www.wikidata.id-id.nina.az
Geger Pacinan juga dikenal sebagai Tragedi Angke dalam bahasa Belanda Chinezenmoord yang berarti Pembunuhan orang Tionghoa merupakan sebuah pogrom terhadap orang keturunan Tionghoa di kota pelabuhan Batavia Hindia Belanda sekarang Jakarta Kekerasan dalam batas kota berlangsung dari 9 Oktober hingga 22 Oktober 1740 sedangkan berbagai pertempuran kecil terjadi hingga akhir November tahun yang sama Geger PacinanPembunuhan tahanan Tionghoa saat pembantaianTanggal9 22 Oktober 1740 dengan berbagai pertempuran kecil setelahnyaLokasiBatavia Hindia BelandaMetodePogromHasilLihat hasilPihak terlibatPasukan Hindia Belanda berbagai kelompok pribumi dan budakOrang keturunan TionghoaJumlah korban500 pasukan Belanda terbunuh gt 10 000 terbunuh gt 500 terlukaKeresahan dalam masyarakat Tionghoa dipicu oleh represi pemerintah dan berkurangnya pendapatan akibat jatuhnya harga gula yang terjadi menjelang pembantaian ini Untuk menanggapi keresahan tersebut pada sebuah pertemuan Dewan Hindia Raad van Indie badan pemimpin Vereenigde Oostindische Compagnie VOC Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier menyatakan bahwa kerusuhan apapun dapat ditanggapi dengan kekerasan mematikan Pernyataan Valckenier tersebut diberlakukan pada tanggal 7 Oktober 1740 setelah ratusan orang keturunan Tionghoa banyak di antaranya buruh di pabrik gula membunuh 50 pasukan Belanda Penguasa Belanda mengirim pasukan tambahan yang mengambil semua senjata dari warga Tionghoa dan memberlakukan jam malam Dua hari kemudian setelah ditakutkan desas desus tentang kekejaman etnis Tionghoa kelompok etnis lain di Batavia mulai membakar rumah orang Tionghoa di sepanjang Kali Besar Sementara itu pasukan Belanda menyerang rumah orang Tionghoa dengan meriam Kekerasan ini dengan cepat menyebar di seluruh kota Batavia sehingga lebih banyak orang Tionghoa dibunuh Meski Valckenier mengumumkan bahwa ada pengampunan untuk orang Tionghoa pada tanggal 11 Oktober kelompok pasukan tetap terus memburu dan membunuh orang Tionghoa hingga tanggal 22 Oktober saat Valckenier dengan tegas menyatakan bahwa pembunuhan harus dihentikan Di luar batas kota pasukan Belanda terus bertempur dengan buruh pabrik gula yang berbuat rusuh Setelah beberapa minggu penuh pertempuran kecil pasukan Belanda menyerang markas Tionghoa di berbagai pabrik gula Orang Tionghoa yang selamat mengungsi ke Bekasi Diperkirakan bahwa lebih dari 10 000 orang keturunan Tionghoa dibantai Jumlah orang yang selamat tidak pasti ada dugaan dari 600 sampai 3 000 yang selamat Pada tahun berikutnya terjadi berbagai pembantaian di seluruh pulau Jawa Hal ini memicu suatu perang selama dua tahun dengan tentara gabungan Tionghoa dan Jawa melawan pasukan Belanda Setelah itu Valckenier dipanggil kembali ke Belanda dan dituntut atas keterlibatannya dalam pembantaian ini Gustaaf Willem van Imhoff menggantikannya sebagai gubernur jenderal Hingga zaman modern pembantaian ini kerap ditemukan dalam sastra Belanda Pembantaian ini mungkin juga menjadi asal nama beberapa daerah di Jakarta Daftar isi 1 Latar belakang 2 Peristiwa 2 1 Pembantaian 2 2 Kekerasan lanjutan 3 Hasil 4 Pengaruh 5 Lihat pula 6 Keterangan 7 Referensi 8 Pranala luarLatar belakang nbsp Gubernur Jenderal Valckenier memerintahkan agar orang Tionghoa dibunuh Pada periode awal kolonialisasi Hindia Belanda oleh Belanda banyak orang keturunan Tionghoa dijadikan tukang dalam pembangunan kota Batavia di pesisir barat laut pulau Jawa 1 mereka juga bertugas sebagai pedagang buruh di pabrik gula serta pemilik toko 2 Perdagangan antara Hindia Belanda dan Tiongkok yang berpusat di Batavia menguatkan ekonomi dan meningkatkan imigrasi orang Tionghoa ke Jawa Jumlah orang Tionghoa di Batavia meningkat pesat sehingga pada tahun 1740 ada lebih dari 10 000 orang Ribuan lagi tinggal di luar batas kota 3 Pemerintah kolonial Belanda mewajibkan mereka membawa surat identifikasi dan orang yang tidak mempunyai surat tersebut dipulangkan ke Tiongkok 4 Kebijakan deportasi ini diketatkan pada dasawarsa 1730 an setelah pecahnya epidemik malaria yang membunuh ribuan orang termasuk Gubernur Jenderal Dirk van Cloon 4 5 Menurut sejarawan Indonesia Benny G Setiono epidemik ini diikuti oleh meningkatnya rasa curiga dan dendam terhadap etnis Tionghoa yang jumlahnya semakin banyak dan kekayaan yang semakin menonjol 5 Akibatnya Komisaris Urusan Orang Pribumi Roy Ferdinand di bawah perintah Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier memutuskan pada tanggal 25 Juli 1740 bahwa warga keturunan Tionghoa yang mencurigakan akan dideportasi ke Zeylan kini Sri Lanka dan dipaksa menjadi petani kayu manis 5 6 7 8 Warga keturunan Tionghoa yang kaya diperas penguasa Belanda yang mengancam mereka dengan deportasi 5 9 10 Stamford Raffles seorang penjelajah asal Inggris dan ahli sejarah pulau Jawa mencatat bahwa orang Belanda diberi tahu Kapitan Cina pemimpin etnis Tionghoa yang ditentukan Belanda untuk Batavia Ni Hoe Kong agar mendeportasikan semua orang Tionghoa berpakaian hitam atau biru sebab merekalah yang miskin 11 Ada pula desas desus bahwa orang yang dikirimkan ke Zeylan tidak pernah sampai ke sana tetapi justru dibuang ke laut 3 9 atau bahwa mereka mati saat membuat kerusuhan di kapal 11 Ancaman deportasi ini membuat orang Tionghoa resah dan banyak buruh Tionghoa meninggalkan pekerjaan mereka 3 9 Sementara penduduk pribumi di Batavia termasuk orang orang Betawi menjadi semakin curiga terhadap orang Tionghoa Masalah ekonomi ikut berperan sebagian besar penduduk pribumi miskin dan beranggapan bahwa orang Tionghoa tinggal di daerah daerah terkemuka dan sejahtera 12 13 Biarpun sejarawan Belanda A N Paasman mencatat bahwa orang Tionghoa menjadi bak orang Yahudi untuk Asia 7 keadaan sebenarnya lebih rumit Banyak orang Tionghoa miskin yang tinggal di sekitar Batavia merupakan buruh di pabrik gula yang merasa dimanfaatkan para pembesar Belanda dan Tionghoa 14 Orang Tionghoa yang kaya memiliki pabrik dan menjadi semakin kaya dengan mengurus perdagangan mereka mendapatkan penghasilan dari pembuatan dan distribusi arak sebuah minuman keras yang dibuat dari molase dan beras 14 15 Namun penguasa Belanda yang menentukan harga gula ini juga menyebabkan keresahan 16 Sebagai akibat penurunan harga gula di pasar dunia yang disebabkan kenaikan jumlah ekspor ke Eropa 17 industri gula di Hindia Belanda merugi Hingga tahun 1740 harga gula di pasar global sudah separuh dari harga pada tahun 1720 Karena gula menjadi salah satu ekspor utama Hindia Belanda negara jajahan itu mengalami kesulitan finansial 18 Pada awalnya beberapa anggota Dewan Hindia Raad van Indie beranggapan bahwa orang Tionghoa tidak mungkin menyerang Batavia 9 dan kebijakan yang lebih tegas mengatur orang Tionghoa ditentang oleh fraksi yang dipimpin mantan gubernur Zeylan Gustaaf Willem baron van Imhoff yang kembali ke Batavia pada tahun 1738 19 20 21 Namun orang keturunan Tionghoa tiba di luar batas kota Batavia dari berbagai kampung dan pada tanggal 26 September Valckenier memanggil para anggota dewan untuk pertemuan darurat Pada pertemuan tersebut Valckenier memerintah agar kerusuhan yang dipicu orang Tionghoa dapat ditanggapi dengan kekuatan yang mematikan 5 Kebijakan ini terus ditentang oleh fraksi van Imhoff Vermeulen 1938 a berpendapat bahwa ketegangan antara kedua fraksi politik ini ikut berperan dalam pembantaian 6 Pada tanggal 1 Oktober malam Valckenier menerima laporan bahwa ribuan orang Tionghoa sudah berkumpul di luar gerbang kota Batavia amukan mereka dipicu oleh pernyataannya pada pertemuan dewan lima hari sebelumnya Valckenier dan anggota Dewan Hindia lain tidak percaya hal tersebut 22 Namun setelah orang Tionghoa membunuh seorang sersan keturunan Bali di luar batas kota dewan memutuskan untuk melakukan tindakan serta menambah jumlah pasukan yang menjaga kota 6 23 Dua kelompok yang terdiri dari 50 orang Eropa dan beberapa kuli pribumi dikirim ke pos penjagaan di sebelah selatan dan timur Batavia 24 dan rencana penyerangan pun dibuat 6 23 PeristiwaPembantaian nbsp Rumah orang Tionghoa dibakar dalam pembantaian ini Setelah berbagai kelompok buruh pabrik gula keturunan Tionghoa memberontak dengan menggunakan senjata yang dibuat sendiri untuk menjarah dan membakar pabrik 14 ratusan orang Tionghoa b yang diduga dipimpin Kapitan Cina Ni Hoe Kong c membunuh 50 pasukan Belanda di Meester Cornelis kini Jatinegara dan Tanah Abang pada tanggal 7 Oktober 5 10 Untuk menanggapi serangan ini pemimpin Belanda mengirim 1 800 pasukan tetap yang ditemani schutterij milisi dan sebelas batalyon wajib militer untuk menghentikan pemberontakan mereka melaksanakan jam malam dan membatalkan perayaan Tionghoa yang sudah dijadwalkan 5 Karena takut bahwa orang Tionghoa akan berkomplot pada malam hari yang tinggal di dalam batas kota dilarang menyalakan lilin dan disuruh menyerahkan semua barang hingga pisau paling kecil sekalipun 28 Pada hari berikutnya pasukan Belanda berhasil menangkis suatu serangan dari hampir 10 000 orang Tionghoa yang dipimpin oleh kelompok dari Tangerang dan Bekasi di tembok kota 6 29 Raffles mencatat sebanyak 1 789 warga keturunan Tionghoa meninggal dalam serangan ini 30 Untuk menanggapi serangan ini Valckenier kembali mengadakan pertemuan Dewan Hindia pada tanggal 9 Oktober 6 29 Sementara gosip mulai tersebar dalam kelompok etnis lain termasuk budak dari Bali dan Sulawesi serta pasukan Bugis dan Bali bahwa orang Tionghoa berencana membunuh atau memerkosa orang pribumi atau menjadikan mereka sebagai budak 4 31 Untuk mencegah hal tersebut kelompok kelompok ini mulai membakar rumah rumah milik orang Tionghoa di sepanjang Kali Besar Ini disusul oleh serangan Belanda terhadap tempat tinggal orang Tionghoa di Batavia Politikus Belanda yang anti kolonis W R van Hoevell menulis bahwa wanita hamil dan yang sedang menyusui anak kecil dan para pria gaek jatuh dalam serangan Tahanan dibantai seperti domba d 32 Pasukan di bawah pimpinan Letnan Hermanus van Suchtelen dan Kapten Jan van Oosten seorang serdadu Belanda yang selamat dari serangan di Tanah Abang mengambil posisi di daerah pecinan Suchtelen dan pasukannya menempatkan diri di pasar burung sementara pasukan van Oosten mendapatkan pos dekat kanal 33 Sekitar pukul 5 00 sore serdadu Belanda mulai menembakkan meriam ke arah rumah orang Tionghoa sehingga rumah rumah tersebut terbakar 34 8 Beberapa orang Tionghoa tewas di rumah mereka sementara yang lainnya ditembak saat keluar dari rumah atau melakukan bunuh diri Yang berhasil mencapai kanal dibunuh oleh pasukan Belanda yang menunggu di perahu kecil 34 sementara pasukan Belanda lainnya mondar mandir di antara rumah rumah yang sedang terbakar mencari dan membunuh orang Tionghoa yang masih hidup 32 Tindakan ini kemudian tersebar di seluruh kota Batavia 34 Menurut Vermeulen sebagian besar pelaku merupakan pelaut dan unsur masyarakat lain yang tidak tetap ataupun baik e 35 Dalam periode ini ada banyak penjarahan 35 dan penyitaan properti 30 nbsp Tahanan Tionghoa dibunuh oleh pasukan Belanda pada tanggal 10 Oktober 1740 Pada hari berikutnya kekerasan ini terus menyebar dan pasien Tionghoa dalam sebuah rumah sakit dibawa ke luar dan dibunuh 36 Usaha untuk memadamkan kebakaran di daerah Kali Besar belum membawa hasil kebakaran itu malam semakin ganas dan baru padam pada tanggal 12 Oktober 37 Sementara sebuah kelompok yang terdiri dari 800 pasukan Belanda dan 2 000 orang pribumi menyerbu Kampung Gading Melati di mana terdapat orang Tionghoa yang bersembunyi di bawah pimpinan Khe Pandjang f Biarpun warga Tionghoa mengungsi ke daerah Paninggaran mereka diusir lagi oleh pasukan Belanda Terdapat sekitar 450 orang Belanda dan 800 orang Tionghoa yang menjadi korban dalam kedua serangan tersebut 30 Kekerasan lanjutan Pada tanggal 11 Oktober Valckenier menyuruh para opsir Belanda untuk menghentikan penjarahan tetapi tidak berhasil 40 Dua hari kemudian Dewan Hindia menentukan bahwa setiap orang yang membawa kepala orang Tionghoa akan dihargai dengan dua dukat hal ini digunakan untuk memancing suku lain agar mereka ikut membantai orang Tionghoa 40 Akibatnya orang Tionghoa yang selamat dari serangan pertama mulai diburu bandit yang menginginkan hadiah itu 36 Penguasa Belanda bekerja sama dengan kelompok pribumi di berbagai daerah di Batavia grenadir Bugis dan Bali dikirim untuk memperkuat pasukan Belanda pada tanggal 14 Oktober 40 Pada tanggal 22 Oktober Valckenier memerintahkan agar semua pembunuhan dihentikan 36 Dalam sehelai surat panjang yang berisi bahwa kesalahan sepenuhnya berada di tangan orang Tionghoa saat kerusuhan di Batavia dia mengajak orang Tionghoa untuk berdamai kecuali pemimpin pemberontakan dia mengajukan penghargaan sebanyak 500 rijksdaalder untuk setiap pemimpin yang dibunuh 41 Di luar batas kota terus terjadi pertempuran kecil antara pemberontak Tionghoa dan pasukan Belanda Pada tanggal 25 Oktober setelah hampir dua minggu adanya pertempuran kecil 500 orang Tionghoa bersenjata berangkat menuju Cadouwang kini Angke tetapi dihalau oleh kavaleri di bawah pimpinan Ridmeester Christoffel Moll serta Kornet Daniel Chits dan Pieter Donker Pada hari berikutnya kavaleri itu yang terdiri dari 1 594 pasukan Belanda dan pribumi mendekati markas orang Tionghoa di Pabrik Gula Salapadjang Di sana mereka berkumpul di hutan lalu membakar pabrik yang masih penuh dengan pemberontak Tionghoa satu pabrik lain di Boedjong Renje dimusnahkan oleh pasukan Belanda lain 42 Karena takut pada pasukan Belanda orang orang Tionghoa mengungsi ke pabrik gula lainnya di Kampung Melayu yang berjarak empat jam dari Salapadjang markas ini dimusnahkan oleh pasukan di bawah pimpinan Kapten Jan George Crummel Setelah mengalahkan orang Tionghoa pasukan Belanda kembali ke Batavia 43 Sementara orang Tionghoa yang mulai dikurung 3 000 prajurit dari Kesultanan Banten melarikan diri ke arah timur mengikuti pesisir utara pulau Jawa 44 pada 30 Oktober dilaporkan bahwa orang Tionghoa tersebut sudah melewati Tangerang 43 Perintah untuk gencatan senjata diterima Crummel pada tanggal 2 November Dia dan pasukannya kembali ke Batavia setelah menempatkan 50 penjaga di Cadouwang Ketika Crummel tiba di Batavia sudah tidak ada lagi pemberontak Tionghoa di luar tembok kota 45 Penjarahan berlangsung sampai tanggal 28 November dan pasukan pribumi terakhir dibebastugaskan pada akhir bulan itu 40 Hasil nbsp Van Imhoff dan dua anggota Dewan Hindia lain ditangkap untuk pembangkangan setelah menantang Valckenier Sebagian besar sejarawan mencatat sebanyak 10 000 orang Tionghoa yang berada di dalam kota Batavia dibunuh dan 500 lagi mengalami luka berat Antara 600 dan 700 rumah milik orang Tionghoa dijarah dan dibakar 46 47 Vermeulen mencatat 600 orang Tionghoa yang selamat 40 sementara sejarawan Indonesia A R T Kemasang mencatat 3 000 orang yang selamat 48 Sejarawan Tionghoa Indonesia Benny G Setiono mencatat bahwa sebanyak 500 tahanan dan pasien rumah sakit dibunuh 46 dengan jumlah orang yang selamat sebanyak 3 431 49 Pembantaian ini disusul oleh periode yang rawan pembantaian terhadap warga keturunan Tionghoa di seluruh pulau Jawa termasuk satu pembantaian lagi di Semarang pada tahun 1741 dan beberapa pembantaian lain di Surabaya dan Gresik 50 Sebagai salah satu syarat untuk berakhirnya kekerasan yakni semua penduduk Batavia keturunan Tionghoa dipindahkan ke suatu pecinan di luar batas kota Batavia yang kini menjadi Glodok Ini membuat orang Belanda lebih mudah mengawasi orang Tionghoa 51 Untuk meninggalkan pecinan orang Tionghoa membutuhkan tiket khusus 52 Namun pada tahun 1743 sudah ada ratusan pedagang keturunan Tionghoa yang bertempat di dalam kota Batavia 3 Orang Tionghoa lain yang dipimpin oleh Khe Pandjang 38 mengungsi ke Jawa Tengah di mana mereka menyerang berbagai pos perdagangan Belanda dan bergabung dengan pasukan di bawah pimpinan Susuhunan Mataram Pakubuwana II Meskipun perang ini sudah selesai pada tahun 1743 53 selama 17 tahun terdapat konflik di Jawa secara terus menerus 2 Pada tanggal 6 Desember 1740 van Imhoff dan dua anggota Dewan Hindia lainnya ditangkap atas perintah Valckenier dengan tuduhan pembangkangan dan pada tanggal 13 Januari 1741 mereka dikirimkan ke Belanda dengan kapal yang berbeda 54 55 mereka tiba di Belanda pada tanggal 19 September 1741 Di Belanda van Imhoff meyakinkan Heeren XVII pemegang saham utama VOC bahwa Valckenier yang memicu pembantaian di Batavia serta menyampaikan pidato berjudul Consideratien over den tegenwoordigen staat van de Ned O I Comp Pertimbangan atas Keadaan Mutakhir di Hindia Belanda pada tanggal 24 November 56 57 Sebagai akibat dari pidato itu van Imhoff dan anggota dewan lain dibebaskan dari semua tuntutan 58 Pada tanggal 27 Oktober 1742 van Imhoff dikirimkan kembali ke Batavia menggunakan kapal Hersteller sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang baru Ia tiba di Batavia pada tanggal 26 Mei 1743 56 59 60 nbsp Van Imhoff dikirim kembali ke Belanda tetapi kemudian menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang baru Valckenier sudah diminta digantikan sebagai gubernur jenderal pada akhir tahun 1740 dan pada bulan Februari 1741 menerima surat yang memerintahkan dia mengangkat van Imhoff sebagai penggantinya 61 versi lain ialah bahwa Heeren XVII menggantikan Valckenier sebagai hukuman atas terlalu banyak gula yang diekspor daripada kopi pada tahun 1739 yang sangat merugikan VOC 62 63 Saat Valckenier menerima surat tersebut van Imhoff sudah dalam perjalanan ke Belanda Valckenier meninggalkan Hindia Belanda pada tanggal 6 November 1741 setelah memilih Johannes Thedens sebagai penggantinya sampai van Imhoff sudah kembali Pada tanggal 25 Januari 1742 dia mendarat di Cape Town tetapi ditangkap dan diselidiki oleh Gubernur Hendrik Swellengrebel atas perintah Heeren XVII Valckenier dikirim kembali ke Batavia pada bulan Agustus 1742 di mana ia dipenjarakan di Benteng Batavia dan tiga bulan kemudian digugat atas beberapa tuntutan termasuk keterlibatannya dalam Geger Pacinan 64 Pada bulan Maret 1744 ia dinyatakan bersalah dan dituntut dengan hukuman mati dan harta bendanya disita 65 Pada bulan Desember 1744 kasus tersebut dibuka kembali setelah Valckenier membuat pernyataan yang panjang untuk membela dirinya 60 66 67 Valckenier meminta lebih banyak bukti dari Belanda tetapi meninggal dunia dalam kurungan pada tanggal 20 Juni 1751 sebelum penyelidikan diselesaikan Hukuman mati dibatalkan pada tahun 1755 59 67 Vermeulen berpendapat bahwa penyelidikan Valckenier tidak adil dan dipicu oleh amarah masyarakat di Belanda 68 Ini mungkin diakui secara resmi sebab pada tahun 1760 putra Valckenier Adriaan Isaak Valckenier mendapatkan ganti rugi sebanyak 725 000 gulden 69 Produksi gula di daerah Batavia turun secara drastis setelah pembantaian sebab banyak orang Tionghoa yang dulu mengurus industri tersebut sudah terbunuh atau hilang Industri tersebut mulai berkembang lagi setelah Gubernur Jenderal van Imhoff mengkolonisasi Tangerang Awalnya dia bermaksud agar orang yang berasal dari Belanda untuk bertani di sana dia berpendapat bahwa orang Belanda yang sudah ada di Batavia adalah orang malas Namun dia tidak bisa menarik orang baru karena pajak di Hindia Belanda sangat tinggi maka dia terpaksa menjual tanah kepada orang Belanda yang ada di Batavia Pemilik tanah baru ini tidak berkenan untuk mengerjakan tanah tersebut maka mereka menyewakan tanah itu kepada orang Tionghoa 70 Produksi meningkat setelah itu tetapi baru pada dekade 1760 an produksi ada pada tingkat yang sama dengan tahun 1740 setelah itu produksi mulai berkurang lagi 70 71 Jumlah pabrik gula juga berkurang Pada tahun 1710 terdapat 131 buah tetapi pada tahun 1750 jumlahnya hanya 66 buah 15 Pengaruh nbsp William Van HarenVermeulen menyebut pembantaian ini sebagai salah satu peristiwa dalam kolonialisme Belanda pada abad ke 18 yang paling menonjol g 72 Dalam disertasinya W W Dharmowijono menyatakan bahwa pogrom ini mempunyai peran besar dalam sastra Belanda Sastra ini muncul dengan cepat Dharmowijono mencatat adanya sebuah puisi oleh Willem van Haren yang mengkritik pembantaian ini dari tahun 1742 dan sebuah puisi anonim dari periode yang sama yang mengkritik orang Tionghoanya 73 Raffles menulis pada tahun 1830 bahwa catatan historis Belanda jauh dari lengkap atau memuaskan h 74 Sejarawan asal Belanda Leonard Blusse menulis bahwa Geger Pacinan secara tidak langsung membuat Kota Batavia berkembang pesat tetapi membuat dikotomi antara etnis Tionghoa dan pribumi yang masih terasa hingga akhir abad ke 20 75 Pada abad yang sama pembunuhan massal ini dicatat juga dalam Bahasa Banjar oleh Abdur Rahman di syairnya Syair Hemop 76 Pembantaian ini mungkin juga menjadi asal nama beberapa daerah di Jakarta Salah satu etimologi untuk nama Tanah Abang yang berarti tanah merah ialah bahwa daerah itu dinamakan untuk darah orang Tionghoa yang dibunuh di sana van Hoevell berpendapat bahwa nama itu diajukan agar orang Tionghoa yang selamat dari pogrom lebih cepat menerima amnesti 77 78 Nama Rawa Bangke mungkin diambil dari kata bangkai karena jumlah orang Tionghoa yang dibunuh di sana etimologi serupa juga pernah diajukan untuk Angke di Tambora Jakarta Barat 77 Lihat pulaChen Huang Er Xian Sheng Perang Jawa 1741 1743 Ze Hai Zhen RenKeterangan Dalam Vermeulen Johannes Theodorus 1938 De Chineezen te Batavia en de troebelen van 1740 dalam bahasa Belanda Leiden Proefschrift Parameter trans title yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan 6 Misalnya pos penjagaan kecil di Qual dekat Kali Tangerang dan dijaga oleh 15 prajurit terkepung oleh lebih dari 500 orang Tionghoa 25 Menurut catatan sejarah Kong selamat dari serbuan dan pembantaian Caranya tidak diketahui dengan pasti ada yang menyatakan bahwa dia bersembunyi di ruang bawah tanah di rumahnya atau berbusana perempuan dan bersembunyi dalam istana gubernur 26 W R van Hoevell berpendapat bahwa Kong mengumpulkan ratusan warga setelah melarikan diri dari istana dan bersembunyi dalam sebuah gereja Portugis dekat daerah pecinan 27 Dia akhirnya ditangkap dan dituntut dengan tuduhan memimpin pasukan pemberontak Biarpun disiksa dia tidak mengaku 26 Asli Zwangere vrouwen zoogende moeders argelooze kinderen bevende grijsaards worden door het zwaard geveld Den weerloozen gevangenen wordt als schapen de keel afgesneden Asli vele ongeregelde en slechte elementen Namanya dieja secara berbeda dalam berbagai sumber di antaranya Khe Pandjang Que Pandjang Si Pandjang atau Sie Pan Djiang 30 38 39 Setiono menyebut nama aslinya sebenarnya Oie Panko 39 Asli markante feiten uit onze 18e eeuwse koloniale geschiedenis tot onderwerp genomen Asli far from complete or satisfactory ReferensiCatatan kaki Tan 2005 hlm 796 a b Ricklefs 2001 hlm 121 a b c d Armstrong Armstrong amp Mulliner 2001 hlm 32 a b c Dharmowijono 2009 hlm 297 a b c d e f g Setiono 2008 hlm 111 113 a b c d e f g Dharmowijono 2009 hlm 298 a b Paasman 1999 hlm 325 326 a b Hall 1981 hlm 357 a b c d Pan 1994 hlm 35 36 a b Dharmowijono 2009 hlm 302 a b Raffles 1830 hlm 234 Raffles 1830 hlm 233 235 van Hoevell 1840 hlm 461 462 a b c Kumar 1997 hlm 32 a b Dobbin 1996 hlm 53 55 Mazumdar 1998 hlm 89 Ward 2009 hlm 98 von Wachtel 1911 hlm 200 Dharmowijono 2009 hlm 297 298 van Hoevell 1840 hlm 460 Encyclopaedia Britannica 2011 Gustaaf Willem van Hoevell 1840 hlm 465 466 a b van Hoevell 1840 hlm 466 467 van Hoevell 1840 hlm 468 van Hoevell 1840 hlm 473 a b Dharmowijono 2009 hlm 302 303 van Hoevell 1840 hlm 585 Pan 1994 hlm 36 a b Setiono 2008 hlm 114 a b c d Raffles 1830 hlm 235 Setiono 2008 hlm 114 116 a b van Hoevell 1840 hlm 485 van Hoevell 1840 hlm 486 a b c Setiono 2008 hlm 117 a b Dharmowijono 2009 hlm 299 a b c Setiono 2008 hlm 118 119 van Hoevell 1840 hlm 489 491 a b Dharmowijono 2009 hlm 301 a b Setiono 2008 hlm 135 a b c d e Dharmowijono 2009 hlm 300 van Hoevell 1840 hlm 493 496 van Hoevell 1840 hlm 503 506 a b van Hoevell 1840 hlm 506 507 Ricklefs 1983 hlm 270 van Hoevell 1840 hlm 506 508 a b Setiono 2008 hlm 119 van Hoevell 1840 hlm 491 492 Kemasang 1982 hlm 68 Setiono 2008 hlm 121 Kemasang 1981 hlm 137 Setiono 2008 hlm 120 121 Setiono 2008 hlm 130 Setiono 2008 hlm 135 137 Geyl 1962 hlm 339 van Eck 1899 hlm 160 a b Blok amp Molhuysen 1927 hlm 632 633 Raat 2010 hlm 81 van Eck 1899 hlm 161 a b Setiono 2008 hlm 125 126 a b Geyl 1962 hlm 341 Vanvugt 1985 hlm 106 Ricklefs 2001 hlm 124 Raat 2010 hlm 82 Stellwagen 1895 hlm 227 Blok amp Molhuysen 1927 hlm 1220 1221 Vanvugt 1985 hlm 92 95 106 107 a b Blok amp Molhuysen 1927 hlm 1220 Terpstra 1939 hlm 246 Blok amp Molhuysen 1927 hlm 1221 a b Ota 2006 hlm 133 Bulbeck et al 1998 hlm 113 Terpstra 1939 hlm 245 Dharmowijono 2009 hlm 304 Raffles 1830 hlm 231 Blusse 1981 hlm 96 Collins 2005 hlm 69 a b Setiono 2008 hlm 115 van Hoevell 1840 hlm 510 BibliografiArmstrong M Jocelyn Armstrong R Warwick Mulliner K 2001 Chinese Populations in Contemporary Southeast Asian Societies Identities Interdependence and International Influence Warga Tionghoa dalam Masyarakat Asia Tenggara Kontemporer Identitas Kesalingtergantungan dan Pengaruh Internasional dalam bahasa Inggris Richmond Curzon ISBN 978 0 7007 1398 1 Blok Petrus Johannes Molhuysen Philip Christiaan ed 1927 Nieuw Nederlandsch Biografisch Woordenboek Kamus Biografis Belanda Baru dalam bahasa Belanda edisi ke ke 7 Leiden A W Sijthoff OCLC 309920700 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 05 07 Blusse Leonard 1981 Batavia 1619 1740 The Rise and Fall of a Chinese Colonial Town Batavia 1619 1740 Muncul dan Runtuhnya Kota Kolonial Tionghoa Journal of Southeast Asian Studies dalam bahasa Inggris Singapore Cambridge University Press 12 1 159 178 doi 10 1017 S0022463400005051 ISSN 0022 4634 Bulbeck David Reid Anthony Tan Lay Cheng Wu Yiqi 1998 Southeast Asian Exports since the 14th century Cloves Pepper Coffee and Sugar Ekspor Asia Tenggara Sejak Abad Ke 14 Cengkih Merica Kopi dan Gula dalam bahasa Inggris Leiden KITLV Press ISBN 978 981 3055 67 4 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 29 Diakses tanggal 2012 05 28 Dharmowijono W W 2009 dalam bahasa Belanda Van koelies klontongs en kapiteins het beeld van de Chinezen in Indisch Nederlands literair proza 1880 1950 Tesis Dokter Humanitas Amsterdam Universiteit van Amsterdaam http dare uva nl document 147345 Diakses pada 1 December 2011 Dobbin Christine 1996 Asian Entrepreneurial Minorities Conjoint Communities in the Making of the World Economy 1570 1940 Minoritas Pengusaha Asia Komunitas Bergabung dalam Pembentukan Ekonomi Dunia 1570 1940 dalam bahasa Inggris Richmond Curzon ISBN 978 0 7007 0404 0 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 29 Diakses tanggal 2012 05 28 van Eck Rutger 1899 Luctor et emergo of de Geschiedenis der Nederlanders in den Oost Indischen Archipel Luctor et emergo atau Sejarah Orang Belanda di Hindia Belanda dalam bahasa Belanda Zwolle Tjeenk Willink OCLC 67507521 Geyl P 1962 Geschiedenis van de Nederlandse Stam Sejarah Tuan Belanda dalam bahasa Belanda 4 Amsterdam Wereldbibliotheek ISBN 978 981 3055 67 4 OCLC 769104246 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 29 Diakses tanggal 2012 05 28 Hall Daniel George Edward 1981 A History of South East Asia Sejarah Asia Tenggara dalam bahasa Inggris edisi ke ke 4 dengan gambar London Macmillan ISBN 978 0 333 24163 9 van Hoevell Wolter Robert 1840 Batavia in 1740 Batavia pada Tahun 1740 Tijdschrift voor Neerlands Indie dalam bahasa Belanda Batavia 3 1 447 557 Kemasang A R T 1981 Overseas Chinese in Java and Their Liquidation in 1740 Etnis Tionghoa di Jawa dan Pembubaran Mereka Pada Tahun 1740 Journal of Southeast Asian Studies dalam bahasa Inggris Singapore Committee of Concerned Asian Scholars 19 123 146 ISSN 0007 4810 Kemasang A R T 1982 The 1740 Massacre of Chinese in Java Curtain Raiser for the Dutch Plantation Economy Pembantaian Etnis Tionghoa di Jawa pada tahun 1740 Pengangkat Tirai untuk Ekonomi Perkebunan Belanda Bulletin of Concerned Asian Scholars dalam bahasa Inggris Cambridge Committee of Concerned Asian Scholars 14 61 71 ISSN 0007 4810 Kumar Ann 1997 Java and Modern Europe Ambiguous Encounters Jawa dan Eropa Modern Pertemuan Ambigu dalam bahasa Inggris Surrey Curzon ISBN 978 0 7007 0433 0 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 29 Diakses tanggal 2012 05 28 Paasman A N 1999 Een klein aardrijkje op zichzelf de multiculturele samenleving en de etnische literatuur Pembahasan Kecil Mengenai Masyarkaat Multikultural dan Sastra Etnis Literatuur dalam bahasa Belanda Utrecht 16 324 334 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 10 12 Diakses tanggal 4 December 2011 Pan Lynn 1994 Sons of the Yellow Emperor A History of the Chinese Diaspora Anak Kaisar Kuning Sejara Diaspora Etnis Tionghoa dalam bahasa Inggris New York Kodansha Globe ISBN 978 1 56836 032 4 Mazumdar Sucheta 1998 Sugar and Society in China Peasants Technology and the World Market Gula dan Masyarakat di Tiongkok Orang Desa Teknologi dan Pasar Global dalam bahasa Inggris Cambridge Harvard University Asia Center ISBN 978 0 674 85408 6 Ota Atsushi 2006 Changes of Regime and Social Dynamics in West Java Society State and the outer world of Banten 1750 1830 Perubahan Rezim dan Dinamika Sosial di Jawa Barat Masyarkat Negara dan Dunia Luar Banten 1750 1830 dalam bahasa Inggris Leiden Brill ISBN 978 90 04 15091 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 29 Diakses tanggal 2012 05 28 Raat Alexander 2010 The Life of Governor Joan Gideon Loten 1710 1789 A Personal History of a Dutch Virtuoso Kehidupan Gubernur Joan Gideon Loten 1710 1789 Sejarah Personal Seorang Virtuoso Belanda Hilversum Verloren ISBN 978 90 8704 151 9 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 29 Raffles Thomas Stamford 1830 1817 The History of Java Sejarah Pulau Jawa dalam bahasa Inggris 2 London Black OCLC 312809187 Ricklefs Merle Calvin 1983 The Crisis of 1740 1 in Java the Javanese Chinese Madurese and Dutch and the Fall of the Court of Kartasura Krisis 1740 1 di Jawa Orang Jawa Tionghoa Madura dan Belanda dan Runtuhnya Kerajaan di Kartasura Bijdragen tot de Taal Land en Volkenkunde dalam bahasa Inggris The Hague 139 2 3 268 290 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 10 18 Diakses tanggal 2012 05 28 Ricklefs Merle Calvin 2001 A History of Modern Indonesia since c 1200 Sejarah Indonesia Modern sejak Sekitar Tahun 1200 dalam bahasa Inggris edisi ke 3rd Stanford Stanford University Press ISBN 978 0 8047 4479 9 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 29 Diakses tanggal 2012 05 28 Setiono Benny G 2008 Tionghoa dalam Pusaran Politik Jakarta TransMedia Pustaka ISBN 978 979 96887 4 3 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 29 Stellwagen A W 1895 Valckenier en Van Imhoff Valckenier dan Van Imhoff Elsevier s Geillustreerd Maandschrift dalam bahasa Belanda Amsterdam 5 1 209 233 Tan Mely G 2005 Ethnic Chinese in Indonesia Etnis Tionghoa di Indonesia Dalam Ember Melvin Ember Carol R amp Skoggard Ian Encyclopedia of Diasporas Immigrant and Refugee Cultures Around the World dalam bahasa Inggris New York Springer Science Business Media hlm 795 807 ISBN 978 0 387 29904 4 Terpstra H 1939 M G De Boer ed Rev of Th Vermeulen De Chinezenmoord van 1740 Tijdschrift Voor Geschiedenis dalam bahasa Belanda Groningen P Noordhoff 245 247 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 10 20 Diakses tanggal 2 December 2011 Vanvugt Ewald 1985 Wettig opium 350 jaar Nederlandse opiumhandel in de Indische archipel Candu Legal 350 Tahun Perdagangan Candu Belanda di Nusantara Indonesia dalam bahasa Belanda Haarlem In de Knipscheer ISBN 978 90 6265 197 9 von Wachtel August May 1911 Development of the Sugar Industry The American Sugar Industry and Beet Sugar Gazette Chicago Beet Sugar Gazette Co 13 200 203 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 29 Diakses tanggal 2018 05 06 Ward Katy 2009 Networks of Empire Forced Migration in the Dutch East India Company Jaringan Kekaisaran Migrasi Paksa dalam Kompeni Hindia Belanda dalam bahasa Inggris New York Cambridge University Press ISBN 978 0 521 88586 7 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 29 Collins James T 2005 Bahasa Melayu Bahasa Dunia Sejarah Singkat dalam bahasa Indonesia Jakarta KITLV bekerjasama dengan Pusat Bahasa dan Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 537 4 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Referensi internet Gustaaf Willem baron van Imhoff Encyclopaedia Britannica Online dalam bahasa Inggris Encyclopaedia Britannica 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 05 09 Diakses tanggal 26 October 2011 Pranala luar nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai 1740 Batavia massacre nbsp Portal Indonesia Koordinat 6 7 50 97 S 106 47 56 85 E 6 1308250 S 106 7991250 E 6 1308250 106 7991250 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Geger Pacinan amp oldid 23924922