambar b dilihat dari arah tenggara gedung nbsp Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air Uji Model Hidraulika dan Laboratorium Gelombang Teknik KelautanMulai digunakan 1941 Gedung Waterloopkundig Laboratorium Laboratorium Hidrolika ini merupakan laboratorium hidrolika yang kedua setelah dibukanya Waterloopkundig Laboratorium I pada tahun 1936 di sebelah barat kampus Laboratorium ini ditujukan untuk penelitian maritim pelabuhan dan sungai milik Departement van Verkeer en Waterstaat Departemen PU yang berada di dalam area TH Bandung Ruang utama laboratorium ini panjangnya 70 meter lebar 20 meter luas 1 400 meter persegi Laboratorium yang terletak di sisi timur Kampus ITB ini semula digunakan Program Studi Teknik Sipil sebagai Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air Uji Model Hidraulika Sejak tahun 1994 juga digunakan Program Studi Teknik Kelautan sebagai Laboratorium Gelombang Teknik Kelautan Laboratorium ini terdiri atas Ruang Praktikum Hidraulika Ruang Praktikum Teknik Kelautan Ruang Penelitian Bangunan Air Ruang Penelitian Saluran Terbuka Ruang Kepala Peneliti Teknisi Asisten Ruang Rapat Untuk menjaga kelestarian bangunan kolonial tersebut pada tahun 2015 gedung ini direnovasi dalam paket Center for Infrastructure and Built Environment CIBE Periode 1942 1950 Sunting Kampus TH menjadi Markas Militer Sekitar bulan Desember 1941 sebagian dari kampus TH Bandung diambil alih militer untuk dijadikan Markas Besar Kementerian Perang Hindia Belanda Kegiatan penelitian dan pendidikan bisa terus bekerja dalam skala terbatas Parit perlindungan dibangun dan ditempatkan Luchtbeschermingsdienst LBD dinas pertahanan sipil untuk menghadapi kemungkinan serangan udara 14 73 Di sekitar kampus mulai dibangun barak semi permanen termasuk sebuah bunker beton Pada awal Februari 1942 bunker sudah bisa digunakan Pada awal Februari 1942 Markas Besar Angkatan Laut Belanda dan Angkatan Laut Sekutu ABDA FLOAT dipindahkan dari Batavia ke lokasi TH Bandung Markas Besar ABDACOM sendiri berada di Grand Hotel Lembang Markas besar AL kemudian menempati lantai atas bunker beton tersebut sejak awal bulan Maret 1942 17 Sejak berakhirnya era TH Bandung hingga era Sekolah Tinggi Teknik Bandung 1945 1946 hampir tidak ada penambahan fasilitas baru di kampus ini bahkan banyak yang rusak hilang dan dijarah Baru kemudian pada masa Technische Faculteit Nood Universiteit van Nederlandsch Indie pada tahun 1946 yang kemudian dilanjutkan ke masa Universiteit van Indonesie te Bandoeng 1947 1950 dilakukan upaya pemulihan fasilitas kampus Beberapa barak gudang kantor bekas instalasi militer milik tentara Hindia Belanda maupun tentara Sekutu dialihfungsikan menjadi ruang kelas kantor maupun asrama mahasiswa Gedung Barrac Teknik Industri Sunting Mulai digunakan 1941 1942 dibongkar 1983 1984 Gedung Barrac Teknik Industri merupakan gedung tidak bertingkat yang berdiri di lokasi yang sekarang menjadi Labtek III Gedung ini termasuk salah satu barak tentara yang dibangun menjelang jatuhnya Hindia Belanda pada tahun 1942 Berdasarkan monumen kecil yang ada di halaman Labtek III gedung ini pada tahun 1950 1958 pernah digunakan sebagai Asrama Mahasiswa ITB Rumah G Barrac Waktu itu ada tujuh asrama putra Rumah A hingga Rumah G dan satu asrama putri Asrama yang bekas barak tentara ini kemudian dipindahkan ke gedung baru di Jl Gelap Nyawang pada tahun 1958 dan tetap diberi nama Rumah G Barrac Selanjutnya gedung yang ditinggalkan digunakan untuk mengakomodasi Departemen Mesin hingga Departemen Teknik Industri dibuka dan selanjutnya menempati gedung ini Departemen Teknik Industri sendiri merupakan pengembangan dari salah satu Subdepartemen Mesin yang berdiri sendiri sejak tahun 1971 Gedung ini kemudian dibongkar ketika akan dibangun Labtek III untuk Jurusan Matematika Astronomi dan Teknik Industri Gedung Departemen Matematika Sunting Mulai digunakan 1941 1942 dibongkar 1993 Gedung Departemen Matematika merupakan gedung tidak bertingkat yang pernah berdiri di lokasi yang sekarang menjadi Labtek VI yang digunakan Departemen Matematika Sebelumnya Departemen Matematika menempati Gedung Bagian Planologi di sebelah utara Gedung LFM Ketika jurusan Matematika pindah ke Labtek III yang selesai dibangun sekitar awal dekade 1980an gedung ini digunakan Fakultas Pasca Sarjana FPS Setelah FPS pindah ke Gedung eks LPMB sekitar akhir dekade 1980an gedung ini digunakan kantor Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan FTSP Gedung ini telah dibongkar sekitar tahun 1993 bersamaan dengan masa pembangunan gedung yang menempati area eks lapangan bola nbsp Bunker Laboratorium Metrologi IndustriBunker Sunting Gedung Bunker yang berada di bawah tanah ini selesai dibangun pada bulan Februari 1942 semula digunakan sebagai Markas Besar Angkatan Laut Belanda dan Angkatan Laut Sekutu ABDA FLOAT 17 Lokasi bunker beton tersebut berada di sebelah Barat kampus dan bangunan ini sekarang digunakan sebagai Laboratorium Metrologi Industri Diarsipkan 2014 08 19 di Wayback Machine di bawah Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Sebelumnya bunker ini pernah digunakan oleh jurusan Fisika untuk menempatkan mikroskop elektron nbsp Peta sekitar kampus TH Bandung 1946 Pool Kendaraan I Sunting Mulai digunakan 1942 1946 dibongkar 1987 Pool Kendaraan I merupakan gedung tidak bertingkat berikut area terbuka untuk pool kendaraan yang berdiri di lokasi yang sekarang menjadi Gedung Riset dan Inovasi eks PAU Kemungkinan gedung ini termasuk salah satu fasilitas militer yang dibangun menjelang jatuhnya Hindia Belanda pada tahun 1942 satu periode dengan Bunker atau mungkin juga dibangun ketika tentara NICA masuk kembali ke kampus ini sekitar tahun 1946 Gedung berbentuk persegi yang memanjang searah utara selatan ini pernah digunakan untuk mengakomodasi Bagian Geologi FIPIA yang dibuka pada tahun 1949 Geologi menempati gedung ini hingga Gedung Tambang dan Geologi dibangun pada tahun 1950an Selanjutnya area tersebut digunakan sebagai pool kendaraan dan pergudangan ITB Gedung ini kemudian dibongkar ketika akan dibangun Gedung PAU sekarang Gedung Riset dan Inovasi pada tahun 1987an Untuk mewadahi fungsi pool kendaraan dibangunlah fasilitas Pool Kendaraan II baru di sebelah timur Perpustakaan Pusat Laboratorium Teknik Kimia Kimia Organik dan Kimia Fisika Sunting Mulai dibangun 1942 dilanjutkan Desember 1948 diresmikan 26 Maret 1949 dibongkar 1994 Pembangunan Laboratorium Kimia Analitik untuk departemen teknik kimia yang pertama dimulai pada tahun 1941 Pada pertengahan tahun 1942 direncanakan akan dibangun dua laboratorium yaitu Laboratorium Kimia Anorganik dan Kimia Fisika dan Laboratorium Kimia Organik Selanjutnya beberapa bangunan gedung untuk teknik mesin diharapkan bisa dibangun dan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 1942 awal TA 1942 1943 Gedung gedung baru tersebut akan dibangun di sisi Barat kampus TH meliputi ruang gambar yang luas beberapa ruang kuliah sebuah perpustakaan kecil dan sejumlah ruang kerja guru besar dan para asisten Pada masa depan juga akan dibangun laboratorium dan bengkel kerja 18 Namun rencana tersebut tidak bisa terlaksana dengan adanya invasi Jepang pada bulan Desember 1941 Selama pendudukan Jepang sebagian besar rusak dan diperbaiki diselesaikan setelah perang dan sekarang digunakan secara penuh Namun sekarang sudah tidak cukup lagi untuk menampung kebutuhan ruang Pada bulan Desember 1948 dimulai pembangunan Laboratorium Kimia Organik dan Laboratorium Kimia Fisika yang kemudian diresmikan pada hari Sabtu 26 Maret 1949 bersamaan dengan upacara inagurasi pengukuhan Prof Ir R Roosseno Soerjohadikoesoemo sebagai guru besar luar biasa untuk Konstruksi Beton Bertulang 19 Komplek laboratorium teknik kimia ini berada di tengah area kampus sebelah timur lapangan sepak bola yang terdiri dari tiga gedung tidak bertingkat yang berbentuk persegi Arsitekturnya mengikuti bangunan lama lainnya antara lain beratap sirap berbentuk julang ngapak selasar dengan deretan kolom batu alam Di antara gedung tersebut pernah terdapat satu ruang kuliah amphiteater yaitu Ruang 5201 yang sebelumnya dikenal dengan Ruang XIII sebelumnya lagi dikenal sebagai Zaal XIII Selain 3 gedung itu terdapat satu laboratorium workshop di bagian utara untuk praktikum teknologi proses kimia Komplek laboratorium tersebut dibongkar total sekitar tahun 1994 dan di atasnya sekarang berdiri Labtek VII dan Labtek VIII Prodi Teknik Kimia sendiri sebelumnya telah dipindahkan ke bangunan baru di Labtek X pada tahun 1994 nbsp Tipikal quonset US Navy nbsp Quonset Planologi ITB nbsp Quonset Planologi ITB dilihat dari jauhQuonset Sunting Mulai dibangun 1946 selesai 1946 dibongkar 1994 Quonset adalah bangunan sementara yang biasanya digunakan sebagai barak tentara Amerika Serikat pada pasca pendudukan Jepang dan kembalinya NICA kampus ini pernah dijadikan markas tentara Sekutu British Indie atau Gurkha Konstruksinya menggunakan rangka baja berbentuk setengah lingkaran yang dirangkai dan ditutup dengan lembaran metal bergelombang Semula ada empat quonset yang terletak di belakang gedung untuk Departemen Biologi dan Geodesi Quonset ini digunakan untuk kantor kantin laboratorium sekretariat himpunan Departemen Geodesi Departemen Biologi dan Departemen Planologi Quonset ini berdiri di lokasi yang sama dengan Laboratorium voor wegenbouw proefbaan yang sebelumnya dibongkar Keempat quonset ini telah dibongkar dan di lokasinya sekarang berdiri Labtek IX A SAPPK dan Planologi Periode 1950 1959 Sunting Ruang kuliah umum Penamaan ruang kuliah umum di kampus ini pada masa silam Ruang I sebelumnya disebut Zaal I sekarang R 3201 di Gedung Teknik Sipil Ruang II sebelumnya disebut Zaal II sekarang R 3202 di Gedung Teknik Sipil Ruang III sebelumnya disebut Zaal III di kompartemen sebelah Utara Aula Timur Ruang IV sebelumnya disebut Zaal IV sekarang R 1201 di Gedung Fisika Ruang V sebelumnya disebut Zaal V sekarang R 9008 di Gedung Teknik Lingkungan dulu Laboratorium Technische Hygiene en Assaineering Ruang VI sebelumnya disebut Zaal VI sekarang R 9009 di Gedung kuliah LFM Ruang X sebelumnya disebut Zaal X di kompartemen sebelah Timur yang atapnya memiliki jendela Aula Timur Ruang XIII sebelumnya disebut Zaal XIII kemudian R 5201 di Laboratorium Teknik Kimia yang sudah dibongkar tahun 1994 Pada era ini anggaran pembangunan sebagian diperoleh dari pampasan perang Beberapa bangunan yang didirikan yaitu gedung Departemen Arsitektur gedung untuk Departemen Biologi dan Geodesi dan dua gedung untuk Departemen Kimia Keempat bangunan ini merupakan prototipe bangunan prefabricated Pada tahun 1952 dibangun dua gedung dengan biaya Rp1 860 000 untuk setiap gedung Pada awal tahun akademik 1953 1954 satu gedung dapat diselesaikan 20 21 Dua gedung pertama yang diselesaikan adalah gedung bagian Geodesi dan gedung bagian Arsitektur Pada akhir tahun 1953 dimulai pembangunan gedung prefab lainnya dengan anggaran Rp10 juta 22 Namun karena kesulitan anggaran dan teknis akhirnya hanya empat gedung prefab yang bisa diwujudkan dari tujuh gedung yang direncanakan Selain fasilitas yang diperuntukan bagi departemen dibangun pula beberapa gedung lainnya yaitu Balai Pertemuan Ilmiah BPI yang terletak di Jalan Surapati No 1 dan gedung yang terletak di Utara kampus Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman sebelumnya bernama Direktorat Penelitian Masalah Bangunan DPMB pernah juga bernama Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan LPMB yang kemudian dihibahkan kepada ITB Saat ini gedung tersebut difungsikan sebagai Sekolah Bisnis dan Manajemen Gedung BPI dan DPMB dirancang oleh Natmeisnig dan Kopeignig arsitek berkebangsaan Austria yang saat itu bergabung dengan Biro Arsitek Sangkuriang Gedung Bagian Planologi Sunting Mulai dibangun 1950an selesai 1950an dibongkar 1994 Gedung Bagian Planologi terdiri atas dua gedung tidak bertingkat yang dibangun sekitar tahun 1950an berlokasi di tempat yang sama dengan gedung Chemisch physisch wegenlaboratorium note 12 Semula gedung ini digunakan Bagian Matematika yang sebelumnya berkedudukan di Jl Tamansari No 64 sekarang Rektorat ITB bersama bagian FIPIA lainnya Setelah Gedung Departemen Matematika di sebelah barat lapangan bola selesai dibangun Matematika pindah ke gedung baru dan Bagian Planologi departemen jurusan yang baru lahir pada tahun 1959 menempati gedung itu hingga dibongkar tahun 1994 Di atas lokasi tersebut sekarang berdiri Labtek IX A yang ditempati SAPPK dan Planologi Gedung prefab Arsitektur Sunting Mulai dibangun 1951 selesai 1953 biaya Rp1 860 000 dibongkar 1994 Gedung prefab berlantai tiga ini semula digunakan untuk Bagian Arsitektur yang namanya pernah berubah menjadi Departemen Perencanaan dan Seni Rupa DPSR kemudian Departemen Arsitektur lalu Jurusan Teknik Arsitektur hingga Program Pendidikan Arsitektur Gedung Arsitektur dan gedung Geodesi mulai dibangun pada akhir tahun 1951 dan selesai pertengahan tahun 1953 Sekitar tahun 1994 gedung ini dibongkar total dan di atasnya dibangun kembali menjadi Labtek IX B untuk Program Pendidikan Arsitektur Gedung prefab Biologi dan Geodesi Sunting nbsp Gedung Teknik Geodesi 1953 1994Mulai dibangun 1951 selesai 1953 biaya Rp1 860 000 dibongkar 1994 Gedung prefab berlantai tiga ini semula digunakan untuk Departemen Geodesi yang menggunakan lantai satu Departemen Biologi Seksi Botani yang menggunakan lantai dua Departemen Biologi Seksi Zoologi yang menggunakan lantai tiga Gedung ini berdiri di atas lokasi Laboratorium voor wegenbouw proefbaan yang sebelumnya dibongkar Sebelumnya jurusan Biologi menempati gedung FIPIA Jl Tamansari 64 sekarang Rektorat ITB 7 185Dengan meningkatnya kebutuhan fasilitas dan sarana Jurusan Biologi yang kemudian ditingkatkan menjadi setingkat fakultas yaitu Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati SITH pada 1 Januari 2006 pindah ke fasilitas baru di Labtek XI pada tahun 1994 Sekitar tahun 1994 gedung ini dibongkar total dan di atasnya dibangun kembali menjadi Labtek IX C untuk Prodi Teknik Geodesi dan Teknik Lingkungan nbsp Laboratoria MesinLaboratoria Mesin Sunting Mulai dibangun 1952 selesai 1954 biaya Rp5 500 000 20 Gedung Laboratoria Mesin merupakan gedung yang mengakomodasikan beberapa laboratorium Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara FTMD di antaranya Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi Gedung ini merupakan laboratorium pertama yang dimiliki FTMD sejak masih bernama Bagian Mesin lalu menjadi Departemen Mesin kemudian Jurusan Teknik Mesin hingga akhirnya menjadi FTMD Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 22 LS 107 36 31 BT atau di sebelah barat Labtek XI Gedung Tambang dan Geologi Sunting Mulai dibangun 1950an selesai 1950anGedung Tambang dan Geologi yang berlantai empat ini merupakan gedung yang mengakomodasikan beberapa laboratorium Program Studi Teknik Pertambangan dan Program Studi Teknik Geologi Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 18 2 LS 107 36 42 2 BT atau di sebelah barat Labtek IV nbsp Interior Gedung BPIGedung BPI Sunting nbsp Eksterior Gedung BPIMulai dibangun November 1953 selesai Februari 1955 diresmikan 7 April 1956 biaya Rp1 750 000 Arsitek Ir Albertus Wilhelm Gmelig Meyling dari Ingenieursbureau Ingenegeren Vrijburg IBIV NV Bandung kontraktor Boen Kwet Liem Gedung Balai Pertemuan Ilmiah BPI ITB yang terletak di sudut persimpangan Jl Dipatiukur dulu bernama Beatrix boulevard Jl Surapati dulu bernama Irene boulevard dan Jl Ir H Juanda adalah gedung pertemuan yang dapat digunakan antara lain untuk kegiatan seminar pameran dan kegiatan serupa lainnya yang melibatkan masyarakat luar kampus Gedung berlantai tiga yang semula dimiliki oleh Perhimpunan Ilmu Alam Indonesia PIAI suatu organisasi yang pada masa kolonial bernama Koninklijke Natuurkundige Vereniging Gedung ini memiliki perpustakaan yang dapat menampung 60 000 karya tulis Denah bangunan berbentuk trapesium yang menyesuaikan kondisi lahan Gedung ini memiliki ruang pertemuan yang dapat menampung 300 orang dengan sisi depan 12 meter sisi belakang 18 meter lebar bangunan 16 meter tinggi bangunan 7 5 meter 23 Gedung ini diresmikan penggunaannya pada hari Sabtu 7 April 1956 oleh Ketua PIAI Prof H Th M Leeman yang juga adalah guru besar Matematika dan Dekan FIPIA 6 Oktober 1947 1957 24 Tidak berapa lama kemudian dengan dilikuidasinya Perhimpunan Ilmu Alam Indonesia gedung ini berikut koleksi buku bukunya dialihkan pengelolaannya kepada ITB dan namanya diubah menjadi Balai Pertemuan Ilmiah BPI Gedung prefab Kimia I Sunting Mulai dibangun akhir tahun 1953 selesai 1955 terbakar September 1974 Gedung prefab Kimia I berlantai tiga untuk Departemen Kimia di antaranya mengakomodasikan Laboratorium Kimia Analitik di lantai dua Laboratorium Kimia Fisika di lantai tiga dan Laboratorium Kimia Dasar Pada bulan September 1974 gedung ini terbakar habis Api berasal dari gudang zat kimia Laboratorium Kimia Analitik di lantai dua yang merambat ke Laboratorium Kimia Fisika di lantai tiga sehingga seluruh gedung habis terbakar 25 19 Peristiwa ini menjadi keprihatinan semua civitas ITB Namun setelah dievaluasi dan dinilai karena kerugian musibah ini lebih dari satu miliar rupiah sehingga masuk dalam kategori musibah nasional yang artinya menjadi beban seluruh Indonesia Selanjutnya setelah pihak ITB mengajukan permasalahan tersebut pemerintah mencairkan anggaran sebesar Rp1 176 000 000 sesuai dengan hasil penilaian pihak ITB Kemudian dari anggaran tersebut digunakan untuk menyiapkan sarana kegiatan sementara untuk praktikum Kimia Analitik Kimia Anorganik dan Kimia Fisika yang dilaksanakan di Gedung prefab Kimia II sambil menunggu pembangunan kembali gedung yang terbakar Untuk praktikum Kimia Dasar bagi mahasiswa tingkat pertama TPB sementara dilaksanakan di laboratorium milik Departemen Teknik Kimia untuk menampung kegiatan administrasi dan perpustakaan dibangun bangunan semi permanen Namun dengan perencanaan yang matang efisien dan niat baik dari anggaran tersebut secara efektif ITB berhasil membangun dua gedung berikut isinya yaitu Gedung Kimia berlantai tiga pengganti yang terbakar dan gedung lainnya yang berlantai dua untuk Laboratorium Fisika dan Kimia TPB 25 20 Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 21 5 LS 107 36 43 BT atau di sebelah timur Labtek I di sebelah selatan Gedung BSC B Gedung prefab Kimia II Sunting Mulai dibangun akhir tahun 1953 selesai 1955 Gedung prefab Kimia II berlantai tiga untuk Departemen Kimia dan Departemen Farmasi di antaranya mengakomodasikan Laboratorium Kimia Organik dan Laboratorium Biokimia Departemen Farmasi kemudian pindah ke fasilitas baru di Labtek VII sekitar tahun 1997 Tinggal satu gedung inilah yang masih berdiri dari empat bersaudara gedung prefab yang pernah ada di kampus ini Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 22 7 LS 107 36 43 BT atau di sebelah timur Labtek I nbsp Gedung LPMB Sekolah Bisnis dan ManajemenGedung LPMB SBM Sunting Mulai dibangun 1954 selesai 1956 biaya Rp2 000 000 Gedung yang terletak di Jl Tamansari No 84 pojok barat laut Kampus Ganesha ini semula merupakan milik Lembaga Penjelidikan Masalah Bangun Bangunan LPMB yang didirikan pada tanggal 22 Desember 1953 26 Pada masa pembangunan gedung ini 1954 1956 LPMB sementara melaksanakan penelitian di laboratorium yang tersedia di kampus Dengan kepindahan Puslitbangkim ke lokasi yang baru di Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung sekitar tahun 1980an komplek LPMB ini kemudian dihibahkan kepada ITB Penggunaan pertama kali oleh ITB adalah sebagai kantor administrasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA dan Fakultas Pasca Sarjana FPS Setelah FMIPA pindah ke gedung Labtek VIII yang baru dibangun pada tahun 1996 tinggal FPS dan program MMBAT yang menggunakan gedung ini Setelah FPS pindah ke gedung baru di belakang Rektorat ITB pada tahun 2000an gedung tersebut difungsikan sebagai Sekolah Bisnis dan Manajemen SBM ITB Gedung berlantai tiga dengan satu lantai basement yang berlokasi pada posisi 6 53 17 LS 107 36 32 BT ini sudah direnovasi beberapa kali dan disesuaikan arsitekturnya Periode 1959 1973 Sunting Penomoran ruang kuliah Ketika ITB diresmikan tahun 1959 yang merupakan penyatuan Fakultas Teknik dan FIPIA Universitas Indonesia Bandung dilakukan reorganisasi bagian bagian yang ada menjadi tiga departemen dan 17 bagian yaitu Departemen Ilmu Teknik DIT Departemen Ilmu Pasti dan Ilmu Alam DIPIA Departemen Kimia Biologi DKB DIT membawahi delapan bagian yaitu Bagian Sipil Bagian Mesin Bagian Elektro Bagian Tambang Bagian Geologi Bagian Geodesi Bagian Arsitektur Senirupa Bagian Tata Pembangunan Daerah amp Kota DIPIA membawahi lima bagian yaitu Bagian Matematika Bagian Fisika Bagian Fisika Teknik Sekolah Instrumentasi amp Peniup Gelas Bagian Astronomi Bagian Meteorologi Geofisika DKB membawahi empat bagian yaitu Bagian Kimia Sekolah Analis Bagian Kimia Teknik Bagian Farmasi Bagian Biologi Botani Zoologi Pada tahun 1961 susunan departemen diubah lagi menjadi tujuh departemen dengan urutan sebagai berikut Departemen Ilmu Pasti dan Ilmu Alam DIPIA Departemen Kimia Biologi DKB Departemen Teknik Sipil DTS terdiri atas bagian Geodesi 31 Sipil 32 dan Teknik Penyehatan 33 Departemen Mesin Elektro DME Departemen Fisika Teknik dan Teknologi Kimia DFTTK Departemen Perencanaan dan Seni Rupa DPSR Departemen Teknologi Mineral DTM Sejak itu sistematika pemberian nomor ruang kuliah dibuat berdasarkan urutan departemen tersebut misalnya Ruang kuliah fisika di Gedung Bosscha dinamakan 1201 angka 1 digit pertama menunjukkan kode DIPIA angka 2 digit kedua menunjukkan kode Bagian Fisika 11 Matematika 12 Fisika dan seterusnya angka 01 dua digit berikutnya menunjukkan urutan kelas di bagian itu Ruang kuliah 2101 menunjukkan ruang tersebut merupakan ruang kelas yang pertama 01 yang dimiliki bagian Kimia 21 yang berada di bawah Departemen Kimia Biologi 2 Ruang kuliah 4102 menunjukkan ruang tersebut merupakan ruang kelas yang kedua 02 yang dimiliki bagian Mesin 41 yang berada di bawah Departemen Mesin Elektro 4 Untuk ruang kuliah umum seperti LFM TVST GKU digit pertama dinomori angka 9 misalnya LFM diberi kode 9009 Walaupun susunan fakultas sekolah telah berubah berulang kali namun cara pengkodean ruang kuliah tersebut masih digunakan hingga sekarang Karena kebijakan ITB yang berkaitan dengan fasilitas ruangan kuliah dengan memperbanyak ruang kuliah umum daripada ruang kuliah jurusan dengan tujuan efektivitas penggunaan ruang yang fleksibel sehingga dapat digunakan semua program studi yang memerlukan Di sisi lain dalam pergaulan sosialnya otomatis terjadi interaksi antar mahasiswa yang berlainan prodi Ruang ruang kuliah yang berada di jurusan prodi tetap disediakan terutama untuk mata kuliah yang bersifat khusus prodi nbsp Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang MikroLaboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro Sunting Mulai digunakan 13 Januari 1964 Gedung Laboratorium Telekomunikasi Radio dan Gelombang Mikro yang dikelola Sekolah Teknik Elektro dan Informatika STEI ini sebelumnya bernama Laboratorium Radar Gedung berlantai dua ini berlokasi pada posisi 6 53 26 LS 107 36 30 BT atau di sebelah barat GKU Barat di sebelah utara Bunker Pembangunan Laboratorium Radar memiliki sejarah yang menarik karena terkait dengan usaha pengembalian Irian Barat ke pangkuan RI Gedung ini mulai dibangun sekitar 1963 merupakan kerjasama antara ITB dan Angkatan Laut Republik Indonesia ALRI Kerjasama yang terjalin pada dasarnya merupakan kerjasama bidang pendidikan dan pelatihan yang diwadahi dalam bentuk Sekolah Elektronika Angkatan Laut SEAL Pada waktu itu dalam upaya perebutan kembali Irian Barat TNI AL membutuhkan dua ratus perwira muda dalam bidang telekomunikasi radar dan navigasi serta sistem kontrol Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut maka dibukalah SEAL di Kampus Ganesha dengan gedungnya adalah Laboratorium Radar Gedung ini diresmikan Laksamana R E Martadinata pada tanggal 13 Januari 1964 Gedung ini semula direncanakan berlantai empat namun karena keterbatasan waktu dan dana akhirnya dibangun dua lantai saja 27 166 nbsp Laboratorium Konversi Energi ListrikLaboratorium Konversi Energi Listrik Sunting Mulai digunakan 1960 1962 Gedung Laboratorium Konversi Energi Listrik merupakan bantuan dari pemerintah Jerman Barat dalam rangka kerja sama ITB TU Braunschweig yang dibangun sekitar awal 1960an 7 530 Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 27 LS 107 36 33 BT atau di antara GKU Barat dengan Gedung Fisika sebelah barat Labtek V Gedung FMIPA Sunting Mulai digunakan 1960 1962 dibongkar 1993 Gedung FMIPA terdiri atas dua gedung tidak bertingkat yang pernah berfungsi sebagai kantor administrasi dan staf dosen Teknik Elektro yang berlokasi di antara Laboratorium Konversi Energi Listrik dengan lapangan bola sebelah utara Gedung Fisika 7 530 Setelah Labtek II dibangun sekitar tahun 1980an dan Departemen Teknik Elektro pindah ke Labtek II gedung ini kemudian digunakan sebagai kantor administrasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Gedung ini telah dibongkar sekitar tahun 1993 bersamaan dengan masa pembangunan gedung yang menempati area eks lapangan bola lokasinya kira kira sekarang menjadi lapangan parkir Labtek V Gedung FTI Sunting Mulai digunakan 1960 1962 dibongkar 1993 Gedung FTI terdiri atas dua gedung tidak bertingkat yang pernah berfungsi sebagai kantor administrasi dan staf dosen Teknik Elektro yang berlokasi di antara Laboratorium Konversi Energi Listrik dengan lapangan bola sebelah utara Ruang Kuliah Pandang Dengar 7 530 Setelah Labtek II dibangun sekitar tahun 1980an dan Departemen Teknik Elektro pindah ke Labtek II gedung ini kemudian digunakan sebagai kantor administrasi Fakultas Teknologi Industri FTI dan pernah juga digunakan sebagai kantor administrasi Fakultas Pasca Sarjana FPS Gedung ini telah dibongkar sekitar tahun 1993 bersamaan dengan masa pembangunan gedung yang menempati area eks lapangan bola lokasinya kira kira sekarang menjadi Labtek V Ruang Kuliah Pandang Dengar Sunting Mulai digunakan 1960 1962 dibongkar 1993 Ruang Kuliah Pandang Dengar merupakan gedung tidak bertingkat yang berfungsi sebagai ruang kuliah umum yang dulunya berlokasi pada posisi 6 53 26 5 LS 107 36 34 7 BT atau di sebelah timur Laboratorium Konversi Energi Listrik Ruang kuliah pandang dengar ini pada masanya pernah juga disebut Ruang Kuliah Gedung Oktagon 7 530 karena denahnya yang berbentuk segi delapan Namun dengan dibangunnya Gedung Oktagon yang baru pada tahun 1970an di utara tengah kampus gedung ini lebih dikenal sebagai Ruang Kuliah Pandang Dengar Gedung ini telah dibongkar sekitar tahun 1993 bersamaan dengan masa pembangunan gedung yang menempati area eks lapangan bola lokasinya kira kira sekarang menjadi lapangan parkir Labtek V Gedung Geofisika dan Meteorologi Sunting Mulai dibangun 1960an dibongkar 1994 Gedung Geofisika dan Meteorologi GM merupakan gedung tidak bertingkat yang mengakomodasi Departemen Geofisika dan Meteorologi dibuka tahun 1961 sebagai bagian dari FMIPA yang pernah berdiri di lokasi sekitar 6 53 17 LS 107 36 34 7 BT di sebelah utara GSG di lokasi yang sekarang menjadi Gedung CADL Selanjutnya Jurusan GM pindah ke lokasi keduanya di Labtek III lantai 4 bersebelahan dengan Departemen Astronomi Selanjutnya dengan selesainya pembangunan Labtek XI sekitar tahun 1994 Jurusan GM pindah ke Labtek XI Dengan kepindahan tersebut gedung ini dibongkar dan dijadikan area parkir kendaraan untuk GSG GSG dan area parkir ini kemudian dibongkar pada tahun 2012 dan dibangun Gedung CADL Gedung Teknik Perminyakan Sunting Mulai dibangun selesai Gedung Teknik Perminyakan berlantai dua ini merupakan gedung yang mengakomodasi kantor administrasi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian FITB dan Program Pendidikan Teknik Perminyakan Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 19 LS 107 36 43 3 BT atau di antara Labtek IV dengan Gedung BSC B sebelah barat Gedung RME amp M FTTM Pada awalnya gedung ini dibangun untuk Bagian Teknik Perminyakan yang baru dibuka pada tahun 1962 setelah sejak tahun 1950 merupakan Subbagian Teknik Pertambangan Sesuai perkembangan dan reorganisasi berikutnya selain untuk Bagian Departemen Jurusan Teknik Perminyakan gedung ini juga pernah mengakomodasi kantor administrasi Fakultas Teknologi Mineral FTM Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral FIKTM hingga Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian FITB Laboratorium Fisika Bangunan Adhiwiyogo Sunting Mulai dibangun September 1974 selesai Januari 1975 dibongkar 2013 27 173Gedung Laboratorium Fisika Bangunan Adhiwiyogo merupakan gedung tidak bertingkat yang mengakomodasi salah satu laboratorium Program Pendidikan Teknik Fisika yang pernah berdiri di sebelah barat Gedung Fisika atau di sebelah utara Gedung BSC A Gedung ini dibongkar sekitar tahun 2013 untuk mewadahi Gedung CIBE Fasilitas pengganti laboratorium ini diwadahi di Laboratorium Akustik di Gedung CAS Gedung BRT ex SAIG Sunting Mulai dibangun selesai dibongkar 2013 Gedung BRT ex Sekolah Ahli Instrumen dan Gelas SAIG merupakan gedung tidak bertingkat yang pernah berdiri di sebelah barat Gedung Fisika atau di sebelah utara Laboratorium Fisika Bangunan Setelah SAIG ditutup gedung ini digunakan Biro Rumah Tangga BRT BRT sendiri sebelumnya menempati Gedung panggung BRT Gedung BRT SAIG dibongkar sekitar tahun 2013 untuk mewadahi Gedung CIBE nbsp Laboratorium Fisika Bumi dibongkar tahun 2013Laboratorium Fisika Bumi Sunting Mulai dibangun selesai dibongkar 2013 Gedung Laboratorium Fisika Bumi merupakan gedung tidak bertingkat yang mengakomodasi salah satu laboratorium Program Pendidikan Fisika yang pernah berdiri di sebelah barat Gedung Fisika atau di sebelah utara Gedung BRT ex SAIG Gedung ini dibongkar sekitar tahun 2013 untuk mewadahi Gedung CIBE Gedung Puskom dan PIKSI Sunting Mulai dibangun selesai dibongkar 1992 Gedung Pusat Komputer Puskom dan Pusat Ilmu Komputer dan Sistem Informasi PIKSI terdiri atas dua gedung tidak bertingkat yang pernah berdiri di sebelah selatan gedung MKDU Gedung ini sebelumnya pernah digunakan Departemen Teknik Industri sebelum TI pindah ke Labtek III Gedung ini dibongkar sekitar tahun 1992 karena lokasinya akan dibangun Gedung Labtek X dan Labtek XI Gedung MKDU Sunting Mulai dibangun selesai dibongkar 1992 Gedung Mata Kuliah Dasar Umum MKDU merupakan gedung tidak bertingkat yang mengakomodasi kantor administrasi dan ruang ruang staf pengajar MKDU yang pernah berdiri di lokasi sekitar 6 53 20 LS 107 36 34 BT di sebelah selatan GSG Gedung ini dibongkar sekitar tahun 1992 karena lokasinya akan dibangun Gedung Labtek X Kegiatan administrasi dan ruang MKDU kemudian diwadahi di Labtek IV sisi timur Sejak Labtek VII selesai dibangun 1996 kantor administrasi dan perangkatnya diwadahi di Labtek VII Gedung Farmasi Sunting Mulai digunakan dibongkar 2000an Gedung Farmasi merupakan gedung tidak bertingkat yang pernah berdiri di lokasi yang sekarang menjadi Gedung BSC B Jurusan Farmasi pernah menempati gedung ini hingga pindah ke Labtek VII yang selesai dibangun tahun 1996 Gedung ini telah dibongkar sekitar tahun 2000an untuk lokasi pembangunan Gedung BSC B Student Center Sunting Mulai dibangun 1969 diresmikan Juli 1970 dibongkar Juli 2004 Bangunan ini terdiri dari dua gedung kembar di kiri kanan bulevard kampus yang berfungsi sebagai pusat kegiatan mahasiswa yang direncanakan dibangun dan dikelola oleh Dewan Mahasiswa ITB Pembukaannya pada tahun 1970 diresmikan oleh Presiden RI Soeharto bersamaan dengan peringatan Lima Puluh Tahun Pendidikan Tinggi Teknik Indonesia 9 58 69 Student Center Barat pernah digunakan untuk kantin mahasiswa ruang pertemuan serbaguna kantor pos bank BNI sebelum dipindahkan ke Jl Tamansari dan koperasi mahasiswa 9 108 109 Sebelum gedung ini dibangun di pojok timur SC Barat pernah berdiri bangunan semi permanen untuk kantin dan toko buku yang didirikan pada masa TH Student Center Timur pernah digunakan untuk sekretariat Dewan Mahasiswa DM Majelis Permusyawaratan Mahasiswa MPM student lounge ruang latihan unit kegiatan beberapa sekretariat unit kegiatan mahasiswa toilet dan toko buku Dengan dibubarkannya DM dan MPM sekitar tahun 1980 ruang ruangnya dialihfungsikan Sekitar bulan Juli 2004 kedua gedung ini mulai dibongkar untuk mewadahi gedung baru yang dibangun di lokasi yang sama yaitu Gedung Campus Center 28 Gedung Kuliah Tambang dan Geologi Sunting Mulai digunakan dibongkar 1985 1988 Gedung Kuliah Tambang dan Geologi merupakan gedung tidak bertingkat yang pernah berdiri di lokasi yang sekarang menjadi Gedung CAS dan Perpustakaan Pusat Sebagian gedung ini telah dibongkar sekitar tahun 1985an untuk lokasi pembangunan Perpustakaan Pusat Setelah Labtek IV selesai dibangun sebagian dari Gedung Kuliah Tambang dan Geologi yang masih tersisa juga dibongkar dan dijadikan area parkir dan Pool Kendaraan II Periode 1973 1983 SuntingPada periode ini sejalan pula dengan upaya pemerintah dalam menertibkan pembangunan nasional ITB menyusun rencana jangka panjangnya yang dituangkan dalam Masterplan Akademik dan Masterplan Fisik Terjadi perubahan dalam sistem akademik di ITB dengan diperkenalkannya matrikulasi pada mahasiswa tingkat pertama atau Tingkat Persiapan Bersama Dengan adanya perubahan ini perlu dibangun fasilitas perkuliahan umum yang penggunaannya tidak dibatasi pada salah satu departemen saja Beberapa gedung yang dibangun antara lain gedung kuliah umum Oktagon dan TVST dua bangunan berbentuk segi delapan yang dilengkapi dengan fasilitas TV sirkuit tertutup Selain pengelolaan ruang kuliah secara terpusat pemanfaatan gedung juga dilaksanakan secara fleksibel oleh karenanya penamaan gedung gedung juga dibuat bersifat umum maka dimulailah era terminologi Laboratorium Teknik mulai Labtek I hingga era sekarang Labtek XI Dengan demikian sebuah Labtek bisa saja ditempati oleh beberapa prodi yang jika diperlukan dapat berpindah ke Labtek lain sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Fleksibilitas penggunaan gedung ruang ini secara historis telah berlangsung sejak era kolonial antara lain pada gedung Hulpgebouwen Gedung Kembar Sunting Mulai digunakan 1970an dibongkar 1994 Gedung Kembar merupakan dua gedung yang sama bentuknya yang masing masing terdiri atas dua ruang kuliah umum yang saling berhadapan Gedung satu lantai yang terletak di sebelah utara gedung lama Teknik Lingkungan ini kelasnya diberi nomor 9012 9013 9014 9015 Kedua gedung tersebut telah dibongkar sekitar tahun 1994 bersamaan dengan masa pembangunan gedung yang menempati area eks lapangan bola Di atas lokasinya kemudian dibangun lapangan parkir yang kemudian dibongkar lagi untuk dijadikan Laboratorium Pengujian Doping 2013 nbsp Interior Ruang Kuliah 9021 di lantai dua Gedung Oktagon nbsp Interior salah satu ruang kuliah di lantai satu Gedung Oktagon Gedung panggung BRT Sunting Mulai digunakan 1970an dibongkar 2002 Gedung panggung Biro Rumah Tangga BRT merupakan gedung tidak bertingkat yang mengakomodasi Biro Rumah Tangga BRT sebelum pindah ke Gedung BRT ex SAIG Gedung berkonstruksi baja knock down ini disebut Gedung Panggung karena gedung ini memiliki kaki kaki di bawah lantainya menyerupai rumah panggung yang bisa dibongkar pasang dan dipindah pindah sesuai kebutuhan Gedung panggung ini pernah didirikan kira kira di sebelah timur Laboratorium Kerjasama PLN ITB Ketika lokasi itu akan dibangun Labtek I atau Laboratorium Kerjasama PLN ITB gedung ini dibongkar dan dipasang lagi di sebelah timur Perpustakaan Pusat di utara kampus Ketika lokasi itu akan dibangun area parkir gedung ini dibongkar dan dipasang lagi di sebelah barat Gedung Teknik Sipil atau di sebelah utara Gedung Biro Pembelian Akhirnya gedung ini dibongkar sekitar tahun 2000an untuk mewadahi Gedung BSC A Gedung Oktagon Sunting Mulai dibangun digunakan lt 1976 Gedung Oktagon merupakan gedung kuliah umum berlantai dua yang berbentuk segi delapan yang semula terdiri atas 3 ruang kelas sedang masing masing dapat menampung sekitar 106 orang di lantai dasar dan 3 ruang kelas besar masing masing dapat menampung sekitar 222 orang di lantai dua Ruang kelas di lantai satu bernomor 9016 9017 9018 sedangkan di lantai dua bernomor 9019 9020 9021 Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 20 5 LS 107 36 36 BT Gedung Kimia Sunting Mulai dibangun 1975 digunakan 1976 Gedung Kimia berlantai tiga ini merupakan pengganti Gedung prefab Kimia I 1950an 1974 yang terbakar dan dibangun di lokasi yang sama yaitu posisi 6 53 21 5 LS 107 36 43 BT atau di sebelah timur Labtek I di sebelah selatan Gedung BSC B Laboratorium Fisika dan Kimia TPB Sunting Mulai dibangun 1975 digunakan 1977 Gedung Laboratorium Fisika dan Kimia Tahap Pertama Bersama TPB berlantai dua ini semula digunakan untuk Laboratorium Kimia Dasar di lantai dasar untuk menggantikan laboratorium di Gedung prefab Kimia I yang terbakar Laboratorium Fisika Dasar di lantai dua untuk menggantikan laboratorium di Gedung Fisika dan Tata Usaha TPB Setelah berfungsi sebagai Laboratorium Fisika Dasar Laboratorium Kimia Dasar dan Tata Usaha TPB selama kurang lebih 35 tahun gedung ini dialihfungsikan menjadi Gedung Comlabs USDI Kegiatan untuk Laboratorium Fisika Dasar dipindahkan ke gedung baru di Basic Science Center A BSC A di sebelah baratdaya kampus sisi barat Gedung Teknik Sipil Kegiatan untuk Laboratorium Kimia Dasar dipindahkan ke gedung baru di Basic Science Center B BSC B di sebelah selatan Gedung Teknik Perminyakan nbsp Interior Gedung Serba Guna GSG pada suatu pameran tahun 2011 Gedung Serba Guna Sunting nbsp Gedung Serba Guna GSG dilihat dari area parkir sebelah utara GSG Mulai dibangun 1976 selesai 1977 dibongkar 23 Oktober 2012 Gedung Serba Guna GSG merupakan gedung yang mengakomodasikan kegiatan wisuda penerimaan mahasiswa baru pameran indoor sport hall dan kegiatan publik lainnya Gedung ini selesai dibangun pada tahun 1977 dan digunakan pertama kali untuk pameran karya teknologi Tekno 77 yang diselenggarakan dari 17 27 Mei 1977 7 137 138 Sebelumnya kegiatan serupa ditampung di Aula Barat namun dengan berkembangnya populasi mahasiswa Aula Barat tidak dapat lagi menampung Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 18 LS 107 36 34 5 BT atau di antara gedung SBM dan gedung PAU di bagian utara kampus Dengan alasan serupa pada tahun 1990an GSG ini pun tidak dapat lagi menampung kegiatan seremonial besar sehingga dibangunlah SABUGA Namun GSG masih difungsikan terutama untuk kegiatan indoor sport Selanjutnya pada tanggal 23 Oktober 2012 29 GSG mulai dibongkar untuk mewadahi gedung baru yang dibangun di lokasi yang sama yaitu Gedung CADL nbsp Laboratorium Energi Surya Dasar Khusus Mesin dan Peralatan PertanianLaboratorium Surya Sunting Mulai dibangun 1976 selesai 1977 dibongkar 2014 Gedung Laboratorium Energi Surya Dasar Khusus Mesin dan Peralatan Pertanian atau sering disingkat Laboratorium Surya merupakan gedung yang mengakomodasikan laboratorium dasar khusus mesin yang didesain secara khusus untuk dapat menampung kegiatan penelitian dan pengembangan dalam pemanfaatan energi surya Arsitek yang mendesain gedung ini adalah Ir Hari Santo yang melengkapi gedung ini dengan sebuah platform yang tinggi di atas tanah yang ditopang oleh enam tiang beton Platform itu diperuntukkan khusus untuk menampung berbagai pengujian peralatan pemanfaatan energi surya dan pengukuran terkait Pembangunan gedung ini dimulai tahun 1975 1976 dan diselesaikan pada tahun 1977 7 108Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 20 5 LS 107 36 31 6 BT atau di antara Laboratoria Mesin dan Labtek III Gedung ini dibongkar sekitar tahun 2014 untuk mewadahi Gedung PPTI FTMD nbsp Interior salah satu ruang kuliah di lantai satu Gedung TVST Gedung TVST Sunting nbsp Interior salah satu ruang kuliah di lantai dua Gedung TVST Mulai dibangun 1977 selesai 1978 Gedung TVST Televisi Siaran Terbatas merupakan gedung kuliah umum berlantai dua dengan satu lantai basement yang berbentuk segi delapan yang semula terdiri atas 3 ruang kelas sedang masing masing dapat menampung sekitar 108 orang di lantai dasar dan 3 ruang kelas besar masing masing dapat menampung sekitar 228 orang di lantai dua Ruang kelas di lantai satu bernomor 9022 9023 9024 sedangkan di lantai dua bernomor 9025 9026 9027 atau TVST A TVST B TVST C Walau bentuk dan ukurannya menyerupai gedung Oktagon yang lebih dahulu dibangun perbedaan gedung TVST adalah pada fasilitas televisi siaran terbatas yang terdapat pada setiap kelas Gedung TVST adalah suatu eksperimen dalam metode pengajaran di mana seorang dosen dapat memberikan kuliah pada beberapa kelas paralel dalam waktu yang sama Oleh karenanya gedung TVST ini banyak digunakan untuk perkuliahan mahasiswa tingkat pertama atau Tingkat Persiapan Bersama TPB yang mata kuliahnya relatif sama Metode yang merupakan tonggak sejarah ini adalah salah satu upaya mengatasi permasalahan kurangnya tenaga pengajar dan standardisasi materi perkuliahan Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 22 LS 107 36 36 BT Laboratorium Kerjasama PLN ITB Sunting Mulai dibangun selesai sebelum Agustus 1979 Laboratorium yang semula bernama Laboratorium Kerjasama PLN ITB ini menampung beberapa laboratorium Sekolah Teknik Elektro dan Informatika STEI khususnya Program Studi Teknik Tenaga Listrik antara lain untuk Laboratorium Penelitian Sistem Tenaga dan Distribusi Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik Gedung berlantai dua ini berlokasi pada posisi 6 53 22 LS 107 36 39 BT atau di tenggara Plaza TPB sebelah timur gedung TVST di sebelah selatan Gedung Comlabs Laboratorium TPB lama di sebelah barat Labtek I Labtek I Sunting Mulai dibangun selesai gt 1980Gedung Laboratorium Teknik I atau disingkat Labtek I ini semula merupakan gedung yang mengakomodasikan beberapa laboratorium untuk jurusan Teknik Elektro dan Teknik Sipil Laboratorium Rekayasa Struktur Laboratorium Rekayasa Jalan dan Lalu Lintas Laboratorium Mekanika Tanah sejak tahun 1980an Laboratorium Rekayasa Struktur sebelumnya bernama Laboratorium Mekanika sebelumnya menempati perluasan Gedung Teknik Sipil sisi barat sedangkan Laboratorium Mekanika Tanah sebelumnya menempati bekas Laboratorium simulasi hidrodinamika Gedung berlantai tiga ini berlokasi pada posisi 6 53 21 LS 107 36 40 BT atau di sebelah timur Gedung Comlabs Laboratorium TPB lama nbsp Labtek IILabtek II Sunting Mulai dibangun 1977 selesai gt 1980Gedung Laboratorium Teknik II atau disingkat Labtek II ini semula merupakan gedung yang mengakomodasikan Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Mesin sejak tahun 1980an Gedung seluas sekitar 9 400 meter persegi terdiri atas empat lantai ebelum tahun 1980an sebagian fungsi Jurusan Teknik Elektro menempati Gedung FMIPA Dengan selesainya pembangunan Labtek V VI VII VIII dan dimekarkannya jurusan Teknik Elektro menjadi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika STEI dan jurusan Teknik Mesin menjadi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara FTMD sejak 1 Januari 2008 maka gedung ini diperuntukkan Kantor administrasi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara FTMD Program Studi Teknik Mesin lantai 2 Program Studi Aeronotika dan Astronotika lantai 3 Gedung berlantai empat ini berlokasi pada posisi 6 53 24 LS 107 36 31 BT atau di sebelah utara GKU Barat Sebelum Labtek II dibangun di sebelah selatan kolam Laboratoria Mesin terdapat sebuah gedung lama yang harus dibongkar untuk mewadahi Labtek II ini nbsp Labtek IIIPeriode 1983 1990 SuntingPada periode ini pembangunan masih tetap diprioritaskan bagi gedung gedung yang melayani kepentingan umum terutama yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran Di bagian barat kampus dibangun pula Gedung Kuliah Umum GKU Barat yang sebagian besar digunakan untuk kuliah mahasiswa TPB Salah satu rencana yang signifikan dilakukan periode ini adalah gagasan untuk memperluas area kampus hingga Lebak Siliwangi Area kampus sekitar 30 Ha mulai dirasakan keterbatasannya khususnya dengan berkembangnya departemen departemen yang memerlukan berbagai fasilitas baru Selain itu dirasakan pula kebutuhan akan pusat sarana olahraga yang tidak hanya digunakan oleh ITB namun dapat dimanfaatkan pula oleh masyarakat umum Untuk itulah gagasan untuk mengembangkan Lebak Siliwangi mendapat dukungan banyak pihak dengan tetap mempertahankan karakter aslinya sebagai lembah Selain itu terjadi pula perubahan struktur organisasi ITB dengan beralihnya peran Biro Pembangunan yang kemudian berada dalam kewenangan Pembantu Rektor Bidang Pengembangan Tiga gedung penting dibangun pada periode ini yaitu Gedung Perpustakaan Pusat yang gagasan awalnya dirancang oleh Slamet Wirasonjaya gedung Pusat Antar Universitas PAU dan Gedung Kuliah Umum GKU Timur Selain itu kesadaran untuk menata area utara yang sebelumnya menjadi area belakang kampus mulai diwujudkan dengan diadakannya sebuah sayembara penataan Gerbang Utara Sayembara ini dimenangkan oleh mahasiswa Mohammad Thamrin AR 81 yang telah mengalami perubahan dengan adanya fasilitas yang dibangun kemudian sunken court sebuah underground facilities penghubung antara area kampus Ganesha dan Lebak Siliwangi nbsp Setelah renovasi pertama dinding dilapis keramik nbsp Setelah renovasi kedua dinding dilapis ACP Labtek III Sunting Mulai dibangun mulai digunakan sekitar pertengahan tahun 1985 direnovasi 2016 2017 peresmian renovasi 25 Maret 2017Gedung Laboratorium Teknik III atau disingkat Labtek III yang terdiri dari dua blok berlantai lima yang saling berhubungan ini merupakan gedung yang mengakomodasikan Program Studi Teknik Industri Program Studi Matematika Program Studi Astronomi dan kantor administrasi Fakultas Teknologi Industri sejak awal semester gasal 1985 1986 sekitar pertengahan tahun 1985 Gedung sebelah utara digunakan Prodi Matematika dan Astronomi gedung sebelah selatan digunakan Prodi Teknik Industri dan juga pernah digunakan kantor administrasi Fakultas Teknologi Industri Jurusan Geofisika dan Meteorologi juga pernah menempati Lantai 4 bersebelahan dengan Astronomi Gedung ini menempati bekas Gedung Barrac Teknik Industri yang telah dibongkar sebelumnya Pada tahun 2015 pertengahan semester I 2015 2016 Prodi Matematika dan Astronomi pindah ke Gedung CAS selanjutnya gedung ini digunakan oleh Prodi Teknik Industri dan direnovasi menjadi Center for Information Technology for Industrial Engineering CITIE Walau Matematika sudah pindah namun di CITIE Lantai 1 masih ada Pusat Penerapan dan Simulasi Matematika PPMS dan Maths Aids Center MAC Tahun 2017 renovasi Labtek III selesai dan kini dinamai dengan nama Matthias Aroef Peresmian hasil renovasi gedung dilaksanakan hari Sabtu 25 Maret 2017 di gedung Labtek III 30 Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 19 LS 107 36 31 BT atau di sebelah barat laut kampus di sebelah selatan Gedung SBM ITB GKU Barat Sunting Mulai dibangun 1984 1985 mulai digunakan awal tahun 1986 Semula gedung berlantai tiga yang berbentuk segi delapan ini disebut Gedung Kuliah Umum GKU namun setelah di sisi timur kampus dibangun GKU yang lain maka disebut Gedung Kuliah Umum GKU Barat atau GKU Lama GKU ini pertama kali digunakan untuk perkuliahan mahasiswa TPB ITB angkatan 1985 semester genap awal tahun 1986 Lantai dasarnya digunakan untuk 4 ruang kelas beberapa ruang seminar kantin dan toilet Lantai dua dan tiga masing masing digunakan untuk 8 ruang kelas dan ruang penunjang antara lain toilet Jumlah ruang kuliah total sebanyak 20 ruangan berbentuk amphitheater masing masing berkapasitas maksimal 100 orang GKU Barat berlokasi pada posisi 6 53 25 LS 107 36 32 BT atau di sebelah selatan Labtek II sisi barat kampus Perpustakaan Pusat Sunting Mulai dibangun 1985 selesai 1987 Gedung Perpustakaan Pusat yang berlantai empat dengan satu lantai basement ini berlokasi pada posisi 6 53 18 LS 107 36 39 BT atau di sebelah timur Sunken Court dan Gedung PAU di bagian utara kampus Sebelumnya Perpustakaan Pusat menempati Aula Timur yang sudah tidak cukup lagi mengakomodasi fungsi perpustakaan Aula Barat pun dijadikan ruang baca jika tidak ada kegiatan seremonial Selanjutnya pada tahun 1975 dimulailah perencanaan sebuah gedung perpustakaan permanen yang dirancang sesuai dengan fungsi perpustakaan perguruan tinggi Pertengahan tahun 1987 sebuah gedung perpustakaan yang cukup megah berdiri di kampus ITB dengan luas 9 000 meter persegi Gedung ini merupakan tahap pertama dari rencana bangunan yang jumlah totalnya mencapai luas 16 000 meter persegi Tahap kedua pembangunan gedung perpustakaan baru akan dilaksanakan setelah gedung tahap pertama terisi penuh dan hal ini diperkirakan baru akan tercapai setelah gedung tahap pertama dioperasikan selama 25 tahun 31 Pembangunan gedung perpustakaan ini harus membongkar sebagian Gedung Kuliah Tambang dan Geologi Pada lantai basement Perpustakaan Pusat difungsikan untuk Penerbit ITB Dalam perjalanannya gedung ini sudah beberapa kali direnovasi Semula dinding bangunannya berupa plesteran tekstur dengan warna dominan putih Pada renovasi berikutnya dinding bangunan dilapis keramik dan yang terakhir dindingnya dilapis Aluminium Composite Panel ACP Gedung Biro Pembelian Sunting Mulai digunakan 1980an dibongkar 2002 Gedung Biro Pembelian merupakan gedung tidak bertingkat yang mengakomodasi Biro Pembelian kantor KKN dan beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa antara lain Pramuka Donor Darah PSTK Sebelumnya kantor kantor tersebut menggunakan selasar Aula Barat dan Aula Timur yang disekat sekat Ketika kemudian Aula Barat dan Aula Timur direnovasi sekitar tahun 1980an maka gedung penunjang ini pun dibangun di sebelah barat Gedung Teknik Sipil atau di sisi selatan Gedung panggung BRT Gedung ini dibongkar sekitar tahun 2000an untuk mewadahi Gedung BSC A Labtek IV Sunting Mulai dibangun selesai lt 1986 Gedung Laboratorium Teknik IV atau disingkat Labtek IV terdiri atas dua gedung berlantai empat yang mengakomodasikan Program Studi Teknik Geologi Program Studi Teknik Geofisika Program Studi Teknik Pertambangan dan Program Studi Teknik Perminyakan Gedung Labtek IV berlokasi pada posisi 6 53 18 LS 107 36 44 BT berhimpitan dengan gedung Tambang lama atau di sebelah timur laut kampus bagian depan sisi barat digunakan Program Studi Teknik Geologi bagian belakang sisi timur digunakan Program Studi Teknik Pertambangan Gedung Labtek IV A berlokasi pada posisi 6 53 20 LS 107 36 44 BT di sebelah timur Gedung Teknik Perminyakan digunakan Program Studi Teknik Perminyakan Kedua gedung ini mengapit Gedung RME amp M FTTM nbsp Gedung Riset dan Inovasi eks PAU dilihat dari arah tenggara gedung Gedung Riset dan Inovasi eks PAU Sunting Mulai dibangun selesai 1988 Gedung Riset dan Inovasi berlantai delapan dengan satu lantai basement ini semula digunakan sebagai gedung Pusat Antar Universitas PAU Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 18 LS 107 36 36 BT atau di sebelah barat Sunken Court dan Perpustakaan Pusat di sebelah utara kampus yang menempati bekas Pool Kendaraan I yang telah dibongkar sebelumnya Pool Kendaraan II Sunting nbsp Pool kendaraan dilihat dari arah timur sebelum dibongkar tahun 2013 Mulai digunakan 1988 dibongkar 2013 Pool Kendaraan II merupakan area terbuka untuk pool kendaraan yang berdiri di lokasi yang sekarang menjadi Gedung CAS sebagai pengganti fasilitas sebelumnya di Pool Kendaraan I Di atas pool kendaraan ini sebelumnya pernah berdiri beberapa Gedung Kuliah Tambang dan Geologi Kawasan ini kemudian dibongkar ketika akan dibangun Gedung CAS pada tahun 2013an Untuk mewadahi fungsi pool kendaraan dibangunlah fasilitas baru di sebelah timur Sasana Budaya Ganesha GKU Timur Sunting Mulai dibangun selesai gt 1989 Gedung Kuliah Umum GKU Timur yang berlantai empat ini berlokasi pada posisi 6 53 25 LS 107 36 43 BT atau di sebelah selatan Laboratorium Gelombang Teknik Kelautan yang menempati bekas Gedung Pusat Teknologi Pembangunan Development Technology Center DTC dan Lembaga Penelitian yang telah dibongkar sebelumnya Sarana Olahraga Ganesha Sunting Mulai dibangun selesai 1990 Sarana Olahraga Ganesha disingkat Saraga adalah komplek fasilitas olahraga ITB yang terletak di bagian utara kampus pada posisi 6 53 10 LS 107 36 35 BT Fasilitas olahraga dengan luas 43 816 meter persegi ini terdiri atas Empat lapangan tenis Empat lapangan basket mix used dengan dua lapangan voli Lapangan sepak bola Track band lari 400 meter Tiga kolam renang yang berbeda kedalamannya Papan panjat tebing Fitness center Fasilitas ini juga menandai dimulainya mata kuliah Olahraga 2 SKS yang merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Tahun Pertama Bersama TPB sejak angkatan 1990 dan masih eksis hingga sekarang Saraga juga menjadi pusat Unit Kegiatan Mahasiswa rutin berkumpul dan beraktivitas Bertempat di bawah kolam renang unit unit yang biasa berkegiatan antara lain Unit Selam Nautika ITB Unit Panahan Pasopati ITB Unit Renang amp Polo Air dan lain lain 32 Periode 1990 2001 Sunting nbsp Plaza Widya Nusantara dan Tugu Peresmian ITB Tugu Soekarno Pada Tahun 1992 ITB telah berhasil menyusun Rencana Induk Pengembangan RIP ITB 1992 2001 yang menggambarkan perencanaan jangka panjang dalam 10 sepuluh tahun berikutnya Terkait dengan pengembangan bidang fisik pada periode ini ITB memperoleh kesempatan untuk membangun berbagai fasilitas berikut kelengkapannya dalam volume yang sangat signifikan Sebuah lembaga keuangan pemerintah Jepang Overseas Economic Cooperation Fund telah bersedia membantu melalui Loan OECF IP 401 untuk tahap 1 tahun 1992 1997 dan Loan OECF IP 434 untuk tahap selanjutnya tahun 1994 2001 Konsultan Pacific Consultants International bekerja sama dengan Nissoken Architects Engineers Yamashita Sekkei Inc PT Bita Enarcon Engineering PT Wiratman amp Associates Manajemen Proyek PT Yodya KaryaTim yang diketuai oleh Meme Sutoko sebagai Project Officer berhasil membangun Labtek V VI VII VIII yang berada di area yang sebelumnya difungsikan sebagai lapangan sepak bola Labtek IX A IX B IX C yang berada di bagian tenggara kampus dan Labtek X XI yang berada di bagian barat laut kampus serta Kompleks Sabuga di Lebak Siliwangi Selain itu terdapat fasilitas pendukung lain bukan gedung yang juga dibiayai dari dana ini yaitu Plaza Widya Nusantara diresmikan Rektor ITB Prof Ir Wiranto Arismunandar MSME pada tanggal 28 Desember 1996 bersamaan dengan Labtek VII dan Labtek VIII dan Sunken Court Suatu sistem selasar untuk menghubungkan gedung gedung ini berhasil dimanfaatkan dengan baik Keempat gedung ini dihubungkan oleh ruang terbuka Plaza Widya Nusantara yang sekaligus mempertegas keberadaan sumbu imajiner kampus nbsp Bangunan amphitheater kanan bawah antara Labtek V Labtek VI dan GKUB Labtek IX A IX B dan IX C merupakan kelompok bangunan yang difungsikan untuk beberapa departemen khususnya di lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan FTSP Gedung gedung ini dirancang dengan mengacu pada unsure bangunan Aula Barat dan Timur Kolom silinder dari batu kali dan bentuk atap yang khas menjadi unsure utama yang kembali diulang dalam gubahan massanya Terdapat ruang terbuka berbentuk amphitheater yang sering digunakan bersama dalam acara acara baik oleh mahasiswa maupun acara yang diadakan oleh departemen Selain pembangunan fasilitas faslitas umum dan gedung yang ditujukan bagi kepentingan akademik di departemen departemen Dana bantuan OECF juga digunakan untuk membangun gedung yang dikenal dengan Rektorat ITB Gedung ini sebagian merupakan gedung lama yang direnovasi dan pembangunan gedung baru berlantai 5 lima seluas 6 000 meter persegi Gedung ini difungsikan sebagai Pusat Informasi dan Data Akademik ITB yang merupakan wadah kegiatan biro biro sebagai bagian dari organisasi ITB Terdapat ruang ruang kerja beserta pendukungnya termasuk salah satu gedung yang difungsikan sebagai tempat pendaftaran bagi mahasiswa baru Lantai atas gedung yang dinamai Gedung Annex ini digunakan sebagai ruang serbaguna yang sering digunakan untuk ruang promosi doktor Labtek X Sunting Mulai dibangun 1992 selesai 1994 kontraktor Tokai Kogyo Co Ltd PT Wijaya Kusuma Contractors JO Jumlah lantai 4 luas total 7 600 meter persegi Gedung Laboratorium Teknik X atau disingkat Labtek X ini merupakan gedung yang mengakomodasikan Program Studi Teknik Kimia dan Program Studi Teknik Material Labtek X dan XI yang memilih bentuk yang sama sekali berbeda dengan bangunan legendaris Aula Barat dan Timur Gedung Labtek X yang berlokasi pada posisi 6 53 20 5 LS 107 36 34 BT atau di bagian barat laut utara kampus ini menempati bekas Gedung MKDU Gedung Puskom dan PIKSI dan bengkel Teknik Mesin yang telah dibongkar sebelumnya Di antara Labtek X dan Labtek XI terdapat fasilitas bersama sekitar 1 200 meter persegi Karena warnanya yang didominasi oleh warna biru warga kampus sering menyebut kedua Labtek ini dengan Labtek Biru nbsp Labtek XI SITHLabtek XI Sunting Mulai dibangun 1992 selesai 1994 kontraktor Tokai Kogyo Co Ltd PT Wijaya Kusuma Contractors JO Jumlah lantai 4 luas total 7 600 meter persegi Gedung Laboratorium Teknik XI atau disingkat Labtek XI ini merupakan gedung yang mengakomodasikan jurusan Biologi sejak 1 Januari 2006 dimekarkan menjadi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati SITH Program Studi Meteorologi Program Studi Oseanografi Program Studi Teknik Metalurgi Gedung Labtek XI yang berlokasi pada posisi 6 53 22 5 LS 107 36 34 BT atau di sebelah selatan Labtek X ini menempati bekas Gedung Puskom dan PIKSI yang telah dibongkar sebelumnya Gedung Seni Rupa Sunting Mulai dibangun 1992 selesai 1994 Komplek Gedung Seni Rupa yang terdiri dari lima blok gedung ini mulai dibangun secara bertahap pada tahun 1992 dengan membongkar hulpgebouw gedung masa kolonial TH 1920 1992 di bagian utara yang bersebelahan dengan gedung Arsitektur lama Untuk tetap dapat mengakomodasi kegiatan akademik selama pembangunan sebagian kegiatan Fakultas Seni Rupa dan Desain FSRD menumpang sementara di Labtek IV Prodi Geologi dan Tambang Galeri Soemardja yang lama juga dibongkar selanjutnya dibangun ruang pameran yang lebih representatif yang kemudian dinamakan Galeri Soemardja juga Selanjutnya hulpgebouw di bagian selatan berikut bangunan bangunan tambahan dibongkar total pada pertengahan tahun 1993 untuk dibangun fasilitas baru yang lebih memadai Pada tahun 2015 gedung berlantai empat dengan satu lantai basement ini direnovasi dalam paket Center for Arts Design and Language CADL Komplek Gedung Seni Rupa yang berlokasi pada area di sekitar posisi 6 53 32 LS 107 36 42 BT ini terdiri atas 33 Gedung A berlantai empat untuk Studio Kriya Tekstil ruang cetak Studio Desain Produk Studio Desain Komunikasi Visual dan Studio Desain Interior Gedung B berlantai tiga untuk ruang kuliah S2 ruang dosen ruang kepala prodi ruang kuliah ruang S3 perpustakaan Gedung C berlantai dua untuk Galeri Soemardja di lantai satu dan ruang seminar di lantai dua Gedung D berlantai dua dengan satu lantai basement untuk Studio Seni Patung workshop dan ruang tugas akhir kantor Prodi SR Studio Seni Grafis dan ruang dosen Gedung E berlantai dua dengan satu lantai basement untuk workshop Studio Seni Keramik ruang tungku dan Studio Seni Lukis nbsp Plaza Widya Nusantara dilihat dari utara sebelah kanan adalah gedung Labtek V sebelah kiri adalah gedung Labtek VIII Labtek V Sunting Mulai dibangun 1993 diresmikan 11 Maret 1995 sumber dana OECF Loan No IP 401 kontraktor Summa Surya Perkasa Jumlah lantai 4 luas total 8 750 meter persegi Gedung Laboratorium Teknik V disingkat Labtek V atau Gedung Benny Subianto ini merupakan gedung yang mengakomodasikan Program Studi Teknik Elektro Program Studi Teknik Tenaga Listrik Program Studi Teknik Telekomunikasi Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Program Studi Informatika kantor administrasi Fakultas Teknologi Industri dan unit pendukung kegiatan akademik Gedung Labtek V yang berlokasi pada posisi 6 53 26 LS 107 36 35 BT atau di sebelah selatan Labtek VI ini menempati bekas beberapa gedung tidak bertingkat antara lain Gedung FMIPA Gedung FTI Ruang Kuliah Pandang Dengar dan lapangan sepak bola yang telah dibongkar sebelumnya Pada acara Dies Emas ITB tanggal 3 Maret 2009 nama gedung ini diresmikan menjadi Gedung Benny Subianto alumnus Teknik Mesin ITB angkatan 1960 34 Labtek VI Sunting Mulai dibangun 1993 diresmikan 11 Maret 1995 sumber dana OECF Loan No IP 401 kontraktor Summa Surya Perkasa Jumlah lantai 4 luas total 8 750 meter persegi Gedung Laboratorium Teknik VI disingkat Labtek VI atau Gedung T P Rachmat ini merupakan gedung yang mengakomodasikan Program Studi Teknik Fisika lantai 2 Program Studi Teknik Kelautan lantai 3 dan unit pendukung kegiatan akademik di antaranya Pusat Penelitian Kelautan IOM COMLABS TPB UPT Pendidikan Gedung Labtek VI yang berlokasi pada posisi 6 53 24 5 LS 107 36 35 BT atau di antara Labtek V dan Labtek XI ini menempati bekas beberapa gedung tidak bertingkat antara lain Gedung Departemen Matematika dan lapangan sepak bola yang telah dibongkar sebelumnya Pada acara Dies Emas ITB tanggal 3 Maret 2009 nama gedung ini diresmikan menjadi Gedung T P Rachmat alumnus Teknik Mesin ITB 34 Sasana Budaya Ganesha Sunting nbsp Interior Gedung Sasana Budaya GaneshaMulai dibangun 1993 selesai 1995 kontraktor PT Satyamitra Surya Perkasa Gedung Sasana Budaya Ganesha disingkat Sabuga merupakan gedung yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan tempat yang memadai dan representatif untuk kegiatan wisuda Gedung dengan balairung utama yang dapat menampung 4000 orang ini digagas pertama kali oleh Prof Ir Slamet Wirasonjaya Saat ini kegiatan kegiatan dalam skala kota seperti pameran pameran pagelaran dan kegiatan pertunjukan serta pertemuan pertemuan ilmiah sering diadakan Dengan terhubungnya fasilitas ini dengan sarana olahraga lain disekitarnya keberadaan gedung ini tidak hanya melayani kebutuhan bagi ITB namun terbuka pula bagi masyarakat umum Gedung ini berlokasi pada posisi 6 53 11 LS 107 36 30 BT Sunken Court Sunting Mulai dibangun 1995 selesai 1996 Sunken Court adalah ruang terbuka yang terletak di antara Gedung Perpustakaan Pusat dan Gedung Riset dan Inovasi eks PAU yang dibenamkan ke dalam tanah namun masih memiliki hubungan kontak dengan ruang yang berada lebih tinggi darinya Ruang ruang di sekitar sunken digunakan untuk sebagian unit kegiatan mahasiswa yang langsung terhubung ke sarana olahraga Lebak Siliwangi melalui terowongan bawah tanah yang memotong Jl Tamansari Dalam konteks urban ruang terbuka ini merupakan cikal bakal underground facilities kampus Fasilitas yang berlokasi pada area di sekitar posisi 6 53 18 LS 107 36 37 4 BT ini merupakan upaya untuk menguatkan kesinambungan sumbu imajiner dari gerbang utama selatan yang berlanjut hingga ujung utara kampus Labtek IX A Sunting Mulai dibangun 1994 diresmikan 11 Mei 1996 sumber dana OECF Loan No IP 434 kontraktor PT Pembangunan Perumahan Gedung Laboratorium Teknik IX A disingkat Labtek IX A merupakan gedung yang mengakomodasikan kantor administrasi Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan SAPPK serta Program Studi Teknik Planologi Perencanaan Wilayah dan Kota Gedung berlantai enam ini berlokasi pada posisi 6 53 29 5 LS 107 36 41 BT atau di sebelah tenggara kampus Di atas lokasi gedung Labtek IX A sebelumnya pernah berdiri Gedung Bagian Planologi dan empat gedung Quonset yang sebelumnya dibongkar Kontraktor PT Pembangunan Perumahan Labtek IX B Sunting Mulai dibangun 1994 diresmikan 24 Oktober 1996 sumber dana OECF Loan No IP 434 kontraktor PT Waskita Karya Gedung Laboratorium Teknik IX B disingkat Labtek IX B merupakan gedung yang mengakomodasikan Program Studi Teknik Arsitektur Gedung berlantai enam dengan satu lantai basement ini berlokasi pada posisi 6 53 30 5 LS 107 36 43 BT atau di sebelah tenggara kampus yang menempati lokasi yang sama dengan Gedung prefab Arsitektur yang sebelumnya dibongkar nbsp Laboratorium Teknik IX CLabtek IX C Sunting Mulai dibangun 1994 diresmikan 24 Oktober 1996 sumber dana OECF Loan No IP 434 kontraktor PT Waskita Karya Gedung Laboratorium Teknik IX C disingkat Labtek IX C merupakan gedung yang mengakomodasikan Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika lantai 1 4 dan Program Studi Teknik Lingkungan lantai 4 6 Gedung berlantai enam ini berlokasi pada posisi 6 53 29 5 LS 107 36 43 BT atau di sebelah tenggara kampus yang menempati lokasi yang sama dengan Gedung prefab Biologi dan Geodesi yang sebelumnya dibongkar Di antara Labtek IX B dan Labtek IX C terdapat bangunan tambahan berupa amphitheater yang diresmikan pada tanggal 31 Juli 1998 dengan sumber dana OECF Loan No IP 434 Labtek VII Sunting Mulai dibangun 1995 diresmikan 28 Desember 1996 sumber dana OECF Loan No IP 434 kontraktor PT Wijaya Kusuma Contractors Jumlah lantai 4 1 basement luas total 11 000 meter persegi Gedung Laboratorium Teknik VII disingkat Labtek VII atau Gedung Yusuf Panigoro ini merupakan gedung yang mengakomodasikan jurusan Farmasi sejak 1 Januari 2006 dimekarkan menjadi Sekolah Farmasi SF Sosioteknologi dulu MKDU dan unit pendukung kegiatan akademik Gedung Labtek VII yang berlokasi pada posisi 6 53 24 5 LS 107 36 39 BT atau di antara Labtek VIII dan Laboratorium PLN ini menempati bekas empat Laboratorium Teknik Kimia dan lapangan sepak bola yang telah dibongkar sebelumnya Pada acara Dies Emas ITB tanggal 3 Maret 2009 nama gedung ini diresmikan menjadi Gedung Yusuf Panigoro nama orang tua Arifin Panigoro alumnus Teknik Elektro ITB 34 Labtek VIII Sunting Mulai dibangun 1995 diresmikan 28 Desember 1996 sumber dana OECF Loan No IP 434 kontraktor PT Wijaya Kusuma Contractors Jumlah lantai 4 1 basement luas total 11 000 meter persegi Gedung Laboratorium Teknik VIII disingkat Labtek VIII atau Gedung Achmad Bakrie ini merupakan gedung yang mengakomodasikan kantor administrasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika STEI kantor administrasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA dan unit pendukung kegiatan akademik di antaranya UPT Bahasa Gedung Labtek VIII yang berlokasi pada posisi 6 53 26 LS 107 36 39 BT atau di sebelah selatan Labtek VII ini menempati bekas gedung Teknik Informatika bekas Centraal Electrisch Laboratorium Laboratorium Teknik Kimia dan lapangan sepak bola yang telah dibongkar sebelumnya Pada acara Dies Emas ITB tanggal 3 Maret 2009 nama gedung ini diresmikan menjadi Gedung Achmad Bakrie nama orang tua Aburizal Bakrie alumnus Teknik Elektro ITB 34 Periode 2001 2011 SuntingPada periode ini terdapat perubahan yang signifikan dari perkembangan arsitektur kampus ITB Perubahan signifikan ini ditandai dengan dibangunnya suatu fasilitas yang memberikan wacana baru arsitektur kampus di kota Bandung yaitu Campus Center ITB untuk memenuhi kebutuhan kampus sebagai ruang publik bagi masyarakat nbsp Gedung BSC AGedung BSC A Sunting Mulai dibangun selesai lt April 2003 Gedung Basic Science Center A BSC A merupakan gedung yang mengakomodasikan Laboratorium Fisika Dasar Gedung BSC A berlantai lima dengan satu lantai basement yang berlokasi pada posisi 6 53 30 LS 107 36 30 BT atau di sebelah baratdaya kampus sisi barat Gedung Teknik Sipil ini dibangun dan mulai digunakan sekitar April 2003 35 Di atas lokasi gedung BSC A sebelumnya pernah berdiri Gedung Biro Pembelian dan Gedung panggung BRT nbsp Gedung BSC BGedung BSC B Sunting Mulai dibangun selesai lt Juni 2005 Gedung Basic Science Center B BSC B merupakan gedung yang mengakomodasikan kantor administrasi Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan FTTM lantai 4 Prodi Teknik Geofisika lantai 2 dan Laboratorium Kimia Dasar Gedung BSC B yang berlantai lima dengan satu lantai basement ini berlokasi pada posisi 6 53 20 LS 107 36 42 BT atau di sebelah selatan Gedung Teknik Perminyakan 36 Di lokasi yang ini sebelumnya berdiri Gedung Farmasi yang telah dibongkar sebelumnya Campus Center Sunting Mulai dibangun 2004 diresmikan 11 Juli 2005 Komplek Campus Center merupakan gabungan dua gedung berlantai tiga yang disebut Campus Center Sayap Barat dan Campus Center Sayap Timur di tengahnya dihubungkan oleh bangunan satu lantai yang disebut dengan Rotunda Rotunda yang berlokasi pada posisi 6 53 28 50 LS 107 36 37 50 BT difungsikan sebagai pusat informasi kampus yang dilengkapi dengan sebuah Hall of Fame ITB sebuah ruang yang direncanakan untuk mewadahi informasi yang menceritakan perjalanan kehidupan kampus tertua di Indonesia ini Campus Center Sayap Timur seluas 2000 m2 yang berlokasi pada posisi 6 53 28 50 LS 107 36 39 BT difungsikan sebagai Ruang Pameran Temporer yang dilengkapi oleh auditorium berkapasitas 150 orang untuk menerima tamu dalam jumlah besar sedangkan lantai teratas sayap timur direncanakan sebagai faculty lounge Campus Center Sayap Barat yang berlokasi pada posisi 6 53 28 50 LS 107 36 36 BT sebagian difungsikan untuk menampung kegiatan mahasiswa khususnya bagi unit unit yang sedang melakukan kegiatan yang memerlukan sekretariat Terdapat satu ruangan yang nyaman dan luas yang difungsikan sebagai student lounge Lantai teratas gedung ini berfungsi sebagai kantin dengan kapasitas sekitar 150 orang Terdapat pula bangunan yang membujur utara selatan dengan 4 empat ruang latihan yang dilengkapi ruang simpan alat bagi unit unit kesenian mahasiswa Kawasan ini mulai dibangun sejak pertengahan tahun 2004 dan diresmikan pada hari Senin 11 Juli 2005 di atas lahan yang sebelumnya digunakan Student Center Barat dan Student Center Timur Peresmiannya diadakan di pelataran Campus Center yang baru selesai dibangun dihadiri beberapa pejabat tinggi Pemda Jabar termasuk Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan bersamaan dengan acara pembukaan ITB Sains Art amp Technology Fair ISATF 2005 Campus Center merupakan implementasi dari sayembara desain yang dimenangkan oleh Baskoro Tedjo Pada awalnya bangunan ini akan difungsikan sebagai etalase ITB tempat civitas academika termasuk alumni dan para tamu baik lokal maupun asing dapat memperoleh informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan kampus Dengan kata lain fasilitas ini dimaksudkan menjadi jendela sekaligus ruang penerima yang representatif bagi ITB Banyak pertanyaan yang muncul dengan terpilihnya rancangan ini yang notabene memiliki langgam yang berbeda dengan Aula Barat yang khas dengan bentuk atapnya Gagasan arsitek untuk membuat bangunan ini berbeda justru ingin memberikan kesempatan Aula Barat dan Timur untuk tetap tampil utuh tanpa terganggu oleh kehadiran bangunan baru ini Dari arah selatan atap bangunan Labtek VI dan VII yang berada di utaranya juga tetap terlihat Konsep ini dalam arsitektur dikenal dengan pendekatan kontekstual melalui desain yang kontras lawan dari harmoni yang sering diterapkan pada desain baru di kawasan konservasi Sebuah ruang publik yang netral dan selalu berganti aktivitas diwakili oleh universalitas langgam arsitektur modern Kaca kaca yang mendominasi sisi selatan dan utara sejalan dengan fungsi awal gedung sebagai etalase yang memperlihatkan aktivitas di dalamnya Gedung Campus Center dikitari oleh beragam ruang terbuka di mana ketinggian rotunda diatur agar tidak menutupi vista Gunung Tangkuban Parahu dan Tugu Soekarno bila dilihat dari arah selatan Dua elemen sejarah ini berada pada sumbu imajiner yang terus dipertahankan dalam pengembangan masterplan kampus Ganesha nbsp Gedung Fisika baruGedung Fisika baru Sunting Mulai dibangun selesai lt 2005 Gedung Fisika merupakan gedung yang mengakomodasikan Program Studi Fisika sebagai perluasan Gedung Fisika yang lama berlokasi di sebelah barat Gedung Fisika lama Periode 2011 sekarang SuntingPada tanggal 31 Maret 2009 telah ditandatangani Loan Agreement IP 553 for Development of Bandung Institute of Technology III Between Japan International Cooperation Agency JICA and The Republic of Indonesia yang merupakan awal dari rencana pembangunan empat gedung baru CAS CIBE CADL CRS dan renovasi gedung Labtek II menjadi CITIE Untuk mendapatkan rancangan skematik arsitektural terbaik untuk keempat gedung tersebut ITB menyelenggarakan sayembara desain arsitektur berskala nasional yang dimulai tanggal 11 Januari 2010 Pada hari Senin 15 Maret 2010 diumumkan pemenang sayembara untuk paket 1 CAS CADL CRCS adalah Tiyok Prasetyoadi sedangkan untuk paket 2 CIBE dimenangkan oleh Irvan Pribadi Darwis 37 Groundbreaking pembangunan gedung CAS CIBE CADL CRS dilaksanakan pada hari Jumat 4 April 2014 38 Pada hari Senin 29 Agustus 2016 Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Prof Mohamad Nasir PhD Ak meresmikan gedung CAS CIBE CADL CRCS 39 nbsp Laboratorium Pengujian DopingLaboratorium Pengujian Doping Sunting Mulai dibangun Agustus 2012 diresmikan 20 Februari 2013 Gedung Laboratorium Pengujian Doping merupakan fasilitas uji doping pertama di Indonesia dan menambah fasilitas uji doping dunia yang sebelumnya hanya berjumlah sekitar 34 buah Sebelumnya untuk menguji penggunaan doping Indonesia harus mengirimkan sampel ke Laboratorium Uji Doping yang ada di Malaysia atau Thailand Diharapkan pembangunan Laboratorium Pengujian Doping ini menambah fasilitas kelas dunia yang ada di Kota Bandung dan mendorong peningkatan daya saing Kota Bandung dan bangsa pada umumnya Gedung ini dibangun berdasarkan arahan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Kemenpora Republik Indonesia Lembaga Anti Doping Indonesia LADI dan World Anti Doping Agency WADA dalam rangka meningkatkan peran serta dan kemampuan para atlet untuk bersaing di tingkat internasional ITB terpilih sebagai pelaksana teknis pembangunan Laboratorium Uji Doping karena dinilai memenuhi tiga hal utama syarat pendirian Laboratorium Uji Doping yaitu memiliki sumber daya manusia di bidang pengujian doping terdapat jaminan pengembangan teknologi dan adanya riset yang mendukung kepakaran 40 Pada dasarnya Laboratorium Uji Doping yang berada di bawah pengawasan langsung Sekolah Farmasi ITB selaku koordinator pembangunan ini merupakan laboratorium kimia analitik dengan kegiatan utama melakukan pengujian sampel cairan biologis terkait kegiatan olahraga Tetapi fungsi dari Laboratorium Uji Doping ITB ini tidak sebatas mengetahui informasi apakah seorang atlet menggunakan zat zat yang masuk dalam prohibited list yang dikeluarkan oleh WADA atau tidak Laboratorium Uji Doping ITB juga dapat digunakan untuk kegiatan analisis dengan tujuan medis atau diagnostik serta kegiatan forensik dengan persyaratan tertentu yang dikeluarkan oleh WADA Direncanakan pula bahwa khusus untuk Laboratorium Uji Doping yang didirikan di Indonesia akan turut digunakan sebagai pusat edukasi dan pelatihan untuk berbagai pihak terkait kegiatan pengawasan doping 40 Gedung yang berlokasi pada posisi 6 53 27 LS 107 36 43 BT atau di sebelah selatan GKU Timur ITB memiliki luas 3 876 meter persegi berlantai lima dan satu lantai basement parkir ini menempati lahan yang dulunya merupakan tempat parkir dosen karyawan ITB yang telah dibongkar sebelumnya sebelumnya lagi merupakan lokasi Gedung Kembar Gedung ini mulai dibangun sejak Agustus 2012 dan diresmikan penggunaannya oleh Rektor ITB Prof Akhmaloka pada hari Rabu 20 Februari 2013 Peresmian tersebut dihadiri Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dan Dada Rosada selaku Wali kota Bandung 41 Gedung RME amp M FTTM Sunting Mulai dibangun 2013 diresmikan 3 April 2014 Gedung Pusat Riset dan Museum Energi dan Mineral RME amp M FTTM merupakan gedung yang mengakomodasikan Museum Energi dan Mineral Indonesia Center of Research Exellence of Fosil Energy Center of Research Exellence for Renewable Energy Center of Research Exellence for New Energy Laboratorium Ruang Seminar dan Kelas Gedung ini dibangun dengan konsep pengembangan Center of Research Excellence CoRE dan diperuntukkan sebagai gedung laboratorium penelitian di bidang energi dan mineral Gedung ini juga dirancang dengan konsep pendukung interaksi antar disiplin ilmu secara intensif dalam jangka panjang sehingga diharapkan menghasilkan inovasi di bidang energi dan mineral Gedung ini tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk sivitas ITB saja Namun juga dapat digunakan untuk semua akademisi dari berbagai universitas atau pusat penelitian lainnya yang ingin mengembangkan sumber daya energi dan mineral Penggunaan gedung ini akan berkaitan dengan kebutuhan energi nasional dalam hal ini mencakup ketersediaan energi deliverability ketersampaian dan keterjangkauan Gedung berlantai delapan yang berlokasi pada posisi 6 53 19 LS 107 36 44 BT atau di sebelah selatan Labtek IV wilayah Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan FTTM ITB ini mulai dibangun sejak tahun 2013 dan diresmikan penggunaannya oleh Rektor ITB Prof Akhmaloka pada hari Kamis 3 April 2014 42 Gedung PPTI FTMD Sunting Mulai dibangun 2014 sumber dana APBN Kemenperin selesai 2015 Gedung Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri Mesin Perkakas dan Alat Kesehatan PPTI MP amp AK merupakan gedung yang mengakomodasikan Pusat Penelitian Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri Mesin Perkakas dan Alat Kesehatan PPTI MP amp AK Laboratorium Ruang Seminar dan Kelas Gedung ini adalah hasil kerjasama antara Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara FTMD dan Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Ditjen IUBTT Kemenperin Gedung yang berlokasi pada posisi 6 53 20 5 LS 107 36 31 6 BT atau di antara Laboratoria Mesin dan Labtek III ini menempati bekas Laboratorium Surya yang telah dibongkar sebelumnya Gedung berlantai empat dengan satu lantai mezanin ini memiliki luas lantai dasar 1 300 meter persegi luas total 6 900 meter persegi dengan sumber dana dari APBN Kemenperin 38 nbsp Gedung CASGedung CAS Sunting Mulai dibangun 4 April 2014 mulai digunakan tahun 2015 pertengahan semester I 2015 2016 diresmikan 29 Agustus 2016 39 Gedung Center for Advanced Studies CAS merupakan gedung yang mengakomodasikan beberapa kegiatan antara lain Program Studi Matematika Lantai 4 5 Program Studi Astronomi Lantai 6 Laboratorium Nano Teknologi Laboratorium Akustik pengganti Laboratorium Fisika Bangunan Adhiwiyogo Prodi Matematika dan Astronomi sebelumnya menggunakan Labtek III yang selanjutnya akan dikonsentrasikan untuk Prodi Teknik Industri Di dalam gedung ini terdapat beberapa laboratorium sains tingkat lanjut yang akan menjadi sarana penelitian sains terdepan yang akan digunakan oleh peneliti dari berbagai program studi dari dalam maupun dari luar ITB Gedung CAS yang berlokasi pada posisi 6 53 18 LS 107 36 41 BT atau di sebelah timur Perpustakaan Pusat ini menempati bekas Pool Kendaraan II yang telah dibongkar sebelumnya Gedung ini memiliki luas lantai dasar 2 456 meter persegi luas total 8 337 meter persegi dengan ketinggian 7 lantai dengan sumber dana dari APBN dan JICA 38 43 Gedung CRCS Sunting Mulai dibangun 4 April 2014 selesai 2015 diresmikan 29 Agustus 2016 39 Gedung Center for Research and Community Services CRCS merupakan gedung yang mengakomodasikan beberapa kegiatan antara lain Kantor Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat LPPM ITB Ruang Serbaguna Ruang Multimedia Ruang Seminar dan Kelas Gedung CRCS yang berlokasi pada posisi 6 53 16 LS 107 36 42 BT atau di timur laut kampus ini menempati bekas kantor LAPI ITB dan Puslog ITB yang telah dibongkar sebelumnya Gedung ini memiliki luas lantai dasar 2 258 meter persegi luas total 7 268 meter persegi dengan ketinggian 7 lantai dengan sumber dana dari APBN dan JICA 38 43 nbsp Gedung CADLGedung CADL Sunting Mulai dibangun 4 April 2014 selesai 2015 diresmikan 29 Agustus 2016 39 Gedung Center for Arts Design and Language CADL merupakan gedung yang mengakomodasikan fasilitas fasilitas baru untuk Fakultas Seni Rupa dan Desain FSRD dan untuk Pusat Bahasa ITB antara lain Laboratorium Seni Rupa dan Desain Ruang Kelas Bahasa Ruang Multimedia Ruang Animasi Fasilitas untuk Pusat Bahasa ITB diletakkan di bagian utara gedung pada lantai bagian bawah dengan pintu masuk tersendiri yang menghadap ke sisi utara Fasilitas pusat bahasa digunakan oleh mahasiswa dan dosen ITB serta pengunjung dari luar ITB Pintu masuk ke fasilitas FSRD menghadap ke sisi selatan Gedung CADL yang berlokasi pada posisi 6 53 18 LS 107 36 34 BT atau di sebelah barat Gedung PAU ini menempati bekas Gedung Serba Guna yang telah dibongkar sebelumnya Gedung ini memiliki luas lantai dasar 1 565 meter persegi luas total 8 196 meter persegi dengan ketinggian 7 lantai dengan sumber dana dari APBN dan JICA 38 43 nbsp Gedung CIBE dilihat dari arah timur lautGedung CIBE Sunting Mulai dibangun 4 April 2014 mulai digunakan 2016 diresmikan 29 Agustus 2016 39 Gedung Center for Infrastructure and Built Environment CIBE merupakan gedung yang mengakomodasikan fasilitas laboratorium dan kantor untuk Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan FTSL ITB antara lain Laboratorium Rekayasa Struktur Laboratorium Mekanika Tanah Laboratorium Rekayasa Jalan dan Lalulintas Laboratorium Manajemen Rekayasa Konstruksi Ruang Seminar dan Kelas Gedung CIBE yang berlokasi pada posisi 6 53 29 LS 107 36 31 BT atau di sebelah barat Gedung Fisika dan Gedung Teknik Sipil dan sebelah utara dari Gedung BSC A ini memiliki luas lantai dasar 2 505 meter persegi luas total 7 985 meter persegi dengan ketinggian 8 lantai dan satu lantai basement dengan sumber dana dari APBN dan JICA 38 43 Di atas lokasi gedung CIBE sebelumnya pernah berdiri gedung Laboratorium Fisika Bumi Gedung BRT ex SAIG dan Laboratorium Fisika Bangunan Adhiwiyogo nbsp Gedung CIBE dilihat dari arah tenggara nbsp Gedung CIBE dilihat dari arah timur nbsp Gedung CIBE dilihat dari arah timur laut nbsp Gedung CIBE dilihat dari arah barat laut nbsp Gedung CIBE dilihat dari arah barat nbsp Gedung CIBE dilihat dari arah barat daya Galeri Sunting nbsp IJzermanpark Taman Ganesha di sebelah Selatan Kampus TH Bandung nbsp Gerbang utama Kampus TH Bandung Sebelah kiri gerbang adalah kantor Sekretaris TH sekarang Kantor Dekan FTSL sebelah kanan gerbang adalah kantor Pedel TH sekarang Kantor Dekan FSRD nbsp Barakgebouw A sekarang Aula Barat dilihat dari plaza gerbang utama TH Bandung nbsp Barakgebouw B sekarang Aula Timur dilihat dari Hoogeschoolweg Jl Ganesha sekitar gerbang timur depan nbsp Bosscha Laboratorium Natuurkunde sekarang program studi Fisika dilihat dari bulevard jalan tengah kampus bagian depan pagar lapangan tenis sekarang lapangan basket nbsp Barakgebouw A sekarang Aula Barat dilihat dari halaman dalam kampus TH BandungCatatan Sunting a b Mengacu pada koordinat lokasi Tugu Peresmian ITB Tugu Soekarno Luas kampus Ganesha 286 830 meter persegi fasilitas olahraga 43 816 meter persegi 1 Bangunan termuda adalah gedung Teknik Sipil dan lapangan tenis yang dibangun tahun 1923 Kiri atas adalah Laboratorium Fisika Bosscha Dari kiri berikutnya adalah dua gedung Teknik Sipil sebelah kanan tengah adalah empat lapangan tenis yang mengapit jalan utama kampus sebelah kanannya adalah dua gedung hulpgebouwen Di depannya dari kiri adalah Aula Barat bangunan penunjang gerbang utama Aula Timur Dari kiri paling depan adalah Gedung Sekretaris TH sekarang kantor FTSL gerbang utama dan Gedung Pedel TH sekarang kantor FSRD Di depannya adalah Hoogeschoolweg sekarang Jl Ganeca IJzerman Park sekarang Taman Ganesha IJzermanparkweg sekarang Jl Skanda sisi Barat Taman Ganesha Selanjutnya sebelah kiri IJzerman Park adalah daerah perumahan guru besar TH kemudian pernah menjadi Asrama Mahasiswa ITB Rumah A B dan C di Jl Skanda Rumah D Villa Merah di pojok Jl Tamansari dan Jl Gelap Nyawang Asrama mahasiswa TH adalah yang kemudian menjadi Rumah E di pojok Jl Ganesha dan Jl Tamansari Bangunan termuda adalah Laboratorium voor wegenbouw proefbaan Laboratorium Bangunan Jalan yang dibangun tahun 1927 1928 kanan atas Dari kiri paling utara adalah Centraal Electrisch Laboratorium Laboratorium Listrik Pusat sebelah kanan tengah adalah sebidang tanah tempat upacara penanaman empat pohon beringin 1919 namun kelihatannya tidak tumbuh dengan baik Dari kiri berikutnya adalah Laboratorium voor wegenbouw proefbaan Laboratorium Bangunan Jalan sebelah kanan tengah adalah empat lapangan tenis yang mengapit jalan utama kampus sebelah kanan barat adalah Laboratorium Fisika Bosscha paling kanan barat adalah laboratorium lapangan untuk cuaca Dari kiri berikutnya adalah dua gedung hulpgebouwen selanjutnya adalah Aula Timur bangunan penunjang gerbang utama Aula Barat dan dua gedung Teknik Sipil Sebelah kiri gedung Teknik Sipil adalah Laboratorium simulasi hidrodinamika Dari kiri paling depan adalah Gedung Pedel TH sekarang kantor FSRD gerbang utama dan Gedung Sekretaris TH sekarang kantor FTSL Bangunan termuda adalah Waterloopkundig Laboratorium Laboratorium Hidrolika yang diresmikan tahun 1936 Sebelah kiri dari depan adalah Gedung Sekretaris TH sekarang kantor FTSL bangunan penunjang sisi kiri gerbang utama Aula Barat dua gedung Teknik Sipil Waterloopkundig Laboratorium dan Laboratorium Fisika Bosscha Sebelah kanan dari depan adalah Gedung Pedel TH sekarang kantor FSRD bangunan penunjang sisi kiri gerbang utama Aula Timur dua gedung hulpgebouwen Chemisch physisch wegenlaboratorium 1931 Laboratorium voor wegenbouw proefbaan Laboratorium Technische Hygiene en Assaineering Centraal Electrisch Laboratorium Laboratorium Listrik Pusat Di pojok jalan utama kampus dan jalan menuju Laboratorium Bosscha terdapat bangunan semipermanen untuk kantin Di sebelah utara lahan kosong kampus terdapat bangunan tidak diketahui fungsinya Gedung LFM yang mulai digunakan Agustus 1940 belum tampak pada foto Goenarso menyatakan empat pohon tersebut ditanam oleh empat gadis berbagai bangsa Pada masa itu pemerintah kolonial sering menggolongkan struktur sosial dalam tiga kriteria Europeanen bangsa Eropa termasuk Belanda Inheemschen Inlanders pribumi dan Chineezen Tionghoa Belum jelas empat bangsa apa saja yang terwakili dalam kelompok gadis itu Kemungkinan lain yang menjadi pertimbangan adalah penentuan kota Bandung sebagai lokasi kampus TH baru diputuskan beberapa waktu sebelumnya sehingga gambar desain dan tata letak bangunan yang telah direncanakan Henri MacLaine Pont harus disesuaikan dengan lokasi ini Sehingga belum dapat ditentukan di mana akan meletakkan batu pertama a b Barakgebouw A sekarang menjadi Aula Barat ITB Barakgebouw B sekarang menjadi Aula Timur ITB Laboratorium Pengetahuan Material dan Penelitian Bahan Bangunan milik BOW Departemen PU kemudian dialihkan ke Departemen Urusan Ekonomi Berkedudukan di bawah Kementerian Kemakmuran 1945 kemudian beralih ke Kementerian Perekonomian dan kemudian berada di bawah Kementerian Perindustrian 1952 1960 Kemungkinan gedung ini merupakan renovasi dari gedung Chemisch physisch wegenlaboratorium Referensi Sunting a b Fakta dan Angka Institut Teknologi Bandung itb ac id 2 Maret 2015 Diakses tanggal 28 Juli 2015 Data dan Informasi Institut Teknologi Bandung tahun 2014 Lampiran Pidato Rektor yang disampaikan pada Dies ITB ke 56 tanggal 2 Maret 2015 PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2015 09 21 Diakses tanggal 2015 08 07 Institut Teknologi Bandung 2014 Semarak bunga di kampus Ganesha a b c Belanda Een eigenaardige plechtigheid dalam Harian Het nieuws van den dag voor Nederlandsch Indie 8 Juli 1919 Tahun ke 24 No 156 Belanda De eerste verjaardag der Technische Hoogeschool te Bandoeng dalam Majalah Indie Geillustreerd weekblad voor Nederland en Kolonien edisi 31 Agustus 1921 Tahun ke 5 No 2 a b c Sejarah Balai Besar Bahan dan Barang Teknik pranala nonaktif permanen a b c d e f g h Moostavan A Ismunandar Sudjudi I amp Kombaitan B ed 2009 Aura biru Catatan para pelaku sejarah ITB Bandung Penerbit ITB a b Goenarso 1995 Riwayat perguruan tinggi teknik di Indonesia periode 1920 1942 Bandung Penerbit ITB a b c d Sakri A 1979a Dari TH ke ITB Kenang kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979 Jilid 1 Selintas perkembangan ITB Bandung Penerbit ITB Belanda NIWV 1926 Publicatie van de Nederlandsch Indie Wegenvereeniging Ontwerp eener inrichting tot onderzoek van den mechanischen invloed van voertuigen met wielen voorzien van verschillende bandages op slijtlagen van verschillenden aard Bandung Nix Belanda NIWV 1928 Publicatie No 74 van de Nederlandsch Indie Wegenvereeniging De NIWV proefbaan No 1 Bandung Nix Belanda Mom C P 1933 Het Instituut voor Technische Hygiene en Assaineering aan de Technische Hoogeschool te Bandoeng dalam Majalah De ingenieur edisi 13 Oktober 1933 No 41 Tahun ke 48 hal 359 360 Belanda Overdracht aan de Regeering der uitbreiding van het Laboratorium voor Technische Hygiene en Assaineering ten behoeve van technisch hygienische onderzoekingen met betrekking tot de atmosfeer in Ned Indie dalam Majalah De ingenieur in Nederlandsch Indie edisi Maret 1940 No 3 Tahun ke 7 hal VI 1 4 a b Belanda De laboratoria der Technische Hoogeschool te Bandoeng dalam Majalah Natuurwetenschappelijk tijdschrift voor Nederlandsch Indie Koninklijke natuurkundige vereeniging in Nederlandsch Indie Volume 102 No 4 1 Juli 1946 pranala nonaktif permanen Sejarah BBTKL PPM Jakarta pranala nonaktif permanen Belanda De ingenieur in Nederlandsch Indie edisi Juli 1936 Tahun ke 3 No 7 a b Belanda Nortier J J 1987 De afdeling Operatien van het Algemeen Hoofdkwartier KNIL in 1941 42 Belanda Nieuwe gebouwen bij de T H Voor scheikundige en werktuigkundige afdeeling dalam Harian De Indische courant edisi 8 Oktober 1941 Tahun ke 21 No 21 pranala nonaktif permanen Belanda Ambtsaanvaarding te Bandoeng dalam Harian Het dagblad uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia edisi 28 Maret 1949 Tahun ke 4 No 149 a b Belanda DIT JAAR geen geld voor nieuwe gebouwen Uitvoering reeds bestaande plannen vindt voortgang dalam Harian Algemeen Indisch dagblad de Preangerbode edisi 18 April 1953 Belanda Vakschool voor werklozen dalam Harian Algemeen Indisch dagblad de Preangerbode edisi 8 Agustus 1952 Belanda Inspectie van financien krijgt verdiepinasaebouw dalam Harian Algemeen Indisch dagblad de Preangerbode edisi 24 Juli 1953 Bouwkosten een en driekwart millioen Eeuwoude vereniging bezit weer n eigen tempel der wetenschap Algemeen Indisch dagblad de Preangerbode 3 Desember 1954 Diakses tanggal 10 Agustus 2015 Oplevering van het gebouw der Perhimpunan Ilmu Alam Algemeen Indisch dagblad de Preangerbode 10 April 1956 Diakses tanggal 10 Agustus 2015 a b Hiskia dan ITB Belanda Laboratorium onderzoek bouwmaterialen Java bode nieuws handels en advertentieblad voor Nederlandsch Indie 12 Mei 1954 Diakses tanggal 10 Agustus 2015 a b Damajani D 2006 Potret Kampus Ganesha Masa lalu kini dan esok Bandung Penerbit ITB BABAD TANAH GANESHA Dari TH te Bandoeng ke Institut Teknologi Bandung Mulai kemarin tampaknya Gedung Serba Guna GSG ITB mulai dirontokkan Mengenal Lebih Dekat Prof Dr Matthias Aroef itb ac id Diakses tanggal 13 April 2018 Tentang Perpustakaan Institut Teknologi Bandung lib itb ac id Diakses tanggal 1 September 2015 Sarana Olahraga Ganesha Sarana Untuk Raga yang Sehat www itb ac id 29 Januari 2011 Diakses tanggal 7 Agustus 2015 Fasilitas FSRD Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 07 26 Diakses tanggal 2015 08 23 a b c d Dies Emas ITB Peresmian Nama Baru Empat Labtek www itb ac id 3 Maret 2009 Diakses tanggal 5 Agustus 2015 Peristiwa dan Kegiatan Bulan pranala nonaktif permanen Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Departemen Kimia Teladan untuk ITB Tiyok Prasetyoadi Menangi Lomba Desain Arsitek ITB Tempo co 15 Maret 2010 Diakses tanggal 2 Agustus 2015 a b c d e f BANDUNG Institut Teknologi Bandung Projects and Development a b c d e Menristekdikti Resmikan 4 Gedung Baru ITB dan Terima Hibah Tanah ITB Jatinangor www itb ac id 30 Agustus 2016 Diakses tanggal 27 September 2016 a b Kenal Lebih Dekat Gedung Laboratorium Pengujian Doping Pertama Indonesia www itb ac id 21 Februari 2013 Diakses tanggal 2 Agustus 2015 ITB Resmikan Laboratorium Pengujian Doping Pertama di Indonesia www itb ac id 21 Februari 2013 Diakses tanggal 2 Agustus 2015 ITB Resmikan Gedung Riset dan Museum Energi Mineral www itb ac id 5 April 2014 Diakses tanggal 2 Agustus 2015 a b c d JICA Rencana Pengembangan ITB ditbangitb wordpress com 2015 Diakses tanggal 2 Agustus 2015 Pranala luar SuntingSitus resmi ITB Situs resmi Sabuga Diarsipkan 2020 09 22 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kampus ITB Ganesha amp oldid 23702372